10 [organizational behaviour] konflik & negosiasi
TRANSCRIPT
Konflik & Negosiasi
Sir Kalifatullah Ermaya ST MM
Konflik
Merupakan sebuah proses yg dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah / akan memengaruhi secara negative, sesuatu yg mnjd perhatian & kepentingan pihak pertama
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG KONFLIK:
1. PANDANGAN TRADISIONAL => keyakinan bahwa semua konflik berbahaya & harus dihindari
2. PANDANGAN HUB MANUSIA => keyakinan bahwa konflik adalah konsekuensi yg alamiah & tak terhindarkan dlm kelompok mana pun
3. PANDANGAN INTERAKSIONIS => keyakinan bahwa konflik bukan hny merupakan daya yg positif dlm sebuah kelompok tetapi jg merupakan keniscayaan yg mutlak bagi sebuah kelompok untuk dapat berkinerja scr efektif
Pandangan Interaksionis
Konflik fungsional => konflik yg mendukung tujuan kelompok & meningkatkan kinerjanya
Konflik disfungsional => konflik yg menghambat kinerja kelompok
Konflik tugas => konflik atas muatan & tujuan pekerjaan
Konflik hubungan => konflik berdasarkan hub antarpersonal
Konflik proses => konflik tentang bgmn pekerjaan dilaksanakan
Proses Konflik (5 tahapan)
Kondisi pendahulu:1. Komunikasi2. Struktur3. Variabel pribadi
Maksud penanganan konflik:
1. Bersaing2. Bekerja sama3. Berkompromi4. Menghindari5. Menentang
Konflik yg dipersepsi
Konflik yg dirasa
Konflik terbuka:1. Perilaku satu pihak2. Reaksi pihak lain
Meningkatnya kinerja kelompok
Menurunnya kinerja kelompok
TAHAP IPotensi pertentangan atau ketidakselarasan
TAHAP IIKognisi & personalisasi
TAHAP IIIMaksud
TAHAP IVPerilaku
TAHAP VAkibat
PROSES KONFLIK
Tahap I: Potensi Pertentangan atau Ketidakselarasan
Komunikasi
Struktur
Variabel-variable Pribadi
Tahap II: Kognisi & Personalisasi
Konflik yang dipersepsi: Keasadaran oleh 1 atau lebih pihak akan adanya kondisi yg menciptakan peluang munculnya konflik
Konflik yang dirasakan: Keterlibatan emosional dlm sebuah konflik yang menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi, atau rasa bermusuhan
Tahap III: Maksud
Maksud => keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu
Bersaing => hasrat untuk memuaskan kepentingan pribadi seseorang tanpa memedulikan dampaknya trhdp org lain yg berkonflik dengannya
Bekerja sama => situasi dmn pihak yg berkonflik ingin sepenuhnya memuaskan kepentingan kedua belah pihak
Menghindar => hasrat untuk menarik diri dari / menekan sebuah konflik
Akomodatif => kesediaan salah satu pihak yg berkonflik untuk menempatkan kepentingan lawannya di atas kepentingan sendiri
Kompromis => situasi dmn masing2 pihak yg berkonflik bersedia mengalah dlm satu atau hal lain
Tahap IV: Perilaku
Upaya terang-terangan untuk menghancurkan pihak lain
Serangan fisik secara agresif
Ancaman & ultimatum
Serangan verbal secara kasar
Terang-terangan mempertahankan atau menentang orang lain
Ketidaksepakatan atau kesalahpahaman kecil
Konflik destruktif
Tidak ada konflik
Konti
num
Inte
nsita
s Kon
flik
MANAJEMEN KONFLIK
Merupakan pemanfaatan teknik2 resolusi & dorongan (stimulasi) untuk mencapai tingkat konflik yg diinginkan.
Contoh teknik penyelesaian konflik: pemecahan masalah, tujuan superordinate, ekspansi sumber daya, penghindaran, memperhalus, berkompromi, perintah otoritatif, mengubah variable manusia, mengubah variable structural
Contoh teknik stimulasi konflik: komunikasi, memasukkan org luar, restrukturisasi organisasi, membuat kambing hitam
Tahap V: Akibat
Akibat fungsional
Akibat disfungsional
Menciptakan konflik fungsional. Contohnya?
Negosiasi
Merupakan proses dmn 2 pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa & berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya
Tawar-menawar distributive => negosiasi yg berusaha membagi sumber daya yg jumlahnya tetap; situasi menang-kalah
Kue tetap => keyakinan bahwa hanya ada sejumlah barang atau jasa untuk dibagi di antara para pihak
Tawar menawar integrative => negosiasi yg mencari satu penyelesaian atau lebih yg dapat menciptakan solusi menang-menang atau saling menguntungkan
Tawar Menawar Distributif versus Integratif
Karakteristik
Distributif Integratif
Tujuan Mendapat potongan kue sebanyak mungkin
Memperbesar kue sehingga kedua belah pihak puas
Motivasi Menang-kalah Menang-menang
Fokus Posisi (“Saya tdk dpt memberi lbh banyak drpd ini”)
Kepentingan (“Dapatkah Anda jelaskan mengapa isu ini begitu penting bagi Anda?”)
Kepentingan Berlawanan Selaras
Tingkat berbagi informasi
Rendah (berbagi informasi hny akan memungkinkan pihak lain mengambil keuntungan dr kita)
Tinggi (berbagi informasi akan memungkinkan masing2 pihak menemukan cara yg akan memuaskan kepentingan kedua belah pihak)
Lama hubungan
Jangka pendek Jangka panjang
Proses Negosiasi
Persiapan & perencanaan
BATNA (Best alternative to a negotiated agreement) => alternative terbaik bagi sebuah kesepakatan negosiasi; nilai terendah yg dapat diterima bagi seorang individu untuk sebuah kesepakatan negosiasi
Penentuan aturan dasar
Klarifikasi & justifikasi
Tawar-menawar & penyelesaian masalah
Penutupan & implementasi
Isu-isu Dalam Negosiasi
Peran Suasana hati & sifat kepribadian dalam negosiasi
Perbedaan gender dalam negosiasi
Perbedaan kultur
Negosiasi pihak ketiga
Negosiasi Pihak Ketiga
Mediator => pihak ketiga yg netral yg memfasilitasi negosiasi solusi dg menggunakan penalaran & persuasi, menyarankan alternative-alternative
Arbitrator => pihak ketiga bagi sebuah negosiasi dengan wewenang menentukan kesepakatan
Konsiliator => pihak ketiga yang dipercaya memberikan hubungan komunikasi informal antara perunding & lawannya
Konsultan => pihak ketiga yg terampil & netral yg berupaya memfasilitasi pemecahan masalah melalui komunikasi & analisis
Ringkasan (Konflik)
Konflik bisa saja bersifat konstruktif maupun destruktif terhadap operasi sebuah kelompok atau unit.
Cara u/ menghadapi konflik berlebihan & cara menurunkannya:
1. Gunakan cara persaingan ketika tindakan yg cepat & menentukan sangat penting
2. Gunakan cara kolaborasi u/ mencari solusi integrative ketika kepentingan dari kedua belah pihak terlalu penting untuk dikompromikan
3. Gunakan cara penghindaran ketika sebuah isu tidak begitu penting atau ketika isu-isu yg lebih penting mendesak u/ ditangani
4. Gunakan cara akomodasi ketika Anda mendapati diri Anda salah dan untuk memungkinkan posisi yg lebih baik u/ didengar, belajar, dan memperlihatkan kewajaran
5. Gunakan cara kompromi ketika sasarannya penting tetapi tidak sebanding dg potensi gangguan terhadap pendekatan yg lebih asertif
Konflik (Negosiasi)
Merupakan suatu aktivitas yg berjalan terus-menerus dlm kelompok & organisasi. Tawar-menawar distributive dpt menyelesaikan pertikaian tetapi sering berpengaruh negative terhadap kepuasan satu atau lebih perunding krn terfokus pd tujuan jangkan pendek & karena berupa konfrontasi.
Sebaliknya, tawar-menawar integrative cenderung memberikan hasil yg lebih memuaskan bagi semua pihak dan cara ini membangun hubungan yg lebih langgeng