laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target...

141

Upload: duongquynh

Post on 21-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

1

Page 2: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

i

Page 3: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah

Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI-SS) untuk Tahun

Anggaran (TA) 2018 dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja

sepanjang tahun 2018. Gambaran kinerja dapat terlihat dari pencapaian

target-target sejumlah indikator yang telah ditetapkan di TA sebelumnya.

RSPI-SS senantiasa berusaha mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB). Laporan ini

menggambarkan uraian menyeluruh tentang kondisi sumber daya (sumber

daya manusia, sarana prasarana dan dana/anggaran), hasil kegiatan dan

realisasi program, pencapaian target-target dari sejumlah indikator serta

masalah-masalah yang terjadi, juga hambatan. Selain itu dikemukakan pula

terobosan-terobosan yang dilakukan sebagai upaya pemecahan masalah

serta hambatan dalam pelaksanaan kegiatan maupun realisasi program.

Untuk mendukung semua kegiatan tersebut dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun, sejumlah anggaran telah dianggarkan.

Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa gambaran kinerja dapat terlihat

dari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal

tersebut RSPI-SS menetapkan indikator- indikator yang disebut sebagai

Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Indicator (KPI). IKU

tersebut telah ditetapkan dalam RSB TA. 2015-2019, kemudian setiap tahun

dituangkan dalam dokumen kontrak kinerja antara Direktur Utama dengan

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan yang dinamakan dengan dokumen

Perjanjian Kinerja. Untuk TA. 2018 jumlah dukungan anggaran/dana adalah

sebesar Rp164.614.344.000,-, dengan realisasi sebesar 91,09% atau sebesar

Rp149.952.990.330,-. Pendapatan TA 2018 tercatat sebesar

Rp.38,881,844,285.dengan target capaian pendapatan sebesar Rp.

38.500.000.000,- atau melampaui target yang telah ditetapkan (100,99%)

Page 4: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

iii

Hal-hal yang perlu dilakukan pada TA 2018 adalah tetap konsisten

menjalankan dan atau mengoptimalkan program kerja (kegiatan rutin) serta

kegiatan pemeliharaan. Kemudian mengusulkan penambahan alokasi

anggaran baik untuk penyelenggaraan program dan kegiatan serta

pemeliharaan peralatan, sarana-prasarana yang ada dengan tidak lupa

dukungan koordinasi yang baik antar unit kerja untuk peningkatan mutu,

produktivitas layanan serta efisiensi. Selain itu perlu dijajaki kerjasama

dengan pihak-pihak lain, dengan tujuan menjadi salah satu alternatif

pendanaan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pelayanan kesehatan

yang bermutu dengan dukungan pelaksanaan kajian sesuai kaidah ilmiah

diRSPISS. Kerjasama tersebut tentunya nantinya diharapkan saling

menguntungkan kedua belah pihak serta tidak berlawanan dengan

peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku.

Page 5: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

iv

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR I

IKHTISAR EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR Vi

DAFTAR GRAFIK vii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Maksud & Tujuan 4

C. Tugas Pokok dan Fungsi 4

D Budaya Rumah Sakit 5

E Susunan Organisasi 6

F Sistematika Penulisan 9

G Gambaran Kondisi Rumah Sakit 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA 18

A. Rencana Kinerja Tahunan 20

B. Perjanjian Kinerja 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 25

A Capaian Kinerja 25

a. Capaian indikator kinerja tahun 2018 26

b. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan

Standar Nasional

62

B Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya 63

a. Sumber Daya manusia . 63

b. Sumber Daya Keuangan 66

c. Sumber Daya Sarana & Prasarana 75

C Realisasi Anggaran 76

BAB IV PENUTUP 81

Lampiran

Page 6: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

v

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel2.1 Sasaran Kinerja Tahun 2015 – 2019 18

Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2018 20

Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja TA. 2018 26

Tabel 3.2 Capaian Indikator HAIS 35

Tabel 3.3 Capaian Indikator RS terakreditasi

Nasional dan Internasional

47

Tabel 3.4 Capaian Indikator tingkat penilaian proper 57

Tabel 3.5 Capaian Indikator IT terintegrasi 59

Tabel 3.6 Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018

dengan Standar Nasional

63

Tabel 3.7 Jumlah ASN Menurut Jabatan 64

Tabel 3.8 Jumlah PNS Menurut Golongan 65

Tabel 3.9 Jumlah & Spesifikasi SDM RSPI SS 65

Tabel 3.10 Realisasi Belanja TA 2018 67

Tabel 3.11 Realisasi Anggaran Belanja TA 2018 76

Tabel 3.12 Realisasi Penerimaan RSPI SS TA 2018 78

Tabel 3.13 Realisasi Pengeluaran RSPI SS TA 2018 . 80

Page 7: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSPI SS 8

Gambar 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 22

Page 8: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

vii

DAFTAR GRAFIK

Hal Grafik 3.1 Tingkat Kepuasan Pasien 27

Grafik 3.2 Tingkat Kepuasan Staf 28

Grafik 3.3 Tingkat Kepuasan Peserta Didik 30

Grafik 3.4 % Komplain yang di Tindaklanjuti 31

Grafik 3.5 Jumlah RS. Regional Pelayanan Infeksi 33

Grafik 3.6 Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi 36

Grafik 3.7 Presentase Capaian Indikator BBT 37

Grafik 3.8 Jumlah Kajian/Clinical Research yang Memanfaatkan data & BBT

38

Grafik 3.9 Hasil Kajian/ Penelitian Translational yang Diaplikasikan pada Standar Pelayanan

40

Grafik 3.10 Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan nasional

41

Grafik 3.11 Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan internasional

41

Grafik 3.12 Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan Pelayanan &Penelitian

42

Grafik 3.13 % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baik

44

Grafik 3.14 Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model 45

Grafik 3.15 % Capaian Indikator Medik 49

Grafik 3.16 % Temuan audit klinik yang ditindaklanjuti 51

Garafik 3.17

% Staf dengan kompetensi yang sesuai 52

Grafik 3.18 Indeks Budaya koorporate 54

Grafik 3.19 Tingkat kehandalan Sarpras 55

Grafik 3.20 Cost Reduction 60

Grafik 3.21 Tingkat pertumbuhan pendapatan 61

Grafik 3.22 Jumlah ASN Berdasarkan status Kepegawaian 63

Grafik 3.23 Jumlah ASN Berdasarkan Pendidikan 64

Page 9: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kinerja adalah unjuk kerja dan prestasi kerja atau hasil kerja yang

diwujudkan dalam melakukan suatu kegiatan atau program untuk mencapai

tujuan dan sasaran tertentu.

Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku

kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur sesuai

sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui program kinerja instansi

pemerintah yang disusun secara periodik.

Saat ini telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap

instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan termasuk

Unit Pelaksana Teknis yang merupakan satuan kerja mandiri wajib

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan

kepadanya berdasarkan perencanaan strategi yang dirumuskan sebelumnya

dan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 270/KMK.05/2007 tertanggal

21 Juni 2007 menetapkan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti

Saroso mempunyai hak pengelolaan keuangan dalam bentuk Badan Layanan

Umum dengan status penuh.

Page 10: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

2

Setiap instansi pemerintah termasuk RSPI Sulianti Sarososebagai Unit

Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan

Kesehatandiwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis Bisnis (Strategic

Bussines Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Perjanjian Kinerja

(Performance Agreement), Laporan Pertanggungjawaban Kinerja

(Performance Accountabilty Report) serta Penyusunan Laporan Akuntabiltas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Semua instansi pemerintah dianjurkan

untuk melaporkan kinerjanya dengan LAKIP.

RSB menjadi salah satu aspek dasar dalam penyusunannya untuk

menindaklanjuti Perpres No.29 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan RB No.53 tahun 2014

tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan dan tata reviu atas

laporan kinerja instansi pemerintah.Penyusunannya berdasarkan pada

indikator Input, Output, Outcome dan Benefit, serta mengenai metode,

mekanisme dan tata cara pelaporannya.

LAKIP RSPI Sulianti Saroso tahun 2018disusun mengacu kepada

peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

2. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah

3. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

4. Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No

09/M.PAN/05/2007 tentang penyusunan Indikator Kinerja Utama di

lingkungan instansi pemerintah

Page 11: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

3

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.

09/M.PAN/11/2008 tentang petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja

Utama

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 24 Tahun 2010 Tentang

Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi No.29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan

kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi No. 35 tahun 2011 tentang petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2011

10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Kementerian Kesehatan.

Sebagai gambaran mengenai rencana kedepan dari RSPI Sulianti Saroso maka

telah dirumuskan Visi dan Misi sebagai berikut :

VISI

Menjadi RS Rujukan Nasional dan PusatKajian Penyakit Infeksi Yang Terdepan

Setingkat Asia Pasifik Tahun 2019

MISI

1. Menyelenggarakan pengelolaan penyakit infeksi termasuk new

emerging, re-emerging, dan tropical medicine secara paripurna dan

profesional berbasis quality dan safety.

2. Menyelenggarakan kajian, penelitian sesuai dengan standar ilmiah, etik,

berbasis bukti dan nilai untuk pengembangan, pencegahan dan

penanggulangan penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging,

dan tropical medicine.

3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi termasuk

new emerging, re-emerging, dan tropical medicine secara profesional

Page 12: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

4

4. Menyelenggarakan jejaring pelayanan, pendidikan dan penelitian di

bidang penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging, dan

tropical medicine Nasional dan Internasional

MOTTO

“Ikhlas Melayani”

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari penyusunan LAKIP RSPI Sulianti Saroso Tahun 2018

adalah :

1. Mempertanggungjawabkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan

misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dalamkinerja RSPI Sulianti Saroso tahun 2018

2. Sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja RSPI Sulianti Saroso

ditahun mendatang.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

2073/MENKES/PER/XI/2011 tertanggal 07 Oktober 2011 Perubahan Atas

Peraturan Menteri Kesehatan No.247/MENKES/PER/III/2008 tentang

Organisasi dan tata Kerja Rumah sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr.Sulianti

Saroso, RSPI Sulianti Saroso mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai

berikut :

Tugas Pokok Rumah Sakit

1. Menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan secara paripurna,

sebagai kegiatan penunjang dalam upaya pengkajian penyakit infeksi dan

penyakit menular;

2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan

pengembangan di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular beserta

faktor risikonya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan

Page 13: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

5

untuk penyusunan bahan kebijakan serta standar penanganan/

pengendalian penyakit infeksi dan penyakit menular.

Fungsi Rumah Sakit

1. Pelaksanaan penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular;

2. Pelaksanaan pelayanan rujukan nasional di bidang penyakit infeksi dan

penyakit menular;

3. Pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, baik di bidang klinik,

epidemiologi dan faktor risikonya;

4. Pengkajian pelaksanaan sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan

wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB);

5. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran dan

kedokteran berkelanjutan serta profesi tenaga kesehatan lainnya di

bidang penyakit infeksi dan penyakit menular;

6. Pengelolaan informasi dan pemasaran di bidang penyakit infeksi dan

penyakit menular;

7. Pelaksanaan urusan hukum dan kemitraan;

8. Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan.

D. Budaya Rumah Sakit

Nilai-nilai budaya kerja yang diterapkan dalam melaksanakan tugas sehari-hari

untuk mencapai perwujudan Visi dan Misi Organisasi patut mendapat

perhatian khusus, karena memerlukan perjalanan jangka panjang ke suatu

keadaan yang belum pernah dialami dan beraneka ragamnya budaya serta

pola pikir masyarakat, sehingga dalam perjalanan tersebut akan dijumpai

banyak rintangan, kegagalan dan keberhasilan. Untuk tetap eksis dalam

mencapai Visi tersebut maka diperlukan kerja keras dan kebersamaan dalam

menjalankan tugas sehari-hari. Adapun nilai-nilai dasar Rumah Sakit Penyakit

Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso adalah sebagai berikut:

Page 14: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

6

1. RESPONSIVE

Sigap memberikan bantuan kepada yang membutuhkan pelayanan.

2. SATISFACTION

Memberikan pelayanan lebih dari yang diharapkan.

3. PROFESIONALISM

Memberikan pelayanan yang ramah dan bermutu sesuai dengan standar

profesi

4. INTEGRITY

Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, dapat dipercaya,

disiplin,konsisten serta berkualitas

E. Susunan Organisasi

a. Organisasi

Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. dr. Sulianti Saroso merupakan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan telah diresmikan pada tanggal

21 April 1994 yang semula dibawah struktur pembinaan Ditjen P4M Kemenkes

kemudian berubah dibawah Ditjen PPM-PL. Selanjutnya dengan Permenkes No.

2360/Menkes/PER/XI/2011 tentang Perubahan atas Permenkes No.

247/Menkes/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso,RSPI-SS dibawah pembinaan Ditjen Bina

Upaya Kesehatan (BUK) yang saat ini telah berganti menjadi Ditjen Pelayanan

Kesehatan Kemenkes. Berdasarkan Permenkes tersebut struktur organisasi RSPI-

SS terdiri dari :

1. Direktur Utama

2. Direktur Medik dan Keperawatan

3. Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular

4. Direktur Keuangan dan Administrasi Umum

5. Satuan Pemeriksa Intern.

6. Komite Medik.

7. Komite Etik Penelitian

Page 15: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

7

8. Komite Pengendalian Penyakit Infeksi

9. Komite Keperawatan

10. Komite Farmasi dan Terapi

11. Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

12. Komite Etik dan Hukum

13. Komite PPRA

14. Komite Tenaga Kesehatan lainnya

15. Bidang Medik

16. Bidang Keperawatan

17. Bidang Pengkajian Klinik

18. Bidang Pengkajian Epidemiologi

19. Bidang Pengkajian Imunologi dan faktor resiko

20. Bagian Perencanaan dan Anggaran

21. Bagian Keuangan

22. Bagian Umum

23. Instalasi – instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional

Selanjutnya Struktur Organisasi Satker RSPI-SS dapat dilihat pada

Gambar 1.1 sebagaimana pada halaman berikut:

Page 16: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

8

Gambar 1.1

Struktur Organisasi RSPI-SS

Page 17: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

9

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penyajian laporan Akuntabilitas Kinerja RSPI Sulianti

Sarososebagai berikut :

Pendahuluan yang berisi : Kata Pengantar, Ikhtisar Eksekutif, Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas secara umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi RSPI Sulianti Saroso.

Bab II Perencanaan Kinerja

Menjelaskan tentang gambaran singkat sasaran strategis bisnis (RSB) RSPI

Sulianti Saroso Tahun 2015-2019 dan sasaran program/kegiatan yang

ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan rencana kerja

tahunan serta indikator dan targetnya yang ditetapkan dalam perjanjian

kinerja yang menggambarkan keterkaitan dengan RSB.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan tentang capaian kinerja RSPI Sulianti Sarosountuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi dan Realisasi Anggaran yang digunakan

dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja RSPISulianti Saroso

sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Mengemukakan secara umum tentang capaian kinerja RSPI Sulianti

Saroso serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk

meningkatkan kinerjanya.

Lampiran-lampiran

Page 18: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

10

G. Gambaran kondisi Rumah Sakit

Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr. Sulianti Saroso (RSPI SS)

merupakan Pusat Kajian dan rujukan Nasional Penyakit Infeksi. Hal tersebut

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :

1138/MENKES//SK/XI/2009. RSPI SS juga ditetapkan sebagai rumah sakit

pendidikan afiliasi FKUIberdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.02.02/1/2808/2017.

Implementasi keputusan tersebut serta dalam melakukan

fungsinya, RSPI SS telah melakukan inisiasi perjanjian kerja sama dengan

beberapa institusi dalam dan luar negeri, antara lain perjanjian kerja sama

dengan Badan Litbangkes sebagai Research Hospital., dengan Pusat Data dan

Informasi Kemenkes untuk mengelola data riset terintegrasi., dengan Bio

Farma untuk penelitian dan pengembangan vaksin di Indonesia., dengan

Lembaga Penelitian Bio Molekuler Eijkman untuk pelaksanaan penelitian

biomolekuler, dengan Lembaga Penyakit Tropis UNAIR untuk pelaksanaan

riset penyakit tropis , dengan National Centre for Global Health and

Medicine (NCGM Jepang) untuk melaksanakan kegiatan jejaring penelitian

dan pelayanan penyakit infeksi.

1. Kondisi Internal Rumah Sakit

a. Pelayanan

RSPI SS telah memiliki sertifikat Komisi Akreditasi Rumah Sakit

(KARS) versi 2012. Sertifikat KARS versi 2012 tersebut menjadi dasar

dalam pencapaian kinerja pelayanan di RSPI Sulianti Saroso sehingga

mutu jasa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terjamin

kualitasnya. Selain terakreditasi KARS versi 2012, keunggulan lainnya

adalah adanya pelayanan terintegrasi untuk kasus TB dan HIV-AIDS serta

kasus PINERE. Pelayanan ini ditunjang dengan adanya pedoman,

panduan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam melaksanakan

Page 19: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

11

kegiatan serta ditunjang dengan tenaga terlatih dalam menangani kasus

infeksi.

Ruangan isolasi yang sudah berstandar WHO juga menjadi salah

satu keunggulan layanan di RSPI SS. Rumah Sakit ini juga dilengkapi

dengan sarana penunjang yaitu untuk Instalasi Radiologi RSPI memiliki

peralatan yang canggih dan modern yaitu CT- Scan Multi Slice 64 slice,

Digital Radiografi, Panoramik dan Chepalometri dan PACS. Sedangkan

untuk Instalasi Farmasi, RSPI SS sudah menjadi pembimbing PKPA, PKL

Diploma III, penelitian bergerak dibidang Kefarmasian, melaksanakan

pelayanan 24 jam kefarmasian RS (Ranap dan IGD), pelayanan

Kefarmasian depo TB RO dan TB sensitif, pelayanan Kefarmasian depo

Poli Melati (Pokja HIV/AIDS) serta layanan Konseling pasien HIV/AIDS

dengan ditunjang oleh SDM bersertifikat TOT CST HIV AIDS dan

keunggulan lainnya di Instalasi Farmasi adalah tidak ada restriksi

pelayanan obat bagi pasien JKN. Dan keunggulan terpenting lainnya pada

rumah sakit ini adalah harga pemeriksaan lebih murah dibandingkan

harga pemeriksaan di rumah sakit sekitarnya.

Namun demikian, Pelayanan di RSPI SS masih memiliki beberapa

keterbatasan di bidang Farmasi dan Radiologi. Sistem pelayanan di

Instalasi Farmasi terutama pelayanan farmasi klinis masih belum optimal

dan pelayanan waktu tunggu obat yang lama. Sedangkan di Instalasi

Radiologi, jenis pemeriksaan yang dikerjakan kurang bervariasi sehingga

keterampilan radiographer kurang berkembang. Untuk pelaksanaan

Clinical Pathway di rumah sakit ini belum optimal dikarenakan jumlah

pasien yang masih sedikit yang ditandai dengan BOR yang rendah.

Terhadap hal ini perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan Instalasi

Farmasi, pengembangan kapasitas SDM tenaga Radiologi serta

meningkatkan ketaatan untuk pengisian Clinical Pathway.

Page 20: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

12

b. Pengkajian/Penelitian dan Surveilans

RSPI SS sebagai rumah sakit rujukan nasional penyakit infeksi

memiliki kasus Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging (PINERE)

dengan variasi tinggi sehingga dapat tersedia data/informasi serta Bahan

Biologik Tersimpan (BBT) kasus PINERE dan penyakit infeksi lainnya dalam

jumlah yang cukup besar, untuk dapat dilakukan pengkajian dan

penelitian secara terintegrasi pelayanan. Hal ini ditunjang oleh kondisi

Indonesia sebagai salah satu negara tropis pusat penyebaran zoonosis di

dunia.

Dalam rangka mendukung kegiatan pengkajian/penelitian

tersebut telah tersedia Pedoman Pelaksanaan Pengkajian Penyakit

Infeksi dan Penyakit Menular, Petunjuk Teknis untuk Penyusunan

Proposal, Protokol dan Laporan Akhir Kajian/Penelitian, Pedoman

Pelaksanaan aplikasi e-SIRATERAPISS (Sistem Informasi Riset Aplikatif

Terintegrasi di RSPI-SS) edisi 2018 yang merupakan pengembangan IT

untuk kegiatan kajian / penelitian dan Komite Etik Penelitian Kesehatan.

Hasil riset yang telah dilakukan di RSPI SS pada umumnya

berorientasi riset translational untuk dapat diaplikasikan pada unit

pelayanan sebagai dasar ilmiah bagi peningkatan mutu pelayanan serta

memberikan rekomendasi di unit pelayanan tersebut sesuai evidence

based/scientific based.

Selain itu, RSPI SS juga telah memiliki Tim Surveilans Terintegrasi

untuk penyakit berpotensi KLB/wabah berdasarkan SK Direktur Utama

Nomor: HK.02.03/VII.3/2949/2017 yang memfasilitasi ketersediaan data

surveilans penyakit infeksi dan penyakit menular untuk kebutuhan

internal maupun eksternal.

Sarana media publikasi hasil riset dan data surveilans yang

tersedia di RSPI SS adalah jurnal internal yaitu TheIndonesian Journal

Infectiuos Desease (IJID) dengan aplikasi OJS dan teregistrasi ISSN nomor

ISSN:2599-1698.

Page 21: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

13

Terdapat sejumlah tantangan dalam pelaksanaan kajian /

penelitian (riset) meliputi kelengkapan data rekam medik,

biosafety/biosecurity pengelolaan bank BBT, implementasi integrasi e-

SIRATERAPISS dengan SIMRS, serta regulasi internal yang mendukung

penetapan remunerasi IKI utama di setiap unit layanan terkait

pelaksanaan pengkajian/penelitian (riset). Kondisi ini membutuhkan

dukungan penuh terhadap ketersediaan: SDM yang kompeten, anggaran

operasional rutin instalasi penelitian sesuai sesuai standar biosafety/

biosecurity, sarana prasarana IT sesuai perkembangan IPTEK serta

regulasi perhitungan remunerasi dari stakeholder terkait.

c. Keuangan

RSPI SS memperoleh Anggaran berdasarkan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dalam kurun waktu satu tahun, anggaran

tersebut untuk Rupiah Murni (RM) dan Belanja Layanan Umum (BLU).

Pengelolaan Keuangan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sudah menggunakan

Cash Management System (CMS) sehingga memudahkan dalam

pengelolaan akuntasi dan perbendaharaan, dan rutin setiap bulan selalu

melakukan rekonsiliasi dengan KPPN yang dibuktikan dengan Berita Acata

Rekonsiliasi (BAR Rekon), untuk memastikan adanya kesamaan

penggunaan anggaran baik untuk realisasi maupun penggunaan kode

program kegiatan. Namun demikian, proses pengelolaan piutang, analisa

cost dan benefit, belum berjalan secara optimal. Disamping itu, belum

optimalnya implementasi SPO dalam penyerapan dan pertanggung

jawaban anggaran kegiatan kajian sesuai pedoman e-SIRATERAPISS.

d. Organisasi dan SDM

RSPISS memiliki dokter spesialis yang lengkap dan beberapa sub

spesialis serta mempunyai komitmen terhadap pengembangan tenaga

dokter spesialis/sub spesialis/perawat/non keperawatan dalam

Page 22: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

14

pendidikan dan pelatihan baik manajemen maupun fungsional untuk

memenuhi jenis layanan. RSPISS juga telah memiliki SDM yang

tersertifikasi (GCP, penulisan ilmiah, etik dasar, pengelola OJS, Biosafety

dan Biosecurity laboratory).

Namun demikian distribusi tenaga belum semuanya berdasarkan

beban kerja dan kompetensi, komitmen SDM terhadap disiplin peraturan

PNS juga masih kurang dan belum tersedianya regulasi/aturan mengenai

tenaga fungsional peneliti di rumah sakit. Dalam mengatasi permasalahan

tersebut, diperlukan analisa beban kerja berdasarkan kompetensi masing-

masing SDM, peningkatandisiplin kerja, serta melakukaninisiasi

terhadapsistemregulasitenaga fungsional peneliti.

RSPI SS melaksanakan pelatihan berdasarkan Undang Undang ASN

No. 5 tahun 2014 yang menyatakan bahwa setiap instansi pemerintah

wajib memenuhi hak setiap ASN untuk mendapatkan pelatihan 20 JPL

setiap tahun, mengikuti pelatihan prajabatan dan pendidikan Diklat PIM

Tingkat 2/ Diklat PIM Tingkat 3 dan Diklat PIM Tingkat 4. Selain itu

perkembangan IPTEKDOKES (Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan

Kesehatan) juga mewajibkan setiap ASN untuk selalu memperbarui

informasi baru. Dan juga dengan diberlakukannya AFTA (Asean Trnade

Area) dimana setiap SDM harus selalu meningkatkan kemampuan

personal, maka sejumlah staf juga telah mengikuti pelatihan melalui

program kerjasama luar negeri dengan institusi NCGM Tokyo. Dukungan

yang paling penting yaitu adanya kesadaran dari SDM untuk

meningkatkan kompetensi dan kualitas personal melalui pendidikan dan

pelatihan, termasuk pelatihan peningkatan kompetensi di bidang ilmiah/

etika penelitian kesehatan sesuai standar Good Clinical Practice.

RSPI SS merupakan rumah sakit pendidikan Kementerian

Kesehatan RI sebagai afiliasi RSCM-FKUI dan bagian dari Academy Health

System (AHS) FKUI. Rumah sakit juga memiliki perjanjian kerja sama

dengan institusi pendidikan seperti fakultas kedokteran swasta dan

Page 23: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

15

fakultas kesehatan lainnya, pengajar yang tersertifikasi serta didukung

sarana prasarana yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Srana

prasarana meliputi fasilitas perpustakaan dengan koleksi buku-buku

kedokteran serta kesehatan lainnya, baik ilmiah maupun populer, dalam

jumlah lebih dari 1000 koleksi. Perpustakaan juga dilengkapi dengan

sarana wifi gratis yang dapat mengakses jurnal internasional secara

online.

Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan, ada

beberapa tantangan yang dihadapi yaitu belum optimalnya kinerja

Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) dan jumlah peserta didik

ditentukan oleh institusi asal peserta didik sehingga jumlah peserta didik

yang diterima oleh RSPI SS tidak tetap setiap tahunnya.

e. Sarana dan Prasarana

RSPISS berdiri sejak tahun 1994 sampai saat ini memiliki Luas

lahan ± 4 Ha dan luas gedung 16.487,95 m². selain itu memiliki alat

kalibrasi internal untuk pemeliharaan dan kualitas peralatan medis,

memiliki sarana penyediaan air bersih dan sarana pengolahan limbah.

RSPISS memiiki laboratorium fasilitas BBT, peralatan dan teknologi

diagnostik untuk pengidentifikasi penyakit infeksi secara cepat serta

memiliki fasilitas perpustakaan dengan literatur yang cukup memadai.

Selain itu tersedia IT Mandiri untuk mendukung data kajian/penelitiandan

surveilans.

Namun demikian, terdapat keterbatasan sarana prasarana,

antaralain adanya keterbatasan anggaran menyebabkan pengadaan

obat, alkes, dan sarana prasarana pelayanan tidak terkendali, adanya

beberapa alat medik maupun non medik yang berusia lama (tidak up to

date) karena keterbatasan anggaran. Selain itu, belum optimalnya

pengembangan IT mandiri terintegrasi e-SIRATERAPISS dalam mendukung

kajian/penelitian/survailans, belum optimalnya jaringan internet untuk

Page 24: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

16

mendukung kegiatan kajian/penelitian, belum ada sistem manajemen

penyimpanan BBT yang berbasis IT, serta belum tersedia sistem

biosecurity laboratorium BBT yang sesuai standard.

Kendala lainnya terkait sarana dan prasarana yaitu penghapusan

barang milik negara berupa aset inventaris belum dapat dilaksanakan

karena penetapan status penggunaannya belum selesai dan belum

tersedianya prasarana perparkiran yang baik sesuai dengan persyaratan

perparkiran.

2. Kondisi Eksternal Rumah Sakit

Dengan adanya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 Pasal 02

Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) maka kesadaran

masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat didukung dengan

adanya undang-undang praktek kedokteran yang membatasi jumlah

tempat praktek bagi dokter akan meningkatkan mutu pelayanan. Hal ini

juga ditunjang dengan adanya pembinaan dan pengawasan terhadap

Pedoman Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dari

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes.

Disamping menyelenggarakan pelayanan kesehatan, RSPI SS juga

menyelenggarakan pengkajian dan penelitian. Hal ini didukung oleh

tersedianya kebijakan dan peraturan pemerintah tentang RSPI SS sebagai

pusat kajian dan rujukan nasional penyakit infeksi. RSPI SS memiliki

Rencana Strategis Bisnis tahun 2015 -2019 yang mendukung riset

translational untuk pengembangan kualitas pelayanan di bidang penyakit

infeksi. Pelaksanaan penelitian juga didukung dengan adanya MoU

dengan institusi pendidikan maupun institusi risetserta adanya peluang

kerjasama riset dengan institusi pendidikan maupun institusi riset, baik di

dalam maupun luar negeri.

Pengelolaan rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum (BLU)

melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No:

Page 25: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

17

756/Menkes/SK/VI/2007 tertanggal 26 Juni 2007 yang memberikan

keleluasan kepada RSPI SS untuk mengelola keuangannya secara mandiri.

Selain adanya peluang diatas, beberapa hal yang perlu

mendapatkan perhatian khusus bagi manajemen RSPI SS diantaranya

adalah belum adanya regulasi yang mengatur sistem rumah sakit Tipe A

khusus (RS rujukan tersier) yang akan berdampak terhadap peningkatan

jumlah pasien dan kasus penyakit infeksi yang ditangani, adanya rumah

sakit kompetitor di sekitar yang mempunyai fasilitas lebih memadai serta

lokasi yang tidak mudah dijangkau dan penghasilan rumah sakit yang

rendah sehingga RSPI SS kurang diminati oleh kalangan profesional.

Dalam bidang penelitian, hingga saat ini belum tersedianya

regulasi/aturan mengenai tenaga fungsional peneliti di rumah sakit.

Kebijakan pemerintah terkait remunerasi yang tidak serentak di seluruh

RS juga perlu dikelola dengan baik di RSPI SS

Page 26: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

18

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan

indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam sasaran strategis.

Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/

kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan

dalam Rencana Strategis Bisnis RSPI Sulianti SarosoTahun 2015-2019 adalah

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Tahun 2015 – 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Tingkat Kepuasan pasien 3% Dir.KAU 65% 70% 75% 80% 85%

Tingkat Kepuasan staff 3% Dir.KAU 65% 70% 75% 80% 85%

Tingkat Kepuasan

peserta didik3% Dir.PPI&PM

Survey

20155% 5% 5% 5%

Komplain yang

ditindaklanjuti3% Dir.KAU 100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah RS Regional

Pelayanan Infeksi 4% Dir. MK - 1 1 2 2

Terwujudnya Layanan

Unggulan Infeksi termasuk

PINERE

Jumlah layanan unggulan

Penyakit Infeksi 5% Dir.MK 2 2 2 2 2

% capaian indikator BBT 5% Dir.PPI&PM 100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah kajian/clinical

research yang

memanfaatkan data dan

BBT

5% Dir.PPI&PM 2 2 2 3 3

STAKE-

HOLDER

Terwujudnya kepuasan

stakeholder

INTERNAL

BUSSINES

PROCES

10% 10%

Terwujudnya pengelolaan

bank BBT (bahan biologi

tersimpan) berbasis biosafety

dan biosecurity

Terwujudnya peran strategis

sebagai pusat infeksi

Nasional Angka HAIs 5% Dir. MKBASE

LINEBASE-LINE 10%

PERSPEK-TIF SASARAN STRATEGIS KPI BOBOT PIC

TARGET

Page 27: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

19

2015 2016 2017 2018 2019

Hasil kajian/ penelitian

Translational yang

diaplikasikan pada standar

pelayanan

5% Dir.PPI&PM 2 3 4 5 6

Jumlah kajian/penelitian

yang dipublikasikan

Nasional dan International

3 3 5 6 8

1 2 3 4 5

Penerapan modul Infeksi

Terintegrasi Pendidikan,

Pelayanan dan Penelitian

5% Dir.PPI&PM 70% 75% 80% 80% 80%

% Peserta didik yang

berhasil menangani kasus

sulit infeksi dengan kualitas

yang baik

5% Dir.PPI&PM 60% 70% 75% 80% 85%

Jumlah jenis kasus sulit

baru yang menjadi model

(Pelayanan, Penelitian dan

Pendidikan)

5% Dir.PPI&PM 1 1 1 1 1

RS terakreditasi Nasional

dan Internasional 5% Dir.MK, Nasional

Internasion

al - Nasional

Internasiona

l

% capaian indikator medic 5% Dir.MK 80% 80% 85% 85% 85%

temuan audit klinik yang

ditindaklanjuti 5% Dir. MK 100% 100% 100% 100% 100%

Terwujudnya budaya korporat Indeks Budaya Korporat 3% Dir.KAU 60% 70% 75% 80% 80%

Tingkat kehandalan fungsi

sarpras3% Dir.KAU 60% 60% 70% 75% 80%

Tingkat Penilaian Proper 3% Dir.KAU Biru Biru Biru Biru Hijau

Terwujudnya sistem

manajemen IT sesuai dengan

best practice

Level IT terintregrasi 3% Dir.KAU Masterplan Siloed-1 Si-loed-2 Si-loed-2Inte-gra ted-

1

Terwujudnya kendali biaya

sesuai dengan target yang

direncanakan

Cost Reduction 4% Dir.KAU 3% 3% 3% 3% 3%

Terwujudnya peningkatan

pendapatan

Tingkat pertumbuhan

pendapatan4% Dir KAU 10% 10% 10% 10% 10%

PERSPEK-TIF SASARAN STRATEGIS KPI BOBOT

60% 65% 70% 80% 90%

SS 3.3 Terwujudnya sistem

manajemen fasilitas dan

keselamatan, serta sarfas

sesuai dengan best practice

Terwujudnya Sistem

Manajemen RS yang

professional berbasis Good

Clinical Governance

Terwujudnya peningkatan

kompetensi SDM

% Staf dengan kompetensi

yang sesuai 4% Dir. KAU

Terwujudnya integrasi

pendidikan berbaasis AHS,

pelayanan dan penelitian

FINANCIAL

LEARNING &

GROWTH

Terwujudnya penguatan RS

untuk kajian dan penelitian

5% Dir.PPI&PM

PIC

TARGET

INTERNAL

BUSSINES

PROCES

Page 28: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

20

A. Rencana Kinerja Tahunan

Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari Rencana

Strategis Bisnis tahun 2015-2019. Rencana Kinerja Tahunan menjadi dasar

dalam menjalankan program dan kegiatan untuk mewujudkan tujuan yang

ingin dicapai.

Rencana Kinerja tahun 2018 RSPI Sulianti Saroso adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan

Page 29: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

21

B. Perjanjian Kinerja

Rencana Kinerja Tahunan selanjutnya dituangkan dalam Perjanjian

Kinerja yang disetujui dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pelayanan

Kesehatan RI di awal tahun berjalan. Perjanjian Kinerja tersebut dilengkapi

dengan alokasi anggaran yang akan digunakan selama Tahun Anggaran

2018Rp. 144,709,996,000 (Seratus Empat Puluh Empat Milyar Tujuh Ratus

Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)

dengan Perjanjian Kinerja sebagai berikut :

Page 30: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

22

Gambar 2.1Perjanjian Kinerja

Page 31: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

23

Page 32: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

24

Revisi anggaran TA 2018 Rp.164.614344.000

Page 33: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

25

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran terhadap berbagai

aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada organisasi yang dibandingkan

dengan standar, rencana atau target dan sesuai indikator kinerja yang telah

ditetapkan untuk mengetahui keberhasilan/pencapaian dari aktivitas

tersebut.

Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh

mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh RSPI

Prof.Dr. Sulianti Saroso Jakarta selama kurun waktu Bulan Januari s/d

Bulan Desember 2018.

Tahun 2018 merupakan tahun keempat pelaksanaan dari Rencana

Strategis Bisnis RSPI Sulianti Sarosoperiode tahun 2015–2019. Pengukuran

kinerja tersebut dilakukan denganmembandingkan Realisasi Kinerja sampai

dengan tahun berjalan (tahun 2018) dengan target jangka menengah yang

terdapat dalam dokumen Rencana Strategi Bisnis, analisis penyebab

keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja, alternatif

solusi yang telah dilakukan, analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

serta analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

pencapaian pernyataan kinerja, sehingga diperoleh gambaran tingkat

keberhasilan pencapaian masing-masing indikator.

Pencapaian target kinerja alokasi anggaran (APBN dan BLU) sebesar

Rp. 164,614,344,000dengan total realisasi anggaran untuk tahun

2018sebesar149.952.990.330 (91,09%).

Sasaran Strategis merupakan sasaran/tujuan yang akan dicapai secara

nyata oleh RSPI SS dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam

kurun waktu 5 (lima) tahun. Uraian kinerja dari masing–masing sasaran dan

indikator RSPI Sulianti Sarosoadalah sebagai berikut :

Page 34: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

26

a. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018

3.1 Capaian indikator kinerja tahun 2018

2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

1. Tingkat Kepuasan pasien 65% 65,80% 70% 74,81% 75% 87,75% 80% 90% 85%

2. Tingkat Kepuasan staff 65% 49,60% 70% 57,70% 75% 72% 80% 80% 85%

3. Tingkat Kepuasan peserta didik Survey 2015 76,75% 82% 85,26% 87%  85,03% 92% 92,0% 97%

4. % Komplain yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5. Jumlah RS Regional Pelayanan

Infeksi - 0 0 0 1 1 2 2 2

6. Angka HAIs BASELINE BASELINEBASE

LINEBASELINE 10% 3,51‰ 10% 0,4% 10%

3Terwujudnya Layanan Unggulan

Infeksi termasuk PINERE

7. Jumlah layanan unggulan

Penyakit Infeksi 2 4 2 4 2 4 2 2 2

8. % capaian indikator BBT 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

9. Jumlah kajian/clinical research

yang memanfaatkan data dan BBT 2 6 2 5 2 3 3 39 3

10. Hasil kajian/ penelitian

Translational yang diaplikasikan

pada standar pelayanan

2 0 0 0 4 4 5 6 6

3 5 3 10 5 2 6 8 8

1 0 0 2 3 4 4 4 5

12. Penerapan modul Infeksi

Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan

dan Penelitian

70% 75% 75% 100% 80% 100 80% 100% 80%

13. % Peserta didik yang berhasil

menangani kasus sulit infeksi

dengan kualitas yang baik

60% 60% 70% 100% 75% 100 80% 100% 85%

14. Jumlah jenis kasus sulit baru

yang menjadi model (Pelayanan,

Penelitian dan Pendidikan)

1 1 1 1 1 1 1 1 1

15. RS terakreditasi Nasional dan

Internasional Nasional

Dalam

ProsesNasional Nasional _ Nasional Nasional Nasional Internasional

16. % capaian indikator medik 80% 83% 80% 76,52 85% 86,34% 85% 91,98% 85%

17. temuan audit klinik yang

ditindaklanjuti 100% 100% 100% 82,2 100% 100% 100% 100% 100%

8Terwujudnya peningkatan kompetensi

SDM

18. % Staf dengan kompetensi

yang sesuai 60% 95% 65% 95% 70% 95%  80% 97% 90%

9 Terwujudnya budaya korporat 19. Indeks Budaya Korporat 60% dalam proses 50% 47% 75% 0% 80% 82% 80%

20. Tingkat kehandalan fungsi

sarpras60% 66,35% 60% 90,50% 70% 89,96% 75% 80,61% 80%

21. Tingkat Penilaian Proper Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Hijau

11Terwujudnya sistem manajemen IT

sesuai dengan best practice22. Level IT terintregrasi Masterplan Masterplan - - siloed-2 siloed-1 siloed 2 siloed 2 Integrated 1

12Terwujudnya kendali biaya sesuai

dengan target yang direncanakan23. Cost Reduction 3% 31% 3% 45% 3% 39 3% 43% 3%

13 Terwujudnya peningkatan pendapatan24. Tingkat pertumbuhan

pendapatan10% 32% 10% 2% 10% -8% 10% -9% 10%

2017 2018

NO SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

2015 2016

1 Terwujudnya kepuasan stakeholder

2Terwujudnya peran strategis sebagai

pusat infeksi Nasional

4

Terwujudnya pengelolaan bank BBT

(bahan biologi tersimpan) berbasis

biosafety dan biosecurity

10

Terwujudnya sistem manajemen

fasilitas dan keselamatan, serta sarfas

sesuai dengan best practice

5Terwujudnya penguatan RS untuk

kajian dan penelitian 11. Jumlah kajian/penelitian yang

dipublikasikan Nasional dan

International

6

Terwujudnya integrasi pendidikan

berbaasis AHS, pelayanan dan

penelitian

7

Terwujudnya Sistem Manajemen RS

yang professional berbasis Good

Clinical Governance

Page 35: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

27

Uraian kinerja dari masing-masing sasaran dan indikatornya adalah sebagai

berikut:

1. Tingkat Kepuasan Pasien

Kepuasan Pasien adalah pernyataan tentang persepsi stakeholder terhadap

jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pasien dapat

dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan

pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan

stakeholder untuk mengetahui tingkat kepuasan stakeholder berdasarkan

penilaian SERVQUAL yang meliputi Realibility, Assurance, Tangible, Emphaty,

Responsiveness (RATER). Stakeholder yang dimaksud adalah pasien. Survey

dilakukan 1 tahun sekali.

Grafik 3.1 Tingkat kepuasan pasien

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas, indikator Tingkat Kepuasan Pasien tahun 2018

telah tercapai dengan realisasi sebesar 90% dari target 80% dimana

capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,25% dari realisasi tahun

2017.

2015 2016 2017 2018 2019

Target 65% 70% 75% 80% 85%

Realisasi 65,80% 74,81% 87,75% 90%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Page 36: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

28

Penyebab Keberhasilan

a. Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya memberikan pelayanan

secara profesional (cepat dantepat, sesuai PPK)

b. Tarif pemeriksaan/pelayananterjangkau

Rencana tindak lanjut

a. Meningkatkan mutu pelayanan baik dari segi kualitas SDM maupun

infrastruktur

b. Menambah jenis layanan unggulan

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

2. Tingkat Kepuasan Staf

Kepuasan staf adalah pernyataan tentang persepsi staf terhadap jasa

pelayanan yang diberikan oleh unit kerja lain. Kepuasan staf dapat dicapai

apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan staf. Hal ini

dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan staf.

Grafik 3.2 Tingkat kepuasan staf

Page 37: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

29

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas, indikator Tingkat Kepuasan staf tahun 2018

telah tercapai dengan realisasi sebesar 80% dari target 80% dimana

capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 8% dari realisasi tahun

2017.

Penyebab Keberhasilan

a. Jenis pekerjaan sesuai dengan kompetensi

b. Lingkungan kerja yang menyenangkan

c. Terjalinnya hubungan kerjasama yang harmonis antara pimpinan dan

staf

Alternatif Solusi / Rencana Tindak Lanjut

Penyempurnaan dan penguatan sistem remunersai serta rewardand

punishment

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

3. Tingkat Kepuasan Peserta Didik

Adalah peningkatan kepuasan peserta didik selama menempuh pendidikan di

RSPI Sulianti Saroso, terhadap :

a. Kehandalan tenaga pendidik (dokter pendidik, klinis, staf medis, clinical

instructor).

b. Daya tanggap instalasi diklat dalam memberikan jasa dengan cepat dan

tepat serta mengatasi keluhan serta kepastian instalasi diklat dalam

memberikan jasa pendidikan sesuai kualitas yang dijanjikan.

Page 38: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

30

c. Penampilan fasilitas fisik sarana dan prasarana (berupa kelengkapan,

kebersihan, cara penataan).

Grafik 3.3 Tingkat Peserta Didik

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas, indikator Tingkat Kepuasan peserta didik tahun

2018 telah tercapai dengan realisasi sebesar 92% dari target 92% dimana

capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 7% dari realisasi tahun

2017.

Penyebab Keberhasilan

1. Jumlah tenaga pengajar telah mencukupi.

2. Adanya Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dalam jejaring AHS UI

dan dengan mengikuti inhouse training secara berkala.

3. Perbaikan fasilitas sarana dan prasarana.

4. Jumlah kasus pasien untuk pembelajaran telah memenuhi standar

pendidikan.

Rencana tindak lanjut

1. Peningkatan kompetensi tenaga pengajar sesuai kebutuhan IPTEK.

2. Pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada dan melakukan

penambahan ruang diskusi bagi peserta didik.

2015 2016 2017 2018 2019

Target 100% 82% 87% 92% 97%

Realisasi 76,75% 85% 85,03% 92%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Page 39: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

31

3. Peningkatan variasi kasus pasien di bangsal agar peserta didik mampu

menambah pengetahuan dan keterampilan.

4. Penambahan tenaga pengajar Dokdiknis.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi Dana menggunakan Anggaran Operasional Diklat yang terdiri dari

Belanja Bahan 1. Operasional Diklat, 2. Penguatan kapasitas SDM, 3.

Inhouse training dengan total alokasi Rp. 1,567,000.000,- dan Realisasi Rp.

1,239,852,623 (79,12%). Serapan belum optimal karena terdapat sejumlah

penyesuaian mata anggaran kegiatan yang belum sesuai peruntukan.

4. Persentase Komplain yang ditindaklanjuti

Penanganan pengaduan/komplain adalah jumlah pengaduan/komplain tertulis

yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan dan telah

direspon/ditindaklanjuti oleh manajemen rumah sakit dalam periode satu tahun,

dibandingkan dengan jumlah semua pengaduan/komplain tertulis yang

dilaporkan dalam periode tahun yang sama.

Grafik 3.4 Persentase Komplain yang ditindaklanjuti

2015 2016 2017 2018 2019

Target 100% 100% 100% 100% 100%

Realisasi 100% 100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Page 40: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

32

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas, indikator Persentase Komplain yang

ditindaklanjuti tahun 2018 telah tercapai dengan realisasi sebesar 100%

dari target 100% dimana realisasi capaian tahun 2018 tersebut sama

dengan tahun 2017.

Penyebab keberhasilan

a. Terjaganya komunikasi yang baik antara petugas customer care dan

pengunjung yang datang ke RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.

b. Kotak saran dibuka setiap hari supaya komplain dapat secepatnya

ditindaklanjuti.

c. Menindaklanjuti laporan komplain customer care yang disampaikan baik

secara lisan, tertulis dan elektronik kepada unit terkait yang sudah

diidentifikasi tingkat risikonya dengan penetapan grading/dampak risiko

berupa merah, kuning dan hijau yaitu :

Merah : Cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,

mengancam sistem/kelangsungan organisasi, potensi kerugian material

dan lain-lain. Ditanggapi dan ditindaklanjuti maks. 1x24 jam.

Kuning : Cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi

kerugian in materia, dan lain-lain.

Hijau : Tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun

immaterial. Ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari.

d. Membuat laporan kepada Direktur Utama setiap bulan dan langsung

ditindaklanjuti oleh Direktur Utama.

e. Penanganan Komplain pasien sesuai dengan SOP.

Rencana tindak lanjut

Meningkatkan Kemampuan petugas customer care untuk memberikan

pelayanan prima.

Page 41: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

33

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

5. Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi

Rumah Sakit Regional adalah rumah sakit yang berada di sekitar Rumah Sakit

Penyakit Infeksi (RSPI) yang akan dijadikan sister hospital atau jejaring dalam

rangka penyelenggaraan pelayanan penyakit infeksi. RSPI Sulianti Saroso

memberikan sharring pembinaan kepada rumah sakit regional dalam hal :

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif khususnya mengenai Pencegahan

dan Pengendalian Infeksi (PPI), penanganan pasien isolasi PINERE, HIV, dan TB

RO.

Grafik 3.5 Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas, indikator Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi

tahun 2018 telah tercapai dengan realisasi sebesar 2 rumah sakit dari

target 2 rumah sakit, yaitu RSUP Tarakan di Kalimantan Utara dan RSUD

Pademangan di Jakarta Utara.

Page 42: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

34

Penyebab keberhasilan

Pelaksanaan program, pembinaan dan evaluasi pada RS jejaring dan RS

regional dapat dilakukan karena adanya minat dan kerjasama dari RS

jejaring dan regional.

Rencana tindak lanjut

Identifikasi dan pendekatan pada RS jejaring dan regional lainnya yang

membutuhkan pendampingan untuk peningkatan pelayanan penyakit

infeksi, dapat meningkatkan capaian target.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

6 HAIs

Healthcare-associated infections” (HAIs) adalah kejadian infeksi difasilitas

pelayanan kesehatan baik pada pasien, pengunjung, ataupun petugas

kesehatan akibat tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

tidak sesuai prosedur. Angka HAIs adalah jumlah kejadian infeksi di rumah

sakit sesuai dengan kriteria masing-masing.

Adapun HAIs terdiri dari sebagai berikut :

1. IADP (Infeksi Aliran Darah Primer);

2. VAP (Ventilator associated Pneumonia) ;

3. ISK (Infeksi Saluran Kemih);

4. IDO (Infeksi Daerah Operasi).

Page 43: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

35

Tabel 3.2 Capaian Indikator HAIS

Tahun Target Realisasi

2015 baseline baseline

2016 baseline baseline

2017 <10% 3,51%

2018 <10% 0,4%

2019 IAD : < 3,5 ‰

VAP: < 5,8 ‰

ISK : < 4,7 ‰

IDO: 2 %

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas indikator Angka HAIstahun 2018 telah tercapai

dengan realisasi sebesar 0,4 %dari target dibawah 10%. dimana capaian

tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,1%. dari realisasi tahun 2017.

Penyebab Keberhasilan

1. Penerapan langkah-langkah PPI sudah dilakukan oleh petugas.

2. Program kegiatan dilaksanakan relatif sesuai dengan rencana, dengan

mendapat tambahan anggaran sekitar 30% dari anggaran yang telah

direncanakan untuk memenuhi anggaran sesuai permintaan.

Alternatif Solusi/ Rencana tindak lanjut

1. Perlu dilakukan penyegaran secara berkala bagi petugas, tentang

prinsip dan langkah-langkah PPI.

2. Anggaran disediakan sesuai dengan pengusulan rencana kegiatan.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp 438,592,000

Realisasi : Rp 438,592,000( 100%)

Page 44: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

36

7. Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi

Layanan Unggulan Penyakit Infeksi adalah suatu kegiatan pemberian pelayanan

penyakit infeksi yang sesuai dengan standar pelayanan terkini. Yang menjadi

unggulan penyakit Infeksi adalah:

1. TB-HIV

2. Difteri

3. Toxoplasmosis

4. Demam Dengue

5. Rabies

6. PINERE

Grafik 3.6 Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas indikator Jumlah Layanan Unggulan Penyakit

Infeksi tahun 2018 telah tercapai dengan realisasi sebesar 2 layanan

unggulan baru dari target 2 layanan unggulan baru. Tambahan 2 layanan

unggulan baru untuk tahun 2018 adalah TB RO dan Persalinan pada

penderita HIV.

2015 2016 2017 2018 2019

Target 2 2 2 2 2

Realisasi 2 2 2 2

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Page 45: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

37

Penyebab keberhasilan

Program kegiatan dilaksanakan relatif sesuai dengan rencana dan didukung

oleh profesionalisme dokter maupun tenaga kesehatan lainnya yang

terkait.

Rencana tindak lanjut

Indikator Layanan Unggulan Penyakit Infeksi Ini telah mencapai target yang

telah ditetapkan. Walau target yang ditetapkan sudah tercapai sehingga

perlu dipertahankan bahkan diingkatkan.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp 21,175,000,-

Realisasi : Rp 20,947,500,- (98,92%)

8. Persentase capaian indikator Bahan Biologi Tersimpan (BBT)

Adalah Persentase BBT yang disimpan di fasilitas Biorepository.

Grafik 3.7 Persentase capaian indikator BBT

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data, persentase capaian indikator BBTtahun 2018 telah

tercapai dengan realisasi 100%dari target 100% dimana realisasi capaian

2015 2016 2017 2018 2019

Target 100% 100% 100% 100% 100%

Realisasi 100% 100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Page 46: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

38

tahun 2018 tersebut sama dengan tahun 2017.

Penyebab Keberhasilan

Pengelolaan BBT sesuai dengan definisi operasional yaitu bahwa setiap

spesimen yang disimpan merupakan capaian indikator BBT.

Rencana tindak lanjut

Sistem pengelolaan BBT perlu dikembangkan sesuai standar IPTEK terkini.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp. 5.000.000

Realisasi : Rp. 5.000.000 ( 100%)

9. Jumlah Kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT

Adalah Jumlah kajian / penelitian yang menggunakan data informasi BBT dan

BBT ( berupa spesimen, isolat, DNA/RNA dan material genetik lain), yang

diambil dari pasien klinis dan atau subjek penelitian yang diperlakukan

sebagai BBT, dan ditujukan untuk mendapatkan hasil penelitian dalam bentuk

basic research & translational reseach.

Grafik 3.8Jumlah Kajian/clinical research yang memanfaatkan data dan BBT

Page 47: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

39

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data maka indikatorJumlah kajian/clinical research yang

memanfaatkan data BBTtahun 2018 telah tercapai dengan realisasi

sebesar 39 kajian/clinical research dari target 3 kajian/clinical research.

Capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 36 kajian/clinical research

dari realisasi tahun 2017.

Penyebab keberhasilan

Capaian tahun 2018 berbeda dari tahun sebelumnya karena meliputi

kajian internal maupun eksternal, yaitu mencakup 17 penelitian internal

dan 22 penelitian eksternal. Penelitian internal adalah yang dilakukan

dengan ketua pelaksana/peneliti utama adalah staf/karyawan RSPI SS

yang memanfaatkan data RSPI SS dengan analisis dan pemeriksaan dapat

dilaksanakan di RSPI SS ataupun di institusi/badan di luar RSPI SS.

Penelitian eksternal adalah penelitian yang dilakukan dengan ketua

pelaksana/peneliti utama adalah bukan staf/karyawan RSPI SS yang

memanfaatkan data RSPI SS dengan analisis dan pemeriksaan dapat

dilaksanakan di RSPI SS ataupun di institusi/badan lain dalam kerangka

kerjasama penelitian, sejumlah 22 penelitian yang berasal dari 6

perguruan tinggi dan 3 kementerian/lembaga.

Rencana tindak lanjut

Target yang sudah tercapai perlu dipertahankan dan ditingkatkan dengan

memperluas jejaring kerjasama untuk pemanfaatan data dan BBT yang ada.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp. 20.182.000

Realisasi : Rp. 20.150.000 (99,84%)

Page 48: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

40

10. Hasil Kajian/Penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar

pelayanan

Adalah Peningkatan jumlah kajian & penelitian yang dapat dimanfaatkan

sebagai bahan masukan penyusunan Norma Standar Prosedur Kriteria /

NSPK (translational research).

Grafik 3.9 Hasil Kajian/Penelitian Translational yang diaplikasikan pada

standar pelayanan

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas, indikator Hasil Kajian/Penelitian Translational

yang diaplikasikan pada Standar Pelayanantahun 2018 telah tercapai

dengan realisasi sebesar 6 Kajian/Penelitian Translational dari target 5

Kajian/Penelitian Translational dimana capaian tersebut mengalami

kenaikan sebesar 2 Kajian/Penelitian Translational dari realisasi tahun

2017.

Penyebab Keberhasilan

Koordinasi antara unit layanan dengan unit penelitian terkait kajian/

penelitian yang akan dilaksanakan, mulai dari perencanaan sampai

pemanfaatan hasil akhir, sudah dilaksanakan secara kesinambungan.

2015 2016 2017 2018 2019

Target 2 0 4 5 6

Realisasi 0 0 4 6

0

1

2

3

4

5

6

7

Page 49: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

41

Rencana tindak lanjut

Translational riset yang perlu ditingkatkan selain implementasi diunit

layanan secara internal adalah translational riset yang menjadi dasar untuk

rekomendasi kebijakan nasional.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp. 100.310.000

Realisasi : Rp. 55.702.300 (55,53%)

Serapan belum optimal karena terdapat sejumlah penyesuaian mata

anggaran kegiatan yang belum sesuai peruntukan.

11. Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan Nasional dan International

Adalah Banyaknya hasil karya ilmiah yang dipublikasikan baik nasional dan

internansional, dengan status accepted (diterima) atau dalam proses

submission(pengajuan).

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data,Jumlah kajian/penelitian yang dipublikasikan tahun 2018

untuk publikasi nasional tercapai 8 kajian/penelitian dengan target 6 kajian,

sedangkan untuk publikasi International tercapai 4 kajian/penelitian dengan

2015 2016 2017 2018 2019

Target 3 3 5 6 8

Realisasi 5 10 2 8 0

0

2

4

6

8

10

12

Grafik 3.11 Jumlah kajian/penelitian

yang dipublikasikan Internasional

2015 2016 2017 2018 2019

Target 1 0 3 4 5

Realisasi 0 2 4 4 0

0

1

2

3

4

5

6

Grafik 3.10 Jumlah kajian/penelitian yang

dipublikasikan nasional

Page 50: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

42

target 4 kajian/penelitian dimana capaian untuk publikasi nasional tersebut

mengalami kenaikan sebesar 6 kajian/penelitiandari realisasi tahun 2017,

sedangkan capaian untuk publikasi internasional tersebut sama dengan

realisasi tahun 2017.

Penyebab keberhasilan

Publikasi nasional tercapai karena koordinasi yang baik antara Bidang/

instalasi penelitian dengan Ketua Pelaksana Kajian/ penelitian.

Publikasi Internasional Berhasil karena adanya komitmen yang terkait

dengan program kegiatan mulai dari perencanaan sampai hasil akhir.

Rencana tindak lanjut

1. Menentukan point remunerasi yang terstandar untuk tim kajian/

penelitian.

2. Peningkatan anggaran publikasi yang terakreditasi pada media

eksternal.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp 126,520,000

Realisasi : Rp 69,093,125 (54,61%)

Serapan belum optimal karena terdapat sejumlah penyesuaian mata

anggaran kegiatan yang belum sesuai peruntukan.

12. Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan Penelitian

Adalah Modul pendidikan dibidang infeksi yang disusun berbasis AHS yang

terintegrasi pelayanan dan penelitian, serta dapat diimplementasikan dalam

pemberian pelayanan.

Page 51: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

43

Grafik 3.12 Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan

dan Penelitian

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas Penerapan modul Infeksi Terintegrasi

Penidikan, Pelayanan dan Penelitiantahun 2018 telah tercapai dengan

realisasi 100%dari target 80% dimana realisasi capaian tahun 2018

tersebut sama dengan tahun 2017.

Penyebab keberhasilan

1. Tersedianya modul pembelajaran dari FK-UI untuk pedoman

pembelajaran.

2. Telah tersusunnya laporan kasus di setiap proses pembelajaran.

3. Telah dilaksanakannya penelitian terhadap topik kasus sulit yang

dapat mendukung pendidikan.

Rencana tindak lanjut

Modul infeksi terintegrasi versi RSPI SS perlu disusun dengan

peningkatan koordinasi melalui unit terkait .

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi Dana menggunakan Anggaran Operasional Diklat yang terdiri

dari Belanja Bahan 1. Operasional Diklat, 2. Penguatan kapasitas SDM, 3.

Inhouse training dengan total alokasi Rp. 1,567,000.000,- dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019

Target 70% 75% 80% 80% 80%

Realisasi 75% 100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Page 52: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

44

Rp. 1,239,852,623 (79,12%). Serapan belum optimal karena terdapat

sejumlah penyesuaian mata anggaran kegiatan yang belum sesuai

peruntukan.

13. Persentase Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi

dengan kualitas yang baik

Adalah % peserta didik yang dapat menangani dengan baik sesuai standar

pelayanan medik, kasus penyakit infeksi dengan komplikasi yang

memerlukan penanganan berbagai disiplin ilmu dan atau ditentukan oleh

dokter yang merawat.

Grafik 3.13 Persentase Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit

infeksi dengan kualitas yang baik

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas indikator% Peserta didik yang berhasil

menangani kasus sulit infeksi dengan kualitas yang baiktahun 2018

adalah 100% telah tercapai dari target 80% dimana realisasi capaian

tahun 2018 tersebut sama dengan tahun 2017.

Penyebab keberhasilan

1. Jumlah pasien dengan kasus sulit masih mencukupi untuk proses

pembelajaran.

Page 53: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

45

2. Materi pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh peserta

didik.

Rencana tindak lanjut

Perlu ditingkatkan kembali metode pengajaran yang terintegrasi dan

keterampilan peserta didik dalam menangani kasus sulit.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi Dana menggunakan Anggaran Operasional Diklat yang terdiri

dari Belanja Bahan 1. Operasional Diklat, 2. Penguatan kapasitas SDM,

3. Inhouse training dengan total alokasi Rp. 1,567,000.000,- dan

Realisasi Rp. 1,239,852,623 (79,12%). Serapan belum optimal karena

terdapat sejumlah penyesuaian mata anggaran kegiatan yang belum

sesuai peruntukan.

14. Jumlah Jenis Kasus sulit baru yang menjadi Model (pelayanan Penelitian

dan Pendidikan)

Adalah Kasus penyakit infeksi yang baru muncul atau jarang ditemukan,

dengan komplikasi yang memerlukan penanganan berbagai disiplin ilmu,

dan atau ditentukan oleh dokter yang merawat, yang menjadi contoh

penanganan kasus sulit baru penyakit infeksi bagi pendidikan, penelitian

dan pelayanan.

Page 54: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

46

Grafik . 3.14 Jumlah Jenis Kasus sulit baru yang menjadi Model (pelayanan

Penelitian dan Pendidikan)

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model

(Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan) tahun 2018 telah tercapai dengan

realisasi 1 kasus dari target 1 kasus dimana realisasi capaian tahun 2018

tersebut sama dengan tahun 2017.

Penyebab keberhasilan

kasus sulit yang menjadi model baru 1. yaitu TB HIV, kasus ini jumlahnya

cukup banyak dari pasien Anak, Obgyn dan Dewasa.

Rencana tindak lanjut

Perlu ditingkatkan jumlah kasus sulit baru lebih dari 1 kasus agar menjadi

model terintegrasi, perlu ditingkatkan koordinasi dengan bidang dan unit

pelayanan pasien.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi Dana menggunakan Anggaran Operasional Diklat yang terdiri dari

Belanja Bahan 1. Operasional Diklat, 2. Penguatan kapasitas SDM, 3.

Inhouse training dengan total alokasi Rp. 1,567,000.000,- dan Realisasi

Page 55: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

47

Rp.1,239,852,623 (79,12%). Serapan belum optimal karena terdapat

sejumlah penyesuaian mata anggaran kegiatan yang belum sesuai

peruntukan.

15. RS Terakreditasi Nasional dan Internasional

Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga

independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non

pemerintah, melakukan assesmen terhadap rumah sakit berdasarkan

standar akreditasi yang berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi

akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena telah memenuhi

standar pelayanan dan managemen yang ditetapkan. Pelaksana akreditasi

RS nasional adalah KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) yang merupakan

suatu lembaga independen dalam negeri. Sedangkan pelaksana akreditasi

internasional adalah JCI (Joint Commission International) yang merupakan

badan akreditasi non profit berpusat di Amerika Serikat dan bertugas

menetapkan dan menilai standar performa para pemberi pelayanan

kesehatan.

Sistem Manajemen Terstandarisasi Internasional adalah sistem yang

menjamin bahwa baik peralatan, maupun pelayanan yang diberikan

berstandar internasional antara lain mengupayakan umpan balik baik positif

maupun negatif dari customer secara langsung. Beberapa standar yang

harus dipenuhi adalah proses komunikasi berjalan dengan baik dan efektif

sesuai dengan sasaran sistem dan komitmen manajemen antara lain

Radiologi (Quattro), Laboratorium (ISO), Farmasi, Gizi dll. Standar Akreditasi

Nasional yaitu :

1. Kelompok Standar Fokus pada Pasien;

2. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit;

3. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien;

4. Kelompok Sasaran MDGs (Millenium Development Goals):

Page 56: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

48

Tambahan untuk penilaian akreditasi nasional :

1. Penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu,

2. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS,

3. Penurunan angka kesakitan TB).

Standar Akreditasi Internasional yaitu :

1. Kelompok Standar Fokus pada Pasien;

2. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit;

3. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien;

Tabel 3.3 Capaian Indikator RS Terakreditasi Nasional dan Internasional

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas target capaian indikatorRS terakreditasi Nasional

tahun 2018 telah tercapai. Realisasi capaian tahun 2018 tersebut sama

dengan tahun 2017 yaitu terakreditasi nasional paripurna. Pada survei

verifikasi tahun ke-2 tahun 2018 RSPI SS dinyatakan tetap memenuhi

kriteria terakreditasi paripurna.

Penyebab keberhasilan

Program kegiatan dilaksanakan relatif sesuai dengan rencana, dengan

upaya terus menerus untuk bisa tetap memenuhi persyaratan akreditasi

KARS. Meski demikian, masih ada beberapa hambatan, yaitu kurang

optimalnya koordinasi antar pokja, terdapat unit kerja /instalasi yang

jumlah SDM masih kurang, dan masih kurangnya sarana dan prasarana

sesuai standar akreditasi

2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

RS terakreditasi Nasional dan

Internasional Nasional

Dalam

ProsesNasional Nasional _ Nasional Nasional Nasional Internasional

Indikator2015 2016 2017 2018

Page 57: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

49

Rencana tindak lanjut

Perlunya peningkatan kerjasama dan koordinasi yang lebih baik antara

pokja serta unit terkait dalam pemenuhan standar akreditasi. Perlu

penambahan jumlah SDM, dan perlu pengadaan / perbaikan sarana dan

prasarana sesuai standar akreditasi dan standar perumahsakitan

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp 290,800,000

Realisasi : Rp 279,321,545 (90,05%)

16. Persentase Capaian Indikator Medik

Indikator Medik adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai kualitas

pelayanan yang dilaksanakan di unit pelayanan RSPI SS, Indikator Medik

meliputi sbb : Complete Treatment TB, Cure Rate TB, dan angka kepatuhan

minum ARV

Complete treatment TB : Pasien yang selesai pengobatan

Cure Rate Tb : pasien yang sudah dinyatakan sembuh

Angka kepatuhan minum ARV : dosis ARV yang dipatuhi diatas 95% dalam

satu bulan

Grafik 3.15 Persentase Capaian Indikator Medik

Page 58: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

50

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas indikator % Capaian Indikator Mediktahun 2018

telah tercapai dengan realisasi sebesar 91,98% dari target 85%, dimana

capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 5,64%. dari realisasi tahun

2017.

Penyebab Keberhasilan

Dari dua indikator medik yang dinilai pada semester I tahun 2018 salah

satunya harus mencapai angka yang tingg i (Complete treatment dan cure

rate TB ) sedangkan indikator lainnya harus mencapai angka yang rendah

(penggunaan Antibiotik pada diare) sehingga terjadi kerancuan

perhitungan dalam indikator medik.

Untuk menghindari kerancuan tersebut dan karena kasus diare anak yang

dirawat di RSPI SS umumnya bukan kasus diare murni sehingga

kemungkinan justru membutuhkan antibiotik, dirasakan perlu mengubah

DO indikator.

Rencana tindak lanjut

Sudah dilakukan Revisi DO indikator medik menjadiComplete Treatment

TB, Cure Rate TB, dan angka kepatuhan minum ARV.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

17. Temuan audit klinik yang ditindaklanjuti

Audit Klinik adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu

pelayanan yang diberikankepada pasien dengan menggunakan berkas

Page 59: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

51

rekam medisnya ataupun observasi secara langsung yang dilakukan oleh

profesi. Audit klinik ini tidak hanya menghitung produktivitas pelayanan

ataupun jenis pemeriksaan namun lebih berfokus dalam usaha peningkatan

mutu pelayanan. Audit Klinik yang dilaksanakan di RSPI Prof. Sulianti Saroso

meliputi : Audit medik, audit keperawatan, audit Farmasi dan audit gizi.

Kegiatan audit klinik adalah mengevaluasi kepatuhan terhadap

implementasi Clinical Pathway oleh Dokter, perawat, dan tenaga

kesehatan lainnya

Dilakukan review bila perlu direvisi clinical pathway yang sudah ada.

Dilakukan review audit klinik dan direkomendasikan untuk perbaikan mutu

pelayanan

Instrumen audit klinik adalah Clinical Pathway yang diimplementasikan

sesuai SK Direktur Utama.

Grafik 3.16 Temuan audit klinik yang ditindaklanjuti

Kondisi yang dicapai

Untuk tahun 2018 ditetapkan Audit klinik pada 2 jenis penyakit, yaitu

Difteri anak dan persalinan pada penderita HIV. Berdasarkan data diatas

indikator Temuan Audit Klinik yang ditindaklanjutitahun 2018 telah

tercapai dengan realisasi 100%dari target 100% dimana realisasi capaian

tahun 2018 tersebut sama dengan tahun 2017.

Page 60: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

52

Penyebab keberhasilan

Program kegiatan dilaksanakan relatif sesuai dengan rencana, namun

dalam pelaksanaan nya tim audit klinik menggunakan anggaran tim audit

medik di Komite Medik.

Rencana tindak lanjut

Tim audit klinik mengefektifkan anggaran audit klinik

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp 20,100,000,

Realisasi : Rp 2,100,000,- (10,44%)

18. Persentase Staf dengan Kompetensi yang sesuai

Staf dengan kompetensi sesuai adalah penempatan staf yang memiliki

kompetensi sesuai dengan analisa jabatan (job analysis).

Kompetensi merupakan pengetahuan, skill dan pengalaman yang

dibutuhkan oleh staf dalam menyelesaikan tugas kedinasannya.

Kompetensi yang dimaksud mengacu kepada Direktori Kompetensi RSPI

Sulianti Saroso. Analisa Jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk

memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan dan

disajikan untuk kepentingan program kepegawaian serta memberikan

umpan balik bagi organisasi, tata laksana pengawasan dan akuntabilitas.

Staf yang dimaksud adalah seluruh pegawai, baik tetap maupun tidak tetap

yang bekerja di RSPI Sulianti Saroso

Page 61: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

53

Grafik 3.17 Persentase staf dengan kompetensi yang sesuai

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas, indikator Persentase Staf dengan kompetensi

yang sesuaitahun 2018 telah tercapai dengan realisasi sebesar 96%dari

target 80%, dimana capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 1 %

dari realisasi tahun 2017.

Penyebab keberhasilan

Penempatan pegawai sudah berdasarkan analisa dan peta jabatan.

Rencana Tindak lanjut

1. Peningkatan kompetensi pegawai sesuai dengan tupoksi.

2. Evaluasi Pemetaan Jabatan.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

Page 62: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

54

19. Indeks Budaya Korporat

Indeks budaya korporat adalah pengukuran tingkat penerapan nilai-nilai

budaya menolong, ramah, sapa oleh setiap individu dalam setiap job posisi

dikalikan bobot.

Tingkat Penerapan Budaya % Jumlah individu

Sangat dibawah standar

Dibawah standar

Sesuai standar

Diatas standar

Sangat diatas standar

Performance Index Score

Grafik 3.18 Indeks Budaya Korporat

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas indikator Indeks Budaya Korporattahun 2018

telah tercapai dengan realisasi sebesar 82%dari target 80%.

Page 63: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

55

Penyebab Keberhasilan

1. Sudah dilakukan sosialisasi dan evaluasi Budaya Korporat.

2. Sudah dilakukan sosialisasi budaya korporat untuk manajemen.

Alternatif Solusi / Rencana Tindak Lanjut

1. Monev Budaya korporat secara terus menerus.

2. Pelatihan Budaya korporat untuk manajemen.

3. Pelatihan Budaya korporat untuk karyawan.

4. Pelatihan Budaya korporat untuk mitra kerja.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

20. Tingkat kehandalan fungsi sarpras

Tingkat kehandalan sarana dan fasilitas diukur dari 3 aspek yaitu

Ketersediaan, kinerja, dan berkualitas dengan penjelasan :

a. Ketersediaan (Availability) : Ke, adalah perbandingan jumlah hari alat

beroperasi dibagi jumlah hari alat tsb direncanakan beroperasi.

b. Kinerja (performance) : Ki, adalah kemampuan alat yang ada dibagi

kemampuan ideal alat.

c. Kualitas (quality) : ku, adalah keluaran yang baik yang dihasilkan oleh

suatu alat dibagi dengan total keluaran dari alat tersebut.

Peralatan yang dilakukan penilaian yaitu : Power Supply, Air, Gas Medis,

Lift, Laundry.

Page 64: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

56

Grafik.3.19 Tingkat Kehandalan Fungsi Sarpras

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas,capaian indikator tingkat kehandalan fungsi

sarprastahun 2018 terjadi penurunan bila dibandingkan dengan tahun

2017 sebesar 9,35% akan tetapi capaian tahun 2018 telah melebihi

target dengan realisasi sebesar 80,61%dari target 75%.

Penyebab Keberhasilan

1. Memaksimalkan SDM yang terbatas.

2. Tersedianya listrik selama 24 jam.

3. Tersedianya gas medis selama 24 jam.

4. Tersedianya air bersih selama 24 jam.

5. Terpeliharanya kondisi lift.

6. Tersedianya genset selama 24 jam.

7. Ketepatan Kalibrasi Alat Kesehatan.

Rencana tindak lanjut

1. Monev sarana prasarana secara berkala

2. Penambahan staf IPSRS untuk bagian administrasi dan teknis (SDM)

3. Optimalisasi penggunaan anggaran pemeliharaan mengingat jumlah

sarana dan prasarana yang semakin bertambah

Page 65: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

57

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp. 3.945.931.000

Realisasi : Rp. 3.367.994.112

21. Tingkat Penilaian Proper

Tingkat Penilaian Proper adalah Instrument kebijakan alternatif untuk

mendorong penaatan dan kepedulian perusahaan dalam pengelolaan

lingkungan hidup. Peringkat PROPER sebagai berikut :

HITAM : Belum melakukan pengelolaan lingkungan seperti pengelolaan

perencanaan pencemaran air, udara, limbah B3 dan tidak Memiliki izin

lingkungan

MERAH : Melakukan pengelolaan lingkungan seperti pengelolaan

pencemaran air, udara, limbah B3 namun belum memenuhi standar

bakumutu; memiliki izin lingkungan tetapi tidak taat laporan

BIRU : Melakukan pengelolaan lingkungan seperti pengelolaan

pencemaran air, udara, limbah B3 dan sudah memenuhi standar baku

mutu; memiliki izin lingkungan dan taat laporan

HIJAU : Melakukan pengelolaan lingkungan seperti pengelolaan

pencemaran air, udara, limbah B3 dan sudah memenuhi standar baku

mutu ; memiliki izin lingkungan dan taat laporan.

Peringkat HIJAU diberikan apabila telah mealukan pengelolaan lingkungan

lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan ( beyond compliance)

melalui pelaksanaan system manajemen lingkungan,pemanfaatan sumber

daya secara efisien dan melakukan upaya pemberdayaan masyarakat

dengan baik.

Page 66: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

58

Tabel 3.4 Capaian Indikator Tingkat Penilaian

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas indikator Tingkat Penilaian Proper tahun 2018

telah tercapai dengan realisasi Biru (100%)dari target biru (100%)

dimana realisasi capaian tahun 2018 tersebut sama dengan tahun 2017.

Penyebab keberhasilan

1. Memiliki dokumen lingkungan :

a. AMDAL (masih tahun 1993)

b. RKL –RPL

c. Izin Incenerator

d. Izin IPAL

e. Izin TPS Limbah B3

f. Izin SIPA (Pemanfaatan Air Tanah)

2. Taat dalam pelaporan data yang dikirim :

a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

b. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI

Jakarta

c. Dinas Kesehatan Jakarta

d. Kantor LH Kota Administratif Jakarta Utara

e. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara

f. Dirjen P2PL

g. Pusat Ekoregion Jawa – Yogyakarta

3. Taat dalam Pengendalian Pencemaran Air (PPA), antara lain :

a. Memiliki izin pembuangan limbah cair (IPLC).

2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

Tingkat Penilaian Proper Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Biru Hijau

INDIKATOR KINERJA2015 2016 2017 2018

Page 67: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

59

b. Hasil pemeriksaan sampel limbah cair memenuhi persyaratan

baku mutu kesehatan lingkungan.

4. Taat dalam Pengendalian Pencemaran Udara (PPU), antara lain :

a. Memiliki izin incenerator.

b. Hasil pemeriksaan uji emisi (genset, kendaraan dinas,

incenerator) harus memenuhi syarat baku mutu kesehatan

lingkungan.

5. Taat dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun

(LB3)

a. Memiliki izin TPS LB3.

b. Pengangkutan limbah B3 menggunakan jasa pihak ketiga yang

memiliki rekomendasi dari KLHK dan BPLHD DKI Jakarta.

c. Adanya pencatatan rutin timbulan limbah B3 dalam bentuk

logbook dan neraca LB3.

Alternatif Solusi

Perlu adanya updating AMDAL

Alokasi dan Realisasi anggaran

Alokasi : Rp 978,201,000

Realisasi : Rp 764,434,285

22. Level IT terintregrasi

Level IT yang terintegrasi adalah penerapan IT di RS sesuai tingkatan atau

klasifikasi kemapanan sistem informasi terintegrasi yang dijelaskan sbb :

Basic/siloed 1 Enteprise : infrastruktur dan platform terpasang, system

informasi disiapkan untuk (a) sistem rawat jalan terintegrasi dengan

admisi, rawat inap, billing system serta instalasi penunjang diagnostik

Siloed 2 : Infrastruktur dan platform mengacu pada integrasi instalasi

rawat inap, penunjang diagnostik dan back-office (keuangan, SDM dll)

Page 68: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

60

sehingga seluruh systemsaling terhubung dan memudahkan

perawatan dan pemeliharaannya.

Standar/Integrated Enteprises : infrastuktur dan platform lebih

mendukung operasional rumah sakit misal aset/BMN, e-clinical HR, e-

Planning, e-Procurement.

Advanced/Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu

pada kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan keamanan

dan kebijakan yang memungkinkan self povisioning sebagai suatu

system dashboard.

Tabel 3.5 Capaian indikator IT Terintegrasi

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas, indikator Level IT Terintegrasitahun 2018

telah tercapai dengan realisasi siloed 2 (100%).

Penyebab keberhasilan

Telah tersedianya dan terintegrasinya front office dan back office.

Alternatif Solusi /Rencana tindak lanjut

Monev berkala

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

Level IT terintregrasi Masterplan Masterplan - - siloed-2 siloed-1 siloed 2 siloed 2 Integrated 1

INDIKATOR KINERJA2015 2016 2017 2018

Page 69: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

61

23 Cost Reduction

Cost reduction adalah besarnya penghematan penggunaan bahan habis

pakai dan obat di semua unit pelayanan (medik dan penunjang),

dibandingkan dengan total pengeluaran bahan habis pakai dan obat tahun

lalu, dinormalisasi dengan jumlah kegiatan atau jumlah pendapatan

operasional BLU.

Penghitungan Cost Reduction berdasarkan persentase formulasi tersebut

antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Grafik 3.20 Capaian indikator Cost Reduction

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas indikator tingkat pertumbuhan pendapatantahun

2018 belum tercapaiakan tetapi bila dibandingkan dengan realisasi

capaian tahun 2017 mengalami kenaikan 15%.

Penyebab Kegagalan

Adanya penurunan biaya/beban di tahun 2018 dikarenakan pendapatan

RSPI SS belum optimal maka cost reduction yang ditargetkan tidak tercapai.

Alternatif Solusi

Peningkatan pendapatan.

-20%

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

2015 2016 2017 2018 2019

Target 3% 3% 3% 3% 3%

Realisasi 5% 18% -16% -1%

Page 70: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

62

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

24. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan

Tingkat pertumbuhan pendapatan adalah selisih antara pendapatan RS

periode berjalan dikurangi pendapatan RS periode sebelumnya dibagi

pendapatan RS periode sebelumnya sebagai periode dasar.

Grafik 3.21 Tingkat pertumbuhan Pendapatan

Kondisi yang dicapai

Berdasarkan data diatas indikator tingkat pertumbuhan pendapatantahun

2018 belum tercapai dengan realisasi sebesar -1% dari target 10%.

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

2015 2016 2017 2018 2019

Target 10% 10% 10% 10% 10%

Realisasi 19,80% 10% 11% -1%

Page 71: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

63

Penyebab Kegagalan

Keterlambatan pengiriman klaim BPJS tahun 2018, yang disebabkan karena

belum optimalnya pendapatan sehingga nilai pendapatan yang diperoleh

mengalami penurunan.

Alternatif Solusi / Rencana tindaklanjut

Pengendalian internal atas SIM RS dan kepatuhan terhadap target waktu

klaim kepada BPJS.

Alokasi dan Realisasi anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator tersebut secara

khusus tidak menggunakan alokasi anggaran, akan tetapi dalam

pelaksanaannya didukung oleh anggaran operasional lainnya.

b. Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan Standar Nasional

Indikator-indikator yang tercantum di Rencana Strategi Bisnis (RSB)

merupakan indikator yang spesifik untuk masing-masing rumah sakitdan dari 24

(dua puluh empat) indikator tersebut terdapat 3 (tiga) indikator yang bisa

dibandingkan dengan standar nasional.

Dari 3(tiga) indikator bila dibandingkan dengan standar nasional hasil

capaiannya melebihi dari standar nasional.

Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2018 dengan Standar Nasional

NO INDIKATOR KINERJA STANDAR NASIONAL

TARGET 2018

REALISASI 2018

1 % Komplain yang ditindaklanjuti

70% 100% 100%

2 Kepuasan Pelanggan 80% 80% 90%

3 Tingkat Penilaian Proper Biru Biru Biru

Page 72: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

64

B. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan program dan kegiatan

harus didukung dengan sumber dayayang terdiri dari sumber daya

manusia,sumber daya keuangan dan sumber daya sarana dan prasarana.

a. Sumber Daya Manusia

Jumlah Pegawai berdasarkan status kepegawaian, dapat dilihat pada

grafik 3.22 berikut ini:

Grafik 3.22 Jumlah ASN berdasarkan status kepegawaian

Jumlah pegawai di RSPI SS sebesar 72% pegawai, dan masih ada pegawai Non

ASN (honorer), sebesar 28 % pegawai.

Jumlah Aparatur Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan, dapat dilihat pada

grafik 3.23 berikut ini :

502

139

ASN

NON ASN

Page 73: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

65

Grafik 3.23 Jumlah ASN berdasarkan pendidikan

ASN di RSPI Sulianti Saroso sebagian besar adalah lulusan diploma 3, kemudian

diikuti oleh lulusan strata 1 dan spesialis. Sementara ini sudah ada 3pegawai

yang memiliki latar belakang pendidikan strata 3. Namun masih ada pegawai

yang hanya memiliki latar belakang pendidikan SMP.

Jumlah Aparatur Negeri Sipil Menurut Jabatan, dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.7 Jumlah ASN Menurut Jabatan

0

50

100

150

200

250

S3 S2 Spesialis

1/2/AV

S1 D. IV D.III Akademik

D.1 SMA SMK SMP SD

Jumlah 3 30 41 131 6 215 15 3 28 27 3 0

UraianKeadaan

Januari 2018Tambah Kurang

Keadaan

Desember

2018

Keterangan

A STRUKTURAL

Eselon I 0 0 0 0

Eselon II 4 1 1 4 Pensiun (1) dan Mutasi (1)

Eselon III 8 2 2 8 Mutasi (4)

Eselon IV 24 2 2 24 Pensiun (2) dan Mutasi (2)

B FUNGSIONAL 335 0 8 327 Pensiun (4), Mengundurkan Diri (1), Mutasi (3)

C UMUM 142 3 139 Pensiun (3)

Jumlah 513 502

MENURUT JABATAN

Page 74: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

66

Tabel 3.8 Jumlah ASN Menurut Golongan

Tabel 3.9

Jumlah dan Spesifikasi SDM RSPI SS

Berdasarkan tabel 3.9jenis dan jumlahASN di RSPI SS sebagian besar

didominasi oleh keperawatan sebanyak 220 orang (44%). Selanjutnya Non

Kesehatan sebanyak 126 orang (25%), kemudian tenaga penunjang medis

sebanyak 89 orang(18%) dan tenaga dokter sebanyak 67 orang (13%). Jumlah

Non ASN sebanyak 139 orang, didominasi oleh tenaga non kesehatan/JFU

sebanyak 115 orang (83%), kemudian tenaga medis keperawatan sebanyak 5

orang (4%) dan dokter spesialis 1 orang (1%).

UraianKeadaan

Januari 2018Tambah Kurang

Keadaan Desember

2018Keterangan

A Golongan IV 48 5 0 53 KP (5)

Golongan III 343 46 7 382 Mutasi CPNS (10), Pensiun (7), KP (36)

Golongan II 121 10 65 66 Mutasi CPNS (10), KP (65)

Golongan I 1 1

Jumlah 513 502

MENURUT GOLONGAN

JUMLAH % JUMLAH %

1. Dokter Spesialis 41 8% 1 1%

2 Dokter Umum 24 5% 0 0%

3 Dokter Gigi 2 0% 0 0%

4 Tenaga medis keperawatan 220 44% 5 4%

5 Tenaga Penunjang medis 89 18% 18 13%

6 Tenaga Non Kesehatan/JFU 126 25% 115 83%

502 100% 139 100%

STATUS

ASN NON ASNJENIS/KOMPETENSI

SDMNO

Jumlah

Page 75: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

67

b. Sumber Daya Keuangan

Pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian

tujuan dan sasaran unuk mewujudkan visi dan misi RSPI Sulianti Saroso

didukung dengan anggaran baik yang bersumber dari APBN maupu

pendapatan fungsional (BLU) dengan rincian tabel dibawah ini.

Page 76: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

68

Tabel 3.10 Realisasi Belanja RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso Tahun 2018

Anggaran Realisasi

Setelah Revisi Belanja

I Belanja Sumber Dana Rupiah Murni 111.614.277.000 111.032.699.000 102.415.643.161 92,24% 111.032.699.000

A BELANJA PEGAWAI 32.793.178.000 32.793.178.000 31.331.509.874 95,54% 32.793.178.000

511111 Belanja Gaji Pokok PNS 21.993.108.000 21.993.108.000 21.254.396.440 96,64% 21.993.108.000

511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 378.000 378.000 275.621 72,92% 378.000

511121 Belanja Tunj. Suami Istri PNS 1.600.471.000 1.714.951.000 1.603.201.692 93,48% 1.714.951.000

511122 Belanja Tunj. Anak PNS 471.889.000 486.889.000 483.259.074 99,25% 486.889.000

511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 639.413.000 639.413.000 431.735.000 67,52% 639.413.000

511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 1.931.125.000 2.231.125.000 2.109.570.000 94,55% 2.231.125.000

511125 Belanja Tunj. PPh PNS 150.976.000 151.776.000 66.193.287 43,61% 151.776.000

511126 Belanja Tunj. Beras PNS 1.315.360.000 1.280.360.000 1.215.491.760 94,93% 1.280.360.000

511129 Belanja Uang Makan PNS 3.936.240.000 3.535.960.000 3.534.564.000 99,96% 3.535.960.000

511151 Belanja Tunjangan Umum 347.690.000 352.690.000 331.860.000 94,09% 352.690.000

512211 Belanja Uang Lembur 406.528.000 406.528.000 300.963.000 74,03% 406.528.000

B BELANJA BARANG 42.586.495.000 42.004.917.000 38.118.786.479 90,75% 42.004.917.000

5211 Belanja Barang Operasional 8.462.021.000 8.426.108.000 6.920.881.388 82,14% 8.426.108.000

521111 Belanja Keperluan Perkantoran 3.744.509.000 3.744.509.000 3.258.895.403 87,03% 3.744.509.000

521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 2.994.970.000 2.994.970.000 2.303.079.485 76,90% 2.994.970.000

521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 532.120.000 594.120.000 460.802.500 77,56% 594.120.000

521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 608.844.000 608.844.000 448.373.200 73,64% 608.844.000

5212 Belanja Barang Non Operasional

521211 Belanja Bahan 581.578.000 483.665.000 449.730.800 92,98% 483.665.000

5218 Belanja Barang Persediaan 1.001.884.000 950.000.000 920.750.162 96,92% 950.000.000

521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 950.000.000 950.000.000 920.750.162 96,92% 950.000.000

521832 Belanja Barang Persediaan lainnya 51.884.000 0 0

5221 Belanja Jasa 6.194.420.000 6.444.895.000 5.248.630.209 81,44% 6.444.895.000

522111 Belanja Langganan Listrik 3.456.000.000 3.456.000.000 2.626.653.300 76,00% 3.456.000.000

522112 Belanja Langganan Telepon 230.400.000 230.400.000 133.994.048 58,16% 230.400.000

522113 Belanja Langganan Air 360.000.000 360.000.000 221.026.266 61,40% 360.000.000

Belanja Jasa Profesi 36.000.000 45.000.000 39.200.000 87,11% 45.000.000

522191 Belanja Jasa Lainnya 2.112.020.000 2.353.495.000 2.227.756.595 94,66% 2.353.495.000

5231 Belanja Pemeliharaan 7.289.353.000 7.598.027.000 7.087.754.752 93,28% 7.598.027.000

523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 3.408.666.000 3.408.666.000 3.222.340.721 94,53% 3.408.666.000

523112Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung

dan Bangunan 216.223.000265.471.000 259.279.800

97,67%265.471.000

523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 3.064.464.000 3.264.906.000 3.210.118.976 98,32% 3.264.906.000

523136Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Jaringan 300.000.000

25.000.000 16.457.10065,83%

25.000.000

523191 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Lainnya 300.000.000 633.984.000 379.558.155 59,87% 633.984.000

5241 Belanja Perjalanan dalam negeri 2.868.172.000 2.334.970.000 1.886.928.423 80,81% 2.334.970.000

524111 Belanja perjalanan biasa 7.000.000 510.470.000 281.645.497 55,17% 510.470.000

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 85.800.000 244.000.000 150.700.000 61,76% 244.000.000

524114Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam

Kota 853.440.000320.000.000 292.567.000

91,43%320.000.000

524119Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 1.921.932.000

1.260.500.000 1.162.015.92692,19%

1.260.500.000

5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 444.150.000 506.000.000 308.924.545 61,05% 506.000.000

524211 Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri 444.150.000 506.000.000 308.924.545 61,05% 506.000.000

512 Belanja Tupoksi 10.922.214.000 15.744.917.000 15.082.741.763 95,79% 15.744.917.000

C BELANJA MODAL 36.234.604.000 36.234.604.000 32.965.346.808 90,98% 36.234.604.000

5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 34.204.086.000 34.204.086.000 30.946.459.307 90,48% 34.204.086.000

533121 Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 34.204.086.000 34.204.086.000 30.946.459.307 90,48% 34.204.086.000

5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2.030.518.000 2.030.518.000 2.018.887.501 99,43% 2.030.518.000

532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2.030.518.000 2.030.518.000 2.018.887.501 99,43% 2.030.518.000

I Belanja Sumber Dana Badan Layanan Umum 38.500.000.000 53.581.645.000 47.481.596.874 88,62% 53.581.645.000

525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 21.075.971.000 24.075.971.000 22.405.217.909 93,06% 24.075.971.000

525112 Belanja Barang 5.630.430.000 15.272.727.000 12.867.478.282 84,25% 15.272.727.000

525113 Belanja Jasa 10.145.299.000 12.665.742.000 10.751.654.667 84,89% 12.665.742.000

525114 Belanja Pemeliharaan 322.500.000 218.500.000 160.515.520 73,46% 218.500.000

525115 Belanja Perjalanan 325.800.000 266.980.000 222.907.600 83,49% 266.980.000

537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin-BLU 1.000.000.000 1.000.000.000 994.622.896 99,46% 1.000.000.000

537115 Belanja Modal Lainnya 0 81.725.000 79.200.000 96,91% 81.725.000

RPDAnggaran Semula

2094Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnnya pada Program

Pembinaan Pelayanan Kesehatan

MAK Uraian %

2094Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnnya pada Program

Pembinaan Pelayanan Kesehatan

Page 77: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

69

Penggunaan belanja yang berasal dari APBN (Rupiah Murni) dirinci sebagai

berikut:

A. BELANJA PEGAWAI

Pagu anggaran sebesar Rp. 32.793.178.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 31.414.998.137,- atau terserap 95,80 % berarti hampir sesuai dengan

Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.

32.793.178.000,-. Realisasi penggunaannya untuk pembayaran gaji pokok

dan tunjangan suami/istri, tunjangan anak, tunjangan struktural, tunjangan

fungsional, tunjangan PPh, tunjangan Beras, uang makan, tunjangan umum

dan uang lembur sampai bulan Desember 2018. Pembayaran bagi 478

orang PNS di RSPI SS, terkecuali untuk pembayaran rapel yang jatuh tempo

pada bulan Desember, dibayarkan di Tahun Anggaran 2019;

MAK 2094.994.511111 Belanja Gaji Pokok PNS

Pagu anggaran sebesar Rp. 21.993.108.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 21.254.396.440,- terserap sampai bulan Desember 2018sebesar

96,64% berarti hampir sesuai Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaitu sebesar Rp. Rp. 21.993.108.000,-Adapun realisasi

penggunaannya untuk pembayaran gaji pokok dan tunjangan.

MAK 2094.994.511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS

Pagu anggaran sebesar Rp. 378.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.

275.621,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar 72,92% berarti

kurang dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu

sebesar Rp.378,000,-. Adapun realisasi penggunaannya untuk pembulatan

gaji PNS.

MAK 2094.994.511121 Belanja Tunjangan Suami/Istri PNS

Pagu awal sebesar Rp. 1.600.471.000,- kemudian dilakukan revisi anggaran

menjadi sebesar Rp. 1.714.951.000,- dan realisasi anggaran sebesarRp.

Page 78: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

70

1.604.095.832,- terserap sampai bulan Desember 2018sebesar 93,54%.

berarti hampir sesuai Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaitu sebesar Rp. 1.714.951.000,- Adapun realisasi

penggunaannya untuk Tunjangan Suami/Istri PNS.

MAK 2094.994.511122 Belanja Tunjangan Anak

Pagu awal sebesar Rp. 471.889.000,- kemudian dilakukan revisi anggaran

sebesar Rp. 486.889.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 483.259.074,-

terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar 99,25% berarti kurang dari

Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.

486.889.000,- Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan anak.

MAK 2094.994.511123 Belanja Tunjangan Struktural

Pagu anggaran sebesar Rp. 639.413,000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 431.735.000,- terserap sampai bulan Desember 2018sebesar 67,52%

berarti hampir sama dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaitu sebesar Rp. 639.413,000,-. Adapun realisasi

penggunaannya untuk Tunjangan struktural.

MAK 2094.994.511124 Belanja Tunjangan Fungsional

Pagu awal sebesar Rp. 1.931.125.000,- kemudian dilakukan revisi anggaran

sebesar Rp. 2.231.125.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.

2.113.640.000,- terserap sampai bulan Desember 2018sebesar 94,73%

berarti hampir sesuai dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaitu sebesar Rp. 2.231.125.000,- Adapun realisasi

penggunaannya untuk Tunjangan Fungsional PNS.

MAK 2094.994.511125 Belanja Tunjangan PPh

Pagu awal sebesar Rp. 150.976.000,- kemudian dilakukan revisi anggaran

sebesar Rp. 151.776.000,- dan realisasi sebesar Rp. 66.193.287,- terserap

Page 79: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

71

sampai bulan Desember 2018sebesar 43,61% berarti jauh dari Rencana

Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.

151.776.000,. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan PPh.

MAK 2094.994.511126 Belanja Tunjangan Beras

Pagu awal sebesar Rp. 1.315.360.000,- kemudian dilakukan revisi

anggaran sebesar Rp. 1.280.360.000,- dan realisasi sebesar Rp.

1.215.636.600,- terserap sampai bulan Desember 2018sebesar 92,42%

berarti hampir sesuai Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaitu sebesar Rp. 1.315.360.000,- Adapun realisasi

penggunaannya untuk Tunjangan beras.

MAK 2094.994.511129 Belanja Uang Makan

Pagu awal sebesar Rp. 3.936.240.000,- kemudian dilakukan revisi anggaran

sebesar Rp. 3.535.960.000,- dan realisasi sebesar Rp. 3.534.564.000,-

terserap sampai bulan Desember 2018sebesar 99,96% berarti hampir

sesuai dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan

yaitu sebesar Rp. 3.535.960.000,-. Adapun realisasi penggunaannya untuk

uang makan PNS.

MAK 2094.994.511151 Belanja Tunjangan Umum

Pagu awal sebesar Rp. 347.690.000,- kemudian dilakukan revisi anggaran

sebesar Rp. 352.690.000,- dan realisasi sebesar Rp. 351.085.000,- terserap

sampai bulan Desember 2018sebesar 99,54% hampir sama dengan

Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar

Rp.352.690.000,--. Adapun realisasi penggunaannya untuk tunjangan

umum.

Page 80: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

72

MAK 2094.994.512211 Belanja Uang Lembur

Pagu anggaran sebesar Rp. 406.528.000,- dan realisasi sebesar Rp.

300.963.000,- terserap sampai bulan Desember 2018sebesar 74.03%

kurang dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu

Rp. 406.528.000,-. Adapun realisasi penggunaannya untuk uang lembur.

B. BELANJA BARANG

Pagu anggaran sebesar Rp. 42.004.917.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 38.118.786.479,- terserap 90,75% berarti kurang dari Rencana

Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.

42.004.917.000,-. Realisasi penggunaannya adalah untuk belanja keperluan

perkantoran, persedian barang komsumsi, honor operasional satuan

kerja,belanja langganan listrik, air,telepon, belanja sewa, biaya

pemeliharaan gedung dan bangunan, biaya pemeliharaan peralatan dan

mesin,biaya perjalanan biasa, biaya perjalanan dinas dalam kota, biaya

perjalanan dinas paket meeting dalam kota, biaya perjalanan paket

meeting luar kota, pengadaan bahan makanan, penambah daya tahan

tubuh.

MAK 2094.512.5211 Belanja Barang Operasional

Pagu anggaran sebesar Rp. 8.426.108.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp. 6.920.881.388,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar

82,14% kurang dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaitu Rp. 8.426.108.000,-.

MAK 2094.512.5218Belanja Barang Persediaan

Pagu anggaran sebesar Rp. 950.000.000,- dan realisasi anggaran sebesarRp.

920.750.162,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar 96,92%

hampir sama dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaituRp. 950.000.000,-.

Page 81: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

73

MAK 2094.512.5221 Belanja Jasa

Pagu anggaran sebesar Rp. 6.444.895.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 5.248.630.209,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar 81,44%

kurang dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu

Rp. 6.444.895.000,-

MAK 2094.994.5231 Belanja Pemeliharaan

Pagu anggaran sebesar Rp. 7.598.027.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp. 7.087.754.752,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar

93,28% hampir sama dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaituRp. 7.598.027.000,-

MAK 2094.994.5241 Belanja Perjalanan dalam negeri

Pagu anggaran sebesar Rp. 2.334.970.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp. 1.886.928.423,- terserap sampai bulan Desember 2018sebesar

80,81% kurang dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaitu Rp. 2.334.970.000,-.

MAK 2094.994.5242 Belanja Perjalanan luar negeri

Pagu anggaran sebesar Rp. 506.000.000,- dan realisasi anggaran sebesarRp.

308.924.545,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar 61,05%

kurang dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu

Rp. 506.000.000,-.

C. BELANJA MODAL

Pagu anggaran sebesar Rp. 36.234.604.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 32.965.346.808,- terserap 90,98% berarti hampir sama dengan

Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.

36.234.604.000,- Realisasi penggunaannya adalah untuk pembelian alkes,

non alkes dan renovasi gedung rumah sakit.

Page 82: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

74

MAK 2094.506.533121Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan

Pagu anggaran sebesar Rp. 34.204.086.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp.30.946.459.307,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar

90,48% hampir sama dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan yaitu Rp. 34.204.086.000,- yang dialokasikan untuk renovasi

gedung IGD, pembangunan poli MDR-TB, Renovasi Poliklinik.

MAK 2094.508.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Pagu anggaran sebesar Rp. 2.030.518.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp. 2.018.887.501,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar

99,43% hampir sama dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakanyaituRp. 2.030.518.000,- dialokasikan untuk pengadaan

sarana dan prasarana rumah sakit.

Penggunaan anggaran yang berasal dari BLU dirinci sebagai berikut :

A. BELANJA BARANG

Pagu anggaran sebesar Rp. 53.581.645.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 47.481.596.874,- terserap 88,62% kurang dari Rencana Penarikan Dana

(RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 53.581.645.000,-

Realisasi penggunaannya adalah untuk belanja gaji dan tunjangan, belanja

barang, belanja jasa, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan.

MAK 2094.509.525111 Belanja Gaji & Tunjangan

Pagu anggaran sebesar Rp. 24.075.971.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp.22.405.217.909.- terserap sampai bulan Desember 2018sebesar

93,06% hampir sama dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakansebesar Rp. 24.075.971.000,- dialokasikan untuk pembayaran

Remunerasi Pegawai RS.

Page 83: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

75

MAK 2094.509.525112 Belanja Barang

Pagu anggaran sebesar Rp. 15.272.727.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp.12.867.478.282,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar

84,25% kurang dariRencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakansebesar Rp. 15.272.727.000,- dimana alokasinya digunakan

untuk kebutuhan operasional Farmasi, Operasiona Farmasi (SAK),

Operasional ISS (SAK), Operasional Lab, Operasional PPI (SAK) dan

Operasional Radiologi.

MAK 2094.509.525113 Belanja Jasa

Pagu anggaran sebesar Rp. 12.665.742.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp.10.751.654.667,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar

84,89% kurang dariRencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakansebesar Rp. 12.665.742.000,- dimana realisasi

penggunaannya untuk biaya Labu Darah, dan pembayaran Iuran

ARVI/IRSJAM

MAK 2094.509.525114 Belanja Pemeliharaan

Pagu anggaran sebesar Rp. 218.500.000,- dan realisasi anggaran

sebesarRp.160.515.520,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar

73,46% hampir sama dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah

direncanakan sebesar Rp.218.500.000,- dimana realisasi penggunaannya

untuk pemeliharaan gedung dan bangunan.

MAK 2094.509.525115 Belanja Perjalanan

Pagu anggaran sebesar Rp. 266.980.000,- dan realisasi anggaran sebesarRp.

222.907.600,- terserap sampai bulan Desember 2018 sebesar 83,49%

kurang dariRencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan

Page 84: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

76

sebesar Rp. 266.980.000,- dimana realisasi penggunaannya untuk

perjalanan dinas dalam dan luar kota.

B. BELANJA MODAL

Pagu anggaran sebesar Rp. 1.081.725.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp.1.073.822.896 ,- terserap 99,27% berarti hampir sama dengan Rencana

Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.

1.081.725.000,- Realisasi penggunaannya adalah untuk pembangunan

jalan, pembelian alkes dan non alkes

C. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sumber Daya Sarana dan Prasarana pada tahun 2018 dari data Barang Milik

Negara (BMN) diuraikan sebagai berikut :

BMN INTRAKOMPTABLE

Saldo Awal (1 januari 2018) : Rp 396.013.610.482

Penambahan : Rp 37.626.112.834

Pengurangan : Rp 3.456.599.406

Saldo Akhir (31 Desember 2017) Rp 430.183.123.910

BMN EKSTRAKOMPTABLE

Saldo Awal (1 Januari 2018) : Rp 273.873.510

Penambahan : Rp 48.362.700

Pengurangan : Rp -

Saldo Akhir (31 Desember 2018) : Rp 322.236.210

BMN GABUNGAN (INTRAKOMPTABLE DAN EKSTRAKOMPTABLE)

Saldo Awal (1 Januari 2018) : Rp 396.287.483.992

Penambahan : Rp 37.674.475.534

Pengurangan : Rp 3.456.599.406

Saldo Akhir (31 Desember 2018) : Rp 430.505.360.120

Page 85: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

77

C. Realisasi Anggaran

Tabel 3.11

Realisasi Anggaran RSPI Sulianti Saroso Tahun 2018

Awal Revisi

1 Belanja Pegawai 32.793.178.000 32.793.178.000 31.331.509.874 95,54%

2 Belanja Barang 37.182.214.000 42.004.917.000 38.118.786.479 90,75%

3 Belanja Modal 36.234.604.000 36.234.604.000 32.965.346.808 90,98%

Sub Total (RM) 106.209.996.000 111.032.699.000 102.415.643.161 92,24%

1 Belanja Pegawai - - - -

2 Belanja Barang 37.500.000.000 52.499.920.000 46.463.524.273 88,50%

3 Belanja Modal 1.000.000.000 1.081.725.000 1.073.822.896 99,27%

Sub Total (BLU) 38.500.000.000 53.581.645.000 47.537.347.169 88,72%

TOTAL (RM + BLU) 144.709.996.000 164.614.344.000 149.952.990.330 91,09%

BELANJA RM

BELANJA BLU

No Uraian KegiatanPagu

Realisasi (SP2D) % Capaian

Adapun realisasi RSPI Sulianti Saroso sampai dengan bulan Desember 2018

adalah sebagai berikut:

1. Pagu Anggaran DIPA 2018 sebesar Rp. 164.614.344.000,- realisasi sebesar

Rp. 149.952.990.330atau terserap91,09% berarti kurang dari Rencana

Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.

164.614.344.000,- namun masih dalam batas kewajaran.

2. Pagu anggaran belanja pegawai sebesar Rp. 32.793.178.000,- realisasi

sebesar Rp. 31.331.509.874,- atau terserap 95,54% berarti hampir sesuai

dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu

sebesar Rp. 32.793.178.000,-

3. Pagu anggaran belanja barang sebesar Rp. 94.504.837.000,- realisasi

sebesar Rp. 84.582.310.752.,- atau terserap 90% berarti kurang dari

dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu

sebesar Rp. 94.504.837.000,- namun masih dalam batas kewajaran.

Page 86: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

78

4. Pagu anggaran belanja modal sebesar Rp. 37.316.329.000,- realisasi sebesar

Rp. 34.039.169.704,- atau terserap 91% berarti kurang dari Rencana

Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.

37.316.329.000,-

Page 87: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

79

Tabel 3.12

Realisasi PenerimaanRSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso TA 2018

JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JUMLAH

Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah sakit

I Pendapatan Fungsional

A Penerimaan Pasien Umum

- Rawat Inap 143.087.737 167.100.900 281.222.120 86.094.810 89.913.925 36.772.704 85.479.463 114.629.616 82.526.744 105.986.879 47.753.071 89.613.797 1.330.181.766

- Rawat Jalan 214.916.829 236.145.681 237.167.979 221.010.722 204.034.894 127.572.280 245.888.515 188.369.394 272.782.604 516.669.834 229.598.627 308.391.941 3.002.549.300

- Pendapatan Apotik 88.461.100 75.196.400 86.928.500 77.579.800 72.859.600 69.465.400 79.551.386 97.894.070 99.215.734 103.667.865 89.400.588 91.924.169 1.032.144.612

B Penerimaan Pemulasan Jenasah - - -

- Sertifikat Medis Penyebab Kematian 2.400.000 5.000.000 1.800.000 2.300.000 1.150.000 1.250.000 2.900.000 2.892.500 2.200.000 1.600.000 1.050.000 1.400.000 25.942.500

- Sewa Ambulance 2.155.000 2.000.000 1.625.000 1.175.000 925.000 500.000 1.000.000 1.250.000 925.000 375.000 425.000 550.000 12.905.000

- Jasa Memandikan Jenasah 900.000 2.450.000 1.600.000 4.950.000

C Penerimaan Pasien Jaminan BPJS - - -

- Rawat Inap BPJS - 1.527.065.400 715.336.800 1.659.824.300 4.136.926.100 484.011.200 3.647.680.100 1.720.532.600 6.491.100 805.603.100 - 2.147.085.900 16.850.556.600

- Rawat Jalan BPJS 2.614.117.700 1.302.825.700 822.986.500 849.479.726 740.391.500 3.268.168.700 1.932.683.700 703.786.600 - 482.819.400 - 71.531.700 12.788.791.226

- Rawat Jalan Obat BPJS 422.277.218 206.846.955 351.023.125 138.449.374 60.884.499 - 112.521.892 18.733.500 - 42.309.154 - 64.465.614 1.417.511.331

D Penerimaan Pasien Jaminan Dinkes - - -

- Dinkes Tangerang - - 13.731.432 - - - - - 13.731.432

- Dinkes Bogor - - -

- Dinkes Bekasi 21.804.900 105.314.000 - - 127.118.900

- Dinkes Jakarta Utara ( Viral Load HIV ) 12.150.000 23.850.000 36.000.000

- Dinkes Jakarta Pusat (Global Fund Pasien TB RO) - 75.215.714 - - 92.772.765 139.182.194 137.427.026 - 108.317.424 552.915.123

E Penerimaan Pasien Jaminan Lainnya - - -

- Pasien Jasa Raharja - - 22.430.216 - - - 11.761.772 20.000.000 11.090.990 5.903.926 71.186.904

- Pasien Royal Progres 56.233.000 - 14.510.000 35.555.000 4.162.500 - 450.000 3.250.500 300.000 - 114.461.000

- Pasien BNN 1.646.000 208.500 329.500 2.537.000 1.590.500 706.500 7.018.000

- Pasien Rawat Jalan Angsa Merah 11.880.000 14.420.000 13.660.000 14.110.000 14.540.000 15.340.000 15.730.000 99.680.000

- Pasien Perusahaan 3.083.040 1.721.914 - 6.387.934 11.192.888

- Pasien ASURANSI INHEALTH INDONESIA 2.559.375 - - 2.559.375

- Pasien ALLIANZ LIFE INDONESIA - - -

URAIAN

Page 88: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

80

JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JUMLAH

II Pendapatan Non Fungsional - - -

A Penerimaan Diklat 26.812.500 16.312.500 56.637.500 29.437.500 44.117.500 13.512.500 54.642.500 6.462.500 14.012.500 44.012.500 27.712.500 16.212.500 349.885.000

B Penerimaan Penelitian 1.400.000 1.600.000 4.500.000 12.000.000 19.500.000

III Pendapatan Non Keuangan - - -

A Penerimaan Sewa Listrik - - -

- Penerimaan Tagihan Listrik ATM BANK BRI - 6.504.383 2.017.207 4.077.970 - 4.828.059 2.440.313 3.871.972 1.993.495 2.691.015 2.628.340 3.214.662 34.267.416

- Penerimaan Tagihan Listrik ATM BANK MANDIRI 23.889.600 - - - - 23.889.600

- Penerimaan Tagihan Listrik PT IBS - - 7.542.144 3.306.020 - 3.596.789 1.553.325 1.733.687 2.102.509 1.555.751 1.818.614 23.208.839

- Penerimaan Listrik Darma Wanita 1.000.000 - 4.500.000 5.500.000

B Penerimaan Sewa Ruangan, Parkir - - -

- Sewa Parkir - - 9.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 14.000.000 11.000.000 11.000.000 57.000.000

- Sewa Lahan Darma Wanita - - 2.000.000 - - - 6.000.000 - - 8.000.000

- Sewa Presentasi Alat 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 - 1.000.000 3.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 - 12.000.000

- Penerimaan Sewa ATM Bank Mandiri - 30.000.000 - - - - - 30.000.000

- Penerimaan BIAYA SEWA AUDITORIUM - 2.000.000 - - - - - 2.000.000

- Penerimaan B. Instituonal FEE - 30.000.000 - - - - - 30.000.000

C Penerimaan PKS, MOU - - -

Pendapatan MOU 2.400.000 - 2.400.000 1.200.000 - - 600.000 600.000 1.200.000 1.800.000 4.200.000 3.600.000 18.000.000

D Penerimaan Jasa Pelayanan Vaksin dan Jasa Ambulance - - -

- Pendapatan Jasa Pelayanan Vaksin 1.303.000 - - - - - 1.400.000 - 12.100.000 - - 14.803.000

- Pendapatan Jasa Ambulance P. Vaksin 5.500.000 - - 5.500.000

E - 38.041.091 38.041.091

- BPJS 37.957.623 54.851.610 - - 92.809.233

F Penerimaan Materai - - -

- Penerimaan Pembayaran Materai - 18.001 - - 9.000 6.000 33.001

IV Pendapatan Jasa Layanan Perbankan - - -

A Jasa Giro BANK MANDIRI 6.639.960 8.179.797 10.899.170 10.278.322 9.134.811 11.207.869 11.587.965 7.223.389 7.146.387 6.204.021 3.603.260 3.513.232 95.618.183

B Jasa Deposito 42.975.342 41.786.301 37.128.767 49.515.069 49.726.027 51.383.562 52.808.219 57.456.164 57.456.164 55.602.740 57.456.164 30.328.767 583.623.288

- -

T O T A L 3.624.779.387 3.671.179.731 2.763.294.061 3.174.929.612 5.505.836.622 4.268.580.420 6.425.811.666 2.939.915.630 727.809.025 2.256.430.891 524.813.791 3.061.693.771 38.945.074.608

URAIAN

Penerimaan Ganti Rugi oleh BPJS Kesehatan Kepada RSPI SS

atas Keterlambatan Pembayaran Pelayanan Kesehatan

Page 89: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

81

Tabel 3.13

RealisasiPengeluaran RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso Tahun 2018

Total penerimaan tahun 2018 sebesar Rp. 38.945.074.608 Sedangkan penerimaan terendah pada bln November 2018, dan pengeluaran

tertinggi pada bulan Juni 2018. Total pengeluaran tahun 2018 sebesar Rp. 46.203.866.432,- Pengeluaran terendah pada bulan September

2018, sedangkan pengeluaran tertinggi pada bulan Mei 2018, karna bertepatan dengan hari Raya Indul Fitri.

JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JUMLAH

I PENGELUARAN

A Bendahara Pengeluaran - 3.039.817.013 3.041.678.165 3.058.535.553 7.697.983.657 4.463.273.925 6.081.483.186 443.370.278 2.939.915.630 5.877.809.025 3.100.000.000 6.460.000.000 46.203.866.432

B Pajak Bank 1.327.992 1.635.959 2.179.834 - - - 5.143.786

C Jasa Giro Bank Mandiri 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 - - 42.000

D Biaya Kliring Bank 7.000 - 6.973 4.000 - 2.000 6.000 4.000 - - 29.973

T O T A L 1.340.992 3.041.458.972 3.043.870.972 3.058.545.553 7.697.989.657 4.463.279.925 6.081.491.186 443.376.278 2.939.915.630 5.877.813.025 3.100.000.000 6.460.000.000 46.209.082.191

SURPLUS (DEVISIT) 3.623.438.395 629.720.759 280.576.911- 116.384.059 2.192.153.035- 322.271.778- 344.320.480 2.496.539.352 2.212.106.605- 3.621.382.134- 2.575.186.209- 3.398.306.229-

URAIAN

Page 90: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

82

BAB IV PENUTUP

Kinerja RSPI Sulianti Saroso sebagai Badan Layanan Umum bidang

kesehatan tahun 2018 dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan

dan penelitian dapat dilihat melalui hasil pengukuran capaian target tiap-tiap

indikator yang mendukung sasaran strategis sesuai dengan dokumen Rencana

Strategis Bisnis RSPISulianti Saroso Tahun 2015-2019 serta dari capaian

pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi di tiap-tiap

unit kerja. Pada umumnya kinerja pelaksana kegiatan yang mendukung program-

program yang ada sebagian besar telah mencapai target yang telah

direncanakan.

Keberhasilan yang telah diraih pada tahun 2018 harus dipertahankan dan

bila mungkin ditingkatkan serta menjadi tolak ukur bagi pelaksana kegiatan-

kegiatan di masa mendatang. Selain itu diharapkan seluruh unit kerja yang ada di

RSPI Sulianti Saroso senantiasa bekerja secara efektif dan efisien. untuk hal-hal

yang menghambat tercapainya target, akan segera dicarikan solusi serta

alternatif penyelesaiannya dengan mengedepankan profesionalisme sebuah

lembaga negara yang akuntabel.

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSPI Sulianti Saroso ini selain merupakan

media pertanggungjawaban kinerja, juga diharapkan dapat digunakan sebagai

alat komunikasi dan bahan masukan bagi para pemangku jabatan baik

dilingkungan RSPI Sulianti Saroso maupun di tingkat Kementerian Kesehatan RI

dalam rangka peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.

Page 91: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

1

LAMPIRAN

1. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

3. Kamus indikator Kinerja

Page 92: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

2

Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018

Page 93: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

3

Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Page 94: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

4

Page 95: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

5

Page 96: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

6

Kamus indikator Kinerja

KPI-1 : Kepuasan Pasien

Perspektif Stakeholder

Sasaran

Strategis

Terwujudnya Kepuasan Stakeholder

Judul KPI Kepuasan Pasien

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu

memberikan kepuasan stakeholder

Definisi

operasional

Kepuasan Stakeholder adalah pernyataan tentang persepsi

stakeholder terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

RS. Kepuasan stakeholder dapat dicapai apabila pelayanan yang

diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat

diketahui dengan melakukan survey kepuasan stakeholder untuk

mengetahui tingkat kepuasan stakeholder berdasarkan penilaian

SERVQUAL yang meliputi Realibility, Assurance,Tangible, Emphaty,

Responsiveness (RATER). Stakeholder yang dimaksud adalah pasien.

Survey dilakukan 1 tahun sekali.

Frekuensi

Pengumpulan

Data

Tahunan

Periode

Analisa

Tahunan

Numerator Jumlah kumulatif penilaian kepuasan pasien yang disurvey

Denominator Jumlah seluruh pasien yang di survey

Inklusi Pasien rawat inap yang telah dirawat inap 2 x 24 jam

Pasien rawat jalan yang telah berkunjung lebih dari 1 kali

Eksklusi Pasien dengan gangguan jiwa, tidak sadar dan pasien anak yang

belum mengerti survey

Page 97: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

7

Formula Jumlah kumulatif penilaian kepuasan pelanggan yang disurvey x 100%

Jumlah seluruh pasien yang di survey

Wilayah

Pengamatan

Rawat Inap & Rawat Jalan

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Hasil survey kepuasan pelanggan

Standar /

Target

2015 2016 2017 2018 2019

65% 70% 75% 80% 85%

PIC Bagian P&A, Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

Page 98: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

8

KPI-2 : Kepuasan Staff

Perspektif Stakeholder

Sasaran

Strategis

Terwujudnya Kepuasan Stakeholder

Judul KPI Kepuasan Staff

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu

memberikan kepuasan staff

Definisi

operasional

Kepuasan staf adalah pernyataan tentang persepsi staff terhadap

jasa pelayanan yang diberikan oleh unit kerja lain. Kepuasan staff

dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau

melampaui harapan staff. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan

survey kepuasan staff.

Frekuensi

Pengumpulan

Data

Tahunan

Periode

Analisa

Tahunan

Numerator Jumlah kumulatif penilaian kepuasan staff yang disurvey

Denominator Jumlah seluruh staff

Formula Jumlah kumulatif penilaian kepuasan staff yang disurvey X 100

Jumlah seluruh staff

Wilayah

Pengamatan

Seluruh unit kerja

Bobot KPI 3%

Sumber Data Hasil survey kepuasan staff

Standar /

Target

2015 2016 2017 2018 2019

65 % 70% 75% 80% 85%

PIC Bagian Perencanaan dan Anggaran, Bagian Umum

Page 99: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

9

KPI-3 : Kepuasan Peserta Didik

Perspektif Stakeholder

Sasaran

Strategis

Terwujudnya Kepuasan Stakeholder

Judul KPI Kepuasan Peserta Didik

Tujuan Terwujudnya kepuasan peserta didik selama menempuh pendidikan

di RSPI Sulianti Saroso

Definisi

operasional

Peningkatan kepuasan peserta didik selama menempuh pendidikan

di RSPI Sulianti Saroso , terhadap:

d. keandalan tenaga pendidik ( dokter pendidik, klinis, staf medis,

clinical instructor,

e. daya tanggap instalasi diklat dalam memberikan jasa dengan

cepat dan tepat serta mengatas keluhan

f. kepastian instalasi diklat dalam memberikan jasa pendidikan

sesuai kualitas yang dijanjikan

g. penampilan fasilitas fisik sarana dan prararana (berupa

kelengkapan, kebersihan, cara penataan)

Frekuensi

Pengumpulan

Data

Tahunan

Periode

Analisa

Tahunan

Numerator Tingkat kepuasan peserta didik terhadap keandalan tenaga

pendidik( dokter klinis, staf medis, clinical instructor)

Tingkat kepuasan peserta didik terhadap daya tanggap instalasi

diklat dalam memberikan jasa dengan cepat dan teoat serta

mengatasi keluhan

Tingkat kepuasan peserta didik terhadap kepastian instalasi

diklat dalam memberikan jasa pendidikan sesuai kualitas yang

Page 100: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

10

dijanjikan

Tingkat kepuasan peserta didik terhadap penampilan fasilitas

fisik sarana dan prararana (berupa kelengkapan, kebersihan,

cara penataan)

Denominator 1 (satu) tahun

Formula Tingkat kepuasan peserta didik/tahun

Bobot KPI 3%

Diklat Diklat

Standar /

Target

(meningkat 5%

setiap tahun

dari hasil

survey yang

akan

dilaksanakan

tahun 2015)

2015 2016 2017 2018 2019

Survey

2015

+ 5% + 5% + 5% + 5%

PIC Instalasi Diklat

Page 101: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

11

KPI - 4 : Persentase (%) Komplain Yang Ditindaklanjuti

Perspektif Stakeholder

Sasaran Strategis Terwujudnya Kepuasan Stakeholder

Judul KPI Persentase (%) Komplain Yang Ditindaklanjuti

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu

memberikan kepuasan pelanggan

Definisi

operasional

Penanganan pengaduan/komplain adalah jumlah

pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola

pelayanan pelanggan dan telah direspon/ditindaklanjuti oleh

manajemen rumah sakit dalam periode satu tahun, dibandingkan

dengan jumlah semua pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan

dalam periode tahun yang sama

Frekuensi

Pengumpulan

Data

Bulanan

Periode Analisa Triwulanan

Numerator Jumlah komplain yang ditindaklanjuti oleh manajemen

Denominator Jumlah seluruh complain yang diterima baik melalui sms, kotak

saran ataupun melalui customer service

Inklusi Seluruh complain tertulis yang disampaikan oleh pasien

Eksklusi Seluruh complain tidak tertulis yang disampaikan oleh pasien

Formula Jumlah komplain yang ditindaklanjuti oleh manajemen

Jumlah seluruh complain yang diterima baik melalui sms,

kotak saran ataupun melalui customer service

Target Sampel &

Ukuran Sampel

Seluruh complain tertulis

Wilayah Humasdan Customer Care

X 100 %

Page 102: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

12

pengamatan

Bobot KPI 5%

Sumber Data Humas dan Customer Care

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

100% 100% 100% 100% 100%

PIC Humas dan Customer Care

Page 103: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

13

KPI 5- Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi

Perspektif Stakeholder

Sasaran Strategis Terwujudnya peran strategis sebagai pusat infeksi Nasional

Judul KPI Jumlah RS Regional Pelayanan Infeksi

Dimensi Mutu Akses, Kesinambungan, dan Jejaring RegionalPelayananPenyakit

Infeksi

Tujuan Terselenggaranya Pembinaan pada fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya dalam rangka peningkatan akses dan peningkatan kualitas

pelayanan penyakit infeksi

Definisi

operasional

Rumah Sakit Regional adalah rumah sakit yang berada di sekitar Rumah

Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) yang akan dijadikan sister hospitalatau

Jejaring dalam rangka peyelenggaraan pelayanan penyakit infeksi.

RSPImemberikan sharring pembinaan kepada rumah sakit regional

dalam hal: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif khususnya

mengenai:Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), penanganan

pasien isolasi PINERE.

Frekuensi 1 Tahun

Periode Analisa 1 Tahun

Formula Jumlah RS yang menjadi Regional Pelayanan Infeksi

Bobot KPI 4 %

Sumber Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

0 1 1 2 2

PIC Direktur Medik dan Keperawatan

Page 104: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

14

KPI.6 – Angka HAIs

Perspektif Stakeholder

Sasaran Strategis Terwujudnya Peran Strategis Sebagai Pusat Infeksi Nasional

Judul KPI Angka HAIs

Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan Pasien

Tujuan Terwujudnya penurunan angka HAIs

Definisi Operasional

Healthcare-associated infections (HAIs) adalahkejadian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan baik pada pasien, pengunjung ataupun petugas kesehatan akibat tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tidak sesuai prosedur Angka HAIs adalah jumlah kejadian infeksi di rumah sakit sesuai dengan kriteria masing-masing Adapun HAIs terdiri dari sebagai berikut: IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) VAP (Ventilator Associated Infection) ISK (Infeksi Saluran Kemih) IDO (Infeksi Daerah Operasi) Definisi masing-masing terlampir dalam kamus indikator

Frekuensi Pengumpulan Data

Harian

Periode Analisa Bulanan

Numerator Sesuai lampiran (masing-masing indikator)

Denominator Sesuai lampiran (masing-masing indikator)

Formula Sesuai lampiran (masing-masing indikator)

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Rawat Inap, ICU, OK, IGD

Standar / target 2015 2016 2017 2018 2019

Baseline baseline 10 % 10% Sesuai standar kemkes

Page 105: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

15

IAD : < 3,5 ‰ VAP: < 5,8 ‰ ISK : < 4,7 ‰ IDO: 2 %

PIC Komite Pencegahan dan Pengendalian infeksi

Page 106: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

16

Kamus Indikator VAP

Definisi Operasional

Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah infeksi saluran napas bawah yang mengenai parenkim paru setelah pemakaian ventilasi mekanik > 48 jam, dan sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda infeksi saluran napas

Frekuensi Pengumpulan Data

Harian

Periode Analisa Bulanan

Formula Jumlah pasien yang terinfeksi VAP/ jumlah hari terpasang ventilator x 1000

kriteria a. Inklusi: Ditemukan minimal dari tanda dan gejala: demam (>38°c) tanpa ditemui penyebab yang lainnya, leukosipenia atau leukositosis, timbul onset baru sputum purulen atau perubahan sifat sputum, peningkatan fraksi inspirasi Oksigen > 0,2 dari FiO2 sebelumnya, peningkatan PEEP setiap hari sebesar > 3 cmH2O selama 2 hari berturut-turut

b. Eksklusi: Pasien pneumonia sebelum pemasangan ventilasi mekanik

Sumber Data Ruang ICU

Standar / target 2015 2016 2017 2018 2019

Baseline baseline 10 % 10% < 5,8 ‰

Page 107: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

17

Kamus Indikator ISK

Definisi Operasional

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan jenis infeksi yang terjadi pada saluran kemih murni (uretra dan permukaan kandung kemih) atau melibatkan bagian yang lebih dalam dari organ-organ pendukung saluran kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, uretra dan jaringan sekitar retroperitoneal atau rongga perinefrik), karena penggunaan kateter urine > 48 jam

Frekuensi Pengumpulan Data

Harian

Periode Analisa Bulanan

Formula Jumlah pasien yang terinfeksi kateter urine/ jumlah hari terpasang kateter urine x 1000

kriteria a. Inklusi Ditemukan minimal dari tanda dan gejala: demam (>38°c), urgensi, frekuensi, disuria atau nyeri supra pubik Pada anak dibawah 1 tahun: demam (>38°c) reactal atau hipotermi (<37°c) rectal, apnea, bradikardi,letargia, muntah-muntah Tes Diagnostik: ditemukan kuman dengan pewarnaan gram dari urine, Dokter mendiagnosis sebagai ISK, dan memberi terapi sesuai untuk ISk

b. Eksklusi Pasien dengan ISK sebelum pemasangan kateter urine menetap

Sumber Data Ruang rawap inap , HCU dan ICU

Standar / target 2015 2016 2017 2018 2019

Baseline baseline 10 % 10% < 4,7 ‰

Page 108: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

18

Kamus Indikator IDO

Definisi Operasional

Infeksi luka Operasi adalah infeksi yang terjadi luka operasi atau organ/ ruang yang terjadi dalam waktu 30 sampai 90 hari pasca tindakan operasi

Frekuensi Pengumpulan Data

Harian

Periode Analisa Bulanan

Formula Jumlah pasien yang terinfeksi IDO/ jumlah pasien yang dioperasi x 100%

kriteria a. Inklusi Infeksi luka operasi dibagi 3: 1. Superfisial : infeksi luka operasi terjadi 30 hari setelah

operasi dan hanya mengenai kulit dan jaringan sub kutan dengan gejala: aliran nanah purulen, bengkak, kemerahan nyeri dan panas

2. Infeksi luka operasi dalam (profunda) : infeksi yang terjadi 30 hari sd 90 hari paska operasi dengan kriteria : terdapat drainase purulen dari tempat insisi dalam, biakan positif dari specimen, bengkak, kemerahan, nyeri demam. Dokter yang merawat menyatakan infeksi

3. Infeksi luka operasi organ/rongga: infeksi terjadi 30 hari sampai 90 hari paska operasi menyangkut bagian tubuh kecuali kulit, fasia, lapisan otot , terdapat drainase purulen dari tempat insisi dalam, biakan positif dari specimen. Dokter yang merawat menyatakan IDO

b. Eksklusi

Pasien yang dioperasi diluar RSPI prof dr Sulianti Saroso

Sumber Data Ruang rawap inap , HCU dan ICU

Standar / target 2015 2016 2017 2018 2019

Baseline baseline 10 % 10% < 2 %

Page 109: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

19

Kamus Indikator IAD

Definisi Operasional

Infeksi Aliran Darah terkait pemasangan kateter intravaskuler adalah infeksi aliran darah terkait pemasangan central venous catheter (CVC), Arteri line, umbilical line, peripheral catheter

Frekuensi Pengumpulan Data

Harian

Periode Analisa Bulanan

Formula Jumlah pasien yang terinfeksi Aliran Darah (IAD)/ jumlah hari pemasangankateter central line x 1000

kriteria a. Inklusi Ditemukan patogen biakan spesimen darah dari kateter intravaskuler dan darah perifer tidak berkaitan dengan infeksi ditempat lain, demam (>38°c), menggigil atau hipotensi tanpa sebab lain dan diperoleh hasil laboratorium yang positif yang tidak berhubungan dengan infeksi di tempat lain Pada anak berusia < 1 tahun : demam (>38°c) atau hipotermi, apnea atau bradikardi, terdapat bakteri patogen dalam biakan kuman

b. Eksklusi

Pasien dengan IAD sebelum pemasangan CVL di RSPI Prof dr Sulianti Saroso

Sumber Data ICU

Standar / target 2015 2016 2017 2018 2019

Baseline baseline 10 % 10% < 3, 5 ‰

Page 110: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

20

KPI 7- Jumlah layanan Unggulan Penyakit Infeksi

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya Layanan Unggulan Infeksi termasuk PINERE

Judul KPI Jumlah Layanan Unggulan Penyakit Infeksi

Dimensi Mutu Efektivitas dan kualitas Pelayanan unggulan Penyakit Infeksi

Tujuan Terselenggaranya layanan unggulan penyakit infeksi yang

berkualitas

Definisi operasional Layanan Unggulan Penyakit Infeksi adalah suatu kegiatan

pemberian pelayanan penyakit infeksi yang sesuai dengan

standar pelayanan terkini

Yang menjadi unggulan penyakit Infeksi adalah:

7. TB-HIV

8. Difteri

9. Toxoplasmosis

10. Demam Dengue

11. Rabies

12. PINERE

Frekuensi 1 Tahun

Periode Analisa 1 Tahun

Numerator Jumlah penyakit infeksi yang diunggulkan

Denominator Jumlah seluruh penyakit infeksi yang diunggulkan

Formula Jumlah penyakit infeksi yang diunggulkan

Jumlah seluruh penyakit infeksi yang diunggulkan

Bobot KPI 5 %

Sumber Data SMF

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

2 2 2 2 2

PIC Kepala SMF terkait

X 100%

Page 111: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

21

KPI 8- Persentase (%) Capaian Indikator BBT

Perspektif Internal Business Process

Sasaran Strategis Terwujudnya pengelolaan Bank Bahan Biologi Tersimpan (BBT)

berbasis biosafety dan biosecurity

Judul KPI Persentase (%) Capaian Indikator Bahan Biologi Tersimpan

Dimensi Mutu kualitas, keamanan dan aksesibilitas sesuai standar akreditasi

internasional

Tujuan Terselenggaranya fasilitas bahan biologi tersimpan sebagai sumber

daya hayati yang dapat didayagunakan dalam penelitian dan

pendidikan

Definisi operasional Persentase jumlah BBT yang disimpan

Frekuensi

Pengumpulan Data

Sesuai jumlah sampel penelitian yang ada

Periode Analisa 3 bulanan

Numerator Jumlah sampel suatu mikroorganisme yang tersimpan

Denominator Jumlah sampel suatu mikroorganisme yang tersimpan dengan hasil

pemeriksaan positif

Formula Jumlah sampel suatu mikroorganisme yang

tersimpan dengan hasil pemeriksaan positif

Jumlah sampel suatu mikroorganisme yang

tersimpan

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Laboratorium pelayanan & penelitian

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

100% 100% 100% 100% 100%

PIC Dir. PPI&PM

X 100%

Page 112: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

22

KPI 9- Jumlah kajian / clinical research yang memanfaatkan data dan BBT

Perspektif Internal Business Process

Sasaran Strategis Terwujudnya pengelolaan Bank BBT berbasis biosafety dan

biosecurity

Judul KPI Jumlah kajian / penelitian ( clinical research) yang memanfaatkan

data dan BBT

Dimensi Mutu Hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam bentuk basic research,

translational research dan atau dipublikasikan

Tujuan Mendapatkan hasil penelitian dalam bentuk basic research dan

translational research

Definisi operasional Jumlah kajian / penelitian yang menggunakan data informasi BBT

dan BBT ( berupa spesimen, isolat, DNA/RNA dan material genetik

lain) yang diambil dari pasien klinis dan atau subjek penelitian yang

diperlakukan sebagai BBT, dan ditujukan untuk mendapatkan hasil

penelitian dalam bentuk basic research & translational reseach

Frekuensi

Pengumpulan Data

Sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan

Periode Analisa Sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan

Numerator Banyaknya clinical research yang memanfaatkan BBT

Denominator 1 tahun

Formula Banyaknya clinical research yang memanfaatkan BBT dalam 1 tahun

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Laporan laboratorium khusus penelitian

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

2 2 2 3 3

PIC Dir. PPI&PM

Page 113: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

23

KPI 10- Hasil Kajian/ Penelitian Translational yang diaplikasikan pada Standar

Pelayanan

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya penguatan RS untuk kajian dan penelitian

Judul KPI Hasil kajian/penelitian Translational yang diaplikasikan pada standar

pelayanan

Dimensi Mutu Penguatan RS untuk kajian dan uji linik

Tujuan Hasil kajian/penelitian Translational dapat diaplikasikan pada

standar pelayanan

Definisi operasional Peningkatan jumlah kajian & penelitian yang dapat dimanfaatkan

sebagai bahan masukan penyusunan Norma Standar Prosedur

Kriteria / NSPK (translational research)

Frekuensi

Pengumpulan Data

Tahunan

Periode Analisa 6 bulanan

Numerator Jumlah kajian &penelitian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan

masukan penyusunan NSPK

Denominator Jumlah seluruhkajian &penelitian di RSPISS

Formula Jumlah kajian &penelitian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan

masukan penyusunan NSPKdibagi Jumlah seluruhkajian &penelitian

di RSPISS

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Direktorat PPIPM

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

2 0 4 5 6

PIC Dir. PPI&PM

Page 114: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

24

KPI 11- Jumlah Kajian/ Penelitian yang dipublikasikan Nasional dan

Internasional

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya penguatan RS untuk kajian dan penelitian

Judul KPI Jumlah Kajian / Penelitian yang dipublikasikan nasional dan

internasional

Dimensi Mutu Penguatan RS untuk kajian dan uji linik

Tujuan Penelitian yang dipublikasikan nasional dan internasional

Definisi operasional Banyaknya hasil karya ilmiah yang dipublikasikan baik nasional dan

internansional, dengan status accepted (diterima) atau dalam

proses submission (pengajuan)

Frekuensi

Pengumpulan Data

Tahunan

Periode Analisa 6 bulanan

Numerator Jumlah hasil karya ilmiah yang dipublikasikan baik nasional dan

internasional

Denominator 1 tahun

Formula Jumlah hasil karya ilmiah yang dipublikasikan nasional dalam 1

tahun ditambah jumlah hasil karya ilmiah yang dipublikasikan

internasional dalam 1 tahun

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Direktorat PPIPM

Target 2015 2016 2017 2018 2019

Nasional

Internasional

3

1

3

2

5

3

6

3

8

3

PIC Dir. PPI&PM

Page 115: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

25

KPI 12- penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan

Penelitian

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya integrasi pendidikan berbasis AHS, pelayanan dan

penelitian

Judul KPI Penerapan modul Infeksi Terintegrasi Pendidikan, Pelayanan dan

Penelitian

Dimensi Mutu Efektifitas pelayanan dan keselamatan pasien

Tujuan Mengoptimalkan fungsi RSPI sebagai rumah sakit pendidikan penyakit

infeksi

Definisi

operasional

Modul pendidikan dibidang infeksi yang disusun berbasis AHS yang

terintegrasi pelayanan dan penelitian , serta dapat diimplementasikan

dalam pemberian pelayanan

Frekuensi

Pengumpulan Data

Tahunan

Periode Analisa Satu tahun

Numerator Jumlah modul pendidikan di bidang infeksi

Denominator Jumlah modul pendidikan di bidang infeksi berbasis AHS yang

terintegrasi pelayanan dan penelitian, yang dapat dimplementasikan

dalam pemberian pelayanan

Formula Jumlah modul pendidikan di bidang infeksi x 100 %

Jumlah modul pendidikan di bidang infeksi berbasis AHS

yang terintegrasi pelayanan dan penelitian, yang dapat

diimplementasikan dalam pemberian pelayanan

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Instalasi Diklat, SMF, Ins Penelitian

Target 2015 2016 2017 2018 2019

70% 75% 80% 80% 80%

PIC Dit PPI PM, Dit M & K

Page 116: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

26

KPI 13 - % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan

kualitas yang baik

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya integrasi pendidikan berbasis AHS, pelayanan dan

penelitian

Judul KPI % Peserta didik yang berhasil menangani kasus sulit infeksi dengan

kualitas yang baik

Dimensi Mutu Peserta didik berhasil manangani kasus sulit infeksi dengan baik sesuai

standar pelayanan medis

Tujuan Peserta didik mampu menangani dengan baik kasus sulit infeksi sesuai

standar pelayanan medis

Definisi

operasional

% peserta didik yang dapat menangani dengan baik sesuai standar

pelayanan medik, kasus penyakit infeksi dengan komplikasi yang

memerlukan penanganan berbagai disiplin ilmu dan atau ditentukan

oleh dokter yang merawat

Frekuensi

Pengumpulan Data

Tahunan

Periode Analisa Tahunan

Numerator Jumlah peserta didik yang dapat menangani

kasus infeksi sulit sesuai standar pelayanan medik

Denominator Jumlah peserta didik yang terlibat dalam penanganan kasus infeksi

sulit

Formula = Jumlah peserta didik yang dapat menangani kasus infeksi sulit sesuai standar pelayanan medik X 100% Jumlah peserta didik yang terlibat dalam penanganan kasus infeksi sulit

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Instalasi Diklat, SMF

Target 2015 2016 2017 2018 2019

60% 70% 75% 80% 85%

PIC Ka.Instalasi Diklat, Ka SMF

Page 117: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

27

KPI 14- Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (pelayanan,

penelitian dan pendidikan)

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya integrasi pendidikan berbasis AHS, pelayanan dan

penelitian

Judul KPI Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (pelayanan,

penelitian dan pendidikan)

Dimensi Mutu Penanganan kasus sulit baru penyakit infeksi yang menjadi

model untuk peserta didik

Tujuan Menjadikan RSPI sebagai pioneer/pemrakarsa model (yan, lit,

Kasus penyakit infeksi yang baru muncul atau jarang ditemukan,

dengan komplikasi yang memerlukan penanganan berbagai

disiplin ilmu, dan atau ditentukan oleh dokter yang merawat,

yang menjadi contoh penanganan kasus sulit baru penyakit

infeksi bagi pendidikan, penelitian dan pelayanan

Definisi operasional Kasus penyakit infeksi yang baru muncul atau jarang ditemukan,

dengan komplikasi yang memerlukan penanganan berbagai

disiplin ilmu, dan atau ditentukan oleh dokter yang merawat,

yang menjadi contoh penanganan kasus sulit baru penyakit

infeksi bagi pendidikan, penelitian dan pelayanan

Frekuensi Pengumpulan

Data

Tahunan

Periode Analisa Satu tahun

Numerator Jumlah kasus penyakit infeksi yang baru muncul atau jarang

ditemukan, dengan komplikasi yang memerlukan penanganan

berbagai disiplin ilmu, dan atau ditentukan oleh dokter yang

merawat, yang menjadi contoh penanganan kasus sulit baru

penyakit infeksi bagi pendidikan, penelitian dan pelayanan

Denominator 1 tahun

Formula Jumlah kasus penyakit infeksi yang baru muncul atau jarang

Page 118: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

28

ditemukan, dengan komplikasi yang memerlukan penanganan

berbagai disiplin ilmu, dan atau ditentukan oleh dokter yang

merawat, yang menjadi contoh penanganan kasus sulit baru

penyakit infeksi bagi pendidikan, penelitian dan pelayanan dalam

1 tahun

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Diklat, SMF

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

1 1 1 1 1

PIC Ka. Instalasi Diklat, Ka. SMF

Page 119: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

29

KPI 15- RS Terakreditasi Nasional dan Internasional

Perspektif Stakeholder

Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Manajemen RS yang profesional berbasis Good

Clinical Governance

Judul KPI RS Terakreditasi Nasionaldan Internasional

Dimensi Mutu Keamanan dan Keselamatan Pasien

Tujuan - Terselenggaranyapelayanan di semua unit yang terstandar Akreditasi

Nasional danInternasional

- Untuk Meningkatkan budaya keselamatan dan budaya mutu di

rumah sakit

Definisi operasional Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga

independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non

pemerintah, melakukan assesmen terhadap rumah sakit berdasarkan

standar akreditasi yang berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi

akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena telah

memenuhi standar pelayanan dan managemen yang ditetapkan.

Pelaksana akreditasi RS nasional adalah KARS (Komisi Akreditasi

Rumah Sakit) yang merupakan suatu lembaga independen dalam

negeri. Sedangkan pelaksanan akreditasi internasional adalah JCI

(Joint Commission International) adalah merupakan badan akreditasi

non profit yang berpusat di Amerika Serikat dan bertugas

menetapkan dan menilai standar performa para pemberi pelayanan

kesehatan.

Serta Sistem Manajemen Terstandarisasi Internasional adalah sistem

dimana baik peralatan, pelayanan yang diberikan berstandar

internasional antara lain mengupayakan umpan balik baik positif

maupun negatif dari customer secara langsung. Beberapa standar yang

harus dipenuhi adalah proses komunikasi berjalan dengan baik dan

efektif sesuai dengan sasaran sistem dan komitmen manajemen antara

lain Radiologi (Quattro), Laboratorium (ISO), Farmasi, Gizi dll

Page 120: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

30

Standar Akreditasi Nasional yaitu :

5. Kelompok Standar Fokus pada Pasien;

6. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit;

7. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien;

8. Kelompok Sasaran MDGs (Millenium Development Goals) :

Tambahan untuk penilaian akreditasi nasional : Penurunan angka

kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu, Penurunan angka

kesakitan HIV/AIDS, Penurunan angka kesakitan TB).

Standar Akreditasi Internasional yaitu :

4. Kelompok Standar Fokus pada Pasien;

5. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit;

6. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien;

Frekuensi

Pengumpulan Data

3 Tahunan

Periode Analisa 3 Tahun

Formula Sesuai standar masing- masing

Wilayah

Pengamatan

Seluruh unit pelayanan, administrasi dan manajemen

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Seluruh unit pelayanan, administrasi dan manajemen

Standar / Target Lulus Paripurna

2015

Nasional

2016

Internasional

2017

-

2018

Nasional

2019

Internasional

PIC KomiteMutu dan Keselamatan Pasien , Seluruh Ka. Instalasi

Page 121: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

31

KPI 16- % capaian indikator medik

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya sistem Manajemen RS yang professional

berbasis Good Clinical Governance

Judul KPI Persen (%) Capaian Indikator Medik

Dimensi Mutu Efektifitas dan keselamatan pasien

Tujuan Terselenggaranya kualitas pelayanan berbasis good

clinical governance

Definisi Operasional Indikator Medik adalah alat ukur yang digunakan untuk

menilai sejauh mana kualitas pelyanan dilaksanakan di

unit pelayanan RSPI Indikator Medik meliputi sbb :

Complete Treatment TB, Cure Rate TB, dan angka

kepatuhan minum ARV

Complete treatment TB : Pasien yang selesai pengobatan

Cure Rate Tb : pasien yang sudah dinyatakan sembuh

Angka kepatuhan minum ARV : dosis ARV yang dipatuhi

diatas 95% dalam satu bulan

Frekuensi

Pengumpulan Data

Bulanan

Periode Analisa Triwulan

Numerator Complete treatment TB : Jumlah Pasien TB yang selesai

diobati

Cure Rate TB : jumlah pasien baru TB BTA positif yang

sembuh

Angka kepatuhan minum ARV : pasien dengan tingkat

kepatuhan > 95%

Denominator Complete treatment TB : Jumlah seluruh pasien TB yang

mendapat pengobatan

Cure Rate TB : Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang

diobati

Angka kepatuhan minum ARV : jumlah pasien yang

mendapat ARV

Page 122: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

32

Formula Complete treatmen :

Jumlah Pasien TB yang selesai diobati x 100%

Jumlah seluruh pasien TB yang mendapat pengobatan

Cure Rate TB :

Jumlah pasien baru TB BTA positif yang sembuh x 100%

Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang diobati

Angka kepatuhan minum ARV :

Jumlah pasien dengan tingkat kepatuhan > 95% x 100%

Jumlah pasien yang mendapat ARV

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Pokja TB

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

80% 80% 85% 85% 85%

PIC Ka SMF Paru

Ka Pokja HIV

Page 123: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

33

KPI 17- Temuan Audit Klinik yang ditindaklanjuti

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya sistem Manajemen RS yang professional berbasis Good

Clinical Governance

Judul KPI Temuan Audit Klinik yang ditindaklanjuti

Dimensi Mutu Efektifitas, perbaikan mutu dan keselamatan pasien

Tujuan Terselenggaranya kualitas pelayanan berbasis good clinical

governance

Definisi Operasional Audit Klinik adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu

pelayanan yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan

berkas rekam medisnya ataupun observasi secara langsung yang

dilakukan oleh profesi. Audit klinik ini tidak hanya menghitung

produktivitas pelayanan ataupun jenis pemeriksaan namun lebih

berfokus dalam usaha peningkatan mutu pelayanan. Audit Klinik

yang dilaksanakan di RSPI Prof. Sulianti Saroso meliputi : Audit

medik, audit keperawatan, audit Farmasi dan audit gizi.

Kegiatan audit klinik adalah mengevaluasi kepatuhan terhadap

implementasi Clinical Pathway oleh Dokter, perawat, dan tenaga

kesehatan lainnya

Dilakukan review bila perlu direvisi clinical pathaway yang sudah

ada.

Dilakukan review audit klinik dan direkomendasikan untuk perbaikan

mutu pelayanan

Instrumen audit klinik adalah Clinical Pathway yang

diimplementasikan sesuai SK Direktur Utama.

Frekuensi

Pengumpulan Data

Bulanan

Periode Analisa 1 tahun

Numerator Jumlah Rekam Medik yang dilakukan audit klinik

Denominator Jumlah Clinical Pathway yang diaudit klinik

Formula Jumlah jenis kasus yang dilakukan audit klinik dan ditindak lanjuti x

Page 124: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

34

100 %

Jumlah jenis kasus yang dilakukan audit klinik

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Instalasi Rekam medik

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

100% 100% 100% 100% 100%

PIC Tim Adhok Audit Klinik

Page 125: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

35

KPI -18 : % Staf dengan kompetensi yang sesuai

Perspektif Learning & Growth

Sasaran Strategis Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM

Judul KPI % Staf dengan kompetensi yang sesuai

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Untuk memastikan ketepatan penempatan staf sesuai dengan

kompetensinya

Definisi operasional Staf dengan kompetensi sesuai adalah penempatan staf yang

memiliki kompetensi sesuai dengan analisa jabatan (job

analysis).

Kompetensi merupakan pengetahuan, skill dan pengalaman

yang dibutuhkan oleh staf dalam menyelesaikan tugas

kedinasannya.

Kompetensi yang dimaksud mengacu kepada Direktori

Kompetensi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

Analisa Jabatan adalah proses, metode dan teknik utnutk

memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi

jabatan dan disajikan untuk kepentingan program

kepegawaian serta memberikan umpan balik bagi organisasi,

tata laksana pengawasan dan akuntabilitas.

Staf yang dimaksud adalah seluruh pegawai, baik tetap

maupun tidak tetap yang bekerja di RSPI Prof. Dr. Sulianti

Saroso

Frekuensi

Pengumpulan Data

Tiap 6 bulan

Periode Analisa Tiap 6 bulan

Numerator Jumlah staf yang memenuhi standar kompetensi

Denominator Jumlah seluruh staf

Inklusi Seluruh staf

Formula Jumlah staf yang memenuhi standar kompetensi X

Page 126: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

36

Jumlah seluruh staf 100%

Wilayah Pengamatan Seluruh unit di RSPI Sulianti Saroso

Bobot KPI 4 %

Sumber Data Data Kepegawaian

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

60% 65% 70% 80% 90%

PIC Bagian Umum

Page 127: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

37

KPI- 19 : Indeks Budaya Korporat

Perspektif Learning & Growth

Sasaran Strategis Terwujudnya budaya korporat

Judul KPI Indeks Budaya Korporat

Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi

Tujuan Meningkatkan budaya menolong

Definisi operasional Indeks budaya korporat adalah pengukuran tingkat penerapan

nilai-nilai budaya menolong, ramah, sapa oleh setiap individu

dalam setiap job posisi dikalikan bobot.

Tingkat Penerapan Budaya % Jumlah individu

Sangat dibawah standar

Dibawah standar

Sesuai standar

Diatas standar

Sangat diatas standar

Performance Index Score

Frekuensi

Pengumpulan Data

Bulanan

Periode Analisa Bulanan

Formula ∑ ( individu dengan tingkat budaya x bobot tingkat penerapan

budaya ) dikali 100 %

Bobot KPI 3 %

Sumber Data Data Kepegawaian

Standar / Target 2015

80%

2016

80%

2017

80%

2018

80%

2019

80%

PIC Bagian Umum

Page 128: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

38

KPI – 20 : Tingkat Kehandalan Fungsi Sarana Prasarana

Perspektif Learning and Growth

Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Manajemen Fasilitas dan

Keselamatan serta SarFas sesuai dengan best practice

Judul KPI Tingkat Kehandalan Fungsi Sarana Prasarana

Dimensi Mutu Kelayakan, ketersediaan, efektifitas, efisiensi dan

keselamatan

Tujuan Ketersediaan sarana dan fasilitas yang siap pakai,

tersedia dan berkinerja baik.

Definisi Operasional Tingkat kehandalan sarana dan fasilitas diukur dari 3

aspek yaitu : Ketersediaan, kinerja, dan berkualitas.

Ketersediaan (Availability) : Ke, adalah perbandingan

jumlah hari alat beroperasi dibagi jumlah hari alat tsb

direncanakan beroperasi.

Kinerja (performance) : Ki, adalah kemampuan alat yang

ada dibagi kemampuan ideal alat.

Kualitas (quality) : ku, adalah keluaran yang baik yang

dihasilkan oleh suatu alat dibagi dengan total keluaran

dari alat tersebut.

Peralatan yang dilakukan penilaian yaitu : Power Supply,

Air, Gas Medis, Lift, Laundry

Frekwensi

Pengumpulan Data

Bulanan

Periode Analisa Bulanan

Inklusi Peralatan yang menyangkut Utilitas Rumah Sakit

Eksklusi Peralatan yang rusak dan akan dihapuskan

Formula OEE (Overal Equipment Effectiviness) = Ka x Ki x Ku

Wilayah Pengamatan Lingkungan RSPI Sulianti Saroso

Bobot KPI 3 %

Sumber Data Laporan Pengujian Hasil Pemeliharaan, Catatan Data

Page 129: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

39

Standar/ Target 2015 2016 2017 2018 2019

60% 60% 70% 75% 80%

PIC IPS-RS, Bag. Umum, Inst. Laundry dan CSSD

Page 130: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

40

KPI – 21 : Tingkat Penilaian Proper

Perspektif Learning and Growth

Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Manajemen Fasilitas dan

Keselamatan serta SarFas sesuai dengan best practice

Judul KPI Tingkat Penilaian Proper

Dimensi Mutu Kelayakan, ketersediaan, kesinambungan, efektifitas,

efisiensi, ketepatan waktu, manfaat dan keselamatan

Tujuan 1. Bagi pemerintah

- Sebagai instrument kebijakan untuk mendorong

perusahaan taat terhadap peraturan terkait lingkungan

hidup

2. Bagi perusahaan (Rumah sakit)

- Meningkatkan citra dan reputasi kinerja yang lebih baik

dalam pengelolaan lingkungan hidup

3. Bagi Investor (Kemenkes)

- Informasi kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan

(rumah sakit)

4. Bagi masyarakat

- Ruang untuk pelibatan public dalam pengelolaan

lingkungan

Defenisi Operasional Tingkat Penilaian Proper adalah Instrument kebijakan

alternatif untuk mendorong penaatan dan kepedulian

perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Peringkat PROPER sebagai berikut :

HITAM : Belum melakukan pengelolaan

lingkungan seperti pengelolaan

perencanaan pencemaran air, udara,

limbah B3 dan tidak Memiliki izin

lingkungan

MERAH : Melakukan pengelolaan lingkungan

seperti pengelolaan pencemaran air,

udara, limbah B3 namun belum

memenuhi standar bakumutu;

memiliki izin lingkungan tetapi tidak

taat laporan

Page 131: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

41

BIRU : Melakukan pengelolaan lingkungan

seperti pengelolaan pencemaran air,

udara, limbah B3 dan sudah memenuhi

standar baku mutu; memiliki izin

lingkungan dan taat laporan

HIJAU : Melakukan pengelolaan lingkungan

seperti pengelolaan pencemaran air,

udara, limbah B3 dan sudah memenuhi

standar baku mutu ; memiliki izin

lingkungan dan taat laporan.

Peringkat HIJAU diberikan apabila telah

mealukan pengelolaan lingkungan

lebih dari yang dipersyaratkan dalam

peraturan ( beyond compliance)

melalui pelaksanaan system

manajemen lingkungan,pemanfaatan

sumber daya secara efisien dan

melakukan upaya pemberdayaan

masyarakat dengan baik.

Penilaian PROPER dilakukan secara Self Assesment

dengan kriteria penilaian mengacu pada ketentuan

PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, dan Melaporkan hasil Self Assesment

keada Direktur Utama Rumah Sakit

Frekwensi

Pengumpulan Data

Semester

Periode Analisa Semester

Numerator Tingkat ketaatan terhadap ketentuan proper

Denominator seluruh aspek penilaian memenuhi ketentuan proper

Inklusi Dokumen lingkungan

a. Pengesahan dokumen lingkungan / AMDAL

b. Daftar dampak penting yang dikelola (matriks

Page 132: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

42

RKL dan RPL)

c. Kewajiban (PPA, PPU, PLB3, batasan kapasitas

produksi)

d. Bukti pelaporan dan tanda terima pengiriman

dokumen UKL-UPL

e. Pengendalian pencemaran air

Pengisian matriks PPA

Salinan ijin pembuangan air limbah (IPLC)

Salinan sertifikat hasil uji sampling limbah cair

selama per semester penilaian.

Salinan bukti pelaporan pelaksanaan

pengendalian pecemaran air ke Instansi

Lingkungan hidup di Kabupaten/Kota, Provinsi

dan Kementerian Lingkungan Hidup

Layout saluran air limbah dan drainase

(dilengkapi dengan foto)

Foto flowmeter/alat ukur debit pada seluruh

saluran outlet

Salinan logbook pemantauan pH dan debit

harian

Neraca air limbah

Salinan data produksi bulanan

Pengendalian pencemaran udara

Pengisian matriks PPU

Salinan sertifikat hasil uji periode

Persemester penilaian:

Emisi seluruh cerobong asap

Kualitas udara ambient

Tingkat kebisingan, kebauan, dan getaran

Salinan bukti pelaporan pelaksanaan

pengendalian pencemaran udara ke instansi

lingkungan hidup di Kabupaten/Kota, Provinsi

dan Kementerian Lingkungan Hidup

Foto seluruh cerobong dan sarana

pendukungnya serta dilengkapi dengan titik

koordinat

Salinan logbook waktu pengoperasian seluruh

sumber emisi periode Per semester.

Bukti perhitungan dan acuan peraturan

Page 133: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

43

perhitungan beban emisi

Pengelolaan limbah B3

Neraca Limbah B3 periode Per semester.

Copy surat penyampaian laporan triwulan

(bukti tanda terima/pengiriman)

Perizinan Pengelolaan Limbah B3:

Copy Sk Perizinan Pengelolaan Limbah B3

(Penyimpanan Sementara dan Insinerator);

atau

Copy Surat Pengajuan Izin (jika baru

mengajukan izin); atau

Status permohonan izin (BA verifikasi/rapat

/surat balasan dari BLH/KLH

Foto-foto yang berhubungan dengan persyaratan

teknis yang tertuang dalam izin (Penyimpanan

sementara/incinerator)

Copy hasil uji laboratorium yang diwajibkan dalam

pengelolaan limbah B3 (uji emisi incinerator).

Pegelolaan limbah B3 oleh pihak ketiga :

Copy surat perizinan pihak ketiga dari KLH/BLH

Copy Surat Kontrak Kerja sama antara penghasil

dan pihak ketiga (pengumpul / pengolah /

pemanfaat/ penimbun)

Copy surat pernyataan dari pihak ketiga

(pengumpul / pengolah / pemanfaat/ penimbun)

Menyampaikan copy surat rekomendasi

pengangkutan limbah B3 yang diterbitkan oleh KLH

Menyampaikan izin pengangkutan limbah B3

yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan

Surat pernyataan dari pihak pengangkut yang

menyatakan tidak sedang dalam masalah

pencemaran lingkungan

Pelaporan Pengelolaan Lingkungan

Softcopy Dokumen RKL / RPL

Softcopy peta rencana dan realisasi untuk semua

lokasi yang dinilai

Melakukan perhitungan Beban Pencemaran

Rumus Beban pencemaran = Konsentrasi parameter

X Debit bulanan

Page 134: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

44

Beban pencemaran dibuat satuan kg beban

pencemaran.

System manajemen lingkungan

Kebijakan lingkungan

Perencanaan

Implementasi

Checking dan corrective action

Review oleh manajemen

Rentang waktu

Sertifikasi

Pemanfaatan sumber daya (efisiensi energy,

pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, 3R

limbah padat non B3, pengurangan pencemar

udara, konservasi air, perlindungan

keanekaragaman hayati)

Kebijakan energy

Struktur dan tanggung jawab

Perencanaan

Audit energy

Pelatihan / kompetensi

Pelaporan

Benchmarking

Implementasi program

Pemberdayaan masyarakat

Kebijakan pengembangan masyakat.

Struktur dan tanggung jawab

Alokasi dana pengembangan masyarakat

Perencanaan

Implementasi

Monitoring dan evaluasi

Hubungan social (internal dan eksternal)

Publikasi dan penghargaan

Penyusunan dokumen ringkasan kinerja

pengelolaan lingkungan

Substansi

a. Additionalitas

Formula Pemenuhan aspek penilaian proper selama 1 tahun

Target sampel &ukuran Limbah cair 12 sampel, udara ambient 8 sampel, emisi

Page 135: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

45

sampel incinerator 2 sampel, emisi genset 2 sampel,

kendaraan dinas 10 sampel, uji toksisitas abu 1 sampel,

Wilayah Pengamatan IPAL, incinerator, genset, lingkungan RSPI-SS

Bobot KPI 3 %

Sumber Data Laporan Triwulan (neraca limbah, debit dan

swapantau, kualitas udara),

Laporan Semester (laporan implementasi RKL-RPL)

Sertifikat hasil uji laboratorium,

Dokumen Perijinan, MOU, AMDAL, Berita Acara

Standar/ Target 2015 2016 2017 2018 2019

Biru Biru Biru Biru Hijau

PIC Instalasi Kesehatan Lingkungan

Page 136: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

46

KPI – 22 : Level IT teritegrasi

Perspektif Learning and Growth

Sasaran Strategis Terwujudnya Sistem Manajemen IT sesuai best practice

Judul KPI Level IT teritegrasi

Dimensi Mutu Kelayakan, ketersediaan, efektifitas, efisiensi,

kesinambungan, ketepatan waktu, manfaat dan keselamatan

Tujuan Terwujudnya sistem informasi rumah sakit terintegrasi

sesuai best practice.

Definisi

Operasional

Level IT yang terintegrasi adalah penerapan IT di RS sesuai

tingkatan atau klasifikasi kemapanan sistem informasi

terintegrasi yang dijelaskan sbb :

Basic/siloed 1 Enteprise : infrastruktur dan platform

terpasang, system informasi disiapkan untuk (a) sistem

rawat jalan terintegrasi dengan admisi, rawat inap, billing

system serta instalasi penunjang diagnostik

Siloed 2 : Infrastruktur dan platform mengacu pada integrasi

instalasi rawat inap, penunjang diagnostik dan back-office

(keuangan, SDM dll) sehingga seluruh systemsaling

terhubung dan memudahkan perawatan dan

pemeliharaannya

Standar/ Integrated Enteprises : infrastuktur dan platform

lebih mendukung operasional rumah sakit misal aset/ BMN,

e-clinical HR, e-Planning, e-Procurement

Advanced/ Extended Enteprises : infrastuktur dan platform

mengacu pada kemampuan otomatisasi manajemen,

peningkatan keamanan dan kebijakan yang memungkinkan

self povisioning sebagai suatu system dashboard.

Frekwensi

Pengumpulan

Data

Bulanan dan Tahunan

Page 137: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

47

Periode Analisa Bulanan dan Tahunan

Inklusi Seluruh unit pelayanan yang membutuhkan SIMRS

Wilayah

Pengamatan

Lingkungan RSPI Sulianti Saroso

Bobot KPI 3 %

Sumber Data Laporan Progress Pengembangan SIM-RS, Catatan Data

Standar/ Target 2015 2016 2017 2018 2019

Masterplan Siloed–1 Siloed–2 Siloed–2 Integrated–

1

PIC Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Page 138: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

48

KPI -23 : Cost Reduction

Perspektif Finansial

Sasaran Strategis Terwujudnya kendali biaya sesuai dengan target yang

direncanakan

Judul KPI Cost Reduction

Dimensi Mutu Efektifitas biaya

Tujuan Terwujudnya kendali biaya sesuai dengan target yang

direncanakan

Definisi

operasional

Cost reduction adalah besarnya penghematan penggunaan

bahan habis pakai dan obat di semua unit pelayanan

(medik dan penunjang), dibandingkan dengan total

pengeluaran bahan habis pakai dan obat tahun lalu,

dinormalisasi dengan jumlah kegiatan atau jumlah

pendapatan operasional BLU.

Penghitungan Cost Reduction berdasarkan persentase

formulasi tersebut antara tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya.

Frekuensi

Pengumpulan Data

Tahunan

Periode Analisa Tahunan

Numerator Biaya Bahan Habis Pakai dan Obat

Denominator Jumlah Kegiatan / Pendapatan BLU

Inklusi Biaya Bahan Habis Pakai dan Obat

Eksklusi Biaya Non Bahan Habis Pakai dan Obat

Formula Biaya Bahan Habis Pakai dan Obat

X100% Jumlah Kegiatan / Pendapatan BLU

Wilayah

Pengamatan

Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Aktifitas

Bobot KPI 5 %

Page 139: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

49

Sumber Data Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Aktifitas

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

3 % 3 % 3 % 3 % 3 %

PIC Bagian Keuangan

Page 140: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2018

50

KPI -24 : Tingkat Pertumbuhan Pendapatan

Perspektif Finansial

Sasaran Strategis Terwujudnya peningkatan pendapatan

Judul KPI Tingkat Pertumbuhan Pendapatan

Dimensi Mutu Efektifitas Investasi

Tujuan Terwujudnya peningkatan pendapatan

Definisi

operasional

Tingkat pertumbuhan pendapatan adalah selisih antara

pendapatan RS periode berjalan dikurangi pendapatan RS

periode sebelumnya dibagi pendapatan RS periode

sebelumnya sebagai periode dasar

Frekuensi

Pengumpulan

Data

Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan

Periode Analisa Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan

Numerator Pendapatan RS periode berjalan – pendapatan RS periode

sebelumnya

Denominator Pendapatan RS periode sebelumnya

Inklusi Pendapatan BLU

Eksklusi Penerimaan Rupiah Murni

Formula Pendapatn periode berjalan – pendapatan periode

sebelumnya

Pendapatan periode sebelumnya

Bobot KPI 5 %

Sumber Data Laporan Operasional

Standar / Target 2015 2016 2017 2018 2019

10% 10% 10% 10% 10%

PIC Bagian Keuangan

X 100%

Page 141: Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2018 filedari pencapaian target-target sejumlah indikator kinerja, sejalan dengan hal tersebut RSPI-SS menetapkan indikator-

BAB VI

Laporan Tahun 2016

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

71