1. pembuatan reagensia.docx

26
PEMBUATAN REAGENSIA Mata Kuliah : Kimia Lingkungan Tempat Praktikum : Laboratoium Kimia Hari dan Tanggal Praktikum : Rabu, 06 November 2013 I. TUJUAN Dapat melakukan pembuatan reagensia untuk pemeriksaan parameter kimia lingkungan II. DASAR TEORI Reagensia adalah bahan-bahan pereaksi yang berperan dalam pemeriksaan laboratorium. Bahan - bahan yang dipakai tersebut kebanyakan mengandung bahaya.. Bahan yang berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya, pengolahannya, pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaanya mungkin menimbulkan atau membebaskan debu-debu, kabut, uap-uap, gas, serat atau radiasi mengion yang mungkin menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan,dan korosif. Reagen atau dikenal juga dengan Reaktan merupakan istilah yang sering digunakan didunia kimia. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan menyelamatkan nyawa aplikasi. Zat atau dua zat membuat, mengukur atau membangun keberadaan reaksi kimia dengan bantuan reagen. Kimia organik mungkin juga menetapkan reagen sebagai campuran atau zat-zat yang berbeda yang akan membuat perubahan pada substrat pada kondisi tertentu. 2

Upload: anies-uhui

Post on 20-Oct-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMBUATAN REAGENSIA

Mata Kuliah:Kimia LingkunganTempat Praktikum: Laboratoium KimiaHari dan Tanggal Praktikum:Rabu, 06 November 2013

I. TUJUANDapat melakukan pembuatan reagensia untuk pemeriksaan parameter kimia lingkungan

II. DASAR TEORIReagensia adalah bahan-bahan pereaksi yang berperan dalam pemeriksaan laboratorium. Bahan - bahan yang dipakai tersebut kebanyakan mengandung bahaya.. Bahan yang berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya, pengolahannya, pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaanya mungkin menimbulkan atau membebaskan debu-debu, kabut, uap-uap, gas, serat atau radiasi mengion yang mungkin menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan,dan korosif.

Reagen atau dikenal juga dengan Reaktan merupakan istilah yang sering digunakan didunia kimia. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan menyelamatkan nyawa aplikasi. Zat atau dua zat membuat, mengukur atau membangun keberadaan reaksi kimia dengan bantuan reagen. Kimia organik mungkin juga menetapkan reagen sebagai campuran atau zat-zat yang berbeda yang akan membuat perubahan pada substrat pada kondisi tertentu.Konsentrasi suatu larutan merupakan ukuran yang digunakan untuk menyatakan kuantitas zat terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Terdapat berbagai cara yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi larutan, dan masing-masing cara memilik berbagai kegunaan masing-masing. Dalam arti lain konsentrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi : jumlah zat tiap satuan volum (besaran intensif) Larutan encer : jumlah zat terlarut sangat sedikit Larutan pekat : jumlah zat terlarut sangat banyak Cara menyatakan konsentrasi: molar, molal, persen, fraksi mol, bagian per sejuta (ppm), dll

Dibawah ini adalah berbagai cara untuk menyatakan konsentrasi larutan :1. Molaritas (M)Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Rumus Molaritas adalah :M=Mr=Massa Relatif / BEv=volume yang dibuat2. Normalitas (N)Normalitas merupakan jumlah mol-ekivalen zat terlarut per liter larutan. Terdapat hubungan antara Normalitas dengan Molaritas, yaitu :N=

N=M x eMr=Massa Relatif / BEv=volume yang dibuate=valensi3. Normalitas larutan pekat

Normalitas merupakan jumlah mol-ekivalen zat terlarut per liter larutan pekat

N=Mr=Massa Relatif / BEe=valensiBJ=berat jenis / massa jenisKadar=kadar larutan pekat4. Persen Konsentrasi (%)Persen konsentrasi dapat dinyatakan dengan persen berat (% b/b) dan persen volume (% v/v) Persen berat (% b/v)

(% b/v)=

(% b/b)=

(% v/v)=

5. Parts per million (ppm)Bila larutan sangat encer digunakan satuan konsentrasi parts per million, ppm (bagian persejuta)

Ppm=

III. ALAT ALAT0. Erlenmeyer250 mL, 2000 mL0. Gelas Ukur500 mL, 1000 mL0. Beaker Glass100 mL0. Labu Takar500 mL, 1000 mL0. Pipet Ukur10 mL0. Botol Reagent100 mL, 500 mL, 1000 mL0. Corong0. Pipet Tetes0. Batang Pengaduk0. Pro Pipet0. Neraca Analitik

IV. BAHAN10. HCl 37% p.a10. NaOH p.a10. KMnO410. KI10. Na-EDTA10. MnSO4 . 2H2O10. Aquadest bebas CO210. Aquadest

V. LANGKAH KERJAA. Asam Khlorida (HCl) 1 N sebanyak 1L1. Mengambil HCl pekat sesuai kebutuhan dengan terlebih dahulu menghitung N HCl pekat kemudian dengan rumus pengenceran untuk 1N HCl sebanyak 1L yakni 83 mL2. Menuangkan HCl pekat kedalam gelas ukur 100 mL sebanyak 83 mL, (proses dilakukan di dalam almari asam)3. Menuangkan HCl pekat yang telah diambil ke dalam erlenmeyer yang telahberisi 500 mL aquadest secara perlahan melalui dinding leher Erlenmeyer kemudian digojok agar homogen4. Menuangkan HCl ke dalam labu takar menggunakan corong, kemudianmembilas gelas ukur bekas HCl pekat dengan aquadest yang air bilasannya dimasukkan ke dalam labu takar5. Menambahkan aquadest ke dalam labu takar sampai tanda tera (tanda batas)kemudian digojok sampai homogen6. Memasukkan semua larutan ke dalam botol reagent 1L kemudian memberilabel larutan yang berisi nama larutan, konsentrasi larutan, dan tanggal pembuatan lalu larutan disimpan.

B. Asam Khlorida (HCl) 0,1 N sebanyak 1L1. Mengambil HCl pekat sesuai kebutuhan dengan terlebih dahulu menhitung N HCl pekat kemudian dengan rumus pengenceran untuk 0,1N HCl sebanyak 1L yakni 8,3 mL2. Mengambil HCl pekat menggunakan pipet ukur 10 mL sebanyak 8,3 mL (proses dilakukan di dalam almari asam)3. Mengalirkan HCl pekat yang telah diambil ke dalam erlenmeyer melalui dindingnya yang telah berisi 500 mL aquadest kemudian digojok agar homogen4. Menuangkan HCl yang ada dalam erlenmeyer ke dalam labu takar menggunakan corong, kemudian membilas erlenmeyer bekas HCl dengan aquadest yang air bilasannya dimasukkan ke dalam labu takar5. Menambahkan aquadest ke dalam labu takar sampai tanda tera (tanda batas) kemudian digojok sampai homogen6. Memasukkan semua larutan ke dalam botol reagent 1L kemudian memberi label larutan yang berisi nama larutan, konsentrasi larutan, dan tanggal pembuatan lalu larutan disimpan.

C. Mangan Sulfat (MnSO4) 20 % sebanyak 100 mL1. Menghitung massa MnSO4 dengan rumus berat/volume yakni 20 gram2. Menimbang 20 gram MnSO4 . 2H2O pada neraca analitik menggunakan beaker glass 100 mL 3. Melarutkan 20 gram MnSO4 . 2H2O dengan 100 mL aquadest secara perlahan sampai benar-benar MnSO4 larut sempurna dengan mengaduknya sampai homogen4. Memasukkan semua larutan ke dalam botol reagent 100 mL kemudian memberi label larutan yang berisi nama larutan, konsentrasi larutan, dan tanggal pembuatan lalu larutan disimpan.

D. Natrium Hidroksida (NaOH) 1N sebanyak 500 mL1. Menimbang NaOH p.a sesuai kebutuhan dengan terlebih dahulu menghitung massa yang dibutuhkan dengan rumus normalitas (N) yakni 20 gram2. Menimbang 20 gram NaOH pada neraca analitik menggunakan beaker glass 100 mL3. Menyiapkan aquadest bebas CO2 untuk melarutkan NaOH sebanyak 500 mL dalam gelas ukur4. Melarutkan NaOH tersebut menggunakan aquadest bebas CO2 yang telah disiapkan secara perlahan sambil diaduk dengan sesekali menuang ke dalam botol reagent 500 mL yang telah disiapkan agar larutan tidak jenuh5. Membilas beaker glass yang tadi digunakan melarutkan NaOH dengan aquadest bebas CO2 sisa yang tadi telah disiapkan dalam gelas ukur, kemudian air bilasannya dimasukkan ke dalam botol reagent 6. Memasukkan semua larutan ke dalam botol reagent kemudian memberi label larutan yang berisi nama larutan, konsentrasi larutan, dan tanggal pembuatan lalu larutan disimpan.

E. Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1N sebanyak 1L1. Menimbang NaOH p.a sesuai kebutuhan dengan terlebih dahulu menghitung massa yang dibutuhkan dengan rumus normalitas (N) yakni 4 gram2. Menimbang 4 gram NaOH pada neraca analitik menggunakan beaker glass 100 mL3. Menyiapkan aquadest bebas CO2 untuk melarutkan NaOH sebanyak 1000 mL dalam gelas ukur4. Melarutkan NaOH tersebut menggunakan aquadest bebas CO2 yang telah disiapkan secara perlahan sambil diaduk sampai NaOH larut sempurna dengan mengaduknya sampai homogen kemudian menuangkannya ke dalam botol reagent 1L yang telah disiapkan5. Membilas beaker glass yang tadi digunakan melarutkan NaOH dengan aquadest bebas CO2 sisa yang tadi telah disiapkan dalam gelas ukur, kemudian air bilasannya dimasukkan ke dalam botol reagent6. Memasukkan semua larutan ke dalam botol reagent kemudian memberi label larutan yang berisi nama larutan, konsentrasi larutan, dan tanggal pembuatan lalu larutan disimpan.

F. EDTA 0,1M sebanyak 500 mL1. Menimbang Na-EDTA sesuai kebutuhan dengan terlebih dahulu menghitung massa yang dibutuhkan dengan rumus molaritas (M) yakni 18,615 gram2. Menimbang 18,615 gram Na-EDTA pada neraca analitik menggunakan beaker glass 100 mL3. Menyiapkan aquadest untuk melarutkan Na-EDTA sebanyak 500 mL dalam gelas ukur4. Melarutkan Na-EDTA tersebut menggunakan aquadest yang telah disiapkan secara perlahan sampai larut sempurna dengan mengaduknya sampai homogen kemudian menuangkannya ke dalam botol reagent 500 mL yang telah disiapkan5. Membilas beaker glass yang tadi digunakan melarutkan Na-EDTA dengan aquadest sisa yang tadi telah disiapkan dalam gelas ukur, kemudian air bilasannya dimasukkan ke dalam botol reagent 500 mL6. Memasukkan semua larutan ke dalam botol reagent kemudian memberi label larutan yang berisi nama larutan, konsentrasi larutan, dan tanggal pembuatan lalu larutan disimpan.

G. Pereaksi Oksigen sebanyak 100 mL1. Menimbang 50 gram NaOH dan 15 gram KI pada neraca analitik menggunakan masing-masing beaker glass 100 mL2. Menyiapkan aquadest bebas CO2 untuk melarutkan kedua bahan tersebut sebanyak 100 mL dalam gelas ukur3. Melarutkan masing-masing keduanya menggunakan aquadest bebas CO2 yang telah disiapkan4. Memasukkan semua larutan ke dalam botol reagent 100 mL kemudian memberi label larutan yang berisi nama larutan, konsentrasi larutan, dan tanggal pembuatan lalu larutan disimpan.

VI. HASIL PENGAMATANA. Asam Khlorida (HCl) 1 N sebanyak 1 L

NO

PROSEDUR KERJAPENGAMATAN

1Mengambil HCl pekat sebanyak 83 mL dengan menuangkan ke dalam gelas ukur 100 mL yang dilakukan didalam almari asam Wujud HCl p : cair Warna HCl p : tidak berwarna Volume HCl yang diambil : 83 mL

2Menuangkan HCl pekat ke dalam erlenmeyer yang telah berisi 500 mL aquadest kemudian digojog perlahan agar homogen

Warna larutan : tidak berwarna

3

Menuangkan HCl ke dalam labu takar menggunakan corong, kemudian membilas gelas ukur bekas HCl pekat dengan aquadest yang air bilasannya dimasukkan ke dalam labu takar

Larutan HCl dalam Erlenmeyer telah dituang ke dalam labu takar

4Menambahkan aquadest ke dalam labu takar sampai tanda batas kemudian digojok sampai homogen

Larutan HCl dalam labu takar telah ditepatkan

5Memasukkan larutan HCl kedalam botol reagent 1L kemudian memberi label yang berisi nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan larutan kemudian menyimpannya

Larutan HCl telah dimasukkan kedalam botol reagent 1L yang beridentitaskan, Nama larutan : HCl Konsentrasi : 1 N Tanggal pembuatan : 06 November 2013

B. Asam Khlorida (HCl) 0,1 N sebanyak 1 L

NO

PROSEDUR KERJAPENGAMATAN

1Mengambil HCl pekat sebanyak 8,3 mL menggunakan pipet ukur 10 mL yang dilakukan didalam almari asam Wujud HCl p : cair Warna HCl p : tidak berwarna Volume HCl yang diambil : 8,3 mL

2Mengalirkan HCl pekat yang telah diambil ke dalam erlenmeyer melalui dindingnya yang telah berisi 500 mL aquadest kemudian digojok agar homogen

Warna larutan : tidak berwarna

3

Menuangkan HCl yang ada dalam erlenmeyer ke dalam labu takar menggunakan corong, kemudian membilas erlenmeyer bekas HCl dengan aquadest yang air bilasannya dimasukkan ke dalam labu takar

Larutan HCl dalam Erlenmeyer telah dituang ke dalam labu takar

4Menambahkan aquadest ke dalam labu takar sampai tanda batas kemudian digojok sampai homogen

Larutan HCl dalam labu takar telah ditepatkan

5Memasukkan larutan HCl kedalam botol reagent 1L kemudian memberi label yang berisi nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan larutan kemudian menyimpannya

Larutan HCl telah dimasukkan kedalam botol reagent 1L yang beridentitaskan, Nama larutan : HCl Konsentrasi : 0,1 N Tanggal pembuatan : 06 November 2013

C. Mangan Sulfat (MnSO4) 20 % sebanyak 100 mL

NO

PROSEDUR KERJAPENGAMATAN

1Menimbang 20 gram MnSO4 . 2H2O pada neraca analitik menggunakan beaker glass 100 mL Wujud MnSO4: padat Warna MnSO4: Putih-merahjambu Massa MnSO4 : 20 gram

2Melarutkan 20 gram MnSO4 . 2H2O dengan 100 mL aquadest secara perlahan sampai benar-benar MnSO4 larut sempurna dengan mengaduknya sampai homogen

Warna larutan : Putih-kemerahan MnSO4 telah larut sempurna

3

Memasukkan larutan MnSO4 kedalam botol reagent 100 mL kemudian memberi label yang berisi nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan larutan kemudian menyimpannya

Larutan MnSO4 telah dimasukkan kedalam botol reagent 100 mL yang beridentitaskan, Nama larutan : MnSO4 Konsentrasi : 20 % Tanggal pembuatan : 06 November 2013

D. Natrium Hidroksida (NaOH) 1 N sebanyak 500 mL

NO

PROSEDUR KERJAPENGAMATAN

1Menimbang 20 gram NaOH p.a pada neraca analitik menggunakan beaker glass 100 mL Wujud NaOH: Padat Warna NaOH: Putih Massa NaOH: 20 gram

2Menyiapkan aquadest bebas CO2 untuk melarutkan NaOH sebanyak 500 mL dalam gelas ukur

Aquadest bebas CO2 telah disiapkan sebanyak 500 mL dalam gelas ukur

3Melarutkan NaOH menggunakan aquadest bebas CO2 yang telah disiapkan secara perlahan sambil diaduk dengan sesekali menuang ke dalam botol reagent 500 mL yang telah disiapkan agar larutan tidak jenuh

Warna larutan :Mula-mula tak berwarna-keruh kemudian menjadi tak berwarna

4

Membilas beaker glass yang tadi digunakan melarutkan NaOH dengan aquadest bebas CO2 sisa yang tadi telah disiapkan dalam gelas ukur, kemudian air bilasannya dimasukkan ke dalam botol reagent

Beaker glass telah dibilas menggunakan aquadest bebas CO2 dan telah dimasukkan ke dalam botol reagent

5Memberi label yang berisi nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan larutan kemudian menyimpannya

Larutan NaOH telah dimasukkan kedalam botol reagent 500 mL yang beridentitaskan, Nama larutan : NaOH Konsentrasi : 1 N Tanggal pembuatan : 06 November 2013

E. Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 N sebanyak 1 L

NO

PROSEDUR KERJAPENGAMATAN

1Menimbang 4 gram NaOH p.a pada neraca analitik menggunakan beaker glass 100 mL Wujud NaOH: Padat Warna NaOH: Putih Massa NaOH: 4 gram

2Menyiapkan aquadest bebas CO2 untuk melarutkan NaOH sebanyak 1 L dalam gelas ukur

Aquadest bebas CO2 telah disiapkan sebanyak 1 L dalam gelas ukur

3Melarutkan NaOH tersebut menggunakan aquadest bebas CO2 yang telah disiapkan secara perlahan sambil diaduk sampai NaOH larut sempurna dengan mengaduknya sampai homogen kemudian menuangkannya ke dalam botol reagent 1 L yang telah disiapkan

Warna larutan : tak berwarna NaOH telah larut sempurna

4

Membilas beaker glass yang tadi digunakan melarutkan NaOH dengan aquadest bebas CO2 sisa yang tadi telah disiapkan dalam gelas ukur, kemudian air bilasannya dimasukkan ke dalam botol reagent

Beaker glass telah dibilas menggunakan aquadest bebas CO2 dan telah dimasukkan ke dalam botol reagent

5Memberi label yang berisi nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan larutan kemudian menyimpannya

Larutan NaOH telah dimasukkan kedalam botol reagent 1 L yang beridentitaskan, Nama larutan : NaOH Konsentrasi : 0,1 N Tanggal pembuatan : 06 November 2013

F. EDTA 0,1 M sebanyak 500 mL

NO

PROSEDUR KERJAPENGAMATAN

1Menimbang 18,615 gram Na-EDTA pada neraca analitik menggunakan beaker glass 100 mL Wujud Na-EDTA: Padat Warna Na-EDTA: Putih Massa Na-EDTA: 18,615 gram

2Menyiapkan aquadest untuk melarutkan Na-EDTA sebanyak 500 mL dalam gelas ukur

Aquadest telah disiapkan sebanyak 500 mL dalam gelas ukur

3Melarutkan Na-EDTA menggunakan aquadest yang telah disiapkan secara perlahan sambil diaduk sampai Na-EDTA larut sempurna dengan mengaduknya sampai homogen kemudian menuangkannya ke dalam botol reagent 500 mL yang telah disiapkan

Warna larutan : tak berwarna Na-EDTA telah larut sempurna

4

Membilas beaker glass dengan aquadest sisa yang tadi telah disiapkan dalam gelas ukur, kemudian air bilasannya dimasukkan ke dalam botol reagent

Beaker glass telah dibilas menggunakan aquadest dan air bilasannya telah dimasukkan ke dalam botol reagent

5Memberi label yang berisi nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan larutan kemudian menyimpannya

Larutan EDTA telah dimasukkan kedalam botol reagent 500 mL yang beridentitaskan, Nama larutan : EDTA Konsentrasi : 0,1 M Tanggal pembuatan : 06 November 2013

G. Pereaksi Oksigen sebanyak 100 mL

NO

PROSEDUR KERJAPENGAMATAN

1Menimbang 50 gram NaOH dan 15 gram KI pada neraca analitik menggunakan masing-masing beaker glass 100 mL

Wujud NaOH: Padat Warna NaOH: Putih Massa NaOH : 50 gram

Wujud KI: Padat Warna KI: Putih Massa KI : 15 gram

2Menyiapkan aquadest bebas CO2 untuk melarutkan kedua bahan tersebut sebanyak 100 mL dalam gelas ukur

Aquadest telah disiapkan sebanyak 500 mL dalam gelas ukur

3

Melarutkan masing-masing keduanya menggunakan aquadest bebas CO2 yang telah disiapkan

Masing- masing bahan telah larut sempurna

4Memasukkan semua larutan ke dalam botol reagent 100 mL kemudian memberi label larutan yang berisi nama larutan, dan tanggal pembuatan lalu larutan disimpan.

Pereaksi Oksigen telah dimasukkan kedalam botol reagent 100 mL yang beridentitaskan, Nama larutan : Pereaksi Oksigen Tanggal pembuatan : 06 November 2013

VII. PERHITUNGANA. Asam Khlorida (HCl) 1 N sebanyak 1 LDiketahui :Mr HCl=Ar : H=1Ar : Cl=35,5HCl=36,5BJ=1,19Kadar=37 %V2 (volume yang akan dibuat)=1000 mLN2 (normalitas yang akan dibuat)=1 Ne (valensi) HCl=1

Ditanya :Berapa volume HCl pekat yang dibutuhkan untuk membuat 1 N HCl sebanyak 1000 mL (V1) ?

Jawab : N HCl pekat=

=

=12,06 N(N1)

V1xN1=V2xN2V1x12,06=1000x1V1=82,9 83=83 mL

Jadi, volume HCl pekat yang dibutuhkan untuk membuat 1 N HCl sebanyak 1000 mL (V1) adalah 83 mL

B. Asam Khlorida (HCl) 0,1 N sebanyak 1 LDiketahui :Mr HCl=Ar : H=1Ar : Cl=35,5HCl=36,5BJ=1,19Kadar=37 %V2 (volume yang akan dibuat)=1000 mLN2 (normalitas yang akan dibuat)=0,1 Ne (valensi) HCl=1

Ditanya :Berapa volume HCl pekat yang dibutuhkan untuk membuat 0,1 N HCl sebanyak 1000 mL (V1) ?

Jawab : N HCl pekat=

=

=12,06 N(N1)

V1xN1=V2xN2V1x12,06=1000x0,1V1=8,29 8,3=8,3 mL

Jadi, volume HCl pekat yang dibutuhkan untuk membuat 0,1 N HCl sebanyak 1000 mL (V1) adalah 8,3 mL

C. Mangan Sulfat (MnSO4) 20 % sebanyak 100 mLDiketahui :% dengan (berat/volume)Ditanya :Berapa massa MnSO4 yang dibutuhkan untuk membuat 20 % larutan MnSO4 ?

Jawab :%=berat / volume20 %=20/100(dalam 100 mL larutan dibutuhkan 20 gram)

Jadi, massa MnSO4 yang dibutuhkan untuk membuat 20 % larutan MnSO4 adalah 20 gram

D. Natrium Hidroksida (NaOH) 1 N sebanyak 500 mLDiketahui :Mr NaOH=Ar : Na=23Ar : O=16Ar : H=1NaOH=40Volume (v)=500 mL=0,5 Le (valensi) NaOH=1Ditanya :Berapa massa NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 1 N NaOHsebanyak 500 mL?

Jawab :1 N=

1=

x=20 gram

Jadi, massa NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 1 N NaOH sebanyak 500 mL adalah 20 gram

E. Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 N sebanyak 1 LDiketahui :Mr NaOH=Ar : Na=23Ar : O=16Ar : H=1NaOH=40Volume (v)=1000 mL=1 Le (valensi) NaOH=1Ditanya :Berapa massa NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 0,1 N NaOHsebanyak 1000 mL?

Jawab :0,1 N=

0,1=

x=4 gram

Jadi, massa NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 0,1 N NaOH sebanyak 1000 mL adalah 4 gram

F. EDTA 0,1 M sebanyak 500 mLDiketahui :Mr EDTA=372,3Volume (v)=500 mL=0,5 LDitanya :Berapa massa EDTA yang dibutuhkan untuk membuat 0,1 M EDTAsebanyak 500 mL?

Jawab :0,1 M=

0,1=

x=18,615 gram

Jadi, massa EDTA yang dibutuhkan untuk membuat 0,1 M EDTA sebanyak 500 mL adalah 18,615 gram

G. Pereaksi Oksigen 100 mLDiketahui :50 gram NaOH15 gram KIKomposisi tersebut dalam 100 mL aquadest bebas CO2 dan tinggal mengalikan sesuai kebutuhanMisalnya: Jika 500 mL dalam aquadest bebas CO2 Maka,50 gr NaOHx5=250 gr15 gr KIx5=75 gr Jika 50 mL dalam aquadest bebas CO2Maka, 50 gr NaOH:2=25 gr15 r KI:2=7,5 gr

VIII. PEMBAHASANDalam praktikum pembuatan reagensia, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan yang berpengaruh pada hasil pembuatan reagent, yakni :7. Peralatan yang dugunakan harus dalam keadaan bersih agar tidak tercampur atau terkontaminasi dengan zat-zat lain yang dapat mempengaruhi hasil akhir7. Dalam proses penimbangan bahan, keadaan neraca harus stabil agar KR (Kesalahan Relatifnya) rendah7. Dalam proses pengambilan larutan pekat harus akurat7. Dalam proses pelarutan harus homogen sehingga hasilnya mendekati ketepatan konsentrasi yang diinginkan7. Menggunakan alat pelindung diri dengan memperhatikan aturan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

IX. KESIMPULANDari pembuatan reagensia yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa, Mahasiswa dapat melakukan pembuatan reagensia untuk pemeriksaan parameter kimia lingkungan yakni :A. Asam Khlorida (HCl) 1 N sebanyak 1 LB. Asam Khlorida (HCl) 0,1 N sebanyak 1 LC. MnSO4 20 % sebanyak 100 mLD. Natrium Hidroksida (NaOH) 1 N sebanyak 500 mLE. Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 N sebanyak 1 LF. EDTA 0,1 M sebanyak 500 mLG. Pereaksi Oksigen sebanyak 100 mL.

Yogyakarta, 11 November 2013

PraktikanKelompok IIAnies SetyaningsihAnityas LimnandariAri Widiah Yanti SariArzaniAtikah NuramalinaDosen PembimbingAgus Suwarni, SKM, M.KesNaris Dyah Prasetyawati, S.ST

20