1 kesehatan kerja s2 tm trisakti

34
UNIVERSITAS TRISAKTI Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Jurusan/Program Studi Teknik Perminyakan Program Magister Teknik Perminyakan Mata Kuliah: Health, Safety & Environment (HSE) Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) MPU 217 Pilihan Dosen: DR. Udi Syahnudi Hamzah, Dipl.SM.

Upload: didik-hartadi

Post on 09-Nov-2015

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1 Kesehatan Kerja S2 TM Trisakti

TRANSCRIPT

  • UNIVERSITAS TRISAKTI Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Jurusan/Program Studi Teknik PerminyakanProgram Magister Teknik Perminyakan Mata Kuliah:Health, Safety & Environment (HSE)Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan(K3L)MPU 217 Pilihan

    Dosen: DR. Udi Syahnudi Hamzah, Dipl.SM.

  • KESEHATAN KERJAImplementasi di Perusahaan:HIPERKES (Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja)KESLINGKER (Kesehatan Lingkungan Kerja)

    Lingkup Bahasan: Manajemen Kesehatan KerjaPenyakit Akibat KerjaHigiene IndustriToksikologi IndustriErgonomi

  • Sejarah Kesehatan Kerja Zaman mesir kuno: kondisi pekerja tambang Emas dan perak sangat burukAgricola: de re metalicaParacelcius (1567), kondisi pekerja harus diperhatikanBernado rammazine, Bapak Occupational Health, De Morbis Artifucum Diatriba

    Di indonesia, 1957, Lembaga Kesehatan Buruh1965, Menjadi Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Buruh1970, Undang-undang Keselamatan Kerja

  • Pengertian Kesehatan KerjaUpaya penyelarasan antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja, agar setiap pekerja dapat bekarja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan perlingdungan tenaga kerja (UU Kes RI, No 23, Pasal 23, Ayat 1)Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan yang bertujuan agar masyarkat tenaga kerja dapat memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dengan usaha preventif dan kuratif. (Sumamur, 1987) MANAJEMEN KESEHATAN KERJA

  • Pengertian Kesehatan KerjaUpaya penyelarasan antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja, agar setiap pekerja dapat bekarja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU Kesehatan)

    Konsep Dasar Upaya Kesehatan Kerja Identifikasi Permasalahan Evaluasi Tindakan Perbaikan MANAJEMEN KESEHATAN KERJA

  • Dasar Hukum

    UU No.13/2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 86Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas: a. Keselamatan & kesehatan kerja b. Moral & kesusilaan c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat & martabat manusia d. untuk melindungi keselamatan kerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) & ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.MANAJEMEN KESEHATAN KERJA

  • UU No.1/1970 Tentang Keselamatan KerjaAgar pekerja & setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat & selamat.Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai & digunakan secara aman & efisien.Agar proses produksi berjalan secara lancar tanpa hambatan.

    UU No.3/1992 Tentang JamsostekKecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, MANAJEMEN KESEHATAN KERJADasar Hukum

  • Landasan Pelaksanaan Manajemen Kesehatan KerjaPertimbangan diterbitkannya Undang-Undang No. 1 tahun 1970 antara lain adalah :Agar setiap tenaga kerja yang berada ditempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat.Agar setiap sumber produksi digunakan dan dipakai secara aman dan efektif. Tujuan pokok usaha Keselamatan dan Kesehatan Kerja :Mencegah dan mengurangi peristiwa terjadinya kecelakaan termasuk kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.Mengamankan tempat kerja, alat-alat kerja, bahan dan usaha produksi.Menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan nyaman. MANAJEMEN KESEHATAN KERJA

  • StrategiMengembangkan kebijakan dan pemantapan manajeman program Kesehatan KerjaMeningkatkan SDM Kesehatan KerjaSurveilan epidemiologi PAK/PAHKIntensifikasi penatalaksanaan PAK/PAHK Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Kerja (SIM-KK)Pengembangan Model Lingkungan Kerja Sehat berbasis WilayahMeningkatkan kemitraan dan promosi Kesehatan Kerja MANAJEMEN KESEHATAN KERJA

  • Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan KerjaRuang Lingkup Kesehatan Kerja meliputi berbagai upaya penyelarasan antara pekerja dengan lingkungan kerjanyaMemelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.Mencegah gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan dan kondisi lingkungan kerjanja.Memberikan perlindungan kepada pekerja di dalam pekerjaannya dari kemunkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.Menempatkan dan memelihara pekerjadi suatu lingkungan pekerjaanyang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya. MANAJEMEN KESEHATAN KERJA

  • Langkah Preventif Upaya Kesehatan KerjaPengenalan lingkungan kerjaEvaluasi lingkungan kerja Pengendalian lingkungan kerja MANAJEMEN KESEHATAN KERJA

  • Tujuan Kesehatan KerjaMeningkatkan dan mempertahankan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, sosialMencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan yang disebabkan lingkungan dan kondisi pekerjaan. Mencegah para pekerja di tempat kerjanya dari gangguan yang dapat menyebabkan sakit, lemah maupun kecelakaan.Menempatkan dan mempertahankan lingkungan kerja dimana mereka dapat beradaptasi baik secara fisiologis maupun psikologis.

  • Determinan Kesehatan KerjaBeban KerjaBeban TambahanKapasitas Kerja

  • Determinan Kesehatan KerjaBeban KerjaSetiap pekerjaan memberikan beban fisik, mental, dan sosial.Setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda menanggung beban kerja. (otot, otak)Setiap orang mempunyai keterbatasan dalam beban kerja.Kesehatan kerja menganjurkan menempatkan karyawan sesuai beban maksimal yang dapat dipikul. Kesehatan kerja mengatur dan mengurangi beban kerja karyawan melalui pemanfaatan teknologi.Untuk mengurangi kebosanan kerja dilakukan subtitusi pekerjaan.

  • Determinan Kesehatan KerjaBeban TambahanKadang-kadang karyawan mengalami kondisi lingkungan kerja yang tidak menguntungkan, sehingga menambah beban dalam pekerjaannya, sehingga menurunnya daya kerja, kesehatan terganggu, dan terjadi kecelakaan kerja. Faktor-faktor yang memberikan beban tambahan- Faktor fisik- Faktor kimia- Faktor biologi- Faktor fisiologi- Faktor psikologis

  • Determinan Kesehatan Kerja Kapasitas KerjaKapasitas kerja setiap orang berbeda-beda, yang ditentukan oleh kemampuan kerja.Kemampuan kerja dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman kerja, gizi, genetik, lingkungan, kebugaran, ukuran tubuh.Kapasitas kerja diukur dari ketrampilan melaksanakan pekerjaan.Semakin tinggi ketrampilan, makin efisien melakukan pekerjaan, sehingga beban kerja relatif rendah.

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK1. Iklim Kerja2. Kebisingan3. Pencahayaan4. Getaran5. Radiasi

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK1. IKLIM KERJAGabungan antara temperatur udara dan suhu radiasi.Iklim kerja dapat berupa panas dan dingin.Suhu panas karena metabolisme kerja dan panas yangdipancarkan oleh mesinSuhu dingin, kerena lingkungan kerja perlu suhu dinginLingkungan yang baik adalah lingkungan kerja yangtidak menimbulkan gangguan kesehatan.Kisaran suhu 29-30oC, kelembaban 85-95%

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK1. IKLIM KERJAGabungan antara temperatur udara dan suhu radiasi.Iklim kerja dapat berupa panas dan dingin.Suhu panas karena metabolisme kerja dan panas yangdipancarkan oleh mesinSuhu dingin, kerena lingkungan kerja perlu suhu dinginLingkungan yang baik adalah lingkungan kerja yangtidak menimbulkan gangguan kesehatan.Kisaran suhu 29-30oC, kelembaban 85-95%

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK1. IKLIM KERJAEfek Iklim Kerja:Heat exhaustionHeat crampsPenyaki t chilblain (bengkak karena kedinginan)Trench foot Cara mengatasi Iklim Kerja Mengatur suhu udara di tempat kerjaMembuat ventilasiPemakaian shielding/penyekatPenggunaan pakaian kerja khusus

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK2. KEBISINGAN :Bunyi atau suara yang tidak dikehendaki karena dianggap mengganggu kenyamanan kerja, ketenangan, konsentrasi, dan berpeluang menyebabkan kerusakan pada alat pendengaran. Bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitas.Frekuensi menandakan jumlah getaran setiap detik yang dinyatakan dalam Hertz(Hz)Intensitas adalah arus energi per satuan luas yang dinyatakan dalam decibel(dB)Batas frekuensi yang didengar 16-20000HzBatas intensitas 0-120 dB.Alat ukur intensitas kebisingan: Sound Level meter

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK2. KEBISINGAN : Jenis Dan Sumber Kebisingan :- Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi luas.- Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi sempit.- Kebisingan terputus-putus- Kebisingan impulsifKebisingan impulsif berulang.

    Efek Kebisingan :- Ketulian permanen atan sementara- Gangguan konsentrasi- Gangguan emosi- Susah tidur- Stres

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK2. KEBISINGAN : CARA PENANGGULANAN KEBISINGAN :- Mengganti dan merubah cara kerja- Berusaha mengurangi kebisingan pada sumbernya- Menggunakan alat pelindung diri- Usahakan tidak berada dalam kebisingan yang secara terus menerus selama 8 jam per hari atau 40 jam per minggu

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK3. PENCAHAYAAN :Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seseorang tenaga kerja dapat melihat pekerjaannya dengan teliti cepat dan membantu menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan.Intesitas cahaya dinyatakan dalam lux, yaitu arus cahaya 1 lumen per feet2. Lumen adalah arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya ke semua arah.

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK3. PENCAHAYAAN :Efek Pencahayaan Yang Buruk:- Kelelahan pada mata- Kelelahan mental- Menurunnya konsentrasi dan kemampuan Meningkatkan kecelakaan Cara memelihara intesitas Pencahayaan :- Secara rutin membersihkan sumber penerangan- Memperbaiki dan mengganti lampu yang rusak- Jendela tempat masuknya cahaya tidak terhalang- Penambahan iluminasi pada pekerjaan tertentu- Intensitas yang cukup dan merata yang dibuat berdasarkan sistim pemasangan penerangan, luas ruang kerja, tinggi pemasangan kerja, jumlah lampu.

  • 4. Getaran (Vibration) :Getaran sering terjadi di tempat kerja.Getaran dapat disebabkan oleh pengeboran, gempa, gerinda, gergaji listrik, dll.Getaran dapat diukur dengan vibration meter.Terpaparnya getaran pada tubuh berupa:-seluruh tubuh-tangan dan lengan

  • 5. RADIASI :Radiasi di tempat kerja dapat berupa:Radiasi radioaktif: sinar alpa, beta, gamma, uranium, radium, sinar cobalt, dsb.Radiasi gelombang elektromagnetik: gelombang mikro, sinar laser, sinar inframerah, sinar ultraviolet.

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJA KIMIABahan kimia dalam suatu industri digunakan untuk proses pengolahan bahan baku menjadi barang produksi.Selama dalam prosesnya bahan itu mengalami reaksi dan sering menimbulkan masalah bila tidak ditangani dengan baik.Bahan kimia dalam industri biasanya bersifat toksik atau beracun. Racun merupakan bahan kimia yang dalamjumlah relatif kecil dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan jiwa manusia.

  • Faktor Lingkungan Kerja Kimia1. Klasifikasi Bahan Kimia2. Faktor Pengaruh Toksin Bahan Kimia3. Jalan Masuk Bahan Kimia Ke Tubuh

  • Faktor Lingkungan Kerja KimiaKlasifikasi Bahan Kimia Menurut bentuknya.a. Partikel atau dispersoida atau aerosol: Debu, Mist, Fume, Asap, Smogb. Non Partikel: Gas, uap.

    .

  • Faktor Lingkungan Kerja KimiaKlasifikasi Bahan KimiaMenurut sifat reaktifnya. Bahan kimia mudah terbakar: Gas, uap, debu, cairan atau padat.Bahan kimia mudah meledak: Gas, uap, debu, cairan atau padat.Bahan kimia korosif.Bahan kimia yang afinitasnya sangat tinggi.

    Menurut pengaruh fisiologi dan patologisIritan: kulit, saluran pernapasan atasbawah, mata.Aspiksan: Aspiksan sederhana, aspiksan kimiaZat penenang:Racun atau poison.

    .

  • Faktor Yang Mempengaruhi Toksitas Bahan Kimia1. Komposisi Bahan Kimia2. Bentuk Fisik Bahan Kimia3. Jumlah Bahan Kimia4. Konsentrasi5. Bentuk/Ukuran Partikel6. Keberadaan Zat Berarcun Lainnya7. Lamanya Pemaparan8. Status Host

  • Jalan Masuk Bahan Kimia Ke TubuhSaluran pernapasanSaluran cernaKulit:Penyerapan transepidermalPenyerapan transfollikulerMasuk secara bebas

  • FAKTOR LINGKUNGAN KERJABIOLOGI1. NYAMUK2. LALAT3. KECOA4. KUTU5. TIKUS

    *