1. eed
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 1. EED
1/23
1
PENYAKIT MATA LUARPENYAKIT MATA LUAR
dr. Dina Novita, SpM
Bagian Ilmu Kesehatan Mata FK UNDIP / RS Dr. Kariadi
SEMARANG
I. Palpebra dan Aparatus Lakrima
Palpebra
Penyakit yang sering dijumpai :
1. Infeksi dan inflamasi palpebra
a. Hordeolum
a.1. Hordeolum Internum :infeksi Kelenjar meibom
Kuman penyebab : Stapilokokus
Terapi : - Kompres hangat
- Salep anti biotika (untuk gram )
- Insisi tegak lurus margo palpebra.
-
7/24/2019 1. EED
2/23
2
a.2. Hordeolum Eksternum : infeksi kelenjar Zeis & MollKuman penyebab : Stapilokokus
Terapi : - Kompres Hangat- Salep Anti biotika
- Insisi Sejajar Lipatan Kulit
Hordeolum internum Hordeolum eksternum
b. Chalazion
Radang kronik graunulomatosa kel. meibom
(Steril, Idiopatik)
Th/ eksisi dan curetage
-
7/24/2019 1. EED
3/23
3
c. Blefaritis anterior- Ulseratif Stapilokokus- Seboroik Pityrosporum ovale
Terapi : - Kebersihan muka
- Salep anti biotika (gram )
- Digosok cotton Aplicator
e. Blefaritis Posterior
Penyebab : Disfungsi kelenjar meibom
Terapi :
- Tetrasiklin 250 mg 2 x /hari
Atau erytromycin 250mg 3x/hari 2 minggu
- Topikal : Steroid ringan
- Menekan kelenjar meibom pada palpebra
-
7/24/2019 1. EED
4/23
4
Aparatus lakrima
1. Radang glandula lakrimalis (dakrio adenitis)
- Akut : Komplikasi dari gondong, campak,influenza
(pada anak)
- Kronis
Infiltrasi limfosit (dewasa)
Lympoma, leukemia
Tuberkulosis
Klinis : Pembengkakan daerah margo orbitalis
superior lateral, nyeri tekanan, kemerahan.Th/ Antibiotika sistemik pada infeksi bakteri
2. Sumbatan pada saluran air mataa. Kelainan kongenital (Dakriostenosis)b. Radang (Dakriosistitis)
Akut : penyebab :- H. Influenza (bayi)- S. aureus /Streptokokus B haemolitikus (dwsa)
Kronis :- Streptokokus pneumonie
- Kandida AlbikansKlinis :- Bengkak, nyeri daerah sakus lakrimalis (sudut
mata medial bawah)- Keluar skret dari pungtum lakrimalisTerapi :- Sistemik Antibiotik
- Tetes mata Antibiotik- Spoeling
-
7/24/2019 1. EED
5/23
5
3. Gangguan lapisan air mata (tear film)
untuk menjaga kelembaban mata korneadiperlukan adanya lapisan air mata, yg t.a :
a. Lap. mucin, paling bawah, dihasilkan sel.goblet
b. Lap. air mata, ditengah, paling tebal, dihasilkan
kelenjar lakrima.
c. Lap. lipid / lemak, paling atas untuk mencegah
penguapan, dihasilkan kelenjar meibom
Bila terjadi gangguan, mata menjadi kering dan kornea
mudah erosi (Kerato konjugtivitis sicca).
Terapi :Air mata buatan tanpa zat pengawet.
Salep mata waktu tidur.
II. KONJUNGTIVA1. Radang:
KonjungtivitisPenyebab Utama :
a. Bakteri
b. Klamidia
c. Virus
d. Alergi
e. Jamur (Jarang)
Tanda klinis umum :
Hiperemi Konjungtival injeksi
Lakrimasi
Eksudasi (sekret)
Palpebra bengkak (Pseudoptosis)
Chemosis (edem Konjungtiva)
Papil hypertrofi, Folikel (tidak selalu)
-
7/24/2019 1. EED
6/23
6
Hipertrofi papil folikel
Laboratorium : Diambil Sekret mata
Pengecatan gram Kuman penyebab
Pengecatan giemsa Sitologi konjungtiva.
Diagnosis berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorium
Terapi sesuaikan dengan kausa
Konjungtivitis bakterialis
1. Konjungtivitis gonoroika (hiperakut purulen)
Penyebab : Neisceria gonoroika
Stadium Infiltratif : 1 3 hari
Stadium supuratif : 3 7 hari
Komplikasi : ulkus kornea / perforasi.
Terapi : - Tetes garamycin / jam atau tetes PP15.000 IU / jam
- Inj PP / Garamycin
- Bersihkan Sekret tiap jam
- Isolasi (sangat Infeksius)
-
7/24/2019 1. EED
7/23
7
2. Konjungtivitis kataralis (akut mukopurulen)
Penyebab :
- Steptokokus pneumonie
- Haemophylus influenzae
- Stapilokokus
3. Konjungtivitis kronis bakterialis
Penyebab : Berhubungan dengan
- Dakrio Stenosis
- Blefaritis
Lab. :
- Bakteri ( + )
- P. M. N
Konjungtivitis oleh karena klamidia trachoma
Penyebab : Klamidia trachomatis.
Stadium (klinis)
1. Prefolikel
2. Folikel
3. Sikatrik
4. Sanata
Komplikasi :
- Entropion, Trikiasis Erosi kornea Infeksi Sikatrik
Klinis :
- Folikel terutama daerah palpebra superior
- Patognomonies : Herberts pits (Lekukan kecil sekitar limbus)
-
7/24/2019 1. EED
8/23
8
Herbert pits
Lab : Inclusion bodies (Giemsa)
- Flourescen antibodi
- Enzim imuno assay test
Terapi : Tetrasiklin 1 1,5 Gram / Hari 3 4 minggu atau
Doxycciclin 100 Mg / hari 3 minggu.
Zalf tetra atau erytromicin selama 6 minggu
Bila ada entrropion Tarsotomi
-
7/24/2019 1. EED
9/23
9
Konjungtivitis virus
InfektiusEpidemi/Pandemi
Penyebab : Adenovirus Type 3, 4, 7, 8.
Klinis :
- Folikel daerah palpebra superior.
- Pembesaran kelenjar limfe preaurikuler.
Lab :
- Bakteri (-)
- Sel Mononukleus (+).
Terapi : - Self Limiting- Kompres dingin.
- Istirahat.
Konjungtivitis Alergi
1. Vernal konjungtivitis
Pada usia anak sampai dewasa muda lebih sering pd laki-laki.
Klinis : Cobble Stone,
Hipertropi papil berbentuk seperti batu kali (Poligonal).
Trantas Dots pada daerah limbus (bintik- bintik warna putih)
Terapi :
- Cromolin sodium.
- Hati-hati dengan pemberian Topikal Steroid Komplikasi
jangka panjang glaukoma dan katarak.
-
7/24/2019 1. EED
10/23
10
Trantas dotCobble stone
2. Phlictenulosis
- Delayed hypersensitivity thd : protein kuman tuberkolosis,
stapilokokus, Protein cacing askaris.
- Tampak bintik warna putih diameter 1 3 mm yang
dikelilingi pembuluh darah dekat limbus.
- Terapi : steroid topikal dan cari kausa.
-
7/24/2019 1. EED
11/23
11
Degenerasi konjungtiva
Pterigium : Lipatan konjungtiva berbentuk segitiga dengan
puncak kearah limbus.
Kausa : Rangsangan angin, debu, dan sinar matahari.Terapi : Ekstirpasi
Anatomi / Histologi
5 lapisan :
- Epitel
- Membrana Bowman
- Stroma
- Membrana Descemet
- Endotel.
KORNEA
-
7/24/2019 1. EED
12/23
12
FISIOLOGI
- Sebagai media refrakta (+ 45 D )
- Pelindung / dinding bola mata.
- Kejernihan kornea dipertahankan oleh :
* Kondisi dehidrasi relatif
* Susunan sel / serat kolagen yang teratur
* Tidak adanya pembuluh darah (avaskuler)
Kelainan Kornea
1. Erosi : Lepasnya epitel tanpa / belum ada infeksi
2. Infiltrat : Sebukan sel radang
a. Superfisial : disertai kerusakan epitel Fluoresin tes positif.
b. Profunda : Didaerah stroma Fluoresin tes negatif.
- Warna putih abu-abu,
- bentuk bervariasi,- batas tidak tegas,
- disertai tanda radang.
A. Erosi B. Infiltrat superfisial
-
7/24/2019 1. EED
13/23
13
3. Edem : Kornea tampak suram
Penyebab : - Radang / Infeksi
- Kerusakan Endotel
- Tekanan bola mata tinggi.
4. Sikatriks : Jaringan parut
Fluoresin tes (-)
- Warna putih,
- Batas tegas,
- tanpa tanda radang.
ketebalan bertingkat : Nebula,
makula,
lekoma (paling tebal).
Keratitis / Radang kornea
Epitel kornea merupakan pelindung yang baik, bila terjadi trauma
epitel rusak mudah infeksi.
Gejala keratitis :
- Visus menurun
- Silau/ Fotofobi
- Lakrimasi / Sensasi benda asing
Tanda keratitis :
- Silier injeksi
- Kornea edem
- Infiltrat : - Superfisial
- Profunda
- Sekret (-) kecuali infeksi kuman pyogenik.
-
7/24/2019 1. EED
14/23
14
Keratitis dapat berlanjut menjadi ulkus kornea, yaitu bila terbentuk
jaringan nekrosis, yang kemudian lepas, sehingga terjadidiskontinuitas jaringan.
Penyebab Keratitis :
1. Keratitis bakterialis.
Yang paling berat disebabkan oleh bakteri pyogenik.
a. Pneumokokus (Streptokokus Pneumonie)
Inkubasi 24 48 Jam.
Infiltrat warna abu-abu
Ulkus berbatas tegas cenderung meluas kesentral dgn
cepat (Ulkus Serpigenosa akut)
Mudah terbentuk hipopion (pus dlm COA)
Laboratorium : Kuman diplokokus gram (+)
Terapi : moxifloxacin, gatifloxacin, cefazolin;
pilihan kedua : levofloxacin, penicilin G, vancomicin
Terbaik : Sensitivity Test
b. Pseudomonas AeruginosaInkubasi kurang dari 24 jam (+ 6 8 jam )
Infiltrat warna kehijauan
Nyeri Hebat
Cepat meluas kesegala arah (oleh enzim proteolitik)
Dapat mengakibatkan perforasi kornea dan infeksi intraokuler yg berat
Kornea tampak luluh dan menonjol
Hipopion ( + + )
Sering disebabkan oleh pemakaian soft contact lens (tu extended wear)
Lab : Kuman bentuk batang gram negatifTerapi : - moxifloxacin
- gatifloxacin- Ciprofloxacin
- Tobramisin
- Gentamisin
-
7/24/2019 1. EED
15/23
15
c. Gonokokus
Kelanjutan dari Konjungtivitis GonorhoeGambaran khas : Ulkus daerah jam 12 cepat perforasi
meskipun kecil.
Lab : Kuman Diplokokus gram ( - ) intraseluler
Terapi : Garamycin / Penicilin G
d. Streptokokus B Haemolitikus
Gambaran tidak khas
Sekitar ulkus terdapat infiltrat dan edem
Lab : Kuman Kokus gram ( + ) berbentuk rantai
(berderet)
Terapi : moxifloxacin, gatifloxacin, cefazolin;
pilihan kedua : levofloxacin, penicillin G,
vancomicin
-
7/24/2019 1. EED
16/23
16
2. Keratitis oleh karena jamur
- Banyak didaerah pedesaan / pertanian
- Pada penderita pengguna steroid topikal jangka panjang
- Klinis
indolent
Warna infiltrat abu-abu, dgn tepi ireguler
Sering disertai hipopion ( inflamasi pd bola mata yang berat )
Lesi Satelit
Khas : bercak di endotel (endothelilal plaque) pada dasar ulkus,
disertai uveitis anterior yang berat dan abses kornea.
Laboratorium : dari scraping ditemukan :
- Candida ( bentuk pseudohyphae / yeast ) seperti
untaian manik-manik.
- Fusarium / aspergilus : bentuk hyphae seperti benang.
Terapi :
- Candida (yeast) : Ampotericin B 0.15 % / vorikonazole
Oral : Flukonazole 200400 mg/hari- Fusarium / aspergillus : Natamicin 5 % / vorikonazole
oral : ketokonazole 200600 mg/hari.
broad spectrum (oral) : itrakonazole 200 mg /hari
-
7/24/2019 1. EED
17/23
17
3. Keratitis oleh karena virus
Keratitis herpes s implekDua bentuk gambaran klinis
a. Primer : Vesikel pada palpebra dan konjungtiva
kadang kadang kornea ikut terlibat
Umumnya : pada anak-anak, self limiting
b. Rekuren
Dipacu : Demam
Paparan sinar ultra violet
Trauma
Stress Psikis
Siklus MenstruasiSteroid Topikal / Sistemik
Umumnya unilateral ( + 4 6 % bilateral )
Bersifat kronis residif
Gambaran Infiltrat :
Superfisial : Pungtata, Filamentosa, Dendritika, Geografika.
Profunda : Disciformis ( Diskus = cakram )
Infeksi yang berat : Meta Herpetika
Keratitis filamentosa HSV Keratitis dendritik HSV
-
7/24/2019 1. EED
18/23
18
Keratitis geografika HSV Keratitis disciformis HSV
Diagnosis :
- Klinis : Gambaran khas Dendrit / Geografik
Sensibilitas kornea menurun.
- Lab: scraping dari sel epitel kornea atau cairan dari lesi kulit
Multinucleated Giant Cells
- PCR
Terapi :
- Debridement
- Topikal : idoxuridine (toxic), trifluridine (toxic) , vidarabine,
acyclovir
- Oral : acyclovir 5 x 400 mg ; famcyclovir, valacyclovir
Hati hati dengan penggunaan topikal steroid ! penipisan
kornea, perforasi
-
7/24/2019 1. EED
19/23
19
Herpes Zoster Oftalmikus
Infeksi Virus Herpes Zoster pada daerah Dermatom Nervus Oftalmikus
( cabang pertama N. Trigeminus )
Gambaran Klinis : Vesikel daerah kelopak mata sampai dahi dan hidung
disertai rasa nyeri hebat.
Waspada bila lesi sampai ujung hidung N. Nasosiliaris komplikasi
uveitis anterior.
Terapi :
- Aclycovir oral 5 x 800 mg (10 - 14 hari ) atau famcyclovir 3 x
500 mg atau valacyclovir 3 x 1000 mg (selama 10 hari)
diberikan sedini mungkin (3 hari sesudah ada makulo papula )
- Steroid topikal bila ada keratitis stromal / uveitis
-
7/24/2019 1. EED
20/23
20
Ulkus Kornea PeriferUmumnya sebagai reaksi imunologik.
1. Ulkus Marginal is
proses non infeksi, akibat dari sensitisasi thd produk dari bakteri,
-reaksi dari Ab pembuluh darah limbus dan Ag pd epitel kornea.
- Sebagai kelanjutan dari blepharokonjungtivitis stapilokokus /
konjungtivitis Haemophylus Aegyptius.
- Ulkus daerah perifer , btk oval /linear , terpisah dari limbus oleh
lucid interval (daerah yang jernih dekat limbus)
- Rasa nyeri berat
Terapi : Steroid Topikal
mengobati Kausa
2. Ulkus Mooren.
Penyebab tak diketahui, diduga autoimun.
Rasa nyeri (+)
Ulkus menggaung dan melingkar sekeliling limbus.
Steroid dan Antibiotik tidak memberi hasil memuaskan.
Terapi : Peritomi (eksisi konjungtiva sekeliling limbus + 2 mm)
-
7/24/2019 1. EED
21/23
21
3. Keratokonjungtivitis fliktenularis.
rx hipersensitivitas, bs thd S aureus atau M tuberculosisPhlycten : kumpulan limfosit, monosit, makrophag, neutrofil.
Terapi : Steroid Topikal, cari kausa.
Sklera
Jaringan ikat fibrous, padat, relatif avaskuler warna putih bagian luar
dilapisi episklera yaitu suatu jaringan ikat elastik yang kaya pembuluh
darah untuk memberi nutrisi sklera.
Kelainan Sklera :
1. Blue Sclera suatu kelainan kongenital, sklera tipis sehingga
uvea membayang.
2. Sklerektasia : Sklera menipis akibat kenaikan tekanan intra okuler
sejak usia dini atau akibat radang dan trauma.
3. Stafiloma Sklera
Tampak penonjolan sklera disertai uvea.
Umumnya didaerah interkalare
4. Radang : Episkleritis dan Skleritis
-
7/24/2019 1. EED
22/23
22
Episkleritis
Kausa tidak diketahui, diduga hipersensitifitas.
Berhubungan dgn kelainan lokal atau sistemik seperti ocular rosacea,
atopik, gout, infeksi atau penyakit kolagen vaskuler.
> dewasa muda, usia dekade 3 4
> 3 x 2/3 kasus : unilateral
Klinis : merah, nyeri, fotofobi. Lakrimasi
Dpt berupa injeksi episkera yg difus atau noduler
Terapi : topikal / sistemik NSAID atau steroid
Cari kausa
Episkleritis noduler
Skleritis- Berhubungan dgn proses imunologis atau infeksi, seperti Rheumatoid
arthritis, TB, sifilis perlu px lab
-Sangat nyeri
- > , usia dekade 5 6- 2/3 kasus : unilateral
Klinis : dpt tjd penurunan visus, dpt brp penonjolan / nodul warna ungu
atau difus
Terapi : sistemik & topikal NSAID atau steroid
Cari kausa
Skleritis anterior noduler Skleritis anterior difusa
-
7/24/2019 1. EED
23/23
Skleritis
Rasa nyeri (+)Warna keunguan pd sklera, dpt berupa penonjolan / nodul atau atau
difus
Terapi : topikal / sistemik NSAID atau Steroid
Cari kausa
Skleritis anterior difusaSkleritis anterior noduler