07 tiona

12
Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 46 ARTIKEL ARTIKEL ARTIKEL ARTIKEL ARTIKEL Keyword: Problem-based learning, constructive, self-directed, collaborative, contextual. Korespondensi: [email protected] 0274-562139 Pendahuluan Abstract Indikator-indikator Penilaian Pelaksanaan Problem-Based Learning Berdasarkan Pembelajaran Konstruktif, Mandiri, Kolaboratif dan Konstektual di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Tiona Romauli 1 , Gandes Retno Rahayu 2 , Yoyo Suhoyo 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 2 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Background: In recent decades, the educational system for medical students has changed from using traditional approach into problem-based learning. Being a learning strategy, PBL is built upon four basic theories: constructive, self- directed, collaborative, and contextual. Yet, there has been no research to bridge the theory and the implementation of PBL particularly in the Faculty of Medicine UGM. Thus, there should be a research to develop the indicators of PBL implementation based on the four fundamental theories. Objective: To explore the indicators of PBL based on the four fundamental theories: constructive, self-directed, collaborative and contextual. Methods: This research utilized qualitative approaches, comprising several steps: (1) free listing, (2) qualitative analysis, (3) writing the indicators and (4) content validation. Result and Conclusion: A total of 72 indicators consisting of 16 constructive learning indicators, 28 self-directed learning indicators, 16 collaborative learning indicators, and 12 contextual learning indicators. Selama dua dekade terakhir kurikulum problem- based learning (PBL) telah menggeser pendekatan konvensional dalam pendidikan mahasiswa kedokteran. PBL, yang diperkenalkan oleh Howard Barrows di Universitas Mc Master Kanada pada tahun 1969, merupakan metode yang ideal dalam mengembangkan critical thinking, professional knowledge acquisition, problem solving, dan life-long professional learning. 1 PBL merupakan cara yang efektif untuk menyelenggarakan pendidikan kedokteran secara koheren dan terintegrasi sehingga dalam beberapa sisi lebih unggul daripada motoda konvensional. 2 Menurut Koh et al., PBL juga memiliki efek positif dibandingkan metode konvensional dalam hal sosial dan kognitif. Berbagai manfaat tersebut menyebabkan PBL banyak digunakan oleh institusi perguruan tinggi sebagai strategi pembelajaran. 3 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) adalah salah satu institusi yang telah melaksana- kan PBL sebagai strategi pembelajaran. FK UGM meng- adaptasi sistem PBL sejak tahun 1992 yang kemudian dinamakan hybrid PBL dengan penerapan modul di tiap semester namun belum membentuk sistem blok. Pada tahun 2002, FK UGM mulai melaksanakan kurikulum PBL penuh dan mulai menggunakan sistem blok. Saat ini PBL di FK UGM didasarkan pada standar kompetensi yang dibuat oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

Upload: ilham-dwi

Post on 03-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ga tau

TRANSCRIPT

Page 1: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia46

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGMARTIKELARTIKELARTIKELARTIKELARTIKEL

Keyword:Problem-based learning,constructive, self-directed,collaborative, contextual.

Korespondensi:[email protected]

Pendahuluan

Abstract

Indikator-indikator Penilaian Pelaksanaan Problem-BasedLearning Berdasarkan Pembelajaran Konstruktif, Mandiri,Kolaboratif dan Konstektual di Fakultas KedokteranUniversitas Gadjah Mada

Tiona Romauli1, Gandes Retno Rahayu2, Yoyo Suhoyo2

1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada2 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah MadaYogyakarta

Background: In recent decades, the educational system for medical studentshas changed from using traditional approach into problem-based learning. Beinga learning strategy, PBL is built upon four basic theories: constructive, self-directed, collaborative, and contextual. Yet, there has been no research to bridgethe theory and the implementation of PBL particularly in the Faculty ofMedicine UGM. Thus, there should be a research to develop the indicators ofPBL implementation based on the four fundamental theories.Objective: To explore the indicators of PBL based on the four fundamental theories:constructive, self-directed, collaborative and contextual.Methods: This research utilized qualitative approaches, comprising severalsteps: (1) free listing, (2) qualitative analysis, (3) writing the indicators and (4)content validation.Result and Conclusion: A total of 72 indicators consisting of 16 constructive learningindicators, 28 self-directed learning indicators, 16 collaborative learning indicators, and12 contextual learning indicators.

Selama dua dekade terakhir kurikulum problem-based learning (PBL) telah menggeser pendekatankonvensional dalam pendidikan mahasiswa kedokteran.PBL, yang diperkenalkan oleh Howard Barrows diUniversitas Mc Master Kanada pada tahun 1969,merupakan metode yang ideal dalam mengembangkancritical thinking, professional knowledge acquisition, problemsolving, dan life-long professional learning.1 PBL merupakancara yang efektif untuk menyelenggarakan pendidikankedokteran secara koheren dan terintegrasi sehinggadalam beberapa sisi lebih unggul daripada motodakonvensional.2 Menurut Koh et al., PBL juga memilikiefek positif dibandingkan metode konvensional dalamhal sosial dan kognitif. Berbagai manfaat tersebut

menyebabkan PBL banyak digunakan oleh institusiperguruan tinggi sebagai strategi pembelajaran.3

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FKUGM) adalah salah satu institusi yang telah melaksana-kan PBL sebagai strategi pembelajaran. FK UGM meng-adaptasi sistem PBL sejak tahun 1992 yang kemudiandinamakan hybrid PBL dengan penerapan modul di tiapsemester namun belum membentuk sistem blok. Padatahun 2002, FK UGM mulai melaksanakan kurikulumPBL penuh dan mulai menggunakan sistem blok. Saatini PBL di FK UGM didasarkan pada standarkompetensi yang dibuat oleh Konsil KedokteranIndonesia (KKI).

Page 2: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 47

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Sebagai strategi pembelajaran, PBL dibangun atasempat prinsip pembelajaran modern yaitu pembelajaranyang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual.4

Konstruktif adalah proses aktif dalam memahami,dimana seseorang secara aktif membangun danmengatur pengetahuannya sendiri.4,5 Mandiri atau self-directed learning merupakan proses dimana seseorangmemainkan peran aktif dalam belajarnya sendiri denganatau tanpa bantuan orang lain.4,6 Kolaboratif merupa-kan proses interaksi dari beberapa orang yang meng-hasilkan efek positif.1,4 Sedangkan, pembelajarankontekstual berarti belajar sesuai dengan kontekskehidupan nyata sehingga sesuai dengan keperluan dimasa mendatang.1,4

Dolmans et al.4 menyarankan dilakukannyapenelitian yang menjembatani antara teori dan praktekuntuk dapat mengembangkan dan memperbaikipelaksanaan PBL meskipun telah banyak dilakukanpenelitian yang membahas tentang keefektifan dari PBLsendiri. Pelaksanaan PBL berdasarkan keempat prinsipdasar PBL di atas perlu diteliti terutama pelaksanaannyadi FK UGM. Oleh karena itu, perlu dilakukanpenelitian mengenai indikator-indikator penilaianpelaksanaan PBL berdasarkan keempat prinsip dasarpembelajaran modern tersebut.

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yangmengeksplorasi indikator-indikator penilaianpembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratif dankontekstual. Penelitian ini telah dilaksanakan di FKUGM, Yogyakarta, dari bulan Maret sampai November2008. Penelitian ini dilaksanaan dalam empat tahap,yaitu: (1) free listing, (2) analisis kualitatif, (3) penulisanindikator-indikator, dan (4) validasi isi.

Tahap pertama: free listingFree listing dilakukan untuk mengumpulkan data

spesifik dengan meminta responden untuk mencatatatau memberikan list yang berkaitan dengan topik yangdiminta. Tahap free listing dilakukan untuk memperolehgambaran aplikasi nyata dari pembelajaran konstruktif,mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam kurikulumPBL sesuai dengan pendapat responden.

Subyek

Subyek penelitian adalah sampel yang diambil daridosen dan mahasiswa FK UGM. Subyek tersebutkemudian diundang untuk menjadi responden daritahap free listing.

Dosen yang menjadi sampel merupakan tutor dariprogram reguler dan internasional tahun kedua(angkatan 2007), tahun ketiga (angkatan 2006) dantahun keempat (angkatan 2005) di FK UGM. Sampeltutor diambil berdasarkan performa tutor terbaik yangdinilai berdasarkan evaluasi blok. Terdapat delapantutor yang memenuhi kriteria namun yang berpartisipasisebanyak enam tutor.

Sampel mahasiswa berasal dari mahasiswa programreguler dan internasional tahun kedua (angkatan 2007),tahun ketiga (angkatan 2006), dan tahun keempat(angkatan 2005). Pengambilan sampel mahasiswamenggunakan metode purposive sampling berdasarkankeaktifan mahasiswa dalam tutorial. Penilaian keaktifanmahasiswa dalam tutorial untuk mahasiswa angkatan2005 dan 2006 diambil berdasarkan rata-rata nilaitutorial dalam blok, karena dalam angkatan 2005 dan2006 masih dilaksanakan penilaian keaktifan dari tiaptutorial. Sedangkan, penilaian keaktifan mahasiswaangkatan 2007 diambil berdasarkan penilaian dariperwakilan tiap kelompok, karena pada pelaksanaantutorial angkatan 2007 sudah tidak dilakukan penilaiankeaktifan.

Satu orang dari setiap kelompok tutorial diambiluntuk menjadi sampel. Berdasarkan urutan kelompok-nya, tiap sampel diambil berdasarkan urutan sepertiyang tampak di tabel 1.

Tabel 1. Kriteria pemilihan sampel mahasiswa

Kelompok Golongan Kelompok 1 Pria – Aktif Kelompok 2 Pria – Nonaktif Kelompok 3 Wanita – Aktif Kelompok 4 Wanita – Non aktif Kelompok 5 Pria – Aktif Kelompok 6 Pria – Non aktif

Dan seterusnya

Dengan prosedur pemilihan seperti tersebut di atasmaka terdapat empat golongan sampel mahasiswa yangdiperoleh, seperti yang ditunjukkan dalam tabel 2.

Page 3: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia48

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Tabel 2. Golongan sampel mahasiswa

Mahasiswa Golongan

Program Reguler Program Internasional Pria – Aktif 15 6

Pria - Non aktif 15 5 Wanita – Aktif 15 5

Wanita – Non Aktif 12 4 Total 57 20

Terdapat total 77 mahasiswa yang memenuhikriteria namun yang bersedia datang sebanyak 65

mahasiswa dengan persebaran mahasiswa yang terdapatdi tabel 3.

Tabel 3. Jumlah sampel mahasiswa

Reguler Internasional Angkatan

Diundang Hadir Response

rate Diundang Hadir Response

rate 2005 19 17 89% 5 4 80% 2006 19 19 100% 7 5 71% 2007 19 16 84% 8 4 50% Total 57 52 91% 20 13 65%

Proses

Sampel yang memenuhi kriteria diundang untukmenjadi responden dalam proses free listing. Respondenyang bersedia untuk berpartisipasi mendapatkanpenjelasan tentang tujuan dari penelitian dan bersediamenandatangani informed consent. Kemudian, respondendijelaskan mengenai empat prinsip dasar PBL besertadengan definisinya. Setelah sesi tanya-jawab, respondendiminta untuk mencatat pendapat mereka tentangaktifitas apa saja yang dilakukan di tutorial, kuliah,praktikum dan pembelajaran sehari-hari yang menurutpara responden sejalan dengan masing-masing darikeempat prinsip PBL yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pertanyaan yang diberikan kepada respondenmahasiswa adalah :1. Bagaimana Anda selama ini belajar secara

konstruktif dalam tutorial, kuliah, praktikumdan belajar sehari-hari?

2. Bagaimana Anda selama ini belajar secaramandiri dalam tutorial, kuliah, praktikum danbelajar sehari-hari?

3. Bagaimana Anda selama ini belajar secarakolaboratif dalam tutorial, kuliah, praktikumdan belajar sehari-hari?

4. Bagaimana Anda selama ini belajar secarakontekstual dalam tutorial, kuliah, praktikumdan belajar sehari-hari?

Sedangkan, pertanyaan yang diberikan kepadaresponden tutor adalah :1. Bagaimana selama ini pembelajaran secara

konstruktif dalam tutorial, kuliah, praktikumdan belajar sehari-hari?

2. Bagaimana selama ini pembelajaran secaramandiri dalam tutorial, kuliah, praktikum danbelajar sehari-hari?

3. Bagaimana selama ini pembelajaran secarakolaboratif dalam tutorial, kuliah, praktikumdan belajar sehari-hari?

4. Bagaimana selama ini pembelajaran secarakontekstual dalam tutorial, kuliah, praktikumdan belajar sehari-hari?

Proses free listing dilakukan dalam beberapakelompok. Kelompok pertama untuk angkatan 2005reguler, kedua untuk angkatan 2006 reguler, ketigauntuk angkatan 2007 reguler, keempat untuk angkatan2005, 2006, dan 2007 internasional, dan kelima untukdosen.

Page 4: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 49

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Tahap kedua: analisis kualitatif

Pelaksanaan analisis kualitatif bertujuan untukmendapatkan makna inti dari pelaksanaanpembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratif dankontekstual. Metode analisis kualitatif yang digunakanadalah penggunaan coding.

Setelah semua pernyataan yang telah diberikanoleh responden telah dikumpulkan, dilakukan analisiskualitatif dalam beberapa tahap. Langkah analispertama adalah melakukan coding dari setiap pernyataanyang diberikan oleh responden. Langkah analisis keduaadalah penggolongan dari coding yang didapat darilangkah analisis pertama. Coding adalah proseskategorisasi dan penjabaran dari data kualitatif.

Tahap ketiga: penulisan indikator-indikator

Tahap penulisan indikator bertujuan untukmemperoleh indikator-indikator dari penilaianpembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratif dankontekstual dalam kurikulum PBL. Kategorisasi daritahap kedua dikembangkan menjadi indikator-indikator pembelajaran. Selain itu, indikator jugadiperoleh dari studi literatur yang telah dilakukansebelum penelitian dimulai.

Tahap empat: validasi isi

Validasi isi bertujuan untuk mengetahui apakahindikator-indikator yang telah diperoleh representatifdengan pengertian dari pembelajaran konstruktif,mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Validasi isidilakukan oleh sekelompok pakar dalam bidangpendidikan kedokteran.

Subyek

Validasi isi dilakukan oleh dosen FK UGM yangmemenuhi kriteria sebagai berikut :1. Mempunyai keahlian di bidang pendidikan

kedokteran (PhD atau master), dan atau

2. Memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalaminovasi pendidikan kedokteran.

Terdapat delapan dosen yang memenuhi kriteriapertama dan tiga dosen yang memenuhi kriteria kedua.

Proses

Validasi isi dilakukan oleh ahli atau expert denganmemberi penilaian dari indikator-indikator terhadapprinsip pembelajarannya. Penilaian dilakukanmenggunakan angka 1 sampai 4. Penjelasan dari setiapangka adalah sebagai berikut: 1 adalah sangat tidaksetuju, 2 adalah tidak setuju, 3 adalah setuju, dan 4adalah sangat setuju. Setelah itu, diambil rata-rata darisetiap indikator. Indikator yang digunakan harusmemiliki nilai rata-rata lebih atau sama dengan tiga.

Hasil PenelitianTerdapat total 72 indikator-indikator penilaian

pelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran konstruktif,mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Indikator-indikator penilaian pembelajaran tersebut terdiri dari16 indikator pembelajaran konstruktif, 28 indikatorpembelajaran mandiri, 16 indikator pembelajarankolaboratif dan 12 indikator pembelajaran kontekstual.Indikator-indikator tersebut diperoleh melalui empattahap. Empat tahap tersebut yaitu free listing, analisiskualitatif, penulisan indikator-indikator dan validasimateri.

Hasil tahap pertama: free listingResponden pada free listing terdiri dari 65

mahasiswa dan 6 dosen. Setelah proses penjelasan dantanya jawab, responden menjawab keempat pertanyaanyang diberikan dengan menuliskannya pada kertas yangtelah disediakan. Hasil dari free listing berupa pernyataan-pernyataan tersebut kemudian dilakukan transkrip datauntuk mempermudah pelaksanaan koding. Hasil daripernyataan tersebut terdapat pada tabel 4.

Tabel 4. Jumlah pernyataan dari hasil free listing

Teori Belajar Proses Belajar Konstruktif Mandiri Kolaboratif Ko

Tutorial 169 179 162 Kuliah 143 157 120 Praktikum 132 136 143 Belajar Sehari-hari 130 135 124

Total 574 607 549

Page 5: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia50

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Contoh dari pernyataan yang diberikan yaitu:1. “Mengingat lagi teori yang pernah didapatkan dari

tahun-tahun sebelumnya dan menerapkan secararelevan.” (R.06.09)

2. “Membaca materi yang disampaikan dosen danmencocokkannya dengan apa yang pernah sayaketahui sebelumnya.” (R.06.13)

3. “Saya mencoba untuk mengimplementasikan semuaprior knowledge ke dalam eksperimen untukmemperoleh pengertian yang lebih baik” (I.05.04;diterjemahkan)

4. “Saya mengintrepretasikan segala hal yang saya temuisehari-hari berdasarkan prior knowledge danpemahaman/persepsi saya sendiri.” (R.05.02)

Hasil tahap kedua: analisis kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan melalui dua tahap.Tahap pertama adalah penulisan koding dan keduaadalah kategorisasi.

Transkrip data dari pernyataan-pernyataan res-ponden kemudian dilakukan koding untuk memper-oleh inti dari semua pernyataan. Proses kodingdilaksanakan oleh empat peneliti dan diawasi olehdosen yang membimbing. Contoh hasil dari kodingterdapat pada tabel 5.

Tabel 5. Contoh hasil koding

R.06.09 • Mencari tahu/mencari definisi dibuku teks tentang istilah yang belum dimengerti pada tutorial

• Mengingat lagi teori yang pernah didapat-kan dari tahun-tahun sebelumnya dan menerapkan secara relevan

• Bertanya kepada teman

• Ingin tahu • Menggali prior knowledge • Tepat guna • Aktif • Percaya kepada teman • Interaktif

Diperoleh 185 koding pembelajaran konstruktif,192 koding pembelajaran mandiri, 207 kodingpembelajaran kolaboratif dan 327 koding pembelajarankontekstual. Koding-koding tersebut kemudiandipersingkat dan dikelompokkan berdasarkan arti ataumakna yang sama sehingga dapat diperoleh inti darikoding tersebut. Contoh dari kategorisasi dapat dilihatpada tabel 6. Diperoleh total 100 kategori penilaianpembelajaran. Kategori koding penilaian pembelajarantersebut terdiri dari 29 kategori koding pembelajarankonstruktif, 24 kategori koding pembelajaran mandiri,21 kategori koding pembelajaran kolaboratif dan 26kategori koding pembelajaran kontekstual.

Koding Kategori Koding • Holistic • Integrasi antara patofisiologi

dan klinis • Integrasi antara teori dan

kenyataan • Menghubungkan teori

dengan klinis • Membandingkan antara

teori dengan kenyataan

Integrasi materi

Hasil akhir dari tahap analisis kualitatif dapatdiamati pada tabel 7.

Tabel 6. Contoh kategori koding

Tabel 7. Hasil akhir koding pada analisis kualitatif

Teori Belajar Koding Kategorisasi

Konstruktif 185 29 Mandiri 192 24 Kolaboratif 207 21 Kontekstual 327 26

TOTAL 911 100

Page 6: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 51

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Hasil tahap ketiga: penulisan indikator-indikator

Pada tahap ketiga dilakukan penulisan indikator-indikator dalam bentuk pernyataan-pernyataan.Penulisan indikator-indikator tersebut didasarkan pada:

1. KategorisasiKategorisasi pada tahap kedua dirubah menjadi

indikator-indikator dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Pernyataan tersebut merupakan modifikasidari pernyataan-pernyataan yang berasal dari respondenfree listing. Tiap kategori dapat dirubah menjadi satuatau lebih pernyataan atau indikator. Contoh: kategori‘aplikasi ilmu dalam kehidupan sehari-hari’ padapembelajaran kontekstual dirubah menjadi indikator‘saya mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dalamkehidupan sehari-hari’.

2. Studi literaturStudi literatur dilakukan untuk menambah atau

menguatkan kategorisasi yang belum mewakilkanpenilaian pembelajran konstruktif, mandiri, kolaboratifdan kontekstual. Contoh: planning pada pembelajaranmandiri dirubah menjadi ‘saya mengetahui dimana sayaharus mencari bahan yang diperlukan untuk belajar’.

Hasil akhir penulisan indikator-indikator adalahberupa 140 pernyataan indikator. Hasil tersebut terdiridari: 32 indikator untuk pembelajaran konstruktif, 43indikator untuk pembelajaran mandiri, 35 pernyataanuntuk pembelajaran kolaboratif, dan 30 indikatoruntuk pembelajaran kontekstual. Indikator-indikatortersebut dapat diamati pada Lampiran 1-4.

Hasil tahap empat: validasi isi

Responden pada validasi indikator terdiri dari 10dosen. Karakteristik dari responden dikelompokkanberdasarkan jenis kelaminnya. Terdapat 4 dosen priadan 6 dosen wanita.

Semua indikator-indikator yang diperoleh padatahap ketiga divalidasi dengan cara bertanya kepadapakar. Setiap pakar diminta menilai setiap pernyataanindikator tersebut. Penilaian terhadap setiap indikatordilakukan menggunakan skala 1 sampai 4 denganpenjelasan sebagai berikut:

1 = sangat tidak setuju2 = tidak setuju3 = setuju4 = sangat setujuSemua data yang telah diperoleh kemudian

dilakukan penghitungan rata-rata dari setiap indikator.Indikator dengan rata-rata lebih atau sama dengan 3dianggap valid dengan pengertian dari pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual.Indikator-indikator dengan total 140 aitem yangdiperoleh pada tahap penulisan indikator-indikatordivalidasi oleh pakar kemudian diperoleh indikator-indikator yang valid. Indikator-indikator pembelajaranyang awalnya berjumlah 140 aitem setelah melewatitahap validasi indikator menjadi 72 aitem. Maka,terdapat total 72 indikator-indikator penilaianpelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran konstruktif,mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Perubahan aitemsetelah validasi dapat diamati pada tabel 8.

Tabel 8. Hasil akhir validasi indikator

Indikator Pembelajaran Analisis Kualitatif Validasi Indikator Konstruktif 32 16 Mandiri 43 28 Kolaboratif 35 16 Kontekstual 30 12

TOTAL 140 72

Indikator-indikator pembelajaran konstruktif

Terdapat 16 indikator-indikator pembelajaran konstruktif dalam kurikulum PBL. Indikator tersebut dapatdilihat pada tabel 9.

Page 7: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia52

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Tabel 9. Indikator-indikator pembelajaran konstruktif

No. Indikator 1 Saya mendiskusikan inti dari kasus di tutorial 2 Saya membandingkan pendapat teman dalam tutorial dengan referensi 3 Saya terpicu untuk mencari jawaban dari pertanyaan saya 4 Saya menghubungkan teori dasar dengan klinis dari sebuah penyakit 5 Saya menghubungkan materi kuliah dan materi praktikum dengan diskusi di tutorial 6 Saya menggunakan beberapa referensi dalam tutorial 7 Saya membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 8 Saya membuat catatan dengan bahasa sendiri dari materi yang telah dipelajari 9 Saya mencari learning objectives di antar pertemuan tutorial pertama dan kedua

10 Saya mencari referensi terbaru tentang topik bahasan tertentu 11 Pada tutorial pertama saya mengingat kembali materi yang pernah saya pelajari dahulu 12 Saya membuat mind mapping di akhir pertemuan tutorial pertama 13 Saya mengulangi materi yang telah saya pelajari agar benar-benar mengerti 14 Saya dapat membuat alur materi dari suatu penyakit di akhir tutorial 15 Saya membuat kesimpulan dari pengetahuan yang baru saya dapat 16 Pada diskusi tutorial saya dapat mengetahui apa yang masih belum saya ketahui

Indikator-indikator pembelajaran mandiri

Terdapat 28 indikator-indikator pembelajaran mandiri dalam kurikulum PBL. Indikator tersebut dapatdilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Indikator-indikator pembelajaran mandiri

No. Indikator 1 Saya melakukan konsultasi ke pakar 2 Saya mencari literatur di perpustakaan 3 Saya belajar atas keinginan saya sendiri 4 Saya belajar berdasarkan LO 5 Saya memiliki LO pribadi 6 Saya mengulang materi yang telah saya pelajari 7 Saya mencari jawaban atas LO-LO di tutorial 8 Saya menyadari pentingnya belajar 9 Saya mengklarifikasi pernyataan teman dengan referensi yang saya baca

10 Saya mengklarifikasi pernyataan dosen dengan referensiyang saya baca 11 Saya membuat catatan materi belajar 12 Saya membuat perencanaan belajar 13 Saya mengevaluasi hasil belajar saya 14 Saya membandingkan hasil belajar saya dengan teman 15 Saya membuat mind mapping materi yang saya pelajari 16 Saya mempelajari suatu materi secara mendalam 17 Saya memahami kemampuan diri saya sendiri 18 Saya belajar terlebih dahulu sebelum tutorial 19 Saya membaca bahan praktikum sebelum praktikum 20 Saya memonitor proses belajar yang saya lakukan 21 Saya memotivasi diri sendiri dalam belajar 22 Saya memanfaatkan waktu luang untuk belajar 23 Saya menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi saya 24 Saya mempunyai metode sendiri dalam belajar 25 Saya mengetahui kekurangan saya dalam belajar 26 Saya mempunyai jadwal belajar 27 Saya mengetahui dimana saya harus mencari bahan yang diperlukan untuk belajar 28 Diakhir tutorial saya mengetahui apa yang masih harus saya pelajari

Page 8: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 53

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Indikator-indikator pembelajaran kolaboratif

Terdapat 16 indikator-indikator pembelajaran kolaboratif dalam kurikulum PBL. Indikator tersebut dapatdilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Indikator-indikator pembelajaran kolaboratif

No. Indikator 1 Saya aktif memberikan pendapat saat diskusi 2 Saya bekerja sama mengerjakan prosedur praktikum 3 Saya bekerja sama membahas hasil praktikum 4 Saya belajar bersama teman sebelum ujian blok 5 Saya belajar bersama di luar jadwal akademik 6 Saya membentuk kelompok belajar bersama 7 Saya berbagi bahan tutorial 8 Saya berbagi referensi bahan belajar 9 Saya membagi informasi yang saya miliki

10 Saya mendiskusikan bahan belajar dengan teman 11 Saya melakukan diskusi materi kuliah setelah selesai kuliah 12 Saya mendiskusikan soal pretest praktikum 13 Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi 14 Saya melakukan tanya jawab materi pembelajaran 15 Saya berkomunikasi dengan teman satu kelompok 16 Saya berpartisipasi aktif dalam tutorial.

Indikator-indikator pembelajaran kontekstual

Terdapat 12 indikator-indikator pembelajaran kontekstual dalam kurikulum PBL. Indikator tersebut dapatdilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Indikator-indikator penilaian pembelajaran kontektual

No. Indikator 1 Saya belajar dari kasus klinis 2 Saya belajar dari pengalaman pribadi 3 Saya melakukan observasi ke pusat kesehatan untuk melihat

realita yang terjadi 4 Saya melakukan observasi ke pusat pelayanan kesehatan

untuk melihat aplikasi klinis yang dilakukan 5 Saya belajar dengan berorientasi terhadap masa depan 6 Saya belajar seolah dengan menempatkan diri saya sebagai

dokter sesungguhnya 7 Saya memiliki gambaran mengenai apa yang akan saya hadapi

kelak 8 Saya membandingkan teori dalam ilmu yang saya pelajari

dengan realita dalam kehidupan 9 Saya mempelajari epidemiologi kasus yang banyak terjadi di

masyarakat 10 Saya mempelajari penerapan klinis ilmu pengetahuan yang

saya dapat 11 Saya mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang saya dapat

dalam kehidupan sehari-hari 12 Saya mempraktekkan apa yang sudah saya pelajari

Page 9: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia54

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

PembahasanPembahasan indikator-indikator penilaian pelak-

sanaan PBL berdasarkan pembelajaran konstruktifIndikator-indikator penilaian pelaksanaan PBL

berdasarkan pembelajaran konstruktif dapatdikelompokkan dalam beberapa kategori. Terdapat 3kategori pelaksanaan pembelajaran konstruktif yaitu:(1) pemakaian problem, (2) aktivasi prior-knowledge, dan(3) elaborasi.

Proses pemakaian problem ditunjukkan padaindikator sebagai berikut:

Saya mendiskusikan inti dari kasus di tutorial.Indikator tersebut dimasukan ke dalam kategoripemakaian problem didasarkan pada pengertianproblem yaitu, masalah atau kasus yang harusdipecahkan. 7,8

Proses aktivasi prior-knowledge ditunjukkan padaindikator sebagai berikut:

Pada tutorial pertama saya mengingatkembali materi yang pernah saya pelajaridahulu.Indikator tersebut dimasukkan ke dalamkategori aktivasi prior-knowledge didasarkanpada pendapat Harsono yang mendefinisi-kan prior-knowledge sebagai pengetahuan yangtelah dimiliki seseorang.2

Proses elaborasi pengetahuan dalam diskusitutorial ditunjukkan pada indikator sebagaiberikut :− Saya membandingkan pendapat teman

dalam tutorial dengan referensi,− Saya menghubungkan materi kuliah dan

materi praktikum dengan diskusi di tutorial,− Saya menggunakan beberapa referensi dalam

tutorial− Pada diskusi tutorial saya dapat mengetahui

apa yang masih belum saya ketahui,− Saya mencari learning objectives di antara

pertemuan tutorial pertama dan kedua,− Saya terpicu untuk mencari jawaban dari

pertanyaan saya,− Saya membuat mind mapping di akhir

pertemuan tutorial pertama,− Saya dapat membuat alur materi dari suatu

penyakit di akhir tutorial,− Saya membuat kesimpulan dari materi yang

telah dipelajari,− Saya membuat catatan dengan bahasa

sendiri dari materi yang telah dipelajari,

− Saya membuat kesimpulan dari pengetahu-an yang baru saya dapat,

− Saya mengulangi materi yang telah sayapelajari agar benar-benar mengerti,

− Saya mencari referensi terbaru tentang topikbahasan tertentu, dan

− Saya menghubungkan teori dasar denganklinis dari sebuah penyakit.

Indikator-indikator tersebut di atas dimasukan kedalam kategori elaborasi pengetahuan didasarkan padadefinisi elaborasi pengetahuan yaitu proses meng-hubungkan atau membuat koneksi antara pengetahuan-pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya (prior-knowledge) dengan pengetahuan yang baru.4,9 Proseselaborasi di atas dapat diamati pada saat diskusi,menentukan LO, pembuatan mind mapping, membuatringkasan materi dan melakukan integrasi materi.

Pembahasan indikator-indikator penilaianpelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran mandiri

Indikator-indikator pelaksanaan pembelajaranmandiri dapat dikelompokkan dalam beberapakategori. Terdapat 4 kategori pelaksanaan pembelajaranmandiri yaitu: (1) planning, (2) executing, (3) monitoringdan (4) evaluating. 4,10

Proses planning ditunjukkan pada indikator sebagaiberikut:

Saya belajar atas keinginan saya sendiri,Saya menyadari pentingnya belajar,Saya memotivasi diri sendiri dalam belajar,Saya menciptakan suasana belajar yang nyamanbagi saya,Saya memiliki LO pribadi,Saya belajar terlebih dahulu sebelum tutorial,Saya membaca bahan praktikum sebelumpraktikum,Saya membuat perencanaan belajar,Saya mempunyai metode sendiri dalam belajar,Saya mempunyai jadwal belajar, danDiakhir tutorial saya mengetahui apa yang masihharus saya pelajari.

Indikator-indikator tersebut dimasukkan ke dalamkategori proses planning didasarkan pada definisi planningdalam belajar mandiri berdasarkan Dolmans et al., yaitumerencanakan learning objective (LO), cara untukmemperolehnya, serta kemungkinan kesulitan yang

Page 10: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 55

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

dihadapi untuk mencapainya.4 Indikator-indikator diatas dilaksanakan pada saat:(1) menyusun tujuanbelajar, (2) membuat rencana belajar dan (3) identifikasisumber belajar.

Proses executing ditunjukkan pada indikator sebagaiberikut :

Saya melakukan konsultasi ke pakar,Saya mencari literatur di perpustakaan,Saya mengulang materi yang telah saya pelajari,Saya membuat catatan materi belajar,Saya membuat mind mapping materi yang sayapelajari,Saya mempelajari suatu materi secara men-dalam,Saya memanfaatkan waktu luang untuk belajar,Saya belajar berdasarkan LO, danSaya mencari jawaban atas LO-LO di tutorial.

Indikator-indikator tersebut dimasukan ke dalamkategori proses executing didasarkan pada definisiexecuting dalam belajar mandiri yaitu pelaksanaan ataumenjalankan belajar mandiri.11

Proses monitoring ditunjukkan pada indikatorsebagai berikut:

Saya mengklarifikasi pernyataan teman denganreferensi yang saya baca,Saya mengklarifikasi pernyataan dosen denganreferensi yang saya baca,Saya membandingkan hasil belajar saya denganteman,Saya memahami kemampuan diri saya sendiri,Saya memonitor proses belajar yang sayalakukan, danSaya mengetahui dimana saya harus mencaribahan yang diperlukan untuk belajar.

Indikator-indikator tersebut dimasukan ke dalamkategori proses monitoring didasarkan pada definisimonitoring dalam belajar mandiri yaitu refleksi terhadapapa yang telah mahasiswa lakukan kemudian meng-antisipasi apa yang harus dilakukan selanjutnya. 4,12

Proses evaluating ditunjukkan pada indikatorsebagai berikut:

Saya mengevaluasi hasil belajar saya, danSaya mengetahui kekurangan saya dalam belajar.Indikator tersebut dikelompokan ke dalam kate-

gori proses evaluating didasarkan pada definisi evaluatingdalam belajar mandiri yaitu menilai hasil dan prosesbelajar yang telah dilakukan.4,13

Pembahasan indikator-indikator penilaianpelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran kolaboratif

Indikator-indikator pelaksanaan pembelajarankolaboratif dapat dikelompokkan dalam beberapakategori. Terdapat 2 kategori pelaksanaan pembelajarankolaboratif yaitu: (1) interaksi dan (2) kerja sama.

Proses interaksi ditunjukkan pada indikator sebagaiberikut:

Saya aktif memberikan pendapat saat diskusi,Saya melakukan diskusi materi kuliah setelahselesai kuliah,Saya mendiskusikan soal pretest praktikum,Saya mendengarkan pendapat teman saatdiskusi,Saya melakukan tanya jawab materi pem-belajaran,Saya berkomunikasi dengan teman satukelompok, danSaya berpartisipasi aktif dalam tutorial.

Indikator-indikator tersebut dikelompokkan kedalam kategori interaksi berdasarkan definisi interaksiyaitu mengkomunikasikan pikiran dan pengalamankepada orang lain.14

Proses kerja sama ditunjukkan pada indikatorsebagai berikut:

Saya bekerja sama mengerjakan prosedurpraktikum,Saya bekerja sama membahas hasil praktikum,Saya belajar bersama teman sebelum ujian blok,Saya belajar bersama di luar jadwal akademik,Saya membentuk kelompok belajar bersama,Saya berbagi bahan tutorial,Saya berbagi referensi bahan belajar,Saya membagi informasi yang saya miliki, danSaya mendiskusikan bahan belajar denganteman.

Indikator-indikator tersebut dikelompokkan kedalam kategori kerja sama didasarkan pada definisi kerjasama pada pembelajaran kolaboratif yaitu, berbagitanggung jawab dalam menyelesaikan tujuan belajar.4,15

Pembahasan indikator-indikator penilaian

Page 11: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia56

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

pelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran kontekstualIndikator-indikator pelaksanaan pembelajaran

kontekstual dapat dikelompokkan dalam beberapakategori. Terdapat 2 kategori pelaksanaan pembelajarankontekstual yaitu: (1) problem yang nyata, (2) mengamatidalam berbagai sudut pandang, dan (3) aplikasi.

Problem yang nyata ditunjukkan pada indikatorsebagai berikut:

Saya belajar dari kasus klinis,Saya belajar dari pengalaman pribadi,Saya melakukan observasi ke pusat kesehatanuntuk melihat realita yang terjadi,Saya melakukan observasi ke pusat pelayanankesehatan untuk melihat aplikasi klinis yangdilakukan,Saya belajar dengan berorientasi terhadap masadepan,Saya belajar seolah dengan menempatkan dirisaya sebagai dokter sesungguhnya, danSaya memiliki gambaran mengenai apa yang akansaya hadapi kelak.

Indikator-indikator tersebut dikelompokkan kedalam kategori aplikasi problem yang nyata berdasarkandefinisi problem yang nyata yaitu, problem diambil dariskenario klinis yang akan nyata.1

Mengamati dalam berbagai sudut pandangditunjukkan pada indikator sebagai berikut:

Saya membandingkan teori dalam ilmu yang sayapelajari dengan realita dalam kehidupan,Saya mempelajari epidemiologi kasus yangbanyak terjadi di masyarakat, danSaya mempelajari penerapan klinis ilmu penge-tahuan yang saya dapat.

Indikator-indikator tersebut dikelompokkan kedalam kategori belajar dengan mengamati berbagaisudut pandang berdasarkan definisinya yaitu belajar dariberbagai sudut pandang berarti integrasi pembelajarandari basic science, clinical, kesehatan lingkungan danlainnya.11

Aplikasi ditunjukkan pada indikator sebagaiberikut:

Saya mengaplikasikan ilmu pengetahuan yangsaya dapat dalam kehidupan sehari-hari, danSaya mempraktekkan apa yang sudah sayapelajari.

Indikator-indikator tersebut dikelompokkan kedalam kategori aplikasi ilmu pengetahuan berdasarkandefinisinya yaitu, penerapan dari meteri yang telahdipelajari.4

SimpulanBerdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh total

72 indikator-indikator penilaian pelaksanaan PBL yangterbagi berdasarkan pembelajarannya yaitu:1. 16 indikator pembelajaran konstruktif terbagi

ke dalam beberapa kategori yaitu :− 1 indikator kategori pemakaian problem− 1 indikator kategori aktivasi prior-knowledge− 14 indikator kategori elaborasi pengetahuan

2. 28 indikator penilaian pembelajaran mandiriterbagi ke dalam beberapa kategori yaitu:− 14 indikator kategori planning− 7 indikator kategori executing− 5 indikator kategori monitoring− 2 indikator kategori evaluating

3. 16 indikator penilaian pembelajaran kolaboratifterbagi ke dalam beberapa kategori yaitu:− 7 indikator kategori interaksi− 9 indikator kategori kerja sama

4. 12 indikator penilaian pembelajaran konteks-tual terbagi ke dalam beberapa kategori yaitu:− 7 indikator kategori problem yang nyata− 3 indikator kategori mengamati dalam

berbagai sudut pandang− 2 indikator kategori aplikasi

SaranSaran dari penelitian ini, yaitu :1. Indikator-indikator penilaian pelaksanaan PBL

ini dapat digunakan sebagai kuesioner untukmengukur tingkat pelaksanaan PBL berdasarkanpembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratifdan kontekstual di universitas tertentu.

2. Dilakukan penelitian mengenai faktor-faktoryang mempengaruhi mahasiswa dalam melak-sanakan pembelajaran konstruktif, mandiri,kolaboratif dan kontekstual.

Daftar Pustaka1. Subramaniam RM. Problem-based learning: concepts,

theories, effectiveness, and application to radiologyteaching. Australasian Radiology 2006; 50:339-41.

Page 12: 07 Tiona

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 57

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

2. Harsono. Pengantar problem-based learning. Yogya-karta: Medika FK UGM, 2008.

3. Koh GC, Khoo HE, Wong ML, Koh D. The effects ofproblem-based learning during medical school onphysician competency: a systemic review. CMAJ 2008;178(1):34-41.

4. Dolmans D, Grave W, Wolfhagen I, Vluten C. Problem-based learning: future challanges for educational practiceand research. Medical Education 2005; 39:732-41.

5. Savery JR, Duffy TM. Problem-based learning: aninstructional model and its constructivist framework.Educational Technology 1995; 35:31-8.

6. Kocaman G, Dicle A, Ugur A. A longitudinal analysisof the self-directed learning readiness level of nursingstudents enrolled in a problem-based curriculum.Journal of Nursing Education 2009; 48(5):286-90.

7. Mpofu DJS, Das M, Murdoch, JC, Lanphear JH.Effectiveness of problems used in problem-basedlearning. Medical Education 1997; 31:330-4.

8. Davis MH, Harden RM. AMEE medical educationguide No. 15: problem-based learning: a practical guide.Medical Teacher 1999; 21(2):130-40.

9. Spencer J. Learning and teaching in the clinicalenvironment. In: Cantillon P, Hutchinson L, Wood D,

editors. ABC of Learning and Teaching. London: BMJPublishing Group, 2003: 25-8.

10. Knowles M. Self-directed learning: A guide for learnersand teachers. New York: Association Press, 1975.

11. Mennin S, Gordan P, Majoor G. Position paper inproblem-based learning. Education for Health 2003;16(1):98-113.

12. Kaufman DM. ABC of learning and teaching inmedicine: applying educational theory in practice. BMJ2003; 326:213-6.

13. Miflin BM, Campbell CB, Price DA. A conceptualframework to guide the development of self-directed,lifelong learning in problem-based medical curricula.Teaching Methods 2000; 34:299-306.

14. Ostlund B. Interaction and collaborative learning – if,why, and how? European Journal of Open, Distanceand E-Learning [serial online] 2008 [cited 2010 Feb 8].Available from: http://www.eurodl.org/materials/contrib/2008/Berit_Ostlund.htm

15. Dolmans D, Wolfhagen I, Vleuten C, Wijnen W. Solvingproblems with group work in problem-based learning:hold on to the philosophy. Medical Education 2001;35:884-9.