06 bab 4 - pembahasan
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 06 Bab 4 - Pembahasan
1/3
4.1. Diagnosis
Diagnosis IUFD ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Gejala klinis IUFD yang digunakan sebagai dasar diagnosis, yaitu
1. Anamnesis : O mengelu! gerakan janin menurun
". #alpasi : $idak terasa gerakan janin
%. Funduskop : $idak terdengar denyut jantung bayi
&. #emeriksaan laboratorium
a. #emeriksaan !'G (Human Chorionic Gonadotrophin) urine yang
akan menjadi negatif
b. #emeriksaan ultrasound (UG), dimana se*ara +isual tidak
ditemukan pulsasi jantung janin, dapat ditemukan deformed or
collapsed headdan overlapping the skull bones
erdasarkan anamnesis didapatkan ba!-a pasien datang dengan kelu!an
tidak merasakan gerakan janin sejak kemarin malam #."/.// ("0/&"/1&),
gerak bayi dirasakan menurun mulai " !ari yang lalu ("2/&"/1&). Dari
anamnesis diketa!ui ini merupakan ke!amilan yang pertama.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis. #asien mengatakan ini
adala! ke!amilan pertama kali. Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya
tandatanda ke!amilan seperti ditemukannya pembesaran uterus sesuai dengan
umur ke!amilan (tinggi fundus uteri 3 pusat prosesus 4yp!oideus atau "2
*m), adanya !iperpigmentasi areola mammae, adanya linea gra+idarum pada
abdomen dan striae li+ide. D55 ditemukan negatif, dan pada pemeriksaan
palpasi ditemukan adanya bagianbagian janin merupakan tanda pasti
ke!amilan.6#6$ pasien adala! /7 eptember "/1& dan tafsiran persalinannya "0
April "/1&.#asien datang pada tanggal 12 5uni "/1&, dengan demikian dapat
di!itung umur ke!amilan saat ini adala! %"%% minggu.
Dari anamnesis gerakan janin tidak dirasakan ole! pasien. emudian pada
pemeriksaan fisik didapatkan D55 negatif. #asien melakukan kontrol ke bidan
sebanyak lebi! dari % kali. #asien mengelu! tidak merasakan gerakan janin
sejak kemarin malam #."/.// ("0/&"/1&), gerak bayi dirasakan menurun
-
7/24/2019 06 Bab 4 - Pembahasan
2/3
mulai " !ari yang lalu ("2/&"/1&). #ada pemeriksaan dalam didapatkan
porsio masi! men*u*u atau tidak ada bukaan. #emeriksaan 6'G dan UG
erdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
tersebut maka pasien ini didiagnosis dengan G1#//// %" %% minggu 8
IUFD.
4.2 Etiologi
#enyebab ketuban pe*a! dini belum diketa!ui se*ara pasti, namun
beberapa !al yang diperkirakan sebagai penyebabnya antara lain infeksi,
inkompetensi ser+iks, poli!idramnion dan !ormonal.
#ada pasien ini kemungkinan yang menjadi penyebabnya masi! belum
jelas karena tidak ditemukan inkompetensi ser+iks, poli!idroamnion maupun
infeksi -alaupun jumla! 9' agak tinggi yaitu 11," 1/%;akinkan ba!-a besar kemungkinan dapat la!ir per+aginam. e*uali
terjadi saat inpartu, maka penundaan e+akuasi diperlukan untuk mempersiapkan
fisik dan mental penderita dan keluarga serta untuk persiapan terminasi(sebaiknya tidak dilakukan lebi! dari " minggu setela! kematian janin). 5ika
persalinan tidak terjadi segera setela! kematian janin, terutama pada ke!amilan
lanjut, dapat terjadi koagulopati maternal bila kematian janin berlangsung lebi!
dari " minggu. #ada prinsipnya, mela!irkan janin dengan sesedikit mungkin
menimbulkan trauma pada ibu, kalau bisa mela!irkan janin dengan keadaan utu!.
ila tidak dapat dilakukan spontan, dapat dilakukan embriotomi dengan *ara
-
7/24/2019 06 Bab 4 - Pembahasan
3/3
perforasi dan kranioklasi, dekapitasi, e+iserasi, atau bisection. Adapun
penanganan dalam 5D= yaitu 1:
1. onser+atifpasif :
a. =a-at jalan
b. ?enunggu persalinan spontan 1" minggu
*. #ematangan ser+ik dengan misoprostol atau estrogen
d. #emeriksaan kadar !ematokrit, trombosit dan fibrinogen tiap
minggu
". Aktif
a. Dilatasi ser+ik dengan batang laminaria atau balon kateter
b. Induksi dengan misoprostol, prostaglandin tablet +agina, atau
oksitosin drip
%. #era-atan =uma! akit
a. ila !arus segera ditangani
b. ila ada gangguan !emostasis (koagulopati)
*. ila ada penyulit infeksi berat
#ada kasus ini dimana usia ke!amilan %"%% minggu dan belum
menunjukkan tandatanda inpartu maka dilakukan penanganan konser+atif aktif
dengan *ara induksi dengan misoprostol.
4.4 Prognosis
ematian janin dalam ra!im dapat menyebabkan berbagai ma*am
komplikasi. 5ika janin yang tela! meninggal dibiarkan dalam kandungan selama
%& minggu atau lebi! akan menyebabkan dilepasnya tromboplastin dari jaringan
janin. $romboplastin kemudian masuk ke sirkulasi maternal melalui plasenta atau
tempat robekan plasenta yang menimbulkan DI' (Disseminated IntravascularCoagulopathy) yang dapat menimbulkan stroke, kematian organ, kematian otak,
koma ba!kan kematian. #ada 5D= dapat terjadi infeksi, apalagi jika ketuban
tela! pe*a! terlebi! da!ulu, karena kematian janin merupakan media yang baik
untuk berkembang biaknya kuman, dan janin sendiri merupakan benda asing bagi
tubu! ibu se!ingga !arus segera dikeluarkan .