06 bab 4 - pembahasan

Upload: anonymous-wyyvmqnqk

Post on 20-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 06 Bab 4 - Pembahasan

    1/3

    4.1. Diagnosis

    Diagnosis IUFD ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan penunjang.

    Gejala klinis IUFD yang digunakan sebagai dasar diagnosis, yaitu

    1. Anamnesis : O mengelu! gerakan janin menurun

    ". #alpasi : $idak terasa gerakan janin

    %. Funduskop : $idak terdengar denyut jantung bayi

    &. #emeriksaan laboratorium

    a. #emeriksaan !'G (Human Chorionic Gonadotrophin) urine yang

    akan menjadi negatif

    b. #emeriksaan ultrasound (UG), dimana se*ara +isual tidak

    ditemukan pulsasi jantung janin, dapat ditemukan deformed or

    collapsed headdan overlapping the skull bones

    erdasarkan anamnesis didapatkan ba!-a pasien datang dengan kelu!an

    tidak merasakan gerakan janin sejak kemarin malam #."/.// ("0/&"/1&),

    gerak bayi dirasakan menurun mulai " !ari yang lalu ("2/&"/1&). Dari

    anamnesis diketa!ui ini merupakan ke!amilan yang pertama.

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis. #asien mengatakan ini

    adala! ke!amilan pertama kali. Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya

    tandatanda ke!amilan seperti ditemukannya pembesaran uterus sesuai dengan

    umur ke!amilan (tinggi fundus uteri 3 pusat prosesus 4yp!oideus atau "2

    *m), adanya !iperpigmentasi areola mammae, adanya linea gra+idarum pada

    abdomen dan striae li+ide. D55 ditemukan negatif, dan pada pemeriksaan

    palpasi ditemukan adanya bagianbagian janin merupakan tanda pasti

    ke!amilan.6#6$ pasien adala! /7 eptember "/1& dan tafsiran persalinannya "0

    April "/1&.#asien datang pada tanggal 12 5uni "/1&, dengan demikian dapat

    di!itung umur ke!amilan saat ini adala! %"%% minggu.

    Dari anamnesis gerakan janin tidak dirasakan ole! pasien. emudian pada

    pemeriksaan fisik didapatkan D55 negatif. #asien melakukan kontrol ke bidan

    sebanyak lebi! dari % kali. #asien mengelu! tidak merasakan gerakan janin

    sejak kemarin malam #."/.// ("0/&"/1&), gerak bayi dirasakan menurun

  • 7/24/2019 06 Bab 4 - Pembahasan

    2/3

    mulai " !ari yang lalu ("2/&"/1&). #ada pemeriksaan dalam didapatkan

    porsio masi! men*u*u atau tidak ada bukaan. #emeriksaan 6'G dan UG

    erdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

    tersebut maka pasien ini didiagnosis dengan G1#//// %" %% minggu 8

    IUFD.

    4.2 Etiologi

    #enyebab ketuban pe*a! dini belum diketa!ui se*ara pasti, namun

    beberapa !al yang diperkirakan sebagai penyebabnya antara lain infeksi,

    inkompetensi ser+iks, poli!idramnion dan !ormonal.

    #ada pasien ini kemungkinan yang menjadi penyebabnya masi! belum

    jelas karena tidak ditemukan inkompetensi ser+iks, poli!idroamnion maupun

    infeksi -alaupun jumla! 9' agak tinggi yaitu 11," 1/%;akinkan ba!-a besar kemungkinan dapat la!ir per+aginam. e*uali

    terjadi saat inpartu, maka penundaan e+akuasi diperlukan untuk mempersiapkan

    fisik dan mental penderita dan keluarga serta untuk persiapan terminasi(sebaiknya tidak dilakukan lebi! dari " minggu setela! kematian janin). 5ika

    persalinan tidak terjadi segera setela! kematian janin, terutama pada ke!amilan

    lanjut, dapat terjadi koagulopati maternal bila kematian janin berlangsung lebi!

    dari " minggu. #ada prinsipnya, mela!irkan janin dengan sesedikit mungkin

    menimbulkan trauma pada ibu, kalau bisa mela!irkan janin dengan keadaan utu!.

    ila tidak dapat dilakukan spontan, dapat dilakukan embriotomi dengan *ara

  • 7/24/2019 06 Bab 4 - Pembahasan

    3/3

    perforasi dan kranioklasi, dekapitasi, e+iserasi, atau bisection. Adapun

    penanganan dalam 5D= yaitu 1:

    1. onser+atifpasif :

    a. =a-at jalan

    b. ?enunggu persalinan spontan 1" minggu

    *. #ematangan ser+ik dengan misoprostol atau estrogen

    d. #emeriksaan kadar !ematokrit, trombosit dan fibrinogen tiap

    minggu

    ". Aktif

    a. Dilatasi ser+ik dengan batang laminaria atau balon kateter

    b. Induksi dengan misoprostol, prostaglandin tablet +agina, atau

    oksitosin drip

    %. #era-atan =uma! akit

    a. ila !arus segera ditangani

    b. ila ada gangguan !emostasis (koagulopati)

    *. ila ada penyulit infeksi berat

    #ada kasus ini dimana usia ke!amilan %"%% minggu dan belum

    menunjukkan tandatanda inpartu maka dilakukan penanganan konser+atif aktif

    dengan *ara induksi dengan misoprostol.

    4.4 Prognosis

    ematian janin dalam ra!im dapat menyebabkan berbagai ma*am

    komplikasi. 5ika janin yang tela! meninggal dibiarkan dalam kandungan selama

    %& minggu atau lebi! akan menyebabkan dilepasnya tromboplastin dari jaringan

    janin. $romboplastin kemudian masuk ke sirkulasi maternal melalui plasenta atau

    tempat robekan plasenta yang menimbulkan DI' (Disseminated IntravascularCoagulopathy) yang dapat menimbulkan stroke, kematian organ, kematian otak,

    koma ba!kan kematian. #ada 5D= dapat terjadi infeksi, apalagi jika ketuban

    tela! pe*a! terlebi! da!ulu, karena kematian janin merupakan media yang baik

    untuk berkembang biaknya kuman, dan janin sendiri merupakan benda asing bagi

    tubu! ibu se!ingga !arus segera dikeluarkan .