1-tekanandarah

23
TEKANAN DARAH A. Tujuan Praktikum A.1 Tujuan kegiatan: a) Mengetahui pengaruh aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole b) Mengetahui pengaruh suhu tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole A.2 Kompetensi khusus: a) Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tekanan darah sistole dan diastole b) Mahasiswa dapat menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah sistole dan diastole B. Landasan Teori: Setiap organisme multiseluler yang telah memiliki sistem kardiovasa selalu mendistribusikan darahnya ke seluruh tubuh untuk mensuplai segala kebutuhan sel sebagai struktur dasar fungsional kehidupan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup. Jantung dalam hal ini berperan sebagai pompa sehingga darah dapat mengalir melalui pembuluh darah (vasa) ke seluruh jaringan. Jantung sebagai pompa darah selalu berkontraksi secara terus-menerus (kontinu) dan ritmis. Manifestasi kontraksi janatung tersebutdapat dirasakan pada hampir seluruh pembuluh Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 1

Upload: meilana-sapta-d

Post on 17-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Petunjuk Praktikum Tekanan Darah

TRANSCRIPT

TEKANAN DARAHA. Tujuan Praktikum

A.1 Tujuan kegiatan:

a) Mengetahui pengaruh aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole b) Mengetahui pengaruh suhu tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole

A.2 Kompetensi khusus:

a) Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tekanan darah sistole dan diastole

b) Mahasiswa dapat menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah sistole dan diastoleB. Landasan Teori:

Setiap organisme multiseluler yang telah memiliki sistem kardiovasa selalu mendistribusikan darahnya ke seluruh tubuh untuk mensuplai segala kebutuhan sel sebagai struktur dasar fungsional kehidupan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup. Jantung dalam hal ini berperan sebagai pompa sehingga darah dapat mengalir melalui pembuluh darah (vasa) ke seluruh jaringan. Jantung sebagai pompa darah selalu berkontraksi secara terus-menerus (kontinu) dan ritmis. Manifestasi kontraksi janatung tersebutdapat dirasakan pada hampir seluruh pembuluh arteri berupa denyut nadi (pulsus). Pulsus merupakan salah satu indikator parameter fungsi fisiologi hewan maupun manusia.

Jantung diinervasi (disarafi) oleh saraf otonom yang terdiri atas saraf simpatis dan parasimpatis. Simpatis berperan meningkatkan frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi jantung, sedangkan parasimpatis berperan sebaliknya. Dengan demikian rangsangan saraf simpatis akan berakibat meningkatnya tekanan darah, dan sebaliknya rangsangan saraf parasimpatis akan menurunkan tekanan darah .

Vaskuler (pembuluh darah) dapat dikategorikan berdasarkan ukurannya sebagai berikut: aorta, arteri, arteriola, kapiler, venula, vena, dan vena cava. Struktur arteri (vena) tersusun atas lapisan endothel, jaringan ikat, dan otot polos. Struktur arteriola (venula) tersusun atas lapisan endothel, dan otot polos. Struktur kapiler tersusun atas lapisan endothel. Hubungan anatara arteriola dan venula disebut anastomose arteriovenula (pembuluh adarh shunt). Arteriola sebagai pembuluh darah resistan berfungsi mengatur aliran darah dari arteri ke kapiler. Pertukaran zat-zat yang terlarut dalam cairan darah ke jaringan tubuh dan sebaliknya terjadi melalui kapiler. Keistimewaannya pembuluh vena adalah katup-katup terutama pada vena di daerah ekstremitas (anggota badan) yang terdiri atas 2 lapisan semilunaris yang menonjol ke dalam lumen.

Denyut nadi (pulsus) dapat dirasakan melalui pembuluh darah superfisial seperti: arteri radialis. Pulsus merupakan manifestasi dari kontraksi jantung. Efek Windkessel yaitu aorta akan mengembang jika ventrikel berkontraksi sehingga darah dari ventrikel dapat tertampung dalam aorta dan diteruskan ke arteri. Aorta mempunyai daya komplians (peregangan) yang sangat tinggi.

Frekuensi denyut jantung (heart rate, HR) yaitu banyak denyut jantung permenit. Stroke volume (SV) yaitu volume satu kali pompa yang merupakan volume akhir diastole dikurangi volume akhir sistole. Volume akhir diastole tergantung: regangan (komplians), tekanan mendorong (filling pressure) vena cava. Cardiav output (CO) adalah banyak darah yang dipompa selama satu menit. Cardiav output merupakan hasil kali stroke volume dengan frekuensi denyut jantung. Cardiav output merupakan hasil perkalian anatar stroke volume (volume kuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit. Stroke volume yaitu volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa, rata-rata untuk orang dewasa 70 ml.

Starlings law (Hukum Starling) yaitu semakin tinggi regangan pada otot jantung, maka makin kuat kontraksinya.

Menghitung Cardiav output dengan rumus: Cardiav output (CO) =HR x SV

Bagaimana jumlah CO setelah melakukan kegiatan?

Akibat kontraksi jantung yang terus-menerus dan secara ritmis dalam rangka mensuplai kebutuhan zat-zat yang diperlukan oleh jaringan tubuh, maka timbul tekanan dorongan ke seluruh pembuluh darah terutama arteri. Selain itu, pengaliran darah ke jaringan melalui kapiler diatur oleh otot polos yang terdapat pada arteriole. Apabila jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh lewat arteriole seimbang, maka tekanan darah di arteri stabil. Akan tetapi jika jumlah darah yang dipompa jantung lebih banyak daripada yang keluar lewat arteriole, maka timbul masalah peningkatan tekanan darah (hipertensi).

Tekanan darah sistole maupun diastole merupakan salah satu indikator parameter fungsi fisiologi jantung terutama untuk manusia. Tekanan darah dapat diukur secara langsung dengan menempatkan alat pengukur pada arteri. Pada menusia pengukuran tekanan darah sistole dan diastole dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan sabuk tekan dan sphygmomanometer.

Keterangan gambar:

1) Tekanan darah yang umum pada orang dewasa untuk umur 20 tahun adalah 120/70. Satuan untuk angka ini adalah mm Hg. Tekanan darah sebesar 120 merupakan suatu gaya yang dapat menopang sebuah kolom air raksa setinggi 120 mm Hg.

2) Sfigmomanomater, yaitu lembaran pengikat yang dapat digelembungkan yang terhubung dengan pengukur tekanan, berfungsi untuk mengukur tekanan darah dalam arteri. Lembaran pengikat itu dililitkan disekitar lengan atas dan diponpa samapi tekanan menutup arteri, sehingga tidak ada darah yang mengalir melewati daerah yang terikat. Ketika hal ini terjadi, tekanan yang diberikan pengikat itumelebihi tekanan darah dalam dalam arteri tersebut.

3) Stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara aliran darah di bawah pengikat itu. Jika arteri tertekan, maka tidak akan ada denyutan dibagian bawah. Pengikat itu secara perlahan-lahan dikempiskan sampai darah mulai mengalir ke dalam lengan depan dan suara dari darah yang berdenyut kedalam arteri di bagian bawah ikatan itu dapat didengar dengan stetoskop. Hal ini terjadi ketika tekanan darah lebih besar dari tekanan yang diberikan oleh pengikat tersebut. Tekanan pada titik ini adalah tekanan sistolik, yaitu tekanan tinggi yang diberikan oleh kontraksi ventrikel.

4) Pengikat itu dilonggarkan lebih jauh lagi sampai darah mengalir secara bebas melalui arteri, dan suara di bawah ikatan menjadi tidak terdengar lagi. Tekanan pada titik ini disebut tekanan diastolik yang masih tersisa dalam arteri ketika jantung berelaksasi.

Pergerakan cairan antara kapiler dan cairan interstisial. Cairan mengalir keluar dari sebuah kapiler pada ujung hulu dekat sebuah arteriola dan kembali memasuki kapiler di ujung muara dekat venula. Arah pergerakan cairan disetiap titik disepanjang dinding kapiler bergantung pada perbedaan antara dua gaya yang saling berlawanan: tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan osmotik. Tekanan darah cenderung memaksa cairan keluar dari kapiler. Tekanan osmotik merupakan kecenderungan bagi air untuk memasuki kapiler karena konsentrasi zat terlarut dalam darah yang relatif lebih tinggi. Pada ujung arteri kapiler tersebut, tekanan darah yang memaksa cairan keluar melebihi tekanan osmotik yang menarik air masuk ke dalam, sehingga semua cairan keluar dari kapiler. Endotelium meloloskan air dan zat terlarut kecil meninggalkan kapiler dan menahan sebagian besar protein dalam darah. Sementara darah terus mengalir di sepanjang kapiler, tekanan darah menurun sebagai akibat resistensi (tahanan) dan kehilangan volume cairan. Pada ujung vena kapiler tersebut, kecenderungan cairan untuk keluar karena tekanan darah dikalahkan oleh kecenderungan cairan untuk masuk karena tekanan osmotik. C. Metode PraktikumC.1 Jenis kegiatan: Eksperimen

C.2 Objek Pengamatan: Tekanan darah arteri

C.3 Bahan dan Alat: a) Tensimeter (sphygmomanometer) dengan sabuk tekannya. b) StetoskopC.4 Prosedur Percobaan:

a) Melilitkan sabuk tekan yang telah dilengkapi dengan pompa dan tensimeter (sphygmomanometer) pada lengan atas tepatnya di atas sendi siku. Meletakkan kepala stetoskop pada bawah sabuk tekan tepat di atas arteri radialis. Selanjutnya mendengarkan suara denyut jantung. Memompa sampai sabuk tekan menekan lengan dan suara jantung tidak terdengar lagi. Setelah itu mengendorkan sekrup pengatur pada pompa sedemikian rupa sehingga udara keluar dan memantau suara jantung dengan seksama. Apabila suara jantung terdengar (koroskof), maka hal itu menunjukkan tekanan sistole, meneruskan penggembosan dan memonitor terus suara jantung sampai tak terdengar lagi, pada saat itu merupakan tekanan diastole. b) Melakukan pengukuran ini beberapa kali dengan posisi yanng berbeda, misalnya dengan duduk dan berbaring. Pada keadaan biasa dan keadaan segera setelah melakukan aktivitas.

D. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Tekanan DarahSebelum KegiatanSetelah Kegiatan

NoKode NamaUmurTekanan Sistole/DiastoleNoKode NamaUmurTekanan Sistole/Diastole

1.1.

2.2.

3.3.

4.4.

5.5.

6.6.

7.7.

8.8.

9.9.

10.10.

Total ()Total ()

Rata-rataRata-rata

Standar Deviasi (SD)Standar Deviasi (SD)

Sebelum dimasukkan ke dalam KulkasSetelah dimasukkan ke dalam Kulkas

NoKode NamaUmurTekanan Sistole/DiastoleNoKode NamaUmurTekanan Sistole/Diastole

1.1.

2.2.

3.3.

4.4.

5.5.

6.6.

7.7.

8.8.

9.9.

10.10.

Total ()Total ()

Rata-rataRata-rata

Standar Deviasi (SD)Standar Deviasi (SD)

Analisa Data:

a. Menentukan Rata-rata

b. Menentukan Standar Deviasi

c. Menguji Hipotesis Perlakuan

d. Membandingan tekanan darah menurut jenis kelamin dan umur

(Manual dan Menggunakan SPSS 16)

7. Pengujian hipotesis rata-rata dua populasi Untuk Tekanan Sistole Sebelum dan Sesudah Kegiatan

Hipotesis

H0 : tidak ada perbedaan antara tekanan sistole sebelum dan sesudah kegiatan

Ha : ada perbedaan antara tekanan sistole sebelum dan sesudah kegiatan (tekanan meningkat)

Taraf Signifikansi = = 0,05

Statistika Uji thit =

Kriteria Keputusan = H0 ditolak jika thit > t(n-1)

thit > t0,05(9)

thit > 1,833

Hitungan:E. Pembahasan:

F. Kesimpulan:

G. Daftar Pustaka

Campbell, Neil A, Jane B.Reece & Lawrence G. Mitchell. (2002). Biologi (ed 5-jilid 3 terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Djukri dan Heru Nurcahyo. (2011). Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.

Gabriel. (1996). Fisika Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

www.medikes.webs.com tanggal 4 desember 2011

H. Lampiran

NamaSebelumSesudahWW2

TR10013020400

FP9011515225

RN11012010100

US11011000

NR11014030900

FE12013717289

KH11514025625

EY11013020400

AW11013020400

YK11012010100

1673439

Sw = thit = = 2,7

Kesimpulan : karena thit > ttabel , maka H0 ditolak. Jadi dengan taraf signifikansi 0,05 cukup beralasan bahwa tekanan sistole setelah kegiatan meningkat. 8. Pengujian hipotesis rata-rata dua populasi Untuk Tekanan Diastole Sebelum dan Sesudah Kegiatan

Hipotesis

H0 : tidak ada perbedaan antara tekanan diastole sebelum dan sesudah kegiatan

Ha : ada perbedaan antara tekanan diastole sebelum dan sesudah kegiatan (tekanan meningkat)

Taraf Signifikansi = = 0,05

Statistika Uji thit = Kriteria Keputusan = H0 ditolak jika thit > t(n-1)

t hit > t0,05(9)

thit > 1,833

Hitungan:

NamaSebelumSesudahWW2

TR7670636

FP707000

RN70601010

US707000

NR808000

FE888711

KH808000

EY8090-10100

AW706010100

YK808000

17247

Sw = thit = = 1,09

Kesimpulan : karena thit < ttabel , maka H0 diterima. Jadi dengan taraf signifikansi 0,05 cukup beralasan bahwa tekanan diastole tidak ada perbedaan (sama) antara sebelum dan sesudah kegiatan.

9. Pengujian hipotesis rata-rata dua populasi Untuk Tekanan Sistole Sebelum dan Sesudah tangan dimasukkan ke dalam kulkas

Hipotesis

H0 : tidak ada perbedaan antara tekanan sistole sebelum dan sesudah tangan dimasukkan ke dalam kulkas (tekanan tetap)

Ha : ada perbedaan antara tekanan sistole sebelum dan sesudah tangan dimasukkan ke dalam kulkas (tekanan menurun)

Taraf Signifikansi = = 0,05

Statistika Uji thit =

Kriteria Keputusan = H0 ditolak jika thit > t(n-1)

thit > t0,05(9)

thit > 1,833Hitungan:

NamaSebelumSesudahWW2

TR10011212144

FP9085525

RN11010010100

US11011000

NR11011224

FE12012000

KH115110525

EY11011000

AW11010010100

YK11011000

44398

Sw = thit = = 2,9

Kesimpulan : karena thit > ttabel , maka H0 ditolak. Jadi dengan taraf signifikansi 0,05 cukup beralasan bahwa tekanan sistole setelah tangan dimasukkan kulkas menurun.

10. Pengujian hipotesis rata-rata dua populasi Untuk Tekanan Diastole Sebelum dan Sesudah tangan dimasukkan ke dalam kulkas

Hipotesis

H0 : tidak ada perbedaan antara tekanan Diatole sebelum dan sesudah tangan dimasukkan ke dalam kulkas (tekanan tetap)

Ha : ada perbedaan antara tekanan diastole sebelum dan sesudah tangan dimasukkan ke dalam kulkas (tekanan menurun)

Taraf Signifikansi = = 0,05

Statistika Uji thit = Kriteria Keputusan = H0 ditolak jika thit > t(n-1)

thit > t0,05(9)

thit > 1,833

Hitungan:

NamaSebelumSesudahWW2

TR7678-24

FP707000

RN707000

US707000

NR807010100

FE888800

KH807010100

EY808000

AW707000

YK808000

20204

Sw = 4,27 thit = = 1,48

Kesimpulan : karena thit < ttabel , maka H0 diterima. Jadi dengan taraf signifikansi 0,05 cukup beralasan bahwa tekanan diastole setelah tangan dimasukkan kulkas tetap (sama).

11. Perbadingan tekanan sistole/diastole untuk jenis kelamin dan umur

Perbandingan tekanan darah menurut jenis kelamin

NoKode NamaUmurTekanan Sistole/DiastoleNoKode NamaUmurTekanan Sistole/Diastole

1.TR23100/761.FP2390/70

2.NR25110/802.RN23110/70

3.FE25120/883.US24110/70

4.KH25115/80

5.EY31110/80

6.AW31

7.YK42110/80

Total ()330/244Total ()755/520

Rata-rata110/81,33Rata-rata107,86/74,28

Standar Deviasi (SD)8,16/4,98Standar Deviasi (SD)7,49/4,94

Perbandingan tekanan darah menurut umur

NoKode NamaUmurTekanan Sistole/DiastoleNoKode NamaUmurTekanan Sistole/Diastole

1.TR23100/761.EY31110/80

2.FP2390/702.AW31110/70

3.RN23110/703.YK42110/80

4.US24110/70

5.NR25110/80

6.FE25120/88

7.KH25115/80

Total ()755/534Total ()330/230

Rata-rata107,86/76,28Rata-rata110/76,67

Standar Deviasi (SD)9,2/6,36Standar Deviasi (SD)0/4,71

I. Pembahasan:

J. Kesimpulan:

Dari hasil percobaan, analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

a) Semakin banyak dan berat aktivitas maka tekanan sistole akan meningkat sedangkan diastole tetap b) Suhu dingin akan mempengaruhi menurunnya tekanan darah sistole sedangkan diastolenya tetap. c) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah adalah jenis kelamin dan umur. K. Daftar Pustaka

Campbell, Neil A, Jane B.Reece & Lawrence G. Mitchell. (2002). Biologi (ed 5-jilid 3 terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Djukri dan Heru Nurcahyo. (2011). Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut. Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.

Gabriel. (1996). Fisika Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

www.medikes.webs.com tanggal 4 desember 2011

J. Lampiran

Petunjuk Praktikum Biologi Lanjut --- | 17