08 bab 2 landasan teori dan kerangka pemikiran.docx
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Menurut Much Aziz Muslim (2005:117-124), melakukan penelitian tentang
Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah merancang suatu aplikasi berbasis SIG yang dapat dijalankan
dan diaplikasikan pada suatu web browser yang mampu memberikan informasi
mengenai lokasi, jenis-jenis layanan produk jasa yang ditawarkan pada Bank BCA
wilayah semarang. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
pengamatan, wawancara, studi pustaka dan lain sebagainya. Dari proses analisis,
perancangan dan implementasi yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut; Sistem Informasi Geografi (SIG) berbagis web, yaitu suatu aplikasi
suatu aplikasi berbasis SIG yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada suatu web
browserapakah aplikasi tersebut dalam suatu jaringan komputer global yaitu internet
ataupun dalam suatu jaringan komputer berbasis LAN atau dalam suatu komputer PC
namun memiliki dan terkonfigurasi dalam setting jaringan dalam web server-nya;
SIG berbasis Web dapat memberikan informasi lengkap mengenai lokasi dan produk
jasa layanan suatu Bank yang ada di Kota Semarang; SIG berbasis Web merupakan
sistem pengolahan data uang berbasis komputer uang mempunyai kemampuan unuk
mengelola dan menganalisa data spasial maupun data tabular yang penyajiannya
11
12
megacu pada lokasi di muka bumi; SIG berbasis Web memanfaatkan teknologi
internet untuk memberikan kemudahan dalam pengaksesan untuk mencari atau
mendapatkan informasi mengenai lokasi dan produk jasa pada Bank BCA yang ada di
Kota Semarang; SIG berbasis Web dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman ArcView, PHP dan database MySQL.
Menurut Budi Santoso (2011:1-8), melakukan penelitian tentang
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Open Source Untuk Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Di Yogyakarta. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
memperoleh gambaran sistem informasi kesehatan masyarakat saat ini baik yang
masih bersifat manual maupun yang telah terkomputerisasi dan menunjang
kesiapan dinas kesehatan dalam penerapan teknologi informasi terkini dan
membangun Aplikasi Sistem Informasi Geografis yang akan memetakan informasi
pelayanan kesehatan masyarakat berbasis open source. Metodologi yangakan
digunakan pada penelitian ini antara lain; SWOT Analysis, SDLC (System
Development LifeCycle) yang meliputi tahap Analysis, Design, Implementation,
Testing dan Maintenance. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PhP,
MySQL, serta MapServer untuk menampilkan sistem melalui internet. Dari proses
analisis, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut ; sistem mampu menampilkan peta secara interaktif
kepada pengguna sehingga pengguna dapat menggunakan sistem ini dengan
mudahdan cepat, kemudahan yang ditawarkan membuat system tidak membatasi
kalangan tertentu saja yang dapat mengakses peta lokasi layanan kesehatan di kota
13
Yogyakarta dan pengguna dapat memperoleh informasi atau data lokasi layanan
kesehatan dikotaYogyakarta secara cepat, detil, dan mudah, terlebih bagi pengguna
yang buta tentang kota Yogyakarta.
Menurut Setiadi dan Fahana (2010:2-3), yang melakukan penelitian tentang
pengembangan aplikasi untuk menentukan daerah pencemaran limbah home industy
berbasis Sistem Informasi Geografis.Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan
suatu alat yang dapat digunakan untuk mengolah (input, manajemen, proses, dan
output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Beberapa kemampuan dari
SIG: a) Memetakan letak, kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari
dimana letak suatu daerah, benda, atau lainnya di permukaan bumi. Fungsi ini dapat
digunakan seperti untuk mencari lokasi rumah, rute jalan, mencari tempat-tempat
penting yang ada di peta. b) Memetakan Kuantitas, dengan melihat penyebaran
kuantitas tersebut dapat mSencari tempat-tempat yang sesuai dengan kreteria yang
diinginkan dan digunakan untuk pengambilan keputusan, ataupun juga untuk mencari
hubungan dari masing-masing tempat tersebut. c) Memetakan kerapatan, dengan
pemetaan kerapatan dapat dengan mudah membagi konsentrasi daerah kedalam unit-
unit yang lebih mudah untuk dipahami dan seragam, misalkan memberikan warna
yang berbedah pada daerah-daerah yang memiliki konsentrasi tertentu. Pemetaan
kerapatan ini biasanya digunakan untuk data-data yang berjumlah besar seperti sensus
penduduk. d) Memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, SIG
digunakan juga memonitor apa yang ada pada suatu area dan apa yang ada di luar
area. Penelitian ini telah dilakukan pengembangan aplikasi untuk penentuan dan
14
pemetaan daerah pencemaran limbah industri berbasis SIG dengan model
keputusannya menggunakan metode stored. Aplikasi ini dapat membuat laporan,
fungsi pencarian dan penentuan daerah sentra industry yang tercemar oleh limbah.
Peranan dari ketiga jurnal tersebut dalam penelitian penulis adalah :
1. Jurnal Much Aziz Muslim yang melakukan penelitian tentang WebGIS
Bank Swasta di Kota Semarang. peranan jurnal ini bagi penulis adalah
bagaimana menampilakan informasi detail tentang tempat pelayanan
kesehatan di kota Pontianak menggunakan medote pengumpulan data
seperti pengamatan, wawancara dan studi pusaka.
2. Jurnal Budi Santoso yang melakukan penelitian tentang Pemanfaatan
Sistem Informasi Geografis Open Source Untuk Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Di Yogyakarta.Peranan jurnal ini juga tidak kalah
pentingnya bagi penulis, yaitu bagaimana cara menampilkan informasi
yang masih bersifat manual dan yang sudah terkomputerisasi. Dalam hal
ini juga penulis dapat menggunakan medote yang sama yaitu
SDLC(SystemDevelopmentLifeCycle)yang meliputi tahapAnalysis,
Design, Implementation, TestingdanMaintenance.
3. Jurnal Setiadi dan Fahana yang melakukan penelitian tentang yang
melakukan penelitian tentang pengembangan aplikasi untuk menentukan
daerah pencemaran limbah home industy berbasis Sistem Informasi
Geografis. Sistem Informasi Geografis (SIG). Peranan jurnal ini bagi
15
penulis adalah bagaimana cara menentukan dan mencari letak-letak
tempat pelayanan kesehatan yang ada di Kota Pontianak.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Informasi Geografis
Menurut Budiyanto (2004:2) “SIG dijabarkan sebagai kumpulan terorganisir
dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis dan personel yang
didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis
dan menampilkan semua bentuk informasi yang bergerensi geografi”.
Sistem informasi geografis (SIG) atau Geographics Infromation Sistem (GIS)
pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu :Sistem, Informasi
dan Geografis. SIG merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola
(input, manajemen dan output) data spasial atau data bereferensi geografis.Misalnya
data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan lain
sebagainya.
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat
geografis. Kemampua dasar SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data
seperti query, menganalisa serta menampilkannya dalam bentuk pemetaan
berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG dengan sistem
informasi lainnya.
Menurut Prahasta (2009:89)“sistem adalah kumpulan komponen (sub
sistemfisik maupun non-fisik/logika) yang saling berhubungan satu sama lainnya dan
16
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan”.Secara detail Susanto
(2002:1) mengungkapkan “informasi merupakan hasil daripengolahan data, akan
tetapi semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi. Hasil
pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti erat tidak bermanfaat bagi
seseorang bukanlah meupakan informasi”.
Sebagian kecil dari beberapa definisi SIG yang beredar sebagai pustaka
(Prahasta, 2001, 54-56) :
a. SIG adalah sistemkomputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulais, menganalisa dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi di permukaa bumi.
b. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola, menganalisa, memetakan informasi spasial berikut atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kriptografi.
c. SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakrestik fenomena yang ditemukan dilokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur orgranisasi.
d. SIG adalah teknologi informasi baik data spasial maupun data non-spasial. SGI mengkominasikan kekuatan perangkat lunak basis relasional danpaket perangkat lunak CAD.
SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan
sistem-sistem komputer yang lain ditingkat fungsional dan jaringan sistem terdiridari
beberapa komponen berikut (Prahasta, 2005:58) :
a. Perangkat kerasSIG terdiri untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC desktop, workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar.
17
b. Perangkat lunakSIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegangperanan kunci setiap sub-sistemdiimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perankat SIG yang yang terdiri dari ratusan modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri.
c. Data & Informasi GeografisSIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara langsung dengan meng-import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
d. ManajemenSuatu proyek SIG akan berhasil di-managedengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
Manfaat dari sistem informasi geografis (Budiyanto, 2004:3-4) :
a. Menjelaskan tentang lokasi atau letakb. Menjelaskan kondisi ruangc. Menjelaskan suatu kecenderungand. Menjelaskan tentang pola spasial (Spatial Pattern)e. Pemodelan
SistemInformasi Geografis merupakan sebuah sistem kompleks yang tentunya
memiliki bagian-bagian atau sub-sub sistem sebagai bagian yang tidak terpisahkan,
yaitu (Prahasta, 2009:118):
a. Data InputSub-sistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dana atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pulayangbertanggung-jawabdalam mengonversikan atau mentranformasikan format-format data aslinya kedalam format (native) yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.
b. Data OutputSub sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (temasuk mengekspornya ke format yang dikehendari) seluruh atau sebagian bais data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupaun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta dan lain sebagainya.
c. Data Management
18
Sub sistem ini mengorganisaiskan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basiadata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil kembali atau di-retrive (di-load ke memori), di-update, dan di-edit.
d. Data Manipulation & Analisis-sub sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. selain itu, sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi operator matematis & logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Menurut Prahasta (2002:30) Tipe data input pada SIG dilkelompokan menjadi dua tipe yatu data spasial dan data non sapsial (atribut), kedua tipe data ini sangat berpengaruh dalam pembuatan SIG. data merupakan bahasa, mathematical, dan simbol-simbol penganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep, dan objek-objek penting lainnya. singkatnya, data merupakan suatu kenyataan apa adanya (raw facts.
Menurut Budiyanto (2004:8)“data atribut merupakan tabel-tabel, tulisan-tulisan
desktiptif, ataupun gambar yang memberikan penjelasan rinci mengenai sebuah
fenomena. Data atribut ini akan menjelaskan secara kuantitatif dan kualitatif
fenomena tersebut”.
Dengan demikian data spasial dapat dapat diperoleh dari peta digital, citra
satelit maupun foto udara dan data atribu/non spasial diperoleh dari laporan-laporan,
tabel dan pengukuran di lapangan.Basis data spasial secara umum terbagi dalam dua
model data; raster dan vector.Model data raster adalah model data yang
mempresentasikan unsur-unsur spasial yang terdapat di dalam sebuah layerdalam
bentuk matriks nilai-nilai (yang pada akhirnya ditampilkan dengan warna-warna
tertentu).Nilai-nilai (piksel) ini mewakili identitas-identitas atau kode-kode milik
suatu unsur per-pikselnya.Sementara model data vector adalah model data yang
merepresentasikan unsur-unsur spasial yang terdapat di dalam sebuah layer dengan
19
secara langsung mendefinisikan koordinat-koordinat (batas) milik unsur-unsur spasial
yang bersangkutan.
Menurut Prahasta (2009:251)“model data spasial juga dapat dibagi dalam dua
model yaitu model data raster dan model vector”. Model data raster itu sendiri
bertugas untuk menampilkan, menempatkan dan menyimpan content data spasial
dengan menggunakan struktut (semacam) matrik atau susunan piksel-piksel
yangmembentuk suatu grid (segi-empat).
Sedangkan model data vector (Prahasta,2009:269) “dapat menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-
garis, atau kurva, atau polygon beserta aribut-atributnya”.Bentuk-bentuk dasar
representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vector, didefinisikan oleh
sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). di dalam model data spasial vector,
garis-garis atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang
dihubungkan. Sedangkan luasan atau polygon juga disimpan sebagai sekumpulan list
titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir polygon memiliki
nilai koordinat yang sama (polygon tertutup sempurna).
Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan
digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan menggunakan
simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-ojek spasial di permukaan
bumi.
Menurut Rockville (Prahasta, 2009:231),” peta merupakan suatu representasi
konvensional (miniature) dari unsur-unsur (feature) fisik (alamiah dan buatan
20
manusia) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi di atas media bidang datar
dengan skala tertentu”.Untuk mempresentasikan bumi dalam bentuk permukaan bumi
pada bidang datar, diperlukan suatu pengetahuan khusus.Menurut definisi klasik F.R.
Helmert (Prahasta, 2009:213)“geodesi adalah sains pengukuran dan pemetaan
permukaan bumi”.Sedangkan menurut Umar (Prahasa, 2009:213),” geodesi
merupakan salah satu cabang ilmu matematika terpakai yang bermaksud dengan jalan
melakukan pengukuran-pengukuran, menentukan bentuk dan ukuran bumi,
menentukan posisi (koordinat) titik-titik, panjang, dan arah-arah garis dipermukaan
bumi, juga mempelajari medan gravitasi bumi”.
Riyanto dkk (2009), menyatakan pada masa sekarang, peta tidak hanya
berfungsi sebagai penunjuk lokasi, peta juga digunakan untuk dasar perancanaan
pembangunan, pengambilan keputusan dan lain-lain.Di bidanggeodesi (pemetaan)
sendiri, secara khusus, proyeksi peta bertujuan memindahkan unsur-unsur titik,garis,
dan sudut dari permukaan bumi (ellipsoid) ke bidang datar dengan menggunakan
rumus-rumus proyeksi peta sehingga dicapai kondisi yang diinginkan.Adapun dengan
kondisi yang dimaksud meliputi ciri-ciri unsur-unsur asli yang ingin tetap
dipertahankan.
“Konsep dari geodesi data spasial memiliki objek properties geometric( seperti
jalan, sungai, batas-batas pulau, dll) yang disebut sebagai objek spasial, dalam SIG
objek-objek tersebut harus bereferensi geografis (geospasial)” (Prahasta,
2009:65).Karena itu, objek-objek ini harus direpresentasikan dengan menggunakan
koordinat-koordinat bumi dan bukan system koordinat lokal atau
21
sembarangan.Geodesi merupakan salah satu cabang ilmu matematika untuk
pengukuran bentuk dan ukuran bumi, menentukan posisi (koordinat) titik-titik
panjang, arah garis di permukaan bumi, juga mempelahari gravitasi bumi.
Sistem koordinat merupakan salah satu dari proses geodesi, yang mana
digunakan dalam menentukan titik latitude dan longitude suatu daerah atau tempat.
System koordinat geografis posisi dinyatakan dengan lintang dan bujur dalam derajat
(derajat, menut, detik) dari titik original.
Gambar 2.1Sistem Koordinat Geografis
Sistem koordinatbujur-lintang(latitude-Longitude),terdiridari duakomponen
yangmenentukan,yaitu:
a. Garisdariatas ke bawah(vertikal)yangmenghubungkankutub utara
dengankutub selatanbumi,disebutjugagarislintang(Latitude).
b. Garismendatar(horizontal)yangsejajardengangariskhatulistiwa,
disebutjugagarisbujur(Longitude).
Untuk membagi wilayah dunia menjadi bagian utara dan selatan, maka ditentukan
sebuah garis yang tepat berada di tengah yaitu garis KHATULISTIWA
22
(ekuator).Untuk membagi wilayah timur dan barat, ditentukan sebuah garis PRIME
MERIDIAN yang beracuan di kota Greenwich (Inggris).
Gambar 2.2 Prime Meridian
X = 106o50’30” BT
Y = 6o20’00 LS
X= 106o
50’30”BT
Y= 6o
20’00LS
23
• 1o= 60’(1 Derajat = 60Menit)
• 1’= 60”(1 Menit = 60Detik)
• 1o= 60’x60’= 3600”(1Derajat = 3600Detik)
JADI
• 50’= 50/60= 0.833o
• (50Menit= 0.833Derajat)
• 30”= 30/3600= 0.00833o
• (30Detik= 0.00833Derajat)
• 50’30”= 0.833+ 0.00833= 84133o
X= 106,8413o(DecimalDegree)
2.2.2 Analisis Spasial
Satuan pemetaan harus ditentukan nilainya (score) agar dapat dipadukan
dengan peta yang lain untuk tujuan analisis. Kemampus SIG dapat juga dikenali dari
fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukan.Secara umum terdapat dua jenis fungsi
analisis dalam SIG yang meliputi fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut
(basis data atribut).
Menurut Prahasta (2009:264) analisis spasial adalah suatu teknik atau proses yang melibatkan sejumlah hitungan dan evaluasi logika(matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari atau menemukan (potensi) hubungan (relationship) atau pola-pola (mungkin) terdapat di antara unsur-unsur geografis (yang terkandung di dalam data digital dengan batas-batas wilayah studi tertentu).
Menurut Prahasta (2009:365), detail, tipe, implementasi, atau sejeni actual
fungsi analisis spasial dapat dijumpai di banyak pustaka (teori) dan perangkat lunak
24
SIG, pengolahan citra digital (remotesensing), fotogrametri, model permukaan
digital, dan CAD.
Berikut adalah contoh fungsi analisis spasial (Prahasta, 2009:265-391):
a. Quary basisdataQuary basisdata digunakan untuk memangil kembali (retrieve) data atau tabel atribut tanpa mengubah atau meng-edit/update data yang bersangkutan. Adapun mekanisme query ini dapat memiliki bentuk sebagai berikut :1. Meng-click unsur spasial.2. Meng-click record (entitas).3. Memasukan data value.4. Memasukan fungsi, operator logika & matematis.5. Kombinasi lebih dari satu data value, fungsi dan operator logika
matematis.6. Select by theme atau select by feature
b. BufferBuffer adalah analisis spasial yang akan menghasilkan unsur-unsur spasial (didalam layer lain) yang bertipe polygon. Unsur-unsur ini merupakan area atau buffer yang berjarak (yang ditentukan) dari unsur-unsur spasial yang menjadi masukkannya (ditentukan atau terpilih sebelumnya melalui salah satu mekanisme query).
c. Klasifikasi (Reclassify)Klasifikasi pada dasarnya merupakan pemetaan suatu besaran yang memiliki interval-interval (domain) tertentu ke dalam interval-interval yang lain berdasarkan batas-batas atau kategori yang ditentukan. Contohnya adalah kemiringan (gradient permukaan tanah), besaran ini bisa diklasifikasikan menjadi : (1) 0-10%; (2) 10-15%, agak miring;(3) 15-30%, miring; (4) 30-45%,agak curam; (5) 45-55%, curam; dan (6) di atas 55%, sangat curam.
d. Fungsi editing unsur-unsur spasialBerikut adalah beberapa analisis spasial yang pada umumnya juga difungsikan sebagai layanan di dalam proses editingdata spasial.1. Union, Merge atau Combine
Fungsi analisis spasial ini digunakan untuk menggabungkan (agregasi) bebrapa unsur spasial (yang terdapat di dalam sebuah tematik) yang dipilih hingga sebuah unsur saja.
2. Delete, Erase, atau CutFungsi analisis spasial ini akan menghapus unsur spasial yang terpilih.
3. Split atau ClipFungsi analisis spasial ini akan memisahkan sebuah unsur menjadi lebih dari satu unsur spasial.
4. Subtract
25
Fungsi analisis spasial ini akan secara otomatis menghapus area yang ber-overlap di antara dua unsur spasial tipe polygon.
e. Analisis terhadap layer tematik.Sebenarnya tidak berbeda dengan fungsi editing unsur-unsur spasial.Hanya saja, analisis spasial ini dilakukan dengan memasukan satu atau dua layer tematik (bukan per-unsur spasial) untuk menghasilkan sebuah tematik baru yang terpisah, lebih sistematik, dan juga cenderung melibatkan atribut milik tematik yang bersangkutan.1. Dissolve (Aggregate)
Analisis spasial ini akan melakukan agregasi unsur-unsur spasial yang memiliki kesamaan nilai atribut yang ditentukan oleh pengguna.
2. MergeAnalisis ini akan mengabungkan dua atau lebih tematik yang sejenis ke dalam sebuah tematik yang terpisah. Jika nama-namanya sama, atribut-atribut yang bersangkutan akan dipertahankan di dalam tematik yang baru.
3. Split atau ClipAnalisis spasial ini akan menggunakan sebuah tematik untuk meng-clip atau membatasi (memotong) tematik lainnya.
4. SpatialJoinAnalisis ini akan menganalisis unsur-unsur spasial tipe titik mana saja yang masuk ke dalam tipe polygon yang ada. Kemudian, atribut unsur spasial tipe poligon akan masuk ke dalam tabel atribut unsur titik yang terdapat di dalamnya. Sementara itu, analisis spatial join tipe kedua akan menganalisis titik-titik (misalkan “factory outlet”) mana saja yang terdapat didalam unsur-unsur spasial poligonnya (misalkan “Kecamatan”). Kemudian, setiap unsur polygon akan mendapatkan field tipe numeric baru (hasil analisis) yang berisi unsur titik yang terdapat didalamnya besera resume terkait (sebagai contoh adalah total penjualan & nilai rata-ratanya).
f. OverlayOverlay adalah analisis spasial esensial yang mengkombinasikan dua layer/tematik yang menjadi masukannya.
2.2.3Perancangan Perangkat Lunak
Menurut Sommerville (2003:6), “Perangkat Lunak adalah Program komputer
dan dokumentasi yang berhubungan. Produk perangkat lunak dapat dikembangkan
untuk pelanggan tertentu atau pasar umum”.
26
Menurut Pressman (2012:257) perancangan perangkat lunak adalah dimana aturan-aturan kreativitas, dimana kebutuhan-kebutuhan stakeholder, kebutuhan-kebutuhan bisnis, dan pertimbangan-pertimbangan teknis, semuanya secara bersamaan disatukan untuk membentuk sebuah produk atau sistem/perangkat lunak yang berkualitas.
Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan lebih merupakan elemen
sistem fisik.Dengan demikian, perangkat lunak memiliki ciri yang berbeda dengan
perangkat keras. Karakteristik perangkat lunak yang membedakannya dengan
perangkat keras antara lain (Pressman, 2002:10) :
a. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam bentuk yang
klasik.
b. Perangkat lunak tidak pernah usang
c. Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara custom-built, serta tidak dapat
dirakit dari komponen yang sudah ada.
Pengertian perancangan perangkat lunak menurut Mahyuzir (1991:80), adalah
“proses dimana keperluan-keperluan telah didapat lalu diterjemahkan kedalam model
persentasi perankat lunak yaitu kedalam bahasa pemrograman”.
Petunjuk-petunjuk untuk melakukan evaluasi perancangan perangkat lunak adalah
(Mahyuzir, 1991:81) :
a. Perancangan harus menunjukan atau menggambarkan organisasi hriarkinya yang mengontrol elemen-elemen dari perangkat lunak.
b. Perancangan harus modul atau permodul yaitu perangkat lunak yang harus dibagi-bagi berdasarkan partisi kedalam elemen-elemen yang diperlihatkan fungsi-fungsi atau sub-fungsi spesifik.
c. Perancangan harus berisi model data dan prosedur dengan jelas serta terpisahkan atau mempunyai batasan yang jelas.
d. Perancangan harus mempunyai petunjuk modul (subrutin atau prosedur) yang menggambarkan karakteristik fungsi yang saling bergantungan.
27
e. Perancangan harus dapat dikendalikan dan dikontrol dengan modul yang berulang-ulang atau berlainan dan dikendalikan oleh informasi yang didapat selama analisis keperluan perangkan lunak.
Secara umum, perancangan perangkat lunak terdiri dari 3fase, yaitu (Mahyuzir,
1991:7) :
a. Fase DefinisiFokusnya apa, mendefinisikan apa yang akan diproses, fungsi dan informasi yang bagaimana yang diinginkan, menetapkan interface yang akan digunakan, merancang atau memperkirakan kendala-kendala atau batasan-batasan, criteria validasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan sistem.
b. PerkembanganFocus bagaimana, menjabarkan struktur data dan arsitektur perangkat lunak, prosedur rinci untuk penerapan, bagaimana proses penerjemahan kedalam bahasa pemrograman, bagaimana ujicoba yang dilakukan.
c. Pemeliharaan Fokusnya pengubahan.
Secara umum rekayasa perangkat lunak dapat diartikan sebagai aplikasi yang
merupakan hasil rekayasa dari suatu pendekatan-pendekatan tertentu untuk tujuan
pengembangan, operasi, dan pemeliharaan.
2.2.3.1 Perancangan Masukan (Input Design)
Tujuan dari rancangan masukan adalah untuk mengefektifkan biaya
pemasukan data, mencapai keakuratan yang tinggi dan menjamin pemasukan data
dapat diteruma dan dimengerti oleh pemakai.
Masukan merupakan awal informasi dimulainya proses informasi. “Input
adalah awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data
yang terajadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi.Data dari hasil
transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi” (Jogiyanti, 2005:375).
28
Kadir (2003:36) mendefinisikan “Masukan (input) adalah segala sesuatu yang
masukan kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Pada sistem
informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi (misalnya
surat-surat pemberitahuan) serta instruksi”.
Perancangan input harus memiliki criteria, mudah digunakan, sederhana,
konsisten dan menarik. Dalam merancang input beberapa dokumen teknik yang
digunakan adalah harus mudah diisi oleh pemakai, pengisiannya dari kiri ke kanan
atau dari atas ke bawah dan terdiri dari tujuh bagian, harus akurat, abstrak dan harus
sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Tujuan dari input design (Shelly dan Rosenblatt, 2012:360) adalah “untuk
menjamin kualitas, akurasi, dan ketepatan waktu dari data masukan”.
Perancangan proses masukan terdapat beberapa pedoman yang harus ditelaah terlebih
dahulu, yaitu (Pressman,2002:473-474) :
a. Meniminalkan jumlah aksi input yang dibutuhkan dari pemakai.b. Jagalah konsistensi diantara tampilan informasi dan input data.c. Ijinkan pemakaian mengkonstumasi input.d. Interaksi harus fleksibel tetapi juga diatur kemode input yang disukai
pemakai.e. Non-aktifkan perintah yang tidak sesuai didalam konteks aksi yang sedang
berlangsung.f. Biarkan pemakaian mengontrol aliran interaktif.g. Sediakan help untuk membantu semua aksi input.h. Hilangkan input “Mickey Mouse”, jangan meminta pemakai menentukan
banyak unit untuk input rekayasa (bila tidak, akan terjadi ambiguitas).
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perancangan masukkan (input) adalah
penggunaan sistem pengkodean. Pengkodean suatu elemen data sangat diperlukan,
karena pengkodean menggabungkan suatu penjelasan.Pengkodean yang dimaksud
29
untuk menghemat tempat penyimpanan, keamanan, mempercepat dan mempermudah
proses pengelompokan dalam proses pengkodean data.
Menurut Jogiyanto (1999:384) “Kode digunakan untuk mengklarifikasikan
data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam
informasi yagn berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka,
huruf dan karakter-karakter khusus”.
Didalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai
berikut (Jogiyanto, 1999:384-385) :
a. Harus mudah diingatb. Harus unikc. Harus fleksibeld. Harus efesiene. Harus konsistenf. Harus distandarisasig. Spasi dihindarih. Hindari karakter yang miripi. Panjang kode harus sama
Dari segi pemakaian, pengkodean dapat dibedakan menjadi dua yaitu,
Pengkodean eksternal (user-defined coding) dan Pengkodean internal (system
coding).Pengkodean eksternal mewakili pengkodean yang telah digunakan secara
terbuka dan dikenal baik oleh para pemakai awam (end-user). Pengkodean internal
tidak hanya diterapkan pada pembuatan key alternative, tetapi juga dapat diterapkan
pada atribut data lain (non-key)yang memang dikeloka.
Beberapa macam tipe kode yang dapat digunakan antara lain (Jogiyanto,
1999:386) :
30
a. Kode Mnemonic (mnemonic code)Digunakan untuk tujuan supaya diingat, kode mnemonic dibuat dengan kode dasar singkat datau mengambil sebagian kode dari item yang akan diwakili.
b. Kode Urut (sequential code)Merupakan kode yang nilai urut antara satu kode dengan kode berikutnya
c. Kode Blok (block code)Menghasilkan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.
d. Kode Group (group code)Merupakan kode-kode yang berdasarkan field-field dan tiap field kode mempunyai arti.
e. Kode Decimal (decimal code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka decimal dimulai dari angka 0 sampai dengan 9 atau 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok
2.2.3.2 Perancangan Keluaran (Output design)
Keluaran (output) merupakan hasil dari proses data didalam sistem informasi.
Data yang diperoleh pada saat terjadi transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
orgranisasi merupakan bahan mentah untuk menghasilkan informasi. Tujuan dari
rancangan keluaran (output) yaitu untuk menentukan kebutuhan output dari sistem
yang baru.
Menurut Jogiyanto (1999:213), “Output (keluaran) adalah produk dari sistem
informasi yang dilihat”. Perancangan keluaran (output design) merupakan hasil atau
akibat dari perancangan masukan, dimana terdapat masukan pasti ada keluarannya.
Keluaran (output) dari proses perangkat lunak dapat dibagi dalam tiga kategori besar,
yaitu (Pressman, 2002:254) :
a. “Program komputer (baik tingkat sumber maupuan bentuk yang akan
dieksekusi).
31
b. Dokumen yang menggambarkan program komputer (ditargetkan untuk
dipraktisi teknis dan pemakai).
c. Data (yang diisikan dalam program atau kerluaran dari program)”.
Terdapat beberapa langkah dalam yang perlu dilaksanakan dalam perancangan
output. Langkah-langlah perancangan output tersebut sercara umum yaitu (Kendall &
Kendall, 2003:27) :
a. Menentukan kebutuhan akan laporan tesrebut.b. Menentukan pengguna.c. Menentukan pengguna menentukan item-item data yang dimasukkan.d. Mengestimasi ukuran laporan secara keseluruhan.e. Judul laporan.f. Nomor halaman laproan.g. Memasukan tanggal persiapan laporan.h. Memberikan label setiap kolom data secara keseluruhan.i. Menentukan data variable, menunjukkan pada layar apakah setiap spasi atau
bidang digunakan untuk satu karakter alphabet, numeric, atau karakter khusus.j. Menunjukkan tempat baris-baris kosong yang digunakan untuk membantu
mengatur organisasi.k. Mengatur laporan-laporan prototype (gunakan layar untuk dokumen-dokumen
berbasis web dan gunakan output hardcopy untuk laporan-laporan cetakan) dengan pengguna atau pemrogram agar layak, bermanfaat, mudah dibaca, mudah dipahami, dan memiliki tampilan yagn estetis.\
Tujuan output hanya untuk bagian komputer saja, yang harus diperhatikan
dalam desain output yaitu : tipe input, isi output, dan frekuensi. Empat petunjuk untuk
memfasilitasi perancangan layar (Kendall & Kendall, 2003:28) :
a. Buatlah layar yang sederhana.
b. Buatlah presentasi layar tetap konsisten.
c. Fasilitasi gerakan pengguna di antara layar-layar.
d. Ciptakan suasana layar-layar menarik.
32
Sebelum merancang output, tanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan
(Shelly dan Rosenblatt, 2012:350) :
a. Apa yang tujuan dari output?b. Siapa yang ingin informasi itu diperkukan, dan bagaimana hal itu dapat
digunakan?c. Informasi spesifik apa yang telah dimasukkan?d. Apakah output akan dicetak, dilihat di layar, atau keduanya?e. Apa jenis perangkat output yang akan digunakan?f. Ketika informasi yang akan diberikan, dan seberapa sering harus itu
diperbarui?g. Apakah masalah keamanan kerahasian ada?
2.2.3.3 Perancangan Antarmuka (Interface Design)
Perancangan perangkat lunak haruslah didesain semudah dan sesederhana
mungkin untuk digunakan.Hal ini dibuat agar memudahkan dalam penggunaannya
dan tidak terjadi kebingungan.Dalam perancangan antramuka juga perlu diperhatikan
kondisi yang diinginkan oleh user, agar mendapatkan berbagai umpan balik yang
diperlukan selama bekerja pada sebuah sistem komputer. Menurut Suparman
(1991:123),”user interface merupakan bagian software yang menyediakan sarana
untuk user agar bisa berkomunikasi dengan sistem”.
Menurut Pressman (2012:283), untuk mengembangkan suatu antarmuka
pengguna yang efektif semua perancangan seharusnya dimulai dengan pemahaman
harapan para pengguna, termasuk profil-profil pengguna yang berkaitan dengan unsur
mereka, jenis kelaminnya, kemampuan-kemampuan fisik mereka masing-masing,
pendidikan mereka, latar belakang budaya dan etnis mereka, motivasi-motivasi
mereka dan sasaran-sasaran serta kepribadian mereka masing-masing.
33
Menurut Pressman (2002:400) design interface menggambarkan bagaimana perangkat lunak berkomunikasi dalam dirinya sendir, dengan sistem yang berinteroperasi dengannya, dan dengan manusia yang menggunakannya. Interface mengimplikasikan aliran informasi (misal data dan atau control) dengan demikian, data dan diagram aliran control memberikan informasi yang dibutuhkan bagi design interface.
Desain interface memfokuskan diri pada tiga area perhatian (Pressman, 2002:459) :
a. Desain interface antara modul-modul program aplikasi.
b. Desain interface antara perangkat lunak dan prosedur dan konsumen
informasi bukan manusia lainnya (yakni entitas eksternal lainnya).
c. Desain interface antar serorang manusia (seperti pemakai) dan komputer.
Perancangan antarmuka manusia dan komputer yang berfungsi untuk
memungkinkan komunikasi bolak-balik antar pemakai dengan machine (komputer),
bisa disebut Human Computer Interface (HCI). Salah satu fasilitas yang perlu
diperhatikan dalam merancang HCI yaitu sistem harus bersifat user friendly. Interface
yang user friendly adalah interface yang bersifat membantu user mudah dipelajari
yang berkaitan dengan studi tentang manusia, juga berkaitan dengan isu-isu teknologi
yang ada. Setiap keseluruhan perancangan interface memakai model yang berbeda-
beda sesuai dengan fungsinya.
Perancangan user interface harus memperhatikan kategori-kategori user
interface sercara baik. Kategori-kategori user interface yang baik adalah (Sumandan
Soeparlan, 1995:215) :
a. Interface harus relative lebih mudah bagi user untuk memulai menggunakan sistem tersebut.
34
b. Sistem yang dirancangan harus bersifat self-combined, sehingga user tidak perlu mengakses secara manual atau berurusan dengan hal-hal yan seharusnya berada diluar sistem tersebut.
c. Jumlah usaha yang perlu dilakukan dapat menyelesaikan tugas yang dibutuhkan harus tetap dijaga seminimum mungkin.
d. Proteksi terhadap tindakan yang dapat menyebabkan kegagalan sistem dan itu juga berarti sistem tersebut haruslah kuat dan reliable (handal).
e. Sistem harus dapat menyesuaikan diri terhadap user yang tingkat keahliannya dan keperluaannya berbeda-beda.
f. User harus dikontrol atas apa yang sedang berlangsung.
10 Prinsip atau panduan untuk merekayasa bentuk user interface, yaitu
(Sudarmawan ddan Ariyus, 2007:130) :
a. Dialog yang sederhana dan alami (simple and natural design);b. Berbicara dengan bahasa user (speak the user language);c. Mengurangi beban ingatan user (minimize user memory load);d. Konsisten (xonsistent);e. Sistem timbal balik (system feedback);f. Jalan keluar yang jelas (clearly mark exits);g. Jalan pintas (short-cut);h. Pesna-pesan kesalahan yang baik (good error messages);i. Mencegah kesalahan (prevent errors);j. Bantuan dan dokumentasi (help and documentation).
2.2.4 Perancangan Basis Data (Database)
Merancang basis data merupakan hal yang sangat pentingdalam perancangan
suatu sistem. Kesulitan utama dalam merancangbasis data adalah bagaimana
merancang sehingga basis data tersebutdapat memuaskan keperluan saat ini dan
dimasa yang akan datang.Elemen-elemen data dalam suatu basis data harus
dapatdigunakan untuk pembuatan keluaran sesuai dengan yang diinginkan.Untuk
menghasilkan keluaran yang baik juga diperlukan masukanyang baik. Hasil
pemasukan data ini akan disimpan atau direkamdidalam basis data.
35
Menurut Jogiyanto (2005:217), “Basis Data adalah kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpang disimpanan luar komputer
dan digunakan perangkan lunak untuk memanipulasinya”. Sedangkan menurut
McLeod (2001:258) “Basis Data adalah suatu koneksi data komputer yang
terinteraksi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan
pengambilan kembali”.
Menurut McLeod (2001:259), “Tujuan utama dalam penyusunan sebuah
perancangan database yang baik adalah meminimumkan pengulangan data dan
mencapai independensi data yaitu kemampuan untuk membuat perubahan dalam
struktur tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data”.
Basis Data (Database) sendiri dapat didefinisikan sebagai (Fathansyah,
2012:2):
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorgnisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah;
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenui beberapa kebutuhan.
c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data data
meliputi (Fathansyah, 2012:5) :
a. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru;
b. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip 9sekaligus beserta isinya, jika ada);
c. Pembuatan tabel baru ke suatu basis data (create tabel), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada;
36
d. Penghapusan ael dari suatu basis data (drop tabel), yang identik dengan perusakan map arsipp lama yang ada di sebuah lemari arsip;
e. Penambahan/pengisian data baru ke sebuah tabel di sebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahan lemari arsip ke sebuah map arsip;
f. Pengambilan data dari sebuah tabel (query), yang identik denganpenarian lembar arsip dari sbuah map arsip;
g. Pengubahan data dari sebuah tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip;
h. Penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada disebuah map arsip.
Langkah-langkah untuk merancangdatabase secara umum, adalah sebagai
berikut (Jogiyanto, 2005:220):
a. Menentukan kebutuhan fite database untuk sistem baru.b. Menentukan parameter dari database
Setelah file-file yang dibutuhkan telah dapat ditentukan, maka parameter dari file selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini meliputi :
1. Tipe dari file : fileinduk, file transaksi, file sementara dan lain sebagainya.
2. Media file : harddisk, disket atau pita magnetic.3. Organisasi dari file : apakah file tradisional (file urus, ISAM atau file
akses langsung) atau organisasi database (struktur berjenjang, jaringan atau hubungan)
c. Filed kunci dari file
Dalam setiap perancangan sistem informasi tidak terlepas dari perancangan
database yang bersifat komputer dan non kumputer.Keberhasilan suatu sistem
informasi sangat dipengaruhi oleh suatu konsep database yang baik, karena database
berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya.Penerapan database
dalam sistem informasi disebut Database Management Sistem (DBMS).
Menurut Hariyanto (2004:4) “DBMS adalah perangkat lunak untuk
mendefinisikan, menciptakan, mengelola danmengendalikan pengaksesan basis
data”.Sedangkan menurut Kadir (2003:17) “DBMS adalah suatu program komputer
37
yang digunakan untuk masukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan
memperoleh data dan informasi dengan praktis dan efesien”.
Berikut adalah fungsi-fungsi didalam DBMS (Marlinda, 2004, 7-8) :
a. Data DefenitionDBMS harus dapat mengolah pendefinisian data
b. Data manipulationDBMS harus datap menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data
c. Daa security dan integrityDBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA
d. Data recovery dan concurrencya. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan sistem dan
sebagainyab. DBMS harus mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu
data diakses secara besama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
e. Data dictionaryDBMS harus menyediakan data dictionary
f. PerformanceDBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefesien mungkin.
Tujuan perancangan basis data adalah (Kendall & Kendall, 2003:126) :
a. Menyediakan pengambilan kembali data tujuanb. Menyediakan penyimpanan data yang efesienc. Ketersediaan datad. Mendukung pengambolan dan pembaharuan data yang efesiene. Memahami integritas data.
Dalam merancang database, dapat dilakukan dengan (Fathansyah, 2004:39) :
a. Menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel yang telah di ketahui, atau
dengan
b. Langsung membuat model Entity_relationship.
38
Menurut Marlinda (2004:115) menyatakan bahwa, “Normalisasi merupakan
suatu proses pengelompokan elemen data meliputi tabel-tabel yang menunjukan
entity dan relasinya”. Masih menurut Marlinda (2004,:122-123) :
a. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
b. Bentuk normal kesatu (1 NF/ First Normal Form)Tahap ini merupakan tahap dimana setiap data dibentuk dalam satu record demi satu record dan data berada file data.rada (flat file). Data dibentuk daam satu record satu record demi saru record dan nilai field-field berupa atamic value, sehingga tidak ada satu set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang bernilai ganda.
c. Bentuk normal kedua (2NF/ second form)Bentuk normal kedua mempyna syarat yaitu data telah memenuhi criteria bentuk normal satu. Atribut bukan kunci harus tergantung secara fungsi pada kunci utama (primary key)
d. Untuk menapai bentuk ketiga ini, maka semua relasi harus dalam bentuk normal kedua, dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kuvi haruslah bergantung pada primary key secara menyeluruh.
2.2.4.1 Basis Data Spasial
Menurut Eddy Prahasta (2005), Basisdata Spasial mendeskripsikan
sekumpulan entitas baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap maupun yang
tidak tetap (memiliki kecenderungan untuk berubah, bergerak, atau berkembang).
SIGmenyimpandata dalam bentuk‘peta’ berupa bentuk geometri/spasial (titik,
garis dan atau area/poligon) dan informasi disimpan dalam bentuk
attribut/deskriptif.Saat ini SIG dikembangkan dengan menggunakan sistem-sistem
manajemen basisdata (DBMS) yang telah ada sebelumnya.
Terdapat 2 (dua) pendekatan untuk menggunakan DBMS di dalam SIG:
39
a. Pendekatan solusi DBMS total.Pada pendekatan ini, semua data spasial dan non spasial diakses melalui DBMS sehingga data-data tersebut harus memenuhi asumsi-asumsi yang telah ditentukan oleh perancang DBMSnya.
b. Pendekatan solusi kombinasi.Pada pendekatan ini, beberapa (tidak semua) data (pada umumnya berupa table-tabel attribute berikut relasi-relasinya) diakses melalui DBMS karena data-data tersebut telah sesuai dengan modelnya.Sistem ini (misal berlaku pada Arc/Info) biasanya mengadopsi dua sistem basisdata yang pertama untuk data spasial (ARC pada Arc/Info) dan yang kedua untuk data non spasial yang dikelola oleh sistembasisdata yang khusus dirancang untuk data non-spasial (INFO pada Arc/Info).
Informasi yang disampaikan oleh peta disajikan secara grafis sebagai
kumpulan komponen peta.Informasi lokasional disajikan dengan titik untuk fitur
seperti mata air dan tiang telepon, garis untuk fiture seperti jalan, aliran sungai dan
saluran pipa, dan area untuk fiture seperti danau, wilayah administrasi, dll. Deskripsi
singkat untuk masing-masing fitur adalah sebagai berikut:
a. Fiture Titik disajikanoleh lokasi diskret yang menentukan obyek peta yang batas atau bentuknya terlalu kecil untuk ditunjukkan sebagai fiture garis atau area. Menyajikan titik yang tidak mempunyai area, seperti ketinggian dari puncak gunung.
b. Fiture Garis Merupakan kumpulan koordinat berurutan yang bila dihubungkan akan menyajikan bentuk linier dari obyek yang terlalu sempit untuk ditampilkan sebagai area. Atau, berupa fiture yang tidak mempunyai lebar, seperti garis kontur.
c. Fiture Area merupakan bentuk gambar tertutup yang batasnya melingkupi area homogen, seperti batas wilayah, negara atau propinsi.
Database peta digital terdiri dari dua jenis informasi: spasial (geometri/fitur)
dan deskriptif (atribut). Informasi ini disimpan sebagai rangkaian file pada komputer
dan berisi salah satu informasi spasial atau informasi deskriptif mengenai fitur peta.
Kekuatan SIG terletak pada keterkaitan dua jenis data ini dan pada pemeliharaan
hubungan spasial di antara fitur peta.Untuk mengakses informasi pada database
40
tabular bisa melalui peta, atau dapat membuat peta berdasarkan pada informasi di
dalam database tabular. Analisis pada data tabulasi tidak hanya bermuara pada tabel
tetapi juga akandapat disajikan dalam fiturnya demikian pula sebaliknya.
Hasil analisis geometri dapat tercermin pada data atributnya (Eddy Prahasta,
2005:111-113):
a. Titik Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek.Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi diatas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan symbol-simbol.
Gambar 2.3RepresentasiObyek Titik
b. Garis (line)Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk mempresentasikan obyek-obyek dua dimensi. Obyek atau entitas yang dapat direpresentasikan dengan garis antara lain jalan, sungai, jaringan listrik, saluran air.
Gambar2.4Representasi Obyek Garis
41
c. Poligon (polygon)
Poligon digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek dua dimensi, misalkan: Pulau, wilayah administrasi, batas persil tanah adalah entitas yang ada pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Satu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis di antara tiga titik yang saling bertemu membentuk bidang. Poligon mempunyai sifat spasial luas, keliling terisolasi atau terkoneksi dengan yang lain, bertakuk (intended), dan overlapping.
Gambar 2.5Representasi Obyek Polygon
Menurut Eddy Prahasta (2005), Bentuk representasi entity spasial adalah
konsep dan vektor. Dengan demikian, data spasial direpresentasikan di dalam basis
data sebagai vektor atau raster, sehingga untuk menyajikan entity spasial digunakan
model data rester atau vector.
b.2.5 Google Maps API
Mengacu pada (Purvis, Sambells, & Turner, 2006) serta (Svennerberg,
2010),Google meluncurkan Google Maps API pada bulan Juni 2005 untuk
memungkinkandeveloper untuk mengintegrasikan Google Maps ke dalam website
mereka. Ini adalahlayanan gratis, dan saat ini tidak mengandung iklan, namun Google
42
menyatakan dalamhal mereka menggunakan bahwa mereka berhak untuk
menampilkan iklan di masadepan.
Menurut Frazel (2009:39) Google Maps mapping service adalah sebuah online tool yang memberikan user berbagaifitur-fitur map seperti tampilan street maps, arahan kemudi point-to-point, dan jalur-jalur untukmencari lokasi bisnis di berbagai kota. Dengan tambahan street map dan terrain view, memberikan tampilan yang mudah dipahami user dan dapat diakses siapasaja melalui online connection.
Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript.Cara
membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web ataublog sangat mudah
hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTMLsertaJavaScript,serta
koneksi Internet yang sangat stabil.Dengan menggunakanGoogleMaps API,kita dapat
menghemat waktu dan biaya untuk membangunaplikasi peta digital yang
handal ,sehingga kita dapat fokus hanya pada data yang akan ditampilkan.
Menurut Tulach (2008:1-14), “API atau Application Programming Interface
bukan hanya satu set class dan method atau fungsi dan signatureyang sederhana”.
Akan tetapi API, yang bertujuan utama untuk mengatasi“clueless” dalam membangun
software yang berukuran besar, berawaldari sesuatu yang sederhana sampai ke yang
kompleks dan merupakanperilaku komponen yang sulit dipahami.
Seperti yang tercatat oleh Svennerberg (Beginning Google MapsAPI 3, p1),
Google Maps API adalah API yang paling populer di internet.Pencatatan yang
dilakukan pada bulan Mei tahun 2010 ini menyatakanbahwa 43% mashup (aplikasi
dan situs web yang menggabungkan duaatau lebih sumber data) menggunakan
Google Maps API.Beberapatujuan dari penggunaan Google Maps API adalah untuk
43
melihat lokasi,mencari alamat, mendapatkan petunjuk mengemudi dan lain
sebaginya.Hampir semua hal yang berhubungan dengan peta dapat
memanfaatkanGoogle Maps.
Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses lewat
javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang
kitabangun. Untuk dapat mengakses Google Map, Kita harus melakukan pendaftaran
ApiKey terlebih dahulu dengan data pendaftaran berupa nama domain web yang kita
bangun. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web kita sendiri
denganGoogle Maps API.Google Maps API adalah library JavaScript.
Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online
disediakan oleh Googledapat ditemukan di http://maps.google.com.Google Maps
menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untukseluruh dunia dan baru-
baru ini, Bulan, dan juga menawarkan perencana rute danpencari letak bisnis di U.S.,
Kanada, Jepang, HongKong, Cina, UK, Irlandia(hanya pusat kota) dan beberapa
bagian Eropa. Melalui fitur Google Maps,pengguna internet dapat browsing informasi
grafis berikut:
a. Satellite MapPengguna juga dapat menikmati foto satelit lebih detail lengkap dengan cara zooming pada bagian peta yang diinginkan.
b. Hasil Pencarian IntegrasiMencari lokasi,pada petabuatan pengguna dan realdata.
c. Draggable MapsPeta digital mapping yang dragable(bisadigeser)dengan bantuan mouse.
d. Medan Maps (PetaTopograpi)MedanMaps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta topograpi yang biasa disediakan buku peta Atlas.
e. Cuaca Map
44
Cuaca Map menyediakan informasi peta perkiraan cuaca.f. Foto map
Foto menampilkan gambaran dari lokasi yang terkenal darisuatu wilayah, berupa lokasi wisata atau pusat pemerintahan.
g. MyLocationDengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi dari pengguna tersebut.
b.2.6 Arsitektur SIG
Konsep dasar situs webgis bisa dikatakan sebagai sebuah web mapping yang
berarti pementaan internet, tetapi bukan memetakan internet. Web mapping
memanfaatkan fungsi interaktifitas yang ada pada aplikasi SIG dalam bentuk web.
Bentuk umum arsitektur berbasis peta di web dapat dilihat pada gambar di bawah.
45
Gambar 2.6 Arsitektur SIG berbasis Web
Pada gambar diatas interaksi antara User dan server berdasarkan request dan
respon. Web browser pada user mengirimkan request ke server web. Karena server
web tidak mempunyai kemampuan untuk memproses peta, maka request berkaitan
dengan pemrosesan peta akan diteruskan oleh server web ke server aplikasi dan
MapServer. Hasil pemrosesan akan dikembalikan lagi melalui server web, terbungkus
dalam bentuk file Php.
b.2.7 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak berguna untuk menguji aplikasi atau program yang
telah dibuat untuk mencari error/kesalahan dan memperbaiki kesalahan
tersebut.Pengujian dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang belum ditemukan dari
perangkat lunak. Kesalahan tersebut meliputi kesalahan pada input data, proses, dan
ouptup data.
Menurut Pressman (2012:550) “pengujian adalah serangkaian kegiatan yang
dapat direncanakan di muka dan dilakukan secara sistematis”. Masih menurut
Pressman (2012:572) “pengujian sistem adalah serangkaian pengujian yang berbeda-
beda yang tujuan utamanya adalah untuk sepenuhnya mewujudkan sistem berbasis-
komputer”.
Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian adalah (Pressman,
2012:132) :
a. Pengujian merupakan proses eksekusi suatu program dengan tujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang ada didalamnya;
46
b. Kasus pengujian yang baik adalah pengujian yang memiliki kemungkinan yang tinggi untuk menenukan kesalahan-kesalahn yang tidak ditemukan sebelumnya;
c. Pengujian yang berhasil adalah pengujian yang mampu menyingkapkan kesalahan yang tidak ditemukan sebelumnya.
Atribut-atribut dari pengujian yang baik sebagai berikut (Pressman, 2012:585-
586) :
a. Pengujian yang baik memiliki probabilitas yang tinggi untuk menemukan kesalahan.Untuk mencapai tujuan ini, pengujian harus memahami perangkat lunak dan mencoba mengembangkan sebuah gambaran mental agaimana erangkat lunak dapat gagal.
b. Pengujian yang baik tidak berulang-ulangWaktu dan sumber daya terbatas. Tidak ada gunanya melakukan pengujian yang memiliki tujuan yang sama dengna pengujian lain.
c. Pengujian yang baik harus menjadi “bibit terbaik”.Dalam sebuah kelompokpengujian yang memiliki tujuan serupa, keterbatasan waktu, dan sumber daya dapat mengurangi pelaksanaan bahkan hanya sebagaian kecil dari pengujian ini.
d. Pengujian yang baik harus tidak terlalu sederhana atau terlalu rumit.Meskipun terkadang sangat memungkinkan bagi kita untuk menggabungkan serangkaian pengujian menjadi satu kasus pengujian saja, efek samping yang biasanya terjadi adalah banyak kesalahan yagn harus ditutupi.Secara umum setiap pengujian harus dilaksanakan secara terpisah.
Dalam pengujian perangkat lunak diperlukan juga konsep workbench.Menurut
Perry (2006:71), dalam organisasi IT, workbench lebih sering disebut sebagai fase,
langkah, atau tugas. Workbench adalah cara untuk menggambarkan dan
mendokumentasikan bagaimana sebuah aktivitas spesifik akan dilakukan.
Mendefinisikan workbench biasanya tanggung jawab dari komite manajemen proses,
yang pada masa lalu telah lebih sering disebut sebagai komite standar.
Ada 4 komponen pada setiap Workbench (Perry, 2006:71) :
47
a. Input. Kriteria masuk atau kiriman yang diperlukan untuk menyelesaikan suatau tugas.
b. Prosedus untuk dilakukan. Tugas kerja atau proses yang akan mengubah input menjadi output.
c. Prosedut untuk memeriksa. Proses yang menentukan bahwa output memenuhi standar.
d. Output. Criteria keluar atau kiriman yang dihasilkan dari workbench
Gambar 2.7Workbench Pengujian Perangkat Lunak
Sumber : Perry (2006:71)
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran didalam pembuatan Sistem informasi tempat pelayan
umum di kota Pontianak ini mengacu pada perumusan masalah yang sudah
dirumuskan dan mengacu pada materi sistem informasi geografis.
Sesuai dengan konsep dasar Geographic Information System (GIS) merupakan
sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau
koordinat-koordinat geografi. Oleh karena itu dalam penulis ini akan membuat
webgis tempat pelayanan umum di Kota Pontianak, webgis ini berguna bagi
pengguna atau masyarakat yang membutuhkan informasi tentang tempat-tempat
48
pelayanan umum bidang kesehatan khususnya rumah sakit. Webgis ini dibangun
menggunakan tools seperti PHP, Gmap, Dreamweaver. Untuk database yang
digunakan dalam penyimpanan data adalah MySQL, ini merupakan database open
source yang cukup popular karena ketangguhan dan kemampuannya dalam mengelola
data. MySql merupakan database yang digunakan untuk mengelola data spasial.
Pembuatan webgis ini, hal pertama yang penulis lakukan adalah mengumpulkan
semua data yang berhubungan dengan rumah sakit dan Sistem Informsi geografis
(SIG) agar dalam pembuatannya tidak mengalami kendala, setelah data dikumpulkan
selanjutnya adalah mengintasl tools yang digunakan dalam membangun webgis, yaitu
Dreamweaver, PHP dan tools pendukung lainnya. Untuk membuat rancangan
tampilan webgis menggunakan aplikasi dreamweaver, PHP merupakan bahasa
pemrograman untuk merancanga tampilan dari dreamweaver.
Pembuatan webgis ini di bantu dengantools pemodelan menggunakan UML
(Unified Modeling Language) yaitu sebuah bahasa untuk menentukan,
menvisualisasikan, konstruksi dan mendokumentasikan artifact (bagian dari
informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat
lunak. UML meruakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai
sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Bagian-
bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element dan general
mechanism. UML dalam pembuatan ini akan dibantu oleh alat pendukung seperti
Flowchart dan Algoritma.
49
Metode perancangan yang digunakan adalah metode Waterfall yang juga sering
disebut model Sekuensial Linier (Sequential Linier) atau Alur Hidup Klasik (Classic
Life Cycle). Model Air Terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan
tahap pendukung (support). Model Air Terjun sangat cocok digunakan kebutuhan
pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadi perubahan kebutuhan
selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari Model Air Terjun
adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap
tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai
dijalankan (tidak ada tumpang tindih pelaksana tahap).
Berikut adalah tahapan dari Waterfall Models :
a. Analisis kebutuhan perangkat lunakProses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b. DesainDesain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termaksud struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan prosedur pengkodean. Tahap ini menstranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasidesain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
c. Pembuatan kode programDesain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibaut pada tahap desain.
d. Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
50
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dant idak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
Untuk hasil akhir atau output dari aplikasi adalah WebGis rumah sakit di kota
Pontianak. SIGRumah Sakit ini dapat digunakan oleh siapa saja, yang ingin
mengetahui keberadaan dari tempat yang diinginkan untuk berbagai macam
keperluan.Webgis ini dibuat dengan antarmuka yang simple atau sederhana, sehingga
dalam pengoperasiannya tidak sulit dan tidak membingungkan. Dalam
pengoperasiannya akan diberikan petunjuk yang jelas bagaimana jalannya webgis
tersebut, akan diberikan juga animasi dalam content web tersebut.Sistem juga dapat
menampilkan perbesaran dan pengecilan peta berdasarkan theme yang dipilih. Sistem
pun dapatmengembalikan ukuran peta semula sesuai dengan skalanya. Dari setiap
theme, sistem dapat menampilkan peta sesuaidengan proses klik mouse pilihan
pengguna di dalam theme yang bersangkutan.Proses pencarian data dikategorikan
berdasarkan theme yang ada. Dengan memilih kategori theme tersebut
danmelakukan proses klik mouse pada gambar peta, sistem akan mencari data
sesuai dengan theme yang dipilih danmenampilkan hasil pencarian dalam bentuk
data
51
Penulis juga membuat kerangka pemikiran dalam bentuk flowchar agar
memudahkan dalam mengartikannya. Adapun kerangka pemikiran dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran