09e02694.pdf

113
Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA 1 MEDAN PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN TERBUKA DI INDONESIA DIAJUKAN OLEH DRAFT SKRIPSI MINAR SIMANUNGKALIT 040502106 DEPARTEMEN MANAJEMEN Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2009

Upload: idram-m-ladji

Post on 25-Sep-2015

265 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA 1 MEDAN

    PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA

    PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN TERBUKA DI INDONESIA

    DIAJUKAN OLEH DRAFT SKRIPSI

    MINAR SIMANUNGKALIT

    040502106

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara

    Medan 2009

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    ABSTRAK

    Minar Simanungkalit (2009). Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia. Pembimbing, Dr. Muslich Lutfi, SE, MBA. Ketua Departemen, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Penguji, Drs. Nakman Harahap, M.Si dan Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si (Penguji I dan Penguji II). Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas dan leverage Keuangan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di Indonesia. Pada penelitian ini digunakan analisis rasio keuangan, dimana rasio profitabilitas diwakili oleh rasio Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE), dan rasio leverage diwakili oleh Debt to Total Assets (DTA). Periode penelitian dimulai pada tahun 2004-2007. Hipotesis yang dikemukakan pada penelitian ini adalah ada pengaruh profitabilitas yang diwakili oleh Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) dan leverage yang diwakili oleh Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return saham pada perusahaan makanan an minuman terbuka di Indonesia. Metode analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman adalah analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji signifikansi individual (uji statistik t) dan uji signifikansi simultan (uji statistik F) dengan alfa=5%. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 15.00 for Windows. Hasil uji serempak (uji F) menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Return Saham). Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari alpha (0,0120,05), dan nilai thitung (1,957)> ttabel (1,67), Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham dimana tingkat signifikansinya lebih kecil dari alpha yaitu (0,0040,05). Kata kunci: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total

    Assets (DTA).

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

    atas segala kasih, berkat, dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan

    pembuatan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi

    Universitas Sumatera Utara.

    Penulis selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, telah

    banyak mendapat bimbingan, nasehat, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada

    kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

    yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini:

    1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sumatera Utara.

    2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen

    Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak

    memberikan inspirasi kepada peneliti.

    3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

    4. Ibu Dra.Lucy Anna, SE, M.Si selaku Dosen Wali yang telah banyak

    memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama masa perkuliahan.

    5. Bapak Dr. Muslich Lutfi, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah

    begitu sabar dalam memberikan banyak bimbingan, arahan, saran, dan

    masukan dalam penulisan skripsi ini.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    6. Bapak Drs. Nakman Harahap, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah

    memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

    7. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah

    memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

    8. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

    atas semua jasa yang sudah diberikan selama masa perkuliahan.

    9. Papa dan Mama tercinta Gr. S.M. Simanungkalit dan E. Manurung yang

    merupakan sumber inspirasi dan senantiasa memberikan kasih sayang,

    motivasi, nasehat, bantuan dana dan material, serta doa yang selalu menyertai

    peneliti.

    10. Adik-adikku yang terkasih yaitu Verawati, Jhon Kennedy, Melanthontoni,

    Mei, dan Josua yang sudah memberikan motivasi, kasih sayang, dukungan dan

    doa kepada peneliti.

    11. Adik-adik kelompokku yang terkasih yaitu Hery, Hotland, Jonathan, Lintong,

    Pretty, dan Rina yang sudah memberikan motivasi, dukungan, semangat dan

    doa.

    12. Sahabat doaku yang ku kasihi Luga Kristina Silitonga, SE. Terima kasih buat

    kesetiaannya memberi dukungan, motivasi, doa, dan semangat padaku.

    13. Sahabat-sahabat dan Teman-teman di Manajemen 2004: Novalina, Laoura,

    Rike, Lusiana (Cien), Reagen, Gomgom, Heriyanto, Marya Desyeni, Lusiana

    (Cing). Juga buat adik-adik junior terkhusus Octav yang selalu membantuku.

    Terima kasih atas motivasi, semangat, dukungan, perhatian dan persahabatan

    yang diberikan kepada peneliti.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    14. Teman-teman di Akuntansi: Maria, Elvina, dan Lenny atas motivasi,

    semangat, dukungan, perhatian dan persahabatan yang diberikan kepada

    peneliti.

    15. Teman satu kost di Exodus yaitu Siswani, Nesri, Febrin, Kak Whity, Nora

    (dede Noe manis), Mba Susi, Indah, Kak Lady (Kak Gadis), Bella, Ruth,

    Hygie, Sonya, Henni dan teman-teman lainnya yang tidak bisa kusebutkan

    satu per satu. Terima kasih buat dukungan dan doanya.

    16. Teman-teman satu pelayanan di UKM KMK USU terkhusus buat teman-

    teman satu pelayanan di Retreat Ekonomi. Terimakasih buat dukungan doa

    dan semangatnya.

    Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca dan peneliti lainnya.

    Medan, Agustus 2009

    Penulis

    Minar Simanungkalit

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    DAFTAR ISI

    Halaman ABSTRAK ......................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Kerangka Konseptual....................................................................... 4 D. Hipotesis ......................................................................................... 6 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 6

    1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

    F. Metode Penelitian ............................................................................ 7 1. Batasan Operasional................................................................... 7 2. Definisi Operasional .................................................................. 8 3. Populasi dan Sampel .................................................................. 8 4. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 9 5. Jenis dan sumber Data................................................................ 9 6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 10 7. Metode Analisis Data ................................................................ 10

    BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 15 B. Rasio Keuangan .............................................................................. 16

    1. Analisis Rasio Keuangan .......................................................... 17 2. Jenis-jenis Rasio Keuangan ....................................................... 18

    2.1. Rasio Likuiditas ................................................................ 18 2.2. Rasio Aktivitas .................................................................. 20 2.3. Rasio Hutang (Leverage) ................................................... 21 2.4. Rasio Kemampulabaan (Profitabilitas) .............................. 22

    C. Saham ............................................................................................ 25 1. Pengertian Saham .................................................................... 25 2. Return Saham .......................................................................... 25 3. Manfaat Kepemilikan Saham ................................................... 26 4. Risiko Kepemilikan Saham ...................................................... 27 5. Harga Saham ........................................................................... 29

    BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ......................................... 31 B. Gambaran Umum Perusahaan Makanan dan Minuman ................... 31

    1. PT. Ades Waters Indonesia Tbk ................................................ 35

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    2. PT. Aqua Golden Mississippi Tbk............................................. 35 3. PT. Cahaya Kalbar Tbk ............................................................. 36 4. PT. Davomas Abadi Tbk ........................................................... 37 5. PT. Delta Djakarta Tbk ............................................................. 37 6. PT. Fast Food Indonesia Tbk .................................................... 38 7. PT. Indifood Sukses Makmur Tbk............................................. 38 8. PT. Mayora Indah Tbk .............................................................. 39 9. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk .............................................. 40 10. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk ................................................. 41 11. PT. Siantar TOP Tbk................................................................. 42 12. PT. Sierad Produce Tbk ............................................................ 42 13. PT. SMART Tbk ...................................................................... 43 14. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ............................................ 44 15. PT. Tunas Baru Lampung Tbk .................................................. 44 16. PT. Ultra Jaya Milk Tbk............................................................ 45

    BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA A. Deskripsi Rasio Keuangan dan Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman ................................................................. 46

    1. Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets (ROA) ...................... 47 2. Deskripsi Nilai Variabel Return on Equity (ROE) ..................... 49 3. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Total Assets (DTA) ................. 51 4. Deskripsi Nilai Variabel Return Saham ..................................... 52

    B. Regresi Linear Berganda................................................................. 54 C. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 72

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................... 78 B. Saran .............................................................................................. 79

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel.......................... 8 Tabel 1.3 Sampel Penelitian ............................................................................ 9 Tabel 4.1 Rata-rata ROA, ROE, DTA dan Return Saham Makanan dan Minuman Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ........................................ 46 Tabel 4.2 Return on Assets (ROA) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ................. 47 Tabel 4.3 Return on Equity (ROE) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ....................... 49 Tabel 4.4 Debt to Total Assets (DTA) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ....................... 51 Tabel 4.5 Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ........................................ 53 Tabel 4.6 Hasil Estimasi Regresi Coefficientsa ............................................... 55 Tabel 4.7 Casewise Diagnostics(a) ................................................................. 57 Tabel 4.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................. 59 Tabel 4.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................. 59 Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .......................................... 61 Tabel 4.11 Casewise Diagnostics(a) ................................................................ 62 Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 63 Tabel 4.13 Casewise Diagnostics(a) ................................................................ 64 Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 65 Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 67 Tabel 4.16 Collinearity Statistics Coefficientsa ............................................................................... 68 Tabel 4.17 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ......................... 69 Tabel 4.18 Model Summary(b) ........................................................................ 69 Tabel 4.19 Uji Glejser Coefficients(a) .............................................................. 71 Tabel 4.20 ANOVA(b) ..................................................................................... 73 Tabel 4.21 Coefficients(a) ................................................................................ 74

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1. Kerangka Konseptual ..................................................................... 6 Gambar 4.1 Histogram Variabel Dependent (Return_Saham) ............................ 57 Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return_Saham) ............................................ 58 Gambar 4.3 Histogram Dependent Variable (Return Saham) ............................. 60 Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return_Saham) .............................................................. 60 Gambar 4.5 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 62 Gambar 4.6 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 63 Gambar 4.7 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 64 Gambar 4.8 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 65 Gambar 4.9 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................................... 66 Gambar 4.10 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ............................................. 67 Gambar 4.11 Scatterplot Dependent Variable (Return Saham) .......................... 70

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

    keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan ( saham, obligasi, waran,

    right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan/derifatif seperti opsi

    (put atau call) ), baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri

    (Fakhruddin,2001 : 1). Pasar modal memiliki berbagai financial assets yang

    menawarkan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda. Para pemilik modal

    atau investor tersebut bebas memilih jenis financial assets yang diinginkannya,

    tentu saja dengan harapan bahwa investasi tersebut mampu memberikan

    keuntungan yang optimal kepada mereka. Bagi investor yang tidak memiliki

    kesempatan investasi dalam riil assets dan mempunyai kelebihan dana, mereka

    dapat melakukan investasi dalam financial assets, sebaliknya bagi investor yang

    memilki kesempatan investasi dalam riil assets tapi tidak mempunyai dana,

    mereka dapat memperoleh dana dengan emisi saham melalui pasar modal.

    Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang

    cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288

    emiten pada tahun 1999 (Purba, 2000) dalam penelitian (Susilo, 2004:97). Dari

    peningkatan tersebut tampak bahwa pasar modal dapat dijadikan sebagai alternatif

    penghimpun dana dan penyalur dana yang cukup menarik. Dewasa ini juga pasar

    modal Indonesia berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan melonjaknya

    jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume penjualan

    saham. Seiring dengan perkembangan yang pesat tersebut, kebutuhan akan

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal

    juga semakin meningkat. Dalam pasar modal yang efisien, harga-harga saham

    mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi apabila

    terdapat informasi baru. Salah satu bentuk informasi tersebut adalah informasi

    akuntansi khususnya laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini

    merupakan hasil dari proses akuntansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

    informasi dalam pengambilan keputusan perusahaan, aliran kas, dan informasi

    lainnya yang terkait dengan keputusan investasi.

    Bagi investor, informasi dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai salah

    satu dasar dalam pengambilan keputusan, apakah mereka akan membeli,

    menahan, atau menjual surat berharga yang dimilikinya karena memperoleh

    return merupakan tujuan utama aktivitas perdagangan para investor di pasar

    modal. Dari sudut pandang manajemen keuangan, rasio leverage keuangan

    merupakan salah satu rasio yang banyak dipakai untuk meningkatkan (everage)

    profitabilitas perusahaan (Martono, 2002:128). Dalam pengukuran risiko

    finansial perusahaan.

    Dari statistik BPS, sampai tahun 2000 industri manufaktur Indonesia

    berjumlah 22,174 buah, 81% di antaranya ada di pulau Jawa. Industri tersebut

    sanggup menyerap tenaga kerja 4.47 juta orang. Jumlah itu setara dengan 10%

    total industri di Jepang. Data METI Jepang, tahun 2003 tercatat total 293,911

    industri yang menyerap 8.23 juta pekerja. Indonesia juga negara senior di ASEAN

    dalam mengembangkan industrinya. (BPS 2001: sektor makanan 20.7%, pakaian

    dan tekstil 19%, furniture 9%, permesinan 2.6%)(www.yahoo.com). Menteri

    Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris mengatakan, revisi target pertumbuhan

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    industri sekitar 5%-5,5% otomatis akan memengaruhi pertumbuhan sejumlah

    industri, seperti makanan dan minman serta tekstil dan produk tekstil (TPT).

    Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung revisi target tersebut,

    setelah semakin beratnya situasi ekonomi global secara makro ekonomi. Beberapa

    waktu lalu, Bank Indonesia (BI) bahkan telah merevisi suku bunga (BI Rate)

    menjadi 8,25%. Kondisi ini pastinya akan mempengaruhi industri makanan dan

    minuman dalam pemaksimalan laba.

    Menurut Hanum dalam (www.yahoo.com), kinerja industri makanan dan

    minuman di Indonesia kian tertekan. Departemen perindustrian (Depperin)

    memproyeksikan kinerja industri makanana dan minuman diperkirakan akan

    semakin tertekan. Pemicunya, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

    hingga 30 % dan Bea Masuk (BM) gula rafinasi (gula putih) sebesar Rp. 700 per

    kilogram. Pengaruh bea masuk gula yang tinggi akan berpengaruh pada tingginya

    biaya produksi yang kemudian juga akan menyebabkan penurunan dalam

    perolehan laba perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

    akan menurun yang disebut dengan profitabilitas. Pada penelitian ini, untuk

    mengkur profitabilitas tersebut, peneliti menggunakan rasio keuangan ROA

    (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity).

    Investor tidak hanya melihat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba,

    tetapi juga banyaknya penggunaan hutang oleh perusahaan dalam menjalankan

    aktivitasnya. Penggunaan hutang yang besar dan semakin tinggi pada perusahaan

    akan mempengaruhi terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor

    karena semakin besa penggunaan hutang maka akan semakin besar juga beban

    bunga yang ditanggung sehingga mengurangi tingkat keuntungan yang akan

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    diperoleh perusahaan dan akan berdampak pada return yang diperoleh investor.

    Tingkat penggunaan hutang pada perusahaan disebut dengan istilah solvabilitas

    (leverage). Pada penelitian ini, untuk mengukur tingkat leverage tersebut peneliti

    menggunakan rasio keuangan DTA (Debt to Total Assets).

    Beberapa peneliti sebelumnya yang menguji pengaruh profitabilitas dan

    leverage terhadap harga saham menunjukkan hasil yang tidak konsisten (prayitno:

    2007; Ulupui ; Sunarto:2001; dan Wijiyanti dan Gunawan: 2003).

    . Berdasarkan uraian di atas dan adanya ketertarikan peneliti untuk melanjutkan

    penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk melihat kekonsistenan hasil pada

    penelitian terdahulu, maka peneliti mengambil judul : Pengaruh Profitabilitas

    dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

    Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti

    dalam hal ini merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

    Apakah ada pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on

    Equity (ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham pada

    perusahaan makanan dan minuman terbuka di Indonesia?

    C. Kerangka Konseptual

    Investasi yang dilakukan paada surat berharga oleh seorang pemodal

    diharapkan mendapat keuntungan/return. Namun, mungkin saja potensi

    keuntungan tersebut bisa berbalik menjadi sebuah kerugian yang tidak diduga

    sebelumnya. Dunia pasar modal memang tidak terlepas dari dua sisi yaitu risk

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    dan return. Investasi dalam bentuk saham mempunyai risiko tinggi karena harga

    saham sangat peka terhadap banyak faktor, baik faktor eksternal maupun internal

    perusahaan. Di samping itu berlaku pula suatu prinsip yaitu high risk-high

    return. Hal ini menggambarkan semakin tinggi tingkat keuntungan (return)

    yang diharapkan investor maka akan semakin tinggi pula risiko yang harus

    dihadapi. Melihat kondisi ini maka investor sangat perlu melakukan analisis

    untuk menilai kinerja dari perusahaan dimana investor melakukan investasi.

    Dalam melakukan analisis untuk memutuskan investasi suatu jenis saham Investor

    perlu menganalisis risiko (risk) yang dihadapi dan keuntungan (return) yang

    diharapkan. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis fundamental

    berupa laporan keuangan. Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin

    besar return yang akan diterima oleh investor. Begitu juga sebaliknya, semakin

    menurun kinerja suatu perusahaan maka semakin kecil kemungkinan return yang

    akan diterima oleh investor.

    Kinerja suatu perusahaan dapat dianalisis dengan menggunakan rasio

    keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio

    profitabilitas dan rasio leverage. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin

    besar pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Abdullah, 2005:54).

    Dengan kata lain, semakin tinggi rasio profitabilitas maka Return Saham yang

    diterima oleh investor akan semakin besar. Dalam penelitian ini, rasio

    profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (RAO) dan Return on Equity (ROE).

    Sebaliknya angka rasio leverage yang semakin besar menunjukkan kinerja

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    perusahaan yang tidak baik (Abdullah, 2005:51).

    Sumber : Abdullah (2005), diolah peneliti

    Gambar 1.1. Kerangka Konseptual

    D. Hipotesis

    Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan

    adalah sebagai berikut:

    Ada pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity

    (ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham pada perusahaan

    makanan dan minuman terbuka di Indonesia.

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh

    Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets

    (DTA) terhadap Return Saham pada perusahaan makanan dan minuman

    terbuka di Indonesia.

    ROA

    ROE

    DTA

    Return Saham

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Bagi Peneliti

    Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

    menambah wawasan serta pola pikir dalam menganalisis tentang return

    saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

    b. Bagi Perusahaan

    Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan dan referensi dalam

    menganalisis kinerja perusahaan dan menentukan kebijakan kebijakan

    keuangan perusahaan, khususnya sebagai masukan untuk meningkatkan

    kinerja perusahaan, karena dengan kinerja yang semakin baik akan menarik

    minat investor terhadap saham perusahaan terkait.

    c. Bagi Pihak Lain

    Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi

    bagi berbagai pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

    return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

    F. Metode Penelitian

    1. Batasan Operasional

    Adapun yang menjadi batasan operasional adalah :

    a. Data laporan keuangan dan harga saham penutupan sektor industri

    makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2007.

    b. Variabel-variabel yang diteliti dalam mempengaruhi Return Saham adalah

    Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets

    (DTA).

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    2. Definisi Operasional

    a. Variabel Dependen (tak bebas/terikat)

    Return saham yang digunakan adalah return irealisasi (actual return) yang

    merupakan capital gain / capital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat

    ini (P)

    3. Populasi dan Sampel

    Adapun karakteristik penarikan sampel yangdilakukan oleh peneliti adalah :

    a. Perusahaan termasuk dalam kategori industrri makanan dan minuman

    selama periode 2004-2007.

    b. Perusahaan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2007

    (tidak pernah disuspend).

    c. Perusahaan memiliki harga saham penutupan yang bergerak naik atau turun

    setiap selama periode 2004-2007 (likuid).

    Tabel 1.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel

    No. Karakteristik Sampel Jumlah

    1. Perusahaan termasuk dalam kategori industrri makanan dan minuman selama periode 2004-2007.

    19

    2. Perusahaan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2007 (tidak pernah disuspend).

    (3)

    3. Perusahaan memiliki harga saham penutupan yang bergerak naik atau turun setiap bulan selama periode 2004-2007 (likuid).

    -

    Jumlah akhir Sampel 16 Sumber : data diolah oleh peneliti (2009)

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Berdasarkan kriteria diatas maka diperoleh lah sampel sebagai berikut :

    Tabel 1.3 Sampel Penelitian

    No Kode

    Emiten Nama Emiten Tanggal Berdiri

    Tanggal Listing

    1 ADES PT.Ades Waters Indonesia Tbk 6 Mar 1985 13 Juni

    1994 2 AQUA PT.Aqua Golden Mississippi Tbk 23 Feb1973 1 Mar1990 3 CEKA PT.Cahaya Kalbar Tbk 3 Feb1968 9 Juli 1996 4 DAVO PT.Davomas Abadi Tbk 14 Mar 1968 22 Des 1994 5 DLTA PT.Delta Djakarta Tbk 15 Juni 1970 30 Jan 1989 6 FAST PT.Fast Food Indonesia Tbk 19 Juni 1978 11 Mei 1993 7 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Agu1990 14 Juli 1994 8 MYOR PT.Mayora Indah Tbk 17 Feb 1977 4 Juli 1990 9 MLBI PT.Multi Bintang Indonesia Tbk 3 Juni 1929 15 Des 1981 10 PSDN PT.Prasidha Aneka Niaga Tbk 16 Apr 1974 18 Okt 1994 11 STTP PT.Siantar TOP Tbk 12 Mei 1987 16 Des 1996 12 SIPD PT.Sierad Produce Tbk 6 Sep 1985 27 Des 1996 13 SMAR PT.SMART Tbk 18 Juni 1963 20 Nov1992 14 AISA PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 31 Mei 1991 11 Jun 1991 15 TBLA PT.Tunas Baru Lampung Tbk 22 Des 1973 15 Feb 2000 16 ULTJ PT.Ultra Jaya Milk Tbk 2 Nov 1971 2 Juli 1990

    Sumber : www.idx.co.id

    4. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet

    dengan situs www.idx.co.id.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2008-Juli 2009.

    5. Jenis dan Sumber Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

    sekunder merupakan jenis data yang diperoleh secara tidak langsung yang

    dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id, laporan

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    keuangan, ICMD, jurnal referensi, surat kabar, dan literatur ilmiah lainnya yang

    berkaitan dengan topik penelitian.

    6. Teknik Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap

    yaitu :

    a. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yakni pengumpulan data

    pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan

    yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran dari masalah yang akan

    diteliti.

    b. Tahap kedua dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang

    diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek

    Indonesia.

    6. Metode Analisis Data

    a. Metode Deskriptif

    Analisis Deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang

    dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan

    diinterpretasikan secara objektif.

    b. Analisis Regresi Linier Berganda

    Peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS 15.0 for

    Windows (Statistical Program for Social Science) untuk mengetahui

    pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

    Dimana :

    Y = Return Saham

    a = konstanta

    X1 = Return on Assets (ROA)

    X2 = Return on Equity (ROE)

    X3 = Debt Total Assets (DTA)

    b1,2,3 = Koefisien regresi variabel X1,2,3.

    e = Kesalahan Pengganggu (Standard Error)

    Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi

    syarat asumsi klasik yang meliputi :

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

    model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai

    distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005:110). Jika terdapat

    normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan

    independen. Model yang paling baik adalah distribusi data normal

    atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik

    dan Kolmogorov-Smirnov.

    2. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi

    ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen)

    (Ghozali, 2005: 91). Hubungan linier antara variabel independen

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang

    baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.

    Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation

    Factor (VIF) dengan ketentuan bila VIF > 5 terjadi masalah

    multikolinearitas yang serius.

    3. Uji Autokorelasi

    Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model

    regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada

    periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode

    sebelumnya) (Ghozali, 2005:95). Autokorelasi terjadi jika

    observasi yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi

    antara satu dengan yang lainnya (Nachrowi, 2006: 185). Jika

    terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi.

    Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari

    autokorelasi. Uji autokorelasi menggunakan uji Run Test dan The

    Breusch-Godfrey (BG) Test.

    4. Uji Heterokedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

    sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

    suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2005:105).

    Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang

    lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda

    maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

    yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Analisis ini dilakukan dengan menggunakan grafik Scatterplot dan

    uji Glejser Test.

    c. Pengujian Hipotesis

    1. Uji Simultan (Uji-F)

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh

    variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

    terikat.

    Bentuk pengujiannya adalah :

    H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara bersamaan, tidak terdapat pengaruh

    yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity

    (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.

    Ha : b1 b2 0, artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang

    signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),

    dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.

    Kriteria pengambilan keputusan :

    Ho diterima jika F hitung F tabel pada = 5 %

    Ha diterima jika F hitung > F tabel pada = 5 %

    2. Uji Parsial (Uji-t)

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

    bebas secara parsial (individual) mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap variabel terikat.

    Bentuk pengujiannya adalah :

    Ho : b1 = 0, artinya secara parsial (individual) tidak terdapat

    pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return

    Saham.

    Ha : b1 0, artinya secara parsial (individual) terdapat pengaruh

    yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity

    (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.

    Pengujian menggunakan Uji-t dengan tingkat pengujian (Level of

    Test) pada = 5 % dan derajad kebebasan (n-k).

    Kriteria pengambilan keputusan :

    Ho diterima jika : t tabel t hitung t tabel

    Ha diterima jika : t hitung > t tabel

    t hitung -t tabel

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    BAB II

    URAIAN TEORITIS

    A. Penelitian Terdahulu

    Prayitno (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh price eaarning ratio,

    price to book value dan return on equity terhadap return saham pada industri real

    estate dan properti di Bursa Efek Jakarta, hasil peneltian menyatakan bahwa

    price eaarning ratio (PER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return

    saham, sedangkan price to book value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap return saham, kemudian return on equity (ROE) tidak berpengaruh

    signifikan terhadap return saham.

    Ulupui yang berjudul Analisi Pengaruh Likuiditas,Leverage, Aktivitas,

    dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan

    Minuman dengan kategori Industri barang Konsumsi di BEJ), hasil penelitian in

    menunjukkan bahwa variabel current ratio dan return on assets (ROE)

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel

    debt to equity ratio (DER) menunjukkan hasil yang positif tetapi tidak signifikan,

    kemudian variabel total assets turnover menunjukkan hasil yang negatif dan tidak

    signifikan terhadap return saham.

    Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage

    Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ, hasil penelitian

    menyatakan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan Leverage (DTA)

    signifikan mempengaruhi return saham di BEJ untuk periode 1998/1999 dan

    1999/2000. Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) secara parsial

    berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, sedangkan Debt to Total Assets

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    (DTA) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return Saham pada periode

    1998/1999. Kemudian pada periode 1999/2000 hanya varibel ROA secara parsial

    berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, sedangkan ROE dan DTA

    berpengaruh tidak signifikan. Selama periode penelitian tersebut, variabel yang

    paling dominan mempengaruhi Return Saham adalah ROA.

    Gunawan dan Wijiyanti (2003) yang berjudul Analisis Faktor

    Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ,

    hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel book value

    yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan properti,

    sedangkan ROA, ROE, DER, required rate of return dan resiko sistematik tidak

    berpengaruh terhadap harga saham.

    B. Rasio Keuangan

    Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu

    pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

    relevan dan signifikan (berarti) (Harahap, 2008:297). Rasio keuangan ini hanya

    menyederhanakan informasi antara satu pos dengan pos lainnya sehingga kita

    dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian. Informasi akan

    diperoleh dari rasio keuangan apabila dilakukan analisis terhadap rasio keuangan

    tersebut.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    1. Analisis Rasio Keuangan

    Sampai saat ini,analisis rasio adalah jenis analisis yang paling efektif dan

    paling sering digunakan dalam menilai kinerja peusahaan, karena analisis rassio

    ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis rasio lainnya.

    Keunggulan analisis rasio tersebut adalah sebagai berikut :

    a. rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca

    dan ditafsirkan;

    b. merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

    laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;

    c. mengetahui posisi perusahaan d itengan industri lain;

    d. sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

    keputusan dan model prediksi (Z-score);

    e. menstandarisir size perusahaan;

    f. lebih mudah membandingkan perusahaan denganperusahaan lai natau melihat

    perkembangan perusahaan secara peiodik atau time series ;

    g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang

    akan datang.

    Selain memiliki keunggulan-keunggulan dibanding teknik analisis lainnya,

    analisis rasio juga memilliki beberapa kelemahan atau keterbatasan-keterbatasan

    yang harus disadari oleh penggunanya sewaktu menggunakan teknik analisis rasio

    ini supaya tidak salah dalam penggunaannya.

    Adapun yang menjadi kelemahan atau keterbatasan analisis rasio antara lain :

    a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

    kepentingan pemakainya;

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi

    keterbatasan teknik ini seperti :

    1. bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung

    taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atasu subjektif;

    2. nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai

    perolehan (cost) bukan harga pasar;

    3. klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio;

    4. metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterpkan

    berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

    c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan

    dalam menghitung rasio.

    d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

    e. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang

    dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa

    menimbilkan kesalahan.

    2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

    Menurut Horne (2005: 204) analisis rasio keuangan dibagi dalam lima

    kategori yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas/manajemen aktiva, rasio hutang

    (leverage), rasio kemampulabaan (profitabilitas), dan rasio nilai pasar.

    2.1. Rasio Likuiditas

    Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

    kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    tepat waktu. Rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas adalah rasio lancar

    (current ratio), rasio cepat (quick ratio), cash ratio, dan Net Working Capital.

    2.1.1.Rasio lancar

    Rasio lancar adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam

    membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia

    (Horne,2005:206). Rumus untuk menghitunganya adalah :

    lancarkewajibanlancarAktivalancarRasio =

    2.1.2.Rasio Cepat

    Rasio cepat adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam

    membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid. Rumus

    untuk menghitungnya adalah (Horne,2005:207) :

    pendekjangkalancarkewajibanpersediaanlancarAktivacepatRasio

    /

    =

    2.1.3.Rasio Kas (cash ratio)

    Rasio kas (cash ratio) adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan

    dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan suat

    berharaga (efek) yang segera dapat diuangkan. Rumus untuk menghitungnya

    adalah :

    lancarghukewajibankaskasRasio

    tan/=

    2.1.4.Net Working Capital

    Net Working Capital adalah untuk menghitung berapa kelebihan aktiva

    lancar di atas hutang lancar. Rumus untuk menghitungnya adalah :

    Net Working Capital = Hutang / kewajiban lancar Hutang / kewajiban lancar

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    2.2. Rasio Aktivitas

    Rasio aktivitas adalah menunjukkan seberapa cepat aktiva lancar dapat

    dikonversikan ke dalam kas (Astuti, 2004:32). Rasio aktivitas ini terdiri atas rasio

    perputaran persediaan, rasio rata-rata umur piutang, rasio perputaran aktiva tetap,

    dan rasio perputaran total aktiva.

    2.2.1.Rasio Perputaran Persediaan

    Rasio perputaran persediaan adalah untuk mengukur berapa kali

    persediaan berputar (dijual) selama tahun terkait, memberikan pandangan

    mengenai likuiditas persediaan dan kecenderungan kelebihan persediaan (Horne,

    2005:216)

    PersediaanPenjualanPokokaHpersediaanperputaranRasio arg=

    2.2.2.Rasio Perputaran Piutang

    Rasio ini memberikan gambaran mengenai kualitas piutang perusahaan

    dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya (Horne, 2005:212).

    Rumus untuk menghitungnya adalah :

    gPiuTahunanBersihKreditPenjualangpiuPerputaranRasio

    tantan =

    2.2.3.Rasio Perputaran Aktiva Tetap

    Rasio perputaran aktiva tetap mengukur seberapa efektif perusahaan

    menggunakan aktiva tetapnya. Rumus untuk menghitungnya adalah :

    pBersihAktivaTetaPenjualantetapaktivaperputaranRasio =

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    2.2.4.Rasio Perputaran Total Aktiva

    Rasio perputaran total aktiva mengukur perputaran semua aktiva

    perusahaan. Rumus untuk menghitungnya adalah (Horne, 2005:221):

    aktivaTotalBersihPenjualanaktivatotalperputaranRasio =

    2.3. Rasio Hutang (leverage)

    Untuk mendanai operasional perusahaan yang terus meningkat, kerapkali

    perusahaan menggunakan dana pinjaman yang dikenal dengan leverage keuangan.

    Leverage keuangan adalah penggunaan pembiayaan dengan hutang. Rumus yang

    digunakan untuk menghitungnya adalah :

    aktivaTotalghuTotalghuRasio tantan =

    Teori Modigliani dan Miller (1958) menyatakan bahwa nilai

    perusahaan independent dan tidak dipengaruhi apakah pendanaan usaha

    menggunakan modal atau hutang, sehingga perubahan struktur modal tidak akan

    berdampak terhadap nilai perusahaan (Bringham, 2001:31). Dengan demikian

    dapat dikatakan bahwa penggunaan hutang tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

    Teori Pecking Order yang dikemukakan oleh Donaldson, menyatakan

    bahwa perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal dari dalam

    perusahaan (internal) daripada luar perusahaan (external). Penggunaan hutang

    menyebabkan perusahaan harus membayar sejumlah beban bunga sehingga

    mengurangi keuntungan perusahaan yang tidak menanggung terlalu banyak

    hutang.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Agar dapat menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang

    dipinjam, maka dapat digunakan beberapa rasio yaitu debt to equity ratio (DER)

    dan debt to asset ratio (DAR).

    2.3.1.Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (debt to equity ratio /DER)

    Rasio ini adalah untuk menunjukkan sejauh mana pendanaan dari utang

    digunakan jika dibandingkan dengan pendanaan ekuitas (Horne, 2005:235).

    Rumus untuk menghitungnya adalah :

    SahamPemegangEkuitasghuTotalDER tan=

    2.3.2.Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (debt to asset ratio /DAR).

    Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan menggunakan dana

    yang dipinjam (Horne, 2005:235). Rumus untuk menghitungnya adalah :

    aktivaTotalghuTotalDAR tan=

    2.4. Rasio kemampulabaan (profitabilitas)

    Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

    laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling tinggi adalah laba bersih.

    Rasio profitabilitas terdiri atas rasio marjin laba atas penjualan, rasio

    pengembalian atas total aktiva (Return on Assets Ratio/ ROA), dan rasio

    pengembalian atas ekuitas saham biasa (Return on Equity Raio/ ROE.)

    2.4.1.Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)(Horne, 2005:222)

    BersihPenjualanPenjualanPokokaHBersihPenjualanKotorLabaMarjin arg=

    Rasio ini merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan

    indikasi dari cara produk ditetapkan harganya.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    2.4.2.Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) (Horne, 2005:223)

    BersihPenjualanPajakSetelahBersihLabaBersihLabaMarjin =

    Rasio ini adalah untuk mengukur profitabilitas yang berkaitan dengan

    penjualan yang dihasilkan.

    2.4.3.Pengembalian atas Investasi (Return on Assetets/ROA)

    Return on Assets (ROA) yang sering disebut juga sebagai Return on Investment

    (ROI). Rasio ini berfungsi untuk mengukur efektifitas keseluruhan dalam

    menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia, daya untuk menghasilkan laba

    dari modal yang diinvestasikan. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan

    kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Secara

    matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Horne, 2005:224 ) :

    AktivaTotalPajakSetelahBersihLabaROA =

    Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif dalam

    memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan

    demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja

    perusahaan semakin efektif, karena tingkat kembalian akan semakin besar

    (Brigham, 2001:90). Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor

    kepada perusahaan. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan

    tersebut makin diminati investor, karena dapat memberikan keuntungan (return)

    yang besar bagi investor. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap

    Return Saham yang akan diterima oleh investor.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    2.4.4.Pengembalian atas Ekiutas (Return on Equity/ROE)

    Return on Equity (ROE) yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap total

    modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi

    dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Rasio ini adalah untuk

    mengukur daya untuk menghasilkan laba pada investasi nilai buku pemegang

    saham. Secara matematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut (Horne,

    2005:225) :

    ModalTotalSahamPemegangEkuitasPajakSetelahBersihLabaROE

    /=

    Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan semakin efektif. Suatu

    angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang

    mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan

    mudah menarik dana baru (Walsh, 2004:56). Peningkatan harga saham

    perusahaan akan memberikan keuntungan (return) yang tinggi pula bagi para

    investor. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor terhadap

    perusahaan. Peningkatan daya tarik ini menjadikan perusahaan tersebut makin

    diminati oleh investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Dengan kata

    lain ROE akan berpengaruh terhadap Return Saham yang akan diterima oleh

    investor.

    2.5. Rasio Pencakupan (Coverage Ratio)(Horne, 2005:211)

    BungaBiayaEBITBungadanPajakSebelumLabaPencakupanRasio )(=

    Rasio ini adalah untuk menunjukkan kemampuan untuk membayar

    beban bunga, menunjukkan berapa kali bunga didapatkan.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    C. Saham

    1. Pengertian Saham

    Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan

    seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin, 2001:6).

    Wujudnya adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

    tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Ada

    dua tipe saham yang diperdagangkan, yaitu saham preferen (preferrend stock)

    dan saham biasa (common stock) (Kusumarsono, 2005 : 22). Saham preferen

    adalah saham yang membayarkan deviden secara reguler / teratur kepada

    pemilik saham. Sedangkan saham biasa lebih memberikan semacam

    perluasan hak atas kepemilikan perusahaan daripada saham preferen. Saham

    mana yang akan dibeli oleh investor tergantung kepada tujuannya untuk

    memiliki saham tersebut.

    2. Return Saham

    Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa

    return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi

    yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto, 2003:109).

    Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.

    Return realisasi dihitung berdasarkan data histori. Return realisasi penting karena

    digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini

    juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan

    risiko di masa mendatang.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan

    diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang

    sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.

    Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi

    (realized return) yang merupakan capital gain/capital loss yaitu selisih antara

    harga saham periode saat ini (Pt) dengan harga saham pada periode sebelumnya

    (Pt-1). Secara matematis actual return dapat diformulasikan sebagai berikut

    (Jogiyanto, 2003:110) :

    ( )1

    1.Re.Re

    =t

    tt

    PPP

    tal

    Dimana:

    Pt = harga saham pada periode ke-t

    Pt-1= harga saham pada periode ke t-1

    Apabila harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham periode

    lalu (Pt-1) maka terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya apabila

    harga saham sekarang (Pt) lebih rendah dari harga saham periode lalu (Pt-1) maka

    terjadi kerugian modal (capital loss).

    3. Manfaat Kepemilikan Saham

    Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik

    dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan yang menerbitkan saham

    tersebut. Sedikit banyaknya jumlah saham yang dibeli akan menentukan

    persentase kepemilikan dari investor tersebut Pembelian saham yang dilakukan

    investor tentunya memberikan manfaat.

    Secara umum terdapat dua faktor yang yang bisa diperoleh dari pembelian

    saham, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis (Anoraga, 2006:60).

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    a. Manfaat ekonomis meliputi :

    1. Dividen

    Dividen (dividen) merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang

    dibagikan kepada pemegang saham. Dividen yang dibagikan perusahaan

    dapat berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada setiap pemegang

    saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu

    untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock

    dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam

    bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan

    bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut (Darmadji,

    2006:12).

    2. Capital Gain

    Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli

    saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai

    beli yang lebih rendah (Anoraga, 2006:60).

    b. Manfaat non ekonomis

    Manfaat non ekonomis yang bisa diperoleh pemegang saham adalah

    kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk

    menentukan jalannya perusahaan. Jumlah saham yang dimiliki investor akan

    mementukan seberapa besar suaranya dalam RUPS.

    4. Risiko Kepemilikan Saham

    Saham dikenal dengan karakteristik imbal hasil tinggi, risiko tinggi

    (high risk, high return). Artinya, saham merupakan surat berharga yang

    memberikan peluang keuntungan dan potensi risiko yang tinggi. Saham

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    memungkinkan investor untuk mendapatkan imbal hasil atau capital gain yang

    besar dalam waktu singkat. Namun, seiring berfluktuasinya harga saham, maka

    saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu

    singkat.

    Adapun risiko yang dihadapi oleh investor atas kepemilikan sahamnya, antara lain

    (Darmadji, 2006:13-15) :

    a. Tidak Mendapat Dividen

    Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan

    keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika

    mengalami kerugian.

    b. Capital Loss

    Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan

    capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Investor juga

    dihadapkan pada risiko capital loss apabila ia menjual sahamnya dengan harga

    jual lebih rendah dari harga belinya.

    c. Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi

    Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan

    menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi. Ini

    berarti setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, hasil penjualan terlebih

    dahulu dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih

    terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.

    d. Saham Dikeluarkan dari Bursa (Delisting)

    Saham perusahaan di-delist dari bursa karena kinerja yang buruk, misalnya

    dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama

    beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai Peraturan Pencatatan

    Efek di Bursa.

    Saham yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi diperdagangkan di bursa,

    namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak

    terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang

    jauh lebih rendah dari harga sebelumnya.

    e. Saham Dihentikan Sementara (Suspensi)

    Saham yang di-suspend atau dihentikan sementara perdagangannya oleh

    otoritas Bursa Efek, menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya

    hingga suspensi tersebut dicabut. Suspensi dilakukan oleh otoritas Bursa jika

    suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan

    dipailitkan oleh kreditornya, dan berbagai kondisi lain yang mengharuskan

    Otoritas Bursa men-suspend perdagangan saham tersebut sampai perusahaan

    yang bersangkutan memberikan konfirmasi atau kejelasan informasi lainnya,

    agar informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika

    telah didapatkan suatu informasi yang yang jelas, maka suspensi atas saham

    tersebut dapat dicabut oleh Bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali

    seperti semula.

    5. Harga Saham

    Harga saham di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan

    penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut

    akan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual saham,

    maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Market Price merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang

    paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar

    yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah

    harga penutupannya (closing price) (Anoraga, 2006:59).

    Harga sebuah saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan yang

    begitu cepat. Harga tersebut dapat berubah dalam hitungan menit, bahkan dalam

    hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena banyaknya pesanan yang

    dimasukkan ke sistem JATS (Jakarta Automated Trading System). Pada lantai

    perdagangan Bursa Efek Indonesia terdapat lebih 400 terminal komputer di mana

    para floor trader dapat memasukkan pesanan yang diterimanya dari nasabah.

    Pada monitor-monitor yang memantau perdagangan saham, tertera beberapa

    istilah harga saham yaitu (Darmadji, 2006:131) :

    a. Previous Price menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya.

    b. Open atau Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada saat

    pembukaan sesi I perdagangan, yaitu jam 09.30 pagi.

    c. High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang

    terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

    d. Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang

    terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

    e. Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.

    f. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga terakhir

    yang terjadi.

    g. Close atau Closing Price menunjukkan harga penutupan suatu saham pada

    saat akhir sesi II yaitu jam 16.00 sore.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA

    Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat

    memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung

    pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam

    upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan

    Pasar Modal Indonesia yang stabil.

    Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang

    dikenal sebagai Jakarta pada saat ini, oleh pemerintah Hindia Belanda pada

    tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan

    obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi

    yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya.

    Perkembangan Bursa Efek di Batavia sangat pesat sehingga mendorong

    pemerintah Belanda membuka Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925

    dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini

    kemudian ditutup karena terjadinya gejolak politik di Eropa awal tahun 1939.

    Bursa Efek di Jakarta pun akhirnya ditutup juga akibat terjadinya perang dunia ke

    dua tahun 1942, sekaligus menandai berakhirnya aktivitas pasar modal di

    Indonesia.

    Pasar modal di Indonesia kembali digiatkan dengan dibukanya kembali

    Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 3 Juni 1952. Pada tahun 1958 kegiatan Bursa

    Efek di Jakarta kembali dihentikan karena adanya inflasi dan resesi ekonomi. Hal

    ini tak berlangsung lama sebab Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali dan

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    akhirnya mengalami kebangkitan pada tahun 1970. Kebangkitan ini disertai

    dengan dibentuknya Tim Uang dan Pasar Modal, disusul tahun 1976 berdirinya

    BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) serta berdirinya perusahaan dan

    investasi PT Danareksa. Kebangkitan ini didukung dengan diresmikannya

    aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta oleh Presiden Soeharto pada tahun

    1977.

    Pemerintah mengeluarkan kebijakan Paket Deregulasi Desember 1987 dan

    Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi Bursa Efek. Paket

    Deregulasi ini kemudian mendorong Bursa Efek Jakarta berubah menjadi PT

    Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 13 Juli 1992. Pada tahun itu juga

    BAPEPAM yang awalnya Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan

    Pengawas Pasar Modal.

    Bursa Efek Jakarta berkembang dengan pesat sehingga kegiatannya

    semakin ramai dan kompleks. Hal ini menyebabkan sistem perdagangan manual

    yang selama ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta tidak lagi memadai. Pada tanggal

    22 Mei 1995 diterapkanlah suatu sistem otomatis yang dinamakan JATS (Jakarta

    Automatic Trading System). Sistem yang baru ini dapat memfasilitasi

    perdagangan saham dengan frekuensi lebih besar dan lebih menjamin kegiatan

    pasar yang adil dan transparan dibanding dengan sistem perdagangan manual.

    Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) kemudian

    bergabung dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

    2007. Penggabungan kedua bursa ini diharapkan dapat menciptakan kondisi

    perekonomian Indonesia yang lebih baik.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Dewan Direksi BEI

    Erry Firmansyah : Direktur Utama

    M. S. Sembiring : Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan

    Pengembangan Usaha

    Guntur Pasaribu : Direktur Perdagangan Fixed Income dan

    Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan

    Justitia Tripurwasani : Direktur Pengawasan

    Eddy Sugito : Direktur Pencatatan

    Bastian Purnama : Direktur Teknologi Informasi

    Sihol Siagian : Direktur Administrasi

    Dewan Komisaris BEI

    Bacelius Ruru : Komisaris Utama

    Panda Putu Raka : Komisaris

    Fathiah Helmi : Komisaris

    Mochamad Aswin : Komisaris

    Lily Widjaja : Komisaris

    Mustofa : Komisaris

    Mardiasme : Komisaris

    Kepala Divisi / Kepala Satuan BEI

    Direktorat Utama

    1. Sekretaris Perusahaan : Friderica Widyasari Dewi

    2. Satuan Manajemen Resiko : Windiarti S. Choesin

    3. Satuan Pemeriksa Internal : Widodo

    Direktorat Pengawasan

    4. Pengawasan Transaksi : Hamdi Hassyarbaini

    5. Hukum : Dewi A. Prasetyaningtyas

    6. Satuan Pemeriksa Anggota Bursa dan Partisipan : Kristian S. Manullang

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Direktorat Pencatatan

    7. Pencatatan Sektor Riil : Ignatius Girendroheru

    8. Pencatatan Sektor Jasa : Umi Kulsum

    9. Pencatatan Surat Hutang : Saptono Adi Junarso

    Direktorat Perdagangan Fixed Income dan Derivatif

    10. Perdagangan Fixed Income : Erna Dewayani

    11. Perdagangan Derivatif : Hari Purnomo

    Direktorat Keanggotaan dan Partisipan

    12. Keanggotaan : Bambang Widodo

    Direktorat Perdagangan Saham

    13. Perdagangan Saham : Supandi

    Direktorat Penelitian dan Pengembangan Usaha

    14. Riset dan Pengembangan Produk : Kandi Sofia S. Dahlan

    15. Pemasaran : Wan Wei Yiong

    Direktorat Administrasi

    16. Keuangan : Yohanes A. Abimanyu

    17. Umum : Isharsaya

    18. Sumber Daya Manusia : Mirna Kurniawati (Pjs)

    Direktorat Teknologi Informasi

    19. Operasi Teknologi Informasi : Yohanes Liauw

    20. Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi : Didit Agung Laksono

    Specialist Setingkat Kepala Divisi

    21. Chief Economist : Edison Hulu

    Sumber: www.idx.co.id (14 April 2009, pukul 15.00 wib)

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    B. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN

    MINUMAN.

    1. PT Ades Waters Indonesia Tbk

    PT Ades Waters Indonesia Tbk didirikan dengan nama PT Alfindo

    Putrasetia di tahun 1985 dengan status PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri)

    dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Juni 1994 dengan kode

    saham ADES. Perseroan bergerak dalam pengolahan dan distribusi air minum

    dalam kemasan. Perusahaan berdomisili di Indonesia dengan Kantor Pusat di

    Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. TB. Simatupang Kav.88, Jakarta.

    Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Ades Waters Indonesia

    Tbk sebagai berikut:

    Presiden Komisaris : Blair Richard Glass

    Komisaris : Emil Salim dan Peter Vogt

    Presiden Direktur : Etienne Andre Maria Benet

    Direktur : Natali Ngadani, Patrick Leomine, Amrit Kumar

    Shrestha, Agustinus Gunadharma, dan Jean

    Philippe Gourdon.

    2. PT Aqua Golden Mississippi Tbk

    PT Aqua Golden Mississippi Tbk merupakan industri yang berstatus

    PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang didirikan tahun 1974. perusahaan

    ini bergerak sepenuhnya pada bidang bisnis minum air mineral kemasan botol. PT

    Aqua merupakan Pioneer industri air meineral di Indonesia. Perusahaan ini

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek indonesai (BEI) pada tanggal 1 Maret 1990

    dengan kode saham AQUA.

    Perusahaan ini berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di jalan Pulo

    Lentut No.3, kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Susunan Dewan Komisaris

    dan Dewan Direksi PT Aqua Golden Mississippi Tbk sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Lisa Tirta Utomo

    Komisaris Independen : R. Soekardi

    Komisaris : Janto Utomo

    Direktur Utama : Willy Shidarta

    Direktur : John Abdi dan Parmanangsih.

    3. PT Cahaya Kalbar Tbk

    PT Cahaya Kalbar Tbk dahulu bernama CV Tjahaja Kalbar, didirikan di

    Pontianak pada tanggal 3 Pebruari 1968. Perusahaan bergerak dalam bidang

    industri makanan berupa industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas.

    Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Juli 1996

    dengan kode saham CEKA.

    Kantor pusat perusahaan ini berada di Jl.Raya Pluit Selatan Blok S/6

    Jakarta-14440. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Cahaya Kalbar

    Tbk sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Hardy Sunarcia

    Komisaris : Martua Sitorus

    Komisaris Independen : Soedjiman

    Direktur Utama : Hendri Saksti

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Direktur : Thomas Tonny Muksim, Erik Tjia, dan Max

    Pancaka Ramajaya.

    4. PT Davomas Abadi Tbk

    PT Davomas Abadi Tbk bergerak dalam bidang industri biji Coklat

    (Cocoa). Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22

    Desember 1994. Perusahaan ini berkedudukan di Jakarta dan pabriknya berlokasi

    di Tanggerang, Jawa Barat. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT

    Davomas Abadi Tbk sebagai berikut :

    Presiden Komisaris : Berliana Sukarmadidjaja

    Komisaris Independen : Achmad Setiawan

    Komisaris : Husin Ramelan

    Direktur Utama : Anthonius Azer Unawekta

    Direktur : Suhanih dan Ariyanto Wibowo.

    5. PT Delta Djakarta Tbk

    PT Delta Djakarta Tbk didirikan pada tahun 1932 dengan status PMA

    (Penanaman Modal Asing) dan sepenuhnya bergerak dibidang produksi minuman

    (Beverages). Produk minuman yang dihasilkan adalah produk minuman

    beralkohol dan non-alkohol. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli

    1985 dengan kode saha, DLTA. Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jalan

    Inspeksi Barat, Desa Setiadharma, Kec. Tambun Bekasi Timur Bekasi-17510.

    Hasil produksi dipasarkan di dalam dan di luat negeri. Susunan Dewan Komisaris

    dan Dewan Direksi PT Delta Djakarta Tbk sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Ir. Tubagus Muhammad Rais

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Komisaris : Faustino F. Galang, Minera Laudes Borga Bibonia, Mario

    M.Aguas, dan Jaendar Sagala

    Direktur Utama : Roberto D. De Leon

    Direktur : Eddie Priyono, Willy A. Adipradhana, dan Monico

    C.Sagala.

    6. PT Fast Food Indonesia Tbk

    PT Fast Food Tbk didirikan pada tanggal 19 Juni 1978 dengan status

    company listing dan perusahaan ini bergerak dibidang klasifikasi restoran.

    Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Mei 1993 dengan kode FAST.

    Perusahaan dan pabriknya berlokasi di jalan M.T. Haryono kav. 7 Jakarta 12810.

    Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Fast Food Indonesia Tbk

    sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Anthony Salim

    Komisaris : Rudy Tanudjaja S., Benny Setiawan Santoso, P.L.

    Gunawan Solaiman (independen), dan Ken Leksono

    (independen).

    Direktur Utama : Dick Gelael

    Direktur : Ricardo Galael, Leonny Elimin, J. Dalimin Juwono, dan

    Andhi Indrawan.

    7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

    PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia pada

    tanggal 14 Agustus 1990. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    tanggal 14 Juli 1994. Saat ini, perusahaan terutama bergerak dalam bidang

    pembuatan mie dan penggilingan tepung terigu.

    Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral, Lantai

    12, Jl.H.R. Rasuna Said X-2, Kav.5, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya

    berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

    Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

    sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Manuel V. Pangilian

    Komisaris : Benny Setiawan Santoso, Edward A. Tortorici,

    Ibrahim Risjad, Albert del Rosario, Robert

    Charles Nicholson, dan Graham L. Pickles.

    Komisaris Independen : Utomo Josodirjo, Torstein Stephansen, dan

    Wahjudi Prakarsa.

    Direktur Utama : Anthani Salim

    Wakil Direktur Utama : Fransiscus Welirang, Cesar Manikan dela Cruz,

    dan Dermawan Sarsito.

    Direktur : Aswan Tukiaty, Tjhie The Fie, Taufik

    Wiraatmadja, Philip Suwardi Purnama, Mulyawan

    Tjandra, dan Honggo Widjojo Kangmasto.

    8. PT Mayora Indah Tbk

    PT Mayora Indah Tbk berdiri sejak tanggal 17 Februari 1977 dengan

    status PMDN. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei

    1978. Saat ini perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    gula, dan biskuit. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Juli

    1990. Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya

    No.21-23, Jakarta, sedangkan pabrik Perusahaan terletak di Tangerang dan

    Bekasi. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Mayora Indah Tbk

    sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Jogi Hendra Atmadja

    Komisaris : Hendrawan Atmadja

    Komisaris Independen : Agustian Widjonarko

    Direktur Utama : Gunawan Atmadja

    Direktur : Hermawan Lesmana, Andre Sukendra Atmadja,

    dan Ongkie Tedjasurya.

    9. PT Multi Bintang Indonesia Tbk

    PT Multi Bintang Indonesia Tbk didrikan pada tanggal 3 Juni 1929

    berdasarkan Akta Notaris No.8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan

    nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di

    Indonesia dengan Kantor Pusat berlikasi di Ratu Plaza Building Lantai 24, Jl.

    Jenderal Sudirman Kav.9, Jakarta 10270, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogol

    KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari-Pacet KM. 50, Simpang Agung,

    Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari kelompok Heineken, dimana pemegang

    saham utama adalah Heineken International B.V.

    PT Multi Bintang Indonesia Tbk merupakan produsen bir terbesar di

    Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    saham MLBI pada tanggal 15 Desember 1981. Susunan Dewan Komisaris dan

    Dewan Direksi PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai berikut :

    Presiden Komisaris : Cosmas Batubara

    Komisaris Independen : Subarto Zaini

    Komisaris : Sri Hartina, Urip Simeon, Theodore Permadi

    Rachmad, Bobby Hendry Noya, dan Sijbe

    Hiemstra.

    Presiden Direktur : Frederik Willem Kurt Linck

    Direktur : Bambang Britomo, Jasper Christian Hamaker,

    Herman Josep Maria, dan Antonius Gerardus Van

    de Bergh.

    10. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

    PT Prasidha Aneka Niaga Tbk didirikan dengan nama PT Aneka Bumi

    Asih pada tanggal 16 April 1974. Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan

    sumber daya alam dan perusahaan manajemen industri. Perusahaan ini

    memproduksi Kopi, Karet, Coklat, dan Vanilla. Pada tanggal 18 Oktober 1994

    perusahaan ini pertama kali di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan

    status PMDN dengan kode saham PSDN. Perusahaan bedomisili di Jl. Ki Kemas

    Rindho, Kertapati, Palembang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya

    pada tahun 1974. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Prasidha

    Aneka Niaga Tbk sebagai berikut :

    Presiden Direktur : Jeffry Sanusi Soedargo

    Wakil Presiden Direktur : Didik Tandiano

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Direktur : H. Syamsul Bachri Uding, Budi Pringgosusanto,

    Lie Sukiantono Budinarta, dan Moenardji

    Soedargo.

    11. PT Siantar Top Tbk

    PT Siantar Top Tbk didirikan pada tanggal 12 Mei 1987. Perusahaan

    bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu : mie (Snack Noodle),

    kerupuk (Crackers), dan kembang gula (Candy). Pertama kali terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia pada tanggal 16 Desember 1996 dengan kode saham STTP.

    Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jalan Tambak Sawah No.21-23

    Waru, Sidoarjo. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Siantar Top

    Tbk sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Agus Susanto

    Komisaris Independent : Hariono Adi

    Direktur Utama : Shindo Sumidomo

    Direktur : Pitoyo dan Armin.

    12. PT Sierad Produce Tbk

    PT Sierad Produce Tbk didirikan pada tanggal 6 September 1985 dengan status

    company listing dan bergerak di bidang Pakan Ternak.Perusahaan ini terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Desember 1996 dengan kode SIPD. Kantor

    pusat di Plaza City View Building Jl.Kemang Raya Timur No.22.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Delta Djakarta Tbk sebagai

    berikut :

    Komisaris Utama : Antonius Junus Supit (independen)

    Komisaris : F.X. Awi Tantra, Sri Lestari Anwar, dan Dr. Djohan

    Effendi (independen).

    Direktur Utama : Budiarjo Tek

    Direktur : Rodolfo Paquia Pantoja dan Drh. Sudirman.

    13. PT SMART Tbk

    PT SMART Tbk didirikan pada tanggal 18 Juni 1963 dengan status company

    listing dan perusahaan ini bergerak di bidang makanan dan minuman. Terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 November 1992 dengan kode SMAR.

    Kantor Pusat perusahaan ini berlokasi di dan pabriknya berlokasi di Plaza BII

    Menara II Lt.28-30, Jl. MH. Thamrin Kav.22. Susunan Dewan Komisaris dan

    Dewan Direksi PT SMART Tbk sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Franky Oesman Widjaja

    Komisaris : Rafael B Concepcion Jr, Rachmat Gobel, H. Ryani

    Soedirman, dan Teddy Pawitra, Prof. Dr.

    Direktur Utama : Jo Daud Dharsono

    Direktur : H Oeminto, Jimmy Pramono, Gianto Widjaja, dan

    Djanadi Bimo Prakoso.

  • Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

    14. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

    PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk didirikan pada tanggal 31 Mei 1991 dengan

    status company listing. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Juni

    1991 dengan kode AISA. Kantor pusatnya berlokasi di ALUN GRAHA LT.I,

    Jl.Prof. Dr.Supomo No. 233. Hasil. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan

    Direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Priyo Hadi Sutanto

    Komisaris : Budhi Istanto, Herry Beng Koestanto, Woerjatmoko S.H.

    MM (independen), dan Prof. Dr.. Haryadi Mapp. SC

    Direktur Utama : Stefanus Joko Mogoginto

    Direktur : Edi Soetanto dan Hengky Koestanto.

    15. PT Tunas Baru Lampung Tbk

    PT Tunas Baru Lampung Tbk didirikan pada tanggal 22 Desember 1973.

    Perusahaan bergerak dalam bidang bisnis minyak goreng sawit, minyak goreng

    kelapa, minyak kelapa, minyak sawit (CPO) dan sabun. Pertama kali terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Pebruari 2000 dengan kode saham TBLA.

    Perusahaan berdomisili di Jakarta, Kantor Pusat Perusahaan terletak di Wisma

    Budi, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta. Susunan Dewan Komisaris dan

    Dewan Direksi PT Tunas Baru Lampung Tbk sebagai berikut :

    Presiden Komisaris : Santoso Winata

    Komisaris : Oey Albert

    Komisaris Independen : Richtter Pane

    Presiden Direktur : Widarto

  • Minar Siman