04. bab iii

30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang menyelenggarakannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan dengan menyesuaikan potensi sumber daya yang tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman, dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum, dan sosio budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen (Morgan, Rebecca L, 2007). Kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari 37

Upload: sukoreno-mukti

Post on 13-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 4

TRANSCRIPT

Page 1: 04. BAB III

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian

Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan

kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan

sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang

menyelenggarakannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah

ditetapkan dengan menyesuaikan potensi sumber daya yang tersedia secara

wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman, dan memuaskan sesuai

dengan norma, etika, hukum, dan sosio budaya dengan memperhatikan

keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen

(Morgan, Rebecca L, 2007).

Kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan

merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan

harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat

kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas.

Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas harapan

pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari

kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media. Pelanggan yang

puas akan setia lebih lama, kurang sensitive terhadap harga dan memberi

komentar yang baik tentang perusahaan tersebut (Supranto, 2007).

Dengan demikian, mutu pelayanan yang baik akan meningkatkan

kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.

37

Page 2: 04. BAB III

38

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian.

Sumber :(Kotler, 2000 dalam Nursalam, 2007 dan (Junaidi, 2007)

3.2. Rancangan Penelitian

Jenis/ desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional

yaitu suatu penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada

suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat

hubungan variabel yang satu dengan yang lainnya ( Notoadmodjo, 2010).

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan

terikat dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus

pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010).

3.3. Hipotesis Penelitian

Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas

pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam perencanaan penelitian.

Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini, maka didalam perencanaan

penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian. Jawaban

sementara dari suatu penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan dalam

penelitian biasanya disebut hipotesis. Jadi, hipotesis di dalam suatu penelitian

berarti jawaban sementara penelitian, patokan dugaan, atau dalil sementara,

Variable Independen iindependen

Variable Dependen

Kepuasan Pasien

Puas

Tidak Puas

Mutu Pelayanan Asuhan Keperawatan

Page 3: 04. BAB III

39

yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo,

2010).

Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis dapat digolongkan menjadi

(Notoatmodjo, 2010):

3.3.1 Hipotesis kerja (hipotesis alternative)

Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat

ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul,

artinya jika suatu variabel terdapat pada suatu situasi, maka ada akibat

tertentu yang dapat ditimbulkannya.

Hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini adalah ada hubungan

antara mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan

pasien rawat inap BLUD Palabuhanratu.

3.3.2 Hipotesis nol (hipotesis statistik)

Hipotesis nol dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak

adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau

lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan (Notoatmodjo, 2010).

Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah tidak ada

hubungan antara mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat

kepuasan pasien rawat inap di ruang arwana kelas I dan II BLUD RS

Palabuhanratu.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan menurut Sugiyono (2007)

menyatakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh variable lainnya. Variabel tersebut adalah:

Page 4: 04. BAB III

40

3.4.1 Variabel Independen

Yaitu variabel bebas yang mempengaruhi variabel yang lain.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah mutu pelayanan

keperawatan yang meliputiTangible, Reliability, Responsiveness,

Asurance, Empathy.

3.4.2 Variabel Dependen

Yaitu variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel yang lain

atau variabel tidak bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah kepuasan pasien rawat inap pada asuhan keperawatan klinik.

3.5. Definisi Operasional

Operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter

yang dijadikan ukuran dalam penelitian, sedangkan cara pengukuran

merupakan cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya

(Hidayat. 2007)

Page 5: 04. BAB III

41

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Mutu Pelayanan Asuhan

Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Ruang Arwana Kelas

I dan II BLUD RS Palabuhanratu.

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala

1. Variabel

Independen,

yaitu :

Mutu Pelayanan

Asuhan

Keperawatan

adalah derajat

kesempurnaan pelayanan

kesehatan yang dapat

memuaskan setiap pemakai

jasa pelayanan kesehatan

sesuai dengan tingkat

kepuasan rata-rata

penduduk, serta yang

menyelenggarakannya

sesuai dengan standar dan

kode etik profesi yang telah

ditetapkan dengan

menyesuaikan potensi

sumber daya yang tersedia

secara wajar, efisien dan

efektif serta diberikan

secara aman, dan

memuaskan sesuai dengan

norma, etika, hukum, dan

sosio budaya dengan

memperhatikan

keterbatasan dan

kemampuan pemerintah

dan masyarakat konsumen

Kuesioner 0) Ya

1) Tidak

Oridinal

1)Pengkajian Perawat mengumpulkan

data tentang status klien

secara sistematis,

Kuisioner 0) ya, dengan

kriteria :

perawat

Oridinal

Page 6: 04. BAB III

42

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala

menyeluruh, akurat,

singkat dan

berkesinambungan

melakukan

pengkajian

secara

menyeluruh

1) tidak, dengan

kriteria :

perawat tidak

melakukan

pengkajian

secara

menyeluruh

2)Diagnosa

Keperawatan

Perawat menerapkan

keilmuannya dalam

menganalisis data

pengkajian untuk

merumuskan diagnosis

keperawatan.

Kuisioner 0) ya, dengan

kriteria :

perawat

menerapkan

dan

menganalisis

dari pengkajian

1) tidak, dengan

kriteria :

perawat tidak

menerapkan

dan tidak

menganalisis

untuk

penegakan

dignosa

keperawatan.

Oridinal

3)Perencanaan Perawat membuat rencana

tindakan keperawatan

Kuisioner 0) ya, dengan

kriteria :

Oridinal

Page 7: 04. BAB III

43

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala

untuk mengatasi masalah

kesehatan dan

meningkatkan kesehatan

klien.

perawat

membuat

rencana

tindakan untuk

meningkatkan

kesehatan klien

1) tidak, dengan

kriteria:

perawat tidak

membuat

rencana

tindakan untuk

meningkatkan

kesehatan klien.

4)Implementasi Perawat

mengimplementasikan

tindakan yang telah

dideifinisikan dalam

rencana asuhan

keperawatan

Kuesioner 0) Ya, dengan

kriteria:

perawat

melakukan

tindakan yang

sesuai dengan

rencana asuhan

keperawatan

dan kebutuhan

klien .

1) Tidak, dengan

kriteria:

perawat tidak

melakukan

tindakan yang

sesuai dengan

Oridinal

Page 8: 04. BAB III

44

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala

rencana asuhan

keperawatandan

kebutuhan

klien.

5)Evaluasi Perawat mengevaluasi

perkembangan kesehatan

klien terhadap tindakan

dalam pencapaian tujuan,

sesuai rencana yang telah

ditetapkan, merevisi data

dasar dan perencanaan

Kuesioner 0) ya, dengan

kriteria :

perawat

mengevaluasi

perkembangan

kesehatan klien

selama

dilakukan

perawatan

1) tidak, dengan

kriteria :

perawat tidak

melakukan

evaluasi

terhadap

perkembangan

klien selama

dilakukan

perawatan.

Oridinal

2 Variabel

dependen :

Kepuasan

pasien

Kepuasan pasien yaitu

memahami kebutuhan dan

keinginan konsumen dalam

hal ini pasien

membutuhkan kepuasan

dalam pelayanan

kesehatan, kebutuhan dasar

Kuesioner 0) Puas

1) Tidak puas

Nominal

Page 9: 04. BAB III

45

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala

yang dimaksud adalah

kebtutuhan dasar manusia

berdasarkan hierarki

maslow

Sumber : Hidayat 2007

3.6. Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien atau pasien yang

menjalani rawat inap di ruang arwana RS BLUD Palabuhanratu pada

periode bulan Oktober 2015 – Desember 2015 yang berjumlah 180

pasien.

3.6.2 Sampel

3.6.2.1 Pengertian

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian

dari populasi penelitian.

3.6.2.2 Kriteria Sampel

Kriteria Inklusi

1. Pasien rawat inap yang bisa mengisi kuisioner

2. Pasien rawat inap yang bisa baca tulis

Page 10: 04. BAB III

46

3. Pasien-pasien usia lebih dari 12 tahun

4. Pasien yang dirawat di ruang arwana RS BLUD

Palabuhanratu minimal 3 hari dan dinyatakan boleh pulang

Kriteria eklusi

1. Pasien rawat inap yang tidak sadar dan pasien manula

2. Pasien rawat inap yang tidak bisa baca tulis

3. Pasien rawat inap bayi dan anak yang belum mengerti

dalam pengisian kuisioner (12 tahun kebawah)

4. Pasien rawat jalan

3.6.2.3 Besarnya Sampel

Jumlah sampel diambil dengan rumus proporsi menurut

Arikunto yaitu jika subjeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. (24)

n= N1+N (d ²)

Dimana :

n : Besar Sampel

N : Besar Populasi

d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (15%)

Populasi (N): 180 orang, nilai presisi (d) : 15%, maka hasil

penghitungan sampelnya adalah sebagai berikut :

n= 1801+180(15 %) ²

= 1801+180(0,1 5) ²

= 1801+180(0,0225)

n= 1801+4,05

= 1805,05

=35,6 dibulatkan jadi 36 responden

3.7. Pengumpulan data

3.7.1 Teknik pengumpulan data dan Instrumen Penelitian

3.7.1.1 Mutu Pelayanan

Page 11: 04. BAB III

47

Instrumen yang digunakan untuk mutu pelayanan dalam

penelitian ini adalah menggunakan kuesioner pernyataan. Jenis

kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan

menggunakan suatu skala. Jenis skala yang digunakan adalah

skala likert yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal member tanda check list (√) pada kolom

yang dianggap paling sesuai.

3.7.1.2 Kepuasan Pasien

Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan

pasien adalah dengan memberikan kuesioner pada pasien yang

menjalani rawat inap minimal 3 hari dan dinyatakan boleh

pulang.

3.7.2 Uji Instrumen

Sebelum instrument atau alat ukur digunakan, maka dilakukan uji

coba terlebih dahulu yaitu dengan pengujian validitas dan reliabilitas.

Uji instrument dalam penelitian ini telah dilakukan di RSUD

Sekarwangi karena RSUD Sekarwangi rumah sakit daerah yang ada di

Kabupaten Sukabumi dengan tipe yang sama dengan BLUD

Palabuhanratu yaitu tipe C dengan populasi 20 responden dan hasil

semuanya valid.

3.7.2.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat

ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk

mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu

mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan

uji korelasi antar skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan)

dengan skors total kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2010:

164).

Page 12: 04. BAB III

48

Menurut Sugiyono (2006: 137) instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas dibagi menjadi beberapa macam. Macam-

macam validitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu validitas

internal dan validitas ekternal. Lalu, validitas internal dibagi

lagi menjadi validitas isi dan validitas konstuk.

Validitas isi (content) menguji ketepatan isi intrumen,

yaitu apakah isinya sudah relevan dan tidak keluar dari batasan

tujuan pengukuran.

Validitas konstruk merujuk pada kemampuan instrument

dalam mengungkap suatu trait atau konstruk teoritik yang akan

diukurnya. Instrumen mempunyai validitas konstruksi jika

dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan definisi.

Untuk mengetahui validitas suatu instrument (dalam hal

ini kuesioner) dilakukan dengan cara menguji korelasi-korelasi

antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya

(Corrected Item Total Correlation). Suatu variabel

(pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut

berkorelasi secara signifikan dengan total skornya.

Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi

“pearson product moment” yang dirumuskan sebagai berikut :

r xy=n∑ xy−(∑ x ) (∑ y )

√ [n (∑ x2)−(∑ x )2 ] [n (∑ y2)−(∑ y)2]Keterangan :

r hitung = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Responden uji coba

∑ X = Jumlah skor item

∑ Y = Skor total seluruh item

Page 13: 04. BAB III

49

Menurut Arikunto (2006) untuk menentukan tingkat

korelasi dari setiap item atau butir soal yang diperoleh harus

membandingkan dengan angka r tabel. Maka keputusan ujinya

adalah:

1) r hitung > r tabel : Ha diterima, artinya item variable valid

2) r hitung < r tabel : Ha ditolak, artinya item variable tidak valid

Kriteria validitas setiap butir pernyataan selanjutnya diuji

signifikasinya dengan kriteria pengujian dimana koefisien

dianggap signifikan jika harga r hitung ≥ t tabel pada α = 0,05,

Pengolahan uji validitas dengan program SPSS. Jika r positif,

serta r > 0,444 maka item pertanyaan tersebut valid. Jika r

negatif, serta r < 0,444 maka item pertanyaan tersebut tidak

valid.

3.7.2.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan (Notoatmodjo, 2010: 168). Reliabilitas

menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran

atau sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak

menyebabkan beda interpretasi dan pemahaman pertanyaan

tersebut.

Mengukur reliabilitas secara statistic digunakan koefisien

reliabilitas Alpha Cronbach yang dirumuskan sebagai berikut:

a=[ kk−1 ] [1−∑ S i2

S x2 ]Keterangan :

α = Reliabilitas instrument

k = Jumlah instrument pertanyaan

∑Si2 = Jumlah varians dari tiap instrument

Sx2 = Varians skor total

Page 14: 04. BAB III

50

Item soal dalam kuesioner dikatakan reliable apabila r hitung

(α) > r tabel (Hastono, 2004: 55).

3.8. Pengolahan Data dan Analisis Data

3.8.1 Tekhnik Pengolahan Data

Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu

langkah yang penting, Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh

langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan informasi

apa-apa, dan belum siap disajikan. Untuk memperoleh penyajian data

sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, maka diperlukan

pengolahan data (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Notoatmodjo (2010) langkah-langkah dalam pengolahan

data adalah sebagai berikut :

3.8.1.1 Coding

Jawaban responden menurut macamnya dengan cara

menandai masing-masing jawaban dengan tanda kode tertentu.

Data yang dilakukan koding adalah data berdasar jawaban

responden tentang karakteristik pasien, mutu pelaksanaan

asuhan keperawatan dan kepuasan pasien rawat inap terhadap

pelayanan keperawatan.

3.8.1.2 Editing

Meneliti kembali kelengkapan pengisian, keterbacaan

tulisan kejelasan makna jawaban, keajegan dan kesesuaian

jawaban satu dengan lainnya, relevansi jawaban dan

keseragaman satuan data. Data yang dilakukan editing adalah

data berdasar jawaban responden tentang karakteristik pasien,

mutu pelaksanaan asuhan keperawatan dan kepuasan pasien

rawat inap.

3.8.1.3 Tabulasi

Mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian

kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap

Page 15: 04. BAB III

51

pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan dan

diberi kategori sesuai dengan jumlah pernyataan pada kuesioner.

Langkah yang termasuk dalam kegiatan tabulasi antara lain:

1) Memberikan skor pada pernyataan yang perlu diberikan

Skor

2) Memberikan kode terhadap pernyataan yang tidak diberikan

skor

3) Mengubah jenis data, disesuaikan dengan tehnik analisa

yang akan digunakan

3.8.1.4 Penetapan skor

Penilaian data dengan memberikan skor untuk pertanyaan

yang menyangkut variabel mutu pelaksanaan asuhan

keperawatan rawat inap yang terdiri dari kehandalan perawat,

daya tanggap perawat, jaminan pelayanan perawat, empati

perawat dan wujud nyata asuhan keperawatan serta variable

kepuasan pasien rawat inap di ruang arwana kelas I dan I BLUD

RS Palabuhan Ratu. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif

maupun analitik.

3.8.2 Analisa Data

Analisa data merupakan proses penyederhanaan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan interpretasikan dengan

menggunakan statistik, kemudian diberikan interpretasi dan

membandingkan hasil penelitian dengan teori yang ada. Analisa data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.8.2.1 Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk melihat distribusi

frekuensi dan proporsi dari variabel-variabel penelitian guna

mendapatkan gambaran data variabel bebas (independen), yaitu

mutu pelayanan asuhan keperawatan, variabel terikat

Page 16: 04. BAB III

52

(dependen) yaitu kepuasan pasien, serta data disajikan dalam

bentuk tabel dan narasi.

Untuk menilai mutu pelayanan asuhan keperawatan

dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan dengan

menggunakan skala likert. Sedangkan untuk menilai kepuasan

pasien dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan

dengan menggunakan skala guttmen. Rumus yang akan di pakai

untuk mengukur mutu pelayanan asuhan keperawatan dan

kepuasan pasien adalah sebagai berikut:

p= XNs

x 100

Keterangan:

P = Presentasi

X = Jumlah pernyataan yang di jawab benar

Ns = jumlah seluruh pertanyaan

Hasil dari pengolahan data ditampilkan dalam bentuk

tabel dan narasi, setelah didapatkan hasil akhir dari pengolahan

data, setiap responden akan memperoleh nilai sesuai dengan

kategori (Arikunto, 2000). Selanjutnya data di interpretasikan

berdasarkan persentase sebagai berikut :

0% : Tidak satupun responden

1-25% : Sebagaian kecil responden

26%-49% : Hampir setengah responden

50 % : Setengah responden

51%-75% : Sebagian besar responden

76%-99% : Hampir seluruh responden

100% : Seluruh responden

3.8.2.2 Analisa Bivariat

Analisa Bivariat dilakukan uji hipotesis variabel bebas

dan variabel terikat untuk melihat hubungan antara 2 variabel

Page 17: 04. BAB III

53

yaitu variabel bebas mutu pelayanan asuhan keperawatan

variabel terikat kepuasan pasien (Sumartiningsih, 2007). Uji

statistik yang digunakan adalah uji chi-square (x2) dengan

menggunakan tingkat signifikansi nilai alpha 0,05 (5%). Rumus

yang digunakan untuk menghitung X2 yaitu :

Keterangan :

X2 = Nilai chi-kuadrat

fo = Frekuensi yang di observasi (Frekuensi empiris)

fe = Frekuensi yang di harapkan (Frekuensi teoritis)

3.9. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian yang berjudul hubungan antara mutu

pelayanan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di

ruang arwana kelas I dan II BLUD RS Palabuhan Ratu, peneliti harus

memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi:

3.9.1 Informed Consent

Lembar persetujuan responden diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan

tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin

terjadi selama dan sesudah mengumpulkan data.

Jika responden penelitian bersedia diteliti, maka responden harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut, tetapi jika menolak untuk

diteliti maka tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak

responden. Selama penelitian responden ada sejumlah yang tidak

bersedia untuk mengisi kuesioner dan menandatangani lembar

persetujuan.

x2=∑( fo−fefe )²

Page 18: 04. BAB III

54

3.9.2 Anonimity

Untuk tetap menjaga kerahasian responden, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden, tapi peneliti menggunakan kode

tertentu untuk masing-masing responden.

3.9.3 Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden

dijamin oleh peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan/dilaporkan

pada pihak yang terkait dengan penelitian.

3.10. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan november 2015, Lokasi penelitian

ini berada di ruang rawat inap arwana kelas I dan II BLUD RS

Palabuhanratu 2015.