10e00406

Upload: m-aryofani-nugroho

Post on 04-Jun-2018

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 10E00406

    1/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA

    PROYEK KONSTRUKSI JALAN

    (Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih

    Reinhard, PT. Dian Perkasa)

    TUGAS AKHIR

    O L E H :

    ARDANI

    03 0404 038

    SUB JURUSAN : TRANSPORTASI

    DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    2009

  • 8/14/2019 10E00406

    2/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    ABSTRAK

    Manajemen waktu termasuk kedalam proses yang diperlukan untukmemastikan waktu penyelesaian proyek. Sistem manajemen waktu berpusat pada

    berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek. Dimana dalam

    perencanaan dan penjadwalan tersebut telah disediakan pedoman yang spesifik

    untuk menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih cepat dan efisien.

    Studi ini secara khusus membahas bagaimana pelaksanaan manajemen

    waktu proyek konstuksi pada tiga perusahaan kontraktor klasifikasi besar di Medan,

    yaitu PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, dan PT. Dian

    Perkasa. Adapun penelitian dilakukan dengan wawancara, dan studi literatur.

    Analisa pada studi ini meliputi penjadwalan proyek, identifikasi aktivitas,

    penyusunan urutan kegiatan, perkiraan kurun waktu, penyusunan jadwal,

    monitoring, pencatatan hasil kerja, pemakaian sumber daya, memeriksa kualitas,pencatatan kinerja, analisis, kemajuan proyek di lapangan, akibat yang terjadi pada

    tanggal penyelesaian proyek, memeriksa kemungkinan munculnya jalur kritis baru,

    corrective action, dan update schedule serta pembahasan proyek pada ketiga

    perusahaan kontraktor.

    Dari hasil anlisis disimpulkan bahwa pelaksanaan manajemen waktu yang

    dilakukan oleh perusahaan kontraktor di Medan belum sepenuhnya mampu

    melaksanakan secara ideal, karena masih belum sempurna dalam melaksanakan

    setiap aspek dari manajemen waktu. Monitoring merupakan salah satu aspek tersulit

    untuk dilakukan secara akurat dan teliti dikarenakan harus adanya korelasi yang

    kuat antara level axecutive management dengan para pelaksana di lapangan. Hal ini

    sangat penting untuk dilaksanakan sebab tidak digunakan sistem manajemen waktu

    khususnya bagi pelaksana di lapangan adalah terdapatnya miss communication,

    ketidakmengertian secara benar pelaksanaan jadwal proyek dalam sistem

    manajemen waktu itu sendiri.

  • 8/14/2019 10E00406

    3/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas

    berkat rahmat dan karuni-Nya, akhirnya penyusunan Tugas Akhir ini dapat saya

    selesaikan dengan baik, Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus

    dipenuhi untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) di fakultas Teknik Departemen

    Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU).

    Penulis menyadari bahwa selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari

    bimbingan, dukungan, motivasi dan bantuan semua pihak. Untuk itu melalui Tulisan

    ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan tidak terhingga

    kepada :

    1. Kedua orang Tua tercinta, yang selalu memberikan yang terbaik serta tiada

    henti mengiringi dengan doa dan motivasi yang tidak ternilai.

    2. Bapak Ir. Syahrizal, MT Dosen Pembimbing dan Bapak Ir.Alferido Malik

    Co-Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran

    untuk memberikan dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini

    3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik

    Sipil Universitas Sumatera Utara.

    4. Bapak Ir. Teruna Jaya, M.Sc selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil

    Universitas Sumatera Utara.

    5. Bapak / Ibu Staff pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera

    Utara yang selama ini ikhlas dan sabar dalam mencurahkan ilmunya kepada

    seluruh anak didiknya termasuk penulis.

    6. Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dalammenyelesaikan Tugas Akhir ini.

    7. Mbah Putri dan Bulik Dunuk yang tak henti-henti mendoakan dan

    membimbing setiap langkah saya.

    8. Saudara kandung saya Mas Supriyadi dan Mbak Ning yang telah banyak

    berkorban demi penyelesaian pendidikan saya.

    9. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara,

    Zulfariza, Masana Bangun, Ade Satria, Uus, Yunus temen seperjuangan,

  • 8/14/2019 10E00406

    4/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    Rustam, Wahid Ahmad, Mianto, Sarman, Doni, Nathan, Chelsea FC, Aldo,

    Daniel, Yuna, Yuli, Hendry, Harry Capri, Satria, Dwi, Ari, Heri dan Retno.

    10.Dan yang lainnya tanpa saya sebutkan namanya satu persatu yang telah

    memberikan masukan dan motivasi yang positif buat saya.

    Penulis menyadari manusia tidak luput dari khilaf dan salah, demikian juga

    penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini sehingga Tugas Akhiir ini masih

    memiliki kesalahan dan kekurangan walaupun penulis telah berusaha semaksimal

    mungkin. Oleh karena itu dengan tangan terbuka dan hati yang tulus penulis akan

    menerima saran dan kritikan yang positifdemi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

    Harapan pen ulis, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita

    semua khusunya yang bergerak dalam bidang Teknik Sipil.

    Medan, 2009

    Penulis

    Ardani

  • 8/14/2019 10E00406

    5/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ......................................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv

    DAFTAR TABEL .......................................................................................................... viii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix

    BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

    I.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

    I.2 Perumusan Masalah........................................................................................ 2

    I.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2

    I.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3

    I.5 Pembatasan Masalah ...................................................................................... 3

    I.6 Sistematika Pembahasan................................................................................. 4

    BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................................... 5

    II.1 Pendahuluan ................................................................................................. 5

    II.2 Sistem Manajemen Waktu............................................................................. 6

    II.3 Aspek-Aspek Manajemen Waktu .................................................................. 7

    II.3.1 Menentukan Penjadwalan Proyek .......................................................... 8

    II.3.1.1 Identifikasi Aktivitas ...................................................................... 8

    II.3.1.2 Penyusunan Urutan Kegiatan ........................................................ 10

    II.3.1.3 Perkiraan Kurun Waktu ................................................................ 10

    II.3.1.4 Penyusunan Jadwal ....................................................................... 11

    II.3.2 Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan Proyek (Monitoring) ...... 14

    II.3.3 Membandingkan Jadwal dengan Kemajuan (Analysis) ......................... 15

    II.3.4 Merencanakan dan Menerapkan Tindakan Pembetulan ....................... 16

    II.3.5 Memperbaharui Penjadwalan Proyek (Update Operational Schedule) . 17

    II.4 Kendala-Kendala Pelaksanaan Manajemen Waktu ...................................... 18

    II.5 Standarisasi Manajemen Waktu .................................................................. 19

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 20

  • 8/14/2019 10E00406

    6/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    III.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 20

    III.2.Lokasi Penelitian .................................................................................... 20

    III.3.Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 21

    III.4.Responden atau Objek Penelitian ............................................................ 21

    III.5. Sarana Penelitian ................................................................................... 22

    III.6. Teknik Pembuatan Kuesioner................................................................. 23

    III.7. Proses Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................................ 23

    BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ................................................................. 24

    IV.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 24

    IV.2. Studi Kasus A ........................................................................................ 24

    IV.2.1. Menentukan Penjadwalan Proyek .................................................. 25

    IV.2.1.1.Identifikasi Aktivitas ............................................................ 25

    IV.2.1.2.Penyusunan Urutan Kegiatan ............................................... 26

    IV.2.1.3.Perkiraan Kurun Waktu........................................................ 26

    IV.2.1.4.Penyusunan Jadwal .............................................................. 27

    IV.2.2.Monitoring .................................................................................... 27

    IV.2.2.1.Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja .................................... 28

    IV.2.2.2.Mencatat Pemakaian Sumber Daya ...................................... 29

    IV.2.2.3.Memeriksa Kualitas ............................................................. 29

    IV.2.2.4.Mencatat Kinerja dan Produktivitas ..................................... 30

    IV.2.3.Analysis........................................................................................ 31

    IV.2.3.1.Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek denga

    Lapangan ............................................................................ 31

    IV.2.3.2.Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian ProyekIV.2.3.3.Memeriksa Kemungkinan Munculnya Jalur Kritis Baru ....... 32

    IV.2.4. Corrective Action .......................................................................... 32

    IV.2.5. Update Schedule........................................................................... 33

    IV.2.6. Pembahasan PT. Sabaritha Perkasa Abadi ..................................... 34

    IV.3. Studi Kasus B ........................................................................................ 36

    IV.3.1. Menentukan Penjadwalan Proyek .................................................. 37

    IV.3.1.1.Identifikasi Aktivitas ............................................................ 37

  • 8/14/2019 10E00406

    7/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    IV.3.1.2.Penyusunan Urutan Kegiatan ............................................... 38

    IV.3.1.3.Perkiraan Kurun Waktu........................................................ 39

    IV.3.1.4.Penyusunan Jadwal .............................................................. 40

    IV.3.2.Monitoring .................................................................................... 40

    IV.3.2.1.Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja .................................... 41

    IV.3.2.2.Mencatat Pemakaian Sumber Daya ...................................... 42

    IV.3.2.3.Memeriksa Kualitas ............................................................. 42

    IV.3.2.4.Mencatat Kinerja dan Produktivitas ..................................... 43

    IV.3.3.Analysis........................................................................................ 44

    IV.3.3.1.Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek denga

    Lapangan ............................................................................ 44

    IV.3.3.2.Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian Proyek

    IV.3.3.3.Memeriksa Kemungkinan Munculnya Jalur Kritis Baru ....... 45

    IV.3.4. Corrective Action....................................................................... 45

    IV.3.5. Update Schedule........................................................................ 46

    IV.3.6. Pembahasan PT. Sinar Kasih Reinhard ....................................... 47

    IV.4. Studi Kasus C ........................................................................................ 49

    IV.4.1. Menentukan Penjadwalan Proyek .................................................. 50

    IV.4.1.1.Identifikasi Aktivitas .......................................................... 50

    IV.4.1.2.Penyusunan Urutan Kegiatan .............................................. 51

    IV.4.1.3.Perkiraan Kurun Waktu ...................................................... 51

    IV.4.1.4.Penyusunan Jadwal............................................................. 52

    IV.4.2.Monitoring .................................................................................... 52

    IV.4.2.1.Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja .................................. 53

    IV.4.2.2.Mencatat Pemakaian Sumber Daya ..................................... 54IV.4.2.3.Memeriksa Kualitas ............................................................ 55

    IV.4.2.4.Mencatat Kinerja dan Produktivitas .................................... 55

    IV.4.3.Analysis........................................................................................ 56

    IV.4.3.1.Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek denga

    Lapangan ........................................................................... 56

    IV.4.3.2.Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian Proyek

    IV.4.3.3.Memeriksa Kemungkinan Munculnya Jalur Kritis Baru ...... 57

  • 8/14/2019 10E00406

    8/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    IV.4.4. Corrective Action .......................................................................... 58

    IV.4.5. Update Schedule........................................................................... 58

    IV.4.6. Pembahasan PT. Dian Perkasa ...................................................... 59

    IV.5 Perbandingan Antar Perusahaan ............................................................. 61

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 62

    V.1. Kesimpulan ............................................................................................. 62

    V.2. Saran ........................................................................................................... 65

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 8/14/2019 10E00406

    9/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    DAFTAR TABEL

    3.1 Daftar Kontraktor Klasifikasi Besar Yang Berhasil Diwawancarai22

  • 8/14/2019 10E00406

    10/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Sistem Menejemen Waktu .................................................................... 7Gambar 2.2 Proses Menyusun CPM ....................................................................... 13

  • 8/14/2019 10E00406

    11/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Seiring dengan perkembangan dunia industri, begitu juga dengan

    perkembangan sarana transportasi, terutama jalan raya yang semakin pesat, maka

    tingkat kesulitan untuk mengelola dan menjalankan sebuah proyek jalan raya

    semakin tinggi. Semakin tinggi tingkat kesulitannya, berarti semakin panjang durasi

    waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

    Oleh karena itu disini sangat diperlukan suatu manajemen waktu (time

    management) yang disamping mempertajam prioritas, juga mengusahakan

    peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek agar dicapai hasil yang

    maksimal dari sumber daya yang tersedia. Semuanya itu untuk mencapai tujuan dari

    sebuah proyek jalan raya yaitu kesuksesan yang memenuhi kriteria waktu (jadwal),

    selain juga biaya (anggaran) dan mutu (kualitas).

    Selain manajemen waktu, tentu juga harus diikuti dengan pelaksanaan proyek

    yang baik dan sesuai dengan perencanaannya. Dengan manajemen waktu dan

    pelaksanaan yang baik, maka resiko sebuah proyek konstruksi jalan raya tersebut

    akan mengalami keterlambatan menjadi kecil. Secara langsung hal tersebut akan

    mengurangi pembengkakan biaya proyek, serta pada akhirnya akan memberikan

    keuntungan tersendiri bagi para kontraktor sebagai penanggungjawab pelaksanaan

    proyek.

    Saat ini banyak dijumpai proyek-proyek jalan raya yang mempunyai

    performa yang kurang baik untuk penyelesaian tepat waktu, maka diperlukan suatu

  • 8/14/2019 10E00406

    12/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    analisa tentang pelaksanaan manajemen waktu proyek jalan raya pada perusahaan

    kontraktor, sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelemahan yang dilakukan

    selama ini, yang nantinya dapat menjadi masukan bagi kontraktor, untuk dapat lebih

    baik lagi dalam pelaksanaan manajemen waktu suatu proyek jalan raya.

    I.2 Perumusan Masalah

    1. Bagaimana pelaksanaan manajemen waktu proyek jalan raya pada

    perusahaan-perusahaan kontraktor ?

    2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam manajemen waktu proyek

    jalan raya tersebut dan bagaimana penanganannya?

    I.3 Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen waktu proyek

    jalan raya pada perusahaan kontraktor.

    2. Untuk mengevaluasi pelaksanaan manajemen waktu pada perusahaan

    kontraktor.

    3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam

    melaksanakan manajemen waktu proyek jalan raya, dan memberikan

    saran untuk menangani kendala-kendala yang dihadapi.

  • 8/14/2019 10E00406

    13/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    I.4 Manfaat Penelitian

    1. Bagi Ilmu Pengetahuan

    Hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari teori-teori yang ada

    dihubungkan dengan kenyataannya di lapangan. Dari hasil ini dapat

    ditarik suatu kesimpulan baru yang pada waktu yang akan datang dapat

    dikembangkan lebih lanjut.

    2. Bagi Perusahaan Kontraktor

    Penelitian ini dapat memberikan masukan pada perusahaan kontraktor,

    karena dari hasil yang diperoleh dapat diketahui konsep yang baik tentang

    bagaimana pelaksanaan time management proyek konstruksi, sehingga

    dapat membantu para kontraktor dalam merencanakan proyek jalan raya

    yang komplek baik segi perencanaan, pengawasan, dan sumber daya.

    3. Bagi Peneliti

    Penelitian ini dapat menambah wawasan dan mempertajam kemampuan

    untuk menganalisa bagi peneliti, sehingga dapat menjadi bekal untuk

    terjun dalam dunia kerja nantinya.

    I.5 Pembatasan Masalah

    Penelitian berupa studi kasus pada perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar

    yang ada di Medan maupun yang memiliki kantor cabang di Medan. Namun lokasi

    proyek tidak dibatasi. Dan penelitian dibatasi pada pembangunan atau perbaikan

    jalan raya. Responden yang akan kami wawancarai yaitu yang mengerti tentang

    pelaksanaan manajemen waktu proyek jalan raya pada perusahaan kontraktor

    tersebut.

  • 8/14/2019 10E00406

    14/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    I.6 Sistematika Pembahasan

    Sistematika pembahasan dalam skripsi ini disusun sebagai berikut :

    1. Pendahuluan

    Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

    manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan.

    2. Landasan Teori

    Pada bab ini berisi uraian tentang tinjauan teoritis dan berbagai literature,

    mengenai berbagai sistem time management, aspek-aspek manajemen,

    dan pelaksanaan manajemen waktu yang sebaiknya.

    3. Metodologi Penelitian

    Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis &

    sumber data, responden atau objek penelitan, sarana penelitian, jadwal

    penelitian, kerangka kerja penelitian yang digunakan. Pada bab ini berisi

    tentang jenis penelitian yang akan dilakukan dan tahap-tahap dalam

    melakukan penelitian.

    4. Analisa Pembahasan

    Pada bab ini data-data yang telah dikumpulkan, yaitu data berupa hasil

    wawancara yang akan dianalisa dengan teori dari studi literature.

    5. Kesimpulan dan Saran

    Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan

    terhadap para responden, baik penelitian melelui wawancara maupun

    studi literatur.

  • 8/14/2019 10E00406

    15/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    II.1 Pendahuluan

    Proyek transportasi, terutama proyek pembangunan jalan raya bukanlah

    sesuatu yang baru, apa yang berubah dan merupakan hal baru adalah dimensi dari

    proyek tersebut, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sejalan dengan perubahan

    tersebut timbul persaingan yang ketat, hal ini mendorong para pengusaha/praktisi

    mencari dan menggunakan cara-cara pengelolaan, metode serta teknik yang paling

    baik, sehingga penggunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien.

    Dalam hal ini mengelola kegiatan dengan menggunakan konsep manajemen

    proyek merupakan langkah yang relative baru, dimana konsep ini ditandai dengan

    menerapkan suatu pendekatan, metode, dan teknik tertentu pada pemikiran-

    pemikiran manajemen dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam

    rangka menghadapi kegiatan yang dinamis dan non-rutin, yaitu kegiatan proyek

    konstruksi (Soeharto, 1999).

    Adapun pengertian manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir,

    memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk

    mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Yang dimaksud

    dengan proses adalah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan tenaga, keahlian,

    peralatan, dana dan informasi (Soeharto, 1999).

    Sedangkan pengertian manajemen proyek muncul dikarenakan penggunaan

    manajemen itu sendiri yang telah berhasil mengelola kegiatan operasional rutin

    dengan lingkungan yang stabil, dirasakan kurang mampu dan tidak cukup efisien

  • 8/14/2019 10E00406

    16/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    untuk mengelola kegiatan proyek konstruksi yang sejatinya penuh dengan dinamika

    dan perubahan cepat, sehingga hasilnya pun tidak bisa optimal.

    Sehubungan dengan itu, dilihat dari wawasan manajemen berdasarkan fungsi

    dan digabungkan dengan pendekatan system, maka yang dimaksud dengan

    manajemen proyek yaitu merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan

    mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang

    telah ditentukan, serta menggunakan pendekatan system dan hirarki (arus kegiatan)

    vertical dan horizontal (Kerzner, 1982).

    Manajemen proyek sendiri terbagi menjadi bagian-bagian ilmu yaitu project

    scope management, project time management, project cost management, project

    quality management,project human resources management,project communications

    management, project risk management, project procurement management, dan

    project integration management (Project Management Institute, 1996). Pada

    penelitian yang akan dianalisa adalah dari segi pengaturan waktu, dalam hal ini yaitu

    project time management.

    II.2 Sistem Manajemen Waktu

    Adapun pengertian manajemen waktu proyek adalah proses merencanakan,

    menyusun dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek. Manajemen waktu termasuk

    ke dalam proses yang akan diperlukan untuk memestikan waktu penyelesaian suatu

    proyek. Sistem manajemen waktu berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan

    dan penjadwalan proyek. Dimana dalam perencanaan dan penjadwalan tersebut telah

    disediakan pedoman yang spesifik untuk menyelesaikan aktivitas proyek dengan

    lebih cepat dan efisien (Clough dan Scars, 1991).

  • 8/14/2019 10E00406

    17/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    II.3 Aspek-Aspek Manajemen Waktu

    Dasar yang dipakai pada system manajemen waktu yaitu perencanaan

    operasional dan penjadwalan yang selaras dengan durasi proyek yang sudah

    ditetapkan. Dalam hal ini penjadwalan digunakan untuk mengontrol aktivitas proyek

    setiap harinya. Adapun aspek-aspek manajemen waktu yaitu menentukan

    penjadwalan proyek, mengukur dan membuat laporan dari kemajuan proyek,

    membandingkan penjadwalan dengan kemajuan proyek sebenarnya di lapangan,

    menentukan akibat yang ditimbulkan oleh perbandingan jadwal dengan kemajuan di

    lapangan pada akhir penyelesaian proyek, merencanakan penanganan untuk

    mengatasi akibat terebut, yang terakhir memperbaharui kembali penjadwalan proyek

    (Clogh dan Scars, 1991). Sedang aspek-aspek manajemen waktu itu sendiri

    merupakan proses yang saling berurutan satu dengan yang lainnya. (Gambar 7.1).

    Gambar 2.1 Sistem Manajemen Waktu

    ( Sumber: Clough dan Scars, 1991 )

    Menentukan penjadwalan

    Mengukur dan membuat laporan kemajuan

    Membandingkan kemajuan di lapangan dengan penjadwalan

    Menentukan akibat yang ditimbulkan pada akhir penyelesaian

    Merencanakan penanganan untuk mengatasi akibat tersebut

    Memperbaharui penjadwalan proyek

  • 8/14/2019 10E00406

    18/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    II.3.1 Menentukan Penjadwalan Proyek

    Penjadwalan proyek adalah daftar urutan waktu operasional proyek yang

    berguna sebagai pokok garis pedoman pada saat proyek dilaksanakan. Pada tahap ini

    harus dibuat suatu daftar pekerjaan sesuai dengan kesatuan aktivitas yang mudah

    ditangani secara bersamaan. Tujuan memecah lingkup aktivitas dan menyusun

    urutannya antara lain untuk meningkatkan akurasi kurun waktu penyelesaian proyek

    (Clough dan Scars, 1991). Adapun langkah-langkah dalam menentukan penjadwalan

    proyek, yaitu (Soeharto, 1999) :

    1. Identifikasi aktivitas (Work Breakdown Structure)

    2. Penyusunan urutan kegiatan

    3. Perkiraan kurun waktu

    4. Penyusuan jadwal.

    II.3.1.1 Identifikasi Aktivitas (Work Breakdown Structure)

    Proses penjadwalan diawali dengan mengidentifikasi aktivitas proyek. Setiap

    aktivitas diidentifikasi agar dapat dimonitor dengan mudah dan dapat dimengerti

    pelaksanaannya, sehingga tujuan proyek yang telah ditentukan dapat terlaksana

    sesuai dengan jadwal.

    Dalam mengidentifikasi kegiatan sebaiknya tidak terlalu sedikit dalam

    pembagiannya karena akan membatasi keefektifan dalam perencanaan dan kontrol,

    juga sebaiknya tidak terlalu banyak dalam pembagiannya karena juga akan

    membingungkan bagi penggunanya. Dalam penentuan jumlah level detail WBS

    sebaiknya berdasarkan :

  • 8/14/2019 10E00406

    19/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    1.Kebutuhan pengguna schedule

    2.Tipe aktivitas (biaya, keamanan, kualitas)

    3.Ukuran, kompleksitas, dan t ipe proyek

    4.Pengalaman

    5.Persediaan informasi yang didapat

    6.Karakteristik sumber daya

    Dalam pengembangan WBS sebaiknya berdasarkan beberapa pembagian :

    1. Wilayah geografi

    2. Area konstruksi

    3. Elemen-elemen bangunan

    4. Jenis pekerjaan

    5. Departemen

    Beberapa hal yang dapat dipakai sebagai pedoman penyusunan WBS (Ervianto,

    2004) :

    1. Susunan WBS dibuat bertingkat (level) menurut ketelitian spesifikasi

    pekerjaannya.

    2. Susunan WBS dibuat atas dasar penguraian yang diskrit dan logis.

    3. Jumlah level sesuai dengan kebutuhan tingkat pengelolanya

    4. Jumlah elemen pekerjaan tiap level sesuai dengan kebutuhan pengelolanya.

  • 8/14/2019 10E00406

    20/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    5. Tiap elemen WBS diberi nomor, dengan penomoran yang sesuai dengan

    tingkat level-nya.

    6. Elemen pekerjaan dalam WBS merupakan pekerjaan yang terukur.

    II.3.1.2 Penyusunan Urutan Kegiatan

    Setelah diuraukan menjadi komponen-komponen, lingkup proyek disusun

    kembali menjadi urutan kegiatan sesuai dengan logika ketergantungan (jaringan

    kerja).

    Di dalam penyusunan urutan kegiatan adalah bagaimana meletakkan kegiatan

    tersebut di tempat yang benar, apakah harus bersamaan, setelah pekerjaan yang lain

    selesai atau sebelum pekerjaan yang lain selesai. Pada penyusunan urutan kegiatan

    sendiri ada beberapa informasi yang harus diperhatikan, yaitu :

    1. Technological constraints, yang meliputi metode konstruksi, prosedur dan

    kualitas.

    2.Managerial constraints, yang meliputi sumber daya, waktu, biaya, dan

    kualitas.

    3.External constraints, yang meliputi cuaca, peraturan, dan bencana alam.

    II.3.1.3 Perkiraan kurun waktu (Durasi)

    Setelah terbentuk jaringan kerja, masing-masing komponen kegiatan

    diberikan perkiraan kurun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan

    yang bersangkutan, juga perkiraan sumber daya yang diperlukan untuk

    menyelesaikan kegiatan tersebut.

  • 8/14/2019 10E00406

    21/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    Durasi suatu aktivitas adalah panjagnya waktu pekerjaan mulai dari start

    sampai finish. Ada 2 pendekatan dalam menentukan durasi aktivitas, yaitu :

    1. Pendekatan Teknik, meliputi memeriksa persediaan sumber daya (a),

    mencatat produktivitas sumbe daya (b), memeriksa kuantitas pekerjaan (c),

    kemudian menentukan durasi [(c/a)*b].

    2. Pendekatan praktek, meliputi penggalaman dan keputusan.

    II.3.1.4 Penyusunan Jadwal (Schedule)

    Jaringan kerja yang masing-masing komponen kegiatannya telah diberi kurun

    waktu kemudian secara keseluruhan dianalisa dan dihitung kurun waktu penyelesaian

    proyek, sehingga dapat diketahui jadwal induk dan jadwal untuk pelaksanaan

    pekerjaan di lapangan.

    Di dalam penyusunan jadwal masukan-masukan yang diperlukan yaitu jenis-

    jenis aktivitas, urutan setiap aktivitas, durasi waktu aktivitas, kalender ( jadwal hari ),

    milestones dan asumsi-asumsi yang diperlukan.

    Schedule dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu Master ScheduledanDetailed

    Schedule.Master Scheduleberisikan kegiatan-kegiatan utama dari suatu proyek yang

    dibuat untuk level executive management, sedangkanDetailed Scheduledmerupakan

    bagian dari Master Scheduled yang berisikan detail dari kegiatan-kegiatan utama

    yang dibuat untuk membantu para pelaksana dalam pengerjaan di lapangan.

    Macam-macam dari scheduledapat dibagi menjadi 2 yaitu Bagan Balok dan

    Jaringan Kerja (CPM). Dimana keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan

    seperti yang dijelaskan di bawah ini :

  • 8/14/2019 10E00406

    22/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    1. Bagan Balok (BAR/GANTT Chart)

    Metode Bagan Balok diperkenalkan oleh H.L Gantt, dengan tujuan

    mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan urutan suatu kegiatan

    yang terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian dan pada saat pelaporan. Bagan

    balok mudah dibuat dan dipahami sehingga amat berguna sebagai alat komunikasi

    dalam penyelenggaraan proyek.

    Bagan balok dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan

    computer. Bagan ini tersusun pada koordinat X dan Y. Pada sumbu tegak lurus X,

    dicatat pekerjaan atau elemen atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup suatu

    proyek dan digambar sebagai balok. Sedangkan pada koordinat sumbu Y,tertulis

    satuan waktu, misalnya hari, minggu, atau bulan.

    Penggunaan metode bagan balok sangat terbatas karena mempunyai

    kelemahan-kelemahan seperti tidak menunjukan secara spesifik hubungan

    ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lain sehingga sulit untuk

    mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap

    jadwal keseluruhan proyek, sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan

    (updating) karena umumnya harus dilakukan dengan membuat bagan balok baru,

    selain itu juga tidak cocok untuk proyek yang berukuran sedang dan besar atau yang

    bersifat kompleks disebabkan kurangnya kemampuan penyajian secara sistematis

    karena harus menyusun sedemikian besar jumlah kegiatan yang mencapai puluhan

    ribu dan memiliki keterkaitan antara satu kegiatan dengan lainnya.

    2. Jaringan Kerja (CPM)

    Jaringan Kerja merupakan penyempurnaan dari metode bagan balok yang

    akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berapa lama kurun waktu

  • 8/14/2019 10E00406

    23/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    penyelesaian proyek tercepat, kegiatan mana yang bersifat kritis dan non kritis,

    dan lain-lain. CPM diperkenalkan pertama kali oleh ahli matematika dari perusahaan

    Du-Pont bekerja sama dengan Rand Corporationdibantu oleh team engineer.

    Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki

    rangkaian komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan

    menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat.

    Dalam CPM sendiri ada beberapa proses perhitungan yang harus dilakukan,

    yaitu forward pass, backward pass, dan float analyses. Yang kemudian

    menghasilkan overall project duration, start danfinish dates, activity dates (ES, EF,

    LS, LF), activity floats, critical path (critical activities). Proses menyusun jaringan

    CPM dibagi menjadi beberapa langkah, dapat dilihat pada Gambar 2.2

    Gambar 2.2 Proses Menyusun CPM

    (Sumber : Soeharto, 1999)

    Identifikasi lingkup proyek dan menguraikannya menjadi

    komponen-komponen kegiatan

    Menyusun komponen-komponen kegiatan sesuai urutan logika

    ketergantungan menjadi jaringan kerja

    Memberikan perkiraan kurun waktu masing-masing kegiatan

    Identifikasi jalur kritis,float,dan kurun waktu penyelesaian

    ro ek

    Meningkatkan daya guna dan pemakaian sumber daya

    I

    II

    III

    IV

    V

  • 8/14/2019 10E00406

    24/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    3. Time-Based Diagram

    Time-Based Diagram adalah perpaduan antara GANTT/BAR chart dengan

    Jaringan Kerja. Dimana kelebihan Time-Based Diagram adalah dapat menunjukkan

    jadwal kalender sebaik dengan hubungan di antara aktivitas.

    II.3.2 Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan Proyek (Monitoring)

    Evaluasi kemajuan proyek tergantung pada akurasi pengukuran dan

    pembuatan laporan di lapangan (Brandon dan Gray, 1970). Laporan kemajuan di

    lapangan adalah dokumen yang sangat penting dalam menganalisa kemajuan pada

    akhir penyelesaian proyek. Laporan-laporan yang diperlukan meliputi presentase

    penyelesaian proyek pada tiap-tiap aktivitasnya (Clough dan Sears, 1991). Beberapa

    langkah yang dilakukan dalam mengukur dan membuat laporan kemajuan proyek,

    yaitu (Soeharto, 1999, Clough dan Sears, 1991) :

    1. Mengukur dan mencatat hasil kerja

    Dalam pengukuran dan pencatatan hasil kerja ada beberapa informasi yang

    harus diperoleh, yaitu :

    1. Pencatatan actual start dan actual completion date

    2. Pencatatan kemajuan setiap aktivitas (progress)

    3. Perubahan durasi dari suatu aktivitas

    4. Penambahan atau pengurangan suatu aktivitas

    5. Perubahan hubungan atau urutan dari suatu aktivitas (job logic)

  • 8/14/2019 10E00406

    25/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    6. Pencatatan laporan singkat tentang kejadian penting pada saat pengerjaan

    proyek

    2. Mencatat pemakaian sumber daya

    Dalam pencatatan pemakaian sumber daya, informasi yang harus diperoleh,

    yaitu pencatatan dari macam-macam sumber daya yang dapat dipakai (alat berat, alat

    pertukangan, material).

    3. Memeriksa kualitas

    Dalam memeriksa kualitas sumber daya dan hasil pekerjaan ada beberapa

    informasi yang harus diperoleh yaitu :

    1. Pencatatan dari macam-macam kualitas sumber daya apa saja yang diperiksa

    2. Pencatatan dari kualitas pekerjaan apa saja yang diperiksa

    4. Mencatat kinerja dan produktivitas

    Dalam pencatatan kinerja dan produktivitas pekerja informasi yang harus

    diperoleh yaitu pencatatan terhadap sumber daya manusia yang melakukan aktivitas

    di proyek.

    II.3.3 Membandingkan Jadwal dengan Kemajuan dan Menentukan Akibat yang

    terjadi pada Tanggal Penyelesaian (Analysis)

    Menganalisa atau mengevaluasi tidak hanya dilakukan pada akhir proyek

    saja, tapi bisa juga dilakukan sewaktu-waktu apabila proyek telah terlihat ketinggalan

    dari jadwalnya (Smith, 2000). Setelah menerima laporan kemajuan di lapangan,

    informasi yang didapat kemudian di bandingkan dengan penjadwalan proyek.

  • 8/14/2019 10E00406

    26/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    Dari perbandingan tersebut dapat dilihat aktivitas mana yang mengalami

    keterlambatan, sehingga dapat ditentukan dan dianalisa akibat-akibat yang terjadi

    pada tanggal penyelesaiannya. Tiap-tiap aktivitas yang mengalami keterlambatan

    harus dianalisa penyebabnya, apakah dikarenakan tingkat kesulitannya yang tinggi

    atau sebab lainnya, sehingga keterlambatan dengan sebeb dan pada aktivitas yang

    sama tidak akan terulang lagi (Brandon dan Gray, 1970).

    Langkah-langkah dalam melakukan analisa dapat berupa (Clough dan Sears,

    1991) :

    1. Membandingkan secara berkala perencanaan kemajuan proyek dengan

    kenyataan di lapangan

    2. Menetukan akibat/pengaruh yang terjadi pada tanggal penyelesaian dan pada

    sasaran waktu/tanggal-tanggal penting (milestone) proyek (setelah menerima

    laporan hasil perbandingan)

    3. Memeriksa kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru

    II.3.4 Merencanakan dan Menerapkan Tindakan Pembetulan (Plan and Implement

    Corerective Action)

    Setelah laporan kemajuan tiap aktivitas proyek dianalisa, harus dibuat

    keputusan tentang bagaimana tindakan pembetulan, jika ada aktivitas yang

    ketinggalan dari jadwal.

    Apabila hasil analisis menunjukan adanya adanya indikasi penyimpangan

    yang cukup berarti, maka perlu dilakukan langkah-langkah pembetulan. Tindakan

    pembetulan dapat berupa (Soeharto, 1999, Clough dan Sears, 1991) :

  • 8/14/2019 10E00406

    27/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    1. Realokasi sumber daya

    2. Menambah jumlah tenaga kerja

    3. Jadwal alternative (lembur, shif)

    4. Membagi-bagi pekerjaan ke subkontraktor

    5. Merubah metode kerja

    6. Work Splitting(Pembagian pekerjaan dengan durasi yang lama)

    II.3.5 Memperbaharui Penjadwalan Proyek (Update Operational Schedule)

    Penyimpangan dari perencanaan dan penjawalan yang sudah ditetapkan

    terkadang tidak dapat diletakkan, oleh karena itu bila tidak dapat diatasi dengan cara-

    cara penanganan di atas, maka penjadwalan proyek tesebut perlu diperbaharui

    kembali.

    Tujuan dasar dari updating adalah meng-schedule ulang pekerjaan yang

    sudah dilakukan dengan menggunakan status proyek yang aktual sebagai awal mula

    penentuan ulang schedule proyek. Adapun beberapa tindakan yang perlu dilakukan

    dalam memperbaharui penjadwalan proyek, yaitu (Clough dann Sears, 1991) :

    1. Perhitunganfloatdari setiap aktivitas dari jadwal yang baru

    2. Perhitunganproject completion datejadwal yang baru

    3. Penyesuaian jadwal yang baru dengan jadwal yang sudah dikoreksi

    (correcting schedule)

  • 8/14/2019 10E00406

    28/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    II.4 Kendala-kendala Pelaksanaan Manajemen Waktu

    Dalam kenyataan di lapangannya, pelaksanaan manajemen waktu proyek

    konstruksi banyak menemui kendala-kendala yang menyebabkan pelaksanaannya

    tidak optimal. Dari penelitian yang telah dilakukan beberapa ahli pada perusahaan

    kontraktor di Indonesia sebelumnya, disebutkan bahwa kendala-kendala yang sering

    dihadapi tersebut adalah:

    1. Kesulitan untuk mendapatkan supliyer dan subkontraktor yang commit

    dengan scheduleyang sudah dibuat bersama.

    2. Kesulitan untuk mendapatkan pengawas (mandor) yang commit dengan

    scheduleyang sudah dibuat bersama.

    3. Desain yang sebelum selesai dan perubahan desain.

    4. Kurangnya koordinasi dan komupnikasi dengan pelaksana di lapangan.

    5. Ketelambatan pembayaran dari owner kepada kontraktor.

    6. Kekurangan material dan peralatan.

    7. Perubahan cuaca yang tidak bisa diduga.

    8. Tidak adanya pekerja khusus untuk melakukanmeasuredi lapangan.

    9. Kurang adanya kesadaran pekerja untuk mencatat setiap pekerjaan yang

    sudah dilakukan.

    10.Kurangnya koordinasi atau pengawasan antara pengawas dengan kerja.

    11.Kurangnya komunikasi antara pelaksana monitoringdi lapangan dengan

    pembuat schedule.

  • 8/14/2019 10E00406

    29/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    12.Ketidak akuratan informasi yang di dapat dari monitoring.

    13.Diperlukan biaya yang besar untuk mempekerjakan tenaga kerja khusus

    untuk melakukan monitoring di lapangan.

    14.Kurangnya sumber daya (tenaga ahli) yang mampu menganalitis keadaan

    proyek.

    15.Program komputer yang kurang baik.

    II.5 Standarisasi Manajemen Waktu

    Manajemen waktu itu dikatakan telah dilaksanakan dengan baik, bila setiap

    perusahaan kontraktor tersebut melaksanakan setiap aspek-aspek dari manajemen

    waktu. Dimana aspek-aspek manajemen waktu yaitu :

    1. Menentukan penjadwalan proyek

    2. Monitoring (Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan Proyek)

    3. Membandingkan Jadwal dengan Kemajuan Proyek (Analysis)

    4. Merencanakan dan Menerapkan Tindakan Pembetulan (Corective Action)

    5. Memperbaharui Penjadwalan Proyek (Update Operational Schedule)

  • 8/14/2019 10E00406

    30/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    III.1 Jenis Penelitian

    Ada dua macam jenis penelitian yang dilakukan yaitu :

    1. Studi kepustakaan

    Dalam studi ini dikumpulkan referensi tentang hal-hal yang berhubungan

    dengan bagaimana proses dan pelaksanaan dari manajemen waktu proyek

    konstruksi yang baik dari berbagai sumber, antara lain : literatur, baik buku

    ataupun jurnal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar teori yang

    menunjang penelitian. Selain itu, studi kepustakaan dibuat sebagai dasar

    dalam pembuatan daftar pertanyaan wawancara.

    2. Studi Lapangan

    Pengamatan lapangan informal ini berupa studi kasus pada perusahaan

    kontraktor Klasifikasi Besar , yaitu melakukan wawancara langsung dengan

    staf di perusahaan kontraktor tersebut yang mengerti dan terlibat langsung

    mulai dari penjadwalan, pelaksanaan, pengontrolan, hingga meng-update

    kembali jadwal suatu proyek konstruksi.

    III.2 Lokasi Penelitian

    Penelitian dilakukan pada 3 perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar yang ada di

    Medan maupun yang memiliki kantor cabang di Medan.

  • 8/14/2019 10E00406

    31/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    III.3 Jenis Dan Sumber Data

    Ada dua jenis sumber data, yaitu :

    1. Data-data primer

    Data-data yang dikumpulkan dari studi kasus pengamatan lapangan secara

    informal, yaitu wawancara dengan staf dari perusahaan kontraktor.

    2. Data-data sekunder

    Data-data yang diperoleh dari studi literatur dengan berbagai buku referensi,

    dan jurnal.

    III.4 Responden atau Objek Penelitian

    Responden atau objek penelitian dari studi kasus yang dilakukan adalah

    perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar, yaitu usaha dengan nilai proyek lebih besar

    dari 10 Milyar Rupiah.

    Dalam penelitian ini, ada 3 perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar yang berhasil

    diteliti. Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam melakukan wawancara dengan

    responden antara lain : Kesibukan responden yang akan diwawancarai, sehingga

    jadwal wawancara tidak pasti dan bisa berubah sewaktu-waktu

    Adapun nama-nama perusahaan kontraktor tersebut dapat dilihat pada

    Tabel 3 berikut ini :

  • 8/14/2019 10E00406

    32/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    NO Nama Perusahaan

    1 P.T. SABARITHA PERKASA ABADI

    2 P.T. SINAR KASIH REINHARD

    3P.T. DIAN PERKASA

    Tabel 3.1 Daftar Kontraktor Klasifikasi Besar yang berhasil diwawancarai

    III.5 Sarana Penelitian

    Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, maka penelitian dilakukan

    melalui :

    1. Wawancara Langsung

    Pengambilan sampel melalui metode wawancara ini dilakukan kepada

    responden dari 3 perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar. Daftar pertanyaan

    yang dibuat hanya satu jenis saja. Dalam hal ini, satu perusahaan kontraktor

    yang diwawancarai hanya satu orang saja, yaitu orang yang mengerti dan

    terlibat langsung mulai dari penjadwalan, pelaksanaan, pengontrolan, hingga

    meng-updatekembali jadwal suatu proyek konstruksi.

    2. Studi Literatur

    Dari beberapa literatur yang dibaca, dikumpulkan data-data yang diperlukan

    untuk mendukung pembuatan daftar pertanyaan wawancara untuk mencapai

    tujuan penelitian yang diinginkan.

  • 8/14/2019 10E00406

    33/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    III.6 Teknik Pembuatan Kuesioner

    Kuesioner atau daftar pertanyaan terdiri dari lima sub bahasan pertanyaan,

    yaitu :

    1. Daftar pertanyaan mengenai Schedule

    2. Daftar pertanyaan mengenaiMonitoring

    3. Daftar pertanyaan mengenaiAnalysis

    4. Daftar pertanyaan mengenai Corrective Action

    5. Daftar pertanyaan mengenai Update Schedule

    Bentuk kuesioner atau daftar pertanyaan secara lengkap dapat dilihat pada

    Lampiran 1.

    III.7 Proses Pengumpulan dan Pengolahan Data

    1. Mengumpulkan data tentang system manajemen waktu dari berbagai

    literatur dan jurnal sebagai dasar penyusunan kuesioner atau daftar

    pertanyaan untuk melakukan wawancara .

    2. Melakukan wawancara ke 3 perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar

    yang dijadikan objek penelitian,

    3. Mengolah dan melakukan analisa data hasl wawancara. Pembahasan lebih

    lanjut mengenai hasil analisa data dan pembahasan data ini dapat dilihat

    pada Bab 4.

    4. Membuat kesimpulan dan saran.

  • 8/14/2019 10E00406

    34/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    BAB IV

    ANALISA DAN PEMBAHASAN

    IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

    Objek penelitian untuk wawancara langsung adalah 3 Perusahaan kontraktor

    Klasifikasi Besar di Medan, dimana lokasi proyek yang diteliti tidak dibatasi. Data

    perusahaan kontraktor yang berhasil diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1.

    IV.2 Studi Kasus A

    Studi Kasus A dilakukan pada perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar yaitu

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi. Dari banyak proyek konstruksi jalan yang pernah

    ditangani oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi dipilih satu proyek yang pelaksanaan

    manajemen waktunya dijadikan objek penelitian. Proyek yang akan dibahas berikut

    ini adalah proyek yang pada saat penelitian proyek telah selesai pengerjaannya.

    Adapun alasan dipilihnya proyek ini adalah karena dari hasil pengamatan, proyek ini

    memiliki ukuran yang besar baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sehingga

    kompleksitas yang terjadi juga terjadi dalam skala besar. Adapun pelaksanaan

    manajemen waktu proyek konstruksi kebanyakan dilakukan oleh perusahaan

    kontraktor Klasifikasi Besar pada proyek konstruksi dengan skala besar pula.

    Data umum proyek

    Nama proyek : Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji

    Kontraktor Utama : PT. Sabaritha Perkasa Abadi

    Lokasi : Bts. Tanah Karo-Panji

    Jadwal pelaksanaan : 12 Februari 2009-12 Mei 2009

  • 8/14/2019 10E00406

    35/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    IV.2.1 Menentukan Penjadwalan Proyek

    Biasanya PT. Sabaritha Perkasa Abadi membuat jadwal proyek (Master

    Schedule) menjadi satu dengan Detail Schedule, seperti pada contoh Proyek

    Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji. Tetapi dalam penyajiannya

    dipisah. Master Schedule dibuat untuk tingkat executive Management, sedangkan

    Detail Schedule diberikan untuk keperluan para pelaksana di lapangan. Dalam

    penerapannya Detail Schedule tersebut dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih

    kecil, agar dalam pelaksanaan, monitoring, serta pengontrolannya bisa lebih mudah.

    IV.2.1.1 Identifikasi Aktivitas (Work Breakdown Structure)

    Dalam menyusun jadwal, sebelumya PT. Sabaritha Perkasa Abadi membagi-

    bagi bagian proyek yang ditanganinya menjadi menjadi aktivitas yang lebih kecil.

    Sabaritha Perkasa Abadi biasa membagi-bagi proyeknya tersebut menjadi 3 sampai 5

    tingkatan besar, tergantung ukuran dan kompleksitasnya, dimana pengembangan

    level WBS tersebut didasarkan lingkup pekerjaan (scope of work), yaitu pada jenis

    pekerjaan utama, area pekerjaan, dan urutan pekerjaan. Misalnya pada contoh proyek

    Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji, pembagian jenis pekerjaan

    utama seperti mobilisasi, pekerjaan jalan, pekerjaan struktur. Kemudian pekerjaan-

    pekerjaan tadi dibagi-bagi lagi menjadi lebih detail lagi. Seperti pekerjaan struktur

    jalan dibagai menjadi pekerjaan atas dan pekerjaa bawah, kemudian pekerjaan bawah

    dibagi lagi menjadi pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi. Adapun bentuk WBS

    dari contoh Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji dapat dilihat

    pada Lampiran 2.

  • 8/14/2019 10E00406

    36/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menggunakan sistem kode dalam

    membagi-bagi setiap aktivitas dari suatu proyek. Dalam penyusunan WBS ini, PT.

    Sabaritha Perkasa Abadi tidak mengalami hambatan, dikarenakan pengalaman yang

    didapat dari proyek-proyek sebelumnya yang pernah dikerjakan oleh PT. Sabaritha

    Perkasa Abadi.

    IV. 2.1.2 Penyusunan Urutan Kegiatan

    Dari aktivitas yang telah dibagi-bagi sebelumnya, PT. Sabaritha Perkasa

    Abadi menyusun urutan kelompok kerja atau aktivitas proyek tersebut. Metode yang

    biasa digunakan oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi yaitu Metode GANTT/BAR

    Chart, itu digunakan karena lebih mudah dimengerti oleh semua level. Urutan

    kegiatan pada PT. Sabaritha Perkasa Abadi disusun sesuai dengan perencanaan yang

    sebelumnya telah ditentukan.

    IV. 2.1.3 Perkiraan Kurun Waktu

    Setelah melakukan pengurutan aktivitas, PT. Sabaritha Perkasa Abadi

    member kurun waktu penyelesaian tiap-tiap aktivitas. Skala waktu yang digunakan

    dalam menentukan durasi kurun waktu aktivitas adalah minggu. Penentuan kurun

    waktu penyelesaian masing-masing aktivitas dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi

    tidak hanya berdasarkan pengalaman yang telah diraih selama ini tetap juga dihitung

    berdasarkan perhitungan sumber daya (material, peralatan, tenaga kerja) yang

    digunakan dan volume pekerjaan yang akan diselesaikan. Menurut PT. Sabaritha

    Perkasa Abadi yang mempengaruhi dalam menentukan durasi waktu suatu aktivitas

    yaitu kapasitas sumber daya yang digunakan dan jumlah hari efektif dari jadwal

  • 8/14/2019 10E00406

    37/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    proyek PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak terlalu menemui hambatan akibat

    pengalaman yang dimiliki.

    IV. 2.1.4 Penyusunan Jadwal

    Setelah terbentuk jaringan kerja yang masing-masing aktivitas telah diberi

    kurun waktu, kemudian PT. Sabaritha Perkasa Abadi menghitung kurun waktu

    penyelesaian proyek secara keseluruhan. Dalam penyusunan jadwal ada 2 schedule

    yaitu Master Scheduledan Detailed Schedule. Sedangkan untuk kegiatan seharinya

    di lapangan PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan Daily Schedule. Jadi jenis

    Sheduleyang digunakan tidak sama untuk semua level. Adapun bentuk dari jadwal

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah

    Karo-Panji dapat dilihat pada Lampiran 3.

    Dalam menyusun jadwal PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan program

    komputer, yaitu Microsoft Project dan Microsoft Excel. Adapun float dari tiap

    aktivitas tidak dihitung karena PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan metode

    GANTT/BAR Chart, termasuk jalur kritisnya tidak bisa ditentukan. Lama waktu

    penyelesaian proyek tersebut dihitung PT. Sabaritha Perkasa Abadi berdasarkan dari

    total durasi waktu dari setiap aktivitas yang telah ditentukan sebelumnya.

    IV.2.2Monitoring

    Monitoring dilakukan setelah proyek mulai berjalan sesuai jadwal, adapun

    monitoring meliputi pengukuran (measure) dan hasil kerja (kemajuan/progress)

    masing-masing aktivitas, yang kemudian hasil pengukuran tersebut dilakukan

    pencatatan (Report) kedalam sebuah bentuk laporan kemajuan proyek berupa

    tabulasi dan grafik.

  • 8/14/2019 10E00406

    38/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    IV.2.2.1 Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap

    hasil kerja setiap aktivitas PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik, dengan

    periode waktu yang digunakan yaitu weekly. Proses perhitungan atau pengukuran

    terhadap hasil kerja yang dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dilakukan dengan

    computerized. Adapun hasil dari suatu pekerjaan dihitung berdasarkan volume

    pekerjaan yang dapat dilihat dari table hasil kerja.

    Dalam pelaksanaan proyek PT. Sabaritha Perkasa Abadi selalu mencatat

    actual start dan completion date dari setiap aktivitas. Selain itu juga PT. Sabaritha

    Perkasa Abadi melakukan pencatatan kemajuan setiap aktivitas pekerjaan khususnya

    pekerjaan-pekerjaan utama seperti pekerjaan lapis perkerasan dan melakukan

    pencatatan bila ada perubahan dari durasi suatu aktivitas, bila ada aktivitas yang

    dihilangkan atau ditambah, serta bila ada perubahan hubungan atau urutan dari suatu

    aktivitas, tetapi PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menyertakan laporan singkat

    tentang kejadian atau hal penting yang terjadi pada saat pengerjaan proyek.

    Bentuk atau format laporan pencatatan hasil kerja dibuat oleh PT. Sabaritha

    Perkasa Abadi dengan berbentuk tabel laporan. Adapun bentuk dari tabel laporan

    pengukuran dan pencatatan hasil kerja dapat dilihat seperti pada contoh Proyek

    Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji pada Lampiran 4.

    Di PT. Sabaritha Perkasa Abadi yang melakukan pengukuran dan pencatatan

    terhadap kemajuan setiap aktivitas yaitu bagian Quality Assurance Departement.

    Sedangkan hambatan yang dirasakan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam melakukan

    monitoringbaik pengukuran dan pencatatan terhadap hasil kerja adalah tidak ada.

  • 8/14/2019 10E00406

    39/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    IV.2.2.2 Mencatat Pemakaian Sumber Daya

    Setiap pemakaian sumber daya baik material maupun peralatan selalu

    dilakukan pencatatan oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi. Pencatatan dilakukan oleh

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara perodik, dengan periode waktu secara daily.

    Laporan pencatatan pemakaian sumber daya, oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi

    dibuat menjadi satu antara material dan peralatan. Adapun bentuk laporan pencatatan

    pemakaian sumber daya dari contoh proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah

    Karo-Panji dapat dilihat pada Lampran 5.

    Dalam hal ini yang melakukan pencatatan sumber daya di PT. Sabaritha

    Perkasa Abadi, yaitu bagian Quality Assurance Departement.Adapun hambatan bagi

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam melakukan pencatatan sumber daya yaitu

    bagaimana harus melakukan pencatatan sumber daya yang teratur.

    IV.2.2.3 Memeriksa Kualitas

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi juga melakukan pemeriksaan dan pencatatan

    terhadap kualitas sumber daya (material, peralatan) yang digunakan dalam setiap

    aktivitas proyek, serta kualitas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Pemeriksaan

    dan pencatatan kualitas sumber daya dan kualitas hasil kerja tidak semuanya

    dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik. Untuk hasil pekerjaan dan

    material dilakukan pemeriksaan sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah

    ditentukan dan pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan sebelum aktivitas itu terjadi

    terutama pekerjaan yang mengutamakan proses dari pertama pekerjaan itu dilakukan

    contohnya pekerjaan perkerasan (dilakukan pegujian untuk mutu perkerasan), sedang

    untuk peralatan dilakukan pemeriksaan secara periodik.

  • 8/14/2019 10E00406

    40/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    Laporan pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil suatu pekerjaan

    dibuat oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam bentuk hasil inpeksi dan hasil test

    laboratorium. Adapun bentuk dari laporan pemeriksaan kualitas dari proyek

    Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji dapat dilihat pada Lampiran 6.

    Di PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak hanya sendiri yang melakukan

    pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil pekerjaan selain bagian Quality

    Assurance Departement dengan pengawasan oleh konsultan, PT. Sabaritha Perkasa

    Abadi juga dibantu oleh Balai Pengujian dan Pengendalian Mutu dalam pemeriksaan

    tebal lapisan perkerasan. Bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi hambatan dalam

    memeriksa kualitas sumber daya dan kualitas suatu pekerjaan yaitu tidak ada, karena

    dalam pemeriksaan mutu PT. Sabaritha Perkasa Abadi di bantu oleh Balai Pengujian

    dan Pengendalian Mutu, sehigga mempermudah pekerjaan mereka.

    IV.2.2.4 Mencatat Kinerja Dan Produktivitas

    Dalam hal ini PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak melakukan pencatatan

    terhadap kinerja dan produktivitas pekerjaannya. Sedang aktivitas dan kegiatan yang

    dilakukan oleh tenaga kerja tidak dilakukan pengawasan secara khusus oleh PT.

    Sabaritha Perkasa Abadi, karena tenaga kerja berhubungan langsung dengan

    mandornya. PT. Sabaritha Perkasa Abadi hanya mengetahui jumlah pekerja yang

    dating saja, karena jumlah pekerja sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil

    pekerjaan yang dilakukan.

    Hambatan bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi sendiri dalam melakuan

    pencatatan kinerja dan produktivitas tenaga kerja adalah terlampau besarnya jumlah

  • 8/14/2019 10E00406

    41/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    tenaga kerja sehingga dirasakan kurang efektif dalam pemeriksaannya, jadi

    pemeriksaannya hanya dilakukan pada hasil kerjanya saja.

    IV.2.3Analysis (Compare and Determine Effect)

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi selalu melakukan analisis terhadap laporan dari

    hasil pengukuran dan pencatatan setiap hasil pekerjaan. Hal itu dilakukan PT.

    Sabaritha Perkasa Abadi untuk mencegah bila terjadi keterlambatan pada suatu

    aktivitas, hal itu dapat langsung diatasi, sehingga diharapkan tidak mempengaruhi

    Master Schedule (Jadwal utama)yang dibuat pada awal penjadwalan proyek.

    IV.2.3.1 Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek Dengan

    Kenyataan Di Lapangan

    Perbandingan antara perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan di

    lapangan, dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik, dengan skala

    waktu yang digunkan yaitu weekly. Untuk membandingkan secara berkala

    perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan dilapangan, PT. Sabaritha Perkasa

    Abadi menggunakan grafik kurva S, dimana dapat dilihat perbandingan kemajuan

    proyek yang mereka kerjakan. Adapun grafik kurva S tersebut dapat dilihat pada

    Lampiran 3.

    Bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi hambatan dalam menyusun laporan hasil

    perbandingan perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan di lapangan adalah

    bila ada perubahan desain, karena dapat merubah jadwal aktivitas.

  • 8/14/2019 10E00406

    42/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    IV.2.3.2 Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian Dan

    MilestoneProyek

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan analisa pada akibat atau perubahan

    yang terjadi pada tanggal penyelesaian dan milestone (tanggal-tanggal penting

    penyelesaian proyek) setelah menerima laporan hasil perbandingan antara

    perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan di lapangan dan timbul

    keterlambatan. Dimana kemudian Overall Project Duration dihitung kembali PT.

    Sabaritha Perkasa Abadi untuk mengetahui apakah milestone proyek (project

    completion date) mengalami perubahan atau tidak. Milestone proyek sendiri

    diusahakan tidak dilakukan perubahan, karena nantinya akan menpengaruhi Master

    Schedule.

    V.2.3.3 Memeriksa Kemungkinan Munculnlya Jalur Kritis Baru

    Setelah melakukan analisa dan timbul keterlambatan (delay) pada suatu

    aktivitas terutama pada aktivitas kritis. PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak dapat

    melakukan pemeriksaan kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru, dan juga

    tidak menghitung float dari semua aktivitas, karena dalam penyusunan jadwal

    proyek, PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan GANTT/BAR Chart yang mana

    tidak memungkinkan menunjukkan jalur kritis.

    IV.2.4 Corrective Action

    Setelah dianalisa, bila di tengah pelaksanaan proyek ternyata schedule

    mengalami keterlambatan. PT. Sabaritha Perkasa Abadi kemudian melakukan

    beberapa corrective actionuntuk mengembalikan jadwal yang terlambat tadi untuk

  • 8/14/2019 10E00406

    43/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    kembali ke jalur yang sebenarnya. PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan

    pemadatan float pada aktivitas dengan durasi waktu yang panjang saja, hal itu

    dilakukan dengan pertimbangan nantinya tidak akan berubah overall Project

    duration. Tetapi tidak semua pekerjaan dengan durasi yang lama dibagi-bagi (work

    splitting) PT. Sabaritha Perkasa Abadi menjadi bagian yang lebih kecil.

    Selain itu PT. Sabaritha Perkasa Abadi juga mempercepat aktivitas pekerjaan

    yang mengalami keterlambatan dengan cara menambah kapasitas sumber daya

    seperti penambahan jumlah alat, mempercepat kedatangan material. Serta menambah

    tenaga kerja dan jam kerja (lembur, shift). Corective action yang dilakukan PT.

    Sabaritha Perkasa Abadi yaitu melakukan perubahan pada job logic dan metode

    kerja, serta bila perlu sebagian pekerjaan disubkontrakkan kepada pihak lain.

    Adapun hambatan bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam melakukan

    Corective actionyaitu diperlukannya biaya yang besar untuk melakukan semua yang

    disebutkan di atas, dan itu berarti akan memperbesar cost dari pengerjaan proyek

    tersebut.

    IV.2.5 Update Schedule

    Setelah melakuakn corrective action, PT. Sabaritha Perkasa Abadi

    mempengaruhi schedule kembali. Untuk mempengaruhi schedule sendiri, bagi PT.

    Sabaritha Perkasa Abadi perlu diketahui kapasitas sumber daya yang tersedia dan

    sisa waktu durasi pekerjaan (remaining duration). Dalam meng-update schedule PT.

    Sabaritha Perkasa Abadi tetap menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat diawal

  • 8/14/2019 10E00406

    44/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    proyek yang telah dikoreksi, setelah itu semua floataktivitas dari jadwal yang baru

    dihitung kembali. Setelah itu menghitung float semua aktivitas, PT. Sabaritha

    Perkasa Abadi menghitung kembali project completion date dari jadwal baru yang

    sudah disesuaikan dengan jadwal lama tersebut.

    Di PT. Sabaritha Perkasa Abadi sendiri yang bertanggungjawab dalam

    mempengaruhi jadwal proyek yaitu Project Manager. Perubahan-perubahan yang

    biasa dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam meng-update schedule adalah

    lama durasi tiap aktivitas, dan korelasi atau hubungan antar aktivitas. Proses

    perhitungan updatingdilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara computerized.

    Hambatan yang ditemui PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam meng-update

    schedule adalah jika ingin merubah milestone, karena milestone merupkan control

    pointdari keseluruhan durasi suatu proyek.

    IV.2.6 Pembahasan PT. Sabaritha Perkasa Abadi

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi melaksanakan penyusun scheduledengan baik

    dimana semua aspek dalam penyusunan schedule yang ideal sudah dilaksanakan

    sehingga hambatan yang dihadapi hanya pada saat pengidentifiasian jenis kegiatan

    yang akan digunakan dalam menyusun WBS. PT. Sabaritha Perkasa Abadi

    menggunakan GANTT/BAR Chart dalam penyusunan jadwal. Penggunaan

    GANTT/BAR Chart tidak dapat menunjukkan secara spesifik hubungan

    ketergantungan antara pekerjaan satu dengan yang lain, sehingga sulit untuk

    mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap

  • 8/14/2019 10E00406

    45/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    jadwal keseluruhan proyek, serta tidak dapat menjawab berapa lama kurun waktu

    penyelesaian proyek tercepat dan kegiatan mana yang bersifat kritis/non kritis. Di

    lapangan, dilaksanakan atau tidak scheduleyang sudah dibuat dapat diketahui oleh

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi, karena PT. Sabaritha Perkasa Abadi membuat daily

    schedulesetiap aktivitas yang akan dikerjakan setiap harinya. Meskipun begitu PT.

    Sabaritha Perkasa Abadi juga masih belum optimal dalam melaksanakan schedule,

    karena tidak jarang menemui kendala-kendala bila ada perubahan desain, kurangnya

    koordinasi dan komunikasi, dan perubahan cuaca yang tidak menentu.

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi kurang baik melaksanakan monitoring karena

    tidak mampu melaksanakan semua aspek dalam monitoring,yaitu tidak melakukan

    pencatatan kinerja dan produktivitas pekerja dikarenakan terlampau besarnya jumlah

    tenaga kerja sehingga terjadi ketidakakuratan dalam pengontrolan kinerja pekerja

    pada proyek konstruksi. Selain itu yang menyebabkan pelaksanaan monitoringtidak

    optimal juga dikarenakan kendala yaitu kurang koordinasi atau pengawasan antara

    pengawas dengan pekerja.

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi mampu melakukan analysisdengan baik dimana

    semua aspek dalam analysisyang ideal sudah dilaksanakan, sehingga hambatan yang

    dihadapi hanya bila ada perubahan desain karena mengakibatkan durasi aktivitas

    berubah. Hanya saja PT. Sabaritha Perkasa Abadi belum mampu melakukan analisis

    dengan optimal dikarenakan terkadang masih menemui kendala seperti

    ketidakakuratan informasi yang didapat dari monitoring, serta kurangnya sumber

    daya atau tenaga ahli yang mampu menganalisis keadaan proyek.

  • 8/14/2019 10E00406

    46/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menemui permasalahan dalam melakukan

    corrective action, hanya saja memerlukan biaya yang besar dalam melakukan ini.

    Walau tidak menemui permasalahan selain biaya yang besar, namun PT. Sabaritha

    Perkasa Abadi juga masih belum optimal dalam melakukan corrective action.,

    karena masih sering menemui kendala yaitu kurangnya informasi dari monitoring

    dan analisis yang diperlukan untuk melakukan corrective action.

    Di dalam melakukan updating schedule, PT. Sabaritha Perkasa Abadi

    melaksanakan dengan baik, hanya menemui hambatan ketika terjadi perubahan

    milestone yang dapat menyebabkan project completion date dan master schedule

    berubah.

    Secara keseluruhan, disimpulkan bahwa PT. Sabaritha Perkasa Abadi cukup

    baik dalam melaksanakan sistem manajemen waktuproyek konstruksi jalan.

    IV.3Studi Kasus B

    Studi kasus B dilakukan pada perusahaan konstraktor klasifikasi Besar yaitu

    PT. Sinar Kasih Reinhard dari proyek konsruksi jalan yang pernah ditangani oleh PT.

    Sinar Kasih Reinhard dipilh satu satu proyek yang pelaksanaan manajemen waktu-

    nya dijadikan objek penelitian. Proyek yang akan dibahas berikut ini adalah proyek

    telah selesai dilaksanakan. Adapun alasan dipilihnya proyek ini adalah karena dari

    hasil pengamatan, proyek ini memiliki ukuran yang besar baik dari segi kuantitas

    maupun kualitas, sehingga kompleksitas yang terjadi juga skala besar. Adapun

    pelaksanaan manajemen waktu proyek konstruksi kebanyakan dilakukan oleh

  • 8/14/2019 10E00406

    47/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    perusahaan konstraktor Klasifikasi Besar pada proyek konstruksi dengan skala besar

    pula.

    Data umum proyek

    Nama proyek : Pemeliharaan Berkala Jalan Panji-Sidikalang

    Lokasi : Jalan Panji-Sidikalang

    Konstraktor utama : PT. Sinar Kasih Reinhard

    Jadwal pelaksanaan : 8 Februari 2008-6 Mei 2008

    IV.3.1 Menentukan Penjadwalan Proyek

    Biasanya PT. Sinar Kasih Reinhard membuat jadwal proyek (master

    schedule) terpisah dengan Detailed Schedule, seperti pada proyek Pemeliharaan

    Berkala Jalan Panji-Sidikalang. Tetapi Detailed Scheduled buat dengan tetap

    menjadikanMaster Schedule sebagai acuan. Dalam penerapannyaDetailed Schedule

    tersebut dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, agar dalam pelaksanaan,

    monitoring, serta pengontrolannya bisa lebih mudah.

    IV.3.1.1 Identifikasi Kegiatan (Work Breakdown Struktur)

    Dalam menyusun jadwal, sebelumnya PT. Sinar Kasih Reinhard membagi-

    bagi bagian proyek yang ditanganinya menjadi aktivitas yang lebih kecil, PT. Sinar

    Kasih Reinhard biasanya membagi-bagi proyeknya tersebut menjadi 4 dan 5

    tingkatan besar, seperti pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Panji-Sidikalang ini

    PT. Sinar Kasih Reinhard membagi menjadi 4 tingkatan besar. Pembagian tingkatan

    (level WBS) sendiri menurut PT. Sinar Kasih Reinhard. Berdasarkan besarnya

  • 8/14/2019 10E00406

    48/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    ukuran dan kompleksitas proyek yang ditangani. Pengembangan tiap level WBS

    sendiri berdasarkan lingkup pekerjaan (scope of work), yaitu pada jenis pekerjaan

    utama dan pekerjaan yang lebih detail. Misalnya pada Proyek Pemeliharaan Berkala

    Jalan Panji-Sidikalang, pembagian jenis pekerjaan utama seperti mobilisasi,

    pekerjaan struktur jalan, pekerjaan drainase jalan. Sedang berdasarkan pekerjaan

    yang lebih detail seperti Pekerjaan perkerasan badan jalan dan pekerjaan bahu jalan.

    Adapun bentuk WBS tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7.

    PT. Sinar Kasih Reinhard tidak menggunakan sistem kode dalam membagi-

    bagi setiap aktivitas dari suatu proyek, hanya memberikan nomor pengurutan biasa

    saja.

    Adapun hambatan yang ditemui dalam menyusun WBS menurut PT. Sinar

    Kasih Reinhard yaitu tidak ada.

    IV.3.1.2 Penyusun Urutan Kegiatan

    Dari aktivitas yang telah dibagi-bagi sebelumnya, PT. Sinar Kasih Reinhard

    menyusun urutan kelompok kerja atau aktivitas proyek tersebut. Metode yang biasa

    digunakan oleh PT. Sinar Kasih Reinhard yaitu GANTT/BAR Chart.

    Metode GANTT/BAR Chart digunakan berdasarkan karena lebih mudah

    dimengerti oleh semua level, selain itu untuk pengerjaan di lapangan tidak diperlukan

    penjelasan lebih lanjut. Ukuran kegiatan disusun dengan mempertimbangkan desain

    perencanaan dari kegiatan tersebut. Adapun bentuk dari GANTT/BAR Chart

    tersebut dapat dilihat pada Lampiran 8.

  • 8/14/2019 10E00406

    49/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    Namun pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Panji-Sidikalang ini,

    PT. Sinar Kasih Reinhard hanya membuat urutan kegiatan secara garis besar saja,

    jadi urutan pekerjaannya kurang mendetail. Sehingga dalam pelaksanaannya para

    pekerja di lapangan mengalami kesulitan. Meskipun begitu dalam pengerjaannya

    para pekerja dibantu oleh mandor atau pengawas yang ada di lapangan. Ketika

    mereka mendapatkan kesulitan mereka akan berkonsultasi kepada mandor atau

    pengawas.

    Menurut PT. Sinar Kasih Reinhard tidak ada hambatan berarti dalam

    menetukan urutan kegiatan, karena pengurutan dilakukan seperti biasa proyek-

    proyek yang pernah dikerjakan sebelumnya.

    IV.3.1.3 Perkiraan Kurun Waktu

    Setelah melakukan pengurutan aktivitas, PT. Sinar Kasih Reinhard memberi

    kurun waktu penyelesaian masing-masing aktivitas. Skala waktu yang biasa

    digunakan PT. Sinar Kasih Reinhard dalam menentukan durasi dari suatu aktivitas

    adalah minggu. Seperti pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Panji-Sidikalang,

    tetapi terkadang skala waktu yang digunakan bulan apabila proyek yang dikerjakan

    mempunyai durasi penyelesaian yang lama. Penetuan kurun waktu penyelesaian

    masing-masing aktivitas dilakuakan PT. Sinar Kasih Reinhard biasanya berdasarkan

    pengalaman yang telah dilakukan di proyek-proyek sebelumnya. Selain juga

    menggunakan feeling seorang engineer. Menurut PT. Sinar Kasih Reinhard yang

    biasanya mempengaruhi dalam menentukan durasi waktu suatu aktivitas yaitu lokasi

    dari proyek tersebut, bila di pedalaman akan mempengaruhi dalam lamanya

  • 8/14/2019 10E00406

    50/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    pengadaan sumber daya (material, alat) yang digunakan, selain itu juga berdasarkan

    jumlah hari efektif dalam kurun waktu penyelesaian proyek (tidak ada kerja karena

    hujan, hari libur, dan lain-lain).

    IV.3.1.4 Penyusunan Jadwal

    Setelah terbentuk jaringan kerja yang masig-masing tiap aktivitas telah diberi

    kurun waktu, kemudian PT. Sinar Kasih Reinhard menghitung kurun waktu

    penyelesaian proyek secara keseluruhan, PT. Sinar Kasih Reinhard biasanya

    membuat 2 jenis schedule,yaituMaster schedule,sertadetailed Scheduleyaitu berisi

    penjelasan terperinci untuk para pelaksana di lapangan (field management).

    Dalam menyusun jadwal PT. Sinar Kasih Reinhard biasanya menggunakan

    program komputer, yatu Microsoft Project. Adapun float dari tiap aktivitas tidak

    dapat dihitung, termasuk jalur kritisnya tidak bisa ditentukan, karena PT. Sinar Kasih

    Reinhard menggunakan GANTT/BAR Chart. Lama waktu penyelesaian dari proyek

    tersebut dihitung oleh PT. Sinar Kasih Reinhard berdasarkan dari total durasi waktu

    dari setiap aktivitas yang telah ditentukan sebelumnya, PT. Sinar Kasih Reinhard

    juga menentukan Milestone yang di perlukan dalam penyelesaian proyek tersebut,

    adapun milestone ditentukan untuk menunjukkan poin-poin penting dalam dalam

    schedule yang pada pelaksanaannya jika mengalami keterlambatan akan

    mempengaruhi master schedule.

    IV.3.2Monitoring (Measurement and repoting)

  • 8/14/2019 10E00406

    51/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    Dalam proyek biasanya PT. Sinar Kasih Reinhard melakukan monitoring

    setelah proyek mulai berjalan sesuai dengan jadwal, adapun monitoring meliputi

    pengukuran (measure) hasil kerja (kemajuan/progress) masing-masing aktivitas,

    yang kemudian hasil penelitian tersebut dilakukan pencatatan (report) ke dalam

    sebuah bentuk laporan kemajuan yang berupa tabulasi dan grafik.

    IV.3.2.1 Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja

    PT. Sinar Kasih Reinhard melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap

    hasil kerja setiap aktivitas. Pengukuran dan pencatatan hasil kerja dilakukan PT.

    Sinar Kasih Reinhard secara periodik, dengan periode waktu yang biasa digunakan

    yaitu weekly. Proses perhitungan atau pengukuran terhadap hasil kerja, biasa

    dilakukan PT. Sinar Kasih Reinhard. dengan computerized, yaitu menggunakan

    program komputer Microsoft Excel. Adapun hasil dari suatu pekerjaan dihitung dari

    volume pekerjaan yang telah dilakukan.

    Dalam pelaksanan proyek, PT. Sinar Kasih Reinhard tidak mencatat actual

    start dan completion date dari setiap aktivitas. Selain itu juga PT. Sinar Kasih

    Reinhard tidak melakukan pencatatan bila ada perubahan dari durasi suatu aktivitas,

    pencatatan bila ada aktivitas yang dihilangkan atau ditambah (variation order), serta

    bila ada perubahan hububungan atau urutan (semence) dari suatu aktivitas, PT. Sinar

    Kasih Reinhard biasa menyertakan laporan singkat tentang kejadian atau hal penting

    yang terjadi pada saat pengerjaan proyek.

    Bentuk atauformatlaporan pencatatan hasil kerja dibuat oleh PT. Sinar Kasih

    Reinhard dengan tabular format. Adapun bentuk dari tabular formatpengukuran dan

    pencatatan hasil kerja dapat dilihat pada lampiran 9.

  • 8/14/2019 10E00406

    52/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    Di PT. Sinar Kasih Reinhard yang biasanya melakukan pengukuran dan

    pencatatan terhadap kemajuan setiap ativitas yaitu Project Control Engineering.

    Sedangkan hambatan yang dirasakan PT. Sinar Kasih Reinhard dalam melakukan

    monitoringbaik penguuran dan pencatatan terhadap hasil kerja adalah karena masih

    belum adanya kesadaran dari masing-masing individu (pekerja) untuk mencatat

    setiap hasil pekerjaan yang mereka lakukan.

    IV.3.2.2 Mencatat Pemakaian Sumber Daya

    Setiap pemakaian sumber daya baik material maupun peralatan (alat berat,

    alat pertukangan) biasa dilakukan pencatatan oleh PT. Sinar Kasih Reinhard

    Pencatatan dilakukan oleh PT. Sinar Kasih Reinhard secara periodik, dengan periode

    waktu secara weekly.Laporan pencatatan pemakaian sumber daya, oleh PT. Sinar

    Kasih Reinhard dibuat menjadi satu antara material dan peralatan yang digunakan.

    Dalam hal ini yang melakukan pencatatan sumber daya di PT. Sinar Kasih

    Reinhard yaitu para pelaksana yang ada dilapangan. Adapun hambatan tidak

    dirasakan PT. Sinar Kasih Reinhard dalam melakukan pencatatan sumber daya.

    IV.3.2.3 Memeriksa Kualitas

    PT. Sinar Kasih Reinhard juga melakukan pemeriksaan dan pencatatan

    terhadap kualitas sumber daya (material, peralatan berat) yang digunakan dalam

    setiap aktivitas proyek, serta kualitas hasil pekerjaan yang telah dilakukan.

    Pemeriksaan dan pencatatan kuallitas sumber daya dan kualitas hasil kerja tidak

    semuanya dilakukan PT. Sinar Kasih Reinhard secara periodik. Untuk hasil

    pekerjaan dan material dilakukan pemeriksaan sesuai dengan spesifikasi teknik yang

  • 8/14/2019 10E00406

    53/77

    Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan (Studi Kasus : PT. Sabaritha PerkasaAbadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa), 2010.

    telah ditentukan, sedang untuk peralatan berat mempunyai jadwal maintenance

    tersendiri yang dilakuakan secara periodik.

    Laporan pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil suatu pekerjaan

    dibuat oleh PT. Sinar Kasih Reinhard dalam bentuk hasil inspeksi dan hasil test.

    Di PT. Sinar Kasih Reinhard sendiri yang melakukan pemeriksaan kualitas

    sumber daya dan kualitas hasil pekerjaan adalah bagian Quality Assurance

    Departement dengan pengawasan oleh konsultan. Sedangkan bagi PT. Sinar Kasih

    Reinhard hambatan dalam memeriksa kualitas sumber daya dan kualitas suatu

    pekerjaan yaitu banyaknya jumlah material, dan pekerjaan yang akan diperiksa,

    sehingga dalam kenyataan di lapangan hanya bisa dilakukan pemeriksaan terhadap

    beberapa item pekerjaan yang dianggap telah mewakili keseluruhan pekerjaan.

    IV.3.2.4 Mencatat Kinerja Dan Produktivitas

    Dalam hal ini PT. Sinar Kasih Reinhard tidak melakukan pencatatan

    terhadap kinerja dan produktivitas pekerjaannya. Sedang aktivitas dan kegiatan yang

    dilakukan oleh tenaga kerja tidak dilakukan pengawasan secara khusus oeh PT. Sinar

    Kasih Reinhard karena tenaga kerja berhubungan langsung dengan mandornya. PT.

    Sinar Kasih Reinhard hanya mengetahui jumlah pekerja yang dating saja, karena

    jumlah pekerja sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan yang

    dilakukan. Adapun bentuk pencatatan dari jumlah pekerja yang ada dalam

    melakukan setiap aktivitas dipisah dengan laporan pencatatan hasil kerja dan laporan

    pencatatan sumber daya (material, alat).

    Hambatan bagi PT. Sinar Kasih Reinhard sendiri dalam melakuan pencatatan

    kinerja dan produktivitas tenaga kerja dirasakan tidak ada, karena bagi PT. Sinar

  • 8/14/2019 1