bab iii akuntabilitas kinerja k -...

208
66 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA onsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial pada lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali dengan kegiatan yang tidak terkendali. Kegiatan-kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti , kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang. Akuntabilitas sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi instansi yang bersangkutan. Sesuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Dengan demikian sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut. Dimana hasil yang dicapai tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan kinerja Instansi Pemerintah. K

Upload: truongthuan

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

66

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

onsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi

responsibilitas managerial pada lingkungan dalam organisasi

yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing

individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang

dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan

yang terkendali dengan kegiatan yang tidak terkendali. Kegiatan-kegiatan yang

terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh

seseorang atau suatu pihak. Ini berarti , kegiatan tersebut benar-benar direncanakan,

dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang.

Akuntabilitas sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media

pertanggungjawaban yang dilaksanakan. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas

instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi instansi yang

bersangkutan.

Sesuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan

Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan

yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada

masyarakat, selain itu menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

kinerja Instansi Pemerintah.

Dengan demikian sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu

dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam

pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut. Dimana hasil yang dicapai

tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan

kinerja Instansi Pemerintah.

K

67

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Hal itu sejalan pula dengan Agenda Penguatan Pengawasan yang mengacu

pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) mewajibkan dilakukannya review atas pencapaian Kinerja

Utama Instansi Pemerintah yang bertitik berat pada penilaian efektivitas dan

efisiensi pencapaian kinerja.

Pemerintah Kabupaten Badung selaku pengemban amanah masyarakat,

melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah Kabupaten Badung yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang

diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian

target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan

penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja

sasaran yang di tetapkan dalam dokumen RPJMD 2010-2015. Sesuai ketentuan

tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, Keputusan

Kepala LAN Nomor : 239/X/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Pemerintah

Kabupaten Badung diukur berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan indikator

sasaran serta menggambarkan tingkat pencapaian sasaran dan program kegiatan

dilakukan melalui media rencana kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya.

Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan

realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut

dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian

sasaran strategis.

68

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan

program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai

tersebut yaitu :

No. Katagori Nilai Angka Interpretasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

AA

A

B

CC

C

D

> 85 – 100

> 75 – 85

> 65 – 75

> 50 – 65

> 30 – 50

0 – 30

Memuaskan

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Agak Kurang

Kurang

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis

pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai

sebab – sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Laporan ini, memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target

kegiatan dari masing-masing kelompok indicator kinerja kegiatan, dan penilaian

tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja sasaran yang

ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2010 – 2015 maupun RKPD Tahun 2013.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam

mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintah

Kabupaten Badung ini didasarkan pada Penetapan Kinerja Kabupaten Badung

yang terdiri dari 44 sasaran dan 82 indikator kinerja (out comes).

3.1. Evaluasi Kinerja

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab baik perorangan,

badan hukum atau pimpinan secara transparan mengenai keberhasilan atau

kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang

berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.

Secara umum Pemerintah Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan

tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010 – 2015. Empat Puluh Empat sasaran dan

Delapan puluh dua indikator kinerja serta 9 Misi, sebagaimana telah ditetapkan

69

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

dalam Peraturan Bupati Badung Nomor 54 Tahun 2012 tentang Perubahan atas

Peraturan Bupati Badung Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Indikator Kinerja Utama

(IKU) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.

Bila dilihat berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran strategis Pemerintah

Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013 .

No. Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi

Capaian

Kinerja

(%)

1 Peningkatan seni

masyarakat

berdasarkan adat dan

budaya bali

1. Jumlah sekaa/sanggar

seni yang aktif

Sekaa/

sanggar

12 12 100

2 Terwujudnya kerukunan

kehidupan beragama

dan bermasyarakat di

Kabupaten Badung

yang damai (santhi)

2. Jumlah perayaan

bersama pada hari-hari

besar agama

Hari Raya 5 5 100

3 Tuntasnya wajib belajar

12 tahun bagi anak-

anak usia sekolah .

3. % Anak usia sekolah yang

tuntas wajib belajar 12

tahun

% 100 117,73 117,100

4 Meningkatkan

ketercapaian dan

keterjangkauan

memperoleh layanan

4. Angka partisipasi kasar

(APK)

SD

SMP

SM

5. Angka partisipasi murni

(APM)

SD

SMP

SM

%

%

%

%

%

%

100

100

100

100

100

100

112,31

125,12

115,75

98,62

91,59

83,69

112,31

125,12

115,75

98,62

91,59

83,69

5 Mewujudkan pendidikan

yang bermutu dan

kompetitif di Kabupaten

Badung

6. Angka Rata-rata UASBN

dan UN

7. Angka kelulusan

8. Angka kenaikan

9. Angka melanjutkan

10. Siswa tamatan SMK yang

tidak melanjutkan terserap

pada lapangan kerja

Nilai

%

%

%

%

7,82

100

100

100

100

103,45

99,87

99,56

98,18

69,01

103,45

99,87

99,56

98,18

69,01

6 Mewujudkan 11. Jumlah cabang olah raga Cabang Olah 17 15 88,24

70

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi

Capaian

Kinerja

(%)

olahragawan yang

berprestasi pada

kompetisi pada tingkat

Propinsi, Nasional &

Regional

yang mendapatkan juara

ditingkat Propinsi,

Nasional dan Regional

Raga

7 Terwujudnya

peningkatan

produktifitas tenaga

kerja

12. % Tenaga kerga yang

dilatih

% 20 17 85

8 Terwujudnya

peningkatan

kesempatan kerja bagi

pencari kerja

13. % Pencari kerja yang

mendapatkan pekerjaan

14. % Peningkatan jumlah

lowongan kerja

15. Angka pengangguran

%

%

%

15,0

30

1,7

17,16

31,69

0,77

114,4

105,6

154,7

9

Terciptanya sistem

pelayanan yang prima

di Rumah Sakit,

Puskesmas dan

layanan kesehatan

lainnya yang terjangkau

oleh masyarakat

Kabupaten Badung

16. Cakupan pelayanan

kesehatan dasar

masyarakat

17. Cakupan pemeriksaan

kehamilan (K4) oleh

tenaga kesehatan terlatih

18. Cakupan ibu bersalin

yang ditolong oleh nakes

terlatih (cakupan PN )

19. Cakupan kunjungan

neonatal (KN lengkap)

20. Cakupan pelayanan anak

balita

21. Cakupan desa/kelurahan

siaga aktif

%

%

%

%

%

%

100

91,8

77,4

90,0

82,00

100

26,90

93,28

95,70

99,35

90,29

100,00

26,90

101,61

98,25

110,39

109,58

100,00

10 Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat

Kabupaten Badung

22. Angka kesakitan Demam

Berdarah Dengue (DBD)

per 100.000 penduduk

23. Menurunnya angka

kematian ibu melahirkan

per 100.000 kelahiran

hidup

24. Menurunnya angka

kematian bayi per 1.000

kelahiran hidup

25. Menurunnya angka

kematian balita per 1.000

Balita

100.000

penduduk

100.000 KH

100.000 KH

1100 B.alita

100 Rb Kh

100 Rb Kh

350

62,0

6,00

5,1

186,80

76,10

2,50

2,80

146,63

77,26

158,33

145,10

11 Meningkatnya

pemanfaatan teknologi

informasi secara efektif

26. Jumlah pengunjung

website kabupaten

badung

Orang

132.000

218728

166

71

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi

Capaian

Kinerja

(%)

dan efesien 27. Jumlah SKPD yang

terhubung online

SKPD 30

31 103,33

12 Terwujudnya sistem

data kependudukan di

seluruh Kabupaten

Badung yang tertib dan

terpadu.

28. Persentase penduduk

yang memiliki KTP

29. Persentase penduduk

yang memiliki e-KTP

%

%

98

98

98,15

98,0

100,15

100

13. Terwujudnya keluarga

kecil bahagia dan

sejahtera bagi seluruh

masyarakat Kabupaten

Badung

30. Rata-rata anak dalam

keluarga

Anak

2 11,97

101,50

14 Mewujudkan

masyarakat Kabupaten

Badung sadar ber KB

31. Persentase peserta KB

aktif terhadap pasangan

usia subur (PUS)

32. Persentase KB pria

terhadap peserta KB aktif

33. Meningkatnya Angka

Unmet need

%

%

%

86,50

2,78

1,75

85,50

2,96

1,67

98,92

106,47

104,75

15 Meningkatnya peranan

perempuan

34. Jumlah keluarga yang

mendapatkan pembinaan

P2WKSS

KK

100

100 100

16

Meningkatnya

perlindungan

perempuan dan anak

35. Persentase penanganan

kasus KDRT

% 100 100 100

17 Menurunnya

kesenjangan

pencapaian

pembangunan antara

perempuan dan laki-laki

36. Angka IPG

Nilai

75,35

75,27

99.89

18 Meningkatnya ekonomi

masyarakat miskin,

cacat dan penyandang

sosial lainnya

37. % PMKS telah meningkat

derajat kehidupannya

38. % Keluarga yang

meningkat status RTS

%

%

7

15

5,13

18,69

73,29

124,6

19 39. Persentase koperasi

sehat dan berkualitas

40. peningkatan nilai ekspor

UKM

%

$

21,68

117.785

.439,77

21,68

57.770.469,9

0

100

49,0

20 Pertumbuhan sektor

UKM dan Koperasi

41. Persentase koperasi yang

berubah klasifikasi / strata

%

16 20

125 %

21 Tercapainya target

produksi dan

42. Produktifitas padi

43. Jumlah produksi padi

Kw/Ha

Ton

63,00

124.700

64,61

112,70

102,56

90,38

72

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi

Capaian

Kinerja

(%)

produktifitas pertanian

dan perkebunan

44. Jumlah produksi

holtikultura

45. Jumlah produksi palawija

46. Produktivitas tanaman

perkebunan

47. Jumlah produksi tanaman

perkebunan

Ton

Ton

Kg/Ha

Ton

34.000

13.000

530

710

34.453

19.407

537

757

104,27

149,28

101,32

106,62

22 Tercapainya target

pemasaran

48. Volume eksport komoditi

perkebunan

Ton 30 50 166,7

23 Peningkatan populasi

ternak dan produksi

daging dalam rangka

pemenuhan kebutuhan

protein hewani

49. Populasi ternak

50. Produksi daging

51. Tingkat konsumsi daging

Ekor

Ton

Kg/kapita/th

1.788.789

21.704,90

54,38

1.366.005

15.894,04

41,48

76,36

73,23

76,28

24 Peningkatan produksi

perikanan dalam

pemenuhan kebutuhan

akan protein yang

bersumber dari ikan

52. Produksil perikanan

53. Tingkat konsumsi ikan

Ton

Kg/kapita/th

59.929,40

32,00

49.099,32

32,20

81,93

100,62

25 Peningkatan produksi

pengolahan perikanan

dan pemasaran

komoditi perikanan

54. Produksi pengolahan hasil

perikanan

55. Produksi pemasaran

komoditi perikanan

Ton

Ton

4.140

8.500

4.138,40

8.501

99,96

100,01

26 Meningkatnya

ketentraman dan

ketertiban masyarakat

56. Persentase kejadian

gangguan ketentraman

dan ketertiban yang

tertangani

% 50 52,44 104,88

57. Jumlah kasus

pelanggaran penyakit

masyarakat

Kasus 100 100 100

27

Terwujudnya opini

positif terhadap

terhadap pemerintah

daerah

58. Rasio berita positif

dengan berita negatif

Berita 2.064 100 brt

negatif

1.964 brt

positif

19: 1

28 Meningkatkan kualitas

lembaga ekonomi

pedesaan

59. Persentase LPD yang

sehat

% 85 85,24 100,28

29 Mewujudkan

pengelolaan keuangan

daerah yang efisien

berorientasi pada

kepentingan publik

yang sesuai dengan

peraturan perundang-

undangan

60. Rasio belanja langsung

dengan belanja tidak

langsung

% 95,24 86,53 90,85

73

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi

Capaian

Kinerja

(%)

30 Meningkatnya

implementasi

akuntabilitas kinerja

SKPD

61. Nilai hasil evaluasi AKIP

Pemda

Angka 60 65,92 109,86

31 Peningkatan

pengawasan yang lebih

menyeluruh dan

terpadu

62. Opini BPK

63. Jumlah penyelesaian

pengawasan

Kategori

Jumlah

WDP

132

WTP

132

125

100

32 Meningkatkan sistem

pengendalian intern

64. Jumlah SKPD yang

menerapkan aspek

lingkungan pengendalian

dari unsur-unsur SPIP

SKPD 1 1 100

33 Peningkatan

akuntabilitas kinerja dan

pengawasan

akuntabilitas instansi

pemerintah kabupaten

badung

65. prosentase SKPD yang

menerapkan SAKIP

dengan baik

SKPD 57,69 57,69 100

34

Meningkatnya

pendapatan asli daerah

66. Peningkatan pendapatan

asli daerah

Rupiah 1.141.550.

014.000

2.279.053.29

4.585,67

199,65

35 Meningkatnya kondisi

kemantapan jalan dan

jembatan

67. Persentase jalan dan

jembatan dalam kondisi

baik

% 99,16 99,717 100,56

36 Terwujudnya kualitas

sarana dan prasarana

pengairan yang

berkondisi baik

68. Persentase jaringan irigasi

dalam kondisi baik

% 90,75 93,19 102,69

37 Terwujudnya

manajemen penataan

ruang yang efektif dan

efisien

69. Persentase kepatuhan

membangun berdasarkan

dengan RDTR

% 23,89 28,20 84,71

38 Meningkatnya kualitas

dan kuantitas sarana

prasarana perhubungan

70. Jumlah daerah rawan

kemacetan

71. Tingkat kepadatan lalu

lintas

72. Persentase persimpangan

yang terpasang TL

DRK

V/C Ratio

%

22

0,78

66,66

19

0,62

66,67

114,64

121,00

100,20

39 Meningkatnya

pelayanan umum di

bidang perhubungan

73. Jumlah armada yang

beroperasi dalam

keadaan layak

Unit 17.321 17.655 101,90

40 Meningkatnya kualitas

dan kuantitas obyek

dan daya tarik wisata

serta sarana pariwisata

74. Rata-rata lama tinggal

wisatawan

75. Jumlah kunjungan

wisatawan ke obyek

Hari

Orang

3,50

1.138.250

3,73

1.265.092

106,57

111,10

74

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi

Capaian

Kinerja

(%)

yang nyaman dan aman wisata

41 Meningkatnya

kunjungan wisatawan

76. Jumlah kunjungan

wisatawan ke Kab.

Badung

77. Rata-rata tingkat hunian

hotel

Orang

%

3.000.000

56

3.148.394

61,46

110,40

109,75

42 Terwujudnya prasarana

dasar pemukiman yang

berkondisi baik

78. Persentase prasarana

dasar pemukimn dengan

kondisi baik.

% 47,56

65,92

138,61

43 Terwujudnya

pelestarian dan kwalitas

lingkungan hidup

79. Standar baku mutu

kualitas air dan kualitas

udara :

COD air sungai

BOD air sungai

BOD air laut

NO2

80. Jumlah pengusaha yang

menggunakan

pengolahan limbah/STP

Mg/lt

Mg/lt

Mg/lt

Ug/m3

Pengusaha

6

10

400

80

80

40

40

80

110

110

40

40

80

137,50

137,50

44 Tertanganinya

pengelolaan sampah di

kabupaten Badung

81. Volume sampah yang

terangkut ke TPA

82. Cakupan wilayah yang

tertangani pengelolaan

kebersihan

Ton

Km

79,24

353,95

60,10

272,40

75,85

76,96

3.2. Analisis Pencapaian Kinerja.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung

Tahun 2013 memuat data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi

pembuat keputusan. Agar dapat menginterpretasikan realisasi pelaksanaan program

dan kegiatan, diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian sasaran.

Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama

tahun 2013, sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan oleh Bupati Badung

berupa Dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Badung, Indikator

Kinerja Utama (IKU) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tentang prioritas dan

sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2013 serta dalam rangka mewujudkan

Pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, secara

75

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

umum Pemerintah Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dengan baik

dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

dicapai pada tahun 2013 dan membandingkan antara target dan realisasi pada

indikator sasaran dari 44 sasaran dan 82 indikator kinerja dari 9 Misi, sebagaimana

telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Badung Nomor 54 Tahun 2012 tentang

Perubahan atas Peraturan Bupati Badung Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Indikator

Kinerja Utama (IKU) analisis pencapaian kinerja dalam penyelenggaraan

pemerintahan beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pelaksanaan

program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.2

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Peningkatan seni masyarakat berdasarkan adat dan seni budaya bali

No.

Indikator Sasaran

Satuan

Capaian Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013 Target realisas

i Target Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Jumlah

sekaa/sa

nggar

seni yang

aktif

Sekaa/

Sangga

r

100 % 12 12 100 % 12 12 100 %

Provinsi Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia timur yang memiliki

wilayah relatif kecil serta memiliki keterbatasan dalam sumber daya alam, namun

meskipun penduduknya hanya sekitar 3,4 juta jiwa, Bali memiliki kekuatan yang

tidak tersaingi oleh daerah-daerah di kawasan Indonesia timur lainnya.

Kabupaten Badung sebagaimana kabupaten lainnya di Bali memiliki

kebudayaan yang sangat unik dan beragam. Keberagaman budaya Bali ini didasari

oleh Agama Hindu yang dianut dan diyakini oleh mayoritas penduduknya.

Sasaran 1

Peningkatan seni masyarakat berdasarkan adat dan budaya Bali

76

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Di Era globalisasi sekarang ini, budaya asing sangat berpengaruh

terhadap perkembangan budaya ,prilaku dan pola hidup masyarakat.

Interaksi kebudayaan yang terjadi di wilayah kabupaten Badung yang dibawa oleh

para wisatawan dengan kebudayaan pribumi lebih menunjukkan sifat pleksibel

dan adaptatif, senantiasa mampu menerima dan mengolah unsur-unsur Barat (asing)

dalam rangka memperkaya

kebudayaannya sendiri tanpa

harus menghilangkan jati diri

kepribadian sendiri. Namun

demikian pemerintah kabupaten

Badung tetap mengantisipasinya

dengan berbagai upaya melalui

pembinaan-pembinaan kepada

Sekaa teruna-teruni, sekaa

kesenian guna meningkatkan

penghayatan dan pengamalan

nilai-nilai adat dan budaya

sebagai landasan moral dan etika

yang berakhlak mulia. Dengan

demikian dapat diwujudkan kelestarian adat dan budaya Bali di kabupaten Badung

melalui peningkatan seni di masyarakat berdasarkan adat dan budaya bali yang

harmonis, seimbang dan selaras.

Pemerintah Kabupaten Badung berupaya meningkatkan dan

melestarikan kesenian di masyarakat berdasarkan adat dan budaya bali melalui

pengembangan program seperti pembinaan Utsawa Dharmagita, pembinaan bahasa

dan aksara sastra Daerah Bali, mengembangkan sekaa atau sanggar seni di desa

maupun kelurahan. Sampai saat ini di Kabupaten Badung telah berkembang

beberapa jenis sekaa/sanggar yang tersebar di antara lain: sekaa/sanggar seni

gong kebyar anak, gong kebyar dewasa, topeng, angklung, joged, sekaa/sanggar

seni tari.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran ini, diperoleh gambaran

bahwa dari 1 (satu) buah indikator yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja

77

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

diatas 100 % atau bermakna memuaskan , karena telah mencapai target. Apabila

dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2011 dan tahun 2012 dengan capaian

kinerja tahun 2013 tidak mengalami penurunan. Ini berarti sekaa /sanggar seni yang

ada di Kabupaten Badung masih tetap bertahan /eksis, pencapaian target ini

menunjukkan perkembangan yang baik artinya seni yang berdasarkan adat dan

budaya bali masih bisa dipertahankan serta masih lestari. Pencapaian target ini

tidak terlepas dari peran serta dan dukungan masyarakat. Sampai saat ini di masing-

masing desa adat telah terbentuk kelompok pesantian guna menunjang

kegiatan/prosesi keagamaan di Bali. Dan bahkan di sekolah- sekolah baik di tingkat

SD, SMP, SMA/SMK diadakan lomba seni budaya maupun Utsawa Dharma Gita.

Akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3.

Pencapaian Indikator jumlah sekaa/sanggar seni yang aktif

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah sekaa/sanggar

seni yang aktif

Sekaa/sanggar 36 60 100 %

Berdasarkan tabel 3.3, bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun

2013 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan

angka yang positif dengan perkembangan sesuai target akhir RPJMD, artinya seni

masyarakat berdasarkan adat dan budaya masih tetap terjaga kelestariannya sampai

saat ini. Dengan katagori memuaskan Capaian kinerja ini merupakan capaian

tahun ke tiga RPJMD. Hasil capaian indikator jumlah sekaa/sanggar seni yang

aktif dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 bahwa capaian indikator

menunjukkan setiap tahun selalu mencapai target terlihat seperti pada grafik

berikut :

78

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.1

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Peningkatan seni masyarakat berdasarkan adat dan seni budaya bali

Selanjutnya untuk pencapaian sasaran pada sasaran kedua dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.4.

Analisis Pencapaian Sasaran 2

Terwujudnya kerukunan kehidupan beragama dan bermasyarakat

di Kabupaten Badung yang damai ( Shanti )

No.

Indikator Sasaran

Satuan

Capaian Kinerja

Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi Target Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9

1

Jumlah perayaan

bersama pada

hari-hari besar

agama

Jenis hari

raya

100 % 5 5 100 % 5 5 100 %

Memeluk agama adalah hak yang paling hakiki bagi setiap orang karena

merupakan pengajawantahan dari keyakinan akan adanya Tuhan sebagai pencipta

alam semesta sebagai sangkan paraning dumadi. Negara sebagai wadah dan

2011 2012 2013

Target RPJMD 12 12 12

Capaian 12 12 12

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

se

kaa

Sasaran 2

Terwujudnya kerukunan kehidupan beragama dan bermasyarakat

di Kabupaten Badung yang Damai (Shanti)

79

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

memiliki kekuasaan untuk mengatur wilayah beserta isinya berkewajiban untuk

memberikan perlindungan dan memfasilitasi setiap proses dan aktifitas keagamaan.

Pengamalan nilai-nilai agama, sosial dan budaya adalah dengan

meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan sosial masyarakat yang ditandai

dengan semakin eratnya kerukunan antar umat beragama, seperti adanya perayaan

hari raya besar agama yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh

masyarakat dengan agama yang berbeda. Dengan pengamalan nilai-nilai luhur

agama ini diharapkan adanya peningkatan kepedulian sosial masyarakat, sehingga

dapat berbanding lurus dengan menurunnya tindak kriminalitas yang diakibatkan

oleh makin banyaknya aktivitas dan toleransi masyarakat dalam kehidupan

beragama.

Dalam aktivitas keagamaan harus didukung pula dengan penguatan

hubungan antar individu dalam interaksi sosial dan pentingnya pengembangan

pendidikan di sekolah- sekolah yakni pendidikan karakter, budi pekerti, belajar

mandiri dan belajar hidup bersama dalam keragaman. Pendidikan tanpa karakter

melahirkan tidak seimbangnya perkembangan ragawi dari nilai jiwa dan jati diri

bangsa, yang melemahkan ketahanan budaya, etos kejuangan dan daya saing

bangsa. Berbagai komunitas sosial yang ada di masyarakat diperkuat, sehingga

dapat berfungsi lebih optimal dalam mengatasi berbagai persoalan sosial. Dengan

demikian Pemerintah Kabupaten Badung mewujudkan kerukunan kehidupan

beragama dan bermasyarakat di Kabupaten Badung yang damai (Shanti) dengan

melaksanakan perayaan bersama pada hari raya besar agama.

Apresiasi masyarakat Kabupaten Badung dalam menjaga kerukunan antar

umat beragama dapat dilihat dari terbentuknya Forum Komunikasi Umat

Beragama (FKUB) salah satu aktivitasnya adalah kegiatan bersama dalam

perayaan hari – hari raya besar agama. Melalui kegiatan tersebut umat beragama

di Kabupaten Badung sama-sama berupaya menjaga dan mewujudkan kerukunan

dimasyarakat dan tidak ditemukan adanya konflik SARA di masyarakat . Dengan

demikian hubungan yang harmonis berdasarkan ajaran Tat Twam Asi untuk

menuju Badung yang shanti dan jagadhita dapat dirasakan saat ini.

80

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran ini, diperoleh gambaran

bahwa 1 (satu) indikator sasaran yang ditetapkan tahun 2013 menghasilkan

capaian kinerja 100 % atau bermakna memuaskan karena telah mencapai target

yang ditetapkan. Apabila dibandingkan kondisi capaian kinerja tahun 2011 dan

tahun 2012 dengan capaian kinerja tahun 2013 dari tahun ke tahun telah mencapai

realisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan .

Tercapainya capaian kinerja ini karena pemerintah Kabupaten Badung

bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat selalu berupaya untuk

mewujudkan hubungan yang harmonis yang berdasarkan Tat Twam Asi untuk

menuju Badung yang Shanti dan Jagadhita, untuk melihat perkembangan capaian

indikator jumlah perayaan bersama pada hari-hari besar agama setiap tahun dapat

pada gambar sebagai berikut :

Grafik 3.2

Analisis Pencapaian Sasaran 2

Terwujudnya kerukunan kehidupan beragama dan bermasyarakat

di Kabupaten Badung yang damai ( Shanti )

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada

tabel berikut :

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 100 94.07 117.73

0

20

40

60

80

100

120

140

81

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.5.

Pencapaian Indikator Jumlah perayaan bersama hari-hari besar agama

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah perayaan

bersama hari-hari

besar agama

Jenis/orang 5 5 100 %

Berdasarkan tabel 3.5, dapat digambarkan bahwa realisasi akumulasi

sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun

2015 menunjukkan angka yang sangat baik. Dari 1 (satu) indikator telah mampu

mencapai target yang telah ditetapkan yakni sebesar 100 %.

Selanjutnya untuk pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dalam tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.6.

Analisis Pencapaian Sasaran 3

Tuntasnya Wajib Belajar 12 Tahun bagi anak-anak usia sekolah di sekolah

Kabupaten Badung

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Persentase Anak usia

sekolah yang tuntas

wajib belajar 12 tahun

% 100 100 94,07 94,07 100 % 117,73 117,73

Sasaran 3

Tuntasnya wajib belajar 12 Tahun bagi anak-anak usia sekolah di

sekolah Kabupaten Badung

82

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Guna mendukung program

pemerintah untuk “Mewujudkan Generasi

Emas Indonesia Tahun 2045” Kabupaten

Badung telah melaksanakan program

meningkatkan pemerataan kesempatan

belajar bagi masyarakat dan

meningkatkan mutu pendidikan pada

semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan.

Upaya-upaya tersebut dilakukan karena

pendidikan merupakan satu usaha yang sangat strategis untuk menyeimbangkan

seluruh potensi peserta didik agar mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni, berahlak mulia, berbudi pekerti luhur serta memiliki kesehatan jasmani

dan rohani. Jika program wajib belajar ini diterapkan dengan sukses, maka

penduduk muda Kabupaten Badung akan mendapat manfaat dari peningkatan akses

pendidikan. Anak-anak ini membawa peluang yang sangat besar. Ketika mereka

bergerak menuju pasar tenaga kerja.

Generasi yang disebut-sebut “generasi emas” ini harus diberi pendidikan

yang lebih baik, dan kesempatan belajar hingga sekolah menengah. Berbagai upaya

telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna menjadikan

Kabupaten Badung sebagai kabupaten yang mempunyai standar pendidikan

berkualitas tinggi dan terkemuka di tingkat Nasional, mempunyai keunggulan

kompetitif dan kompetensi yang berdaya saing tinggi antara lain adalah :

peningkatan mutu pendidikan, peningkatan manajemen pelayanan pendidikan,

peningkatan SDM pendidik, peningkatan sarana prasarana.

Berdasarkan tabel 3.5 diatas, terlihat bahwa pencapaian sasaran dari 1

(satu) indikator sasaran persentase anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar 12

tahun dapat dijelaskan bahwa capaian target tahun 2013 ditargetkan sebesar 100%

dan terealisasi sebesar 117,73% , sehingga capaian kinerja mencapai 117,73%.

apabila dibandingkan dengan capain kinerja tahun 2012 sebesar 99,97% sehingga

83

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

terjadi peningkatan di tahun 2013. Apabila dilihat perkembangan dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2013 , pada tahun 2012 anak usia sekolah yang tuntas wajib

belajar 12 tahun mengalami penurunan karena pada tahun tersebut siswa putus

sekolah berjumlah 26 orang atau 0,03% dari target 100%, sedangkan pada tahun

2013 mengalami peningkatan kembali karena terdapat siswa yang berusia diluar

usia resmi sekolah dan berasal dari luar Kabupaten Badung. Pelayanan pendidikan

dapat terpenuhi karena Pemerintah Kabupaten Badung sangat berkomitmen

menangani kualitas pendidikan .

Grafik 3.3

Analisis Pencapaian Sasaran 3

Tuntasnya Wajib Belajar 12 Tahun bagi anak-anak usia sekolah di sekolah

Kabupaten Badung

Pemerinah Kabupaten Badung terus mengupayakan dan mendukung

masyarakat dalam memperoleh pendidikan yang layak, sehingga konsekuensinya

biaya pendidikan ditanggung oleh Pemerintah. Hal ini dapat dilihat melalui

penganggaran dana pendampingan BOS di Kabupaten Badung untuk tingkat SMP

sejak tahun 2005 dan untuk tingkat SD, SMP/SMK mulai dilaksanakan pada Tahun

2010 sampai sekarang.

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 100 94.07 117.73

0

20

40

60

80

100

120

140

84

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun 2013 di

bandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel 3.7.

Pencapaian Indikator Persentase anak usia sekolah

yang tuntas wajib belajar 12 tahun Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD Tahun

2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Persentase anak

usia sekolah yang

tuntas wajib

belajar 12 tahun

% 117,73 % 100 % 117,73 %

Berdasarkan tabel 3.7, realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana akhir yang tercantum dalam RPJMD menunjukkan

angka yang yang positif. Ini berarti penduduk usia 7–16 tahun sudah mengenyam

pendidikan pada jenjangnya, sehingga wajib belajar 12 tahun terpenuhi. Dengan

demikian target rintisan belajar 12 tahun oleh Pemerintah Provinsi Bali mulai tahun

2009 yang telah tertuang dalam RPJMD Provinsi Bali 2008–2009 maupun pusat

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional) mencanangkan Wajar 12

tahun mulai tahun 2012 yang di kenal dengan nama Pendidikan Menengah

Universal sudah terpenuhi.

85

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.8.

Analisis Pencapaian Sasaran 4

Meningkatnya Ketercapaian Dan Keterjangkauan

Memperoleh Layanan Pendidikan Di Kabupaten Badung

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Angka partisipasi

kasar (APK)

SD

SMP

SM

%

%

%

131,58

149,19

156,20

100,00

100,,00

100,00

117,84

137,63

132,20

117,84

137,63

132,20

100,00

100,00

100,00

112,31

125,12

115,75

112,31

125,12

115,75

2 Angka partisipasi

murni (APM)

SD

SMP

SM

%

%

%

108,24

106,84

93,85

100,00

100,00

100,00

117,84

137,63

132,20

117,84

137,63

132,20

100,00

100,00

100,00

98,62

91,59

83,69

98,62

91,59

83,69

Peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Badung agar mampu

bersaing dalam era globalisasi dilakukan dengan terus mengupayakan memberikan

pelayanan pendidikan formal untuk dapat mengembangkan potensi masyarakat agar

dapat hidup mandiri serta melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hal tersebut diwujudkan dalam kebijakan Pemerintah Kabupaten Badung

bahwa tidak ada penduduk usia sekolah di Kabupaten Badung yang tidak

bersekolah karena alasan tidak mempunyai biaya. Berbagai upaya telah

dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dengan harapan

pendidikan di Kabupaten Badung akan mencapai standar kualitas nasional.

Pada sasaran 4 (empat) ini didukung oleh 2 (dua) indikator sasaran yaitu

indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) dan indikator Angka Partisipasi Murni

(APM) .

Berdasarkan hasil analisis pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya

ketercapaian dan keterjangkauan memperoleh layanan pendidikan di Kabupaten

Sasaran 4

Meningkatnya Ketercapaian Dan Keterjangkauan Memperoleh

Layanan Pendidikan Di Kabupaten Badung

86

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Badung terhadap indikator pertama (1) yaitu Indikator Angka partisipasi kasar

sudah mencapai target bahkan melebihi nilai target yang ditetapkan sebesar 100%

dengan capaian kinerja APK rata-rata sebesar 117,73%. Sehingga secara umum

persentase pencapaian kinerja menunjukkan angka yang positif / baik.

Capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) yang diperoleh dari perbandingan

siswa pada jenjang sekolah dibagi dengan jumlah penduduk pada usia sekolah

tersebut dan secara terinci capaian APK pada masing-masing jenjang pendidikan

adalah sebagai berikut : Capaian APK SD/MI pada tahun 2013 sebesar 112,31 dari

61.400 siswa sekolah SD/MI, APK SMP/MTs sebesar 125,12% dari jumlah siswa

SMP/MTs sebanyak 27.002. siswa, APK SM sebesar 115,75% dari jumlah SM

sebanyak 21.743 siswa. Dengan APK yang tertinggi terdapat pada tingkat SMP

dan yang terendah pada tingkat SD, hal ini disebabkan karena jumlah penduduk

sebagai pembaginya pada tingkat SMP mengalami penurunan dan pada tingkat SD

jumlah penduduk mengalami kenaikan, apabila melihat standar ideal APK adalah

100%.

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja APK setiap tahunnya dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 pada masing-masing jenjang pendidikan

sebagai berikut : pada tahun 2011 pada jenjang pendidikan SD/Mi capaian kinerja

sebesar 131,58%, capaiahn kinerja tahun 2012 sebesar 117,84% dan tahun 2013

mengalami penurunan dengan capaian kinerja sebesar 112,31%. Sehingga APK SD

mengalami penurunan setiap tahunnya, hal ini disebabkan adanya fluktuasi jumlah

penduduk setiap tahunnya ,akan tetapi jika dilihat standar ideal Nasional APK

adalah 100% , sehingga APK setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Badung

sudah memenuhi standar nasional.

Terhadap indikator Angka Partisipasi Murni (APM) Capaian Angka

Partisipasi Murni (APM) diperoleh dari perbandingan jumlah siswa usia sekolah

dibagi dengan jumlah penduduk anak usia sekolah. APM SD/MI pada tahun 2013

sebesar 98,62% APM SMP/MTs sebesar 91,59% dan APM SM sebesar 83,69%

APM tertinggi pada tahun 2013 terdapat di tingkat SD dan terendah di tingkat SM.

Tingginya APM SD di Kabupaten Badung ini di sebabkan ada orang tua siswa

yang lebih awal memasukkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan dari pada usia

seharusnya, hal ini dibuktikan karena adanya anak usia kurang dari 7 tahun/lebih

87

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

dari 12 tahun sebanyak 7.251 orang yang sudah duduk di bangku sekolah SMP

padahal seharusnya mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Begitu pula

SM ditemukan adanya umur dibawah usia standar jenjang pendidikan yaitu

sebanyak 6.022 orang.

Grafik 3.4

Analisis Pencapaian Angka partisipasi kasar (APK) Tahun 2011-2013

Di Kabupaten Badung

Dilihat perkembangan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 angka

partisipasi murni pada jenjang pendidikan menunjukan capaian untuk jenjang

pendidikan SD tahun 2011sampai 2013 berturut turut 108,24%, 103,67 %, 98,62%,

untuk SMP dengan capaian kinerja berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan

2013 adalah 106,84%, 101,62%, 91,59% sedangkan untuk jenjang pendidikan SM

capaian kinerjanya berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah

93,85%, 91,09%, 83,69%. Hal ini disebabkan karena jumlah siswa usia sekolah

pada jenjang SD, SMP dan SM setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.

2011 2012 2013

SD 100 100 100

SD REALISASI 108.24 117.84 98.62

SMP 100 100 100

SMP REALISASI 106.84 137.63 91.59

SM 100 100 100

SM REALISASI 93.85 132.2 83.69

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Pe

rse

nta

se

88

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Secara rinci capaian angka partisipasi murni tahun 2011 sampai dengan

tahun 2013 seperti pada grafik berikut:

Grafik 3.5

Analisis Pencapaian Angka partisipasi murni (APM)

Tahun 2011-2013 di Kabupaten Badung

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 3.9.

Pencapaian Indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) dan

Indikator Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2013 dibandingkan Target

RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Angka Partisipasi Kasar (APK):

SD

SMP

SMA

%

%

%

112,31

125,12

115,75

100,00

100,00

100,00

112,31

125,12

115,75

2011 2012 2013

SD 100 100 100

SD REALISASI 108.24 117.84 98.62

SMP 100 100 100

SMP REALISASI 106.84 137.63 91.59

SM 100 100 100

SM REALISASI 93.85 132.2 83.69

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Pe

rse

nta

se

89

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

2 Angka Partisipasi Murni

(APM) :

SD

SMP

SMA

%

%

%

98,62

91,59

83,69

100,00

100,00

100,00

98,62

91,59

83,69

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja pada sasaran meningkatnya

ketercapaian dan keterjangkauan memperoleh layanan pendidikan di Kabupaten

Badung bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013 dibandingkan

dengan rencana akhir RPJMD tahun 2015 menunjukkan kinerja yang sangat positif

dengan capaian kinerja telah mencapai diatas 100% berarti bahwa capaian tersebut

dapat dikatagorikan memuaskan.

Pencapaian sasaran 5 dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut :

Tabel 3.10.

Analisis Pencapaian Sasaran 5

Mewujudkan pendidikan yang bermutu dan kompetitip di Kabupaten Badung

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Angka rata-rata UASBN

dan UN

Nilai 96,14 7,81 8,33 106,66 7,82 8,09 103,45

2 Angka kelulusan % 99,97 100 99,99 99,99 100 99,87 99,87

3 Angka kenaikan % 99,72 100 99,68 99,68 100 99,56 99,56

4 Angka melanjutkan % 82,62 100 100,00 100,00 100 98,18 98,18

5 Siswa tamatan SMK

yang tidak melanjutkan

terserap pada lapangan

kerja

% 68,90 100 68,91 68,91 100 69,01 69,01

Sasaran 5

Mewujudkan pendidikan yang bermutu dan kompetitip di

Kabupaten Badung

90

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Paradigma pembangunan yang berorientasi pada keunggulan komparatif

dengan lebih mengandalkan sumber daya alam dan tenaga kerja yang murah, saat

ini mulai mengalami pergeseran menuju pembangunan yang lebih menekankan

keunggulan kompetitif. Dalam paradigma baru ini, kualitas SDM, penguasaan

teknologi tinggi dan peningkatan peran masyarakat mendapat perhatian utama.

Keberhasilan pembangunan terutama ditentukan oleh kualitas manusia, bukan

semata – mata oleh melimpah-ruahnya kekayaan alam. Dalam hal pengembangan

SDM, pendidikan memiliki nilai strategis dan mempunyai peran penting sebagai

suatu investasi di masa depan. Karena secara teoritis, pendidikan adalah dasar dari

pertumbuhan ekonomi, dasar dari perkembangan sains dan teknologi, mengurangi

kemiskinan dan ketimpangan dalam pendapatan, dan peningkatan kualitas

peradaban manusia pada umumnya.

Pembangunan pendidikan di Kabupaten Badung berorientasi pada

pengembangan insan yang bermutu /berkualitas dan kompetitif, mampu

mengembangkan potensi diri dan lingkungannya. Berbagai upaya dilakukan dalam

meningkatkan mutu pendidikan diharapkan dapat menjadikan pendidikan di

Kabupaten Badung mempunyai standar kualitas tinggi dan terkemuka di tingkat

Nasional, mempunyai keunggulan kompetitif dan kompetensi yang berdaya saing

tinggi.

Pada sasaran kelima (5) ini didukung oleh lima (5) indikator sasaran dan

secara rinci capaian masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut :

Indikator Angka rata-rata UASBN dan UN pada tahun 2013 capaian

kinerjanya telah mencapai target yang ditetapkan dari target sebesar 7,82.

Tercapainya capaian kinerja ini disebabkan karena usaha peningkatan mutu

pendidikan sudah mendapat perhatian penuh dari pemerintah melalui kegiatan

tryout , para siswa semakin banyak dilatih akan semakin siap dan semakin paham

dengan materi yang diujikan pada UN. Dibandingkan perkembangan tahun 2011

sampai dengan tahun 2012 terjadi peningkatan capaian kinerja, sedangkan tahun

2013 mengalami penurunan namun masih berada diatas target yang ditetapkan.

Tercapainya angka rata-rata UASBN dan UN tidak terlepas dari dukungan

pemerintah, Guru / pendidik maupun orang tua murid yang sudah mulai peduli

terhadap pendidikan anaknya.

91

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Garfik 3.6

Analisis Pencapaian Angka Rata-rata UASBN dan UN

Tahun 2011-2013 di Kabupaten Badung

Untuk indikator angka kelulusan (AL) baik pada jenjang pendidikan tingkat dasar

maupun lanjut /menengah dapat disampaikan bahwa tahun ajaran 2012/2013 angka

kelulusan siswa pada umumnya menunjukkan angka yang positif, hal ini dapat

dilihat pada jenjang pendidikan terhadap jumlah peserta ujian untuk tingkat SD

yang mengikuti UN sebanyak 9.765 orang dan lulus 100%. Sedangkan untuk

kelulusan tingkat SMP tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 8.213 peserta yang tidak

lulus hanya 1 siswa karena tidak memenuhi syarat nilai kelulusan . Peserta SM

yang mengikuti UN sebanyak 4.585 orang dan yang tidak lulus 1 orang dan

capaian kinerja belum mencapai target yang ditetapkan yakni baru mencapai

99,99%. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut tidak memenuhi syarat kelulusan

yang telah ditetapkan. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja dari tahun

2011 sampai tahun 2013, setiap tahunnya mengalami peningkatan. Capaian kinerja

yang belum memenuhi target ini akan diupayakan pencapaiannya tahun berikutnya

.

2011 2012 2013

Target 7.77 7.81 7.82

Realisasi 7.47 8.33 8.09

7

7.2

7.4

7.6

7.8

8

8.2

8.4

Nila

i

92

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Garfik 3.7

Analisis Pencapaian Angka Kelulusan

Tahun 2011-2013 di Kabupaten Badung

Sedangkan untuk indikator angka kenaikan pada tahun 2013 belum mencapai

target yang ditetapkan dari target angka kenaikan 100% baru terealisasi sebesar

99,56% dan capaian kinerja baru mencapai 99,56. Hal ini disebabkan karena tidak

terpenuhinya syarat kenaikan tingkat, siswa kurang mampu/cakap dari segi

akademik. Terhadap siswa seperti tersebut diatas, sekolah tetap memberikan

perhatian khusus/istimewa agar yang bersangkutan mampu untuk mengejar atas

ketinggalan pelajaran di sekolah. Apabila dilihat perkembangan setiap tahunnya

dari tahun 2011, sampai dengan tahun 2013 capaian kinerjanya mengalami

penurunan. Untuk mengatasi hal tersebut di harapkan peran serta berbagai pihak

yang peduli terhadap pendidikan perkembangan anak didik antara lain sekolah,

orang tua murid dan peserta didik itu sendiri

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 99.97 99.99 99.87

99.8

99.85

99.9

99.95

100

100.05

Pe

rse

nta

se

93

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.8

Analisis Pencapaian Angka Kenaikan

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Untuk indikator angka melanjutkan dari target yang ditetapkan 100% baru

terealisasi sebesar 98.18%. hal ini karena ada beberapa siswa yang pindah sekolah

untuk melanjutkan pendidikan ke luar Kabupaten Badung.

Grafik 3.9

Analisis Pencapaian Angka Melanjutkan

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Selanjutnya terhadap indikator Siswa tamatan SMK yang tidak melanjutkan

terserap pada lapangan kerja tahun ajaran 2012/2013 baru terrealisasi sebesar

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 99.72 99.68 99.56

99.3

99.4

99.5

99.6

99.7

99.8

99.9

100

100.1

Pe

rse

nta

se

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 82.62 100 98.18

0

20

40

60

80

100

120

Pe

rse

nta

se

94

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

69,01% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.Tidak tercapainya capaian kinerja

ini disebabkan karena persaingan dengan tenaga kerja luar daerah.. Apabila

dibandingkan dengan perkembangan setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013, bahwa siswa tamatan SMK yang tidak melanjutkan terserap

pada lapangan kerja mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan

karena program yang dibuka oleh SMK di Kabupaten Badung disesuaikan dengan

kebutuhan dilapangan kerja, juga dengan diadakannya training ke perusahan-

perusahan dan melaksanakan peningkatan mutu siswa SMK seperti kegiatan

Lomba Kompetensi Siswa (LKS). Tidak tercapainya capaian kinerja ini akan

diupayakan pencapaiannya pada tahun berikutnya.

Untuk melihat perkembangan capaian kinerja masing-masing indikator

dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik 3.10

Analisis Pencapaian Siswa tamatan SMK yang tidak melanjutkan

terserap pada lapangan kerja Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 68.90 68.91 69.01

0

20

40

60

80

100

120

Pe

rse

nta

se

95

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.11.

Pencapaian Indikator Rata-rata UASBN dan UN,

Angka Kelulusan,Angka Kenaikan, Angka Melanjutkan dan siswa tamat

SMK yang tidak melanjutkan terserap pada lapangan kerja Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Angka rata-rata UASBN dan UN Nilai 8.09 7,84 8.09

2 Angka kelulusan % 99,99 100 99,99

3 Angka kenaikan % 99,56 100 99,56

4 Angka melanjutkan % 98,18 100 98,18

5 Siswa tamatan SMK yang tidak

melanjutkan terserap pada

lapangan kerja

% 60,01 100 60,01

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa capaian sasaran pada tahun

2013 secara akumulatif masih berkembang positif mencapai sasaran yang

ditargetkan yang berarti bahwa capaian tersebut dapat dikatagorikan memuaskan,

Kecuali terhadap indikator sasaran siswa tamatan SMK yang tidak melanjutkan

terserap pada lapangan kerja tidak mencapai target di tahun ke tiga sesuai dengan

rencana RPJMD tahun 2015. Dan diupayakan pada tahun berikutnya mencapai

target 100%.

Tabel 3.12

Analisis Pencapaian Sasaran 6

Mewujudkan olahragawan yang berprestasi pada kompetisi

pada tingkat provinsi, nasional dan regional.

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi Target Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Jumlah cabang olah raga

yang mendapatkan juara

di tingkat propinsi,

nasional dan regional

Cabang 100 % 17 16 94,12 % 17 15 88,24

Sasaran 6

Mewujudkan olahragawan yang berprestasi pada kompetisi di

tingkat Provinsi, Nasional dan Regional.

96

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Olahraga sebagai gaya hidup manusia (life style), karena dengan

berolahraga hidup menjadi lebih sehat, gembira, dan kerja lebih produktif. Bila

anak-anak sehat dan gembira akan mendapatkan jutaan bibit-bibit unggul sumber

daya manusia serta juga olahragawan yang nantinya menjadi tulang punggung tim

nasional Indonesia untuk berbagai cabang olahraga.

Minat dan bakat alam harus diasah dengan metode latihan yang efektif,

melibatkan sport science secara menyeluruh, serta melakukan kompetisi yang

berkesinambungan di semua tingkatan. Melalui sosialisasi, kompetisi di tingkat

sekolah, kabupaten/kota, provinsi dan nasional yang bertujuan agar dapat meraih

prestasi lebih tinggi di kancah olahraga antar bangsa.

Berdasarkan tabel di atas , Kabupaten Badung dalam rangka mewujudkan

olahragawan yang berprestasi pada kompetisi di Tingkat Provinsi, Nasional dan

Regional di dukung oleh satu indikator. Capaian kinerja tahun 2013 dari indikator

kinerja tersebut belum mencapai target yang ditetapkan yakni 17 cabang olah raga

untuk mendapat juara dan baru tercapai 15 cabang olah raga saja. Sehingga capaian

kinerjanya baru mencapai 88,24%. Tidak tercapainya capaian kinerja ini karena

ada beberapa atlit khususnya atlit catur pindah sekolah keluar kabupaten dan atlet

di cabang catur kemampuannya lebih rendah dari Kabupaten lainnya dan pada

tahun 2013 untuk cabang sepak bola SD belum mencapai target. Apabila

dibandingkan dengan capaian kinerja setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013 capaian kinerjanya mengalami penurunan. Hal ini terjadi

karena belum berimbangnya pembinaan atlet-atlet pelajar antar kecamatan,

sehingga atlet belum mampu meraih prestasi secara maximal. Untuk mencapai

target yang ditetapkan akan diupayakan seperti melengkapi sarana prasarana

olahraga di seluruh kecamatan secara bertahap dan memaksimalkan pembinaan dan

pelatihan sehingga tahun akan datang dapat mencapai target yang ditetapkan.

97

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.11

Analisis Pencapaian Sasaran 6

Mewujudkan olahragawan yang berprestasi pada kompetisi

pada tingkat provinsi, nasional dan regional.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD tahun 2015 adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.13

Pencapaian Indikator Jumlah cabang olahraga yang mendapatkan juara

ditingkat propinsi, nasional dan regional Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah cabang olahraga yang

mendapatkan juara ditingkat

propinsi, nasional dan regional

Cabang 15 17 88,24

Berdasarkan tabel diatas, pencapaian sasaran jumlah cabang olahraga

yang mendapatkan juara di tingkat propinsi, nasional dan regional sesuai dengan

rencana dalam RPJMD pada tahun 2013 menunjukkan hasil yang cukup baik

dengan capaian kinerja sebesar 88,24%. Namun bila dibandingkan dengan capaian

2011 2012 2013

Target 17 17 17

Realisasi 17 16 15

14

14.5

15

15.5

16

16.5

17

17.5

Jum

lah

Cab

ang

Ola

h r

aga

98

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

kinerja tahun 2013 terjadi penurunan, dan akan diupayakan tahun berikutnya

mencapai target yang ditetapkan.

Tabel 3.14

Analisi pencapaian sasaran 7

Terwujudnya peningkatan produktifitas tenaga kerja

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Persentase Tenaga

kerja yang dilatih

% 97,4 14,71 14,56 98,9 20 17 85

Pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh dan

ditujukan pada peningkatan, pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang

berkualitas, produktif, efisien, efektif, dan berjiwa wirausaha sehingga mampu

mengisi, menciptakan, dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan usaha.

Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja ditujukan pada

penciptaan tenaga kerja profesional, mandiri, beretos kerja tinggi, berjiwa

wirausaha, dan berdaya saing tinggi. Perluasan kesempatan kerja diarahkan pada

penyerapan tambahan angkatan kerja baru, penurunan jumlah penganggur dan

setengah penganggur, transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke luar sektor

pertanian.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja yang

diharapkan maka pemerintah kabupaten badung terus berupaya untuk mengadakan

pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja dengan

memberikan sertifikasi sehingga tenaga kerja yang mendapat pelatihan mempunyai

kemampuan untuk bersaing.

Sasaran 7

Terwujudnya peningkatan produktifitas tenaga kerja

99

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.12

Analisi pencapaian sasaran 7

Terwujudnya peningkatan produktifitas tenaga kerja

Sampaii tahun 2013 jumlah tenaga kerja yang ada di kabupaten badung

sebanyak 330.900 orang dan yang mendapat pelatihan sebanyak 427 orang atau

sebesar 0.13%. Berdasarkan tabel diatas, capaian kinerja tahun 2013 belum

mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 0.13%. Apabila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terlihat

bahwa terjadi penurunan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena:

a. Masih enggannya tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja

b. Minimnya daya tampung LPK untuk menampung tenaga kerja yang

dilatih

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelatihan bagi tenaga kerja yaitu :

a. Meningkatkan anggaran untuk pelatihan bagi tenaga kerja

b. Mendatangkan tenaga pelatih untuk melakukan on the job training

disetiap perusahaan.

c. Setiap perusahaan wajib melaporkan setiap tenaga kerjanya mendapat

pelatihan.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai

berikut :

2011 2012 2013

Target 13.07 14.71 20.00

Realisasi 12.73 14.56 17.00

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

Pe

rse

nta

se

100

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.15

Pencapaian Indikator Persentase Tenaga kerja yang mendapat pelatihan

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Persentase Tenaga

kerja yang dilatih

% 25,21 100 25,21

Berdasarkan tabel di atas, realisasi akumulasi sampai dengan tahun ke 3

RPJMD menunjukkan angka yang kurang baik dan masih perlu mendapatkan

perhatian lebih. Hal ini terlihat dari capaian kinerja pada RPJMD tahun ke 3 sebesar

25,21%. Capaian ini masih jauh dari target yang ditetapkan dalam RPJMD

sehingga diperlukan upaya-upaya tahun berikutnya untuk lebih serius dalam

peningkatan produktifitas tenaga kerja.

Tabel 3.16

Analisis pencapaian sasaran 8

Terwujudnya peningkatan kesempatan kerja bagi pencari kerja

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian Kinerja

Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi Target realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Persentase Pencari

kerja yang mendapat

pekerjaan

% 19.6

15,4 14,3 92,9 15 17.16 114.4

2 Persentase

Peningkatan jumlah

lowongan kerja

% 23.14 18 40 222,22 30 31.69 105.6

3 Angka pengangguran % 2.3 2 1.6 120 1.7 0.77 154.7

Perlu diketahui bahwa tenaga kerja adalah modal bagi pergerakan roda

pembangunan. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi dan merupakan

Sasaran 8

Terwujudnya peningkatan kesempatan kerja bagi pencari kerja

101

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

sumberdaya manusia yang memegang peranan penting dalam setiap aktivitas

ekonomi. Disamping itu, tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang

menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, Produk Nasional Bruto

(PNB), devisa negara dan lain-lain. Bahkan tingkat kemakmuran suatu negara

ditentukan oleh kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia (SDM).

Perubahan struktur umur penduduk berimplikasi terhadap perubahan profil

ketenagakerjaan. Ada dua faktor yang mempengaruhi keadaan ketenagakerjaan

yaitu permintaan dan penawaran. Faktor permintaan sangat dipengaruhi oleh

dinamika pembangunan ekonomi, sedangkan faktor penawaran sangat ditentukan

oleh perubahan struktur umur penduduk.

Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun 2012 menunjukkan

bahwa jumlah penduduk Kabupaten Badung dari tahun ke tahun selama sepuluh

tahun terakhir (tahun 2003 s/d 2012) semakin bertambah dengan tingkat

pertumbuhan rata-rata 1,72 % per tahun dan secara absolut penduduk terbanyak

berada di Kecamatan Mengwi menurut hasil registrasi penduduk per Desember

tahun 2013 adalah 111.697 jiwa sedangkan Kecamatan yang paling sedikit jumlah

penduduknya adalah Kecamatan Petang yaitu 28.511 jiwa.

Selanjutnya apabila kita bandingkan dengan jumlah angkatan kerja, pada

tahun 2013 jumlah angkatan kerja mencapai 121.716 orang dan di sisi lain

ketersediaan lapangan kerja yang terbatas serta lemahnya keahlian dan ketrampilan

calon pencari kerja atau istilah populernya tenaga tidak siap pakai. Dengan

pertumbuhan angkatan kerja yang terus meningkat, maka pengangguran terbuka

selalu meningkat. Pengangguran bukan saja menjadi masalah ekonomi dan

kemiskinan tapi bisa berimbas masalah-masalah lain yang lebih luas.

Bila dilihat dari sasaran terwujudnya peningkatan kesempatan kerja bagi

pencari kerja terdiri dari tiga indikator yaitu indikator persentase pencari kerja

yang mendapatkan pekerjaan. Pencari kerja yang mendapat pekerjaan yang

dimaksud pada idikator tersebut di atas adalah mereka yang terdaftar dalam

102

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

pelayanan antar kerja (kartu kuning / A1) pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.

Indikator persentase peningkatan jumlah lowongan kerja dan indikator angka

pengangguran secara rinci dapat disampaikan sebagai berikut :

Persentase Pencari kerja yang mendapat pekerjaan

Pencari kerja yang mendapat pekerjaan merupakan penduduk usia kerja

yang sedang mencari pekerjaan dan tercatat di dinas tenaga kerja dalam bentuk

kartu AK1. Persentase pencari kerja yang mendapat pekerjaan tahun 2013 sebesar

17.16% dari target yang ditetapkan sebesar 15% dan realisasi kinerjanya sebesar

114.4%. Jika dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 sampai dengan capaian

kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

meningkatnya jumlah lowongan kerja yang ada, jumlah lowongan kerja yang ada

semakin diminati dan adanya pembukaan lowongan kerja (PNS) di Kabupaten

Badung. Hasil capaian persentase pencari kerja yang mendapat pekerjaan di

Kabupaten Badung tahun 2011 s/d 2013 sebagai berikut:

Grafik 3.13

Analisis Pencapaian persentase pencari kerja yang mendapat

pekerjaan di Kabupaten Badung

tahun 2011 s/d 2013 di Kabupaten Badung

2011 20112 38213

Capaian 19.6 14.3 17.16

0

5

10

15

20

25

%

103

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Persentase Peningkatan jumlah lowongan kerja

Capaian persentase peningkatan jumlah lowongan kerja di tahun 2013 ,

dimana ditargetkan 30% sedangkan realisasinya mencapai 31.69%, sehingga

capaian kinerjanya sebesar 105.6%. Tercapaianya indikator persentase peningkatan

jumlah lowongan kerja disebabkan bertambahnya jumlah lowongan kerja disektor

usaha penjualan dan jasa. Karena pemerintah kabupaten Badung telah berupaya

melalui Bursa Lowongan Kerja (Job Fair) yang menstimulasi dan menambah

motivasi para pengusaha untuk melaporkan dan menginformasikan lowongan kerja

yang dibutuhkan, meningkatnya kesadaran perusahaan untuk melakukan wajib

lapor, dan pemanfaatan situs Dinas Sosial Tenaga Kerja. Apabila dilihat

perkembangan per tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terlihat

nampak berfluktuasi.

Grafik 3.14

Analisis Pencapaian Persentase Peningkatan jumlah lowongan kerja

di Kabupaten Badung Tahun 2011 - 2013

Angka Pengangguran

Terhadap indikator kinerja yang ke 3 yaitu indikator angka pengangguran

tahun 2013 capaian kinerjanya 0.77% mencapai target yang diinginkan, yakni dari

target sebesar 1.7% .Tercapainya sasaran kinerja ini disebabkan bertambahnya

2011 2012 2013

Target 16 18 30

Realisasi 23.14 40 31.69

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Pe

rse

nta

se

104

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

jumlah lowongan kerja dari pelaksanaan Bursa Lowongan Kerja (Job Fair) dan

adanya situs lowongan kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja. Apabila dibandingkan

capaian kinerja setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat

disampaikan bahwa angka penggangguran cenderung turun. Upaya yang dilakukan

untuk terus menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Badung melalui gebyar

bursa kerja yang dilaksanakan dua kali setahun, bursa kerja online, Meningkatkan

keterampilan pencari kerja sehingga bisa menyesuaikan dengan bursa lowongan

kerja yang ada.

Grafik 3.15

Analisis Pencapaian Angka pengangguran

di Kabupaten Badung Tahun 2011 - 2013

Adapun realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.17

Pencapaian Indikator Persentase Pencari kerja yang mendapatkan pekerjaan,

Persentase Peningkatan jumlah lowongan kerja dan Angka pengangguran

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

2011 2012 2013

Target 2.3 2 1.7

Realisasi 2.3 1.6 0.77

0

0.5

1

1.5

2

2.5

Pe

rse

nta

se

105

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

1 Persentase Pencari kerja

yang mendapatkan

pekerjaan

% 48,40 70 69,14

2 Persentase Peningkatan

jumlah lowongan kerja

% 126,3 50 252,6

3 Angka pengangguran Orang 1,7 0,77 154,7

Berdasarkan tabel 3.17 , realisasi akumulasi tahun ke 3 pada RPJMD pada

tahun 2015 menunjukan secara umum dapat dikatakan dua indiaktor bahwa cukup

memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari indikator persentase pencari kerja yang

mendapatkan pekerjaan dengan capaian sebesar 48,40% sedangkan indikator

peningkatan jumlah lawongan kerja sebesar 126,3%. Untuk indikator angka

pengangguran hasil realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013 mencapai 1,6% .

Capaian kinerja ini merupakan capaian kinerja tahun ke 3 RPJMD ,untuk mencapai

target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke 5 akan mampu mencapai angka

100 %.

Tabel 3.18

Analisis sasaran 9

Terciptanya Sistem Pelayanan yang Prima di Rumah Sakit, Puskesmas

dan Layanan Kesehatan Lainnya yang Terjangkau oleh Masyarakat

Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Indikator Sasaran Satuan Tahun

2011 Tahun 2012 Capaian

Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2012

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat

%

54.80

100.00

64.23

64.23

100.00

26.90

26.90

2 Cakupan pemeriksaan kehamilan (K4) oleh tenaga kesehatan terlatih

%

96.14

90.20

90.20

100.00

91.80

93.28

101.61

3 Cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan PN)

%

99.09

96.60

91.24

94.45

97.40

95.70

98.25

Sasaran 9

Terciptanya sistem pelayanan yang prima di Rumah Sakit,

Puskesmas dan Layanan Kesehatan lainnya yang terjangkau oleh

masyarakat Kabupaten Badung

106

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

4 Cakupn kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap)

%

100.90

90.00

94.39

104.88

90.00

99.35

110.39

5 Cakupan pelayanan anak balita

%

81.26

78.60

84.80

107.89

82.40

90.29

109.58

6 Cakupan desa/kelurahan siaga aktif

%

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi

serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam

pelaksanaan pembangunan kesehatan, dibutuhkan perubahan paradigma dari

paradigma sakit menjadi paradigma sehat. Perubahan paradigma ini mempunyai

makna bahwa pembangunan kesehatan diprioritaskan pada upaya-upaya promotif

yaitu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat untuk hidup

sehat dan preventif (pencegahan) penyakit agar masyarakat yang sehat tidak

menjadi jatuh sakit dan diikuti dengan peningkatan upaya pelayanan kesehatan.

Sasaran strategis untuk terciptanya sistem pelayanan yang prima di Rumah

Sakit, Puskesmas dan Layanan kesehatan lainnya yang terjangkau oleh masyarakat

Kabupaten Badung didukung oleh enam indikator. Adapun rincian tingkat capaian

masing – masing indikator seperti berikut :

Persentase pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin merupakan jenis pelayanan

kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat miskin meliputi pelayanan rawat jalan

tingkat pertama dan pelayanan rawat inap tingkat pertama di sarana kesehatan strata

pertama meliputi : puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan swasta, praktek

bersama dan perorangan.

Pelaksanaan program nasional jaminan kesehatan masyarakat miskin

terdiri dari Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dengan tujuan

untuk pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi pasien masyarakat miskin, dan

program Jaminan Persalinan (Jampersal) bertujuan untuk memberi pelayanan

107

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

kesehatan bagi seluruh ibu hamil. Jumlah sasaran program Jamkesmas di

Kabupaten Badung tahun 2013 sebanyak 68.313 jiwa sedangkan tahun 2012

sebanyak 14.332 jiwa, ini berarti mengalami peningkatan sebanyak 53.981 jiwa.

Jumlah sasaran peserta jamkesmas menurut kecamatan, seperti pada tabel 3.19

berikut:

Tabel 3.19

Sasaran Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

di Kabupaten Badung Tahun 2012 – 2013

No Kecamatan 2012 2013

1

Petang 1.193 9.372

2

Abiansemal 6.105 23.610

3

Mengwi 4.187 26.349

4

Kuta Utara 1.044 4.407

5

Kuta 378 634

6

Kuta Selatan 1.425 3.941

Total 14.332 68.313

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah

jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di

satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu. Hasil capaian indikator

cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin pada tahun 2013 sebanyak

18.378 kasus dari total masyarakat miskin yang ada sebanyak 68.313 jiwa (26,90%)

108

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

sedangkan target yang ditetapkan sebesar 100%. Hasil capaian tahun 2013

mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hasil capaian tahun 2012 sebesar

64,23% dan masih dibawah target yang ditetapkan dalam RPJMD dan target

Nasional (SPM) sebesar 100%.

Hasil capaian indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat

miskin tahun 2010 sampai dengan 2013 menunjukkan bahwa capaian indikator

menunjukkan kecenderungan mengalami penurunan, seperti pada tabel 3.14

berikut:

Grafik 3.16

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

Distribusi hasil capaian cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien

masyarakat miskin menurut Kecamatan/puskesmas menunjukkan bahwa capaian

tertinggi diperoleh Puskesmas Abiansemal II (62,6%) dan terendah Puskesmas

2010 2011 2012 2013

Target Nas 100 100 100 100

Target RPJMD 100 100 100 100

Cak. Maskin 100 54.8 64.23 26.9

0

20

40

60

80

100

120

%

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskindi Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

109

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Petang II sebesar 2,4%. Adapun distribusi capaian cakupan pelayanan kesehatan

dasar pasien masyarakat miskin menurut puskesmas seperti grafik 3.15 berikut :

Grafik 3.17

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

Menurut Puskesmas di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

Adapun penyebab rendahnya capaian indikator cakupan pelayanan

kesehatan dasar pasien masyarakat miskin pada tahun 2013 karena adanya

masyarakat miskin menggunakan pelayanan kesehatan seperti JKBM/JKKB

Manguwaras, peningkatan jumlah masyarakat miskin dari 14.332 jiwa menjadi

68.313 jiwa serta penetapan target capaian terlalu tinggi sesuai target capaian yang

ditetapkan dalam standar pelayanan minimal (SPM) urusan kesehatan.

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin meliputi: pembagian kartu jamkesmas,

sosialisasi jamkesmas terhadap petugas kesehatan, lintas sektor dan masyarakat,

pelayanan kesehatan, serta monitoring dan evaluasi. Sedangkan upaya-upaya yang

akan dilakukan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin meliputi:

Validasi data untuk peserta jamkesmas ke Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),

Sosialisasi program JKN, Pengintegrasian program JKBM/JKKB Manguwaras

kedalam JKN, Kerja sama (MOU) jaminan kesehatan antara Pemerintah Kabupaten

Badung dengan BPJS serta monitoring dan evaluasi.

Selain program jaminan kesehatan terhadap masyarakat miskin di

Kabupaten Badung juga melaksanakan program kesehatan Jaminan Kesehatan

Bali mandara (JKBM) serta program Jaminan Kesehatan Krama Badung

(JKKB). Dengan adanya program jamkesmas, JKBM dan JKKB Maanguwaras

Petang I

Petang II

Abiansemal I

Abiansemal II

Abiansemal

III

Mengwi I

Mengwi II

Mengwi III

Kuta I Kuta IIKuta

Selatan

Kuta Utara

Kabupaten

2011 60.5 13.4 64.7 58.3 59.1 87.6 53.1 37.3 78.1 83.3 21.1 31.6 54.8

2012 93.66 32.49 64.02 129.6 41.51 63.52 64.70 50.78 64.21 0.00 29.96 33.72 64.23

2013 25.1 2.4 36.9 62.6 21.9 22.1 27.7 22.9 14.7 45.4 13.2 12.3 26.9

020406080

100120140

%

110

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

berarti seluruh masyarakat di Kabupaten Badung telah terlindungi jaminan

pelayanan kesehatan.

Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) merupakan program jaminan

kesehatan dengan sasaran seluruh masyarakat di Provinsi Bali yang tidak memiliki

jaminan kesehatan seperti Askes, Asabri, Jamsostek dan Jamkesmas. Pendanaan

program JKBM dilaksanakan melalui pola cost sharing antara Pemerintah Provinsi

Bali dan kabupaten se-Bali, termasuk Kabupaten Badung. Anggaran cost sharing

program JKBM seperti terlihat tabel 3.20 berikut

Tabel 3.20

Anggaran Cost Sharing JKBM antara Provinsi Bali dan Kabupaten Badung

Tahun 2012 - 2013

No Uraian 2012 2013 %

Sharing

1 Provinsi Bali 10.492.320.727 14.865.912.256 36,82

2 Kabupaten Badung 18.007.367.273 25.508.645.744 63,18

Total 28.499.688.000 40.374.558.000 100

Jumlah sasaran Peserta JKBM pada tahun 2013 adalah sebanyak 395.829 jiwa

dan tahun 2012 sebanyak 457.364 Jiwa yang dilayani pada jaringan pelayanan

JKBM di seluruh Bali baik puskesmas maupun rumah sakit. Sasaran proram

JKBM di Kabupaten Badung seperti terlihat pada tabel 3.21 berikut :

Tabel 3. 21

Sasaran Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

di Kabupaten Badung Tahun 2012 s/d 2013

No Kecamatan 2012 2013

1 Petang 31.528 27.970

2 Abiansemal 95.193 72.336

3 Mengwi 115.764 100.977

4 Kuta Utara 72.055 63.569

5 Kuta 52.208 47.255

6 Kuta Selatan 90.616 83.722

Kabupaten Badung 457.364 395.829

111

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Selanjutnya untuk melengkapi pelayanan kesehatan yang tidak tercakup dalam

JKBM maka Pemerintah Kabupaten Badung telah melakukan terobosan

dengan menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Krama Badung

(JKKB) Manguwaras.

Program JKKB Manguwaras merupakan paket pelayanan kesehatan lanjutan

atau pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung JKBM. Untuk memberikan

pelayanan kesehatan melalui JKKB ini, Pemerintah Kabupaten Badung

bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Rumah Sakit Umum

Wangaya, Rumah Sakit Umum Kabupaten Badung dan Badan Rumah Sakit

Daerah Kabupaten Tabanan. Adapun paket pelayanan kesehatan tambahan

yang diberikan JKKB karena tidak menjadi tanggungan JKBM meliputi:

Hemodialisa

Operasi jantung

Kemoterapi dan Radiologi

Tindakan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) maksimal 2

kali.

Pemeriksaan penunjang canggih Computed Tomography Scan (CT scan)

dan Multislice Computed Tomography scan (MS CT Scan)

Pelayanan evakuasi (ambulance) dari Pusat Pelayanan Kesehatan (PPK)

Kabupaten Badung ke tempat rujukan di wilayah Provinsi Bali.

Kecelakaan lalu lintas yang tidak ditanggung oleh Jasa Raharja.

Pemeriksaan kehamilan (K4) oleh tenaga kesehatan terlatih

Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan

oleh tenaga kesehatan (dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum,

bidan dan perawat) untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai dengan

standar pelayanan yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan. Pelayanan

antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi

standar pemeriksaan kehamilan. Standar jenis pelayanan dan waktu pelayanan

antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kesehatan terhadap ibu

112

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.

Pengukuran terhadap indikator pencapai cakupan K4 ditujukan untuk mengukur

kemampuan manajemen program KIA untuk melindungi ibu hamil sehingga

kesehatan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan antenatal.

Hasil capaian indikator cakupan pelayanan perawatan kehamilan

(antenatal care) kontak keempat kali ke sarana pelayanan kesehatan (K4) pada

tahun 2013 sebanyak 8.065 ibu hamil dari total perkiraan ibu hamil yang ditetapkan

sebanyak 8.646 ibu hamil ( 93,28%), sedangkan target yang telah ditetapkan

sebesar 91,8%. Hasil capaian tahun 2013 mengalami peningkatan bila

dibandingkan dengan hasil capaian tahun 2012 sebesar 90,2% dan telah melampaui

target yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar 91,8% serta melampaui target

nasional sebesar 93%. Hasil capaian pelayanan perawatan kehamilan (antenatal

care) kontak keempat kali ke sarana pelayanan kesehatan (K4) di Kabupaten

Badung lebih tinggi dari hasil survey riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2013).

Dengan demikian capaian kinerjanya sebesar 101.61 % termasuk dalam kategori

sangat baik. Hasil capaian pelayanan perawatan kehamilan (antenatal care)

menurut provinsi seperti grafik 3.15 berikut :

Grafik 3.18

Hasil capaian pelayanan perawatan kehamilan (antenatal care)

Hasil capaian indikator cakupan pelayanan perawatan kehamilan

(antenatal care) kontak keempat kali ke sarana pelayanan kesehatan (K4) tahun

2010 2011 2012 2013

Target Nas 84 88 90 93

Target RPJMD 87.36 88.6 90.2 91.8

Cak. K4 87.36 96.14 90.20 93.28

0

20

40

60

80

100

%

113

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

2010 sampai dengan 2013 menunjukkan bahwa capaian indikator telah sesuai

dengan target yang direncanakan, seperti pada tabel 3.16 berikut :

Grafik 3.19

Cakupan Pelayanan ANC di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

Hasil capaian indikator cakupan pelayanan perawatan kehamilan

(antenatal care) kontak keempat kali ke sarana pelayanan kesehatan (K4) menurut

puskesmas menunjukkan bahwa puskesmas yang belum mencapai target yang

ditetapkan sebesar 91,8% yaitu Puskesmas Abiansemal III, Puskesmas Mengwi I,

Mengwi III dan Puskesmas Kuta I. Data Capaian menurut Puskesmas seperti pada

grafik 3.17 berikut :

Grafik 3.20

Cakupan Pelayanan ANC di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

Petang I

Petang II

Abianse

mal I

Abiansemal

II

Abiansemal III

Mengwi I

Mengwi II

Mengwi III

Kuta I

Kuta II

Kuta Selat

an

Kuta Utar

a

Kabupate

n

2011 73.5 98 101. 83.2 84.6 80.5 102. 90 106. 99.6 102. 96.9 96.1

2012 77.5 89.6 81.8 92 94.5 73.1 98.3 85.4 98.9 98.8 92.2 81.9 90.2

2013 92.3 97.5 99.1 96.7 80.9 90.8 95.8 85.5 91.0 96.3 99.3 89.5 93.3

0

20

40

60

80

100

120

%

114

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Upaya yang telah dilakukan untuk pencapaian indikator cakupan

pelayanan perawatan kehamilan (antenatal care) kontak keempat kali ke sarana

pelayanan kesehatan (K4) pada tahun 2013 meliputi: Pembinaan/ bintek PWS KIA,

Pengadaan buku penunjang kegiatan PWS KIA. Sedangkan upaya-upaya yang akan

dilakukan untuk meningkatkan indikator cakupan pelayanan perawatan kehamilan

(antenatal care) kontak keempat kali ke sarana pelayanan kesehatan (K4) pada

tahun 2014 meliputi: kunjungan rumah, pembentukan kelas ibu hamil serta

menerapkan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA.

Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

(cakupan PN)

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan proses pelayanan

persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.

Proses pertolongan persalinan oleh tenaga dengan kompotensi kebidanan akan

memastikan pelayanan yang diberikan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Sterilitas atau pencegahan infeksi dengan menerapkan minimal 3 bersih

yaitu: bersih tangan penolong, bersih alat pemotong tali pusat, bersih tempat

ibu berbaring

b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar pelayanan

c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi

Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga

kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar.

Indikator ini adalah untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA

dalam menyelenggarakan pelayanan persalinan yang professional.

Hasil capaian indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih

pada tahun 2013 sebanyak 7.898 ibu hamil dari total perkiraan ibu hamil bersalin

sebanyak 8.253 ibu hamil ( 95,7%), berarti capaian indicator belum mencapai target

yang ditetapkan sebesar 97,4%. Hasil capaian tahun 2013 mengalami peningkatan

bila dibandingkan dengan hasil capaian tahun 2012 sebesar 91,24% namun belum

mencapai target RPJMD sebesar 97,4% namun telah melampaui target nasional

115

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

yang ditetapkan sebesar 89%. Dengan demikian capaian kinerjanya sebesar 98.25%

termasuk dalam kategori sangat baik.

Hasil capaian cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan

terlatih tahun 2010 sampai dengan 2013 menunjukkan bahwa capaian indikator

belum mencapai target yang direncanakan dalam RPJMD. Hasil capaian cakupan

ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih tahun 2010 s/d 2013

seperti Grafik 3.18 berikut :

Grafik 3.21

Cakupan Pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan terlatih

di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

Hasil capaian indikator cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga terlatih

menurut puskesmas menunjukkan bahwa puskesmas yang mencapai target yang

ditetapkan sebesar 97,4% yaitu Puskesmas Mengwi II, Kuta I dan Puskesmas Kuta

selatan. Data Capaian menurut Puskesmas seperti pada grafik 3.19 berikut :

2010 2011 2012 2013

Target Nas 84 86 88 89

Target RPJMD 95.52 95.8 96.6 97.4

Cak. PN 95.52 99.09 91.24 95.70

0

20

40

60

80

100%

Cakupan Pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

116

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.22

Cakupan Pelayanan Persalinan oleh Tenaga Terlatih

di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

Penyebab belum tercapainya target cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga

kesehatan terlatih yaitu tingginya target ibu bersalin oleh karena penetapan target

didasarkan pada angka proyeksi.

Adapun upaya-upaya yang dilaksanakan untuk tercapainya indikator

cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih pada tahun 2013

meliputi:

a. Pelatihan P4K untuk bidan puskesmas dan bidan pustu

b. Pelatihan PONED untuk petugas medis dan paramedis di tingkat

pelayanan dasar

c. Pembinaan/ bintek PWS KIA

d. Pengadaan buku penunjang kegiatan KB

e. Pelacakan kasus efek samping, komplikasi dan kegagalan KB

Sedangkan upaya yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 untuk

meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga terlatih diantaranya melanjutkan

kegiatan terdahulu, kunjungan rumah, sosialisasi persalinan selamat, kerjasama

dengan klinik/praktek perseorangan, mengoptimalkan Pelayanan Obstetri Neonatal

Petang I

Petang II

Abiansem

al I

Abiansemal II

Abiansemal III

Mengwi I

Mengwi II

Mengwi III

Kuta I

Kuta II

Kuta Selat

an

Kuta Utar

a

Kabupate

n

2011 83.2 109. 99 96.6 79.5 79.4 104. 94.3 104. 100. 108. 105. 99.0

2012 83.0 98.1 89.6 94.5 86.6 77.8 101. 87.7 98.1 98.7 95.8 87.5 91.2

2013 97.0 91.3 94.5 94.3 91.3 90.9 99.4 89.8 98.1 89.2 99.1 96.2 95.7

0

20

40

60

80

100

120

%

117

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Emergency Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency

Komprehensif (PONEK)

Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap)

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan terhadap bayi

baru lahir umur 0 sampai 28 hari. Pelayanan kesehatan terhadap bayi baru lahir

sangat penting karena kelompok umur ini memiliki risiko gangguan kesehatan yang

paling tinggi. Hasil Riskesdas 2007 menyebutkan bahwa 78,5% kematian neonatus

terjadi pada minggu pertama kehidupan (0-6 hari). Mengingat besarnya risiko

kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan

pemeriksaan sesuai standar untuk mendetaksi adanya penyakit atau tanda bahaya

sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian.

Pelayanan pada kunjungan neonatus (bayi umur 0 – 28 hari) sesuai dengan standar

mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) sebanyak tiga

kali yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir

dan ASI Ekslusif, injeksi Vit.K1, Imunisasi (Jika belum diberikan saat lahir,

penanganan dan rujukan kasus, serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah

dengan menggunakan buku KIA.

Hasil capaian cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN3) di Kabupaten

Badung tahun 2013 sebanyak 7.809 bayi dari total bayi lahir hidup sebanyak 7.889

bayi (99,3%), telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 90%. Hasil capaian

tahun 2013 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hasil capaian tahun

2012 dengan capaian sebesar 94% melampaui target yang ditetapkan dalam

RPJMD sebesar 89% dan melampaui target nasional yang ditetapkan sebesar

99,3%. Dengan demikian capaian kinerjanya sebesar 110.39 % termasuk dalam

kategori sangat baik. Hasil capaian cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN3) di

Kabupaten Badung tahun 2013 lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil survey

Riset Kesehatan Dasar (riskesdas, 2013). Hasil capaian cakupan kunjungan

118

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

neonatal lengkap (KN3) dari hasil Riskesdas tahun 2013 seperti pada grafik 3.20

berikut :

Grafik 3.23

Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN3) di Indonesia

Tahun 2010 dan 2013

Hasil capaian cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN3) tahun 2010

sampai dengan 2013 menunjukkan bahwa capaian indicator telah mencapai target

yang direncanakan dalam RPJMD. Hasil capaian cakupan kunjungan neonatal

lengkap (KN3) tahun 2010 s/d 2013 seperti grafik 3.21 berikut :

Grafik 3.24

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3)

di Kabupaten Tahun 2010-2013

2010 2011 2012 2013

Target Nas 84 86 88 89

Target RPJMD 90 90 90 90

Cak. KN 90.00 100.00 94.00 99.35

0

20

40

60

80

100

%

119

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Hasil capaian indikator cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN3)

menurut puskesmas menunjukkan bahwa semua puskesmas melampaui target yang

ditetapkan sebesar 90%. Capaian menurut Puskesmas seperti pada grafik 3.22

berikut :

Grafik 3.25

Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN3)

di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

Upaya-upaya yang dilakukan untuk tercapainya indikator cakupan

kunjungan neonatal lengkap (KN3) pada tahun 2013 seperti berikut: Pelayanan

imunisasi, perawatan tali pusat dll. Sedangkan upaya-upaya yang akan dilakukan

untuk terus meningkatkan capaian kunjungan neonatal meliputi: Pelatihan SDIDTK

serta kunjungan rumah dengan mengintegrasikan pelayanan kunjungan neonatus

dengan kunjungan nifas.

Cakupan pelayanan Anak Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak

umur 12 – 59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan. Pemantauan pertumbuhan minimal delapan kali setahun dilakukan

dengan pengukuran berat badan pertinggi badan/panjang badan dan pelayanan

kesehatan seperti pemberian vit A dua kali setahun pada setiap bulan Pebruari dan

Agustus. Pemantauan perkembangan minimal dua kali setahun meliputi

perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, daya dengar dan data

llihat serta sosialisasi dan kemandirian. Jika ada keluhan atau kecurigaan terhadap

Petang I

Petang II

Abiansemal I

Abiansemal II

Abiansemal

III

Mengwi I

Mengwi II

Mengwi III

Kuta I Kuta IIKuta

Selatan

Kuta Utara

Kabupaten

2011 86.80 111.0 103.8 102.2 85.50 78.80 108.7 100.2 108.8 103.0 110.6 104.1 100.9

2012 88.00 99.3 96.3 92.8 90.7 79.3 96.5 93.3 98.1 99.3 99.1 92.7 94.3

2013 101.5 96.86 99.86 98.44 100.6 99.83 99.46 100.1 99.15 96.09 95.86 101.6 98.99

0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

100.00

%

120

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional, autisme serta

gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas. Bila ditemukan penyimpangan

atau gangguan perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan

yang lebih memiliki kompetensi.

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12–59 bulan

dilaksanakan melalui pelayanan SDIDK minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan)

dan tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan

lainnya. Pelayanan SDIDK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh

kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya

melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak.

Hasil capaian cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Badung tahun

2013 sebanyak 30.921 balita dari total balita yang ada sebanyak 33.763 balita

(84,8%), ini berarti telah melampaui target yang telah ditetapkan dalam RPJMD

sebesar 82,4% dan target nasional yang ditetapkan sebesar 83%. Pencapaian kinerja

cakupan pelayanan anak balita sebesar 109.58 % termasuk dalam kategori sangat

baik.

Hasil capaian cakupan pelayanan anak balita tahun 2010 sampai dengan

2013 menunjukkan bahwa kecenderungan capaian indikator meningkat dan telah

mencapai target yang direncanakan dalam RPJMD. Hasil capaian cakupan

pelayanan anak balita tahun 2010 s/d 2013 seperti grafik 3.23 berikut :

Grafik 3.26

Cakupan Pelayanan Anak Balita

di Kabupaten Badung tahun 2010 – 2013

Hasil capaian indikator cakupan Cakupan Pelayanan Anak Balita menurut

puskesmas menunjukkan bahwa puskesmas yang belum mencapai target yang

2010 2011 2012 2013

Target Nas 78 80 81 83

Target RPJMD 71.1 74.8 78.6 82.4

Cak. Balita 71.10 81.26 84.8 90.29

0

20

40

60

80

100

%

121

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

ditetapkan sebesar 82,4% yaitu Puskesmas Mengwi I dan Puskesmas Kuta I dan

Kuta Utara. Capaian menurut Puskesmas seperti pada grafik 3.24 berikut:

Grafik 3.27

Cakupan Pelayanan Anak Balita

di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

Upaya-upaya yang dilakukan untuk tercapainya indikator cakupan

Pelayanan anak balita pada tahun 2013 seperti berikut:

a. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita melalui lomba balita

sehat Indonesia;

b. Penjaringan di posyandu, Taman Kanak-kanak (TK) dan

Puskesmas;

c. Monitoring dan evaluasi.

Sedangkan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk terus meningkatkan capaian

cakupan Pelayanan anak balita meliputi: Peningkatan pelayanan kesehatan anak

balita di posyandu, Taman Kanak-kanak (TK) dan Puskesmas.

Petang I

Petang II

Abiansemal

I

Abiansemal

II

Abiansemal

III

Mengwi I

Mengwi II

Mengwi III

Kuta I Kuta IIKuta

Selatan

Kuta Utara

Kabupaten

2011 82.60 65.50 73.20 85.30 101.9 74.60 86.90 90.00 73.60 90.00 91.00 86.80 81.26

2012 66.60 75.2 57.3 95.6 88.6 78.3 102. 53.4 71.1 98.3 95.9 91.3 84.8

2013 125.7 85.28 105.0 98.16 101.6 75.29 100.4 82.51 76.75 84.34 106.6 78.85 91.58

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

%

122

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Cakupan desa/kelurahan siaga aktif

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya

dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan

bencana dan kedaruratan kesehatan secara mandiri. Desa siaga dikategorikan

sebagai desa siaga aktif adalah desa yang memiliki pos kesehatan desa (poskesdes),

atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi

pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan,

surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi),

penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dilaksanakan melalui

pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya memfasilitasi proses belajar masyarakat

desa dan kelurahan dalam memecahkan masalah-masalah kesehatannya. Untuk

menjamin kemantapan dan kelestarian, pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif dilaksanakan secara bertahap, dengan memperhatikan kriteria atau unsur-

unsur yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Kepedulian Pemerintahan Desa atau Kelurahan dan pemukamasyarakat

terhadap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang tercermin dari

keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan Kelurahan;

2. Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader kesehatan Desa dan

Kelurahan Siaga Aktif;

3. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang

buka atau memberikan pelayanan setiap hari;

123

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

4. Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan (a) penanggulangan

bencana dan kedaruratan kesehatan, (b) survailans berbasis masyarakat,

(c) penyehatan lingkungan;

5. Tercakupnya (terakomodasikannya) pendanaan untuk pengembangan

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam anggaran pembangunan desa

atau kelurahan serta dari masyarakat dan dunia usaha;

6. Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam

kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif;

7. Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan mengatur

tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif;

8. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga

di desa atau kelurahan.

Atas dasar kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang telah ditetapkan,

maka perlu dilakukan pentahapan dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif, yaitu: Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.

Cakupan Desa Siaga Aktif adalah desa/kelurahan siaga aktif strata

pratama, madya, purnama dan mandiri dibandingkan dengan jumlah Desa Siaga

yang dibentuk. Hasil pencapaian cakupan desa siaga aktif di Kabupaten Badung

tahun 2013 sebesar 100%. Demikian juga hasil pencapaian untuk tahun 2012

sebesar 100%, ini berarti semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Badung

telah melaksanakan program desa siaga aktif.

Pencapaian indikator cakupan desa siaga aktif sebesar 100% dari target

yang ditetapkan sebesar 100%. Capaian cakupan siaga aktif di Kabupaten Badung

tahun 2013 telah melampaui capaian tingkat nasional yang ditetapkan untuk tahun

2013 sebesar 55%. Dengan demikian capaian kinerjanya sebesar 100% termasuk

dalam kategori sangat baik

124

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Hasil capaian cakupan siaga aktif tahun 2010 sampai dengan 2013 telah

mencapai target yang direncanakan dalam RPJMD. Hasil capaian cakupan siaga

aktif tahun 2010 s/d 2013 seperti grafik 3.25 berikut :

Grafik 3.28

Capaian cakupan desa siaga aktif tahun 2011 di Indonesia tahun 2011

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan siaga aktif di Kabupaten

Badung, meliputi:

a. Pembentukan kelompok kerja operasional (POKJANAL) desa siaga

tingkat kabupaten;

b. Melaksanakan forum komunikasi antar desa/kelurahan siaga;

c. Pemberian insentif kader desa siaga bagi 62 desa siaga.

2010 2011 2012 2013

Target Nas 15 25 40 55

Target RPJMD 100 100 100 100

Cak. Desa Siaga 100.00 100 100 100.00

0

20

40

60

80

100

%

Cakupan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

125

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.22

Analisis Pencapaian Sasaran10 :

Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Badung

No. Indikator Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk

per 100.000

penduduk

158.48

450.00

126.00

172.00

350.00

186.80

146.63

2 Menurunnya angka kematin ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

per 100.000 kelahiran

hidup

56.70

62.10

70.65

86.23

62.00

76.10

77.26

3 Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

per 1.000 kelahiran

hidup

4.90

6.50

2.83

156.46

6.00

2.50

158.33

4 Menurunnya angka kematian balita per 1.000 Balita

per 1.000 kelahiran

hidup

5.2

5.20

3.10

140.38

5.10

2.80

145.10

Kesehatan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap manusia.

Oleh karena itu setiap orang harus mendapatkan kemudahan dalam pelayanan

kesehatan yang bermutu sebagai salah satu komponen pembentukan kwalitas

sumber daya manusia. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan

perubahan menjadi paradigma sehat. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi

oleh multi faktor. Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan

Sasaran 10

Meningkatnya derajat keehatan masyarakat Kabupaten Badung

126

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

sarana prasarana kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan, disamping juga

tidak kalah pentingnya adalah keadaan sosial ekonomi, pendidikan, keturunan

Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Badung digambarkan melalui Angka

kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, dan angka kesakitan

beberapa penyakit yang ada di Kabupaten Badung. Penjelasan terhadap capaian

dari masing – masing indikator dapat dilihat secara rinci sebagai berikut :

Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk

Kabupaten Badung merupakan daerah endemis DBD baik tingkat desa

maupun kecamatan, karena selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dilaporkan adanya

kasus DBD. Pada tahun 2012 dari 62 desa / kelurahan terdapat 51 desa/kelurahan

termasuk katagori endemis, 9 desa/kelurahan kategori sporadis dan 2

desa/kelurahan kategori non endemis. Angka kesakitan demam berdarah dengue

(DBD) di Kabupaten Badung tahun 2013 sebesar 186.8 per 100.000 penduduk dari

target yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar 350 per 100.000 penduduk. Capaian

tahun 2013 lebih rendah dari angka kesakitan DBD tahun 2012 sebesar 126 per

100.000 penduduk. Dengan demikian tingkat pencapaian indikator menunjukkan

angka yang positip baik dengan pencapaian kinerja mencapai 146.63 % yang

bermakna sangat baik.

Angka kesakitan DBD di Kabupaten Badung periode tahun 2010 sampai

dengan tahun 2013 menunjukkan trend penurunan sesuai target yang ditetapkan.

Secara rinci capaian Angka kesakitan DBD tahun 2010 – 2013 seperti grafik 3.7

berikut:

127

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.29

Penderita Demam Berdarah Dengue

di Kabupaten Badung Tahun 2010- 2013

Masih tingginya kasus DBD di Kabupaten Badung disebabkan oleh

beberapa faktor meliputi : (1) Lingkungan : sanitasi lingkungan yang kurang

memadai, (2) vektor(nyamuk aedes aegypty): tingkat kepadatan populasi nyamuk

aedes aegypty yang tinggi, dan (3) Manusia : kepadatan, perilaku dan migrasi

penduduk serta masih kurangnya peran serta masyarakat dalam pemberantasan

sarang nyamuk.

Namun pemerintah Kabupaten Badung tetap berupaya menanggulangi

penyakit DBD diantaranya : Penemuan secara dini dan pengobatan yang akurat

sehingga tidak terjadi over diagnosis, fogging sebelum musim penularan maupun

fokus, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui program 3 M plus yaitu

menguras, menutup dan mengubur plus menabur larvasida, penyuluhan perilaku

hidup bersih dan sehat, pembentukan kader juru pemantau jentik (jumantik) di tiap

desa/kelurahan.

2010 2011 2012 2013

Target RPJMD 634 500 450 350

Angka Kesakitan DBD 634.00 158.48 126.00 186.80

0

100

200

300

400

500

600

700

Pe

r 1

00

.00

0 p

dd

k

128

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan Per 100.000 Kelahiran

Hidup

Angka kematian ibu (AKI) Adalah banyaknya wanita yang meninggal

pada tahun tertentu dengan penyebab kematian yang terkait gangguan kehamilan

atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah

melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator atas angka kematian ibu (AKI) di

Kabupaten Badung pada tahun 2012 sebesar 76,1 per 100.000 kelahiran hidup.

Capaian ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 70,65 per

100.000 kelahiran hidup dan melampaui target yang ditetapkan sebesar 62 per

100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2013 lebih tinggi

dibandingkan AKI tahun 2012 sebesar 70.65 per 100.000 kelahiran hidup dan telah

mencapai target bila dibandingkan dengan target nasional sebesar 118 per 100.000

kelahiran hidup serta target MDGs sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

kelahiran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa capaian kinerja terhadap

indikator tersebut sebesar 77.26% yang berarti berinterpretasi baik. Angka

kematian ibu maternal di Kabupaten Badung dalam empat tahun terakhir dapat

dilihat dalam tabel 3.27 berikut :

Grafik 3.30

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Badung Tahun 2010 s/d 2013

2010 2011 2012 2013

Target RPJMD 62.16 62.12 62.1 62

AKI 62.16 56.7 70.65 76.10

0

20

40

60

80

100

Pe

r 1

00

.00

0 K

H

129

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Pada tahun 2013 terjadi 6 kasus kematian ibu hamil/bersalin/nifas

dengan faktor penyebab lebih dominan karena faktor non obstetric. Adapun

penyebab kematian ibu diantaranya karena komplikasi beberapa penyakit

meliputi: (1) Kanker mamae sinistra stadium IV, (2) perdarahan aktif (3) multi

organ failure (4) emboli ketuban (5) diabetes melitus (6) infeksi cruris abortus.

Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu ( AKI) di

Kabupaten Badung meliputi :

a. Audit Maternal Perinatal (AMP) untuk setiap terjadinya kasus kematian;

b. Pelatihan pelatihan P4K untuk bidan puskesmas dan bidan pustu;

c. Pelatihan PONED untuk petugas medis dan paramedis di tingkat pelayanan

dasar;

d. Pembinaan/ bintek KB;

e. Pengadaan buku penunjang kegiatan KB;

f. Pelacakan kasus efek samping, komplikasi dan kegagalan KB;

Menurunnya angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

Angka kematian bayi (AKB) adalah Jumlah kematian penduduk yang

berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu.

AKB merupakan indikator yang sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan

anak khususnya bayi dan dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi

kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan

serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Badung dalam empat tahun

terakhir seperti pada Grafik 3.28 berikut :

130

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.31

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Badung Tahun 2010 – 2013

Data pada grafik 3.28 di atas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi

(AKB) di Kabupaten Badung cenderung menurun setiap tahunnya dan penurunan

tersebut sesuai dengan rencana target sasaran RPJMD. Angka Kematian Bayi di

Kabupaten Badung tahun 2012 sebesar 2,50 per 100.000 kelahiran hidup mencapai

target yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu sebesar 6,0 per 1.000 Kelahiran Hidup

serta target yang ditetapkan secara Nasional (Renstra Kementerian Kesehatan RI)

tahun 2015 sebesar 24 per 1.000 KH dan target MDGs sebesar 23 per 1.000 KH.

Pencapaian indikator angka kematian bayi tahun 2013 sebesar 2,5 per 1.000

KH dan capaian ini lebih baik bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan

sebesar 6,0 per 1.000 KH serta pencapaian AKI tahun 2012 sebesar 2,83 per 1.000

KH. Dengan capaian AKB tahun 2013 sebesar 2,5 per 1.000 KH menunjukkan

bahwa capaian kinerjanya sebesar 158.33 % termasuk dalam kategori sangat baik.

Jumlah kematian di Kabupaten Badung Tahun 2013 menunjukkan bahwa

kematiann bayi lebih banyak terjadi pada awal kelahiran atau masa neonatus (0 –

28 hari) serta lebih banyak pada kelompok jenis kelamin laki-laki.

2010 2011 2012 2013

Target RPJMD 6.71 6.6 6.5 6

AKB 6.71 4.93 2.83 2.50

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10P

er

10

0.0

00

KH

131

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.29

Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Badung Tahun 2013

Menurut penyebabnya 20 kasus kematian bayi di Kabupaten Badung terjadi oleh

karena : BBLR, Asfiksia, Kelainan bawaan, pneumonia dan lainnya. Secara rinci

penyebab kematian bayi di Kabupaten Badung Tahun 2013 seperti grafik 3.11

berikut:

Grafik 3.32

Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Badung Tahun 2013

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi di

Kabupaten Badung meliputi: Pelatihan P4k untuk bidan puskesmas dan bidan

pustu, Audit kematian maternal dan perinatal, serta Pembinaan/ bintek PWS KIA

0-6 Hari 7 - 28 Hari 29 - 11 Bln

P 2 4 2

L 6 2 4

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kas

us

BBLR Asfiksia SepsisKelainan bawaan

Pneumonia

Lain Kab

Jumlah 6 2 2 5 1 4 20

0

5

10

15

20

25

Kas

us

132

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Menurunnya angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan

pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan

per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan

kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan

anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.

Hasil pencapai Angka Kematian balita di Kabupaten Badung tahun 2013

sebesar 2,80 per 1000 balita berarti telah mencapai target RPJMD Kabupaten

Badung tahun 2012 sebesar 5,1 per 1000 balita. Pencapaian angka kematian balita

ini masih dibawah target yang ditetapkan secara nasional sebesar 45 per 1.000

balita dan target MDG’s sebesar 32 per 1000 balita. Capaian kinerja indikator

angka kematian balita sebesar 194.12 % termasuk dalam kategori sangat baik.

Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Badung memiliki

kecenderungan adanya penurunan angka kematian balita. Secara rinci pencapaian

indikator Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Badung Tahun 2010-

2013 seperti tabel 3.12 berikut :

Grafik 3.33

Angka Kematian Balita di Kabupaten Badung Tahun 2010-2013

2010 2011 2012 2013

Target RPJMD

3.03 5.2 5.2 5.1

AKABA 5.1 5.2 3.1 2.80

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pe

r 1

00

.00

0 K

H

133

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi di

Kabupaten Badung meliputi: Pelatihan P4k untuk bidan puskesmas dan bidan

pustu, Audit kematian maternal dan perinatal, serta Pembinaan/ bintek PWS KIA,

Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita melalui lomba balita sehat Indonesia,

Pelatihan SDIDTKA untuk guru TK dan PAUD serta Penyediaan sarana ramah

anak di tiap puskesmas

Tabel 3.23

Analisis Pencapaian Sasaran 11

Meningkatnya pemanfaatan teknologi secara efektif dan efisien

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi

Target Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Jumlah pengunjung

web site

Orang 159 % 120.000 207.6

27

173 % 132.00

0

218.729 166%

2 Jumlah SKPD yang

terhubung online

% 100 30 30 100% 30 31 103.33%

Salah satu prinsip pembangunan adalah berkelanjutan dan berwawasan

IPTEK, penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan IPTEK yang tepat sangat

penting untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang berdaya saing global

serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran meningkatnya pemanfaatan

teknologi informasi secara efektif dan efisien yang didukung oleh 2 indikator yaitu

indikator jumlah pengunjung website dan jumlah SKPD yang terhubung online

secara terinci dapat disampaikan sebagai berikut :

Sasaran 11

Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Indormasi secara Efektif dan

Efisien

134

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.34

Analisa capaian indikator Jumlah pengunjung web site

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Terhadap indikator jumlah pengunjung website capaian kinerja tahun 2013

dari target yang ditetapkan sebesar 132000 telah terealisasi sebesar 218.729

sehingga capaian kinerja sudah mencapai 166% , sehingga capaian kinerja sudah

tercapai bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena

adanya upaya-upaya pengembangan terhadap website Kabupaten Badung sehingga

mampu menampilkan data dan informasi yang lebih lengkap dan up to date untuk

menarik minat yang lebih besar dari masyarakat. Dibandingkan dengan realisasi

dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami perkembangan yang cukup

baik akan tetapi bila dibandingkan dengan capaian kinerjanya tahun 2012 sebasar

173% lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar 166% ini disebabkan karena antusias

masyarakat untuk mengunjungi website Kabupaten Badung di tahun 2012 sangat

dipengaruhi adanya penerimaan CPNS. Akan tetap tetap dilakukan upaya – upaya

untuk menarik minat masyarakat misalnya dengan up date berita, mengubah

tampilan /up date lay out, dan perawatan dari virus.

Sedangkan indikator sasaran jumlah SKPD yang terhubung online capaian

kinerja tahun 2013 dari target yang ditetapkan sebesar 30 telah terealisasi sebesar

2011 2012 2013

Target 80,000 120,000 132,000

Realisasi 127,626 207,627 218,729

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

Jum

lah

Pe

ngu

nju

ng

135

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

31 sehingga capaian kinerja mencapai 103,33% melampui dari target yang

ditetapkan. Hal ini disebabkan karena adanya upaya seperti membuat

infrastruktur jaringan, mengembangkan aplikasi , dengan melakukan identifikasi

34 sistem yang perlu dikembangkan di Kabupaten Badung dan dilanjutkan dengan

pembuatan aplikasi yang terkoneksi antar SKPD. bila dibandingkan dengan capaian

kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami perkembangan

yang memuaskan hal ini karena adanya inovasi – inovasi yang merupakan

terobosan baru seperti Penerapan VOIP (Voice Over Internet Protocol) ,

pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Elektronik dan Sistem Informasi

Manajemen Elektronik.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 3.24

Pencapaian Indikator Jumlah pengunjung web site

dan Jumlah SKPD yang terhubung online Tahun 2013 dibandingkan Target

RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

2 Jumlah pengunjung

web site

Orang 218.729 159.720 136,95 %

3 Jumlah SKPD yang

terhubung online

SKPD 31 53 58,49 %

Berdasarkan tabel diatas, realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka

yang positif dengan perkembangan meningkat dengan katagori Capaian kinerja

rata-rata memuaskan dan ini merupakan capaian pada tahun ke -3 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke -5 akan mampu

mencapai angka diatas 100 % .

136

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.25

Analisis Pencapaian Sasaran 12

Terwujudnya sistem data kependudukan diseluruh Kabupaten Badung

yang tertib dan terpadu.

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi

Target realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Persentase penduduk

yang memiliki KTP

Orang 95,30% 97,00% 96,3%

99,37%

98,00% 98,15% 100,15%

2 Persentase penduduk

yang memiliki e-KTP

% - 97,00% 84,40

%

87,01 %

98,00% 79,68% 81,31%

Kepadatan penduduk dalam suatu wilayah sangat penting untuk diketahui

karena merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam merencanakan

pembangunan. Semakin padat suatu wilayah maka akan semakin tinggi perhatian

yang diperlukan dalam penyusunan suatu kebijakan pembangunan. Kabupaten

Badung merupakan Daerah Heterogen multi etnis yang dipengaruhi oleh migrasi

penduduk dari berbagai daerah di Indonesia serta wisatawan mancanegara yang

mampu membaur dalam satu kesatuan kehidupan sosial budaya (Sosio Culture)

dengan tetap menjaga keharmonisan dan keselarasan. Apabila tidak terkendali dapat

menjadi peluang munculnya berbagai permasalahan sosial seperti penyediaan

lapangan pekerjaan, pengangguran, kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Oleh

karena itu saat ini dan masa yang akan datang kondisi tersebut merupakan

tantangan sekaligus tugas berat bagi Pemerintah Kabupaten Badung .

Hasil registrasi penduduk akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah

penduduk Kabupaten Badung dari tahun ke tahun selama 5 tahun terakhir (tahun

2008 s/d 2013) semakin bertambah dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 1,38%

per tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun berfluktuasi dan

tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu 4,48 5 dari tahun sebelumnya sedangkan

pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 7,02%. Secara

Sasaran 12

Terwujudnya sistem data kependudukan diseluruh Kabupaten

Badung yang tertib dan terpadu

137

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

absolut penduduk terbanyak berada di Kecamatan Mengwi menurut hasil registrasi

penduduk per Desember 2013 adalah 112.894 jiwa sedangkan Kecamatan yang

paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kecamatan Petang yaitu 28.409 jiwa.

Penduduk yang sudah wajib KTP belum semuanya memiliki dokumen

kependudukan berupa KTP, karena masih ada masyarakat yang enggan mengurus

KTP ketika belum dibutuhkan, kebiasaan tersebut terjadi sebelum tahun 2009, hal

itu diakibatkan oleh Sistem Administrasi Kependudukan (SIMDUK ) yang

diterapkan pada saat itu masih bersifat parsial yaitu masing-masing Kecamatan

melayani secara otonom sehingga kondisi ini juga memberikan kontribusi kepada

kurang tertibnya pengurusan Administrasi Kependudukan.

Grafik 3.35

Capaian Indikator Persentase penduduk yang memiliki KTP

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Kondisi seperti tersebut diatas sesungguhnya tidak hanya terjadi di

kabupaten Badung tetapi secara nasional, sehingga dengan demikian Pemerintah

tidak henti-hentinya mencari solusi untuk memotivasi penduduk agar tertarik untuk

melengkapi dirinya dengan dokumen Kependudukan. Hal ini dilakukan dengan

menerapkan Sistem penataan administrasi Kependudukan yang baru yaitu dengan

menerapkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). dengan sistem

ini penataan dokumen kependudukan utamanya KK dan KTP ditata secara

terkonsentrasi di tingkat Kabupaten dan stasiun pelayanannya dilakukan dimasing-

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 95.29 96.39 98.15

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

Ora

ng

138

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

masing Kecamatan, disamping itu dengan sistem ini penerbitan NIK yang berlaku

secara nasional.

Sistem SIAK memiliki kelemahan yaitu masih adanya peluang penerbitan

dokumen ganda atau kemungkinan setiap penduduk untuk memiliki KTP ganda,

sehingga secara nasional sistem ini dirubah kembali mulai tahun 2011 yaitu dengan

menerapkan elektronik KTP (e-KTP) yang diciptakan untuk menghindari

kepemilikan dokumen kependudukan secara ganda, karena kelebihan sistem ini

dilengkapi dengan sidik jari dan Iris mata. Untuk Kabupaten Badung pelaksanaan

e-KTP sudah dimulai pada tahun 2011. Bulan April 2012 program e-KTP di

Kabupaten Badung telah dapat dirampungkan dengan baik sehingga memperoleh

penghargaan berupa sertipikat dan kendaraan roda 4 yang diserahkan oleh oleh

Menteri Dalam Negeri .

Terhadap sasaran Terwujudnya sistem data kependudukan di seluruh

Kabupaten Badung yang tertib dan terpadu di dukung oleh dua (2) indikator yaitu

indikator persentase penduduk yang memiliki KTP dan persentase penduduk yang

memiliki e-KTP.

Grafik 3.36

Capaian Indikator Persentase penduduk yang memiliki e-KTP

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Berdasarkan tebel 3.34, capaian kinerja dari indikator persentase

penduduk yang memiliki KTP tahun 2013 belum mencapai target yang telah

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 84.4 79.68

0

20

40

60

80

100

120

Pe

rse

nta

se

139

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

ditetapkan sebesar 100 % dan baru terealisasi sebesar 98,15%, sehingga capaian

kinerjanya belum tercapai hal ini karena adanya beberapa penduduk yang enggan

memperpanjang KTP yang telah jatuh tempo dan munculnya wajib KTP baru.

Namun demikian Pemerintah Kabupaten Badung tetap berupaya memotivasi

masyarakat wajib KTP agar mengurus dokumen kependudukannya (KTP). Apabila

dilihat perbandingan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 ,

mengalami peningkatan hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kesadaran

masyarakat untuk melengkapi diri dengan dokumen kependudukan , disamping

sering diadakan penertiban administrasi kependudukan ( sidak KTP ) ke banjar-

banjar.

Untuk indikator Persentase penduduk yang memiliki e-KTP tahun 2013

capain kinerjanya belum mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 100 %

baru tercapai 79,68 % . Hal ini terjadi sebagai akibat dari angka wajib KTP yang

dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, tidak dapat ditelusuri di daerah, bahkan dari

monitoring yang telah dilaksanakan, tidak ada penduduk yang belum melaksanaan

perekaman. Bila dilihat perkembangan capaian kinerja indikator persentase

penduduk yang memiliki e-KTP dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013

terjadi penurunan di tahun 2013 hal ini disebabkan karena wajib e-KTP masih

ditentukan oleh pusat dan terjadi peningkatan KTP dari tahun sebelumnya.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 3.26

Pencapaian Indikator Persentase penduduk yang memiliki KTP

dan Persentase penduduk yang memiliki e-KTP Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Persentase

Capaian

Kinerja

140

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tahun 2015 (%)

1 2 3 4 5 6

1 Persentase penduduk

yang memiliki KTP

% 312.254 98,00% 312.445 (100,15)

2 Persentase penduduk

yang memiliki e-KTP

% 253.479 98,00% 265.349 (81,31 %)

Berdasarkan tabel diatas, pencapaian sasaran terwujudnya sistem data

kependudukan di seluruh Kabupaten Badung menunjukkan angka yang positif dan

mendekati rencana dalam RPJMD pada tahun 2015. Dan akan tetap diupayakan

untuk mencapai target yang direncanakan dalam RPJMD tahun 2015.

Tabel 3.27

Analisis Pencapaian Sasaran 13

Terwujudnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera bagi seluruh masyarakat

Kabupaten Badung

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Rata-rata anak

dalam keluarga

Orang 90,5 2,00 1,86 107,00 2,00 1,97* 101,50

* Sumber data berdasarkan statistik Tahun 2010

Pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB)

dimaksudkan untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan manusia Indonesia yang

sejahtera lahir dan batin. Salah satu hambatan yang perlu mendapatkan perhatian

adalah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), karena sangat berdampak bagi

kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Tingginya LPP menjadi perhatian

Kabupaten Badung dan merupakan prioritas untuk ditangani segera. Pada Tahun

2013 LPP Badung sebesar 4,63 %, jauh melampaui LPP Provinsi Bali, sebesar

2,15%.

Sasaran 13

Terwujudnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera bagi seluruh

masyarakat Kabupaten Badung

141

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Badung

Pemerintah Daerah selalu berupaya dengan arah dan kebijakannya antara lain :

- Revitalisasi program KB melalui pengembangan dan sosialisai kebijakan

pengendalian penduduk secara bertahap, pembinaan dan peningkatan

kemandirian keluarga berencana.

- Serta peningkatan ketersediaan dan kwalitas data dan informasi

kependudukan yang memadai, akurat.

Hal ini dimaksudkan sebagai langkah awal dalam upaya mewujudkan Penduduk

Tumbuh Seimbang (PTS) serta pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera (NKKBS).

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran terwujudnya keluarga kecil

bahagia dan sejahtera bagi seluruh masyarakat Kabupaten di dukung oleh 1

indikator yakni rata-rata anak dalam keluarga , capaian kinerja tahun 2013 dari

target yang ditetapkan sebesar 2 anak terealisasi rata-rata di Kabupaten Badung

sebesar 1,97 sehingga capaian kinerja mencapai 101,5 % .Apabila dibandingkan

rata-rata anak dalam keluarga di Kabupaten Badung lebih kecil dengan rata-rata

anak dalam keluarga di Provinsi Bali sebesar 2,13 %.

Grafik 3.37

Capaian Indikator Rata-rata anak dalam keluarga

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 2.00 2.00 2.00

Realisasi 2.19 1.86 1.97

1.60

1.70

1.80

1.90

2.00

2.10

2.20

2.30

ora

ng

142

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tercapainya capaian kinerja terhadap indikator tersebut karena KIE

(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) yang dilaksanakan secara terus menerus

kepada pasangan usia subur (PUS), yang belum memakai alat kontrasepsi,

Penyuluhan secara terpadu dan terintegrasi (melalui Tokoh Masyarakat, Tokoh

Agama, PKK, TNI dan Polri), Pelayanan Jemput Bola dengan mobil unit pelayanan

Keluarga Berencana, Kerjasama dengan pihak Rumah Sakit Daerah Kabupaten

Badung, Rumah Sakit Swasta, Puskesmas, Dokter Praktek Swasta dan Bidan

Praktek Swasta, Penyelenggaraan lomba-lomba untuk memberikan motivasi kepada

masyarakat guna mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, Pelayanan

kesehatan reproduksi (papsmear).

Apabila dilihat perbandingan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai tahun 2013

bahwa Rata-rata jumlah anak dalam keluarga di Kabupaten Badung pada tahun

2011 apabila dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan, hal

ini menunjukan keberhasilan program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 3.28

Pencapaian Indikator Rata-rata anak dalam keluarga Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Rata-rata anak dalam

keluarga

Anak 1,97 2 101,5

143

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel diatas, realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka

yang positif dengan dibuktikan di Tahun 2013 telah melebihi target 2015 dengan

capaian kinerja 2 anak cukup.

Tabel 3.29

Analisis Pencapaian Sasaran 14

Mewujudkan masyarakat Kabupaten Badung sadar ber KB

No.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target realisasi

Target Realisasi

1 2 3 6 7 8 9

1 Persentase Peserta

KB Aktif

terhadap pasangan

usia subur

% 99,66 86,00 85,46 99,37 86,50 85,50 98,92

2 Persentase peserta

KB Pria terhadap

peserta KB Aktif

% 89,00 2,50 2,48 99,2 2,78 2,96 106,47

3

Menurunnya

angka unmetneed

% 70,00 2,20 1,79 81,00 1,75 1,67 104,79

Program KB di Kabupaten Badung menarik minat dari Negara tetangga

untuk berkunjung, Pemerintah Vietnam mempelajari keberhasilan program

kependudukan dan keluarga berencana (KB). Pemerintah Vietnam mengirimkan delegasi

beranggotakan delapan orang yang dipimpin oleh Direktur Program Pelayanan Kesehatan

Masyarakat pada Departemen Kesehatan Vietnam dr Doo Huu Thuy. kedatangan delegasi

Vietnam ke Kabupaten Badung membuktikan keberhasilan program KB di Kabupaten

Badung.

Sasaran 13

Mewujudkan masyarakat Kabupaten Badung sadar ber KB

144

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Program KB terus berjalan dan telah sangat memasyarakat namun

pertumbuhan penduduk juga terus meningkat, hal ini disebabkan karena faktor

migrasi. Pemerintah Kabupaten Badung berupaya mewujudkan masyarakat

Kabupaten Badung sadar ber KB antara lain melalui pembinaan maupun

penyuluhan.

Berdasarkan tabel 3.29, dari tiga indikator sasaran dalam upaya

mewujudkan masyarakat Kabupaten Badung sadar ber-KB menunjukkan capaian

kinerja cukup memuaskan dan lebih terinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

Untuk indikator persentase KB Aktif terhadap pasangan usia subur capaian

kinerja tahun 2013 dari target yang ditetapkan sebesar 86,50% ( 68.106 PA / 78.733

PUS * 100) dengan realisasi sebesar 85,57% ( 67.317 PA / 78.733 PUS * 100)

dengan realisasi capaian kinerja sebesar 98,92% sehingga belum mencapai target

yang telah ditetapkan, karena Adanya PUS yang droup out monopouse dan pindah

pelayanan KB ke Kabupaten / Kota lainnya, sehingga kurang lagi 1,08 % dari target

yang ditetapkan sebanyak 78.733 peserta, realisasi sebanyak 67.317 peserta. (98,92

%).

Grafik 3.38

Capaian Indikator Persentase Peserta KB Aktif terhadap pasangan usia subur

Tahun 2011 – 2013 di Kabuaten Badung

indikator Persentase peserta KB pria terhadap peserta KB aktif , capaian

kinerja tahun 2013 dari target yang ditetapkan sebesar 2,78 ( 1.993 KB Pria /

67.317 PA*100) dari target yang ditetapkan sebesar 2,96% (1.893 KB Pria /

2011 2012 2013

Target KB Aktif 85.5 86 86.5

Realisasi KB Aktif 85.21 85.46 85.5

84.5

85

85.5

86

86.5

87

Pe

rse

nta

se

145

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

67.317*100) dengan realisasi capaian kinerja sebesar 106,47% sudah mencapai

target karena adanya insentif yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung

terhadap peserta KB Pria Vasektomy sebesar Rp. 1.000.000,- (satu Juta rupiah).

Grafik 3.39

Capaian Indikator Persentase peserta KB Pria terhadap peserta KB Aktif

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Dibandingkan dengan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2013, indikator Persentase peserta KB pria terhadap peserta KB aktif mengalami

trend peningkatan yang positif.

Sedangkan terhadap indikator menurunnya angka unmetneed, capaian

kinerja tahun 2013 dari target yang ditetapkan sebesar 1,75% (1.375 UN / 78.733

PUS * 100) dari target yang ditetapkan sebesar 1,67 % (1.317 UN / 78.733

PUS*100) dengan realisasi capaian kinerja sebesar 104,79 % Apabila capaian

tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 sudah mengalami penurunan dari

capaian tahun 2012, dengan target/sasaran yang ada dengan realisasinya, ini berarti

capaian kinerja program baik. Dengan menurunnya unmetneed ini artinya bahwa

kesadaran PUS untuk mengikuti program KB, karena semakin menurun prosentase

realisasinya dari tahun ke tahun akan semakin bagus dan semakin sedikit PUS yang

tidak menggunakan Alat Kontrasepsi.

2011 2012 2013

Target KB Pria 2.3 2.5 2.78

Realisasi KB Pria 2.05 2.48 2.96

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Axi

s Ti

tle

146

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.40

Capaian Indikator Menurunnya angka unmetneed

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Dari ke tiga indikator sasaran tersebut diatas pada tahun 2013 belum

mencapai target maksimal dari target yang telah ditetapkan tetapi sudah mendekati

maksimal, pemerintah akan tetap berupaya untuk mengejar kekurangan tersebut.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.30

Pencapaian Indikator Persentase peserta KB aktif terhadap usia subur (PUS),

Persentase KB pria terhadap peserta KB aktif dan Menurunnya

angka Unmetneed Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2012

Rencana

sesuai dengan

RPJMD Tahun

2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Persentase peserta KB aktif

terhadap usia subur (PUS)

% 85,46 87,50 97,66

2 Persentase KB pria terhadap

peserta KB aktif

% 2,48 3,38 73,37

3 Menurunnya angka Unmetneed % 1,79 1,70 94,71

2011 2012 2013

Target menurunnya unmetneed 3 2.2 1.75

Realisasi menurunnya unmetneet

2.1 1.79 1.67

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Pe

rse

nta

se

147

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel diatas, pencapaian sasaran mewujudkan masyarakat

Kabupaten Badung sadar ber KB cukup sesuai dengan rencana dalam RPJMD,

pada tahun 2013 menunjukkan hasil capaian kinerja keseluruhan memuaskan.

Tabel 3.31

Analisis Pencapaian Sasaran 15

Meningkatnya peranan perempuan

No

.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Jumlah keluarga

yang mendapat

pembinaan P2WKSS

Keluarga 100 % 100 100 100 % 100 100 100%

Berkembangnya teknologi informasi pada dewasa ini membuat angka

kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak meningkat. Peningkatan tersebut

cukup banyak di setiap tahunnya. Selain itu kekerasan cenderung dipicu oleh faktor

ekonomi, untuk itulah perlunya peningkatan peranan perempuan menuju keluarga

sehat sejahtera sehingga dapat menekan terjadinya kekerasan terhadap perempuan

maupun anak.

Dari tabel tersebut diatas diketahui, bahwa terhadap sasaran meningkatnya

peranan perempuan dengan indikator sasaran jumlah keluarga yang mendapat

pembinaan P2W –KSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat

Sejahtera) di tahun 2013 telah terealisasi sebanyak 100 KK dari target yang

ditetapkan sebesar 100 KK sehingga capaian kinerja telah tercapai 100 %. Kepala

Sasaran 15

Meningkatnya peranan perempuan

148

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Keluarga (KK) yang mendapatkan pembinan di Tahun 2013 di kelurahan

Kerobokan sebanyak 50 KK dan Kelurahan Tuban sebanyak 40 KK.

Grafik 3.41

Capaian Indikator Jumlah keluarga yang mendapat pembinaan P2WKSS

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja setiap tahun dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami perkembangan yang baik. Capaian

kinerja ini setiap tahun selalu tercapai, hal ini disebabkan karena pelaksanaan

pembinaan KK sasaran sesuai dengan target yang telah direncanakan.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.32

Pencapaian Indikator Jumlah keluarga yang mendapat pembinaan

P2WKSS Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran

Satuan

( Persentse

sasaran )

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 Jumlah keluarga yang

mendapat pembinaan

P2WKSS

KK 300 1500 20%

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 100 100 100

0

20

40

60

80

100

120

kelu

arga

149

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel 3.32, pencapaian sasaran meningkatnya peranan

perempuan dalam meningkatkan kesehatan maupun kesejahteraan keluarga,

realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir

RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positip pada jumlah keluarga

yang mendapat pembinaan P2W - KSS. Tahun 2011 - 2013 telah dibina 300

Kepala Keluarga dari 1.500 Kepala keluarga sasaran pembinaan. Capaian kinerja

ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD, Untuk mencapai target yang

ditentukan direncanakan pada tahun ke -5 akan mampu mencapai angka 100 %

(1.500 KK ). Secara rinci sebaran pembinaan kepala keluarga dari tahun 2011

sampai tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel sebaran pembinaan P2WKSS sampai tahun 2013 di Kabupaten Badung

Kecamatan

2011

2012 2013 2014 2015

Kuta Selatan - - - - -

Kuta Utara - - 50 KK - -

Kuta - 50 KK 50 KK - -

Mengwi - - - - -

Abiansemal 50 KK - - - -

Petang 50 KK 50 KK - - -

Jumlah 100 KK 100 KK 100 KK - -

Jika dilihat dari sebaran pembinaan P2WKSS pada 6 kecamatan, sampai tahun

2013 masih menyasar pada kecamatan Kuta Utara, Kuta, Abiansemal dan Petang

hal ini dikarenakan pada 4 kecamatan tersebut dimana desa yang disasar tingkat

Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera masih rendah. Namun demikian

pemerintah tetap akan melakukan pembinaan P2WKSS pada semua kecamatan di

Kabupaten Badung sampai akhir tahun 2015.

150

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.33

Analisis Pencapaian Sasaran 16

Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak.

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 Persentase

penanganan

kasus KDRT

Persen 100 % 100 % 76 100 % 100 % 100% 100 %

Pengarusutamaan gender atau disingkat PUG adalah strategi yang

dilakukan secara rasional dan sistimatis untuk mencapai dan mewujudkan

kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan manusia (rumah

tangga, masyarakat dan negara), melalui kebijakan dan program yang memperhatikan

pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke

dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan

dan program diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Pengarusutamaan

gender di seluruh bidang dan kegiatan pembangunan telah ditetapkan sebagai salah

satu prinsip pengarasutamaan dalam perencanaan jangka menengah dan tahunan.

Permasalahan utama dalam pengarasutamaan gender adalah :

1. Belum terciptanya kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk

memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu

berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial

budaya, pendidikan dan pertahanan serta keamanan nasional;

2. Kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan;

3. Adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dengan pembagian

peran, beban ganda, sub ordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap

perempuan maupun laki-laki.

Dalam pengarasutamaan gender sasaran yang ingin dicapai adalah :

Sasaran 16

Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak

151

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

1. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan,

2. meningkatnya perlindungan Perempuan dan anak ,

3. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan perempuan.

Dan untuk mencapai sasaran dan mengatasi permasalahan yang dihadapi

dalam pengarasutaan gender maka disusun suatu arah kebijakan sebagai berikut :

1. Mengembangkan konsep gender di masyarakat,

2. Mendorong para perempuan mengambil tempat baik dalam pemerintahan

maupun swasta,

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan Dunia usaha dalam

meningkatkan pemenuhan hak – hak anak dan perlindungan terhadap

perempuan, 4) Perencanaan dan pendanaan yang responsif gender.

Grafik 3.42

Apaian Indikator Persentase penanganan kasus KDRT

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Berdasarkan Tabel 3.33 diatas diketahui bahwa, capaian kinerja terhadap

target penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi pada

tahun 2013 sebesar 100 %. Kasus yang bisa tertangani di tahun 2013 sebanyak 11

kasus (korban) dari 11 kasus (korban) yang masuk pada lembaga yang menangani

kasus kekerasan dalam rumah tangga. Kasus tersebut diklasifikasikan dalam bentuk

2011 2012 2013

Target 100 100 100

Realisasi 76 76 100

0

20

40

60

80

100

120

Kas

us

152

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

kekerasan diantaranya pelecehan seksual, fisik, psikis, penculikan anak dan

penelantaran. Dimana 1 (satu) korban bisa mengalami lebih dari 1 jenis kekerasan.

Jika dibandingkan dengan tahun 2012 jumlah kasus menurun sebanyak 1

kasus/korban. Perkembangan kasus dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel jumlah korban kekerasan terhadap perempuan dan anak pada P2TP2A

Kabupaten Badung

TAHUN

2011 2012 2013

Kasus

masuk

Kasus

tertangani

Kasus masuk Kasus

tertangani

Kasus

masuk

Kasus

tertangani

6 6 12 12 11 11

Tercapainya capaian kinerja ini karena beberapa upaya dan kebijakan

Pemerintah Kabupaten Badung melalui pembentukan Lembaga P2TP2A,

koordinasi dengan RSUD, pihak kepolisian dan LSM serta pelaksanaan sosialisasi

Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang PKDRT ke seluruh wilayah

Kabupaten Badung.

Jika dilihat perkembangan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2013 terlihat adanya perkembangan yang cukup baik dimana masyarakat

mulai mengimplementasikan UU No. 23 Tahun 2004 dalam kehidupan berumah

tangga sehingga kasus kekerasan dalam rumah tangga yang biasanya dianggap aib

keluarga, masyarakat mulai berani melaporkan kasus -kasus KDRT.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

153

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.34

Pencapaian Indikator Persentase penanganan kasus KDRT Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Persentase penanganan

kasus KDRT

100 % 100 % 100 % 100 %

Berdasarkan tabel diatas, realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka

yang positip pada penanganan kasus terhadap kekerasan perempuan dan anak.

Tahun 2011 - 2013 telah ditangani 152 kasus dari 152 kasus yang ada. Capaian

kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target

yang ditentukan direncanakan pada tahun ke -5 akan mampu mencapai angka

100%.

Tabel 3.35

Analisis Pencapaian Sasaran 17

Menurunnya kesenjangan pencapaian pembangunan

antara perempuan dan laki-laki

No. Indikator

Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Angka IPG Nilai 100,98 75,25 75,27* 100,02 75,35 75,27 99,89

*Sumber Buku IPG Kabupaten Badung Tahun 2012

Sasaran 17

Menurunnya kesenjangan pencapaian pembangunan antara

perempuan dan laki-laki

154

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Indeks Pembangunan Gender (IPG) digunakan untuk mengukur/

mengetahui pencapaian dalam dimensi dan variabel yang sama dengan indeks

pembangunan manusia tetapi dengan memperhitungkan kesenjangan pencapaian

antara perempuan dan laki laki. Pembentukannya melalui 3 dimensi yaitu : Bidang

Pendidikan, Bidang Ekonomi dan Bidang Kesehatan

Grafik 3.43

Capaian Indikator Angka IPG

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Berdasarkan tabel 3.35, indikator sasaran dalam menurunnya kesenjangan

pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki menunjukkan capaian

kinerja sebesar 99,89%. Target yang telah ditetapkan sebesar 75,35 dan terealisasi

sebesar 75,27. Apabila dilihat perkembangan setiap tahunnya dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2013 capaian kinerjanya mengalami penurunan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan angka Indeks

Pembangunan Gender (IPG) antara lain

1. Pendidikan :

a. Memudahkan akses pendidikan dengan melengkapi sarana

pendidikan dan membangun sekolah secara merata pada setiap

desa / kecamatan;

b. Pelaksanaan wajib belajar 12 tahun;

2011 2012 2013

Target 74.50 75.25 75.35

Realisasi 75.23 75.27 75.27

74.00

74.20

74.40

74.60

74.80

75.00

75.20

75.40

75.60

Nila

i

155

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

c. Memperbanyak ketrampilan / kursus / pendidikan non formal;

d. Peran aktif semua pihak untuk memajukan dunia pendidikan

2. Kesehatan untuk meningkatkan usia harapan hidup :

a. Memudahkan akses pelayanan dan fasilitas kesehatan;

b. Meningkatkan Jaminan Kesehatan melalui program JKBM dan

JKBB;

c. Meningkatkan peran serta team medis dalam memberikan

penyuluhan tentang kesehatan masyarakat;

d. Penggunaan ASI eksklusif lebih ditingkatkan.

3. Ekonomi dengan peningkatan daya beli :

a. Bantuan modal dengan bunga ringan;

b. Revitalisasi pasar pasar tradisional

c. Perbaikan nilai tukar petani maupun nilai tukar nelayan agar

mereka dapat hidup layak.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.36

Pencapaian Indikator Angka Indeks Pembangunan Gender (IPG)Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Angka Indeks Pembangunan

Gender (IPG)

% 75,23 75.5 99.97

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2013 terhadap sasaran angka indeks pembangunan gender (IPG)

akhir RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positip. Capaian kinerja

ini merupakan capaian pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang

156

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

ditentukan direncanakan pada tahun ke -5 akan mampu mencapai sesuai target yang

ditetapkan.

Tabel 3.37

Analisis Pencapaian Sasaran 18 Meningkatnya ekonomi

masyarakat miskin, cacat dan penyandang sosial lainnya

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja Tahun 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Persentase PMKS

telah meningkat

derajat

kehidupannya

% 103,66 5 4,19 83,80 7 5,13 73,29

2 Persentase

Keluarga yang

meningkat status

RTS

% 91,9 10 9,19 91,9 15 18,69 124,6

Hasil pembangunan kesejahteraan sosial tercermin dari meningkatnya

perkembangan kesadaran, kesetiakawanan dan tanggung jawab sosial di masyarakat

dalam menghadapi masalah sosial pada umumnya dan masalah kesejahteraan sosial

khususnya. Perkembangan ini selanjutnya menumbuhkan iklim yang mendorong

peran aktif masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masalah-

masalah sosial. Kemiskinan dan keterbelakangan pada dasarnya merupakan salah

satu bentuk masalah yang selalu muncul dalam kehidupan masyarakat karena masih

kurang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia itu sendiri. Hal semacam ini dapat

menyebabkan munculnya permasalahan sosial, sehingga kemiskinan dan

keterbelakangan tersebut harus diupayakan pemecahan masalahnya secara

terencana, terintegrasi dan menyeluruh.

Berdasarkan pencapaian sasaran terhadap meningkatnya ekonomi

masyarakat miskin, cacat dan penyandang sosial didukung oleh dua indikator

sasaran yaitu Persentase PMKS yang Telah Meningkat derajat kehidupannya dan

Sasaran 18

Meningkatnya ekonomi masyarakat miskin, cacat dan penyandang

sosial lainnya

157

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Persentase keluarga yang meningkat status RTS nya, secara terperinci dapat

disampaikan sebagai berikut:

Terhadap indikator Persentase PMKS Yang Telah Meningkat Derajat

Kehidupannya kondisi akhir Tahun 2010 masih terdapat 13.467 PMKS yang harus

ditingkatkan derajat kehidupannya dan direncanakan dalam lima tahun kedepan

yaitu akhir tahun 2015 diharapkan PMKS yang perlu mendapat bantuan sosial

jumlahnya semakin menurun atau tuntas.

Untuk Tahun 2013 hasil pencapaian indikator persentase PMKS telah

meningkatkan derajat kehidupan sebesar 5,13% (691 PMKS) dari target yang

ditetapkan sebesar 7%(943 PMKS) dengan tingkat capaian kinerjanya sebesar

73,29 % sehingga belum mencapai target. Tidak tercapainya capaian kinerja

tersebut karena belum semua PMKS menyadari bahwa bantuan yang diberikan

harus dikelola sesuai ketentuan yang berlaku dan masih ditemukan beberapa PMKS

menyalahgunakan bantuan yang diberikan ( bantuan ternak sapi apabila mati tidak

pernah dilaporkan ).

Grafik 3.44

Analisis Pencapaian Sasaran 18

Meningkatnya ekonomi masyarakat miskin, cacat dan penyandang sosial

lainnya Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target PMKS meningkat derajat hidupnya

3 5 7

Realisasi PMKS meningkat derajat hidupnya

3.11 4.19 5.13

Target keluarga meningkat status RTS

10 10 15

Realisasi keluarga meningkat status RTS

9.19 9.19 18.69

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Pe

rse

nta

se

158

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Bila dibandingkan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2013 terlihat perkembangan yang cukup positif / baik karena terjadinya penurunan

persentase tetapi belum mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan.

Pemerintah Kabupaten Badung tetap mengupayakan dalam rangka meningkatkan

derajat kehidupan PMKS antara lain melalui bantuan dan pembinaan secara

optimal serta melakukan monitoring dalam rangka meningkatkan derajat

kehidupannya, dengan demikian bantuan yang diberikan menjadi berhasil guna dan

berdaya guna.

Untuk indikator Persentase Keluarga yang Meningkat Status RTS kondisi

akhir tahun 2010 sebanyak 1.700 keluarga yang telah meningkat status RTSnya

dan diharapkan tahun 2015 menjadi 4.326 keluarga..

Sedangkan indikator keluarga yang meningkat status RTS , untuk Tahun

2013 terealisasi sebesar 18,69%( 1126 RTS) dari target yang ditetapkan sebesar

15%(1000 RTS) sehingga capaian kinerja sudah mencapai 124,6% artinya terhadap

capaian indikator ini sudah mencapai target diatas 100%. Tercapaianya capaian

kinerja yang melebihi target, karena Pemerintah Daerah selalu mengupayakan

diantaranya pemberian bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) seperti pemberian

modal usaha, pelatihan kewirausahaan. Apabila dibandingkan capaian kinerja dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terlihat adanya peningkatan status RTS,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat dlm grafik berikut:

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.38

Pencapaian Indikator Persentase PMKS telah meningkat derajat

kehidupannya dan Persentase Keluarga yang meningkat status RTS Tahun

2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Persentase PMKS telah

meningkat derajat

kehidupannya

% 18,69 (2517org) 20 (2.693 org) 93,45

159

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

2 Persentase Keluarga yang

meningkat status RTS

% 18,69 (3126 rts) 35 (4.326) 53,4

Berdasarkan tabel diata, realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013

terhadap sasaran meningkatnya ekonomi masyarakat miskin, cacat dan penyandang

sosial lainnya akumulasi pencapaiannya baru mencapai 18.69%. Capaian kinerja ini

merupakan capaian kinerja pada tahun ke-3 RPJMD. Untuk mencapai target yang

ditentukan direncanakan pada tahun ke -5 diupayakan mencapai angka 100 % .

Sisa PMKS dan keluarga yang meningkat status RTS yang harus ditangani sebesar

81.31% sampai Tahun 2015.

Tabel 3.39

Analisis Pencapaian Sasaran 19

Meningkatnya pertumbuhan sektor UKM dan Koperasi dalam sistem

perekonomian masyarakat Badung dan sebagai penunjang

sektor ekonomi Badung.

No. Indikat

or

Sasaran

Satua

n

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisa

si

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Persentas

e koperasi

sehat dan

berkualitas

% 100 17,46 17,46 100 21.68 21,68 100

2 Peningkata

n nilai

ekspor

UKM

US $ 113,87 116.619.2

46,71

62.094.64

5,50

53,24 117.785.4

39,177

57.770.469,9

0

49

Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dapat dicapai melalui pengembangan

seluruh potensi sosial ekonomi yang dimiliki seperti industri kerajinan rakyat,

Sasaran 19

Meningkatnya pertumbuhan sektor UKM dan Koperasi dalam

sistem perekonomian masyarakat Badung dan sebagai penunjang

sektor ekonomi Badung

160

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

industri pariwisata, pertanian dalam arti luas dan ekonomi kreatif lainnya. Koperasi

dan UKM merupakan lembaga usaha bersama yang sangat strategis dapat

mempercepat meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Langkah-langkah untuk

mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan ditempuh

dengan memberdayakan koperasi dan UMKM serta didukung oleh berbagai

program pemberdayaan masyarakat dan bantuan sosial.

Sebagai wadah kegiatan bersama bagi produsen maupun konsumen,

koperasi diharapkan mampu dan berperanan dalam meningkatkan posisi tawar dan

efesiensi ekonomi rakyat, dan sekaligus turut memperbaiki kondisi persaingan

usaha pasar melalui dampak eksternalitas positif yang ditimbulkan. Sementara itu

UKM berperan dalam memperluas penyediaan lapangan kerja, memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan memeratakan

peningkatan pendapatan.

Pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Badung diarahkan untuk

peningkatan kesejahteraan rakyat yakni melalui pengembangan seluruh potensi

sosial melalui wadah koperasi yang sehat dan berkualitas. Kabupaten Badung

memiliki 517 koperasi , namun belum seluruhnya dalam kondisi sehat dan

berkualias dan waktu lima (5) tahun kedepan direncanakan 100% (332 koperasi)

dari total koperasi yang belum sehat. Dan harapan lima (5) tahun kedepan Koperasi

di Kabupaten Badung dalam keadaan sehat dan berkualitas.

Berdasarkan tabel terhadap sasaran tersebut diatas,didukung oleh dua (2)

indikator sasaran yaitu indikator persentase koperasi sehat dan berkualitas dan

indikator sasaran peningkatan nilai ekspor UKM , dan secara terinci capaian

masing-masing indikator diperoleh gambaran sebagai berikut ;

Pencapaian indikator sasaran persentase koperasi sehat dan berkualitas

capaian kinerjanya tahun 2013 terealisasi sebesar 21,68% dari target yang

ditetapkan sebesar 21,68%, berarti capaian kinerja telah tercapai sebesar 100 %).

Apabila dibandingkan dengan perkembangan capaian kinerja dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2013 terjadi perkembangan 57%. Hal ini terjadi peningkatan

karena adanya upaya untuk melaksanakan program /kegiatan yang mendukung

seperti program Peningkatan Kualitas Kelembagaan koperasi dengan kegiatan

Penilaian Kesehatan KSP/USP, Audit Interim Koperasi dan Penilaian Koperasi

161

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berprestasi, diharapkan pada akhir tahun 2015 (tahun ke 5 RPJMD) Koperasi yang

Sehat berkualitas mencapai 100% (332 koperasi)

Grafik 3.45

Capaian Indikator Persentase koperasi sehat dan berkualitas

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Sedangkan pencapaian indikator peningkatan nilai ekport di tahun 2013

dari target yang ditetapkan sebesar US$117.785.439,177 dan terealisasi sebesar

US$57.770.469,90 dan capaian kinerjanya baru 49% . Apabila dibandingkan

perkembangan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terlihat

bahwa terjadi fluktuasi (peningkatan/penurunan) yaitu pada tahun 2011 capaian

kinerjanya meningkat mencapai 113,87% atau US$ 132.796.094,64 dari target

116.619.246,71, sedangkan pada tahun 2012 capaian kinerjanya menurun dari

target US$116.619.246,71 terealisasi US$ 62.094.645,50 (53,24%),untuk tahun

2013 ditetapkan target US$117.785.439,177 teralisasi US$ 57.770.469,90 (49%)

disebabkan karena biaya pengurusan dokumen eksport cukup tinggi, waktu

penyelesaian dokumen eksport cukup lama serta cukup tingginya tarif eksport

disamping pengaruh pasar global.

2011 2012 2013

Target 17.46 17.46 21.68

Realisasi 17.46 17.46 17.46

0

5

10

15

20

25

Pe

rse

nta

se

162

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Garfik 3. 46

Capaian Indikator Peningkatan nilai ekspor UKM

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Tabel 3.40

Pencapaian Indikator Persentase koperasi sehat dan berkualitas

dan Peningkatan nilai ekspor UKM Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Persentase koperasi sehat dan

berkualitas

% 57% 100% 57

2 Peningkatan nilai ekspor UKM US $ 57.770.469,90 120.152.926,503

48

Berdasarkan tabel 3.40, diketahui bahwa hasil pencapaian indikator

kinerja persentase koperasi sehat dan berkualitas tahun 2013 dibandingkan dengan

rencana RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka 57% (positf ). diharapkan

pada tahun ke 5 RPJMD capaian kinerjanya mencapai 100%. Namun tetap

berupaya untuk mengatasi kekurangan–kekurangan dalam rangka mencapai target

yang telah ditetapkan baik melalui pembinaan manajemen terhadap pengurus

2011 2012 2013

Target 116,619,246.71 116,619,246.71 117,785,439.18

Realisasi 132,796,094.68 62,094,645.50 57,770,469.90

0.00

20,000,000.00

40,000,000.00

60,000,000.00

80,000,000.00

100,000,000.00

120,000,000.00

140,000,000.00

163

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

koperasi, penilaian koperasi dengan aspek penilaian meliputi: manajemen,

pembukuan dan neraca keuangan koperasi. sedangkan untuk indikator Peningkatan

Nilai Eksport UKM tahun 2013 dibanding dengan RPJMD pada tahun 2015

menunjukkan angka 48%, namun pemerintah tetap berupaya untuk tetap

meningkatkan nilai eksport UKM pada tahun yang akan datang melalui program

Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri dengan kegiatan : Kabupaten

Expo, Pameran dagang Hasil-hasil Kerajinan dan lain-lain.

Tabel 3.41

Analisis Pencapaian Sasaran 20

Indikator persentase koperasi yang berubah klasifikasi/strata diperoleh dari

jumlah koperasi sehat dibagi dengan jumlah koperasi yang ada. Adapun

klasifikasi/strata koperasi meliputi: Sehat, cukup sehat, kurang dan tidak sehat.

Klasifikasi koperasi didasarkan pada unsur-unsur meliputi: manajemen, pembukuan

dan neraca keuangan. sejalan dengan kebijakan makro pemerintah pusat tentang

''Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan'' sebagai isu sentral di mana koperasi dan

UKM sebagai pilarnya mendapat posisi yang sangat strategis untuk dibangun dan

dikembangkan sebagai sektor real yang andal dalam membangun perekonomian

nasional dan daerah. Sektor real ini cukup teruji dalam keadaan perekonomian

bangsa yang dililit oleh krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan sektor

ini masih tetap eksis dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan

perekonomian daerah.

No. Indikator

Sasaran

Satuan Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 Persentase

koperasi yang

berubah

klasifikasi/strata

% 103,28 15 13,8 92 % 16 20 125 %

Sasaran 20

Pertumbuhan sektor UKM dan Koperasi

164

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Di Kabupaten Badung terdapat 517 koperasi , diantaranya terdiri dari

koperasi dalam kondisi sehat 124 buah, koperasi cukup sehat 279 buah,dan

koperasi yang kurang dan tidak sehat berjumlah 114 buah. Dan dalam lima (5)

tahun kedepan pemerintah berupaya mengubah klasifikasi/strata nya mulai dari

yang kurang/tidak sehat menjadi koperasi cukup sehat sebanyak 40 buah dan

koperasi yang cukup sehat menjadi kondisi sehat 200 buah. Untuk mencapai target

tersebut dilaksanakan beberapa upaya antara lain program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan Penilaian Pemeringkatan Koperasi dengan

berbagai pembinaan dan pelatihan

Berdasarkan tabel diatas, hasil pencapaian indikator persentase koperasi

yang berubah klasifikasi/strata tahun 2013 sebesar 13,8 % dari target yang

ditetapkan sebesar 15% sehingga capaian kinerja tercapai sebesar 92%, dan pada

tahun 2013 hasil pencapaian indikator Persentase Koperasi yang Berubah

Klasifkasi/strata sebesar 20% dari target 16% , sehingga capaian kinerjanya sebesar

125%. Bila dilihat perkembangan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013

capaiannya 125% atau mengalami peningkatan.

Grafik 3.47

Capaian Indikator Persentase koperasi yang berubah klasifikasi/strata

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

2011 2012 2013

Target 14 15 16

Realisasi 14.46 13.8 20

0

5

10

15

20

25

Pe

rse

nta

se

165

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.42

Pencapaian Indikator Persentase koperasi yang berubah klasifikasi/strata

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Persentase koperasi yang

berubah klasifikasi/strata

% 48 80 60

Berdasarkan tabel 3.42, realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka yang

positip dengan perkembangan 48 % sampai dengan tahun 2013 dengan persentase

capaian kinerja 60% atau 143 koperasi, ini merupakan capaian pada tahun ke 3

RPJMD, untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan

mampu mencapai angka 80% (240 koperasi ) atau lebih .

Tabel 3.43

Analisis Pencapaian Sasaran 21

Tercapainya target produksi dan produktifitas pertanian dan perkebunan

No.

Indikator

Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Produktifitas

padi

Kw/ha 103,93% 62 63,20 101,93 % 63 64,61 102,56

2 Jumlah

produksi

padi

Ton 103,86% 124.500 124.598 100,08 % 124.700 112.704 90.38

3 Jumlah

produksi

hortikultura

Ton 83,35% 34.000 44.958 132,23 % 34.000 34.453 104,27

4 Jumlah

produksi

palawija

Ton 104,52% 12.750 11.407 89,47 % 13.000 19.407 149,28

5 Produktivitas Kg/ha 96,74% 520 583 112,11% 530 537 101,32

Sasaran 21

Tercapainya target produksi dan produktifitas pertanian dan

perkebunan

166

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

tanaman

perkebunan

6 Jumlah

produksi

tanaman

perkebunan

Ton 185% 690 757 109,71% 710 757 106,62

Saat ini perkembangan pembangunan pertanian sudah mulai adanya

pergeseran yakni dari hanya sekedar

menghasilkan produksi semata, mulai

memperhatikan sisi bisnis (agrobisnis) dan

nilai tambah yang mungkin bisa diharapkan dari

usaha tani yang masih ditekuni oleh sebagian

besar masyarakat di Kabupaten Badung. Sub

sektor pertanian tanaman pangan mempunyai peranan penting dalam pembangunan

nasional maupun regional, yakni sebagai penghasil bahan pangan pokok,

penyediaan bahan baku industri, menyediakan lapangan pekerjaan, untuk

pelestarian sumberdaya alam dan nilai-nilai sosial budaya serta lingkungan hidup.

Walaupun kecendrungan generasi muda yang mau menekuni pekerjaan sektor

pertanian sudah menurun, nampaknya tetap harus diakui bahwa pembangunan

pertanian dalam arti luas memiliki peranan yang sangat penting dan strategis antara

lain untuk menciptakan ketahanan/ketersediaan pangan, memberikan sumbangan

/kontribusi terhadap PDRB, dan sebagai penyedia lapangan kerja. Pembangunan

sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Badung, disamping

untuk memenuhi produksi dan tingkat konsumsi masyarakat, juga diharapkan

mendukung kawasan hijau, kawasan konservasi, dan kawasan resapan air yang

sangat berguna bagi kawasan di bagian hilirnya.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk meningkatkan sektor

pertanian dalam arti luas tergolong tinggi. Ini dapat dilihat dari anggaran yang

diarahkan untuk sektor pertanian sebagai sektor unggulan .

167

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel diatas, bahwa untuk sasaran tercapainya target

produksi dan produktifitas pertanian dan perkebunan didukung oleh 6 (enam)

indikator dan secara terinci masing – masing indikator dijelaskan sebagai berikut :

Indikator produktivitas padi capaian kinerjanya sudah mencapai target

dengan capaian kinerja sebesar 102,56 % dari target yang ditetapkan sebesar 63

Kw/Ha dan terealisasi sebesar 64,61kw/Ha. Tercapainya capaian indikator ini

karena pemerintah kabupaten badung secara intensif menerapkan prinsip-prinsip

pertanian yang komprehensif pada program dan kegiatan yang digunkan untuk

mencapai capaian indikator ini. dibandingkan dengan capaian kinerja dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2013 terdapat trend peningkatan produktivitas yang

cukup significan.

Grafik 3.48

Capaian Indikator Produktifitas padi

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Indikator jumlah produksi padi, tahun 2013 ditargetkan sebesar 124.700 ton dan

terealisasi sebesar 112.704 dan capaian kinerja baru mencapai 90,38 %, sehingga

capaian kinejarnya belum tercapai, karena adanya perbaikan jaringan irigasi usaha

tani yang menyebabkan pengaturan ulang penanaman padi sehingga indeks

pertanaman menurun cukup signifikan sekalipun ada peningkatan produktifitas

padi. Kedepan akan diupayakan lebih matang lagi dalam perencnaaan bidang

2011 2012 2013

Target 60.5 62 63

Realisasi 62.88 63.2 64.61

58

59

60

61

62

63

64

65

kw/h

a

168

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

irigasi. Dilihat perkembanga capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2013 nampak terjadinya penurunan di tahun 2013.

Grafik 3.49

Capaian Indikator Jumlah produksi padi

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Indikator jumlah produksi hortikultura , tahun 2013 mentargetkan sebesar

34.000 ton dan telah terealisasi sebesar 34.453 ton , sehingga capaian kinerjanya

sebesar 104.27 atau melebihi dari target yang ditetapkan. Tercapainya capaian

kinerja ini karena Perubahan dari kondisi cuaca secara global memberi dampak

yang menguntungkan bagi produksi hortikultura pada tahun 2013.Apabila dilihat

perkembangan capaian kinerja setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2013 terlihat bahwa masih cukup fluktuatif, akan tetapi masih berada pada

kisaran capaian target indikator yang diharapkan.

2011 2012 2013

Target 120,800 124,500 124,700

Realisasi 125,465 124,598 112,704

105,000

110,000

115,000

120,000

125,000

130,000

Ton

169

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.50

Capaian Indikator Jumlah produksi hortikultura

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Indikator jumlah produksi palawija, tahun 2013 ditargetkan sebesar 13.000 ton dan

terealisasi sebesar 19.407, sehingga capaian kinerjanya sudah mencapai 149,28%.

Tercapainya capaian kinerja ini karena terjadi perubahan pola tanam yang

memfokuskan pada palawija adanya perbaikan saluran irigasi menyebabkan

petani memilih jenis tananman yang sedikit memanfaatkan air. Apabila dilihat

perbandingan capaian kinerja pertahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013

terlihat cukup fluktuatif dengan tren meningkat.

Grafik 3.51

Capaian Indikator Jumlah produksi palawija

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 33,000 34,000 34,000

Realisasi 27,505 44,958 34,453

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

50,000 To

n

2011 2012 2013

Target 12,500 12,750 13,000

Realisasi 13,065 11,407 19,407

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

Ton

170

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Untuk indikator produktivitas tanaman perkebunan, tahun 2013 menargetkan

sebesar 530 kg/ha dan terealisasi sebesar 537 kg/ha, sehingga capaian kinerjanya

telah mencapai 101,32. Tercapainya capaian kinerja ini karena peran pemerintah

dalam meningkatkan produktifitas dengan metode dan program yang berimbang

dan memadai sehingga target indikator dapat dicapai. Apabila dibandingkan dengan

capaian kinerja setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terlihat

bahwa produktivitas masih fluktuaktif namun tren cenderung meningkat.

Grafik 3.52

Capaian Indikator Produktivitas tanaman perkebunan

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Sedangkan untuk indikator jumlah produksi tanaman perkebunan tahun

2013 mentargetkan sebesar 710 ton dan terealisasi sebesar 757 ton, sehingga

capaian kinerjanya sudah mencapai 108,62 %. Tercapainya capaian kinerja ini

karena sebagian besar luas tanaman perkebunan dapat berproduksi dengan baik

sehingga target produksi tanaman perkebunan dapat tercapai. Apabila dibandingkan

capaian kinerja setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terlihat

bahwa tren produksi masih cukup fluktuaktif.

2011 2012 2013

Target 430 520 530

Realisasi 416 583 537

0

100

200

300

400

500

600

700

Kg/

Ha

171

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.53

Capaian Indikator Jumlah produksi tanaman perkebunan Tahun 2011 – 2013

di Kabupaten Badung

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.44

Pencapaian Sasaran 21Tercapainya target produksi dan produktifitas

pertanian dan perkebunanTahun 2013 dibandingkan

Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6 1 Produktifitas padi Kw/Ha 64,32 64 100,5

2 Jumlah produksi padi Ton 112.704 124.950 90,19

3 Jumlah produksi

hortikultura

Ton 34.453 36.000 95,70

4 Jumlah produksi palawija Ton 19.407 13.500 143,75

5 Produktivitas tanaman

perkebunan

Kg/ha/th 537 550 97,63

6 Jumlah produksi tanaman

perkebunan

Ton 757 730 106,62

Pencapaian sasaran tercapainya target produksi dan produktifitas

pertanian dan perkebunan secara umum menunjukkan perkembangan yang sangat

2011 2012 2013

Target 465 690 710

Realisasi 850 757 757

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Ton

172

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

baik, jika dibandingkan dengan pencapaian pada tahun ke lima RPJMD optimis

akan tercapai.

Tabel 3.45

Analisis Pencapaian Sasaran 22 Tercapainya target pemasaran

No. Indikator

Sasaran

Satua

n

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Targe

t

Realisasi Targe

t

Realisa

si

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Volume eksport

komoditi

perkebunan

Ton 100 20 18 90 % 30 50 166,7

Kabupaten Badung selain dikenal sebagai daerah wisata dengan

keunikan ragam budayanya, saat ini mulai dikenal dengan produksi kopi arabikanya

yang mempunyai kekhasan tersendiri yang berbeda dengan kopi yag lainnya

Berdasarkan tabel 3.45 diatas , indikator sasaran volume eksport

komoditi perkebunan tahun 2013 terealisasi sebesar 50 ton dari target yang

ditetapkan sebesar 30 ton dan capaian kinerja mencapai 166,7%. Apabila

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 terealisasi sebesar 18 ton dari

target yang ditetapkan sebesar 20 ton. Volume eksport komoditi perkebunan tahun

2013 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 dari 18 ton menjadi 50 ton. Jenis

komoditi untuk eksport adalah Kopi Arabika karena memiliki rasa yang khas

dengan pusat produksi diwilayah Kecamatan Petang Kabupaten Badung.

Agroekosistem diwilayah kopi arabika tersebut memberikan karateristik spesifik

terhadap citarasa dan aroma khas kopi arabika Petang yang tidak sama pada

kopi arabika didaerah lainnya. Terjadinya peningkatan eksport ini juga

disebabkan karena peningkatan promosi di dalam daerah Festival Budaya

Pertanian Badung utara. Adapun negara tujuan eksport Kopi Arabika tersebut

adalah Jepang dan Korea selatan.

Sasaran 22

Tercapainya target pemasaran

173

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Untuk lebih jelasnya perkembangan volume eksport setiap

tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 secara terinci dapat dilihat

pada grafik sebagai berikut :

Grafik 3.54

Capaian Indikator Volume eksport komoditi perkebunan

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.46

Pencapaian Indikator Volume eksport komoditi perkebunan Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator

Sasaran

Satuan Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Volume eksport

komoditi perkebunan

Ton 76 40 190

Berdasarkan tabel tersebut diatas, volume eksport komoditi perkebunan di

Kabupaten Badung di tahun ke tiga RPJMD telah mencapai target, akan tetapi

peningkatan volume eksport komoditi perkebunan harus terus didukung dan juga

diperlukan adanya pengembangan komoditi eksport lainnya seperti asparagus

yang sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Badung. Hasil penelitian

2011 2012 2013

Target 8 20 30

Realisasi 8 18 50

0

10

20

30

40

50

60

Ton

174

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

menunjukkan bahwa asparagus yang diproduksi di Petang memiliki aroma dan rasa

yang di sukai konsumen. hal tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Badung

masih memiliki beberapa komoditi yang memungkinkan untuk mengembangkan

volume eksport.

Tabel 3.47

Analisis Pencapaian Sasaran 23

Peningkatan populasi ternak dan produksi daging dalam pemenuhan

kebutuhan protein hewani

No. Indikator

Sasaran

Satua

n

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Populasi

ternak

Ekor 100,41% 1.720.789 1.357.001 79.00 % 1.788.789 1.366.005 76,36

2 Produksi

daging

Ton 87,46 % 20.834,9 15.864,30 76,14 % 21.704,90 15.894,04 73,23

3 Tingkat

konsumsi

daging

Kg/kapit

a/th

86,36 52,48 39,71 75,67 % 54,38 41,48 76,28

Perkembangan peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi dan

produksi melalui diversifikasi dan intensifikasi untuk pemenuhan terhadap

kebutuhan protein hewani, Pemerintah Kabupaten Badung akan terus

mengembangkan usaha peternakan dan perikanan tradisional kearah komersial

melalui pembinaan teknis dan permodalan sehingga pendapatan petani/nelayan dan

pembudidaya ikan dapat ditingkatkan.

Berdasarkan tabel diatas, dari 3 (tiga) indikator sasaran pada tahun 2013

belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan, serta mengalami trend

penurunan untuk capaian target kinerjanya. prosentase capaian kinerja sasaran

pada tahun 2013 mencapai angka 75,29% , ini berarti masih menunjukkan angka

kategori baik.

Capaian kinerja indikator populasi ternak di Kabupaten Badung tahun

2013 mencapai 76,36 % atau sebesar 1.366.005 ekor, dibandingkan dengan

Sasaran 23

Peningkatan populasi ternak dan produksi daging dalam pemenuhan

kebutuhan protein hewani

175

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

populasi ternak tahun 2012 terjadi peningkatan populasi ternak sebesar 0,66 % .

Peningkatan populasi ternak pada tahun 2013 ini disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya adanya kenaikan populasi babi, kambing dan unggas. Namun demikian

ada beberapa populasi ternak pada tahun 2013 yang turun dari tahun 2012. Berikut

gambaran sebaran populasi ternak di Kabupaten Badung tahun 2013 sesuai tabel

dibawah.

Grafik 3.55

Capaian Indikator Populasi ternak

Tahun 2011-2013 di Kabupaten Badung

Tabel Populasi ternak per Kecamatan di Kabupaten Badung Tahun 2013

NO KECAMATAN

POPULASI TERNAK (EKOR) tahun 2013

SAPI KUDA KERBAU BABI KAMBING/

DOMBA UNGGAS

ANEKA TERNAK

JUMLAH

1 KUTA SELATAN 12.318 - - 4.971 17 94.054 7.505 118.865

2 KUTA 500 - - 107 15 13.454 2.693 16.769

3 KUTA UTARA 1.685 14 - 5.040 115 39.427 2.722 49.003

4 MENGWI 5.582 - 2 29.485 96 543.383 17.533 596.081

5 ABIANSEMAL 6.135 - - 32.095 77 289.845 13.105 341.257

6 PETANG 11.908 - - 13.073 400 214.958 3.691 244.030

JUMLAH 2013 38.128 14 2 84.771 720 1.195.121 47.249 1.366.005

JUMLAH 2012 49.051 34 5 83.142 627 1,175,075 49,067 1.357.001

2011 2012 2013

Target 1,654,789 1,720,789 1,788,789

Realisasi 1,661,692 1,357,001 1,366,005

-

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1,600,000

1,800,000

2,000,000

JUM

LAH

TER

NA

K

176

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Dari tabel di atas, dapat digambarkan bahwa Kecamatan Mengwi

memberikan kontribusi paling besar terhadap jumlah populasi ternak di Kabupaten

Badung sebesar 43,64%. Sedangkan Kabupatern yang memberikan kontribusi

terkecil terhadap jumlah populasi ternak di Kabupaten Badung adalah Kecamatan

Kuta sebesar 1,24%. Sebaran populasi ternak di Kabupaten Badung tahun 2013

berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada gambar pie dibawah ini:

Fluktuasi populasi ternak di Kabupaten Badung dikarenakan oleh adanya

jumlah kelahiran, kematian, pemotongan, pemasukan dan pengeluaran ternak

disamping karena pengaruh ekonomi yang mempengaruhi harga jual ternak, harga

sarana produksi dan pasar serta minat dan kemampuan peternak dalam

mengembangkan / mempertahankan usaha peternakannya.

Namun demikian pemerintah tetap berupaya memberikan sosialisasi dan

pembinaan terhadap kelompok- kelompok peternak untuk melakukan substitusi

pakan (pakan pengganti) dari pakan pabrikan guna menyikapi mahalnya harga

pakan.

Pencapaian kinerja dari indikator produksi daging di Kabupaten Badung

tahun 2013 mencapai 73,23 % atau 15.894,04 ton, bila dibandingkan dengan

KUTA

1.23%PETANG

17.86% KUTA UTARA

3.59%

ABIANSEMAL

24.98%MENGWI

43.64%

KUTA SELATAN

8.70%

177

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

produksi daging tahun 2012 terjadi peningkatan produksi daging sebesar 0,19 %

atau 29,64 ton di tahun 2013. Secara rinci produksi daging per kecamatan di

Kabupaten Badung Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut:

Grafik 3.56

Capaian Indikator Produksi daging

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Tabel.3.48

Produksi Daging per Kecamatan di Kabupatern Badung Tahun 2013

NO

KECAMATAN

D A G I N G (TON)

SAPI KERBAU BABI KAMBING/

DOMBA Ayam Buras

A. Ras Petelur

Ayam Ras Pedaging

Itik JUMLAH

1 KUTA SELATAN 13,15 0 1.640,61 9,29 84,35 1,10 115,50 0,84 1.864,84

2 KUTA 4,31 0 522,12 5,03 15,54 0 0 0 547,00

3 KUTA UTARA 6,35 0 301,57 44,23 36,34 0 39,60 1,08 429,17

4 MENGWI 0 0 734,11 0 205,97 29,43 1.815,66 20,05 2.805,22

5 ABIANSEMAL 1.896,50 0 5.502,47 0,71 107,68 11,00 841,55 27,01 8.386,92

6 PETANG 0,68 0 727,81 1,20 56,98 0 1.027,50 1,72 1.860,89

JUMLAH 2013 1.920,99 0 9.428,69 60,46 506,86 41,53 3.884,81 50,70 15.894,04

JUMLAH 2012 1.876,10 0 9.507,90 152,20 531,90 38,30 3.712,50 45,50 15.864,40

2011 2012 2013

Target 20,004.90 20,834.90 21,704.90

Realisasi 17,498.80 15,834.30 15,894.04

-

5,000.00

10,000.00

15,000.00

20,000.00

25,000.00

Axi

s Ti

tle

178

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Dari tabel 3.48 diatas, terdapat trend peningkatan dan penurunan pada

produksi daging di tahun 2013. Trend peningkatan terjadi pada produksi daging

sapi, ayam ras petelur dan pedaging, sedangkan trend penurunan terjadi pada

produksi daging babi, kambing dan ayam buras.Terjadinya penurunan produksi

daging disebabkan oleh beberapa faktor antara lain terjadinya penurunan jumlah

pemotongan baik pemotongan babi, kambing maupun ayam pada tahun 2013 yang

disebabkan oleh faktor pasar (permintaan pasar). Tabel diatas dapat

menggambarkan bahwa Kecamatan Abiansemal memberikan kontribusi terbesar

terhadap produksi daging di Kabupaten Badung sedangkan kecamatan Kuta Utara

memberikan kontribusi terkecil terhadap produksi daging di Kabupaten Badung.

Berikut komposisi produksi daging per kecamatan di Kabupaten Badung :

Diagram produksi Daging Per Kecamatan

di Kabupaten Badung Tahun 2013

Melihat permasalahan tersebut diatas pemerintah berupaya melalui

sosialisasi dan pembinaan kepada kelompok-kelompok peternak tentang

pakan/ransum yang murah sebagai alternatif mengantisipasi harga pakan sentrat

yang semakin mahal, kebijakan pembatasan masuknya babi luar / ras ke Kabupaten

Badung.

KUTA SELATAN

11.73%

KUTA

3.44%

ABIANSEMAL

52.77%

PETANG

11.71%

MENGWI

17.65%

KUTA UTARA

2.70%

179

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Sedangkan capaian kinerja tingkat konsumsi daging tahun 2013 sebesar

41,48 kg/kapita/tahun atau sebesar 76,28% dari target yang telah ditetapkan sebesar

54,38 % kg/kapita/tahun. Apabila dibandingkan dengan tingkat konsumsi daging

pada tahun 2012 sebesar 39,71 kg/kapita/tahun. Ini berarti tingkat konsumsi daging

tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 4,46% atau 1,71 kg/kapita/tahun.

Belum tercapainya target tingkat konsumsi daging pada tahun 2013 dipengaruhi

adanya penurunan populasi ternak dan penurunan produksi daging pada tahun

bersangkutan juga karena dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Namun demikian

Tingkat konsumsi daging di Kabupaten Badung pada tahun 2013 sudah memenuhi

standar gizi nasional, dimana kebutuhan akan protein hewani 18 gram perkapita per

hari, yang terbagi 12 gram protein berasal dari ikan dan 6 gram protein berasal dari

ternak yang setara dengan daging 10,3 kg/kapita/tahun, telur 6,5 kg/kapita/tahun

dan susu 7,2 kg/kapita/tahun ( sumber : standar Gizi Nasional Widya Karya Pangan

dan Gizi IV, 1998 ).

Grafik 3.57

Capaian Indikator Tingkat konsumsi daging

Tahun 2011 - 2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 50.66 52.48 54.38

Realisasi 43.75 39.71 41.48

0

10

20

30

40

50

60

Kg/

Kap

ita/

Tah

un

180

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.49

Analisis Pencapaian sasaran 24

Peningkatan produksi perikanan dalam pemenuhan kebutuhan akan protein yang

bersumber dari ikan

No. Indikator

Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Produksi

perikanan

Ton 103,08 50.323,8 48.564,0 96,50 % 59.929,4

0

49.099,32 81,93

2 Tingkat

konsumsi ikan

Kg/kapita/t

on

99,70 31,50 31,10 98,73 % 32,00 32,20 100,62

Kabupaten Badung

mempunyai garis

pantai sekitar 82

Km sehingga

mempunyai potensi

seperti sumber

daya perikanan, budidaya rumput laut, terumbu karang dengan biota lautnya. Laut

dengan kawasan pesisir bukan hanya menjadi obyek pembangunan akan tetapi

harus ditumbuhkan sebagai subyek pembangunan.

Pencapaian indikator kinerja pada sasaran peningkatan produksi perikanan

dalam pemenuhan kebutuhan akan protein yang bersumber dari ikan belum

mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Produksi perikanan pada tahun 2013

mencapai 49.099,32 ton atau 81,93% dari target yang telah ditetapkan sebesar

59.929,4 ton . Jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 48.564,0 terjadi

peningkatan produksi sebesar 1,10 % dari target yang telah ditetapkan. Secara rinci

produksi perikanan per kecamatan di Kabupaten Badung Tahun 2013 dapat dilihat

pada tabel berikut :

Sasaran 24

Peningkatan produksi perikanan dalam pemenuhan kebutuhan akan

protein yang bersumber dari ikan

181

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.58

Capaian Kinerja Produksi perikanan

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Tabel 3.50

Produksi Perikanan Per Kecamatan di Kabupaten Badung Tahun 2013

NO KECAMATAN

Kegiatan

Perikanan Laut (ton) Perikanan Darat (ton)

JUMLAH Penangkapan Budidaya

Perairan umum

Tambak Kolam air

tenang saluran irigasi

sawah (inmindi dan non inmindi)

1 KUTA SELATAN 1.839,05 43.986,20 16,70 0,00 2,83 0,00 0,00 45.844,78

2 KUTA 2.840,11 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.840,11

3 KUTA UTARA 25,06 0,00 0,00 0,00 13,10 0,00 0,00 38,16

4 MENGWI 44,18 0,00 0,00 0,00 39,18 0,00 0,00 83,36

5 ABIANSEMAL 0,00 0,00 0,00 0,00 279,05 1,60 1,50 282,15

6 PETANG 0,00 0,00 0,00 0,00 4,34 0,30 6,12 10,76

JUMLAH 2013 4.748,40 43.986,20 16,70 0,00 338,50 1,90 7,62 49.099,30

JUMLAH 2012 4.570,75 43.593,47 61,44 0,00 329,14 0,85 7,90 48.563,55

Produksi perikanan di Kabupaten Badung berasal dari produksi perikanan tangkap

dan produksi perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap terdiri dari produksi

penangkapan ikan di laut sebesar 4.748,40 ton dan produksi penangkapan ikan di

2011 2012 2013

Target 37,239.40 50,323.80 59,929.32

Realisasi 38,386.00 48,564.00 49,099.32

-

10,000.00

20,000.00

30,000.00

40,000.00

50,000.00

60,000.00

70,000.00

Ton

182

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

perairan umum sebesar 16,70 ton. Sedangkan Produksi perikanan budidaya terdiri

dari produksi budidaya laut (rumput laut) 43.986,20 ton dan produksi budidaya air

tawar (tambak, kolam air tenang, saluran irigasi dan sawah) sebesar 364,72 ton.

Peningkatan produksi perikanan tangkap mencapai 2,87% dari 4.632,2 ton pada

tahun 2012 menjadi 4.765,10 ton pada tahun 2013. Peningkatan produksi perikanan

budidaya mencapai 0,92% dari 43.931,36 ton pada tahun 2012 menjadi 44.334,22

ton pada tahun 2013.

Secara keseluruhan produksi perikanan mengalami peningkatan terutama

ditunjang oleh peningkatan produksi penangkapan di laut dan budidaya rumput laut

yang ada di kecamatan Kuta Selatan. Sementara itu produksi perikanan air tawar

yang mengalami penurunan adalah produksi perikanan di perairan umum dan di

sawah. Penurunan produksi perikanan air tawar disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu harga pakan yang masih tinggi dan belum adanya pakan alternative untuk

jenis ikan tertentu seperti ikan gurami, karper dan nila, ketersediaan dan kualitas

benih masih terbatas dan belum memadai sehingga menghambat peningkatan

produksi perikanan, dan kemampuan teknis petugas, nelayan, pembudidaya dan

pengolah ikan di bidang penguasaan dan penerapan teknologi serta dalam

mengakses teknologi di bidang perikanan dan kelautan belum memadai, kecepatan

pertumbuhan rumput laut cenderung mengalami penurunan yang dapat

mengancam peningkatan produksi budidaya rumput laut. Beberapa Solusi yang

ditawarkan Mencari alternative pakan lain yang harganya terjangkau petani khusus

untuk pengembangan ikan gurami, karper dan nila, meningkatkan produksi benih

ikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas melalui regenerasi induk dan rehab

kolam-kolam pembenihan di balai benih ikan serta tetap berupaya mendorong

peningkatan produksi di panti-panti benih. Secara kontinyu melaksanakan bintek,

pelatihan, magang, demplot dan sekolah lapang bagi nelayan, pembudidaya dan

pengolah ikan. Untuk permasalahan rumput laut, perlu merencanakan peremajaan

bibit unggul rumput laut guna mempertahankan tingkat produktivitas yang tinggi

disamping itu pengadaan sarana penangkapan berupa armada tangkap mesin dan

alat tangkap baik melalui APBD I, APBD II maupun APBN.

Dari tabel produksi perikanan di atas kecamatan yang menunjukan

kontribusi terbesar terhadap jumlah produksi perikanan di Kabupaten Badung

183

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tahun 2013 adalah Kecamatan Kuta Selatan sebesar 94,69%. Tingginya produksi

perikanan di Kecamatan Kuta Selatan karena tingginya produksi budidaya rumput

laut yang memberikan kontribusi terbesar terhadap tingkat produksi perikanan di

Kabupaten Badung yaitu sebesar 43.593,47 ton. Sedangkan kecamatan yang

memberikan kontribusi terkecil terhadap jumlah produksi perikanan di Kabupaten

Badung adalah kecamatan Petang sebesar 0.01%.

Grafik 3.59

Capaian Indikator Tingkat Konsumsi Ikan Kabupaten Badung

Tahun 2011 - 2013

Sedangkan terhadap capaian kinerja dari indikator sasaran tingkat

konsumsi ikan Kabupaten Badung pada tahun 2013 mencapai 32,20 kg/kapita/th

atau 100,62% dari target tahun 2013. Artinya setiap orang menkonsumsi 32,20 kg

ikan per tahun. Jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan pada tahun 2012

sebesar 31,10 kg/kapita/tahun, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Badung

mengalami peningkatan sebesar 3,53% atau 1,10 kg/kapita/tahun, peningkatan

tingkat konsumsi ikan dapat menjadi sebuah indikasi peningkatan kesadaran

masyarakat Kabupaten Badung akan pentingnya mengkonsumsi makanan bernilai

gizi tinggi seperti ikan. Tingkat konsumsi ikan di Provinsi Bali tahun 2013 sebesar

29,70 kg/kapita/tahun artinya tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Badung lebih

tinggi 2,5 kg/kapita/tahun dengan tingkat konsumsi ikan Provinsi Bali. Namun

2011 2012 2013

Target 31 31.5 32

Realisasi 30.91 31.1 32.2

30

30.5

31

31.5

32

32.5

Kg/

Kap

ita/

Ton

184

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

demikian capaian ini juga tercatat masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-

rata konsumsi ikan per kapita nasional tahun 2013 sebesar 35,62 kg per kapita per

tahun (sumber: www.beritasatu.com/ekonomi/159401-2013-kinerja-kkp-lampau-

target.html). Berikut gambar komposisi tingkat konsumsi ikan Kabupaten Badung

terhadap tingkat konsumsi ikan provinsi dan nasional dibawah ini:

Grafik 3.60

komposisi tingkat konsumsi ikan Kabupaten Badung terhadap tingkat

konsumsi ikan provinsi dan nasional

Guna meningkatkan tingkat konsumsi ikan, diupayakan fokus terhadap

program-program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

sehingga produksi perikanan tangkap maupun budidaya dapat terserap di pasar

domestik. Hal ini juga dapat menumbuhkembangkan sentra-sentra pengolahan ikan,

mengembangkan jaringan usaha mikro, kecil dan menengah. Ketersediaan pasokan

ikan secara kontinu dapat mendukung peningkatan konsumsi ikan. Disamping itu

perlu digalakannya promosi produk dan gerakan makan ikan di Kabupaten Badung.

GEMARIKAN merupakan program unggulan yang bersifat multisektoral dan

berpijak kepada kekuatan sinergi antara pelaku pasar dengan pemerintah. Promosi

GEMARIKAN bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar gemar

mengkonsumsi ikan, agar tercipta generasi kedepan yang lebih berkualitas.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

32.20

29.70

35.62

26.00

27.00

28.00

29.00

30.00

31.00

32.00

33.00

34.00

35.00

36.00

37.00

Kabupaten Badung Provinsi Bali Nasional

185

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel. 3.51

Pencapaian Indikator Produksi Ikan dan Tingkat Konsumsi Ikan Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Produksi perikanan Ton 136.049,15 283.577 47,97

2 Tingkat konsumsi ikan Kg/kapita/ton 32,20 33,00 97,57

Tabel di atas menunjukan bahwa pencapaian kinerja produksi perikanan di

Kabupaten Badung pada tahun ke 3 (tiga) RPJMD baru mencapai 47,97%. Kinerja

ini belum mencapai target RPJMD tahun ke 3 (tiga) sebesar 50,01%. Sedangkan

pencapaian tingkat konsumsi ikan Kabupaten Badung pada tahun ke 3 (tiga)

RPJMD sebesar 97,57% dari target yang ditetapkan sebesar 33 kg/kapita/ton.

Pencapaian target tingkat konsumsi ikan pada tahun 2013 yang hampir 100%

perlunya disikapi dengan merevisi target kinerja di tahun yang akan datang dengan

maksud sebagai upaya peningkatan kinerja.

Tabel 3.52

Analisis Pencapaian sasaran 25

Peningkatan produksi pengolahan dan pemasaran komoditi perikanan

No. Indikator

Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Produksi pengolahan

hasil perikanan

Ton 95,21 % 3.780 3.781,44 100,04 4.140 4.138,40 99,96

2 Produksi pemasaran

komoditi perikanan

Ton 94,90 % 8.333 8.333 100 % 8.500 8.501 100,01

Sasaran 25

Peningkatan produksi pengolahan dan pemasaran komoditi

perikanan

186

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Sasaran diatas dimaksudkan sebagai upaya peningkatan nilai tambah

produk- produk hasil perikanan serta untuk meningkatkan dan memper luas peluang

pasar produk-produk perikanan. Terdapat 2 (dua) indikator yang digunakan sebagai

pencapaian keberhasilan sasaran diatas, yaitu produksi pengolahan hasil perikanan

dan produksi pemasaran komoditi perikanan dan secara rinci capaian masing –

masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pencapaian kinerja produksi pengolahan hasil perikanan tahun 2013

sebesar 99,96%. Jumlah produksi pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Badung

tahun 2013 mencapai 4.138,40 ton. Terdapat 8 kelompok pengolah hasil perikanan

yang memberikan kontribusi terhadap produksi pengolahan di Kabupaten Badung.

Pada tahun 2013 produksi pengolahan terbanyak didapat dari usaha ikan bakar yang

terdapat di Kedonganan dan Jimbaran dengan jenis komoditi sebagai berikut:

udang, cumi, jangki, sniper, kakap.

Jika dibandingkan dengan produksi pengolahan pada tahun 2012, produksi

pengolahan hasil perikanan mengalami peningkatan sebesar 9,44% yaitu dari

3.781,44 ton pada tahun 2012 menjadi 4.138,40 ton pada tahun 2013.

Grafik 3.61

Capaian Indikator Produksi pengolahan hasil perikanan

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

1 2 3

Series1 3,420.00 3,780.00 4,140.00

Series2 3,256.18 3,781.44 4,138.40

-

500.00

1,000.00

1,500.00

2,000.00

2,500.00

3,000.00

3,500.00

4,000.00

4,500.00

Axi

s Ti

tle

187

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan pada umumnya

tergantung terhadap ketersediaan bahan baku yang ada yaitu produksi perikanan

disamping itu perlunya teknologi penanganan produksi hasil perikanan melalui

pengadaan sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan, perlunya

industrialisasi pengolahan hasil perikanan untuk menangani hasil tangkap dalam

jumlah besar pada musim puncak, serta sosialisasi terhadap kelompok-kelompok

pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Badung. Untuk tahun 2013, jenis-jenis

produk olahan hasil-hasil perikanan yang ada di Kabupaten Badung antara lain

pindang, abon, bakso ikan, pepes ikan, krupuk rumput laut, rempeyek rumput laut,

dodol rumput laut, cendol rumput laut dan olahan ikan bakar

Pencapaian kinerja produksi pemasaran komoditi perikanan tahun 2013

sebesar 100,01%. Jika dibandingkan dengan tahun 2012, produksi pemasaran

komoditi perikanan mengalami peningkatan sebesar 2,02% atau 168 ton yaitu dari

8.333 ton dari tahun 2012 menjadi 8.501 ton pada tahun 2013. Produksi pemasaran

komoditi perikanan merupakan salah satu kinerja yang mendukung program

minapolitan yang sedang digarap oleh Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Badung. Kawasan minapolitan mempunyai fungsi utama ekonomi yang

terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan,

pelayanan jasa dan kegiatan pendukung lainnya. Perlu adanya strategi pemasaran

terhadap komoditi perikanan di Kabupaten Badung guna meningkatkan

produksinya. Salah satunya dengan melaksanakan program-program dan kegiatan-

kegiatan yang mendukung peningkatan produksi komoditi perikanan. Komoditi

perikanan yang menonjol pada tahun 2013 di Kabupaten Badung adalah ikan

Cakalang, Layang dan Tuna (perikanan laut) serta Nila, Karper dan Lele (perikanan

darat) dimana sentra pemasaran ikan terbesar ada di kelurahan Kedonganan

Kecamatan Kuta.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

188

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel. 3.53

Pencapaian Indikator Produksi pengolahan hasil perikanan

dan Produksi pemasaran komoditi perikanan Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Produksi pengolahan hasil

perikanan

Ton 11.175,33 20.700 53,98

2 Produksi pemasaran komoditi

perikanan

Ton 24.587,33 42.516 57,83

Tabel di atas menunjukan bahwa pencapaian kinerja produksi pengolahan hasil

perikanan di Kabupaten Badung pada tahun ke 3 (tiga) RPJMD baru mencapai

53,98%. Sedangkan pencapaian produksi pemasaran komoditi perikanan Kabupaten

Badung pada tahun ke 3 (tiga) RPJMD sebesar 57,83% dari target yang ditetapkan

di akhir RPJMD sebesar 42.516 ton.

Tabel 3.54

Analisis Pencapaian Sasaran 26

Meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat

No. Indikator Sasaran Satuan Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013 Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Prosentase kejadian gangguan ketentraman dan ketertiban yang tertangani

% 31,57 40 45,37 113,43 50 52,44 104,88

2 Persentase pelanggaran penyakit masyarakat yang tertangani

%

100 100 100 100 100 100 100

Sasaran 26

Meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat

189

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Pada prinsipnya penegakan Perda dan Perbup merupakan upaya yang

dilakukan untuk menjamin dan memastikan Perda dan Peraturan Kepala Daerah

dilaksanakan sebagaimana seharusnya.

Analisis pencapaian sasaran meningkatnya ketentraman dan ketertiban

masyarakat didukung oleh 2 (dua) indikator yaitu indikator persentase kejadian

gangguan ketentraman dan ketertiban yang tertangani dan indikator jumlah kasus

pelanggaran penyakit masyarakat secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator sasaran persentase kejadian gangguan ketentraman dan ketertiban

yang tertangani dengan target kinerja sebesar 50 %. Target kinerja sasaran

diukur dari jumlah pelanggaran Perda dan Perbup yang diselesaikan terhadap

jumlah pelanggaran Perda dan Perbup yang dilaporkan dan dipantau. Jumlah

pelanggaran Perda dan Perbup yang dilaporkan dan dipantau di Tahun 2013

sebanyak 2.475 pelanggaran dan jumlah pelanggaran Perda dan Perbup yang

diselesaikan sebanyak 1.298 pelanggaran.

Untuk menghitung prosentase kejadian gangguan ketentraman dan

ketertiban yang tertangani digunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah pelanggaran Perda dan Perbup yang diselesaikan

----------------------------------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah pelanggaran Perda dan Perbup yang dilaporkan

dan dipantau

1.298

= ------------ x 100 %

2.475

= 52,44 %.

Pada Tahun 2013, target kinerja ditetapkan sebesar 50 % dengan realisasi

capaian indikator sasaran sebesar 52,44 %, berarti capaian kinerja sebesar

104,88 % atau bermakna memuaskan. Dan untuk capaian indikator sasaran pada

Tahun 2012, target kinerja ditetapkan sebesar 40 % dengan realisasi capaian

indikator sasaran sebesar 45,37 %, berarti capaian kinerja sebesar 113,43 % atau

memuaskan.

Hasil capaian persentase kejadian gangguan ketentraman dan ketertiban

yang tertangani di Kabupaten Badung tahun 2011 sampai 2013 menunjukkan tren

190

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

pencapaian yang meningkat sesuai target yang ditetapkan dalam RPJMD. Secara

rinci capaian persentase kejadian gangguan ketentraman dan ketertiban yang

tertangani seperti tabel berikut :

Grafik 3.62

Prosentase Kejadian Gangguan Ketentraman dan Ketertiban yang

Tertangani di Kabupaten Badung Tahun 2011 s/d 2013

Terhadap indikator sasaran prosentase pelangggaran penyakit masyarakat

yang tertangani. Segala tindakan/prilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan

norma yang berlaku dalam masyarakat dan dianggap sebagai bentuk – bentuk

penyimpangan antara lain: minuman keras, penyalahgunaan narkotika,

perkelahian antar pelajar, PSK, gepeng dan lain-lain.

Tahun 2013 target kinerja ditetapkan sebesar 100 % dengan realisasi

capaian kinerja sebesar 100 % atau memuaskan. Berdasarkan hal tersebut,

menghitung prosentase pelangggaran penyakit masyarakat yang tertangani

digunakan rumus sebagai berikut :

2011 2012 2013

Target RPJMD 30 40 50

Capaian 31.57 45.37 52.44

0

10

20

30

40

50

60

%

191

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Jumlah pelangggaran penyakit masyarakat yang diselesaikan

-------------------------------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah pelanggaran pelangggaran penyakit masyarakat

800

= ------------ x 100 %

800

= 100 %.

Tahun 2013 dengan target kinerja ditetapkan sebesar 100 % dengan realisasi

capaian indikator sasaran sebesar 100 %, berarti capaian kinerja sebesar 100%

atau memuaskan.

Hasil capaian persentase pelanggaran penyakit masyarakat yang

tertangani di Kabupaten Badung tahun 2011 sampai 2013 menunjukkan

pencapaian sesuai target yang ditetapkan dalam RPJMD. Secara rinci capaian

persentase kejadian gangguan ketentraman dan ketertiban yang tertangani seperti

tabel berikut :

Grafik 3.63

Prosentase Kejadian Gangguan Ketentraman dan Ketertiban yang

Tertangani di Kabupaten Badung Tahun 2011 s/d 2013

2011 2012 2013

Target RPJMD 100 100 100

Capaian 100 100 100

0

20

40

60

80

100

120

%

192

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Dengan adanya peningkatan target kinerja serta capaian kinerja dari

Tahun 2012 dibandingkan dengan Tahun 2013, ada peningkatan kinerja dalam

bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kinerja dengan cara melakukan penindakan terhadap semua

pelanggaran ketentraman dan ketertiban umum dan peraturan daerah,

menindaklanjuti semua laporan, pengaduan dan perintah khusus dari pimpinan

untuk melakukan penindakan terhadap masyarakat yang melanggar ketentraman

dan ketertiban umum dan PERDA dan PERBUB.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD sebagai berikut :

Tabel. 3.55

Pencapaian Indikator Prosentase kejadian gangguan ketentraman dan

ketertiban yang tertangani dan Prosentase pelanggaran penyakit

masyarakat yang tertangani Tahun 2013 dibandingkan

Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1

Prosentase kejadian

gangguan ketentraman dan

ketertiban yang tertangani

%

52,44

100

52,40

2 Prosentase pelanggaran

penyakit masyarakat yang

tertangani

% 100 100 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sasaran meningkatnya

ketentraman dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Badung sampai Tahun 2013

mencapai sasaran 52,44 % dan target 2015 sebesar 100 %. Capaian di Tahun

193

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

2013 sudah pada jalur yang sesuai dengan capaian untuk Tahun 2015.

Tabel 3.56

Analisis Pencapaian Sasaran 27

Terwujudnya opini positif terhadap pemerintah daerah

No. Indikator Sasaran

Satuan

Capaian Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target Realisasi Target

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Rasio berita

positif

dengan

berita negatif

ADV

(negatif/positif)

7 :1 1.646 150 Berita

negatif, 1.496

Berita positif

10:1 2.0

64

100 Berita

negatif,

1.964

Berita

positif

19:1

Dalam rangka mencapai citra positif Pemerintah Kabupaten Badung salah

satunya dengan melibatkan peran serta masyarakat sesuai dengan prinsip

keterbukaan yang mengharuskan penyelenggara negara membuka diri terhadap hak

masyarakat untuk memperoleh informasi secara terbuka.

Upaya membuka komunikasi dan dialogis yang transparan dan akuntabel

yang didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan menjalin komunikasi dengan

masyarakat secara intensif akan mendorong masing-masing pihak untuk membuka

dan mengurangi hambatan dalam meningkatkan partisipasi. Dan hal ini dapat

dilihat dengan terwujudnya opini positif terhadap pemerintah daerah.

Grafik 3.64

Capaian Indikator Rasio berita positif dengan berita negative Tahun 2011 –

2013 di Kbaupaten Badung

2011 2012 2013

Target 1196 1646 2064

Realisasi Berita Negatif 152 150 100

Realisasi Berita Positif 1044 1096 1964

0

500

1000

1500

2000

2500

AD

V P

osi

tif

dan

Ne

gati

f

Sasaran 27

Terwujudnya opini positif terhadap pemerintah daerah

194

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel diatas, capaian kinerja tahun 2013 terhadap rasio berita

posif dan negatif dalam arti berita yang perlu ditindak lanjuti bahwa rasio berita

positif yang termuat di media massa terhadap pemerintahan daerah Kabupaten

Badung sebesar 2.064 ADV dan dari berita tersebut terdapat berita yang perlu

ditindaklanjuti sebanyak 100 dan sisanya sebanyak 1.964 merupakan berita positif.

Dengan hasil tersebut pengelolaan dan pelaksanaan program pemerintah Kabupaten

Badung dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Bila dibandingkan dengan ADV setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013 selalu mencapai target. Adanya peningkatan target jumlah ADV

per tahunnya merupakan suatu gambaran akan tercapainya pencitraan positif

terhadap pemerintah daerah. Hal ini dapat tercapai dengan adanya dukungan dan

peran serta masyarakat dalam mensukseskan program dan kebijakan yang

dilaksanakan, sesuai dengan 5 prinsip dasar pembangunan di Kabupaten Badung,

pemberitaan yang positif tersebut dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dalam

menjalankan roda pemerintahan menuju pemerintahan yang baik dan bersih (good

governance and clean government).

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel. 3.57

Pencapaian Indikator Rasio berita positif dengan berita negatif Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi s/d. Tahun 2013

Rencana sesuai dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Rasio berita positif

dengan berita negatif

ADV

(negatif/positif)

2.064 100 Berita

negatif, 1.964

Berita positif

19:1

195

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.58

Analisis Pencapaian Sasaran 28

Meningkatkan kualitas lembaga ekonomi pedesaan

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Persentase LPD yang

sehat

% 104,51 85 85.24 100,28 90 93,44 103,82 %

Dalam upaya meningkatkan

ekonomi kerakyatan di Kabupaten

Badung yaitu dengan mengembangkan

keberadaan Lembaga Perkreditan

Daerah (LPD) yang merupakan salah

satu pilar pembangunan ekonomi

kerakyatan yang ada. Dimana

keberadaan Lembaga Perkreditan Desa

(LPD) adalah merupakan salah satu aset atau pelaba yang dimiliki oleh Desa Adat

yang ada di Kabupeten Badung. LPD juga memiliki peranan yang sangat strategis

untuk peningkatan perekonomian. secara konseptual pembentukan LPD dengan

tujuan memberdayakan masyarakat desa adat sebagai penyangga dalam

pelestarian adat dan budaya yang menjadi pokok dalam mempertahankan Bali

yang berbasis budaya dan juga sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan

dan melestarikan Desa Adat dalam menghadapi berbagai hambatan, tantangan,

ancaman dan gangguan yang memungkinkan melemahnya sendi – sendi

kehidupan bermasyarakat yang dijiwai oleh Agama Hindu yang merupakan

warisan yang patut dilestarikan. Melihat hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten

Badung terus berupaya secara maksimal, mendorong dan memberikan perhatian

Sasaran 28

Meningkatkan kualitas lembaga ekonomi pedesaan

196

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

khusus terhadap perkembangan yang terjadi, khususnya yang berkaitan dengan

keberadaan lembaga tradisional dengan berbagai terobosan yang mengarah pada

pemberdayaan guna mempertahankan eksistensi. Kabupaten Badung memiliki

122 LPD, saat ini LPD dalam kondisi sehat sebanyak 104 LPD dan 18 LPD

masih berada dibawah sehat. Tahun 2015 semua LPD di Kabupaten badung

diharapkan sudah sehat.

Grafik 3.65

Capaian Indikator Persentase LPD yang sehat

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Berdasarkan tabel 3.63 , indikator sasaran persentase LPD yang sehat tahun

2013 telah terealisasi sebesar 93,44 % dari target yang ditetapkan sebesar 90 %

atau sebanyak 110 LPD capaian kinerja sudah 100 % bahkan melebihi dari

target yang ditetapkan. Dibandingkan perkembangan capaian kinerja dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi penurunan di tahun 2012 sebesar 0,82 %

atau 1 LPD. Penurunan ini disebabkan karena adanya kredit bermasalah yang

belum terselesaikan, namun telah diupayakan melakukan pembinaan agar

melakukan penyelamatan terhadap kredit bermasalah tersebut secara

2011 2012 2013

Target 80 85 90

Realisasi 83.61 85.24 93.44

70

75

80

85

90

95

Pe

rse

nta

sa

197

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

berkesinambungan. Capaian kinerja tahun 2013 sudah mulai ada peningkatan

karena penanganan kredit bermasalah menjadi prioritas pembinaan.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai

berikut :

Tabel. 3.59

Pencapaian Indikator Persentase LPD yang sehat Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6 1 Persentase LPD yang sehat % 85.24 % (104 LPD) 100 % (

122 LPD)

85,24

Berdasarkan tabel 3.59, sasaran meningkatnya kualitas lembaga ekonomi

pedesaan di Kabupaten Badung realisasi akumulasi sampai tahun 2013 telah

mencapai 93,44 % atau perkembangan jumlah LPD yang sehat sudah mencapai

114 LPD. Capaian kinerja ini merupakan capaian kinerja di tahun ke-3 RPJMD,

dan diupayakan di tahun 2015 dapat mencapai target .

Tabel 3.60

Analisis Pencapaian Sasaran 29

Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efisien berorientasi pada

kepentingan publik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan

No. Indikator

Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Rasio belanja

langsung dengan

belanja tidak

% 100 % 82,50 82,50 100 % 95,24 86,53 90,85

Sasaran 29

mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang efisien berorientasi

pada kepentingan publik yang sesuai dengan peraturan perundang-

undangan

198

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

langsung

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan

pengawasan keuangan daerah. Tata kelola pemerintahan daerah yang baik dapat

didukung oleh beberapa hal, salah satunya adalah dengan melaksanakan

pengelolaan keuangan daerah yang efisien dengan berorientasi kepada kepentingan

publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku.

Transparansi keuangan publik merupakan salah satu tuntutan dari beberapa

tuntutan reformasi. Karena dengan adanya tranparansi diharapkan dapat

meminimalkan berbagai penyimpangan. Untuk mengetahui sejauh mana program

dan kegiatan yang dilaksanakan sudah berorientasi pada kepentingan publik dari

segi pengelolaan keuangan dapat digunakan rasio belanja langsung dengan belanja

tidak langsung. Rasio ini menunjukkan sejauh mana pengelolaan keuangan daerah

sudah berorientasi pada kepentingan publik dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

Rasio belanja langsung = Total belanja langsung x 100%

dengan belanja tidak langsung Total belanja tidak langsung

Grafik 3.66

Capaian Indikator Rasio belanja langsung dengan belanja tidak langsung

Tahun 2011-2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 48.27 82.5 95.24

Realisasi 48.27 82.5 86.53

0

20

40

60

80

100

120

Pe

rse

nta

se

199

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan rasio diatas, sasaran mewujudkan pengelolaam keuangan

daerah yang efisien berorientasi pada kepentigan publik yang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan di dukung oleh satu indikator yaitu indikator Rasio

belanja langsung dengan belanja tidak langsung dan dengan hasil capaian kinerja

tahun 2013 sebesar 95,24% dengan taget kinerja 86,53 %. Tahun 2013 total belanja

langsung sebesar Rp. 1.404.638.975.874,00,- dan total belanja tidak langsung

sebesar Rp. 1.623.136.935.493,06. Bila Dibandingkan capaian kinerja setiap

tahunnya terjadi penurunan di tahun 2013.

Tahun 2011 capaian kinerja 100 % dengan target kinerja 48,27 %. Total

belanja langsung sebesar Rp. 590.117.171.117, belanja tidak langsung sebesar Rp.

1.222.571.507.395,71. Tahun 2012 total belanja langsung sebesar Rp.

1.207.764.793.282 , belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.463.878.021.674,06

mengalami kenaikan sebesar 34,23%. Pada tahun 2013 realisasi kinerja sebesar

86,53 % dari target yang ditetapkan sebesar 95,24 % dengan capaian kinerja 90,82

%. Capaian kinerja tidak mencapai 100% disebabkan karena pada tahun 2013

adanya penambahan belanja tidak langsung yang bersumber dari dana penyesuaian

dan otonomi khusus berupa tunjangan profesi guru sebesar Rp. 44.933.190.114,00

serta adanya pengurangan belanja langsung sebesar Rp. 61.927.008.721,00

disebabkan secara teknis kegiatan pembangunan RSUD tidak memungkinkan untuk

dikerjakan selama satu tahun anggaran maka diusulkan dilaksanakan secara multi

years. Hal inilah yang mengakibatkan capaian kinerja tidak terpenuhi.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai tahun 2013 dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

200

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel. 3.61

Pencapaian Indikator Rasio belanja langsung dengan belanja tidak langsung

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun

2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Rasio belanja langsung dengan

belanja tidak langsung

% 86,53 95,28 90,82 %

Berdasarkan tabel 3.61 dapat dilihat bahwa pengelolaan keuangan daerah

sudah menujukkan peningkatan terhadap kepentingan publik yang ditunjukkan

dengan semakin meningkatnya nilai rasio dari indikator sasaran yang digunakan.

Tabel.3.62

Analisis Pencapaian Sasaran 30

Meningkatnya implementasi akuntabilitas kinerja SKPD

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 Nilai hasil evaluasi

AKIP Pemda

Nilai 76,16 50 55,31 110,62 60 65,92 109.86

Setiap instansi jajaran Pemerintah daerah wajib membuat laporan

keuangan dan kinerja. Laporan keuangan secara umum mencakup laporan

keuangan dan aset yang melahirkan opini ( disclaimer/WDP/WTP ) sedangkan

penilaian terhadap pelaporan kinerja instansi pemerintah meliputi seluruh aspek

pencapaian sasaran, tujuan dan target yang tercantum dalam RPJMD, hasil

evaluasinya melahirkan nilai ( D, C, CC, B dan A ).

Sasaran 30

Meningkatnya implementasi akuntabilitas kinerja SKPD

201

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Keberhasilan meraih Penghargaan LAKIP dengan nilai B membuat

kabupaten Badung menjadi satu - satunya Kabupaten di Bali yang mampu

menyandingkan penghargaan bergengsi dalam hal tata kelola Pemerintahan yakni

WTP dengan LAKIP.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di buat

dalam rangka perwujudan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang

dipercayakan kepada setiap (pimpinan ) instansi Pemerintah .

SAKIP bagi instansi Pemerintah dapat diibaratkan seperti halnya

RAPOR bagi siswa yang mampu menggambarkan tingkat kemampuan seorang

siswa dalam menyerap pelajaran serta menilai prestasi belajarnya untuk

menentukan apakah layak untuk naik kelas atau tidak naik kelas.

Grafik 3.67

Capaian Indikator Nilai hasil evaluasi AKIP Pemda Tahun 2011 – 2013

di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 45 50 60

Realisasi 34.27 55.31 65.92

0

10

20

30

40

50

60

70

Nila

i

202

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran diatas, diperoleh gambaran

bahwa target indikator sasaran yang telah ditetapkan tahun 2013 mendapat nilai 60,

ralisasi 65,92 sehingga menghasilkan capaian kinerja 109.86 % atau memuaskan.

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2012 memperoleh nilai sebesar 55,31 dan

capaian kinerja mencapai 34,27 %. Dilihat perkembangan dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013, capaian kinerja terhadap sasaran tersebut naik 61,0 % pada

tahun 2012 dan mengalami peningkatan 19,18% di tahun 2013. Tercapainya

capaian kinerja ini karena Pemerintah Daerah terus mengadakan perbaikan dan

penyesuaian berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Tim Evaluasi dari

Kementrian PAN dan RB serta komitmen dari seluruh jajaran untuk bersama-sama

meningkatan akuntabilitas kinerja serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel. 3.63

Pencapaian Indikator Nilai hasil evaluasi AKIP Pemda Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Nilai hasil evaluasi AKIP

Pemda

% 65,92 70 65,92

Berdasarkan tabel diatas, nilai hasil evaluasi AKIP Pemerintah Kabupaten

Badung pada saat ini dalam Interpretasi BAIK sehingga dengan kinerja aparatur

yang semakin baik diharapkan memperolah nilai A.

203

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.64

Analisis Pencapaian Sasaran 31

Peningkatan pengawasan yang lebih menyeluruh dan terpadu

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Opini BPK Nilai 100 % WDP WTP 100 % WDP WTP 125 %

2 Jumlah penyelesaian

pengawasan

Obrik 100 % 132 132 100 % 132 132 100 %

Tata kelola pemerintahan yang baik dalam era globalisasi ini merupakan

tuntutan dan keharusan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan

memberikan pelayanan yang prima merupakan perwujudan dan kewajiban aparatur

pemerintah sebagai abdi masyarakat. Penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan tidak hanya didasarkan pada peran pemerintah saja, tetapi juga

melibatkan masyarakat dan swasta. Sebagai wujud dari tata kelola pemerintahan

yang baik, bersih dan berwibawa ditandai dengan menurunnya kasus

penyalahgunaan wewenang dan KKN, tidak adanya pengaduan atas kinerja

pemerintahan serta meningkatnya kemampuan keuangan daerah.

Berdasarkan tabel di atas pencapaian sasaran peningkatan pengawasan

yang lebih menyeluruh dan terpadu didukung oleh dua indikator sasaran yaitu

indikator opini BPK dan indikator jumlah penyelesaian pengawasan dan secara

rinci akan dijelaskan sebagai berikut :

Terhadap indikator Opini BPK, Tahun 2013 menargetkan WDP dan telah

terealisasi mencapai WTP Murni melebihi target yang ditetapkan dan capaian

Sasaran 31

Peningkatan pengawasan yang lebih menyeluruh dan terpadu

204

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

kinerja telah mencapai lebih dari 100 %. Apabila dibandingkan capaian kinerja

tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 telah mengalami peningkatan. Tahun 2012

menghasilkan capaian kinerja yang sangat memuaskan yakni telah mencapai target

WTP dengan Paragraf Penjelasan. Tercapainya indikator sasaran karena adanya

Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan PPRC Inspektorat, Percepatan

Pembrantasan Korupsi, Pemeriksan dengan Tujuan Khusus dan Pemeriksaan

Penerima Bantuan Penguatan Modal, dan secara rinci trend keberhasilan terlihat

seperti grafik berikut .

Grafik 3.68

Capaian Indikator Opini BPK

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Indikator jumlah penyelesaian pengawasan pada tahun 2013 mentargetkan

sebesar 132 obrik dan terealisasi sebesar 132 obrik sehingga capaian kinerja

mencapai 100 %, tercapainya capaian kinerja ini karena ditunjang oleh adanya

SOP, kode etik dan standar audit APIP. Apabila dibandingkan capaian kinerja

setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mencapai target yang

ditetapkan.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

2011 2012 2013

Target 132 132 132

Realisasi 132 132 132

0

20

40

60

80

100

120

140

Nila

i

205

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel. 3.65

Pencapaian Indikator Opini BPK dan Jumlah penyelesaian pengawasan

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Opini BPK Opini WTP WDP 125 %

2 Jumlah penyelesaian

pengawasan

Obrik 257 358 71 %

Berdasarkan tabel diatas, sasaran terhadap peningkatan pengawasan yang

lebih menyeluruh dan terpadu saat telah mencapai target melebihi target yang

ditetapkan yakni dari target wajar dengan pengecualian telan terealisasi menjadi

Wajar tanpa pengecualian. Karena adanya dukungan kinerja aparatur yang semakin

baik.

Tabel 3.66

Analisis Pencapaian Sasaran 32

Meningkatkan sistem pengendalian intern

No. Indikator

Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah SKPD

yang

menerapkan

aspek lingkungan

pengendalian

dari unsur-unsur

SPIP

SKPD 100% 1 1 100% 1 1 100 %

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang disingkat dengan SPIP

adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh

terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan. Sistem pengendalian

intern pemerintah sesuai dengan PP No. 60 tahun 2008 dan Peraturan Bupati No. 28

tahun 2010 tentang SPIP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, sudah

Sasaran 32

Meningkatkan sistem pengendalian intern

206

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

dibentuk Satgas SPIP yang tugasnya melakukan sosialisasi percepatan pelaksanaan

SPIP dan setiap SKPD diwajibkan melaksanakan SPIP, sampai saat ini belum

berjalan optimal. Untuk percepatan pelaksanaan SPIP, Kabupaten Badung bersama

5 (lima) Kabupaten/Kota se Indonesia, telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat

melalui BPKP sebagai pilot projek Implementasi SPIP yang dimulai bulan juli

2012.

Tahun 2012 baru satu SKPD yang melaksanakan SPIP yaitu Dinas

Kesehatan Kabupaten Badung dan untuk tahun 2013 diikuti oleh Inspektorat

Kabupaten Badung. Tahun berikutnya diharapkan SPIP dapat diterapkan pada

SKPD lainnya.

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel. 3.67

Pencapaian Indikator Jumlah SKPD yang menerapkan aspek lingkungan

pengendalian dari unsur-unsur SPIP Tahun 2013

dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 Jumlah SKPD yang

menerapkan aspek

lingkungan pengendalian

dari unsur-unsur SPIP

SKPD 2 36 5 %

Berdasarkan tabel di atas, sasaran meningkatkan sistem pengendalian

intern telah menunjukkan kinerja yang cukup baik. Hal ini terlihat pada pencapaian

indikattor sasaran telah mencapai target yang ditetapkan. Indikator sasaran ini

merupakan program baru dan dicanangkan oleh Pemerintah Pusat dimulai bulan

juli tahun 2012. Diupayakan tahun ke-5 dalam RPJMD 36 SKPD telah

melaksanakan SPIP.

207

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.69

Capaian Indikator Jumlah SKPD yang menerapkan aspek lingkungan

pengendalian dari unsur-unsur SPIP Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten

Badung

Tabel.3.68

Analisis Pencapaian Sasaran 33

Peningkatan akuntabilitas kinerja dan pengawasan akuntabilitas instansi

Pemerintah Kabupaten Badung

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisas

i

1 Prosentase SKPD

yang menerapkan

SAKIP dengan baik

% 69,99 38,46 38.46% 100% 57,69 57,69 100 %

Sistem Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah merupakan

rangkaian sistematik dari berbagai komponen, alat dan prosedur yang dirancang

untuk mencapai tujuan manajemen kinerja, yaitu perencanaan penetapan kinerja

2011 2012 2013

Target 0 1 1

Realisasi 0 1 1

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

SKP

D

Sasaran 33

Peningkatan akuntabilitas kinerja dan pengawasan akuntabilitas

instansi Pemerintah Kabupaten Badung

208

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan

pelaporan kinerja pada instansi pemerintah.

Dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi

pemerintah. SAKIP mempunyai dua peranan yaitu sebagai media

pertanggungjawaban kinerja dan sebagai alat pengendalian manajemen.

Pemahaman atas kedua sudut pandang dalam pendekatan SAKIP tersebut akan

dapat memberikan arah agar SAKIP tidak sekedar menjadi formalitas. Penerapan

SAKIP di Pemerintah Kabupaten Badung sudah merupakan komitmen bersama

untuk mendukung terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, terwujudnya

pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Berdasarkan tabel 3.68, capaian kinerja tahun 2013 indikator Persentase

SKPD yang menerapkan SAKIP dengan baik mencapai 100 % dari target yang

telah ditetapkan sebesar 57,69 % dan terealisasi 57,69 %. Dibandingkan dengan

tahun 2012 menargetkan sebesar.38,46 % dan terealisasi sebesar 38,48, sehingga

capaian kinerja mencapai 100 %. Bila dilihat perkembangan dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2013 ada peningkatan realisasi.

Grafik 3.70

Capaian Indikator Prosentase SKPD yang menerapkan SAKIP dengan baik

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel. 3.69

2011 2012 2013

Target 19.23 38.46 57.69

Realisasi 13.46 38.48 57.69

0

10

20

30

40

50

60

70

Pe

rse

nta

se

209

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Pencapaian Indikator Prosentase SKPD yang menerapkan SAKIP dengan

baik Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Prosentase SKPD yang

menerapkan SAKIP dengan baik

% 57,69 % 100 % 57,69 %

Berdasarkan tabel 3.69, sasaran peningkatan akuntabilitas kinerja dan

pengawasan akuntabilitas instansi pemerintah sudah menunjukkan kinerja yang

memuaskan . Hal ini terlihat pada pencapaian indikattor sasaran yang sudah

mencapai target yang ditetapkan. Diupayakan tahun ke-5 dalam RPJMD semua

SKPD telah menerapkan SAKIP dengan baik.

Tabel 3.70

Analisis Pencapaian Sasaran 34

Meningkatkan pendapatan asli Daerah

No. Indikator Sasaran

Satuan

Capaian

Kinerja Tahun 2011

Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Peningkatan pendapatan asli daerah

Rp 140,57 %

1.068.867.054.00

0

1.868.996.893.912,7

1

174,85 %

1.141.550.014.

000

2.279.053.294.585,6

7

199,65 %

Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD, Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah adalah sebesar Rp.936.887.975.370,00 dengan target awal yang ditetapkan

di tahun 2011 sebesar Rp.1.000.811.848.500,00 yang mengalami peningkatan

sebesar 6,82 % dari kondisi kinerja awal periode RPJMD. Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten badung di tahun 2011 telah mampu melampaui target yang ditetapkan

Sasaran 34

Meningkatkan pendapatan asli Daerah

210

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

dalam RPJMD dengan realisasi sebesar Rp.1.406.835.182.181,01 atau dengan

capaian kinerja sebesar 140,57%.

Grafik 3.71

Capaian Indikator Peningkatan pendapatan asli daerah Tahun 2011 – 2013 di

Kabupaten Badung

Kondisi yang diinginkan dalam 5 (lima) tahun kedepan terhadap

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dalam RPJMD adalah sebesar

Rp.1.390.620.740.000,00 yaitu mengalami peningkatan sebesar 38,95% dari

kondisi kinerja awal.

Seiring dengan peningkatan kebutuhan pendanaan pembangunan daerah

yang terus meningkat, pemerintah daerah merencanakan peningkatan pendapatan,

baik yang bisa diupayakan oleh daerah sendiri (PAD), yang bersumber dari pusat

(dana perimbangan), serta pendapatan lain-lain yang sah termasuk bagi hasil

dengan provinsi. Kebijakan yang dilakukan dalam pengelolaan pendapatan daerah

adalah :

a. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari pajak,

retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, tetap dipertahankan dan

ditingkatkan dengan melakukan optimalisasi PAD.

2011 2012 2013

Target 1,000,811,849, 1,068,867,054, 1,141,550,014,

Realisasi 1,406,835,182, 1,868,996,893, 2,279,053,294,

-

500,000,000,000.00

1,000,000,000,000.00

1,500,000,000,000.00

2,000,000,000,000.00

2,500,000,000,000.00

Ru

pia

h

211

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

b. Pengelolaan PAD diarahkan dengan melakukan intensifikasi dan

ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah yang akan menjadi faktor yang

penting dalam mendorong peningkatan PAD lima tahun mendatang.

c. Peningkatan pengelolaan/manajemen keuangan daerah yang mengarah

pada azas efisiensi dan efektivitas.

d. Mendayagunakan aset-aset daerah yang potensial menjadi sumber

pendapatan daerah.

e. Membangun fasilitas sarana dan prasarana yang secara langsung dapat

mendukung upaya peningkatan pendapatan daerah.

f. Khusus untuk pendapatan lain-lain yang sah, bagi hasil dari Pemerintah

Provinsi berperan penting sebagai salah satu sumber pendapatan daerah

dalam mendukung pendanaan berbagai program dan kegiatan. Bagi hasil

dari Pemerintah Provinsi ini antara lain Pajak Kendaraan Bermotor/Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB/BBNKB), Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan lain-lain. Pendapatan dari bagi hasil

dengan Pemerintah Provinsi ini sangat terkait dengan aktivitas ekonomi

daerah. Untuk itu Pemerintah Daerah dapat berperan dalam memberikan

insentif dan dorongan aktivitas perekonomian daerah.

Berdasarkan tabel 3.70, pencapaian sasaran peningkatan pendapatan asli

daerah tahun 2013 ditargetkan sebesar Rp.1.141.550.014.000 dan terealisasi sebesar

Rp.2.279.053.294.585,67 sehingga capaian kinerja telah mencapai 199,65 %.

Tercapainya capaian kinerja ini karena dilakukan beberapa inovasi sebagai berikut :

1. Dilakukan kerjasama dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali

tentang Penerimaan Pembayaran Pajak Daerah dan Pemindahbukuan

penerimaan pajak daerah ke Kas Daerah Pemerintah Kabupaten

Badung;

2. Diterapkannya sistem informasi dan pelaporan e-SPTPD (electronic

Surat Pemberitahuan Pajak Daerah) guna meningkatkan efisiensi dan

efektifitas Pelaporan pajak daerah, yang dapat diakses melalui :

http://www.sptpd.dispenda.badungkab.go.id/login.php;

212

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

3. Penggunaan alat dan sistem aplikasi barcode dalam pemungutan Pajak

Air Tanah untuk meningkatkan akurasi pendataan pengambilan Air

Tanah;

4. Dilakukannya pemutakhiran data wajib pajak baru untuk mengetahui

potensi pajak daerah;

5. Dilakukannya kajian teknis penyelenggaraan Pajak Online terhadap

sistem data transaksi wajib pajak.

Dibandingkan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013

dapat disampaikan bahwa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan realisasi

Peningkatan PAD, Tahun 2011 sebesar Rp.1.406.835.182.181,01 menjadi

Rp.1.868.996.893.912,71 tahun 2012 dan Rp.2.279.053.294.585,67 tahun 2013,

capaian kinerja pada tahun 2013 ini telah mencapai 199,65 % lebih tinggi dari

capaian kinerja tahun 2012 sebesar 174,85 % . Pendapatan Asli Daerah yang terdiri

dari :

1. Pajak Daerah dari target sebesar Rp. 1.828.670.033.670,00 dapat

direalisasikan sebesar Rp. 2.010.554.251.067,23 atau 109,95 %.

2. Retribusi Daerah dari target sebesar Rp. 73.110.899.131,56 dapat

direalisasikan sebesar Rp. 90.414.470.742,09 atau sebesar 123,67 %.

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dari target

sebesar Rp. 71.350.280.431,00 dapat direalisasikan sebesar Rp.

71.350.739.922,03 atau 100,01 %

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah dari target sebesar Rp.

56.029.925.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp.

106.733.832.854,32 atau 190,49 %.

Tercapainya capaian kinerja tersebut karena Pemerintah Kabupaten terus

berupaya untuk meningkatkan Pendapatan Daerah Kabupaten Badung melalui

langkah-langkah sebegai berikut :

1. Mengintensifkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sumber yang telah

ada dan menggali potensi yang masih memungkinkan untuk

dikembangkan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan

yang ada.

213

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

2. Menerapkan sistem informasi yang valid dan andal dalam menentukan

potensi pajak atau wajib pajak.

3. Mengoptimalkan dana perimbangan untuk pendanaan pembangunan

daerah.

4. Menerapkan mekanisme pembayaran pajak secara transparan, mudah

dan cepat.

5. Memberikan pendidikan dan pelatihan pemeriksaan laporan keuangan

wajib pajak sesuai standar yang ada serta pelatihan teknologi

komputerisasi/sistem informasi manajemen pajak daerah.

6. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat melalui media cetak dan

elektronik untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan untuk

membayar pajak daerah.

7. Serta memberikan penghargaan kepada wajib pajak daerah terbaik

yang telah mematuhi ketentuan peraturan.

Perbandingan Pendapatan Daerah terhadap PAD beberapa

Kabupaten/Kota antara lain Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Surabaya,

Kabupaten Bogor terhadap Pendapatan Daerah dan PAD Kabupaten Badung dapat

dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.71

Perbandingan Pendapatan Daerah terhadap PAD beberapa Kabupaten/Kota

Pendapatan

DaerahPAD

Pendapatan

DaerahPAD

Pendapatan

DaerahPAD

Kab.Kutai Kartanegara 5,626,909 175,810 6,120,410 273,181 2,840,082 95,728

Kota Surabaya 3,759,034 1,886,514 4,634,300 2,279,610 2,534,350 1,305,046

Kabupaten Bogor 3,463,620 696,986 3,954,090 1,048,230 1,999,428 552,116

Kabupaten Badung 1,851,283 1,406,835 2,620,850 1,868,996 895,007 614,312

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

KABUPATEN/KOTA

Sumber data : www.djpk.depkeu.go.id, Tahun 2011 s.d. 2013 semester I (dalam

ribuan)

Dari data 3.71, PAD Kabupaten Badung dari tahun 2011-2013 semester

I selalu berada dibawah PAD Kota Surabaya yang memiliki Pendapatan Daerah

214

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

bersumber dari sektor pajak dan retribusi daerah yang berada dibawah di bawah

Kutai Kartanegara yang memiliki Pendapatan tertinggi di Indonesia dengan sumber

PAD berasal dana perimbangan yaitu dana bagi hasil bukan pajak .

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel. 3.72

Pencapaian Indikator Prosentase SKPD yang menerapkan SAKIP dengan

baik Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Peningkatan

pendapatan asli daerah

Rp 2.279.053.294.585,67 1.302.079.345.000 175,03

Berdasarkan data 3.72, secara akumulasi pencapaian sasaran

peningkatan pendapatan asli daerah sampai dengan tahun 2013 dibandingkan

dengan target RPJMD tahun 2015 telah menunjukkan nilai yang memuaskan

dengan capaian kinerja diatas 100 %.

Tabel 3.73

Analisis Pencapaian Sasaran 35

Meningkatnya kondisi kemantapan jalan dan jembatan

No.

Indikator

Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Prosentase jalan

dan jembatan

dalam kondisi

mantap

% 100,05 92,9 98,95 106,51 99,16 99,717 100,56

Sasaran 35

Meningkatnya kondisi kemantapan jalan dan jembatan

215

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Sebagai salah satu prasarana transportasi dalam peningkatan perekonomian

masyarakat, kedudukan dan peranan jaringan jalan pada hakikatnya menyangkut

hajat hidup orang banyak serta mengendalikan struktur pengembangan wilayah

pada tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional, terutama yang menyangkut

perwujudan perkembangan antar daerah yang seimbang dan pemerataan hasil-hasil

pembangunan, serta peningkatan pertahanan dan keamanan negara, dalam rangka

mewujudkan rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan

jangka menengah menuju masyarakat Kabupaten Badung yang “Shanti dan

Jagaditha” .

Kondisi jalan dan jembatan di tahun 2010 sebesar 92,62 % mantap dan

yang tidak mantap sebesar 7,38 % (dari 565,981 km) . Dan rencana lima tahun

RPJM dimantapkan menjadi 99,90 % dari panjang jalan Kabupaten Badung

sepanjang 628,744 km.

Jalan mantap didefinisikan sebagai prosentase panjang jalan berkondisi

baik dan sedang terhadap total panjang jalan pada setiap status Jalan dalam suatu

wilayah kewenangan penanganan jalan, sedangkan jalan tidak mantap didefinisikan

adalah prosentase panjang jalan berkondisi rusak terhadap total panjang jalan pada

setiap status Jalan dalam suatu wilayah kewenangan penanganan jalan. Kondisi

Jalan di evaluasi pada tiap akhir tahun, setelah mendapatkan penanganan melalui

Program Peningkatan Jalan dan Jembatan maupun Program Pemeliharaan Rutin

Jalan dan Jembatan.

Grafik 3.72

Capaian Kinerja Prosentase jalan dan jembatan dalam kondisi mantap

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 92.62 92.9 99.16

Realisasi 92.67 98.95 99.717

88

90

92

94

96

98

100

102

Pe

rse

nta

se

216

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel 3.73, sasaran meningkatnya kondisi kemantapan jalan

dan jembatan didukung oleh satu indikator yaitu indikator prosentase jalan dan

jembatan dalam kondisi mantap pada tahun 2013 metargetkan 99,16.% ( 623,462

km ) dan terealisasi 99,717 % ( 626,969 km ) sehingga capaian kinerjanya sudah

mencapai 100,56 % . Hal ini disebabkan pemerintah Kabupaten Badung berupaya

mempertahankan dan meningkatkan kondisi jalan mantap melalui program

peningkatan jalan dan jembatan serta program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan

jembatan. Secara agregasi ada penurunan capaian kinerja dari Tahun 2012

(106,51% ) dan di Tahun 2013 ( 100,56%), namun dari realisasi capaian persentase

kemantapan jalan dan jembatan tetap terjadi peningkatan. Hal ini karena telah

mendekati target pencapaian kemantapan jalan 100 %. Dibandingkan kemantapan

jalan Kabupaten Badung di Tahun 2013 sebesar 99,717 % lebih tinggi dengan

kondisi kemantapan jalan dan jembatan di daerah lain seperti Kota Denpasar

sebesar 79,58 % dan kondisi kemantapan jalan dan jembatan di Provinsi Bali

sebesar 79,53 % ( sumber data dari Dinas PU Provinsi Bali).

Realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD yaitu sebagai berikut :

Tabel. 3.74

Pencapaian Indikator Prosentase jalan dan jembatan dalam kondisi mantap Tahun

2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Prosentase jalan dan jembatan

dalam kondisi mantap

% 99,717 99,75’ 99,97

Berdasarkan tabel 3.74, realisasi akumulasi kemantapan jalan sampai akhir

tahun 2013 sebesar 99,717 % dan rencana akhir RPJMD pada tahun 2015 yang

masih dua tahun lagi sebesar 99,75% sangat optimis dapat dilampaui.

217

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.75

Analisis Pencapaian Sasaran 36

Terwujudnya kualitas sarana dan prasaran pengairan yang berkondisi baik

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 Prosentase jaringan

irigasi dalam kondisi

baik

% 100,43 89,87 90,23 100,4 90,75 93,19 102,69

Jaringan irigasi merupakan keseluruhan saluran yang terdiri dari saluran

primer, saluran sekunder dan saluran tersier yang dimanfaatkan untuk pengairan

sawah (subak), dengan kondisi baik yang dimaksud adalah jaringan irigasi

memiliki kerusakan saluran irigasi < 10 % dari total panjang saluran irigasi secara

terinci kondisi saluran irigasi di Kabupaten Badung seperti tabel berikut :

Tabel 3. 76

total panjang saluran irigasi secara terinci kondisi saluran irigasi

di Kabupaten Badung

NO KLASIFIKASI PANJANG KONDISI AKHIR TAHUN 2010

TOTAL (Km)

BAIK (KM) %

RUSAK (KM) %

1 Saluran

Primer 95,150 86,69 91,11 8,46 8,89

2 Saluran

Skunder 137,290 114,23 83,21 23,06 16,79

3 Saluran

Tersier 417,681 385,16 92,22 32,51 7,78

4 Saluran

Pembuang 5,220 5,22 100,00 0,00 0,00

Total Saluran 655,341 591,31 90,23 64,03 9,77

Sasaran 36

Terwujudnya kualitas sarana dan prasaran pengairan yang

berkondisi baik

218

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan Tabel 3.76 capaian indikator prosentase jaringan irigasi

berkondisi baik sebesar 93,19 % ( 610,712 km) dari target yang ditetapkan sebesar

90,75 % ( 594,722 km), berarti capaian kinerja sebesar 100,4 % karena pemerintah

kabupaten badung melakukan berbagai upaya diantaranya melalui program

pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan

lainnya dan didukung oleh partisipasi masyarakat dan subak. Dibandingkan

capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan

di tahun 2013 sebesar 2,29 %. Dibandingkan persentase jaringan irigasi berkondisi

baik Kabupaten Badung di Tahun 2013 sebesar 93,19 % lebih tinggi dengan kondisi

jaringan irigasi berkondisi baik di Provinsi Bali sebesar 68,60 % ( sumber data dari

Dinas PU Provinsi Bali).

Grafik 3.73

Capaian Indikator Prosentase jaringan irigasi dalam kondisi baik Tahun 2011

– 2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 89.2 89.87 90.75

Realisasi 89.58 90.23 93.19

87

88

89

90

91

92

93

94

Pe

rse

nta

se

NO KLASIFIKASI PANJANG KONDISI AKHIR 2015 yg diinginkan

TOTAL (KM)

BAIK (KM) %

RUSAK (KM) %

1 Saluran

Primer 95,150 86,69 91,11 8,46 8,89

2 Saluran

Skunder 137,290 114,23 83,21 23,06 16,79

3 Saluran

Tersier 417,681 397,36 95,13 20,32 4,87

4 Saluran

Pembuang 5,220 5,22 100,00 0,00 0,00

Total Saluran 655,341 603,503 92,09 64,03 7,91

219

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Terlampauinya target dalam bidang pengairan menunjukkan prestasi yang

cukup baik dalam penanganan saluran irigasi yang diharapkan dan mampu

meningkatkan produksi pangan seoptimal mungkin.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel. 3.77

Pencapaian Indikator Prosentase jalan dan jembatan dalam kondisi mantap

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Prosentase jaingan irigasi

dalam kondisi baik

% 93,19 92,09 101,19

Berdasarkan tabel 3.77, realisasi akumulasi Prosentase Jaringan Irigasi

berkondisi baik sampai akhir tahun 2013 sebesar 93,19% melampaui rencana

akhir RPJMD pada tahun 2015 sebesar 101,19%.

Tabel 3.78

Analisis Pencapaian Sasaran 37

Terwujudnya manajemen penataan ruang yang efektif

No

.

Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sasaran 37

Terwujudnya manajemen penataan ruang yang efektif

220

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

1 INDIKATOR LAMA

Persentase

bangunan yang

sesuai peruntukan

Tata Ruang dengan

ITR, IMB dan

Pengendalian

Bangunan

INDIKATOR BARU

Persentase

kepatuhan

membangun

berdasarkan dengan

RDTR

%

%

112,93

112,91

20,70

18,23

19,27

19,27

93,09

105,70

33,47

23,20

20,35

23,89

60,80

102,97

Sasaran terwujudnya penataan ruang yang efektif pada awalnya

mengenai indikator persentase bangunan yang sesuai dengan ITR, IMB dan

Pengendalian Bangunan mengalami perubahan menjadi persentase kepatuhan

membangun berdasarkan dengan RDTR. Perubahan dilakukan karena adanya

pembentukan lembaga baru yaitu Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Badung sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2013

tentang Pembentukan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung pada

tanggal 21 Maret 2013 dan berlaku mulai tanggal 1 Mei 2013 sehingga semua

pelayanan permohonan perizinan di Kabupaten Badung tidak lagi dilaksanakan

oleh SKPD teknis terkait tetapi sudah sudah dilimpahkan penuh ke Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung .

Kondisi awal persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan

RDTR yaitu pada tahun 2010 adalah sebesar 14,54% dengan jumlah bangunan

11.631,00 unit dari 79.972,00 unit bangunan/ Rumah yang ada. Target akhir

RPJMD pada tahun 2015 untuk indikator ini dapat dijelaskan bahwa pada akhir

tahun 2015 diharapkan kepatuhan membangun berdasarkan RDTR di Kabupaten

221

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Badung adalah sebesar 28.20% (22.552,00 unit bangunan) dari jumlah bangunan/

gedung yang menjadi target di Kabupaten Badung.

Grafik 3.74

Capaian Indikator Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan

RDTR Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Indikator Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR

Tahun 2013 dari target yang ditetapkan sebesar 23,20 % atau sejumlah 18.553,00

unit bangunan telah terealisasi sebesar 23,89% atau sejumlah 19.106,00 unit

bangunan sehingga capaian kinerja telah mencapai 102,98%, telah melebihi target

yang ditetapkan. Tercapainya capaian kinerja tersebut karena semakin intensifnya

pengawasan di lapangan dalam rangka pengendalian pembangunan agar sesuai

dengan RDTR nya.

2011 2012 2013

target 15.00 18.23 23.20

realisasi 16.94 19.27 23.89

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

Pe

rse

nta

se

222

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Dibandingkan perkembangan capaian kinerja tahun 2011 sampai dengan

2013 terjadi peningkatan kepatuhan membangun yaitu dengan meningkatnya

jumlah bangunan yang sesuai peruntukan RDTR.

Realisasi akumulasi capaian sasaran yang telah ditetapkan sampai dengan

tahun 2013 dan rencana sesuai dengan RPJMD dapat dilihat spt tabel di bawah ini :

Tabel. 3.79

Pencapaian Indikator Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan

RDTR Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 INDIKATOR LAMA

Persentase bangunan yang sesuai

peruntukan Tata Ruang dengan ITR,

IMB dan Pengendalian Bangunan

INDIKATOR BARU

Persentase kepatuhan membangun

berdasarkan dengan RDTR

%

%

20,35

23,89

(19.106,00 unit

bgn)

33,47

28,20

(22.553,00 unit

bgn)

60,80

84,71

Berdasarkan tabel 3.79, realisasi akumulasi pencapaian sasaran

Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang yang Efektif di Kabupaten Badung

sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2015 telah

menunjukkan peningkatan. Pada akhir RPJMD yaitu tahun kelima direncanakan

persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR di Kabupaten

Badung sebesar 28,20%.

223

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.80

Analisi pencapaian sasaran 38

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan

No. Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

2011 Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Jumlah daerah

rawan kemacetan

DRK 100 27 28 96,42 22 19 113,64%

2 Tingkat

kepadatan lalu

lintas (V/C Ratio)

V/C

Ratio

97,64 0,80 0,81 98,76 0,78 0,62 121%

3

Prosentase

persimpangan

yang terpasang

Traffic Light

% 100% 62,74 62,75 100,2% 66,66 66,67 100,2%

Kabupaten Badung sebagai

destinasi wisata dunia harus bisa

memberikan pelayanan yang terbaik kepada

para wisatawan baik wisatawan domestik

maupun wisatawan manca negara karena

memberikan kontribusi kepada daerah

terutama meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu jenis layanan

adalah layanan perhubungan. Dengan lancarnya transportasi serta kualitas dan

kuantitas sarana prasarana perhubungan yang memadai akan memberikan dampak

langsung kepada masyarakat sebagai pengguna layanan .Lancarnya transportasi

serta meningkatnya kualitas dan kuantitas Sarana prasarana transportasi mempunyai

Sasaran 38

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana

perhubungan

224

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

peranan yang sangat strategis dalam mendukung pembangunan dan interaksi lalu

lintas serta angkutan jalan .

Dilihat dari jumlah kendaraan yang

melintas pada ruas-ruas jalan di

Kabupaten Badung terutama yang

menghubungkan Kota Denpasar,

Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar

menunjukkan adanya peningkatan

volume lalu lintas yang cukup signifikan, karena akibat dari

meningkatnya kepemilikan kendaraan dan berkembangnya aktivitas sosial

perekonomian masyarakat yang membutuhkan mobilitas semakin tinggi. Kondisi

ini mengakibatkan kemacetan maupun tundaan perjalanan pada beberapa ruas jalan

terutama pada jam-jam tertentu.

Berdasarkan tabel 3.80 ,sasaran semakin lancarnya transportasi yang

terdiri atas 3 (tiga) indikator yaitu Jumlah daerah rawan kemacetan dan Indikator

tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) dan Indikator prosentase persimpangan

yang terpasang TL dan secara terinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

Indikator jumlah daerah rawan kemacetan pada tahun 2013 ditargetkan

berkurangi menjadi 22 dan terealisasi sebesar 19 daerah rawan kemacetan,

capaian kinerja mengalami peningkatan sebesar 113,64% dari 22 jumlah daerah

rawan kemacetan ditargetkan yang tersisa, dibandingkan tahun 2012 capaian

kinerja meningkat sebesar 17,22%. Apabila dilihat perkembangan dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan karena berhasil menurunkan

jumlah rawan kemacetan dengan menjaga stabilitas lalu lintas perhubungan.

225

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.75

Capaian Indikator Jumlah daerah rawan kemacetan Tahun 2011 – 2013 di

Kabupaten Badung

Indikator tingkat kepadatan lalu lintas (V/C ratio ) tahun 2013 berhasil

diturunkan menjadi 0,62 dari target 0,78, sehingga capaian kinerja telah mencapai

121 % dibandingkan dengan tahun 2012 capaian kinerja meningkat sebesar 22,24

%. Apabila bila dilihat perkembangan capaian kinerja setiap tahunnya terjadi

mengalami peningkatan setiap tahunnya .

Grafik 3.76

Capaian Indikator Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio)

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 29 27 22

Realisasi 29 28 19

0

5

10

15

20

25

30

35

LOK

ASI

2011 2012 2013

Target 0.83 0.8 0.78

Realisasi 0.85 0.81 0.62

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

V/C

Rat

io

226

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Indikator persentase persimpangan yang terpasang Traffic Light tahun

2013 telah mencapai target yaitu sebesar 66,67% dari target 66,66% artinya tahun

2013 sebanyak 34 simpang yang sudah terpasang traffic light dibandingkan dengan

tahun 2012 realisasinya sebesar 62,75%. karena adanya pemasangan traffic light di

sisi barat Terminal Mengwi dan adanya peningkatan warning Light menjadi Traffic

Light di Simpang 4 Angantaka. Apabila dilihat perbandingan capaian kinerja dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 capaian kinerja setiap tahun telah

mengalami peningkatan realisasi .

Grafik 3.77

Caoaian Indikator Prosentase persimpangan yang terpasang Traffic Light

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Tercapainya tiga indikator sasaran tersebut diatas karena adanya upaya antara

lain: meningkatkan fasilitas keselamatan lalu lintas, rekayasa lalu lintas seperti

pelarangan parkir pada titik- titik dan ruas – ruas jalan rawan macet,

menempatkan personil/petugas pengatur lalu lintas pada titik-titik dan ruas-ruas

jalan rawan macet, kanalisasi jalur lalu lintas yang lebih jelas untuk mengatur

2011 2012 2013

Target 60.78 62.79 66.66

Realisasi 58.82 60.78 66.67

54

56

58

60

62

64

66

68

Pe

rse

nta

se

227

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

pergerakan kendaraan sehingga kapasitas efektif jalan dapat dipertahankan ,

disamping membentuk UPT LLA kawasan Badung Selatan .

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel. 3.81

Pencapaian sasaran 38

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah daerah rawan

kemacetan

Lokasi 19 14 64,29%

2 Tingkat kepadatan lalu

lintas (V/C Ratio)

V/C Ratio 0,62 0,60 96,67 %

3 Prosentase persimpangan

yang terpasang Traffic

Light

% 66,67 78,43 85,01 %

Berdasarkan tabel 3.81, realisasi akumulasi pencapaian sasaran

meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan di

Kabupaten Badung sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan

target RPJMD tahun 2015 telah menunjukkan capaian kinerja yang sangat

memuaskan serta mengalami peningkatan di tahun 2013, dan diharapkan ditahun ke

-5 sudah mencapai target.

228

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.82

Analisis Pencapaian Sasaran 39

Meningkatnya pelayanan umum dibidang perhubungan

No. Indikator

Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

Jumlah kendaraan

yang beroperasi

dalam keadaan

laik jalan

Unit 91 % 15.747 15.878 100,83 % 17.321 17.655 101,9

Kabupaten Badung

sebagai salah satu Kabupaten

di selatan Pulau bali

merupakan pusat aktifitas yang

sangat padat. Pembangunan

infrasuktur bidang transportasi

merupakan salah satu sarana pendukung perkembangan ekonomi masyarakat. Moda

angkutan yang menggunakan angkutan umum dimanfaatkan oleh penduduk untuk

melaksanakan aktivitas dan mobilitas terdiri dati mobil penumpang, pick-up, bus

dan Mobil barang.

Kendaraan laik jalan pada Tahun 2010 berjumlah 11.628 unit dan

direncanakan pada tahun 2015 ditingkatkan menjadi 20.958 unit.

Sasaran 39

Meningkatnya pelayanan umum dibidang perhubungan

229

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.78

Capaian Indikator Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik

jalan Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Berdasarkan tabel 3.76, pencapaian sasaran meningkatnya pelayanan

umum dibidang perhubungan pada indikator jumlah kendaraan yang beroperasi

dalam keadaan laik jalan tahun 2013 mentargetkan 17.321 unit dan terealisasi

sebesar 17.655 unit atau meningkat sebesar 1,93 %, sehingga capaian kinerja

mencapai 101, 9 % mengalami peningkatan dari target yang ditetapkan.

Tercapainya capaian kinerja tersebut karena pemerintah berupaya meningkatkan

bidang pelayanan agar lebih optimal. Apabila dibandingkan capaian kinerja dari

tahun 2011 sampai tahun 2013 adanya trend peningkatan.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini

dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

2011 2012 2013

Target 14,531 15,747 17,321

Realisasi 13,232 15,878 17,655

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

20,000

Un

it

230

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel. 3.83

Pencapaian Indikator Jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan

laik jalan Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana

sesuai dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah kendaraan yang

beroperasi dalam

keadaan laik jalan

Unit 17.655 20.958 84,24 %

Berdasarkan tabel 3.83, akumulasi pencapaian sasaran meningkatnya

pelayanan umum dibidang perhubungan di Kabupaten Badung sampai dengan

tahun 2013 dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2015 telah menunjukkan

capaian kinerja yang sangat memuaskan serta mengalami peningkatan di tahun

2013, dan diharapkan ditahun ke -5 mencapai target .

Tabel 3.84

Analisis Capaian Sasaran 40

Meningkatkan kualitas dan kuantitas obyek dan daya tarik wisata serta sarana

pariwisata yang nyaman dan aman

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisas

i

Target Realisas

i

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Rata-rata lama tinggal

wisatawan

hari 102 % 3,5 3,43 98 % 3,5 3,73 106,57

2 Jumlah kunjungan

wisatawan ke obyek

wisata

Orang 105,27 % 1.084.05

0

1.140.963 105,25 % 1.138.250 1.265.092 111,10

Sasaran 40

Meningkatkan kualitas dan kuantitas obyek dan daya tarik wisata

serta sarana pariwisata yang nyaman dan aman

231

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Sektor pariwisata di

Kabupaten Badung merupakan

sektor yang paling

diunggulkan dan berkontribusi

terbesar terhadap PAD

Kabupaten Badung . Hal ini

disebabkan oleh banyaknya

objek daya tarik wisata yang

berada di Kabupaten Badung,

yang sebagian besar tersebar

di Kecamatan Kuta Selatan

dan Kuta. Objek Objek wisata

yang ada di Kabupaten

Badung sebanyak 33 objek

wisata.

Lokasi obyek wisata pada umumnya berupa okjek wisata alam yang

berada di Daerah badung Selatan dan sebagian besar berupa wisata pantai, taman

bakau dan pelestarian penyu. Wisata budaya berupa Pura, dan wisata remaja

berupa monumen GWK dan tempat rekreasi Water Boom Park & Spa.

Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Badung juga di pengaruhi oleh

keberadaan Bandara Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta.

Berdasarkan tabel 3.84, capaian kinerja tahun 2013 terhadap sasaran

meningkatkan kualitas dan kuantitas obyek dan daya tarik wisata serta sarana

pariwisata yang nyaman dan aman mencapai angka rata-rata diatas 100 %. Untuk

lebih jelasnya capaian masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut :

Inindikator rata-rata lama tinggal wisatawan tahun 2013 mentargetkan

sebesar 3,5 hari dan terealisasi 3,73 hari , sehingga capaian kinerja sudah mencapai

106,57 %, karena upaya-upaya yang dilakukan dalam pencapaian target adalah

melakukan pembinaan dan penertiban terhadap sektor-sektor yang menunjang

kegiatan kepariwisataan diantaranya pembinaan terhadap pengusaha sarana

pariwisata, Rekreasi dan Hiburan Umum serta Obyek dan Daya Tarik Wisata.

Upaya-upaya itu dilakukan dengan harapan para pengusaha dapat memberikan

232

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

pelayanan yang baik dan mengembangkan produk-produk wisata yang menarik

sehingga dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan.

Grafik 3.79

Capaian Indikator Rata-rata lama tinggal wisatawan Tahun 2011 – 2013 di

Kabupaten Badung

Apabila dilihat perkembangan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013 terjadi penurunan di tahun 2012, hal ini disebabkan ketatnya

persaingan antar destinasi di Provinsi Bali, sedangkan tahun 2013 mengalami

kenaikan karena upaya-upaya yang telah dilakukan seperti tersebut diatas. Tahun

2013 Rata-rata lama tinggal wisatawan di Kabupaten Badung lebih tinggi

dibandingkan dengan Rata-rata lama tinggal wisatawan di Daerah Istimewa

Yoyakarta yaitu sebesar 1,96 hari.

Indikator jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata melebihi dari

target yang ditetapkan yakni sebesar 1.138.250 orang dan realisai mencapai

1.265.092 orang sehingga capaian kinerja telah mencapai 111,10%. Tercapainya

capaian kinerja ini karena Pemerintah Kabupaten Badung terus berupaya melakukan

pembenahan terhadap sektor-sektor yang menunjang kegiatan kepariwisataan salah

satunya adalah terhadap obyek dan daya tarik wisata.

Berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 7 Tahun 2005, telah

ditetapkan 33 Obyek dan Daya Tarik Wisata, baik Obyek dan Daya Tarik Wisata

yang berbasis pada wisata alam, budaya dan buatan. Khususnya untuk wisata alam

dan budaya sebagian besar dikelola oleh Desa Adat, sebagai sumber pendapatan

2011 2012 2013

Target 3.5 3.5 3.5

Realisasi 3.58 3.43 3.73

3.25

3.3

3.35

3.4

3.45

3.5

3.55

3.6

3.65

3.7

3.75

3.8

Har

i

233

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

yang potensial baik bagi masyarakat setempat maupun bagi daerah. Pemerintah

Kabupaten Badung telah menetapakan 4 Obyek dan Daya Tarik Wisata unggulan

yaitu Obyek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, Obyek Wisata Kawasan Luar

Pura Taman Ayun, Obyek Wisata Alas Pala Sangeh dan Obyek Wisata Air Terjun

Nungnung.

Grafik 3.80

Jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata

Tahun 2012 - 2013

Dari grafik 3.78 ,tahun 2013 obyek wisata Uluwatu, Taman Ayun, Sangeh

dan air terjun Nungnung mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan

dibandingkan tahun 2012

Berdasarkan lima prinsip dasar pembangunan Pemerintah Kabupaten

Badung yaitu : Pro Growth, Pro Jobs, Pro Poor, Pro Culture, dan Pro Enviroment

maka dilakukan program inovasi dalam pengembangan kepariwisataan di

Kabupaten Badung agar sejalan dengan prinsip tersebut, yang salah satunya melalui

program inovasi pengembangan pariwisata pedesaan ( Village Tourism ). Sasaran

yang ingin dicapai melalui pariwisata pedesaan ini adalah untuk semakin

mengoptimalkan manfaat dari kegiatan kepariwisataan bagi pembangunan

masyarakat dan wilayah pedesan. Sejalan dengan sasaran tersebut maka sejak tahun

2012 telah di lakukan kegiatan penataan 3 desa wisata dari 11 desa wisata yang

ditetapkan berdasarkan Peraturan bupati Badung No: 47 Tahun 2010. Sampai

dengan Tahun 2013 desa wisata yang telah ditata dan dikembangkan diantaranya :

desa wisata Sangeh, desa wisata Pangsan dan desa wisata Plaga.

-

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000

900,000

Uluwatu Taman Ayun Sangeh Nungnung

2012

2013

234

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan perbandingan capaian kinerja setiap tahunnnya dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2013 , jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata di

kabupaten badung mengalami peningkatan seperti pada grafik sebagai berikut .

Grafik 3.81

Capaian Indikator Jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Akumulasi capaian sasaran yang talah ditetapkan sampai dengan tahun 2012 dapat

dilihat seperti tabel 3.85:

Tabel. 3.85

Pencapaian Sasaran 40

Meningkatkan kualitas dan kuantitas obyek dan daya tarik wisata serta

sarana pariwisata yang nyaman dan amanTahun 2013 dibandingkan

Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan Realisasi Akumulasi

s/d. Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Rata-rata lama tinggal

wisatawan

Hari *

2 Jumlah kunjungan

wisatawan ke obyek wisata

Orang 2.925.055 5.002.380 58,47

2011 2012 2013

Target 493,050 1,084,050 1,138,250

Realisasi 519,000 1,140,963 1,265,092

-

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

Ora

ng

235

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel 3.85, realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana akhir tahun RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan

angka yang positif dengan rata-rata perkembangan 58,47 %, capaian kinerja ini

merupakan capaian kinerja pada tahun ke -3 Renstra. *Sedangkan untuk indikator

kinerja rata-rata lama tinggal tidak dapat diakumulasikan karena bukan merupakan

jumlah melainkan sudah nilai rata-rata. Untuk mencapai target yang ditentukan,

direncanakan pada tahun ke -5 akan mampu mencapai angka 100 %.

Tabel 3.86

Analisis Capaian Sasaran 41

Meningkatkan kunjungan wisatawan

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun 2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Jumlah kunjungan

wisatawan manca

Negara ke kabupaen

Badung

orang 102 % 2.850.000 2.902.125 107,4% 3.000.000 3.148.394 110,4

2 Rata-rata tingkat

hunian kamar

% 112,22 % 56 57,09 101,95 % 56 61,46 109,75

Sektor pariwisata merupakan sektor andalan dan menjadi lokomotif bagi

pembangunan ekonomi di Kabupaten Badung. Dalam rangka mengembangkan dan

meningkatkan citra kepariwisataan, pembangunan sektor kepariwisataan di

Kabupaten Badung selalu memperhatikan pelestarian budaya dan lingkungan

hidup. Sektor pariwisata merupakan bisnis yang paling rentan terhadap perubahan

kondisi sosial, ekonomi, politik dan keamanan yang sifatnya tidak saja lokal,

regional bahkan sudah mengglobal yang menyebabkan kunjungan wisatawan

bervariasi .

Sasaran 41

Meningkatkan kunjungan wisatawan

236

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Sasaran meningkatnya kunjungan wisatawan terdiri atas indikator jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara ke kabupaten badung dan rata-rata tingkat

hunian kamar secara terinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

Indikator jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke kabupaten

badung tahun 2013, terealisasi sebesar 3.148.394 orang lebih tinggi dari target

yang ditetapkan sebesar 2.850.000 orang dan capaian indikator kinerja tahun 2013

mencapai 107,4%. Jumlah kunjungan wisatawan tahun 2012 adalah sebesar

2.902.125 orang. Dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan tahun 2012 dengan

jumlah wisatawan di tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 8,48% . Peningkatan

jumlah kunjungan wisatawan didukung oleh pengembangan promosi pariwisata

disamping terus diupayakan pengembangan obyek dan daya tarik wisata alternative

yang menjadi trend wisatawan antara lain: ekowisata, agrowisata, desa wisata dan

wisata MICE (Meeting Insentive Conference Education). Peningkatan jumlah

kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Tahun 2013 PAD Kabupaten Badung sejumlah Rp. 2.954.431.981.820,60 dimana

sektor pariwisata memberikan kontribusi sejumlah Rp. 1.397.141.472.614,06

(47,28 %). Trend perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke

Kabupaten Badung dapat dilhat seperti grafik sebagai berikut .

Grafik 3.82

Capaian Kinerja Jumlah kunjungan wisatawan manca Negara ke

kabupaen Badung Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

2011 2012 2013

Target 2,700,000 2,850,000 3,000,000

Realisasi 2,756,579 2,949,332 3,148,394

2,400,000

2,500,000

2,600,000

2,700,000

2,800,000

2,900,000

3,000,000

3,100,000

3,200,000

ora

ng

237

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Indikator rata-rata tingkat hunian kamar telah mencapai target yaitu 61,46

% atau 109,75 % dari target yang ditetapkan. Upaya yang dilakukan untuk

pencapaian tersebut sama dengan upaya yang dilakukan terhadap pencapaian

indikator jumlah kunjungan wisatawan, karena jumlah wisatawan yang berkunjung

berdampak terhadap rata-rata tingkat hunian kamar. Dibandingkan dengan realisai

tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan 5,4% di tahun

2012 dan meningkat kembali sebesar 3% di tahun 2013 seperti pada grafik berikut .

Grafik 3.83

Capaian Indikator Rata-rata tingkat hunian kamar

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Realisasi akumulasi capaian sasaran yang talah ditetapkan sampai dengan

tahun 2013 dan rencana sesuai dengan RPJMD dapat pada tabel di bawah ini :

Tabel. 3.87

Pencapaian Sasaran 41 Meningkatkan kunjungan wisatawan

Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah kunjungan

wisatawan

Orang 8.807.098 15.000.000 58,70

2 Rata-rata tingkat

hunian kamar

% 56* 61,46 109,75

2011 2012 2013

Target 56 56 56

Realisasi 63 57 61

50

52

54

56

58

60

62

64

Pe

rse

nta

se

238

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan

rencana akhir tahun RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif

dengan rata-rata perkembangan 58,70 %. Capaian kinerja ini merupakan capaian

kinerja pada tahun ke -3 RPJMD. *Sedangkan untuk indikator kinerja rata-rata

lama tinggal tidak dapat diakumulasi karena bukan merupakan jumlah melainkan

nilai rata-rata. Untuk mencapai target yang ditentukan, direncanakan pada tahun

kelima mampu mencapai angka 100 % .

Tabel 3.88

Analisis Capaian Sasaran 42

Terwujudnya prasarana dasar pemukiman yang berkondisi baik

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 INDIKATOR LAMA Persentase pemukiman yang sudah memiliki air bersih, Peningkatan jalan Lingkungan, sanitasi (DSDP) a. Persentase Jalan

lingkungan yang ditata

b. Persentase tersedanya air bersih

c. Persentase sanitasi yang dibangun

INDIKATOR BARU Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik

%

%

48,96

197,14

35

31,34

26,95

48,38

77

154,39

43,30

47.56

35,78

65,92

71,55

138,61

Sasaran terwujudnya prasarana dasar pemukiman yang berkondisi baik

awalnya didukung oleh indikator persentase pemukiman yang sudah memiliki air

bersih, Peningkatan jalan Lingkungan, sanitasi (DSDP) mencakup: Persentase Jalan

Sasaran 42

Terwujudnya prasarana dasar pemukiman yang berkondisi baik

239

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

lingkungan yang ditata, Persentase tersedianya air bersih, dan Persentase sanitasi

yang dibangun kemudian diadakan penyesuaian agar lebih terukur menjadi

indikator baru yaitu Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik.

Pengukuran terhadap persentase prasarana dasar permukiman dengan

kondisi baik secara fisik dilaksanakan terhadap 3 aspek pengukuran yaitu Jalan

Lingkungan dengan kondisi baik, penyediaan jaringan Air bersih dalam kondisi

baik dan penyediaan sanitasi dengan kondisi baik.

Pencapaian indikator di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Jalan Lingkungan dengan kondisi baik

Jalan Lingkungan yang dimaksud adalah jalan-jalan di wilayah permukiman di

luar jalan Kabupaten Badung yang merupakan usulan prioritas dari masyarakat

dan telah melalui kajian teknis dan mekanisme penganggaran sesuai prioritas

pembangunan daerah dan tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran.

Ruas-ruas jalan sebagian besar dengan lapis perkerasan paving dengan lebar

jalan bervariasi antara 2,00 – 3,00 M.

Kondisi awal jalan lingkungan di Kabupaten Badung dengan kondisi baik pada

tahun 2010 sepanjang 924.663,25 M’ sedangkan target jalan lingkungan yang

akan ditangani sampai akhir RPJMD 2015 yaitu 1.248.743,35 M’.

2. Penyediaan Air Bersih dengan kondisi baik

Pengukuran dilaksanakan atas pemasangan jaringan air bersih di Kabupaten

Badung. Kondisi awal Panjang Jaringan yang terpasang pada tahun 2010 adalah

4000,20 M. Target akhir RPJMD pada tahun 2015 adalah panjang jaringan air

bersih terpasang 52.000,00 M.

3. Penyediaan Sanitasi dengan kondisi baik

Pengukuran dilaksanakan pada penyediaan sistem penanganan limbah secara

komunal yang pada periode RPJMD 2010-2015 dipusatkan di kecamatan Kuta

dan Legian. Kondisi awal pada tahun 2010 telah tersambung 600 SR. Target

240

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

akhir RPJMD pada th 2015 adalah pemasangan 3600 (SR) Sambungan Rumah

Jaringan Air Limbah.

Indikator persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik pada

Tahun 2013 ditargetkan sebesar 47,56% dan telah terealisasi sebesar 65,92%.

Persentase capaian kinerjanya sebesar 138,61%. Hal ini karena adanya penanganan

dan penyediaan prasarana dasar permukiman yaitu dengan melaksanakan

peningkatan jalan lingkungan permukiman yang ditangani sampai pada tingkat

desa, pelaksanaan pemasangan pipa dan reservoir pada penyediaan air bersih

sampai pada kran-kran air minum di pedesaan serta melaksanakan sinergi dengan

Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam pemasangan sistem air limbah terpusat.

Grafik 3.84

Capaian Indikator Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi

baik Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Realisasi akumulasi capaian sasaran yang talah ditetapkan sampai dengan

tahun 2012 dan rencana sesuai dengan RPJMD dapat dilihat spt tabel di bawah ini

2011 2012 2013

Target 13.34 31.34 47.56

Realisasi 15.06 48.38 65.92

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

pe

rse

nta

se

241

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel. 3.89

Pencapaian Indikator Persentase prasarana dasar permukimsn dengan

kondisi baik Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 INDIKATOR LAMA

Persentase pemukiman yang sudah memiliki air bersih, Peningkatan jalan Lingkungan, sanitasi (DSDP) a. Persentase Jalan

lingkungan yang ditata

b. Persentase tersedanya air bersih

c. Persentase sanitasi yang dibangun

INDIKATOR BARU Persentase prasarana dasar permukimsn dengan kondisi baik

%

%

43,97

65,92

50,00

80.00

54,97

82,40

Berdasarkan tabel 3.89, realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013

dibandingkan dengan rencana akhir tahun RPJMD pada tahun 2015 menunjukkan

angka yang positif merupakan capaian kinerja tahun ke 3 (tiga), direncanakan pada

tahun ke -5 mampu mencapai target prasarana dasar permukiman dengan kondisi

baik sebesar 80,00 %.

242

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.90

Analisis Capaian Sasaran 43

Terwujudnya peletasrian dan kwalitas lingkungan hidup

No

. Indikator Sasaran Satuan

Capaia

n

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun 2013

Target Realisa

si

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Standar baku

mutu kualitas air

dan kualitas

udara :

- NO2

-COD air sunga

i

-BOD air sungai

-BOD air laut

Ug/m3

mg/lt

mg/lt

mg/lt

163,75

100

105

125,1

400

50

6

10

145

50

4,77

7,48

163,75

100

120,5

125,2

400

50

6

10

80 (22,604

– 186,784)

40 (20,48 –

48,916)

40 (3,87 –

3,596)

40 (6,53 –

9,585)

100

100

100

100

2 Jumlah

pengusaha yang

menggunakan

pengolahan

limbah

Perusa

haan

150 35 40 114,29% 80 110 137.5

Pemerintah Kabupaten selalu berupaya menjaga pelestarian dan kwalitas

lingkungan hidup di tempuh melalui kebijakan mendorong dan meningkatkan

pengelolaan lingkungan dengan melaksanakan program seperti :

1. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan.

2. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam.

3. Program peningkatan kwalitas dan akses informasi sumber daya

alam dan lingkungan hidup serta,

Sasaran 43

Terwujudnya peletasrian dan kualitas lingkungan hidup

243

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

4. Program pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pada sasaran terwujudnya pelestarian dan kwalitas lingkungan hidup di

dukung oleh 2 (dua) indikator yaitu indikator standar baku mutu kualitas air dan

standar baku mutu udara serta indikator jumlah pengusaha yang menggunakan

pengolahan limbah secara terinci capaian kinerja pada masing – masing indikator

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Indikator terwujudnya pelestarian dan kualitas lingkungan hidup tahun

2013 secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kualitas Udara (NO2)

NO2 (Gas Natrium Dioksida / Nitrit) merupakan senyawa yang berbahaya

apabila konsetrasinya tinggi di udara yang mempengaruhi kualitas udara

dilingkungan sekitar . Dari pemantauan pada tahun 2013, hasil pemeriksaan NO2

sampel udara di Kabupaten Badung adalah 71,26 ug/m3 masih dibawah baku mutu

yang ditetapkan yaitu 400 ug/m3.

. Ini berarti kualitas udara masih dalam katagori

baik. Dibandingkan dengan kualitas udara tahun 2012 sebesar 145 ug/m3, terjadi

peningkatan kualitas udara. Hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk

melestarikan lingkungan dengan menanam perindang baik di tempat umum seperti

sekolah, pasar, perkantoran dan perindang yang ada di telajakan.

Capaian pemeriksaan dengan indikator NO2 tahun 2011 samapai 2013

menunjukan bahwa terjadi peningkatan kualitas udara seperti grafik berikut :

Grafik 3.85

Kualitas udara (NO2) di Kabupaten Badung Tahun 2011 s/d 2013

2011 2012 2013

Target RPJMD 400 400 400

Capaian 145 145 71.26

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

%

244

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Upaya yang dilakukan untuk mencapai peningkatan kualitas udara antara

lain:

1. Sosialisai terhadap perusahaan yang berwawasan lingkungan.

2. Pembinaan Desa Sadar Lingkungan.

3. Pemeriksaan Kualitas Udara

2. COD Air Sungai

COD adalah Kebutuhan Oksigen Kimiawi, merupakan jumlah oksigen

yang dibutuhkan untuk mengoksidasi seluruh bahan kimia dalam air. Dari

pemantauan pada tahun 2013, hasil pemeriksaan COD air sungai hasilnya 89,65

mg/ltr melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu 50 mg/ltr. Ini berarti terjadi

pencemaran air sungai, dimana kualitas air sungai menurun dibanding tahun 2012.

Dibandingkan dengan DKI Jakarta, pencemaran air di Kabupaten Badung

berkondisi lebih baik. Hal ini dapat disebabkan oleh: meningkatnya jumlah

penduduk yang mengakibatkan peningkatan produksi limbah ke sungai dan adanya

peningkatan aktivitas usaha perekonomian yang menghasilkan limbah didaerah

hulu. Capaian pemeriksaan dengan indikator COD tahun 2011 sampai 2013

menunjukan bahwa terjadi penurunan kualitas Air Sungai seperti grafik berikut :

Grafik 3.86

Kualitas Air Sungai (COD) di Kabupaten Badung Tahun 2011 s/d 2013

2011 2012 2013

Target RPJMD 50 50 50

Capaian 50 50 89.65

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

mg/

ltr

245

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Upaya yang dilakukan untuk mencapai peningkatan kualitas Air Sungai

adalah :

1. Sosialisai terhadap perusahaan yang berwawasan lingkungan.

2. Pembinaan Desa Sadar Lingkungan.

3. Pemeriksaan Kualitas Air Sungai.

4. Melaksanakan Koordinasi di Daerah Hulu.

3. BOD Air Sungai

BOD adalah Kebutuhan Oksigen Biokimia, merupakan ukuran

banyaknya oksigen yang diperlukan oleh jasad pengurai untuk merombak bahan

organik yang ada dalam perairan dalam volume air tertetu. Pada tahun 2013, hasil

pemeriksaan BOD air sungai sebesar 20,59 mg/ltr melebihi baku mutu yang

ditetapkan sebesar 6 mg/ltr. Ini berarti terjadi pencemaran air sungai dan penurunan

kualitas air sungai dibanding tahun 2012.

Dibandingkan dengan DKI Jakarta dengan hasil pemeriksaan BOD

sebesar 30 mg/ltr, kondisi BOD air sungai di Kabupaten Badung lebih baik.

Penurunan kualitas air sungai ini dapat disebabkan oleh: meningkatnya jumlah

penduduk. Capaian pemeriksaan dengan indikator BOD tahun 2011 sampai 2013

menunjukan bahwa terjadi penurunan kualitas Air Sungai seperti grafik berikut :

Grafik 3.87

Kualitas Air Sungai (BOD) di Kabupaten Badung Tahun 2011 s/d 2013

2011 2012 2013

Target RPJMD 6 6 6

Capaian 5.77 4.77 20.59

0

5

10

15

20

25

mg/

ltr

246

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Upaya yang dilakukan untuk mencapai peningkatan kualitas udara

adalah;

1. Sosialisai terhadap perusahaan yang berwawasan lingkungan.

2. Pembinaan Desa Sadar Lingkungan.

3. Pemeriksaan Kualitas Air Sungai.

4. Berkoordinasi dengan aparat di Daerah Hulu Sungai.

4. BOD Air Laut

Hasil pemeriksaan BOD air laut Tahun 2013 sebesar 9,88 mg/ltr masih

dibawah baku mutu yang ditetapkan yaitu 10 mg/ltr. Dibandingkan dengan hasil

tahun 2012 terjadi penurunan kualitas tetapi masih dibawah baku mutu yang

ditetapkan, ini disebabkan wilayah laut di Kabupaten Badung sering mendapat

kiriman sampah dan limbah.

Capaian pemeriksaan dengan indikator BOD tahun 2011 sampai 2013

menunjukan bahwa terjadi penurunan kualitas Air Laut, namun masih dibawah

baku mutu yang ditetapkan seperti grafik berikut :

Grafik 3.88

Kualitas Air Laut (BOD) di Kabupaten Badung Tahun 2011 s/d 2013

2011 2012 2013

Target RPJMD 10 10 10

Capaian 7.49 7.48 9.88

0

2

4

6

8

10

12

mg/

ltr

247

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel 3.90, tahun 2013 pencapaian sasaran terwujudnya

pelestarian dan lingkngan hidup pada masing-masing indikator capaian kinerja

telah tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan

capaian kinerja tahun 2011, kualitas air dan udara di Kabupaten Badung telah

mengalami peningkata. Tercapainya capaian kinerja tersebut karena terus berupaya

mengendalikan dan melaksanakan pengawasan terhadap lingkungan di perairan

baik di laut sungai maupun udara melalui pembinaan pengawasan, pengendalian,

dan penyuluhan di bidang lingkungan untuk mewujudkan fungsi lingkungan yang

bersih lestari dan berkelanjutan.

Indikator jumlah perusahaan yang menggunakan pengolahan limbah,

bahwa dari 450 perusahaan yang ada di Kab Badung diwajibkan untuk memiliki

pengolahan limbah. Namun biaya untuk membangun sarana pengelolaan limbah

cukup besar maka perusahaan yang memiliki pengolahan limbah ditargetkan

sebanyak 210 perusahaan (46,67%) sampai akhir RPJMD tahun 2015. Realisasi

akumulasi capaian sasaran yang talah ditetapkan sampai dengan tahun 2013 dan

rencana sesuai dengan RPJMD dapat dilihat seperti tabel di bawah ini :

Tabel. 3.91

Pencapaian Sasaran 43 Terwujudnya peletasrian dan kwalitas lingkungan

hidup Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi s/d.

Tahun 2013

Rencana sesuai

dengan RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Standar baku mutu kualitas

air dan kualitas udara :

- NO2

-COD air sungai

-BOD air sungai

-BOD air laut

Ug/m3

mg/lt

mg/lt

mg/lt

145

50

4,77

7,48

400

50

6

10

163,75

100

120,5

125,2

2 Jumlah pengusaha yang

menggunakan pengolahan

limbah

Perusahaan 110 210 52,38 %

248

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Berdasarkan tabel 3.91, realisasi akumulasi sampai tahun 2013 sebanyak

110 perusahan atau 52,38% dari jumlah perusahaan yang ditargetkan sampai tahun

2015. Hasil capaian 110 perusahaan ini sudah melampaui target yang ditetapkan

tahun 2013 sebesar 80 perusahaan. Dilihat dari capaian kinerja, hal ini sudah

melampaui target kinerja sebesar 137,5%. Data selengkapnya secara time series

dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 3.89

Perusahan yang menggunakan Pengelolaan Limbah

dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013

Hasil capaian sasaran strategis standar baku mutu kualitas air dan kualitas

udara yang diukur dengan parameter NO2, COD dan BOD air sungai serta BOD air

laut menunjukkan bahwa kualitas udara, air sungai dan air laut memenuhi syarat

baku mutu yang telah ditetapkan. Sedangkan jumlah pengusaha yang

menggunakan pengolahan limbah/STP sampai tahun 2013 sebanyak 110

perusahaan dari target yang ditetapkan sampai 2015 sebanyak 210 perusahaan.

Capaian ini telah sesuai dengan pentahapan target yang ditetapkan sampai akhir

RPJMD.

0

50

100

150

200

250

2011 2012 2013 2014 2015

Target RPJM

Realisasi

249

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Tabel 3.92

Analisis Capaian Sasaran 44

Tertanganinya pengelolaan sampah di Kabupaten Badung

No. Indikator Sasaran Satuan

Capaian

Kinerja

Tahun

2011

Tahun 2012 Capaian

Kinerja

Tahun

2012

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun 2013

Target Realisasi Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Volume sampah yang

terangkut

Ton 96,% 60,28 58,20 97% 79.24 60.1 75,85%

2 Cakupan wilayah yang

tertangani pengelolaan

kebersihan

Km 95% 306,13 253,20 83% 353.95 272.40 76,96%

Aktivitas yang

dilakukan untuk

meningkatkan pertumbuhan

ekonomi akan berpengaruh

terhadap meningkatnya

volume sampah. Apabila

masalah ini tidak dilakukan

penanganan, diprediksi dapat

mengakibatkan terjadinya

pencemaran lingkungan yang cukup signifikan di seluruh wilayah, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Untuk mewujudkan kota bersih dan hijau, telah dicananagkan berbagai

program yang pada dasarnya bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan

kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah pada

dasarnya bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan

jalan melakukan pengelolaan sehingga berkurang volumenya. Pengelolaan sampah

meliputi elemen penyimpanan di tempat-tempat penghasil sampah, pengumpulan

Sasaran 44

Tertanganinya pengelolaan sampah di Kabupaten Badung

250

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

sampah di tempat pembuangan sementara dan depo-depo sampah, pengangkutan

sampah ke tempat-tempat pembuangan akhir, pemanfaatan kembali atau daur

ulang, dan pengolahan/pemusnahan. Keterlibatan masyarakat diperlukan untuk

melakukan pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah

secara mandiri dan menjadi sumberdaya.

Produksi sampah di Kabupaten Badung tahun 2013 mencapai 203

ton/hari, diangkut ke TPA sebesar 78,5% ( 159,5 ton/hari) sedangkan sisanya

diolah sebesar 21,5% ( 43,7 Ton ). Mengacu dari jumlah penduduk di tahun 2013

sebanyak 406.374 jiwa yang disesuaikan dengan laju pertumbuhan sebesar 1,12 %

per tahun. Namun demikian Pemerintah Kabupaten Badung tetap berupaya untuk

mengurangi sampah dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

I. Dibuang ke tempat pembuangan akhir ( TPA ) Suwung rata-rata sebesar 78,5%

(159,5 ton), yaitu dari wilayah Kecamatan

a. Kuta Selatan

Dkp :4,5 ton dan Swasta : 11,4 ton,

b. Kuta

DKP : 46,4 ton dan Swasta : 40,1 ton,

c. Kuta Utara

DKP : 2,8 ton dan Swasta : 33 ton,

d. Mengwi

DKP : 9,2 ton dan Swasta :9,2 ton dan

e. Abiansemal-Petang

DKP : 0 dan Swasta : 2,8 ton

II. Diolah sebesar 21,5 % ( 43,7 Ton ) dengan rincian :

a. Incenerator rata-rata sebesar : 1,6 ton

b. Gelatik rata-rata sebesar : 0,107 ton

c. TPST 3R rata-rata sebesar : 36,7 ton

d. Bank Sampah rata-rata sebesar : 2,2 ton

e. TPS berskala Rumah Tangga : 3,1 ton

Berdasarkan tabel 3.92, sasaran tertanganinya pengelolaan sampah di

didukung oleh 2 (dua) indikator yaitu indikator volume sampah yang terangkut ke

251

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

TPA dan indikator cakupan wilayah yang tertangani pengelolaan kebersihan secara

terinci dapat dijelaskan sebagi berikut :

Indikator volume sampah yang terangkut ke TPA

Tahun 2013, sampah yang dibuang ke TPA sebanyak 79.24 ton/hari dan

realisasi 60,10 ton/hari dengan capaian kinerja sebesar 75,85 % . Tidak tercapainya

kinerja ini karena kurang optimalnya penggunaan sarana pengangkutan. Upaya-

upaya yang dilakukan untuk meningkatkan indikator volume sampah yang

terangkut ke TPA yaitu menambah jumlah sarana pengangkutan yang dimiliki,

meningkatkan ritasi pengangkutan dengan menambah dukungan biaya operasional

dalam rangka peningkatan jumlah sampah yang diangku ke TPA.

Grafik 3.90

Capaian Indikator Volume sampah yang terangkut

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Apabila dibandingkan capaian kinerja dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2013. Realisasi Tahun 2011 volume sampah yang terangkut ke TPA

sebanyak 12,5 ton/hari. Dibandingkan dengan realisasi Tahun 2012 mengalami

peningkatan volume sampah yang terangkut ke TPA sebanyak 1,9 ton/hari telah

mengalami peningkatan kinerja, Realisasi indikator volume sampah yang terangkut

ke TPA selama tahun berjalan dimana untuk tahun 2011 volume sampah yang

2011 2012 2013

Target 49.68 60.28 79.24

Realisasi 47.60 58.20 60.10

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Ton

252

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

terangkut ke TPA 47,60 ton menjadi 58,20 ton, tahun 2012 dan tahun 2013 juga

mengalami peningkatan kinerja volume sampah yang terangkut ke TPA sebanyak

60.10 ton.

indikator cakupan wilayah yang tertangani pengelolaan kebersihan

Indikator cakupan wilayah yang tertangani pengelolaan kebersihan

realisasi adalah 272,40 km dari target sebesar 353,95 km sehingga capaian kinerja

baru mencapai 76,96%. Tidak tercapainya capaian kinerja ini karena masih

kurangnya tenaga penyapuan lapangan. Berdasarkan data, Kabupaten Badung

hanya memiliki 454 orang tenaga penyapuan dari target pelayanan yang seharusnya

memiliki 510 orang tenaga lapangan.

Grafik 3.91

Capaian Indikator Cakupan wilayah yang tertangani pengelolaan kebersihan

Tahun 2011 – 2013 di Kabupaten Badung

Dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami

peningkatan untuk cakupan wilayah yang tertangani pengelolaan kebersihan seluas

26.4 km dan bila dibandingkan realisasi dengan Tahun 2012 sudah mengalami

peningkatan seluas 19.2 km.

Realisasi cakupan wilayah yang tertangani pengelolaan kebersihan selama

tahun berjalan sebagai berikut tahun 2011 sebesar 246 km menjadi 253 km pada

2011 2012 2013

Target 258.30 306.13 353.95

Realisasi 246.00 253.20 272.40

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

300.00

350.00

400.00

Kilo

me

ter

253

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

tahun 2012 dan Tahun 2013 juga mengalami peningkatan kinerja menjadi 272.40

km.

Realisasi akumulasi capaian sasaran yang talah ditetapkan sampai dengan

tahun 2013 dan rencana sesuai dengan RPJMD dapat dilihat seperti tabel di bawah

ini :

Tabel. 3.93

Pencapaian Sasaran 43Terwujudnya peletasrian dan kwalitas lingkungan

hidup Tahun 2013 dibandingkan Target RPJMD Tahun 2015

No. Indikator Sasaran Satuan

Realisasi

Akumulasi

s/d. Tahun

2013

Rencana

sesuai

dengan

RPJMD

Tahun 2015

Persentase

Capaian

Kinerja

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Volume sampah yang

terangkut

Ton 60.10 166.25 36%

2 Cakupan wilayah yang

tertangani pengelolaan

kebersihan

Km 272.40 449.60 61%

Pencapaian indikator sasaran tertanganinya pengelolaan sampah di

Kabupaten Badung sampai tahun 2013 dibandingkan target akhir RPJMD tahun

2015 menunjukkan bahwa capaian indikator volume sampah yang terangkut

sebesar 60.10 ton dari target yang ditetapkan sebesar 166.25 ton, ini berarti

capaian kinerja sampai tahun 2013 sebesar 36% dan pencapaian indikator cakupan

wilayah yang tertangani pengelolaan kebersihan sampai tahun 2013 sebesar 272.40

km dari target yang ditetapkan akhir 2015 sebesar 449,60 km, ini berarti capaian

kinerjanya sebesar 61%

3.3. Akuntabilitas Keuangan.

Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah didasari atas komitmen

bahwa anggaran yang disediakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kabupaten Badung. Oleh karena itu kebijakan pengelolaan keuangan daerah dalam

konteks memantapkan otonomi daerah desentralisasi fiskal yang menganut prinsip

254

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

“ Money Follows Function “ yaitu pengelolaan keuangan daerah disesuaikan

dengan alokasi dan fungsinya dengan dukungan pendanaan melalui penyerahan

sumber-sumber pendapatan daerah khususnya pendapatan asli daerah dan alokasi

dana dari Pemerintah pusat, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah daerah lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas ada tiga kebijakan yang diimplementasikan

yaitu : (1) pengelolaan pendapatan daerah, (2) pengelolaan belanja dan (3)

pengelolaan pembiayaan daerah.

Kebijakan umum pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada:

1. Peningkatan Pendapatan Asli daerah.

Penerapan kebijakan otonomi daerah secara luas dan bertanggung jawab

membuat pelaksanaan pembangunan di daerah sangat ditentukan oleh

kemampuan daerah masing-masing dalam mengusahakan pembiayaan

pembangunannya. Potensi yang dimiliki daerah sebagai komponen PAD

merupakan sumber keuangan yang sangat diharapkan daerah untuk

membiayai pembangunannya.

Kabupaten Badung yang sumber PAD-nya sebagian besar dari sektor

pariwisata selama lima tahun terakhir cenderung mengalami fluktuatif.

Naik turunnya PAD Kabupaten Badung ini berbanding lurus dengan

perkembangan kepariwisataan di Bali. Di sisi lain dengan melihat potensi

yang cukup besar dari PAD Badung terutama dari komponen pajak hotel

dan restoran, Pemerintah Kabupaten Badung memberikan sumbangan

kepada 6 (enam) Kabupaten lainnya di Bali dengan menyisihkan 22 %

dari PAD Badung sesuai Keputusan Gubernur Bali No. 286/01-

F/HK/2009 tentang Relokasi Hasil Penerimaan Pajak Hotel dan restoran

Kabupaten Badung dan Kota Denpasar kepada Provinsi Bali yang

besarnya 15% - 22%. Keputusan ini dimaksudkan untuk mendorong

pemerataan pembangunan khususnya pembangunan sarana dan

prasarana.

2. Peningkatan Dana Perimbangan

Dana yang berasal dari DAU perlu dikelola dengan sebaik-baiknya,

meskipun relatif sulit untuk memperkirakan jumlah realisasinya karena

tergantung pada pemerintah pusat. Bagi hasil pajak propinsi dan pusat

255

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

dapat diupayakan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Pendapatan

bagi hasil sangat terkait dengan aktifitas perekonomian daerah. Dengan

semakin meningkatnya aktivitas ekonomi akan berkorelasi dengan

naiknya pendapatan yang berasal dari bagi hasil. Pemerintah Daerah

harus mendorong meningkatnya aktivitas perekonomian.

3. Peningkatan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

Salah satu sumber pendapatan daerah yang sah adalah Lain-lain

Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi : dana hibah, dana darurat, dana

bagi hasil pajak propinsi dan pemerintah daerah lainnya. Langkah-

langkah untuk peningkatan lain-lain pendapatan daerah yang sah dapat

dilakukan dengan menetapkan APBD tepat waktu dan memperkecil

SILPA sehingga dapat memperoleh Dana Insentif daerah.

4. Pengelolaan Belanja Daerah.

Belanja daerah merupakan perwujudan dari kebijakan penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang berbentuk kuantitatif.

Dari besaran dan kebijakan yang berkesinambungan dari program-

program yang dilaksanakan dapat diketahui arah pembangunan

Kabupaten Badung. Dari perkembangan yang terjadi selama pelaksanaan

otonomi daerah, sistem dan mekanisme APBD menggunakan sistem

anggaran kinerja. Pelaksanaan tersebut membawa implikasi kepada

struktur belanja daerah.

Arah pengelolaan belanja daerah berdasarkan pendekatan prestasi kerja

yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan

anggaran serta memperjelas efektivitas dan efesiensi penggunaan

anggaran.

3.3.1 Target Dan Realisasi Pendapatan daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 9 Tahun 2012

tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung

tahun2013, dan Perubahan APBD Kabupaten Badung tahun 2013 yang ditetapkan

dengan Peraturan Daerah No 59 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

256

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

daerah Kabupaten Badung Nomor 9 Tahun 2012 tentang Penetapan Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Badung Tahun 2013, maka Target

Pendaptan Daerah pada tahun 2013 ditetapkan sebesar Rp. 2.718.030.317.564,08.

Terhadap target tersebut pencapaian pendapatan daerah (realisasi anggaran) pada

tahun 2013 mampu melampaui target, yakni Rp. 2.954.662.970.615,80 atau 108,71

%. Peningkatan pendapatan karena peningkatan perolehan dari wajib pajak serta

membaiknya iklim usaha kepariwisataan sebagai sumber Pendapatan asli Daerah

Utama. Secara rinci sumber pendapatan di Kabupaten Badung adalah sebagai

berikut :

a. Pendapatan Asli daerah dari target sebesar Rp. 2.029.161.138.232,59

dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.279.113.502.085,67 atau 112,32 %

yang terdiri dari :

1) Pajak daerah dari target sebesar Rp. 1.828.670.033.670,00 dapat

direalisasikan sebesar 2.010.554.251.067,23 atau 109,95 %

2) Retribusi Daerah dari target sebesar Rp. 73.110.899.131,56 dapat

direalisasikan sebesar Rp. 90.457.625.611,78 atau 123,73 %

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dari

target sebesar Rp. 71.350.280.431,03 dapat direalisasikan

sebesar Rp. 71.350.739.922,03 atau 100 %

4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah dari target sebesar

Rp. 56.029.925.000,00 dapat direalisasikan sebesar

106.750.885.484,63 atau 190,52 %

b. Dana Perimbangan dari target sebesar Rp.435.119.695.367,20 dapat

direalisasikan sebesar 429.797.446.192,00 atau 98,78 % yang terdiri dari

:

1) Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak dari target

sebesar Rp. 61.933.512.367,20 dapat direalisasikan sebesar Rp.

56.611.263.192,00 atau 91,41%

2) Dana Alokasi Umum dari target sebesar Rp. 372.625.383.000,00

dapat direalisasikan sebesar Rp. 372.625.383.00,00 atau 100,00

%

257

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

3) Dana Alokasi Khusus yang direncanakan sebesar Rp.

560.800.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 560.800.000,00

atau 100,00 %

c. Lain - lain Pendapatan yang sah dari target sebesar Rp.

253.749.483.964,29 dapat direalisasikan sebesar Rp. 245.752.022.338,13

atau 96,85%.

3.3.2. Belanja Daerah

Kebijakan umum belanja daerah diarahkan pada peningkatan efisiensi,

efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan penetapan prioritas alokasi anggaran.

Selain itu kebijakan belanja daerah juga diarahkan untuk mencapai visi dan misi

yang ditetapkan dalam rangka memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan

publik.

Kebijakan umum belanja daerah adalah sebagai berikut :

1. Belanja Daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan

pemerintah yang menjadi kewenangan Kabupaten yang terdiri atas

urusan wajib dan urusan pilihan.

2. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk

melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam

upaya memelihara kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk

peningkatan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan serta pembangunan

infrastruktur dan pusat pemerintah.

3. Belanja daerah yang dianggarkan juga untuk menunjang efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing SKPD di jajaran

Pemerintah Kabupaten Badung.

4. Meningkatkan efisiensi pengeluaran daerah dengan berorientasi pada

kinerja dan kepentingan pelayanan publik untuk mengeliminasi sumber

ketidak efisienan keuangan daerah.

5. Meningkatkan kemampuan perencanaan pengeluaran SKPD di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung dalam upaya optimalnya

pencapaian program dan kegiatan yang direncanakan.

258

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

6. Anggaran daerah dikelola dengan berorientasi pada hasil yang baik dan

biaya yang rendah.

7. Penganggaran keuangan daerah diarahkan dapat memberikan

keleluasaan bagi para pelaksana untuk memaksimalkan pengelolaan

dananya dengan memperhatikan value of money yaitu efektif, efisien

dan ekonomis serta mampu mendongkrak kinerja dan profesionalisme

kerja di setiap SKPD.

Arah pengelolaan belanja daerah tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :

1. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran

Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk

dapat meningkatkan pelayanan pada masyarakat yang mengarah pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan

masyarakat dapat diwujudkan dengan meningkatkan kompetensi sumber

daya manusia aparatur daerah, terutama yang berhubungan langsung

dengan kepentingan masyarakat.

2. Prioritas

Penggunaan anggaran tahun 2011-2015 diprioritaskan untuk mendanai

kegiatan-kegiatan dibidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan,

ketersediaan bahan pangan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan

peranan perempuan dan penegakan supremasi hukum, pelestarian dan

penyelamatan lingkungan dan peningkatan infrastruktur guna

mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Badung serta diarahkan

untuk penanggulangan kemiskinan.

3. Tolok Ukur dan Target Kinerja

Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada

setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

4. Optimalisasi Belanja Langsung

Belanja langsung diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan

pembangunan secara efisien dan efektif. Belanja langsung disusun atas

dasar kebutuhan nyata masyarakat, sesuai strategi pembangunan untuk

meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

259

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Optimalisasi belanja langsung untuk pembangunan infrastruktur publik

yang memungkinkan dapat dikerjasamakan dengan pihak swasta.

5. Transparan dan Akuntabel

Setiap pengeluaran belanja dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dipublikasikan berarti pula

masyarakat mudah dan tidak mendapatkan hambatan dalam mengakses

informasi belanja. Pertanggungjawaban belanja tidak hanya dari aspek

administrasi keuangan, tetapi menyangkut proses, keluaran dan hasilnya.

Secara spesifik, efisiensi dan efektivitas belanja harus meliputi pos-pos

belanja yang dikelompokkan dalam Belanja Langsung dan Belanja Tidak

Langsung. Dengan masing-masing kelompok dirinci ke dalam jenis belanja. Untuk

Belanja Tidak Langsung, jenis belanjanya terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja

Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Keuangan, Belanja

bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil dan belanja Tak Terduga. Sementara itu, untuk

Belanja Langsung, jenis belanjanya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang

dan Jasa serta Belanja Modal.

3.3.2.1 Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja

tidak langsung meliputi :

1) Belanja Pegawai, dalam bentuk gaji dan tunjangan, tambahan

penghasilan pegawai, penerimaan lainnya untuk pimpinan dan anggota

DPRD serta Kepala daerah/Wakil Kepala Daerah dan biaya pemungutan

pajak daerah.

2) Belanja bunga, digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman

pemerintah daerah kepada pihak lainnya.

3) Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi

kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang

dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.

4) Belanja Hibah, yaitu pemberian hibah untuk penyelenggaraan program

dan kegiatan yang bersifat cross cutting issue.

260

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

5) Bantuan sosial, yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan antara

lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan

pangan dan bantuan partai politik.

6) Belanja Bagi Hasil, meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan

retribusi daerah kepada Desa/kelurahan.

7) Bantuan Keuangan, yang bersifat umum maupun khusus kepada

Desa/Kelurahan.

8) Belanja Tak Terduga, untuk kegiatan yang sifatnya tidak bisa atau

diharapkan tidak terulang.

A. Belanja Langsung

Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait

langsung dengan program dan kegiatan. Belanja langsung meliputi :

1) Belanja Pegawai, dipergunakan untuk pengeluaran honorarium PNS,

honorarium non PNS dan uang lembur.

2) Belanja Barang dan Jasa, dipergunakan untuk pengeluaran bahan habis

pakai, bahan material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan

bermotor, cetak dan penggandaan, sewa alat berat, sewa perlengkapan

dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya,

pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas, beasiswa pendidikan

PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis perjalanan

pindah tugas dan lain sebagainya.

3) Belanja Modal, dipergunakan untuk pengeluaran pengadaan tanah, alat-

alat berat, alat-alat angkutan darat bermotor, alat-alat angkutan darat

tidak bermotor, alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di

air tidak bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolah pertanian dan

peternakan, perlatan kantor,perlengkapan kantor, komputer dan lain-

lain.

Anggaran belanja untuk pelaksanaan pembangunan di Kabupaten

Badung dapat diperinci sebagai berikut:

261

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Grafik 3.92

Anggaran Belanja Pemerintah Kabupaten BadungTahun 2013

Distribusi anggaran pembangunan Kabupaten Badung untuk belanja

langsung dipergunakan untuk membiayai 93 program serta 602 kegiatan.

Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk belanja

langsung secara rinci seperti berikut:

Grafik 3.93

Anggaran Belanja Langsung dan Alokasi untuk Sasaran Strategis

Kabupaten Badung Tahun 2013

Alokasi anggaran untuk pencapaian 44 sasaran strategis sebesar Rp.

1.105.936.032.724,- dari total pagu anggaran belanja lansung APBD Kabupaten

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

Total Belanja

Pagu Anggaran 1,623,136,935, 1,404,638,975, 3,027,775,911,

Realisasi 1,488,224,176, 1,267,235,545, 2,755,459,722,

-

500,000,000,000.00

1,000,000,000,000.00

1,500,000,000,000.00

2,000,000,000,000.00

2,500,000,000,000.00

3,000,000,000,000.00

3,500,000,000,000.00 R

up

iah

Pagu Realisasi

Anggaran Belanja Langsung 1,404,638,975,874 1,267,235,545,157

Anggaran Untuk Sasaran 1,105,936,032,724 970,719,420,324

-

200,000,000,000

400,000,000,000

600,000,000,000

800,000,000,000

1,000,000,000,000

1,200,000,000,000

1,400,000,000,000

1,600,000,000,000

Ru

pia

h

262

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

Badung tahun 2013 sebesar Rp. 1.404.638.975.874,- (78,73%) dengan realisasi

anggaran sebesar Rp. 970.719.420.324,- dengan prosentase penyerapan sebesar

87,77%. Alokasi dan realisasi anggaran dari masing-masing kegiatan dan program

untuk pencapaian sasaran strategis seperti tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.94

Alokasi dan Realisasi Anggaran untuk Pencapaian

Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Strategis Jml

Prog

Jml

Keg

Pagu Anggaran

(Rp)

Realisasi

Anggaran (Rp) %

1 Peningkatan seni masyarakat

berdasarkan adat dan budaya bali

1 5 4,979,513,300 4,819,469,450 96.79

2 Terwujudnya kerukunan

kehidupan beragama dan

bermasyarakat di Kabupaten Badung yang damai (santhi)

1 1 305,600,700 263,195,300 86.12

3 Tuntasnya wajib belajar 12 tahun

bagi anak-anak usia sekolah

1 2 21,725,750,000 19,658,750,000 90.49

4 Meningkatnya ketercapaian dan keterjangkauan memperoleh

layanan pendidikan di Kabupaten

Badung

2 4 70,397,564,625 14,400,492,550 20.46

5 Mewujudkan pendidikan yang bermutu dan kompetitif di

Kabupaten Badung

2 12 14,611,352,950 9,336,825,215 63.90

6 Mewujudkan olahragawan yang

berprestasi pada kompetisi pada tingkat Propinsi, Nasional &

Regional

2 5 4,329,566,700 4,198,925,672 96.98

7 Terwujudnya peningkatan produktifitas tenaga kerja

1 9 1,091,555,350 663,849,000 60.82

8 Terwujudnya peningkatan

kesempatan kerja bagi pencari

kerja

1 1 127,267,750 124,492,750 97.82

9 Terciptanya sistem pelayanan yang

prima di Rumah Sakit, Puskesmas

dan layanan kesehatan lainnya

yang terjangkau oleh masyarakat Kabupaten Badung

3 6 3,473,114,905 3,459,950,880 99.62

10 Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat Kabupaten Badung

3 11 3,009,776,092 2,954,782,867 98.17

11 Meningkatnya pemanfaatan

teknologi informasi secara efektif

dan efesien

1 6 2,768,806,000 2,705,692,350 97.72

12 Terwujudnya sistem data kependudukan di seluruh

Kabupaten Badung yang tertib dan

terpadu.

1 17 2,607,561,975 2,396,589,590 91.91

263

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Strategis Jml

Prog

Jml

Keg

Pagu Anggaran

(Rp)

Realisasi

Anggaran (Rp) %

13 Terwujudnya keluarga kecil

bahagia dan sejahtera bagi seluruh

masyarakat Kabupaten Badung

1 9 547,210,550 525,674,750 96.06

14 Mewujudkan masyarakat

Kabupaten Badung sadar ber KB

3 14 1,098,080,910 873,124,900 79.51

15 Meningkatnya peranan perempuan 1 1 46,610,100 46,345,300 99.43

16 Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak

1 2 191,166,875 159,251,875 83.31

17 Menurunnya kesenjangan

pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki

1 0 - - -

18 Meningkatnya ekonomi

masyarakat miskin, cacat dan

penyandang sosial lainnya

4 14 1,677,800,025 1,520,235,500 90.61

19 Meningkatnya pertumbuhan sektor UKM dan Koperasi dalam

sistem perekonomian masyarakat

Badung dan sebagai penunjang

sektor ekonomi Badung

2 7 1,332,423,275 1,142,684,645 85.76

20 Pertumbuhan sektor UKM dan

Koperasi

4 13 493,181,458 457,628,320 92.79

21 Tercapainya target produksi dan produktifitas pertanian dan

perkebunan

10 25 2,160,693,230 1,914,036,310 88.58

22 Tercapainya target pemasaran 1 1 69,230,850 69,169,850 99.91

23 Peningkatan populasi ternak dan

produksi daging dalam rangka

pemenuhan kebutuhan protein

hewani

4 13 13,497,289,813 12,118,595,099 89.79

24 Peningkatan produksi perikanan

dalam pemenuhan kebutuhan

akan protein yang bersumber dari ikan

3 17 3,322,275,740 3,098,319,669 93.26

25 Peningkatan produksi pengolahan

perikanan dan pemasaran

komoditi perikanan

1 4 320,872,725 305,829,525 95.31

26 Meningkatnya ketentraman dan

ketertiban masyarakat

5 11 3,979,915,572 3,486,701,097 87.61

27 Terwujudnya opini positif terhadap

terhadap pemerintah daerah

6 14 5,225,696,125 4,968,455,625 95.08

28 Meningkatkan kualitas lembaga ekonomi pedesaan

1 4 347,359,390 208,691,190 60.08

29 Mewujudkan pengelolaan

keuangan daerah yang efisien berorientasi pada kepentingan

publik yang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

2 3 159,902,297 154,998,000 96.93

264

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

No. Sasaran Strategis Jml

Prog

Jml

Keg

Pagu Anggaran

(Rp)

Realisasi

Anggaran (Rp) %

30 Meningkatnya implementasi

akuntabilitas kinerja SKPD

1 1 180,861,800 142,349,800 78.71

31 Peningkatan pengawasan yang

lebih menyeluruh dan terpadu

1 16 1,708,778,350 1,468,355,500 85.93

32 Meningkatkan sistem

pengendalian intern

1 2 175,355,000 107,228,384 61.15

33 Peningkatan akuntabilitas kinerja

dan pengawasan akuntabilitas

instansi pemerintah kabupaten badung

1 2 51,702,075 48,332,472 93.48

34 Meningkatnya pendapatan asli

daerah

2 51 3,915,844,080 2,713,000,235 69.28

35 Meningkatnya kondisi kemantapan jalan dan jembatan

3 351,952 357,050,520,574 93.22

36 Terwujudnya kualitas sarana dan

prasarana pengairan yang

berkondisi baik

3 114 384,389,048,732 358,270,243,869 93.21

37 Terwujudnya manajemen penataan ruang yang efektif dan efisien

1 9 1,136,093,775 871,618,697 76.72

38 Meningkatnya kualitas dan

kuantitas sarana prasarana perhubungan

1 1 440,031,975 352,673,915 80.15

39 Meningkatnya pelayanan umum di

bidang perhubungan

2 20 9,876,788,740 9,331,302,675 94.48

40 Meningkatnya kualitas dan

kuantitas obyek dan daya tarik

wisata serta sarana pariwisata

yang nyaman dan aman

4 15 8,693,572,675 7,844,190,154 90.23

41 Meningkatnya kunjungan

wisatawan

1 5 1,696,555,825 1,246,080,775 73.45

42 Terwujudnya prasarana dasar

pemukiman yang berkondisi baik

2 71 133,379,904,602 121,709,639,669 91.25

43 Terwujudnya pelestarian dan

kwalitas lingkungan hidup

1 17 1,190,659,130 1,151,212,130 96.69

44 Tertanganinya pengelolaan

sampah di Kabupaten Badung

1 17 19,855,539,923 18,847,569,876 94.92

Total 93 602 735,025,485,016 624,248,953,574 84,93

265

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

3.4. Capaian prestasi dan penghargaan

Pelaksanaan

pembangunan di Kabupaten

badung dilakukan dengan

kesungguhan, terencana dan

berkesinambungan untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat. Bukti

dari kesungguhan tersebut,

Kabupaten Badung meraih

penghargaan/prestasi di beberapa urusan pemerintahan ditingkat provinsi maupun

Nasional seperti berikut :

a. Prestasi pada tingkat Nasional sebagai berikut:

1. Penghargaan Tropy Adipura Tingkat Nasional Tahun 2013

(Nominasi V Katagori Kota Kecil Seluruh Indonesia)

2. Meraih Nominasi Penghargaan Proklim Tingkat Nasional diraih Oleh

4 Desa, Desa Taman, Desa Mambal, Desa Sangeh dan Desa Baha

3. Meraih Nominasi Kapaltaru Tingkat Nasional Untuk Katagori

Pembina Lingkungan Atas Nama Anak Agung Gde Agung,SH

4. Penghargaan Swastisaba Wistara dalam pengembangan Kabupaten

Sehat dari Menteri Kesehatan RI

5. Prestasi Anugerah Parahita Ekapraya tingkat utama yaitu prestasi yang

diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Kepala Daerah yang memiliki

komitmen dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dan

perlindungan anak.

6. Penghargaan dalam bentuk The Best Team dan The Best Athelete pada

kompetisi Baywatch di Sukabumi.

7. Juara I (Penyaji Terbaik) Cabang Seni Musik Tradisional dalam

kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang di

raih oleh SMP Negeri 3 Mengwi

8. Juara I Lomba KB Pria diraih oleh Kelompok KB Pria Buana Sari

Kecamatan Petang.

9. Juara I Lomba KB Perusahaan diraih oleh Hotel Legian Beach.

266

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

10. Juara I Lomba Duta KB Mandiri diraih oleh Ni Wayan Teni, S.Pd.

dari Br Nungnung, Desa Plaga, Kecamatan Petang

11. Juara I Travel Club Tourism Award kategori The Best Perfomance dan

Kategori The Best Achievment.

12. Juara I Tingkat Provinsi Bali Lomba Kelompok Masyarakat Pengawas

(POKMASWAS) yang diraih oleh POKMASWAS Segara Madu,

Desa Adat Kelan, Kelurahan Tuban.

13. Juara II Tingkat Nasional Lomba Kelompok Masyarakat Pengawas

yang diraih oleh POKMASWAS Segara Madu, Desa Adat Kelan,

Kelurahan Tuban.

14. Lomba Desa/Kelurahan Terpadu Tahun 2013 memperoleh predikat

Juara I Tingkat Provinsi Bali diwakili oleh Desa Ungasan dan Juara III

di Tingkat Nasional.

15. Juara III Regional III Lomba Kelompencapir yang diraih oleh

Kelompok Boga Segara, Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal.

16. Juara Harapan I Tingkat Nasional Kategori lomba Kelompok Pencinta

Alam (KPA) Atas Nama Sispala PALH Wana Lestari SMA Negeri I

Abiansemal, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten

Badung.

17. Juara Harapan II Tingkat Nasional Kategori Polisi Hutan (Polhut) Atas

nama I Made Budiasa, Desa Sangeh Kecamatan Abiansemal,

Kabupaten Badung.

18. Dalam IGA (Inovatif Government Award) yaitu Penghargaan kepada

Pemerintah karena memiliki program inovasi, Badung meraih

penghargaan nominasi unggulan 3 besar di Indonesia dalam kategori

Daya Saing Daerah melalui Program Desa Wisata.

b. Prestasi pada tingkat Propinsi Bali sebagai berikut:

1. Peringkat I Pemilihan Guru Berprestasi Taman Kanak-Kanak diraih

oleh Ni Wayan Sumariyanti, S.Pd dari TK.Negeri Pembina Abiansemal.

2. Peringkat I Pemilihan Guru PLB Sekolah Menengah Atas Berdedikasi

diraih oleh Edy Prajitno, S.Pd dari SLB.B PTN Jimbaran.

267

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

3. Peringkat I Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Taman Kanak-Kanak

diraih oleh Wahyu Prasetyaning Tyas, S.Pd, M.Pd dari TK Widyatmika,

Kec.Kuta Selatan.

4. Peringkat I Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Sekolah Dasar diraih

oleh I Nyoman Kertu, S.Pd, M.Pd dari SD No.3 Legian

5. Peringkat I Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Pendidikan Luar

Biasa diraih oleh Dra. Made Murdani, M.Pd dari SLB.B N PTN

Jimbaran.

6. Peringkat I Pemilihan Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan

Berprestasi diraih oleh Ir. Made Ngurah Tusan, M.Agb (Pengawas

SMK).

7. Juara I Lomba Bunda PAUD diraih oleh Bunda PAUD atas nama

Nyonya Ratna Gde Agung (Ibu Bupati Badung).

8. Juara I Lomba Lembaga Kursus Bahasa Inggris diraih oleh Widya

Guna English Course Kecamatan Mengwi.

9. Juara I Lomba Lembaga Kursus Tari diraih oleh Sanggar Tari Semara

Ratih Kecamatan Kuta Utara.

10. Juara I Lomba Tutor Keaksaraan diraih oleh Ni Made Ratna Agustini

Kecamatan Mengwi.

11. Juara I Cabang Seni musik Tradisional pada kegiatan Festival dan

Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang di raih oleh SMP Negeri 3

Mengwi.

12. Juara I Lomba Sekolah Dasar Peduli Lingkungan Hidup Tingkat

Provinsi Bali diraih SD No 8 Benoa Kecamatan Kuta Selatan

Kabupaten Badung.

13. Juara I Lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP)

tingkat Provinsi Bali Tahun 2013 dengan rincian :

- Juara I Lomba PKTP tingkat SMP oleh SMPN 2 Mengwi

- Juara I Lomba Sekretariat PKTP oleh Sekretariat Kab. Badung

14. Juara I Lomba Keluarga Harmonis diraih oleh Keluarga Drs. I Wayan

Badra, M.Pd dengan Ni Made Wati, alamat Lingkungan Menesa,

Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Selatan

268

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

15. Juara I Lomba KB Lestari Katagori 20 Tahun diraih oleh Keluarga I

Nyoman Derta,SPd dengan Ni Made Jani, S.St, alamat Jalan Giri

Puspa Lestari No. 11c Kecamatan Kuta Selatan

16. Juara I Lomba Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) diraih oleh I Gusti

Made Arsana, alamat Banjar Kasiana, Desa Pangsan, Kecamatan

Petang.

17. Juara I Lomba KB Pria diraih oleh Kelompok KB Pria Buana Sari

Kecamatan Petang

18. Juara I Lomba Provider diraih oleh Ni Wayan Suryati alamat Jl. Pendet

Gg. Merbabu No.I Banjar Ratu Sari, Desa Abiansemal, Kecamatan

Abiansemal.

19. Juara I Lomba KB Perusahan diraih oleh Hotel Legian Beach,

Kecamatan Kuta

20. Juara I Lomba Media Tradisional diraih oleh Kelompok Kertha Buana

dari SMAN I Kuta Utara.

21. Juara I Lomba Duta KB Mandiri diraih oleh Ni Wayan Teni, S.Pd

alamat Br Nungnung, Desa Plaga, Kecamatan Petang.

22. Juara I Lomba Mengarang cerpen Bali modern putra tingkat SMA An.

A.A. Adi Widya Kusuma dari Kecamatan Kuta Utara.

23. Juara I Lomba palawakya dewasa putra An. I Wayan Surma, I Made

Gunadi dari Kecamatan Kuta Utara.

24. Juara I Lomba pidato berbahasa bali putra tingkat SMP An. Agus Made

Wira Hadi Kusuma dari Kecamatan Mengwi.

25. Juara I Lomba Kidung Remaja Campuran An. I Wayan Aris Wiryanta, I

Nyoman Yudarmita, Ni Luh Mupu Puspita, I Pande Putu Fajar P.U.,

Luh Diah Praba Patni, Ni Luh Puspita Adnyani dari Kecamatan Kuta.

26. Juara I Lomba Kidung dewasa Campuran An. Ni Luh Gede

Masniyawati, I Wayan Putra Sanjaya, Ni Nyoman Asmini, Ni Ketut

Tatik Indah Kuryandewi, Ni Nyoman Kardika, I Nyoman

Purmanta,M.Pd. dari Kecamatan Mengwi.

27. Juara I Lomba dharma wacana dewasa Putri An. I Gusti Ayu Arya

Kusuma Dewi S. dari Kecamatan Petang.

269

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

28. Juara I Lomba Baleganjur An. Sanggar Kanti Budaya Kelurahan

Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan.

29. Juara I Lomba Penilaian Gugus Depan Tergiat tingkat Sekolah

Menengah Pertama, diraih oleh SMP Negeri 1 Kuta Utara

30. Juara I Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Cabang Sepak Bola diraih oleh

SMP Negeri 4 Kuta Selatan

31. Juara I Lomba Perpustakaan Sekolah di tingkat Provinsi Bali yang

diraih SD N. 3 Kuta

32. Juara I Lomba Gebogan tingkat Provinsi dalam rangka Festival

Agribisnis Tahun 2013 diraih oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan

Kuta Utara Kabupaten Badung.

33. Juara I Lomba kelompok ternak ayam buras tingkat Provinsi diraih oleh

Kelompok Marga Gunung Mekar, Br. Gunung, Desa Taman,

Kecamatan Abiansemal.

34. Juara I Lomba Kelompok ternak sapi tingkat Provinsi diraih oleh

kelompok Lembu Nadi, Br. Tiyingan, Desa Plaga, Kecamatan Petang

35. Juara I Tingkat Propinsi Bali Kategori lomba Kelompok Pencinta Alam

(KPA) Atas Nama Sispala PALH Wana Lestari SMA Negeri I

Abiansemal, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten

Badung.

36. Juara I Tingkat Propinsi Bali Kategori Polisi Hutan (Polhut) Atas nama

I Made Budiasa, Desa Sangeh Kecamatan Abiansemal, Kabupaten

Badung.

37. Juara I Tingkat Propinsi Bali Kategori Lomba Kader Konservasi Alam

(KKA) Atas nama I Wayan Sagi Adnyana, S.Pd. Desa Taman,

Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

38. Juara I Tingkat Propinsi Bali Kategori Kecil Menanam Dewasa

Memanen (KMDM) Atas nama SD Negeri I Sobangan Kecamatan

Mengwi, Kabupaten Badung.

39. Juara I Tingkat Provinsi Bali lomba Gugus Kendali Mutu Industri Kecil

Menengah Nadis Herbal mewakili Kabupaten Badung.

270

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

40. Peringkat II Guru Berprestasi Sekolah Dasar diraih oleh Dra. Ni

Nyoman Sutriyani dari SD No.5 Kuta.

41. Peringkat II Pemilihan Guru Berprestasi Sekolah Menengah Kejuruan

diraih oleh Erna Marlina, A.Ma.Pd.Se dari SMK Nusa Dua.

42. Peringkat II Pemilihan Guru PLB Sekolah Menengah Pertama

Berdedikasi diraih oleh Endang Muktiasih, S.Pd dari SLB.B PTN

Jimbaran.

43. Juara II Lomba Gugus PAUD diraih oleh Gugus PAUD Tunjung V

Kecamatan Abiansemal.

44. Juara II Lomba Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tingkat Provinsi

Bali oleh Kelurahan Abianbase

45. Juara II Lomba Kantin Sehat tingkat SD Tingkat Provinsi Bali oleh SD

Negeri 6 Tuban Kecamatan Kuta.

46. Juara II Lomba menghafal sloka dewasa An. I Gede Juliawan dari

Kecamatan Petang.

47. Juara II Lomba masatua bali putra tingkat SD An. Dewa Gede Wahyu

Nuryatama dari Kecamatan Kuta.

48. Juara II Lomba Sloka Remaja Putri An. Ni Putu Arlika Dewi, Ni Made

Rai Desi W. dari Kecamatan Kuta Utara.

49. Juara II Lomba mekawin remaja putri An. Ni Komang Ayu Sri Apriani,

D.A. Putu Ninda P. dari Kecamatan Kuta Selatan.

50. Juara II Lomba dharma wacana remaja putra An. I Wayan Rusdika dari

Kecamatan Petang.

51. Juara II Lomba dharma wacana remaja putri An. A.A. Tias Sandya D.

dari Kecamatan Kuta Utara.

52. Juara II Lomba wayang parwa dengan dalang remaja An. Sanggar Kuta

Kumara Agung Kecamatan Kuta

53. Peringkat II Porseni Pelajar (Cabang Olahraga)

54. Juara II Lomba Wawasan Wiyata Mandala tingkat Sekolah Menengah

Pertama diraih oleh SMPN 2 Kuta

55. Juara II Lomba Penilaian Gugus Depan Tergiat tingkat Sekolah

Menengah Atas, diraih oleh SMA Negeri 2 Kuta

271

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

56. Juara II lomba kearsipan Tingkat Provinsi Bali yang diwakili oleh Desa

Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

57. Peringkat III Pemilihan Guru Berprestasi Sekolah Menengah Atas

diraih oleh Ni Nyoman Sutiti Erawati, S.Pd.M.Pd. dari SMA Negeri 1

Mengwi.

58. Peringkat III Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Sekolah Menengah

Kejuruan diraih oleh Drs. I Wayan Dayung, SH.M.Si dari SMK Nusa

Dua.

59. Peringkat III Pemilihan Pengawas Sekolah Menengah Pertama

Berprestasi diraih oleh Drs. I Nyoman Karya (Pengawas SMP).

60. Juara III lomba Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-

B) Propinsi Bali

61. Juara III Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasar Tradisional Tingkat

Provinsi Bali , diraih oleh Pasar Adat Bringkit Kecamatan Mengwi.

62. Juara III Tingkat Provinsi Bali kategori Kelompok/ Perorangan/Swasta

diraih oleh Kelompok Peduli Lingkungan Pererenan Gumi Lestari Desa

Pererenen Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.

63. Juara III Tingkat Provinsi Bali untuk kategori Desa Sadar Lingkungan

diraih oleh Desa Adat Blahkiuh Kecamatan Abiansemal.

64. Peringkat ke III P2WKSS Kabupaten Badung dalam Evaluasi ke

Tingkat Provinsi Bali

65. Juara III Putra Lomba Duta Mahasiswa diraih oleh Kadek Suartana dari

Stikes Bina Usada, Jl. Kubu Gunung Tegal Jaya Dalung, Kecamatan

Kuta Utara

66. Juara III Lomba PLKB/PKB diraih oleh Ir. Luh Putu Eny Suarsini

Andayani, dari PKB Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta Utara

67. Juara III Lomba KB Lestari Katagori 10 Tahun diraih oleh I Gst

Nyoman Naramatha, S.Pd, MM,M.Pd. dengan I Gst Ayu Odiawati

alamat Banjar Sempidi, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan

Abiansemal

68. Juara III Lomba PIK Remaja Unggulan Tahap Tegak diraih oleh

SMAN I Kuta alamat Jl. Dewi Sartika Kuta Kecamatan Kuta.

272

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

69. Juara III Lomba sloka remaja putri An. I B. Cakra Manuaba, I Wayan

Awi Marwida dari Kecamatan Abiansemal.

70. Juara III Lomba mawirama putri An. Ni Wayan Ary Muliawati, Ni

Nyoman Ayu Sumarni dari Kecamatan Mengwi.

71. Juara III Lomba menulis aksara bali tingkat SMP putra An. I Kadek

Yunahadi Saputra dari Kecamatan Selatan.

72. Juara III Lomba kidung anak campuran An. Ida Ayu Pridari Pantri, I

Gusti Ayu Ratih Ariesta P., I Gede Nyoman Wahyu Setiawan, I Made

Agus Angga Adi Pranata, I Nyoman Yoga Sentana, Ni Luh Dewi

Setyani dari Kecamatan Mengwi.

73. Juara III Lomba kekawin remaja putra An. I Komang Gandhi AP. I Putu

Satya Wijaya dari Kecamatan Kuta.

74. Juara III Lomba dharma widya tingkat SD An. Ni Putu Mita Erlina

Putri, Ni Made Sukmasari, Ni Made Dewi Risma Cahyani dari

Kecamatan Mengwi.

75. Juara III Lomba dharma wacana anak putra An. A.A Ngurah Ari

Laksana dari Kecamatan Mengwi.

76. Juara III Lomba dharma wacana anak putri An. Ni Putu Elin dari

Kecamatan Mengwi.

77. Juara III Lomba gender tingkat anak An. Sanggar Gangsa Dewa

Kecamatan Abiansemal.

78. Peringkat III Porseni Pelajar (Bidang Seni)

79. Juara III tingkat provinsi dalam pemilihan ajang jegeg bagus provinsi

Bali diraih oleh Jegeg Bagus Kabupaten Badung a/n. Ni Putu Irma dan

I Made Joshua Karma

80. Juara III BPP berprestasi tingkat Provinsi Bali Tahun 2013 diraih oleh

BPP Mengwi Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

81. Juara III Petani berprestasi tingkat Provinsi Bali Tahun 2013 diraih oleh

I Ketut Sandi, Dusun Bukian, Desa Plaga, Kecamatan Petang

Kabupaten Badung.

273

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013

82. Juara III Gapoktan berprestasi tingkat Provinsi Bali Tahun 2013 diraih

oleh Gapoktan Branjingan Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal

Kabupaten Badung

83. Juara III Lomba Perpustakaan Umum di tingkat Provinsi Bali.

84. Juara III Lomba Gebogan tingkat Provinsi dalam rangka Festival

Agribisnis Tahun 2013 diraih oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan

Abiansemal Kabupaten Badung.

85. Juara III Lomba Stand tingkat Provinsi dalam rangka Festival

Agribisnis Tahun 2013 diraih oleh Tim Dinas Pertanian, Perkebunan

dan Kehutanan Kabupaten Badung.

86. Juara Harapan I Lomba Lembaga PAUD Berprestasi diraih oleh

Lembaga PAUD Widiatmika Kecamatan Kuta Selatan.

87. Juara Harapan I Lomba Wawasan Wiyata Mandala tingkat Sekolah

Menengah Kejuruan diraih oleh SMK Pariwisata Mengwitani

88. Juara Harapan I Lomba Bercerita di tingkat Provinsi Bali yang diraih

oleh Komang Pitri Wijayanti dari SD N. 3 Mengwi.

89. Juara Harapan II Lomba Pidato Kependudukan diraih oleh Ni luh

Desniati, dari SMAN I Abiansemal

90. Juara Harapan II Lomba Penilaian Gugus Depan Tergiat tingkat

Sekolah Dasar diraih oleh SD No.4 Tuban

91. Juara Harapan II Lomba Cipta dan Baca Puisi Berbahasa Bali di tingkat

Provinsi Bali yang diraih oleh I Gusti Ayu Putu Darmiastuti dari

SMAN. 1 Mengwi