09_kejang_demam

4
KEJANG DEMAM Darto Saharso BATASAN Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38 0 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. PATOFISIOLOGI Belum jelas, kemungkinan dipengaruhi oleh faktor keturunan/genetik. GEJALA KLINIS Ada 2 bentuk kejang demam, yaitu : 1. Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut : Kejang berlangsung singkat, < 15 menit Kejang umum tonik dan atau klonik Umumnya berhenti sendiri Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam 2. Kejang Demam Komplikata (Complex Febrile Seizure), dengan ciri- ciri gejala klinis sebagai berikut : Kejang lama > 15 menit Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS Anamnesis : Biasanya didapatkan riwayat kejang deman pada anggota keluarga lainnya (ayah, ibu atau saudara kandung). Pemeriksaan neurologis : PDT – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 233

Upload: ifa-iffa

Post on 21-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 09_Kejang_Demam

KEJANG DEMAMDarto Saharso

BATASAN

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rektal

diatas 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

PATOFISIOLOGI

Belum jelas, kemungkinan dipengaruhi oleh faktor keturunan/genetik.

GEJALA KLINIS

Ada 2 bentuk kejang demam, yaitu :

1. Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai

berikut :

Kejang berlangsung singkat, < 15 menit

Kejang umum tonik dan atau klonik

Umumnya berhenti sendiri

Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam

2. Kejang Demam Komplikata (Complex Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis

sebagai berikut :

Kejang lama > 15 menit

Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial

Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

Anamnesis :

Biasanya didapatkan riwayat kejang deman pada anggota keluarga lainnya (ayah, ibu atau

saudara kandung).

Pemeriksaan neurologis :

Tidak didapatkan kelainan

Pemeriksaan laboratorium :

Pemeriksaan rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk mengevaluasi sumber infeksi atau

mencari penyebab (darah tepi, elektrolit dan gula darah).

Pemeriksaan radiologi :

X-ray kepala, CT Scan kepala atau MRI tidak rutin dan hanya dikerjakan atas indikasi

Pemeriksaan cairan serebrospinal (CSS) :

PDT – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 233

Page 2: 09_Kejang_Demam

Tindakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan CSS dilakukan untuk menegakkan atau

menyingkirkan kemungkinan meningitis. Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas,

maka tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Bayi < 12 bulan : diharuskan

2. Bayi antara 12-18 bulan : dianjurkan

3. Bayi > 18 bulan : tidak rutin, kecuali bila ada tanda-tanda menigitis.

Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) :

Tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yang tidak khas (misalnya kejang

demam komplikata pada anak usia > 6 tahun atau kejang demam fokal).

DIAGNOSIS BANDING

Meningitis

Ensefalitis

Abses otak

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan kejang demam meliputi penanganan pada saat kejang dan pencegahan kejang.

1. Penanganan Pada Saat Kejang

Menghentikan kejang: Diazepam dosis awal 0,3-0,5 mg/KgBB/dosis IV

(perlahan-lahan) atau 0,4-0,6mg/KgBB/dosis REKTAL SUPPOSITORIA. Bila

kejang masih belum teratasi dapat diulang dengan dosis yang sama 20 menit

kemudian.

Turunkan demam :

o Antipiretika : Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO atau Ibuprofen 5-10

mg/KgBB/dosis PO, keduanya diberikan 3-4 kali perhari

o Kompres : suhu > 390 C : air hangat; suhu > 380 C : air biasa

Pengobatan penyebab : antibiotika diberikan sesuai indikasi dengan penyakit

dasarnya.

Penanganan suportif lainnya meliputi :

o Bebaskan jalan nafas

o Pemberian oksigen

o Menjaga keseimbangan air dan elektrolit

o Pertahankan keseimbangan tekanan darah

2. Pencegahan Kejang

Pencegahan berkala (intermiten) untuk kejang demam sederhana dengan

Diazepam 0,3 mg/KgBB/dosis PO dan antipiretika pada saat anak menderita

penyakit yang disertai demam.

PDT – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 234

Page 3: 09_Kejang_Demam

Pencegahan kontinu untuk kejang demam komplikata dengan Asam Valproat

15-40 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 2-3 dosis.

PROGNOSIS

Apabila tidak diterapi dengan baik, kejang demam dapat berkembang menjadi :

Kejang demam berulang

Epilepsi

Kelainan motorik

Gangguan mental dan belajar

DAFTAR PUSTAKA

1. Baumann RJ. Febrile Seizures. E Med J, March 12 2002, vol. 2, No. 3 : 1-10

2. Baumann RJ. Technical Report: Treatment of The Child with Simple Febrile Seizures.

http://www.pediatric.org/cgi/content/full/103/e86.

3. Lewis H. Viruses in Febrile Convulsion. Arch Dis Child, 2001; 82 : 428.

4. Berg AT, Shinnar S, Levy SR, Testa FM. Childhood-Onset Epilepsy With and Without

Preceeding Febrile Seizures. Neurology, vol. 53, No. 8, 1999 : 23-34.

5. Duffer PK, Baumann RJ. A Synopsis of the American Academy of Pediatrics Practice

Parameter on The Evaluation and Treatment of Children with Febrile Seizures. Pediatrics in

Review, vol. 20, No. 8, 1999 : 285-7.

6. Campfield P, Camfield C. Advance in Diagnosis and Management of Pediatrics Seizures

Disorders in Twentieth Century. J Pediatr 2000, 136 : 847-9.

7. American Academy of Pediatrics. Practice Parameter : Long-term Treatment of The Child

with Febrile Seizures. Pediatrics 1999; 103 : 1307-10.

8. Gordon KE, Dooley JM, Camfield PR, Camfield CS, MacSween J. Treatment of Febrile

Seizures: Influence of The Treatment Efficacy and Side-effect Profile on Value to Parents.

Pediatrics 2001; 108 : 65-9.

9. Ucapan terima kasih kepada : dr. Erny, Sp.A atas bantuan dalam penyusunan pedoman

diagnosis & terapi, Neurologi anak.

PDT – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 235