04_usulan teknis

Upload: elisarsormin

Post on 02-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    1/55

    U s u l a n T e k n i s V - 1

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    WONG EDAN

    PT. Atlas Intergalactic

    1/1/2014

    USULAN TEKNIS

    2014

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    2/55

    U s u l a n T e k n i s V - 2

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Pendekatan, Metodologi, Dan Program Kerja

    I. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

    ari hasil pengalaman Konsultan, maka di susun metodologi menyeluruh dalam

    menyelesaikan pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan sampai penyerahan

    produk akhir berupa maket, peta dan laporan. Untuk memudahkan dalam

    memahami metodologi tersebut, maka Konsultan membuat urutan dan keterkaitan

    antara masing-masing kegiatan dalam bentuk diagram alir yang dapat di lihat pada

    Gambar I.1.

    Untuk menjamin dan terarahnya kegiatan perencanaan maka perlu adanya suatu

    panduan yang menggambarkan tahapan-tahapan kegiatan untuk mencapai tujuan

    dan sasaran yang diharapkan. Panduan atas tahapan-tahapan kegiatan ini

    digambarkan dalam suatu diagram alir yang digambarkan dibawah ini, yang mana

    setiap langkah dalam diagram alir ditunjukan dalam bentuk panah! mempunyai

    sasaran berupa produk atau awal dari kegiatan berikutnya.

    Tahapan kegiatan disusun sebagai berikut :

    1. "#$#P#% P&%'#$U(U#%

    Pada tahap ini sasaran utamanya tersusunnya (aporan Pendahuluan berisi

    rencana kerja, seluruh metoda pendekatan,program sur)ei, dilampiri dengan

    da*tar isian sur)ei, da*tar pertanyaan dan perlengkapan lainnya. +eluruh

    dokumen pelaporan yang telah disetujui selanjutnya diperbanyak 1

    sepuluh! eksemplar

    Untuk menyusun lokasi pasti dari lokasi sur)ei dan rencana kerja yang lebih

    akurat, Konsultan terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan pihak-

    pihak terkait yaitu P". &%"#( P/"&I%#PI0#.

    . "#$#P#% +U2&I

    +ur)ei Pendahuluan

    +ur)ei topogra*i.

    +ur)ei hidro-oceanogra*i 3athimetri, #rus, Pasut, dan +edimentasi!.

    4. "#$#P #%#(I+# '#"#

    #nalisa (okasi

    ''

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    3/55

    U s u l a n T e k n i s V - 3

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    #nalisa topogra*i dan bathimetri memperbaharui data topogra*i

    sesuai dengan lahan yang dibutuhkan!

    #nalisa $idrometri mencari pengaruh sungai!

    #nalisa hidroklimatologi dan oceanogra*i melengkapi data dan

    analisa!

    Penggambaran Peta +ite Plan, Peta "opogra*i, dan Peta 3athimetri

    (aporan #ntara

    'iskusi

    5. "#$#P P&(#P/#% '#% 'I+KU+I6

    (aporan #khir

    'iskusi

    (aporan ingkasan.

    'isamping kegiatan-kegiatan yang disebutkan diatas pada pekerjaan ini juga akan

    dilakukan asistensi dan diskusi sebagai kontrol dan arahan direksi terhadap

    pelaksana atas kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilanjutkan yaitu berupa 6

    'iskusi konsep laporan pendahuluan dimana akan ditentukan lokasi

    yang diprioritaskan untuk ditindaklanjuti dengan sur)ei dan

    in)estigasi baik untuk &%#%# I%'UK "&+U+ P". PP.

    #sistensi konsep alternati* solusi, dalam hal menentukan layout, tipe

    dan jenis bangunan yang akan direncanakan, serta pembahasan atas

    alternati*-alternati* pradesain.

    'iskusi 'ra*t laporan akhir, yang membahas hasil studi keseluruhan

    untuk mendapatkan masukan dari pihak yang terkait sehingga

    konsep laporan ini dapat disempurnakan menjadi laporan akhir.

    $ubungan dan urutan kegiatan serta produk yang diharapkan akan dapat

    dihasilkan digambarkan pada bagan alir dibawah ini.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    4/55

    U s u l a n T e k n i s V - 4

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Gambar I. !agan Alir Pekerjaan

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    5/55

    U s u l a n T e k n i s V - 5

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    I. Pekerjaan Penda"#l#an

    Untuk menunjang kelancaran kegiatan proyek diperlukan administrasi yang baik

    antara pemberi kerja dengan konsultan. Pekerjaan persiapan di mulai segera

    setelah Konsultan menerima surat perintah mulai kerja +P0K! dengan beberapakegiatan antara lain 6

    I.. Admini$tra$i Pro%ek& Manajemen

    0empersiapkan administrasi proyek meliputi buku kontrak, surat perintah mulai

    kerja +P0K! dan surat penyerahan lapangan +P(!.

    I..' Per$ia(an Mobili$a$i Per$onil

    'engan dimulainya kegiatan proyek maka konsultan mempersiapkan personiltenaga ahli yang tercantum di dalam proposal teknis. +etiap tenaga ahli akan

    mempersiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan sur)ei meliputi *orm sur)ei

    maupun da*tar check list! kebutuhan data sekunder yang diperlukan.

    Personil yang harus di persiapkan untuk menangani pekerjaan ini terdiri dari tenaga

    ahli dan tenaga pendukung.

    I..) Peralatan

    Pada tahap awal dimulainya pekerjaan akan dipersiapkan peralatan yang diperlukan

    untuk mendukung operasional proyek. Khususnya untuk tenaga ahli yang

    melakukan sur)ei akan mempersiapkan peralatannya yang sudah dikalibrasi. 'a*tar

    peralatan dan surat uji kalibrasi akan disampaikan kepada pemberi kerja untuk

    mendapatkan persetujuan.

    I..* Tinja#an La(angan

    Pada tahap ini merupakan studi awal atas kondisi wilayah kajian pada saat ini dan

    penulurusan data serta studi yang telah ada terutama menyangkut segi hidro-oceanogra*i, mor*ologi sungai, mor*ologi pantai, tata guna lahan, kondisi bangunan

    pantai e7isting serta identi*ikasi wilayah kritis abrasi dan sedimentasi di samping

    usulan-usulan pada studi yang telah ada. 'emikian juga halnya dengan peta-peta

    yang diperlukan seperti peta topogra*i terbesar yang ada dan terbaru diharapkan

    peta skala 1 6 8. atau lebih besar! serta re*erensi-re*erensi sebagai acuan

    dalam pengukuran situasi sungai pada ruas-ruas yang telah ditentukan.

    Kegiatan studi pendahuluan terdiri dari site )isit, sur)ei pemetaan topogra*i, sur)ey

    kecepatan arus, bathimetri, sedimentasi serta pasang surut. 0asing-masing

    kegiatan sur)ai diuraikan sebagai berikut 6

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    6/55

    U s u l a n T e k n i s V - 6

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    +ite 2isit9/rientasi (apangan

    Untuk mendapatkan gambaran kondisi lapangan dan in*ormasi yang lengkap

    tentang wilayah proyek, maka Konsultan menugaskan team leader bersama

    tim ahli untuk melakukan peninjauan lapangan dan berkoordinasi dengan

    pengguna jasa. Peninjauan ini sangat berman*aat terutama untuk

    merencanakan strategi pelaksanaan sur)ei kecepatan arus, pasang surut,

    "opogra*i, 3athimetri, dan sedimentasi serta memperoleh in*ormasi

    permasalahan yang ada di lokasi proyek khususnya yang berkaitan dengan

    banjir serta erosi dan sedimentasi. +elama kunjungan lapangan akan

    dilakukan juga pengumpulan data sekunder antara lain 6

    'ata kabupaten, sumber 3P+.

    Peta daerah dari 3#PP&'# 3adan Perencanaan Pembangunan

    'aerah!.

    3uku hasil studi maupun perencanaan yang pernah dilakukan.

    Peta tata guna lahan.

    'an lain-lain.

    Kajian terhadap studi-studi terdahulu dimaksudkan untuk mendapatkan

    in*ormasi awal tentang lokasi dan data sekunder yang berkaitan pekerjaan

    baik pada le)el makro sistem dan mikro sistem sehingga nampak jelas

    adanya penajaman atau konsep penyusunan rencana induk terminal khusus

    yang telah ditentukan.

    #spek yang dipelajari dari studi terdahulu meliputi6

    ekomendasi studi terdahulu dan rele)ansinya terhadap pekerjaan

    yang akan dilaksanakan.

    Pendekatan teknis dari permasalahan yang ada, kemudian

    diklari*ikasi )aliditasnya di lapangan.

    ekomendasi pemecahan masalah dan program penangannya baik

    aspek teknik maupun skala prioritasnya apakah masih representari*

    untuk kondisi saat ini.

    Identi*ikasi lokasi serta masalah rawan erosi dan sedimentasi.

    ele)ansi rekomendasi studi terdahulu terhadap kondisi e7isting pada

    saat ini dengan melakukan komparasi secara )isual di lapangan.

    Ketersediaan data dari studi terdahulu terutama data hydro-

    oceanogra*i, data debit sungai, re*erensi dan lain-lain.

    Permasalahan aktual pada saat ini baik secara *isik lapangan maupun

    terhadap rencana pengembangan dari instansi-instansi terkait dan

    kaitannya dengan perubahan tata ruang serta *aktual di lapangan.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    7/55

    U s u l a n T e k n i s V - 7

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    I..+ Pen%#$#nan en-ana Kerja Terin-i

    #gar tujuan pekerjaan dapat di capai baik mutu maupun waktu sesuai sasaran yang

    di harapkan maka perlu di susun rencana kerja yang meliputi jadwal pelaksanaan

    pekerjaan, dan jadwal penugasan personil. Penyusunan rencana kerja akan

    dituangkan dalam (aporan Pendahuluan setelah dapat diketahui baik dari hasil

    analisa dan e)aluasi hasil studi terdahulu yang di komparasi dengan kondisi

    e7isting hasil tinjauan lapangan, terutama menyangkut kepastian lokasi yang akan

    dilakukan sur)ei dan in)estigasi. $al ini terutama menyangkut kegiatan lapangan

    yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi e7sisting.

    I.. Kegiatan S#r/ei dan In/e$tiga$i

    a. S#r/ei To(ogra0i 1 !at"imetri

    Pengukuran topogra*i akan dilakukan untuk memperoleh data

    luasan yang dibutuhkan untuk terminal khusus dan ele)asi

    permukaan tanah.

    Pelaksanaan pekerjaan pengukuran topogra*i dalam

    pelaksanaannya melalui proses pengambilan data, pengolahandata lapangan, perhitungan, penggambaran dan penyajian

    data pada laporan.

    3erdasarkan pemahaman dan kajian yang telah diuraikan

    pada bab pemahaman umum proyek sebelumnya, +ecara

    garis besar pengambilan data topogra*i meliputi 6

    1. Pengukuran Kerangka 'asar $orisontal.

    . Pengukuran Kerangka 'asar 2ertikal.4. Pengukuran 'etail +ituasi.

    5. Pengukuran melintang.

    Prosedur kerja lapangan dan studio diuraikan di bawah ini.

    a) Peralatan yang diperlukan

    Peralatan yang akan di pakai telah memenuhi

    persyaratan ketelitian kalibrasi! dan sudah di periksa

    dan disetujui oleh pemberi kerja.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    8/55

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    9/55

    U s u l a n T e k n i s V - !

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Pemasangan patok, 30 dan P dilaksanakan pada

    jalur-jalur pengukuran sehingga memudahkan

    pelaksanaan pengukuran.

    30, P dan patok di pasang sebelum pengukuran

    situasi sungai9pantai dilaksanakan.

    30 di pasang pada setiap jarak . km dan P di

    pasang pada setiap jarak . km berdampingan

    dengan 30! atau pada tempat yang strategis yang

    diperkirakan tidak terganggu oleh pembangunan *isik

    pelabuhan. Pilar-pilar tersebut di buat dari konstruksi

    beton.

    30 dan P tersebut di pasang pada tempat-tempat

    yang aman, stabil serta mudah ditemukan. #pabila tidak memungkinkan untuk mendapatkan

    tempat yang stabil, misalnya tanah gembur atau

    rawa-rawa maka pemasangan 30 dan P tersebut

    harus di sangga dengan bambu9kayu.

    Patok-patok di pasang maksimal setiap jarak 1 m

    pada bagian yang lurus dan > 8 m pada bagian yang

    berkelok-kelok disesuaikan dengan keperluan!.

    Patok-patok di buat dari kayu misal kayu

    reng9gelam9dolken! dengan diameter 4 ? 8 cm. Pada

    bagian atas patok ditandai dengan paku payung.

    @alur rintisan9pengukuran mengikuti alur sungai 9

    pantai.

    'idalam laporan topogra*i akan di buat buku 'iskripsi

    30 yang memuat, posisi 30 dan P dilengkapi

    dengan *oto, denah lokasi, dan nilai koordinat 7, y,

    ;!.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    10/55

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    11/55

    U s u l a n T e k n i s V - 11

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Gambar I. ) Peng#k#ran 3arak Pada Perm#kaan Miring

    Untuk menjamin ketelitian pengukuran jarak, maka dilakukan

    juga pengukuran jarak optis pada saat pembacaan rambu ukur

    sebagai koreksi.

    Peng#k#ran S#d#t 3#r#$an

    +udut jurusan sisi-sisi poligon adalah besarnya bacaan lingkaran

    horisontal alat ukur sudut pada waktu pembacaan ke suatu titik.

    3esarnya sudut jurusan dihitung berdasarkan hasil pengukuran

    sudut mendatar di masing-masing titik poligon. Penjelasan

    pengukuran sudut jurusan sebagai berikut lihat Gambar I.*.

    A sudut mendatar

    #3A bacaan skala horisontal ke target kiri

    #A bacaan skala horisontal ke target kanan

    Pembacaan sudut jurusan poligon dilakukan dalam posisi

    teropong biasa 3! dan luar biasa (3! dengan spesi*ikasi teknis

    sebagai berikut6

    @arak antara titik-titik poligon adalah 8 m.

    #lat ukur sudut yang digunakan "heodolite ".#lat ukur jarak yang digunakan pita ukur 1 meter.

    @umlah seri pengukuran sudut 5 seri 31, 3, (31, (3!.

    +elisih sudut antara dua pembacaan C dua detik!.

    Ketelitian jarak linier KI! ditentukan dengan rumus berikut.

    3entuk geometris poligon adalah loop.

    d1d2

    d3

    A

    B2

    1

    ( )000.5:1

    22

    =

    = d

    ffKI

    yx

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    12/55

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    13/55

    U s u l a n T e k n i s V - 13

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    A sudut mendatar antara jurusan ke matahari denganjurusan ke target

    Gambar I. + Pengamatan A4im#t" A$tronomi$.

    Pengukuran kerangka dasar hori;ontal dilakukan dengan metoda

    poligon dimaksudkan untuk mengetahui posisi hori;ontal,

    koordinat D,E !.

    #dapun spesi*ikasi pengukuran kerangka dasar antara lain 6

    Pengukuran poligon adalah untuk menentukan koordinat

    titik-titik poligon yang digunakan sebagai kerangka

    pemetaan. Pengukuran polygon sebagai kerangka kontrol horisontal

    dan pengukuran waterpass sebagai kerangka )ertikal.

    Pengukuran kerangka dasar pemetaan ini harus terikat

    dengan benchmark re*erensi dan di bagi dalam beberapa

    loop9kring sesuai dengan kebutuhan.

    Pengukuran poligon diikatkan pada titik tetap geodetis

    titik trianggulasi! dan titik tersebut harus masih dalam

    keadaan baik serta mendapatkan persetujuan dari 'ireksiPekerjaan. Pengontrolan sudut hasil pengukuran poligon

    dilakukan penelitian a;imuth satu sisi dengan pengamatan

    matahari pada setiap jarak .8 km atau sesuai dengan

    kondisi lapangan.

    +udut polygon diusahakan tidak ada sudut lancip, alat

    ukur yang di pakai adalah "heodolite " atau yang

    sederajat dengan ketelitian C dan &lektronik 'istance

    0eter &'0!.

    Matahari

    U (Geografi)

    Target

    A

    M T

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    14/55

    U s u l a n T e k n i s V - 14

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Kerangka cabang dilakukan dengan ketentuan panjang sisi

    poligon maksimum 1 m. @arak kerangka cabang diukur

    ketinggiannya dengan waterpass.

    +elisih sudut antara dua pembacaan > C dua detik!.

    Persyaratan pengukuran poligon utama mempunyai

    kesalahan sudut toleransi! adalah 1Cn detik pada loop

    tertutup dimana n adalah jumlah titik poligon. Pada

    poligon cabang toleransi kesalahan sudut adalah Cn

    detik dengan n adalah jumlah titik poligon.

    +alah penutup utama jarak *d >16F.8, dimana *d adalah

    jumlah penutup jarak.

    Pengukuran waterpass setiap seksi dilakukan pergi-pulang

    yang harus dilakukan dalam satu hari. @alur pengukuran waterpass harus merupakan jalur yang

    tertutup dengan toleransi kesalahan beda tinggi 1'

    mm! dimana ' A panjang jarak km!.

    Pengukuran sudut dilakukan dua seri biasa dan luar

    biasa! muka belakang.

    @arak di ukur dengan pita ukur.

    @alur poligon di buat dalam bentuk geometris poligon kring

    tertutup loop! melalui 30 dan patok kayu dan bagiansungai9pantai berada dalam kring tersebut.

    Gambar I. 2onto" Peng#k#ran To(ogra0i

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    15/55

    U s u l a n T e k n i s V - 15

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Peng#k#ran 5ater(a$$

    Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui posisi tinggi

    ele)asi H!, pada masing-masing patok kerangka dasar )ertikal.

    0etoda pengukuran yang dilakukan ini metoda waterpas, yaitu

    dengan melakukan pengukuran beda tinggi antara dua titik

    terhadap bidang re*erensi yang di pilih (:+!, jalannya

    pengukuran setiap titik seperti diilustrasikan pada Gambar I.F. di

    bawah ini.

    Gambar I. 6 Peng#k#ran 7ater(a$$

    +pesi*ikasi "eknis Pengukuran :aterpass adalah sebagai berikut 6

    1! 0aksud pengukuran waterpass adalah untuk menentukan

    ketinggian titik-titik 30, P dan patok-patok! terhadap

    bidang re*erensi tertentu yang akan digunakan sebagai jaring

    sipat datar pemetaan.

    ! #lat ukur yang dipakai adalah #utomatic (e)el %#K- atau

    yang sederajat dan rambu ukur alumunium 4 m.

    4! @alur pengukuran di bagi menjadi beberapa seksi.

    5! "iap seksi di bagi menjadi slag yang genap.

    8! +etiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan

    rambu belakang menjadi rambu muka.

    ! Pengukuran waterpass dilakukan dengan cara double stand,

    ring. Panjang seksi-seksi pengukuran waterpass antara 1, ?

    , km.

    F! "oleransi kesalahan pembacaan stand 1 dengan stand >

    mm.

    J! "oleransi salah penutup tinggi +p! > 1 mm ', 'imana 6

    i. n A +alah penutup tinggi.

    ii. ' A @arak dalam satuan km.

    rambu

    P1P2

    P3

    LWS=0,00

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    16/55

    U s u l a n T e k n i s V - 16

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    1!Pengukuran waterpass diikatkan pada titik tetap ketinggian

    geodetis yang ada di dekat daerah pengukuran atau titik

    re*erensi lain yang ditetapkan oleh 'ireksi Pekerjaan.

    11!Pembacaan rambu dengan tiga benang benang atas, tengahdan bawah!.

    1!Pengukuran si*at datar ini dilakukan melalui titik-titik poligon

    dan patok lainnya yang digunakan untuk pengukuran situasi

    dan pro*il melintang sungai9pantai.

    Peng#k#ran Sit#a$i Detail

    Penentuan posisi 7,y,;! titik detail dilakukan pengukuran situasi

    dengan metoda pengukuran "achymetri. #dapun spesi*ikasi

    teknis pengukuran situasi detail adalah sebagai berikut 6

    1. #lat yang digunakan theodolite "..

    . "itik detail terikat terhadap patok yang sudah punya nilai

    koordinat dan ele)asi.

    4. Pengambilan data menyebar ke seluruh areal yang dipetakan

    dengan kerapatan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan

    skala peta 1 6 1. dan 1 6 ..

    d! Pengukuran penampang memanjang dan penampang melintang

    sungai9pantai.

    0aksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan in*ormasi

    terukur yang dapat dipergunakan dalam perencanaan bangunan

    serta perkiraan )olume galian dan timbunan.

    Untuk mengetahui bentuk permukaan pantai 9 bentuk sungai

    maka dilakukan pengukuran pro*il cross section!.

    +pesi*ikasi pengukuran penampang memanjang dan melintang

    sebagai berikut 6

    Pengukuran dilakukan di sepanjang pantai 9 sungai pada

    patok-patok pro*il yang telah dipasang.

    Inter)al pro*il 8 m dan 1 m.

    Pengukuran pro*il tegak lurus pantai dan sungai.

    Pengukuran terikat terhadap titik poligon.

    Pengukuran situasi dan penampang dilakukan bersama-

    sama.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    17/55

    U s u l a n T e k n i s V - 17

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    #lat ukur yang di pakai adalah "hedolite " atau yang

    sederajat.

    0etode yang dipergunakan adalah metode tachimetri.

    Pengukuran dilaksanakan dengan sistem non poligon.

    @alur non poligon merupakan panjang penampang

    melintang sungai.

    Penampang melintang di buat dengan inter)al jarak 1

    m pada bagian sungai yang lurus dan > 8 m pada bagian

    sungai yang berkelok-kelok atau disesuaikan dengan

    keperluan.

    Penampang memanjang diambil pada dasar sungai yang

    terdalam termasuk peil-peil muka air tanah terendah,

    normal dan tertinggi. 'etail yang ada di lapangan di ukur, terutama kampung,

    lembah, bukit, jembatan dan lain-lain.

    +etiap 8 m atau 8 m titik poligon diukur dengan meter

    ukur baja dan harus diikatkan pada patok kerangka

    utama.

    Pengamatan matahari harus dilakukan setiap ,8 km.

    +etiap titik poligon harus diukur ketinggiannya.

    Pro*il memanjang dan melintang dilakukan dengan inter)aljarak 1 m dan pada belokan diukur setiap 8 m dengan

    koridor 1 m kekiri dan kekanan dari tepi sungai.

    @ika trase memotong anak sungai, maka alur sungai

    tersebut harus di ukur pro*il melintangnya.

    "itik detail trase di ambil dari data pro*il melintang,

    sedangkan detail lainnya yang ada diantara pro*il

    melintang harus di ukur dengan cara dirincikan sehingga

    kerapat titik detail cm pada petanya.

    Pengukuran penampang melintang sungai untuk lebar 3

    1 m dapat dilakukan dengan menggunakan waterpass

    atau "o untuk lebar L 1 m akan dilakukan beberapa

    titik di tepi sungai berjarak 8 ? 8 m dari muka air sungai

    sedangkan pro*il sungai akan diukur dengan sistim colokan

    jika kedalaman air h 4 m, jika h L 4 m dilakukan

    dengan echosounder.

    "itik-titik pengukuran penampang melintang direncanakan

    seperti gambar berikut 6

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    18/55

    U s u l a n T e k n i s V - 1

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Gambar I. 8 Pro0il Melintang !ila Di S#ngai

    Gambar I. 9 Pro0il Melintang :S#ngai; #nt#k Lebar S#ngai ! < == m

    Gambar I. = Pro0il Melintang Pantai

    Per"it#ngan "a$il #k#r

    Perhitungan harus dilaksanakan di lapangan, dengan

    kontrol perhitungan oleh pengawas lapangan dan tiap

    selesai 1 hari pengukuran data diserahkan untuk di cek

    dan dibubuhi para* oleh pengawas lapangan.

    Perhitungan dilakukan dua! kali, yaitu perhitungan

    sementara dan perhitungan de*initi*. Perhitungan data

    lapangan merupakan perhitungan sementara untuk

    mengetahui ketelitian ukuran. Perhitungan de*initip adalah

    Te i kiri Te i kanan

    Bts Koridor Bts Koridor

    Te i kiri Te i kanan

    Bts Koridor Bts Koridor2 5 m 2 5 mColok Echosounder

    P1

    rambu

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    19/55

    U s u l a n T e k n i s V - 1!

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    perhitungan yang sudah menggunakan hitungan perataan

    oleh tenaga ahli geodesi. $asil perhitungan ini akan

    digunakan untuk proses penggambaran.

    +etiap hasil perhitungan harus diasistensikan dan disetujui

    super)isor lapangan.

    +emua data a;imuth hasil pengamatan matahari harus di

    pakai dalam perhitungan, jika ada yang tidak di pakai

    harus ada persetujuan dengan direksi.

    +emua titik kerangka utama9cabang harus di hitung

    koordinat dan ketinggiannya.

    +emua data ukur asli dan perhitungan perataannya

    diserahkan ke direksi pekerjaan.

    Penggambaran

    Penggambaran hasil pengukuran mengacu kepada

    standard penggambaran yang diterbitkan oleh 'irektorat

    @enderal Pengairan.

    Penggambaran dra*t dapat dilaksanakan dengan

    penggambaran secara gra*is, dengan menggunakan data

    ukur sudut dan jarak.

    Penggambaran peta situasi de*initi* dilakukan, setelah

    hasil perhitungan de*initi* selesai dilaksanakan sehingga

    koordinat sebagai kerangka hori;ontal dan spot height

    sebagai kerangka )ertikal telah dilakukan hitungan

    perataannya.

    Penggambaran peta situasi sungai skala 1 6 . dengan

    inter)al kontur ,8 m di buat pada kertas kalkir ukuran

    #1.

    Peta ikhtisar skala 1 6 1. s9d 1 6 8. dengan

    inter)al kontur 1, m di buat pada kertas kalkir ukuran

    #1.

    Penggambaran pro*il memanjang sungai skala $! 1 6

    . dan skala 2! 1 6 1 6 , penggambaran pro*il

    melintang sungai skala $! 1 6 . dan skala 2! 1 6 1 6

    .

    +emua titik koordinat kerangka utama dan cabang di

    gambar dengan sistem koordinat.

    Indek kontur di tulis setiap garis kontur.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    20/55

    U s u l a n T e k n i s V - 2"

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Kontur di kampung di gambar tidak boleh putus.

    +istem grid yang di pakai adalah sistem proyeksi U"0.

    b. Pemer#man :!AT>IMETI;

    Pengukuran bathimetri sangat terkait dengan pengukuran

    topogra*i dan pengamatan tinggi muka air9pasang surut,

    sehingga pelaksanaan pekerjaan pengukuran bathimetri harus

    dilakukan dengan bersamaan. "ahapan?tahapan pelaksanaan

    pekerjaan pengukuran bathimetri diuraikan pada sub-bab

    berikut.

    ; Si$tem Peng#k#ran Kedalaman

    Pengukuran kedalaman dengan menggunakan alat ukur

    &chosounder. Kedalaman dasar perairan terekam pada

    kertas &chogram. #dapun spesi*ikasi pengukurannya

    adalah sebagai berikut 6

    @alur pengukuran sounding tegak lurus pantai.

    Inter)al jalur sounding 8 - 8 meter.

    Inter)al *i7 point setiap 8 meter.

    #lat yang digunakan Echosoundermerek Muruno.

    Posisi *i7 point dengan cara ikatan ke muka.

    +ebelum dan sesudah pengukuran dilakukan bar

    check.

    '; Metode Peng#k#ran !at"imetri

    'alam pengukuran bathimetri ini terdapat tiga kegiatan

    pengukuran yaitu pengukuran kedalaman, penentuan

    posisi titik kedalaman dan pembacaan muka air saat

    pemeruman berlangsung. +istem kerja kegiatan

    pengukuran ini dilakukan secara simultan.

    Pengukuran Kedalaman

    Pengukuran kedalaman dimaksudkan untuk mengetahui

    kon*igurasi dasar. Pengukuran kedalaman menggunakan

    alat perum gema echosounder raytheon!. Untuk

    memenuhi kesalahan pengukuran kedalaman maka

    sebelum dan sesudah pengukuran dilakukan penulisan

    data perum gema dengan metoda barcheck9test bar.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    21/55

    U s u l a n T e k n i s V - 21

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    Posisioning Titik Kedalaman

    Posisioning titik-titik kedalaman, dilakukan dengan

    pembacaan sudut-sudut menggunakan buah theodolit

    yang ditempatkan di darat pada patok yang telah

    diketahui koordinatnya dan satu theodolit yang bergerak

    di setiap patok untuk meluruskan jalannya perahu. "itik di

    perairan yang di bidik berupa tiang tranducer echosounder

    yang di pasang di pinggir perahu. (ajur-lajur garis

    kedalaman yang di ukur merupakan lanjutan dari pro*il-

    pro*il pantai yang telah di ukur sebelumnya. Pelaksanaan

    pengukuran dan perhitungan posisi titik-titik kedalaman

    dengan cara perhitungan pengikatan ke muka.

    %omor titik pemeruman harus selalu sama dengan nomor

    pembacaan posisi dari darat. +elama pemeruman

    dilaksanakan secara simultan di baca pengamatan pasang

    surut untuk korelasi kedalaman terhadap datum yang di

    pakai. Prosedur pelaksanaan bathimetri adalah sebagai

    berikut 6

    a! Persiapan di darat, pengecekan alat ukur,

    penyediaan perahu motor dan perlengkapan lain.

    b! +ebelum sounding di mulai terlebih dahulu

    dilakukan kalibrasi alat echosounder9test bar.

    c! Pemeruman dimulai dari lajur pro*il pertama dari

    tengah dengan no. *i7 awal 1.

    d! +etiap lajur perum dicatat no. *i7 tanggal pada rol

    kertas echosounder.

    Pengukuran pemeruman dilaksanakan dengan peralatan

    sebagai berikut 6

    a! "heodolit dua! buah theodolit di darat untuk

    menentukan posisi *i7 titik-titik perum.

    b! #lat ukur kedalaman &chosounder aytheon 1 satu!

    set.

    c! 1 satu! buah batere9accu 1 )olt.

    d! @am9stop watch penunjuk waktu.

    e! Kompass.*! Patok pengukuran pro*il yang telah dipasang di

    darat.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    22/55

    U s u l a n T e k n i s V - 22

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    g! Perahu motor.

    h! Peilskal pengikatan muka air.

    i! #lat tulis dan blangko pengukuran.

    j! adio komunikasi9handy talky.

    k! 3endera pengarah lajur perum.

    $asil dari pekerjaan ini mendapatkan posisi titik-titik

    kedalaman perairan, selanjutanya di buat peta situasi

    kedalaman dasar perairan sebagai kelanjutan dari peta

    situasi pantai yang dilakukan di darat.

    Gambar I. 2onto" S#r/ei !at"imetri

    Koreksi posisi kapal, 30 dan peilschaal pasang surut dapat

    menggunakan GP+ sounding sehingga didapatkan posisi

    yang sesuai untuk koreksi lokasi maupun ele)asi.

    -. S#r/ei >idrologi?>idrometri

    Pekerjaan sur)ai hidrologi N hidrometri dimaksudkan untuk

    memperoleh data lapangan primer dan sekunder! tentang

    karakteristik aliran yang akan mendukung dalam analisis

    hidrologi maupun hidrolika.

    ; Kegiatan $#r/ai "idrologi meli(#ti @

    a! Pengumpulan data sekunder! curah hujan terbaru

    minimum selama 8 tahun dari beberapa stasiun-

    stasiun terdekat minimum 4 stasiun pos hujan atau

    sesuai kondisi di lapangan.

    b! Pengumpulan data sekunder! klimatologi lainnya

    terbaru minimum selama 8 tahun dari stasiun-stasiun

    terdekat atau sesuai kondisi di lapangan.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    23/55

    U s u l a n T e k n i s V - 23

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    c! Pengumpulan data9in*ormasi banjir tinggi, lamanya

    perkiraan luas genangan dan dampaknya!.

    d! Pengumpulan data yang berkaitan dengan

    karakteristik 'P+ antara lain 6 keadaan )egetasi

    daerah pengaliran, si*at dan jenis tanah dan debit

    rata-rata pada waktu keadaan normal, tahun kering

    dan tahun basah.

    '; Kegiatan $#r/ai "idrometri meli(#ti @

    Pengukuran kecepatan aliran.

    Pengukuran kecepatan aliran sungai 9 laut dilakukan pada

    bagian aliran di sungai 9 di laut! yang tidak terpengaruh

    pada pasang surut dengan ketentuan sebagai berikut6

    1. @ika kedalaman air L ,8 m, di pakai alat urrent

    0eter.

    Untuk kedalaman aliran L 1,8 m, pengukuran

    kecepatan dilakukan pada kedalaman ,, , dan

    , ,8 m, di pakai alat metode

    pengukuran kecepatan aliran dengan menggunakan

    pelampung.4. Inter)al pias pengukuran terhadap lebar permukaan

    sungai adalah 6

    3 > 8 m, jumlah 4 pias.

    3 A 8-1 m, jumlah 5 pias.

    3 A 1 ? m, jumlah 8 pias.

    3 A ? 5 m, jumlah pias.

    5. Kedalaman pengukuran '! dan perhitungan

    kecepatan rata - rata 2m! 6' > . m, satu titik pengukuran, 2m A 2.

  • 8/10/2019 04_Usulan Teknis

    24/55

    U s u l a n T e k n i s V - 24

    RENCANA INDUK TERSUS PT. CPP

    ' A . ? 1.8 m, dua titik pengukuran, 2m A O

    2. B 2.

    ' L 1.8 m, tiga titik pengukuran, 2m A 2.

    B2.

    B 2.