bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 setting...

45
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Persiapan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti melengkapi segala keperluan dalam pengambilan data, seperti surat ijin, pencarian data jumlah responden, nama-nama serta alamat responden, persiapan alat-alat yang digunakan dalam penelitian, seperti pedoman wawancaraa, informed consent, alat perekam (Handpone), kamera, pulpen dan kertas yang digunakan selama penelitian, setelah peneliti mendapatkan nama-nama serta alamat calon responden, peneliti mulai melakukan survey terhadap calon responden. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 02 juni 2014 sampai 26 juni 2014, penelitian pertama dimulai sejak tanggal 02 juni 2014, peneliti mendatangani rumah ibu F selaku kader yang di temani bapak K selaku ketua RW 06, Dusun Gamol. Peneliti bersama ibu F mencari data nama-nama dan alamat akseptor KB Suntik calon responden dari buku cacatan peserta KB. 4.1.1.1 Awalnya kami menemukan jumlah akseptor KB Suntik di Dusun Gamol sebanyak 34 akseptor. 4.1.1.2 Setelah mengetahui jumlah akseptor KB Suntik peneliti mencoba untuk memilih calon responden yang sesuai

Upload: phungque

Post on 30-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting Penelitian

4.1.1 Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melengkapi segala

keperluan dalam pengambilan data, seperti surat ijin, pencarian data

jumlah responden, nama-nama serta alamat responden, persiapan

alat-alat yang digunakan dalam penelitian, seperti pedoman

wawancaraa, informed consent, alat perekam (Handpone), kamera,

pulpen dan kertas yang digunakan selama penelitian, setelah

peneliti mendapatkan nama-nama serta alamat calon responden,

peneliti mulai melakukan survey terhadap calon responden.

Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 02 juni 2014 sampai 26

juni 2014, penelitian pertama dimulai sejak tanggal 02 juni 2014,

peneliti mendatangani rumah ibu F selaku kader yang di temani

bapak K selaku ketua RW 06, Dusun Gamol. Peneliti bersama ibu F

mencari data nama-nama dan alamat akseptor KB Suntik calon

responden dari buku cacatan peserta KB.

4.1.1.1 Awalnya kami menemukan jumlah akseptor KB Suntik di

Dusun Gamol sebanyak 34 akseptor.

4.1.1.2 Setelah mengetahui jumlah akseptor KB Suntik peneliti

mencoba untuk memilih calon responden yang sesuai

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

41

dengan criteria inklusi yaitu; Wanita usia subur yang menjadi

akseptor kontrasepsi suntik, pernah menggunakan

kontrasepsi lain sebelum menggunakan kontrasepsi suntik,

pernah melahirkan, berdomisili di Dusun Gamol, mampu

membaca dan menulis, bisa berbahasa Indonesia, bersedia

menjadi responden dibuktikan dengan menandatangani

informed consent, sehat secara jasmani dan rohani.

4.1.1.3 Setelah mencocokkan dengan kriteria peneliti menemukan

jumlah akseptor KB suntik sebanyak 16 akseptor .

4.1.1.4 Pada tanggal 04-07 juni 2014 peneliti mendatangai rumah

akseptor KB suntik atau calon responden untuk meminta

kesediaan menjadi responden dalam penelitian yang

dilakukan peneliti, akan tetapi hanya 9 orang yang bersedia

menjadi responden. 4 orang dari calon responden tidak

tinggal menetap di Dusun Gamol, 3 diantaranya menolak

untuk dijadikan responden karena mereka mempunyai

pengalaman atau pernah menjadi responden pada peneliti

sebelumnya yang pernah melakukan penelitian di Dusun

Gamol.

4.1.1.5 Setelah masing-masing responden bersedia menjadi

responden, peneliti membuat kontrak dengan responden,

responden 1 (Ny. R) bersedia untuk langsung di wawacarai

pada tanggal 09 juni 2014, tanggal 10 juni 2014 responden

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

42

2 (Ny. F) dan responden 3 (Ny. M), responden 4 (Ny. S)

tanggal 11 juni 2014, pada tanggal 12 responden 5 (Ny. S)

dan responden 6 (Ny. K), pada tanggal 13 responden 7

(Ny. R) dan responden 8 (Ny. IY) pada tanggal 14,

responden 9 (Ny. K) pada tanggal 15.

4.1.1.6 Setelah data yang dicari dari responden dirasa sudah

ditemukan semua, peneliti mulai mengolah data rekaman

(voice recorder dalam handpone) data tersebut dirubah

kedalam bentuk verbatim dan dilalukan analisa, kemudian

data dalam bentuk verbatim dilakukan member chek pada

tanggal 18 juni 2014 sampai 24 juni 2014.

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Pertemuan dengan responden untuk mengambil data dilakukan di

rumah responden kecuali responden 1 dan responden 3. Responden

1 Ny. R di pabrik kripik singkong tempat responden bekerja.

Sedangkan responden 3 Ny. M dilakukan di rumah orang tuanya.

Penelitian berlangsung sejak tanggal 02 juni 2014 sampai dengan

tanggal 15 juni 2014.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

43

4.1.3 Gambaran Umum Responden

1. Responden 1

Identitas Responden :

Nama : Ny. R

Umur : 31 tahun

Pendidikan : SLTP

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh Pabrik Makanan

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 1 (Ny. R) adalah buruh di sebuah pabrik kripik

singkong milik kakak dari suaminya (kakak ipar), Ny. R memiliki

anak 1 orang yang berumur 9 tahun, sebelumnya Ny. R bekerja

sebagai cleaning service di sebuah Rumah Sakit di Salatiga dan

berhenti bekerja ketika kakak iparnya kekurangan tenaga kerja di

pabriknya.

Saat ditemui Ny. R pada hari Senin, tanggal 09 juni 2014,

Ny. R sedang mengupas singkong di pabrik kakak iparnya. Ny. R

mengatakan tidak keberatan jika wawancaraa dilakukan di pabrik,

karena Ny. R hanya mengupas singkong saja. Kakak ipar atau

pemilik pabrik tersebut juga mengatakan tidak keberatan karena

mereka bekerja santai saja.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

44

Saat wawancaraa kami duduk di pabrik, Ny. R menggunakan

pakaian rumah, Ny. R adalah responden yang terbuka dan tidak

merasa keberatan atau curiga terhadap kedatangan peneliti.

Sehingga saat ditemui pada tanggal 09 juni 2014 Ny. R langsung

bersedia untuk diwawancarai.

2. Responden 2

Identitas responden :

Nama : Ny. F

Umur : 24 tahun

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Dan Buruh Pabrik Makanan

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 06, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 2 (Ny. F) adalah seorang ibu rumah tangga dan

buruh, mempunyai 1 orang anak. Sebelum melahirkan Ny. F bekerja

di sebuah pabrik makanan dan berhenti ketika Ny. F melahirkan

anak pertamanya, saat ini anaknya berusia 2,5 bulan. Peneliti

bertemu dengan Ny. F pada hari selasa tanggal 10 juni 2014 di

rumahnya, saat ditemui Ny. F sedang menggendong anaknya dan

menemani suaminya yang sedang mengayak pasir di depan rumah.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

45

Ny. F sangat terbuka dan mau menceritakan atau menjawab

semua pertanyaaan dari peneliti dan Ny. F bercerita apa saja

berhubungan dengan KB Suntik.

3. Responden 3

Identitas responden :

Nama : Ny. M

Umur : 36 tahun

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 01, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 3 adalah Ny. M. Ny. M berpendidikan SD,

dengan pendidikan SD membuat Ny. M kesulitan mendapatkan

pekerjaan, suami Ny. M adalah tukang kayu di sebuah perusahaan

kayu di kampung. Perkerjaan Ny. M adalah seorang ibu rumah

tangga, jika siang hari saat orang tua dari Ny. M keluar

meninggalkan rumah untuk bekerja, Ny. M selalu dimintai tolong

oleh orang tuanya untuk menjaga rumah. Saat menjaga rumah

Ny. M tidak digaji. Ny. M hanya membantu orang tuanya yang juga

adalah buruh. Keseharian Ny. M hanya mengurus anak-anak dan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

46

rumah tangga mereka, Ny. M mempunyai 3 orang anak, namun

anak yang ke 2 meninggal sejak berumur 3 tahun.

Saat peneliti melakukan wawancara pada tanggal 10 juni

2014, Ny. M sedang berada di rumah orang tuanya untuk menjaga

rumah, sehingga kami melakukan wawancaraa di rumah orang tua

Ny. M. saat wawancara Ny. M sedang menggendong anaknya.

Ny. M sangat terbuka dan menerima kedatangan peneliti tanpa

mencurigai kedatangan peneliti. Ny. M bersedia di wawancarai oleh

peneliti dengan sukarela atau tanpa paksaan dan keraguan, saat

ditanya Ny. M langsung menceritakan semua proses Ny. M memilih

untuk mengikuti KB.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

47

4. Responden 4

Identitas responden:

Nama : Ny. S

Umur : 33 tahun

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 02, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 4 adalah Ny. S, pendidikan terakhir Ny. S adalah

SD, dengan pendidikan yang rendah membuat Ny. S kesulitan

mendapatkan pekerjaan yang menetap atau yang layak, sehingga

beberapa tahun yang lalu Ny. S terpaksa harus mengadukan

nasibnya ke Malaysia untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Keseharian Ny. S saat sekarang adalah sebagai ibu rumah

tangga. Saat peneliti berkunjung ke rumah Ny. S pada tanggal 11

juni 2014 Ny. S sedang mencuci pakaian. Ny. S tidak keberatan saat

di wawancarai, dan tidak merasa mengganggu pekerjaannya, Ny. S

mengatakan ibu rumah tangga mempunyai pekerjaan yang santai

sehinga tidak perlu terburu-buru, kami berbincang-bincang di ruang

tamu rumah Ny. S.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

48

5. Responden 5

Identitas responden:

Nama : Ny. S

Umur : 27 tahun

Pendidikan : SLTP

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 02, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 5 adalah Ny. S seorang ibu rumah tangga,

pendidikan terakhir Ny. S adalah SLTP. Enam tahun yang lalu Ny. S

pernah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia.

Saat peneliti berkunjung ke rumah responden, responden

kelihatannya mencurigai kedatangan peneliti, saat peneliti

menjelaskan maksud dari kedatangan peneliti responden sempat

keberatan karena responden pernah mempunyai pengalaman yang

membuat responden merasa tidak nyaman pada peneliti

sebelumnya. Akan tetapi setelah peneliti menjelaskan maksud

penelitian yang dilakukan peneliti, responden bersedia menjadi

responden dan selama wawancaraa responden sangat terbuka dan

mau menceritakan semua pengalaman yang di alami di keluarga

Ny. S yang merupakan alasan Ny. S memilih KB suntik.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

49

6. Responden 6

Identitas responden:

Nama : Ny. K

Umur : 24 tahun

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 05, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 6 adalah Ny. K seorang ibu rumah tangga dan

buruh pabrik makanan, Ny. S adalah adik ipar dari Ny. F responden

2. Ny. K merupakan ibu rumah tangga yang mempunyai 1 orang

anak. Anak Ny. K berumur 2,5 tahun. Ny. K mempunyai karakter

yang sedikit pendiam. Ny. K sering di dalam rumah jika tidak ada

pekerjaan yang mengharuskannya keluar rumah. Saat wawancara

Ny. K selalu menekankan bahwa ia kurang tahu akan KB, sehingga

ia hanya mengikuti saran yang diberikan bidan atau tenaga

kesehatan yang menanganinya. Saat peneliti mendatangi rumah

Ny. K pada tanggal 12 Ny. K sedang di dalam rumah dan bermain

bersama anaknya.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

50

7. Responden 7

Identitas responden:

Nama : Ny. R

Umur : 24 tahun

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 01, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 7 adalah Ny. R. pendidikan terakhir Ny. R adalah

SD, pekerjaan ibu rumah tangga. Ny. R masih tinggal bersama ibu

mertuanya. Suami Ny. R adalah buruh sehingga mereka belum

mampu membuat rumah sendiri. Ny. R tinggal bersama ibu mertua

dan adik iparnya Ny. Iy yang juga merupakan responden peneliti.

Saat peneliti melakukan wawancara pada tanggal 13 juni 2014,

Ny. R sedang membantu ibu mertuanya memasak.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

51

8. Responden 8

Identitas responden:

Nama : Ny. IY

Umur : 20 tahun

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 01, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 8 adalah Ny. Iy. pendidikan terakhir Ny. Iy adalah

SD, pekerjaan ibu rumah tangga. Ny. Iy masih tinggal bersama ibu

mertua dan adik iparnya Ny. K yang juga merupakan reponden

peneliti. Suami Ny. Iy adalah buruh sebelum melahirkan Ny. Iy juga

merupakan buruh di sebuah pabrik makanan. Kondisi ekonomi dan

pekerjaan Ny. Iy, membuat mereka belum mampu memiliki rumah

sendiri.

Saat peneliti melakukan wawancara pada tanggal 14 juni

2014, Ny. Iy sedang membantu ibu mertuanya dan adik iparnya

memasak, Ny. Iy sangat menerima kehadiran peneliti dan mau

menceritakan apa saja yang ditanyakan peneliti.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

52

9. Responden 9

Identitas responden:

Nama : Ny. k

Umur : 34 tahun

Pendidikan : SLTP

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran-

Sidomukti, Salatiga.

Responden 9 adalah Ny. K seorang ibu rumah tangga,

tingkat pendidikan terakhir Ny. K adalah SLTP. Selain menjadi ibu

rumah tangga Ny. K juga menjual hasil perkebunan ubi-ubian di

pabrik makanan.

Saat peneliti mendatangi rumah Ny. K, Ny. K sedang

bersama keluarga dan anaknya. Ny. K merupakan ibu rumah tangga

yang juga mempunyai pergaulan yang cukup luas. Ny. K mempunyai

kehidupan yang sangat menghargai keluarganya sehingga untuk

menceritakan pengalamannya selama menggunakan KB terhadap

suaminyapun Ny. K merasa sangat canggung. Keluarga Ny. K

beranggapan dalam masalah pemilihan KB adalah masalah sepeleh

yang tidak membutuhkan masukan dari suami atau orang tua.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

53

4.2 Analisa Data di Tinjau dari Hasil Wawancaraa

Setelah peneliti selesai mengumpulkan data dan merasa data yang

dicari telah terkumpul semua, peneliti mulai melakukan analisa data

dengan tehnik yang telah dirancang:

4.2.1 Responden 1

4.2.1.1 Faktor Pengetahuan

4.2.1.1.1 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Responden 1 awalnya tidak mengetahui KB apa yang

cocok untuknya, sehingga awalnya responden 1 memilih

untuk menggunakan kontrasepsi Implant, saat

menggunakan kontrasepsi Implant responden

mengalami menstruasi yang terus-menerus, setelah tiga

tahun dan Implant dicabut, responden mencoba

kontrasepsi yang lain yaitu kontrasepsi Suntik 3 bulan

sekali selama 6 tahun.

“(Lampiran Verbatim, R1, 28, 31-35)”

4.2.1.2 Hubungan Sosial

Selama menggunakan kontrasepsi Implant, responden tidak

memahami efek samping yang dialaminya sehingga

responden lebih memilih untuk bercerita pada teman kerja.

“(Lampiran Verbatim R1, 46-48)”

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

54

Selama bekerja menjadi cleaning service disebuah Rumah

Sakit responden 2 sering menceritakan pada teman-teman

responden apa yang dialami responden selama

menggunakan kontrasepsi Implant.

“(Lampiran Verbatim R1, 51-53)”

4.2.2 Responden 2

4.2.2.1 Faktor Pengetahuan

4.2.2.2 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Responden 2 awalnya menggunakan KB Pil, namum

responden merasa takut mengalami kegagalan karena Pil

merupakan obat yang harus dikonsumsi setiap hari,

responden 2 juga mengatakan malas kalau harus minum

obat setiap hari.

“(Lampiran Verbatim R2, 14-17)”

Pendidikan terakhir responden 2 adalah SMA, secara

jenjang pendidikan responden 2 mempunyai status

pendidikan menengah atas, akan tetapi dalam pengambilan

keputusan responden 2 tidak berani karena takut,

responden 2 lebih melihat pengalaman yang dialami teman-

temannya yang menggunakan kontrasepsi jangka panjang

seperti Implant, IUD yang mengalami kegagalan, seperti

infeksi dan lain-lain.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

55

“(Lampiran Verbatim R2, 40-45)”

4.2.2.3 Sumber Pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari

berbagai macam sumber, responden 2 awalnya

mengetahui KB Suntik atas saran dari bidan yang

menolong responden, dalam hal ini bidan merupakan

sumber informasi responden, walupun awalnya

responden tidak ingin menggunakan KB dulu, tetapi atas

saran dari bidan, responden memutuskan untuk

menggunakan KB suntik 3 bulan yang juga atas ijin suami

responden.

“(Lampiran Verbatim R2, 40-43)”

4.2.2.4 Status Wanita

Status wanita mempengaruhi responden dalam mempunyai

kesempatan memperoleh pilihan KB dan memutuskan KB

apa yang hendak ia gunakan, responden 2 awalnya ingin

menggunakan KB Susuk namun tidak diijinkan suami.

“(Lampiran Verbatim R2,44-45, 96-100)”

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

56

4.2.3 Responden 3

4.2.3.1 Faktor Pengetahuan

4.2.3.1.1 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Sebelumnya responden menggunakan KB Implant

namun merasa sakit karena ditusuk jarum sehingga

responden memilih untuk beralih ke kontrasepsi suntik.

“(Lampiran Verbatim R3, 19-21)”

Sebelum menggunakan KB suntik responden pernah

menggunakan KB Implant selama 5 tahun, selama

menggunakan KB Implant responden sering merasa

sakit dibagian lengan, setelah KB Implant dicabut

responden memutuskan untuk mengganti jenis KBnya

dengan KB Suntik yang menurut responden lebih

mudah dan mudah diingat-ingat.

“(Lampiran Verbatim R4, 24-25)”

Pengalaman seseorang dapat membantunya dalam

menentukan sesuatu, dengan pengalaman

menggunakan jenis KB Implant sebelumnya membuat

responden 3 merasa bahwa KB suntik merupakan KB

yang mudah.

“(Lampiran Verbatim R3, 48-49)

Saat memutuskan akan mengganti jenis KB, responden

3 memilih berdasarkan pertimbangan atas

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

57

pengalamannya, pengalaman sakit dan biaya yang

dikeluarkan saat menggunakan KB Implant membuat

responden 3 mempertimbangkan lebih lagi saat memilih

untuk mengganti jenis KB yang ia gunakan.

“(Lampiran Verbatim R3 51-55)”

4.2.3.2 Ekonomi

Responden 3 lebih memilih Kontrasepsi suntik, selain

ketakutan akan pengalamannya ia merasa KB suntik

merupakan KB yang paling murah dan efektif karena dalam 3

bulan barulah ia akan kembali mendapatkan suntikan lagi.

“(Lampiran Verbatim R3, 63)”

Responde 3 menggunakan KB suntik 3 bulan sekali,

pemilihannya akan KB suntik 3 bulan sekalipun responden

memilihnya atas pertimbangan keuangan, responden lebih

memilih KB suntik yang 3 bulan sekali karena ia hanya

membayar Rp. 20.000,- dalam 3 bulan, sedangkan yang

1 bulan sekali responden harus menyiapkan uang sebesar

Rp. 15. 000,- tiap bulannya. Selain keuangan responden juga

merasa waktunya terlalu dekat.

“(Lampiran Verbatim R3, 27-29)”

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

58

Dalam setiap penyuntikan responden hanya akan membayar

Rp. 20.000,- dan menurut responden jauh lebih murah yang

walaupun sering.

“(Lampiran Verbatim R3, 34)”

4.2.4 Responden 4

4.2.4.1 Faktor Pengetahuan

4.2.4.1.1 Coba-coba Salah

Responden 4 awalnya menggunakan KB IUD, akan

tetapi selama 2 bulan penggunaan IUD responden 4

merasa sakit-sakit dibagian perut, sehingga responden

4 memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke

Puskesmas Mangunsari, setelah diperiksa, responden

4 mengalami infeksi dan atas saran tenaga kesehatan

responden 4 mencabut kembali IUD, untuk sementara

responden 4 menggunakan kondom, setelah 1 bulan

menggunakan kondom, responden 4 memutuskan

untuk mecoba KB Suntik, responden berharap KB

Suntik merupakan KB yang cocok untuknya.

“(Lampiran Verbatim R4, 49-52)

Untuk menentukan KB yang cocok bagi responden 4,

responden 4 tidak keberatan atau takut untuk mencoba

KB apa saja, setelah menggunakan KB IUD dan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

59

Kondom responden merasa tidak cocok responden

memutuskan untuk mencoba KB Suntik, akan tetapi

selama 8 bulan penggunaan KB Suntik responden

merasa tidak cocok yaitu responden mengalami

gangguan menstruasi, selama 2 bulan awal

penyuntikan responden mengalami menstruasi yang tak

kunjung henti, memasuki bulan ke 3 dan 4 responden

hanya mengalami flek-flek, hal ini membuat responden

4 merasa tidak nyaman, sehingga responden

mengatakan akan segera mengganti KB, tetapi

responden, mengatakan masih mau mengkonsulkan ke

bidan.

“(Lampiran Verbatim R4, 54-57)”

Responden 4 berpendapat bahwa dalam memutuskan

penggunaan KB kita tidak akan tahu KB apa yang

cocok dengan kita jika kita tidak berani mencoba, awal

penggunaan rasa takut pasti akan selalu ada, akan

tetapi suatu hal yang baik tidak akan mencelakakan

kita.

“(Lampiran Verbatim R4, 46-47)”

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

60

4.2.4.1.2 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Sebelum mengunakan kontrasepsi suntik responden 4

mengunakan IUD, namun mengalami iritasi dan tidak

nyaman selama mengunakan kontrasepsi tersebut,

setelah IUD dicabut responden, menggunakan kondom

dalam 1 bulan, namun menurut responden sangatlah

ribet menggunakan kondom, sehingga responden

memutuskan mencoba KB Suntik.

“(Lampiran Verbatim R4, 6-10)”

4.2.4.1.3 Sumber Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai macam

sumber, diantaranya pengetahuan yang didapat dari

bidan yang menolong responden, hal tersebut bidan

merupakan sumber informasi responden, karena

menggunakan atas dasar saran bidan yang menolong

sehingga responden menuruti anjuran bidan dan atas

ijin suami responden.

“(Lampiran Verbatim R4, 20-24)”

Sumber informasi (bidan) sangat mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan, dengan keluhan yang dialami

responden 4 akan tetap mendengarkan saran

bidannya.

“(Lampiran Verbatim R4, 22-24)

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

61

4.2.5 Responde 5

4.2.5.1 Pengetahuan

4.2.5.1.1 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Awalnya responden 5 menggunakan KB Pil, tetapi

responden mengatakan takut jika suatu saat responden

kelupaan minum.

“(Lampiran Verbatim R5, 45-47)”

Responden 5 memperoleh pengetahuan dengan cara

bercermin dengan pengalaman sebelumnnya, karena

sebelumya teman dari responden pernah

menggunakan Implant, berdasarkan cerita teman-

teman responden 5, jarum (silastik) yang tertancap

dilengan akseptor terasa bergerak sehingga membuat

akseptor merasa tidak nyaman.

“(Lampiran Verbatim R5, 14-16)”

Responden mempunyai trauma tersendiri, yaitu ibu

mertua responden 5 pernah mennggunakan IUD dan

meninggal dunia karena terinfeksi kanker serviks, hal ini

yang membuat responden memilih kontrasepsi suntik

yang ia anggap paling sederhana.

“(Lampiran Verbatim R5, 19-21)”

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

62

Pengalaman pribadi yang dialami oleh mertua

responden 5 membuat responden sangat merasa takut

untuk mencoba KB jangka panjang,

“(Lampiran Verbatim (R6, 24, 43, 57-59)”

4.2.5.1.2 Sumber Pengetahuan

Selama 5 tahun menggunakan KB suntik, responden

merasa pusing saat akan kembali mendapatkan

suntikan, akan tetapi saat responden 5 mengkonsulkan

hal tersebut, bidan yang merupakan sumber informasi

bagi responden mengatakan tidak berbahaya, itu

merupakan efek samping dari KB suntik.

“(Lampiran Verbatim R5, 25-26)”

Responden merasa KB suntik adalah KB yang paling

aman, karena melihat teman-teman disekitar responden

5 mempunyai masing-masing keluhan.

“(Lampiran Verbatim R5, 40-41)”

4.2.5.2 Hubungan Sosial

Pengalaman yang terjadi dilingkungan pada salah satu

teman responden 5 yang menggunakan KB Pil akan tetapi

mengalami kegagalan membuat responden 5 takut memilih

KB yang lain selain KB suntik.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

63

“(Lampiran Verbatim R5, 45-47)”

Hubungan sosial banyak memaparkan kita akan pengalaman

orang lain, dengan hal ini dalam pengambilan keputusan

respnden 5 melihat pengalaman yang dialami teman-

temanya yang juga merasakan hal yang sama dengannya

yang dianggap baik-baik saja.

“(Lampiran Verbatim R5 57-59)”

4.2.5.3 Status Wanita

Status wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan

mereka untuk pengambilan keputusan karena harus

melibatkan orang lain yang diangkap lebih banyak suara,

seperti yang dilakukan responden 5 yang harus melibatkan

suami dan mendengar suami dalam pengambilan keputusan.

”(Lampiran Verbatim R5, 52-54)"

Responden 5 merupakan seorang isteri yang selalu

melibatkan suami dalam pengambilan keputusan, dengan

pengalaman pribadi yang keluarganya alami membuat

responden 5 selalu melibatkan suaminya.

”(Lampiran Verbatim R5, 61-62)”

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

64

4.2.6 Responden 6

4.2.6.1 Pengetahuan

4.2.6.1.1 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi merupakan salah satu cara

memperoleh pengetahuan dengan bercermin pada

pengalaman sebelumnya, ini sesuai yang diambil

responden 6 dengan memutuskan untuk tidak

menggambil keputusan yang dianggap merugikan,

responden 6 awalnya minum Pil, saat wawancaraa

responden mengatakan takut kebobolan.

”(Lampiran Verbatim R6, 12-13)”

Responden melihat pengalaman teman-temannya yang

menggunakan susuk tatapi berat badan meningkat dan

sebaliknya, yang mengunakan spiral dapat

menimbulkan infeksi. Pengalaman inilah yang ia

gunakan dalam pengambilan keputusan untuk

menggunakan kontrasepsi suntik.

“(Lampiran Verbatim R6, 45-46)”

4.2.6.1.2 Sumber Pengetahuan

Secara pengetahuan responden 6 mempunyai latar

pendidikan SD yang dianggap sangat minim dalam

pengetahuan, hal inilah yang memaksa ia harus

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

65

menanyakan informasi dibidan tempat memperoleh

kontrasepsi yang dianggap lebih tahu tentang

kontrasepsi.

“(Lampiran Verbatim R6, 20-21)”

Kurangnya pengetahuan membuat kita merasa baik-

baik saja atas apa yang kita alami, hal yang kita alami

ketika dianggap baik-baik saja orang lain yang

merupakan sumber informasi maka kita akan

mengikutinya.

“(Lampiran Verbatim R6, 25-26, 42-43)”

Sumber informasi akan sangat mempengaruhi kita

dalam mengambil setiap keputusan, setiap keputusan

yang kita ambil selalu sesuai dengan sumber informasi,

sehingga kesulitan atau hal yang kita alami tidak akan

mempengaruhi kita.

“(Lampiran Verbatim R6, 36-37, 42-43, 79-80)”

4.2.6.2 Status Wanita

Status wanita adalah hal yang terkadang masih kontroversi

dalam kehidupan sehari-hari, dibeberapa tempat dalam

pengambilan keputusan wanita mungkin masih selalu

mengikuti anjuran suami, seperti yang dialami responden 6

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

66

bahwa ia harus mendengarkan anjuran suami walaupun

awalnya responden 6 menginginkan kontrasepsi yang lain.

“(Lampiran Verbatim R6, 51-52)”

Sebelum memilih KB Suntik responden 6 ingin memilih KB

Implant (susuk) namun, reponden 6 harus

mengkonsultasikan hal tersebut ke suaminya.

“(Lampiran Verbatim R6, 69, 71- 78)”

4.2.7 Responde 7

4.2.7.1 Pengetahuan

4.2.7.1.1 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalam pribadi seseorang dapat digunakan sebagai

salah satu cara memperoleh pengetahuan dengan cara

bercermin dengan pengalaman sebelumnya, responden

7 memilih kontrasepsi suntik berdasarkan pengalaman

dalam meminum obat, responden 7 sangat merasa

takut ketika ia harus minum obat, sehingga ia lebih

memilih kontrasepsi suntik.

“(Lampiran Verbatim R7, 24, 34, 84, 19-20)”

4.2.7.1.2 Sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan merupakan hal penting karena

informasi merupakan salah satu faktor dalam

pengambilan keputusan, informasi juga didapat dari

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

67

berbagai macam sumber, responden 7 mengikuti

anjuran bidan yang menanganinya dalam penggunaan

kontrasepsi yang ia anggap lebih paham dalam

pengambilan kontrasepsi, hal inilah yang membuat ia

harus menggambil keputusan tersebut.

“(Lampiran Verbatim R7,105-106)”

Responden 7 mengkonsultasikan ke bidan tempat ia

suntik tentang gangguan menstruasi yang ia alami,

namum bidan mengatakan tidak menstruasi yang

dialami responden merupakan hal yang biasa dalam

penyuntikan KB suntik 3 bulan.

“(Lampiran Verbatim R7, 72-73, 70)”

Sumber informasi (bidan) sangat mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan, dengan keluhan yang dialami

responden 4 akan tetap mendengarkan saran

bidannya.

“(Lampiran Verbatim R7, 70, 75-78)”

4.2.7.2 Hubungan Sosial

Manusia merupakan mahluk sosial yang dapat berinteraksi

kepada sesama, individu yang berinteraksi secara kontinyu

akan lebih banyak memperoleh informasi dan sebaliknya,

responden 7, ia memaksakan dirinya harus mengambil

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

68

kontrsasepsi suntik walaupun takut disuntik karena

berdasarkan informasi dari akseptor kontrasepsi lain yang

memakai kontrasepsi selain suntik dan mengalami hal yang

tidak diinginkan.

“(Lampiran Verbatim R7, 26-27)”

4.2.8 Responden 8

4.2.8.1 Faktor Pengetahuan

4.2.8.1.1 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Responden awalnya memilih KB Suntik karena

sebelumnya responden 8 mempunyai pengalaman

dengan KB Spiral, awalnya responden 8 menggunakan

KB Spiral, namum responden 8 tidak cocok ia terus

mengalami pendarahan sehingga responden

memutuskan untuk mengganti KB yang ia gunakan,

“(Lampiran Verbatim R8, 12, 14-15)”

4.2.8.1.2 Sumber Pengetahuan

Responden 8 adalah ibu rumah tangga yang

mempunyai status pendidikan SD, dengan status

pendidikan yang rendah responden 8 mempunyai

pengalaman dan pengetahuan yang terbatas, sehingga

dalam pengambilan keputusan responden mengikuti

saran dari pemberi informasi.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

69

“(Lampiran Verbatim R8, 89-93)”

Pengalaman di lingkungan mempengaruhi pengetahuan

responden, sumber pengetahuan yang dilihat di lingkungan

membuat responden merasa bahwa apa yang dialaminya

baik-baik saja.

“(Lampiran Verbatim R8, 89-93)”

Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai macam

sumber, diantaranya pengetahuan yang didapat dari bidan

yang menolong responden 8, hal tersebut bidan

merupakan sumber informasi responden yang

menganjurkan menggunakan kontrsepsi suntik.

Sebelum menggunakan KB suntik responden

menggunakan KB Spiral, selama menggunakan KB spiral

reponden merasa tidak nyaman, berat badan responden 8

makin menurun dan mengalami menstruasi yang tak

kunjung berhenti, sehingga reponden mengkonsulkan hal

tersebut ke bidan, bidan menyarankan agar responden 8

mengganti KBnya dengan jenis KB suntik,

“(Lampiran Verbatim R8, 20)”

Responden 8 merasa tidak takut lagi setelah mendapatkan

informasi dari sumber informasinya (bidan).

“(Lampiran Verbatim R8, 44-46)

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

70

4.2.8.2 Status Wanita

Status wanita sangat mempengaruhi kemampuan karena

meganggap dirinya tidak bisa sendiri dalam mengambil

keputusan, hal itu pula yang dialami responden 8 bahwa dalam

pemakaian kontrasepsi selain kemauan sendiri juga kemauan

suami.

“(Lampiran Verbatim R8, 47-48, 52)”

4.2.9 Responden 9

4.2.9.1 Pengetahuan

4.2.9.1.1 Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Responden 9 awalnya menjalankan ASI Ekslusif dan

menggunakan obat tradisional, setelah 7 bulan

responden memutuskan menggunakan KB suntik.

“(Lampiran Verbatim R9, 24-29)”

Pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat

diperoleh dari lingkungan dan ia menganggap

membahayakan, responden 9 menggunakan kontrasepsi

suntik hanya beralasankan takut kalau menggunakan

kontrasepsi yang lain, responden juga melihat teman-

temannya yang menggunakan KB suntik dan tidak

mengalami masalah, sehingga menurut pendapat

responden KB suntik merupakan pilihan yang aman.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

71

“(Lampiran Verbatim R9, 53-36)”

4.2.9.2 Hubungan Sosial

Berinteraksi kepada sesama merupakan hal yang biasa dan

secara tidak sengaja memperoleh informasi, hal tersebut yang

responden terapkan dalam pemilihan kontrasepsi suntik karena

responden mengikuti teman-temannya.

“(Lampiran Verbatim R9, 58-61)”

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan

saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu dapat

terpapar informasi yang mungkin dapat mempengaruhi cara

berpikir dan tentunya mempengaruhi responden dalam

mengambil keputusan.

“(Lampiran Verbatim R9, 64-67)”

Responden 9 merasa tidak takut lagi, setelah mendapatkan

informasi dari sumber informasinya (dokter).

“(Lampiran Verbatim R9, 42-43)”

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

72

Tabel Kategori “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita Usia Subur dalam Pemilihan KB Suntik”

Responden

Faktor-faktor yang mempengaruhi WUS dalam pemilihan KB suntik

Pengetahuan

Ekonomi Hubungan

sosial Status wanita

Cara kuno

Sumber pengetahuan Coba-coba

salah

Berdasarkan pengalaman

pribadi

R1

Ѵ

Ѵ

R2

Ѵ Ѵ

Ѵ

R3

Ѵ

Ѵ

R4 Ѵ Ѵ

Ѵ

R5

Ѵ Ѵ

Ѵ Ѵ

R6

Ѵ Ѵ

Ѵ

R7

Ѵ Ѵ

Ѵ

R8

Ѵ √

R9

Ѵ

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

73

Keterangan:

R1: Responden 1

R2: Responden 2

R3: Responden 3

R4: Responden 4

R5: Responden 5

R6: Responden 6

R7: Responden 7

R8: Responden 8

R9: Responden 9

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

74

4.4 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan member check, dalam menguji

keabsahan data yang peneliti lakukan adalah setelah hasil wawancara

yang peneliti dapatkan dari lapangan peneliti mengubahnya dalam

bentuk verbatim yang kemudian dianalisa dengan tahap reduksi data

atau merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dengan dibantu oleh

komputer dalam pengkodean, setelah peneliti menyimpulkan hasil

wawancara tersebut, peneliti memberikan hasil tersebut kepada

responden untuk dicheck atau dibaca kembali untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan

oleh responden. Dalam melakukan member check sejak tanggal 18 juni

2014 sampai tanggal 26 juni 2014, tidak ada data yang berbeda atau

data yang disajikan peneliti dalam bentuk verbatim sesuai dengan data

yang diperoleh dari responden, kesembilan responden dalam penelitian

ini menyetujui data yang disajikan oleh peneliti, maka data hasil yang

peneliti peroleh adalah valid. Sehingga data tersebut dapat dianalisa

lebih jauh dan dikelompokan berdasarkan tema yang kemudian peneliti

dapat menarik kesimpulan dari data tersebut.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

75

4.5 Pembahasan

Keluarga Berencana merupakan suatu upaya pengaturan kelahiran

dalam rangka mewujudkan hak-hak pasangan untuk menentukan kapan

akan melahirkan, berapa jumlah anak, jarak anak yang akan dilahirkan,

dan memilih upaya untuk mewujudkan hak-hak tersebut dengan

sasaran pasangan usia subur (suami dan isteri), calon pasangan dan

masyarakat umum (BkkbN Jateng, 2013). Menurut UU No. 10 Tahun

1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran

serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),

pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan

keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, dengan teori tersebut

menunjukkan betapa besar usaha pemerintah dalam mensukseskan

program Keluarga Berencana, akan tetapi perlu kita perhatikan upaya

yang diambil pasangan usia subur dalam pemilihan jenis Kontrasepsi.

Belum tersedianya metode kontrasepsi yang benar-benar 100%

sempurna, maka ada 2 hal yang sangat penting yang ingin diketahui

oleh pasangan calon akseptor yaitu; keektifitasan dan keamanan, hal ini

yang akan selalu menjadi pertanyaan utama pasangan calon akseptor

kepada tenaga kesehatan (Hartanto 2012). Seperti halnya bahwa

semua kontrasepsi mempunyai kegagalan, maka semua kontrasepsi

juga menimbulkan resiko pada pemakaian, yaitu yang pertama; resiko

yang berhubungan dengan metode itu sendiri, seperti; hospitalisasi,

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

76

kematian, infeksi dan lain-lain. yang kedua adanya resiko yang potensial

dalam bentuk ketidaknyamanan, misalnya senggama menjadi

kurang/tidak menyenangkan, gangguan berat badan, gangguan

menstruasi, biaya yang tinggi dan lain-lain.

Pemilihan suatu metode kontrasepsi merupakan suatu dilema besar

bagi kaum perempuan, setiap kaum perempuan tentunya menginginkan

metode kontrasepsi yang efektif, tetapi setiap kaum perempuan

tentunya tidak rela untuk mengambil resiko yang terkait dengan metode

kontrasepsi. KB merupakan suatu metode yang membutuhkan

kedisiplinan dari pengguna, di mana masyarakat harus secara teratur

dan disiplin untuk menjalankan aturan dari program tersebut sesuai

dengan metode KB yang digunakan, sehingga dalam pemilihan metode

KB ada beberapa faktor yang mendasari responden.

Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu.

Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal dan mengerti.

Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental

yang menggambarkan objek dengan tepat dan mempresentasikannya

dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu objek. Dari berbagai macam

cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

sepanjang sejarah dapat dikelompokan menjadi dua yakni cara

tradisional (cara kuno) atau non ilmiah dan sumber pengetahuan lain

yang kebenaran pengetahuannya berdasarkan hasil penelitian, sumber

informasih yang dapat dipercaya. Cara tradisional atau cara kuno

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

77

adalah cara yang memperoleh kebenaran pengetahuan tanpa melalui

penelitian, cara-cara penemuan pengetahuan anatar lain; coba-coba

salah (Trial and Error), secara kebetulan, cara kekuasaan atau otoritas,

dan berdasarkan pengalaman pribadi.

Semua orang mengakui memiliki pengetahuan. Persolannya dari

mana pengetahuan itu diperoleh atau lewat apa pengetahuan itu di

dapat, dari sinilah timbul pertanyaan bagaimana caranya kita

memperoleh pengetahuan? Atau dari mana sumber pengetahuan itu?

Pengetahuan yang ada diperoleh dengan menggunakan alat yang

merupakan sumber pengetahuan itu sendiri.

Sumber pengetahuan seseorang biasanya juga diperoleh dari

berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik,

buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan

sebagainya. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang

pemerintahan, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).

Tinggi rendahnya keadaan ekonomi penduduk di Indonesia akan

mempengaruhi kemajuan program KB di Indonesia. Kemajuan program

KB tidak terlepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena berkaitan erat

dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan

dengan suksesnya program KB maka perekonomian suatu negara akan

lebih baik karena dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

78

dapat lebih tercukupi dan kesejahteraan dapat terjamin (Handayani,

2010).

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan saling

berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat

berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi,

sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan

individu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model

komunikasi media.

Status wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan

mereka memperoleh dan mempergunakan berbagai metode

kontrasepsi. Pengambilan keputusan juga didasarkan pada status

wanita (sosial) dimana suami sebagai kepala keluarga selalu menjadi

pihak yang dominan atau utama dalam pengambilan keputusan

bersama. Seperti halnya di daerah timur dimana wanita harus

melibatkan suami dalam mengambil keputusan, suami merupakan

kepala keluarga yang dihargai dan harus diikutsertakan dalam

pengambilan keputusan. Juga di daerah yang wanitanya lebih dihargai,

mungkin hanya dapat sedikit pembatasan dalam memperoleh berbagai

metode, misalnya peraturan yang mengharuskan persetujuan suami

sebelum layanan KB dapat diperoleh (Handayani 2010).

Salatiga merupakan daerah yang mempunyai jumlah pengguna

metode kontrasepsi Non Jangka Panjang paling banyak dari pada

metode kontrsepsi Jangka Panjang, yaitu; IUD 3.219 akseptor,

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

79

MOW,1.409 akseptor, MOP, 244 akseptor, Kondom 972 akseptor,

Implant 3,107 akseptor, Suntik 9,657 akseptor, dan Pil 4. 340 akseptor,

dari data tersebut terlihat bahwa akseptor terbanyak adalah KB suntik.

Dalam penelitian, peneliti menemukan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi Wanita Usia Subur dalam pemilihan KB Suntik, seperti

faktor-faktor pengetahuan, (coba-coba salah dan berdasarkan

pengalaman sendiri dan sumber pengetahuan lain), faktor ekonomi,

hubungan sosial, dan status wanita.

Cara memperoleh pengetahuanpun berbeda-beda, yaitu;

4.5.1 Coba-coba salah

Berdasarkan hasil wawancara responden 4 pemilihan KB Suntik

berdasarakan coba-coba salah, menurut responden dalam

memilih KB apa yang cocok untuk kita bukan merupakan hal yang

mudah sehingga kita membutuhkan keberanian untuk mencoba

jenis-jenis KB yang ada, responden 4 sudah mencoba 3 jenis KB

yaitu, Spiral, Kondom dan Suntik, saat wawancara responden

mengatakan selama menggunakan KB Suntik ini reponden

mengalami gangguan menstruasi, namun responden masih

bertahan untuk beberapa waktu, jika setelah penyuntikan yang

berikutnya responden masih mengalami gangguan menstruasi

maka responden akan mencoba metode KB yang lain, hal

tersebut sesuai dengan teori (Wawan & Dewi, 2010). Dikutip dari

Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa cara coba salah

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

80

tersebut dilakukan hanya mengandalkan kemungkinan atau

dilakukan dengan mencoba-coba. Cara-coba salah (trial and

error) adalah cara yang dipakai manusia sebelum adanya

kebudayaan bahkan sampai saat ini masih dipakai bagi mereka

yang belum mengenal cara-cara untuk menyelesaikan suatu

masalah, Untuk memecahkan sebuah persoalan atau masalah

metode ini menggunakan beberapa kemungkinan, dan jika

kemungkinan tersebut tidak menyelesaikan masalah maka akan

dicoba dengan kemungkinan-kemungkinan selanjutnya dan

begitu seterusnya sampai masalah tersebut dapat teratasi atau

terpecahkan.

4.5.2 Berdasarkan Pengalaman Sendiri

Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia sehari-harinya. Pengalaman juga sangat

berharga bagi setiap manusia, dan pengalaman juga dapat

diberikan kepada siapa saja untuk digunakan dan menjadi

pedoman serta pembelajaran manusia. Pengalaman kesembilan

responden peneliti dalam ber-KB merupakan hal yang tidak

terlupakan, pengalaman kesembilan responden menjadi dasar

dalam pengambilan keputusan dalam mengganti KB yang

sebelumnya ke KB Suntik.

4.5.3 Sumber Pengetahuan

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

81

Pengetahuan merupakan hal yang selalu diperlukan dalam

membuat suatu keputusan dan merupakan patokan ketika harus

malakukan hal yang kerjakan atau dilakukan. Sumber

pengetahuan dapat diperoleh dari beberapa sumber baik formal

maupun non formal. Susuai hasil wawancara yang peneliti dapat

bahwa dari 6 orang responden memperoleh pengetahuan hanya

dari bidan tempat memperoleh KB, hal inilah yang membuat

responden 2, 4, 5, 6, 7, dan 8. Menjadikan sumber informasih

yang mereka anggap lebih paham tentang KB suntik karena bidan

merupakan konsoler yang memiliki pengetahuan tentang alat

kontrasepsi yang berkaitan dengan pengunaannya. Sesuai

dengan pendapat Notoatmodjo (2012) bahwa sumber

pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai macam sumber

diantaranya media massa, buku petunjuk, petugas kesehatan,

media poster, kerabat dekat, dan sebagainya.

4.5.4 Ekonomi

Dalam menentukan suatu metode yang akan kita gunakan

tentunya tidak lari dari suatu keadaan ekonomi seseorang, tinggi

rendahnya keadaan ekonomi penduduk berkaitan erat dengan

kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan,

(Handayani, 2010). Hal tersebut berkaitan dengan responden 3

yang menggunakan KB suntik 3 bulan sekali, pemilihannya akan

KB suntik 3 bulan sekali responden memilihnya atas

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

82

pertimbangan keuangan, responden lebih memilih KB suntik yang

3 bulan sekali karena ia hanya membayar Rp 20.000 dalam 3

bulan, sedangkan yang 1 bulan sekali responden harus

menyiapkan uang sebesar Rp 15.000 tiap bulannya, dan jika ia

menggunakan KB Susuk maka ia harus menyiapkan uang

sebesar Rp. 300.000 dan saat mencabut silastik responden harus

menyiapkan setidaknya Rp. 50.000,-, Selain keuangan responden

juga merasa waktunya terlalu dekat.

4.5.5 Hubungan Sosial

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan

saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang

dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar

informasih, sementara faktor hubungan sosial juga

mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk

menerima pesan menurut model komunikasi, misalnya dengan

bekerja seorang wanita yang sudah menikah akan mempunyai

dua lingkungan yaitu dalam keluarga dan lingkungan di lapangan

pekerjaan, sehingga mempengaruhi dia dalam memilih alat

kontrasepsi. Hubungan sosial banyak memaparkan kita akan

pengalaman orang lain yang mempengaruhi kita dalam

pengambilan keputusan.

Hubungan antara alat kontrasepsi yang diminati di

lingkungan dengan KB suntik bagi responden dapat diambil

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

83

kesimpulan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam

menentukan sikap seseorang. Menurut Blum 1974, secara garis

besar faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik individu,

kelompok atau masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan

kesehatan, hereditas atau keturunan. Berdasarkan urutan

terbesar pengaruhnya terhadap kesehatan yaitu lingkungan.

Begitu pula pada penelitian ini keputusan responden 1, 5, 7 dan

responden 9 dalam menentukan pilihan kontrasepsi dipengaruhi

oleh teman-teman di lingkungan masihng-masing.

4.5.6 Status Wanita

Status wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan

mereka memperoleh dan mempergunakan berbagai metode

kontrasepsi. Pengambilan keputusan juga didasarkan pada status

wanita (sosial) dimana suami sebagai kepala keluarga selalu

menjadi pihak yang dominan atau utama dalam pengambilan

keputusan bersama. Seperti halnya di daerah timur wanita harus

melibatkan suami dalam mengambil keputusan, suami

merupakan kepala keluarga yang dihargai dan harus

diikutsertakan dalam pengambilan keputusan, misalnya peraturan

yang mengharuskan persetujuan suami sebelum layanan KB

dapat diperoleh (Handayani 2010).

Teori Handayani (2010), menggambarkan hasil wawancara

yang peneliti peroleh pada responden 2, 5, 6, dan 8. Dalam

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9058/4/T1_462010061_BAB IV.pdfAlamat : Dusun Gamol, RW 06, RT 03, Kel. Kecandran- Sidomukti,

84

pengambilan keputusan responden 2, 5, dan 6 awalnya ingin

menggunakan KB Susuk, namun ketika didiskusikan dengan

suami, suami dari responden 2, 5, dan 6 mempunyai pemahaman

bahwa KB Susuk merupakan metode KB yang berat resikonya

sehingga suami dari responden menyuruh responden untuk

memilih metode yang dianggap jauh lebih mudah dan efektif.

Selain merasa metode yang diinginkan responden, suami

dari responden 5 juga tidak mengijinkan responden untuk

menggunakan metode susuk berdasarkan pengalaman yang

terjadi pada ibunya. Sedangkan responden 8 sebelum

memutuskan untuk memilih KB Suntik ia mendiskusiskan hal

tersebut dengan suaminya dan suaminya menyetujui jika yang

dipilih adalah metode KB yang mudah dan tidak membahayakan.

Dari pemahaman suami responden membuat responden tidak

mendapatkan keleluasan dalam ber-KB sesuai dengan metode

yang mereka inginkan.