08.40.0071 elisabeth dianingtyas h

134
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP RESIKO KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT. BAMA PRIMA TEXTILE PEKALONGAN SKRIPSI Oleh : ELISABETH DIANINGTYAS HENDRIAWATI 08.40.0071 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2012 i

Upload: reza-hariansyah

Post on 01-Dec-2015

164 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP RESIKO

KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT. BAMA

PRIMA TEXTILE PEKALONGAN

SKRIPSI

Oleh :

ELISABETH DIANINGTYAS HENDRIAWATI

08.40.0071

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2012 i

Page 2: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP RESIKO

KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT. BAMA

PRIMA TEXTILE PEKALONGAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang untuk memenuhi sebagian dari syarat-

syarat guna memperoleh derajat Sarjana Psikologi

Oleh :

Elisabeth Dianingtyas Hendriawati

08.40.0071

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2012 ii

Page 3: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna

Memperoleh Derajad Sarjana Psikologi

Pada tanggal

--------------------------------------

Mengesahkan

Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata

Dekan,

(Dr. Kristiana Haryanti, M.Si)

Dewan Penguji

1. Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si

2. Drs. Pius Heru Priyanto, M.Si

3. Drs. Y. Sudiantara, M.S

iii

Page 4: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

iv

MOTTO

ORANG YANG MENABUR SEDIKIT AKAN MENUAI SEDIKIT

PULA

DAN ORANG YANG MENABUR BANYAK, AKAN MENUAI

BANYAK PULA

MANUSIA TERLAHIR DENGAN KELEMAHAN YANG

MELEKAT PADANYA

JANGAN JADIKAN KELEMAHAN SEBAGAI ALASAN

DARI SUATU KEGAGALAN

TETAPI JADIKANLAH KELEMAHAN SEBAGAI SEMANGAT

UNTUK MEMPEROLEH SUATU KEBERHASILAN

Page 5: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

v

Kupersembahkan Skripsiku ini Untuk :

Bapak dan Ibuku Tercinta

Mbak Siska, Kakakku Tersayang

Almh.Yang Kung dan Yang Ti Yang Spiritnya Masih Aku Rasakan

Mas Ari yang Selalu Mensupportku

Page 6: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan

karuniaNya yang tidak pernah berhenti kepada penulis sehingga mampu

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI (APD) DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP

RESIKO KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT. BAMA

PRIMA TEXTILE PEKALONGAN”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan baik materi maupun

moril. Dengan segenap ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Dr. Kristiana Haryanti, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan

ijin penelitian kepada penulis.

2. Bapak Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama

yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan

pengarahan dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Pius Heru Priyanto, M.Si selaku dosen wali yang telah

membimbing dan mendampingi selama menjalani perkuliahan.

Page 7: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

vii

4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang, atas

semua ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan selama penulis

menjalani studi.

5. Seluruh Staf administrasi atau pengajaran, atas bantuan yang diberikan

untuk memperlancar studi penulis.

6. Bapak Ariswara, selaku HRD Manager PT. Bama Prima Textile

Pekalongan yang telah memberikan banyak informasi dan ijin untuk

melakukan penelitian.

7. Seluruh karyawan bagian produksi PT. Bama Prima Textile Pekalongan

yang telah bersedia menjadi subyek penelitian.

8. Tuhan Allahku yang selalu mendengarkan dan merestui dalam

kelancaran penelitian ini.

9. Keluargaku tercinta, Bapak, Ibu, dan Mbak Siska, terimakasih atas

segala kasih sayang, perhatian, doa, dan dukungan yang diberikan

selama ini. Terima kasih juga karena telah memberikan kepercayaan

yang besar selama ini.

10. Terkhusus bagi Alm. Yang Kung dan Yang Ti, terimakasih atas kasih

sayang, doa, perhatiannya selama ini. Walaupun saat ini kita sudah tidak

bersama doa serta dukungannya masih tetap saya rasakan.

11. Semua keluarga besar, Mbah Kung, Mbah Ti, semua Om dan Tante,

semua Pakde dan Bude, dan semua sepupuku, terima kasih karena telah

memberikan cinta dan dukungannya selama ini.

12. Mas Ari, terima kasih karena telah mendukung dan memberikan cinta

kasihnya sampai saya selesainya pembuatan skripsi ini. Walaupun jauh

dukungan dan perhatianya tetap terasa.

Page 8: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

viii

13. Tri Wahyu Nurcahyo, terimakasih atas telah mau memberikan informasi

serta membimbing dalam penyelesaian pembuatan skripsi ini.

14. Teman-temanku tersayang, Monic, Tyas, Nenes dan Decy. Terima kasih

atas pelajaran hidup, dan kebersamaan yang telah kalian berikan selama

ini. Saat indah ini akan selalu menjadi suatu kenangan yang tidak akan

terlupakan, tetap semangat dan terus berjuang kawan.

15. Teman-teman ORMAWA terkhusus BEMF periode 2009-2010 dan

2010-2011. Terima kasih atas pembelajaran hidup yang diberikan

kepada saya. Pengalaman saat kita berproses bersama dalam organisasi

luar biasa.

16. Teman-teman kelas B angkatan 2008 terima kasih atas kebersamaan dan

pertemanan kita.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan disini yang turut

membantu kelancaran penyusunan skripsi.

Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan yang ditemukan

dalam penyusunan skripsi ini, maka dengan besar hati penulis menerima

segala kritik dan saran yang membangun guna kemajuan penulis. Akhir

kata semoga kasih Tuhan selalu beserta kita semua.

Semarang, 21 September 2012

Penulis

Page 9: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSYARATAN.................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... v

KATA PENGANTAR................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian............................................................................... 12

C. Manfaat Penelitian............................................................................. 12

1. Manfaat Teoritis..................................................................... 12

2. Manfaat Praktis...................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 13

A. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)............................................ 13

1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD).................................... 13

2. Syarat-Syarat Alat Pelindung Diri (APD).................................. 14

3. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD)....................................... 16

4. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)........................ 19

5. Faktor-Faktor Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)............. 21

6. Aspek-Aspek Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).............. 27

Page 10: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

x

B. Persepsi Karyawan Terhadap Resiko kecelakaan Kerja.................... 28

1. Pengertian Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan

Kerja............................................................................................

28

2. Aspek-Aspek Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan

Kerja............................................................................................

32

C. Masa Kerja........................................................................................ 34

1. Pengertian Masa Kerja................................................................ 34

2. Hubungan Masa Kerja Dengan Penggunaan Alat Pelindung

Diri (APD)..................................................................................

36

D. Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan

Kerja Dengan Alat Pelindung Diri (APD).........................................

38

E. Hipotesis............................................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 42

A. Metode Penelitian Yang Digunakan.................................................. 42

B. Identifikasi Variabel........................................................................... 42

1. Variabel Tergantung................................................................ 42

2. Variabel Bebas........................................................................ 42

3. Variabel Sertaan...................................................................... 42

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................... 42

1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)..................................... 43

2. Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja............ 43

3. Masa Kerja.................................................................................. 44

D. Subjek Penelitian................................................................................ 44

E. Metode Pengumpulan Data................................................................ 45

1. Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri....................................... 46

Page 11: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

xi

2. Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja... 47

F. Uji Coba Alat Ukur............................................................................ 48

1. Validitas Alat Ukur..................................................................... 48

2. Uji Reliabilitas Alat Ukur........................................................... 49

G. Metode Analisis Data......................................................................... 49

BAB IV LAPORAN PENELITIAN............................................................ 51

A. Orientasi kancah Penelitian...............................................................

B. Persiapan Penelitian..........................................................................

51

53

1. Penyusunan Alat Ukur............................................................... 53

a. Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri................................. 54

b. Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan

Kerja.....................................................................................

54

2. Perijinan Penelitian................................................................... 55

C. Pengambilan Data............................................................................. 56

D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.......................................... 57

1. Validitas Dan Reliabilitas Skala Penggunaan Alat Pelindung

Diri............................................................................................

57

2. Validitas Dan Reliabilitas Skala Persepsi Karyawan

Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja.........................................

58

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 59

A. Hasil Penelitian............................................................................... 59

1. Uji Asumsi................................................................................. 59

a. Uji Normalitas.................................................................... 59

b. Uji Linieritas........................................................................ 60

B. Uji Hipotesis.................................................................................... 61

Page 12: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

xii

C. Pembahasan.................................................................................... 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................. 67

A. Kesimpulan.................................................................................... 67

B. Saran............................................................................................... 67

1. Bagi Pekerja................................................................................ 67

2. Bagi Perusahaan........................................................................ 68

3. Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 70

Page 13: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel1. Kasus Kesehatan Dan Kecelakaan Kerja Pada Bulan Oktober-

Desember 2011.........................................................................................

10

Tabel2. Blue Print Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).......... 46

Tabel3. Blue Print Skala Persepsi Karyawan Terhadap Kecelakaan

Kerja.........................................................................................................

48

Tabel4. Distribusi Sebaran Item Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri 54

Tabel5. Distribusi Sebaran Item Skala Persepsi Karyawan Terhadap

Resiko Kecelakaan Kerja.........................................................................

55

Tabel6. Sebaran Item Valid Dan Item Gugur Penggunaan Alat

Pelindung Diri.........................................................................................

57

Tabel7. Sebaran Item Valid Dan Item Gugur Persepsi Karyawan

Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja.........................................................

58

Page 14: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : SKALA PENELITIAN................................................. 73

Lampiran A 1 : Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri.................... 74

Lampiran A 2 : Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko

Kecelakaan Kerja......................................................... 77

Lampiran B : DATA KASAR................................................................. 80

Lampiran B 1 : Data Kasar Penggunaan Alat Pelindung Diri............. 81

Lampiran B 2 : Data Kasar Persepsi Karyawan Terhadap Resiko

Kecelakaan Kerja......................................................... 90

Lampiran C : UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS...................... 99

Lampiran C 1 : Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Penggunaan

Alat Pelindung Diri...................................................... 100

Lampiran C 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi

Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja........... 103

LAMPIRAN D : TOTAL NILAI DATA ITEM PENELITIAN

VALID........................................................................................................ 106

LAMPIRAN E : UJI ASUMSI............................................................... 109

Lampiran E 1 : Uji Normalitas........................................................... 110

Lampiran E 2 : Uji Linearitas............................................................. 114

LAMPIRAN F : UJI HIPOTESIS........................................................... 117

LAMPIRAN G : SURAT PENELITIAN............................................... 119

 

Page 15: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia termasuk salah satu negara industri baru. Hal ini

dibuktikan dengan semakin banyaknya badan industri yang berdiri di

Negara Indonesia. Persaingan antar industri pun turut dirasakan, baik

dengan perusahaan asing maupun perusaan di dalam negeri. Persaingan

industri ini, menuntut tiap perusahaan harus mampu bekerja dengan

cepat dan memiliki inofasi dalam barang produksinya.

Banyak perusahan yang memilih untuk menggunakan mesin

sebagai pengganti tenaga manusia. Perusahaan berharap dengan

bantuan mesin, produktivitas akan semakin meningkat disamping

kualitas yang semakin baik dan terstrandarisasi. Selain itu dengan

penggunaan mesin perusahaan juga tidak membutuhkan banyak

pekerja, sehingga diharapkan pengeluaran perusahaan akan semakin

kecil dibandingkan dengan pemasukan.

Mesin memang menguntungkan akan tetapi, perusahan terkadang

lupa jika mesin juga dapat membuat kerugian. Hal ini dikarenakan

mesin dapat sewaktu-waktu rusak, meledak ataupun terbakar. Oleh

sebab itu perusahaan perlu memelihara keselamatan dan kesehatan

kerja para karyawanya, baik kesehatan secara fisik maupun mental.

Program kesehatan kerja ini dapat dilakukan dengan penciptaan

lingkungan kerja yang sehat yang menunjukan pada kondisi yang bebas

Page 16: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  2

dari gangguan fisik, mental ataupun emosi atau rasa sakit yang

disebabkan oleh lingkungan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki nilai terhadap

perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Tanpa disadari manusia hidup di tengah atau bersama dengan bahaya.

Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa alat dan teknologi buatan

manusia yaitu mesin disamping bermanfaat juga dapat menimbulkan

bencana atau kecelakaan. Oleh sebab itu aspek keselamatan dan

kesehatan kerja menjadi tuntutan dan kebutuhan umum

(Sarina.M,2012,h.3-4).

Manusia merupakan aset bagi perusahaan yang harus dilindungi.

Oleh sebab itu, usaha-usaha keselamatan dan kesehatan kerja juga harus

diperhatikan secara khusus. Usaha yang dilakukan pemerinta adalah

dengan mengeluarkan undang-undang Kesehatan dan Keselamatan

Kerja No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini memberikan perlindungan

hukum kepada tenaga kerja yang bekerja agar tempat dan peralatan

produksi senantiasa berada dalam keadaan selamat dan aman bagi

pekerja. (Sarina.M,2012,h.5)

Adanya undang-undang tersebut bukan berarti tidak ada kecelakaan

kerja lagi. Hal ini dikarena faktor manusia juga menjadi salah satu

faktor penyebab kecelakaan kerja atau kecenderungan pekerja untuk

celaka (accident proneness). Accident proneness adalah kenyataan,

bahwa untuk pekerja-pekerja tertentu terdapat tanda-tanda

kecenderungan untuk mengalami kecelakaan. Hal ini jelas betapa

pentingnya faktor manusia dalam terjadinya kecelakaan akibat kerja.

Page 17: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  3

Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa 80%-85% kecelakaan

disebabkan oleh faktor manusia (unsafe action) (Anizar,2009,h.1-3).

Karyawan bukan semata-mata objek dalam mencapai tujuan

organisasi, tetapi juga menjadi subjek atau pelaku. Mereka dapat

menjadi perencana, dan pelaksana yang berperan aktif dalam

mewujudkan tujuan perusahaan serta mempunyai pikiran, perasaan dan

keinginan yang dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap pekerjaan.

Sejalan dengan itu, karyawan sebagai manusia juga mempunyai

persepsi yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Hal ini dikarenakan

manusia memiliki kesiapan internal diri individu yaitu pengetahuan,

kepribadian, emosi, kebutuhan atau motif, harapan dan kepercayaan

serta pengaruh eksternal individu dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. (Sarina.M,2012,h.6)

Persepsi sendiri adalah proses kognitif kompleks yang

menghasilkan gambaran dunia yang unik, yang mungkin agak berbeda

dari realita. Hal tersebut jika diterapkan pada perilaku organisasi,

persepsi karyawan dapat dianggap sebagai penyaring (filter). Setiap

karyawan yang memiliki filter yang unik dan situasi atau rangsangan

yang sama bisa jadi menghasilkan reaksi dan perilaku yang sangat

berbeda. Hal ini dikarena persepsi dipelajari secara luas dan tidak ada

seorang pun yang punya pengetahuan dan pengalaman yang sama

(Luthans, 2005, hal. 194). Luthans (2005, h.197) menambahkan bahwa

persepsi sangat tergantung pada indera untuk data mentah, dan proses

kognitif menyaring, memodifikasi atau sepenuhnya mengubah data

tersebut. Menurut Sobur (2003, h. 447) salah satu aspek persepsi adalah

Page 18: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  4

penalaran. Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa penalaran

berhubungan dengan interpretasi pula, yaitu proses mengorganisasikan

informasi sehingga mempunyai arti atau makna tertentu terhadap

lingkungnnya.

Persepsi yang dilihat oleh seseorang belum tentu sama dengan fakta

yang sebenarnya. Keinginan seseorang itulah yang menyebabkan

mengapa dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama

memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau

dialami (Siagian,2008,h.22).

Peraturan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja yang telah

dibuat di perusahaan belum tentu sepenuhnya dipatuhi oleh pekerjanya.

Kepatuhan terhadap K3 tergantung dari diri pekerjanya sendiri. Seorang

pekerja yang berkeinginan atau merasa bahwa dirinya harus selalu

aman saat bekerja, maka dia akan mematuhin peraturan tersebut dan

demikian pula sebaliknya.

Hal tersebut juga sama halnya dengan cara seseorang

mempersepsikan kemungkinan mereka mengalami kecelakaan kerja.

Perusahaan telah memberikan informasi mengenai faktor resiko

kecelakaan pekerjaan mereka, kemudian mereka mencoba memadukan

informasi tersebut dengan hal-hal yang akan mereka kerjakan. Setelah

seseorang melakukan sesuatu berdasarkan info yang dia dapat, mereka

akan mengevaluasi hal-hal yang mereka lakukan, apakah itu

menguntungkan atau tidak bagi dirinya.

Seseorang yang mendapatkan hasil yang positif dari apa yang dia

lakukan maka, dia akan cenderung melakukan hal yang sama demikian

Page 19: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  5

pula sebaliknya. Seorang pekerja yang memiliki cara pandang yang

baik terhadap resiko kecelakaan kerja, maka dia akan lebih melindungi

dirinya agar dia tidak celaka saat melakukan pekerjaan di tempat

kerjanya. Salah satunya dengan mematuhi peraturan perusahaan.

Peraturan yang dibuat dalam upaya mendukung program

keselamatan dan kesehatan kerja serta mengurangi resiko kecelakaan

kerja adalah dengan pengadaan alat pelindung diri sesuai dengan

ketentuan pemerintah. Alat pelindung diri adalah suatu alat yang

mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya

mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat

kerja (Iskandar,2010,h.2).

Berdasarkan pasal 14 huruf c UU no.1 tahun 1970 tentang

keselamatan kerja, perusahaan atau pengusaha wajib menyediakan alat

pelindung diri secara cuma-cuma terhadap pekerjanya dan orang lain

yang memasuki tempat kerja. Apabila kewajiban tersebut tidak

dipenuhi merupakan suatu pelanggaran undang-undang. Berdasarkan

Pasal 12 huruf b, tenaga kerja diwajibkan memakai alat pelindung diri

yang telah disediakan. Mendukung terlaksananya pasal tersebut, alat

pelindung diri yang disediakan oleh perusahaan juga harus memiliki

syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat (Anizar,2009,h.89).

Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri juga tergantung dari

persepsi karwayan terhadap keselamatan dan kesehatan yang mereka

miliki. Hal ini didukung oleh Mulyati (2006,h.39) salah satu faktor

yang berhubungan dengan pemakaian alat pelindung diri adalah faktor

Page 20: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  6

predisposing. Faktor ini mencakup pengetahuan, sikap masyarakat

terhadap kesehatan, usia, tingkat pendidikan, dan masa kerja.

Salah satu faktor yang sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan

kerja adalah sikap dari pekerja yang tidak mengindahkan peraturan dari

perusahaan untuk menggunakan alat pelindung diri sebagai standart

keselamatan kerja. Hal ini didukung oleh pendapat Strauss (dalam

Saydam, 1996, h.624) bahwa salah satu yang menyebabkan bahaya dari

suatu pekerjaan adalah sikap pekerja dalam berperilaku dan

kemampuan mencermati bahaya dari alat-alat kerjanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Safety News Alert terhadap 290

orang pekerja Safety Officer di Amerika mengenenai berbagai alasan

pekerja yang tidak memakai APD saat bekerja didapatkan hasil sebagai

berikut: karena APD tidak nyaman (30 %), karyawan tidak tahu bahwa

harus menggunakan APD (10%), karyawan merasa menggunakan APD

hanya menghabiskan waktu (18%), karyawan merasa tidak akan celaka

(8%), dan karyawan lupa untuk menggunakan APD (34%)

(Himawari,2011). Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa 18 %

orang memiliki persepsi dasar yang salah mengenai faktor resiko pada

pekerjaan mereka, karena setiap pekerjaan pasti memiliki tingkat

resikonya masing-masing.

Selain persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja, masa kerja juga

dapat mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan dalam

penggunaan alat pelindung diri. Masa kerja sendiri adalah suatu kurun

waktu dimana seseorang terlibat aktiv dalam suatu organisasi dan juga

mencerminkan loyalitas tenaga kerja tersebut dalam perusahaan tempat

Page 21: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  7

ia bekerja. Masa kerja erat hubungannya dengan pengalaman kerja.

Masa kerja akan menghasilkan suatu pengalaman kerja yang dapat

meningkatkan kemampuan seseorang pekerja dalam menyelesaikan

pekerjaannya (Vany,2003,h.38-39). Semakin lama masa kerja

seseorang maka akan semakin bertambah pula pengalamannya tentang

pekerjaan.

Hal tersebut juga berlaku bagi kewaspadaan mereka terhadap

kecelakaan kerja. Kewaspadaan terhadap kecelakaan akan bertambah

sesuai lamanya mereka bekerja di tempat kerja. Tenaga kerja baru

biasanya belum mengetahui secara mendalam mengenai pekerjaan dan

keselamatannya. Selain itu tenaga kerja baru lebih mementingkan

selesainya jumlah pekerjaan yang diberikan dibandingkan keselamatan

diri mereka. Para pekerja baru yang kurang pengalaman sering

mendapat kecelakaan sehingga perhatian khusus perlu diberiakan

(Mulyanti,2008, h.43).

Pada bulan Februari tahun 2010, Seorang pekerja tewas setelah

terjatuh dari gedung Paragon City yang berlokasi di Jl Pemuda, Senin

(15/2) sekitar pukul 11.30. Korban berinisial B.P berusia 27 tahun,

warga Karanganyar, Solo, terjatuh dari lantai IV gedung yang masih

dalam proses pembangunan. Korban mengalami luka serius di bagian

kepala, kaki kanan patah, dan luka memar pada sekujur tubuhnya.

Teman kerja korban menuturkan, kejadian itu bermula ketika B.P

memasang saluran udara di lantai IV di bagian gedung cinema. Korban

naik pada ketinggian empat meter dengan menggunakan tangga susun.

Sebenarnya pekerja itu menggunakan sabuk pengaman, namun karena

Page 22: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  8

tidak ada tempat pengait, sabuk itu tidak dipergunakan. “Kemungkinan

dia terpeleset lalu terjatuh ke lantai, sehingga kepalanya membentur

lingiran tembok” (Anhar Moh dan Bening Puspita. 2010).

Hal yang serupa juga terjadi pada bulan Juni tahun 2010, salah

seorang karyawan PT. Sango Ceramics Indonesia yang baru bekerja 10

bulan berinisial M tewas terkena tabung pengumpul panas pada bagian

produksi pembakaran. Awalnya korban hanya ingin mengecek indikator

tabung yang tidak menyala, lalu tiba-tiba tabung pengumpul panas

tersebut terlepas hingga menghantam kepala korban. Pada saat kejadian

korban pun tidak menggunakan alat pelindung kepala sebagaimana

yang telah distrandarkan oleh pihak perusahaan (Krjogja.com.2010).

Terlihat dari kedua kasus di atas bahwa adanya persepsi yang salah

berkaitan dengan resiko kecelakaan kerja. Para pekerja ini kurang

begitu memperhatikan keselamatan diri mereka, meskipun tingkat

resiko kecelakaan kerja pada kedua kasus di atas tergolong tinggi.

Mereka tidak mau menggunakan alat pelindung diri yang sudah

disediakan perusahaan bagi keselamatan diri mereka. Bagi kedua

korban di atas yang terpenting adalah pekerjaan dapat mereka

selesaikan tepat waktu.

Kedua kasus di atas juga memperlihatkan masa kerja yang

tergolong masih baru yaitu kurang dari satu tahun. Pengalaman kerja

yang tergolong masih rendah akan berpengaruh pula pada persepsi yang

kurang baik terhadap resiko kecelakaan kerja yang berkaitan dengan

penggunaan alat pelindung diri.

Page 23: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  9

Penelitian kali ini, peneliti mengambil subjek di PT. Bama Prima

Textile Pekalongan. PT. Bama Prima Textile Pekalongan ini berdiri

sejak tahun 2008 dan memproduksi kain sarung. Jumlah karyawan yang

dimiliki adalah sebanyak 325 orang. Para karyawan yang bekerja di

perusahaan ini tidak semuanya berstatus karyawan tetap, terutama pada

bagian produksi. Para pekerja di bagian produksi sendiri berjumlah 91

orang, yang terbagi menjadi 5 bagian dalam proses produksi. Proses

produksinya yaitu proses benang mentah, pewarnaan, tenun, finishing

dan packing. Setiap bagian produksi ini memiliki tingkat resiko

pekerjaanya masing- masing.

PT. Bama Prima Textile Pekalongan sudah menyediakan alat

pelindung diri sesuai dengan standrat kesehatan dan keselamatan

perusahaan dari pemerintah. Tersedianya alat pelindung diri di PT.

Bama Prima Textile Pekalongan bukan berarti tidak terjadi masalah

pada perusahaan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja karyawannya. Masih banyak karyawan PT. Bama Prima Textile

Pekalongan terutaman pada bagian produksi yang tidak mengenakan

alat pelindung diri saat mereka bekerja. Hasil wawancara yang telah

didapat dari kepada pimpinan personalia PT. Bama Prima Textile

Pekalongan, alasan para pekerja tidak memakai APD saat bekerja

didapatkan hasil sebagai berikut: karena APD tidak nyaman (31%),

karyawan tidak tahu bahwa harus menggunakan APD (1%), karyawan

merasa menggunakan APD hanya menghabiskan waktu (6%),

karyawan merasa tidak akan celaka (52%), dan karyawan lupa untuk

menggunakan APD (10%). Dari hasil wawancara dan setelah

Page 24: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  10

dipersentasekan, menunjukan para karyawan menganggap bahwa tidak

akan mengalami kecelakaan kerja. Hal tersebut mereka dapatkan dari

pengalaman yang mereka dapatkan selama bekerja sehingga mereka

enggan menggunakan alat pelindung diri.

Ketidak taatan karyawan dalam penggunaan alat pelindung diri

memiliki dampak yang buruk bagi perusahaan. Hal yang sangat

dirasakan yaitu berkurangnya tingkat produksi perusahaan yang

dikarenakan tingginya tingkat absensi karyawan. Tingginya tingkat

absensi ini dikarena banyak karyawan yang menggalami cereda akibat

kecelakaan kerja di perusahaan.

Hasil wawancara yang telah didapatkan dari kepala personalia PT.

Bama Prima Textile Pekalongan, selama ini terdapat tujuh jenis kasus

kesehatan dan kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan dikarena

tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Berikut kasus

kesehatan dan kecelakaan kerja pada bulan Oktober sampai dengan

Desember 2011.

Tabel 1. Kasus Kesehatan dan Kecelakaan Kerja Pada Bulan Oktober-

Desember 2011

No Kasus Alat Pelindung Diri Yang Tidak Dikenakan

Jumlah Pekerja

1. Tangan terjepit mesin Sarung tangan kulit 2 orang 2. Gangguan pernafasan Masker kain dan Masker

moncong babi 12 orang

3. Gangguan pendengaran Ear muff 8 orang 4. Kaki terkena logam

diarea las Sepatu bot 4 orang

5. Terkena mesin pemintal benang.

Sarung tangan kulit 6 orang

6. Terkena uap panas Masker moncong babi. 6 orang 7. Terkena jarum jahit Pelindung jari dari logam. 9 orang

Page 25: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  11

Penanganan yang dilakukan perusahaan untuk meminimalisir

kecelakaan kerja pada karyawan adalah dengan memberikan sangsi

kepada karyawan yang tidak mengenakan alat pelindung diri, dengan

memberikan 3 kali surat peringatan. Perusahan juga melakukan audit

dan himbauan terhadap para karyawannya mengenai kesehatan dan

keselamatan kerja bagi karyawan tiap minggunya. Didapatkan fakta

bahwa hanya pada awal minggu setelah pemberian himbauan, para

karyawan mematuhi penggunaan alat pelindung diri dan selanjutnya

tidak.

Para pekerja masih menganggap bahwa penggunaan dan himbauan

yang diberikan hanya sekedar formalitas perusahaan saja. Pemahaman

yang masih keliru mengenai pentingnya penggunaan alat pelindung diri

saat bekerja masih terlihat jelas dari paparan di atas. Para pekerja

kurang menyadari bahwa hal tersebut secara tidak langsung dapat

mengganggu kesehatan dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja bagi

mereka sendiri. Hal yang terpenting adalah jika mereka dapat

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Padahal tidak penggunaan alat

pelindung diri, secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kinerja

mereka.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik ingin

menggetahui “Apakah ada hubungan antara persepsi karyawan terhadap

resiko kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri pada

bagian produksi PT. Bama Prima Textile Pekalongan.”

Page 26: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

  12

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

secara empirik hubungan antar persepsi karyawan terhadap resiko

kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan

mengendalikan masa kerja pada karyawan di PT. Bama Prima Textile

Pekalongan.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diperoleh dari hasil penelitian ini berguna

bagi perkembangan psikologi khususnya pada bidang psikologi

industri dan organisasi yang berkaitan dengan persepsi karyawan

terhadap resiko kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung

diri.

2. Manfaat Praktis

Memberikan reverensi atau bahan acuan bagi perusahaan dan

karyawan untuk meningkatkan penggunaan alat pelindung diri yang

berkaitan dengan persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan

kerja.

Page 27: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)

Alat pelindung diri adalah alat-alat yang mampu memberikan

perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan yang mungkin

timbul. Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia mengatakan

APD adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai

bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerjaan itu

sendiri dan orang di sekelilingnya.

Menurut OSHA atau Occupational Safety and Heatl

Administration, Personal Protective Equipment atau alat pelindung

diri (APD) dalam Nindiasa (2011,h.10) mendefinisikan APD adalah

alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau

penyakit diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hards) di

tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik,

elektrik, mekanik dan lainnya.

Menurut Suma’mur P.K (1992), APD adalah suatu alat yang

dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya

kecelakaan kerja. Jadi APD adalah salah satu cara untuk mencegah

kecelakaan, dan secara teknis APD tindaklah sempurna dapat

melindungi tubuh akan tetapi dapat (Nindiasa, 2011, h.10).

Menurut Budiono A,M,dkk. (2003,h.329) APD adalah

seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi

Page 28: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

14

sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau

kecelakaan kerja. APD tidak secara sempurna dapat melindungi

tubuhnya, tetapi akan dapat mengurangi tingkat keparahan yang

mungkin terjadi. Pengendalian ini sebaiknya tetap dipadukan dan

sebagai pelengkap pengendalian teknis maupun pengendali

administratif.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa APD adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi

pekerja, baik sebagian maupun seluruh tubuh dari potensi

terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Penggunaan alat pelindung

diri saat bekerja bukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, akan

tetapi hanya sekedar mengurangi tingkat keparahan dari

kecelakaan.

2. Syarat – Syarat Alat Pelindung Diri (APD)

Pemilihan APD yang handal secara cermat adalah merupakan

persyaratan mutlak yang sangat mendasar. Pemakaian APD yang

tidak tepat dapat mencelakakan tenaga kerja yang memakainya

karena tidak terlindung dari bahaya potensial yang ada di tempat

kerja. Oleh karena itu agar dapat memilih APD yang tepat, maka

perusahaan harus mampu mengidentifikasikan bahaya potensial

yang ada, khususnya yang tidak dapat dihilangkan ataupun

dikendaliak, serta memahami dasar kerja setiap jenis APD yang

akan digunakan di tempat kerja dimana bahaya potensial tersebut

ada (Budiono.A.M, dkk, 2003,h.330).

Page 29: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

15

Budiono menambahkan ketentuan yang harus dipenuhi adalah

a. Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang

spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.

b. Berat alat hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak

menyebabkan rasa ketidaknyamanana yang berlebihan.

c. Dapat dipakai secara fleksibel. (tidak membedakan jenis

kelamin)

d. Tidak menimbulkan bahaya tambahan.

e. Tidak mudah rusak

f. Memenuhi ketentuan dari standar yang ada.

g. Pemeliharaan mudah.

h. Tidak membatasi gerak.

i. Bentuknya cukup menarik.

Menurut Anizar (2009,h.89-90) menyatakan alat-alat pelindung

diri harus memenuhi persyaratan :

a. Enak dan nyaman dipakai

b. Tidak mengganggu ketengan kerja dan tidak membatasi ruang

gerak pekerja.

c. Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis

bahaya atau potensi bahaya.

d. Memenuhi syarat etika

e. Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f. Mudah dalam pemeliharaan, tepat ukuran, tepat penyediaan,

dan harga terjangkau.

Page 30: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

16

Berdasarkan beberapa persyaratan alat pelindung diri di atas

dapat disimpulkan bahwa, alat pelingdung diri bagi pekerja harus

enak dipakai, tidak mengganggu pekerjaan dan memenuhi

ketentuan dari starndar yang telah ditentukan.

3. Jenis –Jenis Alat Pelindung Diri (APD)

Menurut Budiono,A,M (2008,h.330-333) alat pelindung diri

digolongkan berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi dan sering

digunakan di perusahaan, antara lain adalah:

a. Alat Pelindung Kepala

1) Topi pelindung (helm). Berguna untuk melindungi kepala

dari benda-benda keras yang terjatuh, pukulan, benturan

kepala, dan terkena arus listrik.

2) Tutup kepala, berguna untuk melindungi kepala dari

kebakaran.

3) Hats atau cap, berguna untuk melindungi kepala (rambut)

dari kotoran debu mesin-mesin berputar. Biasanya terbuat

dari katun.

b. Alat pelindung mata dan muka

1) Spectacles, berguna untuk melindungi mata dari partikel-

partikel kecil, debu dan radiasi gelombang elektromagnetik,

kilatan cahaya atau sinar yang menyilaukan. Digunakan

pada tingkat bahaya yang rendah.

2) Goggles, digunakan untuk melindungi mata dari gas, uap,

debu dan percikan larutan kimia. Bahan dapat terbuat dari

Page 31: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

17

plastik yang transparan dengan lensa yang dilapisi kobalt

untuk melindungi bahaya radiasi gelombang

elektromagnetik non ionisasi dan kesilauan atau lensa yang

terbuat dari kaca yang dilapisi timah hitam untuk

melindungi dari radiasi gelombang elektromagnetik dan

mengion.

3) Perisai muka, digunakan untuk melindungi mata atau muka.

Dapat dipasang pada helm atau pada kelapala langsung.

Dapat pula dipegang dengan tangan. Banyak digunakan

pada pekerjaan pengelasan.

c. Alat pelindung telinga

Berguna untuk mengurangi intensitas suara masuk ke dalam

telinga ada dua jenis yaitu :

1) Sumbatan telinga (ear plug) dapat mengurangi intensitas

suara 10-15 dB.

2) Tutup telinga (ear muff) alat ini dapat melindungi bagian

luar telinga (daun telinga) dan alat ini lebih efektif dari

sumbatan telinga, karena dapat mengurangi intensitas suara

hingga 20-30 dB.

d. Alat pelindung pernafasan

Berguna untuk melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu

atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang dapat

bersifat racun, korosi atau pun rangsangan.

Page 32: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

18

1) Masker untuk melindugi debu atau pertikel-partikel yang

lebih besar yang masuk ke dalam pernafasan, dapat terbuat

dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu.

2) Respirator, berguna untuk melindungi pernafasan dari debu,

kabut, uap logam, asap dan gas. Alat ini dapat dibedakan

atas :

a) Respirator pemurni udara

Membersihkan udara dengan cara menyaring atau

menyerap kontaminan dengan toksinitas rendah sebelum

memasuki sistem pernafasan. Alat pembersihnya terdiri

dari filter untuk menangkap debu dari udara atau tabung

kimia yang dapat menyerap gas, uap dan kabut.

b) Respirator penyalur udara

Membersihkan aliran udara yang tidak terkontaminasi

secara terus menerus. Udara dapat dipompakan dari

sumber yang jauh (dihubungkan dengan selang tahan

tekanan) atau dari persediaan yang portable (seperti

tabung yang berisi udara bersih atau oksigen). Jenis ini

biasa dikenal dengan SCBA (Self Contained Breathing

Apparatus) atau alat pernafasan mandiri. Digunakan

untuk tempat kerja yang terdapat gas beracun atau

kekurangan oksigen.

e. Alat pelindung tangan

Berguna untuk melindungi tangan dan bagian-bagian dari

benda-benda tajam atau goresan, bahan-bahan kimia (padat

Page 33: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

19

atau larutan), benda-benda panas atau dingin atau kontak arus

listrik. Sarung tangan dapat terbuat dari karet (melindungi

tangan dari paparan bahan kimia dan arus listrik), kulit

(melindungi tangan dari benda tajam, goresan). Sarung tangan

untuk mengurangi dari paparan getaran yang tinggi adalah

sarung tanggan kulit yang dilengkapi dengan bahan peredam

getar (busa).

f. Alat pelindung kaki

Berguna untuk melindungi kaki dan bagian-bagiannya dari

benda-benda terjatuh. Benda-benda tajam atau potongan kaca,

larutan kimia, benda panas dan kontak listrik.

g. Pakaian pelindung

Berguna untuk menutupi seluruh atau sebagian dari percikan

api, panas, suhu dingin, cairan kimia dan minyak. Bahan dapat

terbuat dari kain dril, kulit, plastik, asbes atau kain kain yang

dilapisi aluminium. Bentuknya dapat berupa apron (menutupi

sebagian tubuh yaitu mulai dada sampai lutut), celemek atau

pakaian terusan dengan celana panjang dan lengan panjang

(overalls).

4. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)

Keuntungan Penggunaan APD dapat dirasakan oleh tiga pihak

yaitu perusahaan, tenaga kerja, masyarakat dan pemerintah

(Suma’mur,1992,h. 221).

Page 34: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

20

a. Perusahaan

1) Meningkatkan keuntungan karena hasil produksi dapat

terjamin baik jumlah mauapun mutunya.

2) Penghematan biaya penggobatan serta pemeliharaan

kesehatan para tenaga kerja.

3) Menghindari terbuangnya jam kerja akibat absen tenaga

kerja sehingga dapat tercapai produktivitas yang tinggi

dengan efisiensi yang optimal.

b. Tenaga kerja

1) Menghindari diri dari resiko pekerjaanseperti kecelakaan

kerja dan penyakit akibat kerja.

2) Memberika perbaiakn kesejahteraan pada tenaga kerja

sebagai akibat adanya keuntungan perusahaan.

c. Masyarakat dan Pemerintah

1) Meningkatkan hasil produksi dan menguntungkan

perekonomian negara dan jeminan yang memuaskan bagi

masyarakat.

2) Menjamin kesejahteraan masyarakat tenaga kerja, berarti

melindungi sebagian penduduk Indonesia dan membantu

usaha-usaha kesehatan pemerintah.

3) Kesejahteraan tenaga kerja, berarti dapat menjamin

kesejahteraan keluarga secara langsung.

4) Merupakan suatu usaha kesehatan masyarakat yang akan

membantu ke arah pembentukan masyarakat sejahtera.

Page 35: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

21

5. Faktor –Faktor Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Menurut Mulyanti (2008,h.39-46) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi seseorang menggunakan APD saat bekerja, yaitu :

a. Faktor Presdisposing (Predisposing Factor)

1) Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan (sebagian besar diperoleh dari

indra mata dan telinga) terhadap objek tertentu. Menurut

Notoatmodjo pengetahuan merupakan domain yang paling

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt

behavior) dan pegetahuan dapat diukur dengan melakukan

wawancara. Pengetahuan mencakup 6 tingkatan yaitu :

a) Tahu (Know) diartika sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya.

b) Memahami (Comprehension) diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

onjek yang diketahui.

c) Aplikasi (Application) diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi yang real.

d) Analisis (Analysis) diartikan suatu kemampuan untuk

menjabarkan atau materi suatu objek terhadap

komponen-komponen tetapi masih dalam suatu sturktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Page 36: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

22

e) Sitesis (Synthesis) menunjuk kepada suatu kemampuan

untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di

dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f) Evaluasi (Evaluation) hal ini berkaitan dengan

kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilainan

terhadap suatu objek.

2) Sikap

Menurut Notoatmodjo (1993) sikap adalah reaksi atau

respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu

stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung

dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup. Menurut Newcomb, sikap merupakan

kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak sebagai

objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan

terhadap objek.

3) Umur

Menurut Gilmer yang dikutip oleh Suwita (2001) yang

menyatakan bahwa ada pengaruh antara umur terhadap

penampilan kerja dan seterusnya akan berkaitan dengan

tingkat kinerja. Dalam perkembangannya manusia akan

mengalami perubahan fisik dan mental akan digunakan

tergantung dari jenis pekerjaannya. Pada umumnya tenaga

yang telah berusia relatif tenaga fisiknya lebih teratas dari

tenaga kerja yang masih muda.

Page 37: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

23

4) Pendidikan

Pendidikan seseorang mempengaruhi cara berpikir dalam

menghadapi pekerjaan. Faktor pendidikan adalah salah satu

hal yang sangat bessar pengaruhnya terhadap peningkatan

produktivitas kerja yang dilakukan. Semakin tinggi tingkat

pendidikan maka semakin besar kemungkinan tenaga kerja

dapat bekerja dan melaksanakan pekerjaannya.

5) Masa kerja

Pengalaman untuk kewaspadaan terhadap kecelakaan

bertambah sesuai dengan usia, masa kerja diperusahaan dan

lamanya bekerja ditempat kerja yang bersangkutan. Tenaga

kerja baru biasanya belum mengetahui secara mendalam

seluk beluk pekerjaan dan keselamatannya, selain itu tenaga

kerja baru sering mementingkan selesainya sejumlah

pekerjaan yang diberikan kepada mereka sehingga

keselamatan tidak cukup mendapatkan perhatian mereka.

b. Faktor Pemungkin (Enabling Factor)

Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau

fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat

pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan

maknan yang bergizi dan sebagainya.

c. Faktor Penguat (Reinforcing Factor)

Faktor ini meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh

agama dan para petugas kesehatan. Selain itu juga UU,

Page 38: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

24

peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah

yang terkait dengan kesehatan. Faktor ini meliputi dua aspek:

1) Kebijakan K3

Kebijaksanaan adalah arah yang ditentukan untuk dipatuhi

dalam proses kerja dan organisasi perusahaan. Kebijakan

yang ditetapkan manajemen menuntut partisipasi dan

kerjasama semua pihak. Setiap peserta diberikan pengarahan

dan pemikiran yang akan membantu mencapai sasaran dan

hasil.

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor:

PER.05/MEN/1996 Kebijakan adalah pernyataan tertulis

yang dapat dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus

dan wakil tenaga kerja yang memuat keseluruhan tujuan

perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3 kerangka

dan program kerja perusahaan yang bersifat umum dan

operasional yang ditandatanggani oleh perusahaan atau

pengurus.

Adapun yang termasuk ke dalam kebijan K3 diperusahaan

meliputi kebersihan rumah tangga perusahaan, penggunaan

mesin-mesin, penggunaan APD, prosedur pemeliharaan,

laporan kecelakaan, P3K, pencegahan kebakaran,

pembatasan peralatan listrik, merokok dan minum, larangan

bersenda gurau, ijin masuk pabrik.

Page 39: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

25

2) Penilaian

Salah satu lagi tugas pimpinan adalah evaluasi terhadap

pelaksanaan kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan.

Evaluasi yang digunakan berdasarkan pada efektivitas dan

efisiensi. Ada dua kategori evaluasi yaitu kesesuainan yang

dibutuhkan denagn kebutuhan memenuhi tujuan program

dan prioritas pilihan dan nilai-nilai yang tersedia, dan

kecukupan yang berhubungan denagn masalah dapat

terselesaikan melalui kegiatan yang telah diprogramkan.

Menurut Setyawati, 2008 (dalam Alsa,2001,h.17) faktor yang

mempengaruhi penggunaan APD antara lain :

a. Usia

Schlutz dan Schlutz (1990) menyatakan bahwa karyawan yang

lebih tua biasanya lebih berpengalaman sehingga lebih

memiliki kesempatan besar dalam pemenuhan kebutuhan

aktualisasi diri dan self fulfillment. Mereka juga memiliki

kesadaran akan kesadaran akan lebih sedikitnya kesempatan

memperoleh kerja yang lebih baik sehingga selalu berusaha

untuk membuat situasi lebih baik dalam kondisi seburuk

apapun.

b. Pengalaman Kerja

Anastasia,M (2001,h. 14) pengalaman kerja merupakan kerja

yang pernah dialami seseorang karyawan sebelumnya.

Pengalaman kerja sangat berhubungan dengan ketrampilan

seseorang karyawan dalam bidang tertentu. Pada umumnya

Page 40: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

26

dengan pengalman kerja yang baik dan dalam waktu yang lama

maka ketrampilan kerja seorang karyawan akan semakin baik

pula.

c. Persepsi

Menurut Robbins (2007, h. 175) persepsi adalah suatu proses di

mana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan

sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.

d. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah tempat dimana pegawai melakukan

aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang baik akan

membawa pengaruh yang baik pula pada segala pihak, baik

pada para pekerja, pemimpin ataupun pada hasil pekerjaannya

(Anoraga, P,2006. h.58).

e. Shift Kerja

Pekerjaan shift adalah pekerjaan yang mempunyai jadwal

diluar jam kerja normal (jam 9.00-17.00). Jadwal shift kerja

yang berlaku sangat bervariasi. Biasanya adalah shift kerja 88

jam atau 12 jam dalam sehari (Mardi,D,2008,h.86).

f. Komunikasi dan Managemen

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pengirim ke

penerima dengan tujuan untuk mencapai salah satu sasaran

seperti bertindak, menyampaikan informasi, memastikan dan

untuk menyenangkan orang lain.

Page 41: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

27

Aspek ini sangat penting dalam K3. Banyak kecelakaan yang

terjadi akibat kurang baiknya komunikasi yang berakibat pada

kinerja K3 (Ramli,S,2010,h.137-138).

Berdasarkan beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan APD adalah suhu

ruangan, tempat kerja, kebisingan, luas ruang kerja, rekan kerja,

pendidikkan, masa kerja, sikap, persepsi, pengetahuan,

kenyamanan, usia, dan pengawasan dari atasan.

6. Aspek-Aspek Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Twiford (dalam Prihananto,2009,h.11) menyatakan bahwa

penggunaan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu :

a. Frekuensi

Frekuensi adalah seberapa sering perilaku itu muncul atau

berulang dan pengulangan itu terjadi secara teratur.

b. Lamanya berlangsung

Lamanya berlangsung berarti beberapan banyaknya waktu yang

diperlukan oleh seseorang untuk melakukan suatu perilaku.

c. Intensitas

Intensitas yaitu beberapa kuat atau lemahnya kedalaman

seseorang untuk terlibat dalam perilaku yang dilakukan.

Menurut Smet (1994,h.296) bahwa pada umumnya setiap

individu dapat menggambarkan setiap perilaku dengan tiga aspek,

yaitu :

Page 42: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

28

a. Aspek frekuensi, yaitu sering tidaknya perilaku itu muncul.

b. Aspek lamanya berlangsung, yaitu waktu yang diperlukan

seseorang untuk suatu tindakan.

c. Intensitas, yaitu banyaknya daya yang dikeluarkan oleh perilaku

tersebut.

Menurut Soekadji (1983, h.8) ada tiga aspek perilaku, yaitu :

a. Frekuensi

Frekuensi mengarah pada sering tidaknya perilaku tersebut

muncul.

b. Intensitas

Intensitas menunjukkan kedalaman atau tingkat ukur intensitas,

seberapa kuat atau hebat perilaku tersebut.

c. Lamanya

Berkaitan dengan waktu yang digunakan seseorang untuk

melakukan suatu tindakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga

aspek yang memengaruhi penggunaan APD yaitu aspek frekuensi,

aspek lamanya berlangsung dan aspek intensitas.

B. Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

1. Pengertian Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan

Kerja

Persepsi adalah proses kognitif kompleks yang menghasilkan

gambaran dunia yang unik, yang mungkin agak berbeda dari realita.

Jika diterapkan pada perilaku organisasi, persepsi karyawan dapat

Page 43: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

29

dianggap sebagai penyaring (filter). Setiap karyawan yang memiliki

filter yang unik dan situasi atau rangsangan yang sama bisa jadi

menghasilkan reaksi dan perilaku yang sangat berbeda. Hal ini

dikarenakan persepsi dipelajari secara luas dan tidak ada seorang

pun yang punya pengetahuan dan pengalaman yang sama (Luthans,

2005, hal. 194). Luthans (2005,h.197) menambahkan bahwa

persepsi sangat tergantung pada indera untuk data mentah, dan

proses kognitif menyaring, memodifikasi atau sepenuhnya

mengubah data tersebut.

Lebih lanjut Winardi (2004,h.203-204) menjelaskan bahwa

persepsi merupakan proses kognitif, di mana seorang individu

memberikan arti kepada lingkungan. Tiap-tiap orang memberi

artinya sendiri terhadap stimulus, maka dapat dikatakan bahwa

individu-individu yang berbeda, ”melihat” hal sama dengan cara-

cara yang berbeda.

Rakhmat (2007, h.51) menyatakan bahwa persepsi adalah

pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan –hubungan

yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan. Hal ini didukung oleh Robbins (2002,h.46) yang

menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses dimana individu

mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris

mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka, hal ini

menunjuk pada cara bagaimana menafsirkan dan menata informasi

yang diterima melalui alat indera. Persepsi merupakan pengalaman

sadar tentang apa yang diceritakan oleh indera-indera sensori.

Page 44: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

30

Stimulus yang diterima oleh indera ini akan dikaitkan dan

diorganisasikan dengan pengalaman terdahulu yang dimilikinya,

dari hasil pengorganisasian antar pengalaman dan rangsang ini akan

menghasilkan kesimpulan atau interpretasi berupa penilaian baik

atau buruk suatu objek (Dewi. D.P, 2011, hal 23). Menurut Irwanto

(2002,h.71) persepsi adalah suatu proses penerimaan rangsang yang

didapat dari pancaindra yang kita miliki, sampai rangsangan

tersebut disadari dan dimengerti.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh

seseorang dalam memberikan arti atau penilaian terhadap stimulus

yang diterimanya dari lingkungan. Reaksi yang diberikan terhadap

lingkungan, dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki oleh orang tersebut.

Menurut Departemen Tenaga kerja RI (1998) resiko adalah

suatu kerugian yang diharapkan dalam setiap kemungkinan suatu

kejadian dalam setiap kegiatan atau dalam satuan waktu dengan

keparahan atau akibat yang dinyatakan dalam kerugian dalam

setiap kejadian (Utami,2006,h.6).

Resiko adalah kemungkinan kecelakaan akan terjadi yang dapat

mengakibatkan kerusakan (Ridley,2006,h.113). Menurut Ramli

(2009,h.64) resiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya

kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau

gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan

tersebut.

Page 45: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

31

Serta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia resiko adalah

sebagi akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,

membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan (Anastasia,

2001,h.33).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa resiko adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan atau

kejadian berbahaya dalam suatu peristiwa dengan keparahan atau

akibat yang dinyatakan dalam kerugian dalam setiap kejadian.

Menurut Ridley (2006,h.113) kecelakaan adalah sebuah

kejadian yang tak terduga yang menyebabkan cedera atau

kerusakan. Ridley menambahkan bahwa suatu kecelakaan bukanlah

suatu peristiwa tunggal tapi merupakan hasil dari serangkaian

penyebab yang saling berkaitan.

Kecelakaan (insiden) menurut Ramli (2009,h.62) adalah

kejadian yang berhubungan denagn pekerjaan yang menimbulkan

atau dapat menimbulkan cedera, penyakit kerja (tanpa memandang

keparahan) atau kematian. Kecelakaan menurut Sulaksono (1997)

adalah suatu kejadian tak diduga dan tidak dikehendaki yang

megacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur.

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan

dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini

dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan

atau pada waktu melaksanakan pekerjaan (Anizar,2009,h.2).

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan

bahwa persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja adalah

Page 46: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

32

suatu proses kognitif yang dialami oleh seorang pekerja di suatu

perusahaan dalam memberikan arti atau penilaian terhadap

kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya yang terjadi saat

pekerja melaksanakan kerja di lingkungan kerjanya.

2. Aspek-Aspek Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan

Kerja

Menurut Winardi (2004, h.203-204) tiga aspek dalam persepsi

yaitu:

a. Aspek pandangan

Individu yang berbeda-beda akan melihat sesuatu yang sama

dengan cara yang berbeda pula. Cara seseorang dalam melihat

atau memandang situasi seringkali mempunyai arti yang lebih

penting untuk memahami perilaku daripada situasi itu sendiri,

persepsi yang muncul dari dirinya sesuai dengan

kepentingannya.

b. Aspek penafsiran

Penafsiran diartikan sebagai proses memadukan kegiatan dalam

memahami suatu fenomena dengan kegiatan mengungkapkan,

menerangkan, dan menerjemahkannya menjadi suatu yang siap

dikomunikasikan kepada orang lain. Penafsiran sensoris selain

dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu juga dipengaruhi faktor

lain seperti kecerdasan, sikap emosional, dan konsentrasi

berpikir yang biasa disebut faktor personal kognisi seseorang.

Page 47: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

33

c. Aspek penilaian

Proses penilaian adalah penggambaran peristiwa-peristiwa

persepsi yang dipengaruhi oleh motif tingkah laku sesaat yang

terorganisir.

Menurut Sobur (2003, h.447), aspek-aspek persepsi adalah :

a. Penalaran

Penalaran dalam hal ini berarti interpretasi, yaitu proses

mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi

seseorang. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan

kognisi seseorang untuk mengadakan pengklasifikasian

informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi

yang kompleks menjadi sederhana. Interpretasi anggota

terhadap manajemen dipengaruhi oleh informasi-informasi

yang diterimanya dari lingkungan sekitar.

b. Perasaan

Perasaan merupakan bagian dari tanggapan individu yang sadar

dan bebas terhadap satu rangsangan atau terhadap satu bidang

rangsangan sampai tingkat tertentu dianggap dipengaruhi oleh

akal atau emosi, atau kedua-duanya.

Walgito (2002,h50) mengemukakan aspek-aspek persepsi

yaitu:

a. Aspek kognisi

Aspek ini menyangkut pengharapan, cara mendapatkan

pengetahuan atau cara berpikir dan pengalaman masa lalu.

Lewat aspek kognisi ini, yaitu pandangan individu terhadap

Page 48: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

34

sesuatu berdasarkan pengalaman pribadi dari yang pernah

dilihat, didengar dalam kehidupannya.

b. Aspek afeksi

Aspek ini menyangkut emosi dari individu. Aspek afeksi

muncul karena adanya pendidikan moral yang akhirnya

menjadi landasan individu dalam memandang sesuatu yang

terjadi disekitarnya.

c. Aspek konasi

Aspek konasi merupakan aspek yang menyangkut sikap,

perilaku aktivitas dan motif. Pandangan individu terhadap

sesuatu yang berhubungan dengan motif atau tujuan timbulnya

suatu perilaku yang terjadi disekitar yang diwujudkan dalam

sikap atau perilaku tersebut dalam hidup sehari-hari

Pada peneletian ini aspek persepsi yang digunakan adalah

aspek persepsi menurut Winardi yaitu: aspek pandangan, aspek

penafsiran, dan aspek penilaian.

C. Masa Kerja

1. Pengertian Masa Kerja

Manusia dalam pekerjaannya ditentukan oleh faktor

pengalaman dari lingkungannya. Semakin lama seseorang

berkecimpung dalam suatu pekerjaan, maka akan semakin besar

pengaruh lingkungan pekerjaanya tersebut.

Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu

instansi dalam satuan waktu tertentu (Arinta dan Azwar, 1993, h.

Page 49: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

35

24). Masa kerja seseorang sering disebut juga dengan senioritas

adalah sejumlah masa bekerja karyawan secara terus menerus

dalam suatu organisasi (Siagian,2002, h.171). Hal ini didukung

oleh pendapat Manullang (1982,h.128) masa kerja adalah lamanya

seorang pegawai telah bekerja pada suatu jabatan, pada perusahaan

atau pada suatu perusahaan. Lebih lanjut Scott (dalam Moenir,

1983,h.177) berpendapat bahwa masa kerja adalah rentan waktu

yang dicapai dalam satuan tahun. Seorang karyawan senior mampu

menyesuaikan diri berdasarkan pengalaman-pengalaman yang

didapat. Hal ini disebabkan para karyawan tersebut mampu

beradaptasi dengan pekerjaannya (Davis,1994, h.76).

Menurut Sondang (2000,h.60) masa kerja merupakan

keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa

yang dilalui dalam perjalanan hidupnya. Maryoto (2000,h.34)

berpendapat bahwa masa kerja atau pengalaman kerja menunjukan

kemampuan dalam melaksanakan dan mengatasi tugas-tugas

pekerjaannya.

Masa kerja dapat disebut juga dengan masa jabatan (Robbins,

2008, h.68). Robbins juga menyatakan bahwa masa kerja, sebagai

pengalaman kerja yang dapat dijadikan dasar perkiraan yang baik

atas produktivitas karyawan. Sedangkan apabila mengartikan masa

kerja sama dengan senioritas maka masa kerja dapat didefinisikan

sebagai waktu pada suatu pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masa kerja

adalah lamanya seorang pegawai telah bekerja pada suatu bagian

Page 50: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

36

perusahaan, pada suatu jabatan atau pada perusahaan dalam satuan

waktu tertentu.

2. Hubungan Masa Kerja Dengan Penggunaan Alat Pelindung

Diri (APD)

Masa kerja menurut Arinta dan Azwar (1993, h. 36) adalah

lamamnya seseorang bekerja pada suatu instansi dalam satuan

waktu tertentu. Semakin lama seseorang dalam pekerjaan, orang

tersebut semakin berpengalaman matang dan mahir pada pekerjaan

yang dipertanggung jawabkan padanya (Moenir,1988,h.41).

Karyawan yang memiliki masa kerja yang lama akan memiliki

pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang

memiliki masa kerja yang sedikit. Semakin lama seseorang

berkecimpung dalam pekerjaan maka semakin besar pengaruh

lingkungan pekerjaan sehingga orang tersebut mampu beradaptasi

dengan pekerjaannya.

Menurut Azwar (1998,h.24) menyatakan bahwa pengalaman

pribadi, apa yang dialami seseorang akan membentuk dan

mempengaruhi pernyataan diri terhadap stimulus serta bagaimana

seseorang itu bereaksi terhadap pengalaman masa lalu.

Menurut Silalahi (dalam Mulyanti,2008,h.43) masa kerja

berhubungan erat dengan pengalaman kerja. Pengalaman untuk

kewaspadaan terhadap kecelakaan juga akan bertambah sesuai

dengan usia, masa kerja di perusahaan dan lamanya bekerja di

tempat kerja yang bersangkutan. Tenaga kerja baru biasanya belum

Page 51: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

37

mengetahui secara mendalam seluk-beluk pekerjaan dan resiko

pekerjaannya.

Hal ini didukung oleh pendapat Ravianto (1990) bahwa masa

kerja sangat mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap

pekerjaan dan lingkungan dimana dia bekerja, semakin lama dia

bekerja semakin banyak pengalamannya yang akan mempengaruhi

persepsi sehingga membentuk perilaku dalam melakukan

pekerjaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ferlisa.R (2008,h.13-28)

menyatakan bahwa pekerja yang berpengalaman lebih dari 5 tahun

memiliki pengalaman kerja yang lebih baik dibanding dengan para

pekerja yang memiliki masa kerja dibawah 5 tahun. Para pekerja

yang berpengalaman tersebut, lebih mengetahui dan mempelajari

resiko maupun masalah yang menimpa diri mereka sendiri maupun

rekan kerja.

Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa pengalaman kerja

dapat mempengaruhi persepsi pekerjanya khususnya persepsi

terhadap resiko keselamatan dan kesehatan kerja. Semakin

berpengalaman pekerja tersebut semakin baik persepsi yang

terbentuk dari pekerja tersebut. Memiliki pengalaman kerja yang

cukup lama akan membuat pekerja semakin tau akan kondisi

tempat kerja dan proses pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja

dengan demikian, persepsi yang dimiliki oleh pekerja khususnya

terhadap risiko K3 akan baik pula (Ferlisa.R,2008,h.13-28).

Page 52: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

38

Menurut Robbins (1995) menyatakan bahwa persepsi adalah

suatu preses dimana individu mengorganisasikan dan

menginterpretasikan kesan-kesan sensorik mereka yang akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang. (Sari.I dan Endang

W,2008,h.1-10) Pengetahuan yang didapatkan pekerja dalam dunia

kerja juga akan mempengaruhi unsur kognisi dalam diri sesorang.

Unsur kognisi ini yang akan mempengaruhi seseorang dalam

mengambil keputusan. Termasuk keputusan dalam penggunaan

APD, untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja dapa diri pekerja.

Seseorang yang merasa dirinya perlu mendapatkan perlindungan

dari kecelakaan kerja akan berusaha melindungi dirinya. Hal

tersebut dia lakukan dengan memenfaatkan segala fasilitas yang

diberikan perusahaan agar dirinya semaksimal mungkin. Salah satu

pendukung K3 yang disediakan perusahaan adalah APD.

D. Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Resiko

Kecelakaan Kerjaan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD)

Setiap tahun ribuan kecelakaan di tempat kerja yang menimbulkan

korban jiwa, kerusakan materi, dan gangguan produksi selalu terjadi.

Hal ini dibuktikan dari data yang di dapat dari Jamsostek pada tahun

2007. Tercatat 65.474 kecelakaan yang mengakibatkan 1.451 orang

meninggal, 5.326 orang cacat tetap dan 58.697 orang cedera

(Ramli,2009,h.1-7).

Page 53: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

39

Secara umum penyebab kecelakaan disebabkan oleh dua faktor

yaitu faktor manusia dan faktor lingkungan. Banyak penelitian yang

menyatakan 80-85% kecelakaan akibat kerja disebabkan oleh faktor

manusia. Hal-hal yang berkaitan dengan faktor manusia ini sendiri

antara lain adalah ketidak seimbangan fisik dari tenaga kerja seperti

posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah, cacat fisik, cacat

sementara, dan kepekaan pancaindra terhadap sesuatu; kurangnya

pendidikan; menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan;

menjalankan pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian; pemakaian APD

hanya berpura-pura; dan bekerja melebihi jam kerja (Anizar,2009,h3-

4).

Penyebab kecelakaan karena faktor manusia ini salah satunya

disebabkan karena pekerja hanya mengenakan APD sebagai formalitas.

APD yang berfungsi melindungi pekerja, baik sebagian maupun seluruh

tubuh dari potensi terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Akan berbalik

menjadi alat yang dapat mengganggu pekerjaan bahkan meningkatkan

resiko kecelakaan saat bekerja. Hal ini didukung oleh penelitian

Riyadina (2007, h.25-31) yang menyatakan bahwa kecelakaan kerja

pada pekerja industri ternyata justru terjadi pada pekerja yang

menggunakan APD saat terjadi kecelakaan. Pekerja yang menggunakan

APD beresiko 2,20 kali mengalami kecelakaan dibanding dengan

pekerja yang tidak menggunakan APD. Beberapa kasus menunjukan

bahwa menggunakan APD membuat pekerja tidak nyaman dan

mengganggu aktivitas mereka.

Page 54: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

40

Faktor-faktor yang mempengaruhi seorang pekerja dalam

penggunaan APD adalah faktor lingkungan, faktor pekerja dan faktor

pengawas. Faktor lingkungan kerja meliputi faktor-faktor di luar

manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor

fisik mencakup suhu, tempat kerja, kebisingan, dan luas ruang kerja.

Faktor non fisik mencakup, hubungan kerja yang terbentuk di tempat

kerja antara atasan dan bawahan serta dengan rekan kerja. Faktor

pekerjaan meliputi pendidikan, masa kerja, sikap, persepsi,

pengetahuan, kenyamanan, dan usia. Sedangkan faktor pengawasan

berhubungan dengan pihak perusahaan dan pemerintah dalam

penggunaan APD. Adanya pemberian reward dan punishment kepada

karyawan, serta pujian kepada karyawan yang taat terhadap peraturan.

Semua faktor tersebut memegang peranan yang amat penting dalam

penggunaan APD. Joel (1997) menyatakan bahwa faktor yang

merupakan penyebab kecelakaan yang utama adalah faktor manusia.

Kecenderungan seseorang untuk celaka (human error) adalah hal yang

paling berpotensi dalam kecenderungan timbulnya kecelakaan

(Mansor.N dkk, 2011,h.22-33)

Persepsi memegang peranan penting sebelum seseorang

memutuskan untuk melakukan sesuatu. Seseorang menangkap berbagai

gejala di luar dari dirinya melalui panca indra dan proses ini disebut

pengindraan (sensation). Pengertian seseorang akan lingkungan atau

dunia sekitarnya bukan sekedar hasil pengindraan saja, ada unsur

interpretasi terhadap rangsang-rangsang yang diterima.

Penginterpretasian inilah yang menyebabkan seseorang menjadi subjek

Page 55: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

41

dari pengalamanya sendiri. Rangsangan-rangsangan yang diterima

inilah yang menyebabkan seseorang mempunyai suatu pengertian

terhadap lingkungan. Proses diterimanya rangsang (objek, kualitas,

hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu

disadari dan dimengerti itulah yang disebut persepsi (Irwanto, 2002,

h.71).

Tanggapan terhadap stimulus atau rangsangan dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti kepribadian, kebutuhan harapan, situasi, emosi,

sistem nilai dan perhatinan yang merupakan faktor persepsi. Hal ini

sesuia dengan pendapat Cherniss (1987) mengatakan bahwa cara

seseorang mempersepsikan pekerjaan akan berpengaruh terhadap

keadaan psikologisnya yaitu bila seorang pekerja menganggap faktor

resiko kerjanya rendah maka akan menyebabkan kewaspadaan terhadap

dirinya pun rendah dan demikian pula sebaliknya (Lenny,2002,h.32).

Hal ini juga berhubungan dengan penggunaan APD bagi para pekerja.

Jika seorang pekerja mempersepsikan tingkat resiko pekerjaan mereka

rendah maka penggunaan APD pun rendah pula dan sebaliknya.

E. Hipotesis

Ada hubungan positif antara persepsi karyawan terhadap resiko

kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan

mengendalikan masa kerja.

Page 56: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

42  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Yang Digunakan

Penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian kuantitatif. Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya

berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang

dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan

atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan

prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel lain

(Alsa, 2004,h.13).

B. Identifikasi Variabel

Dalam menguji hipotesis penelitian, dilakukan identifikasi variabel

yang akan digunakan. Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian adalah :

1. Variabel tergantung : Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

2. Variabel bebas : Persepsi Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

3. Variabel sertaan : Masa Kerja

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut

yang dapat diamati (Azwar,2005,h.74). Definisi operasional dalam

Page 57: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

43  

penelitian dijelaskan agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang data

yang dikumpulkan dan menghindari kesalahan dalam menentukan

pengumpulan data. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini,

adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Penggunaan alat pelindung diri adalah suatu alat yang

digunakan untuk melindungi pekerja, baik sebagian maupun

seluruh tubuh dari potensi terjadinya kecelakaan di tempat kerja.

Penggunaan alat pelindung diri saat bekerja bukan untuk mencegah

terjadinya kecelakaan, akan tetapi hanya sekedar mengurangi

tingkat keparahan dari kecelakaan.

Penggunaan alat pelindung diri akan diungkap dengan

menggunakan skala penggunaan alat pelindung diri berdasarkan

aspek-aspek penggunaan alat pelindung diri, yaitu : frekuensi, lama

berlangsung, dan intensitas. Semakin tinggi skor yang diperoleh

berarti semakin tinggi penggunaan alat pelindung diri dan

sebaliknya.

2. Persepsi KaryawanTerhadap Resiko Kecelakaan Kerja

Persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja adalah suatu proses

kognitif yang dialami oleh seseorang dalam memberikan arti atau

penilaian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan atau

kejadian berbahaya yang terjadi saat pekerja melaksanakan kerja di

lingkungan kerjanya.

Page 58: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

44  

Persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja akan diungkap

dengan menggunakan skala persepsi terhadap resiko kecelakaan

kerja berdasarkan aspek-aspek persepsi terhadap resiko kecelakaan

kerja yaitu : pandangan, penafsiran, dan penilaian. Semakin tinggi

skor yang diperoleh berarti semakin tinggi pula persepsi terhadap

resiko kecelakaan kerja dan sebaliknya.

3. Masa Kerja

Masa kerja adalah lamanya seorang pegawai telah bekerja pada

suatu bagian perusahaan, pada suatu jabatan atau pada perusahaan

dalam satuan waktu tertentu.

Pada penelitian ini untuk mengetahui masa kerja akan dihitung

dalam jumlah bulan yang dinyatakan oleh subjek dalam daftar isian

pada lembar skala.

D. Subjek Penelitian

Populasi penelitian merupakan faktor utama yang harus ditemukan

sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Populasi adalah semua nilai baik

hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun

kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek

yang lengkap dan jelas (Setyorini dan Wibowo, 2008,h.18). Pada

penelitian ini, populasi yang diambil adalah karyawan PT. Bama Prima

Textile Pekalongan yang bekerja pada bagian produksi.

Penelitian ini dilakukan dengan cara studi populasi. Studi populasi

adalah penelitian dengan cara mengambil seluruh populasi menjadi

Page 59: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

45  

subyek penelitian (Arikunto, 1993, h.15). Studi populasi hanya dapat

digunakan apabila jumlah subyek penelitian yang terbatas.

E. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dengan

metode skala. Menurut Anwar (2000, h.3) sebagai alat ukur, skala

psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari bentuk

pengumpulan data yang lain seperti angket, daftar isian, infentori, dan

lain-lain. Metode skala adalah suatu metode penelitian dengan

menggunakan daftar pertanyaan atau peryataan yang berisi aspek-aspek

yang hendak diukur, yang harus dijawab atau dikerjakan oleh subyek,

dan berdasar atas jawaban atau isian itu peneliti mengambil kesimpulan

mengenai subyek yang diteliti Istilah skala lebih banyak dipakai untuk

menamakan alat ukur aspek afektif.

Metode skala yang digunskan adalah jenis skala tertutup. Menurut

Suryabrata (1993,h.16) skala tertutup adalah bentuk skala yang jawaban

dari pertanyaan-pertanyaannya telah dibatasi atau ditentukan. Bentuk

skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang bersifat

langsung yaitu pernyataan-pernyataan tertulis yang diajukan dapat

dijawab langsung oleh subyek penelitian yang dimintai pendapat.

Peryataan pada skala ini ada dua macam yaitu favourable dan

unfavourable. Dalam skala ini, pada setiap item, subyek disediakan

empat pilihan jawaban. Bentuk pilihan jawaban adalah Sangat Sesuai

(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Page 60: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

46  

Penilaian pada skala ini adalah : untuk item favourable : Sangat

Sesuai (SS) diberi nilai 4, Sesuai (S) diberi nilai 3, Tidak Sesuai (TS)

diberi nilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 1. Sedangkan untuk

item unfavourable ; Sangat Sesuai (SS) diberi nilai 1, Sesuai (S) diberi

nilai 2, Tidak Sesuai (TS) diberi nilai 3, dan Sangat Tidak Sesuai diberi

nilai 4.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Skala penggunaan alat pelindung diri disusun berdasarkan

aspek perilaku yang meliputi tiga aspek, yaitu :

a. Frekuensi, yaitu seberapa sering munculnya tindakan seseorang

dalam penggunaan alat pelindung diri saat bekerja.

b. Lamanya berlangsung, yaitu jangka waktu yang pekerja dalam

menggunakan alat pelindung diri.

c. Intensitas, yaitu kuat lemahnya minat seseorang dalam

menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.

Skala penggunaan alat pelindung diri ini terdiri dari 24 item.

Adapun rancangan skala penggunaan alat pelindung diri dapat

dilihat pada tabel 2 :

Table 2. Blue Print Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri

Aspek Jumlah Item

Jumlah Favourable Unfavourble

Frekuensi 4 4 8 Lamanya Berlangsung 4 4 8

Intensitas 4 4 8 Jumlah 12 12 24

Page 61: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

47  

2. Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

Skala persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja

disusun berdasarkan aspek persepsi terhadap resiko kecelakaan

kerja yang meliputi tiga aspek, yaitu :

a. Aspek Pandangan

Cara seseorang dalam melihat atau memandang kemungkinan

atau resiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja

dengan perusahaan, seringkali mempunyai arti yang lebih

penting untuk memahami perilaku daripada situasi resiko

kecelakaan kerja itu sendiri, persepsi yang muncul dari dirinya

sesuai dengan kepentingannya.

b. Aspek Penafsiran

Proses memadukan kegiatan dalam memahami fenomena

kemungkinan atau resiko kecelakaan. Yang dipengaruhi faktor

kecerdasan, sikap emosional dan konsentrasi berpikir.

c. Aspek Penilaian

Cara seseorang mengambarkan peristiwa-peristiwa terhadap

kemungkinan atau resiko kecelakaan yang terjadi dalam

hubungan kerja dengan perusahaan yang dipengaruhi oleh

motif tingkah laku sesaat yang terorganisir.

Skala persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja ini terdiri dari

24 item. Adapun rancangan skala motivasi kerja dapat dilihat pada

tabel 3:

 

Page 62: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

48  

Table 3. Blue Print Skala Pesepsi Karyawan Terhadap Kecelakaan Kerja

Aspek Jumlah Item

Jumlah Favourable Unfavourble

Pandangan 4 4 8 Penafsiran 4 4 8 Penilaian 4 4 8 Jumlah 12 12 24

F. Uji Coba Alat Ukur

1. Validitas Alat ukur

Validitas mempunyai arti seberapa jauh suatu alat ukur dapat

melakukan fungsi ukurnya secara tepat dan cermat. Suatu alat ukur

dikatakan valid apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi

alat ukurnya sesuai dengan tujuan dilakukan pengukuran

(Azwar,2000,h.5).

Pada penelitian ini uji validitas instrumen menggunakan

validitas isi, untuk mengukur validitas instrumen dengan jalan

menkorelasikan setiap skor pada tiap butir skor dengan jumlah skor

seluruh item. Rumus yang digunakan adalah korelasi product

momen dari Karl Pearson.

Setelah memperoleh koefisien korelasi maka koefisien korelasi

tersebut harus diuji lagi karena angka korelasi yang diperoleh

memiliki kelebihan bobot. Hal tersebut terjadi karena skor item ikut

sebagai skor total sehingga menyebabkan koefisien korelasi

menjadi lebih besar. Untuk menghindari hal tersebut maka perlu

dikorelasi dengan teknik korelasi Part Whole.

Page 63: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

49  

2. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat ukur dapat dipercaya. Azwar (2000, h.2) menyatakan bahwa

reliabilitas menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu dapat

memberikan hasil yang konsisten dan padat dipercaya.

Adapun untuk mengukur reliabilitas skala persepsi resiko

terhadap kecelakaan kerja digunakan teknik koefisien Alpha

Cronbach dari Cronbach (Azwar, 2000, h.78). Alasan

menggunakan Alpha Cronbach karena koefisien alpha memberikan

harga yang lebih kecil atau sama besar dengan reliabilitas

sebenarnya, sehingga ada kemungkinan reliabilitas skala lebih

tinggi dari koefisien alpha, koefisien alpha bersifat fleksibel karena

dapat digunakan untuk butir dikotomi atau non dikotomi (Azwar,

2000, h.28).

G. Metode Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat

digunakan langsung, namun perlu diolah lagi agar data tersebut dapat

memberikan keterangan yang dapat dipahami, jelas dan teliti. Metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus korelasi parsial berjenjang pertama. Korelasi ini

digunakan jika antara korelasi X dan Y terdapat satu variabel yang

dikontrol (Priyanto, 2009, h.63).

Page 64: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

50  

Penelitian ini akan menguji tentang adanya hubungan antara

persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja dengan

penggunaan alat pelindung diri dengan mengendalikan masa kerja.

Page 65: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

51

BAB IV

LAPORAN PENELITIAN

A. Orientasi Kancah Penelitian

Peneliti ini memiliki tujuan untuk mengetahui secara empirik

hubungan antara persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja

dengan penggunaan alat pelindung diri dengan mengendalikan masa

kerja pada karyawan bagian produksi PT. Bama Prima Textile

Pekalongan. Perusahaan ini bergerak pada bidang pertenunan sarung ini

beralamatkan di Jalan Pramuka No. 512 Simbang Wetan Kecamatan

Buaran, Pekalongan yang menempati area tanah seluas 12.398 m2 dan

bangunan seluas 6.602 m2. Perusahaan ini pertama kali berdiri pada

tahun 1984 dengan nama PT. Maretan Textile, akan tetapi perusahaan

tersebut gulung tikar kemudian merger dengan grup Pajitex sehingga

pada tahun 2008 berganti nama menjadi PT. Bama Prima Textile

(Bamatex). Perusahaan ini hanya berganti naman, namun pemilik,

aturan dan lokasinya masih tetap sama. Bahkan karyawannya pun

masih ada yang bertahan sampai sekarang.

Jumlah karyawan PT. Bama Prima Textile sebanyak 325 orang

dengan pembagian 25 orang karyawan tetap dan 300 orang karyawan

kontrak. Seluruh karyawan memiliki waktu enam hari kerja. Karyawan

bagian produksi memiliki jam kerja mulai pukul 08.00-16.00 WIB

untuk hari Sabtu sampai dengan hari Rabu. Hari Kamis jam kerja

mereka mulai pukul 08.00-14.00 WIB. Hari libur untuk karyawan

kontrak pada hari Jumat sedangakan karyawan tetap adalah hari

Page 66: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

52

Minggu. Pada bagian produksi semua karyawannya masih berstatus

kontrak yang berjumlah 91 orang.

PT. Bama Prima Textile ini mempunyai beberapa group usaha di

antaranya yaitu PT. Destex (pabrik pemintalan benang), PT. Etira

(Plantation Mushroom), PT. Darco (instalasi air minum), dan PT. Delta

Pacific Indotuna (pengkalengan ikan tuna). Perusahaan yang

memproduksi sarung ini memiliki tiga merk, yaitu Gajah Kursi, Abu

Jamal dan Biji Kurma. Namun yang menjadi brand utama dari PT.

Bama Prima Textile adalah Gajah Kursi.

Sebaran produk dari perusahaan ini tidak hanya di Indonesia saja,

melainkan juga dieksport ke Malaysia dengan persentase 25 % pasar

lokal dan 75% eksport ke Malaysia. Aspek pemasaran produk PT.

Bama Prima Textile untuk wilayah jawa sebanyak 5.500 kodi, wilayah

luar Jawa sebanyak 5.300 kodi, dan eksport ke Malaysia sebanyak

36.000 kodi. Pada tahun 2009 omset penjualan produk eksport

mencapai 14.440 kodi dengan nilai sebesar Rp 7.563.952.000,00

sedangakan penjualan produk lokal mencapai 9.407 kodi dengan nilai

sebesar Rp 4.047.700.500,00.

Beberapa pertimbangan yang mendasari PT. Bama Prima Textile

Pekalongan menjadi tempat penelitian ini, antara lain :

1. Berdasarkan hasil wawancara, pada perusahaan tersebut terdapat

permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan

kerja karyawan, yaitu antara penggunaan alat pelindung diri dengan

kecelakaan kerja.

Page 67: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

53

2. PT. Bama Prima Textile Pekalongan belum pernah dijadikan tempat

penelitian mengenai Penggunaan Alat Pelindung Diri Ditinjau Dari

Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja.

3. Penelitian ini telah mendapatkan ijin dari manager personalia PT.

Bama Prima Textile Pekalongan untuk melakukan penelitian.

B. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian yang peneliti lakukan dimulai dengan

penyusunan alat ukur, perijinan penelitian, pengambilan data penelitian

dan melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data penelitian

yang telah didapat.

1. Penyusunan Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala.

Terdapat dua macam skala yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu skala penggunaan alat pelindung diri dan skala persepsi

karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja. Penyusunan alat ukur

dimulai dengan menentukan aspek-aspek dari setiap variabel yang

nantinya akan digunakan untuk menyusun skala psikologi sesuai

dengan teori yang telah dikemukakan.

Peryataan pada skala ini ada dua macam yaitu favourable dan

unfavourable. Dalam skala ini, pada setiap item, subyek disediakan

empat pilihan jawaban. Bentuk pilihan jawaban adalah Sangat

Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak

Sesuai (STS).

Page 68: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

54

a. Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri

Penyusunan skala penggunaan alat pelindung diri ini

disusun berdasarkan tiga aspek perilaku yaitu: frekuensi, lama

berlangsung, dan intensitas.

Skor yang didapat oleh setiap subyek akan menunjukan

tinggi rendahnya penggunaan alat pelindung diri pada setiap

subyek. Semakin tinggi skor yang didapat berarti semakin

tinggi pula penggunaan alat pelindung diri pada subyek, dan

sebaliknya. Skala penggunaan alat pelindung diri terdiri dari 24

item dengan distribusi sebaran item sebagai berikut :

Tabel 4. Distribusi Sebaran Item Skala Penggunaan Alat Pelindung

Diri

Aspek Perilaku Jumlah Item

JumlahFavourable Unfavourble

Frekuensi 1,7,13,19 2,8,14,20 8 Lamanya

Berlangsung 3,9,15,21 4,10,16,22 8

Intensitas 5,11,17,23 6,12,18,24 8 Jumlah 12 12 24

b. Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan

Kerja

Skala persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja

ini disusun berdasarkan aspek persepsi terhadap resiko

kecelakaan kerja yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek

pandangan, aspek penafsiran, dan aspek penilaian.

Skor yang didapat oleh setiap subyek akan menunjukan

tinggi rendahnya persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan

Page 69: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

55

yang dimiliki oleh setiap subyek. Semakin tinggi skor yang

didapat berarti semakin tinggi pula persepsi karyawan terhadap

resiko kecelakaan yang dimiliki subyek, dan sebaliknya. Skala

persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja ini terdiri

dari 24 item dengan distribusi sebaran item sebagai berikut :

Tabel 5. Distribusi Sebaran Item Skala Persepsi Karyawan

Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

Aspek Jumlah Item

JumlahFavourable Unfavourble

Pandangan 1,7,13,19 2,8,14,20 8 Penafsiran 3,9,15,21 4,10,16,22 8 Penilaian 5,11,17,23 6,12,18,24 8 Jumlah 12 12 24

2. Perijinan Penelitian

Persiapan yang pertama kali peneliti lakukan sebelum

melakukan penelitian adalah meminta ijin secara informal kepada

Bapak Ariswara Wirawan sebagai Manager Personalia PT. Bama

Prima Textile Pekalongan terlebih dahulu dengan cara memberikan

penjelasan berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Setelah mendapatkan ijin secara informal, peneliti kembali

meminta ijin secara formal kepada pihak PT. Bama Prima Textile

melalui surat 460/B.7.3/FP/IV/2012. Kemudian, setelah pihak

perusahaan memberikan ijin dan konfirmasi tentang teknis

pelaksanaan, peneliti segera melakukan penelitian.

Page 70: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

56

C. Pengambilan Data

Pengambilan data yang dilakukan peneliti adalah dengan pemberian

satu set alat ukur yang terdiri dari 2 macam skala yaitu skala

penggunaan alat pelindung diri dan juga skala persepsi karyawan

terhadap resiko kecelakaan kerja, serta juga lembar data diri yang berisi

indentitas dari subyek. Penyebaran skala ini, diberikan hanya kepada

para karyawan PT. Bama Prima Textile yang bekerja pada bagian

produksi. Total karyawan yang bekerja di bagian produksi ini

berjumlah 91 orang dan berstatus kontrak. Para pekerja ini terbagi

menjadi 5 bagian tahap produksi yaitu proses benang mentah,

pewarnaan, tenun, finishing dan packing.

Sebelum penelitian dimulai, peneliti melakukan try out preliminery

pada hari Sabtu, 12 Mei 2012 kepada lima orang karyawan bagian

produksi. Try out preliminery ini dimaksudkan untuk menguji coba

skala penelitian kepada sampel dari populasi untuk melihat apakah

item-item dalam skala yang dibuat mudah dipahami dan dimengerti

oleh subjek atau tidak. Hasil try out preliminery didapatkan perlu

menambahkan kolom keterangan di bawah kolom skala 1 dan

penghapusan judul skala.

Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 sampai

dengan hari Kamis, 24 Mei 2012 di PT. Bama Prima Textile

Pekalongan. Penelitian dilakukan saat jam istirahat siang. Penelitian ini

menggunakan cara studi populasi. Studi populasi adalah penelitian

dengan cara mengambil seluruh populasi menjadi subyek penelitian.

Pada penelitian ini subyek penelitian yang digunakan adalah seluruh

Page 71: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

57

karyawan kontrak PT. Bama Prima Textile Pekalongan yang bekerja

pada bagian produksi yang belum pernah mendapatkan skala, yang

berjumlah 86 orang. Namun, setelah dilakukan input data terdapat 7

buah skala yang dinyatakan gugur. Oleh karena itu, total jumlah skala

yang dipakai menjadi 79 skala.

D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Dan Reliabilitas Skala Penggunaan Alat Pelindung

Diri

Hasil uji validitas skala penggunaan alat pelindung diri yang

terdiri dari 24 item diperoleh 19 item yang valid dengan koefisien

antara 0,333 sampai 0,682 sehingga sebanyak 5 item dinyatakan

gugur. Hasil uji reliabilitas diperoleh alpha sebesar 0,867 yang

berarti skala ini memiliki reliabilitas yang baik dalam mengukur

penggunaan alat pelindung diri. Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran C – 1. Sebaran item valid atau gugur skala

penggunaan alat pelindung diri dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Sebaran Item Valid dan Item Gugur

Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri

Aspek Perilaku Jumlah Item

JumlahFavourable Unfavourble

Frekuensi 1*,7,13,19 2,8,14,20 7 Lamanya

Berlangsung 3,9,15,21 4,10*,16*,22* 5

Intensitas 5,11,17,23* 6,12,18,24 7 Jumlah 10 9 19

Page 72: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

58

Keterangan :

Tanda (*) : Item Gugur

2. Validitas Dan Reliabilitas Skala Persepsi Karyawan Terhadap

Resiko Kecelakaan Kerja

Hasil uji validitas skala persepsi karyawan terhadap resiko

kecelakaan kerja yang terdiri dari 24 item diperoleh 19 item yang

valid dengan koefisien antara 0,312 sampai 0,592 sehingga

sebanyak 5 item dinyatakan gugur. Hasil uji reliabilitas diperoleh

alpha sebesar 0,840 yang berti skala ini memiliki reliabilitas yang

baik dalam mengukur skala persepsi karyawan terhadap resiko

kecelakaan kerja. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C – 2. Sebaran item valid atau gugur skala persepsi

karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja dapat dilihat pada tabel

7.

Tabel 7. Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Persepsi Karyawan

Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

Aspek Jumlah Item

JumlahFavourable Unfavourble

Pandangan 1,7*,13,19* 2,8*,14,20 5 Penafsiran 3,9,15,21* 4,10,16,22 7 Penilaian 5,11,17,23 6,12,18,24* 7 Jumlah 9 10 19

Keterangan :

Tanda (*) : Item Gugur

Page 73: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

59

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

Tujuan dilakukannya uji asumsi adalah agar data yang ada

tersebut memenuhi syarat untuk dapat melakukan analisis dengan

menggunakan teknik korelasi Product Moment. Uji asumsi yang

dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas sebaran variabel

penelitian dan uji linearitas hubungan variabel bebas dan variabel

tergantung.

a. Uji Normalitas

Tujuan dari dilakukannya uji normalitas adalah mengetahui

apakah sebaran data normal atau tidak. Distribusi data yang

normal menunjukan bahwa sampel berasal dari populasi.

Teknik yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah

Kolmogorof-Smirnov. Menurut Santoso (2002,h.142) pada uji

Kolmogorof-Smirnov normal tidaknya suatu distribusi data

dilihat dari tingkat signifikansi atau probabilitasnya. Apabila

tingkat signifikansi atau nilai p>0,05 maka dapat dikatakan

bahwa sampel data adalah normal, dan sebaliknya apabila

p<0,05 maka dapat dikatakan bahwa sampel data adalah tidak

normal. Uji normalitas dilakukan terhadap tiga variabel

penelitian, yaitu : persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja,

penggunaan alat pelindung diri dan masa kerja.

Page 74: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

60

Uji normalitas ini dilakukan dengan alat bantu komputer

seri Statistical Packages for Social Science (SPSS) for Windows

Release13.0. Hasil yang diperoleh setelah melalui uji linieritas

adalah sebagai berikut :

1) Hasil uji normalitas variabel persepsi terhadap resiko

kecelakaan kerja diperoleh hasil K-S Z sebesar 0,690

dengan p>0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel

persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja normal.

2) Hasil uji normalitas variabel penggunaan alat pelindung

diri diperoleh hasil K-S Z sebesar 0,764 dengan p>0,05.

Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel penggunaan alat

pelindung diri normal.

3) Hasil uji normalitas variabel masa kerja diperoleh hasil K-S

Z sebesar 0,734 dengan p>0,05. Hasil tersebut menunjukan

bahwa variabel masa kerja normal.

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran F.

b. Uji Linieritas

Tujuan dari dilakukannya uji linieritas adalah untuk

mengetahui apakah antara variabel bebas dengan variabel

tergantung terdapat hubungan yang bersifat linier. Pehitungan

uji linieritas ini menggunakan program SPSS for Windows

Release 13.

Hasil uji linearitas antara variabel persepsi terhadap resiko

kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri

menunjukan F hitung = 47,349 dengan nilai p<0,05 yang

Page 75: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

61

berarti korelasi antara dua variabel itu bersifat linier. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran F.

B. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji asumsi maka selanjutnya dilakukan uji

hipotesis dengan menggunakan SPSS for Windows Release 13. Adapun

teknik yang digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson.

Hasil analisis data penelitian persepsi terhadap resiko kecelakaan

kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan mengendalikan

masa kerja diperoleh koefisien sebesar rxy-1 0,616 dengan p<0,01. Hal

ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara

persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja dengan penggunaan alat

pelindung diri dengan mengendalikan masa kerja. Semakin positif

persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja maka semakin tinggi pula

penggunaan alat pelindung diri dan sebaliknya. Melihat hasil analisis di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini diterima.

C. Pembahasan

Hasil penghitungan hubungan antara persepsi terhadap resiko

kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan

mengendalikan masa kerja didapatkan hasil sebesar rxy-1 0,616 dengan

p<0,01. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat

signifikan antara persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja dengan

penggunaan alat pelindung diri dengan mengendalikan masa kerja.

Page 76: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

62

Semakin positif persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja maka

semakin tinggi penggunaan alat pelindung diri dan sebaliknya. Pada

penelitian kali ini sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel

persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja terhadap variabel penggunaan

alat pelindung diri adalah sebesar 37,94%. Sementara sisanya

merupakan sumbangan faktor-faktor lain dari penggunaan alat

pelindung diri seperti suhu ruangan, tempat kerja, kebisingan, luas

ruang kerja, rekan kerja, pendidikkan, sikap, pengetahuan,

kenyamanan, usia, dan pengawasan dari atasan.

Hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Cherniss (1987)

yang mengatakan bahwa cara seseorang mempersepsikan pekerjaan

akan berpengaruh terhadap keadaan psikologisnya yaitu bila seorang

pekerja menganggap faktor resiko kerjanya rendah maka akan

menyebabkan kewaspadaan terhadap dirinya pun rendah dan demikian

pula sebaliknya (Lenny,2002,h.32).

Hal ini didukung dengan pendapat Winardi (2004,h.203-204) yang

menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses kognitif, dimana

seorang individu memberikan arti kepada lingkungan. Tiap-tiap orang

memberi artinya sendiri terhadap stimulus, maka dapat dikatakan

bahwa individu-individu yang berbeda, ”melihat” hal sama dengan

cara-cara yang berbeda. Jika seorang pekerja mempersepsikan tingkat

resiko pekerjaan mereka rendah maka penggunaan APDnya pun rendah

pula dan sebaliknya.

Menurut Winardi (2004, h.203-204) ada beberapa aspek yang dapat

mempengaruhi persepsi seseorang yaitu: aspek pandangan, aspek

Page 77: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

63

penafsiran dan aspek penilaian. Aspek pandangan berhubungan dengan

pengetahuan yang didapatkan seseorang dari lingkungannya. Menurut

Mulyanti (2008,h.39) pengetahuan adalah hasil dari tau dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pendapat

ini diperkuat dengan pendapat dari Notoatmodjo yang mengatakan

bahwa pengetahuan merupakan domain yang paling penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behabiour). Aspek penafsiran

berhubungan dengan bagaimana seseorang bertindak sesuai dengan

pengetahuan yang dia peroleh dari lingkungan. Aspek yang terakhir

adalah aspek penilaian, bagaimana seseorang mengevaluasi hasil

tindakannya. Jika tindakan atau sikap tersebut berdampak positif bagi

dirinya maka dia akan meneruskan tindakan tersebut dan demikian pula

sebaliknya.

Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dari ketiga aspek

yang mempengaruhi persepsi, tidak memiliki perbedaan dalam

mempengaruhi penggunaan APD. Ketiga aspek tersebut sama-sama

kuat. Aspek pandangan memiliki mean sebesar 1,8557 ; aspek persepsi

1,8373; dan aspek penilaian sebesar 1,8156 dengan uji anova adalah

sebesar 0.809 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan antara aspek

yang satu dengan yang lain.

Alat pelindung diri yang disediakan perusahaan untuk mengurangi

tingkat kecelakaan kerja di pabrik tidak digunakan sebagaimana

mestinya oleh para pekerja. Hal ini di sebabkan karena rendahnya

persepsi yang dimiliki oleh para karyawan di PT. Bama Prima Textile

Pekalongan terhadap kecelakaan kerja.

Page 78: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

64

Rendahnya tingkat penggunaan APD pada karyawan di PT. Bama

Prima Textile Pekalongan menunjukan bahwa salah satu faktor yang

menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah faktor dari dalam

diri manusia itu sendiri. Hal-hal yang berkaitan dengan faktor manusia

ini sendiri antara lain adalah ketidak seimbangan fisik dari tenaga kerja

seperti posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah, cacat fisik, cacat

sementara, dan kepekaan panca indra terhadap sesuatu; kurangnya

pendidikan; menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan;

menjalankan pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian; pemakaian APD

hanya berpura-pura; dan bekerja melebihi jam kerja (Anizar,2009,h.3-

4). Kasus PT. Bama Prima Textile Pekalongan terlihat bahwa faktor

manusia yang banyak terjadi adalah faktor pemakaian APD yang tidak

maksimal sehingga mengurangi fungsi dari APD itu sendiri. Hal yang

perlu menjadi perhatian adalah bagaimana mengubah persepsi

karyawan dalam mempergunakan APD sehingga pemakaiannya

menjadi maksimal dan tidak asal-asalan sehingga dapat mengurangi

resiko kecelakaan kerja karyawan.

Seorang pekerja yang mengalami perubahan pada persepsinya

terhadap resiko kecelakaan kerja akan terlihat dari perubahan

perilakunya. Pekerja tersebut akan cenderung lebih menjaga dirinya

dengan memaksimalkan fasilitas yang diberikan perusahaan seperti

penggunaan APD. Perubahan perilaku dalam penggunaan APD dapat

dilihat dari tiga aspek penggunaan APD seperti aspek frekuensi, aspek

lamanya berlangsung dan aspek intensitas.

Page 79: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

65

Pengukukuran aspek yang pertama frekuensi dapat dilihat dengan

seberapa seringnya pekerja tersebut dalam penggunaan APD, lama

berlangsung jangka waktu seorang pekerja dalam penggunaan APD.

Pekerja yang hanya menggunakan APD saat awal setelah pengarahan

dari perusahaan dapat dikatakan pekerja tersebut belum memiliki

persepsi yang baik terhadap resiko pekerjaan yang dia miliki. Serta

aspek yang terakhir adalah intensitas, aspek ini menunjukan seberapa

kuat atau lemahnya kedalaman seseorang untuk dapat terlibat dalam

perilaku yang dilakukan. Hal ini berhubungan dengan tingkat

kepentingan, semakin seorang pekerja merasa dirinya perlu dilindungi

maka keinginannya dalam penggunaan APD juga akan semakin tinggi.

Selain persepsi masa kerja dari seorang karyawan juga berpengaruh

dalam pengunaan APD. Masa kerja seorang karyawan yang semakin

lama dapat membuat seorang karyawan semakin sadar untuk

mempergunakan APD. Menurut Ravianto (1990) masa kerja sangat

mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap pekerjaan dan

lingkungan dimana dia bekerja, semakin lama dia bekerja semakin

banyak pengalamannya. Hal ini akan mempengaruhi persepsi, sikap,

melakukan pekerjaan yang lebih terkontrol. Hal ini menunjukan bahwa

semakin lama masa kerja seorang pekerja membuat karyawan semakin

memiliki persepsi yang baik terhadap manfaat penggunaan APD.

Adapun kelemahan dari penelitian ini yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian diantaranya:

1. Jumlah item yang mungkin di rasa terlalu banyak bagi subjek

sehingga menimbulkan kejenuhan dalam pengisian skala.

Page 80: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

66

2. Pemilihan subjek penelitian yang kurang selektif karena ada

sebagian subjek yang tidak dapat membaca dan menulis.

Mengakibatkan dalam pengisian skala perlu dibacakan peritemnya,

dan membutuhkan waktu yang lama.

3. Proses pengisian skala dilakukan di ruangan dalam perusahaan

sehingga subjek merasa bahwa penelitian ini akan berpengaruh

terhadap posisi mereka dalam perusahaan, meskipun sudah ada

penjelasan dari peneliti dan tidak dicantumkannya nama subjek.

4. Pemilihan kategori pada skala penggunaan alat pelindung diri.

Penggukuran perilaku lebih cocok dengan frekuensi sangat sering,

sering, jarang, tidak pernah.

Page 81: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

67

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikant antara

persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja dengan penggunaan alat

pelindung diri dengan mengendaliakn masa kerja. Hal ini berarti

semakin baik persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja yang dimiliki

oleh seorang maka semakin baik pula tingkat penggunaan alat

pelindung diri pada pekerja dan sebaliknya. Sumbangan efektif yang

diberikan oleh variabel persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja

terhadap variabel penggunaan alat pelindung diri adalah sebesar

37,94%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan di atas

dapat diajukan saran - saran sebagai berikut :

1. Bagi Pekerja

Lebih menyadari betapa pentingnya keselamatan kerja bagi diri

mereka. Hal tersebut dapat mereka lakukan dengan menaati

peraturan yang berlaku ditempat kerja, seperti penggunaan alat

pelindung diri. Selain itu, menambah pengetahuan mereka

mengenai faktor-faktor resiko dalam pekerjaan mereka, sehingga

Page 82: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

68

pekerja dapat mengurangi kemunginan mereka mengalami

kecelakaan kerja.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan agar dapat lebih mengendalikan bahaya dan upaya

penanggulangan resiko kecelakaan kerja pada pekerja. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara:

a) Memberikan pelatihan kepada karyawan sebelum mereka

diijinkan bekerja yang dapat menimbulkan potensi bahaya.

Pekerja yang berpengalaman diberikan pelatihan penyegaran

bila diperlukan.

b) Memberikan pengarahan kepada pekerja tentang pentingnya

pemakaian APD dan pentingnya keselamatan kerja.

c) Mengembangakan safety managemen dengan membuat

peraturan tentang penggunaan alat pelindung diri.

d) Pemberian sangsi kepada pekerja yang melanggar peraturan.

e) Menempelkan peringatan bahaya atau alat pelindung diri yang

harus digunakan, di pabrik.

f) Mengadakan evaluasi minimal satu tahun sekali tentang

kesehatan dan keselamatan kerja para pekerjanya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang

penggunaan alat pelindung diri dengan persepsi terhadap resiko

kecelakaan kerja disarankan untuk lebih memperhatikan faktor-

Page 83: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

69

faktor lain yang berpengaruh pada penggunaan alat pelindung diri.

Faktor-faktor tersebut seperti suhu ruangan, tempat kerja,

kebisingan, luas ruang kerja, rekan kerja, pendidikkan, sikap,

pengetahuan, kenyamanan, usia, dan pengawasan dari atasan.

Page 84: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

70

DAFTAR PUSTAKA

Alsa.A. 2011. Gambaran Disiplin Karyawan Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri. Skripsi. Medan Faktultas Psikologi Sumatra Utara.

Alsa,S. 2004. Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Kombinasinya

Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Anastasia,M. 2001. Sikap Remaja Terhadap Penyalah Gunaan Zat Ditinjau

Dari Self Efficasy Dan Pengetahuan Tentang Risiko Penyalah Gunaan Zat. Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Anhar Moh dan Bening Puspita. 2010. Pekerja Berat belum Diimbangi

Pelindung. Semarang : Suaramerdeka Anizar. 2009. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Industri.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Anoraga,P. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arinta,I.L, Aswar, S. 1993. Peran Jenis Androgini dan Konflik Peran Ganda

Pada Ibu Bekerja. Journal Psikologi. No. 2, 20-30. Azwar,S. 2000. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budiono, A,M, Jusuf. Adriana P. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan

Kesehatan Kerja. Semarang: CV. Nugraha Sentosa. Davis, K. dan Newstrom, J. 1994. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:

Erlangga. Gyek,S,A. 2005. Workers’ Perceptions of Workplace Safety and Job

Satisfaction. Internasional Journal Of Occupational Safety and Ergonomic (JOSE). Vol.11,No.3,291-302.

Himawary. 2011. Alat Pelindung Diri Di Laboratorium. Semarang:

Kompas Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Page 85: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

71

Krjogja.com. 2010. Terhantam Tutup Tabung, Pekerja Pabrik Tewas. Luthans, F.2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi. Mansor,N, Noor Huda Zakaria, Zalinawati Abdullah. 2011. Understanding

Common Dimensions Of Workplace Accident In Malaysia. Journal Business and Management.Vol.1(6) pp.22-33

Mulyanti, D. 2008. Faktor Predisponding, Enabling Dan Reinforcing

Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Norma Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Nindiasa, Ellia. 2011. Disiplin Pemakaian Alat Pelindung Diri Ditinjau Dari

Karakteristik Kepribadian. Skripsi. Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata.

Praptiningsih,A. 2011. Perilaku Membolos Ditinjau Dari Motivasi Belajar

Dan Orientasi Berprestasi. Skripsi. Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata.

Prihananto,T. 2009. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Membolos. Skripsi.

Semarang Universitas Katolik Soegijapranata. Priyanto.P, 2009. Statistika II. Semarang: Fakultas Psikologi Unika

Soegijapranata. Rakhmat,J. 2007. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Ramli,S. 2010. Sistem Managemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

OHSAS 18001. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat. Riyadina, W. 2007. Kecelakaan Kerja Dan Cidera Yang Dialami Oleh

Pekerja Industri Di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. Jurnal Kesehatan. Vol.11,No.1, 25-31

Ridley,J. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. 2006. Jakarta: Erlangga. Robin,S.2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga.

Page 86: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

72

Sarina,M.2012. Hubungan Persepsi Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Produktivitas. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara.

Saydam,G.1996. Managemen Sumber Daya Manusia Human Resource

Managemen : Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan. Siagian, S. 2008. Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi

Aksara. Sobur,A. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soekadji,S. 1983. Modifikasi Perilaku Penerapan Sehari Hari Dan

Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberty. Suma’mur,PK,1992. Keselamatan Kerja dan pecegahan Kecelakaan.

Jakarta: PT. Toko Gunung Agung. Smet,B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widia sarana

Indonesia. Utami, Septina Dwi. 2006. Hubungan Antara Pemakaian Alat Pelingdung

Tangan Dengan Kecacatan Akibat Kecelakaan Kerja di PT. Purinusa Eka Persada Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Walgito,B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. Widodo,S. Djauhar Ismail, Adi Heru Sutomo. 2005. Sikap, Dukungan

Manajemen Terhadap Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Diri, Dan Dermatitis Akibat Kerja Di PT. Elite Prestige Furniture Yogyakarta. Jurnal Lembaga Pengapdian Kepada Masyarakat. Vol.3, 37-42.

Winardi, J. 2004. Managemen Perilaku Organisasi. Jakarta : Kencana.

Page 87: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN

72

Page 88: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN A

SKALA PENELITIAN

A.1 LAMPIRAN SKALA PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI

A.2 LAMPIRAN SKALA PERSEPSI KARYAWAN

TERHADAP RESIKO KECELAKAAN KERJA

73

Page 89: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN A.1

SKALA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG

DIRI

74

Page 90: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

SKALA

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

NO PERYATAAN SS S TS STS1 Saya penggunakan APD walaupun tidak ada

pengawas.

2 Saya jarang menggunakan APD saat bekerja. 3 Saya menggunakan APD dari awal saya mulai

bekerja di perusahaan.

4 Dari awal bekerja di pabrik saya tidak menggunakan APD.

5 APD yang disediakan perusahaan nyaman saya gunakan.

6 Penggunaan masker saat bekerja membuat saya sulit bernafas.

7 Dalam lingkungan pabrik saya menggunakan APD. 8 Saya menggunakan APD hanya saat ada pengawas. 9 Setelah penyuluhan dari perusahaan mengenai

APD, saya selalu menggunakan APD.

10 Saya memakai APD hanya di minggu-minggu awal setelah penyuluhan penggunaan APD.

11 APD yang disediakan perusahaan sesuai dengan pekerjaan saya.

12 Penggunaan APD dapat menghambat kelancaran pekerjaan saya.

13 Saya menggunakan APD tanpa menunggu perintah dari atasan.

14 Saya menggunakan APD saat saya mendapat teguran.

15 Penggunaan APD saya mulai setelah 6 bulan saya bekerja.

16 Penggunaan APD saya lakukan beberapa bulan terakhir ini.

17 Penggunaan APD membuat saya lebih produktif dalam bekerja.

18 Pihak perusahaan kurang memperhatikan penggunaan APD pada pekerja.

19 Saya melepas APD hanya ketika, saya berada diluar lingkungan pabrik.

20 Saya menggunakan APD hanya sebagai formalitas. 21 Saya menggunakan APD walaupun belum

mengalami cidera.

75

Page 91: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

22 Sayang menggunakan APD saat saya sudah mengalami cidera.

23 Penggunaan APD membuat fisik saya lebih sehat dibanding teman yang tidak menggunakan.

24 APD yang disediakan perusahaan kurang cocok dengan jenis pekerjaan saya.

76

Page 92: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN A.2

SKALA PERSEPSI KARYAWAN

TERHADAP RESIKO KECELAKAAN

KERJA

77

Page 93: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

SKALA

PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP RESIKO

KECELAKAAN KERJA

NO PERYATAAN SS S TS STS1 Menurut saya kecelakaan kerja dapat dicegah. 2 Kecil kemungkinan saya mengalami kecelakaan

kerja.

3 Semakin tinggi resiko kecelakaan kerja, semakin saya lebih berhati-hati.

4 Bagi saya yang terpenting pekerjaan saya dapat selesai tepat waktu.

5 Perusahaan selalu melakukan kontrol terhadap kecelakaan kerja yang terjadi diperusahaan.

6 Perusahaan tidak berusaha mengurangi tingkat kecelakaan kerja di pabrik.

7 Saya yakin kecelakaan kerja dapat terjadi pada siapa saja.

8 Menurut saya tidak ada alat atau bahan kimia di pabrik yang dapat membuat saya mengalami kecelakaan kerja.

9 Saya berhak mendapatkan pengarahan mengenai resiko pekerjaan saya.

10 Saya tidak tau bagaimana cara mengurangi resiko kecelakaan kerja.

11 Menurut saya pihak perusahaan peduli dengan kesehatan para karyawannya.

12 Penyuluhan mengenai kecelakaan kerja hanya sebagai formalitas perusahaan.

13 Saya sangat berhati-hati dalam penggunaan mesin dan bahan kimia di pabrik.

14 Saya yakin kecelakaan kerja hanya terjadi pada orang-orang yang ceroboh.

15 Saya mampu mengontrol emosi saya sehingga dapat menggurangi resiko kecelakaan kerja.

16 Saya sulit berkonsentrasi saat bekerja, sehingga saya pernah mengalami kecelakaan kerja.

17 Saya merasa cukup puas dengan penanganan kecelakaan kerja yang ada di perusahaan saya.

18 Perusahaan kurang memperhatikan keselamatan karyawan.

78

Page 94: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

19 Saya berusaha melindungi diri saya dari kecelakaan kerja.

20 Menurut saya kecelakaan kerja berhubungan dengan faktor keberuntungan.

21 Saya nyaman dalam bekerja, karena saya selalu waspada terhadap resiko kecelakaan yang mungkin terjadi.

22 Saya akan menyalahkan pihak lain jika terjadi kecelakaan kerja terhadap diri saya.

23 Saya merasa penyuluhan yang diberikan perusahaan sangat berguna dalam menghindari kecelakaan kerja.

24 Perusahaan kurang memberikan perhatian kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja.

79

Page 95: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN B

DATA KASAR

B.1 LAMPIRAN DATA KASAR PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI

B.2 LAMPIRAN DATA KASAR PERSEPSI KARYAWAN

TERHADAP RESIKO KECELAKAAN KERJA

80

Page 96: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

81

LAMPIRAN B.1

DATA KASAR PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI

Page 97: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19 y20 y21 y22 y23 y24 1 2 4 3 2 4 4 3 4 4 1 3 4 3 4 3 2 2 4 1 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 1 3 4 3 4 3 2 2 3 1 2 3 2 1 3 3 1 4 3 4 1 4 4 4 3 4 1 4 2 2 3 2 1 4 4 4 1 1 1 4 4 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 6 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 7 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 8 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 9 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 11 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 2 3 3 12 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 13 2 1 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 14 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 15 1 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 3 3 2 16 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 17 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 3 3 18 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 19 1 1 1 1 4 1 1 1 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 20 2 2 2 1 4 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 21 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 22 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 3 3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 23 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 24 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1 2 2 3 3 2 1 3 3

82

Page 98: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 26 2 3 1 2 4 1 2 2 4 4 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 4 2 3 27 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 28 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 29 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 30 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 31 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 3 1 2 2 1 1 2 1 1 32 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 4 33 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 4 1 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 34 1 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 35 1 2 1 1 3 2 1 2 2 3 1 3 3 1 3 3 2 1 2 2 1 2 1 1 36 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 37 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 38 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 1 3 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 2 2 2 2 41 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 42 1 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 1 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 2 1 4 3 2 2 2 1 1 1 1 45 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 46 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 49 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 3 1 2 2 1 2 1 4 2

83

Page 99: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

50 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 51 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 52 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 53 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 54 2 3 2 1 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 1 2 2 1 1 2 2 1 55 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 4 1 1 2 1 2 1 1 2 56 2 3 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 57 2 3 2 1 3 1 2 1 3 3 2 1 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 58 2 3 2 1 3 1 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 3 1 59 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 60 3 4 1 1 3 1 3 1 4 1 3 1 3 1 1 4 2 1 2 1 1 3 1 1 61 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 62 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 63 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 64 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 2 65 1 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 1 4 4 4 1 66 1 3 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 3 4 2 3 67 2 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 68 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 69 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 1 70 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 3 2 1 71 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 72 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 73 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 74 1 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 1 2 3 4 3 3 3 4 3 3

84

Page 100: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

75 1 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 4 3 4 4 3 3 1 1 76 1 3 4 3 2 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 1 1 2 1 2 3 4 3 2 77 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 78 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 79 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1

85

Page 101: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y11 y12 y13 y14 y15 y17 y18 y19 y20 y21 y241 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 1 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 1 2 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 3 1 4 2 2 3 1 4 4 4 1 4 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 5 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 7 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 8 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 9 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2

10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 11 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 12 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 13 1 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 14 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 1 1 2 15 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 16 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 17 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 18 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 19 1 1 1 4 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2 1 4 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 21 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 22 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 3 3 1 1 2 2 1 2 23 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 2 24 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3

86

Page 102: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

25 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 26 3 1 2 4 1 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 27 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 28 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 29 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 2 3 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 2 2 1 1 1 32 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 4 33 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 4 1 2 2 2 1 2 1 1 34 4 1 1 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 1 1 1 35 2 1 1 3 2 1 2 2 1 3 3 1 3 2 1 2 2 1 1 36 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 37 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 38 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 41 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 42 2 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 1 1 45 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 46 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 1 49 3 3 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2

87

Page 103: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

50 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 52 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 53 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 54 3 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 55 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 56 3 3 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 57 3 2 1 3 1 2 1 3 2 1 3 1 2 3 3 2 2 2 1 58 3 2 1 3 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 59 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 60 4 1 1 3 1 3 1 4 3 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 61 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 62 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 63 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 64 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 65 3 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 4 1 66 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 3 3 67 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 68 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 69 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 1 70 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 71 1 4 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 73 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 74 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 4 3 3 3 3

88

Page 104: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

89

75 3 2 1 2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 4 3 4 4 3 1 76 3 4 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 1 2 3 2 77 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 78 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 79 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1

Page 105: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN B.2

DATA KASAR PERSEPSI KARYAWAN

TERHADAP RESIKO KECELAKAAN

KERJA

90

Page 106: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 1 1 2 1 3 1 2 1 2 3 3 3 4 2 2 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 2 1 3 1 2 1 2 3 4 3 4 2 2 2 4 3 3 1 3 2 2 3 4 3 1 4 1 4 1 4 1 2 1 2 1 4 2 4 4 1 1 4 1 2 1 2 1 4 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 5 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 4 3 3 3 6 1 4 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 7 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 8 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 9 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3

10 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 11 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 12 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 3 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 13 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 14 1 2 1 3 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 4 15 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 4 16 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 3 17 1 1 2 2 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 2 1 3 2 18 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 19 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 20 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 4 21 2 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 4 22 1 2 1 2 1 1 1 3 2 2 4 3 2 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 4 23 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2

91

Page 107: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

24 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 25 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 1 26 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 3 27 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 2 3 28 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 3 1 3 2 1 2 1 3 29 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 30 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 31 2 3 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 3 1 2 2 2 3 32 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 33 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 34 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 35 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 3 1 36 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 4 1 1 2 39 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 40 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 3 2 2 2 41 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 42 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 45 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1

92

Page 108: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

49 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 50 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 52 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 1 3 3 2 2 3 1 3 3 3 53 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 54 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 55 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 1 56 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 57 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 58 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 59 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 4 61 3 3 2 3 1 3 1 2 1 3 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 62 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 63 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 3 1 1 2 2 2 64 1 1 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 65 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 66 2 1 2 2 2 3 1 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 67 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 68 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 69 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 70 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 4 1 4 3 2 1 71 4 1 2 4 1 1 4 2 1 1 1 4 2 2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 73 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1

93

Page 109: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

74 1 2 2 2 3 3 1 3 2 2 1 4 1 2 1 1 1 3 2 3 3 3 2 2 75 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 76 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 77 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 78 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 79 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 1 3 1 3 2 3

94

Page 110: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x20 x22 x231 1 2 1 3 1 2 3 3 3 4 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 3 4 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 1 4 1 4 1 4 1 2 1 4 2 4 4 1 1 4 2 2 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 5 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 3 3 6 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 7 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 10 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 11 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 1 2 2 12 1 2 2 2 3 2 1 1 1 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 13 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 14 1 2 1 3 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1 2 1 2 1 15 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 16 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 17 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 3 18 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 19 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 21 2 2 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 22 1 2 1 2 1 1 2 2 4 3 2 1 1 2 3 1 1 1 2

95

Page 111: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

23 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 24 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 4 2 25 3 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 26 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 27 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 1 2 28 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 29 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 30 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 31 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 1 2 2 32 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 33 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 34 1 2 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 35 1 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 36 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 37 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 39 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 40 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 42 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 45 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

96

Page 112: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

48 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 49 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 50 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 2 1 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 52 2 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 2 1 3 3 2 3 3 3 53 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 54 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 55 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 56 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 57 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 58 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 59 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 1 1 3 61 3 3 2 3 1 3 1 3 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 62 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 63 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 2 2 64 1 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 65 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 66 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 67 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 69 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 70 4 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3 2 71 4 1 2 4 1 1 1 1 1 4 2 2 1 1 1 1 1 1 2 72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

97

Page 113: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

98

73 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 74 1 2 2 2 3 3 2 2 1 4 1 2 1 1 1 3 3 3 2 75 1 1 1 1 1 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 76 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 77 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 78 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 79 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 3 3 2

Page 114: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN C

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

C.1 LAMPIRAN UJI VALIDITAS DAN

RELIABILITAS SKALA PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI

C.2 LAMPIRAN UJI VALIDITAS DAN

RELIABILITAS SKALA PERSEPSI KARYAWAN

TERHADAP RESIKO KECELAKAAN KERJA

99

Page 115: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN C.1

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

100

Page 116: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Reliability

Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Putaran 1

Case Processing Summary

79 100,00 ,0

79 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,850 24

Cronbach'sAlpha N of Items

Scale Statistics

47,42 74,836 8,651 24Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

45,75 72,525 ,185 ,85145,14 67,814 ,473 ,84245,38 68,392 ,468 ,84345,68 67,655 ,571 ,83945,29 68,953 ,364 ,84745,44 68,968 ,403 ,84545,54 67,097 ,646 ,83745,59 66,911 ,619 ,83745,33 68,429 ,456 ,84345,43 71,069 ,216 ,85245,47 69,534 ,443 ,84445,48 67,535 ,541 ,84045,25 69,115 ,397 ,84545,48 67,766 ,484 ,84245,42 70,528 ,349 ,84745,33 74,095 -,002 ,86145,49 69,356 ,375 ,84645,53 66,791 ,644 ,83745,47 69,688 ,415 ,84545,54 68,226 ,496 ,84245,63 69,210 ,478 ,84345,20 70,471 ,246 ,85145,27 70,454 ,278 ,85045,46 69,661 ,335 ,847

y1y2y3y4y5y6y7y8y9y10y11y12y13y14y15y16y17y18y19y20y21y22y23y24

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

101

Page 117: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Reliability Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Putaran 2 Case Processing Summary

79 100,00 ,0

79 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,867 19

Cronbach'sAlpha N of Items

Scale Statistics

37,30 59,265 7,698 19Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

35,03 52,948 ,476 ,86035,27 53,608 ,458 ,86135,57 52,659 ,591 ,85635,18 54,353 ,333 ,86735,33 53,403 ,458 ,86135,43 52,402 ,643 ,85435,48 51,868 ,653 ,85435,22 53,940 ,418 ,86335,35 54,950 ,398 ,86335,37 52,338 ,580 ,85635,14 54,352 ,377 ,86435,37 52,722 ,503 ,85935,30 55,368 ,352 ,86535,38 54,700 ,343 ,86635,42 51,734 ,682 ,85335,35 54,975 ,381 ,86435,43 53,069 ,524 ,85935,52 54,304 ,471 ,86135,34 54,407 ,353 ,865

y2y3y4y5y6y7y8y9y11y12y13y14y15y17y18y19y20y21y24

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

102

Page 118: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN C.2

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA

PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP RESIKO

KECELAKAAN KERJA

103

Page 119: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Reliability Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

Putaran 1 Case Processing Summary

79 100,00 ,0

79 100,0

ValidExcluded a

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,829 24

Cronbach'sAlpha N of Items

Scale Statistics

44,52 55,381 7,442 24Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

42,71 51,081 ,424 ,82142,52 50,330 ,447 ,82042,67 51,352 ,353 ,82442,56 49,788 ,444 ,82042,90 52,451 ,321 ,82542,82 51,968 ,309 ,82642,85 52,900 ,215 ,82942,54 52,995 ,258 ,82742,67 51,019 ,447 ,82042,66 50,151 ,517 ,81742,70 50,163 ,498 ,81842,34 49,741 ,405 ,82242,51 52,356 ,315 ,82542,75 50,986 ,380 ,82342,90 51,400 ,416 ,82242,65 51,360 ,388 ,82342,76 51,467 ,364 ,82342,73 49,582 ,546 ,81642,70 52,778 ,228 ,82942,84 49,832 ,521 ,81742,59 52,090 ,253 ,82842,67 50,070 ,539 ,81742,67 50,865 ,465 ,82042,24 53,031 ,093 ,841

x1x2x3x4x5x6x7x8x9x10x11x12x13x14x15x16x17x18x19x20x21x22x23x24

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

104

Page 120: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Reliability Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

Putaran 2 Case Processing Summary

79 100,00 ,0

79 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,840 19

Cronbach'sAlpha N of Items

Scale Statistics

34,85 42,361 6,509 19Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

33,04 38,806 ,393 ,83432,85 38,002 ,436 ,83233,00 38,923 ,338 ,83732,89 37,666 ,419 ,83333,23 39,794 ,318 ,83733,15 39,002 ,350 ,83633,00 38,667 ,428 ,83332,99 37,449 ,559 ,82633,03 37,794 ,496 ,82932,67 37,224 ,420 ,83432,84 39,703 ,312 ,83733,08 38,379 ,392 ,83433,23 38,665 ,442 ,83232,97 38,999 ,364 ,83533,09 39,287 ,316 ,83833,06 36,906 ,592 ,82433,16 37,191 ,558 ,82633,00 37,769 ,529 ,82833,00 38,564 ,441 ,832

x1x2x3x4x5x6x9x10x11x12x13x14x15x16x17x18x20x22x23

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

105

Page 121: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN D

TOTAL NILAI DATA ITEM PENELITIAN

VALID

106

Page 122: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

No Penggunaan APD

Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja Masa Kerja

1 60 45 30 2 59 49 24 3 57 44 45 4 35 44 62 5 41 38 20 6 22 27 54 7 42 40 46 8 40 35 35 9 38 32 48

10 34 34 55 11 40 31 48 12 44 33 57 13 52 34 51 14 30 28 60 15 28 23 60 16 29 24 60 17 38 28 60 18 46 35 50 19 28 25 35 20 35 34 44 21 27 27 30 22 33 33 58 23 28 25 48 24 45 38 34 25 41 39 12 26 47 33 61 27 24 39 72 28 31 30 20 29 42 44 48 30 40 42 50 31 31 37 30 32 30 29 24 33 30 37 30 34 34 26 24 35 34 33 31 36 46 42 24 37 39 40 30 38 31 27 28 39 38 44 24

107

Page 123: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

40 32 38 32 41 29 33 30 42 31 32 24 43 38 38 24 44 34 37 24 45 33 38 24 46 22 19 36 47 35 37 36 48 35 39 20 49 32 32 44 50 39 40 13 51 45 38 46 52 50 49 36 53 39 35 23 54 32 30 39 55 29 25 30 56 40 36 44 57 38 33 60 58 36 34 34 59 37 40 36 60 35 36 40 61 41 41 46 62 40 37 47 63 35 34 37 64 36 32 60 65 41 45 39 66 37 29 42 67 44 34 42 68 25 20 46 69 42 41 36 70 35 45 40 71 34 32 48 72 38 37 60 73 34 35 50 74 52 39 35 75 42 25 44 76 44 26 32 77 35 35 58 78 38 36 48 79 44 43 64

108

Page 124: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN E

UJI ASUMSI

E.1 LAMPIRAN UJI NORMALITAS

E.2 LAMPIRAN UJI LINEARITAS

109

Page 125: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN E.1

UJI NORMALITAS

110

Page 126: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

79 79 7934,85 37,30 40,396,509 7,698 13,570,078 ,086 ,083,051 ,086 ,083

-,078 -,050 -,067,690 ,764 ,734,727 ,603 ,654

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

PersepsiTerhadap

ResikoKecelakaan

Kerja

PenggunaanAlat Pelindung

Diri (APD) Masa Kerja

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Graph

5040302010

Persepsi Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

14

12

10

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 34.85Std. Dev. = 6.509N = 79

111

Page 127: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Graph

6050403020

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

20

15

10

5

0

Freq

uenc

y

Mean = 37.3Std. Dev. = 7.698N = 79

112

Page 128: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Graph

8070605040302010

Masa Kerja

14

12

10

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 40.39Std. Dev. = 13.57N = 79

113

Page 129: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN E.2

UJI LINEARITAS

114

Page 130: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Curve Fit

Model Description

MOD_1Penggunaan Alat PelindungDiri (APD)LinearQuadraticCubicPersepsi Terhadap ResikoKecelakaan KerjaIncluded

Unspecified

,0001

Model Name1Dependent Variable

123

Equation

Independent Variable

ConstantVariable Whose Values Label Observations inPlots

Tolerance for Entering Terms in Equations

Case Processing Summary

79000

Total CasesExcluded Casesa

Forecasted CasesNewly Created Cases

N

Cases with a missing value in anyvariable are excluded from the analysis.

a.

Variable Processing Summary

79 79

0 0

0 0

0 00 0

Number of Positive Values

Number of ZerosNumber of Negative Values

User-MissingSystem-Missing

Number of MissingValues

PenggunaanAlat Pelindung

Diri (APD)

DependentPersepsiTerhadap

ResikoKecelakaan

Kerja

IndependentVariables

115

Page 131: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

60

50

40

30

20

50403020

Persepsi Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja

CubicQuadraticLinearObserved

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

,381 47,349 1 77 ,000 11,869 ,730,384 23,724 2 76 ,000 21,489 ,148 ,008,384 23,724 2 76 ,000 21,489 ,148 ,008 ,000

EquationLinearQuadraticCubic

R Square F df1 df2 Sig.Model Summary

Constant b1 b2Parameter Estimates

b3

The independent variable is Persepsi Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja.

116

Page 132: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

LAMPIRAN F

UJI HIPOTESIS

117

Page 133: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

Partial Corr Correlations

1,000 ,616. ,000

0 76,616 1,000,000 .

76 0

CorrelationSignificance (1-tailed)dfCorrelationSignificance (1-tailed)df

Persepsi TerhadapResiko Kecelakaan Kerja

Penggunaan AlatPelindung Diri (APD)

Control VariablesMasa Kerja

PersepsiTerhadap

ResikoKecelakaan

Kerja

PenggunaanAlat Pelindung

Diri (APD)

118

Page 134: 08.40.0071 Elisabeth Dianingtyas H

119

LAMPIRAN G

SURAT PENELITIAN