1. jbptunikompp-gdl-laodenunur-29149-7-unikom_l-i.pdf

17

Click here to load reader

Upload: zulkarnain

Post on 18-Aug-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

12 BAB II TINJAUANPUSTAKA 2.1 Definisi Pariwisata IstilahpariwisataberasaldariBahasaSansekertayangterdiridariduasuku katayaituparidanwisata.Pariberartiberulang-ulangatauberkali-kali,sedangkan wisataberartiperjalananataubepergian.Jadipariwisataberartiperjalananyang dilakukan secara berulang-ulang (H. Oka A. Yoeti :1996:112). Menurut Undang-Undang No. 10Tahun 2009 Tentang KepariwisataanBabI Pasal1;dinyatakanbahwawisataadalahkegiatanperjalananyangdilakukanoleh seseorangatausekelompokorangdenganmengunjungitempattertentuuntuktujuan rekreasi,pengembanganpribadiataumempelajarikeunikandayatarikwisatayang kunjungi dalam jangka waktu sementara. Berdasarkanpenjelasandiatas,padadasarnyawisatamengandungunsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat sementara; (4)Perjalananituseluruhnyaatausebagianbertujuanuntukmenikmatiobyekdan daya tarik wisata.SedangkanpengertiandayatarikwisatamenurutUndang-undangNo.10 Tahun2009yaitusegalasuatuyangmemilikikeunikan,keindahan,dannilaiyang berupakeanekaragamankekayaanalam,budayadanhasilbuatanmanusiayang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata. Batasanpariwisatabisaditinjaudariberbagaisudutpandangdimanabelum adakeseragamansudutpandang.Sepertiyangdikemukakanolehparapakarpada tabel berikut ini : 13 Tabel. 2.1 Pendapat Para Pakar dan Menurut Undang-Undang Tentang Pariwsata No.PendapatPengertian Pariwisata 1.E.GuyerFreulerdalam Yoeti (1996: 115) Pariwisatadalamartianmodernadalahmerupakan phenomenadarijamansekarangyangdidasarkandi ataskebutuhanakankesehatandanpergantianhawa, penilaianyangsadardanmenumbuhkan(cinta) terhadapkeindahanalamdanpadakhususnya disebabkanolehbertambahnyapergaulanberbagai bangsadankelasmasyarakatmanusiasebagaihasil daripadaperkembanganperniagaan,industri, perdagangansertapenyempurnaandaripadaalat-alat pengangkutan. 2.H. Oka A. YoetiPariwisataadalahsuatuperjalananyangdilakukan untuksementarawaktuyangdiselenggarakandari suatutempatketempatyanglain,denganmaksud bukanuntukberusahaataumencarinafkahditempat yangdikunjungi,tapisemata-matauntukmenikmati perjalanangunabertamasyaataurekreasidanuntuk menutupi kebutuhan yang beraneka ragam. Pengertian ini dapat dipahami bahwa unsur pokok dari pariwisata adalahadanyaunsurperjalanan,unsurtempat, aktivitas perjalanan, adanya unsur waktu, unsur tempat dan tujuan serta pemenuhan kebutuhan. 3.McIntoshbersama ShaskinantGuptadalam Oka A.Yoeti (1992:8) Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbuldariinteraksiwisatawan,bisnis,pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya. 4.NyomanS.Pendit (2003:33)Kepariwisataanjugadapatmemberikandorongan langsungterhadapkemajuankemajuanpembangunan atau perbaikan pelabuhan pelabuhan (laut atau udara), jalan-jalanraya,pengangkutansetempat,program programkebersihanataukesehatan,pilotproyek sasanabudayadankelestarianlingkungandan sebagainya.Yangkesemuanyadapatmemberikan keuntungandankesenanganbaikbagimasyarakat dalamlingkungandaerahwilayahyangbersangkutan maupunbagiwisatawanpengunjungdariluar. Kepariwisataanjugadapat memberikandorongandan sumbanganterhadappelaksanaanpembangunan proyek-proyekberbagaisektorbaginegara-negara yangtelahberkembangataumajuekonominya, dimana pada gilirannya industri pariwisata merupakan suatu kenyataan ditengah-tengah industri lainnya. 14 No.PendapatPengertian Pariwisata 5.SchularddalamYoeti (1996:114) Pariwisataadalahsejumlahkegiatanyangdilakukan terutamayangadakaitannyalangsungberhubungan denganmasuknyakegiatanperekonomiansecara langsungberhubungandenganmaksudnya,adanya pendiamandanbergeraknyaorang-orangasingyang keluar masuk suatu kota, daerah atau negara. 6.Karyono (1997:15),Rangkaiankegiatanyangdilakukanmanusiabaik secaraperoranganmaupunkelompokdidalam wilayah negara sendiri atau negara lain. 7.Waluyo (2007)Usahajasapelayananyangmelayanikeperluan perjalananseseorang/kelompokkedestinasiwisata (tourism/travel/industry). 8.RichardSihitedalam MarpaungdanBahar( 2000:46-47) Suatuperjalananyangdilakukanoranguntuk sementarawaktu,yangdiselenggarakandarisuatu tempatketempatlainmeninggalkantempatnya semula,dengansuatuperencanaandandengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempatyangdikunjungi,tetapisemata-matauntuk menikmatikegiatanpertamsyaandanrekreasiatau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. 9.Undang-UndangNo.10 Tahun 2009 Kepariwisataanadalahkeseluruhankegiatanyang terkaitdenganpariwisatadanbersifatmultidimensi sertamultidisiplinyangmunculsebagaiwujud kebutuhansetiaporangdanNegarasertainteraksi antarawisatawandanmasyarakatsetemoat,sesame wisatawan,pemerintah,pemerintahdaaerahdan pengusaha.Sumber : Dikutip Tesis Wa Ode Almira Berdasarkan beberapa pengertian pariwisata di atas, dapat disimpulkan bahwa pariwisataadalahsuatukegiatanperjalananyangdilakukanolehseseorangatau lebihyangdiselenggarakandalamjangkawaktuyangpendekdarisuatutempatke tempatyanglain,denganmaksuduntukbertamasyaataurekreasi.Selainitu,dapat dikatakanbahwaorangyangmelakukanperjalanandalamberwisataakan memerlukan berbagai barang dan jasa sejak mereka pergi dari tempat asalnya sampai di tempat tujuan dan kembali lagi ke tempat asalnya.Munculnyaprodukbarangdanjasainidisebabkanadanyaaktivitasrekreasi yangdilakukanolehwisatawanyangjauhdaritempattinggalnya.Dalamhalini merekamembutuhkanpelayanantransportasi,akomodasi,catering,hiburan,dan pelayananlainnya.Jadi,produkindustripariwisataadalahkeseluruhanpelayanan 15 yangditerimaolehwisatawan,mulaimeningggalkantempattinggalnya(asal wisatawan)sampaipadatujuan(daerahtujuanwisata)dankembalilagikedaerah asalnya. Pariwisata dikatakan sebagai industri, karena di dalamnya terdapat berbagai aktivitasyangbisamenghasilkanprodukberupabarangdanjasa.Akantetapi, industri pariwisata tidak seperti pengertian industri pada umumnya, sehingga industri pariwisata disebut industri tanpa asap.Uraiandiatassejalandengankonsepindustripariwisatayangdikemukakan olehYoeti(1996:153)yangmenyatakan:Industripariwisataadalahkumpulandari macam-macamperusahaanyangsecarabersama-samamenghasilkanbarang-barang danjasa-jasa(goodsandservice)yangdibutuhkanwisatawanpadakhususnyadan travellerpadaumumnya,selamadalamperjalanannya.Berdasarkanbeberapa definisidiatas,dapatlahdikatakanbahwaindustripariwistaadalahkumpulandari bermacam-macamperusahaanyangsecarabersama-samamenghasilkanbarang-barangataujasa-jasayangdibutuhkanolehwisatawanmaupuntravellerselama dalam perjalanannya.2.2 Definisi Potensi Pariwisata Dalamdefinisipenulisakanmemberikanpengertianberdasarkan permasalahan yang akan dibahas antara lain : 1.Potensiwisataadalahkemampuandalamsuatuwilayahyangmungkindapat dimanfaatkanuntukpembangunan,mencakupalamdanmanusiasertahasil karya manusia itu sendiri (Sujali, 1989) 2.Potensiinternalobyekwisataadalahpotensiwisatayangdimilikiobyekitu sendiriyangmeliputikomponenkondisifisikobyek,kualitasobyek,dan dukungan bagi pengembangan (Sujali, 1989) 3.Potensieksternalobyekwisataadalahpotensiwisatayangmendukung pengembangansuatuobyekwisatayangterdiridariaksesibilitas,fasilitas penunjang, dan fasilitas pelengkap (Sujali, 1989). 16 4.Pengembanganadalahkegiatanuntukmemajukansuatutempatataudaerah yangdianggapperluditatasedemikianrupabaikdengancaramemelihara yang sudah berkembang atau menciptakan yang baru. 5.Obyek Wisata adalah suatu tempat dimana orang atau rombongan melakukan perjalanandenganmaksudmenyinggahiobyekkarenasangatmenarikbagi mereka.Misalnyaobyekwisatapantai,obyekwisataalam,obyekwisata sejarah dan sebagainya. 6.Faktor-faktoradalahsegalaaspek/unsuryangterkaitdenganpermasalahan-permasalahanyangterdapatpadasektorkepariwisataan,danpadaumumnya dibagimenjadifaktorpendukungsepertitersedianyaobyekwisatadandaya tarik wisata dan faktor penghambat seperti obyek wisata yang belum dikelola dengan baik, rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata,saranadanprasaranayangbelummemadai,keamananyang kurang mendukung dan sebagainya 7.SektorPariwisataadalahsegalasesuatuyangberhubungandenganwisata yaitukegiatanperjalananyangdilakukanuntukmenikmatiobyekdandaya tarikwisata,termasukpengusahaanobyeksertausaha-usahayangterkait dibidang pariwisata. 8. Strategiadalahrencana-rencanaataukebijakanyangdibuatdengancermat untukmemajukanataumengembangkansektorpariwisatasehinggadapat diperoleh hasil yang maksimal. 9.Kontribusisektorpariwisataadalahsumbanganyangdiberikanolehsektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah (PAD) 2.3 Definisi Pengembangan Pariwisata BerdasarkanKamusUmumBahasaIndonesia,TimPenyusunKamusPusat Bahasa (2002),pengertian pengembangan adalah : 1.Hal, cara atau hasil mengembangkan. 2.Proses atau cara, perbuatan mengembangkan ke sasaran yang dikehendaki. 17 Pengembangan diartikan sebagai usaha untuk menuju ke arah yang lebih baik, lebihluasataumeningkat(kamusWebster).Pengembanganpariwisatamenurut Pearce(1981:12)dapatdiartikansebagaiusahauntukmelengkapiatau meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat. Dalampengembanganpariwisata,terdapatfaktoryangdapatmenentukan keberhasilan pengembangan pariwisata (Yoeti : 1996) yaitu : 1.Tersedianya objek dan daya tarik wisata. 2.Adanya fasilitas accessibility yaitu sarana dan prasarana sehingga memungkinkan wisatawan mengunjungi suatu daerah atau kawasan wisata. 3.Tersedianyafasilitasamenitiesyaitusaranakepariwisataanyangdapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Agar pengembangan pariwisatadapat berkelanjutan, maka perlu diperhatikan kodeetikpengembanganpariwisatasepertiyangditetapkandalamkonferensi pariwisatatahun1999yangmengaturetikaglobalpariwisatauntukmenjamin sumberdayaalamyangmenjadisumberkehidupankepariwisataandanmelindungi lingkungan dari dampak burukkegiatan bisnis pariwisata (kartawan : 2004; Waluyo : 2007).Adapunkodeetikdalampengembanganpariwisataglobalini,dapatdilihat seperti penjelasan dibawah ini :1.KewajibanPemerintah a.Melakukanperlindunganterhadapwisatawandanpemberiankemudahan dalam penyediaan informasi. b.Penduduksetempatharusdiikutsertakandalamkegiatankepariwisataandan secara adil menikmati keuntungan ekonomi, sosial, dan budaya. c.Kebijakanpariwisataharusdiarahkansedemikianrupaagardapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. d.Kebijakandankegiatanpariwisataharusdiarahkandalamrangkaian:(a) penghormatan,perlindungan,pemeliharaanterhadapwarisankekayaanseni, arkeologi,budaya,monumen,tempatsuci,museum,tempatbersejarah;(b) kelangsunganhidupdanberkembangnyahasil-hasilbudaya,senitradisional dan seni rakyat. 18 e.Menjagakelestarianlingkunganalam,dalamperspektifpertumbuhan ekonomi yang sehat berkelanjutan dan berkesinambungan. 2.Kewajibandan hak usaha pariwisata a.Kewajiban : 1)Memberikaninformasiyangobjektiftentangtempat-tempattujuandan kondisi perjalanan pada para wisatawan. 2)Memperhatikankeamanan,keselamatandanmengusahakanadanya sistem asuransi bagi para wisatawan. 3)Harusmelakukanstuditentangdampakrencanapembangunanterhadap lingkunganhidup dan alam sekitar b.Hak : 1) Pajak-pajakdanbeban-bebankhususyangmemberatkanbagiindustri pariwisatasertamerugikandalampersainganharusdihapuskanatau diperbaiki secara bertahap. 2)Pengusahadanpenanammodalterutamadarikalanganperusahaankecil danmenengahberhakmendapatkemudahanaksesmemasukisektorwisata.3.Kewajiban dan Hak Masyarakat a.Kewajiban : Harusbelajaruntukmengertidanmenghormatiparawisatawanyang mengunjungi mereka.b.Hak : 1) Penduduk setempat harus diikutsertakan dalam kegiatan kepariwisataan, dan secaraadilmenikmatikeuntunganekonomis,sosialdanbudayayang mereka usahakan, dalam menciptakan lapangan pekerjaan. 2) Wisataalamdanwisataekosebagaibentukkegiatanpariwisatadapat memperkayadanmeningkatkanpenghasilan,apabiladikeloladengan menghormati lingkungan alamdan melibatkan penduduk setempat.19 Olehkarenaitu,dalampengembanganindustripariwisatadengan memperhatikanetikaglobalpariwisatadiatasharusmemperhatikanprinsip-prinsip pariwisatayangberkelanjutan,yaitupenggunaansumberdayaalamyang berkelanjutan,penurunankonsumsiberlebihandarisampah,mempertahankan keberagaman,integrasipariwisatadalamperencanaan,ekonomipendukung, melibatkan masyarakat lokal,konsultasi parastakeholder dan masyarakat, pelatihan staf, tanggung jawabpemasaran pariwisata melaluiNetworking, dan pelaksanaan penelitiantentangpariwisatadalammelahirkaninovasi-inovasibarukepariwisataan yang dapat dijadikan produk baru pariwisata (prastacosm : 2001; Sinclair et.al : 2003; Morrison et.al : 2004). Berdasarkanpengertiandiatasmengenaipengembanganpariwisata,dapat dijelaskanbahwapengembanganpariwisataadalahsuatubentukpembangunandari yang belum ada menjadi ada, dan yang sudah ada menjadi lebih baik dan berkualitas yangberkaitandengansektorkepariwisataandenganmemperhatikankodeetik pariwisataglobalyangtelahmenjadistandarddalampengembanganpariwisata. Pengembangan sendiri tidak lepas dari usaha pembangunan. Jadi, dengan memahami defenisi dari pembangunan, arti pengembangan lebih dapat dipahami 2.4 Community Based Tourism Sebagai Salah Satu Konsep Pengembangan PariwisataDengandilaksanakannyaotonomidaerah,makapengembangandan pembangunanobyekwisataatasdasarCBTiniadalahmerupakansalahsatutugas pemerintahdaerah,meskipuntetapdiupayakanagarhanyasampaisebatassebagai fasilitatoruntukmenarikinvestorswastamelakukankegiatan-kegiatantersebut. Event-event pariwisata harus disusun secara konsisten sehingga dapat dijadikan acuan para pelaku pariwisata menjual ke berbagai pasar pariwisata dunia. Tanpa event yang tetapdanberkualitasmakaakansulitmenarikpengunjungkelokasitersebut.Selain ituprasaranapariwisatapunharusditingkatkankualitasnyaterutamayangterkait dengan kesehatan, kebersihan, keamanan dan kenyamanan. 20 2.4.1Definisi Community Based TourismSuansri(2003:14)mendenifisikanCBTsebagaipariwisatayang memperhitungkanaspekberkelanjutanlingkungan,sosialdanbudaya.CBT merupakanalatbagipembangunankomunitasdankonservasilingkungan.Atau dengankatalainCBTmerupakanalatuntukmewujudkanpemabangunanpariwisata yang berkelanjutan. Nicole Hausler (2000) mengemukakan tentang definisi CBT yaitu : 1.Bentuk pariwisatayangmemberikan kesemptanpada masyarakat lokal untuk mengontrol dan terlibat dalam menajemen dalam pembangunan priwisata. 2.Masyarakatyangtidakterlibatlangsungdalamusaha-usahapariwisatajuga mendapatkan keuntungan. 3.Menuntutpemberdayaansecarapolitisdandemokratisisasidandistribusi keuntungan kepada communitas yang kurang beruntung di pedesaan. 2.4.2Prinsip Community Based Tourism Dalam definisi yang disampaikan Suansri, gagasan untuk memunculkan tools berparadigmabarudalampembangunanpariwisataadalahsemata-matauntuk menjaga keberlangsungan pariwisata itu sendiri. Untuk itu ada beberapa prinsip dasar CBT yang disampaikan Suansri (2003:12) dalam gagasannya yaitu : Mengakui,mendukungdanmengembangkankepemilikankomunitasdalam industri pariwisata Mengikutsertakan anggota komonitas dalam setiap aspek Mengembangkan kualitas hidup komonitasMenjamin berkelanjutan lingkunganMempertahankan keunikan karakter dan budaya pada komonitas Menghargai perbedaan budaya dan martabat manusia Mendistribusikan keuntungan secara adil kepada anggota komonitas Berperan dalam menentukan presentase pendapatan dalam proyek-proyek yang ada di komonitas 21 Suansri (2003) dan dari berbagai sumber lainya tentang konsep CBTmenyampaikan point-pointyangmerupakanaspekutamapengembanganCBTberupa6dimensi yaitu:Dimensi ekonomi, dengan indikator : oAdanya dana untuk penggembangan wisata berbasis masyarakatoTerciptanya lapangan pekerjaanoTimbulnyapendapatan masyarakat lokal Dimensi sosial dengan indiktor : oPeningkatan kualitas hidupoPeningkatan kebangaan komunitas oKesediaan dan kesiapan masyarakat Dimensi budaya dengan indikator : oMembantu berkembangnya pertukaran budaya oMendorong masyarakat untuk menghormati budaya yang berbeda oMengenalkan budaya lokal Dimensi lingkungan dengan indikator : oKepedulian akan perlunya konservasi oMengatur pembuangan sampah dan limbah oKetersediaan air bersih Dimensi politik dengan indikator : oMeningkatkan partisipsi dari penduduk lokal oPeningkatan kekuasaan komonitas yang lebih luas oMenjamin hak-hak dalam pengelolaan SDA Fasilitas Pendukung dengan indikator : oSarana dan prasarana pendukung Dengan enam dimensi ini dapat mengetahui kesedian dan kesiapan serta peran masyarakatdalamkonseppengembanganCBTsehinggadapatdibuatkankonsep yang efektif dalam pengembangan CBT di daerah tersebut. 22 CBT berkaitan erat dengan adanya partisipasi dari masyarakat local. Menurut Timothy(1999)partisipasimasyarakatdalampariwisataterdiridariduaperspektif yaitudalampartisipasilocaldalamprosespengambilankeputusandanpartisipasi localberkaitandengankeuntunganyangditerimamasyarakatdaripembangunan pariwisata. BerkaitandenganCBT,Timothymenggagasmodelnormativepartisipasi dalam pembangunan pariwisata di gambarkan dalam gambar berikut : Gambar. 2.1 Model Normatif Partisipasi Dalam Pembangunan Pariwisata 2.5 Pembagian Pariwisata Menurut Objeknya Pariwisata dapat dibagi berdasarkan konsepnya, sebagai berikut : 1.KonseppariwisataCBTjenispariwisatadimanaorang-oranguntukmelakukan perjalanandisebabkanolehkarenaadanyadayatarikdariseni-budayasuatu tempat atau daerah. 2.Pariwisatakesehatan,yaitutujuandaripadaorang-orangmelakukanperjalanan adalah untuk menyembuhkan suatu penyakit. Perencanaan Pariwisata Yang Partisipasi Mengikutsertakan masyarakat local dalam pengambilan keputusan Mengikutsertakan masyarakat local dalam menerima manfaat pariwisata Keinginan dan tujuan penduduk dalam pariwisata Mengikutsertakan Stakeholder Partisipasi dalam menerima manfaat pariwisata Pendidikan pariwisata bagi penduduk lokal 23 3.Pariwisata perdagangan, yaitu perjalanan wisatayang dikaitkan dengan kegiatan perdagangan anasional atau internasional. 4.Pariwisataolahraga,yaituperjalananyangtujuannyamenyaksikansuatupesta olahraga disuatu tempat atau Negara tertentu. 5.Pariwisatapolitik,yaitusuatuperjalananyangtujuannyamelihatsuatukejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu Negara. 6.Religional tourism, yaitu pariwisata dimana tujuannya perjalanan yang dilakukan adalah untuk melihat atau menyaksikan upacara-upacara keagamaan.(Mangagja, Ruhut 2010) 2.6 Partisipasi Masyarakat A.Pengertian dan Prinsip Partisipasi Masyarakat MenurutAch.WazirWs.,etal.(1999:29)partisipasibisadiartikansebagai keterlibatanseseorangsecarasadarkedalaminteraksisosialdalamsituasitertentu. Denganpengertianitu,seseorangbisaberpartisipasibilaiamenemukandirinya denganataudalamkelompok,melaluiberbagaiprosesberbagidenganoranglain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggungjawab bersama.PartisipasimasyarakatmenurutIsbandi(2007:27)adalahkeikutsertaan masyarakatdalamprosespengidentifikasianmasalahdanpotensiyangadadi masyarakat,pemilihandanpengambilankeputusantentangalternatifsolusiuntuk menanganimasalah,pelaksanaanupayamengatasimasalah,danketerlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.Mikkelsen (1999: 64) membagi partisipasi menjadi 6 (enam) pengertian, yaitu: 1.Partisipasiadalahkontribusisukareladarimasyarakatkepadaproyektanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan; 2.Partisipasiadalahpemekaan(membuatpeka)pihakmasyarakatuntuk meningkatkankemauanmenerimadankemampuanuntukmenanggapi proyek-proyek pembangunan; 3.Partisipasiadalahketerlibatansukarelaolehmasyarakatdalamperubahan yang ditentukannya sendiri; 24 4.Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang ataukelompokyangterkait,mengambilinisiatifdanmenggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu; 5.Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para stafyang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial; 6.Partisipasiadalahketerlibatanmasyarakatdalampembangunandiri, kehidupan, dan lingkungan mereka. Dari tiga pakar yang mengungkapkan definisi partisipasi di atas, dapat dibuat kesimpulanbahwapartisipasiadalahketerlibatanaktifdariseseorang,atau sekelompokorang(masyarakat)secarasadaruntukberkontribusisecarasukarela dalamprogrampembangunandanterlibatmulaidariperencanaan,pelaksanaan, monitoring sampai pada tahap evaluasi. B.Bentuk - Bentuk Partisipasi MenurutEffendi,partisipasiadaduabentuk,yaitupartisipasivertikaldan partisipasi horizontal. Partisipasivertikaladalahsuatubentukkondisitertentudalammasyarakat yang terlibat di dalamnya atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan mana masyarakat berada sebagai posisi bawahan. Partisipasihorizontaladalahdimanamasyarakatnyatidakmustahiluntuk mempunyaiprakarsadimanasetiapanggota/kelompokmasyarakat berpartisipasisecarahorizontalantarasatudenganyanglainnya,baikdalam melakukan usaha bersama, maupun dalam rangka melakukan kegiatan dengan pihaklain.menurutEffendisendiri,tentusajapartisipasisepertiini merupakantandapermulaantumbuhnyamasyarakatyangmampu berkembang secara mandiri Ada beberapa bentuk partisipasi yang dapat diberikan masyarakat dalam suatu programpembangunan,yaitupartisipasiuang,partisipasihartabenda,partisipasi 25 tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan partisipasi representatif. Dengan berbagai bentuk partisipasi yang telah disebutkan diatas, maka bentuk partisipasidapatdikelompokkanmenjadi2jenis,yaitubentukpartisipasiyang diberikandalambentuknyata(memilikiwujud)danjugabentukpartisipasiyang diberikan dalam bentuk tidak nyata (abstrak). Bentuk partisipasi yang nyata misalnya uang,hartabenda,tenagadanketerampilansedangkanbentukpartisipasiyangtidak nyataadalahpartisipasibuahpikiran,partisipasisosial,pengambilankeputusandan partisipasi representatif. Padapartisipasidalamprosespengambilankeputusan,masyarakatterlibat dalamsetiapdiskusi/forumdalamrangkauntukmengambilkeputusanyangterkait dengankepentinganbersama.Sedangkanpartisipasirepresentatifdilakukandengan cara memberikan kepercayaan/mandat kepada wakilnya yang duduk dalam organisasi ataupanitia.Penjelasanmengenaibentuk-bentukpartisipasidanbeberapaahliyang mengungkapkannya dapat dilihat dalam Tabel 2.2 Tabel 2.2 Pemikiran Tentang Bentuk Partisipasi Nama PakarPemikiran Tentang Bentuk Partisipasi (Hamijoyo,2007:21; Chapin,2002:43&Holil, 1980: 81) Partisipasiuangadalahbentukpartisipasiuntuk memperlancarusaha-usahabagipencapaiankebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan. (Hamijoyo,2007:21;Holil, 1980:81&Pasaribudan Simanjutak, 2005: 11) Partisipasihartabendaadalahpartisipasidalambentuk menyumbanghartabenda,biasanyaberupaalat-alat kerjaatau perkakas. (Hamijoyo,2007:21& PasaribudanSimanjutak, 2005: 11) Partisipasitenagaadalahpartisipasiyangdiberikan dalambentuktenagauntukpelaksanaanusaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program. (Hamijoyo,2007:21& PasaribudanSimanjutak, 2005: 11) Partisipasiketerampilan,yaitumemberikandorongan melaluiketerampilanyangdimilikinyakepadaanggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan maksud agar orang tersebut dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya. (Hamijoyo,2007:21& PasaribudanSimanjutak, Partisipasibuahpikiranadalahpartisipasiberupa sumbanganberupaide,pendapatataubuahpikiran 26 Nama PakarPemikiran Tentang Bentuk Partisipasi 2005: 11)konstruktif,baikuntukmenyusunprogrammaupun untukmemperlancarpelaksanaanprogramdanjuga untukmewujudkannyadenganmemberikanpengalaman danpengetahuangunamengembangkankegiatanyang diikutinya. (Hamijoyo,2007:21& PasaribudanSimanjutak, 2005: 11) Partisipasisosial,Partisipasijenisinidiberikanoleh partisipansebagaitandapaguyuban.Misalnyaarisan, menghadirikematian,danlainnyadandapatjuga sumbangan perhatian atau tanda kedekatan dalam rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi. (Chapin,2002:43&Holil, 1980: 81) Partisipasidalamprosespengambilankeputusan. Masyarakatterlibatdalamsetiapdiskusi/forumdalam rangkauntukmengambilkeputusanyangterkaitdengan kepentingan bersama. (Chapin,2002:43&Holil, 1980: 81) Partisipasirepresentatif.Partisipasiyangdilakukan dengancaramemberikankepercayaan/mandatkepada wakilnya yang duduk dalam organisasi atau panitia. Sumber : http://sacafirmansyah.wordpress.com/2009/06/05/partisipasi-masyarakat/ C.Prinsip-prinsip partisipasi SebagaimanatertuangdalamPanduanPelaksanaanPendekatanPartisipati yangdisusunolehDepartmentforInternationalDevelopment(DFID)(dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107) adalah: Cakupan :Semuaorangatauwakil-wakildarisemuakelompokyangterkena dampak dari hasil-hasil suatu keputusan atau proses proyek pembangunan. Kesetaraandankemitraan(EqualPartnership):Padadasarnyasetiaporang mempunyaiketerampilan,kemampuandanprakarsasertamempunyaihak untukmenggunakanprakarsatersebutterlibatdalamsetiapprosesguna membangundialogtanpamemperhitungkanjenjangdanstrukturmasing-masing pihak. Transparansi :Semuapihakharusdapatmenumbuhkembangkankomunikasi dan iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga menimbulkan dialog. Kesetaraankewenangan(SharingPower/EqualPowership) :Berbagaipihak yangterlibatharusdapatmenyeimbangkandistribusikewenangandan kekuasaan untuk menghindari terjadinya dominasi. 27 KesetaraanTanggungJawab(SharingResponsibility) :Berbagaipihak mempunyaitanggungjawabyangjelasdalamsetiapproseskarenaadanya kesetaraankewenangan(sharingpower)danketerlibatannyadalamproses pengambilan keputusan dan langkah-langkah selanjutnya. Pemberdayaan(Empowerment) :Keterlibatanberbagaipihaktidaklepasdari segalakekuatandankelemahanyangdimilikisetiappihak,sehinggamelalui keterlibatanaktifdalamsetiapproseskegiatan,terjadisuatuprosessaling belajar dan saling memberdayakan satu sama lain. Kerjasama : Diperlukan adanya kerja sama berbagai pihak yang terlibat untuk salingberbagikelebihangunamengurangiberbagaikelemahanyangada, khususnyayangberkaitandengankemampuansumberdayamanusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi) 2.7 Kebijakan Pariwisata 2.7.1Kebijakan Pariwisata Nasional Menurut Undang-Undang No. 10Tahun 2009 Tentang KepariwisataanBabI Pasal1;dinyatakanbahwawisataadalahkegiatanperjalananyangdilakukanoleh seseorangatausekelompokorangdenganmengunjungitempattertentuuntuktujuan rekreasi,pengembanganpribadiataumempelajarikeunikandayatarikwisatayang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Berdasarkanpenjelasandiatas,padadasarnyawisatamengandungunsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat sementara; (4)Perjalananituseluruhnyaatausebagianbertujuanuntukmenikmatiobyekdan daya tarik wisata.SedangkanpengertiandayatarikwisatamenurutUndang-undangNo.10 Tahun2009yaitusegalasuatuyangmemilikikeunikan,keindahan,dannilaiyang berupakeanekaragamankekayaanalam,budayadanhasilbuatanmanusiayang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata. 28 2.7.2Kebijakan Pariwisata Kabupaten Muna Peraturandaerah(PERDA)KabupatenMunaTAHUN2003TENTANG RENCANATATARUANGWILAYAHKABUPATENMUNABabVAlokasi PemanfaatanRuang(Bagian1)Pasal17butircmencakupKawasansekitar danau/wadukyangmeliputidaratansepanjangtepiandanau/wadukyanglebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau/waduk antara 50 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat, Bab V Arahan Pengembangan Kawasan Budidaya (Bagian2)Pasal20butiremencakuppariwisatadanPasalPasal25Kawasan Pariwisata sebagaiman tercantum pada butir e pasal 20. UntukKawasanWisataDanauNapabaledanDanauMotonunojugatelahdi keluarkanRencanaTataBangunanDanLingkungan(RTBL)dalamhal pengembanganKawasanKecamatanLohia,dantelahdikeluarkanSKBupati KabupatenMunadalamHalpembagianRetribusiyaitu75%masukkekasDesa Lohia dan 25% masuk kepemerintah daerah. Untuk mempromosikan potensi yang ada, maka perlu dilaksanakan even-even budayaberskalabesardiDesaitu.SebenarnyaevenbudayauntukDesaLohiadanDesaLakarintasudahadadandilakukanhanyasatutahunsatukaliyangdikenal dengannamaFestivalNapabale.Namun,darihasildariFestivaltersebutbelum memberikan pengaruh yang begitu besar dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.