pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving …

293
i PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP KEMAMPUAN PROSES KOGNITIF IPA SISWA KELAS 4 MI/SD ( MI Tarbiyatul Islamiyah Jagakarsa Jakarta Selatan) Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) oleh : Syifa Alinda Muthia 11140183000025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

i

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

TERHADAP KEMAMPUAN PROSES KOGNITIF IPA

SISWA KELAS 4 MI/SD

( MI Tarbiyatul Islamiyah Jagakarsa Jakarta Selatan)

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh :

Syifa Alinda Muthia

11140183000025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

ii

ii

Page 3: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

iii

iii

Page 4: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

iv

iv

Page 5: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

ii

ABSTRAK

SYIFA ALINDA MUTHIA (11140183000025). Pengaruh Strategi

Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question And Getting Answer Terhadap

Kemampuan Proses Kognitif IPA Siswa Kelas 4 MI/SD (MI Tarbiyatul

Islamiyah Jagakarsa Jakarta Selatan). Skripsi. Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran

aktif tipe giving question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif

IPA siswa kelas 4 MI/SD. Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Islamiyah

tahun ajaran 2017/2018. Strategi giving question and getting answer merupakan

strategi peninjauan kembali yang berguna untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan kognitif siswa dalam menerima materi yang telah dipelajari.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen

semu (Quasi Eksperimen) dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control

Group Design. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random

sampling. Sampel penelitian kelas eksperimen sejumlah 23 siswa dan kelas

kontrol sejumlah 17 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes berupa tes plihan ganda sebanyak 17 soal dan instrumen non tes

berupa observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran guru dan siswa. Teknik

analisis data menggunakan uji non parametrik Mann Witney untuk uji hipotesis.

Berdasarkan hasil posttest menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan

proses kognitif IPA siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran aktif tipe

giving question and getting answer lebih tinggi daripada nilai rata-rata

kemampuan proses kognitif IPA siswa yang diajarkan dengan metode ceramah.

Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis dengan uji non parametrik. Setelah diberi

perlakuan pada kelas eksperimen, diperoleh nilai rata-rata posttest yang diperoleh

kelas eksperimen sebesar 89,65 sedangkan kelas kontrol sebesar 78,12. Hasil

posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikansi dilihat dari

uji uji non parametrik Mann Witney untuk uji hipotesis sebesar 0,012 pada taraf

siginifikansi (2-tailed) < 0,025 yang dimana 0,012 < 0,025. Dapat disimpulkan H1

diterima dan H0 ditolak, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh penggunaan

strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer

kemampuan proses kognitif IPA.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Giving Question and Getting Answer,

Kemampuan Proses Kognitif IPA

Page 6: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

iii

iii

ABSTRACT

SYIFA ALINDA MUTHIA (11140183000025). The Influence Of Active

Learning Strategies Giving Question And Getting Answer Toward Ability of

Cognitive Processes The Student IPA Grade Fourth Students (MI Tarbiyatul

Islamiyah Jagakarsa South Jakarta). Essay. Departement Of Islamic

Elementaru School And Education (PGMI). Faculty of Tarbiyahand Teacher

Science (FITK). Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2018.

This research aims to determine the influence of active learning strategy

of giving question and getting answer to the result IPA learning outcomes of

fourth grade students of MI / SD. This research was conducted at MI Tarbiyatul

Islamiyah academic year 2017/2018. The strategy of giving question and getting

answer is a useful review strategy to know how far cognitive students ability in

receiving the material has been studied.

The research method used is Quasi Eksperimen with Pretest-Posttest

Control Group Design research design. Sampling using technique sampling

random. The sample of 23 students experiment class and 17 students control

class. Instruments used in this research a test instrument of multiple choice of 20

questions and non test instruments of observation in the implementation of

learning activities of teachers and students. The data analysis technique used the

non parametric test of Mann Witney to test the hypothesis.

Based on the result of posttest shows that the average value of students

'cognitive process ability which is taught with active learning strategy of giving

question and getting answer type is higher than the average value of students'

cognitive process ability taught by conventional method. This is proven by

hypothesis test with non parametric test. After being treated in the experimental

class, the average value of posttest obtained by the experiment class is 89.65

while the control class is 78.12. The posttest result of the experimental class and

the control class differed significantly from Mann Witney's nonparametric test for

hypothesis testing of 0.006 at the significance level (2-tailed) < 0.025 which was

0.012 <0.025. It can be concluded that H1 is accepted and H0 is rejected, so it can

be said that there is influence of using active learning strategy type Giving

Question and Getting Answer ability of cognitive process of IPA.

Keyword : Active Learning Strategies Giving Question And Getting Answer,

IPA Ability of Cognitive Processes

Page 7: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

iv

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil‟aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis

diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad

SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah memberikan petunjuk kepada

kita semua sehingga kita dapat merasakan nikmat Iman dan Islam.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangga mencapai gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya

tidak akan terwujud tanpa mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena

itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

banyak memberikan bantuan, arahan, dan bimbingan serta motivasi sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih

khususnya penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Ahmad Thib‟Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Dr. Khalimi, M.A., selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Mufida Awalia Putri, M.Pd., selaku Doses Pembimbing Skripsi yang telah

sabar memberikan bimbingan selama pembuatan skripsi, dan selalu

memberikan semangat untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.\

4. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberi bimbingan selama proses perkuliahan.

5. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Page 8: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

v

v

6. H. Saadudin, selaku Kepala Sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah yang telah

memberikan tempat dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

7. Siti Hanipah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran IPA kelas IVA dan IVB yang

telah memberikan waktu, kesempatan, dan bersedia bekerja sama dalam

pelaksanaan penelitian.

8. Siswa-siswi kelas IV MI Tarbiyatul Islamiyah yang telah membantu penulis

untuk menyelesaikan penelitian.

9. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang

telah memberikan ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan

perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya.

10. Teristimewa dan terkasih orangtua penulis tercinta Ibu Ida Maskanah dan

Bapak Solihin yang telah banyak memberikan dukungan baik dari segi moral

dan material, yang selalu mendo‟akan tiada hentinya. Semoga Allah selalu

memberi kesehatan, keberkahan, perlindungan, umur, dan rizki yang berkah

serta diridhoi dalam setiap langkahnya. Tanpanya diri ini bukanlah apa-apa,

karena bersama, dekapan, dan nasehat mereka diri ini menjadi kuat dan

bermakna.

11. Adikku tercinta, Muhammad Azizi Ramadhan dan Nadya Annisa Kamila serta

Adik Sepupuku Syahrul Muhammad Yassir dan Siti Alifa Yasmin yang telah

memberi semangat, dukungan, bantuan tenaga untuk menemani penulis dan

menjadi tempat pelipur lara.

12. Teruntuk seluruh keluarga besarku, yang selalu memberikan semangat dan do,a

untuk penulis.

13. Teruntuk sahabatku tercinta dan sepanjang masa, Rihlah Fauziah yang telah

memberikan semangat untuk berjuang bersama dan motivasi secara tersirat

agar dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.

14. Teruntuk teman seperbimbinganku, Elgita Herviani Munggaran yang menjadi

tempat bertukar fikiran dan semangat bersama-sama untuk cepat

menyelesaikan penulisan skripsi ini

Page 9: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

vi

vi

15. Teruntuk sahabat-sahabatku tersayang, Syifa Fauziyyah, Afifatun Nurjannah

Dara Ayu Nurunnida, Syifa Nurul Fauziah, Fusna Khanifatuzikrillah, dan

Nurul Azka yang telah memberikan tempat untuk berbagi cerita, dukungan dan

semangat.

16. Teruntuk Bolang-bolang cantik, Zharfa Nur Fajrina, Atikah Imas Nuraini,

Dwitia Nur Pradini dan Lulu Miftahul Huda yang telah memberikan dukungan

dan juga semangat.

17. Teruntuk kawan-kawan seperjuangan PGMI angkatan 2014, PGMI A dan B

yang telah berjuang bersama dan memberi dukungan sampai saat ini.

Harapan dan untaian doa penulis ucapkan semoga Allah swt meridhai dan

membalas amal baik semua pihak dengan berlipat kemuliaan. Aamiin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

terdapat banyak kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, harapan penulis semoga

skripsi ini bermanfaat.

Jakarta, 16 April 2018

Syifa Alinda Muthia

Page 10: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

vii

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

ABSTRACT ........................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI.........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL...................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................................. 8

A. Deskripsi Teoretik ........................................................................................ 8

1. Pengertian Strategi Pembelajaran ............................................................. 8

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif ................................................. 12

3. Kelebihan dan Kekurangan Active Learning .......................................... 14

4. Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answer 16

5. Hasil Belajar ........................................................................................... 18

6. Kemampuan Kognitif ............................................................................. 24

7. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ........................................ 29

8. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD ................................................. 34

9. Materi IPA Energi .................................................................................. 36

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 45

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 47

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 51

BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 52

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 52

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................... 53

Page 11: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

viii

viii

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 54

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 55

E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 57

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 58

G. Uji Coba Instrumen Tes ............................................................................. 61

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 64

I. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 67

A. Deskripsi Pra Penelitian ............................................................................. 67

B. Deskripsi Data ............................................................................................ 67

1. Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 71

2. Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 75

C. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................................. 79

D. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 84

E. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 85

F. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 98

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 100

A. Kesimpulan .............................................................................................. 100

B. Saran ......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

Page 12: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di zaman

modern seperti sekarang ini semakin berkembang. Untuk dapat mengikuti

arus perkembangan pengetahuan di zaman modern ini dibutuhkan

pengetahuan dan wawasan yang luas agar dapat mengetahui banyak

informasi. Dalam kemajuan zaman yang semakin modern ini juga dibutuhkan

pendidikan yang baik dan berkualitas. Meskipun di Indonesia masih banyak

anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan secara layak, dikarenakan

banyak faktor salah satunya adalah sumber daya manusia yang masih belum

menyeluruh dan juga kualitasnya yang harus ditingkatkan untuk memberikan

pengajaran pada peserta didik. Pengajar bukan hanya mengajarkan anak

menjadi pintar tetapi pengajar juga harus membentuk kualitas pribadi seorang

anak menjadi lebih baik lagi dari sikap maupun perilakunya. Pendidikan

merupakan salah satu cara atau program pemerintah untuk mencerdaskan

anak bangsa dan membentuk karakter anak bangsa menjadi lebih baik dan

lebih bermoral. Pendidikan yang berkualitas baik maka seseorang akan

memiliki pengetahuan yang berkualitas baik dan dapat menjadi seorang yang

bermanfaat.

Umumnya pendidikan yang berkualitas didapat melalui sekolah, di

sekolah seseorang akan mendapatkan pendidikan melalui belajar. Belajar

merupakan suatu proses perubahan kegiatan dan reaksi terhadap lingkungan.

Perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh

pertumbuhan atau keadaan, sementara seseorang seperti kelelahan atau di

bawah pengaruh obat-obatan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup

pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku.

1

Page 13: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

2

Perubahan itu diperoleh melalui pengalaman (latihan) bukan dengan

sendirinya berubah karena kematangan atau keadaan sementara.1

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Terkait dengan

pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM, suasana belajar di

sekolah perlu direncanakan sedemikian rupa menggunakan pembelajaran

yang tepat. Tepat yang dimaksudkan adalah sesuai dengan mata pelajaran dan

materi yang akan dibelajarkan, sehingga siswa memperoleh kesempatan

untuk berinteraksi satu sama lain.

Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berikut

adanya pengalaman. “Pembentukan tingkah laku ini meliputi perubahan

keterampilan, kebiasaan sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Oleh

karena itu, belajar juga dapat dikatakan suatu proses yang diarahkan pada

suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman”.2 Jadi, belajar

merupakan proses aktivitas individu berinteraksi dengan lingkungannya

sehingga memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang dapat membuat

perubahan pada tingkah laku individu tersebut.

Di dalam al-Quran juga, Allah telah menjelaskan bahwa dengan belajar

diharapkan ada perubahan dalam diri manusia ke arah yang lebih baik.

Sebagaimana dalam Q.S. al-Hajj:54 berikut ini:

وليعلم الذين أوتىا العلم أنه الحق من ربك فيؤمنىا به فتخبت

ط مستقيمله قلىبهم وإن الله لهاد الذين آمنىا إلى صزا

Artinya : ”Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini

bahwasanya Al-Quran itulah yang haq dari Tuhan-mu lalu mereka beriman

dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi

petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”

1 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta : PT AR-

RUZZ MEDIA, 2016), Cet. 3, hal. 13-14.

2 Ibid

Page 14: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

3

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang berkaitan

langsung dengan kehidupan manusia yang berhubungan dengan alam sekitar.

IPA dijadikan salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang terdapat di

kurikulum pendidikan dasar. IPA juga memiliki peranan yang sangat penting

dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan intelektual anak. Oleh

karena pentingnya pendidikan IPA di SD, maka sangat diperlukan

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya, sehingga siswa belajar

IPA secara bermakna. Mata pelajaran IPA dipelajari di setiap sekolah dasar

mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dan IPA juga masuk ke dalam

salah satu mata pelajaran yang diikutsertakan dalam Ujian Nasional (UN).

Dalam proses belajar IPA kelas IV semester II pembelajaran IPA

membahas berbagai macam materi tentang lingkungan sekitar salah satunya

energi serta manfaat energi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dalam

mempelajari energi agar siswa mengetahui berbagai macam energi dan

manfaat-manfaat yang terdapat di lingkungan sekitar. Proses pembelajaran

IPA mengharuskan siswa mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

permasalahan yang ditanyakan dan memberikan kesempatan siswa untuk

mengembangkan potensi intelektualnya. Sehingga mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran dan memberikan ruang yang lebih besar untuk siswa berperan

dalam sebuah pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 19 Februari

sampai dengan 5 Maret 2018 di MI Tarbiyatul Islamiyah pada kelas IV

ditemukan permasalahan-permasalahan terkait pembelajaran IPA, pada materi

energi yang membahas mengenai energi panas, energi bunyi dan energi

alternatif. Siswa masih merasa kesulitan terutama untuk memahami energi

alternatif bagaimana cara pengguanaannya dan cara pengolahannya. Selain itu

juga penggunaan strategi pembelajaran yang kurang bervariasi. Guru kurang

kreatif menggunakan strategi ataupun metode pembelajaran pada saat

mengajar. Guru juga kurang menginovasikan media pembelajaran sebagai

salah satu alat yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA. Sumber

Page 15: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

4

belajar yang digunakan guru saat pembelajaran hanya sebatas buku paket dan

LKS .

Permasalahan lainnya terdapat pada rendahnya semangat siswa dalam

mengikuti pembelajaran IPA sehingga siswa menjadi pasif. Siswa hanya

mendengarkan guru berbicara menjelaskan materi dan bahkan saat guru

sedang menjelaskan siswa berbicara dengan temannya. Adapun rendahnya

semangat yang dialami siswa dikarenakan menurut siswa pembelajaran IPA

merupakan pembelajaran yang sulit sehingga siswa jenuh, siswa sering

melupakan pelajaran yang telah diterimanya dan akhirnya pembelajaran tidak

berkesan. Permasalahan tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar

pada pembelajaran IPA dikarenakan tidak semua siswa yang mencapai

KKM, 80% siswa saja yang telah mencapai KKM dalam pembelajaran IPA.

Dalam hal ini, guru harus kreatif menggunakan berbagai macam strategi

untuk membuat pembelajaran menjadi aktif. Dalam pembelajaran, tidak

hanya guru yang berbicara tetapi siswa pun boleh diikusertakan dalam

pembelajaran. Jadi, tidak hanya guru yang menyampaikan siswa hanya

menerima tetapi siswa juga dapat melakukannya dengan arahan dari guru

tersebut. Strategi pembelajaran yang digunakan guru bukan hanya membuat

pembelajaran menjadi aktif tetapi juga membuat pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan dan lebih berkesan sehingga siswa tidak mudah melupakan

proses pembelajaran tersebut.

Salah satu strategi dalam pembelajaran aktif yaitu strategi pembelajaran

aktif giving question and getting answer. Strategi pembelajaran giving

question and getting answer merupakan salah satu upaya yang menjadikan

pembelajaran IPA menjadi lebih aktif dan tidak terlupakan oleh siswa.

Strategi pembelajaran ini berpusat pada aktivitas siswa (student centered),

guru hanya sebagai fasilitator yang membantu mengarahkan aktivitas siswa.

Strategi pembelajaran aktif giving question and getting answer ini

dikembangkan untuk melatih kemampuan siswa dalam bertanya dan

menjawab pertanyaan. Pada strategi ini siswa diberi kesempatan untuk

memberikan pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang belum

Page 16: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

5

dimengerti pada saat pembelajaran dan memberikan pendapat mengenai

materi yang telah dimengerti pada saat pembelajaran. Strategi pembelajaran

aktif giving question and getting answer ini dilakukan oleh guru setelah

penyampaian materi pembelajaran selesai, karena strategi pembelajaran ini

bertujuan untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan oleh guru selama pembelajaran

berlangsung. Strategi pembelajaran ini juga dapat meningkatkan keaktifan

siswa dalam mengemukakan gagasan baik dalam membuat pertanyaan

ataupun menjawab pertanyaan dan dilakukan tanpa membuat siswa merasa

cemas karena strategi pembelajaran ini dilakukan semenarik mungkin.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif giving question and getting

answer ini diharapkan siswa tidak merasa jenuh dalam belajar sehingga

siswa semangat dalam belajar dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil

belajar yang baik dalam pembelajaran IPA tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut mengenai strategi pembelajaran aktif giving

question and getting answer dirasa dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu penulis melalukan penelitian mengenai hal tersebut dan

memilih judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question

and Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 MI/SD”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut dapat

diidentifikasi maslah penelitian sebagai berikut :

1. Pembelajaran cenderung didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi

kurang aktif pada saat pembelajaran.

2. Siswa melupakan hal-hal yang telah dipelajari sehingga siswa

memperoleh hasil yang tidak memuaskan.

3. Pembelajaran belum menggunakan strategi yang bervariasi sehingga

hasil belajar IPA siswa hanya 80% yang sudah mencapai KKM dari

yang ditentukan yaitu 70.

4. Siswa kurang bersemangat atau kurang termotivasi saat belajar.

Sehingga siswa terlihat jenuh saat belajar.

Page 17: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

6

5. Pembelajaran lebih dominan menggunakan metode ceramah sehingga

pembelajaran menjadi monoton.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah maka peneliti membatasi

permasalahan yang difokuskan pada poin ketiga guru belum menggunakan

strategi yang bervariasi sehingga hanya 80% yang mencapai KKM.

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, pembatasan penelitian

peneliti pada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe giving

question and getting answer untuk membantu siswa dalam pembelajaran

dan melihat proses kognitif siswa (C1 dan C2) siswa pada pembelajaran IPA

materi energi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving

question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif IPA

pada siswa kelas 4 MI/SD ?

2. Seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving

question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif IPA

pada siswa kelas 4 MI/SD ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh

strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer terhadap

kemampuan proses kognitif siswa kelas 4 MI/SD.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman

tentang cara pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran giving

question and getting answer.

Page 18: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

7

2. Bagi Siswa

Dapat memberikan strategi pembelajaran aktif yang menyenangkan dan

dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.

3. Bagi Guru

Dapat menjadi masukan untuk dapat meningkatkan pembelajaran yang

kreatif dan inovatif agar siswa tidak merasa jenuh dan pembelajaran

menjadi lebih berkesan.

4. Bagi Sekolah

Semoga menjadi penyempurna untuk pembelajaran IPA untuk dapat

mencapai tujuan pembelajaran dengan hasil belajar yang baik.

Page 19: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi berasal dari kata Yunani, strategia, yang berarti ilmu perang

atau panglima perang. Berdasarkan arti kata tersebut, strategi adalah suatu

seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur

posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau laut. Strategia juga dapat

diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur kejadian atau

peristiwa.Menurut KKBI, “Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan

semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu

dalam perang dan damai. Dalam konteks pengajaran menurut Gagne,

strategi adalah kemampuan internal seseorang untuk berpikir,

memecahkan masalah, dan mengambil keputusan”.3

Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar

haluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah

ditentukan. “Berkaitan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan

sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan”.4

Ada empat dasar dalam belajar mengajar yang meiliputi hal-hal berikut.

a. Mengidentifikasi serta menerapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana

yang diharapkan.

b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi

dan pandangan hidup masyarakat.

c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

3 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Jakarta : PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 36-37

4 Ibid.

8

Page 20: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

9

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan

mengajarnya.

d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau

kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan

pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan

belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik

untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan

secara keseluruhan.

Strategi merupakan suatu kekuatan untuk menguatkan pertahanan

dalam berbagai macam keadaan. Dengan menggunakan strategi segala

sesuatunya akan menjadi lebih terancang, teratur dan terlihat lebih terarah

sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan.

Pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk

membelajarkan seseorang atau kelompok orang melaluo berbagai upaya

(effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian

tujuan yang telah direncanakan”.5 Pembelajaran dapat pula dipandang

sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk

membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan

sumber belajar.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila semua elemen dalam

pembelajaran digunakan dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan begitu hasil yang akan dicapai dapat memenuhi tujuan atau target

dan pembelajaran baik ketika pembelajaran tersebut melibatkan siswa

secara penuh karena objek utama dalam pembelajaran adalah siswa.

Menurut Corey “Pembelajaran adalah suatu proses di mana

lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia

turut serta dalam tungkah laku tertentu. Pembelajaran merupakan subjek

khusus dari pendidikan”.6

Sedangkan di dalam Dalam UU Standar

Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, “Pembelajaran adalah proses

5 Ibid

6 Ibid

Page 21: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

10

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar”. Menurut Oemar Hamalik, Pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling memengaruhi dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Gagne dan Brigga, “Pembelajaran

adalah rangkaian peristiwa (events) yang memengaruhi pembelajaran

sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan mudah".7

Pembelajaran sesungguhnya ada pada diri invidu masing-masing

yang berusaha untuk mengembangkan pemahaman yang telah didapatnya,

berinteraksi dengan lingkungan sekitar, menghubungkan pengetahuan

yang telah didapatkan sebelumnya dengan pengetahuan yang baru dan

juga dapat menyimpulkan keseluruhannya.8

Dari beberapa ahli di atas yang telah mengemukakan mengenai

pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan pendidik

kepada peserta didik beserta lingkungannya untuk saling memberi

pengaruh yang baik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian

kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan

berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di

dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan

rencana kerja sebelum sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk

mencapai tujuan tertentu. Artinya disini bahwa arah dari semua keputusan

penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan sehingga penyusunan

langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber

belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

Dalam dunia pendidikan, menurut J.R. David strategi diartikan

sebagai “a plan, method, or series of activities designed to achieves a

7 Ibid

8 Leilani A. Arthurs & Bailey Zo Kreager, “An integrative review of in-class activities that

enable active learning in college science classroom settings”, International Journal of Science

Education,Vol 39, 2017, hal.4

Page 22: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

11

particular educational goal”.9 Jadi dengan demikian strategi pembelajaran

dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian

kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu.

Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama,

strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)

termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber

daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi

baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada

tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya,

arah dari semua keputusan penyusunan stategi adalah pencapaan tujuan.

Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran,

pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan

dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan

strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur

keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu

strategi.

Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah

suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan

siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan

efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and Carey (1985)

juga menyebutkan bhawa strategi pembelajaran itu adalah suatu

set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara

bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.10

Strategi pembelajaran merupakan rancangan suatu kegiatan

pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum memulai mengajar untuk

membuat pembelajaran lebih tersusun dan dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan baik. Setiap guru penting memiliki strategi dalam

pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan

efisisen, dengan adanya strategi pembelajaran akan semakin

mempermudah guru dalam mengajar sehingga guru tidak merasa bingung

apa yang harus dilakukan setiap langkah dalam pembelajaran.

9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :

Kencana, 2006), hal. 126

10

Ibid

Page 23: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

12

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Strategi pembelajaran aktif (active learning) dikenalkan pertama kali

oleh Mel Silberman. Menurut Maslow, “nilai Karakter dari strategi ini

adalah “aktif” atau dalam bahasa psikologi humanistis disebut aktualisasi

diri”. “Strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan peserta didik

dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan”.11

Menurut

Azhari dalam artikelnya menyebutkan “strategi giving questions and

getting answer ditemukan oleh Spancer Kagan, orang berkebangsaan

Swiss pada tahun 1963”.12

Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses

pembelajaran, menjadikan siswa baik dalam bentuk interaksi antar peserta

didik ataupun peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran.

Secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan

diperolehnya beberapa hal. Pertama, interksi yang timbul selama proses

pembelajaran akan menumbuhkan positive interdependence, dimana

konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara

bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap

individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan guru harus

mendapatkan penilaian dari peserta didik sehingga terdapat individu

accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif memerlukan tingkat

kerjasama yang tinggi sehingga akan menumpuk social skill.13

Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus-menerus terlibat,

baik secara mental maupun fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat,

hidup, giat, berkesinambungan, kuat dan efektif. Pembelajaran aktif akan

terjadi ketika siswa bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami

pengalaman yang dialami. Jika guru dapat menjelaskan tujuan

11 Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif,

(Yogakarta : Pustaka Insan Madani, 2008), hal 69

12

Ning Tias Prima Wilinda, “Keefektifan Strategi Giving Question And Getting Answer

Terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 06 Petarukan

Pemalang”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang , 2013, hal. 27

13

Wina Sanjaya, Op.cit, hal. 126

Page 24: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

13

pembelajaran dengan jelas, maka siswa akan mengerti dan bisa

menghubungkan tujuan tersebut dengan hasil yang akan mereka peroleh

dari pelajaran yang telah guru sampaikan. Hal ini adalah langkah pertama

yang sangat penting saat memulai suatu pelajaran. Siswa perlu merasa

bahwa mereka adalah bagian dari proses pembelajaran.14

Pembelajaran aktif merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang

lebih banyak melibatkan aktivitas peserta didik dalam mengakses berbagai

informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran

di kelas sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat

meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Lebih dari itu,

pembelajaran aktif memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan berfikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan mensintesis,

serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran aktif memiliki

persamaan dengan model pembelajaran self discovery learning, yakni

pembelajaran yang dilakukan peserta didik untuk menanyakan kesimpulan

sendiri sehingga dapat menjadikan nilai baru yang dapat

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran

aktif guru dapat memposisikan dirinya sebagai fasilitator yang bertugas

memberikan kemudahan belajar (to facilitate of learning) kepada peserta

didik. Peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan dalam proses

pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan,

bimbingan, serta mengatur sirkulasi proses pembelajaran.15

Strategi pembelajaran aktif merupakan strategi yang ditujukan untuk

membuat pembelajaran menjadi lebih hidup sehingga siswa menjadi aktif

dan memberikan konsep pengetahuan untuk siswa. Dengan siswa menjadi

aktif terjadinya interaktif antara siswa dengan guru serta siswa dengan

siswa lainnya. Pembelajaran aktif mengajarkan siswa bagaimana untuk

14 Pat Hollingsworth, Pembelajaran Aktif:Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, (Jakarta

: Indeks, 2008), hal viii

15

Isriani Hardini & Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep &

Implementasi, 2012), (Yogyakarta: Familia), hal. 83.

Page 25: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

14

mengembangkan potensi dirinya serta mengeksplor kemampuan yang

mereka miliki dengan cara yang menyenangkan.

Dengan pembelajaran aktif ini membuat pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan dan membuat siswa tidak merasa bosan saat pembelajaran

ketika hanya mendengarkan guru berbicara di depan kelas tetapi dengan

pembelajaran aktif siswa pun dapat mengemukakan apa yang ingin

dikatakan sesuai apa yang sedang dipelajarinya dengan memancing

konsep-konsep pengetahuan yang telah dipelajarinya. Maka dari itu dalam

pembelajaran aktif guru tidak sepenuhnya berperan saat pembelajaran

karena pembelajaran aktif memberikan ruang untuk siswa menunjukkan

kemampuannya. Dengan begitu siswa akan lebih memahami apa yang

telah dipelajarinya dikarenakan mereka ikut serta dalam pembelajaran

bukan hanya menerima semua yang telah disampaikan guru tetapi

mengkontruksi pengetahuan yang siswa miliki dengan pengetahuan yang

baru diterima saat pembelajaran.

3. Kelebihan dan Kekurangan Active Learning

Dalam setiap strategi pembelajaran memiliki berbagai macam cara untuk

membuat pembelajaran menjadi lebih baik dan lebih menyenangkan

sehingga peserta didik tidak merasa belajar itu hal yang membosankan.

Namun, disetiap strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

pun pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses

pengaplikasiannya. Maka dari itu, berikut ini adalah kelebihan dan

kekurangan Active Learning sebagai berikut:

a. Kelebihan strategi Active Learning

Diantara keunggulan strategi pembelajaran aktif tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Peserta didik dapat belajar dengan cara yang sangat

menyenangkan sehingga materi sesulit apapun tidak sempat

“mengernyitkan” kening mereka.

Page 26: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

15

2) Aktivitas yang ditimbulkan dalam active learning dapat

meningkatkan daya ingat peserta didik, karana gerakan dapat

“mengikat” daya ingat pada memori jangka panjang.

3) Active Learning dapat memotivasi peserta didik lebih maksimal

sehingga dapat menghindarkan peserta didik dari sikap malas,

mengantuk dan sejenisnya.

b. Kekurangan strategi Active Learning

Adapun kelemahan yang terdapat di dalam stategi active learnig

adalah sebagai berikut:16

1) Hiruk-pikuknya kelas akibat dari aktivitas yang ditimbulkan

stratgi active learing justru sering kali dapat mengacaukan

suasana pembelajaran, sehingga standar kompetensi tidak

tercapai.

2) Secara rasional memang peserta didik yang belajar dengan

senang hati dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada

belajar dalam tekanan atau target materi. Namun demikian,

keleluasaan dengan penekanan pada aspek menyenangkan

memiliki resiko tinggi, yakni ketidaktersediaan peserta didik

untuk belajar lebih keras. Dengan kata lain, konsep belajar aktif

menyenangkan dapat pula membuat peserta didik lebih

menekankan pada pencarian kesenangan dalam belajar, dan

melupakan tugas utamanya untuk belajar.

Untuk mengatasi kelemahan di atas pada saat melaksanakan

strategi active learning yaitu saat siswa diminta untuk berkumpul

bersama teman kelompok yang telah ditentukan oleh guru, untuk

menghindari keramaian yang terjadi maka guru meminta satu persatu

kelompok untuk pindah secara bergantian dan agar siswa tidak

melupakan bahwa mereka sedang belajar sesekali guru mengingatkan

bahwa mereka sedang berdiskusi suatu materi yang telah ditentukan.

16 Suyadi, Op.Cit , h. 58-59

Page 27: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

16

4. Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answer

Strategi peninjauan kembali salah satu cara yang pasti untuk

membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan

mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari.

Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lebih melekat di dalam

pikiran daripada materi yang tidak dibahas. Dikarenakan pembahasan

kembali memungkinkan siswa untuk memikirkan kembali informasi

tersebut dan menemukan cara untuk menyimpan di dalam otak. 17

Dalam teknik pembelajaran ini, para siswa diminta secara aktif terlibat

dalam menciptakan kuis dan bahan-bahan tes yang akan digunakan guru,

baik sebagian atau seluruhnya. Pertanyaan kuis itu dituliskan dalam sehelai

kertas (pertanyaan tidak terlalu banyak, maksimal dua pertanyaan saja bagi

setiap siswa). Dengan cara ini guru mendorong siswa untuk berpikir lebih

mendalam mengenai bahan ajar yang telah dipelajarinya dengan

menggunakan proses berpikir tingkat tinggi. Sebagai variasi, dalam

implementasi pembelajaran kolaboratif, siswa dapat mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan sendiri.18

Strategi

Giving Question and Getting Answer merupakan strategi pembentukan tim

untuk melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi pada pelajaran

sebelumnya atau pada akhir pelajaran.

Prosedur dalam menggunakan strategi Giving Question and Getting

answer yaitu guru memberikan dua kartu indeks kepada masing-masing

siswa lalu guru memerintahkan tiap siswa untuk melengkapi kalimat kartu

1 yang diisi dengan pertanyaan tentang apa yang belum dimengerti selama

pembelajaran dan kartu 2 diisi dengan pernyataan tentang materi yang

telah dimengerti dengan maksud untuk dijelaskan ke kelompok lain setelah

itu guru membuat kelompok kecil terdiri dari 4-5 siswa dan perintahkan

setiap kelompok untuk memilih pertanyaan paling relevan untuk diajukan

17 Melvin L. Silbermen, Active learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Diterjemahkan oleh :

Raisul Muttaqien. (Jakarta : Penerbit Nusamedia, 2006), Cet 3, hal. 249

18

Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.

45

Page 28: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

17

dan pertanyaan paling menarik untuk dijawab dari kartu anggota kelompok

mereka. Selanjutnya setiap kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk

diajukan yang telah dipilih saat diskusi. Pastikan ada siswa yang dapat

menjawab pertanyaan itu, jika tidak guru harus menjawabnya. Terakhir

setiap kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk dijawab yang ia

pilih. Perintahkan anggota kelompoknya untuk berbagi jawaban dengan

siswa yang lainnya.19

Strategi Giving Question and Getting Answer ini sangat melibatkan

siswa dalam melakukan pengulangan dalam pembelajaran sehingga guru

dapat mengetahui kemampuan siswa dan dapat mengetahui apa yang telah

didapat selesai pembelajaran. Dalam strategi ini pun siswa yang

mengulang pembelajaran dengan hasil yang telah diperoleh pada saat

mendengarkan penjelasan materi yang telah disampaikan oleh guru. Siswa

diberikan penjelasan tentang materi energi pada pertemuan pertama siswa

diberikan sub materi tentang energi panas. Setelah guru menjelaskan

secara singkat, guru memberikan dua buah kertas kecil dengan bentuk dan

warna yang berbeda untuk meminta siswa menuliskan pertanyaan (materi

yang belum dipahami) dan pernyataan (materi yang telah dipahami). Siswa

selesai menulis pertanyaan dan pernyataan lalu guru meminta siswa untuk

membuat kelompok berdasarkan hitungan 1 sampai dengan 5, setelah

menghitung selesai terbentuklah 5 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5

siswa disetiap kelompoknya. Setelah siswa sudah berkumpul bersama

kelompoknya siswa melakukan diskusi untuk memilih pertanyaan dan

pernyataan yang akan diajukan kepada teman kelompok lain, guru

memberikan waktu 2 menit untuk mendiskusikan hal tersebut. Guru

memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengajukan

pertanyaan dan pernyataan, setelah salah satu kelompok mengajukan

pertanyaan mengenai perpindahan energi panas guru meminta kelompok

lain untuk mempersiapkan diri menjawab pertanyaan. Selesai mengajukan

19 Melvin L. Silbermen, Op.Cit, h. 254-255

Page 29: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

18

pertanyaan dan dijawab oleh teman kelompok lain, guru memberikan

penguatan dari jawaban tersebut.

Jadi, pada strategi Giving Question and Getting Answer ini

dimaksudkan tidak hanya guru yang dapat menjelaskan suatu materi

pembelajaran namun siswa pun dapat menjelaskannya dengan bahasa

mereka sendiri yang telah mereka pahami sebelumnya dan tidak hanya

guru saja yang dapat memberikan kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari namun siswa juga dapat memberikan kesimpulan.

5. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan

sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman, atau pengetahuan baru sehinga memungkinkan sesorang

terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,

merasa maupun bertindak.20

Menurut Winkel belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu

bersifat secara konstan dan berbekas.21

Secara umum, belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi

seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap.

“Belajar erat kaitannya dengan proses perubahan. Namun, tidak semua

proses perubahan dikatakan belajar. Misalnya, seseorang yang

meminum minuman keras, lalu mabuk. Maka perubahan itu tidaklah

dikatakan belajar”.22

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan

perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang terjadi setelah belajar

20 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hal.

4

21

Ibid

22

Ahmad Syarifuddin, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar Dan Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhinya”, Jurnal Edukasi, Vol XVI, 2011, hal. 115

Page 30: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

19

merupakan perubahan kearah sesuatu yang bernilai positif jadi tidak

semua perubahan yang terjadi adalah belajar.

Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan

sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Hasil

belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai

dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar adalah tingkah laku yang

diukur dengan tes mengenai bidang studi yang dipelajari, berupa

pengetahuan ditunjukkan oleh informasi yang tersimpan dalam

fikiran, sedangkan keterampilan ditunjukkan dengan aksi dan reaksi

yang dilakukan seseorang dalam mencapai tujuan. Hasil belajar pada

dasarnya terjadinya proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu

menjadi tahu, dari sikap yang kurang baik menjadi lebih baik, dari

tidak terampil menjadi terampil pada peserta didik.

a. Tujuan Belajar

Tujuan belajar dalam Islam, yaitu mencari rezeki di dunia,

selamat dunia dan akhirat, dan memperkuat akhlak.

Menurut Dalyono tujuan belajar adalah sebagai berikut:

1) Belajar bertujuan mengadakan perubahan dalam diri

antara lain perubahan tingkah laku.

2) Belajar bertujuan mengubah kebiasaan yang buruk

menjadi baik.

3) Belajar bertujuan mengubah sikap dari negatif menjadi

positif, tidak hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang

dan sebagainya.

4) Dengan belajar dapat memiliki keterampilan.

5) Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam

berbagai bidang ilmu.23

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

belajar adalah terjadinya perubahan dalam diri seseorang terhadap

cara berfikir, meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

yang terpenting dapat meningkatkan iman dan taqwa di dalam diri

siswa serta membentuk perilaku siswa yang lebih baik, dapat

meningkatkan kemandirian seorang siswa yang meliputi sikap

23 Ahmad Syarifuddin, Op.cit, h.116

Page 31: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

20

spiritual (K1), sikap social (K2), pengetahuan (K3), dan keterampilan

(K4).

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Untuk memahami kegiatan yang disebut “belajar”, perlu

dilakukan analisis untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang

terlibat di dalam kegiatan belajar itu. Di muka telah dikatakan

bahwa belajar merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses sudah

tentu harus ada yang diproses (masukan atau input), dan hasil dari

pemrosesan (keluaran atau output). Jadi dalam hal ini kita dapat

menganalisis kegiatan belajar itu dengan pendekatan analisis

sistem. Dengan pendekatan sistem ini sekaligus kita dapat melihat

adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil

belajar, dikarenakan belajar memerlukan waktu untuk dapat

memperoleh hasil yang baik.24

Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka yang akan

dimaksud masukan mentah atau raw input adalah siswa sebagai

raw input siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis

maupun psikologis. Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi

fisiknya panca inderanya, dan sebagainya. Sedangkan yang

menyangkut psikologis adalahnya minatnya, tingkat kecerdaannya,

bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya, dan sebagainya.

Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil

belajarnya.25

Yang termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang

disengaja dirancang dan dimanipulasikan adalah kurikulum atau

bahan pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan

fasilitas, serta manajemen yang berlaku di sekolah yang

bersangkutan. Di dalam keseluruhan sistem maka instrumental

input merupakan faktor yang sangat penting pula dan paling

24 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal

106

25

Ibid, hal 107

Page 32: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

21

menentukan dalam pencapaian hasil/output yang dikehendaki,

karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana

proses belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri pelajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,

tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor

ekstern. 26

1) Faktor intern merupakan faktor yang terdapat dari dalam diri

individu atau faktor alamiah yang sudah ada sejak lahir.

Faktor intern terbagi menjadi tiga faktor yaitu:

a) Faktor jasmaniah, yaitu kesehatan yang ada di dalam diri

individu

b) Faktor psikologi seperti inteligensi, perhatian, minat,

bakat, motif, dan kematangan

c) Faktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani (terlihat

dengan lemah lunglainya tubuh) dan kelelahan rohani

(dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,

sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang).

2) Faktor ekstern merupakan faktor yang didapati dari luar

individu. Faktor ekstern terbagi menjadi tiga faktor yaitu:

a) Faktor keluarga, yaitu bagaimana cara orang tua

mendidik, rekasi antara anggota keluarga, suasana rumah

tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah, yaitu mencakup metode, mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,

standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan

tugas rumah (PR).

26 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2015),

cet VI, hal. 54

Page 33: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

22

c) Faktor masyarakat, yaitu keadaan siswa dalam proses

belajar juga dipengaruhi dari masyarakat seperti teman

bergaul maupun kehidupan masyarakat disekitarnya.

c. Keberhasilan Belajar

“Keberhasilan belajar adalah tahap pencapaian aktual yang

ditampilkan dalam bentuk perilaku yang meliputi aspek kognitif,

afektif, maupun psikomotor dan dapat di lihat dalam bentuk

kebiasaan, sikap, penghargaan”.27

Keberhasilan dalam belajar dapat

dikatakan jika semua aspek yang terkait dalam pembelajaran

berhasil dicapai dengan baik dan juga memberikan dampak yang

baik bagi siswa baik pada pengetahuannya maupun pada siswanya

sendiri.

d. Indikator Keberhasilan Belajar

Ada beberapa indikator yang dapat digunakan mengukur

keberhasilan belajar:28

1) Hasil belajar yang dicapai siswa

Hasil belajar yang dimaksudkan di sini adalah pencapaian

prestasi belajar yang dicapai siswa dengan kriteria atau nilai

yang telah diterapkan baik menggunakan penilaian acuan

patokan maupun penilaian acuan norma.

Contoh : Capaian hasil belajar berdasarkan penilaian acuan

patokan misalkan berdasarkan acuan patokan ditetapkan kriteria

ketuntasan minimum 75. Nilai yang dicapai siswa Ahmad 65,

berarti siswa Ahmad belum berhasil belajar.

Contoh : Capaian hasil belajar berdasarkan penialaian acuan

norma misalkan berdasarkan acuan patokan diterapkan kriteria

ketuntasan minimum 75. Nilai yang dicapai siswa Buchori 70.

Rata-rata nilai kelas 68. Meskipun berdasarkan penilaian acuan

patokan Buchori belu berhasil belajar. Tetapi berdasarkan

27 Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor, (Jakarta :

RajaGrafindo Persada, 2016), hal. 2

28

Ibid, hal. 5

Page 34: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

23

penilaian acuan norma siswa Buchori telah mencapai

keberhasilan belajar.

2) Proses belajar mengajar

Hasil belajar yang dimaksudkan disini adalah prestasi belajar

yang dicapai siswa dibandingkan antara sebelum dan sesudah

mengikuti kegiatan belajar mengajar atau diberikan pengalaman

belajar. Pengukuran penilaian tes dan evaluasi terhadap proses

belajar tidak hanya terbatas pada membandingkan nilai awal

dengan nilai akhir siswa, akan tetapi juga menilai segala

aktivitas siswa dalam melakukan kegiatan dan pengalaman

belajar, baik keaktifannya dalam mengajukan pertanyaan

terhadap permasalahan atau materi pelajaran, menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun siswa, minat,

semangat dan gairah serta motivasi belajar, sikap terhadap

materi pelajaran dan kegiatan belajar mengajar serta tanggung

jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru.29

Hasil belajar merupakan pencapaian terakhir yang dilihat dalam

pembelajaran yang biasanya berupa nilai jika dilihat pada ranah

kognitifnya, tetapi jika dilihat dari ranah afektifnya hasil belajar

terlihat dari perubahan tingkah laku seseorang setelah belajar yang

menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil yang didapatkan dari

belajar ada dua kemungkinan baik dan buruk tetapi hasil tersebut juga

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah dijelaskan di atas,

jadi hasil belajar yang didapatkan bukan hanya semata-mata faktor

yang ada di dalam ruangan kelas saja tetapi banyak hal lain yang

menunjang suatu hasil belajar menjadi baik atau buruk.

29 Ibid, hal.6

Page 35: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

24

6. Kemampuan Proses Kognitif

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,

baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan

klasifikasi hasil belajar dari Taksonomi Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah proses kognitif, ranah

proses afektif, dan ranah proses psikomotorik. Penjelasan dari ranah

proses kognitif yang merupakan bagian dalam penelitian ini, dapat

diuraikan sebagai berikut.30

Domain kognitif merupakan proses

pengetahuan yang lebih banyak didasarkan perkembangannya dari

persepsi, intropeksi atau memori siswa31

. “Ranah psikologis siswa

yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan yang

berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikologis kognitif,

adalah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya”.32

Dalam Taksonomi baru melakukan pemisahan yang tegas antara

dimensi pengetahuan dengan dimensi proses kognitif. Kalau pada

taksonomi yang lama dimensi pengetahuan dimasukkan pada jenjang

paling bawah (Pengetahuan), pada taksonomi yang baru pengetahuan

benar-benar dipisah dari dimensi proses kognitif. Pemisahan ini

dilakukan sebab dimensi pengetahuan berbeda dari dimensi proses

kognitif. Pengetahuan merupakan kata benda sedangkan proses

kognitif merupakan kata kerja.

Pengetahuan pada proses kognitif dimiliki melalui aktivitas

mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,

hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain

pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas

belajar dalam domain keterampilan.33 Pengetahuan diperoleh melalui

30 Mochtar Kusuma, Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta : Parama Ilmu, 2016), hal. 102

31

Ibid.

32

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2008), cet XIV, hal. 83

33

Permendikbud No 22, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2016, hal.

12

Page 36: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

25

aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan atau mengaplikasikan ,

menganalisis, mengevaluasi, mencipta”.34

Berikut ini merupakan penjabaran dari ranah proses kognitif dalam

revisi taksonomi Bloom:35

1) Mengingat (C1) berarti mengambil pengetahuan tertentu dari

memori jangka panjang. Jika tujuan pembelajaran adalah

menumbuhkan kemampuan untuk meretensi materi pelajaran,

maka kategori proses kognitif yang tepat adalah mengingat.

Proses kognitif ini meliputi mengenali dan mengingat.

2) Memahami (C2) adalah mengkonstruksi makna dari materi

pesan-pesan pembelajaran termasuk apa yang diucapkan, ditulis,

dan digambar ataupun grafis oleh guru. Menumbuhkan

kemampuan mentransfer. Proses-proses Kognitif meliputi:

menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum,

menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.

3) Mengaplikasikan (C3) yaitu melibatkan penggunaan prosedur-

prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau

penyelesaian masalah. Proses kognitif terdiri dari mengeksekusi

(ketika tugas hanya soal latihan) dan mengimplemantasi (ketika

tugas merupakan masalah yang tidak familiar).

4) Menganalisis (C4) berarti melibatkan proses memecah-mecah

materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan

hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara

bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.

5) Mengevaluasi (C5) didefinisikan sebagai membuat keputusan

berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling

sering digunakan adalah kualitas, efisiensi, dan konsistensi.

6) Mencipta (C6) adalah memadukan bagianbagian untuk

membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau membuat suatu

34 Ibid, hal.3

35

Sri Fatmawati, ” Perumusan Tujuan Pembelajaran Dan Soal Kognitif Berorientasi Pada

Revisi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Fisika” Jurnal EduSains, 2014, hal 6-7

Page 37: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

26

produk yang orisinal. Mencipta melibatkan proses menyusun

elemenelemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren dan

fungsional. Meminta siswa membuat sebuah produk baru

dengan mengorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu

pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya

Ranah proses kognitif tersebut diaplikasikan dalam pembelajaran

sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan yaitu Giving

Question and Getting Answer. Ranah proses kognitif yang digunakan

dalam penelitian yaitu C1 dan C2.

“Dimensi pengetahuan diklasifikasikan menjadi faktual,

konseptual, prosedural, serta metakognitif yang penguasaannya

dimulai sejak Tingkat Pendidikan Dasar hingga Tingkat Pendidikan

Menengah”.36

Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif

pada tingkah pendidikan dasar adalah sebagai berikut:

1) Faktual adalah pengetahuan dasar berkenaan dengan ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri

sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, dan negara.37

Pengetahuan faktual berisikan

elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa jika mereka

akan mempelajari suatu disiplin ilmu atau menyelesaikan

masalah dalam disiplin ilmu tersebut. Pengetahuan faktual

terdiri dari pengetahuan terminologi yang merupakan

pengetahuan tentang label dan simbol verbal dan nonverbal

(misalnya kata, angka, tanda, dan gambar) dan pengetahuan

tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik

merupakan pengetahuan yang meliputi semua informasi yang

medetail dan spesifik.38

Jadi, pengetahuan faktual merupakan

36 Permendikbud No 21, Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah, 2016, hal. 5

37

Permendikbud No 20, Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah, 2016, hal 5

38

Sri Fatmawati, Op.cit , hal. 4-5

Page 38: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

27

pengetahuan dasar yang diketahui oleh siswa secara fakta karena

pengetahuan tersebut mendasari pengetahuan-pengetahuan

berikutnya.

2) Konseptual adalah istilah yang digunakan, klasifikasi, kategori,

prinsip, dan generalisasi berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan

negara.39

Jenis pengetahuan ini ada tiga yaitu pertama

pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori yaitu menciptakan

hubungan-hubungan antara elemen-elemen, kedua pengetahuan

tentang prinsip dan generalisasi fakta dan peristiwa spesifik,

mendeskripsikan proses dan interelasi diantara detail-detail ini

dan menggambarkan proses dan interelasi diantara klasifikasi

dan kategori, dan ketiga pengetahuan tentang teori, model dan

struktur merupakan rumusan-rumusan yang abstrak dan dapat

menunjukkan interelasi dan susunan banyak detail, klasifikasi

dan kategori, dan prinsip dan generalisasi yang spesifik.40

Pada

pengetahuan ini siswa sudah dapat mengetahui suatu engetahuan

yang lebih kompleks dan dapat mengkonsep suatu fakta yang

luas.

3) Prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu

atau kegiatan yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, dan budaya terkait dengan diri sendiri, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan

negara.41

Pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang

keterampilan dan algoritme, teknik dan metode dan juga perihal

kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan

dan/menjustifikasi “kapan melakukan sesuatu” dalam ranah-

ranah dan disiplin-disiplin ilmu tertentu. Dengan kata lain

39 Permendikbud No 20 Tahun 2016, Loc.cit.

40

Sri Fatmawati, Loc.cit.

41

Permendikbud No 20 Tahun 2016, Op.cit, hal. 6

Page 39: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

28

bahwa pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang

beragam “proses”.42

Jadi, pada pengetahuan prosedural siswa

dapat mengetahui berbagai macam proses suatu ilmu

pengetahuan yang dipelajarinya.

4) Metakognitif adalah pengetahuan tentang kekuatan dan

kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam

mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya

terkait dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara.43

Pengetahuan ini

meliputi pengetahuan strategis, pengetahuan tentang proses-

proses kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan

kondisional serta pengetahuan diri.44

Pada pengetahuan ini siswa

sudah mampu mengukur kemampuan dirinya dalam mengikuti

pembelajaran di kelas.

Berikut ini merupakan analisis butir soal yang mengacu pada

dimensi pengetahuan revisi taksonomi Bloom. Soal yang dianalisis

tersebut adalah soal yang telah tervalidasi yang berjumlah 17 soal.

Tabel 2.1

Analisis Butir Soal yang Mengacu Pada Dimensi Pengetahuan

Revisi Taksonomi Bloom

No. Jenis Dimensi

Pengetahuan

Indikator Nomor

Soal

1. Pengetahuan

Faktual

8.1.2 Menyebutkan sumber

energi panas

17

8.1.3 Menyebutkan

manfaat energi panas

3, 4

8.1.11 Menyebutkan

contoh aplikasi bunyi di

kehidupan sehari-hari

12, 14

8.2.1 Menjelaskan sumber

energi alternatif

18, 19

42 Sri Fatmawati, Loc.cit.

43 Permendikbud No 20 Tahun 2016, Loc.cit.

44

Sri Fatmawati, Op.cit, hal. 6

Page 40: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

29

No. Jenis Dimensi

Pengetahuan

Indikator Nomor

Soal

2. Pengetahuan

Konseptual

8.1.1 Menjelaskan

pengertian energi

1

8.1.4 Menjelaskan

mengenai perpindahan

panas

5, 6

8.1.5 Menjelaskan

pengertian energi bunyi

7

8.1.7 Menjelaskan

penyerapan bunyi

8

3. Pengetahuan

Prosedural

8.3.1 Menjelaskan proses

terjadinya bunyi pada alat

musik

13, 15,

16

4. Pengetahuan

Metakognitf

8.1.8 Menentukan media

perambatan bunyi

9

8.1.10 Menentukan jenis-

jenis bunyi

11

Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada dimensi pengetahuan

pembelajaran IPA materi energi, peneliti memberikan tes dengan

mengerjakan soal sebanyak 17 berbentuk pilihan ganda yang

dikerjakan secara individu.

7. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

llmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu

Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris

„science’. Kata „science’ sendiri berasal dari kata dalam Bahasa

Latin „scientia’ yang berarti saya tahu. „Science’terdiri dari social

sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu

pengetauan alam). Namun, dalam perkembangannya science sering

diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan

dengan etimologi. Untuk itu, dalam hal ini kita tetap menggunakan

Page 41: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

30

istilah IPA untuk merujuk pada pengertian sains yang kaprah yang

berarti natural science.45

Untuk mendefinisikan IPA tidaklah mudah, karena sering

kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian sains

sendiri. Menurut H.W Fowler, “IPA adalah pengetahuan yang

sistematis dan dirumuskan, yangberhubungan dengan gejala-gejala

kebendaan dan didasarkann terutama atas pengamatan dan

deduksi”.46

IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di

permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang

dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan

indera. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik

makhluk hidup maupun benda mati yang diamati.

Adapun Wahyana mengatakan bahwa IPA adalah suatu

kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam

penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta,

tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.47

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA

adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara

umum terbatas pada gelaja-gejala alam, lahir, dan berkembang

melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka, jujur, dan

sebagainya.48

IPA merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan alam

yang dapat diamati dengan indera manusia dan menggunakan teori-

teori yang telah ditetapkan oleh penemu-penemu terdahulu yang

45 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Surabaya : PT Bumi Aksara, 2010), hal. 136

46

Ibid.

47

Ibid.

48 Ibid, hal 136-137

Page 42: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

31

menjadikan IPA suatu pengetahuan yang telah tersusun dengan

sistematis.

a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada hakekatnya

adalah produk, proses, sikap dan teknologi. Oleh karena itu

pembelajaran IPA sebaiknya dilasanakan secara inkuiri ilmiah.

Agar bisa mempelajari IPA secara inkuiri ilmiah, pembelajaran

IPA harus didukung dengan pengelolaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru yang professional agar mendapatkan pelajaran

yang memuaskan.49

Guru sebagai ujung tombak mata pelajaran IPA merupakan

subjek utama yang perlu ditingkatkan profesionalnya, agar kualitas

pembelajaran meningkat. Hal ini karena kemampuan profesional

guru telah resmi dicanangkan oleh pemerintah bahwa profesi guru

disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga profesional.

Secara formal, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk,

sebagai prosedur. Sebagai proses diartikian semua kegiatan ilmiah

untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk

menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai

hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah

atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau

disiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah

metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset

pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific

method).50

49 Apridayani Marasabessy, “Analisis Pengelolaan Pembelajaran yang Dilakukan Oleh Guru

yang Sudah tersertifikasi Danyang Belum Tersertifikasi Pada Pembelajaran Ipa Di Kelas V

Sekolah Dasar”, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol 13, 2012, hal. 8

50

Trianto, Op.cit, hal 137

Page 43: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

32

b. Hakikat Pembelajaran IPA

Secara umum hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari gelaja-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal

dengan proses ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting

berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.51

Merujuk pada hakikat IPA sebagaimana dijelaskan di atas,

maka nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran

IPA antara lain sebagai berikut:

1) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis

menurut langkah-langkah metode ilmiah.

2) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,

mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan

masalah.

3) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

masalah baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun

dalam kehidupan.

Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan

pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-

tujuan tertentu yaitu:

1) Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat

hidup dan bagaimana bersikap;

2) Menanamkan sikap hidup ilmiah;

3) Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan;

4) Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta

menghargai para ilmuwan penemunya;

5) Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam

memecahkan permasalahan.

Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan

pendidikan secara umum sebagaimana termaktub dalam taksonomi

Bloom bahwa diharapkan dapat memberikan pengetahuan

51 Ibid, hal. 141

Page 44: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

33

(kognitif), yang merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis

pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan dasar dari prinsip

dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Pengetahuan secara garis besar tentang fakta yang ada di alam

untuk dapat memahami dan memperdalam lebih lanjut, dan melihat

adanya keterangan serta keteraturannya.

Dari uraian tersebut, maka hakikat dan tujuan pembelajaran IPA

diharapkan dapat memberikan antara lain sebagai berikut :

1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan

konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling

ketergantungan, dan hubungan antara sains dan teknologi.

3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,

memecahkan masalah dan melakukan observasi.

4) Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitif, obyektif, jujur,

terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.

5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analitis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip

sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.

6) Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari

keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapanya dlam

teknologi.

Untuk itu perlu dikembangkan suatu model pembelajaran IPA

yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Guru hanya

menjadi tangga yang membantu siswa untuk mencapai tingkat

pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa

dapat menaiki tangga tersebut.52

52 Ibid, hal. 143

Page 45: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

34

Pembelajaran IPA merupakan salah satu pembelajaran pokok

yang ada di sekolah dasar. Pembelajaran IPA memiliki banyak

materi yang harus di pelajari yang berkaitan tentang alam di sekitar

kita yang telah diketahui sampai yang belum dketahui. Dalam

pembelajaran IPA lebih mengutamakan proses penerimaan dalam

pembelajaran yang akan berdampak pada pemahaman siswa dalam

menerima pembelajaran IPA. Meskipun pembelajaran IPA

berkaitan dengan lingkungan sekitar tetapi pembelajaran IPA

memiliki kemampuan berpikir kritis sehingga banyak siswa yang

merasa kesulitan dalam mempelajarinya, maka dari itu dalam

mempelajari IPA haruslah diketahui konsep suatu materi tersebut

agar dapat memahami secara menyeluruh.

8. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD)

Ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah dasar yang perlu

diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik

khususnyadi tingkat Sekolah Dasar (SD). Seorang guru harus dapat

menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya,

maka sangat penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik

siswanya. Berikut ini adalah bentuk bentuk karakteristik siswa SD antara

lain sebagai berikut:53

a. Senang bermain

Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan

pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah.

Guru SD seharusnyanya merancang model pembelajaran yang

memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru

hendaknya mengembangkan model pembelajaran yang serius tapi

santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang seling antara

mata pelajaran serius seperti IPA, Mateematika, dengan pelajaran

53 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,

2015), hal. 154

Page 46: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

35

yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau

seni budaya dan keterampilan dan dapat dilakukan secara terpadu.

b. Senang bergerak

Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat

duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu,

guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan

anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk

jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.

c. Anak senang bekerja dalam kelompok

Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek

yang penting dalam proses sosialisasi, seperti : belajar memenuhi

aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung

pada diterimanya di lingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab

belajar bersaing dengan orang lain secara sehat, mempelajari olahraga

dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model

pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar

dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi.

d. Senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara

langsung

Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap

operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar

menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama.

Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih

dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan

memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian, guru hendak

merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat

langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih

memahami tentang konsep IPA jika langsung dengan praktiknya.

Siswa sekolah dasar merupakan transisi dari masa kekanak-

kanakan menjadi masa anak-anak yang sudah diberikan tanggung

jawab ringan yang dilatih untuk menghadapi masa yang akan datang.

Page 47: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

36

Karakteristik pada anak sekolah dasar masih senang dengan dunia

mereka yang penuh dengan keseruan masa anak-anak, yang memiliki

tingkat emosional belum stabil. Pada usia sekolah dasar anak masih

harus mendapat pengarahan dan tuntunan sehingga nantinya akan

terbentuk sebuah karakter yang baik. Begitu pun dalam pembelajaran,

seorang guru harus mengerti dan memahami karakteristik anak didik

yang satu sama lain tidaklah sama tetapi saat masih usia sekolah dasar

sebagian besar anak-anak masih dalam tahap berpikir secara konkret

yang harus diberikan contoh nyata yang ada di kehidupan sehari-hari.

9. Materi IPA Energi

Dalam pembelajaran IPA kelas IV ada beberapa materi pembahasan

yang perlu dipahami peserta didik. Dikarenakan semua merupakan konsep

dari ilmu yang perlu dipelajari. Namun, dalam penelitian ini peneliti

mengkaji materi energi yaitu energi panas, energi bunyi dan energi

alternatif. Karena materi tersebut terdapat beberapa konsep abstrak yang

perlu dipahami lebih jelas oleh peserta didik.

“ Istilah energi berasal dari bahasa Yunani yaitu έvργεια – energeia

yang berarti aktivitas. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan

untuk melakukan kerja. Dalam pengertian sehari-hari, energi dapat

didefinisikan sebagai suatu pekerjaan. Tanpa energi, dunia ini akan diam

atau statis”.54

Di dalam Al-Qur‟an juga telah dijelaskan pada surah Yasiin

ayat 80 terdapat kandungan tentang energi

ون د وق ه ت ن م م ت ن أ ا ذ إ ف ا ز ا ن س ض خ أ س ال ج ن الش م م ك ل ل ع ي ج ر ال

Artinya: “yaitu (Allah) yang telah menjadikan untukmu api dari kayu

yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”

Hasil dari pepohonan tersebut yang berupa serat maupun karbohidrat,

selain untuk pangan juga bisa diolah menjadi sumber energi – seperti

bioethanol untuk jaman ini dan yang berupa minyak bisa diolah menjadi

54 Sutarno, Sumber Daya Energi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 1

Page 48: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

37

biodiesel. Ada beberapa energi di dalam kehidupan manusia antara lain

sebagai berikut:

a. Energi Panas

“Energi panas (kalor) sering juga disebut energi termis. Jadi, panas

(kalor) mengalir dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih

rendah”.55

Panas didefinisikan sebagai bentuk energi dalam keadaan

transit. Adanya energi transit ini oleh karena perbedaan temparatur

antara sumber energi datang dengan energi yang pergi. Perlu

diketahui energi itu sendiri tidak dapat dikatakan panas apabila ia

sendiri belum mulai mengalir atau pergi.56

“Panas yang terdapat

dipermukaan bumi berasal dari berbagai sumber panas, yaitu panas

dari alam (sinar matahari, panas bumi) dan panas dari buatan

manusia”.57

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan

panas alami di pagi maupun panas buatan. Semua benda yang dapat

menghasilkan panas disebut sumber panas. Sumber panas utama

kehidupan di bumi adalah matahari. Matahari yang sampai ke

permukaan bumi itu sebagian besar diubah menjadi bentuk energi

lain yang menjadi sumber energi dipermukaan bumi, misalnya

tanaman menggunakan cahaya matahri untuk melakukan fotosintesa

dan hewan serta manusia memakan tanaman.58

Selain matahari, api

juga dapat dikatakan sumber panas. Api memiliki banyak manfaat di

dalam kehidupan seperti untuk memasak ataupun digunakan untuk

membuat api unggun.

Panas dapat melakukan perpindahan, ada tiga cara perpindahan panas

yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. “Perpindahan panas dapat

didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu tempat ke tempat

lainnya karena adanya perbedaan suhu antara kedua tempat

55 Asan Damanik, Fisika Energi, (Yoygakarta: Universitas Sanata Dharma, 2011), hal. 58

56

J.f. Gabriel, Fisika Lingkungan, (Jakarta: Hipokrates, 2001), hal. 198

57

Ibid, hal. 199

58

Asan Damanik, Op.cit, hal. 127

Page 49: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

38

tersebut”59

. Proses perpindahan panas mengalir dengan sendirinya

yang mengakibatkan terjadinya gaya dorong pada aliran panas

tersebut adalah perubahan suhu.60

Berikut ini adalah pemaparan cara

perpindahan panas:

1) Konduksi

“Konduksi ialah pemaparan panas dari suatu objek yang

sepenuhnya lebih tinggi ke objek lain dengan jalan kontak

langsung”.61

Konduksi juga merupakan proses perpindahan

kalor dimana kalor mengalir dari daerah bersuhu tinggi ke

daerah bersuhu rendah dalam suatu medium yang berlainan

yang bersinggungan secara langsung.62

Contoh apabila

memanaskan ujung besi maka ujung besi lainnya akan terasa

panas. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari ketika kita

sedang membuat teh atau kopi menggunakan air panas, maka

saat mengaduknya dengan menggunakan sendok yang berbahan

logam ujung sendok yang dipegang akan terasa panas.

Dalam proses konduksi ini, mekanisme mengalirnya energi

panas yang terjadi pada cairan, padat atau gas mempunyai

prinsip yang sama, namun ada sedikit perbedaan. Sebagai

contoh proses konduksi yang terjadi pada molekul gas nitrogen;

nitrogen secara normal mengandung diatomik.63

2) Konveksi

Pada proes konveksi, dimana energi panas

ditransfer/dipindahkan melalui aliran fluida/zat alir; pada saat

yang bersamaan terjadi pula proses konduksi, namun proses

konveksi diutamakan. Konveksi yang terjadi secara alami yaitu

udara panas dengan berat jenis ringan bergerak ke atas dari

59 M.Syaiful, M.S., Mekanisme Perpindahan Energi, (Bogor: IPB Press, 2009), hal. 3

60

Ibid, hal. 5

61

Sutrisno dan Arif Tjahjono, Fisika Dasar II (Untuk Sains dan Kedokteran), (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), hal. 92

62

Efrizon Umar, Buku Pintar Fisika, (Depok: Media Pusindo, 2008), hal. 128

63

J.f. Gabriel, Op.cit, hal.209

Page 50: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

39

permukaan panas. Sedangkan udara dingin mempunyai berat

jenis lebih besar dari udara panas bergerak turun menduduki

tempat udara panas tadi.64

Secara sederhana konveksi adalah

proses perpindahan kalor yang diikuti pula oleh perpindahan

artikel-partikel media perantaranya.” Konveksi sangat besar

peranannya dalam proses perpindahan kalor antara permukaan

padat cairan atau gas yang ada di dekatnya”.65

Jadi, konveksi

merupakan perpindahan panas melalui zat perantara dan diikuti

oleh partikel-partikel zatnya. Contoh konveksi dalam kehidupan

sehari-hari yaitu ketika sedang memasak air menggunakan panci

dan diletakkan di atas kompor gas tampak ada energi pada

daerah tersebut.

3) Radiasi

Radiasi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi dari

benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah yang

terpisah di dalam ruang, bahkan jika terdapat ruang hampa di

antara benda tersebut. “Laju perpindahan kalor dengan cara

radiasi yang meninggalkan suatu permukaan tergantung pada

suhu mutlak dan sifat permukaan pemancar kalor”.66

Jadi,

radiasi merupakan perpindahan panas tanpa melalui zat

perantara. Adapun contoh dari radiasi yang kita temukan di

kehidupan sehari-hari yaitu pancaran sinar matahari pada siang

hari yang langsung dapat dirasakan oleh kulit, saat pembakaran

kayu untuk api unggun jika kita mendekat akan terasa panas.

Hal-hal tersebut merupakan perpindahan kalor secara radiasi

yang ada dilingkungan sekitar.

64 Ibid.

65

Efrizon Umar, Op.cit, hal. 129

66

Ibid, hal. 183

Page 51: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

40

b. Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik

“Bunyi dapat juga diartikan getaran, sehingga energi bunyi berarti

juga getaran”.67

Banyak sekali fenomena yang menghasilkan bunyi.

Misalnya pembakaran minyak dalam suatu mesin, selalu

menghasilkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan instrumen musik,

gerakan badan, pohon atau daun juga menghasilkan bunyi. Ruang

mulut dan ruang hidung manusia merupakan struktur resonansi untuk

menghasilkan vibrasi melalui pita suara. Demikian pula garputala

yang digetarkan akan menghasilkan bunyi. Dari contoh di atas dapat

disimpulkan bunyi itu bisa berasal dari alam, dan bisa berasal dari

perbuatan manusia.68

Untuk contoh yang lebih jelas mengenai adanya energi bunyi

atau energi getaran yaitu apabila orang melihat jatuhnya sebuah

benda dari suatu ketinggian tertentu. Pada saat benda itu jatuh di

suatu lantai, energi kinetinya berubah menjadi energi panas dan juga

energi getaran, yaitu timbulnya suatu getaran pada lantai yang

menimbulkan bunyi. Apabila getaran yang ditunjukkan itu sangat

besar, maka dapat diraskan adanya energi getarannya yaitu terlihat

getarannya benda-benda lain disekitarnya.69

Bunyi mempunyai frekuensi alah satuan Hertz (Hz).70

Pada bunyi

dibedakan menjadi 3 daerah pembagian frekuensi bunyi yaitu:

1) 0-16 Hz (20 Hz) : Daerah infrasonik, yang termasuk di sini

adalah getaran tanah, gempa bumi. Frekuensi 0-16 Hz ini

biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, getaran bangunan

maupun mobil truk. Frekuensi lebih kecil dari 16 Hz akan

mengakibatkan perasaan yang kurang nyaman, kelesuan kadang-

kadang dapat menimbulkan perubahan pada penglihatan. Apabila

67 Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2002, cet XI,

hal. 83

68

Sutrisno dan Siti Ahmiarti, Fisika Dasar I (Mekanika, Fluida, Dan Gelombang), (Jakarta:

UIN Press, 2007), hal. 289

69

Drs. Maskoeri Jasin, Loc.cit.

70

J.f. Gabriel, Op.cit, hal. 168

Page 52: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

41

vibrasi bunyi dengan frekuensi infra yang mengenai tubuh akan

menyebabkan resonansi dan akan terasa sakit pada beberapa

bagian tubuh.71

Adapun jenis makhluk hidup yang dapat

menerima frekuensi tersebut yaitu hewan. Seperti gajah, jangkrik

dan anjing.

2) 16-20.000 Hz : Daerah sonik, yaitu daerah yang termasuk

frekuensi yang dapat didengar/frekuensi pendengaran

(audiofrekuensi). Dari hasil percobaan, diperoleh kepekaan

telinga terhadap frekuensi bunyi berada diantara 16-4.000 Hz.72

Gendang telinga manusia juga hanya mampu menerima energi

getaran yang ditimbulkan oleh sumber getar yang frekuensinya

paling rendah 16 getaran per detik (Hertz) dan paling besar

20.000 getaran per detik.73

3) Di atas 20.000 Hz : Daerah ultrasonik (daerah diatas ambang

pendengaran).74

Frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik

(jangan kacaukan dengan supersonik, yang digunakan untuk

benda yang bergerak dengan laju yang lebih cepat dari kecepatan

bunyinya). Banyak hewan dapat mendengar frekuensi ultrasonik;

anjing, misalnya, dapat mendengar bunyi setinggi 50.000 Hz, dan

kelelawar dapat mendeteksi frekuensi sampai setinggi 100.000

Hz.75

Energi bunyi juga di dapat pada alat musik, sumber dapat bunyi

atau bergetar jika dipukul, dipetik, ditiup dan digesek. Alat musik

secara alami dapat menimbulkan bunyi dikarenakan adanya

resonansi yang menggetarkannya. Sumber bunyi yang dimaksud

yaitu sumber getaran yang menggetarkan daerah sekelilinya. Kita

dapat membedakan berbagai wujud sumber bunyi antara lain senar

71 Sutrisno dan Siti Ahmiarti, Op.cit, hal. 289

72

Ibid, hal. 290

73

Drs. Maskoeri Jasin, Loc.cit.

74

Ibid.

75

Douglas. C. Giancoli, Fisika 1: edisi kelima, (Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 409

Page 53: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

42

atau dawai yang terbuat dari kawat yang ditegangkan dengan kedua

ujungnya yang dipegang tetap, dan juga permukaan suatu benda baik

yang berupa selaput atau lempengan dan rongga udara.76

Alat musik

bersenar dengan demikian menggunakan semacam penguat mekanis

yang dinamakan papan bunyi (piano) atau kotak bunyi (gitar, biola),

yang bekerja menguatkan bunyi dengan menyediakan permukaan

yang lebih luas yang bersentuhan dengan udara. Ketika senar

digetarkan, papan atau kotak bunyi digetarkan. Karena luas

permukaan yang bersentuhan dengan udara lebih besar, gelombang

bunyi yang dihasilkannya menjadi lebih kuat. Alat musik seperti alat

musik tiup, dan pipa organa menghasilkan bunyi dari getaran

gelombang berdiri di kolom udara dalam tabung atau pipa.

Gelombang berdiri dapat terjadi di udara dalam ruang apapun, tetapi

frekuensi yang ada cukup kecuali untuk bentuk yang sangat

sederhana seperti tabung yang panjang dan kecil.77

Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan dan

diserap oleh benda. Apabila gelombang suara mengenai tubuh

manusia (dinding) maka sebagian dari gelombang tersebut akan

dipantulkan dan sebagian lainnya akan diteruskan ke dalam tubuh.78

Bunyi dapat dipantulkan ke benda yang memiliki permukaan yang

keras seperti tebing, papan, gedung dan lain sebagainya dapat

disebut gema dan bunyi dapat diserap ke benda yang memiliki

permukaan lunak seperti styrofoam, kain dan kertas dapat disebut

gaung. Bunyi juga dapat merambat dalam beberapa zat diantaranya

zat cair, padat, dan udara.

c. Energi Alternatif

Energi alternatif merupakan energi pengganti dari energi yang

sebelumnya dan bersifat tidak akan habis. Sumber energi alternatif

antara lain matahari, air, angin, panas bumi, dan biomassa.

76 Peter Soedojo, Fisika Dasar, (Yogyakarta: Andi,2004), hal. 25

77

Douglas. C. Giancoli, Op.cit, hal. 419

78

Sutrisno dan Siti Ahmiarti, Op.cit, hal 292

Page 54: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

43

Matahari adalah sumber energi raksasa. Matahari dapat

memenuhi semua kebutuhan energi kita hingga berlipat-lipat

jumlahnya jika kita dapat memanfaatkannya secara efektif. Karena

matahari akan tetap bersinar sampai jutaan tahun lamanya, matahari

dapat menjadi sumber energi yang berkesinambungan.79

Matahari

memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kehidupan makhluk

hidup di bumi ini. Matahari dapat disebut juga energi surya. Energi

surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas

surya (matahari) melalui perlatan tertentu menjadi sumber daya alam

bentuk lain.80

Dalam pemanfataan energi surya dapat dikelompokkan

menjadi dua jenis yaitu, energi surya pasif dan energi surya aktif.

Energi surya pasif mengacu pada pemanfaatan energi matahari tanpa

menggunakan alat mekanik. Misalnya alat pemanas surya pasir, alat

pendingin surya pasif dan pencahayaan rumah. Energi surya aktif

mengacu pada pemanfatannya menggunakan energi mekanis dalam

pengumpulan, penyimpanan dan pendistribusian energi surya.

Misalnya pemanfaatan surya aktif untuk system pemanas air yang

disebut system pemanas surya aktif, system pompa surya aktif yang

digunakan untuk mensirkulasikan air melalui sistem.81

Air juga merupakan salah satu sumber energi alternatif. Energi

air adalah energi yang berasal dari kekuatan air yang bergerak.energi

air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan

manusia sejak beberapa puluh abad yang lalu. Diberbagai negara

telah memanfaatkan energi air sebagai pembangkit tenaga air

(PLTA). Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) termasuk bentuk

pembangkit energi terbarukan yang telah digunakan secara luas.

Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tenaga

listrik yang mengubah energi gravitasi air menjadi energi listrik.

Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah

79 John Stringer, Energi , (Solo: Tiga Serangkai, 2009), hal. 18

80

Sutarno, Op.cit, hal. 131

81

Ibid, hal. 132

Page 55: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

44

energi potensial menjadi energi kerja mekanis poros yang akan

memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi listrik.

Air sebagai bahan buku PLTA dapat diperoleh dengan berbagai

cara, misalnya dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar

turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersama-sama air hujan)

dengan menggunakan kolam tandon air atau waduk sebelum

disalurkan untuk memutar turbin.82

Angin merupakan sumber energi yang berkesinambungan

karena angin dapat diperbaharui dan tidak menghasilkan polutan dan

limbah. Angin dapat dimanfaatkan untuk memutar kincir angin dan

turbin angin. Kebanyakkan ladang turbin angin dibangun di daratan,

walaupun ada juga yang dibangun di laut.83

“Turbin angin terdahulu

banyak dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara Eropa

lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill”.84

“Panas Bumi (geotermal) adalah sumber energi panas yang

terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral

dan gas lainnya secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan

dalam suatu sistem Panas Bumi”.85

Pembangkit listrik tenaga

geotermal menggunakan energi panas dari dalam Bumi. Cara

termudah untuk memanfaatkan energi ini adalah dengan memompa

air panas Bumi secara alamiah dan menggunakannya untuk

menghangatkan gedung atau memanfaatkan uap air yang dihasilkan

untuk membangkitkan listrik.86

Biomassa dapat dipahami sebagai regeneratif (terbarukan) bahan

organik yang digunakan untuk menghasilkan energi. Sumber-sumber

ini termasuk vegetasi akuatik atau terestrial, residu dari kehutanan

atau pertanian, limbah hewan dan limbah rumah tangga. Dalam

82 Ibid, hal. 107-108

83

John Stringer, Op.cit, hal. 22

84

Sutarno, Op.cit, hal.145

85

Ibid, hal. 87

86

John Stringer, Op.cit, hal. 30

Page 56: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

45

istilah awam, biomassa berarti dibuat dari tanaman, kayu, pupuk

kandang, tanah mengisi gas dan bahan bakar alkohol.87

Energi biomassa berasal dari bahan organik dan sangat beragam

jenisnya. Sumber energi biomassa dapat berasal dari tanaman

perkebunan atau pertanian seperti minyak tepung jagung, minyak

kedelai, pati gandum, dan minyak sayur, berasal dari hutan,

perternakan atau bahkan sampah.88

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kajian

hasil penelitian yang sesuai dengan apa yang akan peneliti lakukan

diantaranya yaitu:

Danny Sudrajat meneliti tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif

Teknik Giving Question and Getting Answer Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa memberikan kesimpulan bahwa, dengan menggunakan

strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answer dapat

meningkatkan Hasil belajar matematika siswa mempunyai kemampuan

matematika siswa lebih baik yaitu memiliki rata-rata sebesar 65,75. Hasil

belajar matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional

metode eskpositori mempunyai kemampuan matematika siswa rata-rata

sebesar 58,8. Strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answer

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini lebih lanjut

dapat di lihat dari hasil pengujian rata-rata hasil belajar matematika siswa

yang cukup signifikan. Secara empiris terlihat bahwa rata-rata hasil belajar

matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran Giving Question and

Getting Answer lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan

pembelajaran konvensional.89

87 Sutarno, Op.cit, hal. 75

88

Ibid, hal.76

89

Danny Sudrajat, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Giving Question and Getting

Answer Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, hal. 108, tidak dipublikasikan.

Page 57: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

46

Ning Tias Prima Wilinda meneliti tentang Keefektifan Strategi Giving

Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam

Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 06 Petarukan Pemalang”90

memberikan kesimpulan terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas IV yang

signifikan antara yang kegiatan pembelajarannya menerapkan strategi giving

question and getting answer dan yang kegiatan pembelajarannya berpusat

pada guru. Perbedaan ini dapat dilihat melalui signifikansi hasil uji U Mann

Whitney. Hasil pengujian yang diperoleh yaitu 0,048. Karena signifikansi

0,048 < 0,05, maka Ho ditolak, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar

yang signifikan. Hasil belajar IPA siswa kelas IV yang pembelajarannya

menggunakan strategi giving question and getting answer lebih baik

dibanding yang kegiatan pembelajarannya berpusat pada guru, yang

ditunjukkan dengan rata-rata nilai hasil postes pada kelompok eksperimen

yaitu 88,26, sedangkan pada kelompok kontrol yaitu 81,20. Selisih antara

keduanya yaitu 7,06. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa kelas IV

yang pembelajarannya menggunakan strategi giving question and getting

answer lebih baik dibandingkan dengan yang kegiatan pembelajarannya

berpusat pada guru.

Muhammad Aziz Azly meneliti tentang Pengaruh Metode Pembelajaran

Giving Question and Getting Answer Terhadap Kemampuan Pemahaman

Konsep Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung,

memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode

pembelajaran Giving Question and Getting Answer dibuktikan dengan hasil

uji t yang diperoleh bahwa thitung = 3,58 dan ttabel = 2.003. hasil perhitungan

tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel . Dapat disimpulkan berarti H1

diterima dan H0 ditolak, maka terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan

90 Ning Tias Prima Wilinda, “Keefektifan Strategi Giving Question And Getting Answer

Terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 06 Petarukan

Pemalang”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013, hal. 66, tidak

dipublikasikan.

Page 58: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

47

metode pembelajaran Giving Question and Getting Answer terhadap

kemampuan pemahaman matematis.91

Hasil penelitian relevan yang saya gunakan ada kaitannya dengan

proposal penelitian yang saya buat. Pada hasil penelitian relevan yang

pertama kaitannya dengan proposal penelitian saya, yaitu terletak pada

penggunaan strategi pembelajaran giving question and getting answer. Dan

pada kaitan proposal penelitian yang saya buat dengan hasil penelitian

relevan yang kedua yaitu terletak pada pengaruh penggunaan strategi

pembelajaran question and getting answer terhadap hasil belajar tematik

siswa sekolah dasar.

C. Kerangka Berpikir

Pada pembelajaran aktif kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa atau

student centered, tetapi kenyataannya masih saja ada siswa yang belum berani

mengeluarkan potensi dirinya untuk meningkatkan kemampuan kognitif

siswa dalam pembelajaran IPA dan membuat lebih mengaktifkan siswa

dalam untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan efektif dengan

pembelajaran yang menyenangkan. Untuk meningkatkan hal-hal tersebut

guru dapat menggunakan berbagai cara salah satunya adalah menggunakan

strategi dalam pembelajaran, strategi yang digunakan merupakan strategi

yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Pada strategi ini siswa dinilai kognitifnya pada ranah kognitif C1 dan C2.

Pertama, pada saat guru memberikan dua kartu indeks kepada masing-masing

siswa saat itu terlihat perhatian siswa saat guru sedang memberikan arahan,

pada tahap ini siswa dikembangkan proses kognitif C1 yaitu mengingat

dimana siswa menedengarkan arahan guru. Kedua, guru memerintahkan tiap

siswa untuk melengkapi kalimat kartu 1 yang diisi dengan pertanyaan tentang

apa yang belum dimengerti selama pembelajaran dan kartu 2 diisi dengan

pernyataan tentang materi yang telah dimengerti dengan maksud untuk

91 M. Aziz Azly, “Pengaruh Metode Pembelajaran Giving Question and Getting Answer

Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 6

Bandar Lampung”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung, 2017,

hal. 3, tidak dipublikasikan.

Page 59: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

48

dijelaskan ke kelompok lain, pada langkah ini siswa dilatih kemampuan

proses kognitf C1 dengan siswa ditujukan untuk menyatakan hal yang belum

dimengerti dan yang telah dimengerti selama guru menjelaskan dengan

mengulang dan menjelaskannya melalui tulisan sekaligus siswa merangkum

dan mengingat apa yang telah ia dapatkan, pada tahap kedua ini siswa juga

dilatih kemampuan proses kognitif C2 dengan melatih kemampuan anak

memahami dalam bentuk merangkum apa yang telah didapatnya dan

mengkonstruksi materi apa yang telah dipelajari. Ketiga, guru membuat

kelompok kecil terdiri dari 4-5 siswa dan perintahkan setiap kelompok untuk

memilih pertanyaan paling relevan untuk diajukan dan pertanyaan paling

menarik untuk dijawab dari kartu anggota kelompok mereka.

Siswa dapat mendiskusikan dengan teman sekelompoknya lalu memilih

dan juga menentukan pertanyaan yang akan diajukan kepada teman kelompok

lain, pada tahap ini siswa dilihat kemampuan proses kognitif C2 dengan cara

memilih dan membandingkan pertanyaan dan pernyataan siapa yang akan

diajukan kepada kelompok lain dengan cara berdiskusi dan memutuskan satu

diantara pertanyaan dan pernyataan milik temannya yang lain dengan

kesepakaran bersama. Keempat, setiap kelompok untuk melaporkan

pertanyaan untuk diajukan yang telah dipilih saat diskusi, tahap ini mengarah

pada ranah proses kognitif C1 setiap siswa mengingat pertanyaan dan

pernyataan yang diajukan kelompok lain untuk dijawab oleh kelompoknya

secara bergantian agar setiap anggiota kelompoknya memiliki peran tidak

hanya mendengarkan saja dan ranah proses kognitif C2 dimana siswa mampu

mentransfer pengetahuan yang telah di dapat melalui pertanyaan kelompok

lain dan juga siswa dapat menyimpulkan makna dari pertanyaan tersebut

melalui jawabannya. Pastikan ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan

itu, jika tidak guru harus menjawabnya, siswa diberi kesempatan untuk

menyebutkan pertanyaan yang telah dipilih melalui diskusi dan kelompok

lain berkesempatan untuk menjawab dengan mengemukakan apa yang telah

ia pahami mengenai pertanyaan tersebut. Kelima, pada tahap terakhir ini

setiap kelompok untuk melaporkan pertanyaan untuk dijawab yang ia pilih.

Page 60: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

49

Perintahkan anggota kelompoknya untuk berbagi jawaban dengan siswa

yang lainnya, pada langkah akhir ini guru menugaskan siswa untuk

melaporkan apa yang telah diapat dari pelajaran yang telah dipelajari

sehingga tidak hanya satu siswa yang mengerti tetapi seluruhnya dapat

mengerti pelajaran yang telah dipelajari. Pada tahap terakhir ini siswa

diarahkan ke ranah proses kognitif C2 yaitu siswa dapat berbagi jawaban

yang berarti mentransfer kemampuan kognitifnya kepada temannya yang

masih belum memahami dan juga menyimpulkan materi yang telah dipelajari

dengan bersama-sama dan gurupun ikut serta untuk memberikan arahan saat

siswa menyimpulkan pelajaran.

Jadi, pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif

tipe giving question and getting answer ini dikembangkan proses kognitifnya

yaitu mengingat dan memahami, dikarenakan dengan siswa mengingat

disertai dengan memahami siswa dapat lebih mengerti makna dari

pembelajaran yang mereka laksanakan. Dengan menggunakan strategi ini

siswa tidak hanya mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan tetapi juga

dapat mengembangkan kemampuan proses kognitif dimana sebagian dari

mereka masih ada yang kurang dalam mengembangkan kemampuan proses

kognitifnya salah satunya bagian dari memahami yaitu mentranfer

pengetahuan dan merangkum atau menyimpulkan pelajaran yang telah

didapatkannya.

Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif yaitu strategi giving

question and getting answer, siswa dapat lebih aktif sehingga memberikan

peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan proses kognitifnya

dan keberaniannya dalam mengungkapkan gagasan dan yang nantinya dapat

menghasilkan hasil akhir dalam pembelajaran IPA lebih meningkat, lebih

melakat dalam ingatannya dan lebih baik dari sebelum menggunakan strategi

tersebut.

Page 61: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

50

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Langkah-langkah Strategi

Pembelajaran Aktif tipe Giving

Question and Getting answer

Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting

answer yang ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan

siswa setelah menerima pembelajaran

1. Guru memberikan dua kartu indeks

kepada masing-masing siswa.

2. Guru memerintahkan tiap siswa

untuk melengkapi kalimat

kartu 1 : pertanyaan

kartu 2 : pernyataan

5. Setiap kelompok untuk melaporkan

pertanyaan untuk dijawab yang ia

pilih. Perintahkan anggota

kelompoknya untuk berbagi

jawaban dengan siswa yang lainnya.

3. Guru membuat kelompok kecil

terdiri dari 4-5 orang dan untuk

memilih pertanyaan dan pernyataan

siapa yang akan diajukan

4. Setiap kelompok siap untuk

ditunjuk atau mengajukan diri untuk

bertanya dan mengemukakan materi

yang telah dipahami

Aspek kognitif yang

digunakan yaitu C1, C2 dan

C3.

C1

C1 dan C2

C2

C2

C2

Guru kurang bervariasi dalam menggunakan strategi pembelajaran

sehingga hasil belajar siswa belum seluruhnya mencapai KKM

Page 62: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

51

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di

atas maka hipotesis penelitian ini dapat diajukan hipotesis penelitian, yaitu

terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan strategi pembelajaran aktif

tipe giving question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif

IPA siswa kelas 4 MI/SD.

Page 63: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

52

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Islamiyah Ciganjur Jakarta

Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada 19 Februari 2018 sampai dengan 5

Maret 2018 di semester genap tahun ajaran 2017/2018.

Tabel 3.1

Kegiatan dan Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan

November Desember Januari Februari Maret April

1. Penyusunan

Proposal

2. Pembuatan

Instrumen

3. Seminar

Proposal

4. Revisi

Proposal

5. Perbaikan

Instrumen

6. Uji Coba

Instrumen

7. Pelaksanaan

Penelitian

8. Analisis

Data

9. Penyempur

naan

Laporan

52

Page 64: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

53

B. Metode dan Desain Penelitian

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.92

“Metode penelitian

adalah cara-cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,

pengesahan dan penjelasan kebenaran atau cara yang ilmiah untuk mencapai

kebenaran ilmu guna memecahkan masalah”.93

Pada penelitian ini menggunakan metode penelitiannya adalah metode

kuantitatif. Metode kuantitatif mementingkan adanya variavel-variabel

sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan

dalam bentuk operasinalisasi masing-masing variabel. “Reliabilitas dan

validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan

pendekatan ini, karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil

penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model

penelitian jenis sejenis”.94

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan di dalam penelitian ini

adalah quasi eksperimen. “Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”.95

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-

Posttest Control Group Design. Paradigma dalam penelitian ini,

diilustrasikan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

92 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung : ALFABETA,

2011), cet 14, hal. 2

93

Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,

2010), hal 108

94

Ibid, hal. 121

95

Sugiyono, Op.cit , hal. 77

Page 65: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

54

Keterangan :

O1 = Tes Awal (Pretest) kelas eskperimen dan kelas kontrol

X = Perlakuan/treatment yang diberikan di kelas eskperimen menggunakan

strategi giving question and getting answer

O2 = Tes Akhir (Posttest) kelas eskperimen dan kelas kontrol

Pada desain ini terdapat dua kelompok, kelompok pertama diberi

perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan (X). Kelompok

yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang

tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Kemudian kedua kelompok

diberi pretest (O1) dan postest (O2).96

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

“Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti. Untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.97

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IV MI

Tarbiyatul Islamiyah tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 2 kelas

IV dengan jumlah 70 siswa/siswi. Penempatan siswa di MI Tarbiyatul

Islamiyah dilakukan secara merata dalam kemampuannya, tidak ada

kelas unggulan dan sebaliknya maka karakteristik antar kelas dapat

dikatakan homogen.

2. Sampel

“Sampel adalah suatu prosedur di mana hanya sebagian populasi saja

yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang

dikehendaki dari suatu populasi”.98

Sampel yang diambil dalam

penelitian ini adala 2 kelas, yaitu :

96 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Bandung : PT Refika Aditama, 2015), hal.136

97

Sugiono, Op.cit, hal. 215

98 Syofian Siregar, Op.cit, hal. 145

Page 66: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

55

a. Kelas eksperimen yaitu kelas B yang diberi perlakuan, kelas yang

dalam pembelajaran IPA menggunakan perlakuan strategi giving

question and getting anwer.

b. Kelas kontrol yaitu kelas A yang tidak diberi perlakuan, kelas

yang dalam pembelajaran IPA tidak menggunakan strategi giving

question and getting anwer hanya menggunakan metode ceramah

seperti biasa dilakukan.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Cluster Random Sampling. “Cluster Random Sampling adalah

teknik sampling daerah ini digunakan untuk menentukan sampel jika

objek/subjek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas”.99

Dari dua

kelas tersebut dipilih mana kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan

mengambil satu kertas yang bertuliskan kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 29 siswa/siswi

kelas IV B dan 26 siswa/siswi kelas IV A MI Tarbiyatul Islamiyah. Dari

sampel tersebut dilihat kehadirannya selama 5 kali pertemuan, jika hadir

dari pertemuan pertama sampai terakhir maka siswa tersebut akan

dijadikan sampel untuk diambil penilaian. Jadi sampel akhir setelah

siswa mengikuti 5 pertemuan adalah 23 siswa/siswi kelas IVB (kelas

eksperimen) dan 17 siswa/siswi kelas IVA (kelas kontrol).

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes

Tes menurut Riduwan, “tes sebagai instrument pengumpulan data

adalah serangkaian pertanyaan/latihan yang digunakan untuk mengukur

keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu/kelompok”.100

Tes merupakan sekumpulan pertanyaan yang digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai kemampuan kognitif siswa sebelum atau

99 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.cit, hal. 108

100

Ibid, hal. 153

Page 67: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

56

setelah peroses pembelajaran berlangsung. Bentuk tes bermacam-macam,

seperti soal pilihan ganda, soal essay, soal menjodohkan, dan lain-lain.101

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah dilakukannya strategi giving question and getting answer

apakah terdapat peningkatan atau tidak. Tes yang digunakan dalam

bentuk pilihan ganda yang berjumlah 17 soal yang telah tervalidasi.

2. Non Tes

Teknik non tes digunakans sebagai pendukung pencapaian dalam

penelitian. Adapun teknik non tes yang digunakan yaitu:

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti.102

Wawancara dilakukan pada penelitian ini sebagai studi

pendahuluan untuk mengetahui pembelajaran IPA yang selama ini

berlangsung di sekolah berkaian dengan strategi yang digunakan

guru dalam melaksanakan pembelajaran dan untuk mengetahui

permasalahan dalam pembelajaran IPA seperti KKM dan

kemampuan proses kognitif (hasil belajar) pada mata pelajaran IPA.

b. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain. Sutrisno Hadi

mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan”.103

Dalam observasi ini dilihat keterlaksanaan pembelajaran di kelas

yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dimana

peneliti dengan bantuan observer, apakah pembelajaran telah

101 Ibid.

102

Sugiono, Op.cit, hal. 137

103

Ibid, hal. 145

Page 68: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

57

terlaksana dengan baik atau perlu ditingkatkan lagi. Observasi ini

dilakukan oleh observer yang melihat aktivitas guru dan siswa saat

pembelajaran berlangsung.

Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data penelitian ini

adalah :

1) Sebelum melakukan penelitian, peneliti menentukan kelas

eskperimen dan kelas kontrol.

2) Sebelum memulai pembelajaran peneliti ingin melakukan tes

sebelum belajar yaitu pretest yang dilakukan di kelas kontrol

dan kelas eksperimen.

3) Melakukan pengajaran di kelas dengan cara mengajar di

kelas dan sekaligus melakukan observasi.

4) Melakukan pengajaran di kelas eskperimen dengan

menggunakan strategi giving question and getting answer

sebanyak tiga kali.

5) Melakukan pengajaran di kelas kontrol dengan menggunakan

metode konvensional (ceramah) sebanyak tiga kali.

6) Memberikan soal tes (posttest) pada kedua kelas, yaitu

berupa instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti dan

telah diuji sebelumnya.

Menilai hasil test (posttest) pada kedua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen yang menggunakan strategi giving question

and getting answer dan kelas kontrol yang menggunakan metode

konvensional.

E. Variabel Penelitian

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.104

Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi

104 Ibid, hal. 38

Page 69: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

58

dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) . Variabel

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.105

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran

aktif giving question and getting answer.

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas.106

Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kemampuan proses kognitif IPA.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.107

Instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu :

1. Instrumen Tes

Tes merupakan salah satu alat pengumpul data dalam penelitian

eksperimen pendidikan, apabila peneliti ingin mengukur hasil belajar

siswa. “Tes merupakan kumpulan pertanyaan yang digunakan untuk

menetahui aspek kognitif siswa setelah mempelajari suatu materi

pelajaran”.108

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis dalam

bentuk soal pilihan ganda, sebelum divalidiasi jumlah soal sebanyak

40 soal dan setelah soal divalidasi jumlah soal menjadi 17 soal yang

diberikan kepada sampel penelitian untuk diuji cobakan melalui

pretest dan posttest mengetahui pengaruh strategi giving question

and getting answer terhadap hasil belajar IPA materi tentang energi.

Hasil tes tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui nilai

kemampuan proses kognitif IPA materi tentang energi dengan

105 Ibid, hal. 39

106

Ibid.

107

Ibid, hal. 102

108

Jakni, Metode Penelitian Eksperimen Bidang Pnedidikaan, (Bandung: Alfabeta, 2016), hal.

155

Page 70: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

59

menggunakan strategi giving question and getting answer dan yang

tidak menggunakan strategi giving question and getting answer.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Proses Kognitif Siswa

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Nomor

Soal

Dimensi

kognitif

Jumlah

soal

8.

Memahami

berbagai

bentuk

energi dan

cara

penggunaa

nya dalam

kehidupan

sehari-hari

8.1

Mendeskripsi

kan energi

panas dan

bunyi yang

terdapat di

lingkungan

8.1.1

Menjelask

an

pengertian

energi

1*, 2 C1 2

8.1.2

Menyebut

kan

sumber

energi

panas

5, 7,

31*

C1 3

8.1.3

Menyebut

kan

manfaat

energi

panas

6, 8*,

9*, 10

C1 4

8.1.4

Menjelask

an

mengenai

perpindah

an panas

11*,

12*, 13

C2 3

8.1.5

Menjelask

an

pengertian

energi

bunyi

14, 15* C1 2

8.1.6

Menentuk

an media

perambata

n bunyi

16,

20*

C2 2

Page 71: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

60

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Nomor

Soal

Dimensi

kognitif

Jumlah

soal

8.1.7

Menjelask

an

penyerapa

n bunyi

17*, 19 C1 2

8.1.8

Menentuk

an jenis-

jenis bunyi

22*,

23, 26

C2 3

8.1.9

Menyebut

kan contoh

aplikasi

bunyi di

kehidupan

sehari-hari

24*,

27*

C1 2

8.2

Menjelaskan

berbagai

energi

alternatif dan

cara

penggunaanny

a

8.2.1

Menjelask

an sumber

energi

alternatif

32*,

33,

35*, 40

C2 4

8.3

Menjelaskan

perubahan

enerfi bunyi

melalui

penggunaan

alat musik

8.3.1

Menjelask

an proses

terjadinya

bunyi pada

alat musik

25*,

28*,

29, 30*

C1 4

Jumlah soal sebelum divalidasi 40

Jumlah soal yang digunakan atau setelah divalidasi 17

Ket : * = soal yang digunakan

2. Instrumen Non-tes

Instrumen non-tes yang digunakan adalah observasi yang

dilakukan melalui pengamatan langsung oleh peneliti kepada sumber

data yang ada diamati. Observasi yang diamati yaitu pra penelitian

Page 72: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

61

dan keterlaksanaan pembelajaran guru dan siswa selama

pembelajaran berlangsung.

G. Uji Coba Instrumen Tes

Uji coba intrumen tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas

instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Setelah

melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data

hasil uji coba dengan mencari validitas dan reliabilitas. Hal ini diuraikan

sebagai berikut:

1. Validitas

Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.109

Uji instrumen

dapat dilakukan dengan pendapat para ahli (judgement expert) yaitu

dosen pembimbing dan siswa di luar kelas eksperimen dan kelas

kontrol yaitu kelas V yang terdiri dari 46 siswa. Instrumen yang

diujicobakan terdiri dari 40 butir soal berbentuk pilihan ganda.

Untuk mengukur validitas soal tes yang akan digunakan dalam

penelitian, maka peneliti melakukan validitas butir soal dengan

menggunakan software ANATES versi 4.0.9. Adapun tolak ukur

untuk menginterpretasikan derajat validitas instrumen ditentukan

berdasarkan kriteria menurut Guilford (1956) sebagai berikut:110

Tabel 3.4

Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Validitas

0,90 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tepat/sangat baik

0,70 ≤ rxy < 0,90 Tinggi Tepat/baik

0,40 ≤ rxy < 0,70 Sedang Cukup tepat/cukup baik

0,20 ≤ rxy < 0,40 Rendah Tidak tepat/buruk

rxy <0,20 Sangat rendah Sangat tidak tepat

109 Syofian Siregar, Op.cit, hal. 162

110

Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.cit, hal.193

Page 73: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

62

Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Instrumen

Keterangan Item Soal

Jumlah Siswa 46

Jumlah Soal 40

Nomor Soal Valid 1, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 20, 22, 24,

25, 27, 28, 30, 31, 32, 35

Jumlah Soal Valid 17

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dari 14 indikator

dikembangkan menjadi 40 soal lalu di ujicoba kepada 46 siswa

kelas V setelah itu di uji validitas terdapat 11 indikator dan 17 soal

yang valid. Jadi, soal yang digunakan (valid) sejumlah 17 soal.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur

yang sama pula.111

Tinggi rendahnya derajat reliabilitas suatu

instrumen ditentukan oleh nilai koefisien korelasi antara butir soal

atau item pernyataan/pertanyaan dalam instrumen tersebut yang

dinotasikan dengan r. Untuk mengukur validitas soal tes yang akan

digunakan dalam penelitian, maka peneliti melakukan validitas butir

soal dengan menggunakan software ANATES versi 4.0.9. Tolak ukur

untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen ditentukan

berdasarkan kriteria menurut Guilford (1956) berikut:112

111 Syofian Siregar, Op.cit, hal. 173

112

Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.cit, hal.206

Page 74: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

63

Tabel 3.6

Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi

Reliabilitas

0,90 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tepat/sangat baik

0,70 ≤ r < 0,90 Tinggi Tepat/baik

0,40 ≤ r < 0,70 Sedang Cukup tepat/cukup baik

0,20 ≤ r < 0,40 Rendah Tidak tepat/buruk

r <0,20 Sangat rendah Sangat tidak tepat

Hasil uji reliabilitas instrumen tes melalui software ANATES dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas Kategori

0,64 Sedang

Berdasarkan dari perhitungan tersebut diperoleh hasil nilai uji

reliabilitas instrumen tes penelitian ini sebesar 0,64 yang berarti

reliabilitas sedang dan cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa

instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian.

Dari 40 soal yang telah diuji coba 17 soal yang valid dengan

koefisien korelasi 0,47 dan reliabilitas 0,64. Hal ini berdasarkan pada

proporsi keterwakilan indikator dari 14 indikator yang telah

ditentukan. Maka peneliti menggunakan soal nomor 1, 8, 9, 11, 12,

15, 17, 20, 22, 24, 25, 27, 28, 30, 32, 35, 39 yang digunakan sebagai

soal pretes dan postest untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum

dan sesudah diberikan perlakuan.

Page 75: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

64

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan setelah

data selutunya terkumpul. Penelitian ini menggunakan suatu teknik

menganalisisnya dengan perhitungan karena berhubungan dengan angka yaitu

hasil tes belajar IPA yang diberikan kepada siswa

Data dalam penelitian ini merupakan hasil pretest dan posttest, data

tersebut kemudian dianalisis menggunakan tiga teknik analisis data yaitu

menggunakan uji parametrik untuk data yang berdistribusi normal dan non

parametrik untuk data yang tidak berdistribusi normal. Setelah mendapatkan

data pertama peneliti mengadakan uji prasyarat yaitu menggunakan uji

normalitas dan uji homogenitas selanjutnya di uji hipotesis, tetapi jika data

tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis tidak diadakan maka dilakukan

uji non parametrik dengan menggunakan uji Mann Withney U . Pengujian

data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.

SPSS merupakan salah satu program analisis data yang dapat digunakan

untuk membantu melakukan pengolahan, perhitung, dan analisis data secara

statistik dari yang sederhana hingga yang rumit dan kompleks.113

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat untuk memenuhi

asumsi kenormalan dalam analisis data statistik parametik. Pengujian

ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi

normal atau tidak.114

Data tersebut dapat dikatakan normalitas atau

normal jika signifikansi > 0,05. Analisis data ini dilakukan

menggunakan program SPSS 17 dengan menggunakan teknik

Kolmogorov Smirnov.

b. Uji Homogenitas

Homogenitas data mempunyai makna, bahwa data memiliki variansi

atau keragaman nilai yang sama secara statistik. Uji homoginetas

113 Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung : PT Refika Aditama,

2010), hal. 266

114

Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Op.cit, hal. 243

Page 76: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

65

merupakan salah satu uji prasyarat analisis data statistik. Uji

homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi data dari

sampel yang dianalisis homogen atau tidak.115

Data tersebut dapat

dikatakan homogen atau memiliki kesamaan jika signifikansi > 0,05.

Analisis data ini menggunakan menggunakan program SPSS 17 yaitu

One Way Anova.

2. Uji Hipotesis

Setelah uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi, maka

selanjutnya melakukan uji hipotesis dengan menggunakan program

SPSS 17 yaitu uji t (Independent Simpple t-Test) pada taraf signifikan

= 0,05.

a. Uji t untuk data sampel yang berdistribusi normal dan homogen.

b. Jika data tidak berdistribusi normal tidak diadakan uji hipotesis

melainkan uji non parametrik yaitu dengan menggunakan uji Mann

Whitney U .

Kriteria pengujian hipotesis :

Jika signifikansi (2-tailed) > 0,025 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika signifikansi (2-tailed) < 0,025 maka H0 ditolak dan H1 diterima

I. Hipotesis Statistik

1. Hipotesis Kemampuan Awal

H0 : =

H1 : ≠

Keterangan :

H0 = Jika tidak terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe

giving question and getting answer terhadap kemampuan proses

kognitif IPA siswa MI Tarbiyatul Islamiyah

H1 =Jika terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving

question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif IPA

siswa MI Tarbiyatul Islamiyah

115 Ibid, hal.248

Page 77: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

66

= Rata-rata kemampuan awal proses kognitif IPA siswa di kelas

eksperimen

= Rata-rata kemampuan awal proses kognitif IPA siswa di kelas

kontrol

Pengambilan Keputusan:

H0 diterima jika rata-rata kemampuan awal IPA siswa di kelas

eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan proses kognitif IPA

kelas kontrol

H0 ditolak jika rata-rata kemampuan awal IPA siswa di kelas

eksperimen tidak sama dengan rata-rata kemampuan proses kognitif

IPA kelas kontrol.

2. Hipotesis Penelitian

H0 : =

H1 : ≠

Keterangan :

H0 = Jika tidak terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe

giving question and getting answer terhadap kemampuan proses

kognitif IPA siswa MI Tarbiyatul Islamiyah

H1 =Jika terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving

question and getting answer terhadap kemampuan proses kognitif IPA

siswa MI Tarbiyatul Islamiyah

= Rata-rata kemampuan proses kognitif IPA siswa di kelas

eksperimen

= Rata-rata kemampuan proses kognitif IPA siswa di kelas

kontrol

Pengambilan Keputusan:

H0 diterima jika rata-rata hasil belajar IPA siswa di kelas eksperimen

sama dengan rata-rata kemampuan proses kognitif IPA kelas kontrol

H0 ditolak jika rata-rata hasil belajar IPA siswa di kelas eksperimen

tidak sama dengan rata-rata kemampuan proses kognitif IPA kelas

kontrol.

Page 78: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Penelitian

Pada saat sebelum dilakukan penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pra

penelitian Pra penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi dan keadaan

sekolah, guru serta siswa di sekolah tersebut. Kegiatan yang dilakukan pada

pra penelitian yaitu mewawancari guru yang bersangkutan dan observasi pra

penelitian. Peneliti mewawancarai guru IPA Kelas 4 yaitu Ibu Siti Hanipah,

S.Pd., beliau sudah mengajar ± 10 tahun di sekolah tersebut. Latar belakang

pendidikan beliau yaitu diploma 3 manajeman, strata 1 pendidikan bahasa

Inggris, strata 1 linier PGMI. Peneliti mengajukan berbagai pertanyaan

berkaitan dengan pembelajaran IPA di kelas 4 yang dilakukan beliau. Pada

saat pembelajaran beliau pernah menggunakan media pembelajaran dan

metode pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik tetapi pengajaran

beliau lebih didominasi dengan metode konvensional atau ceramah. Setelah

melakukan wawancara, peneliti melakukan observasi di kelas 4 dengan

melihat cara pembelajaran IPA secara langsung yang dilakukan oleh guru di

kelas. Setalah melakukan wawancara dan observasi peneliti langsung

melakukan penelitian pada hari berikutnya diawali dengan mengadakan

pretest yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dari sisi

kognitifnya dan penelitian diakhiri dengan posttest yang ditujukan untuk

mengatahui hasil akhir atau kemampuan kognitif siswa setelah dilakukannya

pembelajaran.

B. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di MI Tarbiyatul Islamiyah yang beralamat di Jl.

Moch Kahfi 1 Kel. Jagakarsa Kec. Jagakarsa Kota Jakarta Selatan pada kelas

IV yang terdiri dari 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas IV A sebagai kelas

kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol diajar

dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) dan kelas eksperimen

67

Page 79: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

68

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting

Answer.

Adapun penelitian ini dilakukan sebanyak lima kali tiap kelasnya, yaitu

satu pertemuan untuk diberikan pretest, tiga pertemuan untuk diberikan

pelaksanaan pembelajaran dimasing-masing kelas dan satu pertemuan

diberikan postest. Sebelum dilakukan pretest dan postest instrumen terlebih

dahulu dilakukan uji coba pada kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah yang

berjumlah 46 orang, dengan selang waktu empat hari sebelum pretest

dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan uji

coba instrumen, selanjutnya instrumen dianalisis karakteristiknya meliputi

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran butir soal dan daya pembeda butir soal.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dari 40 soal yang

diujicobakan, 17 soal yang valid.

Sebelum dilakukan perlakuan atau pembelajaran peneliti memberikan

soal pretest sebanyak 17 soal berbentuk pilihan ganda kepada kelas kontrol

dan kelas eksperimen. Siswa mengisi soal dengan cara menyilang salah satu

jawaban yang mereka anggap benar dari empat pilihan jawaban. Hasil pretest

tersebut dihitung oleh peneliti. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil

belajar IPA materi energi kelas IV A memiliki kemampuan hampir sama

dengan siswa kelas IV B, hanya berselisih 3,05. Data yang normal dapat

dilihat dengan uji Kolmogorov Smirnov sedangkan data yang homogen dapat

dilihat dengan uji OneWay Anova, lalu akan di uji hipotesis dengan uji t atau

Independent T-test . Jika ternyata data tidak normal atau tidak homogen

maka data tersebut tidak dapat di uji hipotesis dikarenakan tidak memenuhi

persyaratan uji hipotesis yang mengharuskan data berdistribusi normal dan

homogen, maka akan di uji menggunakan uji non parametrik, salah satu uji

non parametrik yang digunakan yaitu uji Mann Witney U .

Berikut ini daftar nilai pretest dan posttest yang diperoleh kelas

eksperimen dan kelas kontrol :

Page 80: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

69

Tabel 4.1

Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol

Kelas Kontrol

No Nama Pretes Postes

1. Kahfi 82 88

2. Fatur 88 88

3. Ayu 59 76

4. Zahra 88 100

5. Azkiya 82 100

6. Davina 82 76

7. Dedy 76 59

8. Dicky 76 71

9. Dilan 82 94

10. Ernest 65 59

11. Faiz 65 65

12. Illu 71 53

13. Ja‟far 76 82

14. Dhika 71 82

15. Wardah 88 94

16. Ridwan 71 76

17. Ibrahim 65 65

Jumlah 1287 1328

Rata-rata 75,70 78,12

Tabel 4.2

Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen

Kelas Eksperimen

No Nama Pretes Postes

1. Anisa 68 94

2. Danu 65 100

Page 81: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

70

Kelas Eksperimen

No Nama Pretes Postes

3. Faris 47 76

4. Irfan 47 71

5. Kathia 76 82

6. Alfi 82 100

7. Soleh 76 100

8. Nabil 88 100

9. Nadya 94 100

10. Oktavia 65 76

11. Putri 94 100

12. Raia 71 100

13. Salwa 65 65

14. Santi 65 100

15. Amanda 94 100

16. Zalva 68 88

17. Desi 71 82

18. Fadil 88 94

19. Thoriq 71 88

20. Fahri 75 94

21. Deva 59 76

22. Revan 71 88

23. Chesya 71 88

Jumlah 1671 2062

Rata-rata 72,65 89,65

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

pretest kelas eksperimen sebesar 72,65 dan kelas kontrol sebesar 75,70

sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 89,65 dan kelas kontrol

sebesar 78,12. Nilai rata-rata kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda dan

Page 82: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

71

pada nilai postest kedua kelas tersebut mengalami peningkatan. Berikut

merupakan grafik nilai rata-rata pretest dan posttest yang diperoleh kelas

eksperimen dan kelas kontrol:

Gambar 4.1

Grafik Histogram Nilai Rata-rata Pretest-Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

1. Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum

siswa mendapatkan perlakuan saat pembelajaran. Pretest dilakukan pada

kedua kelas yang dijadikan tempat penelitian yaitu kelas eskperimen dan

kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang pada proses

pembelajarannya mendapatkan perlakuan dengan menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer, sedangkan

kelas kontrol dalam proses pembelajarannya menggunakan metode

konvensional berbentuk metode ceramah. Sebelum kedua kelas tersebut

memulai pembelajaran IPA tentang energi terlebih dahulu diberikan tes awal

yaitu pretest sebanyak 17 soal pilihan ganda tentang materi energi. Sampel

kelas eksperimen berjumlah 23 siswa dan kelas kontrol berjumlah 17 siswa.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pretest Postest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Page 83: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

72

Data hasil pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3

Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen

Statistics

Pretest Kelas Eksperimen

N Valid 23

Missing 0

Mean 72,65

Median 71,00

Mode 71

Minimum 47

Maximum 94

Sum 1671

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dlihat bahwa pretest kelas

eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 72,65 dari jumlah

keseluruhan 1671 dibagi jumlah siswa sebanyak 23. Nilai minimum

yang diperoleh 47 dan nilai maksimum yang diperoleh 94. Median

sebesar 71,00 dan modus sebesar 71. Distribusi frekuensi perolehan nilai

pretest dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Pretest Kelas Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 47 2 8.7 8.7 8.7

59 1 4.3 4.3 13.0

65 4 17.4 17.4 30.4

68 2 8.7 8.7 39.1

71 5 21.7 21.7 60.9

75 1 4.3 4.3 65.2

76 2 8.7 8.7 73.9

82 1 4.3 4.3 78.3

88 2 8.7 8.7 87.0

94 3 13.0 13.0 100.0

Total 23 100.0 100.0

Page 84: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

73

Selain bentuk tabel data pretest kelas eksperimen, juga dapat

digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.2

Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59, 75, dan 82 masing-

masing hanya terdapat 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 47, 68, 76,

dan 88 masing-masing terdapat 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 94

terdapat 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 65 masing-masing

terdapat 4 orang sedangkan siswa yang memperoleh nilai 68 terdapat 5

orang. Jadi, dari rata-rata di atas siswa paling banyak memperoleh nilai

68. Hasil pretest menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh masih

belum memenuhi standar KKM.

Hasil analisis deksripsi data pretest kelas kontrol dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

0

1

2

3

4

5

6

Nilai 42 Nilai 59 Nilai 65 Nilai 68 Nilai 71 Nilai 75 Nilai 76 Nilai 82 Nilai 88 Nilai 94

Page 85: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

74

Tabel 4.5

Deskripsi Data Pretest Kelas Kontrol

Statistics

Pretest Kelas Kontrol

N Valid 17

Missing 0

Mean 75,71

Median 76,00

Mode 82

Minimum 59

Maximum 88

Sum 1287

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dlihat bahwa pretest kelas

kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 75,71 dari jumlah

keseluruhan 1287 dibagi jumlah siswa sebanyak 17. Nilai minimum yang

diperoleh 59 dan nilai maksimum yang diperoleh 88. Median sebesar

76,00 dan modus sebesar 82.

Distribusi frekuensi perolehan nilai pretest dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelas Kontrol

Pretest Kelas Kontrol

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 59 1 5.9 5.9 5.9

65 3 17.6 17.6 23.5

71 3 17.6 17.6 41.2

76 3 17.6 17.6 58.8

82 4 23.5 23.5 82.4

88 3 17.6 17.6 100.0

Page 86: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

75

Selain bentuk tabel data pretest kelas kontrol, juga dapat

digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.3

Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59 masing-masing hanya

terdapat 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 65, 71, dan 76 masing-

masing terdapat 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 82 masing-

masing terdapat 4 orang sedangkan siswa yang memperoleh nilai 88

masing-masing terdapat 3 orang.

2. Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Posttest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah siswa

mendapatkan perlakuan saat pembelajaran. Posttest dilakukan pada

kedua kelas yang dijadikan tempat penelitian yaitu kelas eskperimen dan

kelas kontrol. Sebelum dilakukannya posttest peneliti memberikan

perlakuan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama hingga

pertemuan ketiga dilakukan di kelas IV A (kelas kontrol) dan kelas IV B

(kelas eksperimen). Pertemuan di kelas IV B (kelas eksperimen) selama

tiga kali pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe

Giving Question and Getting Answer sedangkan di kelas IV A (kelas

kontrol) menggunakan metode konvensioal atau ceramah, yang

0

1

1

2

2

3

3

4

4

5

Nilai 59 Nilai 65 Nilai 71 Nilai 76 Nilai 82 Nilai 88

Page 87: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

76

membedakan disetiap pertemuannya dari pertemuan pertama sampai

terakhir adalah materi energi yang dibagi menjadi tiga pertemuan. Pada

pertemuan pertama di kelas eksperimen maupun kelas kontrol membahas

materi energi panas, pertemuan kedua membahas materi energi bunyi dan

dipertemuan ketiga membahas materi energi alternatif. Disetiap akhir

pertemuan di kelas eksperimen maupun kelas kontrol siswa mengerjakan

soal latihan secara individu. Setelah pembahasan materi selesai kedua

kelas tersebut diberikan tes akhir (posttest), pada kelas eksperimen

dimaksudkan untuk melihat pencapaian hasil belajar yang dicapai dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting

Answer. Sedangkan pada kelas kontrol dimaksudkan untuk melihat

pencapaian hasil belajar dengan menggunakan metode konvensional.

Sampel kelas eksperimen berjumlah 23 siswa dan kelas kontrol berjumlah

17 siswa. Data hasil postest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.7

Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen

Statistics

Posttest Kelas Eksperimen

N Valid 23

Missing 0

Mean 89,65

Median 94,00

Mode 100

Minimum 65

Maximum 100

Sum 2062

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dlihat bahwa postest kelas

eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 89,65 dari jumlah

keseluruhan 2062 dibagi jumlah siswa sebanyak 23. Nilai minimum

Page 88: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

77

yang diperoleh 65 dan nilai maksimum yang diperoleh 100. Median

sebesar 94,00 dan modus sebesar 100. Distribusi frekuensi perolehan

nilai postest dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Posttest Kelas Eksperimen

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 65 1 4.3 4.3 4.3

71 1 4.3 4.3 8.7

76 3 13.0 13.0 21.7

82 2 8.7 8.7 30.4

88 4 17.4 17.4 47.8

94 3 13.0 13.0 60.9

100 9 39.1 39.1 100.0

Total 23 100.0 100.0

Selain bentuk tabel data posttest kelas eksperimen, juga dapat

digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.4

Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 65 dan 71 hanya terdapat

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Nilai 65 Nilai 71 Nilai 76 Nilai 82 Nilai 88 Nilai 94 Nilai 100

Page 89: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

78

1 orang, siswa yang memperoleh nilai 76, terdapat 3 orang, siswa yang

memperoleh nilai 82 masing-masing terdapat 2 orang, siswa yang

memperoleh nilai 88 terdapat 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 94

terdapat 3 orang, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 100 terdapat

9 orang

Tabel 4.9

Deskripsi Data Posttest Kelas Kontrol

Statistics

Posttest Kelas Kontrol

N Valid 17

Missing 0

Mean 78,12

Median 76,00

Mode 76

Minimum 53

Maximum 100

Sum 1328

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dlihat bahwa posttest kelas

eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,12 dari jumlah

keseluruhan 1328 dibagi jumlah siswa sebanyak 17. Nilai minimum

yang diperoleh 53 dan nilai maksimum yang diperoleh 100. Median

sebesar 76,00 dan modus sebesar 76. Distribusi frekuensi perolehan nilai

postest dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelas Kontrol

Posttest Kelas Kontrol

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 53 1 5.9 5.9 5.9

59 2 11.8 11.8 17.6

65 2 11.8 11.8 29.4

71 1 5.9 5.9 35.3

76 3 17.6 17.6 52.9

Page 90: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

79

Posttest Kelas Kontrol

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

82 2 11.8 11.8 64.7

88 2 11.8 11.8 76.5

94 2 11.8 11.8 88.2

100 2 11.8 11.8 100.0

Total 17 100.0 100.0

Selain bentuk tabel data posttest kelas kontrol, juga dapat

digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.5

Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59, 65, 82, 88, 94 dan 100

masing-masing hanya terdapat 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 53,

1 orang, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 76 masing-masing

terdapat 3 orang.

C. Pengujian Persyaratan Analisis

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka data akan diolah dengan

melakukan uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu

0

1

1

2

2

3

3

4

Nilai 53 Nilai 59 Nilai 65 Nilai 71 Nilai 76 Nilai 82 Nilai 88 Nilai 94 Nilai 100

Page 91: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

80

akan dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

1. Pengujian Persyaratan Analisis Uji Tes Awal (Pretest)

a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil kedua

kelas berdistribusi normal atau tidak. Data yang akan diuji

normalitasnya adalah data pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansi >

0,05 berarti H0 diterima. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa

data hasil belajar awal kelas eksperimen dan kelas kontrol akan

dikatakan berdistribusi normal. Berikut ini adalah dari uji normalitas

data hasil pretest .

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Pretest

Kelas Kolmogorov-Smirnov

Statistic df Sig.

Eksperimen 0.159 23 0.136

Kontrol 0.169 17 0.200

Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa hasil pretest

kelas eksperimen memperoleh signifikansi sebesar 0,136 > 0,05

menunjukkan bahwa data kelas ekperimen berdistribusi normal.

Sedangkan hasil pretest kelas kontrol memperoleh signifikansi

sebesar 0,200 < 0,05 menunjukkan bahwa data kelas kontrol

berdistribusi normal. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil

kedua kelas memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Data

yang akan diuji homogenitasnya adalah data pretest kelas

Page 92: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

81

eksperimen dan kelas kontrol. Kriteria pengambilan keputusan

adalah jika signifikansinya > 0,05 berarti H0 diterima. Hal ini

memberikan kesimpulan bahwa data hasil belajar awal kelas

eksperimen dan kelas kontrol akan dikatakan homogen. Analisis ini

menggunakan program SPSS 17 yaitu One Way Anova. Berikut ini

adalah dari uji homogenitas data hasil pretest.

Tabel 4.12

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.163 1 38 0.288

Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji homogenitas pretest

diperoleh signifikansi 0,288 > 0,05. Dengan demikian hasil belajar

pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki keragaman

nilai sama atau homogen.

b. Uji Hipotesis Pretest

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test untuk

mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan kognitif IPA materi

Energi antara kelas eksperimen yang menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer dengan

kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Analisis

data t-tes menggunakan SPSS 17 yaitu Independent Sample T-Test.

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, jadi

tidak terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving

question and getting answer terhadap kemampuan proses

kognitif IPA kelas 4 MI Tarbiyatul Islamiyah.

2. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, jadi

terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving question

Page 93: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

82

and getting answer terhadap terhadap kemampuan proses

kognitif IPA kelas 4 MI Tarbiyatul Islamiyah

Tabel 4.13

Hasil Uji-T Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples T-Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differen

ce Lower Upper

Postes Equ

al

varia

nces

assu

med

1.16

3

.288 -

.828

38 .413 -3.054 3.687 -

10.517

4.410

Equ

al

varia

nces

not

assu

med

-

.875

37.873 .387 -3.054 3.492 -

10.123

4.015

Berdasarkan tabel 4.13 dari perhitungan nilai posttest kemampuan

proses kognitif IPA materi Energi kelas eksperimen dan kelas kontrol,

dapat dilihat jika signifikansi > 0,05, memenuhi kriteria signifikansi

(2-tailed) yaitu 0,025 maka H0 diterima. Terlihat pada nilai

signifikansi (2-tailed) adalah 0,413 Dengan demikian H1 ditolak

sedangkan H0 diterima dikarenakan 0,413 > 0,025, bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-rata kelas eksperimen

dengan rata-rata kelas kontrol. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat

Page 94: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

83

pengaruh yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen

dengan kelas kontrol.

2. Pengujian Persyaratan Analisis Uji Tes Akhir (Posttest)

a. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil kedua

kelas berdistribusi normal atau tidak. Data yang akan diuji

normalitasnya adalah data posttets kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansi >

0,05 berarti H0 diterima. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa

data hasil belajar awal kelas eksperimen dan kelas kontrol akan

dikatakan berdistribusi normal. Berikut ini adalah dari uji normalitas

data hasil posttest .

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Posttest

Kelas Kolmogorov-Smirnov

Statistic df Sig.

Eksperimen 0.198 23 0.006

Kontrol 0.137 17 0.200

Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa hasil posttest

kelas eksperimen memperoleh signifikansi sebesar 0,006> 0,05.

Sedangkan hasil posttest kelas kontrol memperoleh signifikansi

sebesar 0,200 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data dari kedua

kelas tersebut berdistribusi tidak normal. Dapat disimpulkan bahwa

uji normalitas pada hasil pretes tidak berdistribusi normal maka akan

dilakukan uji non parametrik dengan menggunakan uji Mann

Whitney U.

Page 95: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

84

b. Uji Homogenitas posttets Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil

kedua kelas memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Data

yang akan diuji homogenitasnya adalah data posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kriteria pengambilan keputusan

adalah jika signifikansinya > 0,05 berarti H0 diterima. Hal ini

memberikan kesimpulan bahwa data hasil belajar awal kelas

eksperimen dan kelas kontrol akan dikatakan homogen. Analisis ini

menggunakan program SPSS 17 yaitu One Way Anova. Berikut ini

adalah dari uji homogenitas data hasil posttest.

Tabel 4.15

Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.870 1 38 0.180

Berdasarkan tabel 4.15 hasil uji homogenitas posttets

diperoleh signifikansi 0,180 > 0,05. Dengan demikian kemampuan

proses kognitif posttets kelas eksperimen maupun kelas kontrol

memiliki keragaman nilai sama atau homogen.

D. Pengujian Hipotesis

Uji Mann Whitney U digunakan untuk analisis statistik dua sampel

independen dengan data tidak berdistribusi normal. Uji ini digunakan

karena tidak dapat memenuhi asumsi uji T (independent t test) disebabkan

ada data dari salah satu kelas hasil posttes t yang tidak berdistribusi

normal. Uji Non Parametrik Mann Whitney U menggunakan SPPS 17.

Berikut ini adalah hasil dari uji Mann Whitney U.

Page 96: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

85

Tabel 4.16

Hasil Uji Mann Whirney U

Pretest

Mann-Whitney U 105.000

Wilcoxon W 258.000

Z -2.515

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.012

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,012

< 0,025 maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan pada pengujian Mann

Whitney U terdapat perbedaan antara nilai posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan , terlihat bahwa perolehan

nilai kelas eksperimen setelah diberi perlakuan lebih tinggi daripada

perolehan nilai kelas kontrol. Sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu

dilakukan pretest pada kedua kelas. Pada kelas ekperimen diperoleh skor

tertinggi sebesar 94, skor terendah sebesar 47, nilai rata-rata pretest sebesar

72,65, median sebesar 71,00 dan modus sebesar 71. Pada kelas kontrol

diperoleh skor tertinggi sebesar 88, skor terendah sebesar 59, nilai rata-rata

pretest sebesar 75,71 median sebesar 76,00 dan modus sebesar 82.

Setelah pretest dilakukan, kemudian kedua kelas tersebut diberi

perlakuan sebanyak tiga kali yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Setelah

dilakukan tiga kali pembelajaran diberikan posttest . nilai rata-rata yang

diperoleh siswa dikedua kelas penelitian menunjukkan angka yang berbeda.

Pada kelas ekperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 100, skor terendah

sebesar 65, nilai rata-rata posttest sebesar 89,65, median sebesar 94,00 dan

modus sebesar 100. Pada kelas kontrol diperoleh skor tertinggi sebesar 100,

Page 97: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

86

skor terendah sebesar 53, nilai rata-rata posttest sebesar 78,12, median

sebesar 76,00 dan modus sebesar 76.

Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil t-test skor posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian uji-t dilakukan menggunakan uji non

parametrik Mann Witney U untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kedua kelas tersebut. Nilai

probabilitas yang diperoleh dari posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan taraf signifikansi (2-tailed) 0,025 yaitu sebesar 0,012 < 0,025.

Perhitungan hipotesis dengan menggunakan uji non parametrik tersebut

menunjukkan bahwa signifikansi yang diperoleh lebih kecil dibandingkan

dengan taraf signifikansi. Artinya, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen

dan kelas kontrol adalah berbeda.

Strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer

sangat tepat digunakan untuk memancing konsep pengetahuan siswa dalam

pembelajaran serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang

sebelumnya memberikan hasil yang kurang memuaskan atau dibawah KKM.

Pada strategi ini siswa diberikan kesempatan untuk bertanya meskipun tidak

secara bebas dan harus bergantian dengan kelompok lain tetapi membuat

siswa antusias untuk bertanya dan juga menjawab pertanyaan. Strategi

pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer melatih daya ingat

siswa untuk membuat pertanyaan ketika siswa merasa belum memahami apa

yang telah disampaikan oleh guru diawal pelajaran. Selain untuk membuat

pertanyaan, mereka juga dapat membuat pernyataan mengenai apa yang telah

mereka pahami tentang materi yang guru telah sampaikan di awal pelajaran.

Strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer sekaligus

membuat kesimpulan secara bersama-sama antara guru dengan murid dari

apa yang telah dipelajari melalui pertanyaan dan pernyataan yang dilakukan

semenarik mungkin sehingga tidak mudah dilupakan oleh siswa.

Dari perlakuan yang telah diberikan oleh peneliti pada kelas ekperimen

dan kelas kontrol, dapat disimpulkan pada kelas eksperimen dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting

Page 98: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

87

answer mampu membantu siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran

sehingga menghasilkan hasil belajar IPA materi energi menjadi lebih baik

dibandingkan sebelumnya. Selain itu, siswa lebih semangat dalam belajar

tidak merasa jenuh dan mereka sangat antusias untuk bisa membacakan

pertanyaan dan juga menjawab pertanyaan. Sehingga terlihat mereka

berlomba-lomba menunjukkan ke guru bahwa mereka mampu menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh temannya. Siswa juga terlatih konsentrasi dan

daya ingatnya mengenai apa yang telah disampaikan guru pada saat

menjelaskan materi sebelum melakukan diskusi.

Berbeda dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan metode

konvensional atau yang tidak menggunakan menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer. Siswa terlihat

kurang semangat dan merasa jenuh ketika guru sedang menerangkan materi

sehingga memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan. Mesikupun

begitu, dari kedua kelas tersebut terdapat siswa yang sudah memiliki daya

ingat dan konsentrasi yang baik sehingga perlu adanya peningkatan untuk

memotivasi siswa agar lebih fokus dalam pembelajaran.

Setelah mendapatkan perlakuan, kedua kelas tersebut diberikan

posttest. Soal posttest yang diberikan sama seperti soal pretest, yaitu soal

materi tentang energi sebanyak 17 soal pilihan ganda. Siswa diminta untuk

mengerjakannya secara individu dengan menyilang salah satu jawaban yang

tepat. Posttest dilakukan untuk tujuan mengetahui kemampuan kognitif siswa

tentang materi energi untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Setelah

diberikan perlakuan, kedua kelas tersebut mengalami peningkatan rata-rata.

Namun, kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata posttest lebih tinggi

daripada nilai rata-rata posttest yang diperoleh kelas kontrol.

Selain hasil pretest dan posttest yang didapatkan dari penelitian,

peneliti juga mendapatkan hasil dari observasi keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran baik guru maupun siswa yang dilaksanakan pada kelas

eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe giving question and

getting answer yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung,

Page 99: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

88

pengamatan dilakukan oleh observer (guru mata pelajaran yang bersangkutan

yaitu guru IPA). Berikut adalah hasil observasi keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa pada tiga pertemuan.

Tabel 4.17

Hasil Observasi Keterlaksanaan Guru Pembelajaran

Di Kelas Eksperimen

No Kegiatan

Pembelajaran

(Guru)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Rabu, 28

Februari

2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

1. Guru

mengkondisikan

siswa untuk

memulai

pembelajaran

2. Guru

memberikan

stimulus berupa

pertanyaan

tentang materi

pembelajaran

3. Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

4. Guru

menyampaikan

materi dengan

jelas dan mudah

dimengerti

5. Guru

memberikan

penjelasan

gambar yang

berkaitan dengan

materi tersebut

6. Guru

memberikan

pertanyaan

berkaitan dengan

gambar

Page 100: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

89

No Kegiatan

Pembelajaran

(Guru)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Rabu, 28

Februari

2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

7. Guru

membagikan

setiap siswa 2

kertas untuk

menuliskan

pertanyaan dan

pernyataan

8. Guru

mengelompokkan

siswa secara

heterogen

9. Guru meminta

siswa untuk

berdiskusi

10. Guru meminta

setiap kelompok

untuk

melaporkan

pertanyaan dan

pernyataan yang

telah

didiskusikan

11. Guru

mempersilahkan

kelompok lain

menjawab

pertanyaan

12. Guru

memberikan soal

latihan individu

13. Guru

memberikan

penguatan dari

semua materi

yang

disampaikan

Page 101: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

90

No Kegiatan

Pembelajaran

(Guru)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Rabu, 28

Februari

2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

14. Guru

memberikan

pesan moral

15. Guru menutup

pembelajaran

dengan

mengucapkan

salam

Keterlaksanaan 13 2 14 1 14 1

Rata-rata 87% 93% 93%

Berdasarkan tabel 4.17 hasil observasi keterlaksanaan guru selama

pembelajaran di kelas eksperimen yang diamati oleh observer. Pada

pertemuan pertama keterlaksanaan indikator sebesar 87%. Pada

pertemuan kedua peneliti memperbaikinya sehingga mengalami

peningkatan dalam keterlaksanaan indikator sebesar 93 %.

Tabel 4.18

Hasil Observasi Keterlaksanaan Siswa Dalam Pembelajaran

Di Kelas Eksperimen

No Kegiatan

Pembelajaran

(Siswa)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Rabu, 28

Februari 2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

1. Siswa tertib,

duduk di

tempat masing-

masing dan

siap untuk

belajar

2. Siswa

Page 102: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

91

No Kegiatan

Pembelajaran

(Siswa)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Rabu, 28

Februari 2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

merespon

pertanyaan

yang diberikan

3. Siswa

mendengarkan

tujuan

pembelajaran

yang

disampaikan

guru

4. Siswa

menyimak

dengan penuh

perhatian dan

fokus

5. Siswa

menyimak

dengan penuh

perhatian dan

fokus

6. Siswa

merespon

pertanyaan

dengan

menjawabnya

7. Siswa

menuliskan

pertanyaan dan

pernyataan

tentang materi

tersebut

8. Siswa

berkumpul

dengan teman

sekelompoknya

Page 103: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

92

No Kegiatan

Pembelajaran

(Siswa)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Rabu, 28

Februari 2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

9. Siswa

berdiskusi

bersama

kelompoknya

10. Siswa

membacakan

pertanyaan

pernyataan

yang telah

dipilih oleh

kelompoknya

11. Siswa

menjawab

pertanyaan

yang diajukan

dari kelompok

lain

12. Siswa

mengerjakan

soal latihan

secara mandiri

13. Siswa

menyimak

dengan penuh

perhatian dan

fokus

14. Siswa

menyimak

dengan penuh

perhatian dan

fokus

15. Siswa

menjawab

salam

Page 104: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

93

No Kegiatan

Pembelajaran

(Siswa)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Rabu, 28

Februari 2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

Keterlaksanaan 12 3 13 2 14 1

Rata-rata 80% 87% 93%

Berdasarkan tabel 4.18 hasil observasi keterlaksanaan siswa selama

pembelajaran di kelas eksperimen yang diamati oleh observer. Pada

pertemuan pertama keterlaksanaan indikator sebesar 80%. Pada

pertemuan kedua keterlaksanaan indikator meningkat sebesar 86%

dan pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan keterlaksanaan

indikator sebesar 93%.

Tabel 4.19

Rekapitulasi Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas

Eksperimen

No Pertemuan Ke Guru Siswa

Presentase

Keterlaksanaan

Presentase

Keterlaksanaan

1. Pertemuan 1

Senin 26

Feburari 2018

87% 80%

2. Pertemuan 2

Rabu, 28

Februari 2018

93% 87%

3. Pertemuan 3

Jum‟at, 02

Maret 2018

93% 93%

Rata-rata 91% 87%

Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat presentase keterlaksanaan guru

dalam pembelajaran pada kelas eksperimen dari pertemuan pertama

sampai terakhir mengalami peningkatan dari pertemuan pertama

87% lalu pertemuan kedua 93% dan di pertemuan ketiga masih sama

dengan pertemuan kedua dan memperoleh rata-rata yang sangat baik

Page 105: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

94

yaitu 91% sedangkan presentase keterlaksanaan siswa dalam

pembelajaran pada kelas eksperimen dari pertemuan pertama 80%,

pertemuan kedua 87% dan dipertemuan ketiga 93% sehingga

memper memperoleh rata-rata yang baik yaitu 87%.

Tabel 4.20

Hasil Observasi Keterlaksanaan Guru Dalam Pembelajaran

Di Kelas Kontrol

No Kegiatan

Pembelajaran (Guru)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan

2

Selasa, 27

Februari

2018

Pertemuan

3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

1. Guru

mengkondisikan

siswa untuk memulai

pembelajaran

2. Guru memberikan

stimulus berupa

pertanyaan tentang

materi pembelajaran

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

4. Guru meminta siswa

membacakan materi

5. Guru menanyakan

tentang materi yang

telah dibaca oleh

salah satu siswa

Page 106: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

95

No Kegiatan

Pembelajaran (Guru)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan

2

Selasa, 27

Februari

2018

Pertemuan

3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

6. Guru menjelaskan

dari materi yang

telah dibacakan

7. Guru memberikan

soal latihan individu

8. Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

9. Guru memberi

penegasan terhadap

materi yang telah

dipelajari

10. Guru memberikan

pesan moral dan

menutup

pembelajaran dengan

mengucapkan salam

Keterlaksanaan 8 2 9 1 10 0

Rata-rata 80% 90% 100%

Berdasarkan tabel 4.20 hasil observasi keterlaksanaan guru selama

pembelajaran di kelas kontrol yang diamati oleh observer. Pada

pertemuan pertama keterlaksanaan indikator sebesar 80%. Pada

pertemuan kedua keterlaksanaan indikator meningkat sebesar 90%

Page 107: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

96

dan pertemuan ketiga peneliti menyempurnakan keterlaksanaan

indikator sebesar 100%.

Tabel 4.21

Hasil Observasi Keterlaksanaan Siswa Dalam Pembelajaran

Di Kelas Kontrol

No Kegiatan

Pembelajaran

(Siswa)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Selasa, 27

Februari

2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

1. Siswa tertib, duduk

di tempat masing-

masing dan siap

untuk belajar

2. Siswa merespon

pertanyaan yang

diberikan

3. Siswa

mendengarkan

tujuan pembelajaran

yang disampaikan

guru

4. Siswa yang ditunjuk

atau yang siap mulai

membaca materi

5. Siswa merespon

pertanyaan dengan

menjawabnya

Page 108: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

97

No Kegiatan

Pembelajaran

(Siswa)

Hasil Pengamatan

Pertemuan 1

Senin, 26

Februari 2018

Pertemuan 2

Selasa, 27

Februari

2018

Pertemuan 3

Jum‟at 02

Maret 2018

T TL T TL T TL

6. Siswa mendengarkan

dengan penuh

perhatian

7. Siswa mengerjakan

soal secara mandiri

8. Siswa menanyakan

materi yang belum

dipahami

9. Siswa mendengarkan

dengan penuh

perhatian

10. Siswa mendengarkan

dengan penuh

perhatian

Keterlaksanaan 8 2 8 2 9 1

Rata-rata 80% 80% 90%

Berdasarkan tabel 4.21 hasil observasi keterlaksanaan siswa selama

pembelajaran di kelas kontrol yang diamati oleh observer. Pada

pertemuan pertama dan kedua keterlaksanaan indikator sebesar 80%.

Pada pertemuan ketiga keterlaksanaan indikator meningkat sebesar

90%.

Page 109: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

98

Tabel 4.22

Rekapitulasi Presentase Keterlaksanaan Kelas Kontrol

No Pertemuan Ke Guru Siswa

Presentase

Keterlaksanaan

Presentase

Keterlaksanaan

1. Pertemuan 1

Senin 26 Feburari 2018

80% 80%

2. Pertemuan 2

Selasa, 27 Februari 2018

90% 80%

3. Pertemuan 3

Jum‟at, 02 Maret 2018

100% 90%

Rata-rata 90% 83%

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat presentase keterlaksanaan

guru dalam pembelajaran pada kelas kontrol dari pertemuan pertama

sampai terakhir mengalami peningkatan dari pertemuan pertama

80% , pertemuan kedua 90% dan di pertemuan ketiga smencapai

angka 100% sehingga memperoleh rata-rata 90% sedangkan

presentase keterlaksanaan siswa dalam pembelajaran pada kelas

eksperimen dari pertemuan pertama dan kedua 80%, dan

dipertemuan ketiga 90% sehingga memper memperoleh rata-rata

yang baik yaitu 83%.

F. Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian berlangsung peneliti menyadari masih belum

sempurna. Berbagai upaya dilakukan agar dapat memperoleh hasil yang

maksimal. Dengan demikian masih banyak faktor yang sulit untuk

dikendalikan sehingga terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini

adalah antara lain:

Page 110: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

99

1. Siswa kurang memiliki rasa percaya diri untuk mengemukakan

pendapatnya secara individu saat diminta memaparkan pendapat oleh

guru.

2. Saat proses pembelajaran peneliti masih merasa kesulitan dan

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengkondisikan siswa

agar bisa tenang saat belajar.

3. Kontrol penelitian hanya sebatas pada strategi pembelajaran aktif

Giving Question and Getting Answer, materi tentang energi dan

kemampuan proses kognitif. Variabel lain tidak terkontrol karena bisa

saja dapat dipengaruhi dari variabel lain selain variabel yang

ditetapkan dalam penelitian.

Page 111: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif

tipe giving question and getting answer terhadap kemampuan proses

kognitif IPA kelas IV pada materi Energi di MI Tarbiyatul Islamiyah. Hal

tersebut dapat dibuktikan dari hasil nilai rata-rata pretest kemampuan proses

kognitif IPA kelas eksperimen sebesar 72,65 dan nilai rata-rata pretest kelas

kontrol sebesar 75,71. Setelah diberi perlakuan pada kedua kelas, diperoleh

nilai posttest yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 89,65 dan nilai

posttest yang diperoleh kelas kontrol sebesar 78,12. Hasil posttest tersebut

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan

strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer lebih

tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata posttest kelas kontrol yang

menggunakan metode konvensional (89,65 > 78,12).

Hasil tersebut diperkuat dengan dilakukan pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji non parametrik dengan menggunakan program

SPSS 17 yaitu Mann Witney U. Berdasarkan hasil pengujian non parametrik

dari data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui

signifikansi sebesar 0,012 yang dimana 0,012< 0,025. Dapat disimpulkan H1

diterima dan H0 ditolak, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang

signifikan penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe giving question and

getting answer kemampuan proses kognitif IPA.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran yaitu :

1. Guru hendaknya menggunakan strategi pembelajaran yang melibatkan

siswa lebih aktif salah satunya menggunakan strategi pembelajaran

aktif tipe giving question and getting answer untuk meningkatkan

100

Page 112: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

101

keaktifan siswa dan siswa tidak mudah lupa dengan materi yang telah

disampaikan sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

2. Siswa hendaknya lebih aktif lagi tanpa harus adanya motivasi atau

dorongan dari guru dan bisa lebih fokus lagi dalam memperhatikan

materi yang sedang dijelaskan.

3. Sekolah senantiasa mendukung dan memfasilitasi guru dalam

memberikan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

4. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai wawasan untuk menambah ilmu

pengetahuan dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe giving question

and getting answer pada materi pelajaran yang lain.

Page 113: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

102

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta, Cet IX, 2014.

Arthurs, Leilani A. & Zo Kreager, Bailey. “An integrative review of in-class

activities that enable active learning in college science classroom settings”,

International Journal of Science Education. Vol 39. 2017.

Azly, M. Aziz “Pengaruh Metode Pembelajaran Giving Question and Getting

Answer Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta

Didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung”, Skripsi pada

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung: 2017, tidak

dipublikasikan.

Damanik, Asan. Fisika Energi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2011.

Fatmawati, Sri. “Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Soal Kognitif Berorientasi

Pada Revisi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Fisika”. Jurnal

Edusains. Vol. 1. 2010.

Gabriel, J.f. Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates, 2001.

Giancoli, D. C. Fisika 1: edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2001.

Hardini, I., dan Puspitasari, Dewi. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,

Konsep & Implementas. Yogyakarta: Familia, 2012.

Hollingsworth, Pat. Pembelajaran Aktif:Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di

Kelas. Jakarta: Indeks, 2008.

Jakni. Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta,

2016.

Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, cet XI,

2002.

Kusuma, Mochtar. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Parama Ilmu, 2016.

Lestari, Karunia Eka dan Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. Penelitian

Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama, 2015.

Marasabessy, Apridayani., “Analisis Pengelolaan Pembelajaran yang Dilakukan

Oleh Guru yang Sudah tersertifikasi Dan yang Belum Tersertifikasi Pada

Pembelajaran Ipa Di Kelas V Sekolah Dasar”, Jurnal Penelitian

Pendidikan. Vol 13, 2012.

Permendikbud No 20. Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar

Dan Menengah. 2016.

Permendikbud No 21. Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah.

2016.

Permendikbud No 22. Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah. 2016.

102

Page 114: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

103

Prima .W., Ning Tias. “Keefektifan Strategi Giving Question And Getting Answer

Terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 06 Petarukan Pemalang”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang:

2013. tidak dipublikasikan.

Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Rouf, Abdul. “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Active Learning Model Giving

Question And Getting Answers (GQGA) Pada Mata Pelajaran Ipa Materi

Pokok Gerak Tahun Pelajaran 2011/2012 Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas VII MTS Nurul Falah Bolang-Tirtajaya Kabupaten Karawang”,

Skripsi pada Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang: 2012.

tidak dipublikasikan.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2006.

Silbermen, Melvin L. Active learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif,

Diterjemahkan oleh: Raisul Muttaqien. Jakarta: Penerbit Nusamedia, Cet

3, 2006.

Siregar, Syofian. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2010.

Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka

Cipta, Cet VI, 2015.

Soedojo, Peter. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi, 2004.

Stringer, John. Energi . Solo: Tiga Serangkai, 2009.

Sudayat, Danny. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Giving Question

And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN 8

Jakarta”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta: 2011. tidak dipublikasikan.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,. Bandung:

Alfabeta, Cet 14, 2011.

Sumantri, Mohamad Syarif. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2015.

Sunhaji. Strategi Pembelajaran : Konsep dan Aplikasinya, Jurnal Pemikiran

Alternatif Pendidikan. Vol. 13, 2008.

Supardi. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor.

Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016.

Suprihatiningrum, Jamil. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

PT Ar-Ruzz Media, Cet. 3, 2016.

Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika

Aditama, 2010.

Sutarno. Sumber Daya Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013

Page 115: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

104

Sutrisno, dan Ahmiarti, Siti. Fisika Dasar I (Mekanika, Fluida, Dan

Gelombang). Jakarta: UIN Press, 2007.

Sutrisno dan Tjahjono, Arif. Fisika Dasar II (Untuk Sains dan Kedokteran).

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet XIV, 2008.

Syaiful, M. Mekanisme Perpindahan Energi. Bogor: IPB Press, 2009.

Syarifuddin, Ahmad. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative: Belajar Dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jurnal Edukasi. Vol XVI, 2011.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: PT Bumi Aksara, 2010.

Umar, Efrizon. Buku Pintar Fisika. Depok: Media Pusindo, 2008.

Warsono dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif. Bandung PT Remaja Rosdakarya,

2012.

Zaini, Hisyam., Munthe, Bermawy., dan Ayu Aryani, Sekar. Strategi

Pembelajaran Aktif. Yogakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Page 116: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

105

Lembar Wawancara dan Hasil Wawancara Kepada Guru IPA

Mengenai Pembelajaran IPA Di MI Tarbiyatul Islamiyah

Nama Responden : Siti Hanipah, S.Pd., S.Pd.I.

Instansi Tempat Bekerja : MI Tarbiyatul Islamiyah

Jenjang Pendidikan Terakhir : S-1

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa latar belakang pendidikan Ibu ? D-3 Manajemen UPN

Veteran Jakarta

S-1 Pendidikan Bahasa

Inggris UNINDRA PGRI

S-1 Pendidikan Guru MI

STAI AL-HIKMAH

2. Bagaimana kegiatan pembelajaran IPA di

MI?Apakah sudah dilaksanakan secara terpadu

?

Sudah tetapi belum 100%

terlaksana. Beberapa

materi telah dihubungkan

langsung dengan

kehidupan sehari-hari.

3. Apakah sekolah sudah melaksanakan kurikulum

2013 ?Jika belum mengapa

Belum. Dikarenakan

sarana prasarana sekolah

belum mendukung

4. Apakah Ibu guru pernah menggunakan media

pembelajaran IPA ?Jika pernah apa media yang

digunakan?

Pernah. Contohnya : jenis

media audiovisual seperti

pemutaran video tentang

tumbuhan, film tentang

ekosistem.

5. Selain ceramah, strategi atau metode apa yang

pernah Ibu gunakan saat pembelajaran IPA?

Menggunakan metode

Talking Stick. Merupakan

metode yang

menggunakan tongkat

sebagai media. Tongkat

tersebut diberikan kepada

kelompok yang dituju

saat soal diberikan dan

secara bergantian.

Page 117: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

106

No Pertanyaan Jawaban

6. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses

belajar dalam pembelajaran IPA?

Peserta didik yang masih

malas untuk belajar,

kurang fokus, tidak

mengerjakan pr, bicara

saat guru menerangkan

7. Berapakah KKM yang diterapkan di sekolah? Sekolah menerapkan

KKM 70 untuk

pembelaran IPA

8. Bagaimana kondisi movitasi peserta didik

terhadap pembelajaran IPA? Khususnya

terhadap tugas, pekerjaan rumah dan diskusi di

kelas.

Peserta didik merasa

antusias dengan

pembelajaran IPA

9. Bagaimanakah hasil belajar/pencapaian

kompetensi IPA peserta didik? (ranah kognitif)

Sudah mencapai KKM

walaupun beberapa

peserta didik masih

remedi

10. Bagaimana sikap ilmiah peserta didik dalam

mata peljaran IPA?

Disaat kerja kelompok

mereka merasa senang

dan antusias ketika

belajar secara langsung

dengan praktikum

Yang Mengetahui,

Guru IPA Kelas 4

Siti Hanipah, S.Pd.

Page 118: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

107

Kisi-kisi Tes Kemampuan Proses Kognitif

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Kelas/Semester : IV/2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi : Energi dan perubahannya

Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya

8.3 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik

Indikator

8.1.1 Menjelaskan pengertian energi

8.1.2 Menyebutkan sumber energi panas

8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas

8.1.4 Menjelaskan mengenai perpindahan panas

8.1.5 Menjelaskan pengertian energi bunyi

8.1.6 Menentukan media perambatan bunyi

Page 119: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

108

8.1.7 Menjelaskan penyerapan bunyi

8.1.8 Menentukan jenis-jenis bunyi

8.1.9 Menyebutkan contoh aplikasi bunyi di kehidupan sehari-hari

8.2.1 Menjelaskan sumber energi alternatif

8.3.1 Menjelaskan proses terjadinya bunyi pada alat musik

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

8.1.1

Menjelaskan

pengertian

energi

Tes Tulis Pilihan

Ganda

1. Energi merupakan .....

a. Kemampuan untuk melakukan

gaya dan kecepatan

b. Kemampuan untuk melakukan

usaha atau kerja

c. Kemampuan benda

menghasilkan panas atau kalor

d. Hasil dari perpindahan benda

dari satu tempat ke tempat

lainnya

C1 B 1

Page 120: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

109

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

2. Energi tidak dapat kita lihat

namum dapat kita .....

a. Pegang

b. Rasakan

c. Lihat

d. Minum

B 1

8.1.2

Menjelaskan

tentang energi

panas

Tes Tulis Pilihan

Ganda

3. Panas merupakan bentuk .....

a. Gaya

b. Usaha

c. Energi

d. Kerja

C1 C 1 X

Page 121: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

110

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

4. Energi panas merupakan energi

yang dapat membuat suhu suatu

benda menjadi lebih tinggi.

Energi panas sering disebut .....

a. Konduksi

b. Konveksi

c. Kontruksi

d. Kalor

D 1 X

8.1.3

Menyebutkan

sumber energi

panas

Tes Tulis Pilihan

Ganda

5. Energi panas yang utama berasal

dari .....

a. Matahari

b. Bulan

c. Planet

d. Bintang

C1 A 1 X

7. Zaman dahulu orang membuat api D 1 X

Page 122: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

111

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

dari batu dan kayu yang

digesekkan terus-menerus sebab .

. . .

a. Batu merupakan sumber

energi panas

b. Kayu merupakan penghasil

api

c. Gesekan merupakan sumber

d. Gesekan merupakan sumber

api

31. Matahari merupakan sumber

energi .....

a. Panas dan gerak

b. Bunyi dan cahaya

c. Panas dan cahaya

C 1

Page 123: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

112

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

d. Cahaya dan listrik

8.1.4

Menyebutkan

manfaat energi

panas

Tes Tulis Pilihan

Ganda

6. Sumber energi panas yang

dimanfaatkan untuk mengambil

garam adalah matahari sebab .....

a. Panas matahari menguapkan

garam

b. Cahaya matahari dapat

menguapkan air

c. Panas matahari dapat

menguapkan air

d. Garam mengkristal pada

siang hari

C1 C 1 X

8. Manfaat cahaya matahari bagi

manusia sangat banyak, kecuali

C 1

Page 124: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

113

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

.....

a. Untuk mengeringkan pakaian

b. Untuk menjemur ikan

c. Untuk membakar hutan

d. Untuk mengeringkan padi

9. Cahaya matahari dapat digunakan

pada tumbuhan untuk membuat

makanan pada proses .....

a. Pembakaran

b. Fotosintesis

c. Pernapasan

d. Pengangkutan

B 1

10. Api bermanfaat untuk ibu rumah

tangga untuk .....

a. Memasak air

A 1 X

Page 125: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

114

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

b. Mencuci piring

c. Menjemur pakaian

d. Membakar hutan

8.1.5

Menjelaskan

mengenai

perpindahan

panas

Tes Tulis Pilihan

Ganda

11. Energi panas dapat berpindah

dengan cara, kecuali .....

a. Konveksi

b. Radiasi

c. Radiator

d. Konduksi

C2 C 1

12. Perpindahan panas tanpa melalui

zat perantara disebut .....

a. Radiasi

b. Resonansi

c. Reaksi

d. Reparasi

A 1

Page 126: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

115

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

13. Konveksi adalah .....

a. Perpindahan panas melalui

zat perantara tanpa diikuti

perpindahan partikel zat

tersebut

b. Perpindahan panas tanpa

melalui zat perantara

c. Perpindahan panas tanpa

melalui zat perantara dan

tanpa diikuti perpindahan

partikel zat tersebut

d. Perpindahan panas melalui

zat perantara dan diikuti

perpindahan partikel zat

tersebut

D 1 X

Page 127: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

116

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

8.1.6

Menjelaskan

pengertian

energi bunyi

Tes Tulis Pilihan

Ganda

14. Bunyi adalah .....

a. Getaran di udara

b. Gesekkan di tangan

c. Getaran di air

d. Gesekkan di tanah

C1 A 1 X

15. Bunyi dapat terjadi karena benda

.....

a. Dipanaskan

b. Bergetar

c. Didinginkan

d. Ditarik

B 1

8.1.7

Menentukan

media

perambatan

Tes Tulis Pilihan

Ganda

16. Media perambatan bunyi yaitu,

kecuali .....

a. Ruang Hampa

b. Benda cair

C3 A 1 X

Page 128: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

117

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

bunyi c. Benda padat

d. Gas

20. Bunyi dapat merambat melalui

.....

a. Ruang hampa dan air

b. Benda padat dan ruang

hampa

c. Benda padat dan air

d. Ruang hampa dan udara

C 1

8.1.8

Menjelaskan

penyerapan

bunyi

Tes Tulis Pilihan

Ganda

17. Benda dapat diserap jika

memiliki permukaan .....

a. Dua

b. Keras

c. Tebal

d. Lunak

C1 D 1

Page 129: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

118

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

19. Benda yang dapat menyerap

bunyi disebut .....

a. Peredam bunyi

b. Pemantul bunyi

c. Sumber bunyi

d. Getaran bunyi

A 1 X

8.1.9

Menentukan

jenis-jenis

pemantulan

bunyi

Tes Tulis Pilihan

Ganda

18. Bunyi pantul yang terdengar

setelah bunyi asli disebut .....

a. Gema

b. Gaung

c. Getaran

d. Gelombang

C3 A 1 X

21. Bunyi pantul yang terdengar

hampir bersamaan dengan bunyi

aslinya disebut .....

B 1 X

Page 130: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

119

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

a. Getaran

b. Gaung

c. Gelombang

d. Gema

8.1.10

Menentukan

jenis-jenis

bunyi

Tes Tulis Pilihan

Ganda

22. Jenis bunyi yang dapat

didengarkan oleh manusia adalah

.....

a. Audiosonik

b. Ultrasonik

c. Infrasonik

d. Mediasonik

C3 A 1

23. Contoh hewan yang memiliki

jenis bunyi ultrasonik yaitu .....

a. Bebek

b. Angsa

C 1 X

Page 131: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

120

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

c. Kelelawar

d. Jangkrik

26. Bunyi yang frekuensinya kurang

dari 20 getaran per detik disebut

.....

a. Ultrasonik

b. Audiosonik

c. Supersonik

d. Infrasonik

D 1 X

8.1.11

Menyebutkan

contoh aplikasi

bunyi di

kehidupan

sehari-hari

Tes Tulis Pilihan

Ganda

24. Tempat yang biasanya memakai

peredam bunyi adalah .....

a. Dapur

b. Studio musik

c. Rumah makan

d. Rumah sakit

C1 B 1

Page 132: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

121

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

27. Kita dapat mendengar bunyi

lonceng dari dalam kelas karena

bunyi merambat melalui .....

a. Genting

b. Jendela

c. Lantai

d. Udara

D 1

8.2.1

Menjelaskan

sumber energi

alternatif

Tes Tulis Pilihan

Ganda

32. Sumber energi alternatif yang tak

terbatas adalah .....

a. Bensin

b. Solar

c. Batu bara

d. Matahari

C2 D 1

33. Uap air penghasil listrik disebut

.....

D 1 X

Page 133: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

122

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

a. Pembangkit Listrik Tenaga

Darat

b. Pembangkit Listrik Tenaga

Air

c. Pembangkit Listrik Tenaga

Udara

d. Pembangkit Listrik Tenaga

Uap

35. Sumber energi yang dihasilkan

dari penguraian bahan organik,

seperti kotoran hewan disebut .....

a. Energi biologi

b. Energi bioma

c. Energi biomassa

d. Energi panas bumi

C 1

Page 134: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

123

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

40. Sumber energi panas bumi

disebut juga energi .....

a. Geotermal

b. Geologi

c. Geografi

d. Generator

A 1 X

8.2.2

Menentukan

cara

penggunaan

energi alternatif

Tes Tulis Pilihan

Ganda

34. Gambar di bawah ini merupakan

penggunaan energi alternatif

berupa .....

a. Angin

b. Air

c. Panas

C3 A 1 X

Page 135: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

124

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

d. Matahari

36. Perahu layar dapat bergerak

dilaut dengan memanfaatkan

energi .....

a. Panas

b. Matahari

c. Cahaya

d. Angin

A 1 X

37. Kincir air di daerah pedesaan

yang belum terjangkau oleh

listrik menggunakan energi

alternatif berupa .....

a. Air

b. Matahari

c. Angin

A 1 X

Page 136: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

125

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

d. Bunyi

38. Gambar di bawah ini penggunaan

energi alternatif dengan .....

a. Angin

b. Aliran air

c. Panas

d. Sinar matahari

B 1 X

39. Energi alternatif yang ada

dilingkungan sekitar kita

digunakan sebagai sumber energi

D 1 X

Page 137: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

126

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

.....

a. Cahaya

b. Listrik

c. Bunyi

d. Panas

8.3.1

Menjelaskan

proses

terjadinya bunyi

pada alat musik

Tes Tulis Pilihan

Ganda

25. Perubahan keras pelannya alat

musik dipengaruhi oleh ..... yang

menghasilkan suara

a. Getaran benda

b. Gesekkan benda

c. Dorongan benda

d. Tekanan benda

C1 A 1

28. Di bawah ini adalah sumber

energi bunyi, yang berasal dari

alat musik kecuali .....

C 1

Page 138: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

127

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

a. Gitar yang dipetik

b. Biola yang digesek

c. Seruling yang dipegang

d. Piano yang ditekan

29. Alat musik yang menggunakan

dawai sebagai sumber bunyi

adalah .....

a. Biola, gitar, dan harpa

b. Keyboard, piano, dan pianika

c. Rebab, suling, dan

harmonika

d. Drum, gendang, dan rebana

A 1 X

30. Salah satu alat musik yang

bergetar dan menghasilkan suara

bila dipukul adalah .....

B 1

Page 139: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

128

Indikator Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Butir Soal Dimensi

Proses

Kognitif

Kunci

Jawaban

Skor Ket

Valid Tidak

valid

a. Suling

b. Gendang

c. Biola

d. Recorder

Jumlah Skor 40

Page 140: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

129

Lembar Soal Uji Coba Siswa

PETUNJUK

1. Tulislah namamu di sudut kanan atas

2. Mulailah dengan mengucapkan “ Bismillahirrahmanirrahim “

3. Tulisan harus jelas, bersih dan terang

4. Periksalah dahulu pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada Bapak/Ibu Guru

5. Akhiri pekerjaanmu dengan mengucapkan “ Alhamdulillah “

Berilah tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C atau D !

1. Energi merupakan .....

a. Kemampuan untuk melakukan gaya dan kecepatan

b. Kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja

c. Kemampuan benda menghasilkan panas atau kalor

d. Hasil dari perpindahan benda dari satu tempat ke tempat lainnya

2. Energi tidak dapat kita lihat namum dapat kita .....

a. Pegang c. Lihat

b. Rasakan d. Minum

3. Panas merupakan bentuk .....

a. Gaya c. Energi

b. Usaha d. Kerja

4. Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu benda

menjadi lebih tinggi. Energi panas sering disebut .....

a. Konduksi

b. Konveksi

c. Kontruksi

d. Kalor

5. Energi panas yang utama berasal dari .....

a. Matahari c. Planet

Nama :

Kelas :

Page 141: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

130

b. Bulan d. Bintang

6. Sumber energi panas yang dimanfaatkan untuk mengambil garam adalah

matahari sebab .....

a. Panas matahari menguapkan garam

b. Cahaya matahari dapat menguapkan air

c. Panas matahari dapat menguapkan air

d. Garam mengkristal pada siang hari

7. Zaman dahulu orang membuat api dari batu dan kayu yang digesekkan

terus-menerus sebab . . . .

a. Batu merupakan sumber energi panas

b. Kayu merupakan penghasil api

c. Gesekan merupakan sumber

d. Gesekan merupakan sumber api

8. Manfaat cahaya matahari bagi manusia sangat banyak, kecuali .....

a. Untuk mengeringkan pakaian

b. Untuk menjemur ikan

c. Untuk membakar hutan

d. Untuk mengeringkan padi

9. Cahaya matahari dapat digunakan pada tumbuhan untuk membuat

makanan pada proses .....

a. Pembakaran c. Pernapasan

b. Fotosintesis d. Pengangkutan

10. Api bermanfaat untuk ibu rumah tangga untuk .....

a. Memasak air

b. Mencuci piring

c. Menjemur pakaian

d. Membakar hutan

11. Energi panas dapat berpindah dengan cara, kecuali .....

a. Konveksi c. Radiator

b. Radiasi d. Konduksi

12. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara disebut .....

Page 142: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

131

a. Radiasi c. Reaksi

b. Resonansi d. Reparasi

13. Konveksi adalah .....

a. Perpindahan panas melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan

partikel zat tersebut

b. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara

c. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara dan tanpa diikuti

perpindahan partikel zat tersebut

d. Perpindahan panas melalui zat perantara dan diikuti perpindahan

partikel zat tersebut

14. Bunyi adalah .....

a. Getaran di udara

b. Gesekkan di tangan

c. Getaran di air

d. Gesekkan di tanah

15. Bunyi dapat terjadi karena benda .....

a. Dipanaskan c. Didinginkan

b. Bergetar d. Ditarik

16. Media perambatan bunyi yaitu, kecuali .....

a. Ruang Hampa

b. Benda cair

c. Benda padat

d. Gas

17. Benda dapat diserap jika memiliki permukaan .....

a. Dua c. Tebal

b. Keras d. Lunak

18. Bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli disebut .....

a. Gema

b. Gaung

c. Getaran

d. Gelombang

Page 143: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

132

19. Benda yang dapat menyerap bunyi disebut .....

a. Peredam bunyi

b. Pemantul bunyi

c. Sumber bunyi

d. Getaran bunyi

20. Bunyi dapat merambat melalui .....

a. Ruang hampa dan air

b. Benda padat dan ruang hampa

c. Benda padat dan air

d. Ruang hampa dan udara

21. Bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya

disebut .....

a. Getaran c. Gelombang

b. Gaung d. Gema

22. Jenis bunyi yang dapat didengarkan oleh manusia adalah .....

a. Audiosonik c. Infrasonik

b. Ultrasonik d. Mediasonik

23. Contoh hewan yang memiliki jenis bunyi ultrasonik yaitu .....

a. Bebek

b. Angsa

c. Kelelawar

d. Jangkrik

24. Tempat yang biasanya memakai peredam bunyi adalah .....

a. Dapur c. Rumah makan

b. Studio musik d. Rumah sakit

25. Perubahan keras pelannya alat musik dipengaruhi oleh ..... yang

menghasilkan suara

a. Getaran benda

b. Gesekkan benda

c. Dorongan benda

d. Tekanan benda

Page 144: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

133

26. Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 getaran per detik disebut .....

a. Ultrasonik

b. Audiosonik

c. Supersonik

d. Infrasonik

27. Kita dapat mendengar bunyi lonceng dari dalam kelas karena bunyi

merambat melalui .....

a. Genting c. Lantai

b. Jendela d. Udara

28. Di bawah ini adalah sumber energi bunyi, yang berasal dari alat musik

kecuali .....

a. Gitar yang dipetik

b. Biola yang digesek

c. Seruling yang dipegang

d. Piano yang ditekan

29. Alat musik yang menggunakan dawai sebagai sumber bunyi adalah .....

a. Biola, gitar, dan harpa

b. Keyboard, piano, dan pianika

c. Rebab, suling, dan harmonika

d. Drum, gendang, dan rebana

30. Salah satu alat musik yang bergetar dan menghasilkan suara bila dipukul

adalah .....

a. Suling c. Biola

b. Gendang d. Recorder

31. Matahari merupakan sumber energi .....

a. Panas dan gerak

b. Bunyi dan cahaya

c. Panas dan cahaya

d. Cahaya dan listrik

32. Sumber energi alternatif yang tak terbatas adalah .....

a. Bensin c. Batu bara

Page 145: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

134

b. Solar d. Matahari

33. Uap air penghasil listrik disebut .....

a. Pembangkit Listrik Tenaga Darat

b. Pembangkit Listrik Tenaga Air

c. Pembangkit Listrik Tenaga Udara

d. Pembangkit Listrik Tenaga Uap

34. Gambar di bawah ini merupakan penggunaan energi alternatif berupa

.....

a. Angin

b. Air

c. Panas

d. Matahari

35. Sumber energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti

kotoran hewan disebut .....

a. Energi biologi

b. Energi bioma

c. Energi biomassa

d. Energi panas bumi

36. Perahu layar dapat bergerak dilaut dengan memanfaatkan energi .....

a. Panas

b. Matahari

c. Cahaya

d. Angin

37. Kincir air di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik

menggunakan energi alternatif berupa .....

a. Air

b. Matahari

c. Angin

Page 146: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

135

d. Bunyi

38. Gambar di bawah ini penggunaan energi alternatif dengan .....

a. Angin

b. Aliran air

c. Panas

d. Sinar matahari

39. Energi alternatif yang ada dilingkungan sekitar kita digunakan sebagai

sumber energi .....

a. Cahaya c. Bunyi

b. Listrik d. Panas

40. Sumber energi panas bumi disebut juga energi .....

a. Geotermal

b. Geologi

c. Geografi

d. Generator

Page 147: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

136

Kunci Jawaban Soal Uji Coba

1. B 11. C 21. B 31. C

2. B 12. A 22. A 32. D

3. C 13. D 23. C 33. D

4. D 14. A 24. B 34. A

5. A 15. B 25. A 35. C

6. C 16. A 26. D 36. A

7. D 17. D 27. D 37. A

8. C 18. A 28. C 38. B

9. B 19. A 29. A 39. D

10. A 20. C 30. B 40. A

Page 148: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

137

Korelasi Skor Butir Dengan Skor Total

Jumlah Subyek= 46

Butir Soal= 40

Nama berkas: BELUM_ADA_NAMA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0.385 Signifikan

2 2 -0.125 -

3 3 0.094 -

4 4 0.233 -

5 5 0.290 -

6 6 0.209 -

7 7 0.141 -

8 8 0.373 Signifikan

9 9 0.415 Sangat Signifikan

10 10 0.254 -

11 11 0.313 Signifikan

12 12 0.371 Signifikan

13 13 0.032 -

14 14 0.261 -

15 15 0.496 Sangat Signifikan

16 16 0.220 -

17 17 0.419 Sangat Signifikan

18 18 0.228 -

19 19 0.266 -

20 20 0.357 Signifikan

21 21 0.263 -

22 22 0.319 Signifikan

23 23 0.051 -

24 24 0.595 Sangat Signifikan

Page 149: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

138

25 25 0.514 Sangat Signifikan

26 26 0.274 -

27 27 0.403 Sangat Signifikan

28 28 0.348 Signifikan

29 29 -0.005 -

30 30 0.514 Sangat Signifikan

31 31 0.488 Sangat Signifikan

32 32 0.383 Signifikan

33 33 0.099 -

34 34 0.124 -

35 35 0.375 Signifikan

36 36 -0.094 -

37 37 -0.164 -

38 38 NAN NAN

39 39 0.198 -

40 40 -0.007 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

Page 150: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

139

Reliabilitas Tes

Rata2= 22.59

Simpang Baku= 4.15

KorelasiXY= 0.47

Reliabilitas Tes= 0.64

Nama berkas: BELUM_ADA_NAMA.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 Ryan 9 8 17

2 2 Fatur 6 8 14

3 3 Manda 10 15 25

4 4 Firzha 12 10 22

5 5 Ferdi 10 10 20

6 6 Aprilia 9 9 18

7 7 Naila 13 12 25

8 8 Naghita 12 10 22

9 9 Habib 12 13 25

10 10 Rayhan 11 13 24

11 11 Azizah 13 12 25

12 12 Ahmad 12 12 24

13 13 Abid 13 11 24

14 14 Khalisa 6 5 11

15 15 Haikal 10 10 20

16 16 Yulia 10 15 25

17 17 Tufail 15 15 30

18 18 Riduan 11 11 22

19 19 Alif 15 13 28

20 20 Anisa 14 16 30

21 21 Rofifah 14 13 27

22 22 Faza 13 11 24

Page 151: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

140

23 23 Lisa 7 10 17

24 24 Rara 5 11 16

25 25 Anis 13 10 23

26 26 Ilham 10 11 21

27 27 Rizkya 12 13 25

28 28 Ajat 12 10 22

29 29 Daffa 14 15 29

30 30 Novita 9 10 19

31 31 Sri 9 15 24

32 32 Putri 10 10 20

33 33 Dwi 12 12 24

34 34 Ichsan 9 10 19

35 35 Agung 9 14 23

36 36 Malikal 9 8 17

37 37 Benaya 11 14 25

38 38 Sultan 7 11 18

39 39 Jihan 11 12 23

40 40 Ferry 14 12 26

41 41 Devita 11 10 21

42 42 Rahma 11 10 21

43 43 Haidar 15 15 30

44 44 Fathan 9 15 24

45 45 Afifah 12 13 25

46 46 Faqih 10 15 25

Page 152: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

141

Lembar Soal Pretest dan Posttest

Siswa Kelas IV

PETUNJUK

1. Tulislah namamu di sudut kanan atas

2. Mulailah dengan mengucapkan “ Bismillahirrahmanirrahim “

3. Tulisan harus jelas, bersih dan terang

4. Periksalah dahulu pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada Bapak/Ibu Guru

5. Akhiri pekerjaanmu dengan mengucapkan “ Alhamdulillah “

Berilah tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C atau D !

1. Energi merupakan .....

a. Kemampuan untuk melakukan gaya dan kecepatan

b. Kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja

c. Kemampuan benda menghasilkan panas atau kalor

d. Hasil dari perpindahan benda dari satu tempat ke tempat lainnya

2. Manfaat cahaya matahari bagi manusia sangat banyak, kecuali .....

a. Untuk mengeringkan pakaian

b. Untuk menjemur ikan

c. Untuk membakar hutan

d. Untuk mengeringkan padi

3. Cahaya matahari dapat digunakan pada tumbuhan untuk membuat

makanan pada proses .....

a. Pembakaran c. Pernapasan

b. Fotosintesis d. Pengangkutan

4. Energi panas dapat berpindah dengan cara, kecuali .....

a. Konveksi c. Radiator

Nama :

Kelas :

Page 153: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

142

b. Radiasi d. Konduksi

5. Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara disebut .....

a. Radiasi c. Reaksi

b. Resonansi d. Reparasi

6. Bunyi dapat terjadi karena benda .....

a. Dipanaskan c. Didinginkan

b. Bergetar d. Ditarik

7. Benda dapat diserap jika memiliki permukaan .....

a. Dua c. Tebal

b. Keras d. Lunak

8. Bunyi dapat merambat melalui .....

a. Ruang hampa dan air

b. Benda padat dan ruang hampa

c. Benda padat dan air

d. Ruang hampa dan udara

9. Jenis bunyi yang dapat didengarkan oleh manusia adalah .....

a. Audiosonik c. Infrasonik

b. Ultrasonik d. Mediasonik

10. Tempat yang biasanya memakai peredam bunyi adalah .....

a. Dapur c. Rumah makan

b. Studio musik d. Rumah sakit

11. Perubahan keras pelannya alat musik dipengaruhi oleh ..... yang

menghasilkan suara

a. Getaran benda

b. Gesekkan benda

c. Dorongan benda

d. Tekanan benda

12. Kita dapat mendengar bunyi lonceng dari dalam kelas karena bunyi

merambat melalui .....

a. Genting c. Lantai

b. Jendela d. Udara

Page 154: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

143

13. Di bawah ini adalah sumber energi bunyi, yang berasal dari alat musik

kecuali .....

a. Gitar yang dipetik

b. Biola yang digesek

c. Seruling yang dipegang

d. Piano yang ditekan

14. Salah satu alat musik yang bergetar dan menghasilkan suara bila dipukul

adalah .....

a. Suling c. Biola

b. Gendang d. Recorder

15. Matahari merupakan sumber energi .....

a. Panas dan gerak c. Panas dan cahaya

b. Bunyi dan cahaya d. Cahaya dan listrik

16. Sumber energi alternatif yang tak terbatas adalah .....

a. Bensin c. Batu bara

b. Solar d. Matahari

17. Sumber energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti

kotoran hewan disebut .....

a. Energi biologi

b. Energi bioma

c. Energi biomassa

d. Energi panas bumi

Page 155: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

144

Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest

1. B 10. B

2. C 11. A

3. B 12. D

4. C 13. C

5. A 14. B

6. B 15. C

7. D 16. D

8. C 17. C

9. A

Page 156: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

145

Page 157: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

146

Page 158: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

147

Page 159: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

148

Page 160: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

149

Page 161: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

150

Page 162: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

151

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke : I

Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan

sekitar

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.1.1 Menjelaskan pengertian energi

8.1.2 Menyebutkan sumber energi panas

8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas

8.1.4 Menjelaskan mengenai perpindahan panas

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui metode diskusi, siswa dapat memahami energi panas contohnya

dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

2. Melalui metode diskusi, siswa dapat menyebutkan sumber energi panas

yang diketahui dengan benar.

3. Melalui metode diskusi, siswa dapat mengetahui manfaat energi panas di

kehidupan, dengan benar.

4. Melalui metode diskusi, siswa dapat mengetahui cara perpindahan panas

dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

Page 163: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

152

E. Materi Pembelajaran

Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas

1. Sumber Energi Panas

Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu

benda menjadi lebih tinggi. Sumber energi panas antara lain matahari, api

unggun, api kompor, dan permukaan benda yang saling bergesekan.

Uraiannya sebagai berikut:

a. Matahari, merupakan sumber energi panas terbesar di muka bumi.

Bumi menjadi hangat karena adanya energi panas matahari. Panas

matahari ini banyak dimanfaatkan oleh manusia, diantaranya

untung mengeringkan pakaian. Selain itu, panas matahari juga

digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan, seperti ikan

asin, kerupuk, dan garam.

b. Api, merupakan sumber energi panas yang telah banyak

dimanfaatkan orang sejak zaman dahulu. Misalnya untuk

menghangatkan badan pada malam hari. Selain itu, api juga

digunakan untuk memasak makanan, mendidihkan air atau

membakar, dan melelehkan logam.

c. Gesekan dua benda dapat menimbulkan energi panas sehingga

dapat dikatakan sebagai sumber energi panas. Dua telapak tangan

yang saling bergesekan dapat menghasilkan panas. Oleh karena itu,

kamu dapat menggesek-gesekkan kedua tanganmu saat kamu

merasa dingin.

2. Perpindahan Panas

Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu

rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit hangat

dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas

dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu

konduksi, konveksi, dan radiasi.

a. Konduksi (hantaran panas)

Page 164: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

153

merupakan perpindahan panas

melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan partikel-partikel zat

tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang

dipindahkan secara konduksi dipengaruhi bahan zat perantaranya.

Ada zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantar

panas), yaitu besi, alumunium, dan baja. Ada pula zat perantara

yang bersifat isolator (sukar memghantar panas) seperti kayu, karet,

dan kain.

b. Konveksi (aliran panas)

merupakan perpindahan melalui zat

perantara dan diikuti perpindahan partikel-partikel zat tersebut.

Misalnya, air yang direbus di dalam panci.

c. Radiasi (pancaran panas)

merupakan perpindahan panas

tanpa melalui zat perantara. Misalnya, radiasi api unggun dan

cahaya matahari.

Page 165: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

154

3. Manfaat Energi Panas

Energi panas memiliki beberapa manfaat adalah sebagai berikut:

a. Energi panas matahari bermanfaat untuk kehidupan di bumi.

b. Energi panas api dimanfaatkan untuk memasak makanan dan

membuat api unggun.

F. Strategi dan Metode Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran : Strategi Giving Question and Getting

Answer

2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan

Orientasi

Menyampaikan salam

Berdoa bersama

Melakukan presensi

Menyiapkan fisik dan

psikis siswa untuk

memulai kegiatan belajar

Menjawab salam

Berdoa bersama

Menyimak

Mempersiapkan diri

masing-masing

5 menit Apersepsi

Memberikan pertanyaan

seputar materi sebelumnya

dan materi Energi panas

dan sifat-sifatnya

Menyimak lalu

menjawab

pertanyaan

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Kegiatan

Eksplorasi

Memberikan gambar yang

berkaitan dengan Energi

Menyimak

Page 166: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

155

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Inti panas

10 menit Menjelaskan terkait materi

energi panas dan sifat-

sifatnya

Menyimak

penjelasan guru

dengan penuh

perhatian

Memberikan pertanyaan

berkaitan dengan gambar

Menjawab

pertanyaan terkait

gambar

Elaborasi

20 menit

Membagi dua kertas kepada

setiap murid, kertas pertama

untuk menuliskan

pertanyaan dan kertas kedua

untuk menuliskan

pernyataan

Menulis pertanyaan

dan pernyataan

secara mandiri

Membagi siswa ke dalam 5

kelompok

Mempersiapkan diri

masing-masing

menuju kelompok

yang telah

ditentukan dengan

tertib

Meminta siswa untuk

berdiskusi perihal

pertanyaan dan pernyataan

yang akan diajukan ke

kelompok lain

Melakukan diskusi

dengan disiplin dan

kerjasama bersama

teman kelompok

Meminta setiap kelompok

untuk melaporkan

pertanyaan

Melaporkan

pertanyaan kepada

kelompok lain

Mempersilahkan kelompok

lain untuk menjawab

pertanyaan sampai seluruh

Kelompok lain

menyimak

pertanyaan dan

Page 167: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

156

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

kelompok mengajukan dan

menjawab pertanyaan

mencatatnya

Meminta setiap kelompok

untuk melaporkan

pernyataan yang telah

disetujui oleh anggota

kelompok

Perwakilan dari

kelompok

melaporkan

pernyataan yang

mereka anggap

paling dimengerti

Memberikan penguatan dari

jawaban yang telah diberikan

oleh siswa

Memperhatikan

jawaban guru

dengan penuh

perhatian

Konfirmasi

20 menit

Memberikan arahan dalam

bertanya dan menjawab

pertanyaan

Menyimak

Memberikan penguatan

berupa soal latihan

Mengerjakan soal

latihan secara

individu

Bertanya jawab terkait hal-

hal yang ingin ditanyakan

Merespon dengan

tanya jawab guru

Memberikan penegasan dari

semua materi yang telah

dipelajari

Menyimak

kesimpulan yang

disampaikan guru

Penutup

Memberikan pesan moral

terkait dengan materi

Menyimak dengan

penuh perhatian

5 menit

Meminta salah seorang

siswa untuk memimpin

do’a setelah belajar.

Siswa yang ditunjuk

memimpin do’a

Menutup kegiatan

pembelajaran dengan

mengucap salam

Mengucapkan salam

ke guru secara

bersama-sama

Page 168: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

157

H. Sumber Belajar

1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2015.

2. Umar, Efrizon. Buku Pintar Fisika. Depok: Media Pusindo, 2008.

3. Damanik, Asan. Fisika Energi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,

2011.

4. LKS IPA yang berjudul Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas

5. Gambar terkait materi energi panas

I. Penilaian

1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau

kegiatan

Kunci Jawaban

8.1.1 Menjela

skan

pengerti

an

energi

Guru menanyakan ke siswa secara

langsung secara acak

8.1.2 Menye

butkan

sumber

energi

panas

Tes tulis

Essay

6. Apa saja

benda yang

dapat

menghantark

an

panas?Berika

n contohnya!

Benda yang

bersifat

konduktor.

Contohnya :

besi,

alumunium, dan

baja.

Page 169: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

158

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau

kegiatan

Kunci Jawaban

1. Sebutkan 3

sumber

energi

panas?

Matahari, Api,

Gesekkan dua

benda

8.1.3 Menye

butkan

manfaat

energi

panas

7. Apa saja

manfaat

energi panas

untuk

kehidupan

sehari-hari?

5Matahari :

Untuk

kehidupan di

bumi

Api : Untuk

memasak dan

membuat api

unggun

8.1.4 Menjel

askan

mengen

ai

perpind

ahan

panas

2. Apa yang

dimaksud

dengan

konveksi ?

2.Konveksi

adalah

perpindahan

melalui zat

perantara dan

diikuti

perpindahan

partikel-partikel

zat tersebut

3. Mengapa

kayu tidak

dapat

menghantark

an panas ?

3. Karena kayu

bersifat isolator,

isolator

merupakan sifat

yang sukar

Page 170: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

159

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau

kegiatan

Kunci Jawaban

menghantarkan

panas

Page 171: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

160

Format Kriteria Penilaian

Skor Soal Kriteria Penilaian Nilai Akhir

2 Siswa menjawab soal

dengan benar

Skor maksimal = 10

Nilai = (Skor yang

diperoleh/skor maksimum) x

100%

1 Siswa menjawab soal tetapi

salah

0 Siswa tidak menjawab soal

Page 172: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

161

Page 173: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

162

Page 174: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

Konduksi Konveksi Radiasi

163

Page 175: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

164

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Eskperimen

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke : II

Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan

sekitar

8.3 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.1.5 Menjelaskan tentang energi bunyi

8.1.6 Menentukan perambatan bunyi

8.1.7 Menjelaskan penyerapan bunyi

8.1.8 Menentukan jenis-jenis bunyi

8.1.9 Menyebutkan contoh aplikasi bunyi di kehidupan sehari-hari

8.3.1 Menjelaskan proses terjadinya bunyi pada alat musik

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui metode diskusi, siswa dapat mengetahui tentang pengertian energi

bunyi serta sumber yang menyebabkan terjadinya bunyi dengan tepat.

2. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan mengenai perambatan

dan penyerapan pada bunyi dengan benar.

Page 176: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

165

3. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan berbagai jenis bunyi,

dengan tepat.

4. Melalui metode diskusi, siswa dapat memberikan contoh bunyi yang

terdapat di kehidupan sehari-hari dengan benar.

5. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan terjadinya bunyi pada alat

musik dengan tepat.

E. Materi Pembelajaran

Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik

1. Energi Bunyi

Bunyi merupakan segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga

kita. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, yaitu sumber bunyi.

Bunyi merupakan bentuk energi.

a. Sumber bunyi

Setiap bunyi yang kamu dengar dihasilkan dari benda yang

bergetar. Benda tersebut disebut juga sumber bunyi. Contoh

sumber bunyi antara lain senar gitar yang dipetik, gamelan yang

dipukul, seruling yang ditiup, dan orang berbicara.

b. Jenis-jenis bunyi

Setiap getar memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyak

getaran dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).

Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan sebagai berikut:

A) Infrasonik, yaitu bynui yang memiliki frekuensi kurang dari

20 Hz. Bunyi tersebut hanya dapat didengar oleh hewan

seperti jangkrik, anjing, dan gajah.

B) Audiosonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi antara

2020.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia.

C) Ultrasonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari

20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelelawar,

paus, dan lumba-lumba.

c. Sifat-sifat energi bunyi

Page 177: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

166

Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain

dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu, bunyi

juga dapat dipantulkan dan dapat diserap.

A) Bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas

Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh

karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.

Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair,

dan gas. Sebagai contoh ketika lonceng sekolah berbunyi,

tentu seluruh siswa yang ada di sekotar sekolah akan

mendengarnya. Bunyi lonceng merambat melalui udara.

Udara merupakan gas, getaran lonceng mendorong molekul

di sekitarnya sehingga terdengarlah suara bunyi.

B) Bunyi diserap dan dipantulkan

Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat

dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding,

akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami

pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengilat

bersifat memantulkan bunyi. Sedangkan benda atau bahan

yang berpori bersifat menyerap bunyi, misalnya gabus atau

styrofoam. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi

dinamakan peredam bunyi.

d. Pemantulan Bunyi

Bunyi akan dipantulkan jika mengenai suatu benda. Macam-macam

bunyi pantul antara lain:

A) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, contohnya ketika

kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih

nyaring. Bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.

B) Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli

selesai dikirim. Gema terjadi jika dinding pantul terletak amat

jauh dari sumber bunyi, misalnya saat kita berteriak di tebing

atau dalam gua.

Page 178: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

167

C) Gaung adalah sebagian bunyi yang terdengar bersamaan dengan

bunyi asli sehingga bunyi terdengar tidak jelas. Gaung terjadi

dalam ruangan tertutup seperti gedung studio dan studio musik.

d. Manfaat Bunyi Pantul

A) Mengukur kedalaman laut

Untuk mengukur kedalaman laut, kapal memancarkan bunyi

dari alat yang ada di dasar kapal menuju dasar laut.

B) Mengetahui kedudukan benda dalam laut

Dengan mengarahkan gelombang bunyi ke dalam alut dapat

diketahui benda-benda yang ada di dalam laut.

C) Mendeteksi keretakan pada logam

Pancaran gelombang ultrasonik digunakan untuk memeriksa

retak-retak tersembunyi pada bagian pesawat terbang.

D) USG

Dalam bidang kedokteran gelombang ultrasonik dimanfaatkan

untuk pemeriksaan medis. Misalnya pemeriksaan kandungan

pada ibu hamil.

2. Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik

Sumber bunyi dapat berasal dari alat musik. Alat musik ada

bermcam-macam, antara lain:

a. Gitar, merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik

senarnya. Bagian paling penting dari gitar adalah badan gitar. Ruang

di dalam badan gitar berfungsi untuk memperkuat asli senar sehingga

dapat terdengar cukup keras untuk kita dengar. Peristiwa tersebut

dinamakan resonansi. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya

suatu benda karena pengaruh bergetarnya benda lain.

b. Perkusi, merupakan alat musik pukul yang dihasilkan dari

resonansi udara di dalam badan perkusi yang memperkuat bunyi

asli getaran kulit gendang.

Page 179: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

168

c. Terompet, bunyi terompet berasal dai aliran udara yang

menggetarkan ruang tabung terompet. Pengaturan nada dilakukan

dengan menutup lubang yang ada pada badan terompet.

F. Strategi dan Metode Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran : Strategi Giving Question and Getting

Answer

2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan

Orientasi

Menyampaikan salam

Berdoa bersama

Melakukan presensi

Menyiapkan fisik dan

psikis siswa untuk

memulai kegiatan belajar

Menjawab salam

Berdoa bersama

Menyimak

Mempersiapkan diri

masing-masing

5 menit

i. m

e

n

i

t

Apersepsi

Memberikan pertanyaan

seputar materi

sebelumnya dan materi

energi bunyi beserta

sifat-sifatnya dan

proses bunyi pada alat

musik

Menyimak lalu

menjawab

pertanyaan

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Eksplorasi

Memberikan gambar yang

berkaitan dengan Energi

Menyimak

Page 180: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

169

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Kegiatan

Inti

bunyi

10 menit Menjelaskan terkait materi

energi energi bunyi

beserta sifat-sifatnya dan

proses bunyi pada alat

musik

Menyimak

penjelasan guru

dengan penuh

perhatian

Memberikan pertanyaan

berkaitan dengan gambar

Menjawab

pertanyaan terkait

gambar

Elaborasi

20 menit

Membagi dua kertas kepada

setiap murid, kertas pertama

untuk menuliskan

pertanyaan dan kertas kedua

untuk menuliskan

pernyataan

Menulis pertanyaan

dan pernyataan

secara mandiri

Membagi siswa ke dalam 5

kelompok

Mempersiapkan diri

masing-masing

menuju kelompok

yang telah

ditentukan dengan

tertib

Meminta siswa untuk

berdiskusi perihal

pertanyaan dan pernyataan

yang akan diajukan ke

kelompok lain

Melakukan diskusi

dengan disiplin dan

kerjasama bersama

teman kelompok

Meminta setiap kelompok

untuk melaporkan

pertanyaan

Melaporkan

pertanyaan kepada

kelompok lain

Mempersilahkan kelompok

lain untuk menjawab

Kelompok lain

menyimak

Page 181: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

170

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

pertanyaan sampai seluruh

kelompok mengajukan dan

menjawab pertanyaan

pertanyaan dan

mencatatnya

Meminta setiap kelompok

untuk melaporkan

pernyataan yang telah

disetujui oleh anggota

kelompok

Perwakilan dari

kelompok

melaporkan

pernyataan yang

mereka anggap

paling dimengerti

Memberikan penguatan dari

jawaban yang telah diberikan

oleh siswa

Memperhatikan

jawaban guru

dengan penuh

perhatian

Konfirmasi

20 menit

Memberikan arahan dalam

bertanya dan menjawab

pertanyaan

Menyimak

Memberikan penguatan

berupa soal latihan

Mengerjakan soal

latihan secara

individu

Bertanya jawab terkait hal-

hal yang ingin ditanyakan

Merespon dengan

tanya jawab guru

Memberikan penegasan dari

semua materi yang telah

dipelajari

Menyimak

kesimpulan yang

disampaikan guru

Penutup

Memberikan pesan moral

terkait dengan materi

Menyimak dengan

penuh perhatian

5 menit

Meminta salah seorang

siswa untuk memimpin

do’a setelah belajar.

Siswa yang ditunjuk

memimpin do’a

Menutup kegiatan

pembelajaran dengan

Mengucapkan salam

ke guru secara

Page 182: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

171

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

mengucap salam bersama-sama

H. Sumber Belajar

1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2015.

2. Sutrisno, dan Ahmiarti, Siti. Fisika Dasar I (MEKANIKA, FLUIDA, DAN

GELOMBANG). Jakarta: UIN Press, 2007.

3. Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

cet XI, 2002.

4. Giancoli, Douglas. C. Fisika 1: edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2001.

5. LKS IPA yang berjudul Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada

Alat Musik

6. Gambar terkait materi energi bunyi dan proses terjadinya bunyi pada alat

musik

I. Penilaian

1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau Kegiatan Kunci Jawaban

8.1.5

Menjelaskan

tentang

energi bunyi

Tes

Tulis

Menjodohkan

1. Banyaknya

getaran dalam

satu detik (...)

g. Frekuensi

8.1.6

Menentukan

perambatan

bunyi

7. Gelombang

bunyi (...)

a. Bunyi yang

merambat

Page 183: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

172

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau Kegiatan Kunci Jawaban

8.1.7

Menjelaskan

penyerapan

bunyi

Tes

Tulis

Menjodohkan

5. Saat berteriak di

dalam gua (...)

c. Gema

6. Bunyi pantul

yang terdengar

bersamaan dengan

bunyi asli sehingga

kurang jelas (...)

h. Gaung

8.1.8

Menentukan

jenis-jenis

bunyi

Tes

Tulis

Menjodohkan 2. Bunyi yang

dapat didengar

oleh manusia

(...)

d. Audiosonik

3. Bunyi yang

frekuensinya

kurang dari 20

Hz (...)

i. Infrasonik

8.1.9

Menyebutkan

contoh

aplikasi

bunyi di

kehidupan

8. Pemeriksaan

kandungan

pada ibu hamil

(...)

e. USG

Page 184: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

173

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau Kegiatan Kunci Jawaban

sehari-hari 4. Gelombang

bunyi (...)

b. Manfaat bunyi

pantul

8.3.1

Menjelaskan

proses

terjadinya

bunyi pada

alat musik

9. Seruling,

terompet, dan

recorder (...)

f. Digesek

10. Cara biola

menghasilkan

bunyi (...)

j. Alat musik

tiup

Page 185: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

174

Format Kriteria Penilaian

Skor Soal Kriteria Penilaian Nilai Akhir

1 Siswa menjawab soal dengan benar Skor maksimal = 10

Nilai = (Skor yang

diperoleh/skor maksimum)

x 100%

0 Siswa menjawab soal salah atau

tidak menjawab

Page 186: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

175

INFRASONIK

AUDIOSONIK

ULTRASONIK

Page 187: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

176

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke : III

Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.2.1 Menjelaskan sumber energi alternatif

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui metode diskusi, siswa dapat memahami sumber energi alternatif

dan cara penggunaan energi alternatif di kehidupan sehari-hari dengan

tepat.

2. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan sumber energi alternatif

dan cara penggunaan energi alternatif di kehidupan sehari-hari dengan

tepat.

E. Materi Pembelajaran

Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam kehidupan

sehari-hari

1. Energi Alternatif

a. Sumber Energi Alternatif

Page 188: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

177

Energi alternatif atau energi terbarukan atau disebut juga energi

berkelanjutan merupakan energi yang dapat dengan cepat

dipulihkan kembali secara alami dan selalu tersedia di alam.

Contoh energi air, energi angin, energi panas matahari, energi

panas bumi, dan energi biomassa.

A) Energi air, energi pada air yang mengalir dapat dimanfaatkan

untuk berbagai hal. Contoh energi air pada ombak di laut

dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Generator

diletakkan di dasar laut untuk mengubah energi gerak dari

ombak menjadi energi listrik. Air dapat menghasilkan energi

dalam bentuk arus air, gelombang dan air panas. Arus air

biasa dihasilkan oleh air tejun atau sungai.

B) Energi angin, energi gerak dari angin dimanfaatkan untuk

menggerakan kincir (turbin) pada pembangkit listrik tenaga

angin. Turbin dihubungkan dengan generator yang dapat

mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

C) Energi matahari, merupakan energi yang tidak ada habisnya.

Energi surya ditangkap oleh panel surya untuk selanjutnya

diubah menjadi energi listrik.

D) Energi panas bumi, disebut juga energi geotermal. Energi

panas bumi memanfaatkan sumber air panas bumi di

pegunungan. Uap panas dari dalam bumi dimanfaatkan untuk

memutar turbin.

E) Energi biomassa, merupakan energi yang dihasilkan dari

bahan organik. Contoh sumber energi biomassa yaitu kotoran

hewan, limbah pertanian, dan beberapa jenis tanaman seperti

jagung, kedelai, jarak, dan rami.

b. Manfaat energi alternatif

A) Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh

masyarakat.

Page 189: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

178

B) Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber

daya alam lain yang dapat diperbarui.

C) Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila

digunakan.

F. Strategi dan Metode Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran : Strategi Giving Question and Getting

Answer

2. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan

Orientasi

Menyampaikan salam

Berdoa bersama

Melakukan presensi

Menyiapkan fisik dan

psikis siswa untuk

memulai kegiatan belajar

Menjawab salam

Berdoa bersama

Menyimak

Mempersiapkan diri

masing-masing

5 menit

ii. m

e

n

i

t

Apersepsi

Memberikan pertanyaan

seputar materi

sebelumnya dan materi

sumber energi alternatif

dan cara penggunaan

energi alternatif di

kehidupan sehari-hari

Menyimak lalu

menjawab

pertanyaan

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Eksplorasi

Page 190: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

179

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Kegiatan

Inti

Memberikan gambar yang

berkaitan dengan Energi

alternatif

Menyimak

10 menit Menjelaskan terkait materi

sumber energi alternatif

dan cara penggunaan

energi alternatif di

kehidupan sehari-hari

Menyimak

penjelasan guru

dengan penuh

perhatian

Memberikan pertanyaan

berkaitan dengan gambar

Menjawab

pertanyaan terkait

gambar

Elaborasi

20 menit

Membagi dua kertas kepada

setiap murid, kertas pertama

untuk menuliskan

pertanyaan dan kertas kedua

untuk menuliskan

pernyataan

Menulis pertanyaan

dan pernyataan

secara mandiri

Membagi siswa ke dalam 5

kelompok

Mempersiapkan diri

masing-masing

menuju kelompok

yang telah

ditentukan dengan

tertib

Meminta siswa untuk

berdiskusi perihal

pertanyaan dan pernyataan

yang akan diajukan ke

kelompok lain

Melakukan diskusi

dengan disiplin dan

kerjasama bersama

teman kelompok

Meminta setiap kelompok

untuk melaporkan

pertanyaan

Melaporkan

pertanyaan kepada

kelompok lain

Page 191: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

180

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Mempersilahkan kelompok

lain untuk menjawab

pertanyaan sampai seluruh

kelompok mengajukan dan

menjawab pertanyaan

Kelompok lain

menyimak

pertanyaan dan

mencatatnya

Meminta setiap kelompok

untuk melaporkan

pernyataan yang telah

disetujui oleh anggota

kelompok

Perwakilan dari

kelompok

melaporkan

pernyataan yang

mereka anggap

paling dimengerti

Memberikan penguatan dari

jawaban yang telah diberikan

oleh siswa

Memperhatikan

jawaban guru

dengan penuh

perhatian

Konfirmasi

20 menit

Memberikan arahan dalam

bertanya dan menjawab

pertanyaan

Menyimak

Memberikan penguatan

berupa soal latihan

Mengerjakan soal

latihan secara

individu

Bertanya jawab terkait hal-

hal yang ingin ditanyakan

Merespon dengan

tanya jawab guru

Memberikan penegasan dari

semua materi yang telah

dipelajari

Menyimak

kesimpulan yang

disampaikan guru

Penutup

Memberikan pesan moral

terkait dengan materi

Menyimak dengan

penuh perhatian

5 menit

Meminta salah seorang siswa

untuk memimpin do’a

setelah belajar.

Siswa yang ditunjuk

memimpin do’a

Page 192: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

181

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Menutup kegiatan

pembelajaran dengan

mengucap salam

Mengucapkan salam

ke guru secara

bersama-sama

H. Sumber Belajar

1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2015.

2. Sutarno. Sumber Daya Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013

3. Stringer, John. Energi . Solo: Tiga Serangkai, 2009.

4. LKS IPA yang berjudul Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam

Kehidupan sehari-hari

5. Gambar terkait materi sumber energi alternatif dan cara penggunaan energi

alternatif di kehidupan sehari-hari

I. Penilaian

1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal Kunci Jawaban

8.2.1

Menjelaskan

sumber

energi

alternatif

Tes

Tulis

Essay 1. Apa saja

sumber energi

alternatif ?

Energi Matahari,

Energi Air,

Energi Angin,

Energi Panas

Bumi dan

Energi

Biomassa

6. Apa yang

kamu ketahui

tentang energi

biomassa ?

Energi

biomassa,

merupakan

energi yang

dihasilkan dari

bahan organik.

Page 193: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

182

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal Kunci Jawaban

7. Apa

keuntungan

sumber energi

alternatif bagi

kehidupan?

Harga relatif

lebih murah dan

terjangkau oleh

seluruh

masyarakat,

Tidak akan

habis karena

berasal dari

matahari dan

sumber daya

alam lain yang

dapat diperbarui,

dan Tidak

menimbulkan

pencemaran

lingkungan

apabila

digunakan.

Tes

Tulis

Essay 2. Bagaimana

cara air

menghasilkan

energi ?

Dengan cara

mengalir,

misalnya arus

air biasa

dihasilkan oleh

air tejun atau

sungai.

3. Salah satu

sumber energi

alternatif

adalah

Untuk memutar

turbin. Turbin

kemudian

Page 194: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

183

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal Kunci Jawaban

pabumi.

Apakah

kegunaan

panas bumi

tersebut ?

Page 195: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

184

Energi matahari

Energi air

Energi angin

Page 196: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

185

Energi panas bumi

Energi biomassa

Page 197: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

186

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke : I

Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan

sekitar serta sifat-sifatnya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.1.1 Menjelaskan pengertian energi

8.1.2 Menyebutkan sumber energi panas

8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas

8.1.4 Menjelaskan mengenai perpindahan panas

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami energi panas contohnya dalam kehidupan sehari-

hari melalui metode ceramah dengan tepat.

2. Siswa dapat menyebutkan sumber energi panas yang diketahui melalui

metode ceramah dengan benar.

3. Siswa dapat mengetahui manfaat energi panas di kehidupan melalui

metode ceramah dengan benar.

4. Siswa dapat mengetahui cara perpindahan panas dan contohnya dalam

kehidupan sehari-hari melalui metode ceramah dengan benar.

Page 198: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

187

E. Materi Pembelajaran

Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas

1. Sumber Energi Panas

Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu

benda menjadi lebih tinggi. Sumber energi panas antara lain matahari, api

unggun, api kompor, dan permukaan benda yang saling bergesekan.

Uraiannya sebagai berikut:

A) Matahari, merupakan sumber energi panas terbesar di muka bumi.

Bumi menjadi hangat karena adanya energi panas matahari. Panas

matahari ini banyak dimanfaatkan oleh manusia, diantaranya

untung mengeringkan pakaian. Selain itu, panas matahari juga

digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan, seperti ikan

asin, kerupuk, dan garam.

B) Api, merupakan sumber energi panas yang telah banyak

dimanfaatkan orang sejak zaman dahulu. Misalnya untuk

menghangatkan badan pada malam hari. Selain itu, api juga

digunakan untuk memasak makanan, mendidihkan air atau

membakar, dan melelehkan logam.

C) Gesekan dua benda dapat menimbulkan energi panas sehingga

dapat dikatakan sebagai sumber energi panas. Dua telapak tangan

yang saling bergesekan dapat menghasilkan panas. Oleh karena itu,

kamu dapat menggesek-gesekkan kedua tanganmu saat kamu

merasa dingin.

2. Perpindahan Panas

Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu

rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit hangat

dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas

dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu

konduksi, konveksi, dan radiasi.

A) Konduksi (hantaran panas)

Page 199: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

188

merupakan perpindahan panas

melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan partikel-partikel zat

tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang

dipindahkan secara konduksi dipengaruhi bahan zat perantaranya.

Ada zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantar

panas), yaitu besi, alumunium, dan baja. Ada pula zat perantara

yang bersifat isolator (sukar memghantar panas) seperti kayu, karet,

dan kain.

B) Konveksi (aliran panas)

merupakan perpindahan melalui zat

perantara dan diikuti perpindahan partikel-partikel zat tersebut.

Misalnya, air yang direbus di dalam panci.

C) Radiasi (pancaran panas)

merupakan perpindahan panas

tanpa melalui zat perantara. Misalnya, radiasi api unggun dan

cahaya matahari.

Page 200: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

189

3. Manfaat Energi Panas

Energi panas memiliki beberapa manfaat adalah sebagai berikut:

A) Energi panas matahari bermanfaat untuk kehidupan di bumi.

B) Energi panas api dimanfaatkan untuk memasak makanan dan

membuat api unggun.

F. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Orientasi

Menyampaikan salam

Berdoa bersama

Melakukan presensi

Menyiapkan fisik dan

psikis siswa untuk

memulai kegiatan belajar

Menjawab salam

Berdoa bersama

Menyimak

Mempersiapkan diri

masing-masing

10 menit Apersepsi

Memberikan pertanyaan

seputar materi

sebelumnya dan materi

Energi panas dan sifat-

sifatnya

Menyimak lalu

menjawab pertanyaan

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Eksplorasi

Page 201: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

190

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Kegiatan

Inti

Meminta salah satu siswa

membaca materi

Menyimak teman yang

sedang membaca

10 menit

Memberikan pertanyaan

tentang energi panas

Menjawab pertanyaan

Elaborasi

25 menit

Menjelaskan tentang energi

panas

Menyimak dengan

penuh perhatian

Menjelaskan tentang sifat-sifat

yang ada pada energi panas

Menyimak dengan

penuh perhatian

Menjelaskan manfaat energi

panas

Menyimak dengan

penuh perhatian

Memberikan soal latihan Mengerjakan soal

latihan secara individu

Konfirmasi

20 menit

Bertanya jawab terkait hal-hal

yang ingin ditanyakan

Merespon dengan tanya

jawab guru

Memberikan penegasan dari

semua materi yang telah

dipelajari

Menyimak kesimpulan

yang disampaikan guru

Penutup

Memberikan pesan moral

terkait dengan materi

Menyimak dengan

penuh perhatian

5 menit

Meminta salah seorang

siswa untuk memimpin do’a

setelah belajar.

Siswa yang ditunjuk

memimpin do’a

Page 202: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

191

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Menutup kegiatan

pembelajaran dengan

mengucap salam

Mengucapkan salam ke

guru secara bersama-

sama

H. Sumber Belajar

1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2015.

2. Umar, Efrizon. Buku Pintar Fisika. Depok: Media Pusindo, 2008.

3. Damanik, Asan. Fisika Energi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,

2011.

4. LKS IPA yang berjudul Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas

I. Penilaian

1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaia

n

Bentuk

Instrumen

Soal atau

kegiatan

Kunci Jawaban

8.1.1 Menjelask

an

pengertian

energi

Guru menanyakan ke siswa secara

langsung secara acak

8.1.2

Menyebutkan

sumber energi

panas

4. Apa saja

benda yang

dapat

menghantarka

n

panas?Berikan

Benda yang bersifat

konduktor. Contohnya

: besi, alumunium,

dan baja.

Page 203: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

192

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaia

n

Bentuk

Instrumen

Soal atau

kegiatan

Kunci Jawaban

Tes

tulis

Essay

contohnya!

3. Sebutkan 3

sumber

energi

panas?

Matahari, Api,

Gesekkan dua benda

8.1.3 Menyebutk

an manfaat

energi

panas

5. Apa saja

manfaat energi

panas untuk

kehidupan

sehari-hari?

Matahari : Untuk

kehidupan di bumi

Api : Untuk

memasak dan

membuat api unggun

8.1.4 Menjelask

an

mengenai

perpindah

an panas

2. Apa yang

dimaksud

dengan

konveksi ?

Konveksi adalah

perpindahan melalui

zat perantara dan

diikuti perpindahan

partikel-partikel zat

tersebut

3. Mengapa

kayu tidak

dapat

menghantarka

n panas ?

Karena kayu bersifat

isolator, isolator

merupakan sifat yang

sukar menghantarkan

panas

Page 204: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

193

Page 205: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

194

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke : II

Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan

sekitar serta sifat-sifatnya

8.3 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.1.5 Menjelaskan tentang energi bunyi

8.1.6 Menentukan perambatan bunyi

8.1.7 Menjelaskan penyerapan bunyi

8.1.8 Menentukan jenis-jenis bunyi

8.1.9 Menyebutkan contoh aplikasi bunyi di kehidupan sehari-hari

8.3.1 Menjelaskan proses terjadinya bunyi pada alat musik

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui metode ceramah, siswa dapat mengetahui tentang pengertian

energi bunyi serta sumber yang menyebabkan terjadinya bunyi dengan

tepat.

2. Melalui metode ceramah, siswa dapat menjelaskan mengenai perambatan

dan penyerapan pada bunyi dengan benar.

Page 206: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

195

3. Melalui metode ceramah, siswa dapat menjelaskan berbagai jenis bunyi

dengan tepat.

4. Melalui metode ceramah, siswa dapat memberikan contoh bunyi yang

terdapat di kehidupan sehari-hari dengan benar.

5. Melalui metode ceramah, siswa dapat menjelaskan terjadinya bunyi pada

alat musik dengan tepat.

E. Materi Pembelajaran

Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik

1. Energi Bunyi

Bunyi merupakan segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga

kita. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, yaitu sumber bunyi.

Bunyi merupakan bentuk energi.

a. Sumber bunyi

Setiap bunyi yang kamu dengar dihasilkan dari benda yang

bergetar. Benda tersebut disebut juga sumber bunyi. Contoh

sumber bunyi antara lain senar gitar yang dipetik, gamelan yang

dipukul, seruling yang ditiup, dan orang berbicara.

b. Jenis-jenis bunyi

Setiap getar memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyak

getaran dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).

Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan sebagai berikut:

A) Infrasonik, yaitu bynui yang memiliki frekuensi kurang dari 20

Hz. Bunyi tersebut hanya dapat didengar oleh hewan seperti

jangkrik, anjing, dan gajah.

B) Audiosonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi antara 20-

20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia.

C) Ultrasonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari

20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelelawar, paus,

dan lumba-lumba.

c. Sifat-sifat energi bunyi

Page 207: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

196

Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain

dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu, bunyi

juga dapat dipantulkan dan dapat diserap.

A) Bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas

Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh

karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.

Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair,

dan gas. Sebagai contoh ketika lonceng sekolah berbunyi,

tentu seluruh siswa yang ada di sekotar sekolah akan

mendengarnya. Bunyi lonceng merambat melalui udara.

Udara merupakan gas, getaran lonceng mendorong molekul

di sekitarnya sehingga terdengarlah suara bunyi.

B) Bunyi diserap dan dipantulkan

Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat

dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding,

akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami

pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengilat

bersifat memantulkan bunyi. Sedangkan benda atau bahan

yang berpori bersifat menyerap bunyi, misalnya gabus atau

styrofoam. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi

dinamakan peredam bunyi.

d. Pemantulan Bunyi

Bunyi akan dipantulkan jika mengenai suatu benda. Macam-macam

bunyi pantul antara lain:

A) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, contohnya ketika

kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih

nyaring. Bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.

B) Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli

selesai dikirim. Gema terjadi jika dinding pantul terletak

amat jauh dari sumber bunyi, misalnya saat kita berteriak di

tebing atau dalam gua.

Page 208: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

197

C) Gaung adalah sebagian bunyi yang terdengar bersamaan

dengan bunyi asli sehingga bunyi terdengar tidak jelas.

Gaung terjadi dalam ruangan tertutup seperti gedung studio

dan studio musik.

e. Manfaat Bunyi Pantul

A) Mengukur kedalaman laut

Untuk mengukur kedalaman laut, kapal memancarkan bunyi

dari alat yang ada di dasar kapal menuju dasar laut.

B) Mengetahui kedudukan benda dalam laut

Dengan mengarahkan gelombang bunyi ke dalam alut dapat

diketahui benda-benda yang ada di dalam laut.

C) Mendeteksi keretakan pada logam

Pancaran gelombang ultrasonik digunakan untuk memeriksa

retak-retak tersembunyi pada bagian pesawat terbang.

D) USG

Dalam bidang kedokteran gelombang ultrasonik dimanfaatkan

untuk pemeriksaan medis. Misalnya pemeriksaan kandungan

pada ibu hamil.

2. Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik

Sumber bunyi dapat berasal dari alat musik. Alat musik ada

bermcam-macam, antara lain:

a. Gitar, merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara

dipetik senarnya. Bagian paling penting dari gitar adalah badan

gitar. Ruang di dalam badan gitar berfungsi untuk memperkuat

asli senar sehingga dapat terdengar cukup keras untuk kita

dengar. Peristiwa tersebut dinamakan resonansi. Resonansi

adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh

bergetarnya benda lain.

b. Perkusi, merupakan alat musik pukul yang dihasilkan dari

resonansi udara di dalam badan perkusi yang memperkuat bunyi

asli getaran kulit gendang.

Page 209: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

198

c. Terompet, bunyi terompet berasal dai aliran udara yang

menggetarkan ruang tabung terompet. Pengaturan nada

dilakukan dengan menutup lubang yang ada pada badan

terompet.

F. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan

Orientasi

Menyampaikan salam

Berdoa bersama

Melakukan presensi

Menyiapkan fisik dan

psikis siswa untuk

memulai kegiatan

belajar

Menjawab salam

Berdoa bersama

Menyimak

Mempersiapkan diri

masing-masing

10 menit Apersepsi

Memberikan pertanyaan

seputar materi

sebelumnya dan materi

Energi bunyi beserta

sifat-sifat pada energi

bunyi, dan proses

terjadinya bunyi

pada alat musik

Menyimak lalu

menjawab pertanyaan

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Eksplorasi

Page 210: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

199

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Kegiatan

Inti

Meminta salah satu siswa

membaca materi

Menyimak teman

yang sedang membaca

10 menit

Memberikan pertanyaan

tentang energi bunyi

Menjawab pertanyaan

Elaborasi

25 menit

Menjelaskan tentang energi

bunyi

Menyimak dengan

penuh perhatian

Menjelaskan tentang sifat-

sifat yang ada pada energi

bunyi

Menyimak dengan

penuh perhatian

Menjelaskan manfaat pada

bunyi pantul

Menyimak dengan

penuh perhatian

Menjelaskan proses

terjadinya bunyi pada alat

musik

Menyimak dengan

penuh perhatian

Memberikan soal latihan Mengerjakan soal

latihan secara individu

Konfirmasi

20 menit

Bertanya jawab terkait hal-

hal yang ingin ditanyakan

Merespon dengan

tanya jawab guru

Memberikan penegasan dari

semua materi yang telah

dipelajari

Menyimak

kesimpulan yang

disampaikan guru

Penutup

Memberikan pesan moral

terkait dengan materi

Menyimak dengan

penuh perhatian

5 menit

Meminta salah seorang Siswa yang ditunjuk

memimpin do’a

Page 211: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

200

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

siswa untuk memimpin

do’a setelah belajar.

Menutup kegiatan

pembelajaran dengan

mengucap salam

Mengucapkan salam

ke guru secara

bersama-sama

H. Sumber Belajar

1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2015.

2. Sutrisno, dan Ahmiarti, Siti. Fisika Dasar I (MEKANIKA, FLUIDA, DAN

GELOMBANG). Jakarta: UIN Press, 2007.

3. Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

cet XI, 2002.

4. Giancoli, Douglas. C. Fisika 1: edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2001.

5. LKS IPA yang berjudul Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada

Alat Musik

I. Penilaian

1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau

Kegiatan

Kunci Jawaban

8.1.5

Menjelaskan

tentang

energi bunyi

Tes

Tulis

Menjodohkan

1. Banyaknya

getaran

dalam satu

detik (...)

g. Frekuensi

8.1.6

Menentukan

perambatan

bunyi

7. Mengukur

kedalaman

laut (...)

b. Manfaat bunyi

pantul

Page 212: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

201

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau

Kegiatan

Kunci Jawaban

8.1.7

Menjelaskan

penyerapan

bunyi

Tes

Tulis

Menjodohkan 5. Saat berteriak

di dalam gua (...)

c. Gema

6. Bunyi pantul

yang terdengar

bersamaan

dengan bunyi

asli sehingga

kurang jelas (...)

h. Gaung

8.1.8Menent

ukan jenis-

jenis bunyi

Tes

Tulis

Menjodohkan 2. Bunyi yang

dapat

didengar oleh

manusia (...)

d. Audiosonik

3. Bunyi yang

frekuensinya

kurang dari

20 Hz (...)

i. Infrasonik

8.1.9

Menyebutkan

contoh

aplikasi

bunyi di

8. Pemeriksaan

kandungan

pada ibu

hamil (...)

e. USG

Page 213: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

202

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal atau

Kegiatan

Kunci Jawaban

kehidupan

sehari-hari

4. Gelombang

bunyi (...)

d. Bunyi yang

merambat

8.3.1

Menjelaskan

proses

terjadinya

bunyi pada

alat musik

9. Seruling,

terompet,

dan recorder

(...)

j. Alat musik tiup

10. Cara biola

menghasilka

n bunyi (...)

f. Digesek

Format Kriteria Penilaian

Skor Soal Kriteria Penilaian Nilai Akhir

1 Siswa menjawab soal dengan

benar

Skor maksimal = 10

Nilai = (Skor yang

diperoleh/skor maksimum) x

100%

0 Siswa menjawab soal salah atau

tidak menjawab

Page 214: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

203

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Kelas/Semester : IV/II

Pertemuan Ke : III

Alokasi Waktu : (2X30 menit)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.2.1 Menjelaskan sumber energi alternatif

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui metode ceramah, siswa dapat memahami sumber energi alternatif

dan cara penggunaan energi alternatif di kehidupan sehari dengan tepat.

2. Melalui metode ceramah, siswa dapat menjelaskan sumber energi

alternatif dan cara penggunaan energi alternatif di kehidupan sehari-hari

dengan tepat.

E. Materi Pembelajaran

Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam kehidupan

sehari-hari

1. Energi Alternatif

a. Sumber Energi Alternatif

Energi alternatif atau energi terbarukan atau disebut juga energi

berkelanjutan merupakan energi yang dapat dengan cepat

Page 215: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

204

dipulihkan kembali secara alami dan selalu tersedia di alam.

Contoh energi air, energi angin, energi panas matahari, energi

panas bumi, dan energi biomassa.

A) Energi air, energi pada air yang mengalir dapat

dimanfaatkan untuk berbagai hal. Contoh energi air pada

ombak di laut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan

listrik. Generator diletakkan di dasar laut untuk mengubah

energi gerak dari ombak menjadi energi listrik. Air dapat

menghasilkan energi dalam bentuk arus air, gelombang dan

air panas. Arus air biasa dihasilkan oleh air tejun atau

sungai.

B) Energi angin, energi gerak dari angin dimanfaatkan untuk

menggerakan kincir (turbin) pada pembangkit listrik tenaga

angin. Turbin dihubungkan dengan generator yang dapat

mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

C) Energi matahari, merupakan energi yang tidak ada

habisnya. Energi surya ditangkap oleh panel surya untuk

selanjutnya diubah menjadi energi listrik.

D) Energi panas bumi, disebut juga energi geotermal. Energi

panas bumi memanfaatkan sumber air panas bumi di

pegunungan. Uap panas dari dalam bumi dimanfaatkan

untuk memutar turbin.

E) Energi biomassa, merupakan energi yang dihasilkan dari

bahan organik. Contoh sumber energi biomassa yaitu

kotoran hewan, limbah pertanian, dan beberapa jenis

tanaman seperti jagung, kedelai, jarak, dan rami.

b. Manfaat energi alternatif

A) Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh

masyarakat.

B) Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber

daya alam lain yang dapat diperbarui.

Page 216: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

205

C) Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila

digunakan.

F. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Pendahuluan

Orientasi

Menyampaikan salam

Berdoa bersama

Melakukan presensi

Menyiapkan fisik dan

psikis siswa untuk

memulai kegiatan

belajar

Menjawab salam

Berdoa bersama

Menyimak

Mempersiapkan diri

masing-masing

10 menit Apersepsi

Memberikan pertanyaan

seputar materi

sebelumnya dan materi

Sumber energi alternatif

dan cara

penggunaan energi

alternatif di kehidupan

sehari-hari

Menyimak lalu

menjawab

pertanyaan

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Eksplorasi

Page 217: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

206

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Kegiatan

Inti

Meminta salah satu siswa

membaca materi

Menyimak teman

yang sedang

membaca

10 menit

Memberikan pertanyaan

tentang energi alternatif

Menjawab

pertanyaan

Elaborasi

25 menit

Menjelaskan tentang energi

alternatif

Menyimak dengan

penuh perhatian

Menjelaskan tentang cara

penggunaan energi alternatif

di kehidupan

sehari-hari

Menyimak dengan

penuh perhatian

Menjelaskan keuntunggan

menggunakan energi

alternatif

Menyimak dengan

penuh perhatian

Memberikan soal latihan Mengerjakan soal

latihan secara

individu

Konfirmasi

20 menit

Bertanya jawab terkait hal-

hal yang ingin ditanyakan

Merespon dengan

tanya jawab guru

Memberikan penegasan dari

semua materi yang telah

dipelajari

Menyimak

kesimpulan yang

disampaikan guru

Memberikan pesan moral

terkait dengan materi

Menyimak dengan

penuh perhatian

Meminta salah seorang Siswa yang ditunjuk

Page 218: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

207

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

Penutup siswa untuk memimpin

do’a setelah belajar.

memimpin do’a 5 menit

Menutup kegiatan

pembelajaran dengan

mengucap salam

Mengucapkan salam

ke guru secara

bersama-sama

H. Sumber Belajar

1. Irene, Hilda, dan Khristiyono,. ESPS IPA untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2015.

2. Sutarno. Sumber Daya Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011

3. Stringer, John. Energi . Solo: Tiga Serangkai, 2009.

4. LKS IPA yang berjudul Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam

Kehidupan sehari-hari

1. Penilaian

1. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal Kunci Jawaban

8.2.1

Menjelaskan

sumber

energi

alternatif

Tes

Tulis

Essay 5. Apa saja

sumber energi

alternatif ?

Energi Matahari,

Energi Air,

Energi Angin,

Energi Panas

Bumi dan

Energi

Biomassa

4. Apa yang

kamu ketahui

tentang energi

biomassa ?

Energi

biomassa,

merupakan

energi yang

dihasilkan dari

Page 219: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

208

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal Kunci Jawaban

bahan organik.

6. Apa

keuntungan

sumber energi

alternatif bagi

kehidupan?

Harga relatif

lebih murah dan

terjangkau oleh

seluruh

masyarakat,

Tidak akan

habis karena

berasal dari

matahari dan

sumber daya

alam lain yang

dapat diperbarui,

dan Tidak

menimbulkan

pencemaran

lingkungan

apabila

digunakan.

Tes

Tulis

Essay 7. Bagaimana

cara air

menghasilkan

energi ?

Dengan cara

mengalir,

misalnya arus

air biasa

dihasilkan oleh

air tejun atau

sungai.

8. Salah satu

sumber energi

Untuk memutar

turbin. Turbin

Page 220: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

209

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Soal Kunci Jawaban

alternatif

adalah panas

bumi. Apakah

kegunaan

panas bumi

tersebut ?

kemudian

memutar

generator

sehingga listrik

dihasilkan.

Page 221: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

210

Page 222: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

211

LKS ILMU PENGETAGUAN ALAM

Energi

Energi Panas

Energi Bunyi

Energi Alternatif

Sumber

Matahari

Api

Gesekkan dua

benda

Cara perpindahan

panas Konduks

i Konveksi

Radiasi

Sumber

r

Perambatan melalui

bunyi

Pemantulan dan

penyerapan

Benda yang

bergetar

Zat padat

Zat cair

Zat gas

Sumber

Mataha

Air

Angin

Panas bumi

Biomassa

Page 223: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

212

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Sub Materi Pokok : Energi Panas

Tempat : MI Tarbiyatul Islamiyah

Kelas : IV (Empat)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan

sekitar

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.1.1 Menjelaskan pengertian energi

8.1.2 Menyebutkan sumber energi panas

8.1.3 Menyebutkan manfaat energi panas

8.1.4 Menjelaskan mengenai perpindahan panas

Energi Panas

Page 224: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

213

Energi Panas dan Cara Perpindahan Panas

A. Sumber Energi Panas

Energi panas merupakan energi yang dapat membuat suhu suatu

benda menjadi lebih tinggi. Sumber energi panas antara lain matahari, api

unggun, api kompor, dan permukaan benda yang saling bergesekan.

Uraiannya sebagai berikut:

1. Matahari, merupakan sumber energi panas terbesar di muka bumi.

Bumi menjadi hangat karena adanya energi panas matahari. Panas

matahari ini banyak dimanfaatkan oleh manusia, diantaranya

untung mengeringkan pakaian. Selain itu, panas matahari juga

Apa energi

panas itu ?

Energi panas itu energi

yangt erdapat dari

benda-benda panas

AYO BELAJAR !

Page 225: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

214

digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan, seperti ikan

asin, kerupuk, dan garam.

2. Api, merupakan sumber energi panas yang telah banyak

dimanfaatkan orang sejak zaman dahulu. Misalnya untuk

menghangatkan badan pada malam hari. Selain itu, api juga

digunakan untuk memasak makanan, mendidihkan air atau

membakar, dan melelehkan logam.

3. Gesekan dua benda dapat menimbulkan energi panas sehingga

dapat dikatakan sebagai sumber energi panas. Dua telapak tangan

yang saling bergesekan dapat menghasilkan panas. Oleh karena itu,

kamu dapat menggesek-gesekkan kedua tanganmu saat kamu

merasa dingin.

B. Perpindahan Panas

Saat kamu berjalan di bawah terik matahari, apa yang kamu

rasakan? Tentunya kamu akan merasakan tubuhmu menjadi sedikit hangat

dan lama-kelamaan kepanasan. Hal tersebut membuktikan bahwa panas

dapat berpindah. Panas dapat berpindah dengan tiga macam cara yaitu

konduksi, konveksi, dan radiasi.

1. Konduksi (hantaran panas)

merupakan perpindahan panas

melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan partikel-partikel zat

tersebut (hantaran panas melalui konduktor). Panas yang

dipindahkan secara konduksi dipengaruhi bahan zat perantaranya.

Ada zat perantara yang bersifat konduktor (mudah menghantar

panas), yaitu besi, alumunium, dan baja. Ada pula zat perantara

yang bersifat isolator (sukar memghantar panas) seperti kayu, karet,

dan kain.

Page 226: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

215

2. Konveksi (aliran panas)

merupakan perpindahan melalui zat

perantara dan diikuti perpindahan partikel-partikel zat tersebut.

Misalnya, air yang direbus di dalam panci.

3. Radiasi (pancaran panas)

merupakan perpindahan panas

tanpa melalui zat perantara. Misalnya, radiasi api unggun dan

cahaya matahari.

C. Manfaat Energi Panas

Energi panas memiliki beberapa manfaat adalah sebagai berikut:

1. Energi panas matahari bermanfaat untuk kehidupan di bumi.

2. Energi panas api dimanfaatkan untuk memasak makanan dan

membuat api unggun.

Page 227: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

216

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Nama :

Kelas : IV ( A / B )

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Sebutkan 3 sumber energi panas?

Jawab :

...................................................................................................................

...................................................................................................................

2. Apa yang dimaksud dengan konveksi ?

Jawab :

...................................................................................................................

...................................................................................................................

3. Mengapa kayu tidak dapat menghantarkan panas ?

Jawab :

.................................................................................................................

.................................................................................................................

4. Apa saja benda yang dapat menghantarkan panas yang kamu ketahui?

Berikan contohnya!

Jawab :

...................................................................................................................

...................................................................................................................

5. Apa saja manfaat energi panas untuk kehidupan sehari-hari?

Jawab :

..................................................................................................................

...................................................................................................................

~Selamat Mengerjakan~

MARI BERLATIH

Page 228: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

217

Page 229: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

218

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Sub Materi Pokok : Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat

Musik

Tempat : MI Tarbiyatul Islamiyah

Kelas : IV (Empat)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan

sekitar

8.3 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.1.5 Menjelaskan tentang energi bunyi

8.1.6 Menentukan perambatan bunyi

8.1.7 Menjelaskan penyerapan bunyi

8.1.8 Menentukan jenis-jenis bunyi

8.1.9 Menyebutkan contoh aplikasi bunyi di kehidupan sehari-hari

8.3.1 Menjelaskan proses terjadinya bunyi pada alat musik

Energi Bunyi

Page 230: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

219

Energi Bunyi dan Proses Terjadinya Bunyi

Pada Alat Musik

Saat sedang memetik

senar gitar memang

menghasilkan bunyi

dikarenakan adanya

getaran yang kita

lakukan. Getaran

tersebut

menghasilkan bunyi

Kenapa yaa saat

sedang memetik

senar gitar,

menghasilkan

bunyi?

AYO BELAJAR !

Page 231: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

220

A. Energi Bunyi

Bunyi merupakan segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga

kita. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, yaitu sumber bunyi.

Bunyi merupakan bentuk energi.

1. Sumber bunyi

Setiap bunyi yang kamu dengar dihasilkan dari benda yang

bergetar. Benda tersebut disebut juga sumber bunyi. Contoh

sumber bunyi antara lain senar gitar yang dipetik, gamelan yang

dipukul, seruling yang ditiup, dan orang berbicara.

2. Jenis-jenis bunyi

Setiap getar memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi adalah banyak

getaran dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).

Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan sebagai berikut:

a. Infrasonik, yaitu bynui yang memiliki frekuensi kurang dari

20 Hz. Bunyi tersebut hanya dapat didengar oleh hewan

seperti jangkrik, anjing, dan gajah.

b. Audiosonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi antara 20-

20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh manusia.

c. Ultrasonik, yaitu bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari

20.000 Hz. Bunyi tersebut dapat didengar oleh kelelawar,

paus, dan lumba-lumba.

3. Perambatan bunyi

Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat

lain dengan cara merambat melalui media tertentu. Bunyi dapat

merambat melalui zat padat, cair, dan gas. Getaran bunyi merambat

dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi yang merambat

Page 232: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

221

disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi dapat merambat

melalui zat padat, cair, dan gas. Sebagai contoh ketika lonceng

sekolah berbunyi, tentu seluruh siswa yang ada di sekotar sekolah

akan mendengarnya. Bunyi lonceng merambat melalui udara.

Udara merupakan gas, getaran lonceng mendorong molekul di

sekitarnya sehingga terdengarlah suara bunyi.

4. Penyerapan bunyi

Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat

dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding, akan

dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami

pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengilat

bersifat memantulkan bunyi. Sedangkan benda atau bahan yang

berpori bersifat menyerap bunyi, misalnya gabus atau styrofoam.

Benda-benda yang dapat menyerap bunyi dinamakan peredam

bunyi.

5. Pemantulan Bunyi

Bunyi akan dipantulkan jika mengenai suatu benda.

Macam-macam bunyi pantul antara lain:

a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, contohnya ketika

kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih

nyaring. Bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.

b. Gema adalah bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli

selesai dikirim. Gema terjadi jika dinding pantul terletak amat

jauh dari sumber bunyi, misalnya saat kita berteriak di tebing

atau dalam gua.

c. Gaung adalah sebagian bunyi yang terdengar bersamaan

dengan bunyi asli sehingga bunyi terdengar tidak jelas. Gaung

terjadi dalam ruangan tertutup seperti gedung studio dan studio

musik.

6. Manfaat Bunyi Pantul

a. Mengukur kedalaman laut

Page 233: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

222

Untuk mengukur kedalaman laut, kapal memancarkan bunyi

dari alat yang ada di dasar kapal menuju dasar laut.

b. Mengetahui kedudukan benda dalam laut

Dengan mengarahkan gelombang bunyi ke dalam alut dapat

diketahui benda-benda yang ada di dalam laut.

c. Mendeteksi keretakan pada logam

Pancaran gelombang ultrasonik digunakan untuk memeriksa

retak-retak tersembunyi pada bagian pesawat terbang.

d. USG

Dalam bidang kedokteran gelombang ultrasonik dimanfaatkan

untuk pemeriksaan medis. Misalnya pemeriksaan kandungan

pada ibu hamil.

B. Proses Terjadinya Bunyi Pada Alat Musik

Sumber bunyi dapat berasal dari alat musik. Alat musik ada

bermacam-macam, antara lain:

1. Gitar, merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik

senarnya. Bagian paling penting dari gitar adalah badan gitar.

Ruang di dalam badan gitar berfungsi untuk memperkuat asli

senar sehingga dapat terdengar cukup keras untuk kita dengar.

Page 234: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

223

Peristiwa tersebut dinamakan resonansi. Resonansi adalah

peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh

bergetarnya benda lain.

2. Perkusi, merupakan alat musik pukul yang dihasilkan dari

resonansi udara di dalam badan perkusi yang memperkuat bunyi

asli getaran kulit gendang.

3. Terompet, bunyi terompet berasal dai aliran udara yang

menggetarkan ruang tabung terompet. Pengaturan nada dilakukan

dengan menutup lubang yang ada pada badan terompet.

Page 235: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

224

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Nama :

Kelas : IV ( A / B )

Mari jodohkan pertanyaan di bawah ini dengan jawaban di sebelah kanan !

1. Banyaknya getaran dalam satu detik (...)

2. Bunyi yang dapat didengar

oleh manusia (...)

3. Bunyi yang frekuensinya kurang

dari 20 Hz (...)

4. Gelombang bunyi (...)

5. Saat berteriak di dalam gua (...)

6. Bunyi pantul yang terdengar bersamaan

dengan bunyi asli sehingga kurang jelas (...)

7. Mengukur kedalaman laut (...)

8. Pemeriksaan kandungan pada

ibu hamil (...)

9. Seruling, terompet, dan recorder (...)

10. Cara biola menghasilkan bunyi (...)

GOOD LUCK

MARI BERLATIH

a. Bunyi yang merambat

b. Manfaat bunyi pantul

c. Gema

d. Audiosonik

e. USG

f. Digesek

g. Frekuensi

h. Gaung

i. Infrasonik

j. Alat musik tiup

Page 236: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

225

Page 237: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

226

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Energi

Sub Materi Pokok : Energi alternatif dan cara penggunaannya di kehidupan

sehari-hari

Tempat : MI Tarbiyatul Islamiyah

Kelas : IV (Empat)

A. Standar Kompetensi

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

8.2.1 Menjelaskan sumber energi alternatif

Energi

Alternatif

Page 238: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

227

Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya dalam Kehidupan sehari-

hari

Apa kalian tahu

energi alternatif itu ?

Nobi tahu Pak!

Energi alternatif adalah

sumber energi yang

digunakan untuk

menggantikan sumber

energi utama.

AYO BELAJAR !

Apa yang kalian ketahui tentang energi alternatif ?

Page 239: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

228

A. Energi Alternatif

1. Sumber Energi Alternatif

Energi alternatif atau energi terbarukan atau disebut juga energi

berkelanjutan merupakan energi yang dapat dengan cepat

dipulihkan kembali secara alami dan selalu tersedia di alam.

Contoh energi air, energi angin, energi panas matahari, energi

panas bumi, dan energi biomassa.

a. Energi air

energi pada air yang mengalir dapat dimanfaatkan untuk

berbagai hal. Contoh energi air pada ombak di laut dapat

dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Generator

diletakkan di dasar laut untuk mengubah energi gerak dari

ombak menjadi energi listrik. Air dapat menghasilkan energi

dalam bentuk arus air, gelombang dan air panas. Arus air

biasa dihasilkan oleh air tejun atau sungai.

b. Energi angin

energi gerak dari angin dimanfaatkan untuk

menggerakan kincir (turbin) pada pembangkit listrik tenaga

angin. Turbin dihubungkan dengan generator yang dapat

mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

c. Energi matahari

Page 240: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

229

merupakan energi yang tidak ada habisnya. Energi surya

ditangkap oleh panel surya untuk selanjutnya diubah menjadi

energi listrik.

d. Energi panas bumi disebut juga energi geotermal.

Energi panas bumi

memanfaatkan sumber air panas bumi di pegunungan. Uap

panas dari dalam bumi dimanfaatkan untuk memutar turbin.

e. Energi biomassa

merupakan energi yang

dihasilkan dari bahan organik. Contoh sumber energi

biomassa yaitu kotoran hewan, limbah pertanian, dan

beberapa jenis tanaman seperti jagung, kedelai, jarak, dan

rami.

Page 241: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

230

B. Manfaat energi alternatif

1. Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh

masyarakat.

2. Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber daya

alam lain yang dapat diperbarui.

3. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila

digunakan.

Page 242: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

231

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Nama :

Kelas : IV ( A / B )

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Apa saja sumber energi alternatif ?

Jawab : ........................................................................................................

.....................................................................................................................

2. Bagaimana cara air menghasilkan energi ?

Jawab : ........................................................................................................

.....................................................................................................................

3. Salah satu sumber energi alternatif adalah panas bumi. Apakah kegunaan

panas bumi tersebut ?

Jawab : .........................................................................................................

......................................................................................................................

4. Apa yang kamu ketahui tentang energi biomassa ?

Jawab : .........................................................................................................

......................................................................................................................

5. Apa keuntungan sumber energi alternatif bagi kehidupan?

Jawab : .........................................................................................................

.....................................................................................................................

Semangat Mengerjakan

MARI BERLATIH

Page 243: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

232

Page 244: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

233

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Nama Kelas : IV B (Kelas Eksperimen)

Hari/Tanggal : Senin, 26 Februari 2018

Pertemuan : I

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

1. Guru mengkondisikan siswa untuk

memulai pembelajaran Siswa tertib, duduk di tempat

masing-masing dan siap untuk

belajar

2. Guru memberikan stimulus berupa

pertanyaan tentang materi

pembelajaran

Siswa merespon pertanyaan

yang diberikan

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan

Page 245: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

234

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

guru

4. Guru menyampaikan materi

dengan jelas dan mudah dimengerti

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

5. Guru memberikan penjelasan

gambar yang berkaitan dengan

materi tersebut

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

6. Guru memberikan pertanyaan

berkaitan dengan gambar

Siswa merespon pertanyaan

dengan menjawabnya

7. Guru membagikan setiap siswa 2

kertas untuk menuliskan pertanyaan

dan pernyataan

Siswa menuliskan pertanyaan

dan pernyataan tentang materi

tersebut

8. Guru mengelompokkan siswa

secara heterogen

Siswa berkumpul dengan teman

sekelompoknya

9. Guru meminta siswa untuk

berdiskusi

Siswa berdiskusi bersama

kelompoknya

10. Guru meminta setiap kelompok

Siswa membacakan pertanyaan

Page 246: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

235

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

untuk melaporkan pertanyaan dan

pernyataan yang telah didiskusikan

pernyataan yang telah dipilih

oleh kelompoknya

11. Guru mempersilahkan kelompok

lain menjawab pertanyaan

Siswa menjawab pertanyaan

yang diajukan dari kelompok

lain

12. Guru memberikan soal latihan

individu

Siswa mengerjakan soal latihan

secara mandiri

13. Guru memberikan penguatan dari

semua materi yang disampaikan

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

14. Guru memberikan pesan moral

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

15. Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan salam

Siswa menjawab salam

Page 247: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

236

Page 248: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

237

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Nama Kelas : IV B (Kelas Eksperimen)

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Februari 2018

Pertemuan : II

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

1. Guru mengkondisikan siswa untuk

memulai pembelajaran

Siswa tertib, duduk di tempat

masing-masing dan siap untuk

belajar

2. Guru memberikan stimulus berupa

pertanyaan tentang materi

pembelajaran

Siswa merespon pertanyaan

yang diberikan

Page 249: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

238

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan

guru

4. Guru menyampaikan materi

dengan jelas dan mudah dimengerti

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

5. Guru memberikan penjelasan

gambar yang berkaitan dengan

materi tersebut

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

6. Guru memberikan pertanyaan

berkaitan dengan gambar

Siswa merespon pertanyaan

dengan menjawabnya

7. Guru membagikan setiap siswa 2

kertas untuk menuliskan pertanyaan

dan pernyataan

Siswa menuliskan pertanyaan

dan pernyataan tentang materi

tersebut

8. Guru mengelompokkan siswa

secara heterogen

Siswa berkumpul dengan teman

sekelompoknya

9. Guru meminta siswa untuk

Siswa berdiskusi bersama

Page 250: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

239

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

berdiskusi kelompoknya

10. Guru meminta setiap kelompok

untuk melaporkan pertanyaan dan

pernyataan yang telah didiskusikan

Siswa membacakan pertanyaan

pernyataan yang telah dipilih

oleh kelompoknya

11. Guru mempersilahkan kelompok

lain menjawab pertanyaan

Siswa menjawab pertanyaan

yang diajukan dari kelompok

lain

12. Guru memberikan soal latihan

individu

Siswa mengerjakan soal latihan

13. Guru memberikan penguatan dari

semua materi yang disampaikan

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

14. Guru memberikan pesan moral

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

15. Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan salam

Siswa menjawab salam

Page 251: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

240

Page 252: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

241

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Nama Kelas : IV B (Kelas Eksperimen)

Hari/Tanggal : Jum’at, 02 Maret 2018

Pertemuan : III

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

1. Guru mengkondisikan siswa untuk

memulai pembelajaran

Siswa tertib, duduk di tempat

masing-masing dan siap untuk

belajar

2. Guru memberikan stimulus berupa

pertanyaan tentang materi

pembelajaran

Siswa merespon pertanyaan

yang diberikan

Page 253: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

242

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan

guru

4. Guru menyampaikan materi

dengan jelas dan mudah dimengerti

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

5. Guru memberikan penjelasan

gambar yang berkaitan dengan

materi tersebut

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

6. Guru memberikan pertanyaan

berkaitan dengan gambar

Siswa merespon pertanyaan

dengan menjawabnya

7. Guru membagikan setiap siswa 2

kertas untuk menuliskan pertanyaan

dan pernyataan

Siswa menuliskan pertanyaan

dan pernyataan tentang materi

tersebut

8. Guru mengelompokkan siswa

secara heterogen

Siswa berkumpul dengan teman

sekelompoknya

9. Guru meminta siswa untuk

Siswa berdiskusi bersama

Page 254: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

243

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

berdiskusi kelompoknya

10. Guru meminta setiap kelompok

untuk melaporkan pertanyaan dan

pernyataan yang telah didiskusikan

Siswa membacakan pertanyaan

pernyataan yang telah dipilih

oleh kelompoknya

11. Guru mempersilahkan kelompok

lain menjawab pertanyaan

Siswa menjawab pertanyaan

yang diajukan dari kelompok

lain

12. Guru memberikan soal latihan

individu

Siswa mengerjakan soal latihan

13. Guru memberikan penguatan dari

semua materi yang disampaikan

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

14. Guru memberikan pesan moral

Siswa menyimak dengan penuh

perhatian dan fokus

15. Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan salam

Siswa menjawab salam

Page 255: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

244

Page 256: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

245

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Nama Kelas : IV A (Kelas Kontrol)

Hari/Tanggal : Senin, 26 Februari 2018

Pertemuan : I

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

1. Guru mengkondisikan siswa untuk

memulai pembelajaran

Siswa tertib, duduk di tempat

masing-masing dan siap untuk

belajar

2. Guru memberikan stimulus berupa

pertanyaan tentang materi

pembelajaran

Siswa merespon pertanyaan

yang diberikan

Page 257: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

246

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan

guru

4. Guru meminta siswa membacakan

materi

Siswa yang ditunjuk atau yang

siap mulai membaca materi

5. Guru menanyakan tentang materi

yang telah dibaca oleh salah satu

siswa

Siswa merespon pertanyaan

dengan menjawabnya

6. Guru menjelaskan dari materi yang

telah dibacakan

Siswa mendengarkan dengan

penuh perhatian

7. Guru memberikan soal latihan

individu

Siswa mengerjakan soal secara

mandiri

8. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

Siswa menanyakan materi yang

belum dipahami

9. Guru memberi penegasan terhadap

materi yang telah dipelajari

Siswa mendengarkan dengan

penuh perhatian

Page 258: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

247

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

10. Guru memberikan pesan moral dan

menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam

Siswa mendengarkan dengan

penuh perhatian

Page 259: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

248

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Nama Kelas : IV A (Kelas Kontrol)

Hari/Tanggal : Selasa, 27 Februari 2018

Pertemuan : II

Page 260: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

249

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

1. Guru mengkondisikan siswa untuk

memulai pembelajaran

Siswa tertib, duduk di tempat

masing-masing dan siap untuk

belajar

2. Guru memberikan stimulus berupa

pertanyaan tentang materi

pembelajaran

Siswa merespon pertanyaan

yang diberikan

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan

guru

4. Guru meminta siswa membacakan

materi

Siswa yang ditunjuk atau yang

siap mulai membaca materi

5. Guru menanyakan tentang materi

yang telah dibaca oleh salah satu

siswa

Siswa merespon pertanyaan

dengan menjawabnya

6. Guru menjelaskan dari materi yang

Siswa mendengarkan dengan

Page 261: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

250

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

telah dibacakan penuh perhatian

7. Guru memberikan soal latihan

Siswa mengerjakan soal secara

mandiri

8. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

Siswa menanyakan materi yang

belum dipahami

9. Guru memberi penegasan terhadap

materi yang telah dipelajari

Siswa mendengarkan dengan

penuh perhatian

10. Guru memberikan pesan moral dan

menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam

Siswa mendengarkan dengan

penuh perhatian

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Materi Energi

Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah

Nama Kelas : IV A (Kelas Kontrol)

Page 262: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

251

Page 263: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

252

Hari/Tanggal : Jum’at , 02 Maret 2018

Pertemuan : III

Berilah centang () pada indikator yang sesuaidengan setiap tahap pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

1. Guru mengkondisikan siswa untuk

memulai pembelajaran

Siswa tertib, duduk di tempat

masing-masing dan siap untuk

belajar

2. Guru memberikan stimulus berupa

pertanyaan tentang materi

pembelajaran

Siswa merespon pertanyaan

yang diberikan

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan

guru

4. Guru meminta siswa membacakan

materi

Siswa yang ditunjuk atau yang

siap mulai membaca materi

5. Guru menanyakan tentang materi

Siswa merespon pertanyaan

Page 264: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

253

No Kegiatan Pembelajaran (Guru) Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran (Siswa) Hasil Pengamatan

T TL T TL

yang telah dibaca oleh salah satu

siswa

dengan menjawabnya

6. Guru menjelaskan dari materi yang

telah dibacakan

Siswa mendengarkan dengan

penuh perhatian

7. Guru memberikan soal latihan

Siswa mengerjakan soal secara

mandiri

8. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

Siswa menanyakan materi yang

belum dipahami

9. Guru memberi penegasan terhadap

materi yang telah dipelajari

Siswa mendengarkan dengan

penuh perhatian

10. Guru memberikan pesan moral dan

menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam

Siswa mendengarkan dengan

penuh perhatian

Page 265: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

254

Page 266: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

255

Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Kelas Eksperimen

No Nama Pretes Postes

1. Anisa 68 94

2. Danu 65 100

3. Faris 47 76

4. Irfan 47 71

5. Kathia 76 82

6. Alfi 82 100

7. Soleh 76 100

8. Nabil 88 100

9. Nadya 94 100

10. Oktavia 65 76

11. Putri 94 100

12. Raia 71 100

13. Salwa 65 65

14. Santi 65 100

15. Amanda 94 100

16. Zalva 68 88

17. Desi 71 82

18. Fadil 88 94

19. Thoriq 71 88

20. Fahri 75 94

21. Deva 59 76

22. Revan 71 88

23. Chesya 71 88

Jumlah 1671 2062

Rata-rata 72,65 89,65

Page 267: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

256

Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Kelas Kontrol

No Nama Pretes Postes

1. Kahfi 82 88

2. Fatur 88 88

3. Ayu 59 76

4. Zahra 88 100

5. Azkiya 82 100

6. Davina 82 76

7. Dedy 76 59

8. Dicky 76 71

9. Dilan 82 94

10. Ernest 65 59

11. Faiz 65 65

12. Illu 71 53

13. Ja’far 76 82

14. Dhika 71 82

15. Wardah 88 94

16. Ridwan 71 76

17. Ibrahim 65 65

Jumlah 1287 1328

Rata-rata 75,70 78,12

Page 268: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

257

Frekuensi Statistik Hasil Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Frekuensi Statistik Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Statistics

Pretes EKsperimen

N Valid 23

Missing 0

Mean 72.65

Median 71.00

Mode 71

Range 47

Minimum 47

Maximum 94

Sum 1671

b. Frekuensi Statistik Hasil Pretest Kelas Kontrol

Statistics

Pretes Kontrol

N Valid 17

Missing 0

Mean 75.71

Median 76.00

Mode 82

Range 29

Minimum 59

Maximum 88

Sum 1287

Page 269: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

258

c. Frekuensi Statistik Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Statistics

Postes Kelas Eksperimen

N Valid 23

Missing 0

Mean 89.65

Median 94.00

Mode 100

Minimum 65

Maximum 100

Sum 2062

d. Frekuensi Statistik Hasil Posttest Kelas Kontrol

Statistics

Postes Kelas Kontrol

N Valid 17

Missing 0

Mean 78.12

Median 76.00

Mode 76

Minimum 53

Maximum 100

Sum 1328

Page 270: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

259

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Pretes EKsperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 47 2 8.7 8.7 8.7

59 1 4.3 4.3 13.0

65 4 17.4 17.4 30.4

68 2 8.7 8.7 39.1

71 5 21.7 21.7 60.9

75 1 4.3 4.3 65.2

76 2 8.7 8.7 73.9

82 1 4.3 4.3 78.3

88 2 8.7 8.7 87.0

94 3 13.0 13.0 100.0

Total 23 100.0 100.0

b. Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol

Pretes Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 59 1 5.9 5.9 5.9

65 3 17.6 17.6 23.5

71 3 17.6 17.6 41.2

76 3 17.6 17.6 58.8

82 4 23.5 23.5 82.4

88 3 17.6 17.6 100.0

Total 17 100.0 100.0

Page 271: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

260

c. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Postes Kelas Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 65 1 4.3 4.3 4.3

71 1 4.3 4.3 8.7

76 3 13.0 13.0 21.7

82 2 8.7 8.7 30.4

88 4 17.4 17.4 47.8

94 3 13.0 13.0 60.9

100 9 39.1 39.1 100.0

Total 23 100.0 100.0

d. Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol

Postes Kelas Kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 53 1 5.9 5.9 5.9

59 2 11.8 11.8 17.6

65 2 11.8 11.8 29.4

71 1 5.9 5.9 35.3

76 3 17.6 17.6 52.9

82 2 11.8 11.8 64.7

88 2 11.8 11.8 76.5

94 2 11.8 11.8 88.2

100 2 11.8 11.8 100.0

Total 17 100.0 100.0

Page 272: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

261

Uji Normalitas Data Hasil Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretes eksperimen .159 23 .136 .933 23 .130

kontrol .169 17 .200* .933 17 .244

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

b. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Postes eksperimen .218 23 .006 .855 23 .003

kontrol .108 17 .200* .955 17 .538

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 273: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

262

Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Pretes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.163 1 38 .288

b. Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Postes

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.064 1 38 .801

Page 274: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

263

Uji-T Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji Independent t test Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretes eksperimen 23 72.65 13.051 2.721

kontrol 17 75.71 9.019 2.187

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e Lower Upper

Prete

s

Equal variances

assumed

1.163 .288 -.828 38 .413 -3.054 3.687 -10.517 4.410

Equal variances

not assumed

-.875 37.87

3

.387 -3.054 3.492 -10.123 4.015

Page 275: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

264

Uji Non Parametrik Data Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji Non Parametrik Mann Whitney U

Test Statisticsb

Postes

Mann-Whitney U 105.000

Wilcoxon W 258.000

Z -2.515

Asymp. Sig. (2-tailed) .012

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .013a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelas

Page 276: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

265

Dokumentasi

Page 277: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

266

Page 278: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

267

Page 279: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

268

Page 280: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

1

Page 281: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

1

Page 282: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

2

Page 283: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

3

Page 284: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

4

Page 285: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

5

Page 286: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

6

Page 287: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

7

Page 288: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

8

Page 289: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

9

Page 290: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

10

Page 291: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

11

Page 292: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

12

Page 293: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING …

Syifa Alinda Muthia, lahir di Jakarta pada tanggal 08

Oktober 1996. Penulis merupakan putri pertama dari

tiga bersaudara dari pasangan Bapak Solihin dan Ibu

Ida Maskanah. Penulis beralamat di Jl. Moch Kahfi 1

No. 75 Rt 009 Rw 06 Gang. Macan Kp. Kandang

Jagakarsa Jakarta Selatan. Penulis mengenyam

pendidikan dimulai dari TK An-Nur Jagakarsa

Jakarta Selatan tahun 2001-2002, lalu melanjutkan

ke SDIT Al-Hidayah Cilandak Jakarta Selatan tahun

2002-2008, kemudian melanjutkan ke MTs Negeri 2

Ciganjur Jakarta Selatan tahun 2008-2011, dan

selanjutnya meneruskan ke MA Negeri 11 Lebak

Bulus Jakarta Selatan 2011-2014. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan S1 di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Menjadi seorang guru adalah cita-cita penulis sedari masih kecil. Guru merupakan profesi

yang sangat mulia dan penuh keberkahan karena setiap harinya membagikan ilmu kepada

peserta didiknya. Menjadi guru yang tidak terlupakan merupakan keinginan penulis, dengan

selalu meninggalkan kesan yang baik pada setiap pengajarannya maka setiap hari berusahan

untuk belajar menjadi guru yang lebih baik dan profesional.

Profil Penulis