10739064_1747812698777583_1000228709_n

4
KISI-KISI PERSUS 1. Sejarah awal perkembangan persus (kondisi di luar negeri – artikel) Pertama kali prototype dari perpustakaan khusus ditemuian pada abad ke 18 dan 19. Pada awalnya koleksi perpustakaan khusus hanya didominasi oleh koleksi hukum dan medis. Kemudian beberapa instansi lain mulai memiliki perpustakaan khusus yang sesuai dengan bidangnya. Setelah tahun 1876 persus mulai berkembang. Kemudian pada tahun 1909 Berdirilah Specil library association yang digagas oleh Jonh Cotton Dana. Perkembangannya meliputi transformasi ilmu pengetahuan amerika untuk penelitian dan publikasi, perguruan tinggi dan perpustakaan. Selanjutnya ekspansi dari bisnis dan industry dan terakhir perkembangan cepat dari profesi perpustakaan. Selain itu, Perpustakaan kimia ditemukan pada perusahaan seperti Jerman Kaliworks di New York pada tahun 1890, pada tahun-tahun itu tidak banyak berkembang akan tetapi untuk pertama kalinya Guy E. Marion dan George W. Lee adalah pustakawan yang mengembangkan perpustakaan khusus mereka menjadi departemen informasi. 2. Tokoh-tokoh pencetus persus Guy E. Marion & George W. Lee. 3. Kondisi persus di Indonesia Pada Umumnya kondisi persus di Indonesia banyak yang belum berkembang. Gedung maupun komponen sdm dan lainnya masih sering jauh dari standar. Hal ini dipengaruhi oleh beragam factor internal maupun eksternal dari perpustakaan khusus itu sendiri. 4. Standar yang dipakai dalam menentukan persus (artikel)

Upload: pwa

Post on 15-Apr-2016

219 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

KISI-KISI PERSUS

1. Sejarah awal perkembangan persus (kondisi di luar negeri –artikel)Pertama kali prototype dari perpustakaan khusus ditemuian pada abad ke 18 dan 19. Pada awalnya koleksi perpustakaan khusus hanya didominasi oleh koleksi hukum dan medis. Kemudian beberapa instansi lain mulai memiliki perpustakaan khusus yang sesuai dengan bidangnya. Setelah tahun 1876 persus mulai berkembang. Kemudian pada tahun 1909 Berdirilah Specil library association yang digagas oleh Jonh Cotton Dana. Perkembangannya meliputi transformasi ilmu pengetahuan amerika untuk penelitian dan publikasi, perguruan tinggi dan perpustakaan. Selanjutnya ekspansi dari bisnis dan industry dan terakhir perkembangan cepat dari profesi perpustakaan. Selain itu, Perpustakaan kimia ditemukan pada perusahaan seperti Jerman Kaliworks di New York pada tahun 1890, pada tahun-tahun itu tidak banyak berkembang akan tetapi untuk pertama kalinya Guy E. Marion dan George W. Lee adalah pustakawan yang mengembangkan perpustakaan khusus mereka menjadi departemen informasi.

2. Tokoh-tokoh pencetus persusGuy E. Marion & George W. Lee.

3. Kondisi persus di IndonesiaPada Umumnya kondisi persus di Indonesia banyak yang belum berkembang. Gedung maupun komponen sdm dan lainnya masih sering jauh dari standar. Hal ini dipengaruhi oleh beragam factor internal maupun eksternal dari perpustakaan khusus itu sendiri.

4. Standar yang dipakai dalam menentukan persus (artikel)Berdasarkan Logan O. Cowgill and Robert J. Havlik, sebagai berikut :1. Penerapan yang feksibel pada berbagai kondisi yang terjadi2. Memahami seluruh fungsi dari perpustakaan3. Analisis pasti melalui kekurangan dan kelebihan4. Mendukung organisasi yang obyektif pada semua bagian perpustakaan

5. Standar SDM, sarpras (SNP DAN Lokasi) SDM (Jumlah, Kompetensi, pelatihan,dll) SA-PRAS (warna, tanda, cahaya, ventilasi,dll)

Standar SDM :1. Jumlah Sekurang-kurangnya 3 orang, yang terdiri dari 1 orang pustakawan dan 2

orang tenaga teknis.2. Kualifikasi Kepala perpustakaan sekurang-kurangnya berlatar belakang pendidian D

II bidang perpustakaan maupun non perpustakaan ditambah diklat perpustakaan.

3. Kualifikasi tenaga pengelola perpustakaan sekurang-kurangnya berlatar belakang pendidikan SLTA/Sederajat.

4. Status tenaga terdiri dari tenaga tetap (PNS Bagi instansi pemerintah) dan tenaga honorer.

5. Pembinaan tenaga pengelola perpustakaan dengan cara mengikuti seminar /workshop kepustakawanan dan menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan.

Standar SA-PRAS :1. Terkait gedung, Luas bangunan sekurang-kurangnya 200 m²2. Memenuhi aspek kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan bagi

pemustaka3. Lantai bangunan untuk penempatan koleksi harus memenuhi persyaratan kontruksi

(minimal 400 kg/m² atau ekuivalen)4. Lokasi perpustakaan terletak dalam satu gedung dengan lembaga induknya atau

berdekatan dengan gedung lembaga induknya5. Ruang perpustakaan terdiri dari ruang koleksi, ruang baca, dan ruang serbaguna.6. Sarana layanan sekurang-kurangnya terdiri dari : rak buku (4 buah), rak majalah (1

buah), meja baca (10 buah), meja kerja (2 buah), kursi baca (15 buah), perangkat computer (2 unit).

7. Warna lantai dan dinding maupun perabotan peralatan maupun perlengkapan di peprustakaan diharapkan jauh dari warna yang terang / mencolok (menghindari efek silau) dan warna yang terlalu gelap. Sehingga pada umumnya warna yang cocok adalah warna yang netral. Contoh : putih, putih kecoklatan, dll.

8. Tanda yang ada dalam perpustakaan diharapkan penempatannya tepat yaitu mudah dilihat, sedangkan informasi yang ada dalam tanda dibuat jelas dan tidak ambigu kandungan maknanya.

9. Ventilasi yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan struktur gedung dan koleksi yang dimilki oleh perpustakaan. Hal ini juga berlaku pada penggunaan / pengaturan cahaya.

6. Spesifikasi ruang di perpusSpecs : komunikasi tertulis, berkaitan dengan prosedur, kebutuhan dan praktek pada perpustakaan.

Berawal dari Semua petunjuk dan interpretasi dari pejabat-pejabat yang berwenang di perpustakaan kepada arsitek, petunjuk yang berhubungan dengan program-program yang harus dapat ditampung oleh ruang/gedung perpustakaan.

Selanjutnya Suatu dokumen yang berisi spesifikasi-spesifikasi bangunan yang telah disiapkan oleh pihak arsitek yang berisi tentang informasi teknis bagi pemborong/kontraktor gedung.

Akhirnya spesifikasi ruang maupun gedung di perpustakaan dapat terwujud sesuai dengan perencanaan.

7. Unsur-unsur spec1. Fungsi dan program perpustakaan: harus relevan dengan tujuan, fungsi dan program

lembaga penaungnya.2. Jenis-jenis kegiatan yang perlu ditampung: berkaitan dengan kebutuhan atas ruangan

yang harus disediakan.3. Jumlah dan jenis tingkat pendidikan orang yang akan ditampung: jumlah user dan

staf, termasuk proyeksinya dimasa mendatang.4. Ruang yang diperlukan: berikan perkiraan jenis dan luas ruangan 5. Hubungan antar ruang (unit) dalam system dan sub-sistem yang ada: hubungan antara

ruang/gedung dengan unit lain yang berada dalam satu lingkungan dengan lembaga induknya

6. Peralatan dan Perlengkapan yang akan ditampung: jumlah, jenis dan ukuran perabot harus diutarakan agar dapat diatur tata ruang yang sesuai, pengaturan udara dan cahaya, dll.

7. Kelengkapan khusus yang diperlukan: warna yang diinginkan, pengaturan suara.

8. Hasil observasi (SDM dan Sa-Pras)Sarpras