03.2015.0007_komplikasi_dm

1
1 of 1 ujung-ujung jari. Karena rasa kebas, terutama pada kakinya, maka pasien DM sering kali tidak menyadari adan- ya luka pada kaki, sehingga luka men- jadi lebih dalam (ulkus kaki) dan yang akhirnya perlu dilakukan tindakan amputasi untuk mencegah infeksi bertambah. Selain kebas, pasien mungkin juga mengalami kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, lebih terasa sakit di malam hari serta kelemahan pada tangan dan kaki. Pada pasien yang mengalami kerusakan saraf perifer, maka harus diajarkan mengenai perawatan kaki yang memadai se- hingga mengurangi resiko luka dan amputasi. Komplikasi ini dapat dicegah dengan menstabilkan gula darah, tekanan darah dan kadar kolesterol darah dengan mengatur pola makan yang benar sesuai dengan pola makan khusus penderita DM, olahraga yang rutin dan minum obat Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita Diabetes Mellitus (DM) mengakibatkan kom- plikasi penyakit. Komplikasi DM dapat terbagi kepada dua yaitu komplikasi akut (yang terjadi tiba-tiba) dan komplikasi kronik (yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang). Komplikasi akut yang dapat terjadi pada penderita DM adalah ketoasidosis diabetik (KAD) dan Sta- tus Hiperglikemi Hiperosmolar. Pada dua keadaan ini kadar glukosa darah sangat tinggi (pada KAD 300-600 mg/ dL, pada SHH 600-1200 mg/dL) dan gejalanya adalah mual, muntah, nafas pasien berbau tidak sedap dan lebih cepat, bingung, rasa lesu, mengantuk, penglihatan kabur hingga pasien tidak sadarkan diri atau koma. Kondisi ini harus segera ditangani di rumah sakit karena angka kematiannya tinggi. Keadaan hipoglikemia (kurang gula darah) yang tiba-tiba juga dapat menjadi komplikasi akut DM, di mana terjadi penurunan kadar gula darah sampai < 60 mg/dL. Hal yang dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia adalah jika pasien minum obat gula tidak sesuai arahan dokter atau me- nyuntik dosis insulin tinggi, atau pasien tidak makan setelah minum obat atau menyuntik insulin. Gejala hipoglikemia adalah banyak berkeringat, berdebar-debar, rasa gemetar, rasa lapar, pusing, gelisah, dan jika berat, dapat hilang kesadaran sampai koma. Jika keadaan pasien tidak membaik atau pasien tidak sadarkan diri harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan selanjutnya. Penyakit DM yang tidak ter- kontrol dalam waktu lama akan menyebabkan komplikasi kronik yaitu kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah yang mengalami kerusakan dibagi menjadi dua yaitu pembuluh darah besar (macrovascular) dan kecil (microvascular). Komplikasi pembuluh darah besar dapat mengakibatkan penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan kardiomiopati (bengkak jantung). Selain itu jika terkena pada pembuluh darah di otak, bisa mengakibatkan stroke. Kerusakan pembuluh darah kecil dapat mengakibatkan kom- plikasi pada pembuluh darah retina dan menyebabkan kebutaan dan komplikasi pada pembuluh darah di gigi mengakibatkan gigi lebih mudah bengkak dan terinfeksi.. Selain itu, dapat terjadi kerusakan pada pem- buluh darah ginjal yang akan me- nyebabkan nefropati diabetikum (gagal ginjal). Saraf yang paling sering rusak adalah saraf perifer, yang menyebab- kan perasaan kebas atau baal pada 26 JANUARI 2015 GROUP 03, ISSUE 0007 KOMPLIKASI DIABETES... *Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan, silahkan mengunjungi ke website http://www.yakestelkom.or.id/ Tim Newsletter Udoctor : Penyusun : dr. Adibah Editor : dr. Rena Winasis Referensi : http://www.idf.org/complications-diabetes http://www.who.int/diabetes/action_online/basics/en/ index3.html Komplikasi Diabetes Mellitus

Upload: putrimeilissa

Post on 10-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dm

TRANSCRIPT

Page 1: 03.2015.0007_Komplikasi_DM

1 of 1

ujung-ujung jari. Karena rasa kebas, terutama pada kakinya, maka pasien DM sering kali tidak menyadari adan-ya luka pada kaki, sehingga luka men-jadi lebih dalam (ulkus kaki) dan yang akhirnya perlu dilakukan tindakan amputasi untuk mencegah infeksi bertambah. Selain kebas, pasien mungkin juga mengalami kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, lebih terasa sakit di malam hari serta kelemahan pada tangan dan kaki. Pada pasien yang mengalami kerusakan saraf perifer, maka harus diajarkan mengenai perawatan kaki yang memadai se-hingga mengurangi resiko luka dan amputasi. Komplikasi ini dapat dicegah dengan menstabilkan gula darah, tekanan darah dan kadar kolesterol darah dengan mengatur pola makan yang benar sesuai dengan pola makan khusus penderita DM, olahraga yang rutin dan minum obat

Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita Diabetes Mellitus (DM) mengakibatkan kom-plikasi penyakit. Komplikasi DM dapat terbagi kepada dua yaitu komplikasi akut (yang terjadi tiba-tiba) dan komplikasi kronik (yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang). Komplikasi akut yang dapat terjadi pada penderita DM adalah ketoasidosis diabetik (KAD) dan Sta-tus Hiperglikemi Hiperosmolar. Pada dua keadaan ini kadar glukosa darah sangat tinggi (pada KAD 300-600 mg/dL, pada SHH 600-1200 mg/dL) dan gejalanya adalah mual, muntah, nafas pasien berbau tidak sedap dan lebih cepat, bingung, rasa lesu, mengantuk, penglihatan kabur hingga pasien tidak sadarkan diri atau koma. Kondisi ini harus segera ditangani di rumah sakit karena angka kematiannya tinggi. Keadaan hipoglikemia (kurang gula darah) yang tiba-tiba juga dapat menjadi komplikasi akut DM, di mana terjadi penurunan kadar gula darah sampai < 60 mg/dL. Hal yang dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia adalah jika pasien minum obat gula tidak sesuai arahan dokter atau me-nyuntik dosis insulin tinggi, atau pasien tidak makan setelah minum obat atau menyuntik insulin. Gejala hipoglikemia adalah banyak berkeringat, berdebar-debar, rasa

gemetar, rasa lapar, pusing, gelisah, dan jika berat, dapat hilang kesadaran sampai koma. Jika keadaan pasien tidak membaik atau pasien tidak sadarkan diri harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan selanjutnya. Penyakit DM yang tidak ter-kontrol dalam waktu lama akan menyebabkan komplikasi kronik yaitu kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah yang mengalami kerusakan dibagi menjadi dua yaitu pembuluh darah besar (macrovascular) dan kecil (microvascular). Komplikasi pembuluh darah besar dapat mengakibatkan penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan kardiomiopati (bengkak jantung). Selain itu jika terkena pada pembuluh darah di otak, bisa mengakibatkan stroke. Kerusakan pembuluh darah kecil dapat mengakibatkan kom-plikasi pada pembuluh darah retina dan menyebabkan kebutaan dan komplikasi pada pembuluh darah di gigi mengakibatkan gigi lebih mudah bengkak dan terinfeksi.. Selain itu, dapat terjadi kerusakan pada pem-buluh darah ginjal yang akan me-nyebabkan nefropati diabetikum (gagal ginjal). Saraf yang paling sering rusak adalah saraf perifer, yang menyebab-kan perasaan kebas atau baal pada

26 JANUARI 2015 GROUP 03, ISSUE 0007

KOMPLIKASI DIABETES...

*Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan, silahkan mengunjungi ke website http://www.yakestelkom.or.id/

Tim Newsletter Udoctor :

Penyusun : dr. Adibah

Editor : dr. Rena Winasis

Referensi :

http://www.idf.org/complications-diabetes

http://www.who.int/diabetes/action_online/basics/en/index3.html

Komplikasi Diabetes Mellitus