08 bab viii peran serta masyarakat

Upload: indra-yuwono

Post on 03-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

peran serta masyarakat

TRANSCRIPT

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 1

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    BAB 8 PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

    KSN HUTAN LINDUNG BUKIT BATABUH DAN TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH

    Masyarakat dalam hal ini didefinisikan orang, termasuk di dalamnya korporasi dan

    kelompok di luar korporasi. Masyarakat yang terlibat dalam penataan ruang sangat

    kontekstual, tergantung jenis dan tingkatan perencanaan. Kriteria masyarakat yang

    terlibat:

    a. Merupakan bagian dari stakeholder dasar

    b. Merupakan pihak yang menjadi bagian dari stakeholder profesional

    c. Merupakan pihak yang memiliki posisi sebagai pengambil keputusan dan kebijakan

    d. Merupakan pihak yang memiliki posisi sebagai pemerhati, memiliki kepakaran dan

    kepedulian terhadap isu yang dibahas

    e. Merupakan pihak yang terkena dampak dari pelaksanaan kegiatan yang

    direncanakan

    Masyarakat yang terlibat dan dilibatkan harus mewakili semua kelompok kepentingan

    dengan komposisi yang proporsional termasuk juga kepentingan kelompok yang

    terpinggirkan.

    8.1. HAK MASYARAKAT

    Paradigma pembangunan yang melibatkan masyarakat diarahkan dapat menghormati hak

    seseorang dapat terlindungi tanpa menghambat inovasi dan kreatifitasnya. Penerapan

    prinsip-prinsip penataan ruang dalam pembangunan wilayah sangat relevan dalam rangka

    mewujudkan pembangunan wilayah yang sistemik dan terintegrasi. Keberadaan ruang

    yang terbatas dan pemahaman masyarakat yang berkembang terhadap pentingnya

    penataan ruang, sehingga diperlukan penyelenggaraan penataan ruang yang transparan,

    efektif, dan partisipatif agar terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif, dan

    berkelanjutan.

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 2

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    Seiring dengan demokratisasi yang menjadi tuntutan bersama masyarakat Indonesia

    dalam rangka mewujudkan masyarakat yang madani (civil society), maka hal ini pun tidak

    luput berimbas terhadap proses perencanaan tata ruang. Berdasarkan hal tersebut, guna

    mewujudkan peran masyarakat yang seutuhnya, maka proses pelibatan masyarakat tidak

    boleh berhenti sampai pada tahap yang hanya bersifat konsultasi dan sosialisasi, akan

    tetapi harus terlihat jelas bahwa aspirasi masyarakat terrefleksi dalam proses

    perencanaan tata ruang. Hak, kewajiban dan peran masyarakat dalam penataan ruang

    merupakan salah satu pendukung kinerja penataan ruang.

    Pengaturan penataan ruang merupakan upaya pembentukan landasan hukum bagi

    Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Pembinaan

    penataan ruang perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja penataan

    ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

    Penataan ruang adalah menata perilaku orang yang memiliki dan/ atau menggunakan

    ruang, sehingga subjek penataan ruang adalah orang dan ruang.

    Masyarakat hendaknya didudukkan sebagai subjek penataan ruang yang aktif mulai dari

    taha perencanaan, pembangunan, sampai kontrol dan pengawasan penataan ruang. Dalam

    penataan ruang, setiap orang berhak untuk:

    a. Mengetahui rencana tata ruang

    b. Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang

    c. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat

    pelakasanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang

    d. Mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang

    tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya

    e. Mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak

    sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang

    f. Mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin

    apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang

    menimbulkan kerugian.

    Dalam rangka mewujudkan hak masyarakat untuk mengetahui rencana tata ruang, maka

    rencana tata ruang KSN Hutan Lindung Bukit Batabuh akan diundangkan dan dimuat

    dalam Peraturan Presiden sebagai satuan utuh dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 3

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    Pemerintah Nasional, Provinsi dan Kabupaten juga berkewajiban mengumumkan atau

    menyebarluaskan rencana tata ruang yang telah ditetapkan pada tempat-tempat yang

    memungkinkan masyarakat mengetahui dengan mudah.

    Pelaksanaan hak masyarakat dalam menikmati ruang termasuk pertambahan nilai ruang

    sebagai akibat penataan ruang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundanganundangan atau kaidah yang berlaku. Pemerintah berkewajiban melakukan

    pembinaan, menyebarkan informasi dan memberikan penjelasan kepada masyarakat

    tentang ketentuan peraturan perundangan-undangan atau kaidah yang berlaku.

    Hak memperoleh penggantian yang layak atas kerugian terhadap perubahan status semula

    yang dimiliki oleh masyarakat sebagai akibat pelaksanaan rencana tata ruang

    diselenggarakan dengan cara musayawarah antara pihak yang berkepentingan. Dalam hal

    tidak tercapainya kesepakatan mengenai penggantian yang layak tersebut, maka

    penyelesaian dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    8.2 KEWAJIBAN MASYARAKAT

    Dalam pemanfaatan ruang, masyarakat juga wajib menaati rencana tata ruang yang telah

    ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten guna menciptakan tertib pemanfaatan ruang.

    Dalam kegiatan pemanfaatan ruang, masyarakat harus memanfaatkan ruang sesuai

    dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang. Masyarakat wajib mematuhi

    ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan.Kegiatan penataan ruang

    yang berkelanjutan membutuhkan dukungan dari masyarakat. Dalam kegiatan penataan

    ruang masyarakat juga wajib untuk:

    a. Mentaati RTR KSN Hutan Lindung Bukit Batabuh dan Sekitarnya yang telah

    ditetapkan

    b. Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin

    c. Memberikan akses terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai

    dengan KSN Hutan Lindung Bukit Batabuh dan Sekitarnya

    d. Menerapkan kaidah dan aturan pemanfaatan ruang yang dipraktekkan masyarakat

    secara turun temurun dengan memperhatikan faktor-faktor daya dukung

    lingkungan, estetika lingkungan, lokasi, dan struktur pemanfaatan ruang, serta

    dapat menjamin pemanfaatan ruang yang serasi, selaras, dan seimbang.

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 4

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    Pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang silaksanakan dengan mematuhi

    dan menerapkan kriteria, kaidah, baku mutu, dan aturan-aturan penataan ruang yang

    ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.

    8.3 PERAN MASYARAKAT

    Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan peran

    masyarakat. Peran masyarakat dalam penataan ruang meliputi:

    1. Fungsi dan peran dalam penyusunan rencana tata ruang

    2. Fungsi dan peran dalam pemanfaatan ruang

    3. Fungsi dan peran dalam pengendalian pemanfaatan ruang

    Peran masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Kuantan

    Singingi dapat berbentuk:

    a. Pemberian masukan untuk menentukan arah pengembangan wilayah yang akan

    dicapai

    b. Pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan termasuk bantuan

    untuk memperjelas hak atas ruang wilayah, termasuk perencanaan tata ruang

    kawasan

    c. Pemberian masukan dalam merumuskan perencanaan tata ruang wilayah

    kabupaten

    d. Pemberian informasi, saran, pertimbangan atau pendapat dalam penyusunan

    strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten

    e. Pengajuan keberatan terhadap rancangan KSN Hutan Lindung Bukit Batabuh dan

    Sekitarnya

    f. Kerja sama dalam penelitian dan pengembangan dan atau bantuan tenaga ahli.

    Peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang wilayah KSN Hutan Lindung Bukit Batabuh

    dan Sekitarnya dapat berbentuk:

    a. Pemanfaantan ruang daratan dan ruang udara berdasarka peraturan perundang-

    undangan, agama, adat atau kebiasaan yang berlaku

    b. Bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan wujud struktural dan

    pola pemanfaatan ruang di kawasan perkotaan dan perdesaan

    c. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasarkan rencana tata ruang yang

    telah ditetapkan

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 5

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    d. Konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya untuk

    tercapainya pemanfaatan ruang kawasan yang berkualitas

    e. Perubahan atau konvensi pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana rinci tata

    ruang kawasan

    f. Pemberian usulan dalam penentuan lokasi dan bantuan teknik dalam pemanfaatan

    ruang

    g. Kegiatan menjaga memelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan

    kawasan.

    Peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayah KSN Hutan Lindung

    Bukit Batabuh dan Sekitarnya dapat berbentuk:

    a. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang wilayah KSN Hutan Lindung Bukit

    Batabuh dan Sekitarnya, termasuk pemberian informasi atau laporan pelaksanaan

    pemanfaatan ruang

    b. Bantuan pemikiran atau pertimbangan untuk penertiban kegiatan pemanfaatan

    ruang dan peningkatan kualitas pemanfaatan ruang.

    Tata cara peran masyarakat dalam penataan ruang wilayah KSN Hutan Lindung Bukit

    Batabuh dan Sekitarnya dilaksanakan dengan pemberian saran pertimbangan, pendapat,

    tanggapan, keberatan, masukan terhadap informasi tentang arah pengembangan, potensi

    dan masalah serta rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah KSN Hutan Lindung Bukit

    Batabuh dan Sekitarnya. Penyampaian saran, pertimbangan, pendapat, tanggapan,

    keberatan atau masukan dilakukan secara lisan atau tertulis kepada Tim Penyusun RTR

    KSN Hutan Lindung Bukit Batabuh dan Sekitarnya di Pemerintah Pusat.

    Tata cara peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang KSN Hutan Lindung Bukit Batabuh

    dan Sekitarnya dilakuakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Pelaksanaan peran serta masyarakat sebagaimana dikoordiasi oleh Presiden, Gubernur

    dan Bupati termasuk pengaturannya pada tingkat kecamatan sampai dengan desa. Peran

    serta masyarakat dilakukan secara tertib sesuai dengan rencana tata ruang yang telah

    ditetapkan.

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 6

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    Masyarakat dapat memperoleh informasi penataan ruang dan rencana tata ruang secara

    mudah dan cepat, melalui media cetak, media elektronik atau forum pertemuan.

    Masyarakat dapat memprakarsai upaya peningkatan tata laksana hak dan kewajiban

    masyarakat dalam penataan ruang melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, atau

    pelatihan untuk tercapainya tujuan penataan ruang. Pemerintah menyelenggarakan

    pembinaan untuk menumbuhkan serta mengembangkan kesadaran memberdayakan dan

    meningkatkan tanggung jawab masyarakat dalam penataan ruang.

    1. Peran Masyarakat dalam Tiap Aspek Penyelenggaraan Penataan Ruang

    Dalam penyusunan RTR Presiden, wakil masyarakat yang dilibatkan dari instansi

    terkait antara lain BAPPEDA, Dinas PU, Kantor Pertambangan dan Energi, Dinas

    Kehutanan, Dinas Pertanian dan dinas-dinas lainnya termasuk wakil masyarakat

    kecamatan dan desa, LSM dan universitas, asosiasi pengusaha yang ada pada Provinsi

    Riau, Prov. Sumbar, Prov. Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri

    Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Tebo, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten 50

    koto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah datar, Kabupaten Indragiri Hilir dan

    Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

    Pengaturan mengenai peran masyarakat dalam penataan ruang bukan sekedar untuk

    memenuhi amanat UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang terutama pasal 65

    (1) yang menjelaskan bahwa penyelenggaraan penataan ruang dilakukan dengan

    melibatkan masyarakat. Lebih jauh, pengaturan terhadap peran masyarakat dalam

    penyelenggaraan penataan lebih dilakukan untuk dua tujuan besar, yaitu:

    a. Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang lebih berkualitas, dan

    b. Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui peran masyarakat dalam

    penyelenggaraan penataan ruang.

    2. Peran Masyarakat dalam Aspek Pengaturan

    Pengaturan tentang tata cara dan bentuk peran masyarakat dalam penataan ruang

    diperlukan untuk memastikan bahwa peran masyarakat dalam proses perencanaan

    dapat diakhiri dan disahkan dalam bentuk produk hukum yang mengikat, atau dengan

    kata lain berperan dalam proses penyusunan produk hukum yang mewadahi NSPM

    penataan ruang yang dihasilkan. Proses pengaturan tersebut melalui tahapan

    pengusulan/pengajuan rancangan, pembahasan rancangan dan proses

    penetapan/pengesahan.

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 7

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    3. Peran Masyarakat dalam Aspek Pembinaan

    Konsep pembinaan penyelenggaraan penataan ruang sangat terbuka bagi adanya peran

    masyarakat secara aktif. Dalam lingkup ini, masyarakat berperan untuk membantu

    upaya pemerintah secara aktif dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat secara

    lebih luas melalui dua bentuk, yaitu:

    a. Masyarakat yang berperan pasif sebagai objek pembinaan yang dilakukan oleh

    pemerintah maupaun kelompok masyarakat lainnya

    b. Masyarakat berperan aktif sebagai pelaku pembina terhadap masyarakat lainnya,

    yang tentunya merupakan masyarakat yang dianggap telah dapat memenuhi

    syarat tertentu

    4. Peran Masyarakat dalam Aspek Pelaksanaan

    Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui

    pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian

    pemanfaatan ruang.

    Berdaarkan Peraturan Pemerintah No 69/1996 peran masyarakat dalam proses

    perencanaan tata ruang dapat berbentuk:

    a. Pemberian masukan untuk menentukan arah pengembangan wilayah yang akan

    dicapai

    b. Pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan termasuk bantuan

    untuk memperjelas hak atas ruang wilayah

    c. Pemberian informasi, saran, pertimbangan, pendapat, tanggapan, keberatan, dalam

    penyusunan strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah KSN Hutan Lindung

    Bukit Batabuh dan Sekitarnya

    Peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dapat berbentuk:

    1. Bantuan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan struktur dan pola ruang

    wilayah

    2. Menyelenggarakan kegiatan pembangunan berdasarkan rencana tata ruang yang

    telah ditetapkan

    3. Konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber dayaalam lainnya untuk

    tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas

    4. Pemberian masukan untuk penetapan lokasi pemanfaatan ruang

    5. Menjaga, memelihara dan meningkatkan kelestarian lingkungan

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 8

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    Peran masyarakat dalam Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dapat berbentuk:

    1. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang wilayah KSN Hutan Lindung Bukit

    Batabuh dan Sekitarnya termasuk pemberian informasi atau laporan pelaksanaan

    pemanfaatan ruang

    2. Bantuan pemikiran atau pertimbangan untuk penertiban kegiatan pemanfaatan

    ruang dan peningkatan kualitas pemanfaan ruang.

    5. Peran Masyarakat dalam Aspek Pengawasan

    Peran masyarakat dalam aspek pengawasan mencakup beberapa hal, antara lain:

    1. Memantau dan mengevaluasi proses pembuatan aturan mengenai

    penyelenggaraan penataan ruang dan kualitas aturan yang dihasilkan

    2. Memantau dan mengevaluasi proses penyusunan rencana tata ruang yang

    dihasilkan, memproses pemanfaatan ruang, dan proses implementasi instrumen

    pengendalian pemanfaatan ruang

    3. Memantau dan mengevalluasi proses pembinaan serta materi pembinaan

    penataan ruang

    4. Melaporkan dasil pemantauan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan penataan

    ruang tersebut.

    8.4 JENIS DAN TINGKATAN PERAN MASYARAKAT

    Peran masyarakat terbagi dalam beberapa jenis dan tingkatan, seperti:

    a. Memberikan informasi kepada masyarakat

    b. Mendapatkan informasi/masukan dari masyarakat

    c. Komunikasi/dialog dua arah untuk pengambilan keputusan bersama

    d. Kemitraan pemerintah dengan masyarakat dalam bekerjasama dan

    bertanggungjawab bersama untuk pencapaian tujuan

    Pertimbangan pemilihan jenis peran masyarakat:

    a. Kebutuhan pencapaian tujuan pelibatan masyarakat

    b. Lingkup wilayah penyelenggaraan penataan ruang (nasional, provinsi,

    kabupaten)

    c. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan (kegiatan yang berlangsung secara terus

    menerus atau kegiatan yang bersifat temporer)

    Prasyarat dalam penyelenggaraan peran masyarakat dalam penataan ruang

    mencakup:

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 9

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    a. Software yang meliputi:

    (1) Adanya peraturan perundangan yang jelas

    (2) Perlunya pemilihan media peran serta masyarakat yang tepat

    (3) Adanya fasilitator atau mediator yang tepat, netral dan akuntabel

    (4) Adanya input yang memadai bagi setiap stakeholder yang terlibat

    (5) Adanya kejelasan output dan tindak lanjut

    b. Organware yaitu kelengkapan kelembagaan peran masyarakat dalam

    penyelenggaraan penataan ruang

    c. Humanware yaitu kapasitas kemampuan aparat pemerintah dan masyarakat

    8.5 TATA CARA PERAN MASYARAKAT

    Tata cara dilakukan dengan berbagai teknik sesuai dengan bentuk dan jenis peran

    masyarakat yang dipilih dengan dasar pertimbangan:

    1. Tujuan keterlibatan masyarakat yang hendak dicapai

    2. Jumlah masyarakat yang akan dilibatkan

    3. Kemampuan teknis masyarakat serta tingkat ketertarikan dan kepedulian

    masyarakat

    4. Kompleksitas kegiatan, jenis dan jangkauan informasi yang akan disampaikan

    5. Sumber daya yang tersedia (biaya, waktu, staf dan keahlian)

    Teknik peran masyarakat dapat berbentuk sebagai berikut:

    1. Untuk menyampaikan informasi, melalui media massa, brosur, leaflet, surat

    edaran, bulletin, jurnal, buku, kegiatan pameran

    2. Untuk mendapatkan informasi/masukan/saran/komentar, melalui kotan aduan,

    pengisian kuesioner, wawancara

    3. Untuk membangun dialog atau komunikasi dua arah antara pemerintah dengan

    masyarakat dalam rangka pengambilan keputusan bersama, melalui pembangunan

    jejaring, kelompok kerja

    4. Untuk membangun kemitraan dengan masyarakat, melalui pembentukan satuan

    kerja, pembentukan steering committee, pembentukan forum delegasi

    8.6 KENDALA PELAKSANAANPERAN MASYARAKAT

    Dalam penataan ruang pelaksanaan peran masyarakat juga mengalami berbagai

    kendala yang harus diperhatikan, seperti:

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 10

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    1. Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai penataan ruang serta kurangnya

    konsistensi dan komitmen masyarakat untuk terus terlibat dalam proses penataan

    ruang.

    2. Persepsi yang berbeda mengenai hak dan kewajiban dari masyarakat seringkali

    menghadirkan konflik pemanfaatan ruang dan cenderung merugikan kepentingan

    public.

    3. Tata cara penyampaian aspirasi agar berbagai kepentingan seluruh masyarakat

    dapat terakomodasi secara adil, efektif, dan seimbang.

    4. Kurang terbukanya para pelaku pembangunan dalam menyelenggarakan proses

    penataan ruang yang menganggap masyarakat sekedar objek pembangunan.

    5. Walaupun pengertian peran serta masyarakat sudah menjadi kepentingan

    bersama, akan tetapi dalam prakteknya masih terdapat pemahaman yang tidak

    sama.

    6. Kurang optimalnya kemitraan atau sinergi antara swasta dan masyarakat dalam

    penyelenggaraan penataan ruang.

    7. Persoalan yang dihadapi dalam hal perencanaan partisipatif saat ini antara lain

    panjangnya proses pengambilan keputusan.

    8.7 PEMBINAAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

    Upaya penataan ruang dalam mendukung pembangunan KSN Hutan Lindung Bukit

    Batabuh dan Sekitarnya akan efektif dan efisien apabila prosesnya dilakukan secara

    terpadu dengan seluruh pelaku pembangunan (stakeholder) di wilayah setempat. Hal ini

    sejalan dengan perkembangan era otonomi daerah yang mengedepankan Pemerintah

    Pusat sebagai fasilitator dengan mendorong peningkatan pelayanan publik dan

    pengembangan kreatifitas serta pelibatan masyarakat dan juga aparatur pemerintah

    daerah. Upaya untuk mendorong peran masyarakat dalam penataan ruang, antara lain:

    1. Mendorong proses penyususnan kebijakan yang berlaku akan berdampak positif

    untuk masyarakat dan tidak menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak.

    2. Melakukan berbagai konsultasi publik atas produk tata ruang dalam berbagai

    tingkatan dan kesempatan kepada stakeholder seperti DPRD, LSM/Organisasi

    Masyarakat, Pemda.

    3. Mendorong public awareness melalui pendidikan publik seperti dialog di TV dan

    radio, iklan layanan masyarakat di TV dan radio, tulisan diberbagai media massa.

  • MATERI TEKNIS Penyusunan RTR KSN HL. Bukit Batabuh dan TN. Bukit Tigapuluh, 2013

    VIII- 11

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Gedung Ditjen SDA & Ditjen Penataan Ruang Lt.3 Telepon/Fax : 021-7231611 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110. http://penataanruang.pu.go.id

    Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih memberikan kontribusi terhadap tata

    ruang wilayah yang akan disusun

    4. Meningkatkan public service sehingga proses penataan ruang dapat berjalan lebih

    lancar

    5. Mendorong eksistensi dan efektifitas penataan ruang di daerah seperti BKPRD,

    forum perkotaan, organisasi POKMAS supaya bekerja seoptimal mungkin.

    Pembinaan peran masyarakat dilakukan pemerintah untuk menumbuahkan serta

    mengembangkan kesadaran, memberdayakan dan meningkatkan tanggung jawab

    masyarakat dalam penataan ruang. Pembinaan tersebut dapat dilakukan oleh instansi

    berwenang dengan cara:

    1. Memberikan dan menyelenggarakan penyuluhan, bimbingan, dorongan,

    pengayoman, pelayanan, bantuan teknik, bantuan hukum, pendidikan dan taua

    pelatihan

    2. Menyebarluaskan semua informasi mengenai proses penataan ruang kepada

    masyarakat secara terbuka

    3. Mengumumkan dan menyebarluaskan rencana tata ruang kepada masyarakat

    4. Menghormati hak yang dimiliki masyarakat

    5. Memberikan penggantian yang layak kepada masyarakat atas kondisi yang

    dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan

    rencana tata ruang

    6. Melindungi hak masyarakat untuk berperan dalam proses perencanaan tata ruang,

    menikmati pemanfaatan ruang yang berkualitas dan pertambahan nilai ruang

    akibat rencana tata ruang yang ditetapkan serta dalam menaati rencana tata ruang

    7. Memperhatikan dan menindaklanjuti saran, usul ataupun keluhan dari masyarakat

    dalam rangka peningkatan mutu penataan ruang.