bab. viii peran akhlak dalam membangun kepribadian muslim

24
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PERAN AKHLAK DALAM MEMBANGUN KEPRIBADIAN MUSLIM BAB IX Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam Dosen : Wahyu Fajar Nugraha., MA Disusun Oleh : Kelompok VIII 1. Desen Caniansyah (13040007) 2. Firda Agnesia Asihanti (13040055) 3. Latif Yudha Arditama (13040021)

Upload: latifyudhaarditama

Post on 28-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Smt 1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERAN AKHLAK DALAM MEMBANGUN KEPRIBADIAN MUSLIM

BAB IX

Mata Kuliah : Pendidikan Agama IslamDosen : Wahyu Fajar Nugraha., MA

Disusun Oleh :Kelompok VIII

1. Desen Caniansyah (13040007)2. Firda Agnesia Asihanti (13040055)3. Latif Yudha Arditama (13040021)

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIAHTANGERANG

2013-2014

Page 2: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran Allah Swt, karena atas rahmat

dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan Agama

Islam, yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada kami untuk dapat

diselesaikan dengan sebaik mungkin.

Adapun judul dari makalah ini adalah “Peran Akhlak Dalam Membangun

Kepribadian Muslim”. Melalui makalah ini, kami berharap agar kita semua dapat

lebih memahami dan mengerti mengenai akhlak secara lebih mendalam, dan dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman

serta dosen pembimbing yang dengan setia mendampingi dan memberi semangat

kepada kami untuk menyusun makalah ini.

Kami juga sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah kami

harapkan dari para pembaca, agar makalah yang kami buat ini dapat menjadi lebih

baik lagi. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para

pembaca.

Tangerang, Oktober 2013

Penyusun

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | i

Page 3: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................ ii

PEMBAHASAN :

A. Pengertian akhlak ................................................................................... 1

B. Pembagian akhlak .................................................................................. 2

C. Pengaruh-pengaruh akhlak ..................................................................... 2

D. Sumber akhlak islam .............................................................................. 3

E. Kedudukan akhlak dalam islam ............................................................. 3

F. Kepentingan akhlak dalam kehidupan manusia ..................................... 5

G. Ciri-ciri akhlak islam .............................................................................. 6

H. Pembentukan akhlak mulia ..................................................................... 7

I. Faktor-faktor keruntuhan akhlak ............................................................. 9

PENUTUP :

A. Kesimpulan ............................................................................................. 12

Daftar pustaka ..................................................................................................... 12

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | ii

Page 4: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

PERAN AKHLAK

DALAM MEMBANGUN KEPRIBADIAN MUSLIM

A. Pengertian Akhlak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1989 21) akhlak

diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Secara etimologis, akhlak

merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai,

tingkah laku atau tabi’at (Louis Ma’luf,  1997 : 164).

Secara terminologi, akhlak adalah:

ال� �ف�ع��� �أل د�ر� ا �ص��� ا ت �ه��� خ�ة� ع�ن اس��� �ف�س� ر� ة� ف�ى الن �ئ��� ة� ع�ن� ه�ي ار� ع�ب���

��ة ؤ�ي �ر� و�ر� �ل�ى ف�ك �ر� ح�اج�ة� إ ر� م�ن� غ�ي �س� �ة� و�ي ه�و�ل �س� ب

”Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan

dengan mudah, tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan menurut al-

Ghazali.” (1989 : 58).

Definisi yang diberikan oleh al-Ghazali ada kemiripan dengan definsi

yang diberikan Ibrahim Anis (1975 : 2002) yaitu:

Sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam

perbuatan, baik atau buruk, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Dari dua definisi di atas dapat dipahami bahwa akhlak adalah sifat yang

tertanam dalam jiwa manusia, sehingga akan muncul secara spontan bilamana

diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan lebih lanjut.

Imam al-Ghazali memberikan ilustrasi dalam kitabnya Ihya Ulum al-Din (loc.

Op. cit) bahwa bila seseorang dalam menerima tamu dan membeda-bedakan

tamu yang satu dengan yang lainnya, atau kadangkala lembut dan kadangkala

tidak, maka orang tersebut belum bisa dikatakan mempunyai sifat

memuliakan tamu. Sebab seseorang yang mempunyai akhlak memuliakan

tamu, tentu akan selalu memuliakan tamunya tanpa melihat latar belakang

tamunya.

Di samping istilah akhlak, juga dikenal istilah etika dan moral. Etika

berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti adat, watak atau

kesusilaan. Sedangkan moral yaitu mos jamaknya mores adalah kata latin

yang berarti adat atau cara hidup. Meskipun kedua istilah tersebut mempunyai

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 1

Page 5: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

kesamaan pengertian dalam percakapan sehari-hari, namun di sisi lain

mempunyai unsur perbedaan. Istilah etika digunakan untuk mengkaji sistem

nilai yang ada, karena etika merupakan suatu ilmu. Istilah moral digunakan

untuk memberikan kriteria perbuatan yang sedang dinilai. Karena itu, moral

bukan suatu ilmu tetapi merupakan suatu perbuatan manusia (Mahyuddin,

1999 : 2).

B. Pembagian Akhlak

Akhlak terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Akhlak mahmudah, ialah segala tingkah laku yang terpuji (yang baik)

yang biasa dinamakan ”fadlilah” (kelebihan (Hamzah Ya’qub, 1996:95).

Akhlak yang baik umpamanya: benar, amanah, menepati janji, sabar

(tabah), pemaaf, pemurah, dan lain-lain sifat dan sikap yang baik (M. Ali

Hasan, 1982:10).

2. Akhlak madzmumah, yang berarti tingkah laku yang tercela atau aklak

yang jahat (qabihah) yang menurut istilah al-Ghazali disebut ”muhlikat”,

artinya segala sesuatu yang membinasakan atau mencelakakan (Hamzah

Ya’qub, 1996:95). Akhlak yang buruk umpamanya: sombong (takabbur),

dengki, dendam, mengadu domba, ghibah, riya, khianat, dan lain-lain sifat

dan sikap yang jelek (M. Ali Hasan, 1982:10).

C. Pengaruh-Pengaruh Akhlak

1. Sesungguhnya akhlak maupun kewajiban-kewajiban syari’at yang lain

akan menjadikan seorang muslim memiliki kepribadian yang

unik (syakhshiyyah mutamayyizah) tatkala ia bermu’amalat dengan orang

lain Itu dapat menjadikan orang-orang mempercayai perkataan-perkataan

dan tindakan-tindakan dirinya.

2. Akhlak Islam menciptakan rasa cinta kasih dan saling menghormati

sesama individu-individu dalam keluarga secara khusus, dan antara

individu-individu masyarakat secara umum.

Salah satu pengaruh dari Akhlak Islamiyyah adalah, pahala yang

akan diberikan Allah swt kepada kepada sorang muslim di akhirat kelak.

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 2

Page 6: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

Orang-orang yang memiliki akhlak yang baik di dunia ini akan menjadi

kerabat Rasulullah saw di akhirat dan menemani Beliau dalam merasakan

kenikmatan surga. Rasulullah saw bersabda: 

Sesungguhnya yang paling kucintai di antara kalian, dan orang yang

paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka

yang palimg baik akhlaknya. (HR. Bukhari)

Ketika Rasulullah saw ditanya tentang kebanyakan orang yang masuk

surga, maka Rasulullah bersabda: "Yang paling bertaqwa kepada Allah

dan paling baik akhlaknya."

D. Sumber Akhlak Islam

Dalam Islam akhlak adalah bersumber dari dua sumber yang utama iaitu al-

Quran dan al-Sunnah. Ini ditegaskan leh Rasulullah saw dalam sepotong

hadith yang bermaksud : "Sesungguhnya aku diutuskan hanya semata-mata

untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Allah swt telah memuji

Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Quran,

firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya engkau seorang memiliki

peribadi yang agung (mulia)."

 

E. Kedudukan Akhlak Dalam Islam

Akhlak mempunyai kedudukan yang paling penting dalam agama Islam.

Antaranya : 

1. Akhlak dihubungkan dengan tujuan risalah Islam atau antara perutusan

utama Rasulullah saw. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud :

"Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang

mulia." Pernyataan Rasulullah itu menunjukkan pentingnya kedudukan

akhlak dalam Islam. 

2. Akhlak menentukan kedudukan seseorang di akhirat nanti yang mana

akhlak yang baik dapat memberatkan timbangan amalan yang baik.

Begitulah juga sebaliknya. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Tiada

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 3

Page 7: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

sesuatu yang lebih berat dalam daun timbangan melainkan akhlak yang

baik." 

3. Akhlak dapat menyempurnakan keimanan seseorang mukmin. Sabda

Rasulullah saw yang bermaksud : "Orang mukmin yang paling sempurna

keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya." 

4. Akhlak yang baik dapat menghapuskan dosa manakala akhlak yang buruk

boleh merosakkan pahala. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud :

"Akhlak yang baik mencairkan dosa seperti air mencairkan ais (salji) dan

akhlak merosakkan amalan seperti cuka merosakkan madu." 

5. Akhlak merupakan sifat Rasulullah saw di mana Allah swt telah memuji

Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-

Quran, firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya engkau

seorang yang memiliki peribadi yang agung )mulia)." Pujian allah swt

terhadap RasulNya dengan akhlak yang mulia menunjukkan betapa besar

dan pentingnya kedudukan akhlak dalam Islam. Banak lagi ayat-ayat dan

hadith-hadith Rasulullah saw yang menunjukkan ketinggian kedudukan

akhlak dan menggalakkan kita supaya berusaha menghiasi jiwa kita

dengan akhlak yang mulia. 

6. Akhlak tidak dapat dipisahkan dari Islam, sebagaimana dalam sebuah

hadith diterangkan bahawa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw:

"Wahai Rasulullah, apakah itu agama?" Rasulullah menjawab : "Akhlak

yang baik." 

7. Akhlak yang baik dapat menghindarkan seseorang itu daripada neraka

sebaliknya akhlak yang buruk menyebabkan seseorang itu jauh dari

syurga. Sebuah hadith menerangkan bahawa, "Si fulan pada siang harinya

berpuasa dan pada malamnya bersembahyang sedangkan akhlaknya buruk,

menganggu jiran tetangganya dengan perkataannya. Baginda bersabda :

tidak ada kebaikan dalam ibadahnya, dia adalah ahli neraka."

8. Salah satu rukun agama Islam ialah Ihsan, iaitu merupakan asas akhlak

seseorang muslim. Ihsan iaitu beribadat kepada allah seolah-olah kita

melihatNya kerana walauun kita tidak melihatNya, maka sesungguhnya

Dia melihat kita.

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 4

Page 8: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

F. Kepentingan Akhlak Dalam Kehidupan Manusia

Akhlak merupakan garis pemisah antara yang berakhlak dengan orang yang

tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama tanpa

akhlak samalah seperti jasad yang tidak bernyawa. Oleh itu salah satu misi

yang dibawa oleh Rasulullah saw ialah membina kembali akhlak manusia

yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu ekoran penyembahan

berhala oleh pengikutnya yang telah menyeleweng.

Hal ini juga berlaku pada zaman jahiliyyah yang mana akhlak manusia telah

runtuh berpunca daripada mewarisi perangai umat yang terdahulu dengan

tradisi meminum arak, membuang anak, membunuh, melakukan kezaliman

sesuka hati, menindas, suka memulau kaum yang rendah martabatnya dan

sebagainya. Dengan itu mereka sebenarnya tidak berakhlak dan tidak ada

bezanya dengan manusia yang tidak beragama.

Akhlak juga merupakan nilai yang menjamin keselamatan daripada api

neraka. Islam menganggap mereka yang tidak berakhlak tempatnya dia dalam

neraka. Umpamanya seseorang itu melakukan maksiat, menderhaka kepada

ibu bapa, melakukan kezaliman dan sebagainya, sudah pasti Allah akan

menolak mereka daripada menjadi ahli syurga.

Selain itu, akhlak juga merupakan ciri-ciri kelebihan di antara manusia

kerana ianya lambang kesempurnaan iman, ketinggian taqwa dan kealiman

seseorang manusia yang berakal. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda yang

bermaksud : "Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang paling baik

akhlaknya."

Kekalnya sesuatu ummah juga kerana kukuhnya akhlak dan begitulah juga

runtuhnya sesuatu ummah itu kerana lemahnya akhlaknya. Hakikat kenyataan

di atas dijelaskan dalam kisah-kisah sejarah dan tamadun manusia melalui al-

Quran seperti kisah kaum Lut, Samud, kaum nabi Ibrahim, Bani Israel dan

lain-lain. Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa berada di bawah

keredhaan dan perlindungan Allah ialah ummah yang seperti di Madinah

pada zaman Rasulullah saw.

Ketiadaan akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan

menyebabkan berlaku pelbagai krisis dalaman dan luaran seperti krisis nilai

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 5

Page 9: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

diri, keruntuhan rumahtangga, masyarakat belia yang mundur dan boleh

membawa kepada kehancuran sesebuah negara. Presiden Perancis ketika

memerintah Perancis dulu pernah berkata : "Kekalahan Perancis di tangan

tentera Jerman disebabkan tenteranya runtuh moral dan akhlak."

Pencerminan diri seseorang sering digambarkan melalui tingkah laku atau

akhlak yang ditunjukkan. Malahan akhlak merupakan perhiasan diri bagi

seseorang sebagaimana aqidah merupakan tunjang agama, syariat merupakan

cabang dan rantingnya manakala akhlak adalah yang mewarnai seperti bunga-

bungaan yang menyerikan hiasan pokok tersebut.

Akhlak tidak dapat dibeli atau dinilai dengan wang ringgit Ia wujud di

dalam diri seseorang hasil daripada didikan kedua ibu bapa atau penjaga serta

pengaruh dari masyarakat sekeliling mereka. Jika sejak kecil kita didedahkan

dengan akhlak yang mulia, maka secara tidak langsung ia akan

mempengaruhi tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari hinggalah

seterusnya.

Proses pembentukan sesebuah masyarakat adalah sama seperti membina

sebuah bangunan. Kalau dalam pembinaan bangunan, asasnya disiapkan

terlebih dahulu, begitu juga dengan membentuk masyarakat mesti dimulakan

dengan pembinaan asasnya terlebih dahulu. Jika kukuh asas yang dibina maka

tegaklah masyarakat itu. Jika lemah maka robohlah apa-apa sahaja yang

dibina di atasnya.

Akhlak amat penting kerana merupakan asas yang dilakukan oleh

Rasulullah saw ketika memulakan pembentukan masyarakat Islam. Sheikh

Mohamad Abu Zahrah dalam kitabnya Tanzim al-Islam Li al-Mujtama'

menyatakan bahawa budi pekerti atau moral yang mulia adalah satu-satunya

asas yang paling kuat untuk melahirkan manusia yang berhati bersih, ikhlas

dalam hidup, amanah dalam tugas, cinta kepada kebaikan dan benci kepada

kejahatan.

 

G. Ciri-Ciri Akhlak Islam

1. Islam menyeru agar manusia menghiasi jiwa dengan akhlak yang baik dan

menjauhkan diri dari akhlak yang buruk. Yang menjadi ukuran baik dan

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 6

Page 10: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

burukna adalah syarak, iaitu apa yang diperintahkan oleh syarak, itulah

yang baik dan apa yang dilarang oleh syarak itulah yang buruk.

2. Lingkungan skop akhlak Islam adalah luas meliputi segala perbuatan

manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan

makhluk selain manusia. -Islam menghubungkan akhlak dengan keimanan.

Orang yang paling sempurna keimanannya ialah orang yang paling baik

akhlaknya.

3. Adanya konsep balasan dan ganjaran pahala atau syurga oleh Allah dan

sebaliknya orang yang berakhlak buruk akan mendapat dosa atau disiksa

dalam neraka.

 

H. Pembentukan Akhlak Mulia

Akhlak adalah sesuatu perilaku yang boleh diubah dan dibentuk, contohnya

Saidina Umar al-Khattab, sebagaimana keadaan beliau semasa berada di

zaman jahiliyyah berbanding keadaannya sesudah memeluk agama Islam.

Dari sini dapat disimpulkan bahawa akhlak merupakan sesuatu yang

semulajadi tetapi ianya perlu dibentuk. Terdapat beberapa cara untuk

membentuk dan membina akhlak mulia. Antara cara-cara itu ialah melalui :

1. Pendidikan Iman sebagai Asas Akhlak

Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencorak manusia menjadi

seseorang yang beriman. Iman adalah asas kepada akhlak Islam. Tidak

akan sempurna iman seseorang jika tidak disertai oleh akhlak yang baik.

Contohnya dengan melaksanakan segala perintah Allah yang berupa

ibadah kerana kesemua perintah Allah tersebut bertujuan untuk

membersihkan diri dan menyuburkan jiwa manusia dengan sifat-sifat

terpuji.

Lantaran itu setiap ayat al-Quran menyeru manusia berbuat baik dan

mencegah manusia daripada melakukan perbuatan mungkar. Biasanya

didahului dengan panggilan "Wahai orang-orang yang beriman" kemudian

barulah diikuti dengan perintah atau larangan. Iman yang teguh tetap

memerlukan akhlak yang teguh. Jika berlaku kemerosotan akhlak di

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 7

Page 11: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

kalangan manusia, puncanya adalah kelemahan iman dan tertakluk kepada

kefasikan atau kejahatan yang dilakukan oleh seseorang.

Pendidikan iman bolehlah disimpulkan sebagai suatu pemulihan tenaga

keimanan seseorang supaya dapat mempertahankan diri manusia daripada

segala kerendahan dan keburukan serta dapat mendorong manusia ke arah

kemuliaan. 

2. Melalui Latihan dan Bimbingan Pendidik Berkualiti

Pendidikan yang diberikan itu hendaklah bermula dari rumah yang

ditangani oleh ibu bapa. Selepas itu barulah berpindah ke peringkat

sekolah hingga ke pusat pengajian tinggi bagi pendidikan berbentuk

formal. Ibu bapa seharusnya mempunyai keperibadian dan akhlak yang

mantap sebagai pendidik dan pembinbing seperti lemah lembut dalam

pertuturan, pergaulan, sabar, lapang dada, istiqamah, berwawasan dan

seumpamanya.

3. Mengambil Rasulullah saw Sebagai Contoh

Rasulullah adalah contoh teladan dan ikutan yang paling tepat bagi semua

peringkat kehidupan. Bersesuaian dengan itu, Allah swt telah berfirman

bahawa Nabi Muhammad saw diutuskan kepada manusia untuk

menyempurnakan akhlak di kalangan mereka. Firman Allah yang

bermaksud : "Demi sesungguhnya bagi kamu pada diri Rasulullah saw itu

contoh ikutan yang baik bagi orang-orang yang sentiasa mengharapkan

keredhaan Allah dan balasan baik di hari akhirat serta sentiasa menyebut

dan memperingati Allah dalam masa senang dan susah." Contoh-contoh

akhlak Rasulullah saw :

a. Akhlak Rasulullah saw dengan Allah swt

1) Mengabdikan diri setiap detik dan masa kepada Allah dengan penuh

kepatuhan, ketaatan, kecintaan dan kesyukuran yang tidak berbelah

bagi terhadap Allah di samping redha dengan apa yang telah

ditentukan oleh Allah kepadanya.

2) Melaksanakan kewajipan yang wajib atau difardhukan serta amalan-

amalan sunat seperti bangun malam mengadakan Qiyamullail,

berpuasa sunat, zikir, istighfar, doa, tasbih, tahmid dan sebagainya

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 8

Page 12: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

b. Akhlak Rasulullah saw dengan sesama manusia

1) Akhlak Rasulullah saw meliputi aspek kekeluargaan, soaial,

ekonomi, politik dan sebagainya. Dari aspek kekeluargaan,

Rasulullah saw berjaya mewujudkan suasana yang harmoni dan

Rasulullah saw pernah bersabda : "Rumahku adalah syurgaku."

2) Rasulullah saw merupakan seorang yang bertanggungjawab,

sentiasa memberi kasih sayang, berlemah lembut dan bertolak ansur

terhadap semua ahli keluarganya.

3) Rasulullah saw juga selalu berbincang dengan para sahabat dan

menghargai pandangan yang diberikan oleh mereka. -Begitu juga

akhlak dan sikap Rasulullah saw terhadap orang bukan Islam iaitu

menghormati mereka, bersopan santun dan memberi haknya kepada

mereka terutama dari segi kejiranan. Contohnya kisah baginda

dengan seorang wanita Yahudi (jirannya) yang akhirnya wanita

Yahudi tersebut telah memeluk Islam atas keprihatinan, kesabaran

dan kemuliaan akhlak yang ditonjolkan oleh Rasulullah saw.

c. Akhlak Rasulullah saw dengan makhluk lain.

1) Rasulullah saw begitu peka dan prihatin terhadap makhluk yang lain

seperti haiwan, tumbuha-tumbuhan dan alam sekitar.

2) Rasulullah saw menasihati umatnya supaya berlaku ihsan kepada

haiwan dan binatang ternakan serta tidak menzalimi atau menyiksa

mereka. Demikian juga tumbuh-tumbuhan dan alam sekitar.

I. Faktor-Faktor Keruntuhan Akhlak 

1. Persekitaran

Faktor persekitaran banyak mempengaruhi pembentukan peribadi

seseorang. Antaranya ialah :

a. Individu yang hidup dalam keluarga yang tidak mengamalkan cara

hidup yang berakhlak, maka jiwanya akan terdidik dengan tingkah laku,

tutur kata dan gaya hidup yang tidak baik. 

b. Kehadiran teknologi canggih dalam media massa sama ada bercetak

atau elektronik juga sedikit sebanyak memberi kesan dalam

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 9

Page 13: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

pembentukan akhlak seseorang iaitu melalui adegan-adegan ganas dan

berunsur seks yang boleh merosakkan jiwa mereka. 

c. Pengaruh rakan sebaya dan masyarakat sekeliling juga merupakan

faktor yang membentuk keperibadian dan akhlak seperti tingkah laku,

tutur kata dan cara bertindak. 

d. Permasalahan keluarga yang melibatkan ibu bapa contohnya

pergaduhan dan perceraian boleh membawa kepada permasalahan

sosial seperti lari dari rumah, menyertai rakan sebaya mahupun

kumpulan yang rosak akhlaknya sehingga membawa kepada pergaulan

bebas, perzinaan, pengambilan dadah, pelacuran (bohsia) dan

seumpamanya. 

e. Budaya masyarakat yang cenderung ke arah liberalisme juga membawa

masyarakat kini mudah terjeba dengan budaya rock, rap, lepak dan

seumpamanya.

2. Nafsu

Nafsu adalah anugerah Allah swt kepada manusia dan nafsu juga adalah

musuh sebati dengan diri manusia yang melaksanakan hasrat nafsu

manusia. Manusia yang terlalu menurut kehendak nafsunya akan

terdorong untuk melakukan keburukan. Seandainya nafsu tidak dapat

dikawal, sudah asti boleh menghilangkan maruah diri, agama dan nilai

budaya sesebuah masyarakat dan membawa kepada kemungkaran

sebagaimana berlaku dalam masyarakat kini.

3. Syaitan

Satu lagi musuh ghaib yang sentiasa mendampingi manusia dengan

memperalatkan nafsu manusia iaitu syaitan. Fungsi syaitan adalah sebagai

agen perosak akhlak manusia berlaku sejak Nabi Adam a.s. dan berterusan

hingga ke hari kiamat.

Kesimpulannya setiap manusia yang hidup terpaksa menghadapi ujian

dan cobaan hidup dalam usaha melatih diri menjadi manusia yang

berakhlak dan bersedia menghadapi segala rintangan.

 

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 10

Page 14: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

Cara-cara mengatasi dan memperbaiki akhlak :

1. Menguatkan nilai-nilai aqidah dan keimanan dalam jiwa. 

2. Mengawal pancaindera daripada melihat atau mendengar perkara-perkara

yang membangkitkan atau menguatkan syahwat dan hawa nafsu yang

menjadi punca segala sifat buruk dan keji. 

3. Mempelajari huraian atau penjelasan al-Quran dan Hadith serta

penafsirannya oleh para ulama mengenai akhlak terpuji untuk

membersihkan jiwa. 

4. Melatih diri membiasakan perbuatan-perbuatan baik seperti ibadah berupa

solat, puasa dan lain-lain dan menjauhkan diri daripada segala perbuatan

buruk dan keji. 

5. Berkawan dan berjiran dengan orang-orang yang berakhlak mulia kerana

kawan atau jiran memberi kesan atau pengaruh dalam pembinaan akhlak

seseorang. 

6. Mempelajari kehidupan para nabi, sahabat, ulama atau auliya dan

menjadikan kehidupan mereka sebagai contoh teladan dalam kehidupan

kita. 

7. Dalam segala tindak tanduk kita hendaklah sentiasa mengikuti dan

menggunakan akal fikiran dan janganlah mengikut perut dan hawa nafsu

kita. 

8. Sentiasa berdoa memohon bantuan Allah swt agar dilengkapkan diri

dengan akhlak yang mulia dan mendapatkan perlindungan daripada

perkara-perkara yang tidak diingini.

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 11

Page 15: BAB. VIII Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam keseluruhan ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang

istimewa dan sangat urgen. Hal ini dapat dilihat bahwa Rasulullah saw.,

menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai misi pokok risalah

Islamiyah, sebagaimana sabdanya:

ال�ق� ك�ار�م� ا�أل�خ� أل�ت�م�م� م� ا ب�ع�ث�ت� �ن�م� )رواه البيهقى(إ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.”

(H.R. Baihaqi)

Oleh karena itu, sudah kewajiban kita untuk belajar tentang akhlaq,

sehingga kita bisa mengetahui dan berusaha untuk menjauhkan diri dari

perbuatan akhlaq-akhlaq tercela (madzmumah) dan selalu berusaha dan

berjuang menyucikan jiwa untuk memperoleh al-Akhlaqu al-Karimah, dan

semua itu akan didapatkan melalui pembelajaran dan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Ahlak (http://muslim.or.id/tag/akhlak, diakses 19 September 2013)

Anonim, 2013. Ahlak (http://www.islamgrid.gov.my/articles/akhlak/akhlak.php,

diakses 19 September 2013)

Shodiq Ramadhan, 2012. Akhlak Adalah Bagian dari Syariat Islam

(http://www.suara-islam.com/read/index/5690/Akhlak-Adalah-Bagian-dari-

Syariat-Islam, diakses 19 September 2013)

Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 12