kepribadian muslim -...

4
Anuraga Jayanegara | Kepribadian Muslim Copyright Anuraga Jayanegara [email protected] http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/30/kepribadian-muslim/ Kepribadian Muslim Apa yang terbayang di benak kita ketika berbicara mengenai Kepribadian Muslim? Mungkin ada yang menjawab; Kepribadian muslim itu tercermin pada orang yang rajin menjalankan Islam dari aspek ritual seperti shalat. Ada yang mengatakan kepribadian muslim itu terlihat dari sikap dermawan dan suka menolong orang lain atau aspek sosial. Mungkin ada yang berpendapat kepribadian muslim itu terlihat dari penampilan seseorang yang kalem dan baik hati. Jawaban di atas hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim. Ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi seseorang sehingga ia dapat disebut berkepribadian muslim, yaitu : 1. Salimul ‘Aqidah / ‘Aqidatus Salima (Aqidah yang lurus/selamat) Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang lurus, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAH SWT, dan tidak akan menyimpang dari jalan serta ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kelurusan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH sebagaimana firman-Nya yang artinya : “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam”. (QS. al-An’aam [6]:162). Karena aqidah yang lurus/selamat merupakan dasar ajaran tauhid, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman, dan tauhid. 2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar) Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk/mengikuti (ittiba’) kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ditambah-tambahi atau dikurang-kurangi. page 1 / 4

Upload: lamminh

Post on 05-Jun-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kepribadian Muslim - anitanet.staff.ipb.ac.idanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara-Kepribadian...bentuk-bentuk perjuangan lainnya.Oleh karena itu, kesehatan

Anuraga Jayanegara | Kepribadian MuslimCopyright Anuraga Jayanegara [email protected]://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/30/kepribadian-muslim/

Kepribadian Muslim

Apa yang terbayang di benak kita ketika berbicara mengenai Kepribadian Muslim?Mungkin ada yang menjawab; Kepribadian muslim itu tercermin pada orang yangrajin menjalankan Islam dari aspek ritual seperti shalat. Ada yang mengatakankepribadian muslim itu terlihat dari sikap dermawan dan suka menolong orang lainatau aspek sosial. Mungkin ada yang berpendapat kepribadian muslim itu terlihatdari penampilan seseorang yang kalem dan baik hati.

Jawaban di atas hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harusmelekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yangberdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan,sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.

Ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi seseorang sehingga ia dapatdisebut berkepribadian muslim, yaitu :

1. Salimul ‘Aqidah / ‘Aqidatus Salima (Aqidah yang lurus/selamat)Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan

aqidah yang lurus, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAHSWT, dan tidak akan menyimpang dari jalan serta ketentuan-ketentuan-Nya.Dengan kelurusan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkansegala perbuatannya kepada ALLAH sebagaimana firman-Nya yang artinya : “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagiAllah tuhan semesta alam”. (QS. al-An’aam [6]:162). Karena aqidah yanglurus/selamat merupakan dasar ajaran tauhid, maka dalam awal da’wahnya kepadapara sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman,dan tauhid.

2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting.

Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihataku shalat”. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiapperibadatan haruslah merujuk/mengikuti (ittiba’) kepada sunnah Rasul SAW yangberarti tidak boleh ditambah-tambahi atau dikurang-kurangi.

page 1 / 4

Page 2: Kepribadian Muslim - anitanet.staff.ipb.ac.idanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara-Kepribadian...bentuk-bentuk perjuangan lainnya.Oleh karena itu, kesehatan

Anuraga Jayanegara | Kepribadian MuslimCopyright Anuraga Jayanegara [email protected]://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/30/kepribadian-muslim/

3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap

muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk2-Nya.Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di duniaapalagi di akhirat. Karena akhlak yang mulia begitu penting bagi umat manusia,maka salah satu tugas diutusnya Rasulullah SAW adalah untuk memperbaiki akhlakmanusia, dimana beliau sendiri langsung mencontohkan kepada kita bagaimanakeagungan akhlaknya sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di dalam Al Qur’ansesuai firman-Nya yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benarmemiliki akhlak yang agung”. (QS. al-Qalam [68]:4).

4. Mutsaqqoful Fikri (wawasan yg luas)Mutsaqqoful fikriwajib dipunyai oleh pribadi muslim. Karena itu salah satu sifat

Rasulullah SAW adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkapayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yangartinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagimanusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan merekabertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebihdari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamusupaya kamu berfikir”.(QS al-Baqarah [2]:219)Di dalam Islam, tidak ada satupunperbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir.Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yangluas. Untuk mencapai wawasan yg luas maka manusia dituntut utkmencari/menuntut ilmu, seperti apa yg disabdakan beliau SAW : “Menuntut ilmuwajib hukumnya bagi setiap muslim”.(Muttafaqun ‘alaihi).Dan menuntut ilmuyg paling baik adalah melalui majelis2 ilmu spt yg digambarkan ALLAH SWT dlmfirman-Nya:“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allahakan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilahkamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orangyang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuanbeberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. al-Mujadilaah [58]: 11).Oleh karena itu ALLAH SWT mempertanyakan kepadakita tentang tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman-Nya yangartinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yangtidak mengetahui?, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yangdapat menerima pelajaran”.(QS. az-Zumar [39]:9).

5. Qowiyyul Jismi (jasmani yg kuat) Seorang muslim haruslah memiliki daya tahan tubuh sehingga dapatmelaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat,

page 2 / 4

Page 3: Kepribadian Muslim - anitanet.staff.ipb.ac.idanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara-Kepribadian...bentuk-bentuk perjuangan lainnya.Oleh karena itu, kesehatan

Anuraga Jayanegara | Kepribadian MuslimCopyright Anuraga Jayanegara [email protected]://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/30/kepribadian-muslim/

puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakandengan kondisi fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah danbentuk-bentuk perjuangan lainnya.Oleh karena itu, kesehatan jasmani harusmendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebihutama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagaisesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampaiseorang muslim sakit-sakitan. Bahkan Rasulullah SAW menekankan pentingnyakekuatan jasmani seorang muslim spt sabda beliau yang artinya: “Mukmin yangkuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah”. (HR. Muslim).

6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu) Hal ini penting bagi seorang muslim karena setiap manusia memilikikecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderunganpada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan.Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawanafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tundukpada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tidak berimanseseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikutiapa yang aku bawa (ajaran Islam)”. (HR. Hakim).

7. Harishun Ala Waqtihi (disiplin menggunakan waktu)Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu

mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyakbersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, waddhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.Waktu merupakan sesuatu yang cepatberlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amatdituntut untuk disiplin mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlaludengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yangdisinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelumdatang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit,muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan) Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankanoleh Al Qur’an maupun sunnah. Dimana segala suatu urusan mesti dikerjakansecara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan.Bersungguh-sungguh, bersemangat , berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmupengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalampenunaian tugas-tugas.

page 3 / 4

Page 4: Kepribadian Muslim - anitanet.staff.ipb.ac.idanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara-Kepribadian...bentuk-bentuk perjuangan lainnya.Oleh karena itu, kesehatan

Anuraga Jayanegara | Kepribadian MuslimCopyright Anuraga Jayanegara [email protected]://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/05/30/kepribadian-muslim/

9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri) Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Inimerupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran danberjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memilikikemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankanprinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kayabahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh,zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena ituperintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itumemiliki keutamaan yang sangat tinggi.Dalam kaitan menciptakan kemandirianinilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik.Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yangtelah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atauketrampilan.

10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain) Manfaat yang dimaksud disini adalah manfaat yang baik sehingga dimanapun diaberada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaanseorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.Iniberarti setiap muslim itu harus selalu mempersiapkan dirinya dan berupayasemaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalammasyarakatnya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusiaadalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. (HR. Qudhy dari Jabir).

Untuk meraih kreteria Pribadi Muslim di atas membutuhkan mujahadah danmulazamah atau kesungguhan dan kesinambungan. Allah swt berjanji akanmemudahkan hamba-Nya yang bersungguh-sungguh meraih keridloan-Nya. “Danorang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akanKami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allahbenar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al Ankabut : 69. AllahuA’lam

page 4 / 4