1. - leppami hmileppamihmi.org/hmiadmin/upload/dokumen/hasil-hasil_munas_ii... · pengesahan agenda...
TRANSCRIPT
1.
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 01/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN AGENDA ACARA DAN TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL II LEPPAMI HMI
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi kelancaran Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI maka dipandang perlu
untuk menetapkan Agenda Acara dan Tata Tertib Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 13 dan 14 PD LEPPAMI 5. Pasal 12, 13 dan 14 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno I Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI pada tanggal
19 Dzul-Hijjah 1440 H bertepatan dengan 20 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Agenda Acara dan Tata Tertib Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di
Pukul
: Pusdai Kab Bogor
: 22.34 WIB
Pada Tanggal : 19 Dzul-Hijjah 1440 H
20 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Sementara Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
SETYO NUGROHO
PIMPINAN SIDANG I
MUH HUSNI HASAN
PIMPINAN SIDANG II
MUH JUSRIANTO
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 02/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN TATA TERTIB PEMILIHAN DAN PENETAPAN PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL II LEPPAMI PB HMI
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi kelancaran Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI maka dipandang perlu
untuk menetapkan Tata tertib pemilihan Pimpinan Sidang dan Penetapan
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI. MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 13 dan 14 PD LEPPAMI
5. Pasal 12, 13 dan 14 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno I Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI pada tanggal
19 Dzul-Hijjah 1440 H bertepatan dengan 20 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Tata Tertib Pemilihan Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI.
2. Presidium Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI sebagai berikut: Presidium Sidang I : Nuris Eka Widikusama
Presidium Sidang II : M Saleh Loklomin Presidium Sidang III : Firdaus Zanuario D.S
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di
Pukul
: Pusdai Kab Bogor
: 00.03 WIB
Pada Tanggal : 19 Dzul-Hijjah 1440 H
20 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Sementara Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
SETYO NUGROHO
PIMPINAN SIDANG I
MUH HUSNI HASAN
PIMPINAN SIDANG II
MUH JUSRIANTO
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N
MUSYAWARAH NASIONAL II LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 03/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS BADAN KORDINASI NASIONAL (BAKONAS) LEPPAMI PB HMI PERIODE 2016-2018 M
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi keberlangsungan dan kelancaran jalannya roda-roda organisasi, maka perlu
untuk mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban pengurus Badan Kordinasi
Nasional (BAKORNAS) LEPPAMI PB HMI periode 2016-2018 M dalam Musyawarah
Nasional II LEPPAMI HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 13 dan 14 PD LEPPAMI 5. Pasal 12, 13 dan 14 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil sidang Pleno II Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada tanggal 20 Dzul-
Hijjah 1440 H bertepatan dengan 21 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Laporan Pertanggungjawaban pengurus Badan Kordinasi Nasional (BAKORNAS)
LEPPAMI PB HMI Periode 2016-2018 M diterima. 2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di
Pukul
: Pusdai Kab Bogor
: 12.40 WIB
Pada Tanggal : 20 Dzul-Hijjah 1440 H
21 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 04/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN DEMISIONER PENGURUS BADAN KORDINASI NASIONAL (BAKONAS) LEPPAMI PB
HMI PERIODE 2016-2018 M
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi menjaga keberlangsungan estapet kepemimpinan, kelancaran jalannya roda-
roda organisasi, maka perlu untuk mendemisionerkan pengurus Badan Kordinasi
Nasional (BAKORNAS) LEPPAMI PB HMI periode 2016-2018 M dalam Musyawarah
Nasional II LEPPAMI HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 13 dan 14 PD LEPPAMI
5. Pasal 12, 13 dan 14 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil sidang Pleno II Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada tanggal 20 Dzul-
Hijjah 1440 H bertepatan dengan 21 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Mendemisionerkan pengurus Badan Kordinasi Nasional (BAKORNAS) LEPPAMI PB
HMI Periode 2016-2018 M. 2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di Pukul
: Pusdai Kab Bogor : 12.42 WIB
Pada Tanggal : 20 Dzul-Hijjah 1440 H
21 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 05/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN PEDOMAN DASAR DAN PEDOMAN RUMAH TANGGA
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM (PD/PRT LEPPAMI)
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi kelancaran roda-roda organisasi LEPPAMI secara terencana, sistematis, teratur
dan terorganisir baik ditingkat Pengurus Besar maupun ditingkat Pengurus Cabang,
Maka perlu untuk mengesahkan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga
Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (PD/PRT LEPPAMI) dalam
Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 13 dan 14 PD LEPPAMI 5. Pasal 12, 13 dan 14 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil sidang komisi A serta aspirasi yang berkembang dalam Paripurna Sidang Pleno
III Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada tanggal 22 Dzul-Hijjah 1440 H
bertepatan dengan 23 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Lembaga Pariwisata dan
PecintaAlam Mahasiswa Islam (PD/PRT LEPPAMI). 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di
Pukul
: Pusdai Kab Bogor
: 04 : 28 Wib
Pada Tanggal : 22 Dzul-Hijjah 1440 H
23 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 06/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KHUSUS (DIKLATSUS) LEPPAMI
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi kelancaran Perkaderan LEPPAMI secara terencana, sistematis, teratur dan
terorganisir baik ditingkat Pengurus Besar, tingkat Pengurus Cabang, maka
perlu untuk Mengesahkan Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Khusus (DIKLATSUS)
LEPPAMI HMI dalam Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 3, 4, 5, 6, 7, 13 dan 14 PD LEPPAMI
5. Pasal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13 dan 14 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil sidang komisi B serta aspirasi yang berkembang dalam Paripurna Sidang Pleno
III Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada tanggal 22 Dzul-Hijjah 1440 H
bertepatan dengan 23 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Khusus Lembaga Pariwisata dan PecintaAlam
Mahasiswa Islam (DIKLATSUS LEPPAMI) 2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di Pukul
: Pusdai Kab Bogor : 02 : 11 Wib
Pada Tanggal : 22 Dzul-Hijjah 1440 H
23 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 07/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN GARIS BESAR HALUAN LEMBAGA (GBHL) DAN REKOMENDASI-REKOMENDASI
LEPPAMI HMI
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi kelancaran Kepengurusan dan Perkaderan LEPPAMI secara terencana,
sistematis, teratur dan terorganisir baik ditingkat Pengurus Besar maupun
ditingkat Pengurus Cabang, maka perlu untuk Mengesahkan Garis Besar Haluan
Lembaga (GBHL) dan Rekomendasi-Rekomendasi LEPPAMI HMI dalam Musyawarah
Nasional II LEPPAMI PB HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 3, 4, 5, 6, 7, 13 dan 14 PD LEPPAMI 5. Pasal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13 dan 14 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil sidang komisi C serta aspirasi yang berkembang dalam Paripurna Sidang Pleno
III Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada tanggal 21 Dzul-Hijjah 1440 H
bertepatan dengan 22 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Garis Besar Haluan Lembaga (GBHL) dan Rekomendasi-Rekomendasi LEPPAMI HMI.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di Pukul
: Pusdai Kab Bogor : 01 : 57 Wib
Pada Tanggal : 21 Dzul-Hijjah 1440 H
22 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 08/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN TATA TERTIB PEMILIHAN FORMATEUR/DIREKTUR EKSEKUTIF DAN MIDE
FORMATEUR BADAN KOORDINASI NASIONAL (BAKORNAS) LEPPAMI PB HMI PERIODE 2019-
2021M
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi kelancaran Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI, maka perlu untuk
menetapkan Tata Tertib Pemilihan Formateur/ Direktur Eksekutif dan Mide
Formateur Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pariwisata Dan Pecinta Alam
Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (BAKORNAS
LEPPAMI PB HMI) Periode 2019-2021 M.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 3, 4, 5, 6, 7, 13 dan 14 PD LEPPAMI
5. Pasal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 18, 19 dan 20 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pleno IV Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada
tanggal 22 Dzul-Hijjah 1440 H bertepatan dengan 23 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Tata Tertib Pemilihan Formateur/ Direktur Eksekutif dan Mide Formateur Badan
Koordinasi Nasional Lembaga Pariwisata Dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (BAKORNAS LEPPAMI PB HMI) Periode
2019-2021 M. 2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di Pukul
: Pusdai Kab Bogor : 07 : 18 Wib
Pada Tanggal : 22 Dzul-Hijjah 1440 H
23 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 09/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN FORMATEUR/ DIREKTUR EKSEKUTIF
BADAN KOORDINASI NASIONAL (BAKORNAS) LEPPAMI PB HMI PERIODE 2019-2021M
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi menjaga keberlangsungan estapet kepengurusan dan kelancaran roda-roda
organisasi Badan Kordinasi Nasional (BAKORNAS) LEPPAMI PB HMI, maka perlu
untuk menetapkan Formateur/ Direktur Eksekutif BAKORNAS LEPPAMI PB HMI
periode 2019-2021 M dalam Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 3, 4, 5, 6, 7, 13 dan 14 PD LEPPAMI
5. Pasal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 18, 19 dan 20 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pleno IV Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada
tanggal 22 Dzul-Hijjah 1440 H bertepatan dengan 23 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Muhammad Jusrianto sebagai Formateur/ Direktur Eksekutif Badan Koordinasi
Nasional Lembaga Pariwisata Dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Bakornas LEPPAMI PB HMI) Periode 2019-2021 M.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di Pukul
: Pusdai Kab Bogor : 15 : 21 Wib
Pada Tanggal : 22 Dzul-Hijjah 1440 H
23 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 10/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN MIDE-FORMATEUR
BADAN KOORDINASI NASIONAL (BAKORNAS) LEPPAMI PB HMI PERIODE 2019-2021M
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi kelancaran formateur dalam penyusunan struktur pengurus Badan Kordinasi
Nasional (BAKORNAS) LEPPAMI PB HMI, maka perlu untuk menetapkan Mide-
Formateur BAKORNAS LEPPAMI PB HMI periode 2019-2021 M dalam Musyawarah
Nasional II LEPPAMI HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 3, 4, 5, 6, 7, 13 dan 14 PD LEPPAMI 5. Pasal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 18, 19 dan 20 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pleno IV Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada
tanggal 22 Dzul-Hijjah 1440 H bertepatan dengan 23 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Mide Formateur Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pariwisata Dan Pecinta Alam
Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Bakornas Leppami Pb Hmi) Periode 2019-2021 M.
Mide Formatuer I : Ahmat Hambali
Mide Formatuer II : Aidon Diago 2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di Pukul
: Pusdai Kab Bogor : 15 : 40 Wib
Pada Tanggal : 22 Dzul-Hijjah 1440 H
23 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang
Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N MUSYAWARAH NASIONAL II
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 11/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G
PENGESAHAN TATA TERTIB PEMILIHAN ANGGOTA MAJELIS PERTIMBANGAN DAN KONSULTASI
PENGURUS LEMBAGA (MPK-PL) BAKORNAS LEPPAMI PB HMI PERIODE 2019-2021 M
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi kelancaran Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI PB HMI maka perlu untuk
menetapkan Tata Tertib Pemilihan Majelis Pertimbangan dan Konsultasi Pengurus
Lembaga Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam
Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (MPKPL BAKORNAS
LEPPAMI PB HMI) periode 2019-2021 M dalam Musyawarah Nasional II LEPPAMI
HMI.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 3, 4, 5, 6, 7, 13 dan 14 PD LEPPAMI 5. Pasal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 18, 19 dan 20 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pleno IV Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada
tanggal 22 Dzul-Hijjah 1440 H bertepatan dengan 23 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1.Tata Tertib Pemilihan Anggota Majelis Pertimbangan dan Konsultasi Badan
Koordinasi Nasional Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (MPK PL BAKORNAS LEPPAMI PB HMI) periode 2019-2021 M.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di
Pukul
: Pusdai Kab Bogor
: 10 : 04 Wib
Pada Tanggal : 22 Dzul-Hijjah 1440 H
23 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG III
K E T E T A P A N
MUSYAWARAH NASIONAL II LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (LEPPAMI HMI)
Nomor: 12/MUNAS-II/LEPPAMI/VIII/1440
T E N T A N G PENGESAHAN ANGGOTA MAJELIS PERTIMBANGAN DAN KONSULTASI PENGURUS LEMBAGA
(MPK-PL) BAKORNAS LEPPAMI PB HMI PERIODE 2019-2021 M
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridho Allah SWT, Musyawarah Nasional Ke-II LEPPAMI HMI,
setelah: MENIMBANG : Demi menjaga berjalannya tugas dan tanggungjawab pengurus BAKORNAS LEPPAMI
PB HMI periode 2019-2021 M dan tegakkan konstitusi HMI dan PD/PRT LEPPAMI HMI,
maka perlu untuk menetapkan Anggota Majelis Pertimbangan dan Konsultasi Badan
Koordinasi Nasional Pengurus Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (MPK-PL BAKORNAS LEPPAMI PB HMI)
2019-2021 M.
MENGINGAT : 1. Pasal 15 AD HMI
2. Pasal 47 ART HMI
3. Pedoman Lembaga Keprofesian
4. Pasal 3, 4, 5, 6, 7, 13 dan 14 PD LEPPAMI 5. Pasal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 18, 19, 20, 24 dan 25 PRT LEPPAMI MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan sidang pleno IV Musyawarah Nasional II LEPPAMI PB HMI pada
tanggal 22 Dzul-Hijjah 1440 H bertepatan dengan 23 Agustus 2019 M.
M E M U T U S K A N MENETAPKAN : 1. Anggota Majelis Pertimbangan dan Konsultasi Badan Koordinasi Nasional Lembaga
Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (MPK PL BAKORNAS LEPPAMI PB HMI) periode 2019-2021 M. 1. Budi Nurhadi Wibowo 5. Hasan Quadrat
2. Sopian Hadi Pramana 6. Arif Awaludin 3. Arif Budi Kusuma 7. Samri Abdullah
4. Mukhit 2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila
terdapat kekeliruan. Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di Pukul
: Pusdai Kab Bogor : 16 : 23 Wib
Pada Tanggal : 22 Dzul-Hijjah 1440 H
23 Agustus 2019 M
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional II LEPPAMI HMI
NURIS EKA WIDI KUSAMA
PIMPINAN SIDANG I
M SALEH LOKLOMIN
PIMPINAN SIDANG II
FIRDAUS ZANUARIO D.S
PIMPINAN SIDANG II
AGENDA ACARA MUSYAWARAH NASIONAL II
LEPPAMI HMI
WAKTU ACARA KETERANGAN
Selasa, 20Agustus 2019
07.00 (Deadline)
Registrasi Panitia
Selasa, 20 Agustus 2019
02.00 – 15.40 Opening Ceremony
Panitia Pembacaan Kalam Ilahi
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Menyanyikan Himne HMI
Menyanyikan Mars LEPPAMI
Laporan Ketua Panitia Nasional Munas LEPPAMI PB HMI 2019
Kanda Rizki
Sambutan-Sambutan: 1. Sambutan Direktur Exsecutive Bakornas LEPPAMI
PB HMI 2. Sambutan Ketua Umum PB HMI 3. Kementerin Lingkungan Hidup
4. Sambutan Presiden RI
Kanda Ichwan Abdillah
Kanda R. Saddam Al-Jihad Ibu Siti Nurbaya
Presiden Joko Widodo
Pembukaan MUNAS LEPPAMI 2019 Oleh Direktur Exsecutive Bakornas LEPPAMI PB HMI, Ketua Umum
PB HMI, Bupati, Menteri KLHK dan Presiden RI.
ALL
15.40 – 16.00 ISHOMA Panitia
16.00 – 17.45 Seminar I: Panel Discussion
“Implementasi Corporate Social Responbility dalam Pembangunan Desa Wisata Binaan”
Drs. Latifah Ningrum
“Strategi Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang” M. Arsjad Rasjid P.M (President Director Of Indika Energy)
17.45 – 20.10 ISHOMA Panitia
20.10 – 00.05 PLENO I
SC: Presidium Sidang Sementara
1. Pembahasan Tata Tertib dan Agenda Acara Munas
LEPPAMI HMI 2019 2. Pengesahan Tata Tertib dan Agenda Acara Munas
LEPPAMI HMI 2019
3. Pemilihan Presidium Sidang Munas LEPPAMI HMI 2019
4. Pengesahan Presidium Sidang Munas LEPPAMI HMI 2019
00.05 – 04.30 PLENO II
Presidium Sidang
1. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI Periode 2016-2018
2. Laporan MPKPL LEPPAMI PB HMI Periode 2016-
2018 3. Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI Periode 2016-2018
4. Pengesahan Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB
HMI Periode 2016-2018 sebagai Demisioner
Rabu, 21 Agustus 2019
04.30 – 10.00 ISHOMA Panitia
10.00 – 12.00 PLENO III
Presidium Sidang
Pembahasan Internal Komisi:
1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI 2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Khusus LEPPAMI 3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 – 15.00 LANJUTAN PLENO III
Presidium Sidang
Pembahasan Per Komisi: 1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI
2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Khusus LEPPAMI
3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
15.00 – 15.20 ISHOMA Panitia
15.20 – 17.30 LANJUTAN PLENO III
Presidium Sidang
Pembahasan Per Komisi: 1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI
2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Khusus LEPPAMI
3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
17.30 – 19.30 ISHOMA Panitia
Kamis, 22 Agustus 2019
19.30 – 24.00 LANJUTAN PLENO III: PARIPURNA
Presidium Sidang
Pembahasan Per Komisi: 1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI
2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Khusus LEPPAMI
3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
24.00 – 07.00 ISHOMA Panitia
07.00 – 12.00 LANJUTAN PLENO III: PARIPURNA
Presidium Sidang Pembahasan Per Komisi:
1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI 2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Khusus LEPPAMI 3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 – 15.00 LANJUTAN PLENO III: PARIPURNA
Presidium Sidang
Pembahasan Per Komisi: 1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI
2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Khusus LEPPAMI
3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
15.00 – 15.30 LANJUTAN PLENO III: PARIPURNA
Presidium Sidang
15.30 – 17.30 Pembahasan Per Komisi: 1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI
2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Khusus LEPPAMI
3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
17.30 – 20.00 ISHOMA
20.00 – 24.00 LANJUTAN PLENO III: PARIPURNA
Presidium Sidang Pembahasan Per Komisi:
1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI 2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Khusus LEPPAMI
3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
Jum’at, 23 Agustus 2019
24.00 – 02.30 LANJUTAN PLENO III: PARIPURNA
Pembahasan Per Komisi: 1. Komisi A: PD/PRT LEPPAMI HMI 2. Komisi B: Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Khusus LEPPAMI 3. Komisi C: GBHL dan Rekomendasi
Pengesahan Hasil Pembahasan Komisi A, B dan C
02.30 – 05.00 PLENO IV
1. Pembahasan dan Pengesahan Tata Tertib Pemilihan Formatuer/ Direktur Eksekutif & Mide Formatuer BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
2. Pemilihan dan Pengesahan Formatuer/ Direktur Eksekutif & Mide Formatuer BAKORNAS
LEPPAMI PB HMI. 3. Pembahasan dan Pengesahan Tata Tertib
Pemilihan MPK-PL BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
4. Pemilihan dan pengesahan anggota MPK-PL BAKORNAS LEPPAMI PB HMI
05.00 – 08.00 ISHOMA
08.00 – 11.30 LANJUTAN PLENO IV
11.30 – 02.15 ISHOMA
02.15 – 15.00 LANJUTAN PLENO IV
15.00 – 18.15 ISHOMA
18.15 - Selesai Closing Ceremony MC
Pembacaan Kalam Ilhai Panitia
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Menyanyikan Himne HMI
Menyanyikan Mars LEPPAMI
Laporan Ketua Panitia Nasional MUNAS LEPPAMI PB HMI 2019
Rizki
Sambutan-Sambutan:
1. Sambutan Formatuer BAKORNAS LEPPAMI PB HMI terpilih
2. Sambutan Demisioner Direktur Exsecutive
Bakornas LEPPAMI PB HMI 2. Sambutan Ketua Umum PB HMI
3. Sambutan Bupati Kabupaten Bogor
Kakanda Muh Jusrianto Kakanda Ichwan Abdillah
Respiratory Saddam Al-Jihad
Ibu Ade Munawaroh Yasin
Do’a Panitia
TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL KE – II LEPPAMI HMI
BAB I KETENTUAN UMUM
PASAL 1
KEPESERTAAN Musyawarah Nasional LEPPAMI HMI ini merupakan musyawarah seluruh kader HMI yang telah
memenuhi syarat – syarat sebagai peserta sidang dalam Musyawarah Nasional LEPPAMI HMI.
PASAL 2
STATUS PESERTA
Status Peserta Sidang yang dimaksud berdasarkan pasal 1 yang terdiri dari:
1. Peserta Penuh.
2. Peserta Peninjau.
BAB II
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT PASAL 3 NAMA
Sidang ini dinamakan Musyarah Nasional Ke - II Lembaga Parawisata dan Pecinta Alam
Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam dan selanjutnya disingkat MUNAS Ke - II
LEPPAMI HMI.
PASAL 4
WAKTU Sidang ini dilaksanakan pada tanggal 21 – 24 Dzulhijjah 1440 H bertepatan dengan 20 – 23
Agustus 2019 M.
PASAL 5
TEMPAT
Sidang ini bertempat di Pusdai Kab. Bogor, Jawa Barat.
BAB III
KEKUASAAN
PASAL 6
Kekuasaan yang dimaksud dalam Musyawarah Nasional adalah:
1. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI Periode
2016-2018 M.
2. Evaluasi hasil penyampaian Laporan Pertanggungjawaban pengurus BAKORNAS LEPPAMI
PB HMI Periode 2016-2018 M
3. Mengesahkan dan menetapkan pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI Periode 2016-2018
sebagai demisioner.
4. Membahas dan menetapkan Pedoman Dasar/ Pedoman Rumah Tangga (PD/PRT) Pedoman
Dan Kurikulum Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS), Garis Besar Haluan Lembaga
(GBHL), dan Rekomendasi.
5. Memilih dan menetapkan Direktur Eksekutif/ Formatuer BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
6. Menunjuk dan menetapkan Mide Formatuer BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
7. Memilih dan menetapkan Anggota Majelis Pengawas Dan Kosultasi Pengurus Lembaga
(MPKPL) LEPPAMI HMI.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
PASAL 7 HAK PESERTA
PESERTA MUNAS MEMILIKI HAK 1. Peserta Penuh mempunyai hak suara dan hak bicara.
2. Peserta Peninjau hanya mempunyai hak bicara.
PASAL 8
KEWAJIBAN PESERTA
1. Peserta menggunakan pakaian rapi dan sopan.
2. Peserta dilarang membawa senjata api, senjata tajam dan segala hal yang membahayakan peserta lainnya.
3. Bagi peserta Yang ingin keluar forum harus mendapatkan izin dari Pimpinan Sidang. 4. Peserta wajib menjaga kondusifitas forum dan menggunakan tanda pengenal resmi yang
disediakan oleh panitia saat sidang berlangsung.
5. Peserta wajib mentaati seluruh ketentuan – ketentuan musyawarah nasional. 6. Peserta wajib menjaga kebersihan, keamanan dan kenyamanan di lokasi Munas.
BAB V
KEPUTUSAN
PASAL 9
Keputusan yang akan diambil oleh peserta Musyawarah Nasional LEPPAMI HMI berdasarkan
musyawarah mufakat.
BAB VI SIDANG-SIDANG
PASAL 10 Sidang-sidang yang dimaksud dalam Musyawarah Nasional LEPPAMI HMI terdiri dari: 1. Sidang Pleno.
2. Sidang Komisi. 3. Sidang sub-komisi.
PASAL 11 PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan Sidang Sementara adalah mereka dalam hal ini sebagai Steering Committee yang memimpin jalannya sidang sampai pada terpilihnya presidium sidang tetap.
2. Pimpinan sidang tetap adalah peserta penuh dan atau peserta peninjau yang telah terpilih
melalui musyawarah mufakat.
PASAL 12
QUORUM Pelaksanaan Sidang Musyawarah Nasional dianggap quorum apabila telah terpenuhi unsurnya: 1. QUORUM bila dihadiri setengah (½) + 1 jumlah peserta PENUH yang hadir pada saat
pembukaan.
2. Apabila point 1 tidak terpenuhi, maka sidang Musyawarah Nasional LEPPAMI HMI dapat
diundur 2 x 7 menit untuk pelaksanaannya dan selanjutnya dinyatakan quorum.
BAB VII
PENUTUP
PASAL 13 Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur lebih lanjut berdasarkan kebijakan
Presedium Sidang tetap setelah melihat kondisi sidang Musyawarah Nasional LEPPAMI HMI.
SYARAT DAN KETENTUAN PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG MUNAS LEPPAMI 2019
1. Pemilihan dilakukan dengan dua tahap: a. Tahap pencalonan b. Tahap pemilihan
2. Calon Pimpinan Sidang adalah peserta penuh dan atau peserta peninjau MUNAS LEPPAMI HMI.
3. Peserta Penuh MUNAS LEPPAMI HMI berhak mengajukan calon presidium sidang. 4. Pemilihan dilakukan melalui Musyawarah Mufakat secara jujur, terbuka, adil dan bermartabat.
5. Jumlah presidium sidang sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari Presidium Sidang 1, 2, dan 3.
PEDOMAN DASAR LEMBAGA PERIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM
MUKADIMAH Assalamualaikum, wr,wb Maha Besar Allah Subhanahu Wata’ala yang telah menciptakan Alam Semesta beserta isinya
dengan sangat sempurna untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup bagi seluruh makhluk
ciptaannya. Berdasarkan iradat Allah Subhanahu Wata’ala, Alam semesta pada fitrahnya
merupakan tempat seluruh mekhluk ciptaan-Nya hidup berdampingan serta sudah mempunyai
peranannya sesuai dengan fungsi dan kemampuannya.
Sebagai bagian Umat Islam dunia di samping sebagai Khalifatullah fil ardh, sudah seharusnya
umat Islam memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga, merawat, serta mengembangkan
kekayaan Alam Semesta dengan azaz manfaat untuk kesejahteraan umat manusia sesuai yang
terkandung dalam pedoman hidup umat manusia yakni Al- Qur’an dan Hadist.
Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) merupakan salah satu
bentuk perwujudan dan tindakan nyata dalam menjaga dan merawat Alam Semesta serta
mengembangkannya sesuai dengan basis keilmuan Pariwisata yang merujuk pada kode etik
Pariwisata Dunia dan Kode Etik Pecinta Alam.
Untuk itu, Kader Himpunan Mahasiswa Islam yang tergabung dalam LEPPAMI sudah
seharusnya menjadi kader yang selalu mencerminkan umat Islam yang menjunjung tinggi
kecintaan terhadap seluruh ciptaan pencipta-Nya.
Salam Lestari
Jayalah LEPPAMI - Bahagia HMI - YAKIN USAHA SAMPAI
Wabillahitaufiq wal Hidayah
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama
Lembaga ini bernama Lembaga Periwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam Himpunan
Mahasiswa Islam, disingkat LEPPAMI HMI.
Pasal 2 Waktu dan Tempat Kedudukan
Lembaga Periwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam didirikan pada tanggal 17 Rajab 1435 H
bertepatan dengan 17 Mei 2014 M di Puncak Trianggulasi Gunung Merbabu Salatiga, untuk
waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di Ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
BAB II TUJUAN DAN SIFAT
Pasal 3 Tujuan
Terbinanya insan cita HMI yang profesional di bidang Pariwisata dan lingkungan hidup guna meningkatkan perekonomian masyarakat serta turut aktif dalam melestarikan kekayaan alam.
Pasal 4 Sifat
LEPPAMI bersifat semi otonom dan independen.
BAB III
STATUS, FUNGSI, DAN PERAN
Pasal 5 Status
LEPPAMI merupakan salah satu lembaga pengembangan profesi HMI yang dibentuk untuk
menyalurkan kemampuan ilmu, profesi, serta minat anggota HMI dibidang Pariwisata dan
Pecinta Alam berbasis Kekeluargaan.
Pasal 6 Fungsi
1. Meningkatkan persaudaraan anggota LEPPAMI dalam membangun kepariwisataan yang
berbasis ekowisata serta melestrikan kekayaan Alam.
2. Melaksanakan dan mengembangkan kebijakan HMI di bidang kepariwisataan dan Lingkungan
Hidup, untuk meningkatkan keahlian anggota melalui pendidikan, penelitian, latihan kerja
lapangan serta dharma bakti kemasyarakatan.
Pasal 7 Peran
LEPPAMI HMI berperan sebagai wadah pembinaan anggota HMI yang memiliki profesionalisme
keilmuan di bidang Pariwisata dan peduli terhadap kelestarian alam serta memberikan
kontribusi bagi masyarakat.
BAB IV KEANGGOTAAN
Pasal 8 Keanggotaan
1. Anggota LEPPAMI HMI terdiri dari: a. Anggota Muda b. Anggota Biasa
c. Anggota Purna d. Anggota Kehormatan
2. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban. 3. Status keanggotaan, hak, dan kewajiban anggota LEPPAMI diatur lebih lanjut dalam PRT
LEPPAMI.
BAB V STRUKTUR LEMBAGA
Pasal 9 Kekuasaan
Kekuasaan tertinggi Lembaga Periwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam dipegang oleh
Musyawarah Nasional dan Musyawarah Cabang.
Pasal 10 Kepemimpinan
Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Badan Kordonasi Nasional LEPPAMI PB HMI
(BAKORNAS) dan Pengurus LEPPAMI HMI Cabang.
Pasal 11 Majelis Pengawas dan Konsultasi
1. Ditingkat BAKORNAS dibentuk Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPKPL)
BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
2. Ditingkat Cabang dibentuk Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPKPL)
LEPPAMI HMI Cabang.
BAB VI
KEUANGAN DAN HARTA BENDA Pasal 12
Keuangan dan Harta Benda 1. Keuangan dan harta benda LEPPAMI dikelola dengan prinsip transparasi, bertanggung jawab,
efektif, efisien, dan berkesinambungan.
2. Keuangan dan harta benda LEPPAMI diperoleh dari uang pangkal anggota, iuran dan
sumbangan anggota, usaha melalui praktek keprofesian, sumbangan alumni dan usaha lain
yang halal dan tidak mengikat.
BAB VII PERUBAHAN PEDOMAN DASAR DAN PEMBUBARAN
Pasal 13 Perubahan Pedoman Dasar
1. Perubahan Pedoman Dasar LEPPAMI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional.
2. Perubahan Pedoman Dasar dilakukan dilakukan dan disahkan apabila dihadiri oleh 2/3 LEPPAMI Cabang dan disetujui minimal 1/2 +1 jumlah peserta utusan yang hadir.
Pasal 14 Pembubaran
1. Pembubaran LEPPAMI hanya bisa dilakukan dalam Musyawarah Nasional. 2. Pembubaran LEPPAMI dilakukan dan disahkan apabila dihadiri 3/3 LEPPAMI Cabang dan
disetujui 95% +1 peserta utusan yang hadir. 3. Keuangan dan harta benda LEPPAMI sesudah dibubarkan harus diserahkan pada HMI
setingkat.
BAB VIII PENJABARAN PEDOMAN DASAR DAN PENGESAHAN
Pasal 15 Penjabaran Pedoman Dasar
1. Penjabaran pasal 6 tentang fungsi organisasi dirumuskan dalam Pedoman Perkaderan LEPPAMI.
2. Penjabaran pasal 7 tentang peran organisasi dirumuskan dalam Progranm Kerja LEPPAMI.
3. Penjabaran Pedoman Dasar tentang hal-hal di luar Pasal 1 dan 2 dirumuskan dalam Pedoman Rumah Tangga.
Pasal 16 Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Dasar dan Penjabaran Pedoman Dasar dimuat dalam
peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Pedoman
Dasar dan Penjabaran Pedoman Dasar.
Pasal 17 Pengesahan
Pengesahan Pedoman Dasar LEPPAMI HMI ditetapkan pada Musyawarah Nasional I di Kota
Batu- jawa timur tangal 02 Dzulhijjah 1437 H bertepatan dengan tanggal 05 Agustus 2016 M,
yang diperbarui pada Munas ke II di Kab. Bogor – Jawa Barat tanggal 21 Dzulhijjah 1440 H
bertepatan dengan tanggal 22 Agustus 2019 M.
PEDOMAN RUMAH TANGGA LEMBAGA PERIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM
BAB I KEANGGOTAAN
BAGIAN I ANGGOTA
Pasal 1 Aggota Muda
Anggota Muda Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam adalah anggota HMI yang telah dinyatakan lulus dalam diklatsus LEPPAMI.
Pasal 2 Anggota Biasa
Anggota Biasa Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam adalah penggagas Leppami dan/atau anggota Muda yang telah dinyatakan lulus mengikuti proses masa bimbingan dan spesialisasi.
Pasal 3 Anggota Purna
Anggota Purna Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam adalah anggota biasa
yang telah selesai masa keanggotaan di HMI.
Pasal 4 Anggota Kehormatan
a. Anggota Kehormatan Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam adalah mereka yang telah berjasa kepada Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam HMI.
b. Mekanisme dan penetapan Anggota Kehormatan diatur dalam ketentuan tersendiri.
Pasal 5
Korps Pelopor
Korps pelopor adalah mereka yang telah berperan dan berkorban guna lahirnya lembaga profesi
yakni LEPPAMI.
BAGIAN II SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN
Pasal 6 a. Anggota Biasa HMI yang ingin menjadi anggota muda LEPPAMI harus mengajukan
permohonan serta menyatakan secara tertulis kesediaan mengikuti DIKLATSUS dan kemudian ditetapkan sebagai calon anggota LEPPAMI.
b. Calon anggota yang telah dinyatakan lulus DIKLATSUS maka ditetapkan sebagai anggota Muda LEPPAMI.
c. Anggota muda yang telah lulus mengikuti proses masa bimbingan dan spesialisasi maka ditetapkan sebagai anggota biasa LEPPAMI.
d. Anggota biasa yang telah selesai masa keanggotaan di HMI maka ditetapkan sebagai anggota purna.
e. Penggagas Leppami cabang menjadi anggota biasa LEPPAMI.
BAGIAN III NOMOR ANGGOTA
Pasal 7 Setiap Anggota Biasa mendapatkan Nomor Anggota LEPPAMI dari cabangnya masing - masing, dengan Format: a. KPL-HMI-(000) yang dapat Diartikan Korps Pelopor LEPPAMI-HMI-Nomor Anggota; b. AL-HMI-(001)-(0001) yang diartikan Anggota LEPPAMI-HMI-(001-dst Kode untuk Cabang)-
(0001-dst Nomor yang ditentukan Direktur Administrasi LEPPAMI Cabang); c. Penomoran cabang diatur oleh BAKORNAS Leppami PB HMI dan penomoran anggota diatur
oleh masing-masing cabang.
BAGIAN IV
MASA KEANGGOTAAN Pasal 8
Masa keanggotaan berakhir apabila: a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri c. Diberhentikan atau dipecat
BAGIAN V HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 9 Hak Anggota
a. Anggota Muda memiliki hak bicara dan hak partisipasi. b. Anggota Biasa memiliki hak bicara, hak suara, hak partisipasi dan hak untuk dipilih.
c. Anggota Purna memiliki hak bicara dan hak partisipasi. d. Anggota Kehormatan memiliki hak bicara dan partisipasi
Pasal 10 Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik LEPPAMI. b. Setiap anggota berkewajiban menjalankan tujuan organisasi. c. Setiap anggota berkewajiban menjunjung tinggi etika, sopan santun dan menjalankan
aktifitas organisasi. d. Setiap anggota berkewajiban tunduk dan patuh kepada PD dan PRT serta berpartisipasi
dalam setiap kegiatan LEPPAMI yang sesuai dengan PD dan PRT.
e. Setiap anggota biasa berkewajiban membayar uang pangkal dan iuran anggota. f. Setiap anggota berkewajiban menjaga dan menghormati simbol-simbol organisasi.
g. setiap anggota purna berkewajiban untuk mengayomi dan memberikan bimbingan
BAGIAN VI RANGKAP ANGGOTA DAN RANGKAP JABATAN
Pasal 11 a. Dalam keadaan tertentu anggota LEPPAMI setingkat dapat merangkap menjadi anggota
organisasi lain atas persetujuan pengurus LEPPAMI.
b. Pengurus LEPPAMI tidak dibenarkan untuk merangkap jabatan pada organisasi lain seseuai
ketentuan yang berlaku.
c. Ketentuan tentang jabatan seperti dimaksud pada ayat (b) di atas di atur dalam ketentuan
tersendiri.
d. Pengurus LEPPAMI yang mempunyai kedudukan pada organisasi lain diluar LEPPAMI pada
Khususnya dan HMI pada umumnya, harus menyesuaikan tindakannya dengan Pedoman
Dasar, Pedoman Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan organisasi lainnya.
BAGIAN VII SANKSI ANGGOTA’
Pasal 12 Sanksi Anggota
a. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembinaan yang diberikan organisasi
kepada anggota yang melalaikan tugas, melanggar ketentuan organisasi, merugikan atau
mencemarkan nama baik organisasi dan/atau melakukan tindakan kriminal dan tindakan
melawan hukum lainnya.
b. Sanksi dapat berupa teguran, peringatan, skorsing, pemecatan atau bentuk lainnya yang
ditentukan oleh rapat harian pengurus leppami setingkat.
c. Anggota yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan di forum khusus yang
ditentukan dalam ketentuan tersendiri.
BAB II STRUKTUR ORGANISASI
A. STRUKTUR KEKUASAAN BAGIAN I
MUSYAWARAH NASIONAL Pasal 13 Status
a. Musyawarah Nasional adalah Forum pengambilan keputusan tertinggi ditingkat BAKORNAS LEPPAMI.
b. Musyawarah Nasional adalah musyawarah utusan-utusan pengurus LEPPAMI Cabang. c. Musyawarah Nasional diselenggarakan tiap 2 (satu) tahun sekali. d. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Nasional dapat diadakan menyimpang dari ketentuan
pasal 12 ayat C. e. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Nasional dapat diselenggarakan atas inisiatif 1 (satu)
cabang dengan persetujuan sekurang-kurangnya ½ (setengah) + 1 (satu) dari jumlah cabang penuh.
Pasal 14 Kekuasaan/Wewenang
a. Membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI. b. Menetapkan Pedoman pengurus LEPPAMI. c. Memilih Direktur Eksekutif BAKORNAS LEPPAMI/Formateur dan dua Mide Formateur
BAKORNAS LEPPAMI untuk diajukan kepada Pengurus Besar HMI untuk ditetapkan apabila periode kepengurusan BAKORNAS LEPPAMI sudah harus melakukan pergantian.
d. Menetapkan program kerja nasional LEPPAMI. e. Menetapkan Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPKPL)
BAKORNAS LEPPAMI
Pasal 15 Tata Tertib
a. Peserta Musyawarah Nasional adalah Pengurus BAKORNAS LEPPAMI, Pengurus LEPPAMI HMI Cabang, anggota biasa, anggota purna, MPKPL BAKORNAS LEPPAMI, dan undangan MUNAS LEPPAMI.
b. Pengurus BAKORNAS LEPPAMI adalah penanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah Nasional.
c. Peserta penuh terdiri dari pengurus LEPPAMI Cabang. d. Peserta peninjau terdiri dari anggota purna, anggota MPKPL BAKORNAS LEPPAMI, dan
undangan Pengurus BAKORNAS LEPPAMI. e. Peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara sedang peninjau dan undangan MUNAS
LEPPAMI hanya mempunyai hak bicara. f. Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional dipilih dari peserta oleh peserta (utusan/penuh) dan
berbentuk presidium yang disebut Pimpinan Ekspedisi. g. Musyawarah Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (Setengah)+1
Jumlah Utusan Penuh. h. Apabila ayat (g) tidak terpenuhi, maka Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional
Luar Biasa diundur 1 x 24 jam dan setelah itu dinyatakan sah. i. Setelah Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan dibahas oleh peserta
Musyawarah maka Pengurus BAKORNAS LEPPAMI dinyatakan demisioner.
BAGIAN II MUSYAWARAH CABANG
Pasal 16 Status
a. Musyawarah Lembaga adalah Forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkatLEPPAMI Cabang.
b. Musyawarah Lembaga adalah musyawarah anggotabiasa LEPPAMI Cabang. c. Musyawarah Lembaga diselenggarakan tiap 1 (satu) tahun sekali d. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Lembaga dapat diadakan menyimpang dari ketentuan
pasal 16 ayat C. e. Dalam keadaan luar biasa Musyawarah Lembaga dapat diselenggarakan atas inisiatif 1 (satu)
anggota biasa dengan persetujuan sekurang-kurangnya ½ (setengah) + 1 (satu) dari jumlah anggota biasa.
f.
Pasal 17 Kekuasaan/ Wewenang
a. Membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus LEPPAMI Cabang. b. Menetapkan program kerja LEPPAMI Cabang.
c. Memilih Direktur Utama atau Formateur dan dua Mide Formateur LEPPAMI Cabang untuk diajukan kepada Pengurus HMI Cabang untuk ditetapkan.
d. Menetapkan Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPKPL) LEPPAMI
Cabang.
Pasal 18
Tata Tertib a. Peserta Musyawarah lembaga adalah Pengurus LEPPAMI Cabang, anggota biasa, anggota
purna, MPKPL LEPPAMI Cabang, dan undangan MUSLEM LEPPAMI Cabang. b. Pengurus LEPPAMI HMI Cabang adalah penanggung jawab penyelenggaraan Musyawarah
lembaga. c. Peserta penuh terdiri dari Anggota biasa LEPPAMI Cabang. d. Peserta peninjau terdiri dari anggota purna, anggota MPKPL LEPPAMI Cabang, dan
undangan MUSLEM LEPPAMI Cabang. e. Peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara sedang peninjau dan undangan hanya
mempunyai hak bicara. f. Pimpinan Sidang Musyawarah lembaga dipilih dari peserta oleh peserta (utusan/penuh) dan
berbentuk Presidium yang disebut Pimpinan sidang. g. Musyawarah lembaga dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah anggota
biasa. h. Apabila ayat (g) tidak terpenuhi, maka Musyawarah lembaga dan Musyawarah lembaga
Luar Biasa diundur 1 x 24 jam dan setelah itu Musyawarah lembaga dan Musyawarah lembaga Luar Biasa dapat dianggap sah dengan persetujuan peserta.
i. Setelah Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan dibahas oleh peserta Musyawarah lembaga maka Pengurus LEPPAMI Cabang dinyatakan demisioner.
B. STRUKTUR PIMPINAN BAGIAN III
PENGURUS BAKORNAS LEPPAMI PB HMI Pasal 19 Status
a. Pengurus BAKORNAS merupakan aparat pembantu Pengurus Besar HMI dalam
melaksanakan program-program HMI dibidang peningkatan dan pengembangan kreatifitas
keilmuan dan keprofesian para anggota HMI yang berlatar belakang disiplin ilmu Pariwisata
dan lingkungan hidup.
b. Masa jabatan pengurus BAKORNAS adalah 2 (dua) tahun sejak pelantikan/serah terima
jabatan dari Pengurus Demisioner.
Pasal 20 Personalia Pengurus LEPPAMI
BAKORNAS Personalia Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI: a. Formasi Pengurus BAKORNAS LEPPAMI sekurang-kurangnya terdiri dari Direktur Eksekutif,
Direktur Administrasi dan Keuangan, Direktur Pendidikan dan Pelatihan.
b. Formasi Pengurus BAKORNAS LEPPAMI disesuaikan dengan kebutuhan lembaga dengan
mempertimbangkan efektifitas dan efesiensi kinerja kepengurusan.
c. Yang dapat menjadi personalia Pengurus BAKORNAS adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Dapat membaca Al-Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi. 4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader II dan atau telah menjadi anggota biasa
LEPPAMI. 5. Tidak menjadi personalia Pengurus BAKORNAS untuk periode ketiga kalinya kecuali
jabatan Direktur Eksekutif. d. Yang dapat menjadi Direktur Eksekutif/Formateur Pengurus BAKORNAS adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Dapat membaca Al - Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi. 4. Anggota biasa LEPPAMI dan telah dinyatakan lulus LK III, dan/atau harus bagi yang
belum dinyatakan lulus LK III bersedia mengikuti LK III maksimal 6 (enam) bulan setelah
terpilih sebagai Formateur. 5. Pernah menjadi pengurus Bakornas LEPPAMI PB HMI. 6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi pengurus.
7. Sehat secara jasmani maupun rohani. 8. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan akademis yakni
karya tulis ilmiah. 9. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari Pengurus BAKORNAS LEPPAMI HMI yang baru
terbentuk, Pengurus BAKORNAS LEPPAMI HMI yang lama harus mengadakan serah terima
jabatan (pelantikan) dengan pengurus baru dengan menyampaikan laporan Musyawarah Nasional kepada Pengurus Besar HMI.
10. Pengesahan dan pelantikan pengurus BAKORNAS LEPPAMI dilakukan oleh Pengurus Besar HMI melalui prosedur yang telah ditetapkan dalam pedoman prosedur/tata cara pengesahan dan pelantikan Pengurus Besar HMI.
e. Direktur Eksekutif BAKORNAS LEPPAMI berkedudukan sebagai anggota rapat harian dan rapat pleno PB HMI.
f. Apabila Direktur Eksekutif tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih
Pejabat sementara sampai diselenggarakannya Munaslub. g. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif adalah:
1. Meninggal dunia.
2. Tidak Mengikuti Jambore Nasional. 3. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut. 4. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat Direksi selama 1 (satu) bulan berturut-
turut. h. Direktur Eksekutif dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Direktur Eksekutif sebelum
Musyawarah Nasional apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut: 1. Membuat pernyataan kepada publik atas nama Pengurus BAKORNAS LEPPAMI yang
melanggar Anggaran Dasar HMI pasal 6.
2. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Pedoman Rumah Tangga LEPPAMI
pasal 20 ayat g.
i. Usulan pemberhentian Direktur Eksekutif harus disampaikan secara tertulis disertai alasan, bukti, dan sanksi (bila dibutuhkan), dan tanda tangan pengusul kepada Pengurus Besar HMI. Usulan ditembuskan kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi PengurusLembaga
(MPKPL) BAKORNAS LEPPAMI.
j. Direktur Eksekutif dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan pemberhentiannya
kepada Pengurus Besar HMI, selambat-lambatnya satu minggu sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan. Keputusan Pengurus Besar HMI bersifat final dan mengikat.
k. Dalam hal Direktur Eksekutif wafat atau mengundurkan diri, Direktur PAO secara otomatis
menjadi Pejabat Direktur Eksekutif untuk diusulkan, diangkat, dan diambil sumpah jabatan Pejabat Direktur Eksekutif oleh Pengurus Besar HMI.
l. Apabila Direktur PAO tidak dapat menjadi Pejabat Direktur Eksekutif karena wafat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap, Direktur Administrasi secara otomatis menjadi Pejabat Direktur Eksekutif untuk diusulkan, diangkat, dan diambil sumpah jabatan oleh
Pengurus Besar HMI.
m. Apabila Direktur Administrasi dan Kesekretariatan tidak dapat menjadi Pejabat Direktur
Eksekutif karena wafat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap maka Pejabat Direktur Eksekutif diangkat berdasarkan rapat harian Pengurus BAKORNAS LEPPAMI untuk diusulkan, diangkat, dan diambil sumpah jabatan Pejabat Direktur Eksekutif oleh Pengurus
Besar HMI.
n. Pejabat Direktur Eksekutif dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Pengurus BAKORNAS dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: 1. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Pengurus BAKORNAS LEPPAMI
2. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 6 (enam) bulan.
3. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja BAKORNAS LEPPAMI (diluar bidang yang bersangkutan).
Pasal 21
Tugas dan Wewenang a. Melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Nasional dan kebijakan Pengurus Besar HMI di bidang
Pariwisata, Kelestarian Alam dan Lingkungan Hidup. b. Dalam melaksanakan program secara teknik fungsional, Pengurus BAKORNAS LEPPAMI
melakukan koordinasi dengan Pengurus LEPPAMI Cabang dan Pengurus Besar HMI. c. Memberikan laporan kegiatan kepada Pengurus Besar HMI setiap 3 (tiga) bulan sekali dan
menyampaikan didepan Sidang Pleno PengurusBesar HMI. d. Menyampaikan laporan kerja dan pertanggung jawaban (LPJ) pada Musyawarah
Nasional LEPPAMI HMI dan diadakan pandangan umum serta evaluasi dari peserta.
BAGIAN IV PENGURUS LEPPAMI CABANG
Pasal 22 Status
a. Pengurus LEPPAMI Cabang merupakan aparatur pembantu Pengurus Cabang dalam melaksanakan pengembangan, keprofesian dan peningkatan kretifitas anggota HMI Cabang dalam bidang pariwisata dan pecinta alam.
b. Masa jabatan pengurus LEPPAMI Cabang adalah 1 (satu) tahun sejak pelantikan/serah terima jabatan dari Pengurus Demisioner.
Pasal 23 Personalia Pengurus LEPPAMI CABANG
a. Formasi Pengurus LEPPAMI Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari Direktur Eksekutif/Utama, Direktur Administrasi, Direktur Keuangan, Direktur Pendidikan dan Pelatihan, direktur pariwisata dan direktur pecinta Alam.
b. Formasi Pengurus LEPPAMI Cabang disesuaikan dengan kebutuhan lembaga dengan mempertimbangkan efektifitas dan efesiensi kinerja kepengurusan.
c. Yang dapat menjadi personalia Pengurus LEPPAMI Cabang adalah: 1. Bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Dapat membaca Al-Qur’an. 3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi. 4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader I dan telah menjadi anggota biasa LEPPAMI. 5. Tidak menjadi personalia Pengurus LEPPAMI Cabang untuk periode ketiga kalinya
kecuali jabatan Direktur Eksekutif. d. Yang dapat menjadi Direktur Eksekutif/Formateur Pengururus LEPPAMI HMI Cabang adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Dapat membaca Al - Qur’an. 3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi. 4. Telah menjadi anggota biasa LEPPAMI dan LK II, dan/atau harus bersedia mengikuti LK
II bagi yang belum mengikuti maksimal 3 (Tiga) bulan setelah terpilih sebagai Formateur.
5. Pernah menjadi pengurus LEPPAMI Cabang. 6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi pengurus. 7. Sehat secara jasmani maupun rohani. 8. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai insan akademis yakni
karya tulis ilmiah. e. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah musyawarah Lembaga Leppami cabang
HMI, personalia pengurus Leppami Cabang harus sudah terbentuk dan pengurus leppami cabang demisioner harus mengadakan serah terima jabatan (pelantikan) kepada pengurus Leppami cabang selanjutnya.
f. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam ayat (e) direktur eksekutif/formatur tidak dapat menyusun komposisi kepengurusan kerana meninggal dunia atau berhalang lainnya maka direktur eksekutif /formatur dialihkan kepada midformatur secara musyawarah mufakat.
g. Pengesahan dan pelantikan pengurus LEPPAMI Cabang dilakukan oleh Pengurus Cabang HMI melalui prosedur yang telah ditetapkan dalam pedoman pengurus cabang HMI.
h. Direktur Eksekutif LEPPAMI Cabang berkedudukan sebagai anggota rapat harian dan rapat pleno Pengurus Cabang HMI.
i. Apabila Direktur Eksekutif tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih Pejabat sementara Direktur Eksekutif.
j. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif adalah: 1. Meninggal dunia.
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.
3. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat Direksi selama 1 (satu) bulan berturut-turut.
k. Direktur Eksekutif dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat sementara Direktur Eksekutif sebelum Musyawarah lembaga leppami cabang, apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut: 1. Membuat pernyataan kepada publik atas nama Pengurus LEPPAMI Cabang yang
melanggar peraturan dasar HMI pasal 4. 2. Tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur Pedoman Rumah Tangga LEPPAMI pasal 23
ayat d. l. Pemberhentian direktur eksekutif dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan pejabat
sementara sebelum muslem leppami cabang hanya dapat dilalui: 1. Keputusan sidang pleno pengurus leppami cabang yang disetujui minimal ½ + 1
pengurus leppami cabang. 2. usulan pemberhentian direktur eksekutif hanya dapat diajukan melalui keputusan rapat
harian pengurus leppami cabang yang disetujui 2/3 jumlah keselurhan pengurus leppami cabang.
M. Usulan pemberhentian Direktur Eksekutif harus disampaikan secara tertulis disertai alasan, bukti, saksi, sanksi (bila dibutuhkan), dan apabila dibutuhkan disertai tanda tangan pengusul. Usulan ditembuskan kepada MPKPL leppami cabang dan Bakornas Leppami.
N. Direktur Eksekutif dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan pemberhentiannya kepada Pengurus Cabang L E P P A MI HMI dan Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI, selambat-lambatnya satu minggu sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan. Keputusan Pengurus Cabang HMI dan BAKORNAS LEPPAMI PB HMI bersifat final dan mengikat.
O. Dalam hal Direktur Eksekutif wafat atau mengundurkan diri, Direktur admin is t ras i dan kesekre ta r i a tan secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Direktur Eksekutif untuk diusulkan, diangkat, dan diambil sumpah jabatan Pejabat sementara Direktur Eksekutif oleh Pengurus Cabang HMI.
P. Apabila Direktur administrasi dan kesekretariatan tidak dapat menjadi Pejabat sementara Direktur Eksekutif karena wafat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap, maka Pejabat Sementara Direktur Eksekutif diangkat secara otomatis dan Direktur keuangan diusulkan, diangkat, dan diambil sumpah jabatan Pejabat Sementara Direktur Eksekutif oleh Pengurus Cabang HMI.
Q. Apabila Direktur Keuangan tidak dapat menjadi Pejabat Sementara Direktur Eksekutif karena wafat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap maka Pejabat Sementara Direktur Eksekutif diangkat berdasarkan rapat harian Pengurus LEPPAMI Cabang untuk diusulkan, diangkat, dan diambil sumpah jabatan Pejabat S e m e n t a r a Direktur Eksekutif oleh Pengurus Cabang HMI.
R. Pejabat S e m e n t a r a Direktur Eksekutif dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Pengurus LEPPAMI Cabang dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: 1. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Pengurus LEPPAMI Cabang. 2. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 3 (tiga) bulan. 3. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja LEPPAMI Cabang (diluar bidang
yang bersangkutan).
Pasal 24 Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan hasil-hasil musyawarah nasional, musyawarah lembaga Cabang dan kebijakan Pengurus Cabang HMI di bidang Pariwisata, Kelestarian Alam dan Lingkungan Hidup.
b. Dalam melaksanakan program secara teknik fungsional, Pengurus LEPPAMI HMI Cabang melakukan koordinasi dengan Pengurus Cabang dan Bakornas PB HMI.
c. Memberikan laporan kegiatan kepada Pengurus Cabang HMI setiap 3 (tiga) bulan sekali dan menyampaikan didepan Sidang Pleno Pengurus Cabang HMI.
d. Melaksanakan minimal 1x diklatsus dalam masa kepengurusan. e. Menyampaikan laporan kerja dan pertanggungjawaban (LPJ) pada Musyawarah Lembaga
LEPPAMI Cabang dan diadakan pandangan umum serta evaluasi dari peserta.
C. MAJELIS PENGAWAS DAN KONSULTASI PENGURUS LEMBAGA BAGIAN V
MAJELIS PENGAWAS DAN KONSULTASI PENGURUS LEMBAGA BAKORNAS LEPPAMI PB HMI Pasal 24
Status, Fungsi, Keanggotaan, dan Masa Jabatan a. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga BAKORNAS LEPPAMI PB HMI adalah
Majelis Pengawas dan Konsultasi ditingkat Pengurus BAKORNAS LEPPAMI. b. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga berfungsi melakukan pengawasan
terhadap kinerja Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI dalam melaksanakan PD/PRT dan ketetapan-ketetapan MusyawarahNasional.
c. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga BAKORNAS LEPPAMI PB HMI berjumlah 7 (tujuh) orang.
d. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga BAKORNAS LEPPAMI PB HMI adalah anggota/purna LEPPAMI yang pernah menjadi Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI
e. Masa jabatan anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga BAKORNAS LEPPAMI PB HMI disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus Lembaga BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
Pasal 25 Tugas dan Wewenang
a. Menjaga tegaknya PD/PRT LEPPAMI di tingkat Pengurus Lembaga BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
b. Mengawasi pelaksanaan PD/PRT LEPPAMI dan ketetapan Musyawarah Nasional oleh Pengurus Lembaga BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
c. Memberikan masukan dan saran kepada Pengurus BAKORNAS LEPPAMI baik diminta maupun tidak diminta.
BAGIAN VI Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) Pengurus LEPPAMI Cabang
Pasal 26 Status, Fungsi, Keanggotaan, dan Masa Jabatan
a. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus LEPPAMI Cabang adalah Majelis Pengawas dan Konsultasi ditingkat Pengurus LEPPAMI Cabang.
b. Majelis Pengawas dan Konsultasi Penguru LEPPAMI Cabang berfungsi melakukan pengawasan terhadap kinerja Pengurus LEPPAMI Cabang dalam melaksanakan PD/PRT dan ketetapan-ketetapan Musyawarah lembaga.
c. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus LEPPAMI Cabang berjumlah 7 (Tujuh) orang.
d. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus LEPPAMI Cabang adalah anggota biasa LEPPAMI yang pernah menjadi pengurus LEPPAMI Cabang.
e. Masa jabatan anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang LEPPAMI
disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus LEPPAMI Cabang.
Pasal 27
Tugas dan Wewenang a. Menjaga tegaknya PD/PRT LEPPAMI di tingkat LEPPAMI Cabang. b. Mengawasi pelaksanaan PD/PRT LEPPAMI dan ketetapan Musyawarah Nasional dan
Musyawarah Cabang oleh Pengurus LEPPAMI Cabang. c. Memberikan masukan dan saran kepada Pengurus LEPPAMI Cabang baik diminta maupun
tidak diminta.
BAB III KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 28 Pengelolaan Keuangan dan Harta Benda
a. Prinsip halal maksudnya adalah setiap satuan dana yang diperoleh tidak berasal dan tidak
diperoleh dengan cara- cara yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. b. Prinsip transparansi maksudnya adalah adanya keterbukaan tentang sumber dan besar
dana yang diperoleh serta kemana dan berapa besar dana yang sudah dialokasikan.
c. Prinsip bertanggung jawab maksudnya adalah setiap satuan dan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan sumber dan keluarannya secara tertulis dan bila perlu melalui bukti nyata.
d. Prinsip efektif maksudnya adalah setiap satuan dana yang digunakan berguna dalam rangka usaha lembaga mewujudkan tujuan LEPPAMI.
e. Prinsip efisien maksudnya adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak melebihi kebutuhannya.
f. Prinsip berkesinambungan maksudnya adalah setiap usaha untuk memperoleh dana menggunakan dana tidak merusak sumber pendanaan untuk jangka panjang dan tidak membebani generasi yang akan datang.
g. Uang iuran anggota bersifat wajib yang besaran serta metode pemungutannya ditetapkan oleh Pengurus LEPPAMI.
h. Uang sumbangan yang bersifat tidak terikat dan tidak bertentangan dengan point (a), yang berasal dari para demisioner leppami cabang.
BAB VII
MARS, LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI Pasal 29
MARS, Lambang, dan atribut organisasi diatur dalam ketentuan tersendiri yang ditetapkan pada Musyawarah Nasional.
BAB VIII
PERUBAHAN PEDOMAN RUMAH TANGGA Pasal 30
a. Perubahan Pedoman Rumah Tangga hanya dapat dilakukan pada Musyawarah Nasional. b. Perubahan Pedoman Rumah Tangga hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional
yang pada waktu perubahan tersebut akan dilakukan dan disahkan dihadiri oleh 2/3 peserta utusan Musyawarah dan disetujui minimal 1/2+1 jumlah peserta utusan yang hadir.
BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 31 Struktur kepemimpinan BAKORNAS LEPPAMI berkewajiban melakukan sosialisasi Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga kepada seluruh anggota LEPPAMI HMI.
GARIS BESAR HALUAN LEMBAGA (GBHL)
BAB I
DASAR PEMIKIRAN
Agustus 2013, Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) telah melewati usia 68 tahun masa juang, kami
para Kader HmI yang fokus dalam keilmuan Pariwisata dan bergerak dalam kegiatan Alam bebas
bermaksud untuk memberikan sebuah asa perjuangan didalam Himpunan. Adapun landasan yang
menjadi dasar pemikiran pembentukan LEPPAMI sebagi berikut;
2. Landasan Historis
Berangkat dari sejarah Islam yang terinspirasi dari sejarah turunnya Al-Qur’an pertama kalinya
yakni perjuangan Rasulullah Muhammad SAW dalam proses mendapatkan wahyu pertama kali
yang melakukan perjalanan atas ke sebuah gunung cahaya/ Jabal Nur berkali-kali serta
bersemedi di Goa Hira berbulan-bulan, bahkan kalau di lihat dari agama samawi semua wahyu
yang sampai kepada Rasul ketika para rasul melakukan perjalanan spiritual di gunung. Sebanding
dengan saat ini yang sudah ribuan tahun setelah periode kenabian kegiatan seperti mendaki
gunung atau berkunjung ke tempat tempat wisata adalah suatu kegiatan yang sering dilakukan
oleh para kader- kader pecinta alam di HMI. Serta banyaknya potensi pariwisata Indonesia yang
belum berkembang dan banyaknya kerusakan Alam di Indonesia, kami pun semakin semangat
untuk membentuk wadah tersebut.
3. Landasan Idiologi
Hasil “Iqro” terhadap keadaan zaman yang banyak sekali memandang kelestariaan alam adalah
hal yang mungkin menjadi prioritas kesekian bahkan bukan menjadi prioritas. Serta banyak
kerusakan alam yang disebabkan oleh tumbuhnya geliat pariwisata yang tidak berbasis
lingkungan hidup. Serta kegiatan lingkungan hidup dan kepariwisataan telah menjadi sebuah
buah bibir masyarakat Indonesia dengan banyaknya acara media visual mengangkat tema
kepariwisataan dan lingkungan hidup. Maka kami bertekad memperbaiki dan melestarikan alam
dengan membentuk sebuah wadah untuk kader HMI bergerak dalam pelestarian lingkungan
hidup dan pengembangan pariwisata yang berakhlak. Dan juga mengambil momentum masa kini
untuk menjadikan LEPPAMI sebagai alternatif berkegiatan bagi para kader dan juga sebagai sisi
lain dalam penanaman nilai-nilai nasionalime dan cinta tanah air.
3. Landasan Sosio Kultural
korps pelopor melakukan perjalanan dalam rangka penyamaan mindset atau framing bagaimana
membangun sumber daya manusia pada khususnya kader HMI dengan mengacu kepada
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga terutama mengajarkan kepada kader-kader HMI
untuk menjadi Insan Pengabdi. Karena HMI modern ini haruslah memberikan pola pola baru atau
bisa kita sebut suatu warna baru yang hadir ditengah-tengah zaman dan sebagai bentuk lain dari
perjuangan. Jadi, semangat yang mendasari pendirian LEPPAMI adalah semangat Nabi
Muhammad SAW, dalam mencari sesuatu kebenaran dalam kegelisahaan zaman.
BAB II
NAMA
Nama LEPPAMI pun lahir diwarung kopi yang berlokasi didepan Gedung Sekretariat HMI
Cabang Serang pada tanggal 1 Januari 2014. Nama LEPPAMI pun lahir dikarenakan kegiatan Alam
bebas merupakan bagian dari kegiatan dibawah disiplin keilmuan pariwisata. Maka dari itu kami
sepakat dengan nama Lembaga Pariwisata & Pecinta Alam Mahasiswa Islam. Sebagai entitas dan
wadah bagi kader HmI yang memiliki minat dan bakat dalam mengembangkan ilmu kepariwisataan
dan kepecinta alam-an.
BAB III
IKHTIAR
Guna memperkenalkan Lembaga Pengembangan Profesi yang baru digagas kami pun
berencana membuat sebuah kegiatan Deklarasi yang bertajuk Jambore Nasional LEPPAMI I
disebuah gunung yang ada di Jawa Tengah. Kami sepakat mengadakan Jambore Nasional LEPPAMI
I pada tanggal 17 Rajab 1435 H bertepatan pada tanggal 17 Mei 2014 di Gunung Merbabu, Jawa
Tengah. Paska itu kami bertekad untuk membentuk LEPPAMI di HMI Cabang Se-Indonesia. Untuk
itu kami mensosialisasikan LEPPAMI diberbagai cabang dengan membuat viral media sosial serta
mensosislisasikan LEPPAMI diruang-ruang kederisasi.
BAB IV
LAMBANG
Mempunyai arti sebagai berikut:
1. Warna Hijau Hitam : Mempunyai arti bahwa LEPPAMI adalah sebuah lembaga dalam naungan
Himpunan Mahasiswa Islam serta turut menjunjung tinggi Misson HMI serta Nilai – Nilai Dasar
Perjuangan (NDP) HMI sebagai landasan bergerak dan berpikir para anggota LEPPAMI.
2. Warna Merah Putih : Mempunyai arti bahwa LEPPAMI adalah lembaga/badan khusus HMI
yang juga mengedepankan patriotisme dan cinta tanah air.
3. Bulan Bintang : Mempunyai arti bahwa LEPPAMI adalahsebuah lembaga yang
berlandaskan Al-quran dan Hadist sebagai landasan bergerak Organisasi.
4. Arah Mata Angin : Berjalan sesuai Arah dan petunjuk Allah SWT; Muhammad SAW; Al-
Quran; Al-Hadis; Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga HMI; Pedoman Dasar/Pedoman
Rumah Tangga LEPPAMI; Kode Etik Pariwisata; Kode Etik Pecinta Alam
5. Susunan luar 3 Warna: Iman, Ilmu. Aman
BAB V
BENDERA
Ukuran Bendera = 3:2 dengan perbedaan ukuran bendera antar struktur kepemimpinan BAKORNAS:
Cabang = 2:1
BAB VI
STRUKTUR KEPEMIMPINAN
BAKORNAS
DIREKTUR EKSEKUTIF
Direktur Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Direktur Pendayagunaan Aparatur Organisasi (PAO)
Direktur Pecinta Alam
Direktur Pariwisata
Direktur Kemaritiman
Direktur Hukum dan Advokasi Lembaga (HAL)
Direktur Penelitian dan Pengembangan (LITBANG)
Direktur Komunikasi dan Informasi Lembaga (KIL)
Direktur Hubungan Lembaga (HUBLEM)
Direktur Inventaris dan Logistik (INTRIK)
Direktur Kewirausahaan Kemandirian Lembaga (KKL)
Direktur Lingkungan Hidup
DIREKTUR ADMINISTRASI (ADM)
Wakil Direktur ADM DIKLAT
Wakil Direktur ADM PAO
Wakil Direktur ADM Pecinta Alam
Wakil Direktur ADM Pariwisata
Wakil Direktur ADM Kemaritiman
Wakil Direktur ADM HAL
Wakil Direktur ADM LITBANG
Wakil Direktur ADM KIL
Wakil Direktur ADM HUBLEM
Wakil Direktur ADM INTRIK
Wakil Direktur ADM KKL
Wakil Direktur Lingkungan Hidup
DIREKTUR KEUANGAN (KEU)
Wakil Direktur Keuangan Internal
Wakil Direktur Keuangan Eksternal
DIVISI - DIVISI
Divisi Pendidikan Dan Pelatihan
Divisi Pendayagunaan Aparatur
Divisi Gunung, Hutan
Divisi Sungai
Divisi Tebing
Divisi Kajian, dan Pengembangan dan pengawasan
nasional
Divisi Kemaritiman
Divisi Advokasi Pariwisata
Divisi Kajian Keilmuan dan Penelitian (KKP)
Divisi Inventaris Lembaga
Divisi Informasi Lembaga
Divisi Hubungan Internal
Divisi Hubungan External
Divisi Kewirausahaan Kemandirian Lembaga
Divisi Advokasi Lingkungan Hidup
Divisi Konservasi
KORDINATOR-KORDINATOR WILAYAH :
Wilayah Sumatera I
Kordinator : Andre Agasi
Wakil Kordinator : Wanhar Lingga
Wilayah Sumatera II :
Kordinator : Abdullah Johan
Wakil Kordinator I : Anggi Aprico
Wakil Kordinator II :
Wilayah Sumatera III :
Kordinator :
Wakil Kordinator I :
Wakil Kordinator II :
Wilayah Jawa I
Kordinator : Andre
Wakil Kordinator I : Muh Latif
Wakil Kordinator II : M Nurul Anam
Wilayah Jawa II :
Kordinator : Pekalongan
Wakil Kordinator I :
Wakil Kordinato II :
Wilayah Jawa III :
Kordinator
Wakil Kordinator I
Wakil Kordinator II
Wilayah Kalimantan I
Kordinator :
Kordinator I :
Kordinator II
Wilayah Kalimantan II
Kordinator :
Wakil Kordinator I :
Wakil Kordinator II :
Wilayah Sulawesi I
Kordinator : N. Q. Fauzy
Wakil Kordinator I :
Wakil Kordinator II :
Wilayah Sulawesi II :
Kordinator : Arif Akbar
Wakil Kordinator I : Adbul Rahman Lasading
Wakil Kordinator II :
Wilayah Bali-Nusa Tenggara
Kordinator
Wakil Kordinator I
Wakil Kordinator II :
Wilayah Kepulauan Maluku :
Kordinator
Wakil Kordinator I
Wakil Kordinator II
Wilayah Papua
Kordinator
Wakil Kordinator I
Wakil Kordinator II :
STRUKTUR KEPEMIMPINAN
CABANG
DIREKTUR EKSEKUTIF
Direktur Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Direktur Pendayagunaan Aparatur Organisasi (PAO)
Direktur Pecinta Alam
Direktur Pariwisata
Direktur Kemaritiman
Direkt ur Hukum dan Advokasi Lembaga (HAL)
Direktur Penelitian dan Pengembangan (LITBANG)
Direktur Komunikasi dan Informasi Lembaga (KIL)
Direktur Hubungan Lembaga (HUBLEM)
Direktur Inventaris dan Logistik (INTRIK)
Direktur Kewirausahaan Kemandirian Lembaga (KKL)
Direktur Lingkungan Hidup
DIREKTUR ADMINISTRASI (ADM)
Wakil Direktur ADM DIKLAT
Wakil Direktur ADM PAO
Wakil Direktur ADM Pecinta Alam
Wakil Direktur ADM Pariwisata
Wakil Direktur ADM Kemaritiman
Wakil Direktur ADM HAL
Wakil Direktur ADM LITBANG
Wakil Direktur ADM KIL
Wakil Direktur ADM HUBLEM
Wakil Direktur ADM INTRIK
Wakil Direktur ADM KKL
Wakil Direktur Lingkungan Hidup
DIREKTUR KEUANGAN (KEU)
Wakil Direktur Keuangan Internal
Wakil Direktur Keuangan Eksternal
DIVISI -DIVISI
Divisi Pendidikan Dan Pelatihan
Divisi Pendayagunaan Aparatur
Divisi Gunung, Hutan
Divisi Sungai
Divisi Tebing
Divisi Kajian, dan Pengembangan dan pengawasan
nasional
Divisi Kemaritiman
Divisi Advokasi Pariwisata
Divisi Kajian Keilmuan dan Penelitian (KKP)
Divisi Inventari s Lembaga
Divisi Informasi Lembaga
Divisi Hubungan Internal
Divisi Hubungan External
Divisi Kewirausahaan Kemandirian Lembaga
Divisi Advokasi Lingkungan Hidup
Divisi Konservasi
BAB VII
KACU /SLAYER
Ukuran : 160 cm x 100 cm. Diameter logo : 10 cm
BAB VIII
PAKAIAN DINAS LAPANGAN (PDL) dan Pakaian dinas harian (PDH)
BAB XI
STAMPEL
Ukuran P X L: 5 cm x 3,5 cm
BAB X
MARS LEPPAMI
Lirik: Banni Arum, Budi Nur Hadi W, Ichwan Abdillah; Musik : Budi Nur Hadi W
Melangkah Bersama Menuju Kejayaan,
Mengabdi Bersama dalam Himpunan,
Bakti kita untuk Bangsa
(*) Kami Insan Pencinta Alam, Kami Insan Pariwisata,
Berhimpun dalam Hijau-Hitam, Berpatriot dalam LEPPAMI
(**) Mari Berkarya dalam LEPPAMI, Mari Mengabdi dalam LEPPAMI
Kembalikan Kejayaan Hijau-Hitam,
Kejayaan Kita,
Lestarikan Semesta Menjaga Bangsa, Lestarikan Himpunan (Hijau-Hitam),
Untuk Bangsa (Hijau-Hitam), Untuk Indonesa
BAB XI
INSTANSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Adapun tata susunan tingkat instansi pengambilan keputusan dalam kepengurusan BAKORNAS:
1. Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS): Peserta seluruh Pengurus BAKORNAS dan
Direktur LEPPAMI Cabang dipimpin oleh Direktur Eksekutif atau yang dimandatkan secara
tertulis.
2. Rapat Direksi: Peserta seluruh Direksi BAKORNAS dipimpin oleh Direktur Eksekutif atau yang
dimandatkan.
3. Rapat Harian: Peserta seluruh Pengurus BAKORNAS dipimpin oleh Direktur Eksekutif atau
yang dimandatkan.
4. Rapat Bidang: Peserta dari seluruh pengurus dimasing - masing Bidang BAKORNAS dipimpin
oleh Direktur Bidang atau yang dimandatkan.
5. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS): Peserta seluruh Pengurus BAKORNAS dipimpin oleh
Direktur Eksekutif atau yang dimandatkan, berfungsi sebagai penetapan program kerja
BAKORNAS pada tiap awal semester kepengurusan.
Adapun tata susunan tingkat instansi pengambilan keputusan dalam kepengurusan LEPPAMI
Cabang:
1. Rapat Pleno : Peserta seluruh Pengurus cabang dan seluruh anggota LEPPAMI Cabang
dipimpin oleh Direktur Utama atau yang dimandatkan secara tertulis.
2. Rapat Direksi : Peserta seluruh Direksi Cabang dipimpin oleh Direktur Utama atau yang
dimandatkan.
3. Rapat Harian : Peserta seluruh Pengurus LEPPAMI Cabang dipimpin oleh Direktur
Utama atau yang dimandatkan.
4. Rapat Bidang : Peserta dari seluruh pengurus dimasing - masing Bidang LEPPAMI
CABANG dipimpin oleh Direktur Bidang atau yang dimandatkan.
5. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB): Peserta dariseluruh Pengurus LEPPAMI Cabang dipimpin
oleh Direktur Utama atau yang dimandatkan, berfungsi sebagai penetapan program kerja
LEPPAMI Cabang pada setiap awal semester kepengurusan.
6. Rapat Anggota LEPPAMI
BAB XII
PENUTUP
Garis Besar Haluan Lembaga (GBHL) ini ditetapkan dalam Pleno III Musyawarah Nasional II di
GEDUNG PUSDAI CIBINONG KAB BOGOR Jawa Barat, disusun sesuai dengan kebutuhan yang
bersifat wajib sebagai Acuan gerak LEPPAMI. Semoga dimasa akan datang GBHL ini dapat
disempurnakan guna menjawab kebutuhan zaman.
Lampiran GBHL:
LAMBANG
SLAYER
BENDERA
STAMPEL
REKOMENDASI-REKOMENDASI
REKOMENDASI INTERNAL
1. Mengoptimalkan rekomendasi dan program kerja nasional Kongres XXX HMI yang terkait
dengan bidang lingkungan hidup dan pengembangan kepariwisataan.
2. Memajukan kepariwisataan disetiap daerah,
3. Turut serta dalam gerakan pelestarian lingkungan hidup.
4. Mengadakan Rakernas minimal 2 (dua) bulan setelah dilantik.
5. Mengadakan 2 (dua) kali Rakornas selama kepengurusan.
6. Pembentukan LEPPAMI Cabang disetiap BADKO HMI.
7. Membukukan Hasil-Hasil Musyawarah Nasional II dan didistribusikan kesetiap LEPPAMI Cabang.
8. Membukukan Pedoman DIKLATSUS dan didistribusikan kesetiap LEPPAMI Cabang.
9. BAKORNAS melaksanakan DIKLATSUS Percontohan Minimal 6 (enam) bulan setelah pelantikan.
10 Bakornas melaksanakan Diklatsus percontohan minimal 2 kali dalam satu periode
kepengurusan.
11 Bakornas merekomendasikan materi ke-LEPPAMI-an ke BPL PB HMI untuk dijadikan materi
tambahan ke pan-training-an.
12 Kepengurusan BAKORNAS minimal 50 (lima puluh) fungsionaris atau sesuai dengan kebutuhan.
13 Merekomendasikan tuan rumah penyelenggaraan MUNAS Ke-II LEPPAMI PB HMI.
a. Takengon g. Ciputat m. Surabaya s.
Samarinda
b.Muara Bungo h. Depok n. Jombang t. Palu
c. Palembang i. Bekasi o. Jember u. Fak-Fak
d.Bangka Belitung j. Cagora p. Banyuwangi v Cirebon
e. Serang k.Semarang q. Denpasar
f. Jakarta Barat l. Surakarta r. Pontianak
14 Jambore Nasional JAMNAS di adakan dipulau Sumatera.
REKOMENDASI EKSTERNAL
1. Penguatan Desa sebagai motor gerakan ekowisata dengan membentuk kelompok-kelompok
sukarelawan pendamping desa yang memiliki kemampuan yang memadai dalam bidang
kepariwisataan.
2. Memperjuangkan Hari Lingkungan sebagai hari libur nasional.
3. Melakukan kajian-kajian terkait pengembangan kepariwisataan serta pelestarian lingkungan hidup ke
perintah nasional maupun daerah secara berkelanjutan.
4. Membangun kerja sama dengan Instansi/Lembaga pemerintahan atau non-pemerintahan dibidang
Kepariwisataan dan lingkungan hidup.
5. Memperkenalkan LEPPAMI kepada masyarakat luas di Indonesia.
6. Memperkenalkan LEPPAMI kepada Dunia Internasional.
7. Membentuk tim tanggap bencana alam.
PEDOMAN
PENDIDIKAN DAN LATIHAN KHUSUS (DIKLATSUS) TINGKAT DASAR
LEMBAGA PARIWISATA DAN PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
A. Gambaran Umum DIKLATSUS
Aktualisasi pembagian peran dalam keikutsertaan LEPPAMI guna menjaga kelestarian
alam, budaya, sosial dan proses pengembangan pariwisata yang mengedepankan kearifan lokal
masyarakat sebagai identitas negara yang harus tetap terjaga dan terpelihara dalam persaingan
globalisasi prekonomian yang semakin mengalami dekradasi atas sebuah kemakmuran rakyat
pedesaan dan moderen yang telah melupakan kearifan lokal yang sudah tertanam dari dulunya.
LEPPAMI Cabang sebagai wadah pembaharu yang bernaung di bahwa BAKORNAS
LEPPAMI PB HMI yang berpusat di Jakarta bersama dengan Pengurus Besar Himpunan
Mahasiswa Islam, LEPPAMI seharusnya ikut andil dalam mensejajarkan diri dengan lembaga-
lembaga HMI yang sudah berdiri sebelumnya.Materi-materi yang disajikan dalam sistem
kaderisasi sudah merupakan kolaborasi antara materi pencinta alaman dan pariwisata sebagai
penunjang penggerak atas tujuan dan cita-cita didirikannya LEPPAMI, yang juga sudah pastinya
terdapat konsep keikutsertaan nuansa keislaman didalamnya sebagaimana yang terdapat
dalam pedoman-pedoman pokok HMI sebagai pondasi awal organisasi LEPPAMI. Oleh sebab
itu, perlu dibakukan sebuah pedoman khusus secara tertulis untuk Standar Operasional
Prosedur Pendidikan dan latihan Dasar Khusus LEPPAMI (SOP DIKLATSUS).
Secara Garis Besar Program Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS)
dilaksanakan:
a. Untuk membekali para calon anggota LEPPAMI dengan pengetahuan dan keterampilan
berupa teori-teori maupun praktek, keorganisasian, leadership, dan manajemen serta
pembentukan kemampuan fisik dan mentalitas untuk mempersiapkan diri dalam
melaksanakan aktifitas ke-LEPPAMI-an.
b. Dalam rangka perekrutan anggota baru LEPPAMI sebagai bentuk kaderisasi yang akan
disiapkan dalam menerima tongkat estafet LEPPAMI yang sudah tentu progresif terhadap
kepedulian alam dan pariwisata kearifan lokal serta siap menjadi jawaban atas berbagai
macam persoalan-persoalan lingkup kerja kelepamian kedepannya.
B. Tujuan DIKLATSUS
Terbentuknya kader LEPPAMI HMI yang profesional dalam bidang kepariwisataan dan
kepencinta alaman, sebagai berikut:
1. Seluruh anggota LEPPAMI, khususnya bagi anggota yang masih melakukan dan dalam status
aktif dapat memahami dan menjalankan penuh tanggungjawab dari sebuah proses
pendidikan keLEPPAMIan yang baik dan aman (savety prosedur).
2. Sebagai pedoman penerapan sistem pendidikan di LEPPAMI dalam peningkatan harkat dan
martabat manusia.
3. Sebagai bentuk komitmen diri dan organisasi mengenai tindak serta gerak LEPPAMI dalam
mewujudkan savety prosedure guna memberi batasan kepada prilaku anggota.
4. Menjaga keutuhan informasi yang terkandung dalam standard operasional prosedur diklatsus
LEPPAMI
C. Target Pencapaian dalam pelaksanaan kegiatan Diklatsus LEPPAMI
Sebagai upaya menanamkan nilai kepedulian terhadap budaya, hubungan sosial
organisasi, maka perlu ditetapkan sebuah target sebagai berikut:
D. Prinsip Dasar Pelaksanaan DIKLATSUS LEPPAMI
Beberapa prinsip dasar DIKLATSUS LEPPAMI antara lain:
1. Partisipatif: adanya keterlibatan secara keseluruhan anggota LEPPAMI dalam memanejeman
segala sesuatu yang meliputi secara keseluruhan proses mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab serta peran masing-masing unsur
LEPPAMI.
2. Berkelanjutan: seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana, berkelanjutan dan
komprehensif.
3. Komando: Dalam rangkaian kegiatan diklatsus LEPPAMI dilaksanakan dengan tertib,
terukur, serta harus mengikuti standar operasional tersebut guna mencapai tujuan diklatsus
E. Manfaat mengikuti DIKLATSUL LEPPAMI
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa/mahasiswi dalam pemahaman sistem pendidikan.
2. Membantu perguruan tinggi secara umun, dan HMI secara khusus dalam menciptakan kader
yang siap dan matang untuk berkompetisi dalam potensi yang dimiliki yang berwawasan
tinggi dan kompeten.
3. Merupakan langkah nyata memperbaiki potensi sumber daya manusia
4. Menciptakan kebersamaan anggota dan kondisi diklatsus LEPPAMI yang lebih nyaman
Dan kondusif.
5. Dan juga sebagai langkah awal dalam menjalankan pengabdian dalam masyarakat dan
terwujudnya insan cita.
F. Komponen Pelaksanaan DIKLATSUS LEPPAMI.
Untuk proses pencapaian pelaksanaan DIKLATSUS, maka ditetapkan beberapa
komponen yang menjadi satuan utuh dalam mencapai tujuan diklatsus antara lain:
1. Komponen Dasar.
a. Al qur’an dan Hadits (Al-Mulk 15 dan Al-Araf 56-58)
b. Undang-Undang Dasar 1945
c. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan
d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang pengesahan united national convention
national organized crime
e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (PPLH)
f. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa
g. Peraturan presiden no 61 tahun 2011 tentang rencana aksi nasional penurunan emisi
gas rumah kaca
h. Peraturan presiden republik Indonesia no 09 tahun 2019 tentang pengembangan taman
bumi atau geopark
KEORGANISASIAN
1. LIDERSHIP
2. MANAJEMEN
3. LOYALITAS
INDIVIDUAL
1. SDM
2. KETERAMPILAN
3. EMOSIONAL
i. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga HMI
j. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga LEPPAMI
2. Komponen Materi
Proses DIKLATSUS LEPPAMI dilakukan melalui kegiatan tatap muka, kegiatan
terstruktur, kegiatan mandiri, dan kegiatan praktek. Pembelajaran yang dilakukan memiliki
karakteristik:
1. Integrasi antara teori dan praktek untuk mematangkan wawasan sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
2. Berorientasi dilapangan dengan fokus pemecahan masalah.
3. Suasana belajar memberikan kesempatan kepada seserta diklatsus LEPPAMI dalam
mengembangkan kreatifitas, motivasi dan kemandirian.
4. Proses belajar lebih ditekankan pada pemberian kesempatan kepada peserta diklatsus
LEPPAMI untuk aktif memanfaatkan informasi, pembelajaran praktek dilaksanakan
dilapangan sesuai dengan kebutuhan materi.
5. Pendekatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif, inovatif, kooperatif.
6. Optimalisasi diklatsus LEPPAMI dengan menggunakan simulasi-simulasi.
3. Komponen Metode
Komponen metode yang digunakan dengan cara meyampaikan materi dalam
mengupayakan pencapaiaan tujuan diklatsus LEPPAMI. Sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang akan dicapai dalam proses diklatsus LEPPAMI, maka metode yang paling sesuai dalam
prosesnya adalah andragogi atau metode orang dewasa, dimana peserta dipacu
berpartisipasi secara aktif dengan jalan saling mengasa kemampuan dan berbagi
pengalaman antar sesama peserta diklatsus LEPPAMI. Maka yang perlu diterapkan dalam
hal ini dan perlu dipahami adalah:
1. Ceramah
Metode ceramah digunakan dalam proses belajar mengajar yang bertujuan membangun
inovasi pada peserta.
2. Tanggung jawab
Merupakan salah satu cara pembelajaran yang dilakukan untuk memperoleh dan
memberikan penjelasan atau mengenalkan informasi, Kejelasan informasi dan isu-isunya
dengan cara mengajukan pertanyaan untuk dicarikan penjelasannya.
3. Brainstrorming
Penyaluran pendapat merupakan suatu cara pembelajaran yang dilakukan dengan
tuntutan menyampaikan pendapat terhadap suatu permasalahan.
4. Diskusi kelompok
Cara pembelajaran yang dilakukan dengan melihat para peserta dalam pembahasan dan
memecahkan suatu permasalahan yang ditugaskan sehinggah melahirkan pendapat atau
solusi berdasarkan keputusan bersama.
5. Study kasus
Melakukan kajian-kajian terhadap permasalah dan pemecahan permasalahan tersebut.
6. Praktek
Melakukan praktek langsung pada setiap langkah-langkah yang sudah ditetapkan oleh
fasilitator kegiatan terhadap individu peserta diklatsus LEPPAMI maupun kelompoknya.
7. Observasi lapangan
Pelaksanaan ini merupaka peningkatan kapasitas peserta diklatsus LEPPAMI dalam
berwawasan pengalaman.
Metode diatas merupakan salah satu metode penilaian dengan bobot penilaian yang
bervareasi.penunjang kelulusan selain dari seleksi berkas, interview, tes fisik dan tes
kesehatan,serta penilaian akhir pada saat kegiatan lapangan sebelum dikukuhkan peserta
diklatsus menjadi anggota muda LEPPAMI.
4. Tahapan Penilaian Kelulusan Peserta DIKLATSUS
Tahapan ini wajib di penuhi oleh seluruh peserta diklatsus tampa terkecuali dan tidak
ada system pengulangan untuk dapat meloloskan peserta ketahap selanjutnya, tahapan
yang dimaksud sebagai berikut :
1. Tahapan seleksi berkas dan interview
2. Tahapan materi kelas
3. Tahapan tes fisik dan tes kesehatan
4. Tahapan aplikasi lapangan
5. Tahapan Penulisan Laporan DIKLATSUS LEPPAMI
6. Tahapan pengukuhan
Tahapan inilah yang akan dilewati oleh kepesertaan DIKLATSUS, apabila ada yang tidak
mengikuti satu tahapan makan peserta tidak akan diberikan kesempatan untuk dapat
mengikuti tahapan selanjutnya dan akan dinyatakan gugur.
G. Pelaksana Kegiatan
Adapun pelaksana kegiatan diklatsus LEPPAMI terdiri dari:
a. Bidang Diklatsus adalah anggota LEPPAMI yang tergabung dalam kepengurusan LEPPAMI
yang di SK-kan oleh Direktur Eksekutif LEPPAMI Cabang.
b. Steering Comite adalah anggota biasa LEPPAMI yang ditunjuk oleh pengurus LEPPAMI
cabang.
c. Organising Comite adalah kepanitian yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan diklatsus
LEPPAMI.
d. Instruktur adalah anggota LEPPAMI yang diberikan tanggung jawab oleh kabid diklat untuk
mengawasi, mengevaluasi serta memberikan penilaian terhadap peserta diklatsus.
e. Pendamping adalah anggota LEPPAMI yang untuk membantu instruktur diklatsus.
f. Koordinator seksi-seksi adalah anggota LEPPAMI yang telah ditunjuk oleh kepanitiaan inti
untuk bertanggung jawab terhadap job yang ditetapkan dalam rangka membantu selama
kegiatan diklatsus berlangsung.
H. Tugas dan Kewajiban
a. Kabid DIKLAT
1. Merancang kegiatan diklatsus LEPPAMI.
2. Membentuk kepanitiaan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan kegiatan diklatsus
LEPPAMI.
3. Bertindak sebagai koordinator umum untuk mengakomodir seluruh jajarannya.
4. Menyepakati suatu bentuk kerjasama baik antara panitian dan peserta.
b. Steering Comite (SC)
1. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan diklatsus.
2. Bertindak sebagai penegah dalam memecahkan sebuah permasalahan yang timbul pada
pelaksanaan diklatsus berlangsung.
c. Organising Comite (OC)
1. Menyiapkan segala sesuatu kebutuhan panitia penyelenggara diklatsus.
2. Mengurusi segala bentuk administrasi yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan.
d. Instruktur
1. Menangani peserta diklatsus pada saat lapangan sesuai waktu dan jarak tempuh yang
telah ditentukan oleh korlap.
2. Membimbing peserta pada saat diklatsus baik diruangan maupun di lapangan.
3. Memberikan nilai secara objektif terhadap kelulusan peserta setiap tahapan yang
dilewati dari calon, penetapan peserta sampai pada penetapan anggota.
4. Memberikan saran, pengarahan dan evaluasi selama kegiatan berlangsung.
5. Instruktur harus datang lebih dahulu untuk mempersiapkan segala sesuatunya ditempat
atau lapangan minimal H-1.
e. Pendamping
1. Membantu instruktur dalam menangani peserta.
2. Mempersiapkan lokasi kegiatan lapangan.
3. Mengcroscek kelengkapan peralatan peserta/bertanggung jawab atas kesiapan peserta.
I. Persyaratan Mengikuti Pendidikan Latihan Dasar Khusus (DIKLATSUS)
Syarat-syarat penerimaan Anggota LEPPAMI:
1. Calon Anggota merupakan kader Hmi dan mendapat rekomendasi dari pengurus komisariat
dan pengurus cabang bagi calon anggota diluar cabang.
2. Sehat jasmani dan rohani dengan dibuktikan oleh Surat Keterangan Sehat dari Dokter.
3. Surat Pernyataan kesediaan/persetujuan orang tua/wali.
4. Mengisi serta melengkapi berkas bersyarat administrasi berupa:
a. Curikulum vitae.
b. Foto ukuran 3x4 (2lembar).
c. Esay pandangan umum tentang lingkungan hidup dan pariwisata.
J. Pembiayaan Kegiatan
Untuk mencapai tujuan kegiatan, maka perlu dukungan pembiayaan untuk kelancaran
kegiatan diklatsus yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain :
1. Kas HMI Cabang
2. Kas LEPPAMI Cabang
3. Sumbangan lain yang bersifat halal dan tidak mengikat.
K. Jadwal Kegiatan Diklatsus
Sebagai panduan dalam implementasinya, maka ditetapkan sebuah jenis kegiatan dan
rancangan waktu kegiatan dalam SIKLUS kegiatan diklatsus.
NO. BENTUK KEGIATAN WAKTU
1. PEMBUATAN ADMINISTRASI SESUAI TARGET
2. PUBLIKASI SESUAI TARGET
3. PENDAFTARAN SESUAI TARGET
4. TES QUISIONER DAN
INTERVIEW SESUAI TARGET
5. PENGUMUMAN SESUAI TARGET
6. TES FISIK SESUAI TARGET
7. MATERI RUANGAN SESUAI TARGET
8. TES KESEHATAN SESUAI TARGET
9. KEGIATAN LAPANGAN SESUAI TARGET
10 PENGUMUMAN SESUAI TARGET
11. PENYUSUNAN LAPORAN HASIL
DIKLATSUS SESUAI TARGET
12. DIKLAT SLAYER DAN
PENGUKUHAN SESUAI TARGET
L. Sistem evaluasi.
Evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan terhadap
penerapan SIKLUS kegiatan Diklatsus LEPPAMI.
M. Pemberian Sangsi atau hukuman
Untuk melaksanakan dan pemberian sangsi terhadap individu peserta atau kelompok dapat
dilaksanakan dan dibenarkan sesuai dengan tingkat kesalahan sesuai pertimbangan kondisi fisik
peserta diklatsus LEPPAMI serta tujuan atas pemberian sangsi tampa langsung bersentuhan
fisik yang dapat dianggap fatal atau merugikan bagi peserta diantaranya:
1. Menginjak Badan atau Anggota Tubuh peserta.
2. Menendang atau memukul peserta.
3. Menggunakan benda atau alat tumpul yang bisa menyebabkan cedera fisik terhadap
peserta.
4. Menggunakan benda tajam yang dapat melukai peserta.
“Jangan sampai memaksakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh peserta. Tapi, jangan
pula terlalu over protective, sehingga terlihat menyiksa. Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman setiap instruktur mengenai masalah-masalah dan penanganan yang diperlukan
saat dilakukannya kegiatan DIKLATSUS.
Kewajiban seorang instruktur tidak hanya menciptakan kondisi aman bagi peserta, namun juga
mewujudkan pengalaman petualangan yang memuaskan dan sesuai dengan kemampuan
maksimal manusia.
N. Peralatan wajib yang harus di siapkan oleh peserta
1. Peralatan Pribadi;
Peralatan yang dimaksud diantaranya:
a. Pakaian lapangan terdiri dari sepatu, kaos tangan, topi rimba, jaket, baju lengan panjang,
matras.
b. Pakaian ganti.
c. Pakaian sholat.
d. Jam Tangan.
e. Alat penerangan/senter.
f. Pluit/Sumpritan
g. String Lines
h. Peta
i. Kompas
2. Peralatan Kelompok terdiri dari tenda, peralatan masak, parang tebas;
3. Peralatan P3K biasannya dianggap hal sepeleh bagi para pegiata alam bebas sampai pada
perobatan untuk dirinya sendiri ngak diikut sertakan sehingga kebanyakan kecelakaan di
alam bebas disebabkan oleh diri sendiri, persiapan P3K ini selain berguna untuk kita
setidaknya jika diperlukan untuk orang lain maka kita dapat membantu (saat kritis).
4. Peralatan Survival Kits terdiri dari: batrei senter, jarum jahit, benang, pisau/sangkur,tali
jerat/tali pancing,sumpritan,kaca/cermin,plastik gula, kain warnah merak dengan ukuran
90x90 cm.
5. Dikondisikan sesuai dengan keperluan cabang masing-masing.
M. Penutup.
Penyusunan kurikulum pendidikan dan latihan dasar khusus LEPPAMI sebagai bahan
acuan yang berisi ruanglingkup pelaksanaan Diklatsus yang akan diterapkan dan
diimplementasikan kepada peserta diklatsus LEPPAMI yang akan dilaksanakan diwilayah kerja
LEPPAMI Cabang Se Indonesia. Hal-hal yang belum diatur dalam kurikulum ini akan
diatur sebagaimana mestinya sesuai kebutuhan diklatsus LEPPAMI Cabang Se
Indonesia
TATA TERTIB PEMILIHAN DIREKTUR EKSEKUTIF/ FORMATEUR DAN MIDE-FORMATUER
BAKORNAS LEPPAMI PB HMI PERIODE 2019-2021
1. Calon Formateur/ Direktur Eksekutif BAKORNAS LEPPAMI PB HMI adalah anggota biasa
LEPPAMI HMI yang wajib memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Bertaqwa kepada Allah SWT.
b. Dapat membaca dan menulis tulisan Al-Qur’an. c. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi. d. Sudah mengikuti DIKLATSUS dan/atau pernah menjadi pemateri di DIKLAKSUS LEPPAMI
dgn dikonfirmasi dari cabang-cabang bersangkutan. e. Telah dinyatakan lulus LK III dibuktikan dengan sertifikat.
f. Pernah menjabat di kepengurusan BAKORNAS LEPPAMI PB HMI minimal satu periode dan maksimal dua periode kepengurusan dibuktikan dengan SK (Surat Keputusan).
g. Sehat secara jasmani maupun rohani.
h. Calon Formateur/ Direktur Eksekutif masih berstatus sebagai mahasiswa dibuktikan dengan bukti data dari Kementrian Riset Dikti.
i. Menyatakan siap dalam pengadaan dan memberdayakan sekretariat BAKORNAS LEPPAMI
PB HMI di luar kantor PB HMI. j. Menyatakan siap berdomisili di sekretariat.
k. Menyatakan kesediaan menjadi calon Formateur/Direktur Eksekutif dalam forum MUNAS LEPPAMI HMI.
l. Menyampaikan visi dan misi dalam forum MUNAS LEPPAMI HMI dan mempersilahkan
perwakilan peserta forum untuk memberikan pertanyaan kepada calon kandidat (Max 3 Pertayaan).
m. Tidak sedang merangkap jabatan pimpinan atau pengurus pada kepengurusan Organisasi Kemahasiswaan lain, Organisasi Kepemudaan (OKP) dan /atau menjadi pengurus partai politik.
n. Bagi kandidat yang mencalonkan diri harus bisa berbahasa Internasional. 2. Pemilihan dilakukan dengan 2 (dua) tahap:
a. Tahap penjaringan calon: 1. Menyerahkan surat pernyataan akan menjalankan amanat Hasil-Hasil MUNAS LEPPAMI
HMI (PD/PRT, GBHL dan Rekomendasi-Rekomendasi).
2. Menyerahkan surat pernyataan kesedian menjadi calon kandidat Formatuer/ Direktur Eksekutif BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
3. Menyerahkan Curriculum Vitae (CV).
4. Menyerahkan dokumen visi dan misi. 5. Semua berkas diserahkan ke SC pada tahap pencalonan. b
b. Pemilihan dilakukan secara lansung, terbuka, bebas, jujur dan adil melalui Musyawarah Mufakat.
3. Dalam tahap pemilihan, peserta penuh mempunyai hak kebebasan berbicara untuk
menyampaikan rasionalisasi tentang siapa yang paling representatif menjadi kandidat
Formatuer/ Direktur Eksekutif BAKORNAS LEPPAMI PB HMI.
4. Apabila Musyawarah Mufakat terpenuhi maka dianggap telah terpilihnya Formatuer/ Direktur
Eksekutif BAKORNAS LEPPAMI PB HMI secara sah.
5. Formatuer/ Direktur Eksekutif terpilih harus bersedia mendandatangani surat perjanjian dengan
peserta penuh MUNAS LEPPAMI HMI mengenai komitmen menjalankan tugas dengan penuh
tanggungjawab sebagai Direktur Eksekutif.
6. Forumatuer/ Direktur Eksekutif yang terpilih memiliki hak menunjuk secara langsung 2 (dua)
orang Mide-Formatuer.
TATA TERTIB PEMILIHAN MAJELIS PENGAWAS DAN KONSULTASI PENGURUS LEMBAGA
BAKORNAS LEPPAMI HMI PERIODE 2019-2021
1. Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPK PL) BAKORNAS LEPPAMI PB HMI
adalah Badan konsultasi dan Pengawas pelaksanaan terhadap kinerja Pengurus BAKORNAS
LEPPAMI PB HMI, dalam melaksanakan PD/ PRT dan Ketetapan-Ketetapan Musyawarah
Nasional II.
2. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPK PL) BAKORNAS LEPPAMI PB
HMI pernah menjabat sebagai Pengurus Bakornas LEPPAMI PB HMI periode 2016-2018 yang
memiliki komitmen terhadap pengembangan LEPPAMI.
3. Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPK PL) BAKORNAS LEPPAMI PB
HMI berjumlah 7 (Tujuh) orang, diajukan dan ditetapkan dalam MUNAS.
4. Pemilihan calon Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPK PL)
LEPPAMI HMI dilakukan setelah pemilihan Formateur dan penunjukan Mide Formateur.
5. Pemilihan calon anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Lembaga (MPK PK)
LEPPAMI dilakukan secara musyawarah.
BERITA ACARA MUSYAWARAH NASIONAL KEDUA
LEMBAGA PARIWISATA DAN PENCINTA ALAM MAHASISWA ISLAM
Berdasarkan hasil Musyawarah Nasional Kedua, Lembaga Pariwisata dan Pencinta
Alam Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam, tertanggal Dua Puluh Tiga
Agustus Dua Ribu Sembilan Belas pada pukul Lima Belas lewat Dua Puluh Satu
Waktu Indonesia Barat, bertempat di Pusat Dakwah Indonesia, Kabupaten Bogor. Telah
terpilih Formateur/Direktur Eksekutif BAKORNAS LEPPAMI PB HMI Periode Dua
Ribu Sembilan Belas sampai dengan Dua Ribu Dua Puluh Satu atas nama
Muhammad Jusrianto, dan telah diserahkannya berkas - berkas kepengurusan Lembaga
Pariwisata dan Pencinta Alam Mahasiswa Islam Periode Dua Ribu Enam Belas sampai
dengan dua Ribu Sembilan Belas.
Demikian berita acara ini di buat dan kemudian tersampaikan untuk segerah ditindak
lanjuti sebagaimana semestinya.
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL
Nuris Eka Widikusama M Saleh Loklomin Firdaus Zanuario D.S
Presidium Sidang I Presidium Sidang II Presidium Sidang III
( TTD ) ( TTD ) ( TTD )
SELURUH PESERTA PENUH SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL DUA
Mutia Putri Sani Rom
Kisaran Asahan
( TTD )
Syahrir Yunus
Malang
( TTD )
Yudi Prasetyo
Palu
( TTD )
Urai Rahmawati
Ketapang
( TT )
Kirana Widya Paramitha R.
Bekasi
( TTD )
Robby Septiawan
Surabaya
( TTD )
Muhammad Fadhil
Dumai
( TTD )
Hasinah Buang Supian
Bangka Belitung
( TTD )
Heru Nugroho
Jakarta Pusat-Utara
( TTD )
Ahmad Alfian
Bandar Lampung
( TTD )
Khairul Fahmi
Muara Bungo
( TTD )
M. Ridwan Sakka
Samarinda
( TTD )
Raihan Nabil
Jatinangor Sumedang
( TTD )
Hidayatul Fajri
Pandeglang
( TTD )
Zeki Azhar
Kerinci
( TTD )
M. Fajar Yanuar
Cirebon
( TTD )
Sy. Nurul H
Singkawang
( TTD )
M. Nurmahadi
Medan
( TTD )
Gerry Franjhasdika
Palembang
( TTD )
M. Valiyyul Haqq
CAKABA
( TTD )
Luthfi Ardiansyah
Ciputat
( TTD )
Ridho Rifaldi
Serang
( TTD )
Muzaki
Semarang
( TTD )
Afrizal
Banda Aceh
( TTD )
Yang bertanda tangan,
TTD
Muhammad Jusrianto Formateur/Direktur Eksekutif
BAKORNAS LEPPAMI PB HMI
LAMPIRAN:
1. Opening Ceremonial
2. Photo bersama peserta dan panitia Munas II Leppami pb HmI
4. Prosesi Persidangan
5. Pemaparan visi misi
6. Menyanyikan Mars LEPPAMI Pasca Pemilihan
7. Photo bersama ketua panitia pelaksana Munas II dan Ketua Umum PB HMI
8. Sambutan ketua umum PB HMI
9. Sambutan direktur administrasi mewakili direktur Eksekutif
10. Puncak Halimun Youth Camp
11. Peserta dan Panitia MUNAS di Puncak Halimun Youth Camp