1. sistem resertifikasi dan sistem pembobotan skp

85
SISTEM RESERTIFIKASI DAN SISTEM PEMBOBOTAN SKP

Upload: sulaiman

Post on 23-Jan-2016

275 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sistem sertifikasi

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

SISTEM RESERTIFIKASI DAN SISTEM PEMBOBOTAN SKP

Page 2: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

• Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker adalah serangkaian proses sistematis yang dilakukan oleh organisasi profesi (IAI) guna menyatakan bahwa seorang apoteker dinilai telah memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan.

• Sertifikasi Kompetensi bagi Apoteker hanya dilakukan sekali melalui proses yang disebut Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI). Setelah memperoleh Sertifikat Kompetensi, seorang Apoteker akan memperoleh Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan memperoleh Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) atau Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA) sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan (Pasal 40 dan Pasal 55 PP 51/2009).

• Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian : Sertifikat Kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun. Perbaruan atas Sertifikat Kompetensi yang telah habis masa berlakunya dilakukan melalui mekanisme Uji Kompetensi Kembali/Ulang yang untuk selanjutnya disebut Re-Sertifikasi.

Page 3: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian

PRAKTEK APOTEKER:

APOTEKER

Praktek/Kerja

Syarat Legal

StatusSyarat Legal

Administratif

Syarat Kompetens

i

Syarat Profesi

Organisasi

Sertf. Kompetensi

Ujian Kompetensi

Sertifikasi

STR-Apoteker

Standar Profesi

Rekomendasi

Binwas

Surat Ijin Praktek

Binwas

Wewenang

Syara

t K

eah

lian

Syara

t Leg

itim

asi

MENTERI

Dinkes Kab/Kota

Page 4: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian

Sertifikasi dan Kompetensi APOTEKER:

APOTEKER

Syarat Legal

StatusSyarat

Kompetensi

Syarat Profesi

Organisasi

Sertf. Kompetensi

Ujian Kompetensi

Sertifikasi

Standar Profesi

Binwas

Syara

t K

eah

lian

Sertifikat Kompetensi profesi berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk setiap 5 (lima) tahun melalui Ujian Kompetensi profesi apabila Apoteker akan tetap menjalankan Pekerjaan Kefarmasian. [Pasal 37 (3)]

Ujian Kompetensi akan dilakukan :1. Oleh suatu Lembaga Independen (Komite Farmasi Nasional )2. Anggota Komite terdiri atas : Pemerintah, Akademisi, Org. Profesi

MENTERI

STRA

UU

Page 5: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

KETENTUAN UMUM

Program Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (P2AB) adalah serangkaian upaya sistematis pembelajaran seumur hidup untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi apoteker yang meliputi berbagai pengalaman/pelatihan keprofesian setelah pendidikan formal dasar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan moral serta sikap professional apoteker agar apoteker senantiasa layak untuk menjalankan profesinya (CPD : Continuing Professional Development)

Sertifikasi Ulang (re-sertifikasi) adalah proses pemberian keterangan tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang apoteker untuk menjalankan praktek kefarmasian di seluruh Indonesia setelah melalui serangkaian program pengembangan pendidikan berkelanjutan yang memenuhi persyaratan

Page 6: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

• Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi adalah tim semi otonom yang dibentuk oleh Pengurus Daerah yang mempunyai tugas untuk mengelola dan menyelenggarakan Program Sertifikasi, Re-Sertifikasi dan Program Pengembangan Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (Program P2AB) di Daerah yang bersangkutan.

• Satuan Kredit Partisipasi(SKP) adalah ukuran atas kegiatan pendidikan berkelanjutan yang dilakukan oleh Apoteker selama kurun waktu berlakunya Sertifikat Kompetensi dan Rekomendasi.

• Portofolio adalah sekumpulan informasi pribadi yang berisi catatan atau dokumen atas pencapaian prestasi dalam menjalankan praktik profesi dan/atau pendidikan profesinya

Page 7: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

PENYELENGGARA RE-SERTIFIKASI

• Re-Sertifikasi diselenggarakan oleh Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi Daerah dengan membentuk Verifikator (Pengurus Cabang dan/atau Pengurus Himpunan Seminat) sesuai dengan kebutuhan yang menjalankan tugas dan fungsi berdasarkan Pedoman ini.

 BIAYA PENYELENGGARAAN RE-SERTIFIKASI

• Biaya-biaya yang timbul pada penyelenggaraan Re-Sertifikasi (untuk kepentingan verifikasi faktual, verifikasi administratif, transportasi, akomodasi dan lain-lain) ditanggung oleh pemohon yang besarnya ditentukan oleh Pengurus Daerah bersama Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi dalam bentuk SK Pengurus Daerah berdasarkan perhitungan yang terencana dan rasional.

Page 8: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

SYARAT ADMINISTRATIF RE-SERTIFIKASI

Untuk dapat mengikuti Program Re-Sertifikasi, Apoteker harus memenuhi Syarat Administratif sebagai berikut :

• Mengajukan Permohonan kepada Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi di Daerah dengan mengisi formulir yang telah disiapkan.

• Mengisi lengkap borang-borang dalam Buku Log (Log Book).

• Mengisi lengkap berkas-berkas dalam Portofolio Pembelajaran.

• Membayar biaya penyelenggaraan Re-Sertifikasi.

• Membayar Sertifikat Kompetensi bagi yang Lolos Verifikasi

• Syarat-syarat dan ketentuan lain mengenai kepesertaan Re-Sertifikasi ditentukan oleh Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.

Page 9: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

SYARAT TEKNIS RE-SERTIFIKASI

Untuk dapat mengajukan administrasi permohonan sebagaimana dimaksud pada Pasal D tersebut di atas, seorang Apoteker dalam 5 (lima) tahun yang terhitung sejak terbitnya Sertifikat Kompetensi harus memenuhi Syarat Teknis sebagai berikut :

Untuk Bidang Pelayanan Kefarmasian

• Melaksanakan praktik minimal kumulatif selama 2.000 jam (dua ribu jam) yang terdistribusi secara proporsional; yang setara dengan 30 SKP

• Memenuhi SKP-Praktik sekurangnya sebanyak 60 SKP

Untuk Bidang Distribusi dan Industri/Produksi

• Melaksanakan pekerjaan kefarmasian sebagaimana mestinya.

Untuk kedua bidang

• Memenuhi SKP-Pembelajaran sekurangnya sebanyak 60 SKP

• Memenuhi SKP-Pengabdian sekurangnya sebanyak 7,5 SKP

Page 10: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Proporsi SKP

N

o

Domain

Kegiatan

Porsi

Pencapai

n yang

dianjurka

n

Nilai

Maksimu

m dalam

1 tahun

Nilai

Maksimu

m dalam

5 tahun

1.Kinerja

Profesional40 - 50% 12 - 15 60 - 75

2.Kinerja

Pembelajaran40 - 50% 12 - 15 60 - 75

3.

Kinerja

Pengabdian

Masyarakat

5 - 15% 1,5 - 4,5 7,5 – 22,5

4.Kinerja Publikasi

ilmiah/popular0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5

5.

Kinerja

Pengembangan

ilmu

0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5

Page 11: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Target SKP

• Dalam 5 (lima) tahun dibutuhkan 150 SKP yang terbagi dalam 5 (lima) Kinerja

• Pencapaian SKP dalam 5 (lima) tahun diharapkan terdistribusi dengan baik. Contoh tahun 1 = 30 SKP, tahun 2 = 31 SKP, tahun 3 = 32 SKP dst. Bukan tahun 1 = 15 SKP, tahun 2 = 40 SKP, tahun 3 = 35 SKP, tahun 4 = 15 SKP dan tahun 5 = 45 SKP

• Kinerja Profesional (berasal dari praktik), merupakan persyaratan utama seseorang dapat mengikuti proses Resertifikasi

Page 12: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

PENERAPAN BOBOT SKP

Menggunakan Sistem Integral Treshold :

• Pencapaian SKP tidak didominasi oleh salah satu domain

• Pencapaian SKP mengikuti struktur/konfigurasi domain secara proporsional

• Bila ada salah satu domain yang dominan (misal, Pembelajaran = 120 SKP), maka hanya akan dihitung sebanyak batas maksimal dari domain yang bersangkutan

Page 13: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Satuan Kredit Profesi (SKP) sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh Organisasi Profesi, dengan ketentuan sebagai berikut :

• Bobot SKP-Pembelajaran dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh IAI (baik PP dan/atau PD), diakui sesuai dengan fokus pekerjaan kefarmasian Apoteker yang bersangkutan.

• Bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh Organisasi Profesi di luar IAI, hanya diakui dan dipandang sebagai Kegiatan Pembelajaran atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat (sebagai SKP-Pembelajaran atau SKP-Pengabdian) sesuai konversi bobot SKP yang ditentukan

• Penentuan bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh IAI hanya dapat ditetapkan melalui SK Pengurus Pusat atau SK Pengurus Daerah.

• Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP atas Sertifikat-SKP yang Organisasi Profesi di luar IAI hanya dapat dilakukan oleh Badan dan/atau Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.

Page 14: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

NoPerolehan

Pengetahuan/Keterampilan sesudah mengikuti kegiatan

Konstanta

Konversi1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan

tapi informasi yang diperoleh memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan

0,25

2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan tetapi tidak berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan praktik.

0,5

3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang secara langsung berpengaruh positif terhadap pelaksanaan praktik

0,75

Konstanta Konversi SKP dari Kegiatan Pembelajaran atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat di luar IAI

Page 15: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

PEMBOBOTAN SKP PRAKTEK

Page 16: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN

(KOMUNITAS)

Page 17: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No.Kegiatan Praktik Profesi

(BIDANG PELAYANAN FARMASI)Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

1Wajib melaksanakan praktik profesi minimal kumulatif 2000 jam untuk 5 (lima) tahun yang terdistribusi secara proporsional

30 SKP

Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll

2Setiap kelebihan dari angka 2000 jam : setiap 100 jam praktik setara dengan 1 SKP.

Max 20 SKP

Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll

3 Monitoring dan melaporkan ESO 2 SKP Laporan MESO

4 Menjadi Pendamping Minum Obat 2 SKP /Pasien / Paket Informed Consent

5Memberi Edukasi Ke Kelompok Pasien (Minimal 10 Orang)

3 SKP Daftar Hadir, materi edukasi

6 Terlibat Dalam Pokja Kefarmasian2 SKP / Surat

Keputusan (SK)Surat Keputusan Institusi yang berwenang

7 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

8Membuat dan menyediakan brosur/leaflet untuk informasi aktif

5 SKP untuk 5 tahun Brosur/leaflet

9Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian

10 SKP untuk 5 tahunPapan nama Apoteker, jas praktek

Page 18: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Masukan dari Hisfarma

• Bobot SKP untuk usulan Hisfarma, dibuat proporsional

• Monitoring dan melaporkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari praktik apoteker di Puskesmas/Klinik/apotek. Dalam memberi ruang praktik yang begitu luas, efek samping penggunan obat, perlu diperluas tidak hanya Meso, tetapi ada pula: Meskos (monitoring efek samping kosmetik); Mesalkes Nonelektromedik (monitoring efek samping alat kesehatan nonelektromedik, contoh dampak penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim/akdr).

• Melakukan penjaminan mutu pada era cara pelayanan farmasi yang baik, menjadi sangat penting. CAPA tidak hanya diterapkan pada produksi dan distribusi, tetapi pada pelayanan juga perlu dilakukan. CAPA di pelayanan dapat dijadikan instrumen praktek, agar kualitas pelayanan di fasyankes menjadi lebih baik.

Page 19: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

• Informasi menjadi alat komunikasi yang efektik, perlu dipertimbangkan dan diakomodir bagi rekan sejawat yang membuat media komunikasi & informasi dalam bentuk selain brosur/leaflet, seperti x-banner, roll banner, spanduk, baliho, whatsapp, facebook, twitter, line, website

• Menggunakan sistim informasi manajemen dalam praktik profesi, seperti: software inventory stock, software akutansi & keuangan, software sumber daya manusia, software informasi obat, dll

• Fasyankes berupa klinik pratama/utama dan apotek yang bekerja sama dengan bpjs, perlu mendapatkan apresiasi SKP, karena sarana tersebut termasuk apoteker didalamnya telah mendorong pelayanan kesehatan berbasis semesta. Alat bukti berupa surat pernyataan dari bpjs stempat.

Page 20: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

• Pelayanan kesehatan tingkat pertama atau fktp, mewajibkan pelayanan terhadap minimal 144 jenis penyakit dan ada pula yang mensyaratkan minimal 155 jenis penyakit. Hubungannya dengan tenaga kefarmasian (apoteker) yang berpraktek di fasyankes adalah sejauh mana apoteker mengimplentasikan obat dan alat kesehatan untuk penata laksanaan 144 jenis penyakit yang dapat digolongkan ke dalam: Obat&alkes sistem saraf, obat&alkes psikiatri, obat&alkes sistem indra, obat&alkes sistem respirasi, obat&alkes sistem kardiovaskular, obat&alkes sistem gastrointestinal/hepatobilier/pankreas, obat&alkes sistem ginjal/saluran kemih, obat&alkes sistem reproduksi, obat&alkes sistem endokrin/metabolik/nutrisi, obat&alkes sistem hematologi/imunologi, obat&alkes sistem muskuloskeletal, obat &alkes sistem integumen. Alat bukti berupa SPO dalam penata laksanaan 144 jenis penyakit, dikaitkan dengan capaian pengobatannya (PMR).

• Fasyankes yang didalamnya terdapat apoteker yang menangani pasien rujuk balik, perlu juga mendapatkan SKP. Alat bukti berupa SPO dan PMR.

Page 21: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

• Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian, tidak hanya pemasangan papan praktek apoteker & penggunaan jas profesi, tetapi sejauh mana peran aktif apoteker di fasyankes dalam mencapai output apalagi outcome pasien. Mematuhi peraturan dalam implementasi Kode Etik Apoteker dan Pedoman Disiplin Apoteker. Alat bukti berupa capaian pemenuhan catatan praktek/dokumen otentik.

• Swamedikasi menjadi bagian dari praktik profesi, perlu diberikan porsi SKP untuk apoteker yang telah melaksanakan swamedikasi. Alat bukti berupa catatan atau dokumen swamedikasi.

• Diusulkan untuk rentang SKP praktek dan pembelajaran dibuat lebih panjang, misal SKP praktek 60-100, SKP pembelajaran 60-100, sehingga peserta dapat lebih memilih mana yang lebih sesuai dengan kondisi nya. Setiap tahun bisa dievaluasi trend dari capaian SKP peserta resertifikasi untuk perbaikan ke depannya.

• Point SKP praktek no 4: menjadi pendamping minum obat, diusulkan ditambah dengan konseling/kunjungan ke rumah pasien untuk memantau pasien apotek tersebut, mengingat ada apoteker yang melakukan kunjungan ke rumah pasien tanpa inform consent.

Page 22: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN

(RUMAH SAKIT)

Page 23: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No.Kegiatan Praktik Profesi

(BIDANG RS)

Nilai maksimal bobot SKP selama

5 tahunAlat Bukti

Bagian Radiofarmasi

1Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit

50 SKPDaftar Hadir, Rekaman Dosis Pasien, Rekaman Penggunaan Obat, Dokumen penanganan radiofarmaka

2 Monitoring dan melaporkan ESO 2 SKP/ Laporan Laporan MESO

3Penanganan dan Penjaminan Mutu Radiofarmaka SPECT

2 SKP /80 PasienRekaman Dosis Pasien, Rekaman Penggunaan Obat, Dokumen penanganan radiofarmaka

4Penanganan dan Penjaminan Mutu Radiofarmaka PET

2 SKP / 40PasienRekaman Dosis Pasien, Rekaman Penggunaan Obat, Dokumen penanganan radiofarmaka

5Penanganan dan Penjaminan Mutu Radiofarmaka Terapi

1 SKP /15 PasienRekaman Dosis Pasien, Rekaman Penggunaan Obat, Dokumen penanganan radiofarmaka

6 Penanganan limbah Radioaktif dan B3 5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

7 Terlibat Dalam Pokja Kefarmasian2 SKP / Surat

Keputusan (SK)Surat Keputusan Institusi yang berwenang

8 Peyimpanan dan pengadaan obat 5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

9Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian

10 SKP untuk 5 tahun

Tidak ada catatan melanggar disipilin profesi

Page 24: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal

bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Central Sterile Supply Department

1Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit

50 SKPDaftar Hadir, Tilikan alkes dan bahan yang disterilisasi, Lembar sterilisasi

2Melakukan proses sterilisasi alat/bahan untuk perawatan pasien

10 SKP untuk 5 tahun

Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

3Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif dan bermutu

5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

4 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

5

Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu

10 SKP untuk 5 tahun

Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

6Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah sterilisasi

1 SKP / Kegiatan Daftar Hadir, materi edukasi

7Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian

10 SKP untuk 5 tahun

Tidak ada catatan melanggar disipilin profesi

Page 25: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Pelayanan Produksi Farmasi

1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP

Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, Catatan produksi, Laporan evaluasi fasilitas produksi

2Rencana kegiatan dalam rangka penyiapan produksi sediaan steril dan non steril

5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

3Kegiatan review permintaan resep sediaan steril dan non steril

10 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman,Resep, Daftar Tilik

4Kegiatan preparasi sediaan sediaan steril dan non steril

10 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Resep, Daftar Tilik

5Kegiatan memeriksa hasil produksi sediaan steril dan non steril

5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

6

Penyusunan laporan bulanan (Jumlah pasien kemoterapi, jumlah pencampuran obat suntik kanker dan obat suntik non kanker dan jumlah produksi sediaan non steril)

10 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

7 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

8Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian

10 SKP untuk 5 tahunTidak ada catatan melanggar disipilin profesi

Page 26: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Pengelolaan perbekalan farmasi di Gudang Farmasi

1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP

Daftar Hadir, Tilikan perencanaan, permintaan dan stock perbekalan farmasi, laporan evaluasi pemasok dll

2Melakukan perencanaan Perbekalan Farmasi secara lengkap dan tepat

10 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

3Analisa harga, jenis dan jumlah sediaan pada usulan pembelian dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi

5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

4Analisa permintaan perbekalan farmasi dalam rangka Pendistribusian Perbekalan Farmasi

5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

5

monitoring pengelompokkan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan sesuai persyaratan penyimpanan obat yang benar dengan lengkap dan tepat

10 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

6Rekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Penghapusan Perbekalan Farmasi setiap bulan secara lengkap dan tepat

5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

7 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

8Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian

10 SKP untuk 5 tahunTidak ada catatan melanggar disipilin profesi

Page 27: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Pelayanan farmasi klinik

1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP

Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll

2Wawancara riwayat penggunaan obat pasien (Rekonsiliasi obat)

3 SKP /100 Pasien Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

3Pengkajian resep rawat inap dan rawat jalan (skrining resep)

3 SKP /100 PasienStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

4Diskusi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam rangka pemilihan terapi secara aktif dan pasif

2 SKP /50 PasienStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

5Melakukan monitoring kepatuhan penggunaan obat

3 SKP /100 PasienStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

6Melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

2 SKP /10 LaporanStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

7 Kegiatan konseling pasien 2 SKP /100 Pasien /

PaketStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

8Pelayanan informasi obat di instalasi farmasi secara aktif dan pasif

2 SKP /20 KegiatanStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

9 Melakukan Evaluasi penggunaan obat 10 SKP/ laporan Laporan evaluasi obat

10Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian

10 SKP untuk 5 tahunPapan nama Apoteker, jas praktek

Page 28: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Pelayanan Kesehatan dasar

1 Bekerja selama 5 tahun di bidang rumah sakit 50 SKP

Daftar Hadir, Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll

2 Melakukan perencanaan perbekalan farmasi 5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

3Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi yang baik dan benar

5 SKP untuk 5 tahunStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

4 Pengkajian resep (skrining resep) 2 SKP /100 PasienStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

5Melakukan dispensing dan atau Meracik obat untuk pasien

2 SKP /100 PasienStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

6 Kegiatan konseling pasien 2 SKP /100 PasienStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

7Melakukan monitoring kepatuhan penggunaan obat

3 SKP /100 PasienStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

8Melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

2 SKP /LaporanStandar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik

9Membuat dan menyediakan brosur/leaflet untuk informasi aktif

1 SKP / Kegiatan Brosur/leaflet

10Mematuhi peraturan organisasi yang berkaitan dengan praktek kefarmasian

10 SKP untuk 5 tahunPapan nama Apoteker, jas praktek

Page 29: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Masukan HisfarsiPelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi : 1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,

dan Bahan Medis Habis Pakai; dan 2. Pelayanan farmasi klinik.  Ad. 1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat

Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi: a. pemilihan; b. perencanaan kebutuhan; c. pengadaan; d. penerimaan; e. penyimpanan; f. pendistribusian; g. pemusnahan dan penarikan; h. pengendalian; dan i. administrasi.

Page 30: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Pelayanan farmasi klinik meliputi:

a. pengkajian dan pelayanan Resep;

b. penelusuran riwayat penggunaan Obat;

c. rekonsiliasi Obat;

d. Pelayanan Informasi Obat (PIO);

e. konseling;

f. visite;

g. Pemantauan Terapi Obat (PTO);

h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);

i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);

j. dispensing sediaan steril; dan

k. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD);

Page 31: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BIDANG DISTRIBUSI

Page 32: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No.Kegiatan Praktik Profesi

(BIDANG DISTRIBUSI)

Nilai maksimal bobot SKP

selama 5 tahunAlat Bukti

1. Bekerja selama 5 tahun di bidang distribusi 15 SIKA2. Melakukan Penyimpanan Yang Baik 4 SPO Penyimpanan

3. Melakukan pelatihan CDOB 3SPO, Pedoman, dan Catatan Pelatihan

4. Melakukan prinsip dasar seleksi 4SPO Kriteria Seleksi Obat, SPO Estimasi Kebutuhan Obat (Perencanaan)

5. Melakukan Inventory Control Management 4 Pareto-ABC

6. Melakukan pengadaan yang baik dan benar 4SPO Pengadaan, Surat Pesanan, SPO Penerimaan, Check list Penerimaan dan SPO Penyimpanan

7. Melakukan monitoring status pesanan 4 SPO Monitoring Status Pesanan8. Melakukan monitoring status pelanggan 4 SPO Monitoring Status Pelanggan

9.Melakukan monitoring dan pengawasan suhu dan kelembaban tempat penyimpanan

4SPO Pengendalian lingkungan, penyimpanan serta catatan suhu dan kelembaban

10.Melakukan perawatan peralatan penyimpanan (refrigerator dsb)

3SPO dan Catatan Pembersihan Peralatan

11.Melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian resiko / Corrective Action Preventive Action

4SPO Tindakan Perbaikan dan Pencegahan serta Pengendalian Perubahan Proses Kritis

12.Melakukan penyimpanan yang baik dan benar untuk penyimpanan yang diatur peraturan (Narkotika dan Psikotropika)

4SPO Penyimpanan Narkotika dan atau Psikotropika

13.Melakukan penanganan obat khusus (sitostatika, narkotika, psikotropika)

4 SPO Penanganan Obat Khusus

Page 33: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

14. Melakukan pencegahan pencurian 2 Standar Gudang Penyimpanan

15.Melakukan distribusi dan transportasi yang baik

4

SPO Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan serta SPO Transportasi (dilakukan sendiri maupun pihak III)

16.Melakukan analisa dan verifikasi pemesanan oleh pelanggan

2SPO dan Check list Analisa dan Verifikasi Pemesanan, Kualifikasi Pelanggan

17.Melakukan pengelolaan obat rusak dan kadaluwarsa

2SPO Monitoring ED Obat, SPO Penyimpanan Obat ED atau Rusak

18. Melakukan pemusnahan obat 2 SPO Pemusnahan Obat

19.Melakukan penanganan obat kembalian dan obat yang ditarik

2

SPO Penarikan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian

20.Melakukan informasi tentang obat yang ditarik kembali

2SPO Penarikan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

21.Melakukan upaya pencegahan penyalah gunaan dan pemalsuan obat

3SPO Penerimaan Obat, dan SPO Pengawasan Mutu Obat

22.Melakukan tata kelola administrasi dan pelaporan

3Catatan, buku, rekapitulasi dan laporan

JUMLAH : 81

Page 34: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BIDANG INDUSTRI

Page 35: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No.Kegiatan Praktik Profesi

(BIDANG INDUSTRI)

Nilai maksimal bobot SKP selama

5 tahunAlat Bukti

Bagian Pengawasan Mutu (Kode Bagian : 1)

1.1 Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 15 SIKA

1.2Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada uji laboratorium dan validasi metoda analisa

SPO Metoda Analisa, SPO Validasi Metoda Analisas dan Sertifikat Hasil Analisis

1.3Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada uji stabilitas

SPO Uji/Studi Stabilitas, SPO Retained Samples

1.4Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Cara Berlaboratorium Yang Baik

Pedoman GLP

1.5Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Inspeksi Diri

SPO Pembentukan Tim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri

1.6Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan Penarikan Obat Jadi

SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian

1.7Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi

SPO Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi

1.8Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada UKK dan K3 (EHS)

Hasil Audit EHS, Adanya Sistem Penanganan Bahan, Bahan Kemas, Produk Ruahan, Produk Antara dan Produk Jadi, HasilEvaluasi terhadap mehanical dan elec trical safety

1.9Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penyusunan Data Pendukung Untuk Registrasi

Arsip Data Penilaian/ Registrasi

1.10Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pelaksanaan pelatihan dan kompetensi karyawan di Bagian Pengawasan Mutu

Arsip Data Pelatihan dan Kompetensi

Page 36: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Pemastian Mutu (Kode Bagian : 2)

2.1 Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 15 SIKA

2.2Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada penyelidikan kegagalan, penyimpangan bets, prosedur pengolahan dan pengemasan ulang

SPO Kegagalan Produksi

2.3Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Rancang Bangun Fasilitas Dan Penyiapan Sertifikasi CPOB

Gambar Lay Out Gedung

2.4 Melakukan Inspeksi DiriSPO Pembentukan Tim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri

2.5Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan Penarikan Obat Jadi

SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian

2.6 Melakukan Penilaian PemasokSPO Penilaian Pemasok, Dan Hasil Monitoring Pemasok

2.7 Melakukan Pengelolaan Pengendalian DokumenSPO Pengelolaan Pengendalian Dokumen

Page 37: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

2.8Bertanggung jawab pada program dan uji stabilitas

SPO melakukan uji stabilitas

2.9Bertanggung jawab pada program Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi

SPO Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi

2.10Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penyusunan Data Pendukung Untuk Registrasi

Arsip Data Penilaian/ Registrasi

2.11Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada penyimpanan dokumen produksi dan sampel produk (retained samples)

SPO melakukan penyimpanan dokumen produksi dan sample poduk

2.12Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada pelaksanaan Product Quality Review (PQR) atau Annual Product Review (APR)

SPO melakukan PQR dan APR

2.13Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pelaksanaan pelatihan dan kompetensi karyawan di Bagian Pemastian Mutu

Arsip data pelaksanaan pelatihan dan kompetensi

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Page 38: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal

bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Produksi (Kode Bagian : 3)

1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri15

SIKA

2. Memahami Desain FormulaLaporanEvaluasi terhadap Desain Formula dan Validasi Proses Pembuatan

3.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penanganan Bahan/Material

Data MSDS Bahan/ Material, Penyimpan an Bahan/Material Yang Baik

4.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Proses Pembuatan Obat

SPO Pengolahan Induk dan Prosedur Pengemasan Induk untuk setiap produk/ukuran bets yang diperlukan, SPO untuk setiap kegiatan, Hasil Evaluasi Kapasitas Produksi, dll

5.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada UKK dan K3 (EHS)

Hasil Audit EHS, Adanya Sistem Penanganan Bahan, Bahan Kemas, Produk Ruahan, Produk Antara dan Produk Jadi, HasilEvaluasi terhadap mehanical dan elec trical safety

6.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Rancang Bangun Fasilitas Dan Sertifikasi CPOB

Gambar Lay Out Gedung

7. Melakukan Inspeksi DiriSPO Pembentukan Tim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri

8.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi

SPO Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi

9.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pengendalian Perubahan

SPO Pengendalian Perubahan (yang meliputi tata cara penyampaian usul perubahan dan seluruh kriteria perubahan yang harus dicakup)

Page 39: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal

bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Penelitian, Pengembangan Sediaan Farmasi, dan/atau Technical Services (Kode Bagian : 4)

1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 15 SIKA

2. Memahami Formulasi 15Data Bahan, MSDS, Formulasi Obat

3. Memahami Teknologi Farmasi 15

Daftar Mesin Yang Digunakan, Catatan Scale Up, Hasil Validasi Proses, Dokumen Induk Produksi dan Pengemasan

4.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pengembangan Bahan Kemas

15Data Bahan Kemas, Hasil Percobaan, Hasil Uji Stabilitas

5.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penyusunan Data Pendukung Untuk Registrasi

15 Arsip Data Penilaian/ Registrasi

Page 40: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal

bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Manajemen Persediaan (Kode Bagian : 5)

1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 15

SIKA dan/atau surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan pelaksanaan kegiatan praktik profesi di bagian Pemastian Mutu

2.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pengadaan Bahan, Barang Untuk Produksi

20Perencanaan Produk si, Perencanaan Pembelian, Prakiraan Pemasaran

3.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pengelolaan Gudang dan Pengelolaan Penyimpanan

20SPO Pengelolaan Gudang, SPO Penyimpanan Obat, Monitoring Lingkung an Penyimpanan

4.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Production Planning And Inventory Control

20Analisa ABC, Perenca naan Produksi, Hasil Analisa Persediaan

Page 41: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Kegiatan Praktik ProfesiNilai maksimal

bobot SKP selama 5 tahun

Alat Bukti

Bagian Regulatori Dan Informasi Sediaan Farmasi (Kode Bagian : 6)

1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 15 SIKA

2.Melakukan dan/atau bertanggung jawab terhadap Proses Penilaian/Registrasi Produk

10 Data Penilaian/Regis trasi Obat

3.Menerapkan, Mensosialisasikan, Menyusun Peraturan Dan Ketentuan

10Kumpulan Peraturan, Peraturan Institusi, Hasil Sosialisasi Ketentuan

4.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Proses Sertifikasi

10Data Pendukung Sertifikasi, Sertifikat

5.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Informasi Produk Kepada Klien

10Bahan Informasi, Cara dan Media Pemberian Informasi

6.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Proses Permohonan Izin Dan Melakukan Pelaporan Hasil Uji Klinik

10Data Pendukung Uji Klinik, Izin Pelaksana an Uji Klinik dan Laporan Hasil Uji Klinik

7.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Pelaporan MESO

10 Laporan MESO

8.Melakukan dan/atau bertanggung jawab pada Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan Penarikan Obat Jadi

10

SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian

Page 42: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Masukan Hisfarin• Pemberian bobot Kompetensi Praktek menjadi 60-100

(semula 60-75) dan Kompetensi Pembelajaran juga 60-100 (semula 60-75), dan bobot Pengabdian Masyarakat tetap, dalam waktu 5 tahun.

• Industri obat, kosmetika dan OT akan digabungkan menjadi 1 saja

• Untuk kegiatan di masing masing divisi bisa dibuat lebih banyak sehingga tinggal dipilih kegiatan mana yang sesuai untuk obat, kosmetika dan OT. Setiap kegiatan akan diberikan poin SKP dan tidak dibatasi kegiatan mana yang dikerjakan sehingga total SKP 75 di bagian bawah table dihilangkan saja karena total semua SKP kegiatan bisa lebih dari 75.

• Tambahan untuk Uji Keamanan Produk

Page 43: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

PEMBOBOTAN SKP PEMBELAJARAN

Page 44: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi

1Membaca Jurnal Dan Menjawab Pertanyaan Uji Diri

2 SKP per paket atau modul

2 Partisipasi Dalam Seminar

Peserta (per 2-3 jam)

Nasional = 1 SKP

Internasional = 1,5 SKP

Pembicara(per sesi)

Nasional = 3 SKP

Internasional = 4,5 SKP

Moderator(per sesi)

Nasional = 1 SKP

Internasional = 1,5 SKP

Panitia(per kegiatan)

Nasional = 1 SKP

Internasional = 1,5 SKP

Page 45: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi

3 Partisipasi Dalam Workshop

Peserta (per 2-3 jam)Nasional = 1,5 SKPInternasional = 2,5 SKP

Pembicara(per sesi)Nasional = 4,5 SKPInternasional = 6,5 SKP

Fasilitator/Instruktur(per sesi)Nasional = 3 SKPInternasional = 4,5 SKP

Panitia(per kegiatan)Nasional = 1,5 SKPInternasional = 2,5 SKP

4 Partisipasi Dalam Kursus atau Pelatihan

Peserta (per 1 jam)Nasional = 1 SKPInternasional = 1,5 SKP

Pembicara (per sesi)Nasional = 6 SKPInternasional = 9 SKP

Fasilitator/Instruktur (per sesi)Nasional = 3 SKPInternasional = 4,5 SKP

Page 46: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi

4 Partisipasi Dalam Kursus atau Pelatihan

Panitia (per kegiatan)Nasional = 2 SKPInternasional = 3 SKP

Pelaksanaan : maksimum 8 jam/hari maksimum 3 hari lebih dari 3 hari dihitung 3 hari

5 Melakukan Tinjauan Kasus 2 SKP

6

Kajian Peer Review

Penyaji

Peserta Aktif

Ket (Minimal Anggota Peer Adalah 3 Orang)

Penyaji = 3 SKPPendengar = 2 SKP 

Page 47: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi

7

Diskusi Kefarmasian Bersama Pakar

(Minimal Peserta Diskusi 5 Orang Apoteker)

Penyaji = 3 SKP

Pendengar = 2 SKP

8Sebagai peserta Magang (Internship)

36 SKP

Pelaksanaan minimal 1 (satu) bulan

9Menyelesaikan pendidikan S-2 yang berkaitan dengan Kefarmasian

50 SKP

10Menyelesaikan pendidikan S-3 yang berkaitan dengan Kefarmasian

75 SKP

Page 48: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Nilai SKP (untuk peserta, penyaji makalah/pembicara/nara sumber, moderator, panitia) dari sebuah kegiatan Re-Sertifikasi dibedakan berdasarkankegiatan yang diikuti oleh peserta dengan skala :Lokal/daerah; Nasional dan Internasional. Perhitungan nilai SKP juga mempertimbangkan hal-hal :1. Kedalaman materi atau topik2. Kualitas/kompetensi pembicara/pengajar3. Lama pelaksanaan4. Pengaruh /dampak pengetahuan yang diperoleh terhadap

pelaksanaan praktik/kerja :• Tidak ada pengetahuan maupun ketrampilan yang dipelajari

namun informasi yang diterima memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan

• Ada pengetahuan dan atau keterampilan yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan

• Ada pengetahuan dan atau keterampilan yang ditingkatkan dan dikuasai setelah mengikuti kegiatan yang secara langsung mempengaruhi praktek/kerja atau pelayanan kepada pasien.

Page 49: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

KONVERSI BOBOT SKP-PEMBELAJARAN

• Apoteker dapat mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh berbagai instansi dalam lingkup nasional maupun internasional.  

• Pemberian SKP bagi peserta seminar/ workshop atau pelatihan yang diselenggarakan oleh institusi kesehatan/kefarmasian adalah jamak (lazim)

• Berbagai instansi fasilitas kefarmasian (Apotek,Klinik, RS, PBF, Industri dll) dapat melakukan kerjasama dengan Himpunan Seminat Apoteker yang sesuai atau Organisasi Profesi untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (seminar, workshop, pelatihan dll).

Page 50: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Untuk memberikan apresiasi bagi Apoteker yang melakukan kegiatan pembelajaran Ikatan Apoteker Indonesia melakukan suatu konversi bobot SKP dengan ketentuan sebagai berikut :

Penentuan konversi SKP atas kegiatan pembelajaran dalam ranah bidang kefarmasian adalah mengikuti Tabel berikut :

• SKP yang diperoleh dari kegiatan yang tidak mendapatkan SKP dari Ikatan Apoteker Indonesia (misalnya mengikuti kegiatan workshop yang dilakukan oleh Organisasi Profesi Tertentu atau Pemerintah) akan dikonversi ke dalam SKP IAI sebagaimana dalam Tabel, sepanjang materinya terkait dengan peningkatan kompetensi apoteker.

Page 51: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Untuk kelebihan jumlah SKP dari Kinerja

Pembelajaran, dapat disimpan dan digunakan

sebagai persyaratan untuk resertifikasi tahap

berikutnya dengan bobot nilai 50% dari kelebihan

jumlah SKP yang dikumpulkan.

Namun demikian kepada anggota tersebut tetap

harus melakukan pengumpulan SKP dari Kinerja

yang ada secara proporsional

Page 52: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No Kegiatan PembelajaranKonstant

a Konversi

A.Ranah Bidang Kefarmasian

1. Tidak berhubungan dengan fokus pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja

0,25

2. Ada hubungan dengan fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni (diselenggarakan oleh Seminat di luar Bidangnya) tetapi tidak berpengaruh terhadap kinerja

0,50

3. Sangat mendukung fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga berpengaruh terhadap kinerja (tetapi tidak diselenggarakan oleh IAI)

0,75

4. Sangat mendukung fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja praktik sehari-hari (diselenggarakan oleh IAI)

1

5. Kefarmasian Umum (per-UU, manajemen farmasi, kapita selekta farmasi), diselenggarakan oleh IAI

1

Page 53: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Penentuan konversi SKP atas kegiatan pembelajaran dalam ranah bidang non-kefarmasian adalah mengikuti Tabel berikut : (tetap dalam lingkup Profesi Bidang Kesehatan)

• Penentuan bobot SKP yang diperoleh dari kegiatan di luar negeri (misalnya sebagai pembicara/peserta/ moderator di suatu kursus atau simposium) akan disesuaikan dengan nilai yang berlaku di Indonesia.

• Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP atas Sertifikat-SKP hanya dapat dilakukan oleh Komite dan/atau Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.

Page 54: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

No Kegiatan PembelajaranKonstant

a Konversi

B. Ranah Bidang Non-Kefarmasian (dalam lingkup Kesehatan)1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan, tapi

informasi yang diperoleh memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan

0,25

2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan.

0,5

3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang secara langsung mempengaruhi praktek/kerja atau pelayanan kepada pasien.

0,75

Page 55: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

NO

KINERJA PENGABDIAN MASYARAKAT

1.Melakukan Penyuluhan Narkoba/HIV/AIDS/TB Dll 3 SKP

2. Melakukan Penyuluhan Keamanan Obat/Obat Tradisional/Kosmetika/Pangan, dll

Pemahaman cara pembuatan “Produk” yang baik dsb

3 SKP

3. Memberikan pemahaman mengenai cara distribusi dan penyimpanan obat yang baik dan benar kepada masyarakat atau fasilitas pelayanan kefarmasian dsb

3 SKP

4. Melakukan Baksos Pengobatan Masal2 SKP per kegiatan

( 8 jam )5. Melakukan Pembinaan POS YANDU/LANSIA 2 SKP

6.Menjadi Pengurus Aktif di IAI dan Himpunan Seminat 5 SKP / tahun

Page 56: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

  PUBLIKASI  1 Tinjauan Kasus Yang Di Publikasikan 3 SKP2 Studi Pustaka Membuat Resume 3 SKP

3 Menulis/Menerjemahkan BukuSendiri = 10 SKPBersama = 20 SKPMonograf = 4/2 SKP

4 Editing Buku Yang terkait dengan Profesi Apoteker 6 SKP

5 Karya Ilmiah Popular 3 SKP6 Mengasuh Rubrik Kesehatan/ Kefarmasian Di Media 3 SKP

PENGEMBANGAN ILMU1 Penelitian Sendiri/Bersama 10 SKP2 Supervisor Dalam Jurnal Club/Case Reiew 2 SKP3 Memberikan Ceramah Kepada Sesama Apoteker 3 SKP4 Menjadi Preseptor PKPA 3 SKP / Surat Keputusan (SK)5 Penguji Komprehensif 3 SKP / SK IAI

6 Menjadi Preseptor Magang 3 SKP / bulan (minimal magang 1 bulan)

Page 57: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

LOG BOOK

adalah buku/dokumen yang berisi rangkuman tertulis yang disampaikan oleh Apoteker guna memenuhi ketentuan Re-Sertifikasi.

Isi Log Book :

1. Borang Registrasi

2. Borang Penilaian Diri

3. Borang Praktik Profesi

4. Borang Rencana Pengembangan Diri (RPD)

Page 58: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BORANG REGISTRASIBorang Registrasi dimaksudkan untuk mendapatkan data anggota pemohon Re-Sertifikasi Apoteker.Lampiran dalam Borang Registrasi :1. Fotocopy KTP yang masih berlaku2. Fotocopy KTA yang masih berlaku3. Fotocopy STRA yang masih berlaku 4. Fotocopy Rekomendasi terakhir dari PC/PD IAI yang

diperoleh5. Fotocopy SIPA/SIKA terakhir yang diperoleh6. Fotocopy SK Pengangkatan Pegawai7. Fotocopy Sertifikat Kompetensi Apoteker akan atau

habis masa berlakunya8. Fotocopy Sertifikat SKP (SKP-Praktik, SKP-

Pembelajaran, dan SKP-Pengabdian)9. Rekapitulasi Perolehan SKP10.Isian Lengkap Borang dalam Buku Log (Log Book)11.Isian Lengkap Berkas dalam Portofolio

Pembelajaran

Page 59: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BORANG PENILAIAN DIRI

Borang Penilaian Diri (Lampiran 2 dan 3) dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkait aktifitas anggota selama menjalankan praktik kefarmasian.

Lampiran dalam Borang Penilaian Diri :

1) Kehadiran harian Praktik Apoteker

2) Rekap kehadiran Praktik Apoteker

Page 60: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BORANG PRAKTIK PROFESI

Borang Praktik Profesi (Lampiran 4) berisi data/informasi terkait pelaksanaan praktik kefarmasian yang telah dilaksanakan oleh Apoteker selama usia Sertifikat Kompetensi.

Cakupan Borang Praktik Profesi :

1) Data Sertifikat Kompetensi yang dimiliki

2) Data Pendukung (STRA, Rekomendasi, SIPA/SIKA)

3) Riwayat Praktik 5 tahun terakhir

4) Tempat dan Jadwal Praktik

5) Laporan Kinerja Praktik (sesuai bidang) Kefarmasian

Bentuk Laporan :

File Format EXCEL

Faktual : Diverifikasi oleh Cabang/Himpunan Seminat

Data : Diteruskan oleh Tim S&R ke BSP

Page 61: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

INSTRUMEN PRAKTIK PROFESIMerupakan alat (tool) terdokumentasi bagi Apoteker dalam membuktikan teknis praktik dan interaksinya dengan pasien.

Instumen Praktik Profesi yang dipergunakan :

1) Lembar Daftar Tilik Skrining Resep

2) Dokumen Patient Medication Record (PMR)

3) Standar Prosedur Operasional

4) Nota Informed Consent

Bentuk Laporan :

Dokumen pengerjaannya di lapangan

Faktual : Diverifikasi oleh Cabang/Himpunan Seminat

Data : Diteruskan oleh Tim S&R ke BSP

Page 62: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Langkah menyusun RPD1. Pikirkan pekerjaan Anda selama ini: kesalahan, kekurangan, ketidakpuasan sehingga Anda merasa perlu meningkatkan kemampuan profesi Anda

2. Pikirkan ’VISI’ jangka panjang dan jangka pendek Anda kemudian jadwalkan pencapaiannya

3. Mulai pikirkan prioritas dari apa yang ingin Anda capai 4. Yakinkan bahwa Anda sudah mempertimbangkan karir

jangka panjang5. Lalu susun daftar kegiatan CPD Anda untuk 5 tahun

mendatang (prioritas) yang dapat dirinci per tahun, timbang betul kepentingan pilihan untuk meningkatkan mutu praktek Anda

ITULAH RPD ANDA6. Tinjaulah secara berkala 5 langkah di atas7. Jangan lupa menetapkan kapan masing-masing

kegiatan CPD itu akan diambil/dilakukan

Page 63: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BORANG RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (RPD)Borang Rencana Pengembangan Diri (Lampiran 5) dimaksudkan untuk membantu apoteker dalam merancang pembelajaran dirinya selama 5 tahun ke depan dalam periodisasi setiap tahun.

Cakupan Borang Rencana Pengembangan Diri (RPD) :

1) RPD dalam Kinerja Praktik Profesional

2) RPD dalam Kinerja Pembelajaran

3) RPD dalam Kinerja Pengabdian

4) RPD dalam Kinerja Publikasi Ilmiah/Populer

5) RPD dalam Kinerja Pengembangan Ilmu

Bentuk Laporan :

File Format Word

Faktual : Diverifikasi oleh Cabang

Data : Diteruskan oleh Tim S&R ke Badan SP

Page 64: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

BERKAS PORTOFOLIOBerkas-berkas portofolio pembelajaran dimaksudkan untuk memahami dan menghayati Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dalam suatu aplikasi praktik kefarmasian yang menjadi fokus Apoteker.

Cakupan Berkas Portofolio :1) Portofolio Data Pribadi

2) Lembar Isian Portofolio Pembelajaran

3) Rekapitulasi Portofolio

Page 65: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA

1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian Secara Profesional dan Etik

2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait Dengan Penggunaan Sediaan Farmasi

3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai Standar Yang Berlaku

5. Mempunyai Ketrampilan Dalam Pemberian Informasi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat

7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai Dengan Standar Yang Berlaku

8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun Hubungan Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Kefarmasian

9. Mampu Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yang Berhubungan Dengan Kefarmasian

Page 66: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Portofolio Data Pribadi

Mencakup :

1) Data Pribadi

2) Riwayat Pendidikan Formal

3) Pengalaman Akademik

a. Penghargaan dan Pencapaian Profesional

b. Pendidikan Profesi Ter-Sertifikasi

c. Keikutsertaan dalam Lokakarya/Seminar/Pelatihan

d. Publikasi dalam Konferensi

e. Pengalaman sebagai Pembicara

4) Riwayat Pekerjaan

Page 67: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Lembar Isian Portofolio Pembelajaran

4 Tahap :

1) Tahap 1 : Pertanyaan Refleksi (2 pertanyaan)

2) Tahap 2 : Persiapan (3 pertanyaan)

3) Tahap 3 : Pelaksanaan (1 pertanyaan)

4) Tahap 4 : Evaluasi (7 pertanyaan)

Page 68: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP
Page 69: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

MANUAL PROSEDUR PERMOHONAN RE-SERTIFIKASI

YANG BERLAKU SAAT INI

• Re-Sertifikasi dapat dilakukan secara manual maupun elektronik. Melalui cara ini Apoteker dapat mengisi form aplikasi secara manual, melalui unduhan dan/atau melalui Web dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang disertakan di dalamnya.

• Enam bulan sebelum Sertifikat Kompetensi Apoteker berakhir masa berlakunya, apoteker dapat mengajukan Pendaftaran Re-Sertifikasi.

Page 70: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Tahap-tahap Re-Sertifikasi yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut :

1. Copy dan isilah File Re-Sertifikasi sesuai bidang pekerjaan kefarmasian Anda. Printout-lah Borang Registrasi Re-Sertifikasi (Lampiran 1) kemudian ajukanlah permohonan kepada Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia setempat melalui Pengurus Cabang dengan melampirkan :

• Fotocopy KTP, KTA, STRA yang masih berlaku

• Fotocopy Rekomendasi terakhir dari PC/PD IAI yang diperoleh

• Fotocopy SIA/SIPA/SIKA terakhir yang diperoleh

• Fotocopy SK Pengangkatan Pegawai (bagi pemohon di RS/PBF/Industri)

• Fotocopy Sertifikat Kompetensi Profesi Apoteker yang akan habis masa berlakunya

• Fotocopy Sertifikat-SKP (SKP-Praktik, SKP-Pembelajaran, SKP-Pengabdian)

• Isian Lengkap Borang-borang dalam Buku Log (Log Book).

• Isian Lengkap Berkas-berkas dalam Portofolio Pembelajaran

• Disertai Soft Copy File Re-Sertifikasi Diri Anda sebagaimana mestinya.

Page 71: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

2. Membayar Biaya Verifikasi Teknis kepada Pengurus Cabang setempat sesuai kebijakan yang berlaku ditambah Biaya Registrasi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) kepada Pengurus Daerah melalui Pengurus Cabang guna keperluan Verifikasi Kelengkapan Administrasi

Page 72: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Pengurus Cabang :• Memastikan dan menandatangani kelengkapan

Lampiran Daftar Tilik Kelengkapan Dokumen (LDTKD) yang telah diverifikasi oleh Verifikator Faktual Cabang.

• Melakukan entri data (Excel) sesuai format kolom yang telah ditetapkan.

• Menscan permohonan dan lampiran resertifikasi selanjutnya mengirim hasil scan permohonan beserta lampiran dan LDTKD yang telah ditandatangani serta entri-an data (Excel) sebagaimana langkah kedua melalui email kepada Pengurus Daerah setempat berikut Biaya Registrasi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)

• Waktu pengerjaan 7 (tujuh) hari kerja.

Page 73: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Pengurus Daerah :• Melaksanakan Pemeriksaan Berkas (Verifikasi

Kelengkapan Administrasi).

• Melaksanakan Pemeriksaan entri data (Excel) yang disampaikan oleh Tim Verifikasi

• Melaporkan entri data (Excel) yang telah diperiksa kepada Badan Sertifikasi Profesi.

• Waktu pengerjaan 7 (tujuh) hari kerja.

Page 74: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Pengurus Pusat (c.q. Badan Sertifikasi Profesi )

• Melakukan pemeriksaan akhir pengajuan Re-Sertifikasi

• Mengambil keputusan untuk meluluskan atau tidak meluluskan permohonan Re-Sertifikasi berdasarkan ketentuan yang ada.

• Membuat surat perintah pembayaran biaya resertifikasi sebesar Rp. 500.000,- bagi pemohon yang lolos melalui masing-masing Pengurus Daerah.

• Memeriksa bukti pembayaran biaya Re-Sertifikasi bagi yang Lolos.

• Mengirimkan Sertifikat Kompetensi bagi Apoteker yang Ter-Certified melalui Pengurus Daerah.

• Waktu pengerjaan 7 (tujuh) hari kerja.

Page 75: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

PENANGANAN PERMOHONAN Re-SERTIFIKASI

No. FUNGSI PC

SEMINAT

VERIFI

KATOR

TIM S&R

BSPPP IAI

1. Menerima Berkas Pemohon

2. Pemeriksaan Kelengkapan Pemohon

3. Entri Data Pemohon

4. Verifikasi Faktual

5. Verifikasi Administratif

6. Pengambilan Keputusan

(rekom)

7. Penerbitan Sertifikat

8. Keterangan mekanisme Treatment

Page 76: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

SKP DALAM DINAMIKA MOBILITAS ANGGOTA• Pergerakan Apoteker sangat Dinamis dan Mobil

• SKP tetap harus terdokumentasi dalam dinamika mobilitas tersebut

• Mendukung Re-Sertifikasi

PC-1

ANGGOTA AKAN BERMUTASI

Borang +Rekm

PD-1

File SKP

PD-2

Ket SKP

Borang +Rekm

Non Konversi

SKP

Konversi SKP

PC-3

Ket SKP

ANGGOTA TERMUTASI ANTAR CABANG

Borang

Rekm

SPPFile

Borang

SEMINAT A

SEMINAT ASEMINAT B

SEMINAT BPC-2

File SKP

FileBorangKonversi

SKP

ANGGOTA TERMUTASI ANTAR DAERAH

Ket SKP

Rekm

Page 77: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Kegagalan Resertifikasi• Yang bersangkutan gagal mengumpulkan SKP-

Praktik atau melaksanakan praktik tidak sebagaimana mestinya.

• Yang bersangkutan gagal mengumpulkan SKP-Pembelajaran yang dipersyaratkan

• Apoteker yang baru melakukan praktik/kerja setelah beberapa tahun berlakunya Sertifikat Kompetensi Apoteker. (tidak praktek pada tahun 1 dan 2)

• Apoteker yang tidak melakukan praktik/kerja dalam kurun waktu berlakunya Sertifikat Kompetensi Apoteker

Page 78: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

TATA CARA PENGAJUAN SKP

Page 79: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan seminar, simposium, lokakarya, workshop, kursus dan pelatihan tingkat daerah dan nasional adalah sebagai berikut :

• Panitia pelaksana mengajukan surat permohonan ke pengurus daerah setempat dengan melampirkan proposal kegiatan yang antara lain memuat : Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Metoda, Jadwal Pelaksanaan, Susunan Acara (Waktu, Durasi dan Uraian Kegiatan) dan Susunan Kepanitiaan

• Pengurus daerah / tim setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan

• Panitia membayar biaya penilaian dan pengakuan SKP kepada Pengurus Daerah

• Pengurus Daerah setempat menyampaikan Surat Keputusan kepada panitia

Page 80: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan tinjauan kasus, Kajian peer review dan diskusi dengan pakar adalah sebagai berikut :

• Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan: Topik yang akan dibahas, daftar peserta diskusi yang dilengkapi dengan no. anggota serta waktu dan lokasi penyelenggaraan tinjauan kasus, Kajian peer review dan diskusi dengan pakar.

• Tim/Pengurus Daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan.

• Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.

Page 81: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan bakti sosial adalah sebagai berikut :

• Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan proposal yang antara lain memuat : Lokasi bakti sosial, sasaran/jumlah yang akan diobati, waktu bakti sosial, data anggota yang terlibat dalam bakti sosial dan tenaga kesehatan lain yang terlibat.

• Tim/Pengurus Daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan.

• Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.

Page 82: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut :

• Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan: Topik yang akan disuluhkan, sasaran penyuluhan, tempat dan waktu penyuluhan.

• Tim/Pengurus daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan.

• Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.

Page 83: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

CATATAN

•FOLDER FILEPRAKTIK PROFESIONAL

PEMBELAJARAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

Page 84: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

HILANG ???

• SKPA HILANG ?

• LAPORKAN POLISI

• SURAT PENGANTAR KE PC LALU KE PP IAI JAKARTA

• MENUNGGU PROSES PENGGANTIAN

• BEAYA ??? SEDIAKAN ..PENGIRIMAN DOKUMEN

Page 85: 1. Sistem Resertifikasi Dan Sistem Pembobotan SKP

JANGAN LUPA

•PAPAN NAMAPRAKTIK PROFESI

•BAJU DINAS BEKERJA