1 non-parental care giving

21
Wahyu Maulita(0710033046) Etsa Ika (0811230049) Kartika Melati (0811233077 Sheila Christy 9081123033) Ikhsania Nilamsari (0811230055) Naomi (0811230024) Vitrie Maulani (0811233090)

Upload: dessya-natascha-yuliawan

Post on 05-Jul-2015

189 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 Non-Parental Care Giving

Wahyu Maulita(0710033046)Etsa Ika (0811230049)Kartika Melati (0811233077Sheila Christy 9081123033)Ikhsania Nilamsari (0811230055)Naomi (0811230024)Vitrie Maulani (0811233090)

Page 2: 1 Non-Parental Care Giving

lebih dari 10 juta anak-anak usia muda berada di semacam tempat pangasuhan anak (Biro Sensus U.S., 1997).

Isu dampak pengasuhan non-orangtua, bahkan seringkali nonkeluarga, pada anak usia muda dan perkembangan kognitifnya telah menimbulkan banyak pertanyaan diantara peneliti perkembangan anak.

Page 3: 1 Non-Parental Care Giving

Teori Kelekatan John Bowlby Hubungan ibu-bayi diasumsikan sebagi

dasar dari hierarki hubungan; ibu masih dipandang sebagai orang dewasa dimana anak membentuk hubungan kelekatan yang pertama dan paling berpengaruh, sehingga membentuk tahapan untuk pembentukan hubungan berikutnya dengan lingkaran partner yang lebih lebar (Ainsworth, 1982

Page 4: 1 Non-Parental Care Giving

Pandangan bahwa ibu adalah secara unik penting bagi kehidupan emosional bayi, yaitu, teori bahwa orang dewasa paling mungkin akan merawat dan melindungi mereka yang membawa gen pada generasi berikutnya (misal, keturunan biologis; Hamilton, 1964; Rushton, Russel, dan Wells, 1984).

. Freedman (1979) menemukan bahwa relasi biologis mengeskpresikan perasaan lebih kuat ikatan keluarga dengan relasi nonbiologis. Barash (1979) mendemonstrasikan bahwa orang tua lebih memilih untuk membesarkan anak mereka sendiri dibandingkan anak adopsi.

Page 5: 1 Non-Parental Care Giving

memberikan anak-anak mainan dan pelajaran dan interaksi verbal dengan orang dewasa responsif akan mempromosikan perkembangan kognitifnya, sedangkan ketidakhadiran kesempatan menstimulasi seperti itu akan menunda atau menghambat perkembangan (Dennis, 1973; Hunt, 1961).

Pengaturan penitipan anak ini disediakan oleh sebuah penyedia pengasuhan profesional, seperti program pra-sekolah didesain untuk menjadi lingkungan menstimulasi untuk anak-anak usia muda. Penataan ruangan dan materi disesuaikan dengan ukuran dan level perkembangan anak. Tujuan utama dari pengasuhan adalah untuk menyediakan interaksi tepat bagi kebaikan anak-anak yang diasuh.

Page 6: 1 Non-Parental Care Giving

Stimulasi sosial ini juga dapat berkontribusi – secara postif maupun negatif – pada perkembangan anak.

Di sisi negatif, ketakutan biasanya diekspresikan bahwa pembesaran anak usia dini di lingkungan yang berorientasi teman sebaya akan mencegah perkembangan individualitas dan individualime anak, fantasi, dan kreativitas, bahwa dalam budaya teman sebaya anak akan menjadi tergantung terhadap teman, lebih dari otoritas orang dewasa dan agaknya akan kurang menyesuaikan diri pada standar-standar tingkah laku yang diterima secara sosial, seperti kesopanan dan kerjasama (Suransky, 1982).

Sisi positifnya, telah diusulkan bahwa pengalaman bermain dengan teman sebaya pada usia awal mengasuh perkembangan kemampuan sosial anak. Howes (1988) mempresentasikan sebuah model perkembangan kemampuan sosial dengan teman sebaya untuk anak-anak di tempat pengasuhan anak.

Page 7: 1 Non-Parental Care Giving

GURU Para pengasuh di pusat penitipan anak lebih

cenderung menganggap diri mereka guru dan menggunakan metode pengajaran yang lebih akademis

Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk membuat perencanaan kurikulum dan pelaksanaannya dengan cara membuat rancangan kegiatan yang bersifat mendidik dan menyemangati anak-anak.

Sedangkan proses mengajar di dalam situasi keluarga sifatnya lebih informal dimana anak-anak belajar melalui eksplorasi bebas dan dalam konteks tugas dan situasi “kehidupan nyata sesungguhnya”

Page 8: 1 Non-Parental Care Giving

2. PENEGAK DISIPILN Salah satu cara yang digunakan pengasuh untuk melatih

disiplin anak adalah dengan cara memuji, karena pujian dapat digunakan secara efektif untuk memanipulasi tingkah laku anak di tempat penitipan anak.

Penelitian telah menunjukkan, jika anak-anak dipuji secara konsisten, maka mereka akan merasa dekat dengan pengasuhnya dan akan mau berinteraksi dengannya. Apabila anak-anak ini sudah merasa dekat dengan pengasuhnya, mereka akan bisa bersifat lebih kooperatif maupun lebih kompetitif, tergantung pada pujian yang diberikan pengasuh mereka

Misalnya, bermain dengan anak lain yang biasanya mereka abaikan apabila para pengasuh memberika pujian untuk perilakunya tersebut, atau mengerjakan tugas mereka lebih lama apabila diberi pujian saat bekerja.

Page 9: 1 Non-Parental Care Giving

3. FIGUR PALING DEKAT Dikarenakan pengasuh di tempat

penitipan anak menghabiskan porsi waktu mereka setiap hari secara signifikan untuk mengasuh dan berinteraksi dengan anak-anak, mereka menjadi salah satu kandidat figur paling dekat yang masuk kedalam hirarki kedekatan yang dimiliki anak-anak.

Page 10: 1 Non-Parental Care Giving

4. PENGASUH VS IBU Dalam dua studi yang dilakukan, ditemukan bahwa ibu

lebih sensitif dan responsif dengan bayinya daripada pengasuh bayi. Begitupun sebaliknya, pada bayi juga lebih merasa aman apabila bersama dengan ibu mereka dibandingkan dengan pengasuh selain keluarga.

Hasil observasi menunjukkan bahwa gaya disiplin pengasuh di pusat penitipan anak dan di sekolah-sekolah keperawatan kurang terarah, kurang kritis dan membatasi. Mereka lebih mudah untuk membantu, lebih sering menyarankan aktivitas, membuat tugas-tugas permainan, merespon keinginan anak untuk bermain, dan memediasi interasksi anak-anak dengan ibunya.

Anak-anak juga melihat bahwa peran ibunya berbeda dengan peran pengasuh. Ibu dirasakan lebih terlibat di dalam perawatan fisik anak, sedangkan pengasuh lebih terlibat sebagai penyedia permainan dan stimulasi.

Page 11: 1 Non-Parental Care Giving

Perkembangan kognitif. Anak yang mengikuti daycare selama bertahun – tahun prasekolah, secara konsisten memiliki perkembangan kognitif dan bahasa yang relatif maju Dari pada anak yang di rumah saja.

Perbedaan diantara anak dalam daycare taman kanak - kanak dan daycare rumah sangatlah berbeda. Daycare rumah memiliki kualitas tinggi. Namun terkadang dengan memasukkan anak daycare taman anak – anak bisa melatih bahasa anak. Jadi sebaiknya daycare taman kanak – kanak dan daycare rumah harus dilakukan seimbang.

Page 12: 1 Non-Parental Care Giving

Perkembangan sosial .Anak yang mengikuti program daycare juga ditunjukkan berbeda dalam segi soialisasi, dibandingkan dengan anak tanpa pengalaman asuhan selain keluarga, anak daycare lebih percaya diri, ramah, asertif, ekspresif secara verbal, mandiri, dan nyaman,

Page 13: 1 Non-Parental Care Giving

Perilaku pengasuhperilaku pengasuh terhadap anak adalah sebuah mediator sentral dari pengalaman anak dalam pengasuhan keluarga dan sehingga efek dari pengasuhan non keluarga pada perkembangan anak. Karakteristik tertentu dari pengasuh (misal, pendidikan dan training, pengalaman, stabilitas dan konsistensi, komitmen pada anak, dan gender) mungkin memainkan peran dalam cara pengasuh berinteraksi dengan anak.

Page 14: 1 Non-Parental Care Giving

Ada beberapa factor penentu hasil perkembangan anak2 dalam perawatan non parental.

Teori kelekatan/keterikatan dan teori sosiobiologikal adalah tempat ibu dan individu secara biologis terkait lainnya merupakan pusat pengaruh dari perkembangan anak.

Menurut teori kognitif dan sosial stimulus, meyatakan bahwa perawatan nonparental yang berkualitas tinggi dikaitkan dengan perkembangan keuntungan. Masalahnya di sini adalah bahwa keuntungan perkembangan yang telah diamati telah sedikit mengecewakan.

Apa yang tersisa untuk masa depan adalah pengembangan teori dan penelitian yang akan mengintegrasikan pandangan-pandangan yang beragam perkembangan dan yang akan melampaui fokus di kedua pengasuhan atau perawatan nonparental untuk menjelaskan dalam ekologi yang lebih besar dan lebih kompleks dari kehidupan anak-anak masa kini.

Page 15: 1 Non-Parental Care Giving

Pendidikan dan pelatihan. Dengan lebih banyak pelatihan dalam

perkembangan anak, penyedia jasa pengasuhan lebih memiliki banyak pengetahuan, interaktif, membantu, pandai berbicara, aktif bermain, positif, penuh kasih sayang, terlibat dalam kegiatan, mendidik dan mengurangi gaya pengasuhan yang authoritarian (Berk, 1985; Fosburg et al., 1980, Kinney, 1988 Tyler and Dittman, 1980). Pada saat pengajar memiliki level pendidikan yang lebih tinggi, kualitas pusat pengasuhan pun dinilai meningkat.

Page 16: 1 Non-Parental Care Giving

PengalamanFaktor lain yang dapat memprediksi tingkah laku

pengasuh adalah pengalaman sebelumnya. Setelah kira-kira kurang dari dari 2 – 3 tahun

pengalaman mengasuh anak, ada kecenderungan para pengasuh untuk hanya mengakrabkan diri dengan anak klien, tanpa memberikan aktivitas edukasi. Sehingga perbedaan antara pengasuh berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman tidak jauh berbeda. Mereka menjadi kurang dalam memberi stimulasi, kurang tegas dan kurang memberikan control.

Page 17: 1 Non-Parental Care Giving

Stabilitas dan konsistensi Faktor lain adalah lamanya mereka mengahabiskan

waktu di dalam tempat pengasuhan anak dan mengasuh anak tertentu. Semakin lama waktu yang dihabiskan dengan seorang anak, pengasuh akan semakin mengenal anak tersebut sehingga mereka mampu berkomunikasi dengan lebih baik.

Pengasuh yang stabil tidak hanya penting dikarenakan pentingnya membina hubungan dengan anak, namun juga stabilitas pengasuh terhadap kondisi kerja yang baik, bayaran yang memuaskan dan moral staff. Pengasuh menunjukkan kualitas pengasuhan yang lebih baik ketika mereka puas akan pekerjaan mereka.

Page 18: 1 Non-Parental Care Giving

Komitmen terhadap anak dan pekerjaan

Karakteristik lain yang mempengaruhi perilaku pengasuh adalah seberapa besar komitmennya terhdap anak. Pengasuh yang kurang berkomitmen atau kurang terlibat secara emosi akan mengurangi kedekatan pengasuh dengan sang anak. Meskipun wajar apabila pengasuh tanpa hubungan darah memang kurang dekat dengan anak yang diasuh.

Page 19: 1 Non-Parental Care Giving

Gender Pengasuh wanita lebih penyayang,

sensitive, responsive, dan menstimulasi anak terhadap anak perempuan dibanding anak lelaki.

Page 20: 1 Non-Parental Care Giving
Page 21: 1 Non-Parental Care Giving

Keluarga dan Penitipan Anak Bersama

Perawatan nonparental tidak harus dijadikan alternatif orang tua untuk merawat atau persaingan untuk perkembangan anak2 mereka.

Perawatan nonparental dapat mendukung anak2 dan keluarga.

Perawatan nonparental memiliki efek yang baik bagi perkembangan anak .