1. pendahuluan 1.1 latar belakang masalah · 2 universitas kristen petra membentuk opini publik dan...

15
1 Universitas Kristen Petra 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting di era globalisasi ini (Dahlan, 2008, p.2). Berdasarkan pendapat Bernard Berelson dan Garry A. Stainer dalam bukunya Human Behavior (dalam Ruslan, 2007, p.17), “komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain- lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi.”. Dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari maupun dalam aspek profesional, komunikasi mengambil peran yang besar untuk hasil yang maksimal.Bagi suatu perusahaan, organisasi atau lembaga, melakukan komunikasi dengan publik bukanlah hal yang mudah. Butuh perencanaan sebelum melakukan komunikasi, sehingga dibentuklah bagian khusus dalam suatu perusahaan, organisasi atau lembaga yang berperan untuk merencanakan dan menyelenggarakan komunikasi yang dikenal sebagai bagian Public Relations atau hubungan masyarakat (Ruslan, 2007, p.5). Dengan demikian, peran Public Relations dalam organisasi atau lembaga adalah “Menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way communications) antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan teretntu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan Public Relations tersebut sangat erat hubungannya dengan citra dan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.” (Ruslan, 2007, p.1). Ruslan (2007, p.19) menyatakan bahwa kegiatan Public Relations pada hakikatnya merupakan bagian dari teknik kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas komunikasi dua arah antara lembaga atau organisasi yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Salah satu cara Public Relations menyelenggarakan komunikasi antara perusahaan dengan publiknya demi tujuan tertentu, seperti

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

1 Universitas Kristen Petra

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting di era globalisasi ini

(Dahlan, 2008, p.2). Berdasarkan pendapat Bernard Berelson dan Garry A. Stainer

dalam bukunya Human Behavior (dalam Ruslan, 2007, p.17), “komunikasi adalah

penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan

menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-

lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi.”.

Dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari maupun dalam aspek profesional,

komunikasi mengambil peran yang besar untuk hasil yang maksimal.Bagi suatu

perusahaan, organisasi atau lembaga, melakukan komunikasi dengan publik bukanlah

hal yang mudah. Butuh perencanaan sebelum melakukan komunikasi, sehingga

dibentuklah bagian khusus dalam suatu perusahaan, organisasi atau lembaga yang

berperan untuk merencanakan dan menyelenggarakan komunikasi yang dikenal

sebagai bagian Public Relations atau hubungan masyarakat (Ruslan, 2007, p.5).

Dengan demikian, peran Public Relations dalam organisasi atau lembaga adalah

“Menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way communications) antara

perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk

menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan

teretntu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dan

sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga

bersangkutan. Jadi, kegiatan Public Relations tersebut sangat erat hubungannya

dengan citra dan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari

masyarakat.” (Ruslan, 2007, p.1).

Ruslan (2007, p.19) menyatakan bahwa kegiatan Public Relations pada

hakikatnya merupakan bagian dari teknik kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas

komunikasi dua arah antara lembaga atau organisasi yang diwakilinya dengan

publiknya atau sebaliknya. Salah satu cara Public Relations menyelenggarakan

komunikasi antara perusahaan dengan publiknya demi tujuan tertentu, seperti

Page 2: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

2 Universitas Kristen Petra

membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program

Public Relations sesuai dengan apa yang hendak dicapai (Ruslan, 2007, p.22).

Menurut Thomas L. Harris, fungsi Public Relations adalah untuk kinerja

marketing, terutama untuk menciptakan kebutuhan konsumen sebelum produk

tersebut diluncurkan (Waesa, 2006, p. 15). Oleh karena itu ada kaitan antara

marketing dan public relations. David Guth (2005) seerta Wilcox (2005) sepakat

mengatakan bahwa ketika Public Relations berpartisipasi dalam komunikasi

pemasaran maka usaha mereka biasa disebut sebagai Marketing Public Relations.

Menurut Rhenald Kasali, “Khalayak marketing public relations adalah

masyarakat dan konsumen” (2003, p.105). “Marketing Public Relations menunjukkan

adanya lalu lintas informasi dua arah mengenai produk dan atau organisasi. Lebih

dari menyampaikan informasi Marketing Public Relations mengkomunikasikan

segenap konsep dan gagasan organisasi sehingga dalam benak publik sasaran

berkembang motivasi untuk melakukan pembelian.” (Suwandi, 2007, p.2). Marketing

Public Relations pada dasarnya merupakan komunikasi antara organisasi dengan

pelanggan, konsumen, dan masyarakat dengan pengelolaan komunikasi dengan

tujuan tertentu sehingga memiliki bentuk-bentuk pengembangan dari komunikasi

organisasi sebagai pilihan maupun kombinasi yang sesuai yang ditetapkan. Seperti

yang dikemukakan Suwandi (2007, p.4) yang menyatakan bahwa Marketing Public

Relations dapat dipandang sebagai komunikasi ekternal organisasi dengan pelanggan,

konsumen, dan masyarakat baik secara langsung tanpa media atau tidak langsung

menggunakan media.

Pesan iklan adalah ideatau berita yang dikomunikasikan atau yang

disampaikan kepada audience melalui media iklan (Bovee, 1995, p14). Iklan menjadi

sarana untuk menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen (Durianto, 2003,

p.2). Perusahaan berusaha mengkomunikasikan baik keberadaan perusahaan itu

sendiri maupun produk atau jasa yang dihasilkan. Periklanan adalah salah satu alat

penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif

Page 3: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

3 Universitas Kristen Petra

terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan (Kottler, 1989, p.289). Iklan

menurut Rendra Widyatama (2007, p.13-15), adalah bentuk penyajian pesan yang

dilakukan oleh komunikator secara non personal melalui mediauntuk ditujukan pada

komunikan dengan cara membayar. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung

menekankan sebagai proses penyampian pesan dari komunikator kepada komunikan.

Periklanan menggunakan media sebagai penyampaian pesan, salah satunya

melalui televisi. Televisi merupakan medium umum yang mudah dijumpai dimana

saja. Oleh sebab itu, potensi televisi sebagai medium iklan sangat besar, dikarenakan

televisi mampu menjangkau begitu banyak masyarakat atau calon konsumen dari

produk atau jasa yang diiklankan. Dan produk barang atau jasa yang bernilai tinggi

biasanya semakin sering diiklankan di televisi (Jefkins, 1997, p.108).

Ada banyak iklan yang dapat kita saksikan setiap harinya di televisi sebagai

media audio visual. Dari sekian banyak iklan yang ditampilkan, ada beberapa iklan

yang memang dibuat sangat kreatif yang tampilannya berbeda dari iklan-iklan

lainnya. Tujuannya jelas, yaitu pesan yang dirancang lewat iklan dapat menarik

perhatian orang-orang yang melihatnya dan mempengaruhi orang-orang tersebut.

Diharapkan iklan-iklan tersebut dapat merangsang pembeli melalui daya tariknya

yang besar sehingga dapat menggugah minat, perasaan konsumen, dan

kecenderungan pengambilan sikap terhadap barang atau jasa yang ditawarkan

(Sumartono, 2002, p.16-17).

“Para konsumen mengembangkan sikap mereka terhadap iklan. Sikap

konsumen terhadap iklan dapat berupa sikap suka atau tidak suka konsumen terhadap

stimulus tertentu pada saat penayangan iklan. Sikap konsumen terhadap iklan dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi isi pesan iklan, pengaruh suatu iklan

terhadap suasana hati dan emosi konsumen.” (Simamora, 2004, p.173-174). Sikap

dapat menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu (Rakhmat,

2003, p.39-40).

Page 4: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

4 Universitas Kristen Petra

Adapun di awal tahun 2016 ini, Coca Cola menanyangkan iklan televisi

terbarunya dengan konsep berbeda. Iklan televisi tersebut merupakan bagian dari

penggalaan kampanye besar terbarunya bertajuk “Taste The Feeling” yang kemudian

diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Rasakan Momennya”. “Rasakan

Momennya” merupakan pengganti dari kampanye besar Coca Cola selama tujuh

tahun terakhir berjudul “Open Happiness” (Wulandari, 2016, para. 1). Pada

kampanyenya kali ini, berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, Coca Cola

menyusun konsep yang berbeda dari kampanye yang sebelumnya yang tidak pernah

dilakukan oleh kompetitor manapun.

Berbeda dari kampanye sebelumnya, kampanye Coca Cola versi “Rasakan

Momennya”, yang berlangsung sepanjang tahun 2016 ini, merupakan creative

campaign pertama yang menggabungkan tiga varian produk Coca Cola sekaligus,

yaitu Coca Cola, Coca Cola Zero, dan Coca Cola Diet (Triwijanarko, 2016, para.4).

Berdasarkan pernyataan Souleymane Hamed, Marketing Director Coca Cola

Indonesia, kampanye ini berpesan untuk mengajak konsumen menikmati setiap

momen sederhana dengan meneguk sebotol Coca Cola dinginmenjadi lebih spesial

(Caesarlita, 2016, para. 5). Dan sebagai bentuk dari strategy marketing Coca Cola

yang berpusat pada emotional product communication, iklan Coca Cola (sebagai

bagian dari kampanye) versi “Rasakan Momennya” ini bertujuan untuk membentuk

persepsi masyarakat mengenai kebahagiaan dengan meminum Coca Cola dalam

kehidupan sehari-hari sekaligus meningkatkan penjualan (Moye, 2016, para.6).

Selain itu, dalam setiap gambarnya, apabila kita perhatikan baik-baik, ada hal

yang menarikpada creative campaign Coca Cola kali ini. “Rasakan Momennya”

memiliki konsep gambar yang berbeda dari kampanye Coca Cola sebelumnya.

Dengan lebih dari 100 gambar yang dijadikan iklan, baik untuk TV Commercial,

outdoor, in-store, dan aktivitas digital, Coca Cola menggunakan konsep gambar

Norman Rockwell Meets Instagram, yang sedang ngetrend saat ini (Moye, 2016,

para. 13). Norman Rockwell Meets Instagram merupakan konsep gambardengan

kapasitas warna yang natural, dari garis mata hingga bahasa tubuh, semuanya

Page 5: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

5 Universitas Kristen Petra

menceritakan pesan (Daily Mail Reporter, 2011, para.5).Norman Rockwell Meets

Instagram merupakan konsep gambar yang menonjolkan storytelling dari gambar

tersebut, dimana hal ini sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan melalui iklan

Coca Cola versi “Rasakan Momennya” yaitu momen-momen sederhana menjadi

lebih spesial dengan meneguk Coca Cola dingin. Beserta dengan efek fade, tone

gambar yang gelap, dan juga efek blur disekitar objek yang semuanya bisa didapat

dari aplikasi fotografi yang populer saat ini, yaitu VSCO.Sehingga, pemilihan konsep

Norman Rockwell Meets Instagram yang begitu eye catching diharapkan dapat

menarik perhatian audiens dan meningkatkan awareness terhadap kampanye ini.Baru

kali ini pula dalam gambar yang dipakai dalam iklan (sebagai bagian dari kampanye)

Coca Cola versi “Rasakan Momennya” ini seluruhnya diambil oleh fashion

photography terkemuka dunia, yaitu Guy Aroch dan Nacho Ricci, alih-alih

menggunakan ad photographer (Moye, 2016, para 14).

Pada pelaksanaannya, kampanye Coca Cola versi “Rasakan Momennya”

dilakukan dengan iklan televisi (tv commercial), billboard, dan juga aktivitas social

media, yaitu Facebook dan Twitter(Layadi, komunikasi personal, 17 Februari,

2016).Berdasarkan wawancara peneliti dengan pihak National Marketing Manager

Coca Cola Amatil Indonesia pada tanggal 8 Maret 2016, pesan yang diberikan dalam

setiap media tetap sama, yaitu menggambarkan bagaimana momen-momen sederhana

menjadi lebih spesial dengan meneguk sebotol Coca Cola dingin, dan berikut detil

media komunikasi kampanye Coca Cola versi “Rasakan Momennya”:

Page 6: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

6 Universitas Kristen Petra

Tabel 1.1: Timeline Media Komunikasi Coca Cola versi “Rasakan Momennya”

Waktu Media Pesan Tujuan

20 Januari 2016 – sekarang

Billboard

Coca Cola sebagai simple pleasure dengan konsep gambar Norman meets

Instagram

awareness&pembentukan opini

20 Januari - 21 Februari 2016

TVC momen sederhana akan

menjadi lebih spesial dengan meneguk Coca Cola

Awareness,pembentukan opini,

perubahan perilaku

2 Februari 2016 – sekarang

Social media: Twitter

keceriaan keseharian konsumen dengan meminum

Coca Cola

perubahan perilaku

20 Januari 2016- sekarang

Social media: Facebook

keceriaan keseharian konsumen dengan meminum

Coca Cola

perubahan perilaku

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

Iklan merupakan media yang dapat digunakan untuk menunjang kampanye

Public Relations, terutama untuk kampanye yang lebih menonjolkan produk atau

jasa, iklan merupakan media yang ampuh untuk memasarkan produk atau jasa yang

ditawarkan (Ruslan, 2007, p.78). Pada penelitian ini, peneliti berfokus pada media

komunikasi pada iklan kampanye di televisi. Hal ini dikarenakan iklan televisi

merupakan media komunikasi kampanye yang bertujuan untuk mencakup ketiga

aspek sekaligus, yaitu meningkatkan awareness, pembentukan opini, hingga

perubahan perilaku dari khalayak sasaran.

Iklan televisi dari kampanye ini disiarkan serempak di Indonesiapada

beberapa televisi nasional di bawah naungan MNC Group, seperti RCTI, MNC TV,

Page 7: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

7 Universitas Kristen Petra

dan GlobalTV, lalu ada pula TransTV, Trans7, ANTV, SCTV, dan juga Indosiar

(Layadi,komunikasi personal, 26 Februari, 2016). Berikut merupakan potongan-

potongan sceneiklan televisi sebagai bagian dari kampanye Coca Cola versi “Rasakan

Momennya”:

Gambar 1.1: Cuplikan TVC Coca Cola “Rasakan Momennya” versi Anthem

Sumber: Olahan Peneliti, 2016

TVCberdurasi 30 detik di atas menceritakan tentang bagaimana momen-

momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih spesial apabila

meneguk Coca Cola dingin. Pada iklan tersebut, terlihat scene awal selalu dimulai

dengan 1 gambar nikmatnya produk Coca Cola yang dituangkan ke dalam gelas dan

kemudian dilanjutkan dengan 8 scenes keceriaan momen sederhana dalam kehidupan

sehari-hari dengan meneguk Coca Cola dingin dan ditutup dengan 1 gambar model

yang tengah meneguk Coca Cola disertai dengan logo Coca Cola.

Page 8: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

8 Universitas Kristen Petra

Menurut wawancara peneliti dengan Fransiska Tinneke Layadi, selaku

National Marketing Manager Coca Cola Amatil Indonesia, dalam iklan televisi

tersebut struktur pesan lebih kearah tersirat dimana penonjolan pesan iklan terdapat

pada cerita yang ada pada setiap adegan-adegan yang diputar. Namun, ada juga

struktur pesan yang berupa kata-kata, untuk mendukung penyampaian pesan iklan

kepada audiens, kata-kata tersebut adalah:

“Nikmatnya Coca Cola dingin, dingin seru bareng teman, teman berbagi cerita, cerita

bersama Coca Cola, Coca Cola dan senyum, senyum penuh rahasia, rahasia yang

seru, seru bareng Coca Cola, Coca Cola dan cinta, cinta dan kesegaran, kesegaran

Coca Cola, Coca Cola bareng teman baru, teman baru yang menggoda, menggoda ala

Coca Cola, Coca Cola dan musik, musik yang heboh, heboh bareng kamu, kamu dan

nikmatnya Coca Cola”.

Kalimat-kalimat tersebut berganti sesuai dengan durasi setiap adegan yang diputar

dalam iklan televisi. Durasi serta pemunculan produk pada setiap adegan sangat

mempengaruhi penyampaian pesan iklan kepada audiens. Untuk itu, format adegan

iklan televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya” yang dipilih pada penelitian ini

adalah penuangan Coca Cola ke dalam gelas, adegan di perpustakaan, adegan

berbincang, adegan di pantai, dan adegan menonton konser. Hal ini dikarenakan

adegan-adegan tersebut memiliki durasi terefektif , yaitu selama 2-3 detik serta

terdapat pemunculan produk Coca Cola dalam tiap adegan tersebut. Sumber pesan

yang digunakan dalam iklan televisi ini adalah model-model internasional yang

dimunculkan dalam seluruh adegan. Dimana dalam setiap adegan modelnya selalu

berbeda.

Apabila kita perhatikan, video iklan televisi tersebut lebih menekankan

momen kesehariannya dibanding dengan Coca Cola sebagai produknya. Hal ini

sesuai dengan perkataan Chief Marketing Officer Coca Cola, Marcos de Quinto yang

dilansir dalam BusinessInsider.com, dimana ia mengatakan bahwa melalui iklan

televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya” (sebagai bagaian dari kampanye), ia

ingin menonjolkan momen keseharian konsumen ketika meneguk Coca Cola, “… so

Page 9: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

9 Universitas Kristen Petra

the humble we are, the bigger we are. We want to help remind people why they love

the product as much as they love the brand.” (Heilpern, 2016, para. 2).

Sifat dari pesan tertentu akan bervariasi, tergantung dari sifat masing-masing

kampanye itu sendiri. Pesan iklan televisi pun berbeda sesuai dengan media yang

digunakan (Ruslan, 2007, p.92). Pesan ini harus jelas, singkat dan mudah dipahami

(Ruslan, 2007, p.100). Pfau&Perrot (1993) menasehati untuk berhati-hati ketika

mengkonstruksi pesan agar tidak menjadi boomerang effect yang dapat

menggagalkan pencapaian tujuan (dalam Venus, 2009, p.71). Iklan televisi Coca Cola

versi “Rasakan Momennya” merupakan media kampanye yang bertujuan untuk

peningkatan awareness hingga perubahan perilaku. Berbeda dengan media kampanye

Coca Cola versi “Rasakan Momennya”, ketiga aspek ini hanya dimiliki dalam iklan

televisi saja. Untuk itu, peneliti tertarik untuk meneliti pesan iklan televisi Coca Cola

versi “Rasakan Momennya”.

Kotler (2003, p.176) menjelaskan bahwa dalam menyusun pesan terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Isi Pesan

Daya tarik rasional: untuk membangkitkan diri audiens, yang

menunjukkan bahwa produk tersebut akan menghasilkan

manfaat yang ditawarkan.

Daya tarik emosional: membangkitkan emosi positif atau

negatf yang akan memotivasi khalayak. Daya tarik emosional

positif dapat berupa humor, cinta, dan kebahagiaan. Sedangkan

daya tarik emosional negatifdapat berupa rasa takut, rasa

bersalah, dan rasa malu.

Daya tarik moral: ditujukan kepada khalayak untuk

memberitahu mengenai apa yang baik dan benar, biasanya

digunakan untuk mendesak mereka supaya mendukung usaha-

usaha sosial.

Page 10: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

10 Universitas Kristen Petra

2. Struktur Pesan

Struktur pesan berbicara mengenai bagaimana mengatakan pesan

secara logis.

3. Format Pesan

Hal ini merujuk pada bagaimana mengatakan pesan secara

simbolis.

4. Sumber Pesan

Sumber pesan merujuk pada siapa yang mengatakan pesan

tersebut. Pesan yang disampaikan oleh sumber pesan yang menarik

atau terkenal akan efektif jika mereka dapat melambangkan atribut

produk utama.

Berdasarkan pernyataan dari Chief Marketing Officer Coca Cola, Marcos de

Quinto, kampanye Coca Cola versi “Rasakan Momennya” ditujukan untuk para

masyarakat yang meminum Coca Cola, yang merupakan konsumen dari Coca Cola

(Heilpern, 2016, para.2). Dimana seperti yang dilansir coca-colacampany.com, Coca

Cola memiliki konsumen untukkesuluruhan varian kisaran usia 12-60 tahun, yang

mana usia tersebut merupakan target market Coca Cola (Maye, 2016, para.2).

Adapun sikap merupakan indikator yang mempengaruhi berhasil atau

tidaknya suatu kampanye yang dilakukan. Maka dari itu peneliti memilih ketiga

komponen sikap menurut Azwar (2009, p.24), yaitu:

1. Kognitif: representasi pengetahuan apa yang dipercayai oleh individu pemilik

sikap.

2. Afektif: perasaan yang menyangkut aspek emosional.

3. Konatif: aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang

dimiliki seseorang.

Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya merupakan

kota maju yang memiliki banyak prestasi (Dickson, 2015, para 3). Dari pengamatan

Page 11: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

11 Universitas Kristen Petra

dan data yang dimiliki oleh pihak Marketing Coca Cola Amatatil Indonesia, kota

yang dijuluki kota pahlawan ini ternyata memiliki masyarakat yang peka dan cerdas

terhadap suatu informasi dari tren yang yang dikemas secara kreatif (Fransiska

Tinneke Layadi selaku National Marketing Manager Coca Cola Amatil Indonesia,

komunikasi personal, 26 Februari, 2016). Maka dari itu, Coca Cola Indonesia

optimitis dengan adanya penayangan iklan televisi di beberapa stasiun televisi

nasional, serta media kampanye pendukung lainnya, masyarakat Surabaya tidak akan

ketinggalan informasi terhadap kampanye tersebut dan memberikan respon positif

terkait dengan goal dan tujuan dari kampanye ini (Layadi, komunikasi personal, 8

Maret, 2016).

Di Surabaya sendiri, selain iklan televisi yang dapat ditonton oleh masyarakat

Surabaya dan juga aktivitas social media yang dapat diakses dengan mudah oleh

masyarakat Surabaya, terpampang juga sejumlah billboardgambar dan diletakkan di

beberapa titik di beberapa daerah di Surabaya, seperti di Jalan Raya Darmo, Jalan

Ngagel, Jalan Ahmad Yani, Siwalankerto, di samping fly over Darmo Trace Center,

dan masih banyak daerah lainnya (Layadi, komunikasi personal, 8 Maret, 2016).

Maka dari itu, peneliti menggunakan masyarakat Surabaya sebagai populasi dari

penelitian ini dengan responden usia 12-60 tahun,sesuai dengan target market seluruh

varian Coca Cola, dan mengetahui kampanye Coca Cola versi “Rasakan Momennya”

di televisi.

Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk melihat sikap masyarakat sebagai

effect terhadap pesan iklan televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya” meninjau

dari pemahaman dari Coca Cola Indonesia, bahwa masyarakat Surabaya merupakan

masyarakat yang peka dan cerdas terhadap informasi dari tren yang dikemas secara

kreatif. Sehingga, melalui pesan iklan televisi sebagai bentuk dari strategi marketing

yang dilakukan, masyarakat Surabaya dapat aware terhadap kampanye tersebut,

menerima pesan yang diberikan, dan melakukan pembelian terhadap produk yang

ditawarkan.

Page 12: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

12 Universitas Kristen Petra

Selain itu, sikap masyarakat terhadap pesan iklan televisi Coca Cola versi

“Rasakan Momennya” merupakan indikator yang dapat mempengaruhi berhasil atau

tidaknya iklan tersebut sebagai media utama kampanye. Seperti yang dikemukakan

oleh Azwar bahwa “sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak

(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable)

pada objek tersebut” (Azwar, 2009, p.5).

Peneliti juga ingin melihat bagaimana sikap masyarakat Surabaya yang

mengetahui iklan televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya”. Baik itu aspek

kognitif (seberapa besar pesan iklan televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya”

mendapat perhatian, diketahui, dikenal, dipahami, dan diingat oleh masyarakat

Surabaya), aspek afektif (seberapa besar pesan iklan televisi Coca Cola versi

“Rasakan Momennya” mempengaruhi perasaan suka masyarakat Surabaya), hingga

aspek konatif (seberapa besar pesaniklan televisi Coca Cola versi “Rasakan

Momennya” mempengaruhi perilaku masyarakat).

Peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai referensi, yaitu milik

Cindy Trisnawati Minartodari Universitas Kristen Petra berjudul: Sikap Masyarakat

Surabaya mengenai Iklan Televisi Sampoerna Hijau Nggak Ada Loe Nggak Rame

versi “teman tak bisa dibeli”menggunakan metode survai dan berhasil positif.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian milik Cindy Trisnawati Minarto adalah

penelitian ini penelitian ini berfokus pada iklan televisi sebagai bentuk dari media

kampanye.Selain itu, peneliti juga menggunakan penelitian milik Indah Puspanegara

dari Universitas Kristen Petra berjudul: Sikap Masyarakat Surabaya mengenai Iklan

Televisi Yamaha Jupiter MX versi “Komen „Ngebut‟ Jembatan Ambruk” sebagai

refensi untuk membuat penelitian ini.Dimana ia menggunakan metode survai dengan

hasil positif pula. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah,

penelitian milik Indah membahas selebriti sebagai penunjang respon positif

masyarakat sedangkan dalam penelitian ini peneliti tidak menyinggung perihal

selebriti sama sekali.

Page 13: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

13 Universitas Kristen Petra

Akhirnya melalui penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana pesan iklan

televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya”, yaitu mengajak masyarakat membuat

momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih spesial dengan

meneguk Coca Cola dingin, di media televisi yang memiliki tujuan dari peningkatan

awareness, pembentukan opini, hingga perubahan perilaku kepada publik sasaran

yaitu masyarakat Indonesia khususnya di Kota Surabaya yang menurut National

Marketing Manager Coca Cola Amatil Indonesia memiliki masyarakat yang peka dan

cerdas terhadap informasi yang dikemas secara kreatif (Layadi, komunikasi personal,

26 Februari, 2016).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, peneliti

merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana sikap masyarakat

Surabaya terhadappesan iklan televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap masyarakat

Surabaya terhadap pesaniklan televisi Coca Cola versi “Rasakan

Momennya”.Penelitian ini akan melihat bagaimana sikap masyarakat Surabaya

terhadap pesan iklan televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya” berdasarkan

pada komponen kognitif, afektif, dan konatif.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

baik akademis maupun praktis sebagai berikut:

Page 14: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

14 Universitas Kristen Petra

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian Ilmu

Komunikasi, khususnya di bidang Marketing Public Relations yang dituntut

kreatif dalam bidang kampanye maupun memasarkan atau mempromosikan

produk. Selanjutnya, peneliti juga berharap penelitian ini dapat menjadi studi

referensi pada bidang yang berkaitan dengan efektivitas media komunikasi.

2. Manfaat Praktis

Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat

sebagai informasi dan referensi untuk mengetahui sikap

masyarakat di Surabaya terhadap iklan televisi Coca Cola versi

“Rasakan Momennya” yang dilakukan.

1.5 Batasan Penelitian

Dalam mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka dibutuhkan batasan

penelitian. Oleh karena itu, peneliti akan menjelaskan batasan penelitian apa yang

akan digunakan, yaitu:

Masalah yang diteliti adalah sikap masyarakat Surabaya terhadap pesaniklan

televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya”dengan indikator komponen

kognitif, afektif, dan konatif

Objek dari penelitian ini adalah sikap masayarakat Surabaya terhadap

pesaniklan televisi Coca Cola versi “Rasakan Momennya”

Populasi yang diteliti adalah masyarakat Surabaya, sedangkan penelitian ini

mengambil 100 responden yang terdiri dari pria dan wanita usia 12-60 tahun

yang mengetahui kampanye Coca Cola versi “Rasakan Momennya” dari iklan

televisi.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan deksriptif

kuantitatif

Page 15: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2 Universitas Kristen Petra membentuk opini publik dan perubahan sikap, adalah dengan membentuk program Public Relations sesuai dengan

15 Universitas Kristen Petra

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini, antara lain:

BAB 1 Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang mengapa peneliti ingin melakukan

penelitian yang berjudul Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Pesan Iklan

Televisi Coca Cola Versi “Rasakan Momennya”. Selain itu dalam bab ini juga

dijelaskan mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

(manfaat akademis dan manfaat praktis), batasan penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB 2 Landasan Teori

Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai teori-teori yang digunakan

dalam penelitian ini. Teori-teori yang ada akan dikembangan menjadi nisbah

antar konsep. Kemudian peneliti akan mencantumkan kerangka berpikir dari

penelitian ini.

BAB 3 Metode Penelitian

Peneliti akan membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini. Peneliti akan memaparkan mengenai definisi konseptual,

definisi operasional, jenis penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan

data, populasi dan sampel, teknik penarikan sampel, uji reliabilitas, dan uji

validitas.

BAB 4 Analisis Data

Bab ini berisi gambaran umum objek penelitian, deskripsi data, dan analisis

data.

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bagian terakhir dari penelitian yang berisi tentang hasil

penelitian serta saran dari peneliti berdasarkan pada kesimpulan yang telah

dikemukakan.