smd trisakti (1)

114
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1947 menerangkan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan sosial yang tidak terbatas pada bebas penyakit atau kelemahan saja. Namun batasan sehat yang disebutkan oleh WHO diperluas dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan menurut Undang-Undang Kesehatan No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Myrnawati, 2004).

Upload: hasnan-habib

Post on 21-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SMD TRISAKTI (1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1947 menerangkan bahwa

sehat adalah keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan sosial yang tidak

terbatas pada bebas penyakit atau kelemahan saja. Namun batasan sehat

yang disebutkan oleh WHO diperluas dalam Undang-Undang Kesehatan

No.23 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa sehat adalah suatu keadaan

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang

hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan menurut Undang-

Undang Kesehatan No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik

secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap

orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Myrnawati, 2004).

Kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus investasi sumber

daya manusia serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan

Indeks Pembangunan Manusia. Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi

semua pihak untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan

demi kesejahteraan masyarakat (Notoadmodjo, 2005).

Pada saat ini sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, derajat

kesehatan masyarakat telah meningkat secara bermakna. Meskipun

demikian, hasil pembangunan tersebut masih belum dapat dinikmati secara

merata oleh seluruh penduduk dan hasil yang telah dicapai pun masih belum

seluruhnya memuaskan. Masalah kesehatan adalah sesuatu yang sangat

1

Page 2: SMD TRISAKTI (1)

2

kompleks dan saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar

kesehatan itu sendiri. Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era

globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit,

maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang

berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung semakin kompleks

(Notoatmodjo, 2003).

Pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan

Nasional (SKN) bertujuan agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu diupayakan

pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan

terjangkau (Depkes RI, 2009).

Pada saat ini, sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, derajat

kesehatan masyarakat telah meningkat secara bermakna. Akan tetapi

peningkatan tersebut masih jauh dari target yang ingin dicapai. Kenyataan

menunjukkan angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi. Sementara

penyakit menular belum bisa diatasi sepenuhnya. Pada saat yang sama

penyakit tidak menular meningkat tajam. Penyakit bersifat pandemik baru

seperti HIV/ AIDS, Chikungunya, SARS, dan Avian Influenza (Flu Burung)

muncul, diperberat berbagai kejadian bencana bersumber alam maupun

manusia.

Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor

internal (dari dalam diri manusia) maupun faktor eksternal (di luar diri

manusia). Faktor internal ini terdiri dari faktor fisik dan psikis. Faktor

eksternal terdiri dari berbagai faktor, antara lain sosial, budaya masyarakat,

Page 3: SMD TRISAKTI (1)

3

lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Banyaknya

faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan sehingga derajat kesehatan

dapat berubah-ubah. Faktor-faktor tersebut sebagian dapat dikendalikan,

tetapi sebagian yang lain tidak dapat dikendalikan (Notoadmodjo, 2007).

Konsep faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan oleh Hendrik L.

Bloem menjelaskan bahwa derajat kesehatan seseorang ditentukan oleh

faktor keturunan, pelayanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku.

Berdasarkan urutan besarnya (pengaruh) terhadap kesehatan tersebut adalah

sebagai berikut (Notoadmodjo, 2007) :

Gambar 1. Konsep H.L. Bloem

Keempat faktor tersebut (keturunan/kependudukan, lingkungan,

perilaku, dan pelayanan kesehatan berpengaruh langsung terhadap status

kesehatan baik individu maupun keluarga/ masyarakat. Status kesehatan

akan tercapai secara optimal, bila keempat faktor tersebut secara bersama-

sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Apabila salah satu faktor saja

berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status

kesehatan akan tergeser ke arah di bawah optimal (Notoatmodjo, 2003).

Kegiatan intervensi desa dilakukan untuk mengetahui derajat kesehatan

masyarakat di suatu desa beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Page 4: SMD TRISAKTI (1)

4

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal/baik maka dapat

dicapai dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kualitas

lingkungan : fisik dan non fisik, melakukan kegiatan-kegiatan untuk

meningkatkan perilaku masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat, melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat pelayanan kesehatan baik

mulai dari rumah tangga sendiri sampai ke bentuk pelayanan yang lebih

lengkap dan canggih, dan dengan mengatur kehamilan dan persalinan.

Puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan memiliki

peranan penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu fungsi

puskesmas adalah sebagai pemberdaya masyarakat dan keluarga agar

tercipta kecamatan yang sehat. Dengan alasan tersebut maka kegiatan yang

dilakukan puskesmas harus melibatkan masyarakat.

Untuk mewujudkan Indonesia Sehat, harus dimulai dari tingkatan

terendah yang ada di masyarakat yaitu lingkungan RT dan RW, dusun, desa,

kecamatan, kabupaten, provinsi. Salah satu cara untuk menerapkan dan

mewujudkan Indonesia sehat adalah dengan desa siaga.

Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang

memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi

masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara

mandiri (Departemen Kesehatan RI, 2006).

Tujuan Desa Siaga

a. Tujuan umum:

Page 5: SMD TRISAKTI (1)

5

Terwujudnya desa dengan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap

terhadap masalah-masalah kesehatan (bencana dan

kegawatdaruratan

kesehatan) di wilayahnya.

b. Tujuan khusus:

a) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang

pentingnya kesehatan dan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS).

b) Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.

c) Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa

terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan (bencana, wabah penyakit, dsb)

d) Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa

e) Meningkatnya dukungan dan peran-aktif stakeholders dalam

mewujudkan kesehatan masyarakat desa (Depkes RI, 2006).

I.2. Latar Belakang Pemilihan Lokasi Kegiatan

Dusun Kalangan terletak di Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid,

dan termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Mungkid yang terdiri dari 14

desa. Adapun alasan yang mendasari penulis memilih Dusun Kalangan

sebagai lokasi diadakannya intervensi antara lain :

Page 6: SMD TRISAKTI (1)

6

1. Dusun Kalangan memiliki kondisi lingkungan yang berbeda, yaitu

terdapat sungai yang kemungkinan dapat mempengaruhi perilaku

kesehatan warga.

2. Dusun Kalangan merupakan desa dengan mata pencaharian yang

beraneka ragam seperti bertani, beternak, buruh, pegawai negeri sipil

sehingga mempengaruhi pola kehidupan masyarakat dusun Kalangan.

3. Lingkungan tempat tinggal warga yang dekat dengan kandang ternak

terutama unggas.

4. Rata-rata tingkat pendidikan warga di dusun Kalangan masih cukup

rendah sehingga tingkat pengetahuan warga mengenai perilaku hidup

bersih dan sehat masih kurang.

5. Belum terdapatnya tempat pembuangan sampah umum di desa tersebut

sehingga warga cenderung membuang sampahnya di area perkebunan.

I.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

dirumuskan masalah mengenai apa saja masalah kesehatan yang ditemukan

dan potensi yang ditemukan di Dusun Kalangan?

I.4. Tujuan Kegiatan

I.4.1. Tujuan Umum

Mengetahui masalah kesehatan di Dusun Kalangan Desa Ambartawang

Kecamatan Mungkid dan melakukan intervensi dari masalah kesehatan yang

ada di Dusun Kalangan.

Page 7: SMD TRISAKTI (1)

7

I.4.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui data khusus Dusun Kalangan

2. Mengetahui kondisi lingkungan Dusun Kalangan

3. Mengetahui perilaku masyarakat Dusun Kalangan

4. Mengetahui akses pelayanan kesehatan di Dusun Kalangan

5. Meelakukan identifikasi masalah kesehatan di Dusun Kalangan

6. Melakukan prioritas pemecahan masalah kesehatan dengan melakukan

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

I.5. Metodologi

Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Pra- SMD

2. Survey Mawas Diri (SMD)

3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

4. Intervensi

Pra-SMD merupakan kegiatan sebelum SMD dan MMD, dengan

melakukan pertemuan dengan perangkat dusun dan warga sekitar,

selanjutnya sosialisasi kegiatan SMD dan MMD, untuk menjelaskan

maksud, tujuan, serta cara (pengisian kuesioner) dari kegiatan yang akan

dilakukan.

Setelah kegiatan Pra SMD, dilakukan survey kesehatan/ SMD (Survei

Mawas Diri) di Dusun Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid.

SMD adalah kegiatan pengumpulan dan pengolahan data. Adapun SMD

bertujuan untuk :

Page 8: SMD TRISAKTI (1)

8

Mengenali keadaan kesehatan masyarakat.

Mendeteksi potensi yang ada.

Mengenali faktor risiko penyakit dalam masyarakat.

Adapun pelaksanaan kegiatan SMD dilaksanakan oleh ibu-ibu kader

Dusun Kalangan. Kegiatan SMD di Dusun Kalangan meliputi pengisian

kuesioner dengan pendataan dari rumah ke rumah atau secara door to door.

Isi kuesioner tersebut secara garis besar mencakup :

a. Identitas Keluarga

b. Aspek Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan

c. Aspek KIA, KB, Gizi, dan Imunisasi

d. Aspek Surveilans Observasi Penyakit

e. Aspek Rumah dan Lingkungan

f.Aspek Perilaku Anggota Keluarga (PHBS)

g. Aspek NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat adiktif lainnya)

Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan,

pengumpulan, dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader

didampingi oleh ko-ass dalam mengkaji dan menganalisa masalah kesehatan

lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di masyarakat.

Sasaran SMD dilakukan pada sebagian rumah yang ada di desa atau

kelurahan dengan menetapkan sampel rumah di dusun tertentu yang dapat

menggambarkan kondisi masalah kesehatan. Adapun kegiatan yang

dilakukan meliputi : pengenalan instrument (daftar pertanyaan) yang akan

dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah kesehatan.

Cara memperoleh informasi masalah kesehatan adalah dengan cara

Page 9: SMD TRISAKTI (1)

9

wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan. Sehingga dapat diperoleh

perumusan masalah kesehatan yang merumuskan prioritas masalah

kesehatan lingkungan dan perilaku di desa atau kelurahan yang

bersangkutan. Setelah kegiatan SMD terlaksana, maka kegiatan selanjutnya

adalah MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) yang merupakan pertemuan

lengkap dengan pihak-pihak terkait di desa yang bertujuan untuk :

a. Ajang silaturahmi antara Dokter Muda FK Trisakti Jakarta denga warga

Dusun Kalangan.

b. Membahas hasil survey yang telah dilakukan.

c. Identifikasi masalah, potensi di desa serta peluang.

d. Rumuskan masalah dan prioritas masalah.

e. Identifikasi penyebab masalah dan prioritas penyebab.

f. Rumuskan pemecahan masalah dengan manfaatkan potensi dan peluang

(jangka pendek, menengah/ jangka panjang).

g. Susun rencana kegiatan operasional tiap pemecahan masalah yang

disepakati.

h. Setelah kegiatan terlaksana, maka langkah terakhir adalah menyusun

intervensi terhadap masalah dalam bentuk Plan of Action (POA).

Page 10: SMD TRISAKTI (1)

10

BAB II

DATA UMUM DESA AMBARTAWANG

II. 1. Keadaan Geografis

II. 1. 1. Letak wilayah

Desa Ambartawang terletak di wilayah Kecamatan Mungkid,

Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Terdapat 7 dusun di Desa

Ambartawang, yaitu Dusun Ambartawang, Dusun Panjangan Atas, Dusun

Gergunung, Dusun Srikuwe Utara, Dusun Srikuwe Selatan, Dusun Pajangan

Bawah, Dusun Kalangan. Pelaksanaan kegiatan intervensi dilakukan di

Dusun Kalangan.

II. 1. 2. Batas wilayah

Wilayah desa Ambartawang dibatasi oleh:

a. Sebelah Utara: Desa Blondo

b. Sebelah Timur: Desa Mungkid

c. Sebelah Selatan : Desa Paremono

d. Sebelah Barat : Desa Bumirejo

II. 1. 3. Luas Wilayah

Page 11: SMD TRISAKTI (1)

11

Luas wilayah Desa Ambartawang berdasarkan data statistik tahun

2013 adalah 167, 2 hektar.

II. 2. Keadaan Demografi

II. 2. 1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk desa Ambartawang pada tahun 2013 adalah

3.793 jiwa. Jumlah KK adalah 1.067.

II. 2. 2. Data Penduduk

Daftar tabel dibawah ini memberikan gambaran jumlah penduduk

Desa Ambartawang menurut dusun, jenis kelamin dan peserta Jamkesmas.

Tabel 1. Jumlah penduduk Desa Ambartawang tahun 2013

NO Dusun

Jumlah

Jiwa KK

1 Ambartawang 514 139

2 Panjangan atas 466 130

3 Gergunung 547 153

4 Srikuwe utara 712 207

5 Srikuwe selatan 563 159

6 Panjangan bawah 529 144

Page 12: SMD TRISAKTI (1)

12

7 Kalangan 462 135

Jumlah 3.793 1.067

(Sumber : Balai Desa Ambartawang)

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Ambartawang menurut jenis kelamin

tahun 2013

(Sumber : Balai Desa Ambartawang)

NO Dusun

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1 Ambartawang 284 226

2 Panjangan atas 247 223

3 Gergunung 294 253

4 Srikuwe utara 388 324

5 Srikuwe selatan 301 262

6 Panjangan bawah 256 273

7 Kalangan 251 211

Jumlah 2021 1772

Page 13: SMD TRISAKTI (1)

13

Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk laki – laki dan perempuan

terbanyak ada pada Dusun Srikuwe Utara.

Tabel 3. Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Jamkesmas

NO Dusun

Jumlah Peserta

Jamkesmas

1 Ambartawang 198

2 Panjangan atas 164

3 Gergunung 261

4 Srikuwe utara 229

5 Srikuwe selatan 246

6 Panjangan bawah 191

7 Kalangan 137

Jumlah 1426

(Sumber : Balai Desa Ambartawang)

Page 14: SMD TRISAKTI (1)

14

Pada tabel di atas dapat kita lihat, bahwa dusun dengan peserta jamkesmas

terbanyak terdapat di Dusun Gergunung.

II.3 Fasilitas umum

Tabel 4. Fasilitas umum pada Desa Ambartawang

NODUSUN RS Puskesmas

Puskesmas pembantu

PosyanduBidan desa

Bidan praktek

Praktek dokter

1 Ambartawang 0 0 0

4

0 2 0

2Panjangan

atas0 0 0 0 0 0

3 Gergunung 0 0 0 0 0 0

4 Srikuwe utara 0 0 0 1 0 0

5Srikuwe

selatan0 0 1 0 0 0 0

6Panjangan

bawah0 0 0 0 0 0 0

Page 15: SMD TRISAKTI (1)

15

7 Kalangan 0 0 0 1 0 0 0

  Jumlah 0 0 1 5 1 2 0

(Sumber : Balai Desa Ambartawang)

Tabel 5. Posyandu di Desa Ambartawang

No. Dusun Jumlah Posyandu

1 Ambartawang 1

2 Panjangan atas 1

3 Gergunung 1

4 Srikuwe utara 1

5 Srikuwe selatan 0

6 Panjangan bawah 0

7 Kalangan 1

Jumlah 5

(Sumber : Balai Desa Ambartawang)

Page 16: SMD TRISAKTI (1)

16

BAB III

DATA DUSUN KALANGAN

III. 1. Keadaan Geografis

III. 1. 1. Letak wilayah

Dusun Kalangan terletak di wilayah Desa Ambartawang,

Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah.

III. 1. 2. Batas wilayah

Wilayah Kalangan dibatasi oleh:

a. Sebelah Utara : Dusun Srikuwe Selatan dan Dusun Panjangan Bawah

b. Sebelah Timur : Dusun Panjangan Atas

c. Sebelah Selatan : Desa Paremono

d. Sebelah Barat : Dusun Srikuwe Selatan

III. 1. 3. Luas Wilayah

Page 17: SMD TRISAKTI (1)

17

Luas wilayah Dusun Kalangan 21,3 hektar.

III. 2. Keadaan Demografi

III. 2. 1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk dusun Kalangan tahun 2012 adalah 462 jiwa dan

jumlah KK adalah 130.

II. 2. 2. Data Penduduk

Penduduk dusun Kalangan sebanyak 462 jiwa, terdiri dari 130

KK, 251 laki – laki dan 211 perempuan. Mayoritas beragama Islam.

(Sumber : Balai Desa Ambartawang)

Data Dusun Kalangan, Desa Ambartawang dilakukan dengan

melakukan survei kesehatan pada masyarakat di daerah tersebut pada

tanggal 9 Maret – 10 Maret 2013. Survei menggunakan kuesioner yang

berisi pertanyaan yang meliputi faktor-faktor yang memperngaruhi status

kesehatan yaitu kependudukan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan

kesehatan. Kuesioner tersebut juga disesuaikan dengan 16 indikator PHBS

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) tahun 2002, yang meliputi:

1. Pemeriksaan kehamilan (K4)

2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Nakes)

3. Keluarga Berencana

4. Penimbangan balita

5. Kesehatan gigi dan mulut

6. MIRAS/NAPZA

Page 18: SMD TRISAKTI (1)

18

7. Bebas asap rokok

8. Gizi seimbang

9. Air bersih

10. Jamban sehat

11. Sampah

12. Saluran air limbah

13. Cuci tangan

14. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

15. Dana sehat/JPKM

16. Obat sederhana/TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

Survei dilakukan pada 107 KK yang berasal dari Dusun Kalangan.

Pelaksana survei adalah kader dan didampingi oleh dokter muda Fakultas

Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta. Pertanyaan diberikan sesuai isi

kuesioner dan dengan pengamatan langsung terhadap objek survei. Berikut

adalah data jumlah penghasilan penduduk di Dusun Kalangan :

Tabel 2.

Penghasilan per bulan kepala keluarga Dusun Kalangan yang disurvei

PENGHASILAN PER BULAN JUMLAH PERSENTASE (%)

< Rp 500.000,00

Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00

>Rp 1.000.000,00

30

47

30

28

44

28

TOTAL 107 100%

III.3. Determinan Masalah Berdasarkan H. L. Bloem

14

Page 19: SMD TRISAKTI (1)

19

Masalah kesehatan adalah sesuatu yang sangat kompleks dan saling

berkaitan dengan masalah-masalah lain di lur kesehatan itu sendiri.

Faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan

berpengaruh langsung kepada status kesehatan baik individu maupun

keluarga/masyarakat. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bila

keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang

optimal pula. Bila salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang

terganggu (tidak optimal), maka status kesehatan akan tergeser ke arah di

bawah optimal.

1. Lingkungan

Lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik, biologi,

kimia, dan sosial. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu

kodisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh

positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain meliputi

perumahan, pembuangan tinja, penyediaan air bersih, pembuangan

sampah, pembuangan air limbah, kandang ternak, dan sebagainya.

Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah

suatu usaha untuk memperbaiki lingkungan hidup manusia agar

menjadi media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum

bagi manusia yang hidup di dalamnya.

2. Perilaku

Faktor ini paling besar pengaruhnya terhadap munculnya

gangguan kesehatan di masyarakat, terutama di negara berkembang.

Page 20: SMD TRISAKTI (1)

20

Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health services) tanpa disertai

perubahan perilaku masyarakat akan mengakibatkan masalah

kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat.

3. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) adalah

bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk

meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran

utamanya adalah masyarakat.

4. Biologi/keturunan

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan

perorangan/masyarakat dibandingkan faktor dengan ketiga

sebelumnya. Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadi

secara evolutif dan paling sukar dideteksi. Untuk kepentingan

kesehatan atau keluarga, khususnya di bidang pencegahan penyakit,

faktor genetic perlu mendapat perhatian.

Kuesioner yang dibuat mengacu pada konsep H. L. Bloem di atas.

Kuesioner berisi pertanyaan yang meliputi faktor yang mempengaruhi status

kesehatan yaitu kependudukan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan

kesehatan. Sehingga dari hasil kuesioner Survei Mawas Diri maka bisa

diketahui berbagai permasalahan yang terdapat di Dusun Kalangan.

Pembagian kuesioner Survei Mawas Diri ke warga Dusun Kalangan

dilakukan selama dua hari dimulai dari tanggal 9 Maret – 10 Maret 2013.

Kuesioner dibagikan pada warga yang menjadi responden yang berjumlah

107 kepala keluarga.

Page 21: SMD TRISAKTI (1)

21

Berdasarkan survei yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang

memuat beberapa masalah kesehatan (dengan hasil persentase <80% dari

target yang diharapkan) di Dusun Kalangan. Masalah kesehatan yang

ditemukan tersebut selanjutnya dibagi menjadi masalah fisik dan masalah

non fisik. Untuk mengetahui masalah kuesioner yang ada, maka dapat

dilihat dari jawaban responden terhadap kuesioner.

BAB IV

HASIL SURVEI MAWAS DIRI

Hasil survei mawas diri di Dusun Kalangan, Desa Ambartawang,

Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, didapatkan dengan melakukan survei

kesehatan pada masyarakat di daerah tersebut pada tanggal 9 Maret 2013 sampai

10 Maret 2013. Survei dilakukan secara acak pada 107 kepala keluarga dari 130

kepala keluarga yang berada di Dusun Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan

Mungkid, Kabupaten Magelang. Survei dilakukan oleh tenaga kader setempat

didampingi oleh dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta.

Survei menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang meliputi faktor-faktor

yang mempengaruhi status kesehatan, yaitu:

1. Akses pelayanan dan pembiayaan kesehatan

2. Kesehatan ibu dan anak, KB, gizi dan imunisasi

3. Surveilans

4. Rumah dan lingkungan

5. Perilaku anggota keluarga

Page 22: SMD TRISAKTI (1)

22

Berdasarkan survei yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang memuat

beberapa masalah kesehatan (dengan hasil persentase < 80% dari target yang

diharapkan) di Dusun Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid,

Kabupaten Magelang. Untuk mengetahui masalah kesehatan yang ada, maka kami

tampilkan hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang kami bagikan.

IV.1. HASIL SURVEI MAWAS DIRI

IV.1.1. AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Bila Anda atau anggota keluarga lainnya sakit, dimana berobatnya?

TEMPAT BEROBAT JUMLAH PERSENTASE (%)

Tenaga kesehatan

Tradisional (dukun atau

alternatif)

Diobati sendiri

106

1

0

0

99 %

1 %

0 %

0 %

TOTAL 107 100 %

2. Berapa jarak dari rumah Anda sampai ke fasilitas kesehatan (Puskesmas,

Pustu, Polindes, Praktek Swasta) yang ada?

JARAK RUMAH KE

FASILITAS KESEHATANJUMLAH

PERSENTASE

(%)

< 0,5 km

0,5 - 1 km

>1 km

106

1

0

99%

1%

0 %

19

Page 23: SMD TRISAKTI (1)

23

TOTAL 107 100 %

3. Apa sarana transportasi yang Anda gunakan?

SARANA

TRANSPORTASIJUMLAH PERSENTASE (%)

Jalan kaki

Kendaraan pribadi

Angkutan umum

27

50

30

25 %

47 %

28 %

TOTAL 107 100 %

4. Apakah keluarga Anda adalah peserta?

ASURANSI JUMLAH PERSENTASE (%)

Jamkesmas

Askes

TOTAL 84 100 %

IV.1.2.KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI DAN IMUNISASI

1. Apakah di keluarga Anda mempunyai bayi?

BAYI JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

105

2 %

98 %

TOTAL 107 100 %

Page 24: SMD TRISAKTI (1)

24

2. Siapakah yang menolong persalinan anak terakhir Anda? (Bagi yang

mempunyai bayi kelahiran sejak Mei 2011)

PENOLONG

PERSALINANJUMLAH PERSENTASE (%)

Tenaga Kesehatan

Dukun Bayi

Lain-lain

2

0

0

100 %

0 %

0 %

TOTAL 2 100 %

3. Di keluarga Anda, apakah pernah terlahir bayi BBLR (Berat Badan Lahir

Rendah < 2500gr)

BBLR JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

2

0

100 %

TOTAL 2 100 %

4. Apakah bayi Anda diberikan ASI saja? (bagi keluarga yang memiliki

bayi usia 0-6 bulan)

ASI SAJA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

2

0 %

100 %

TOTAL 2 100 %

Page 25: SMD TRISAKTI (1)

25

5. Apakah bayi Anda diberikan ASI eksklusif (hanya diberi ASI saja sampai

usia 6 bulan? (bagi keluarga yang memiliki bayi usia 6-12 bulan) ( ket :

indikator Kadarzi)

ASI EKSKLUSIF JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

1000 %

0 %

TOTAL 2 100 %

6. Apakah Anda selalu membawa bayi Anda ke Posyandu? (Indikator Kadarzi)

MEMBAWA

BAYI KE POSYANDUJUMLAH PERSENTASE (%)

Ya, setiap bulan

Ya, kadang-kadang

Tidak

2

0

0

100 %

0 %

0 %

TOTAL 2 100 %

7. Apakah bayi Anda memiliki buku KIA?

MEMILIKI

BUKU KIA

JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

8. Apakah anda selalu membawa buku KIA setiap ke Posyandu?

Page 26: SMD TRISAKTI (1)

26

MEMBAWA

BUKU KIA

JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

9. Apakah anda sudah pernah membaca buku KIA?

MEMBACA

BUKU KIA

JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

10. Apakah anda mengerti isi buku KIA? (Jawaban boleh > 1)

MENGERTI

ISI BUKU KIAJUMLAH PERSENTASE (%)

Cara menyusui bayi

Imunisasi

Pemberian kapsul

vitamin A

Pemberian makanan

pendamping ASI

Tidak mengerti

2

2

2

2

0

25 %

25 %

25 %

25 %

0 %

TOTAL 8 100 %

Page 27: SMD TRISAKTI (1)

27

11. Apakah bayi anda memperoleh imunisasi sesuai usia (lihat buku

KIA/KMS)

MEMPEROLEH

IMUNISASI SESUAI USIAJUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100%

12. Apakah ibu nifas (dalam 40 hari setelah ibu melahirkan) mendapatkan 2

kapsul vitamin A merah (1 kapsul diminum setelah melahirkan dan 1

kapsul lagi diminum pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke-28)?

MEMPEROLEH VITAMIN

A PADA IBU NIFASJUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

13. Di keluarga anda apakah pernah terjadi kematian bayi (0 – 12 bulan

dalam 1 tahun terakhir) (ditujukan untuk semua KK)

KEMATIAN BAYI

(0 – 12 BULAN)JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

5

102

5 %

95 %

Page 28: SMD TRISAKTI (1)

28

TOTAL 107 100 %

14. Apakah dikeluarga Anda mempunyai anak balita (usia 1 – 5 tahun / 13 –

60 bulan)?

MEMPUNYAI BALITA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

23

84

21 %

79 %

TOTAL 107 100 %

15. Apakah anda selalu membawa anak balita anda ke Posyandu? (lihat

buku KIA/KMS) (Indikator Kadarzi)

MEMBAWA BALITA

KE POSYANDUJUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Kadang-kadang

Tidak

14

5

4

61 %

22 %

17 %

TOTAL 23 100 %

16. Apakah anak balita Anda memiliki buku KIA?

MEMILIKI BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

18

5

78 %

22 %

TOTAL 23 100 %

17. Apakah Anda selalu membawa buku KIA setiap ke Posyandu?

Page 29: SMD TRISAKTI (1)

29

MEMBAWA BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

13

10

57 %

43 %

TOTAL 23 100 %

18. Apakah Anda sudah pernah membaca buku KIA?

MEMBACA BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

17

6

74 %

26 %

TOTAL 23 100 %

19. Apakah Anda mengerti isi buku KIA?

MENGERTI

ISI BUKU KIAJUMLAH PERSENTASE (%)

Cara memberi makan anak

Cara merangsang

perkembangan anak

Pemberian vitamin A pada

anak

Obat yang harus

disediakan di rumah

Tidak

18

18

17

13

0

25 %

25 %

24 %

26 %

0 %

TOTAL 66 100 %

Page 30: SMD TRISAKTI (1)

30

20. Di keluarga Anda, apakah pernah terjadi kematian anak balita (usia

1-5 tahun) [untuk disemua KK 1 tahun terakhir] ?

KEMATIAN BALITA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

21. Apakah dalam keluarga Anda ada balita dengan status gizi kurang/ BGM/

buruk (lihat dalam KMS)?

BALITA DENGAN

STATUS GIZI

KURANG / BGM /

BURUK

JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

6

101

6 %

94 %

TOTAL 107 100 %

IBU HAMIL

22. Apakah dikeluarga Anda terdapat ibu hamil?

IBU HAMIL DALAM

KELUARGAJUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

100

2 %

98 %

TOTAL 102 100 %

Page 31: SMD TRISAKTI (1)

31

23. Jika ya, apakah ibu hamil punya buku KIA?

MEMPUNYAI BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

24. Apakah ibu selalu membawa buku KIA setiap periksa kehamilan?

MEMBAWA BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

25. Apakah ibu sudah pernah membaca buku KIA?

MEMBACA BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

26. Apakah ibu mengerti isi buku KIA?

MENGERTI BUKU KIA JUMLAH PERSENTASE (%)

Anjuran pemeriksaan

kehamilan secara rutin

Pemberian imunisasi

2 25 %

Page 32: SMD TRISAKTI (1)

32

pada ibu hamil

Tanda bahaya kehamilan

Tanda bayi akan lahir

Tidak mengerti

2

2

2

0

25 %

25 %

25 %

0 %

TOTAL 8 100 %

27. Apakah saat hamil, ibu melakukan pemeriksaan sesuai usia

kehamilan ? (lihat Buku KIA)

PEMERIKSAAN SESUAI

USIA KEHAMILANJUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

28. Dimana rencana tempat melahirkan?

RENCANA TEMPAT

MELAHIRKANJUMLAH PERSENTASE (%)

Rumah sakit

Bidan

Dukun

Rumah sendiri

0

2

0

0

0 %

100 %

0 %

0 %

TOTAL 2 100 %

Page 33: SMD TRISAKTI (1)

33

29. Siapakah rencana penolong persalinannya?

RENCANA PENOLONG

PERSALINANJUMLAH PERSENTASE (%)

Dokter

Bidan

Dukun

Sendiri / keluarga

0

2

0

0

0 %

100 %

0 %

0 %

TOTAL 2 100 %

30. Apakah ibu pernah mengalami gangguan kehamilan?

GANGGUAN KEHAMILAN JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

1

1

50 %

50 %

TOTAL 2 100 %

31. Apakah anda memiliki stiker P4K (Program, Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi)?

MEMILIKI STRIKER P4K JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

1

1

50 %

50 %

TOTAL 2 100 %

Page 34: SMD TRISAKTI (1)

34

32. Apakah di depan rumah (dinding luar) ibu hamil telah terpasang

stiker P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)?

PASANG STRIKER P4K JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

2

0 %

100 %

TOTAL 2 100 %

33. Apakah selama kehamilan ini, ibu mendapat TTD (Tablet Tambah

Darah) (minimal 90 tablet selama masa kehamilan, isian sesuaikan

dengan umur kehamilan ibu)? (ket : Indikator Kadarzi)

MENDAPAT TTD JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

2

0

100 %

0 %

TOTAL 2 100 %

34. Di keluarga Anda pada tahun 2011, apakah pernah terjadi kematian

ibu hamil (untuk semua KK)?

KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

Page 35: SMD TRISAKTI (1)

35

35. Apakah di keluarga Anda terdapat Pasangan Usia Subur (usia 15 –

45 tahun dan menikah)?

PASANGAN USIA SUBUR JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

44

63

41 %

59 %

TOTAL 107 100 %

36. Apakah Anda atau pasangan Anda menggunakan alat kontrasepsi?

ALAT KONTRASEPSI JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

30

14

68 %

32 %

TOTAL 44 100 %

37. Apakah Keluarga Anda terbiasa untuk sarapan pagi? (ket : Indikator

Kadarzi)

SARAPAN PAGI JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

102

5

95 %

5 %

TOTAL 107 100 %

38. Apakah keluarga Anda selalu mengkonsumsi aneka ragam

makanan / menu seimbang? (Indikator Kadarzi )

KONSUMSI MENU

SEIMBANGJUMLAH PERSENTASE (%)

Page 36: SMD TRISAKTI (1)

36

Ya

Tidak

95

12

89 %

11 %

TOTAL 107 100 %

39. Apakah keluarga Anda selalu menggunakan garam beryodium?

(Indikator Kadarzi ) (Tes garam beryodium dengan Iodine: Tes

garam berubah warna menjadi biru tua)

GARAM BERYODIUM JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

107

0

100 %

0 %

TOTAL 107 100 %

40. Bagaimana bentuk garam beryodium tersebut?

BENTUK GARAM

BERYODIUM

JUMLAH PERSENTASE (%)

Halus

Krosok

Bata

60

4

43

56 %

4 %

40 %

TOTAL 107 100 %

41. Apakah Merk / nama garam yang Anda gunakan adalah?

MERK GARAM JUMLAH PERSENTASE (%)

Gadjah

Ndan Ndut

16

10

14,9 %

9,3 %

Page 37: SMD TRISAKTI (1)

37

Kapal Layar

Apel merah

Stardut

Ibu Bijak

Revina

Tiga roda

Segitiga

Tidak Tahu

19

1

8

20

16

1

9

7

17,7 %

0,9 %

7,4 %

18,6 %

14,9 %

0,9 %

8,4 %

7 %

TOTAL 107 100 %

42. Dimanakah anda membeli garam beryodium?

TEMPAT MEMBELI

GARAM BERYODIUMJUMLAH PERSENTASE (%)

Pasar

Warung

Tukang sayur

Lain-lain

63

44

0

0

81 %

19 %

0 %

0 %

TOTAL 107 100 %

43. Apakah keluarga ini termasuk Keluarga Kadarzi (merupakan

kesimpulan dari Keluarga yang telah punya 3 – 5 Indikator Kadarzi

tersebut diatas)?

KELUARGA KADARZI JUMLAH PERSENTASE (%)

Page 38: SMD TRISAKTI (1)

38

Ya

Tidak

87

20

81 %

19 %

TOTAL 107 100 %

44. Apakah Anda / keluarga Anda mengetahui kelas ibu hamil (untuk

ibu hamil usia kehamilan 20-32 minggu)?

MENGETAHUI KELAS

IBU HAMIL

JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

1

1

50 %

50 %

TOTAL 2 100 %

45. Apakah Anda / keluarga Anda ada yang pernah mengikuti kelas ibu hamil?

MENGIKUTI KELAS

IBU HAMILJUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

1

1

50 %

50 %

TOTAL 2 100 %

46. Apa saja yang dibicarakan dalam kelas ibu hamil? (bila pernah ada

yang mengikuti kelas ibu hamil)

PEMBICARAAN DALAM

KELAS IBU HAMIL

JUMLAH PERSENTASE (%)

Page 39: SMD TRISAKTI (1)

39

a. Kehamilan, perubahan

tubuh dan keluhan

b. Perawatan kehamilan

c. Persalinan

d. Perawatan nifas

e. Tidak tahu

1

1

1

1

0 100 %

TOTAL 1 100 %

47. Bagaimanakah respon dari suami atau keluarga anda setelah anda

mengikuti kelas ibu hamil?

RESPON SUAMI /

KELUARGA MENGIKUTI

KELAS IBU HAMIL

JUMLAH PERSENTASE (%)

Setuju

Kurang setuju

Tidak setuju

2

0

0

100 %

0 %

0 %

TOTAL 2 100 %

IV.2.3. SURVEILANS

Dalam 3 bulan terakhir, apakah pernah ada anggota keluarga yang sakit

(penderita bisa lebih dari 1 orang)

1. Batuk pilek

BATUK DAN PILEK JUMLAH PERSENTASE (%)

Page 40: SMD TRISAKTI (1)

40

Ya

Tidak

76

31

71 %

29 %

TOTAL 107 100 %

2. Diare (Gejala : BAB cair > 3 kali/hari)

DIARE JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

13

94

12 %

88 %

TOTAL 107 100 %

3. Malaria (Gejala : demam disertai menggigil)

MALARIA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

4. Demam Berdarah (Gejala : demam tinggi mendadak disertai bintik-

bintik merah pada kulit, mimisan)

DEMAM BERDARAH JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

5. Demam Chikungunya (Gejala : Demam tinggi, linu pada persendian, sulit

berjalan,timbul bintik-bintik merah pada kulit)

Page 41: SMD TRISAKTI (1)

41

DEMAM CHIKUNGUNYA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

6. TBC / Flek paru (Gejala : batuk lama > 3 minggu, keringat dingin

malam hari)

TBC JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

7. Demam Tifus (Gejala : panas disertai nyeri perut, mual, muntah)

DEMAM TIFUS JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

8. Gatal-gatal

GATAL-GATAL JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

9

98

8 %

92 %

TOTAL 107 100 %

9. Campak / Gabagen

CAMPAK JUMLAH PERSENTASE (%)

Page 42: SMD TRISAKTI (1)

42

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

10. Hepatitis / Sakit Kuning (Gejala : nyeri perut, disertai warna kuning

pada mata, kencing seperti air teh)

HEPATITIS JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

11. Varicella / Cacar Air / Cangkrang

VARICELLA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

1

106

1 %

99 %

TOTAL 107 100 %

12. Flu Burung (Gejala : demam tinggi disertai sesak nafas, dengan

riwayat kontak dengan unggas yang mati mendadak, atau unggas

yang positif flu burung)

FLU BURUNG JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

Page 43: SMD TRISAKTI (1)

43

13. Pneumoni (pada bayi dan anak balita) (Gejala : sesak nafas,

panas, batuk)

PNEUMONI JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

0

107

0 %

100 %

TOTAL 107 100 %

14. Asma (Gejala : sesak napas disertai bunyi napas nyaring (mengi),

kadang tanpa demam)

ASMA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

4

103

4 %

96 %

TOTAL 107 100 %

15. Mempunyai tanaman obat keluarga (TOGA) minimal 3 jenis

TOGA JUMLAH PERSENTASE (%)

Ya

Tidak

17

90

16 %

84 %

TOTAL 107 100 %

IV.2.4. RUMAH DAN LINGKUNGAN

I. Indikator Rumah Sehat

I.1. Komponen Rumah

1. Apakah rumah anda mempunyai langit-langit?

Page 44: SMD TRISAKTI (1)

44

LANGIT-LANGIT JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b.Ada, bersih, rawan

kecelakaan

c. Ada, bersih, kuat dan tinggi

min 2.75 m

51

5

51

48 %

5 %

48 %

TOTAL 107 100 %

2. Apakah rumah anda mempunyai dinding?

DINDING JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Non permanen (bukan

tembok, terbuat dari

anyaman bambu)

b.Semi permanen (tembok

tidak diplester)

c. Permanen dan kedap air

14

20

73

13 %

19 %

68 %

TOTAL 107 100 %

3. Apakah jenis lantai dirumah anda?

LANTAI JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tanah

b.Seluruh lantai plester kasar

c. Seluruhnya kedap air dan

sebagian dikeramik

4

38

33

4 %

36 %

31 %

Page 45: SMD TRISAKTI (1)

45

d.Seluruh lantai pasang

keramik 32 29 %

TOTAL 107 100 %

4. Apakah pintu rumah anda?

PINTU JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Hanya ada pintu utama

b.Setiap ruang tidur

terpasang pintu

30

77

28 %

72 %

TOTAL 107 100 %

5. Apakah rumah anda mempunyai jendela kamar tidur?

JENDELA KAMAR TIDUR JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b.Ada

16

91

15 %

85 %

TOTAL 107 100 %

6. Apakah rumah anda mempunyai jendela ruang keluarga?

JENDELA RUANG

KELUARGAJUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b.Ada

16

91

15 %

85 %

TOTAL 107 100 %

Page 46: SMD TRISAKTI (1)

46

7. Apakah rumah anda mempunyai ventilasi?

VENTILASI JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b.Ada, luas ventilasi < 10%

dari luas lantai

c. Ada, luas ventilasi 10%

luas lantai, tidak dipasang

kasa

d.Ada, luas ventilasi 10%

luas lantai dan dipasang

kasa

17

35

45

10

16 %

33 %

42 %

9 %

TOTAL 107 100 %

8. Apakah rumah anda mempunyai lubang asap dapur?

LUBANG ASAP DAPUR JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b.Ada

c. Ada dan berfungsi baik

62

36

9

58 %

34 %

8 %

TOTAL 107 100 %

9. Apakah rumah anda mempunyai pencahayaan (pencahayaan alamiah)?

PENCAHAYAAN JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak terang, tidak dapat

digunakan untuk membaca

b.Kurang terang, bila untuk

membaca mata terasa sakit

4

38

4 %

36 %

Page 47: SMD TRISAKTI (1)

47

c. Terang, enak untuk

membaca dan tidak silau 65 61 %

TOTAL 107 100 %

10. Pencegahan terhadap kenungkinan resiko penularan penyakit oleh

hewan serangga/nyamuk, setiap ventilasi rumah dipasangi kasa

nyamuk :

VENTILASI DIPASANG

KASA NYAMUKJUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b.Ada sebagian, terutama

kamar tidur

c. Ada pada semua ventilasi

97

7

3

91 %

7 %

3 %

TOTAL 107 100 %

I.2. Sarana Sanitasi

1. Apakah rumah anda mempunyai sarana air bersih?

SARANA AIR BERSIH JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Sumur gali

b.Sumur pompa tangan

c. PDAM

19

1

91

17 %

1 %

82 %

TOTAL 111 100 %

2. Kepemilikan dan kualitas SAB (Sarana Air Bersih)

KEPEMILIKAN JUMLAH PERSENTASE (%)

Page 48: SMD TRISAKTI (1)

48

DAN KUALITAS

SARANA AIR BERSIH

a. Bukan milik sendiri

b.Ada, milik sendiri tapi

tidak memenuhi syarat

c. Bukan milik sendiri tapi

memenuhi syarat

d.Milik sendiri dan

memenuhi syarat

1

5

42

59

1 %

5 %

39 %

55 %

TOTAL 107 100 %

3. Apakah di rumah anda terdapat jamban?

JAMBAN JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b.Ada, tapi tidak memenuhi

syarat

c. Ada dan memenuhi syarat

46

21

40

43 %

20 %

37 %

TOTAL 107 100 %4. Apakah di rumah anda terdapat SPAL (Sarana Pembuangan Air

Limbah)?

SPAL JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b. Ada, jarak dengan sumber

air <10 m, atau ke saluran

terbuka

c. Ada, jarak dengan sumber

air > 10 m, atau ke saluran

16

39

0

29 %

71 %

0 %

Page 49: SMD TRISAKTI (1)

49

kota

TOTAL 107 100 %

5. Apakah di rumah anda terdapat sarana pembuangan sampah?

SARANA

PEMBUANGAN SAMPAHJUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak ada

b. Ada, tidak kedap air dan

tidak tertutup

c. Ada, kedap air dan

tertutup

53

43

11

49 %

41 %

10 %

TOTAL 107 100 %

I.3. Perilaku Penghuni

1. Apakah anda sering membuka jendela?

MEMBUKA JENDELA JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Tidak pernah dibuka

b.Kadang-kadang

c. Setiap hari dibuka

21

21

65

20 %

20 %

60 %

TOTAL 107 100 %

2. Apakah anda sering menyapu dan mengepel rumah?

MENYAPU DAN

MENGEPEL

JUMLAH PERSENTASE (%)

Page 50: SMD TRISAKTI (1)

50

a. Seminggu

b.Tiap 3 hari

c. Setiap hari

4

21

82

4 %

20 %

76 %

TOTAL 107 100 %

3. Apakah anda membuang tinja?

MEMBUANG TINJA JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Dibuang ke sungai/ kebun/

kolam/ sembarangan

b.Ke WC/ jamban

46

61

43 %

57 %

TOTAL 107 100 %

4. Apakah anda selalu membuang sampah pada tempatnya?

MEMBUANG SAMPAH JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Dibuang ke sungai/ kebun/

kolam/ sembarangan

b.Ke TPS/ Petugas sampah

c. Dimanfaatkan/daur ulang

78

26

3

73 %

24 %

3 %

TOTAL 107 100 %

5. Kepadatan penghuni dalam rumah?

PENGHUNI RUMAH JUMLAH PERSENTASE (%)

a. < 8 m2 per orang

b.> 8 m2 per orang

21

86

20 %

80 %

TOTAL 107 100 %

Page 51: SMD TRISAKTI (1)

51

6. Keberadaan tikus dalam rumah?

TIKUS JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Ya

b.Tidak ada

84

23

79 %

21 %

TOTAL 107 100 %

7. Keberadaan lalat dalam rumah?

LALAT JUMLAH PERSENTASE (%)

a. > 5 ekor

b.< 5 ekor

59

48

55 %

45 %

TOTAL 107 100 %

8. Keberadaan kecoa dalam rumah?

KECOA JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Ya

b.Tidak ada

85

22

79 %

21 %

TOTAL 107 100 %

9. Keberadaan nyamuk dalam rumah?

NYAMUK JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Ya

b.Tidak ada

102

5

95 %

5 %

TOTAL 107 100 %

Page 52: SMD TRISAKTI (1)

52

10. Apakah terdapat jentik nyamuk di penampungan air (bak mandi, gentong,

dll) (pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan senter)?

JENTIK NYAMUK JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Ya

b.Tidak ada

4

103

4 %

96 %

TOTAL 107 100 %

11. Tentang kandang ternak, apakah?

KANDANG TERNAK JUMLAH PERSENTASE (%)

a. Menyatu dengan rumah

b.Terpisah dari rumah < 10m

c. Terpisah dari rumah > 10m,

atau tidak punya ternak

16

42

49

15 %

39 %

46 %

TOTAL 107 100IV.2.5.PERILAKU ANGGOTA KELUARGA (16 INDIKATOR

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

KESIMPULAN PHBS

KELUARGA

JUMLAH PERSENTASE (%)

Sehat Pratama

Sehat Madya

Sehat Utama

Sehat Paripurna

0

25

82

0

0 %

23 %

77 %

0 %

TOTAL 107 100 %

Page 53: SMD TRISAKTI (1)

53

BAB V

ANALISIS MASALAH

V.1 Hasil Survei Mawas Diri Dusun Kalangan

Penelitian pendahuluan (Survei Mawas Diri) telah dilakukan di Dusun

Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang

pada tanggal 9-10 Maret 2013. Metode pengumpulan data yang digunakan

adalah pembagian kuesioner yang berisi daftar pertanyaan, meliputi

identitas responden, data keluarga, serta pertanyaan mengenai kesehatan

(akses pelayanan dan pembiayaan kesehatan; kesehatan ibu dan anak, KB,

gizi dan immunisasi; surveilans; rumah dan lingkungan; serta perilaku

anggota keluarga).

Berdasarkan hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan

tersebut, didapatkan beberapa masalah yang dibagi menjadi masalah fisik

dan non fisik. Masalah – masalah tersebut merupakan hasil kuesioner

dengan nilai <80%, yaitu :

V.1.1. Masalah Fisik

1. Memiliki langit-langit rumah yang bersih, kuat, sehat dan tingginya 2,75

m2

Page 54: SMD TRISAKTI (1)

54

2. Memiliki tembok permanen dan kedap air

3. Memiliki lantai kedap air

4. Memiliki ventilasi >10% luas lantai dan ventilasi dipasang kawat

nyamuk

5. Mempunyai lubang asap dapur yang berfungsi

6. Memiliki pencahayaan rumah yang terang,enak untuk membaca dan

tidak silau

7. Ketersediaan jamban sehat

8. Ketersediaan SPAL tiap rumah

9. Memiliki sarana pembuangan sampah

10. Setiap ruang tidur terpasang pintu

11. Memilliki ventilasi dipasangi kasa nyamuk

12. Kandang ternak yang terpisah dari rumah dengan jarak >10 m

V.1.2. Masalah Non Fisik

1. Jumlah penduduk yang mendapat jaminan asuransi

2. Ibu yang memiliki balita membaca dan mengerti buku KIA

3. Gangguan kehamilan ibu hamil

4. Balita yang dibawa ke posyandu

5. Balita yang mempunyai buku KIA

6. Balita yang selalu membawa buku KIA ke posyandu

7. Ibu hamil yang memasang (memiliki) stiker P4K di depan rumah

8. PUS yang memakai alat kontrasepsi

9. Memiliki tanaman TOGA

10. Membuka jendela rumah setiap hari

11. Menyapu dan mengepel lantai rumah tiap hari

12. Kebiasaan buang sampah ke TPS atau petugas sampah

13. Rumah yang tidak ada nyamuk, tikus, kecoa dan lalat

Page 55: SMD TRISAKTI (1)

55

14. Perilaku membuang tinja ke WC/ jamban sehat

15. Ibu yang mengetahui dan mengikuti kelas ibu hamil

Dari masalah-masalah tersebut kemudian disepakati oleh pihak desa,

pihak dusun, pihak puskesmas, dan co-ass FK Trisakti dalam Musyawarah

Masyarakat Desa (MMD) berupa masalah fisik dan masalah non fisik.

A. Masalah Fisik

Tabel 4. Daftar Masalah Fisik

NO MASALAH FISIKPENCAPAIAN

(%)

BESAR

MASALAH

(%)

1 Sarana pembuangan sampah

yang memenuhi syarat10 % 90%

2 Jamban yang memenuhi syarat

kesehatan37% 63%

3 Dapur rumah yang memiliki

lubang asap8% 92%

4 Rumah yang memiliki

pencahayaan yang memenuhi

syarat

61% 39%

5 Rumah yang memiliki langit-

langit yang memenuhi syarat48% 52%

Page 56: SMD TRISAKTI (1)

56

A. Masalah Non Fisik

Tabel 5. Daftar Masalah Non Fisik

NO MASALAH NON FISIKPENCAPAIAN

(%)

BESAR

MASALAH

(%)

1 Perilaku BAB di jamban 57 % 43%

2 Perilaku membuang sampah

pada tempatnya24% 76%

3 Balita yang datang ke

posyandu61% 39%

4 Membuka jendela rumah

setiap hari61% 39%

V.2 Penentuan Prioritas Masalah

Dari masalah-masalah yang didapat dilakukan tahapan analisis

masalah sebagai berikut :

Dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) diberikan pengarahan

kepada 15 orang peserta musyawarah mengenai cara menentukan prioritas

masalah berdasarkan metode USGP. Modifikasi metode ini mengacu pada

Gambar 2. Tahap Analisis Masalah

Page 57: SMD TRISAKTI (1)

57

4 indikator sebagai berikut :

1. Urgency (U) / Mendesaknya

2. Seriousness (S) / Kegawatannya

3. Growth (G) / Perkembangannya

4. Potensi (P) / Sumber Daya

Masing-masing indikator diberi skor 1-5. Hal tersebut dimaksudkan

untuk memudahkan warga masyarakat dalam memberikan penilaian pada

setiap masalah yang ada.

1. Urgency (U) / Mendesaknya

Mendesaknya (Urgency) lebih menekankan soal waktu. Bila tidak

segera ditanggulangi akan menimbulkan akibat yang lebih serius. Nilai

1-5, bila makin mendesak nilai mendekati 5, makin tidak mendesak

nilai mendekati 1.

Skor : 1 5

Skor 1 : Sangat tidak mendesak

Skor 2 : Tidak mendesak

Skor 3 : Cukup Mendesak

Skor 4 : Mendesak

Skor 5 : Sangat mendesak

2. Seriousness (S) / Kegawatannya

Besar/kecilnya akibat masalah ini bagi masyarakat. Nilai 1-5,

dengan ketentuan bila makin gawat masalah mendekati nilai 5, bila

sebaliknya nilai mendekati 1.

Page 58: SMD TRISAKTI (1)

58

Skor : 1 5

Skor 1 : Sangat tidak gawat

Skor 2 : Tidak gawat

Skor 3 : Cukup gawat

Skor 4 : Gawat

Skor 5 : Sangat gawat

3. Growth (G) / Perkembangannya

Semakin banyak penduduk atau semakin luas wilayah yang

terkena, menjadi semakin penting. Nilai 1-5, dengan ketentuan makin

banyak penduduk yang terkena atau semakin luas wilayah yang terkena,

nilai mendekati 5, bila sebaliknya mendekati 1.

Skor : 1 5

Skor 1 : Paling kecil

Skor 2 : Kecil

Skor 3 : Cukup besar

Skor 4 : Besar

Skor 5 : Paling besar

4. Potensi (P) / Sumber Daya

Kaitannya dengan kemampuan yang mereka miliki untuk

mengatasi permasalahan tersebut, baik dana, sarana, tenaga, maupun

teknologinya. Nilai 1-5, dalam arti makin banyak sumber daya yang

tersedia, maka nilai mendekati 5, begitu juga sebaliknya.

Page 59: SMD TRISAKTI (1)

59

Skor : 1 5

Skor 1 : Paling tidak tersedia

Skor 2 : Tidak tersedia

Skor 3 : Cukup tersedia

Skor 4 : Tersedia

Skor 5 : Paling banyak tersedia

Penilaian prioritas masalah dilakukan pada Musyawarah Masyarakat

Desa (MMD) yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2012. Prioritas

masalah ditentukan berdasarkan hasil penjumlahan dari keempat indikator

diatas. Masalah kesehatan yang mempunyai total nilai tertinggi merupakan

prioritas utama.

V.2.1 Penentuan Prioritas Masalah Fisik dan Non Fisik

Masalah fisik adalah masalah yang memerlukan upaya tambahan

secara fisik untuk memecahkan permasalahannya serta harus didukung

dengan sumber daya desa. Masalah non fisik adalah masalah yang tidak

memerlukan pembangunan secara fisik tetapi lebih diarahkan kepada

pendekatan sosial budaya.

Tabel 6. Penentuan Prioritas Masalah Fisik dan Non Fisik

No MASALAH U S G P JUMLAH URUTAN

a. Tidak tersedia sarana

pembuangan sampah

dan perilaku membuang

sampah tidak pada

4.80 3.73 4.07 4.13 16.73 I

Page 60: SMD TRISAKTI (1)

60

tempatnya

b.

Dapur rumah yang

tidak memiliki lubang

asap

3.00 2.93 2.73 2.73 11.40 V

c.

Rumah yang tidak

memiliki pencahayaan

yang memenuhi syarat

2.93 3.07 2.93 2.53 11.47 IV

d.

Tidak memiliki langit-

langit rumah yang

bersih, kuat, sehat dan

tingginya 2,75 m2

2.80 2.67 2.33 2.60 10.40 VII

e.

Tidak tersedianya

jamban sehat dan

perilaku BAB tidak di

jamban

4.53 3.87 3.67 3.40 15.47 II

f. Balita yang tidak

datang ke posyandu3.67 3.27 3.13 2.33 12.40 III

g. Tidak membuka jendela

rumah setiap hari3.00 2.73 2.93 2.53 11.20 VI

Urutan prioritas masalah fisik dan non fisik:

1. Tidak tersedia sarana pembuangan sampah dan perilaku membuang

sampah tidak pada tempatnya.

2. Tidak tersedianya jamban sehat dan perilaku BAB tidak di jamban.

3. Balita yang tidak datang ke posyandu.

4. Rumah yang tidak memiliki pencahayaan yang memenuhi syarat.

5. Dapur rumah yang tidak memiliki lubang asap.

6. Tidak membuka jendela rumah setiap hari.

7. Tidak memiliki langit-langit rumah yang bersih, kuat, sehat dan tingginya

2,75 m2

Page 61: SMD TRISAKTI (1)

61

Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) diperoleh hasil urutan

prioritas masalah fisik dan non fisik yang saling berkaitan maupun yang tidak

berkaitan, yaitu :

a. Saling berkaitan

1. Perilaku BAB di sungai dan sarana jamban yang tidak

memenuhi syarat kesehatan.

2. Membuang sampah di kebun dan rumah dengan sarana

pembuangan sampah yang tidak kedap air dan tertutup.

b. Tidak Berkaitan

1. Masalah Fisik

a) Rumah yang tidak memiliki pencahayaan yang memenuhi

syarat.

b) Dapur rumah yang tidak memiliki lubang asap.

c) Tidak memiliki langit-langit rumah yang bersih, kuat,

sehat dan tingginya 2,75 m2

2. Masalah Non-Fisik

a) Tidak membuka jendela rumah setiap hari.

b) Balita yang tidak datang ke posyandu.

Page 62: SMD TRISAKTI (1)

62

BAB VI

ANALISIS PENYEBAB MASALAH

Setelah menganalisis masalah, maka diperoleh prioritas masalah yang

selanjutnya dilakukan pembahasan dan analisis penyebab yang dapat dijadikan

kemungkinan penyebab. Penyebab yang telah dianalisa tersebut diharapkan dapat

dipecahkan.

Tabel 8. Penyebab Masalah Fisik dan Non Fisik

NO MASALAH PENYEBAB

1. Tidak tersedia sarana pembuangan

sampah dan perilaku membuang

sampah tidak pada tempatnya

1. Kurangnya pengetahuan tentang

sarana pembuangan sampah yang

baik.

2. Kesadaran warga yang masih

kurang tentang pentingnya

membuang sampah pada tempatnya.

2. Tidak tersedianya jamban sehat

dan perilaku BAB tidak di

jamban

1. Kebiasaan

2. Kesulitan teknologi dalam

pembuatan septic tank

3. Kurangnya kesadaran tentang

pentingnya BAB di jamban sehat.

4. Kurangnya pengetahuan

mengenai jamban sehat dan

dampak yang akan timbul apabila

Page 63: SMD TRISAKTI (1)

63

BAB di sungai.

3. Balita yang tidak datang ke

posyandu

1. Kesibukan orang tua

2. Ada balita yang sudah mengikuti

PAUD

3. Kurangnya pengetahuan tentang

pentingnya pemeriksaan balita ke

posyandu

4. Rumah yang tidak memiliki

pencahayaan yang memenuhi

syarat

1. Kurangnya pengetahuan mengenai

pentingnya pencahayaan alami bagi

kesehatan.

5. Dapur rumah yang tidak memiliki

lubang asap

1. Kurangnya pengetahuan tentang

sirkulasi udara

6. Tidak membuka jendela rumah

setiap hari

1. Rumah ditinggal pergi

2. Kurangnya pengetahuan tentang arti

sirkulasi udara di dalam rumah

3. Belum mempunyai jendela

7. Tidak memiliki langit-langit rumah

yang bersih, kuat, sehat dan

tingginya 2,75 m2

1. Faktor sosial ekonomi

2. Kurangnya pengetahuan mengenai

rumah sehat

Page 64: SMD TRISAKTI (1)

64

BAB VII

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Masalah adalah adanya kesenjangan antara harapan atau tujuan yang ingin

dicapai dengan kenyataan yang sesungguhnya sehingga menimbulkan rasa tidak

puas dan keinginan untuk memecahkannya. Untuk memecahkan masalah

digunakan metode siklus pemecahan masalah, dimana hal terpenting pada upaya

pemecahan masalah adalah bahwa kegiatan dalam rangka pemecahan masalah

harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut.

Adapun urutan dalam siklus pemecahan masalah :

1. Identifikasi/ inventarisasi masalah

2. Penentuan prioritas masalah

3. Penentuan penyebab masalah

4. Memilih penyebab yang paling memungkinkan

5. Menentukan alternatif pemecahan masalah

6. Penetapan pemecahan masalah terpilih

7. Penyusunan rencana penerapan

8. Monitoring dan evaluasi

Setelah mendapatkan prioritas masalah, bersama dengan warga kemudian

ditentukan rencana kegiatan untuk pemecahan masalah. Kegiatan untuk program

jangka pendek dan mudah dilaksanakan, dapat dilakukan segera oleh masyarakat

sendiri. Sedangkan kegiatan untuk program jangka pendek dan atau jangka

panjang yang memerlukan tindak lanjut dapat diusulkan sebagai

66

Page 65: SMD TRISAKTI (1)

65

bahanperencanaan dalam Mubangdes (Musyawarah Pembangunan Desa) tahun

berikutnya.

Tabel 9. Alternatif Pemecahan Masalah Fisik dan Non-Fisik

NO MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN

MASALAH

1. Tidak tersedia sarana

pembuangan sampah dan

perilaku membuang sampah

tidak pada tempatnya

- Penyuluhan mengenai tempat atau

lokasi pembuangan sampah yang

memenuhi syarat kesehatan serta

dampaknya apabila terus menerus

membuang sampah sembarangan.

- Gotong royong membuat tempat

penampungan sampah yang memenuhi

syarat

2. Tidak tersedianya jamban sehat

dan perilaku BAB tidak di

jamban

- Penyuluhan tentang perubahan perilaku

BAB

3. Balita yang tidak datang ke

posyandu

Penyuluhan mengenai pentingnya

pemeriksaan balita di Posyandu

- Kerja sama dengan PAUD di Dusun

Panjangan Bawah dan Srikuwe Utara

4. Rumah yang tidak memiliki

pencahayaan yang memenuhi

syarat

- Penyuluhan mengenai pentingnya

pencahayaan alami

- Pemasangan genteng kaca

5. Dapur rumah yang tidak

memiliki lubang asap

- Penyuluhan tentang sirkulasi udara

6. Tidak membuka jendela rumah

setiap hari

- Penyuluhan tentang pentingnya

sirkulasi udara

Page 66: SMD TRISAKTI (1)

66

7. Tidak memiliki langit-langit

rumah yang bersih, kuat, sehat

dan tingginya 2,75 m2

- Penyuluhan tentang rumah sehat

Page 67: SMD TRISAKTI (1)

67

BAB VIII

STRATEGI PENENTUAN INTERVENSI MASALAH

Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah, tahapan selanjutnya

adalah menentukan intervensi masalah. Dalam menentukan intervensi masalah

perlu diketahui pertimbangan dalam pemecahan masalah dalam hal kemudahan

dan kesulitannya serta penting atau kurang pentingnya masalah tersebut,

kemudian dapat menentukan pula jangka waktu yang dapat diperkirakan untuk

pelaksanaan kegiatan intervensi. Berdasarkan hal tersebut, maka intervensi

masalah yang akan dilakukan dikelompokkan menjadi :

1. Pemecahan masalah yang penting dan mudah dilakukan

2. Pemecahan masalah yang penting dan sulit dilakukan

3. Pemecahan masalah yang kurang penting dan mudah dilakukan

4. Pemecahan masalah yang kurang penting dan sulit dilakukan

Dalam melakukan intervensi dibagi juga menjadi intervensi fisik dan non

fisik. Intervensi fisik adalah intervensi yang dilakukan dengan pembangunan fisik,

sedangkan intervensi non fisik adalah intervensi yang bentuk pelaksanaannya

berupa pembangunan non fisik. Pengelompokkan tersebut dapat dilihat dalam

tabel berikut :

Tabel 10.Intervensi Fisik dan Non Fisik

MUDAH SULIT

PENTING Penyuluhan mengenai jamban

sehat.

Penyuluhan mengenai BAB yang

Mengubah perilaku

agar BAB di 70

Page 68: SMD TRISAKTI (1)

68

benar serta dampak apabila terus-

menerus BAB di sungai.

Penyuluhan mengenai tempat

atau lokasi pembuangan sampah

yang memenuhi syarat kesehatan.

Penyuluhan mengenai pentingnya

posyandu balita

Penyuluhan mengenai rumah

sehat

Penyuluhan mengenai pentingnya

pencahayaan di rumah bagi

kesehatan.

Mengusulkan kepada warga

untuk menggunakan genteng kaca

pada ruangan yang tidak memiliki

pencahayan yang cukup, misalnya

ruangan yang tidak terdapat

jendela ataupun ventilasi.

Mengusulkan kepada warga

jamban sehat

Pembuatan percontohan

jamban sehat.

\

[

Pembuatan percontohan

sarana pembuangan

sampah yang benar.

[

Monitoring balita oleh

para kader yang lebih

intensif

Percontohan rumah

yang memenuhi syarat

kesehatan dalam hal

pencahayaan yang

adekuat.

Page 69: SMD TRISAKTI (1)

69

untuk membuat lubang asap

Memberikan saran kepada warga

supaya menyisihkan sebagian

uangnya untuk memperbaiki

pencahayaan di rumahnya,

misalnya dengan memasang

genteng kaca ataupun upaya

lainnya.

TIDAK

PENTING

- -

Tabel 2x2 diatas, mengelompokkan kegiatan yang masuk dalam kriteria :

1. Mudah dan penting : menunjukkan kegiatan dapat dilakukan dalam waktu 1

tahun (rencana jangka pendek).

2. Sulit dan penting : menunjukkan kegiatan dapat dilakukan dalam waktu 1-3

tahun (rencana jangka menengah).

Page 70: SMD TRISAKTI (1)

70

BAB IX

RENCANA PELAKSANAAN INTERVENSI MASYARAKAT

Setelah dapat menentukan intervensi masalah yang akan dilaksanakan,

langkah berikutnya yaitu membuat rencana pelaksanaan intervensi masyarakat.

Rencana pelaksanaan ini haruslah memuat :

1. WHAT (KEGIATAN) : sesuatu yang ingin dicapai.

Penjelasan tujuan operasional program yang ingin dicapai.

2. WHY (KENAPA) : mengapa program ini dilaksanakan.

Masalah utama yang akan dipecahkan, dituangkan dalam bentuk tujuan

yang ingin dicapai. Berisi penjelasan terhadap pertanyaan mengapa kegiatan

program penting dilaksanakan.

3. WHEN (KAPAN) : kapan rencana kegiatan akan dilaksanakan.

Jelaskan fase atau tahapan kegiatan yang akan dilakukan.

4. WHERE (DIMANA) : dimana rencana kegiatan tersebut akan

dilaksanakan.

Berisi penjelasan tentang transport, dana, dan jenis komunikasi yang

dibutuhkan untuk mendukung kegiatan program.

5. WHO (SIAPA SAJA) : siapa saja yang akan mengerjakan dan siapa

sasaran kegiatan program.

Berbagai kegiatan program harus ada penanggungjawabnya dan staf yang

akan melaksanakan rencana kegiatan tersebut.

6. HOW (BAGAIMANA) : bagaimana cara mengerjakannya.

74

Page 71: SMD TRISAKTI (1)

71

Langkah praktis yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program

termasuk bagaimana mengatasi berbagai hambatan atau kendala yang

mungkin muncul selama kegiatan berlangsung.

Dari dasar teori tersebut, kami jabarkan dalam rencana, dijabarkan

dalam rencana tabel pelaksanaan. Rencana pelaksanaan ini memuat antara

lain adalah nama intervensi, tujuan kegiatan intervensi, rencana waktu

pelaksanaan, rencana lokasi pelaksanaan, rencana indikator intervensi, dan

Pelaksanaan intervensi direncanakan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Rencana pelaksanaan jangka pendek

Rencana pelaksanaan jangka pendek berisi rencana intervensi yang

akan dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 1 tahun ke depan.

2. Rencana pelaksanaan jangka menengah

Rencana jangka menengah berisi rencana intervensi yang akan

dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 3 tahun ke depan

(Hartoyo, 2006).

Page 72: SMD TRISAKTI (1)

72

BAB X

LAPORAN KEGIATAN INTERVENSI

Berdasarkan prioritas masalah, intervensi dilakukan di Dusun Kalangan

dipilih salah satu masalah yang paling utama baik fisik maupun non fisik.

Perwujudan intervensi ini disusun mengenai posyandu balita dan rumah sehat

yang telah diprioritaskan dalam pemberian informasi yang sebelumnya telah

dilakukan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) dengan dihadiri oleh

perwakilan dari kepala desa Ambartawang, perwakilan dari kepala dusun, para

tokoh masyarakat, kader dan warga Dusun Kalangan.

X.1. Laporan Intervensi Dusun Kalangan

Telah dilakukan intervensi dusun dalam bentuk penyuluhan mengenai

posyandu balita dan rumah sehat. Intervensi telah dilaksanakan pada hari

Sabtu, 16 Maret 2013, pukul 19.00-20.00 WIB dilaksanakan di kediaman

Ibu Yuli Amwimkhati, yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan warga

Dusun Kalangan. Dalam penyuluhan disajikan materi mengenai :

1. Posyandu balita

2. Rumah sehat

X.1.1.Pelaksanaan Intervensi

Saat dilakukan penyuluhan, warga yang hadir memberi respon yang

cukup baik dari permulaan penyuluhan sampai akhirnya warga mengerti dan

berusaha untuk melakukan seperti apa yang dijelaskan selama proses

penyuluhan. Respon warga diwujudkan dengan adanya pertanyaan seputar

61

Page 73: SMD TRISAKTI (1)

73

masalah kesehatan. Dengan penyuluhan ini diharapkan warga mengerti cara

mengatasi permasalahan kesehatan yang ada sehingga dapat mencapai visi

Indonesia Sehat dengan membentuk Dusun Kalangan menjadi dusun siaga

menuju desa sehat.

X.1.2. Laporan Kegiatan Intervensi

1. Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Maret 2013

Tempat : Kediaman Ibu Yuli Amwimkhati RT 02

Peserta : 40 orang

Acara :

1. Pembukaan.

2. Pembacaan doa.

3. Sambutan oleh tokoh masyarakat Dusun Kalangan

4. Penyuluhan oleh dokter muda

5. Sesi Tanya Jawab

6. Penutupan

Penyuluhan dilakukan 4 sesi, dilakukan penyuluhan lalu dilakukan

sesi tanya jawab. Penyuluhan dilakukan masing-masing kurang lebih 20

menit setelah itu dilkukan dengan sesi tanya jawab.

Penyuluhan mengenai Posyandu Balita

1. Menjelaskan pengertian posyandu

2. Menjelaskan tujuan posyandu

3. Menjelaskan mengenai kegiatan posyandu

4. Menjelaskan mengenai indikator standar posyandu

Page 74: SMD TRISAKTI (1)

74

Penjelasan mengenai Rumah Sehat

1. Menjelaskan pengertian rumah sehat

2. Menjelaskan syarat-syarat rumah sehat

3. Menjelaskan indikator rumah sehat

4. Menjelaskan manfaat rumah sehat

5. Menjelaskan akibat apabila rumah tidak sehat

Page 75: SMD TRISAKTI (1)

75

BAB XI

SIMPULAN DAN SARAN

XI.1. Simpulan

Setelah dilakukan survei di Dusun Kalangan Desa Ambartawang,

ditentukan masalah fisik dan masalah non fisik, yaitu :

5 Masalah Fisik, yaitu :

Jamban yang memenuhi syarat kesehatan

Sarana Pembuangan Sampah yang memadai

Dapur rumah yang memiliki lubang asap

Rumah yang memiliki pencahayaan yang memenuhi syarat

Rumah yang memiliki langit-langit yang memenuhi syarat

4 Masalah Non-Fisik, yaitu :

Perilaku buang air besar (BAB) di jamban

Membuang sampah di tempatnya

Balita datang ke Posyandu

Membuka jendela setiap hari

Penentuan prioritas masalah dilakukan melalui Musyawarah

Masyarakat Desa (MMD) pada hari Rabu, tanggal 13 Maret 2013. Dari hasil

MMD, didapatkan prioritas masalah fisik dan non fisik yang saling

berkaitan maupun yang tidak berkaitan, yaitu :

Page 76: SMD TRISAKTI (1)

76

1. Saling berkaitan

a. Perilaku BAB di sungai dan sarana jamban yang tidak memenuhi

syarat kesehatan.

b. Membuang sampah di kebun dan rumah dengan sarana

pembuangan sampah yang tidak kedap air dan tertutup.

2. Tidak Berkaitan

a. Masalah Fisik

1) Dapur yang memiliki lubang asap.

2) Rumah yang memiliki langit-langit yang memenuhi syarat.

3) Rumah dengan pencahayaan yang tidak memenuhi syarat.

b. Masalah Non-Fisik

1) Balita yang tidak datang ke posyandu

2) Membuka jendela setiap hari

Intervensi dilakukan pada tanggal 16 Maret dan 2013 di Kediaman Ibu

Yuli Amwimkhati. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan tentang

posyandu balita dan rumah sehat.

XI.2. Saran

1. Terhadap perangkat desa dan tokoh masyarakat:

a. Kepala desa, perangkat dusun dan tokoh masyarakat tetap aktif

membina dan menggerakkan warga Dusun Kalangan secara

berkesinambungan dalam upaya meningkatkan kesadaran warga

tentang masalah yang terjadi di lingkungannya. Perlu dilakukan

tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang telah

Page 77: SMD TRISAKTI (1)

77

dilaksanakan agar warga Dusun Kalangan secara bertahap mulai

menyadari dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat serta

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Terhadap pihak pengelola kesehatan:

a. Peningkatan frekuensi pemantauan terhadap masalah kesehatan

yang ada di warga Dusun Kalangan.

b. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas kegiatan pemantauan

c. Peningkatan frekuensi penyuluhan kesehatan sehingga memperluas

wawasan warga Dusun Kalangan.

d. Meningkatkan peran serta kader-kader kesehatan dalam

meningkatkan kesadaran warga. Membantu perangkat desa untuk

berkoordinasi dengan pihak-pihak lain yang dapat membantu

memecahkan masalah-masalah kesehatan yang timbul.

Page 78: SMD TRISAKTI (1)

78

BAB XII

PENUTUP

Demikian laporan hasil survei kesehatan dan intervensi kesehatan warga

Dusun Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten

Magelang, Jawa Tengah yang terlaksana dengan baik, berkat kerjasama antara

warga desa, perangkat desa, dan instansi yang terkait. Dengan kerjasama yang

baik tersebut akan didapatkan alternatif pemecahan masalah dari masalah-masalah

yang timbul pada warga desa, dan kemudian diambil alternatif pemecahan

masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat

memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan Dusun

Kalangan menjadi dusun sehat.

Untuk selanjutnya diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif

melanjutkan dan membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara

berkesinambungan, guna tercapai desa siaga menuju Indonesia sehat.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam upaya

peningkatan kesehatan warga Dusun Kalangan, Desa Ambartawang, Kecamatan

Mungkid, Kabupaten Magelang.

66

88

Page 79: SMD TRISAKTI (1)

79

DAFTAR PUSTAKA

Adnani, Hariza. 2011. Buku Ajar : Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Depkes RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga. Jakarta :

Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Departemen Kesehatan

RI.

Hadisaputro S, Nizar M, Suwandono A. 2011. Epidemiologi Manajerial.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartoyo. 2010. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Intervensi Masyarakat dalam

Bentuk Pendekatan Kemasyarakatan..

Mubarak W.I & Chayatin N. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba

Medika..

Myrnawati. 2004. Buku Ajar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : FK Yarsi.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta :

PT. Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Waluyono K, et al. Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di Puskesmas. Magelang :

Bapelkes. 2000.

Page 80: SMD TRISAKTI (1)

80

LAMPIRAN

Page 81: SMD TRISAKTI (1)

81

Lampiran 1

LAPORAN KEGIATAN

PRA SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

DUSUN KALANGAN DESA AMBARTAWANG

Sesi : Pra-SMD

Hari/Tanggal : Sabtu, 9 Maret 2013

Tempat : Kediaman Ibu Yuli Amwimkhati

Peserta : Perwakilan Kepala Desa Ambartawang, Kepala Dusun

Kalangan, ketua RT, tokoh masyarakat setempat, kader,

Kepala Puskesmas Mungkid, dan Dokter Muda

Jumlah yang hadir : 11 orang

Acara :

1. Pembukaan

2. Perkenalan

3. Sambutan dari perwakilan kepala desa Ambartawang, Kepala Dusun

Kalangan, perwakilan kepala Puskesmas Mungkid

4. Penjelasan Isi Kuesioner

5. Penjelasan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)

6. Sesi tanya jawab

7. Penutupan

Page 82: SMD TRISAKTI (1)

82

Lampiran 2

LAPORAN KEGIATAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

DUSUN KALANGAN DESA AMBARTAWANG

Sesi : MMD

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Maret 2013

Tempat : Kediaman Ibu Yuli Amwimkhati

Peserta : Perwakilan Kepala Desa Ambartawang, Kepala Dusun

Kalangan, ketua RT, tokoh masyarakat setempat, kader,

Kepala Puskesmas Mungkid, dan Dokter Muda

Jumlah yang hadir : 15 orang

Acara :

1. Pembukaan

2. Sambutan dari perwakilan kepala desa Ambartawang

3. Sambutan perwakilan kepala Puskesmas Mungkid

4. Pemaparan hasil SMD

5. Penjelasan cara penentuan prioritas masalah

6. Menentukan prioritas masalah

7. Pemaparan prioritas masalah

8. Sesi tanya jawab

9. Penutupan

Page 83: SMD TRISAKTI (1)

83

LAPORAN KEGIATAN INTERVENSI

Hari/Tanggal : Sabtu, 16 maret 2013

Tempat : di kediaman Ibu Yuli Amwimkhati dan Mushola

Peserta : 80 orang

Acara :

1. Pembukaan.

2. Pembacaan doa.

3. Sambutan oleh tokoh masyarakat Dusun Kalangan.

4. Penyuluhan oleh dokter muda

5. Sesi Tanya Jawab

6. Penutupan

Penyuluhan dilakukan 2 sesi, dilakukan penyuluhan lalu dilakukan sesi

tanya jawab. Penyuluhan dilakukan masing-masing kurang lebih 20 menit setelah

itu dilakukan dengan sesi tanya jawab.

Penyuluhan mengenai Posyandu Balita

1. Menjelaskan pengertian posyandu

2. Menjelaskan tujuan posyandu

3. Menjelaskan pelaksanaan kegiatan posyandu

4. Menjelaskan indikator standar posyandu

Penyuluhan mengenai Rumah Sehat

1. Menjelaskan pengertian rumah sehat

Page 84: SMD TRISAKTI (1)

84

2. Menjelaskan syarat-syarat rumah sehat

3. Menjelaskan indikator rumah sehat

4. Menjelaskan manfaat rumah sehat

5. Menjelaskan akibat apabila rumah tidak sehat

Kuisioner dan foto