09e01787
TRANSCRIPT
72
PENGARUH PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TERHADAP KESEMPATAN KERJA LULUSAN SISWA SMK
NEGERI DI KOTA MEDAN
T E S I S
Oleh
SUSI SUSILAWATI HARAHAP 077003054/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
S
EK O L A
H
PASCASAR J
ANA
id1774942 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
73
PENGARUH PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TERHADAP KESEMPATAN KERJA LULUSAN SISWA SMK
NEGERI DI KOTA MEDAN
T E S I S
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
(PWD) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
SUSI SUSILAWATI HARAHAP 077003054/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
74
Judul Tesis : PENGARUH PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TERHADAP KESEMPATAN KERJA LULUSAN SISWA SMK NEGERI DI KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa : Susi Susilawati Harahap Nomor Pokok : 077003054 Program Studi : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Aldwin Surya, SE, M.Pd, Ph.D) Ketua
(Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS) (Kasyful Mahalli, SE, M.Si) Anggota Anggota Ketua Program Studi, Direktur, (Prof. H. Bachtiar Hassan Miraza, SE) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B, M.Sc) Tanggal lulus : 06 Juli 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
75
Telah diuji pada
Tanggal 06 Juli 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Aldwin Surya, SE.M.Pd. Ph.D
Anggota : 1. Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS
2. Prof. Dr. lic. rer. reg. Sirojuzilam, SE
3. Kasyful Mahalli, SE. M.Si
4. Agus Suryadi, S.Sos, M.Si
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
76
ABSTRAK SUSI SUSILAWATI HARAHAP. NIM. 077003054. Judul penelitian
�Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan terhadap Kesempatan Kerja Lulusan Siswa SMK Negeri di Kota Medan�, Komisi Pembimbing: Prof. Aldwin Surya, SE, M.Pd, Ph.D (Ketua), Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS (Anggota), dan Kasyful Mahalli, SE, M.Si (Anggota).
Tantangan menghadapi era globalisasi menuntut adanya kesiapan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi yang berbeda dari keadaan sebelumnya. Untuk itu pendidikan memegang peranan penting dalam peningkatan SDM. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menciptakan lulusan yang siap bekerja dan bersaing di pasar tenaga kerja. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tersebut diperlukan kebijakan pemerintah melalui Penerapan Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang merupakan kebijakan pemerintah yang di dalamnya mengatur standar guru, kurikulum, sarana dan prasarana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum, guru, sarana dan prasarana pada SMK Negeri di Kota Medan dengan Standar Nasional Pendidikan serta untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah penerapan standar nasional pendidikan terhadap kesempatan kerja lulusan SMK Negeri di Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah lulusan SMKN 2 Medan, SMKN 4 Medan dan SMKN 5 Medan yang tamat tahun 2005 s.d 2006. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Chi-Square (chi kuadrat). Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan lulusan SMK Negeri dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi yang terkait dengan peneltian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi akademik guru yang mengajar di SMK Negeri di Kota Medan masih belum seluruhnya sesuai dengan standar yang telah ditentukan, sedangkan kurikulum dan sarana dan prasarana telah mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Faktor yang berpengaruh terhadap kesempatan kerja lulusan adalah kurikulum, sedangkan sesudah penerapan faktor yang mempengaruhi adalah sarana prasarana dengan tingkat signifikansi 0,1% atau tingkat kepercayaan 99 persen dan kurikulum dengan tingkat signifikansi 0,5 atau tingkat kepercayaan 95 persen. Artinya bahwa kurikulum yang baik dan sarana prasarana yang memadai sangat mendukung terhadap kesempatan kerja siswa. Sedangkan faktor guru pengaruhnya tidak signifikan terhadap kesempatan kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Medan, baik sebelum dan sesudah penerapan standar nasional pendidikan.
Kata Kunci: Standar Nasional Pendidikan, Sekolah Menengah Kejuruan, Kesempatan Kerja.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
77
ABSTRACT
SUSI SUSILAWATI HARAHAP. NIM. 077003054. The tittel of Research �The Effect Implemetation of National Standard of Education for Employment of the Graduates of State Vocational Intermediate School in Medan City�. The Consulting Commission: Prof. Aldwin Surya, SE, M.Pd, Ph.D (Chairman), Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS (Member), dan Kasyful Mahalli, SE, M.Si (Member).
The challenge in dealing with globalization era requires the readiness of manpower with qualification which is different to that previously. For that reason, education palys an important role in improving human resources. Vocational Intermediate School (SMK) is one of the educational intitutions that produce quality graduates that are ready to work and compete in manpower market. In order to produce the quality gradutes, the governmental policy is required to improve the education based on the Governmental Rule number 19 of 2005 of the governmental policy governing the standard of teacher, curriculum, facility and infrastructure.
This research intends to know compliance of curriculum, teacher, facility and infrastructure of the State Vocational Intermediate School in Medan to the National Standard of Education and in order to know the effect of pre and post-implementation of the national standard of education for employment of the graduates of the State Vocational Intermediate School in Medan. The samples in this research is graduates of SMKN 2 Medan, SMKN 4 Medan and SMKN 5 Medan who graduated within 2005 to 2008. The methodology of research included Chi-Square. The data included primary one collected by interview with the graduates of State Vocational Intermediate School using the questioner and the secondary data collected from some institution related to the research.
The result of research showed that academic qualification of teachers who tough the State Vocational Intermediate School in Medan City still not completely adjusted to the recommended standard, whereas the curriculum and facility and the infrastructure have referred to the Government Rule number 19 of 2005 regarding the National Standard of Education. The influencing factors on the employment of the graduates included curriculum, whereas the influencing factor post- implementation included the facility and infrastructure with the significance rate of 0.1% or confidence interval 99%. It means that the adequate curriculum, facility and infrastrucrure have significant support to the employment of students. Wheareas the factor of teachers has no significant effect on the employment of the graduates of State Vocational High School in Medan City, either pre or post-implementation of the National Standard of Education.
Keywords: National Standart of Education, Vocational Intermediate School, Employment.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
78
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan limpahan rahmat
Nyalah penelitian yang berjudul �Pengaruh Penerapan Standar Nasional
Pendidikan terhadap Kesempatan Kerja Lulusan Siswa SMK Negeri Kota
di Medan�, dapat diselesaikan. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) pada Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara.
Atas terselesaikannya penulisan tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang turut memberikan bantuan dan dukungan, baik sewaktu
penulis mengikuti proses perkuliahan maupun pada saat penulis melakukan
penelitian. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. H. Bachtiar Hassan Miraza, SE, selaku Ketua Program Studi
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD);
2. Bapak Prof. Aldwin Surya, SE, M.Pd, Ph.D, selaku Ketua Komisi Pembimbing
yang telah banyak memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan tesis ini;
3. Bapak Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
telah banyak memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan tesis ini;
4. Bapak Kasyful Mahalli, SE, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan tesis ini;
5. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B. MSc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara;
6. Menteri Pendidikan Nasional yang telah memberikan dukungan pembiayaan
melalui Program Beasiswa Unggulan hingga penyelesaian tesis ini berdasarkan
DIPA Sekretariat Jenderal DEPDIKNAS Tahun Anggaran 2007 sampai dengan
2009;
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
79
7. Ayahanda dan ibunda tercinta, terima kasih atas doa dan dukungannya sehingga
ananda diberikan kekuatan untuk dapat menyelesaikan penulisan tesis ini, begitu
juga dengan saudara-saudaraku, Juar, Ronggur dan Ali serta seluruh keponakan;
8. Khususnya kepada ananda tersayang, Bella, Syakirah dan Sultan, yang
merupakan pemacu semangat bagi penulis;
9. Special thanks to Mr. Adiwijaya, Ph.D, Ir which is has supported and
contribution to success writing this thesis.
10. Seluruh civitas akademika Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,
yang telah banyak membantu penulis dalam proses administrasi maupun
kelancaran kegiatan akademik, termasuk juga seluruh teman-teman di jurusan
PWD USU khususnya teman-teman yang di jurusan Perencanaan Pendidikan
yang telah banyak membantu memberikan masukan dan dorongan dalam
penulisan tesis ini.
Akhirnya dengan mengucapkan alhamdulillahirobbil�alamin, tesis ini
dipersembahkan bagi semua pihak yang membacanya, dengan harapan dapat
memberikan koreksi dan masukan yang bermanfaat untuk kesempurnaan tesis ini.
Medan, 06 Juli 2009
Penulis,
Susi Susilawati Harahap
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
80
RIWAYAT HIDUP
Susi Susilawati Harahap dilahirkan di Medan pada tanggal 03 Agustus 1976,
Putri Sulung dari empat bersaudara atas perkawinan Abu Rahim Harahap dan
Khairani Siregar. Menyelesaikan pendidikan SDN 066057 di Medan tahun 1988,
SMPN 15 Medan tahun 1991, SMAN 8 Medan tahun 1994, memperoleh gelar sarjana
dari Fakultas Ekonomi UISU tahun 1999 dan mendapat beasiswa dari Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara ke STIA LAN-RI kampus Bandung tahun 2000 dan
memperoleh gelar sarjana sosial tahun 2001.
Pada tahun 2007 mendapat beasiswa kembali untuk melanjutkan jenjang
pendidikan strata-2 (S2) di Sekolah Pascasarjana Program Studi Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Konsentrasi Perencanaan Pendidikan
Universitas Sumatera Utara Medan. Saat ini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil
pada Badan Diklat Provinsi Sumatera Utara.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
81
Halaman
DAFTAR ISI
ABSTRAK ��������������������������.. i ABSTRACT ��������������������������.. ii KATA PENGANTAR ���������������������...... iii RIWAYAT HIDUP �����������������������.. v DAFTAR ISI ��������������.�����������. vi DAFTAR TABEL ������������������������ viii DAFTAR GAMBAR ����������������������� x DAFTAR LAMPIRAN ���������������������. xi
BAB I PENDAHULUAN ������������������� 1 1.1 Latar Belakang ���..��...������������.. 1 1.2 Perumusan Masalah ���������������......... 10 1.3 Batasan Masalah �....�������������......�... 10 1.4 Tujuan Penelitian ..��...�������������........ 10 1.5 Manfaat Penelitian �...��������������....... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ���������������...... 12 2.1 Konsep Pendidikan ..................................................................... 12 2.1.1 Pentingnya Arti Pendidikan ................................................. 12 2.1.2 Profil Pendidikan Nasional .................................................. 13 2.1.3 Perencanaan Pendidikan ...................................................... 15 2.2 Standar Nasional Pendidikan ........................................................ 17 2.2.1 Standar Guru Sebagai Tenaga Pendidik .............................. 22 2.2.2 Standar Kurikulum Pendidikan ............................................ 31 2.2.3 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan ........................... 37 2.3 Pendidikan Kejuruan.................................................................... 39 2.3.1 Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan ......................... 39 2.3.2 Program Pengembangan Pembelajaran (Life Skills) ............ 47 2.4 Aspek-aspek Ketenagakerjaan ������............................. 51 2.4.1 Sumber Daya Manusia.......................................................... 51 2.4.2 Lapangan Kerja dan Kesempatan Kerja.............................. 52 2.5 Keterkaitan antara Pendidikan, Ketenagakerjan dengan
Pengembangan Wilayah...............................................................
55 2.5.1 Pengembangan Wilayah dan Perencanaan Wilayah............ 55 2.5.2 Pendidikan dan Ketenagakerjaan dalam Konteks
Pengembangan Wilayah .......................................................
58
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
82
2.6 Kerangka Berpikir........................................................................ 62 2.7 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 64 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 65 3.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 65 3.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 65 3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 66 3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 68 3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 68 3.6 Defenisi Operasional dan Batasan Penelitian ............................... 70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 72 4.1 Gambaran Umum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota
Medan...........................................................................................
72 4.2 Kondisi Pendidikan dan Ketenagakerjaan di Kota Medan .......... 74 4.3 Kondisi Guru, Kurikulum, Sarana Prasarana pada SMK
Negeri di Kota Medan���������������..
77 4.3.1 Guru ��������������������... 77 4.3.2 Kurikulum ������������������.. 79 4.3.3 Sarana dan Prasarana ��������������. 81 4.4 Karakteristik Lulusan SMK Negeri di Kota Medan ����� 85 4.5 Kesesuaian Guru, Kurikulum dan Sarana Prasarana pada SMK
Negeri di Kota Medan dengan Standar Nasional Pendidikan........
87 4.5.1 Guru ��������������������� 87 4.5.2 Kurikulum ������������������.. 90 4.5.3 Sarana dan Prasarana ��������������.. 92 4.6. Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan dengan
Kesempatan Kerja Lulusan Siswa SMK Negeri Medan ..............
93 4.6.1 Keterserapan Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan
Standar Nasional Pendidikan �����������.
93 4.6.2 Standar Nasional Pendidikan yang Paling Berpengaruh
terhadap Kesempatan Kerja Lulusan ��������
100 4.7. Perencanaan SMK Negeri Kota Medan di Masa yang Akan
Datang��������������������..........
106 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 110 5.1 Kesimpulan ...................................................................................110 5.2 Saran ............................................................................................. 111 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................113
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
83
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1. Jumlah Pencari Kerja pada Tingkat Pendidikan SLTA/SMK yang
Terdaftar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005 � 2007 (Orang).......
5
1.2. Jumlah Lulusan SMK Negeri Medan Tahun 2005 � 2007 (Orang)....
5
2.1. Perbandingan SMK dengan SMU.....................................................
42
2.2. Struktur Kurikulum Sekolah Kejuruan .............................................
45
2.3. Perbedaan Pasar Tenaga Kerja Terdidik dan Tidak Terdidik ..........
55
3.1. Jumlah Alumni SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 5 Medan Mulai Tahun Pelajaran 2004/2005 � 2007/2008..........................................
66
3.2. Sebaran Responden Berdasarkan Tahun Pelajaran........................... 67
4.1. Kelompok Keahlian dan Program Keahlian Masing-masing Tiap Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Medan............................
72
4.2. Jumlah Guru SMK Negeri Kota Medan Berdasarkan Tahun Pendidikan (Orang)..........................................................................
74
4.3. Indikator Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2006-2007........ 75
4.4. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kota Medan ............................................................................................
75
4.5. Lowongan Pekerjaan yang Terdaftar dan Telah Dipenuhi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2007 (Persentase)...............................
76
4.6. Jumlah Guru berdasarkan Tingkat Pendidikan Mulai TP. 2004/ 2005 � 2007/2008 (Orang)................................................................
78
4.7. Jumlah Guru Berdasarkan Rumpun Mata Pelajaran TP. 2004/ 2005-2007/2008 (Orang)...................................................................
79
4.8. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Medan Tahun Pelajaran 2004/2005 s/d 2007/2008..........................
80
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
84
4.9. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Medan Tahun Pelajaran 2008/2009....................................................
80
4.10 Sarana dan Prasarana pada SMK Negeri yang Menjadi Sampel..... 82
4.11. Rekapitulasi Responden Berdasarkan Program Keahlian (Orang)... 86
4.12. Persentase Jumlah Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan mulai TP. 2006/2007 dan 2007/2008 (%).....................................................
87
4.13. Daya Serap dan Peluang Kesempatan Kerja Lulusan SMK Negeri (Orang) ..............................................................................................
94
4.14. Daya Serap dan Peluang Kesempatan Kerja Lulusan SMK Negeri Berdasarkan Program Keahlian (Orang) ..........................................
95
4.15. Kesesuaian Jenis Pekerjaan dengan Program Keahlian Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan ......................
96
4.16. Kesesuaian Membuka Usaha Sendiri dengan Kompetensi Keahlian.............................................................................................
98
4.17 Jumlah Lulusan yang Langsung Bekerja pada Tempat Praktik Setelah Menamatkan Sekolah (Orang) .............................................
99
4.18. Crosstab Guru* Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan (Persentase).......................................................
100
4.19. Crosstab Kurikulum* Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan
Standar Nasional Pendidikan (Persentase)..........................................
102
4.20. Crosstab Sarana dan Prasarana* Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan (Persentase).......................
103
4.21. Program Keahlian dan Jumlah Rombongan Belajar..........................
107
4.22. Keterserapan Lulusan dalam Memperoleh Kesempatan Kerja dan Kesesuaian Pekerjaan dengan Kompetensi Lulusan Berdasarkan Sekolah.........................................................................
108
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
85
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman 2.1. Skema Terinci Life Skills.....................................................................
49
2.2. Hubungan Antara Pengembangan Wilayah, Sumberdaya Alam, Sumber Daya Manusia dan Teknologi.................................................
57
2.3. Skema Kerangka Berfikir ....................................................................
63
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
86
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
I. Kuesioner Penelitian.............................................................................
117
II. Hasil Jawaban Responden ...................................................................
125
III. Uji Validitas ........................................................................................
127
IV. Tabel Frekwensi dan Hasil Chi Square .................................................132
V. Dokumentasi Penelitian .......................................................................
139
VI. Peta Kota Medan ..................................................................................
147
VII. Contoh Lowongan Pekerjaan.................................................................
148
VIII. Izin Penelitian....................................................................................... 159
IX. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian................................... 160
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
87
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan
sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini
mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati
serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji, dikehendaki
serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat, bangsa dan
negara.
Salah satu pokok masalah yang dihadapi bangsa ini untuk memasuki era
globalisasi adalah kondisi Sumber daya manusia (SDM) yang relatif rendah yang
dicermati dari pemilikan latar pendidikannya. Peningkatan kualitas SDM menjadi
perhatian semua pihak, terlebih dalam suasana krisis multidimensi yang terjadi saat
ini, masyarakat membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menghadapi
persaingan bebas. Untuk itu pendidikan memegang peranan penting bagi peningkatan
kualitas sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini para peraku pembangunan
pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan Indonesia agar dapat
bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan pembangunan pendidikan
itu sendiri.
Menurut Surya (2007: 5), dinyatakan bahwa pendidikan diperlukan untuk
meraih kedudukan dan kinerja optimal pada setiap pekerjaan dilakukan. Pendidikan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
88
adalah sebuah sistem formal yang mengajarkan tentang pengetahuan, nilai-nilai dan
pelbagai keterampilan.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan dari pembangunan adalah
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Oleh karena itu dalam pembangunan tersebut pendidikan
memegang peranan penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemerintah
mempunyai kewajiban dalam melaksanakan setiap kebijakan pendidikan yang
diambil untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, sehingga arah
kebijakan pendidikan menjadi bagian dari upaya dalam melaksanakan amanat yang
terkandung dalam UUD 1945.
Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan salah satunya seperti yang
telah dimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang di dalamnya mencakup dasar dan tujuan, penyelenggaraan
pendidikan termasuk wajib belajar, penjamin kualitas pendidikan serta peran serta
masyarakat dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan tersebut dibuat untuk
menghasilkan Pendidikan Indonesia yang baik dan lulusan berkualitas di sektor
jenjang pendidikan. Untuk mendukung hal tersebut terlebih dahulu menentukan
standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pendidikan, maka untuk itu
pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang kemudian dibentuk pula Badan Standar
Nasional Pendidikan (BNSP) sebagai badan yang menentukan 8 (delapan) standar
dan kriteria pencapaian penyelenggraaan pendidikan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
89
Adapun standar-standar yang menjadi dasar bagi penyelenggaraan pendidikan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tersebut yaitu: 1) Standar Isi, 2) Standar Proses, 3) Standar Kompetensi Lulusan,
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5) Standar Sarana dan Prasarana,
6) Standar Pengelolaan, 7) Standar Pembiayaan dan, 8) Standar Penilaian Pendidikan.
Namun pada tulisan ini yang menjadi bahasan penulis adalah standar isi
(kurikulum), Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik (guru) dan standar sarana dan
prasarana, yang diterapkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dengan
kelompok keahlian tehnik dan industri, khususnya program keahlian yang berbasis
teknik di Kota Medan.
Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan
Nasional memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan tenaga
kerja nasional yang terampil. Karena setiap lulusan SMK memang ditempah untuk
menjadi sumber daya manusia yang siap pakai, dalam arti ketika mereka telah
menyelesaikan sekolahnya lulusan SMK tersebut dapat menerapkan ilmu yang telah
mereka dapat sewaktu di sekolah.
Tantangan era globalisasi saat ini menuntut adanya kesiapan tenaga kerja
yang memiliki kualifikasi yang berbeda dengan keaadaan sebelumnya. Dengan
jumlah angkatan tenaga kerja yang besar, diharapkan benar-benar mampu
menyesuaikan diri agar dapat memiliki keunggulan yang kompetitif.
Namun pada kenyataannya, tamatan SMK hanya diakui oleh sekolah sendiri
dan masih minimnya kepercayaan dunia usaha dan dunia industri. Hal ini dikuatkan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
90
oleh Sidi (2001: 137) bahwa pendidikan kejuruan model lama memiliki kelemahan
yaitu, penyelenggaraan pendidikan secara sepihak sehingga anak didik tertinggal oleh
kemajuan dunia usaha/dunia industri (DU/DI), tidak jelas kompetensi yang dicapai,
tidak mengakui keahlian yang diperoleh di luar sekolah.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), H. Hasanuddin Rachman
mengatakan �struktur pengangguran terbuka di Indonesia tahun 2002 adalah tingkat
pendidikan SD dan SD kebawah 3,22 juta orang (35%), SMP 2,15 juta orang
(15,24%). SMU 2,14 juta orang (23%), SMK 1,11 juta orang (12%),
Diploma/Akademi 0,23 juta orang (3%), Universitas 0,26 juta orang (3%)
(apindo.or.id).
Dari data di atas tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas tamatan di Indonesia
masih rendah, termasuk kualitas tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Data
ini membuktikan masih tingginya tingkat pengangguran terbuka di Indonesia
termasuk tamatan SMK yaitu sebesar 1,11 juta orang (12%), padahal tamatan SMK
seharusnya memiliki kompetensi yang mampu bersaing di pasar tenaga kerja karena
�dalam perspektif Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) yang dasarnya life skills,
telah menempati prioritas sebagaimana yang tertuang dalam tujuan SMK itu sendiri�
(Priowirjanto, republika.or.id).
Berikut ini jumlah pencari kerja di Kota Medan menurut jenis kelamin dan
jumlah lulusan pada tingkat pendidikan SLTA/SMK, sebagaimana dijelaskan pada
Tabel 1.1 di bawah ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
91
Tabel 1.1. Jumlah Pencari Kerja pada Tingkat Pendidikan SLTA/SMK yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005 � 2007 (Orang)
No Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase 1. 2005 2.000 4.982 6.982 23,06 2. 2006 5.604 5.807 11.411 37,69 3. 2007 4.712 7.170 11.882 39,25 Jumlah 12.316 17.959 30.275 100,00
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kota Medan, 2008
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah pencari kerja pada tingkat
pendidikan SLTA/SMK setiap tahun meningkat. Dalam 3 tahun berturut-turut mulai
dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, menunjukkan bahwa pada tahun 2005
jumlah pencari kerja sebanyak 6.982 orang (23,06 %), tahun 2006 sebanyak 11.411
orang (37,69%) dan tahun 2007 sebanyak 11.882 (39,25). Berikut ini jumlah lulusan
SMK Negeri Medan yang tammat mulai dari tahun 2005 sampai dengan 2008.
Tabel 1.2. Jumlah Lulusan SMK Negeri Medan Tahun 2005 � 2008 (Orang)
No. Tahun Jumlah 1. 2005 6.597 2. 2006 6.900 3. 2007 7.226 4. 2008 7.447 Jumlah 28.167
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Medan, 2008
Dengan jumlah lulusan yang begitu besar yaitu hingga tahun 2008 mencapai
jumlah 28.167 orang lulusan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.2 di atas,
pendidikan kejuruan harus mampu mengakomodasikan permintaan pasar tenaga kerja
yang terus berubah mengikuti tuntutan perkembangan ekonomi dunia. Untuk itu
Departemen Pendidikan Nasional menghadapi banyak tantangan dalam
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
92
mengembangkan pendekatan demand driven dalam kebijakan pendidikan kejuruan
yang terkait erat dengan penyediaan tenaga kerja yang terampil.
Keadaan yang ada saat ini, sistem pendidikan kita masih menekankan
fungsinya sebagai pemasok tenaga kerja terdidik dari pada sebagai penghasil tenaga
penggerak pembangunan (driving force). Tenaga kerja yang dihasilkan belum mampu
melakukan pembaharuan dan penciptaan gagasan baru dalam rangka menciptakan
dan memperluas lapangan kerja. Lulusan pendidikan kita lebih cenderung meminta
pekerjaan (job seeker) daripada berinisiatif menciptakan pekerjaan atau kegiatan baru
(job creator).
Untuk itu, pemerintah terus mengusahakan peningkatan jumlah siswa SMK
sehingga mencapai perbandingan 70% SMK dan 30% adalah siswa SMU. Oleh
karena itu, kurikulum yang ditekankan pada Sekolah Kejuruan tersebut adalah mata
pelajaran yang akan berguna untuk mencari pekerjaan. Kurikulum SMK harus lebih
mengutamakan mata pelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan dan lapangan
pekerjaan atau yang sering disebut dengan Model Link and Match yaitu memilih mata
pelajaran dan jurusan yang dapat menunjang pekerjaan. Namun pada kenyataannya
(Kunandar, 2007: 1 dikutip dalam Kompas, 4 Desember 2004) menyatakan lembaga
pendidikan lebih sering terpaku pada teori, sehingga peserta didik kurang inovatif dan
kreatif sehingga minimnya kompetensi yang dimiliki.
Untuk menghasilkan tamatan SMK yang sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha (du) dan dunia industri (di), yang secara nyata terus berkembang dari waktu ke
waktu, maka kurikulum SMK harus dirancang dan dilaksanakan untuk menyesuaikan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
93
dengan kompetensi yang sedang berkembang, khususnya di era pasar bebas Asean
Free Labour Area (AFLA) 2003.
Menurut Tilaar (2006: 167), dalam proses belajar dan mengajar walaupun
kurikulum yang telah ditetapkan bagus dengan menentukan standar isi yang tinggi,
tetapi apabila tidak tersedia guru yang profesional maka tujuan kurikulum tersebut
akan sia-sia, begitu juga dengan sarana dan prasarana yang mencukupi tetapi tenaga
guru tidak profesional, maka akan sia-sia juga.
Selain kurikulum, guru juga sangat berperan sekali dalam menciptakan
lulusan yang berkualitas sehingga dituntut profesionalnya dalam mengajar.
Profesionalisme guru sangat dibutuhkan karena merosotnya mutu pendidikan
nasional yang disebabkan keberadaan guru yang tidak profesional. Untuk itu
kualifikasi akademik seorang guru harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan,
karena bagaimana mungkin seorang guru mengajarkan ilmu yang tidak dikuasainya.
Tidak jarang kita lihat munculnya guru-guru baru yang sebenarnya jiwa dan
talentanya bukan sebagai seorang pendidik. Namun karena tuntutan zaman dan
sulitnya mencari pekerjaan tidak ada pilihan selain menjadi guru sebagai lapangan
pekerjaan, karena profesi ini lebih besar peluangnya dibandingkan profesi yang lain.
Jika kondisi seperti ini yang terjadi bagaimana mungkin guru dapat bekerja secara
profesional, sebab kemampuan guru SMK dituntut untuk memiliki kompetensi yang
tidak hanya menguasai materi-materi teoritis saja, namun juga harus ahli dalam
praktek di lapangan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
94
Faktor lainnya yang juga menentukan kualitas tamatan SMK adalah sarana
dan prasarana seperti gedung dan fasilitas lainnya untuk mendukung proses belajar
dan mengajar seperti alat peraga dan praktek, laboratorium, balai latihan kerja (BLK)
sebagai tempat praktek kerja bagi sekolah kejuruan sangat dibutuhkan para siswa.
Jika standar tersebut belum terpenuhi bagaimana para siswa dapat mempraktekkan
atau latihan untuk menerapkan ilmu yang telah diperolehnya dari guru. Untuk itu
upaya pengembangan fasilitas pada SMK terutama fasilitas laboraturium praktek
kerja yang up to date dan diharapkan pihak sekolah dapat mengembangkan kerjasama
dengan dunia usaha/industri serta memperluas akses dan kemudahan bagi siswa
SMK.
Jumlah program keahlian pada SMK yang ada di Indonesia sebanyak 109
sedangkan program keahlian SMK di Kota Medan hanya berjumlah 38 yang tersebar
di beberapa SMK Negeri maupun SMK Swasta di Kota Medan. Kota Medan
memiliki 12 unit SMK Negeri yang terbagi kedalam 30 program keahlian. Namun
dalam penerapan standar Nasional Pendidikan masing-masing sekolah masih belum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik dari kurikulum, kualitas guru maupun
sarana dan prasarana yang dimiliki masih kurang sehingga berpengaruh kepada
jumlah lulusan SMK yang memperoleh kesempatan bekerja baik di instansi
pemerintah, swasta ataupun membuka usaha sendiri.
Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh penerapan standar
pendidikan tersebut terhadap serapan lulusan siswa SMK Negeri di Kota Medan
dalam memperoleh peluang kesempatan kerja, karena berdasarkan pengamatan masih
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
95
terdapat sekolah kejuruan yang belum tepat dalam pemilihan kurikulum untuk mata
pelajaran kejuruan, sehingga terjadi ketidak-sesuaian (educational mismatch) antara
apa yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dengan permintaan pasar tenaga kerja.
Hal ini disebabkan jumlah mata pelajaran yang lebih humoria lebih banyak
dibandingkan dengan jam mata pelajaran yang berkaitan langsung dengan kejuruan
bahkan mata pelajaran yang seharusnya tidak dibutuhkan pada Sekolah Kejuruan
tersebut ikut dipelajari. Selain itu, masih terdapat SMK yang belum mempunyai balai
latihan kerja, sehingga masih menumpang pada sekolah kejuruan lainnya dan masih
belum memadainya ruang laboratorium dan alat peraga atau praktek. Hal ini tentunya
proses belajar dan mengajar berjalan tidak efektif. Fenomena lain yang ditemui
adalah masih kurangnya kompetensi guru pada sekolah kejuruan, baik
profesionalismenya maupun pendidikan akademiknya, sehingga guru kejuruan tidak
memiliki pengalaman kerja industri, dalam praktek kurang mampu menjaga relevansi
dengan perubahan pasar kerja, membiarkan siswa menghasilkan mutu kerja asal jadi,
membiarkan bekerja tanpa pengawasan dan bimbingan serta tanpa memperhatikan
keselamatan kerja.
Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa penerapan standar
pendidikan yang sesuai dengan ketentuan pemerintah diharapkan akan menghasilkan
Sumber Daya Manusia Indonesia berkualitas yang dapat bersaing pada pangsa pasar
tenaga kerja, untuk itu penulis merasa tertarik melakukan penelitian dengan judul
�Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan terhadap Kesempatan Kerja
Lulusan Siswa SMK Negeri di Kota Medan�.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
96
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti mencoba
mengemukakan beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu:
1. Apakah kurikulum, guru, sarana dan prasarana pada SMK di Kota Medan telah
sesuai dengan Standar Pendidikan Nasional?
2. Bagaimanakah pengaruh sebelum dan sesudah penerapan standar nasional
pendidikan terhadap kesempatan kerja lulusan siswa SMK Negeri di Kota
Medan?
1.3. Batasan Masalah
Pada kajian ini, Standar Nasional Pendidikan yang dibahas akan dibatasi pada
3 (tiga) standar saja, yaitu: Standar Isi (Kurikulum), Standar Tenaga Pendidik (Guru),
dan Standar Sarana dan Prasarana pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dengan
Kelompok Keahlian Tehnik dan Industri.
1.4. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui kesesuaian kurikulum, guru, sarana dan prasarana pada SMK
Negeri di Kota Medan dengan Standar Nasional Pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah penerapan standar nasional
pendidikan terhadap kesempatan kerja lulusan SMK Negeri di Kota Medan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
97
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian diharapkan berguna untuk:
1. Sebagai bahan masukan kepada semua pihak yang membutuhkan sehubungan
dengan dunia Pendidikan di Indonesia sehingga SDM Indonesia dapat bersaing
pada era globalisasi khususnya masalah ketenagakerjaan.
2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Pusat (Depdiknas) maupun
daerah (Dinas Pendidikan Kota Medan) untuk mengambil kebijakan dalam dunia
pendidikan terutama yang berkaitan dengan standar pendidikan.
3. Sebagai bahan masukan bagi Sekolah Menengah Kejuruan agar materi/pelajaran
relevan dengan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
sehingga bermanfaat bagi siswa dalam menggeluti dunia kerja.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
98
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Pendidikan
2.1.1. Pentingnya Arti Pendidikan
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia di masa depan, yang
dimulai sejak manusia mulai dilahirkan sampai akhir hayat. Sumber daya manusia
berkualitas merupakan modal pembangunan. Oleh sebab itu, kemajuan pembangunan
bidang pendidikan menjadi penting. Berbagai hal berkaitan dengan pembangunan
pendidikan sebagai salah satu aspek peningkatan mutu sumber daya manusia perlu
dipersiapkan agar jendela kesempatan (Window of Opportunity) dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya.
Pendidikan sangat penting bagi setiap umat manusia, dalam masyarakat
primitif pendidikan menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri, orang tua memandang
bahwa anak-anak mereka perlu dipersiapkan untuk hidup dalam masyarakat atau
lingkungan yang menjadi tempat mereka hidup. Kondisi ini tentu saja mengandung
makna bahwa adalah tidak mungkin anak manusia dibiarkan hidup dengan hanya
potensi bawaan tanpa ada suatu intervensi apapun dari orang dewasa, di samping itu
potensi manusia untuk berfikir menjadikannya sebagai mahluk yang mampu berubah
dan beradaptasi dengan lingkungannya dalam melanjutkan dan mengembangkan
kehidupannya.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
99
Selanjutnya Sa�ud & Makmun (2005: 6), menyatakan bahwa pendidikan
merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk
mampu mengembangkan tugas yang dibebankan padanya, karena hanya manusia
yang dapat didik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan
fisik, mental, emosional, moral serta keimanan dan ketakwaan manusia. Pernyataan
tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum pada UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Untuk menjadikan upaya membangun pendidikan kokoh, maka diperlukan
fondasi yang kuat sebagai dasar berpijak bagi pembangunan pendidikan dengan
memperbaiki sistem pendidikan yang ada sehingga dapat dicapai sebagaimana yang
diharapkan yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat
bersaing dalam era globalisasi.
2.1.2. Profil Pendidikan Nasional
Dalam konteks Indonesia sejak awal kemerdekaan, Pancasila telah ditetapkan
sebagai dasar dan falsafah hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila memuat nilai-
niali luhur yang harus menjadi dasar dalam penyelenggaraan negara termasuk dalam
bidang pendidikan. Butir-butir Pancasila juga tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 dan ini menggambarkan bahwa nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya harus menjadi pedoman dalam kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu kebijakan pendidikan nasionalpun harus merupakan upaya mewujudkan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
100
Secara konstitusional, para pendiri bangsa sejak awal telah menyadari
pentingnya pencerdasan kehidupan bangsa, hal ini terlihat dari pembukaan UUD
1945 Alinea keempat yang berbunyai sebagai berikut: �Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan pada Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia�.
Dari pembukaan UUD 1945 tersebut nampak jelas bahwa kemerdekaan yang
diperjuangkan bangsa Indonesia akan diisi salah satunya dengan upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dan hal ini berarti bahwa pendidikan menjadi alat utama dalam
upaya tersebut.
Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah mempunyai kewajiban
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu setiap kebijakan
pendidikan yang diambil oleh pemerintah harus selalu berupaya mencapai apa yang
menjadi tujuan pendidikan nasional, sehingga arah kebijakan pendidikan menjadi
bagian dari upaya melaksanakan UUD 1945.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
101
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pada dasarnya merupakan
landasan idil/dasar pokok bagi pembangunan bangsa dalam berbagai bidangnya
termasuk bidang pendidikan, oleh karena itu diperlukan perangkat legal lainnya yang
merupakan penjabaran dari landasan/dasar tersebut. Dalam rangka menjabarkan dan
melaksanakan amanat dari dasar pokok tersebut, pemerintah mengeluarkan/membuat
Undang-Undang dan ketentuan lainnya yang secara khusus mengatur
penyelenggaraan pendidikan nasional.
2.1.3. Perencanaan Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, perencanaan merupakan faktor kunci efektivitas
keterlaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan bagi setiap jenjang dan jenis pendidikan pada tingkat nasional, maupun
lokal, karena perencanaan merupakan unsur penting dan strategis yang memberikan
arah dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
dikehendaki.
Menurut Sa�ud & Makmun (2005: 4), pada hakikatnya perencanaan adalah
suatu rangkaian proses kegiatan penyiapan keputusan mengenai apa yang diharapkan
terjadi (peristiwa, keadaan, suasana dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan
(intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi dan sebagainya).
Sedangkan perencanaan pendidikan menurut Coombs (1982) dalam Sa�ud &
Makmun (2005: 8), bahwa perencanaan pendidikan adalah suatu proses penerapan
yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
102
agar pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakat.
Selanjutnya Dror (1975) dalam Sa�ud & Makmun (2005: 9) mengatakan
bahwa perencanaan pendidikan adalah �As the process of preparing a set of decisions
for action in the future for the overall economic and social development of country�.
(Perencanaan pendidikan adalah sebagai suatu proses mempersiapkan seperangkat
keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang diarahkan untuk mencapai
tujuan-tujuan dengan cara-cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan sosial
secara menyeluruh dari suatu negara).
Dalam perencanan pendidikan ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan
untuk menentuan kebijakan yang akan diambil dalam pelaksanaan perencanan
tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan kebutuhan
ketenagakerjaan. Pendekatan ini bertujuan mengarahkan kegiatan pendidikan kepada
usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja (Guruge dalam Sa�ud &
Makmun, 2005: 240).
Pendekatan ini mengutamakan kepada keterkaitan lulusan sistem pendidikan
dengan tuntutan terhadap tenaga kerja pada berbagai sektor pembangunan. Oleh
karena tujuannya untuk membantu lulusan memperoleh kesempatan kerja yang lebih
baik, maka penekanan utama terhadap pendidikan tersebut adalah relevansi program
pendidikan dengan berbagai sektor pembangunan. Untuk memenuhi tuntutan
relevansi tersebut, kurikulum pendidikan harus dikembangkan sedemikian rupa agar
lulusan yang merupakan output dari sistem pendidikan dapat siap pakai di lapangan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
103
Implementasi pendekatan ini harus berorientasi kepada pekerjaan yang mungkin
diperlukan di pasaran kerja, baik jenis pekerjaan, tingkat atau level pekerjaan,
persyaratan kerja, mobilitas kerja harus dijabarkan hingga educational attainment
cocok dengan karakteristik berbagai persyaratan kerja tersebut.
2.2. Standar Nasional Pendidikan
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa Standar Pendidikan berfungsi sebagai dasar
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu yang bertujuan untuk menjamin
mutu pendidikan nasional yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (Pasal 3 dan 4).
Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 1
PP No. 19 Tahun 2007) untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan
pengukuran kualitas pendidikan. Standar tersebut bukan merupakan ukuran yang
statis yang tidak berubah, tetapi semakin lama semakin ditingkatkan. Selain itu
standar pendidikan juga berfungsi sebagai pemetaan pendidikan yang bermutu.
Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 31 ayat (3), yang menyatakan perlunya
pemerintah mengusahakan suatu sistem pendidikan nasional yang mengarah kepada
peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri, maka disusun Undang-Undang yang
khusus mengatur masalah pendidikan. Pada zaman Orde Baru UU pendidikan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
104
disusun pada tahun 1989 dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang pendidikan, kemudian Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang
merupakan perbaikan dari Undang-Undang Sistem Pendidikan Tahun 1989.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 merupakan Undang-Undang yang
mengatur tentang penyelenggaraan Pendidikan Nasional yang terdiri dari 22 Bab dan
77 Pasal. Di dalamnya mencakup dari mulai dasar dan tujuan, penyelenggaraan
pendidikan termasuk Wajib Belajar, Penjamin kualitas pendidikan serta peran serta
masyarakat dalam sistem pendidikan nasional.
Dalam undang-undang ini secara tegas disebutkan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, ini berarti bahwa segala
sesuatu yang berkaitan dengan pengaturan pendidikan dalam tataran praktis harus
mengacu pada dua landasan tersebut. Adapun fungsi dan tujuan pendidikan nasional
seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, yaitu:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab (Pasal 3).
Dengan memperhatikan pasal tersebut nampak jelas bahwa segala upaya
pendidikan harus merupakan kegiatan yang dapat mencapai tujuan tersebut, sudah
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
105
tentu hal itu memerlukan ketentuan-ketentuan lainnya yang dapat menjadikan
pencapaian tersebut dapat berjalan dengan baik dan efektif.
Dalam rangka melaksanakan dan menjabarkan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, pemerintah mengeluarkan peraturan ini
agar penyelenggaraan pendidikan dapat sesuai dengan yang diamanatkan Pancasila
dan UUD 1945 yakni pendidikan yang baik dan berkualitas. Untuk itu diperlukan
terlebih dahulu menentukan standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan
pendidikan pada tataran messo dan mikro, dalam hubungan ini Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 dapat dipandang sebagai upaya ke arah pencapaian hal
tersebut. Suatu hal yang cukup penting dalam PP ini adalah perlunya dibentuk suatu
Badan yang bernama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai badan
yang menentukan standar dan kriteria pencapaian dalam penyelenggaraan pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pada dasarnya hanya merupakan
standar umum penyelenggaraan pendidikan, sehingga diperlukan operasionalisasi
dalam berbagai aspek pendidikan. Hal ini tercantum dalam PP tersebut tentang
lingkup standar yang harus ada seperti standar isi, standar proses, standar lulusan dan
standar lainnya, di samping masalah standarisasi penyelenggaraan pendidikan yang
harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan. Adapun secara lebih jelas, standar-
standar yang harus menjadi dasar bagi penyelenggaraan pendidikan sebagaimana
tercantum dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, mencakup:
1) Standar isi, 2) Standar proses, 3) Standar kompetensi lulusan, 4) Standar pendidik
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
106
dan tenaga kependidikan, 5) Standar sarana dan prasarana, 6) Standar pengelolaan,
7) Standar pembiayaan, dan, 8) Standar penilaian pendidikan.
Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan, dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar Sarana dan Prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboraturium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berekreasi, serta sumber belajar lainnya, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi.
Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
107
Standar Pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik.
Dalam hal tersebut di atas, sampai saat ini yang telah terbit petunjuk
pelaksanaan terhadap standar tersebut sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23
Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Peraturan Menteri Pendidikan
Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan, Peraturan
Menteri Pendidikan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
sementara standar lainnya masih dalam proses.
Kriteria Penentuan kedelapan standar di atas ditetapkan oleh Lembaga Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang merupakan lembaga independen terlepas
dari campur tangan secara langsung ataupun tidak dari pemerintah, yang bertugas
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
108
mengembangkan, memantau pelaksanaan dan mengevaluasi standar pendidikan
nasional.
2.2.1. Standar Guru Sebagai Tenaga Pendidik
Pendidikan merupakan suatu proses yang hasilnya dapat ditunjukkan secara
langsung maupun tidak langsung. Output/keluaran pendidikan merupakan hasil
pendidikan yang dapat diukur secara langsung setelah berlangsungnya suatu sistem
pendidikan pada jenjang tertentu. Output atau hasil yang diperoleh dengan adanya
proses pendidikan, misalnya jumlah atau persentase siswa menurut pendidikan yang
ditamatkan.
Kemajuan pembangunan pendidikan juga ditunjukkan oleh tinggi rendahnya
kualitas lulusan yang banyak dipengaruhi oleh kualitas tenaga pengajar. Bukan hanya
kualifikasi pengajar namun juga kesesuaian bidang keahlian yang diajarkan. Berbagai
kendala yang dihadapi dalam mencapai kemajuan pembangunan pendidikan semakin
bertambah dengan kualifikasi para pendidik atau tenaga pengajar yang dinilai masih
rendah. Sebagian guru bahkan mengajar di luar bidang keahliannya. Rendahnya
kualitas tenaga pengajar akan berdampak pada rendahnya mutu lulusan yang
dihasilkan. Selain itu, sistem penilaian dan pengujian serta akreditasi, ditambah
dengan kurikulum turut menentukan mutu anak didik.
Ada beberapa pengertian guru berikut ini untuk memberikan gambaran betapa
pentingnya peranan seorang guru yang profesional serta kompetensi di bidangnya.
Guru adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan. Menurut Roestiyah, (1982: 182) dalam Nurdin (2005: 6): �Teacher is a
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
109
person who causes a person to know or be able to do something or give a person
knowladge or skill�.
Menurut Sutadipura (1983: 54) dalam Nurdin (2005: 6), bahwa: �Guru adalah
orang yang layak digugu dan ditiru�. Pendapat tersebut dikuatkan lagi sebagaimana
yang dinyatakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1985: 65) dalam
Nurdin (2005: 7): �Guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan yang harus
diwujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga menunjang hubungan sebaik-
baiknya dengan anak didik, sehingga menjunjung tinggi, mengembangkan dan
menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan, keilmuan.
Kunandar (2007: 54), guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal yaitu pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab XI Pasal 39 ayat (2) bahwa pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Kemudian menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
110
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah (Pasal 1 ayat (1)).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru bukan
sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya di depan kelas, namun
merupakan seseorang yang memiliki profesionalisme dalam menjalankan perannya
sebagai seorang guru yang dapat menjadikan murid-muridnya mampu merencanakan,
menganalisis dan menyimpulkan masalah yang dihadapi.
Kualifikasi guru turut menentukan keberhasilan pendidikan oleh karena itu
rendahnya kualifikasi tenaga pengajar atau guru dapat menunjukan bahwa masih
rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya kualitas tenaga pengajar akan berdampak
pada kualitas siswa yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya mutu para lulusan.
Hal ini tentunya akan menghambat keberhasilan pembangunan nasional, karena
keberhasilan pembangunan nasional tergantung dari keberhasilan dalam mengelola
pendidikan nasional.
Oleh karena itu, seorang pendidik (guru) harus memiliki kualifikasi akademik
dan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang sehat jasmani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Pasal 28 ayat
(1) PP No. 19 Tahun 2005).
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 36 ayat (1), bahwa tenaga kependidikan pada pendidikan
tinggi harus memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan bidang
tugasnya. Hal ini dikuatkan lagi dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
111
Nomor 16 Tahun 2007, yang menyatakan bahwa profesionalisme seorang guru dapat
diukur melalui kualifikasi dan kompetensinya sebagai tenaga kependidikan. Alat
pengukurnya adalah sertifikat profesional yang dimiliki tenaga pendidik melalui
sertifikasi bagi guru dalam jabatan. Jadi, ketiga komponen tersebut tidak dapat
dipisahkan dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
2.2.1.1.Kualifikasi akademik
Kualifikasi akademik guru dapat diperoleh melalui pendidikan formal dan uji
kelayakan dan kesetaraan. Kualifikasi akademik guru melalui pendidikan formal
dapat diperoleh melalui program studi keguruan baik jenjang Diploma maupun
Sarjana. Sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa seorang tenaga
pendidik pada sekolah menengah kejuruan/sederajat harus memiliki kualifikasi
akademi yaitu: minimum Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S-1), latar belakang
pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan/diampu, memiliki sertifikat profesi guru untuk SMK/MAK yang
diperoleh dari program studi yang terakreditasi (Pasal 29 ayat (4)).
Sedangkan kualifikasi akademik guru melalui uji kelayakan dan kesetaraan
merupakan kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai
guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum
dikembangkan oleh Perguruan Tinggi. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang
yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi
wewenang untuk melaksanakannya.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
112
2.2.1.2.Standar kompetensi guru
Menurut Kunandar (2007: 55), kompetensi guru adalah seperangkat
penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan
kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi guru yang dimaksud di sini yaitu
kompetensi yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang tercantum dalam Pasal 28 ayat (3), meliputi:
1) Kompetensi pedagogik; 2) Kompetensi kepribadian; 3) Kompetensi profesional
dan; 4) Kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja
guru dan dijelaskan secara rinci dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang tenaga pendidik yang
diharapkan mampu memberikan informasi kepada anak didiknya. Kompetensi
tersebut membutuhkan keahlian serta kemampuan sebagai tenaga pendidik.
Kompetensi pedagogik yang dimiliki seorang guru sesuai dengan Permendagri
Nomor 16 Tahun 2007 adalah: (a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual, (b) Menguasai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (c) Mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu, (d) Menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik, (e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pembelajaran, (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g) Berkomunikasi
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
113
secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik, (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (i) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (j) Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
2) Kompetensi Kepribadian
Seorang guru dituntut memliki kepribadian yang baik. Baik dalam bertutur
kata maupun santun dalam bersikap. Oleh karena guru merupakan contoh tauladan
lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat yang sosoknya digugu dan ditiru,
dipercaya dan dijadikan panutan. Selain itu seorang guru juga harus memiliki
kepribadian yang menyenangkan sehingga siswa yang diajarkan merasa tertarik
dengan kepribadian tersebut. Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh guru
sesuai dengan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, yaitu: (a) bertindak sesuai
dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia,
(b) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, (c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa, (d) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang
tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri, (e) menjunjung tinggi kode
etik profesi guru.
3) Kompetensi Profesional
Guru merupakan jabatan profesi yang membutuhkan keprofesionalismean
seorang guru, maka layaknya seorang guru dalam melaksanakan tugasnya harus
benar-benar merupakan panggilan jiwa yang mampu mengabdikan diri pada dunia
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
114
pendidikan untuk waktu yang lama bahkan seumur hidup, memiliki pengetahuan dan
kecakapan/keahlian, memiliki kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif,
memiliki kode etik atau norma-norma sebagai pegangan atau pedoman sebagai
seorang pendidik.
Profesionalisme yang dibutuhkan oleh seorang guru dalam mendidik siswa
adalah kemampuan untuk merangsang potensi anak didik dan mengajarkan supaya
mau belajar. Guru hanya memberikan peluang agar potensi itu dikemukakan dan
dikembangkan. Untuk hal-hal yang erat kaitannya dengan profesional, seorang guru
harus mampu: (1) menguasai bahan/materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang diampu, (2) menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, (3) mengembangkan materi
pembelajaran yang diampu secara kreatif, (4) mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, (5) memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri (Permendiknas
Nomor 16 Tahun 2007).
Salah satu indikator keberhasilan guru dalam pelaksanaan tugas adalah
kemampuan seorang guru untuk menjabarkan, memperluas, menciptakan relevansi
kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dalam perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi.
Nurdin (2005: 78) menyatakan bahwa profesi sebagai seorang guru dituntut
untuk dapat mengemban tugas secara profesional, untuk itu seorang guru minimal
harus memiliki:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
115
Pertama, menguasai Silabus atau GBPP serta petunjuk pelaksanaannya.
Seorang guru harus memahami aspek-aspek dari materi yang disampaikannya, yaitu:
(1) tujuan yang ingin dicapai, (2) isi/materi bahan pelajaran dari setiap pokok bahasan
/topik pembelajaran, (3) alokasi waktu untuk setiap topik pembelajaran/bahan
pelajaran, dan (4) alat dan sumber belajar yang akan digunakan.
Kedua, seorang guru harus mampu menyusun program pembelajaran, dalam
hal ini guru harus terampil dalam mengemas dan menyusun serta merumuskan bahan
pengajaran itu ke dalam Satuan Acara Pembelajaran (SAP), yang dimulai dari
merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai sampai pada teknik evaluasi
yang akan digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.
Ketiga, harus mampu mengelola proses belajar mengajar yaitu mampu
mengimplementasikan kurikulum dengan mengaktualisasikan SAP dalam proses
belajar mengajar di kelas kepada peserta didik.
Keempat, harus jeli dalam menilai hasil belajar siswa, yaitu mengevaluasi
sejauhmana siswa dapat menguasai pelajaran dalam proses belajar mengajar yang
telah disampaikan kepada siswa.
4) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial dibutuhkan bagi seseorang yang memiliki profesi sebagai
seorang guru karana interaksinya kepada masyarakat di lingkungannya yaitu baik
dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal, sekolah maupun dengan orang tua
murid. Oleh karena itu seorang guru harus mampu beradaptasi dengan lingkungan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
116
sosialnya karena merupakan sosok yang ditiru, selain itu kontak sosial terhadap orang
tua murid juga dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan belajar siswa di rumah.
Adapun kompetensi sosial seorang guru, meliputi: (a) bersifat inklusif,
bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,
agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi,
(b) berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat, (c) beradaptasi di tempat bertugas di seluruh
wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya,
(d) berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.
2.2.1.3.Sertifikasi bagi guru dalam jabatan
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat
pendidik untuk guru dalam jabatan yang diikuti oleh guru yang telah memiliki
kualifikasi akademik yang telah ditetapkan yaitu sarjana (S-1) atau Diploma Empat
(D-IV) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi sebagai penyelenggara pengadaan
tenaga kependidikan yang terakreditasi dan telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional.
Sertifikasi ini dilakukukan melalui uji kompetensi untuk memperoleh
sertifikat pendidik dengan penilaian dalam bentuk portofolio, yaitu pengakuan atas
pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen
yang menggambarkan: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan,
(3) pengalaman mengajar, (4) perencanan dan pelaksanaan pembelajaran,
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
117
(5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya
pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman
organisasi di bidang kependidikan dan sosial dan, (10) penghargaan yang relevan
dengan bidang pendidikan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan, dinyatakan bahwa: guru
yang terdaftar sebagai calon peserta sertifikasi guru pada tahun 2006 dan telah
memiliki sertifikat pendidik dan nomor registrasi guru dari Departemen Pendidikan
Nasional sebelum Oktober 2007 memperoleh tunjangan profesi pendidik terhitung
mulai 1 Oktober 2007 (Pasal 7).
Jadi jelas dapat kita lihat bahwa tuntutan terhadap profesionalisme guru tidak
hanya merupakan kebijakan yang dipaksakan kepada seluruh guru yang ada
di Indonesia namun kompensasi dari tuntutan tersebut adalah peningkatan
penghasilan bagi guru agar citra guru tidak lagi diremehkan dan merasa lebih rendah
dari profesi lainnya.
2.2.2. Standar Kurikulum Pendidikan
Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran di sekolah atau di akademi
yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai sesuatu tingkatan atau ijazah
(Nurdin, 2005: 32). Sedangkan menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan bahwa
kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
118
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mempengaruhi siswa
dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan, termasuk di dalamnya kegiatan belajar
mengajar strategi dalam proses belajar mengajar, cara mengevaluasi program
pengembangan pengajaran dan sebagainya.
Jadi kurikulum merupakan pedoman dalam menyampaikan materi pelajaran
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri. Pernyataan ini sejalan
dengan pendapat Lie, dkk (2005: 83), yang menyatakan bahwa kurikulum selalu
dipengaruhi dan ditentukan oleh gagasan yang melatarbelakangi tentang manusia dan
pendidikan. Kurikulum akan dipengaruhi oleh gagasan penyusun kurikulum tentang
makna pendidikan yang dipikirkannya.
Namun pada kenyataannya kurikulum tidak dapat mengikuti dinamika yang
dibutuhkan oleh dunia pendidikan, hal ini didukung oleh pendapat Buchori (2004:
295) yang menyatakan bahwa ketidakjelasan dalam menyusun kurikulum Nasional
disebabkan karena ketidakjelasan tentang manusia Indonesia yang diharapkan akan
terbentuk dalam pendidikan formal.
Bila dikaitkan pada hal-hal yang praktis dan bersifat aplikatif, maka
kurikulum cenderung berkenaan dengan usaha perencana kurikulum dalam menyusun
bidang-bidang studi apa saja yang harus dipelajari oleh anak didik pada jenjang/
tingkatan sekolah tertentu. Misalnya pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), bidang studi apa saja yang akan disajikan karena kurikulum pada Sekolah
kejuruan harus lebih mengutamakan mata pelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
119
dan lapangan pekerjaan atau yang sering disebut dengan Model Link and Match yaitu
memilih mata pelajaran dan jurusan yang dapat menunjang pekerjaan.
Dalam penyusunan kurikulum tersebut harus dimuat tujuan yang harus
dicapai, uraian materi secara ringkas, teknik/metode yang mungkin dipakai, alat dan
sumber, kelas, lamanya waktu yang diperlukan/jam dan sebagainya yang biasanya
termuat dalam satu model penyusunan program yang disebut Garis-Garis Besar
Program Pengajaran (GBPP).
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a) kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia; b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian; c) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi;
d) kelompok mata pelajaran estetika; e) kelompok mata pelajaran jasmani, oleh raga
dan kesehatan (Pasal 6 ayat (1)).
Menurut Nurdin (2005: 33), dikatakan bahwa ada 3 hal pokok yang menjadi
landasan dalam pelaksanaan, pembinaan dan pengembangan kurikulum, yakni:
(a) landasan Filosofis, (b) landasan Sosial Budaya, dan, (c) landasan Psikologis.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada uraian berikut ini.
(a) Landasan Filosofis
Filsafat dapat diartikan sebagai cara berfikir yang mengkaji tentang objek
secara mendalam melalui 3 pokok persoalan, yakni: hakikat benar � salah (logika),
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
120
hakikat baik buruk (etika), dan hakikat indah jelek (estetika) dan hakikat pandangan
hidup manusia mencakup ketiga hal tersebut.
Kaitannya dengan kurikulum dari ketiga pandangan tersebut sangat
diperlukan terutama dalam menetapkan arah dan tujuan pendidikan. Dengan
pengertian lain bahwa kemana arah pendidikan itu akan dibawa tergantung dari cara
pandang hidup manusia atau yang lebih luasnya lagi cara pandang dari suatu bangsa.
Setiap bangsa atau negara mempunyai tatanan dan pandangan hidup masing-masing
dan berbeda-beda sesuai dengan ideologi yang dianut.
Pendidikan sebagai upaya dalam membina manusia (anak didik) tidak terlepas
dari pandangan hidup, oleh karena itu segala upaya yang dilakukan oleh pendidik
kepada anak didiknya harus mampu menjadikan manusia Indonesia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berbudi luhur, berkepribadian, berdisiplin, kerja
kelarsa, tangguh bertanggungjawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani
dan rohani.
(b) Landasan Sosial Budaya
Pendidikan sebagai proses budaya adalah upaya membina dan
mengembangkan daya cipta, karsa dan rasa manusia menuju peradaban manusia yang
lebih luas dan tinggi, yaitu manusia ynag berbudaya. Kurikulum pendidikan sudah
sewajarnya pula disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini, bahkan harus dapat
mengantisipasi kondisi-kondisi yang bakal terjadi pada masa yang akan datang.
Untuk itu pula guru dituntut untuk dapat membina dan melaksanakan kurikulum, agar
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
121
apa yang diberikan kepada anak didiknya berguna dan relevan dengan kehidupan
dalam masyarakat.
(c) Landasan Psikologi
Pada dasarnya pendidikan tidak terlepas kaitannya dengan unsur-unsur
psikologi, sebab pendidikan adalah menyangkut perilaku manusia itu sendiri.
Mendidik berarti merubah tingkah laku anak menuju kedewasan. Oleh karena itu,
dalam proses belajar mengajar selalu dikaitkan dengan teori-teori perubahan tingkah
laku anak.
Beberapa teori belajar yang dikenal, antara lain: behaviorisme, psikologi daya,
perkembangan kognitif, teori lapangan, teori kepribadian.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa memahami dan mempelajari
teori belajar merupakan faktor penting yang harus dipelajari dan dikuasai oleh guru
dalam rangka pelaksanaan pengajaran, karena sebaik apapun kurikulum yang
diciptakan, namun jika guru tersebut tidak mampu menguasai psikologi dari anak
didiknya maka akan sulit terjadi komunikasi yang efektif. Jadi, guru harus memiliki
strategi belajar � mengajar yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat
oleh BSNP.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
122
Menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan bahwa kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya,
(b) beragam dan terpadu, (c) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, (d) relevan dengan kebutuhan kehidupan, (e) menyeluruh dan
berkesinambungan, (f) belajar sepanjang hayat, (g) seimbang antara kepentingan
nasional dan kepentingan daerah.
Dalam pelaksanannya kurikulum disetiap satuan pendidikan menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pertama, pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam
hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.
Kedua, Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan
dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang
lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
123
Ketiga, Pelaksanan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan
potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta didik dengan memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
Keempat, Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan
prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.
Kelima, Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Keenam, Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
Ketujuh, Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas
dan jenis serta jenjang pendidikan.
2.2.3. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana adalah alat bantu yang dibutuhkan baik langsung
maupun tidak langsung oleh siswa dan guru ataupun penyelenggaraan pendidikan
dalam mewujudkan proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana ini dapat
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
124
menunjang keefektifan dan efisiensi pengajaran karena dapat mempengaruhi tingkat
laku siswa.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 42 dinyatakan bahwa: (1) Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta kelengkapan lainnya yang
diperlukan untuk menunjnag proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan;
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satiuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboraturium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dari uraian di atas, jelas dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan harus
memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar.
Standar sarana dan prasarana ini diatur dalam Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008
tentang Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK. Oleh karena Permendiknas ini baru
diberlakukan maka dalam tulisan ini standar sarana dan prasarana SMK merujuk
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
125
Menurut Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, diatur tentang jumlah satuan
pendidikan, luas lahan minimum, luas bangunan gedung minimum dan kelengkapan
sarana dan prasarana.
Bangunan gedung sekolah yang sesuai dengan standar harus memenuhi
ketentuan tata bangunan yaitu rancangan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan
gedung harus dilakukan secara profesional dan dapat bertahan minimum 20 Tahun,
memenuhi persyaratan keselamatan, memenuhi persyaratan kesehatan, letak
bangunan tersebut menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman dan
nyaman termasuk bagi penyandang cacat, bangunan gedung dilengkapi sistem
keamanan, dilengkapi fasilitas instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.
Kelengkapan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi sekurang-
kurangnya adalah sebagai berikut: a) ruang kelas, b) ruang perpustakan,
c) laboraturium, d) ruang pimpinan, e) ruang guru, f) ruang tata usaha, g) tempat
beribadah, h) ruang konseling, i) ruang UKS, j) ruang organisasi kesiswaan,
k) jamban, l) gudang, m) ruang sirkulasi, n) tempat bermain/berolahraga, dan
o) ruang Praktik Kerja/bengkel kerja (khusus untuk sekolah kejuruan).
2.3. Pendidikan Kejuruan
2.3.1. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan
Evans (1978) dalam Djojonegoro (1999: 33), mendefinisikan pendidikan
kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
126
lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan
daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Definisi lain tentang sekolah kejuruan sebagaimana dinyatakan United States
Congress (1976) dalam Djojonegoro (1999: 34), dikatakan bahwa pendidikan
kejuruan adalah program pendidikan yang secara langsung dikaitkan dengan
penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk persiapan tambahan
karir seseorang.
Di Indonesia keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan telah ada setelah
Indonesia merdeka. Supriadi (2002), menyebutkan Sekolah Pertukangan di Surabaya
yang berdiri 1953 merupakan sekolah kejuruan pertama di Indonesia (Artikel
Teropong Wajah Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia, Buklet).
Jika pada awal kemerdekaan hingga pelaksanaan Pelaksanaan Pelita I problem
utamanya adalah pengadaan infrastruktur dan fasilitas, kemudian beranjak pada mutu
dan bagaimana mengubah dari pendekatan supply driven (paradigma �apa yang dapat
dihasilkan�) menjadi demand driven (�apa yang diperlukan pasar�), kemudian link
and mach (Keterkaitan antara sekolah Kejuruan dengan industri) hingga Pendidikan
Sistem Ganda (PSG).
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan
keterampilannya, siswa sekolah kejuruan harus memiliki stamina yang tinggi,
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
127
menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
memiliki etos kerja yang tinggi dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan
pekerjaannya, serta mampu mengembangkan diri (UU No. 20 Tahun 2003).
Sekolah Menengah kejuruan dapat menghasilkan tenaga-tenaga yang cerdas
(smart), siap kerja dan kompetitif. Cerdas (smart) yang dimaksud bukan hanya
cerdas secara intelektual, namun juga cerdas secara spiritual dan cerdas secara
emosional dan sosial, serta cerdas secara kinestetik. Siap kerja, karena lulusan SMK
telah dibekali keterampilan dan kemampuan bekerja di bidangnya, sehingga mereka
siap untuk langsung bekerja tanpa perlu ditraining lagi. Mereka juga dibekali
kemampuan untuk bisa membuka usaha sendiri. Kompetitif, siswa SMK memiliki
jiwa kompetitif yaitu ingin menjadi agen perubahan dan sikap pantang menyerah
yang memang sudah ditanamkan sejak tahun pertama di SMK. Kemandirian serta
kepribadian siswa SMK yang unggul memicu kesiapan mental untuk bekerja atau
membuka lapangan usaha ketika lulus (Buklet Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas).
Keunggulan pendidikan kejuruan adalah kemampuannya memberikan peluang
bagi siswa didik untuk mendapat proses pembelajaran dengan terjun langsung ke
dunia usaha/industri, sehingga siswa memperoleh pengalaman yang nyata dan relevan
dengan bidang kejuruan yang dipelajarinya, sekaligus memberi bekal keterampilan
yang dibutuhkan.
Menurut data BPS tahun 2004 (Buklet Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Pembinaan SMK, Depdiknas), lulusan Siswa SMK hanya memberikan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
128
sumbangan kecil pada angka Struktur Pengangguran Terbuka, yaitu sekitar 9,16%. Ini
menunjukkan bahwa sebahagian besar tamatan SMK langsung mendapatkan
pekerjaan karena kepercayaan dari dunia usaha dan industri.
Sekolah kejuruan ini diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang
berkualitas sehingga mampu bersaing pada pasar tenaga kerja karena siswa sekolah
kejuruan memang disiapkan untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keterampilan
dan keahlian, sehingga apabila tidak melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi
lulusan Siswa SMK dapat langsung bekerja.
Tabel 2.1 di bawah ini dapat menunjukkan perbedaan antara Sekolah
Menengah Kejuruan dengan Sekolah Menengah Umum:
Tabel 2.1. Perbandingan SMK dengan SMU
SMK SMU
1. Memiliki kompetensi yang jelas. 2. Diperkuliahan dalam hal praktikum
lulusan siswa SMK lebih handal. 3. Tingkat pengangguran lulusan SMK
lebih rendah karena memiliki berbagai keahlian.
4. Lulusan SMK diorientasikan untuk dunia kerja.
5. Metode pendidikan SMK berorientasi pada kecakapan hidup.
1. Memerlukan pendidikan tambahan untuk memiliki sebuah keterampilan.
2. Perlu penyesuaian. 3. Pengangguran relatif lebih banyak
karena tidak semua sektor pekerjaan dimasuki.
4. Lulusan SMU diorientasikan untuk mengenyam tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
5. Orientasi pendidikannya masih global.
Sumber: Buklet Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Pembinaan SMK, Depdiknas
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
129
Selanjutnya dalam Surat Keputusan Mendikbud No. 04907/U/1990, tujuan
pendidikan SMK dapat diuraikan sebagai berikut:
(1) Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih dan/
atau meluaskan pendidikan dasar;
(2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan sekitarnya;
(3) Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan
dengan pengembangan ilmu, tekhnologi dan kesenian;
(4) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap
profesional.
Di sini peranan seorang guru sebagai tenaga pendidik sangat dibutuhkan yaitu
kemampuannya menguasai bahan yang akan diajarkan, mengelola program
pembelajaran, mengelola kelas, menggunakan media/sumber belajar, menguasai
landasan-landasan kependidikan dan mengelola interaksi belajar mengajar.
Oleh karena itu, kualifikasi akademik dan kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang guru yang memberikan materi pembelajaran pada sekolah kejuruan
adalah sebagaimana telah dijelaskan pada 2.2.1 (standar prefesionalisme guru sebagai
tenaga pendidik), yaitu minimum Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1),
memiliki sertifikasi TOEIC minimal 450 dan kompetensi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang akan diajarkan baik yang tersedia di sekolah ataupun mendatangkan
guru tamu dari Dunia Usaha/Dunia Industri (outsourcing).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
130
Selanjutnya dalam Permendagri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan bahwa kurikulum sekolah
kejuruan berisikan mata pelajaran wajib, mata pelajaran kejuruan, muatan lokal dan
pengembangan diri.
Mata pelajaran wajib, terdiri atas: Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan
Jasmani dan olah raga, Keterampilan/Kejuruan. Mata pelajaran ini bertujuan untuk
membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran kejuruan, terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan
untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan
menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya. Kurikulum pendidikan SMK harusnya
menerapkan kurikulum SMK yang telah melalui proses validasi bersama institusi
pasangan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI), dengan pengayaan pada mata
pelajaran tertentu dan disesuaikan dengan perkembangan IPTEK.
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah dan prospek
pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
131
minat setiap siswa sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan
pembentukan karier siswa. Pengembangan diri bagi siswa kejuruan terutama
ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Struktur kurikulum sekolah kejuruan meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai
dengan kelas XI atau XII. Struktur kurikulum sekolah kejuruan disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Berikut ini struktur kurikulum Mata Pelajaran yang disajikan pada sekolah
Kejuruan, sebagaimana dijelaskan pada Tabel 2.2 berikut ini:
Tabel 2.2. Struktur Kurikulum Sekolah Kejuruan
Komponen Durasi Waktu (jam)
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 a)
5. Matematika 5.1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan
Teknologi Kerumahtanggaan 330 a)
5.2 Matematika Kelompok sosial, Administrasi Perkantoran dan Akuntansi
403 a)
5.3 Matematika Kelompok Tekhnologi, Kesehatan dan Pertanian
516 a)
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
132
Lanjutan Tabel 2.2.
6. Ilmu Pengetahuan Alam 6.1. IPA 192 a)
6.2 Fisika 6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian 192 a) 6.2.2 Fisika Kelompok Tekhnologi 276 a) 6.3 Kimia 6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian 192 a) 6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan
192 a)
6.4 Biologi 6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian 192 a) 6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan 192 a)
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a) 8. Seni Budaya 128 a) 9. Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan 192 10. Kejuruan
10.1 Keterampilan Komputer & Pengelolaan Informasi 202 10.2 Kewirausahan 192 10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 140 10.4 Kompetensi Kejuruan b) 1044 c)
B. Muatan Lokal 192 C. Pengembangan Diri d) (192)
Keterangan: a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program
keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.
c) Jumlah jam kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standar kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.
d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
Sumber: Permendiknas No. 22 Tahun 2006
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
133
2.3.2. Program Pengembangan Pembelajaran (Life Skills)
Program Life Skills adalah program yang bermaksud untuk memberikan bekal
keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar, peluang usaha
dan potensi ekonomi atau industri yang ada di masyarakat. Program ini mempunyai
cakupan yang sangat luas, berinteraksi antara pengetahuan yang dimiliki sebagai
unsur penting untuk hidup mandiri. Berdasarkan lingkupnya program mencakup
kecakapan pribadi (personal Skills), kecakapan sosial (social skills) dan kecakapan
kejuruan (vocational skills). Konsep kecakapan hidup merupakan salah satu fokus
analisis dalam pengembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada
kecakapan hidup atau bekerja (Ditjen Diklusepa, 2003).
Selanjutnya, Brolin (1989) menjelaskan bahwa life skills constitite a
continuum of knowladge and aptitude that are necessary for a person to function
effectively and to avoid interuptions of employment exercise.
Istilah hidup tidak semata-mata memiliki kemampuan tertentu saja
(vocational job), namun ia harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya secara
fungsional seperti membaca, menulis, berhitung, merumuskan, memecahkan masalah,
mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, terus belajar di tempat kerja,
mempergunakan tekhnologi (Satori, 2002).
Life skills merupakan kemampuan komunikatif secara efektif, kemampuan
mengembangkan kerjasama, melaksanakan peranan sebagai warga negara yang
bertanggungjawab, memiliki kesiapan serta kecakapan untuk bekerja dan memiliki
karakter dan etika untuk terjun ke dunia kerja. Ciri pembelajaran life skills adalah:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
134
(1) terjadinya proses identifikasi kebutuhan belajar, (2) penyadaran untuk belajar
bersama, (3) keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar, usaha
mandiri, usaha bersama, (4) penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional,
akademik, manajerial, kewirausahaan, (5) pemberian pengalaman dalam melakukan
pekerjaan dengan benar, menghasilkan produk bermutu, (6) interaksi saling belajar
dari ahli, (7) penilaian kompetensi, dan, (8) pendampingan teknis untuk bekerja atau
membentuk usaha bersama (Ditjen Diklusepa, 2003).
Konsep life skills dalam Sistem Pendidikan Nasional terdiri dari empat jenis,
yaitu: 1) kecakapan personal (personal skills) yang mencakup kecakapan mengenal
diri (self awarness) dan kecakapan berpikir rasional (rasional skills); 2) kecakapan
sosial (social skills); 3) kecakapan akademik (academic skills); 4) kecakapan
vokasional (vocasional skills).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
135
Sumber: Depdiknas (2003), Pedoman penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup (Life Skill).
Gambar 2.1. Skema Terinci Life Skills
Kecakapan mengenal diri, pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga negara serta
menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus
menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannnya.
Kecakapan berfikir rasional, mencakup antara lain: kecakapan menggali dan
menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan
Life Skills
Kecakapan sosial
Kecakapan akademik
Kecakapan vocasional
Kecakapan personal Kecakapan mengenal diri
Kecakapan berpikir rasional
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
136
serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif. Untuk membelajarkan
masyarakat perlu adanya dorongan dari pihak luar atau pengkondisian untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa, dalam arti bahwa
keterampilan yang diberikan harus dilandasi oleh keterampilan belajar (learning
skills) (Hidayanti, 2002). Keterampilan personal, seperti pengambilan keputusan
(problem solving). Keterampilan ini paling utama dalam menentukan seseorang dapat
berkembang. Hasil keputusan dan kemampuan untuk memecahkan permasalahan
dapat mengejar banyak kekurangannya.
Kecakapan sosial atau kecakapan antar personal (interpersonal skills),
mencakup antara lain: kecakapan komunikasi dengan empati dan kecakapan bekerja
sama. Empati, sikap penuh pengertian dan seni komunikasi dua arah, maksudnya
bukan sekedar menyampaikan pesan, tetapi isi dan sampaiannya pesan disertai
dengan kesan baik yang akan menumbuhkan hubungan harmonis, solusi dan
penyelesaian konflik (http://www.workshopsince.com/manual/overview.html).
Kecakapan akademik (academic skills), sering juga disebut kemampuan
berpikir ilmiah yang merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional,
kecakapan akademik lebih mengarah pada kegiatan yang bersifat akademik/keilmuan.
Kecakapan akademik mencakup anatara lain kecakapan melakukan identifikasi
variabel dan menjelaskan hubungannya pada suatu fenomena tertentu.
Kecakapan vokasional (vocacional skills), sering juga disebut kecakapan
kejuruan yang artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu
yang terdapat di masyarakat.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
137
2.4. Aspek-aspek Ketenagakerjaan
2.4.1. Sumber Daya Manusia
Surya (2006: 90), mengemukakan bahwa kualifikasi seorang pegawai (tenaga
kerja) tidak semata-mata ditentukan oleh pemilikan gelar akademik, tetapi juga
ditentukan oleh pemilikan keterampilan. Bagi pengguna tenaga kerja, yang
diinginkan adalah calon yang terampil dan bisa bekerja, meskipun tidak memiliki
gelar akademik tinggi.
Pernyataan tersebut di atas menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya
manusia sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, karena keterampilan seseorang tidak dapat diukur hanya dengan secarik
ijazah yang diperolehnya di bangku sekolah.
Sejalan dengan pernyataan di atas Hamalik (2000: 7) menyatakan bahwa
tenaga kerja (ketenagakerjaan) adalah sumber daya manusia yang memiliki potensi,
kemampuan, yang tepat guna, berdaya guna, berpribadi dalam kategori tertentu untuk
bekerja dan berperan serta dalam pembangunan, sehingga berhasil guna bagi dirinya
dan masyarakat secara keseluruhan.
Selanjutnya Sumarsono (2003: 4), menyatakan bahwa Sumber daya Manusia
(human resources) mengandung dua pengertian, pertama, sumber daya manusia
(SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam
proses produksi. Dalam hal ini SDM mencerminkan usaha yang diberikan oleh
seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua, SDM
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
138
menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja
tersebut.
Jadi pengertian tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia untuk sanggup
bekerja menghasilkan suatu output (hasil kerja) kemudian hasil kerja tersebut diukur
dengan upah (penghasilan). jika berbicara mengenai ketenagakerjaan tentu tidak
terlepas dari produktivitas dan upah yang diperoleh seseorang dalam bekerja.
Ada 4 (empat) hal yang berkaitan dengan tenaga kerja (Sumarsono, 2003: 7),
yaitu: 1) Bekerja (employed), jumlah ini dipakai sebagai petunjuk tentang luasnya
kesempatan kerja (employment). Dalam pengkajian ketenagakerjaan kesempatan
kerja sering dipicu sebagai permintaan tenaga kerja, 2) Pencari Kerja (Unemployed),
penduduk yang menawarkan tenaga kerja tetapi belum berhasil memperoleh
pekerjaan dianggap terus mencari pekerjaan, 3) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(Labor Force Participation Rate), 4) Profil Angkatan Kerja.
2.4.2. Lapangan kerja dan Kesempatan Kerja
Lapangan kerja adalah bidang/jenis pekerjaan yang mampu memberikan
kesempatan kepada seseorang melakukan aktivitas kegiatan untuk menghasilkan upah
(gaji). Lapangan pekerjaan ini terdiri dari berbagai sektor yaitu, 1) Industri
pengolahan, 2) Pertanian, peternakan dan perikanan, 3) Pertambangan dan
penggalian, 4) Listrik, gas dan air, 5) Bangunan/konstruksi, 6) Perdagangan, hotel
dan restoran, 7) Angkutan, pergudangan dan komunikasi, 8) Keuangan, asuransi,
usaha persewaan bangunan/tanah dan jasa perusahan, 9) Jasa kemasyarakatan, sosial
dan perorangan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
139
Adanya permintaan tenaga kerja oleh perusahaan-perusahaan tentunya
merupakan peluang kesempatan untuk memperoleh pekerjaan bagi para pencari kerja.
Karena kebijaksanan perluasan kerja erat hubungannya dengan kebijaksanaan
kependudukan dan sumber utama penawaran tenaga kerja adalah penduduk. Tidak
semua penduduk menawarkan tenaga kerjanya di pasar tenaga kerja, hal ini karena
mereka lebih dulu mempertimbangkan kelayakan bekerja berdasarkan kesesuaian
pekerjaan dengan upah yang diterimanya, selain itu kemampuannya untuk melakukan
pekerjaan tersebut juga merupakan bahan pertimbangan baginya. Pernyataan ini
menunjukkan bahwa tidak semua tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja siap
bekerja.
Secara umum penyediaan (penawaran) tenaga kerja suatu negara atau daerah
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jumlah penduduk, tenaga kerja, pendidikan,
perkembangan ekonomi dan lain sebagainya (Sumarsono, 2003: 41).
Semakin sempitnya daya serap sektor modern terhadap perluasan kesempatan
kerja telah menyebabkan sektor tradisional menjadi tempat penampungan angkatan
kerja. Hal ini terjadi karena langkanya tenaga yang cukup terdidik karena ekonomi
industri membutuhkan tenaga kerja yang terdidik. Mutu angkatan kerja Indonesia
dilihat dari keperluan proses industrialisasi sangat tidak memadai.
Menurut perkiraan para ahli, sekitar 70%-78% dari angkatan kerja pada tahun
1990 sampai dengan 1995, jumlah pekerja yang secara pasti mendapat pekerjaan
di sektor modern hanya sebesar 22%-0% atau berkisar 11 juta sampai dengan 23 juta
pekerja (Buchori, 1995: 32).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
140
Dari pernyataan tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah pekerja yang
mendapat pekerjaan di sektor modern sangat kecil sekali. Hal ini terjadi bukan saja
dikarenakan peluang atau kesempatan kerja yang tidak ada namun sering juga
disebabkan karena tidak adanya tenaga yang dibutuhkan untuk menempati suatu
lowongan pekerjaan. Oleh karena itu untuk mengisi peluang tersebut diperlukan
adanya pasar tenaga kerja. Menurut Sumarsono (2003: 99), pasar kerja merupakan
seluruh aktivitas dari para pelaku yang tujuannnya adalah mempertemukan pencari
kerja dan lowongan kerja. Sedangkan pasar tenaga kerja (Sumarsono, 2003: 103),
yaitu seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan
lowongan kerja. Pelaku-pelaku ini terdiri dari: 1) pengusaha yang membutuhkan
tenaga kerja, 2) pencari kerja, dan 3) perantara atau pihak ketiga yang memberikan
kemudahan bagi pengusaha dan pencari kerja untuk saling berhubungan.
Dalam permintaan tenaga kerja biasanya perusahaan selalu memperhatikan
dari berbagai aspek, salah satunya adalah bagaimana mengisi lowongan yang ada
dengan orang yang sesuai (Sumarsono, 2003: 108). Jadi dalam hal ini harus ada
kesesuaian antara lowongan pekerjaan dengan tingkat pendidikan dan keterampilan
dari calon tenaga kerja tersebut.
Jika berbicara mengenai tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan dan
keterampilan maka kita dapat membedakan pasat tenaga kerja yang terdidik dan tidak
terdidik. Pasar tenaga kerja terdidik adalah pasar tenaga kerja yang membutuhkan
persyaratan dengan kualifikasi khusus yang biasanya diperoleh melalui jenjang
pendidikan formal dan membutuhkan waktu yang lama serta biaya pendidikan yang
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
141
cukup besar. Sedangkan pasar tenaga kerja tidak terdidik merupakan pasar kerja yang
menawarkan dan meminta tenaga kerja yang tidak membutuhkan kualifikasi khusus
dan tingkat pendidikan yang relatif rendah.
Tabel 2.3. Perbedaan Pasar Tenaga Kerja Terdidik dan Tidak Terdidik
Pasar Tenaga Kerja Terdidik Pasar Tenaga Kerja Tidak Terdidik Produktivitas kerja tinggi. Penghasilan karyawan tinggi. Tiap lowongan pekerjaan selalu
dikaitkan dengan persyaratan pendidikan bagi calon yang akan mengisinya.
Penyediaan tenaga kerja harus melalui sistem sekolah yang lama sehingga elastisitas tenaga kerja kecil.
Tingkat partisipasi kerja tenaga terdidik lebih tinggi.
Tenaga kerja biasanya datang dari keluarga yang relatif mampu/ berada.
Proses pengisian lowongan kerja untuk tenaga kerja terdidik dibutuhkan waktu lebih lama dalam seleksi.
Lamanya pengangguran dikalangan tenaga terdidik biasanya lebih lama.
Produktivitas kerja rendah. Penghasilan karyawan rendah. Lowongan pekerjaan tidak perlu
dikaitkan dengan persyaratan pendidikan bagi calon yang akan mengisinya
Penyediaan tenaga kerja tidak harus melalui sistem sekolah dan elastisitas tenaga kerja besar.
Tingkat partisipasi kerja rendah. Tenaga kerja biasanya berasal dari
keluarga tidak mampu. Proses pengisian lowongan kerja
dapat dilakukan dengan cepat. Lamanya pengangguran di kalangan
tenaga tidak terdidik pendek.
2.5. Keterkaitan antara Pendidikan, Ketenagakerjaan dengan Pengembangan Wilayah
2.5.1. Pengembangan wilayah dan Perencanaan Wilayah
Wilayah adalah suatu sistem dan merupakan tempat manusia bermukim serta
mempertahankan hidupnya (Ary, 1991: 172). Sedangkan Pengembangan wilayah
Sumber: Sonny Sumarsono, (2003: 111).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
142
merupakan program menyeluruh dan terpadu dari semua kegiatan dengan
memperhitungkan sumber daya yang ada dan memberikan kontribusi kepada
pembangunan suatu wilayah. Konsep pengembangan wilayah adalah suatu upaya
dalam mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya dengan penyeimbangan
dan penyerasian pembangunan antar daerah, antar sektor serta pelaku pembangunan
dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah (Anwar, 1999 dalam Ramli, 2007:
68).
Menurut Sirait (1986) dalam Ramli (2007: 68), pengembangan wilayah
menyangkut kegiatan-kegiatan memanfaatkan sumber daya wilayah, penataan ruang,
reformasi sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kemudian teori lain seperti
yang dikutip Ramli (2007: 69) dari Hadjisaroso (1994), pengembangan wilayah
merupakan suatu tindakan mengembangkan wilayah atau membangun daerah atau
kawasan dalam rangka usaha memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup masyarakat.
Selanjutnya Zen (1999: 4) mengemukakan bahwa pengembangan wilayah
merupakan pemberdayan rakyat setempat dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan
lingkungan setempat dengan tekhnologi yang mereka miliki atau kuasai.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
143
Liangkungan hidup
Sumberdaya manusia
Lingkungan Lingkungan
hidup hidup
Sumber: Zen, 1999: 5 Gambar 2.2. Hubungan antara Pengembangan Wilayah, Sumberdaya Alam,
Sumber Daya Manusia dan Tehnologi
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa 3 pilar pengembangan wilayah yaitu
sumberdaya alam, sumber daya manusia dan tekhnologi sangat erat sekali atara satu
dengan lainnya. Karena sumber daya alam yaitu dan yang memegang peranan penting
dalam pengembangan wilayah adalah sumber daya manusia. Karena sumberdaya
manusia dengan kemampuan yang dimilikinya akan mampu menggerakkan seluruh
sumber daya yang ada. Begitu juga dengan tekhnologi, manusia dapat memanfaatkan
tekhnologi yang ada untuk mempermudah pekerjaannya untuk memenuhi
kebutuhannya.
Sumberdaya alam
Teknologi
Pengembangan wilayah
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
144
2.5.2. Pendidikan dan Ketenagakerjaan dalam Konteks Pengembangan Wilayah
Apabila kita memandang suatu wilayah, ada 3 komponen wilayah yang perlu
diperhatikan, yaitu: Sumber daya alam, sumber daya manusia dan tekhnologi dan
ketiga unsur ini disebut dengan tiga pilar pengembangan wilayah.
Suatu wilayah yang mempunyai sumberdaya alam yang cukup kaya dan
sumber daya manusia yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan
tekhnologinya, akan lebih cepat berkembang dibandingkan wilayah lainnya yang
tidak cukup mempunyai sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang unggul.
Salah satu pilar yang cukup penting adalah sumber daya manusia (SDM), karena
mampu menggerakkan seluruh sumber daya wilayah yang ada dan mempunyai peran
ganda dalam sebuah proses pembangunan dan merupakan objek maupun subjek
dalam pembangunan (Nachrowi & Suhandojo, 1999: 21).
Oleh karena SDM sebagai objek dan subjek pembangunan maka dibutuhkan
berbagai ilmu pengetahuan tentang kependudukan dan ketenagakerjaan yang
merupakan bagian dari pengembangan sumberdaya manusia. Karena indikator
keberhasil pembangunan salah satunya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
yang dinilai dari tingkat pendidikan dan tingkat penduduk suatu wilayah, dan untuk
meningkatkan kualitas dan peran sumber daya manusia dalam pengembangan
wilayah maka perlu melakukan usaha-usaha, antara lain meningkatkan keahlian,
keterampilan dan kemampuan tenaga kerja untuk menguasai tugas pekerjaannya agar
dapat meningkatkan produktivitas (Ary, 1991: 182).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
145
Pernyataan di atas didukung oleh pendapat Singer (1957), bahwa faktor
sumberdaya manusia merupakan faktor utama dalam pembangunan ekonomi.
Kemudian Fabrikan menyatakan adanya kaitan yang erat antara pendidikan dan
penghasilan yang diperoleh oleh seorang tenaga kerja (Ary, 1999: 177).
Kemudian Hamalik (2000: 7), menyatakan bahwa tenaga kerja
(ketenagakerjaan) adalah sumber daya manusia yang memiliki potensi, kemampuan,
yang tepat guna, berdaya guna, berpribadi dalam kategori tertentu untuk bekerja dan
berperan serta dalam pembangunan, sehingga berhasil guna bagi dirinya dan
masyarakat secara keseluruhan.
Masalah besar yang dihadapi oleh negara berkembang saat ini adalah
ketenagakerjaan, yang dimulai dengan kondisi makro yang menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan angkatan kerja yang lebih tinggi dibandingkan kesempatan kerja. Selain
itu kualitas angkatan kerja yang masih rendah yang pada umumnya mempunyai
produktivitas rata-rata. Kondisi ini menyebabkan semakin besarnya tingkat
pengangguran karena kurangnya kesempatan kerja.
Di Indonesia peringkat Human Development Indeks (HDI) masih sangat
rendah, pernyataan ini didukung berdasarkan data World Bank pada tahun 2004
menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat 111 dari 117 negara dan tahun
2005 peringkat 110 di bawah Vietnam dengan peringkat 108.
Untuk itu peranan pendidikan dalam menunjang kebijakan pemerintah untuk
mengembangkan sumber daya manusia sangat dibutuhkan sekali, untuk
menghasilkan tenaga-tenaga kerja yang terampil dan profesional bukan saja sebagai
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
146
pekerja (job seeker) namun mampu membuka lapangan pekerjaan (job creator) sesuai
dengan keahliannya. Sekolah kejuruan merupakan solusi untuk mengatasi masalah
pengangguran tersebut.
Pernyataan diatas sejalan dengan yang diungkapkan Harahap (2001: 4),
bahwa pendidikan merupakan salah satu cara untuk membentuk dan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang
diharapkan.
Judisseno (2008: 20) berpendapat bahwa, lembaga pendidikan merupakan
pihak yang bertanggungjawab menciptakan dan menyuplai tenaga kerja bagi industri.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan dituntut untuk memberikan SDM yang sesuai
dengan permintaan dan kebutuhan industri. Dalam kaitan ini, lembaga pendidikan
harus menciptakan SDM yang kompeten dan organisasi bisnis harus mampu
mendefinisikan kompetensi apa yang dibutuhkan. Keduanya harus saling bersinergi
dalam suatu kemitraan yang tak putus-putusnya dan secara konsisten dapat
mendefinisikan dan menciptakan pola tenaga kerja yang kompeten pada bidang
masing-masing.
Pengembangan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan
pada peningkatan pembentukan dan pengembangan tenaga kerja berkualitas,
produktif, efisien, efektif dan berjiwa wirausaha sehingga mampu mengisi,
menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan usaha. Pembangunan
ketenagakerjaan dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan mengurangi
pengangguran serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) diarahkan pada
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
147
pembentukan tenaga profesional yang mandiri dan beretos kerja dan produktif
(Hamalik, 2000: 6).
SMK sangat erat kaitannya dengan dunia usaha atau dunia kerja, karena siswa
SMK disiapkan untuk langsung bekerja setelah lulus, program pembelajaran di SMK
dirancang dengan memberikan porsi lebih pada praktek kerja. Dengan pola kemitraan
tersebut siswa SMK dapat mengikuti program magang, praktek kerja lapangan
ataupun prakerin (praktek kerja industri) pada dunia usaha yang telah maju, sehingga
terjadi Link and Mach antara kurikulum dengan kemajuan dunia usaha. Dalam
program magang tersebut yang ditekankan kepada siswa adalah sikap disiplin. Siswa
harus melihat program magang sebagai suatu kesempatan untuk benar-benar
membekali diri dengan keterampilan yang dibutuhkan di dalam dunia kerja, sehingga
siswa harus berdisiplin diri dan memanfaatkan kesempatan tersebut semaksimal
mungkin dan tidak bisa bersikap take it for granted (menganggap enteng).
Secara konsep peran pendidikan kejuruan sudah berjalan dengan baik,
meskipun dalam pelaksanaannya masih perlu banyak perbaikan. Namun karena
kelebihan sekolah kejuruan yang memberikan peluang bagi siswa untuk mendalami
satu disiplin ilmu tentunya memberikan peluang yang lebih besar untuk memasuki
dunia kerja setelah lulus sekolah, karena benar-benar telah siap dengan pendalaman
ilmu serta keterampilan yang telah diperolehnya tersebut dapat langsung
diberdayakan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
148
2.6. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini penulis memulai tulisannya dengan menuangkannya
dalam kerangka berpikir. Pengembangan suatu wilayah tidak terlepas dari
pengembangan SDM wilayah tersebut yang dinilai dari tingkat kualitas atau mutu
dari SDM-nya. Peningkatan mutu SDM dapat dilakukan melalui peningkatan mutu
pendidikan dengan menerapkan standar pendidikan pada lembaga pendidikan
sehingga menghasilkan lulusan yang dapat bersaing pada pasar tenaga kerja. Untuk
lebih jelas, kerangka berpikir ini dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
149
Gambar 2.3. Skema Kerangka Berfikir
PENGEMBANGAN WILAYAH
PENGEMBANGAN SDM
PENDIDIKAN FORMAL
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK)
GURU
KURIKULUM
SARANA & PRASARANA
LULUSAN YANG BERKUALITAS
PASAR TENAGA KERJA
MUTU LULUSAN
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
150
2.7. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut yaitu
penerapan standar pendidikan yaitu faktor guru, kurikulum, sarana dan prasarana
berpengaruh signifikan terhadap kesempatan kerja lulusan siswa SMK Negeri Medan
khususnya SMK Negeri Kelompok Keahlian Tehnologi dan Industri. Hal ini dapat
dilihat dari terjadinya peningkatan daya serap lulusan SMK pada pasar tenaga kerja,
yaitu jika:
Ho diterima: maka tidak berpengaruh penerapan standar nasional pendidikan dengan
kesempatan kerja lulusan siswa SMK Negeri Medan.
Ho ditolak: maka ada pengaruh penerapan standar nasional pendidikan dengan
kesempatan kerja lulusan siswa SMK Negeri Medan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
151
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) yang
ada di Kota Medan, SMK Negeri Kota Medan terdiri dari 12 unit sekolah yang terdiri
dari 30 program keahlian. Namun pada kajian ini yang menjadi lokasi penelitian
adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang mempunyai program keahlian Teknik dan
Industri yang berbasis Teknik, yaitu SMK Negeri 2 Medan, SMK Negeri 4 Medan
dan SMK Negeri 5 Medan.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
3.2.1. Data Primer
Data yang diperoleh dari melalui wawancara dengan responden,
menggunakan kuisioner dan observasi langsung kepada alumni siswa SMKN 2
Medan, SMKN 4 Medan dan SMKN 5 Medan.
3.2.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari: 1) Instansi pemerintah, berupa peraturan
perundang-undangan dan dokumen dari lembaga, yaitu Dinas Pendidikan Kota
Medan, Dinas Tenaga Kerja Kota Medan, SMKN 2 Medan, SMKN 4 Medan, SMKN
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
152
5 Medan, BAPPEDA Kota Medan, BPS Kota Medan dan instansi terkait yang
berhubungan dengan penulisan ini.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian di mana tempat yang menjadi objek penelitian
(Kuncoro, 2003: 103).
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan teknik
simple random sampling atau acak sederhana karena populasi yang digunakan
sebagai sampel semuanya homogen atau seragam. Menurut Widodo (2003), apabila
semua anggota populasi diberikan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel penelitian, maka digunakan teknik acak sederhana (simple random).
Tabel 3.1. Jumlah Alumni SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 5 Medan Mulai Tahun Pelajaran 2004/2005 � 2007/2008
Jumlah Tamatan Berdasarkan Thn Pelajaran (orang) Sebelum Penerapan Sesudah Penerapan
No. Sekolah
2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008
Jmlh (org)
1. SMKN 2 255 270 305 334 1.164 2. SMKN 4 176 200 189 168 733 2. SMKN 5 225 172 203 213 813
Jumlah 656 642 697 715 2.710
Selanjutnya Sugiono (2003), mengatakan bila sampel dibagi dalam kategori,
maka jumlah anggota sampel tiap kategori minimal 30. Dalam penelitian ini terdapat
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Medan, 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
153
2 (dua) kategori yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran sebelum penerapan standar
pendidikan dan setelah penerapan standar pendidikan. Berdasarkan observasi awal
terdapat 2.710 alumni yang telah ditamatkan oleh ketiga SMK Negeri yang menjadi
populasi pada penelitian ini yaitu: SMKN 2 Medan, SMKN 4 Medan dan SMKN 5
Medan, dengan berbagai jurusan atau program keahlian mulai dari tamatan tahun
2005-2008.
Untuk menentukan besarnya sampel, penulis menggunakan rumus
sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (1990) berikut ini:
N N = Nx (d²) + 1
Berdasarkan rumusan di atas maka sebaran responden yang dapat dijadikan
sampel pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagaimana Tabel 3.2 di bawah ini:
Tabel 3.2. Sebaran Responden Berdasarkan Tahun Pelajaran
Jumlah Tamatan Berdasarkan Tahun Pelajaran (orang)
Sebelum penerapan Sesudah penerapan
No. SMKN
2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008
Jmlh (org)
Pro
porsi (%)
1. 2 9 10 11 12 42 43 2. 4 6 7 7 6 26 27 3. 5 8 6 7 7 28 30
Jumlah 23 23 25 25 96 100 total 46 50 96 100
Sumber: Data hasil olahan, 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
154
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data primer dilakukan melalui:
1. Pengamatan (observasi) adalah mengamati atau mendatangi langsung kegiatan
pendidikan di SMK Negeri Medan dengan program keahlian Tekhnologi dan
Industri (SMKN 2 Medan, SMKN 4 Medan dan SMKN 5 Medan).
2. Wawancara (interview dilakukan langsung kepada alumni siswa SMKN 2 Medan,
SMKN 4 Medan dan SMKN 5 Medan. Daftar pertanyaan (kuesioner) yang
diberikan langsung kepada alumni yang telah memperoleh kesempatan kerja.
Sedangkan pengumpulan data sekunder yaitu mengumpulkan beberapa
dokumen yang relevan untuk mendukung data penelitian yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan Kota Medan, Dinas Tenaga Kerja Kota Medan, SMKN 2 Medan, SMKN
4 Medan dan SMKN 5 Medan, BAPPEDA Kota Medan, BPS Kota Medan dan
instansi terkait yang berhubungan dengan penulisan ini.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisa yang digunakan dalam menjawab permasalahan pada penelitian ini
adalah:
1. Untuk menjawab permasalahan pertama akan digunakan analisa kualitatif yaitu
dengan metode deskriptif yaitu mendeskriptifkan persepsi lulusan apakah ada
pengaruh penerapan standar pendidikan (guru, kurikulum, sarana dan prasarana)
terhadap kesempatan kerja siswa SMK Negeri Kota Medan kelompok keahlian
Tekhnologi dan Industri.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
155
2. Untuk permasalahan kedua akan dijawab dengan menggunakan analisa kuantitatif
dengan metode Chi-Square (chi kuadrat), yaitu untuk menguji independen antara
dua faktor apakah terdapat atau tidak suatu kaitan di antara faktor-faktor tersebut
(Sudjana, 1992: 278), yaitu antara faktor standar pendidikan (kurikulum, guru,
sarana dan prasarana) dengan kesempatan kerja lulusan siswa SMK Negeri
Medan. Metode ini dapat digunakan dengan rumus di bawah ini:
n k
÷² = ∑ ∑ ( Oij � Eij ) ² / Eij i = j j =1
Di mana:
O = Hasil observasi baris ke i dari kolom ke j
E = Nilai yang diharapkan baris ke i dari kolom ke j
i = Faktor standar nasional pendidikan (X), yaitu guru, kurikulum, sarana dan
prasarana
j = Faktor lulusan (Y), yaitu belum bekerja, bekerja dan usaha sendiri
Oleh karena terdapat 3 faktor standar nasional pendidikan (X), maka akan
diperoleh 3 tabel kontingensi dengan masing-masing kategori, yaitu:
Guru = Sangat Kompeten, Kompeten, Cukup Kompeten,
Kurang Kompeten, Tidak Kompeten.
Kurikulum = Sangat Sesuai, Sesuai, Cukup Sesuai, Kurang
Sesuai, Tidak sesuai.
Sarana dan Prasarana = Sangat Memadai, Memadai, Cukup Memadai,
Kurang Memadai dan Tidak Memadai.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
156
3.6. Definisi Operasional dan Batasan Penelitian
Adapun definisi operasional penelitian adalah:
1. Standar Nasional Pendidikan dalam konteks ini adalah standar yang ditetapkan
oleh Pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
terhadap Kurikulum, tenaga pendidik (guru) dan sarana dan prasarana.
2. Guru adalah mereka yang mengajarkan mata pelajaran produktif pada Sekolah
Menengah Kejuruan.
3. Kurikulum adalah mata pelajaran yang diajarkan pada Sekolah Menengah
Kejuruan.
4. Sarana dan prasarana adalah alat bantu dan pendukung dalam proses kegiatan
belajar dan mengajar pada Sekolah Menengah Kejuruan.
5. SMK adalah SMK Negeri dengan kelompok keahlian Tehnik dan Industri dengan
program keahlian berbasis tehnik yaitu: SMKN 2 Medan, SMKN 4 Medan dan
SMKN 5 Medan.
6. Lulusan adalah siswa yang menammatkan pendidikan pada SMKN 2 Medan,
SMKN 4 Medan dan SMKN 5 Medan, dengan kategori:
a. Tahun ajaran 2004/2005 dan 2005/2006 merupakan lulusan yang belum
mengikuti kebijakan pemerintah tentang standar pendidikan nasional.
b. Tahun ajaran 2006/2007 dan 2006/2008 merupakan lulusan yang telah
mengikuti kebijakan pemerintah tentang standar pendidikan nasional.
7. Kesempatan kerja adalah lulusan yang sudah bekerja atau membuka usaha
sendiri.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
157
8. Bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud memperoleh penghasilan
dengan batasan paling sedikit bekerja satu jam berturut-turut selama satu minggu.
9. Usaha sendiri adalah melakukan kegiatan membuka usaha atau mengelola suatu
kegiatan usaha dengan maksud memperoleh penghasilan yang modal dasarnya
juga diusahakan sendiri.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
158
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Medan
Kota Medan berada di Pantai Timur Sumatera Utara berbatasan dengan Selat
Malaka dengan topografi datar 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan
terletak antara 2°27� - 2°47� Lintang Utara, dan 98°35� - 98°44� Bujur Timur. Kota
Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang pada bagian Utara, Timur, Barat
dan Selatan. Luas areal Kota Medan adalah 265,10 Km² (26.510 hektar) dengan
sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah yang merupakan tempat
pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli.
Di Kota Medan terdapat 12 unit Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dengan
berbagai kelompok keahlian, sebagaimana terlihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1. Kelompok Keahlian dan Program Keahlian Masing-masing Tiap Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Medan
No. Nama Sekolah Kelompok Keahlian Program keahlian 1 2 3 4
1. SMK Negeri 1 Bisnis Manajemen 1. Adm.Perkantoran 2. Akuntansi 3. Pemasaran
Parawisata Usaha perjalanan wisata 2. SMK Negeri 2 Tekhnik Industri 1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik
2. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
3. Teknik Permesinan 4. Teknik Konstruksi Batu dan Beton 5. Teknik Gambar Bangunan
3. SMK Negeri 3 Teknik Industri 1. Kimia Industri 2. Kimia Analisis
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
159
Lanjutan Tabel 4.1. 4. SMK Negeri 4 Teknik Industri 1. Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif 2. Teknik Audio Video 3. Teknik Las
5. SMK Negeri 5 Teknik Industri 1. Teknik Mekanik Otomotif 2. Teknik Permesinan 3. Teknik Instalasi Tenaga Listrik 4. Teknik Konstruksi Kayu 5. Teknik Gambar Bangunan
6. SMK Negeri 6 Bisnis Manajemen 1. Adm. Perkantoran 2. Akuntansi 3. Pemasaran
7. SMK Negeri 7 Bisnis Manajemen 1. Adm. Perkantoran 2. Akuntansi 3. Pemasaran
Parawisata 1. Usaha Perjalanan Wisata 2. Akomodasi Perhotelan
8. SMK Negeri 8 Pariwisata 1. Akomodasi Perhotelan 2. Tata Kecantikan Kulit dan Rambut 3. Jasa Boga 4. Busana Butik
9. SMK Negeri 9 Pekerja Sosial Perawatan Sosial Teknik Industri 1. Teknik Komputer dan Jaringan
2. Rekayasa Perangkat Lunak 10. SMK Negeri 10 Pariwisata 1. Multimedia
2. Tata Kecantikan Rambut 3. Jasa Boga 4. Busana Butik
11. SMK Negeri 11 Seni Musik 1. Seni Musik Klasik 2. Seni Musik Non Klasik
12. SMK Negeri 12 Teknik Industri 1. Neutika Kapal Penangkapan Ikan 2. Teknika Kapal Penangkap Ikan 3. Neutika Kapal Niaga 4. Teknika Kapal Niaga 5. Teknologi Pengolahan Hasil Laut
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Medan, 2008
Namun yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri dengan Kelompok Keahlian Teknik dan Industri yang berbasis
Teknik, maka terdapat 3 (tiga) unit sekolah yaitu: SMK Negeri 2 Medan yang
beralamat di Jl. STM No. 12A Medan, SMK Negeri 4 Medan yang beralamat
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
160
di Jl. Sei Kera No. 132 Medan, dan SMK Negeri 5 Medan yang beralamat di Jl.
Timor No. 36 Medan.
Sedangkan jumlah guru SMK Negeri Kota Medan masih relatif sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah siswa pada tiap rombongan belajar. Berikut ini Tabel
4.2 menunjukkan jumlah guru SMK Negeri Kota Medan berdasarkan tahun pelajaran.
Tabel 4.2. Jumlah Guru SMK Negeri Kota Medan Berdasarkan Tahun Pendidikan (Orang)
No Tahun Jumlah Persentase 1. 2004/2005 686 32,2 % 2. 2005/2006 731 34,3 % 3. 2006/2007 713 33,5 % Jumlah 2.130 100 %
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Medan, 2009
Pada tahun pelajaran 2005/2006 terjadi peningkatan jumlah guru sebesar 2,1%
dibandingkan pada tahun pelajaran 2004/2005, namun pada tahun pelajaran
2006/2007 terjadi penurunan jumlah guru sebesar 0,8%.
4.2. Kondisi Pendidikan dan Ketenagakerjaan di Kota Medan
Penduduk Kota Medan pada tahun 2007 diproyeksikan mencapai jumlah
sebanyak 2.083.156 jiwa. Dibandingkan hasil Sensus Penduduk 2000, terjadi
pertumbuhan penduduk selama tahun 2000 � 2007 sebesar 1,28% pertahun.
Pertumbuhan penduduk ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi dan juga adanya perluasan Kota Medan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
161
Tabel 4.3. Indikator Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2006 � 2007
Jenis indikator Tahun 2006 2007
1. Angkatan Kerja 889.352 853.562 Bekerja 755.882 729.892 Pengangguran 133.470 123.670 2. Bukan Angkatan Kerja 540.142 602.648
Sumber: BPS Kota Medan, 2007
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2007 terdapat 853.562 jiwa
angkatan kerja di Kota Medan (berusia di atas 15 Tahun). Tingkat partisipasi
angkatan kerja sebesar 55,80% menunjukkan angka dalam kategori rendah yang juga
menggambarkan kurangnya lapangan kerja. Jumlah angkatan kerja berdasarkan
tingkat pendidikan di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kota Medan
Tahun No Tingkat Pendidikan Satuan
2006 2007 1. Tidak/belum pernah sekolah Persen 0,22 0,21 2. Tidak/belum tamat SD Persen 3,44 2,05 3. SD Persen 17,95 17,48 4. SLTP Persen 20,65 20,15 5. SLTA Umum Persen 38,06 39,99 6. SLTA Kejuruan Persen 8,64 7,92 7. DI/DII Persen 0,79 0,72 8. DIII Persen 1,80 2,41 9. DIV/S-1 Persen 8,45 9,06
Jumlah 100,00 100,00
Sumber: BPS Kota Medan, 2008
Berdasarkan data pada Tabel 4.4, diketahui bahwa pada tahun 2007 jumlah
terbesar angkatan kerja yang bekerja di Kota Medan adalah tamatan SLTA umum
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
162
sebesar 39,99% dan SLTA Kejuruan sebesar 7,92%, yang kemudian diikuti oleh
tenaga kerja tamatan SLTP sebesar 20,15 %, SD sebesar 17,48% dan D3 ke atas
sebesar 11,47%. Hal yang patut juga dikemukakan adalah adanya kecenderungan
penurunan persentase angkatan kerja pada tingkat pendidikan tertentu yakni SLTA
Kejuruan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin sedikit siswa SLTA Kejuruan
pada tiga tahun terakhir yang dapat terserap oleh dunia usaha dan industri.
Padahal pasar kerja tidak hanya sekedar mempertimbangkan aspek formal
pendidikan pencari kerja, tetapi juga kesesuaian skills dan keterampilan nyata yang
dimiliki dengan lapangan kerja yang tersedia.
Tabel 4.5. Lowongan Pekerjaan yang Terdaftar dan Telah Dipenuhi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2007 (Persentase)
Tahun Lapangan Usaha 2006 2007
Pertanian, peternakan, dan perikanan 5,04 4,56 Pertambangan dan penggalian 0,39 0,08 Industri pengolahan 15,05 13,43 Listrik, gas dan air 0,71 0,41 Bangunan 8,45 6,95 Perdagangan, hotel dan restoran 35,74 33,71 Angkutan, pergudangan dan komunikasi 17,59 11,29 Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan/tanah dan jasa perusahaan
4,84 5,02
Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan 12,19 24,54 Jumlah 100,00 100,00
Sumber: BPS Kota Medan, 2007
Dari data tersebut pada Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari sejumlah
lowongan pekerjaan yang tersedia berdasarkan tahun 2006 s/d 2007 pada sektor jasa
kemasyarakatan, sosial dan perorangan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan yaitu dari 12,19% naik menjadi 24,54% atau terjadi kenaikan sebesar
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
163
12,35%. Kemudian sektor keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan/tanah dan
jasa perusahaan terjadi peningkatan dari 4,84% menjadi 5,02% atau terjadi kenaikan
sebesar 0,18%. Sedangkan lowongan pekerjaan yang mengalami penurunan terjadi
pada sektor angkutan pergudangan dan komunikasi. Sektor ini mengalami penurunan
sebesar 6,30% yaitu dari 17,59 % menjadi 11,29%.
Lowongan pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah pada
jenis pekerjaan perdagangan, hotel dan restoran. Jenis pekerjaan ini pada tahun 2007
menyerap sebanyak 33,71%, kemudian jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan
yang menyerap sebanyak 24,54% yang terakhir jenis pekerjaan industri pengolahan
dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 13,43%.
4.3. Kondisi Guru, Kurikulum dan Sarana Prasarana pada SMK Negeri di Kota Medan
4.3.1. Guru
Peningkatan partisipasi sekolah mempunyai tujuan agar mutu pendidikan
meningkat, hal ini tentunya tidak dapat berjalan bila tidak diimbangi dengan
penyediaan sarana fisik dan non fisik pendidikan. Sarana fisik berupa bangunan
sekolah dengan berbagai fasilitas yang memadai untuk menunjang proses belajar dan
belajar sedangkan non fisik adalah tenaga guru yang memadai dan profesional.
Guru merupakan salah satu faktor pendukung untuk terlaksananya proses
belajar dan mengajar. Dari hasil survei yang dilakukan di lapangan jumlah guru pada
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
164
ketiga sekolah tersebut berdasarkan Tingkat Pendidikan atau kualifikasi akademik
dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6. Jumlah Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan mulai TP. 2004/2005 � 2007/2008 (Orang)
Sekolah/TP S2 S1 D4 D3/Sarmud < Sarmud Jumlah SMKN 2 : 2004/2005 - 50 - 49 - 99 2005/2006 - 52 - 48 - 100 2006/2007 1 56 - 38 - 95 2007/2008 1 52 - 34 - 87 SMKN 4 : 2004/2005 1 63 - 25 - 89 2005/2006 - 60 - 20 - 80 2006/2007 - 65 - 15 - 80 2007/2008 2 69 - 10 - 81 SMKN 5 : 2004/2005 - 47 - 29 12 88 2005/2006 - 52 - 26 6 84 2006/2007 - 49 - 21 6 76 2007/2008 1 45 1 19 6 72
Sumber: Data hasil survei, 2009
Dari data pada Tabel 4.6 tersebut dapat kita lihat bahwa kualifikasi akademik
guru pada ke ketiga SMK Negeri yang menjadi sampel penelitian ini pada umumnya
telah memenuhi standar Nasional Pendidikan yaitu minimal Diploma IV (D-IV) atau
Sarjana (S-1), hanya pada SMK Negeri 5 Medan masih ada guru yang memiliki
kualifikasi pendidikan pada tingkat Diploma IIII (D-III), yaitu pada tahun 2005
sebanyak 12 orang dan tahun 2006 � 2008 sebanyak 6 orang:
Sedangkan jumlah guru berdasarkan rumpun mata pelajaran dapat terlihat
pada Tabel 4.7 berikut ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
165
Tabel 4.7. Jumlah Guru Berdasarkan Rumpun Mata Pelajaran TP. 2004/2005 � 2007/2008 (Orang)
Rumpun Mata Pelajaran yang Diampu Sekolah/TP
Normatif Adaptip Produktif Jumlah
SMKN 2 : 2004/2005 18 19 62 99 2005/2006 18 19 63 100 2006/2007 17 18 60 95 2007/2008 16 20 51 87 SMKN 4 : 2004/2005 14 17 58 89 2005/2006 14 18 48 80 2006/2007 14 18 48 80 2007/2008 15 17 49 81 SMKN 5 : 2004/2005 16 12 60 88 2005/2006 16 14 54 84 2006/2007 15 15 46 76 2007/2008 14 12 46 72
Sumber: Data hasil survei, 2009
Jika dilihat pada Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa jumlah guru
berdasarkan rumpun mata pelajaran mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008
jumlahnya semakin berkurang sehingga ketiga sekolah tersebut mengalami
kekurangan guru terutama pada guru mata pelajaran produktif.
4.3.2. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan oleh ketiga sampel Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) atau kurikulum
2004, untuk struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dapat terlihat pada
Tabel 4.8 berikut ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
166
Tabel 4.8. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Medan Tahun Pelajaran 2004/2005 s/d 2007/2008
Semester
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 No Mata Pelajaran Durasi
Waktu
1 2 1 2 1 2 A Normatif 1. Agama 192 2 2 2 2 2 2 2. PPKN 192 2 2 2 2 2 3. Bhs Indonesia 192 2 2 2 2 2 4 4. Penjaskes 192 2 2 2 2 2 768 B Adaptif 5. Matematik 516 4 4 3 3 4 4 6. Bhs. Inggris 440 4 4 4 4 5 5 7. KKPI 202 2 2 2 2 1 8. Kewirausahaan 192 2 2 2 2 9. IPA 192 1 1 2 1 10. Fisika 276 3 3 2 2 2 2 11.Kimia 192 2 2 2 2 12. IPS 128 1 1 1 1 13. Seni Budaya 128 1 1 1 1 14. Muatan Lokal 192 2 2 2 2458 C Produktif 15. Teori Kejuruan 140 2 2 4 4 6 2 16. Praktek Kejuruan 1044 12 12 8 8 8 8 Jumlah 1184 38 38 38 38 38 38 Tabel 4.9. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota
Medan Tahun Pelajaran 2008/2009
Durasi Semester Waktu Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
No Mata Pelajaran
1 2 1 2 1 2 A Normatif 1. Agama 192 2 2 2 2 2 2 2. PPKN 192 2 2 2 2 2 2 3. Bhs Indonesia 192 2 2 2 2 2 2 4. Penjaskes 192 2 2 2 2 2 2 768
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Medan, 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
167
Lanjutan Tabel 4.9. B Adaptif 5. Matematik 516 4 4 4 4 6 6 6. Bhs. Inggris 440 4 4 3 3 6 6 7. KKPI 202 2 2 2 2 1 8. Kewirausahaan 192 2 2 2 2 9. IPA 192 1 1 10. Fisika 276 2 2 3 3 2 2 11. Kimia 192 1 1 2 2 2 2 12. IPS 128 13. Seni Budaya 128 2 2 14. Muatan Lokal 192 2458 C Produktif 15. Teori Kejuruan 140 2 2 4 4 6 2 16. Praktek Kejuruan 1044 12 12 8 8 8 8 Jumlah 1184 38 38 38 38 38 38
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Medan, 2009
Jika dibandingkan antara kedua struktur kurikulum tersebut di atas, terjadi
perubahan pada mata pelajaran Normatif, Adaptif dan Produktif. Pada mata pelajaran
Produktif jam mata pelajaran praktek kejuruan lebih ditingkatkan.
4.3.3. Sarana dan Prasarana
Berdasarkan hasil survei, dari ke 3 SMK Negeri Medan yang menjadi sampel
pada penelitian ini, kondisi sarana dan prasarana yang ada di SMK tersebut dapat
terlihat Tabel 4.10 berikut ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
168
Tahun
2005 2006 2007 2008
Uraian
ada tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh
SMK Negeri 2
Luas Lahan - 16.675
M² - 16.675 M² - 15.400
M² - 15.400 M²
Luas Bangunan - 4355 M² - 4355 M² - 4879 M² - 4879 M²
Ruang Kelas - 16 ruang - 28 ruang - 32
ruang - 38 ruang Jumlah murid tiap kelas - 36 orang - 36 orang -
36 orang - 36 orang
Kursi siswa - 775 buah - 1008 buah - 1152 buah - 920 buah
Meja belajar siswa - 556 buah - 504buah - 576buah - 400 buah
Papan tulis - 16 buah - 28 buah - 32 buah - 38 buah
Ruang perpustakaan - 160 M² - 160 M² - 160 M² - 160 M²
Laboratorium :
a. Bahasa - - - - - - - -
b. Fisika - - - - - - - -
c. Komputer - - - - - - 2 buah Ruang Kepala Sekolah - 33,82 M² - 33,82 M² -
33,82 M² - s
Ruang guru - 130,4 M² - 130,4 M² - 130,4
M² - 130,4 M²
Tempat Ibadah 40 M² 40 M² 40 M² 40 M²
Ruang Konseling - 33,82 M² - 33,82 M² - 33,82
M² - 33,82 M²
Ruang UKS - - - -
Ruang Osis - 20 M² - 20 M² - 20 M² - 20 M²
Toilet/Kamar mandi - 48 M² - 48 M² - 48 M² - 48 M²
Gudang - 107,15
M² - 107,15 M² - 107,15
M² - 107,15 M²
Ruang Sirkulasi - - - -
Tempat bermain - 614 M² - 614 M² - 880 M² - 880 M²
Kantin - 60 M² - 60 M² - 60 M² - 60 M² Ruang Praktik/bengkel - 2 160 M² 3 240 M² 3 240 M²
Tabel 4.10. Sarana dan Prasarana pada SMK Negeri yang Menjadi Sampel
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
169
Lanjutan Tabel 4.10. Tahun
2005 2006 2007 2008
Uraian
ada tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh
SMK Negeri 4
Luas Lahan - 8340 M² - 8340 M² - 8340 M² - 8340 M²
Luas Bangunan - 3096 M² - 3096 M² - 3096 M² - 3096 M²
Ruang Kelas - 19 ruang - 19 ruang - 19
ruang - 19 ruang Jumlah murid tiap kelas - 36 orang - 36 orang -
36 orang - 36 orang
Kursi siswa - 684 buah - 684 buah - 684 buah - 684 buah
Meja belajar siswa - 342 buah - 342 buah - 342 buah - 342 buah
Papan tulis - 38 buah - 38 buah - 38 buah - 38 buah
Ruang perpustakaan - 1 buah - 1 buah - 1 buah - 1 buah
Laboratorium :
a. Bahasa - - - - - - - -
b. Fisika - - - - - - - -
c. Komputer 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang Ruang Kepala Sekolah - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Ruang guru - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Tempat Ibadah - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Ruang Konseling - - 1 ruang 1 ruang 1 ruang
Ruang UKS - - - - - - - -
Ruang Osis - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Toilet/Kamar mandi - 3 ruang - 3 ruang - 3 ruang - 3 ruang
Gudang - - - - - - - -
Ruang Sirkulasi - - - - - - - -
Tempat bermain - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Kantin - 2 ruang - 2 ruang - 2 ruang - 2 ruang Ruang Praktik/bengkel - 3 ruang - 3 ruang - 3 ruang - 3 ruang
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
170
Lanjutan Tabel 4.10. Tahun
2005 2006 2007 2008
Uraian
ada tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh ada
tdk ada jmlh
SMK Negeri 5
Luas Lahan - 4032 M² - 4032 M² - 4032 M² - 4032 M²
Luas Bangunan - 1454 M² - 1454 M² - 1454 M² - 1454 M²
Ruang Kelas - 16 ruang - 16 ruang - 16
ruang - 16 ruang Jumlah murid tiap kelas - 36 orang - 36 orang -
36 orang - 36 orang
Kursi siswa - 576 buah - 576 buah - 576 buah - 576 buah
Meja belajar siswa - 288 buah - 288 buah - 288 buah - 288 buah
Papan tulis - 32 buah - 32 buah - 32 buah - 32 buah
Ruang perpustakaan - 1 buah - 1 buah - 1 buah - 1 buah
Laboratorium :
a. Bahasa - - - - - - 1 ruang
b. Fisika - - - - - - - -
c. Komputer - - - - 1 ruang 1 ruang Ruang Kepala Sekolah - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Ruang guru - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Tempat Ibadah - - - -
Ruang Konseling - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Ruang UKS - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Ruang Osis - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Toilet/Kamar mandi - 2 ruang - 2 ruang - 2 ruang - 2 ruang
Gudang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Ruang Sirkulasi - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Tempat bermain - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang - 1 ruang
Kantin - 2 ruang - 2 ruang - 2 ruang - 2 ruang Ruang Praktik/bengkel - - - - - - - -
Sumber: SMK Negeri 2, SMK Negeri 4 dan SMK Negeri 5, tahun 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
171
Pada Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa dari ketiga sampel SMK Negeri
tersebut masih terdapat SMK Negeri yang tidak memiliki sama sekali laboratorium.
Pada SMK Negeri 2 Medan pada tahun pelajaran 2004/2005 s/d 2006/2007 sama
sekali belum memiliki laboratorium, baik bahasa, fisika maupun komputer. Namun
pada tahun pelajaran 2007/2008 telah memiliki laboratorium komputer, SMK Negeri
4 Medan hanya memiliki satu laboratorium saja yakni laboratorium komputer,
sedangkan SMK Negeri 5 Medan, pada tahun pelajaran 2004/2005 dan 2005/2006,
sama sekali belum memiliki laboratorium. Namun pada tahun pelajaran 2006/2007
telah memiliki laboratorium komputer dan tahun pelajaran 2007/2008 laboratorium
bahasa juga telah tersedia.
4.4. Karakteristik Lulusan SMK Negeri di Kota Medan
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada responden yang merupakan
lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dengan kelompok keahlian Teknik
dan Industri dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang (46 sebelum penerapan dan 50
orang sesudah penerapan), maka diperoleh karakteristik lulusan berdasarkan program
keahlian (jurusan), sebagaimana tergambar pada Tabel 4.11 berikut ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
172
Tabel 4.11. Rekapitulasi Responden Berdasarkan Program Keahlian (Orang)
Sebelum Penerapan (Tamatan)
Sesudah Penerapan (Tamatan)
No Sekolah/ Prog. Keahlian
2005 2006 2007 2008
Jumlah
1. SMK Negeri 2 Medan: a. T. Instalasi Tenaga Listrik b. T. Kendr. Ringan otomotif c. T. Permesinan d. T. Konstruk. Batu & Beton e. T. Gambar bangunan
3 3 1 - 2
2 6 1 - 1
- 9 2 - -
- 6 1 1 4
5
24 5 1 7
Jumlah 9 10 11 12 42 2. SMK Negeri 4 Medan:
a. T. Kendr. Ringan Otomotif b. T. Audio Video c. Teknik Las
4 1 1
6 - 1
5 - 2
4 1 1
19 2 5
Jumlah 6 7 7 6 26 3. SMK Negeri 5 Medan:
a. T. Mekanik Otomotif b. T. Permesinan c. T. Instalasi Tenaga Listrik d. T. Konstruksi Kayu e. T. Gambar Bangunan
- 2 6 - -
- - 6 - -
- 1 4 - 2
- 1 2 - 4
- 4
18 - 6
Jumlah 8 6 7 7 28 Total Jumlah 23 23 25 25 96
Sumber: Data hasil survei 2009
Berdasarkan hasil penelitian kepada lulusan yang berasal dari ketiga sekolah
yang menjadi sampel sebagaimana yang tergambar pada Tabel 4.11 di atas,
responden yang mengisi kuisioner dengan program keahlian Teknik Instalasi Listrik
sebanyak 23 orang, Teknik Kenderaan Ringan Otomotif sebanyak 43 orang, Teknik
Permesinan sebanyak 9 orang, Teknik Konstruksi Batu dan Beton sebanyak 1 orang,
Teknik Gambar Bangunan sebanyak 13 orang, Teknik Audio Video sebanyak 2 orang
dan Teknik Las sebanyak 5 orang.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
173
4.5. Kesesuaian Guru, Kurikulum dan Sarana Prasarana pada SMK Negeri di Kota Medan dengan Standar Nasional Pendidikan
Dari hasil pengamatan di lapangan dan data yang diperoleh serta berdasarkan
persepsi dari 50 orang responden yang tamat pada tahun 2007 dan 2008 untuk
melihat kesesuaian guru, kurikulum dan sarana prasarana pada SMK Negeri di Kota
Medan dengan Standar Nasional Pendidikan, maka didapat hasil sebagai berikut:
4.5.1. Guru
Berdasarkan pengamatan di lapangan dan data yang diperoleh terlihat bahwa
tingkat pendidikan guru pada ketiga SMK Negeri yang berbasis teknik ini sebagian
besar telah memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan yaitu minimal D-IV (Diploma-IV) atau Strata 1 (S-1), berikut ini Tabel
4.12 menunjukkan persentase jumlah guru berdasarkan tahun pendidikan.
Tabel 4.12. Persentase Jumlah Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan Mulai TP 2006/2007 dan 2007/2008 (%)
Sekolah/TP S2 S1 D4 D3/Sarmud < Sarmud Jumlah SMKN 2 : 2006/2007 1,05 58,95 - 40,00 - 100 2007/2008 1,15 59,77 - 39,08 - 100 SMKN 4 : 2006/2007 - 81,25 - 18,75 - 100 2007/2008 2,47 85,18 - 12,35 - 100 SMKN 5 : 2006/2007 - 64,47 - 27,63 7,90 100 2007/2008 1,39 62,50 1,39 26,39 8,33 100
Sumber: Data hasil survei, 2009
Jika dilihat dari Tabel 4.12 di atas, pada tahun 2008 kualifikasi pendidikan
guru yang mengajar pada SMK Negeri 2 Medan yang memiliki kualifikasi Strata 2
(S-2) sebesar 1,15%, Strata 1 (S-1) sebesar 59,77% dan Diploma III (D-III) 39,08%.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
174
Guru yang mengajar pada SMK Negeri 4 Medan yang memiliki kualifikasi Strata 2
(S-2) sebesar 2,47%, Strata 1 (S-1) sebesar 85,18% dan Diploma III (D-III) 12,35%
dan Guru yang mengajar pada SMK Negeri 5 Medan yang memiliki kualifikasi Strata
2 (S-2) sebesar 1,39%, Strata 1 (S-1) sebesar 62,50%, Diploma IV (D-IV) 1,39%,
Diploma III (D-III) 26,39% dan Diploma II (D-II) 8,33%.
Dengan demikian kualifikasi akademik guru pada ketiga sekolah tersebut jika
dirata-ratakan tingkat kualifikasi akademiknya yang sesuai dengan standar nasional
pendidikan hanya sebesar 69,93% dan yang belum memenuhi standar nasional
pendidikan sebesar 30,07%.
Sedangkan hasil dari persepsi responden berdasarkan survey yang dilakukan,
menurut 73,9% responden sebelum penerapan pada umumnya menyatakan guru yang
mengajar kompeten baik dari kualifikasi akademik maupun kompetensi yang
dimiliki. Penilaian tersebut diperoleh sebagaimana diuraikan berikut ini:
a. Berdasarkan pertanyaan terhadap penilaian kualifikasi akademik guru (pertanyaan
no. 1 pada penilaian kualifikasi akademik dan kompetensi guru), yang
menyatakan tidak sesuai sebanyak 2 oarang (4%), Cukup Sesuai sebanyak 5
orang (10%), Sesuai sebanyak 38 orang (76%) dan Sangat Sesuai sebanyak 5
orang (10%).
b. Berdasarkan pertanyaan terhadap penilaian Kompetensi Pedagogik guru
(pertanyaan no. 9 pada penilaian kualifikasi akademik dan kompetensi guru),
yang menyatakan Tidak Baik sebanyak 1 orang (2%), Kurang Baik sebanyak 9
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
175
orang (18%), Cukup Baik sebanyak 18 orang (36%), Baik sebanyak 20 orang
(40%) dan Sangat Baik sebanyak 2 orang (4%).
c. Berdasarkan pertanyaan yang dikumulatifkan dari beberapa pertanyaan yang
menyangkut Kompetensi Kepribadian guru (pertanyaan no. 3, 4, 5 dan 6 pada
penilaian kualifikasi akademik dan kompetensi guru), yang menyatakan Tidak
Baik sebanyak 2 orang (4%), Cukup Baik sebanyak 10 orang (20%), Baik
sebanyak 30 orang (60%), Sangat Baik sebanyak 8 orang (16%).
d. Berdasarkan pertanyaan yang dikumulatifkan dari beberapa pertanyaan yang
menyangkut Kompetensi Profesional guru (pertanyaan no. 7, 8, 10, 11, dan 12
pada penilaian kualifikasi akademik dan kompetensi guru), yang menyatakan
Tidak Baik sebanyak 1 orang (2%), Kurang Sesuai sebanyak 3 orang (6%) Cukup
Baik sebanyak 20 orang (40%), Baik sebanyak 23 orang (46%), Sangat Baik
sebanyak 3 orang (6%).
e. Berdasarkan pertanyaan yang dikumulatifkan dari beberapa pertanyaan yang
menyangkut Kompetensi Sosial guru (pertanyaan no. 2, 13 dan 14) pada penilaian
kualifikasi akademik dan kompetensi guru), yang menyatakan Kurang Baik
sebanyak 4 orang (8%), Cukup Baik sebanyak 11 orang (22%), Baik sebanyak 28
orang (56%), Sangat Baik sebanyak 7 orang (14%).
Dengan demikian persepsi penilaian responden terhadap kualifikasi akademik
guru 76% menyatakan sesuai, kompetensi pedagogik 40% menyatakan baik,
kompetensi kepribadian 60% menyatakan baik, kompetensi profesional 46%
menyatakan Baik dan kompetensi soasial 56% menyatakan baik. Sehingga dapat
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
176
disimpulkan bahwa kualifikasi akademik dan kompetensi yang dimiliki guru sesuai
dengan standar nasional pendidikan dalam arti kata guru yang mengajar adalah guru
yang kompeten dan profesional.
4.5.2. Kurikulum
Kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun ajaran 2006/2007
adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di dalam peraturan
Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi bahwa kurikulum harus
(a) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya, (b) beragam dan terpadu, (c) tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (d) relevan dengan kebutuhan kehidupan,
(e) menyeluruh dan berkesinambungan, (f) belajar sepanjang hayat, (g) seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Berdasarkan pengamatan di lapangan kurikulum yang dilaksanakan pada
SMK Negeri telah berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
siswa, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya program kerjasama lembaga sekolah
dengan dunia usaha dan dunia industri, untuk melaksanakan praktik kerja industri
untuk menambah wawasan ilmu pengetahuannya. Karena jika hanya mengandalkan
bengkel yang ada di sekolah tentu pemerintah tidak mampu untuk menyediakan
fasilitas yang sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak jarang pula perusahaan
tempat siswa melaksanakan praktik kerja merekrut siswa tersebut untuk bekerja
di perusahaannya.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
177
Sedangkan hasil penelitian berdasarkan persepsi dari lulusan dapat diuraikan
berikut ini:
a. Berdasarkan pertanyaan yang dikumulatifkan dari beberapa pertanyaan yang
menyangkut terhadap kurikulum komponen kejuruan (pertanyaan no. 1, 3 dan 9
pada penilaian kurikulum), yang menyatakan Kurang sesuai sebanyak 8 orang
(16%), Cukup Sesuai sebanyak 16 orang (32%), Sesuai sebanyak 20 orang (40%)
dan Sangat Sesuai sebanyak 6 orang (12%).
b. Berdasarkan pertanyaan yang dikumulatifkan dari beberapa pertanyaan yang
menyangkut terhadap kurikulum komponen Muatan Lokal (pertanyaan no. 4, 5, 7
dan 8 pada penilaian kurikulum), yang menyatakan Kurang sesuai sebanyak 16
orang (32%), Cukup Sesuai sebanyak 16 orang (32%), Sesuai sebanyak 15 orang
(30%) dan Sangat Sesuai sebanyak 3 orang (6%).
c. Berdasarkan pertanyaan yang dikumulatifkan dari beberapa pertanyaan yang
menyangkut terhadap kurikulum komponen pengembangan diri (pertanyaan no. 6
dan 10 pada penilaian kurikulum), yang menyatakan Kurang sesuai sebanyak 4
orang (8%), Cukup Sesuai sebanyak 24 orang (48%), Sesuai sebanyak 18 orang
(36%) dan Sangat Sesuai sebanyak 4 orang (8%).
Berdasarkan persepsi dari responden dapat disimpulkan terhadap bahwa
kurikulum dengan mata pelajaran kejuruan 40% menyatakan sesuai, mata pelajaran
muatan lokal 32% menyatakan kurang sesuai dan 32% lagi menyatakan cukup sesuai,
mata pelajaran pengembangan diri 48% menyatakan cukup sesuai.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
178
4.5.3. Sarana dan Prasarana
Dari pengamatan di lapangan sarana dan prasarana pada ketiga sampel
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Medan telah mengacu kepada Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.13, sarana dan prasarana
kelengkapan yang dimiliki oleh sekolah tersebut antara lain: 1) Gedung sekolah
pondasi permanen dan lokasinya sangat mudah dijangkau, aman dan nyaman, gedung
dilengkapi sistem keamanan, dilengkapi fasilitas instalasi listrik dengan daya
minimum 1300 watt; 2) Kelengkapan sarana dan prasarana telah dilengkapi dengan
adanya ruang kelas, ruang perpustakan, laboratorium, ruang pimpinan (ruang kepala
sekolah), ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, jamban
(toilet/kamar mandi), gudang, tempat bermain/berolahraga, dan ruang Praktik
Kerja/bengkel kerja. Walaupun dari semua item di atas masih ada sekolah yang masih
belum memilikinya antara lain Laboratorium Fisika, ruang sirkulasi, tempat ibadah
dan ruang OSIS.
Sedangkan hasil penelitian dari persepsi lulusan dapat dijelaskan pada uraian
berikut ini:
a. Berdasarkan pertanyaan yang dikumulatifkan dari beberapa pertanyaan yang
menyangkut terhadap bangunan sekolah (pertanyaan no. 1, 2, 5, 10 dan 12 pada
penilaian sarana dan prasarana), yang menyatakan Kurang memadai sebanyak 6
orang (12%), Cukup memadai sebanyak 9 orang (18%), Memadai sebanyak 29
orang (58%) dan Sangat Memadai sebanyak 6 orang (12%).
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
179
b. Berdasarkan pertanyaan terhadap lokasi sekolah (pertanyaan no. 1, 2, 5, 10 dan 12
pada penilaian sarana dan prasarana), yang menyatakan Tidak Sesuai sebanyak 2
orang (4%), Kurang Sesuai sebanyak 6 orang (12%), Cukup Sesuai sebanyak 17
orang (34%), Sesuai sebanyak 18 orang (36%) dan Sangat Sesuai sebanyak 7
orang (14%).
c. Berdasarkan pertanyaan yang dikumulatifkan dari beberapa pertanyaan
menyangkut terhadap fasilitas sekolah (pertanyaan no. 6, 7, 8, 9 dan 11 pada
penilaian sarana dan prasarana), yang menyatakan tidak memadai sebanyak 1
orang (2%), Kurang memadai sebanyak 6 orang (12%), Cukup memadai
sebanyak 27 orang (54%) dan Memadai sebanyak 16 orang (32%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana berupa
bangunan sekolah 58% menyatakan memadai, lokasi sekolah 36% menyatakan sesuai
dan fasilitas sekolah 54% menyatakan cukup memadai.
4.6. Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan dengan Kesempatan Kerja Lulusan Siswa SMK Negeri Medan
4.6.1. Keterserapan Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar
Nasional Pendidikan
Berdasarkan hasil survei kepada 96 orang responden yang terdiri dari 46
orang responden yang dikategorikan sebelum penerapan standar nasional pendidikan
dan 50 orang responden dikategorikan setelah penerapan standar nasional pendidikan,
maka diperoleh hasil sebagaimana terlihat pada Tabel 4.13 di bawah ini.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
180
Tabel 4.13. Daya Serap dan Peluang Kesempatan Kerja Lulusan SMK Negeri (Orang)
Jumlah Responden
Sebelum Sesudah
Keterangan 2005 2006 Jmlh % 2007 2008 Jmlh %
Usaha sendiri 2 2 4 8,70 4 1 6 10,00 Bekerja 14 14 28 60,90 18 16 33 68,00 Belum/tidak bekerja 7 7 14 30,40 3 8 11 22,00
Jumlah 23 23 46 100,00 25 25 50 100,00 Sumber: Data hasil survei, 2009
Tabel 4.13 di atas menunjukkan perbandingan daya serap dan peluang
kesempatan kerja lulusan SMK Negeri sebelum dan sesudah penerapan, dari survei
yang dilakukan diperoleh hasil dari responden yang telah bekerja sebelum penerapan
standar nasional pendidikan sebanyak 60,90% sedangkan setelah penerapan standar
nasional pendidikan sebanyak 68,00%, sedangkan yang membuka usaha sendiri
sebelum penerapan sebanyak 8,70% dan sesudah penerapan sebanyak 10%, dan yang
belum/tidak bekerja sebelum penerapan sebanyak 20,40% dan sesudah penerapan
sebanyak 22%. Jadi kalau dibandingkan antara sebelum dan sesudah penerapan
terjadi peningkatan daya serap lulusan yang membuka usaha sendiri sebesar 1,30%
dan yang bekerja sebesar 7,10%. Sedangkan lulusan yang belum/tidak bekerja terjadi
penurunan sebesar 8,40%.
Jika dilihat dari program keahlian/jurusan yang dipilih oleh siswa, maka
peluang dan kesempatan kerja dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
181
Tabel 4.14. Daya Serap dan Peluang Kesempatan Kerja Lulusan SMK Negeri Berdasarkan Program Keahlian (Orang)
Sebelum Sesudah Sekolah/Prog. Keahlian
US B BK ∑ US B BK ∑ a. Teknik Instalasi Tenaga Listrik b. Teknik Kenderaan Ringan otomotif c. T. Permesinan d. Teknik Konstruk. Batu & Beton e. T. Gambar bangunan f. T. Audio Video g. Teknik Las
1 1 - - 2 - -
9 14 3 - - - 2
7 4 1 - 1 1 -
17 19 4 - 3 1 2
2 1 1 - 1 1 -
3 20 1 1 6 - 2
2 3 2 - 3 - 1
7 24 4 1 10 1 3
Jumlah 4 28 14 46 6 33 11 50
Sumber: Data hasil survei, 2009 Ket : US : Usaha Sendiri B : Bekerja BK : Belum Kerja
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas program keahlian yang paling banyak
menyerap tenaga kerja sebelum penerapan adalah Teknik kendaraan ringan otomotif
yaitu sebesar 30,43% (14 orang dari 46 responden), begitu juga sesudah penerapan
program keahlian Teknik kendaraan ringan otomotif juga paling banyak menyerap
tenaga kerja yaitu sebesar 40,00% (20 orang dari 50 responden). Sedangkan yang
membuka usaha sendiri sebelum penerapan yang paling besar adalah pada program
keahlian Teknik gambar bangunan yaitu sebesar 4,35% (2 dari 46 responden)
sedangkan sesudah penerapan adalah Teknik instalasi tenaga listrik yaitu sebesar
4,00% (2 dari 50 responden).
Dari seluruh responden yang bekerja ataupun membuka usaha tidak semuanya
bekerja sesuai dengan program keahliannya atau kompetensi yang dimilikinya. Untuk
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
182
dapat melihat seberapa besar tingkat kesesuaian pekerjaan responden dengan
kompetensi yang dimiliki dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15. Kesesuaian Jenis Pekerjaan dengan Program Keahlian Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan
Responden yang Bekerja
Sebelum Sesudah
Program Keahlian SS % S % TS % SS % S % TS %
T. Instalasi Tenaga Listrik
3 33,33 3 33,33 3 33,33
- - - - 3 100
T. Kenderaan Ringan otomotif
1 7.14 4 28,57 9 64,29
6 30,0 10 50,0 4 20,0
Teknik Permesinan 1 33,33 2 66,67 - - - - 1 100 - - T. Konstruk Batu & Beton
- - - - - - - - 1 100 - -
T. Gambar bangunan
- - - - - - - - 5 83,33 1 16,67
Teknik Audio Video - - - - - - - - - - - - Teknik Las - - - - 2 100 - - 2 100 - -
Sumber: Data hasil survei, 2009
Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa dari 28 orang responden yang telah
bekerja sebelum penerapan, yang menyatakan kesesuaian jenis pekerjaan dengan
kompetensi yang dimiliki, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dari 9 orang responden dengan program keahlian teknik instalasi tenaga listrik,
jenis pekerjaan yang sangat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki sebesar
33,33%, sedangkan yang sesuai sebesar 33,33% dan yang tidak sesuai sebesar
33,33%.
2. Dari 14 orang responden dengan program keahlian Teknik kenderaan ringan
otomotif, jenis pekerjaan yang sangat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
sebesar 7,14%, sedangkan yang sesuai sebesar 28,57% dan yang tidak sesuai
sebesar 64,29%.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
183
3. Dari 3 orang responden dengan program keahlian teknik permesinan, jenis
pekerjaan yang sangat sesuai sebesar 33,33% dan yang sesuai sebesar 66,67%
sedangkan yang tidak sesuai 0%.
4. Dari 2 orang responden dengan program keahlian teknik las, semuanya
menyatakan jenis pekerjan tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lulusan yang tammat
sebelum penerapan standar nasional pendidikan jenis pekerjaan yang sangat sesuai
dengan kompetensi yang dimilikinya adalah jurusan teknik instalasi listrik dan
Teknik permesinan yaitu sebesar 33,33%. Sedangkan yang sesuai adalah teknik
permesinan sebesar 66,67% dan yang tidak sesuai adalah teknik las yaitu 100%.
Sedangkan 33 orang responden yang telah bekerja sesudah penerapan standar
nasional pendidikan menyatakan kesesuaian jenis pekerjaan dengan kompetensi yang
dimiliki, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dari 3 orang responden dengan program keahlian teknik instalasi tenaga listrik,
semuanya menyatakan jenis pekerjaan tidak sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.
2. Dari 20 orang responden dengan program keahlian Teknik kenderaan ringan
otomotif, jenis pekerjaan yang sangat sesuai dengan kompetensi sebesar 30,00%,
sedangkan yang sesuai sebesar 50,00% dan yang tidak sesuai sebesar 20,00%.
3. Dari 1 orang responden dengan program keahlian teknik pemesinan, semuanya
menyatakan jenis pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
184
4. Dari 1 orang responden dengan program keahlian teknik konstruksi batu dan
beton, semuanya menyatakan jenis pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.
5. Dari 20 orang responden dengan program keahlian Teknik gambar bangunan,
jenis pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi sebesar 83,33%, sedangkan yang
tidak sesuai sebesar 16,67%.
6. Dari 2 orang responden dengan program keahlian teknik las, semuanya
menyatakan jenis pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lulusan yang tammat setelah
penerapan standar nasional pendidikan jenis pekerjaan yang paling sangat sesuai
dengan kompetensi yang dimilikinya jurusan adalah Teknik Kenderaan Ringan
Otomotif yaitu sebesar 30%, sedangkan yang sesuai adalah Teknik mesin dan teknik
konstruksi batu dan beton sebesar 100% dan yang tidak sesuai adalah Teknik Instalasi
Listrik yaitu sebesar 100%.
Untuk responden yang membuka usaha sendiri dengan jumlah responden
sebanyak 4 orang sebelum penerapan dan 6 orang setelah penerapan, kesesuaian jenis
usaha dengan kompetensinya dapat dilihat pada Tabel 4.16 di bawah ini:
Tabel 4.16. Kesesuaian Membuka Usaha Sendiri dengan Kompetensi Keahlian
Uraian Sebelum Sesudah Sangat Sesuai - -
Sesuai 1 3 Tidak sesuai 3 3
Jumlah 4 6
Sumber: Data hasil survey, 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
185
Dari Tabel 4.16 di atas dapat dijelaskan bahwa dari 4 orang responden yang
membuka usaha sendiri sebelum penerapan, yang menyatakan sesuai jenis usaha
dengan kompetensi yang dimiliki sebesar 25% dan yang tidak sesuai sebesar 75%.
Sedangkan sesudah penerapan standar nasional pendidikan, dari 6 orang responden
yang menyatakan sesuai jenis usaha dengan kompetensi yang dimiliki sebesar 50%
dan yang tidak sesuai juga 50%.
Tabel 4.17 berikut ini menunjukkan jumlah lulusan yang langsung bekerja
pada tempat praktik setelah menammatkan sekolah bahkan belum tamat perusahaan
telah meminangnya kesekolah.
Tabel 4.17. Jumlah Lulusan yang Langsung Bekerja pada Tempat Praktik Setelah Menamatkan Sekolah (Orang)
Keterangan Lulusan tahun Jumlah
Sebelum penerapan 2005 4 2006 3 Jumlah 7 Sesudah penerapan 2007 7 2008 6 Jumlah 13
Sumber: Data hasil survey, 2009
Lulusan yang langsung bekerja pada tempat magang sebelum penerapan
sebanyak 7 orang atau 25% dari 28 orang jumlah keseluruhan yang telah bekerja dan
15,21% dari keseluruhan jumlah responden. Sedangkan sesudah penerapan sebanyak
13 orang atau 39,39% dari 33 orang responden yang telah bekerja dan 26% dari
keseluruhan jumlah responden. Jika dibandingkan sebelum dan sesudah penerapan
jumlah responden yang bekerja ditempat magang naik sebesar 14,39%.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
186
4.6.2. Standar Nasional Pendidikan yang Paling Berpengaruh terhadap Kesempatan Kerja Lulusan
Untuk melihat mana yang lebih berpengaruh antara ketiga standar nasional
pendidikan tersebut yaitu guru, kurikulum, sarana prasarana, maka dapat dilihat dari
masing-masing variabel untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya. Untuk guru
dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut ini:
Tabel 4.18. Crosstab Guru* Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan (Persentase)
Sebelum Penerapan Lulusan
Belum bekerja Bekerja Usaha Sendiri Jumlah
Cukup Kompeten 0 8,70 2,17 10,87
Kompeten 28,26 39,13 6,52 73,91
Guru
Sangat Kompeten 2,17 13,05 0 15,22
Total 30,43 60,88 8,69 100
Sesudah Penerapan Lulusan
Belum Bekerja Bekerja Usaha Sendiri Jumlah
Kurang Kompeten 0 2,00 2,00 4,00
Cukup Kompeten 0 8,00 6,00 14,00
Kompeten 18,00 46,00 4,00 68,00
Guru
Sangat Kompeten 4,00 10,00 0 14,00
Total 22,00 66,00 12,00 100
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2009
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa sebelum standar nasional
pendidikan diterapkan, guru yang cukup kompeten menghasilkan 8,70% lulusan yang
bekerja dan 2,17% lagi menghasilkan lulusan yang membuka usaha sendiri.
Sedangkan Guru yang kompeten menghasilkan 39,13% lulusan yang bekerja dan
6,52% membuka usaha sendiri. Kemudian guru yang sangat kompeten menghasilkan
13,05% lulusan yang bekerja.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
187
Jika dibandingkan dengan sesudah penerapan standar nasional pendidikan
diterapkan, guru yang kurang kompeten menghasilkan 2% lulusan yang bekerja dan
2% lagi membuka usaha sendiri, guru yang cukup kompeten menghasilkan 8%
lulusan yang bekerja dan 6% membuka usaha sendiri. Berikutnya guru yang
kompeten menghasilkan 46% lulusan yang bekerja dan 4% membuka usaha sendiri,
dan yang terakhir guru yang sangat kompeten menghasilkan 10% lulusan yang
bekerja.
Dengan uji Statistik Chi Squere diperoleh ÷²hitung sebelum = 5.507 lebih
kecil dari ÷²tabel 0,05 = 11.070, maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara guru dengan kesempatan kerja lulusan
Sedangkan ÷²hitung sesudah = 12.494 lebih kecil dari ÷²tabel 0,05 = 12.592, maka Ho
diterima. Dengan diterimanya Ho berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara guru dengan kesempatan kerja lulusan. Artinya ada pengaruh antara guru
dengan kesempatan kerja lulusan baik sebelum penerapan maupun sesudah penerapan
standar nasional pendidikan tetapi tidak signifikan.
Selanjutnya pengaruh kurikulum terhadap kesempatan kerja lulusan dapat
dibandingkan sebelum dan sesudah penerapan seperti terlihat pada Tabel 4.19
di bawah ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
188
Tabel 4.19. Crosstab Kurikulum* Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan (Persentase)
Lulusan
Sebelum Penerapan Belum Bekerja Bekerja Usaha Sendiri Total
Cukup sesuai 19,57 17,39 6,52 43,48
sesuai 8,70 43,48 2,17 54,35
Kurikulum
Sangat sesuai 2,17 0 0 2,17
Total 30,44 60,87 8,69 100 Lulusan Sesudah Penerapan
Belum Bekerja Bekerja Usaha Sendiri Total
Kurang sesuai 0 0 4,00 4,00
Cukup sesuai 18,00 26,00 6,00 50,00
Kurikulum
sesuai 4,00 32,00 2,00 38,00
Sangat sesuai 0 8,00 0 8,00
Total 22,00 66,00 12,00 50
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2009
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, dapat dilihat bahwa sebelum standar nasional
pendidikan diterapkan, kurikulum yang cukup sesuai menghasilkan 17,39% lulusan
yang bekerja dan 6,52% lagi menghasilkan lulusan yang membuka usaha sendiri.
Sedangkan kurikulum yang sesuai menghasilkan 43,48% lulusan yang bekerja dan
2,17% membuka usaha sendiri. Kemudian kurikulum yang sangat sesuai
menghasilkan sama sekali tidak menghasilkan lulusan yang bekerja.
Jika dibandingkan dengan sesudah penerapan standar nasional pendidikan
diterapkan, kurikulum yang kurang sesuai menghasilkan 4% lulusan yang membuka
usaha sendiri, kurikulum yang cukup sesuai menghasilkan 26% lulusan yang bekerja
dan 6% membuka usaha sendiri. Berikutnya kurikulum yang sesuai menghasilkan
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
189
32% lulusan yang bekerja dan 2% membuka usaha sendiri, dan yang terakhir
kurikulum yang sangat sesuai menghasilkan 8% lulusan yang bekerja.
Dengan uji Statistik Chi Square diperoleh ÷²hitung sebelum = 9.874 lebih
besar dari ÷²tabel 0,05 = 9.488 maka Ho ditolak. Dengan ditolaknya Ho berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara kurikulum dengan kesempatan kerja
lulusan. Sedangkan ÷²hitung sesudah = 22.507 lebih besar dari ÷²tabel 0,001 =
22.457, maka Ho ditolak. Sehingga dengan ditolaknya Ho berarti terdapat hubungan
yang signifikan antara kurikulum dengan kesempatan kerja lulusan. Artinya
kurikulum berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesempatan kerja lulusan baik
sebelum penerapan maupun sesudah penerapan standar nasional pendidikan.
Selanjutnya pengaruh sarana dan prasarana terhadap kesempatan kerja lulusan
dapat dibandingkan sebelum dan sesudah penerapan seperti terlihat pada Tabel 4.20
di bawah ini:
Tabel 4.20. Crosstab Sarana dan Prasarana* Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan (Persentase)
Lulusan
Sebelum Penerapan Belum bekerja Bekerja Usaha Sendiri Total
Kurang memadai 0 2,17 0 2,17
Cukup memadai 4,35 21,74 6,52 32.61
Memadai 19,57 28,26 2,17 50,00
Sarana & Prasarana
Sangat memadai 6,52 8,70 0 15,22
Total 30,44 60,87 8,69
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
190
Lanjutan Tabel 4.20. Lulusan
Setelah Penerapan Belum Bekerja Bekerja Usaha Sendiri Total
Kurang memadai 0 2,00 6,00 8,00
Cukup Memadai 2,00 42,00 2,00 46,00
Memadai 20,00 14,00 4,00 38,00
Sarana & Prasarana
Sangat Memadai 0 8,00 0 8,00
Total 22,00 66,00 12,00 50
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2009
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas, dapat dilihat bahwa sebelum standar nasional
pendidikan diterapkan, sarana dan prasarana yang kurang memadai menghasilkan
2,17% lulusan yang bekerja. Sedangkan sarana dan prasarana yang cukup memadai
menghasilkan 21,74% lulusan yang bekerja dan 6,52% membuka usaha sendiri.
Kemudian kurikulum yang memadai menghasilkan 28,26% lulusan yang bekerja dan
2,17% membuka usaha sendiri, yang terakhir sarana dan prasarana yang sangat
memadai menghasilkan 8,70% lulusan yang bekerja.
Jika dibandingkan dengan sesudah penerapan standar nasional pendidikan
diterapkan, sarana dan prasarana yang kurang memadai menghasilkan 2% lulusan
yang bekerja dan 6% membuka usaha sendiri, sarana dan prasarana yang cukup
memadai menghasilkan 42% lulusan yang bekerja dan 2% membuka usaha sendiri.
Berikutnya kurikulum yang memadai menghasilkan 14% lulusan yang bekerja dan
4% membuka usaha sendiri, dan yang terakhir kurikulum yang sangat memadai
menghasilkan 8% lulusan yang bekerja.
Dengan uji Statistik Chi Squere diperoleh ÷²hitung sebelum = 6.494 lebih
kecil dari ÷²tabel 0,05 = 12.592 maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
191
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana dengan
kesempatan kerja lulusan. Sedangkan ÷²hitung sesudah = 34.386 lebih besar dari
÷²tabel 0,001 = 22.457, maka Ho ditolak. Sehingga dengan ditolaknya Ho berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana dengan kesempatan
kerja lulusan. Artinya sebelum penerapan ada pengaruh antara sarana dan prasarana
dengan kesempatan kerja lulusan tetapi tidak signifikan tetapi sesudah penerapan
standar nasional pendidikan terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara sarana
dan prasarana dengan kesempatan kerja lulusan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan standar
nasional pendidikan pada variabel guru sebagai tenaga pendidik ada pengaruhnya
sebelum dan sesudah penerapan dengan kesempatan kerja lulusan dan tidak ada
hubungan yang signifikan antara keduanya tetapi tidak signifikan, begitu juga dengan
variabel kurikulum namun pada kurikulum terdapat hubungan yang signifikan dengan
kesempatan kerja lulusan. Sementara pada variabel sarana dan prasarana sebelum
penerapan terdapat hubungan dengan kesempatan kerja lulusan tetapi tidak
signifikan, sedangkan sesudah penerapan pengaruh antara sarana dan prasarana
sangat signifikan terhadap kesempatan kerja lulusan dengan signifikansinya pada
taraf 99 persen (á = 0,001).
Dengan demikian dapat digambarkan bahwa sarana dan prasarana adalah
faktor yang sangat menentukan bagi siswa untuk memperoleh pekerjaan, karena
dengan sarana dan prasarana yang lengkap siswa dapat lebih terampil dan kompetensi
pada bidang keahliannya.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
192
4.7. Perencanaan SMK Negeri Kota Medan di Masa yang Akan Datang
Dalam perencanaan pendidikan ada berbagai pendekatan yang dapat
digunakan untuk menentuan kebijakan yang akan diambil dalam pelaksanaan
perencanaan tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan
kebutuhan ketenagakerjaan. Pendekatan ini bertujuan mengarahkan kegiatan
pendidikan kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja
(Guruge dalam Sa�ud & Makmun, 2005: 240).
Pendekatan ini mengutamakan kepada keterkaitan lulusan sistem pendidikan
dengan tuntutan terhadap tenaga kerja pada berbagai sektor pembangunan. Oleh
karena tujuannya untuk membantu lulusan memperoleh kesempatan kerja yang lebih
baik, maka penekanan utama terhadap pendidikan tersebut adalah relevansi program
pendidikan dengan berbagai sektor pembangunan.
Dari uraian di atas, berdasarkan hasil penelitian sebagaimana terlihat pada
Tabel 4.20 bahwa sebelum penerapan standar nasional pendidikan tingkat kesesuaian
jenis pekerjaan dengan program keahlian menunjukkan bahwa program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif merupakan jumlah yang paling besar
ketidaksesuaian jenis pekerjaannya dengan kompetensi yang dimilikinya yaitu
sebesar 64,29%. Sedangkan Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
ketidaksesuaian jenis pekerjaan dengan kompetensi yang dimiliki sebesar 33,33%.
Berikut ini dapat dilihat banyaknya jumlah rombongan belajar dari masing-
masing program keahlian pada ketiga sampel sekolah SMK Negeri di Kota Medan,
sebagaimana terlihat pada Tabel 4.21, di bawah ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
193
Tabel 4.21. Program Keahlian dan Jumlah Rombongan Belajar
No. Sekolah/Program Keahlian Jumlah Rombel 1 SMK Negeri 2 Medan
a. Teknik Konstruksi Bangunan 3 b. Teknik Gambar Bangunan 5 c. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik 13 d. Teknik Permesinan 9 e. Teknik Mekanik Otomotif 13
2 SMK Negeri 4 Medan a. Teknik Audio Video 9 b. Teknik Las 5 c. Teknik Mekanik Otomotif 10
3 SMK Negeri 5 Medan a. Teknik Konstruksi Kayu 3 b. Teknik Gambar Bangunan 4 c. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik 9 d. Teknik Permesinan 5 e. Teknik Mekanik Otomotif 6
Sumber: Data hasil survei, 2009
Jika dilihat pada Tabel 4.21 di atas, bahwa program keahlian Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik dan Teknik Mekanik Otomotif yang paling banyak
rombongan belajarnya yaitu program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik,
SMKN 2 sebanyak 13 rombongan belajar, SMKN 5 sebanyak 9 rombongan belajar,
sedangkan program keahlian Teknik Mekanik Otomotif, SMKN 2 sebanyak 13
rombongan belajar, SMKN 4 sebanyak 10 rombongan belajar dan SMKN 5 sebanyak
6 rombongan belajar. Namun dari ketiga sampel tersebut program keahlian Teknik
Mekanik dan Otomotif yang paling banyak menghasilkan jumlah lulusan.
Sedangkan keterserapan lulusan dalam memperoleh kesempatan kerja dan
kesesuaian pekerjaan dengan kompetensi lulusan berdasarkan sekolah dapat dilihat
sebagaimana yang digambarkan pada Tabel 4.22 di bawah ini:
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
194
Tabel 4.22. Keterserapan Lulusan dalam Memperoleh Kesempatan Kerja dan Kesesuaian Pekerjaan dengan Kompetensi Lulusan Berdasarkan Sekolah
Responden yang Bekerja & Usaha Sendiri
Sebelum Sesudah
Sekolah/Program Keahlian SS % S % TS % SS % S % TS %
SMKN 2 Medan a. T Konstruksi Bangunan - - - - - - - - 1 5,26 - - b. T. Gambar Bangunan - - - - 2 18,18 - - 1 5,26 2 10,52 c. T. Pemanfaatan Tenaga
Listrik - - - - 1 9,09 - - 1 5,26 - -
d. Teknik Permesinan - - 2 18,18 - - - - 1 5,26 - - e. T. Mekanik Otomotif - - 2 18,18 4 36,37 5 26,32 4 21,06 4 21,06 Jumlah total respoden 11 = 57,89% dari jumlah seluruh sampel 19 = 82,60% dari jumlah seluruh sampel SMKN 4 Medan a. T. Audio Video - - - - - - - - 1 9,09 - - b. Teknik Las - - - - 2 18,18 - - 2 18,18 - - c. T. Mekanik Otomotif 1 9,09 2 18,18 6 54.55 1 9,09 5 45,46 2 18,18 Jumlah total respoden 11 = 84,61% dari jumlah seluruh sampel 11 = 84,61% dari jumlah seluruh sampel SMKN 5 Medan a. T. Konstruksi Kayu - - - - - - - - - b. T. Gambar Bangunan - - - - - 2 22,22 2 22,22 c. T. Pemanfaatan Tenaga
Listrik 3 30,00 4 40,00 2 20,00 - - 1 11,11 3 33,34
d. Teknik Permesinan 1 10,00 - - - - - - 1 11,11 e. T. Mekanik Otomotif - - - - - - - - - Jumlah total respoden 10 = 71,42% dari jumlah seluruh sampel 9 = 64,28% dari jumlah seluruh sampel
Tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa dari ketiga sampel sekolah SMK
Negeri tersebut, tingkat keterserapan lulusan yang paling tinggi baik sebelum maupun
sesudah penerapan standar adalah SMK Negeri 4 Medan yaitu sebesar 84,61%.
Sedangkan kesesuaian pekerjaan dengan kompetensi lulusan pada program keahlian
teknik mekanik otomotif sebelum penerapan tingkat ketidaksesuaiannya yaitu sebesar
54,55% dan sesudah penerapan tingkat ketidaksesuaiannya menurun menjadi 18,18%.
Selanjutnya Tabel 4.22 di atas juga menunjukkan bahwa SMK Negeri 5
Medan mengalami penurunan daya serap lulusan yaitu sebelum penerapan standar
nasional pendidikan keterserapan lulusan sebesar 71,42% dan sesudah penerapan
menurun menjadi 64,28%. Jika dibandingkan pada Tabel 4.23, bahwa SMK Negeri 5
Sumber: Data hasil survei, 2009
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
195
Medan memiliki 9 rombongan belajar untuk program keahlian teknik instalasi tenaga
listrik namun keterserapan dan kesesuaian pekerjaan dengan kompetensi yang
dimiliki menurun.
Dari hasil analisis dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pendidikan bagi SMK Negeri Kota Medan kedepan harus lebih berorientasi kepada
relevansi program keahlian dengan kebutuhan tenaga kerja. Berdasarkan hasil
penelitian bahwa program keahlian yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah
teknik mekanik otomotif. Untuk itu diharapkan SMK Negeri Kota Medan dapat
menambah rombongan belajar dengan program keahlian tersebut, karena saat ini
dunia usaha dalam bidang otomotif lebih membuka peluang dan kesempatan kerja
bagi siswa yang memiliki program keahlian tersebut. Hal ini sejalan dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat terhadap kenderaan otomotif yang
diiringi dengan menjamurnya usaha-usaha perbengkelan dan showroom otomotif.
Untuk itu pihak sekolah juga diharapkan agar aktif menjalin kerjasama dengan dunia
usaha/dunia industri, agar keterampilan siswa dapat disesuaikan dengan
perkembangan zaman dan dapat bersaing di pasar tenaga kerja. Dengan
meningkatnya ketersepan tenaga kerja, maka angka pengangguran di wilayah Kota
Medan dapat berkurang, karena tenaga kerja yang memiliki potensi, kemampuan,
yang tepat guna, berdaya guna untuk bekerja dan berperan serta dalam pembangunan
akan bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat secara keseluruhan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
196
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kualifikasi akademik guru yang mengajar di SMK Negeri 2, SMK Negeri 4 dan
SMK Negeri 5 masih belum seluruhnya sesuai dengan standar yang telah
ditentukan karena masih terdapat guru yang mengajar dengan kualifikasi
pendidikan Diploma-III (D-III) dan Diploma-II (D-II), sedangkan kurikulum dan
sarana dan prasarana telah mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2. Bahwa sebelum penerapan standar nasional pendidikan faktor yang berpengaruh
terhadap kesempatan kerja lulusan adalah kurikulum, sedangkan setelah
penerapan faktor yang mempengaruhi adalah sarana dan prasarana dengan tingkat
signifikansi 0,1% atau tingkat kepercayaan 99 persen dan kurikulum dengan
tingkat signifikansi 0,5 atau tingkat kepercayaan 95 persen. Artinya bahwa
kurikulum yang baik dan sarana prasarana yang memadai sangat mendukung
terhadap kesempatan kerja siswa. Sedangkan faktor guru pengaruhnya tidak
signifikan terhadap kesempatan kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
di Kota Medan, baik sebelum dan sesudah penerapan standar nasional pendidikan.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
197
5.2. Saran
1. Berdasarkan dari hasil survei yang dilakukan bahwa kualifikasi akademik guru
yang mengajar pada SMK Negeri di Kota Medan masih belum sesuai dengan
standar nasional pendidikan, untuk itu Pemerintah Kota Medan khususnya Dinas
Pendidikan agar lebih memperhatikan guru sebagai tenaga pendidik untuk
mengembangkan pengetahuannya dengan memberikan bantuan pendidikan atau
bea siswa kepada guru maupun pemberdayaan guru dengan memberikan
dukungan terhadap penelitian yang dilakukan oleh guru sehingga wawasan,
pengalaman dan kompetensi guru dapat bertambah dalam mendidik siswa.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa kurikulum dan sarana
prasarana sangat berpengaruh terhadap kesempatan kerja lulusan SMK Negeri,
untuk itu pengembangan kurikulum pada program keahlian teknik mekanik
otomotif yang merupakan program keahlian paling banyak menyerap tenaga kerja
hendaknya lebih ditingkatkan terutama pada praktek kerja yang lebih disesuaikan
dengan perkembangan studi, selain itu pihak sekolah juga diharapkan mampu
menjalin kerjasama dengan studi agar siswa dapat melakukan praktek kerja yang
sesuai dengan perkembangan zaman sehingga dapat menambah keahlian dan
kompetensinya untuk bekal dalam mencari pekerjaan. Begitu juga dengan sarana
dan prasarana sekolah merupakan faktor yang sangat mendukung kemampuan
siswa dalam belajar, untuk itu pihak sekolah dapat mengajukan anggaran biaya
kepada Dinas Pendidikan Kota Medan, untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana sekolah terutama laboratorium, penambahan referensi buku-buku
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
198
perpustakaan yang lebih up to date dan bengkel tempat praktek, selain itu ruang
kelas yang sesuai dengan jumlah siswa serta sarana olah raga yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Ary, Subroto 1999, dalam Buku Tiga Pilar Pengembangan Wilayah, Peranan
Sumberdaya Manusia dalam Pengembangan Wilayah di Indonesia, Jakarta: BPPT.
Abbas, M.S dan Suyanto, 2001, Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa,
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Djojonegoro, Wardiman, 1999, Pengembangan Sumberdaya Manusia: Melalui
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Jakarta: PT. Balai Pustaka (Persero). Hamalik, Oemar, 2000, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen
Pelatihan Ketenagakerjaan: Pendekatan Terpadu, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Harahap, Susi, 2001, Fungsi Perencanaan terhadap Efektivitas Pelaksanaan
Kegiatan pada Badan Diklat Provinsi Sumatera Utara, Skripsi S1 pada STIA-LAN RI, Bandung.
Hasibuan, Malayu S.P, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi
Aksara. Hadeli, 2006, Metode Penelitian Kependidikan, Jakarta: Quantum Teaching. Judisseno, Rimsky.K, 2008, Jadilah Pribadi yang Kompeten di Tempat Kerja,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Prasetya I, Suryani Motik & Sri Wahyu, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta: STIA-LAN Press.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
199
Kuncoro, Mudrajad, 2001, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
--------------, 2003, Metode Riset untuk Bisinis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga. --------------, 2004, Otonomi dan Pembangunan Daerah, Jakarta: Erlangga. Kunandar, 2007, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Press.
Lie, Anita, dkk, 2005, Pendidikan Nasional dalam Reformasi Politik dan
Kemasyarakatan,Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Nazir, Moh, 1988, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia. Nachrow,D & Suhandojo, 1999, Dalam Buku Tiga Pilar Pengembangan Wilayah :
Analisis Sumber Daya Manusia, Otonomi Daerah dan Pengembangan Wilayah, Jakarta: CV. Cahaya Ibu.
Ndraha, Taliziduhu, 2002, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Jakarta: PT Rineka Cipta. Nurdin, Syafruddin, 2005, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, Jakarta:
Quantum Teaching. Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, PT. Indeks. Ramli, 2007, Kinerja Aparatur dan Pengembangan Wilayah, Medan: USU Press.
Riduan, 2007, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: ALFABETA.
Sudjana, 1992, Metode Statistika, Bandung: Tarsito Suryadi, Ace dan Tilaar, H.A.R, 1993, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu
Pengantar, BAndung, Remaja Rosdakarya Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sumarsono, Sonny, 2003, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia &
Ketenagakerjaan, Jember: Graha Ilmu.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
200
Sedarmayanti, 2003, Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung: Mandar Maju.
Surya, Aldwin 2006, Perubahan Sosial Masyarakat Kota Metropolitan, Medan:
Kopertis Wilayah I NAD-SUMUT.
------------------, 2007, Pembentukan Kelas Menengah Kota: Cermin Kemapanan Ekonomi Masyarakat Indonesia, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Universitas Prima Indonesia, Medan.
Sa�ud, Syaefudin & Makmun, Syamsuddin Abin, 2007, Perencanaan Pendidikan
Suatu Pendekatan Komprehenshif, Bandung: Kerjasama Program Pascasarjana UPI dengan PT. Remaja Rosdakarya
Tilaar, H.A.R, 2006, Standarisasi Pendidikan Nasional: Suatu Tinjauan Kritis,
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Zen, M.T, 2001, dalam Buku Tiga Pilar Pengembangan Wilayah , Falsafah Dasar Pengembangan Wilayah: Memberdayakan Manusia, Jakarta: BPPT.
Peraturan-peraturan Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. ----------------, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2004 tentang Guru dan Dosen ----------------, 2003, Pedoman Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan
Hidup (Life Skills), Bidang Kepemudaan Melalui Lembaga Kepemudaan. Jakarta: Direktorat Kepemudaan.
----------------, Peraturan Pemerintah 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. -----------------, Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. -----------------, Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. -----------------, Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA
201
-----------------, Permeniknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam
Jabatan. -----------------, Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. -----------------, Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan
Prasarana SMK/MAK. Artikel dan Katalog BPS, 2006, Medan Dalam Angka 2006, Medan. BPS, 2007, Medan Dalam Angka 2007, Medan BPS, 2008, Medan Dalam Angka 2008, Medan Departemen Pendidikan Nasional, Teropong Wajah Sekolah Menengah Kejuruan
di Indonesia: Buklet Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta: Direktoral Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
PWD, 2003, Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis, Medan: USU. Artikel dari Internet, situs (http://www.workshopsince.com/manual/overview.html,
diakses tanggal 27 Januari 2009.
pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!
“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA