%$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+bab ii kerangka ekonomi makro daerah 2.1 kondisi...

31
KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAITAHUN 2018

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Page 2: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

NOTA KESEPAKATAN ANTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAIDENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

NOMOR : 1 0 1 /2 4 8 /BAPPEDANOMOR : 172 / 18 /PB -D P R D /2017TANGGAL : 08 NOVEMBER 2017

TENTANG

KEBIJAKAN UMUMANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2018

Yang b e rta n d a tan g an di baw ah ini:1. a. Nam a

J a b a ta n A lam at K antor

b. N am a J a b a ta n A lam at K antor

YUDAS SABAGGALET.B upati K epulauan M entawai J l. Raya T uapeja t KM 5 T uapejat KORTANIUS SABELEAKE.W akil B upati K epulauan M entawai J l. Raya T uapeja t KM 5 T uapejat

B ertindak se lak u d an a ta s n am a P em erin tah K abupaten K epulauan M entawai, se lan ju tn y a d iseb u t sebagai PIHAK PERTAMA.

2. a. Nam aJ a b a ta n A lam at K antor

b. N am a J a b a ta n A lam at K antor

c. Nam a J a b a ta n A lam at K antor

: YOSEP, A.Md.: K etua DPRD K abupaten K epulauan M entawai : J l. Raya T uapeja t KM 4 T uapejat : JAKOP SAGURUK, S. E.: Wakil K etua DPRD K epulauan M entawai : JL Raya T uapeja t KM 4 T uapejat : NIKANOR SAGURUK, S.T h., M.Si.: Wakil K etua DPRD K epulauan M entawai : J l. Raya T uapeja t KM 4 T uapejat

Sebagai P im pinan DPRD bertin d ak se laku d an a ta s n am a Dewan Perw akilan R akyat D aerah (DPRD) K abupaten K epulauan M entawai, se lan ju tnya d iseb u t sebagai PIHAK KEDUA.

Page 3: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

D engan ini m en y a tak an bahw a dalam rangka p e n y u su n an Anggaran P endapatan d an B elanja D aerah (APBD) d iperlukan K ebijakan U m um APBD yang d isepaka ti b e rsam a a n ta ra DPRD dengan Pem erin tah D aerah u n tu k se lan ju tnya d ijad ikan sebagai d a sa r p en y u su n an Prioritas dan Plafon A nggaran S em en ta ra APBD T ahun A nggaran 2018.

B erdasarkan hal te rse b u t di a ta s , p a ra p ihak sep ak a t te rh ad ap Kebijakan Um um APBD K abupaten K epulauan M entawai yang m eliputi a su m si- a sum si d a sa r da lam p e n y u su n an R ancangan A nggaran P endapatan dan B elanja D aerah (RAPBD) T ahun A nggaran 2018. K ebijakan pendapa tan , belanja d an pem biayaan d aerah m enjadi d a sa r dalam p e n y u su n an Prioritas dan Plafon A nggaran S em en ta ra d an RAPBD T ahun A nggaran 2018.

Secara lengkap K ebijakan U m um APBD K abupaten K epulauan M entawai T ahun A nggaran 2018 d isu su n dalam lam piran yang m enjadi sa tu k e sa tu an yang tidak te rp isa h k an dengan Nota K esepakatan ini.

D em ikian Nota K esepakatan ini d ib u a t u n tu k d ijad ikan d a sa r dalam p en y u su n an Prio ritas d an Plafon A nggaran S em en tara (PPAS) T ahun A nggaran 2018.

T uapejat, November 2017

PEMERINTAHPIMPINAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

selaku,PIHAK KEDUA

NIKANOR SAGURUK. S.Th., M.Si. WAKIL KETUA

Page 4: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018 DAFTAR ISI

iii

DAFTAR ISI

Nota Kesepakatan ........................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum APBD ....................................... 2

1.3 Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum APBD ............................. 3

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH ......................................... 6

2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah ........................................................... 6

2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai ..................... 6

2.1.1.1 Pertumbuhan Ekonomi .................................................. 6

2.1.1.2 Pendapatan Per Kapita ................................................... 8

2.1.1.3 Inflasi ............................................................................. 9

2.2 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ....................................................... 10

BAB III ASUMSI–ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) ...... 12

3.1 Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD ............................................... 12

3.2 Asumsi-Asumsi Lainnya ...................................................................... 13

BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA

DAN PEMBIAYAAN DAERAH ........................................................ 14

4.1 Kebijakan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah .................... 15

4.1.1 Pendapatan Daerah .................................................................... 15

4.1.2 Belanja Daerah .......................................................................... 16

4.1.3 Pembiayaan Daerah ................................................................... 17

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 21

Page 5: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

1

Page 6: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

PENDAHULUAN

1

KEBIJAKAN UMUM

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan suatu daerah dilaksanakan dengan memanfaatkan

sumber daya yang dimiliki dengan tujuan untuk meningkatan

kesejahteraan masyarakat, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan

kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pelayanan publik, berdaya

saing, tentunya dalam upaya membangun manusia seutuhnya.

Pembangunan daerah yang baik didasarkan pada perencanaan yang

bertumpu pada penetapan prioritas pembangunan berbasiskan pada

kebutuhan masyarakat.

Kebijakan pembangunan tahunan yang didukung oleh

penganggaran dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD (KUA), yang

merupakan implementasi dari RKPD, sebagai acuan dalam

penyusunan Plafon dan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) dan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

Secara teknis, sesuai ketentuan dalam Pasal 85 Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Page 7: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

PENDAHULUAN

2

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dinyatakan bahwa rancangan

KUA memuat; kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan

APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah,

kebijakan pembiayaan daerah dan strategi pencapaiannya. Selanjutnya

dalam pasal 87 ayat (1) disebutkan bahwa rancangan KUA

disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD untuk dibahas dalam

pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) ditetapkan dengan Nota

Kesepakatan antara kepala daerah dengan DPRD, sehingga Kebijakan

Umum Anggaran (KUA) akan menjadi dokumen yang secara politis

menjembatani Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten

Kepulauan Mentawai Tahun 2018 dengan penyusunan RAPBD

Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Anggaran 2018 sebagai

dokumen penganggaran daerah yang menggambarkan kondisi

keuangan daerah dari sisi pendapatan, belanja dan pembiayaan

daerah.

1.2 Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum APBD

Tujuan dari penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)

Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2018 adalah:

1. Memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan pada tahun 2018 agar berdayaguna dan

berhasilguna.

Page 8: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

PENDAHULUAN

3

2. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif,

efisien, berkeadilan dan berkelanjutan dalam rangka

pelaksanaan pembangunan tahunan daerah.

3. Meningkatkan koordinasi antara eksekutif dan legislatif dalam

memantapkan penyusunan perencanaan anggaran yang transparan

dan akuntabel.

4. Sebagai pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS) dan RAPBD Kabupaten Kepulauan

Mentawai Tahun 2018.

1.3 Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum APBD

Dasar hukum penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)

Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2018 sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Kepulauan Mentawai, sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2000;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

Page 9: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

PENDAHULUAN

4

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan;

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2017;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Page 10: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

PENDAHULUAN

5

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan

Daerah Tahun 2018;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 33

Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor 2 Tahun

2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Daerah;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor 3 Tahun

2015 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten

Kepulauan Mentawai Tahun 2015-2035.

21. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor 47

Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah.

Page 11: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

1

Page 12: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

6

BAB II

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah

2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai

Situasi ekonomi global yang mempengaruhi kondisi ekonomi

nasional tentunya memberikan dampak terhadap pertumbuhan

ekonomi di daerah. Kondisi ekonomi daerah tidak terlepas dari kondisi

ekonomi nasional, begitu juga berbagai kebijakan nasional terutama

kebijakan transfer keuangan daerah sangat mempengaruhi pergerakan

pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal ini disebabkan oleh begitu

besarnya ketergantungan pemerintah daerah terhadap transfer

keuangan sebagai sumber pendapatan daerah.

2.1.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pembangunan ekonomi daerah dapat dicapai melalui suatu proses

pemerintah daerah mengelola sumber daya dengan melibatkan seluruh

stakeholder untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi)

dalam wilayah tersebut. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah

mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis

peluang kerja untuk masyarakat daerah. Untuk mencapai tujuan

tesebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus secara bersama-

sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu,

pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakat dan dengan

menggunakan sumber daya yang ada harus memperkirakan potensi

Page 13: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

7

sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun

perekonomian daerah.

Salah satu indikator untuk melihat perkembangan ekonomi

masyarakat adalah melalui laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses kenaikan

kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam

bentuk kenaikan pendapatan. Adanya pertumbuhan ekonomi

merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu

wilayah/daerah bahkan nasional. Laju pertumbuhan ekonomi dapat

mengukur secara tepat, apakah perekonomian suatu daerah sedang

menyusut atau menguat.

Gambar 2.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Provinsi Sumatera Barat

dan Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012-2017

Ket: * = angka sementara

** = angka sangat sementara

Sumber: Badan Pusat Statistik, (diolah)

Perkiraan kondisi ekonomi daerah masih relatif kondusif seiring

dengan perkembangan laju pertumbuhan nasional dan Propinsi

6.03

5.58

5.024.7

5.02

5.1

6.31

6.02

5.85

5.46

5.26

6.18

5.37

5.77

5.58

5.155.25

5.42

4.6

4.8

5

5.2

5.4

5.6

5.8

6

6.2

6.4

2012 2013 2014 2015 2016* 2017**

Nasional Sumatera Barat Kepulauan Mentawai

Page 14: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

8

Sumatera Barat yang mengalami kenaikan tren positif. Tren kenaikan

laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai mulai

tampak pada kurun waktu 2015-2017, yaitu 5.25 persen pada tahun

2015 naik menjadi 5,42 persen pada tahun 2017. Pencapaian ini masih

berada dibawah pencapaian laju pertumbuhan ekonomi Propinsi

Sumatera Barat.

Pertumbuhan positif dengan tren kenaikan ini didorong oleh

kontribusi sektoral pertanian yang masih mendominasi PDRB

Kabupaten Kepulauan Mentawai sekitar 50 persen, begitu juga

pertumbuhan sektor lain seperti sektor perdagangan dan konstruksi

yang masing-masing lebih dari 10 persen.

2.1.1.2 Pendapatan Per Kapita

Pertumbuhan ekonomi yang mengalami kenaikan akan

berdampak pada kenaikan pendapatan perkapita suatu daerah dan

menjadi salah satu indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pendapatan per kapita menunjukkan besarnya pendapatan rata-rata

penduduk suatu daerah.

Seiring dengan perkembangan positif pertumbuhan ekonomi

tahun 2016 dan proyeksi tahun 2017, pendapatan per kapita juga

mengalami tren kenaikan dalam kurun waktu 2012-2017.

Perkembangan pencapaian pendapatan per kapita Kepulauan

Mentawai masih berada di bawah pencapaian pendapatan per kapita

nasional.

Page 15: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

9

Gambar 2.2 Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Kepulauan Mentawai

Provinsi Sumatera Barat dan Nasional, 2012-2017

Ket: * = angka sementara

** = angka sangat sementara

Sumber: Badan Pusat Statistik, (diolah)

2.1.1.3 Inflasi

Inflasi menunjukkan keadaan kenaikan harga barang secara

umum dan terus menerus yang disebabkan berbagai faktor.

Perkembangan inflasi dapat menunjukkan kondisi ekonomi suatu

daerah, inflasi yang tinggi dapat berefek negatif pada perkembangan

ekonomi daerah karena akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

Inflasi yang baik adalah inflasi yang terjaga pada kisaran kurang dari 2

digit (<10).

Kondisi perkembangan inflasi Kabupaten Kepulauan Mentawai

hingga tahun 2017 diproyeksikan mengalami penurunan hingga tahun

2017 inflasi Kepulauan Mentawai mencapai 6,5 persen. Inflasi

Kabupaten Kepulauan Mentawai masih berada di atas pencapaian

inflasi nasional dan Propinsi Sumatera Barat. Masih tingginya inflasi

35.11

38.25

41.8143.6

47.96

51.86

26.3

29.00

32.634.41

37.65

41.17

30.12

32.37

35.83

39.68

43.50

48.01

26

31

36

41

46

51

2012 2013 2014 2015 2016* 2017**

Nasional Sumatera Barat Kepulauan Mentawai

Page 16: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

10

Kepulauan Mentawai salah satunya dikarenakan oleh biaya distribusi

barang dan jasa yang tinggi, namun inflasi Kepulauan Mentawai masih

dikatakan normal jarena masih berada kurang dari 10 persen.

Gambar 2.3 Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Kepulauan Mentawai

Provinsi Sumatera Barat dan Nasional, 2012-2017

Ket: * = angka sementara ** = angka sangat sementara Sumber: Badan Pusat Statistik, (diolah)

2.2 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Arah kebijakan ekonomi daerah disusun berdasarkan dari hasil

analisa kondisi ekonomi baik eksternal maupun internal, tentunya juga

harus sejalan dengan arah kebijakan pembangunan ekonomi

pemerintah pusat dan Propinsi Sumatera Barat. Proses perencanaan

menjadi bagian terpenting dalam menyusun arah kebijakan ekonomi

daerah yang selanjutnya akan mempengaruhi proses penganggaran.

Kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai

tahun 2018 diarahkan pada memantapkan pembangunan

infrastruktur untuk pembangunan ekonomi yang berkualitas

4.3

8.388.36

3.353.02

1.67

4.16

10.87

11.9

1.08

4.89

3.82

4.90

5.927.18

6.71 6.676.50

1

3

5

7

9

11

2012 2013 2014 2015 2016* 2017**

Nasional Sumatera Barat Kab. Kepulauan Mentawai

Page 17: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

11

dimaksudkan agar ketersediaan infrastruktur mampu menggerakkan

roda pembangunan ekonomi masyarakat. Infrastruktur yang sudah

tersedia baik dari segi kualitas dan kuantitas akan berdampak pada

pertama sektor ekonomi, yaitu sektor pertanian, perikanan,

perdagangan berupa mobilisasi komoditi masyarakat, sektor pariwisata

(meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan), mendorong investasi

(memperkecil biaya produksi), kedua sosial, yaitu terbukanya akses

masyarakat dalam menikmati dunia pendidikan dan kesehatan. Secara

agregat dampak yang dihasilkan dari ketersediaan infrastruktur adalah

peningkatan ekonomi masyarakat Mentawai.

Page 18: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

1

Page 19: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

ASUMSI–ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN

DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

12

BAB III

ASUMSI–ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

3.1 Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

Menetapkan asumsi makro kebijakan pembanguan daerah

tentunya harus hati-hati, terukur dan rasional. Asumsi makro

pembangunan daerah yang memperhatikan keadaan eksternal dan

internal daerah baik di tingkat pemerintah pusat maupun di

pemerintah daerah.

Asumsi makro di tingkat nasional yang menjadi tolok ukur daerah

dalam memproyeksikan indikator perekonomian di daerah adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Indonesia, 2018

Indikator 2017

2018 APBN-P Outlook

Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,1-5,3 5,1 5,2-5,6

Inflasi (%) 4 4 2,5-4,5

Tingkat Bunga SPN 3 Bulan (%) 5,3 5,3 4,8-5,6

Nilai Tukar (Rp/US$) 13.300 13.300 13.300 - 13.500

Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel)

50 45 45-60

Lifting Minyak (ribu barel per hari) 815 815 771-815

Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari)

1.150 1.150 1.190 - 1.230

Sumber: Kementerian Keuangan RI

Selaras dengan arah kebijakan Pemerintah Pusat, Kondisi

perekonomian Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2018

diproyeksikan mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang

Page 20: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

ASUMSI–ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN

DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

13

searah dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa asumsi

makro sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pembangunan

daerah, antara lain:

Tabel 3.3 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2018

Indikator 2017 2018

Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.42 5.5

PDRB berdasarkan ADHB (juta rupiah) 4.210.462,1 4.365.231,2

PDRB berdasarkan ADHK (juta rupiah) 2.730.826,7 2.871.226,7

Pendapatan Per Kapita (juta rupiah) 44,8 46,8

Inflasi (%) 6,5 6,0

Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) 12.206 12.000

Tingkat Pengangguran 1,10 1,0

3.2 Asumsi-Asumsi Lainnya

Beberapa asumsi lain yang digunakan sebagai indikator penentu

arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai

antara lain:

1. Tidak adanya kejadian luar biasa seperti bencana alam, cuaca

buruk berkepanjangan, wabah penyakit.

2. Pengalokasian anggaran untuk program kerja prioritas satuan kerja

(money follow program priority).

3. Dalam rangka peningkatan bidang pendidikan, alokasi anggaran

fungsi pendidikan sebesar 20 persen dari belanja daerah, alokasi

anggaran urusan kesehatan sebesar 10 persen, belanja modal

sebesar 30 persen.

4. Menjaga kondusifitas keamanan dengan baik, sehingga aktivitas

sosial ekonomi dapat berjalan dengan baik.

Page 21: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

1

Page 22: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

14

BAB IV

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

Pemerintah dalam melaksanakan otonomi daerah yang luas, nyata

dan bertanggungjawab memerlukan dana yang cukup dan terus

meningkat sesuai dengan meningkatnya tuntutan masyarakat,

kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Dana tersebut diperoleh

melalui kemampuan menggali sumber-sumber keuangan sendiri yang

didukung oleh perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai

sumber pembiayaan. Oleh karena itu, keuangan daerah merupakan

tolak ukur bagi penentuan kapasitas dalam menyelenggarakan tugas-

tugas otonomi, di samping tolak ukur lain seperti kemampuan sumber

daya alam, kondisi demografi, potensi daerah, serta partisipasi

masyarakat.

Penyusunan anggaran tahun 2018 secara umum disusun secara

rasional dengan memperhatikan kondisi keuangan daerah dan skala

prioritas pembangunan Daerah, dalam hal ini belanja daerah tidak

akan melampaui kemampuan pendapatan dan pembiayaan daerah.

Prinsip dalam pengelolaan keuangan maka pendapatan daerah

diproyeksikan pada besaran pendapatan yang optimis tercapai,

sedangkan pada sisi belanja adalah merupakan batas tertinggi yang

dapat dibelanjakan.

Page 23: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

15

4.1 Kebijakan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah

4.1.1 Pendapatan Daerah

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan penguatan

kapasitas fiskal daerah, pemerintah daerah diberi kewenangan yang

lebih besar untuk mewujudkan kemandirian keuangan melalui

desentralisasi fiskal yang diatur dengan peraturan perundang-

undangan.

Kemandirian keuangan daerah menjadi sangat penting, baik dari

sisi pendapatan (revenue), maupun dari sisi pengeluaran (expenditure)

agar pemerintah daerah memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk

mendesain dan melaksanakan program/kegiatan yang bersifat

stimulan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat sesuai dengan

aspirasi dan karakteristik masyarakat.

Kebijakan pendapatan daerah diarahkan pada optimalisasi

penerimaan pendapatan daerah melalui intensifikasi penerimaan pajak

dan retribusi daerah, peningkatan pelayanan dan kepatuhan wajib

pajak melalui perbaikan regulasi, administrasi serta akuntabilitas dan

dukungan fiskal dari provinsi dan pusat serta swasta. Upaya

peningkatan pendapatan daerah harus mengedepankan pertimbangan

aspek keadilan dan kemampuan masyarakat.

Adapun Realisasi dan proyeksi pendapatan daerah yang meliputi

Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain

pendapatan yang sah adalah sebagai berikut:

Page 24: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

16

Tabel 4.1 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah

Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2015-2019

No Uraian

Jumlah (Juta Rupiah)

Realisasi Tahun 2015

Realisasi Tahun 2016

Tahun Berjalan

2017

Proyeksi /Target pada Tahun 2018*

Proyeksi /Target pada Tahun 2019*

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.1 Pendapatan asli daerah 42.784,854 42.690,104 52.842,958 41.948,18 52.842

1.1.1 Pajak daerah 1.914,098 2.522,887 3.920 2.528,06 3.920

1.1.2 Retribusi daerah 3.221,894 4.475,774 7.525,976 4.476,77 7.525

1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

16.053,664 16.458,524 19,215 16.459 19.215

1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

21.595,196 19.233,155 22.181,981 18.484,83 22.181,981

1.2 Dana perimbangan 677.556,905 787.055,445 753.360,204 798.151,49 753.360,20

1.2.1 Dana bagi hasil pajak/Bagi hasil bukan pajak

24.750,522 27.452,345 21.246,752 16.488,45 21.246,752

1.2.2 Dana alokasi umum 546.798,618 597.919,262 597.919,262 610.939,92 597.919,262

1.2.3 Dana alokasi khusus 106.007,765 161.683,838 134.194,190 170.723,12 134.194,190

1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah

108.628,304 80.313,148 115.491,602 74.431,38 135.788,20

1.3.1 Hibah 57.131,101 20.000 - 0,00 -

1.3.2 Dana darurat - - - - -

1.3.3 Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya

24.349,161 27.038,837 27.059,251 29.164,49 27.059,251

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

12.185,771 - 46.812,952 0,00 46.812,952

1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya

- - - -

1.3.6 Dana Alokasi Desa 14.962,271 33.274,311 41.619,399 45.266,90 51.916

JUMLAH PENDAPATAN 828.970,064 910.058,937 921.694,764 914.531,05 931.990,388

Ket: * = angka masih sementara Sumber: Badan Keuangan Daerah

4.1.2 Belanja Daerah

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja

daerah Tahun 2018 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang

berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan

dengan memperhatikan prestasi kerja setiap perangkat daerah dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pada tahun 2018 sejalan

Page 25: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

17

dengan prinsip pengelolaan keuangan nasional, pemerintah daerah

merubah prinsip dari yang menggunakan prinsip money follow function,

karena manfaatnya tidak jelas, menjadi money follow programme

dengan memperhatikan prioritas pembangunan sesuai permasalahan

serta situasi dan kondisi masyarakat, artinya program dan kegiatan

strategis yang memang menjadi prioritaslah yang mendapatkan

anggaran.

Kecenderungan semakin meningkatnya kebutuhan belanja

pegawai, pemenuhan belanja rutin perkantoran (fixed cost), belanja

bagi hasil, belanja bantuan keuangan, tidak berbanding lurus dengan

peningkatan pendapatan daerah. Hal ini berdampak pada kemampuan

riil keuangan daerah yang cenderung semakin menurun. Oleh karena

itu, kebijakan belanja daerah diarahkan pada:

1. Pengelolaan keuangan daerah tentunya harus dikelola dengan

tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efesien,

ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab dengan

memperkatikan azas keadilan, kepatuhan, dan manfaat untuk

masyarakat.

2. Pengalokasian belanja daerah memegang prinsip money follow

program priority bukan money follow function dan berorientasi hasil,

sehingga dalam pelaksanaannya dapat langsung dirasakan oleh

masyarakat.

3. Belanja daerah diprioritaskan untuk membiayai urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan yaitu urusan wajib dan

Page 26: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

18

pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-

undangan.

4. Belanja daerah diprioritaskan pada pos belanja yang wajib untuk

dibayarkan, seperti belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah,

beanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan serta belanja

barang dan jasa yang wajib dikeluarkan pada tahun berkenaan.

5. Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai program

infrastruktur daerah (30 persen), bidang pendidikan (20 persen),

kesehatan (10 persen), pengembangan wilayah, penciptaan

lapangan kerja, peningkatan SDM guna mendukung ekonomi

kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi serta diarahkan untuk

penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan.

Adapun realisasi dan proyeksi/target belanja daerah Kabupaten

Kepulauan Mentawai tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Realisasi dan Proyeksi/Target Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2015-2019

No Uraian

Jumlah (Juta Rupiah)

Realisasi Tahun 2015

Realisasi Tahun 2016

Tahun Berjalan

2017

Proyeksi /Target pada Tahun 2018*

Proyeksi /Target pada Tahun 2019*

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2.1 Belanja Tidak Langsung

303.483,697 375.666,563 366.932,677 382.210,6 345.955,34

2.1.1 Belanja pegawai 224.247,845 247.268,458 248.366,475 272.938,56 272.273,205

2.1.2 Belanja bunga - - - - -

2.1.3 Belanja subsidi - - - 4.000 4.000

2.1.4 Belanja hibah 4.663,626 30.089,995 8.070,400 6.000 5.000

2.1.5 Belanja bantuan sosial 307,3 291 312 1.000 400

2.1.6

Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa*

838,880 1.365,530 1.149,597 1.365,53 1.365,530

2.1.7 Belanja Bantuan 73.456,044 96.650,980 104.034,204 96.594,50 61.916,601

Page 27: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

19

No Uraian

Jumlah (Juta Rupiah)

Realisasi Tahun 2015

Realisasi Tahun 2016

Tahun Berjalan

2017

Proyeksi /Target pada Tahun 2018*

Proyeksi /Target pada Tahun 2019*

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa*

2.1.8 Belanja tidak terduga - - 1.000 1.000 1.000

A JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG

303.483,697 375.666,563 366.932,677 382.210,6 345.955,340

2.2 Belanja Langsung 536.667,800 615.159,489 870.367,436 713.627,93 849.652,078

2.2.1 Belanja pegawai 86.860,669 102.675,940 132.749,612 119.164,42 132.659,753

2.2.2 Belanja barang dan jasa

198.324,861 234.630,525 299.669,427 254.365,86 322.943,348

2.2.3 Belanja modal 251.482,269 277.853,023 437.948,396 340.097,64 394.048,977

B JUMLAH BELANJA LANGSUNG

536.667,800 615.159,489 870.367,436 713.627,93 849.652,078

C TOTAL JUMLAH BELANJA

840.151,497 990.826,053 1.237.300,113 1.095.838,53 1.195.607,42

Ket: * = angka masih sementara Sumber: Badan Keuangan Daerah

4.1.3 Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang

dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan

belanja daerah. Jika pendapatan daerah lebih kecil daripada belanja

daerah, maka terjadi transaksi keuangan yang defisit, dan harus

ditutupi dengan penerimaan daerah. Sebaliknya, jika pendapatan

daerah lebih besar daripada belanja daerah, maka terjadi transaksi

keuangan yang surplus, dan harus digunakan untuk pengeluaran

daerah. Oleh karena itu, pembiayaan daerah terdiri penerimaan daerah

dan pengeluaran daerah.

Kebijakan pembiayaan daerah diarahkan pada optimalisasi

anggaran yang berasal sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu,

meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan

Page 28: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH

20

daerah, revitalisasi regulasi dana kebijakan pemerintah daerah yang

mengatur penyertaan modal daerah, meningkatkan disiplin anggaran

agar pelaksanaan APBD tepat waktu dan tertib azas.

Tabel 4.3 Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah

Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2015-2019

No Uraian

Jumlah (Juta Rupiah)

Realisasi Tahun 2015

Realisasi Tahun 2016

Tahun Berjalan

2017

Proyeksi /Target pada Tahun 2018*

Proyeksi /Target pada Tahun 2019*

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

3 Pembiayaan

3.1 Pembiayaan Penerimaan Daerah

201.611,472 188.430,038 345.350,855 201.307,47 -

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA)

201.611,472 188.430,038 345.350,855 201.307,47 -

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - - - -

3.1.3 Hail Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

- - - - -

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - - -

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

- - - - -

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah - - - - -

3.1.7 Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir

- - - - -

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN

201.611,472 188.430,038 253.004,663 201.307,47 -

3.2 Pembiayaan Pengeluaran Daerah

2.000 - - -

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - - -

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

2.000 4.000 4.000 20.000 -

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - - - -

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah - - - - -

3.2.5 Pembayaran Kegiatan Lanjutan Tahun Anggaran Sebelumnya

- - 29.745,505 -

JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN

2.000 - 29.745,505 - -

JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO 199.611,47 188.430,038 315.605,35 181.307,47 -

Ket: * = angka masih sementara Sumber: Badan Keuangan Daerah

Page 29: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

1

Page 30: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN TAHUN 2018

PENUTUP

21

BAB V

PENUTUP

Demikianlah Kebijakan Umum APBD ini dibuat untuk menjadi

pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) dan RAPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Anggaran

2018.

Tuapejat, 2017

PIMPINAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

YOSEP, A.Md

KETUA

PEMERINTAH

KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

YUDAS SABAGGALET

BUPATI

Page 31: %$'$1 3(5(1&$1$$1 3(0%$1*81$1 '$(5$+BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Kondisi Ekonomi Makro Daerah 2.1.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Mentawai Situasi ekonomi global

Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Kepulauan Mentawai

Jl. Raya-Tuapejat KM. 4 Telp. (0759)320050, 320053, 320211 Fax. (0759) 320211Mentawai-Sumatera Barat

E-mail: [email protected]