1. rpp full

18
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : SMA N ... Bandung MATA PELAJARAN : Kimia KELAS/SEMESTER : XI/2 MATERI POKOK : Asam Basa SUB MATERI POKOK : Perkembangan Teori Asam Basa ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,

Upload: 24maret1993

Post on 18-Jul-2015

323 views

Category:

Leadership & Management


0 download

TRANSCRIPT

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMA N ... Bandung

MATA PELAJARAN : Kimia

KELAS/SEMESTER : XI/2

MATERI POKOK : Asam Basa

SUB MATERI POKOK : Perkembangan Teori Asam Basa

ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud

kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi

sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,

2

objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,

bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam

merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam

sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli

lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud

kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/ atau pH larutan

4.10 Mengajukan ide/ gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk

menentukan keasaman asam / basa atau titrasi asam/basa.

C. Indikator

1.1.1 Menunjukkan sikap religius melalui pembiasaan salam dan doa dalam

kehidupan sehari-hari

2.1.1 Menunjukkan sikap komunikatif dalam pembelajaran mengenai teori asam

basa Arrhenius

2.1.2 Menunjukkan sikap ingin tahu dalam mengamati video reaksi gas NH3

dengan gas HCl.

2.1.3 Menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan soal-soal di LKS.

3.10.1. Menjelaskan pengertian asam-basa menurut Arrhenius

3.10.2. Menjelaskan pengertian asam-basa menurut Bronsted-Lowry.

3.10.3. Menganalisis asam-basa menurut Bronsted-Lowry melalui persamaan

reaksi.

3.10.4. Menentukan pasangan asam-basa konjugasi Bronsted-Lowry.

3.10.5. Menjelaskan sifat amfoter suatu senyawa berdasarkan teori asam-basa

Bronsted-Lowry.

3.10.6. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan dari teori asam-basa Bronsted-

Lowry.

3.10.7. Menganalisis spesi asam basa Lewis

3.10.8. Menjelaskan spesi asam basa Lewis

3

4.10.1 Terampil melakukan percobaan identifikasi asam basa berdasarkan konsep

Arrhenius

4.10.2 Terampil mengkomunikasikan kesimpulan asam basa berdasarkan hasil

percobaan Arrhenius

4.10.3 Mengemukakan kesimpulan mengenai asam-basa menurut Bronsted-Lowry.

4.10.4 Menyajikan hasil diskusi mengenai asam-basa menurut Bronsted-Lowry.

4.10.5 Mengemukakan kesimpulan dari reaksi asam basa Lewis

D. Tujuan Pembelajaran

Sikap

1.1.1.1 Peserta didik mampu menunjukkan sikap religius melalui pembiasaan

salam dan doa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran di kelas.

2.1.1.1 Peserta didik mampu menunjukkan sikap komunikatif dalam pembelajaran

mengenai teori asam basa Arrhenius melalui diskusi kelompok

2.1.2.1 Peserta didik mampu menunjukkan sikap ingin tahu dalam mengamati

video reaksi gas NH3 dengan gas HCl melalui diskusi kelompok

2.1.2.1 Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan soal-soal di

LKS melalui diskusi kelompok

Pengetahuan

3.10.1.1 Peserta didik mampu Menjelaskan pengertian asam-basa menurut

Arrhenius melalui praktikum

3.10.2.1 Peserta didik mampu menjelaskan pengertian asam-basa menurut

Bronsted-Lowry melalui diskusi kelompok.

3.10.3.1 Peserta didik mampu menganalisis asam-basa menurut Bronsted-Lowry

melalui persamaan reaksi yang ada di LKS dengan diskusi kelompok

3.10.4.1 Peserta didik mampu menentukan pasangan asam-basa konjugasi menurut

Bronsted-Lowry melalui diskusi kelompok.

3.10.5.1 Peserta didik menjelaskan sifat amfoter suatu senyawa berdasarkan teori

asam-basa Bronsted-Lowry melalui diskusi kelompok.

3.10.6.1 Peserta didik mampu menjelaskan keunggulan dan kelemahan dari teori

asam-basa Bronsted-Lowry melalui diskusi kelompok.

4

3.10.7.1 Peserta didik mampu menganalisis spesi asam Lewis melalui diskusi

kelompok

3.10.8.1 Peserta didik mampu menganalisis spesi basa Lewis melalui diskusi

kelompok

3.10.9.1 Peserta didik mampu menjelaskan spesi asam Lewis melalui diskusi

kelompok

3.10.10.1 Peserta didik mampu menjelaskan spesi basa Lewis melalui diskusi

kelompok

Keterampilan

4.10.1.1 Peserta didik terampil melakukan percobaan identifikasi asam basa

berdasarkan konsep Arrhenius

4.10.2.1 Peserta didik Terampil mengkomunikasikan kesimpulan asam basa

berdasarkan hasil percobaan Arrhenius

4.10.3.1 Peserta didik terampil mengemukakan kesimpulan secara lisan mengenai

asam-basa menurut Bronsted-Lowry dari hasil diskusi

4.10.4.1 Peserta didik terampil menyajikan hasil diskusi mengenai asam-basa

menurut Bronsted-Lowry melalui presentasi.

4.10.5.1 Peserta didik terampil mengemukakan kesimpulan dari reaksi asam basa

Lewis

E. MATERI AJAR

Kegiatan 1

Materi Prasyarat:

a. Asam-Basa

b. Reaksi ionisasi

Materi Inti :

Faktual

Dalam kehidupan sehari hari banyak senyawa yang kita konsumsi bersifat asam dan

bersifat basa. Senyawa asam basa secara organoleptik bisa dibedakan dengan cara

merasakannya dengan indra pengecap dimana senyawa asam memiliki rasa masam, dan

senyawa basa memiliki rasa pahit. Contoh konkritnya untuk senyawa asam adalah asam

cuka dan senyawa basa adalah kapur yang sering digunakan berbarengan dengan sirih.

5

Banyak lagi senyawa asam atau basa yang sering kita konsumsi dalam kehidupan sehari

hari

Gambar senyawa asam gambar senyawa basa

Konseptual

Teori Asam-Basa Arrhenius

Pada dasarnya air merupakan larutan netral, namun jika ada suatu senyawa yang terlarut

kedalamnya maka air bisa memiliki sifat asam atau basa. Orang pertama yang menyelidiki

hal ini adalah kimiawan asal Swedia yang bernama Svante Arrhenius. Pada tahun 1883 dia

mengajukan teori model asam basa Arrhenius. Model Arrhenius menyatakan asam adalah

senyawa yang memiliki hidrogen dan terionisasi dalam air menghasilkan ion H+ dalam

larutannya. Basa merupakan senyawa yang mengandung gugus hidroksida (OH) dan dalam

air terdissosiasi menghasilkan ion hidroksida (OH-)

Contoh asam menurut teori Arrhenius adalah senyawa HCl. Sesuai dengan konsep yang

telah kita pelajari bahwa HCl akan terionisasididalam pelarut air seperti ditunjukkan dalam

reaksi dibawah ini

HCl (g) H+ (aq) + Cl- (aq)

Dengan terbentuknya ion H+ dalam larutannya, maka sifat larutan akan menjadi asam.

+

6

HCl H2O larutan HCl

Keterangan : = HCl = H+

= H2O = Cl-

Contoh Senyawa Asam Arhenius Reaksi Ionisasi dalam Air

HCl H+(aq) + Cl-(aq)

H2SO4 2H+(aq) + SO42-(aq)

CH3COOH CH3COO-(aq) + H+(aq)

HCN H+(aq) + CN-(aq)

Contoh basa menurut teori Arrhenius adalah senyawa NaOH. Senyawa NaOH akan terdissosiasi

dalam air menghasilkan ion OH-. Perhatikan reaksi dissosiasi senyawa NaOH dibawah ini.

NaOH (s) Na+ (aq) + OH- (aq)

Adanya ion OH- dalam larutan membuat sifat larutan menjadi basa.

+

Keterangan : = NaOH padat = Na+

= H2O = OH-

7

Contoh Senyawa Basa Arhenius Reaksi Ionisasi dalam Air

NaOH Na+(aq) + OH-(aq)

Ca(OH)2 Ca2+(aq) + 2OH-(aq)

Al(OH)3 Al3+(aq) + OH-(aq)

Fe(OH)3 Fe3+(aq) + OH-(aq)

Kegiatan 2

Materi prasyarat :

- Teori Asam-Basa Arrhenius

Materi Inti :

- Teori Asam-Basa menurut Bronsted-Lowry

Menurut teori asam basa Arrhenius, asam didefinisikan sebagai zat yang dapat melepas

ion H+ dalam pelarut air, sedangkan basa adalah zat yang dapat melepas ion OH-.

Sebagai contoh, gas HCl dan NH3 dalam pelarut air. Akan tetapi, pada kenyataannya

reaksi ini juga dapat terjadi dalam pelarut bukan air maupun tanpa pelarut sama sekali.

Perhatikan gambar reaksi antara gas ammonia (NH3) dan gas hidrogen klorida (HCl).

Kedua larutan ini pekat, sehingga saat kita membuka tutup botolnya kedua larutan akan

berdifusi membentuk gas. Ternyata gas NH3 dan gas HCl dapat bereaksi membentuk

NH4Cl seperti asap putih. Lalu, bagaimana hal ini dapat dijelaskan?

Gambar: NH3(g) dan HCl(g) dapat bereaksi tanpa pelarut

8

Asam

konjug

asi

Ba

sa

ko

njuga

si

Pasangan asam-basa konjugasi

Pada tahun 1923, seorang ahli dari Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan

Thomas M. Lowry dari Inggris yang bekerja sendiri-sendiri, tetapi dalam waktu yang

bersamaan mengembangkan konsep asam-basa yang sekarang kita kenal dengan teori

asam basa Bronted-Lowry. Teori ini dapat menjelaskan fenomena tersebut diatas.

Persamaan umumnya:

Setiap kali asam berlaku sebagai pendonor proton sekaligus akan membentuk basa

konjugasi, yaitu basa pasangan yang berasal dari asam Bronsted-Lowry. Sebaliknya,

setiap kali basa berlaku sebagai penerima proton sekaligus membentuk asam konjugat.

Ini dinamakan pasangan asam basa konjugasi.

Contoh:

1. HCl(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl-(aq)

Jadi, pasangan asam basa konjugasinya : - HCl dengan Cl-

- H2O dengan H3O+

A

sa

m

Basa Asam

konjug

asi

Ba

sa

ko

njuga

si Pasangan asam-basa konjugasi

Asam Basa Asam

konjugasi

Basa

Konjugasi

A

sa

m

ko

nju

gas

i

B

asa

Kon

juga

si

Asam adalah pemberi proton (H+)

Basa adalah penerima proton (H+)

9

A

sa

m

Basa Basa

konjugasi

Pasangan asam basa

konjugasi

Asam

2. HCl(g) + NH3(g) NH4+(aq) + Cl-(aq)

Jadi, pasangan asam basa konjugasinya:- HCl dengan Cl-

- NH3 dengan NH4+

Suatu zat dapat bertindak sebagai asam Bronsted-Lowry sekaligus sebagai basa

Bronsted-Lowry. Zat seperti ini disebut mempunyai sifat amfoter. Contohnya HCO3-,

HClO4, H2O dan lainnya.

HCO3-(aq) + OH-(aq) H2O(l) + CO3

2-(aq)

HCO3-(aq) + H3O

+(aq) H2O(l) + H2CO3(aq)

Pada reaksi pertama, ion HCO3- bertindak sebagai asam karena mendonorkan proton

kepada ion OH-. Sedangkan pada reaksi kedua, ion HCO3- sebagai basa karena menerima

proton dari molekul H3O+.

Keunggulan teori asam-basa Bronsted dan Lowry

- Dapat memperluas daftar asam/basa yaitu mencakup ion positif, ion negatif dan

molekul netral

- Dapat diperluas untuk pelarut-pelarut selain air dan reaksi yang terjadi dalam fasa

gas atau padat.

- Dapat menjelaskan mengapa suatu spesi bersifat amfoter.

Kelemahan teori asam-basa Bronsted-Lowry

- Tidak bisa menjelaskan reaksi asam-basa melibatkan senyawa tanpa proton (H+)

-

Asam

konjugasi

Asam

Asam

Basa

Basa

10

Konsep asam-basa menurut Bronsted-Lowry mempunyai keterbatasan, terutama di

dalam menjelaskan reaksi-reaksi yang melibatkan tanpa proton (H+). Oleh sebab itu

muncullah teori asam basa Lewis yang mampu menjelaskan reaksi asam basa tanpa

melibatkan proton, misalnya reaksi antara senyawa PCl3 dan BH3.

Pada tahun 1932 ahli kimia G.N. Lewis mengajukan konsep baru mengenai asam-basa,

sehingga dikenal adanya asam Lewis dan basa Lewis. Menurut konsep tersebut yang

dimaksud dengan asam Lewis adalah senyawa yang mampu menerima pasangan

elektron sedangkan basa Lewis adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan

elektron

Perhatikan reaksi antara PCl3 dengan BH3 berikut ini :

Cl H Cl H

P Cl + B H Cl P B H

Cl H Cl H

Basa Asam Ikatan kovalen koordinasi

PCl3 bereaksi dengan BH3 melalui penggunaan pasangan elektron mandiri yang

dimilikinya untuk membentuk ikatan koordinasi dengan orbital kosong pada boron.

Pada reaksi ini, BH3 bertindak sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan

elektron mandiri milik posfor. Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada

teori Bronsted-Lowry, BH3 tidak sedikitpun disinggung menganai keasamannya.

Sedangkan basa menurut Lewis adalah pendonor pasangan elektron, pada contoh reaksi

atas PCl3 bertindak sebagai Basa Lewis karena mendonorkan pasangan elektronnya ke

BH3 untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi.

F. STRATEGI PEMBELAJARAN

a. Pendekatan : Sainstifik (5M)

b. Metode : eksperimen, diskusi

c. Model : inquiry terbimbing

G. ALAT/MEDIA/BAHAN AJAR

a. Alat : LCD, Laptop

11

b. Media : LKS penuntun eksperimen asam basa menurut arrhenius, Media PPT

mengenai asam basa menurut arhenius.

c. Bahan :

1. Buku paket kimia

Chang, Raymond.2001.Kimia Dasar “Konsep Konsep Inti”.Jakarta:PT

erlangga.

H. LANGKAH KEGIATAN

Kegiatan 1 (2x45 menit)

RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan

a. Siswa berdiri dan menyampaikan salam, guru membalasnya dan

mempersilakan siswa duduk kemudian mendata kehadiran siswa.

b. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi

“Pernahkah anda mengkonsumsi cuka? Bagaimana rasanya?

Termasuk senyawa apakah cuka itu?”

c. Siswa diberi penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai

d. Siswa duduk dalam kelompok yang telah ditentukan

e. Siswa diberi LKS penuntun praktikum asam basa menurut Arrhenius

20 Menit

Kegiatan Inti

Sub materi : teori asam basa arhennius

a. Mengamati

Siswa membaca fenomena yang ada dalam LKS yang sebelumnya

sudah dibagikan

b. Menanya

Dari bacaan yang dibagikan, siswa merumuskan masalah dari

fenomena tersebut. Pertanyaan yang diharapkan adalah

“Apa yang disebut senyawa asam dan senyawa basa itu?”

c. Pengumpulan data

1. Siswa memperhatikan demonstrasi penentuan asam atau basa

oleh lakmus sebagai pra lab sebelum eksperimen dimulai.

60 menit

12

2. Siswa mengisi hasil kegiatan pra lab di LKS yang dibagikan

sebelumnya secara berkelompok

3. Siswa melakukan eksperimen cara kerja 1, mengecek sifat asam

atau basa bahan tanpa melarutkan zat tersebut dalam air.

4. Siswa menuliskan pengamatannya pada tabel yang sudah tersedia

dalam LKS

5. Siswa melanjutkan melakukan eksperimen cara kerja 2,

mengecek sifat asam dan basa zat setelah dilarutkan dalam air

6. Siswa menuliskan pengamatannya pada tabel yang sudah tersedia

di LKS.

7. Siswa menuliskan hasil pengamatan di papan tulis untuk di

diskusikan lebih lanjut

8. Siswa berdiskusi menjawab pertanyaan mengenai hasil

praktikum yang ada di LKS

9. Sambil proses diskusi siswa bertanya kepada guru mengenai hal

hal yang kurang dimengerti siswa. Guru menggunakan media

untuk memperjelas penjelasan mengenai pertanyaan siswa.

d. Mengasosiasi

Dari pertanyaan yang di ajukan dalam LKS, Siswa dengan

berdiskusi menyimpulkan konsep asam-basa menurut Arrhenius.

e. Mengkomunikasikan

Siswa mengkomunikasikan hasil eksperimen di depan kelas.

PENUTUP

1. Siswa diberi latihan soal

2. Siswa diberi tugas mandiri untuk memperkuat pemahaman terhadap

konsep yang sudah di pelajari

3. Siswa diberi tahu pelajaran berikutnya yang akan di pelajari adala

teori asam basa bronsted lowry

10 Menit

13

Kegiatan 2

Tahap

Kegiatan Rincian Kegiatan

Alokasi

waktu

Kegiata

n Awal

Sub materi teori asam basa Bronsted Lowry dan Lewis

a. Pendahuluan

- Peserta didik menjawab salam pembuka yang

diucapkan oleh guru.

- Peserta didik dipimpin guru berdoa sebelum memulai

proses pembelajaran

- Peserta didik menginformasikan temannya yang tidak

hadir

b. Apersepsi :

- Siswa diajukan pertanyaan apersepsi sebelum

memasuki kegiatan inti pembelajaran mengenai teori

asam-basa Arrhenius

Guru: Coba kalian sebutkan asam-basa menurut

Arrhenius!”

Siswa: menyebutkan macam-macam asam dan basa

.

c. Motivasi

- Peserta didik mendengarkan motivasi mengenai teori

asam-basa .

Guru:Bagaimana dengan senyawa NH3, termasuk

asam atau basa?

Guru:Faktanya NH3 itu termasuk basa,

bagaimanakah menjelaskan hal ini? bisakah

dijelaskan dengan teori Arrhenius?

d. Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan dicapai melalui tayangan slide.

“Slide ini berisi tujuan pembelajaran yang diharapkan

20 menit

14

bisa kita capai. Untuk itu, silakan duduk secara

berkelompok untuk mempelajari materi kali ini”.

e. Peserta didik mengatur kelompoknya secara heterogen

sesuai arahan guru

f. Peserta didik mengambil LKS untuk dikerjakan secara

berkelompok

Kegiatan

Inti

Mengamati 1

- Peserta didik mengamati vidio reaksi HCl dengan NH3

dalam bentuk gas

Menanya 1

- Peserta didik merumuskan rumusan masalah dari

berbagai pertanyaan yang muncul (dalam bentuk

pertanyaan).

Mengapa NH3 dan HCl dapat menghasilkan NH4Cl

dalam pelarut bukan air dan tanpa pelarut?

Mengumpulkan Data 1

- Peserta didik memperkirakan jawaban sementara dari

masalah yang telah dirumuskan secara tertulis dalam

LKS.

“Ada teori selain Arrhenius yang dapat menjelaskan reaksi

asam dan basa yang terjadi dalam pelarut bukan air dan

tanpa pelarut,”

a. Peserta didik menganalisis persamaan reaksi HCl dengan

NH3 dengan cara menjawab pertanyaan yang diberikan

secara dalam LKS dengan berdiskusi.

b. Peserta didik menjelaskan pengertian asam dan basa

menurut Bronsted-Lowry dari hasil analisis persamaan

reaksi HCl dengan NH3 serta menentukan pasangan

asam-basa konjugasi.

c. Peserta didik menjelaskan sifat amfoter dari air (H2O)

60 menit

15

berdasarkan persamaan reaksinya di LKS. Kemudian dari

hasil diskusi dapat menjelaskan keunggulan teori

Bronsted-Lowry dibandingkan teori Arrhenius.

d. Peserta didik menjelaskan kelemahan dari teori Bronsted-

Lowry berdasarkan fakta.

Mengasosiasi 1

- Peserta didik membuat kesimpulan mengenai teori

asam-basa menurut Bronsted-lowry dari hasil diskusi

kelompok.

Mengkomunikasi 1

- Peserta didik menyajikan hasil jawaban dari

persamaan reaksinya di papan tulis lengkap dengan

keterangannya.

(sub materi teori asam basa Lewis)

Mengamati 2

Siswa mengamati fenomena perkembangan konsep asam

basa, yang dimulai dari Arrhenius, konsep Arrhenius

memiliki keterbatasan dalam menjelaskan konsep reaksi

yang dilarutkan bukan air, maka Bronsted Lowry mampu

menjelaskan konsep asam basa dari reaksi tanpa melibatkan

pelarut air, tetapi konsep asam basa Bronsted Lowry

mengalami keterbatasan dalam menjelaskan reaksi asam

basa tanpa melibatkan proton (H+) atau yang memiliki

pasangan elektron bebas. Maka pada tahun 1932 ahli kimia

GN Lewis mengemukakan konsep asam basa yang baru.

Menanya 2

Siswa merumuskan masalah berdasarkan data yang

diamati. Pertanyaan yang diharapkan dari siswa :

16

“Pak bagaimana Lewis menjelaskan konsep asam

basanya ?

Mengumpulkan data 2

Siswa diberikan beberapa reaksi asam basa tanpa

melibatkan transfer proton (H+) kemudian siswa

menganalisis reaksi-reaksi asam basa tersebut

Mengasosiasi 2

a. Siswa menuliskan konfigurasi elektron dari masing-

masing unsur penyusun senyawa BH3 dan PCl3

b. Siswa membuat struktur Lewis dari senyawa BH3 dan

PCl3

c. Siswa menentukan senyawa mana yang memiliki

pasangan elektron bebas dari struktur lewis yang dibuat

d. Siswa menuliskan reaksi antara BH3 dan PCl3

e. Siswa menggambarkan struktur Lewis dari senyawa

yang terbentuk dari reaksi antara BH3 dan PCl3

f. Siswa menentukan jenis ikatan yang terbentuk antara

BH3 dengan PCl3

g. Siswa menuliskan konfigurasi elektron dari masing-

masing unsur penyusun senyawa NH3 dan AlF3

h. Siswa menentukan spesi asam atau basa dari senyawa

NH3 dan AlF3

i. Siswa menuliskan reaksi antara NH3 dengan AlF3

j. Siswa menggambarkan struktur Lewis dari senyawa

yang terbentuk dari reaksi antara NH3 dan AlF3

k. Siswa menentukan jenis ikatan yang terbentuk antara

NH3 dengan AlF3

Mengkomunikasikan 2

Siswa mengemukakan pendapatnya dalam diskusi

kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

17

ada di LKS

Guru secara acak meminta salah satu siswa dari masing-

masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

Siswa perwakilan dari masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang “asam

basa Lewis”.

Setelah perwakilan dari masing-masing kelompok

mempresentasikan jawabannya, guru memberi penguatan

atau memberikan kesimpulan yang jelas dari pertanyaan-

pertanyaan yang ada di LKS, agar tidak ada miskonsepsi,

melengkapi jawaban yang kurang lengkap, dan memberi

kesimpulan dengan jawaban yang benar.

Setelah perwakilan dari masing-masing kelompok selesai

mempresentasikan hasil diskusinya, siswa lain boleh

bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti terkait

materi yang dipresentasikan.

** Pada saat guru membimbing diskusi kelompok, guru

sambil menilai :

Rasa komunikatif dalam proses pembelajaran dalam

menjawab LKS

Ingin tahu siswa dalam kelompok

Sikap jujur dalam menjawab pertanyaan di LKS

Penutup - Peserta didik mendengarkan penguatan yang

diberikan oleh guru mengenai perkembangan teori

asam-basa

- Peserta didk mengerjakan evaluasi yang diberikan

oleh guru.

- Peserta didik diberi tugas mandiri (PR) untuk

mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan

perkembangan teori asam-basa

10 menit

18

- Peserta didik diinformasikan rencana kegiatan

pembelajaran yang akan datang mengenai konsep

pH.

- Peserta didik dipimpin guru mengucap Hamdallah

sesudah proses pembelajaran

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Tujuan Evaluasi

a. Mengetahui kemampuan pengetahuan siswa dalam pemahaman materi Asam

Basa

b. Mengetahui keaktifan dan sikap siswa selama proses pembelajaran di kelas

2. Jenis Evaluasi

a. Penilaian pengetahuan

Jawaban siswa dalam mengerjakan soal latihan dan soal dalam LKS.

Bentuk evaluasi : Pilihan Berganda

(instrument terlampir)

b. Penilaian Keterampilan

(instrument terlampir)

c. Penilaian Sikap

(instrument terlampir)