030 system fmea.pdf

18
(c) 2013 by Edy Suwondo 1 System FMEA Dr. Ir. Edy Suwondo Proses FMEA Tujuan FMEA adalah mencari semua cara yang membuat sebuah proses atau produk dapat l gagal Sebuah sistem disebut gagal jika sistem tersebut tidak dapat memenuhi fungsi yang diharapkan. Contoh kegagalan coffeemaker: Elemen pemanas tidak dapat memanaskan Pompa tidak memompa air ke filter Alat tidak mati secara otomatis Konsleting pada kabel listrik, dsb.

Upload: ilku

Post on 02-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

System FMEA

TRANSCRIPT

(c) 2013 by Edy Suwondo 1

System FMEA

Dr. Ir. Edy Suwondo

Proses FMEA

Tujuan FMEA adalah mencari semua cara yang membuat sebuah proses atau produk dapat

lgagalSebuah sistem disebut gagal jika sistemtersebut tidak dapat memenuhi fungsi yang diharapkan.Contoh kegagalan coffeemaker:

Elemen pemanas tidak dapat memanaskanPompa tidak memompa air ke filterAlat tidak mati secara otomatisKonsleting pada kabel listrik, dsb.

(c) 2013 by Edy Suwondo 2

Kaitan System FMEA dengan Desain dan Proses

Kaitan System FMEA dengan Asembli ddan Part

(c) 2013 by Edy Suwondo 3

Kaitan System FMEA dengan Desain dan Service

System FMEA Form

(c) 2013 by Edy Suwondo 4

Penjelasan System FMEA Form

1) System Identification: Nama sistem2) System Responsibility: Nama unit yang

bertanggungjawab perancangan sistembertanggungjawab perancangan sistem2A: Nama orang yang bertanggungjawab

3) Involvement of Other Areas: Nama orang/aktivitaslain yang berpengaruh pada desain sistem

4) Involvement of Suppliers or Others5) Model or Product: Nama model5) M r r uct Nama m6) Engineering Release Date:7) Prepared by: Nama analis FMEA8) FMEA date – Original9) , FMEA date – Revision

Penjelasan System FMEA Form

10) System Function: Sebutkan fungsi sesuai dengankebutuhan, keinginan customer, ekspektasi, dsb.

11) Potential Failure Mode: The problem the concern11) Potential Failure Mode: The problem, the concernContoh: Fail to ope, fail to close

12) Potential Effect(s) of Failure: Apa yang terjadi jikakegagalan terjadi? Mencakup efek ke siste, itusendiri, produk, customer, peraturan pemerintah.

13) Critical Characteristics: belum relevan diisi, nantisaat Design FMEA

14) Severity of Effect: Rating keseriusan efek.Didasarkan pada efek yang paling buruk

15) Potential Cause of failure: kelemahan desain sistemKaitan dengan proses kegagalan dan bathtub curve

(c) 2013 by Edy Suwondo 5

Severity Guide

Bathtub Curve

(c) 2013 by Edy Suwondo 6

Degradation Process

Penjelasan System FMEA Form16) Occurrence: Mengidentifikasi frekuensi penyebab

kegagalan. CNF = Cummulative number of component failures per 100 or 1000 components

17) Detection Method: A method/procedure test 17) Detection Method: A method/procedure, test, design review, or an engineering analysis

How can this failure be discovered?In what way can this failure be recognized?

18) Detection: Rating yang berkaitan dengan metodedeteksi dan root cause kegagalannya

19) Risk Priority Number (RPN)20) Recommended Action:21) Resposible Area or Person22)Action Taken23) Revised RPN

(c) 2013 by Edy Suwondo 7

Occurrence Guide

Detection Guide

(c) 2013 by Edy Suwondo 8

(c) 2013 by Edy Suwondo 9

(c) 2013 by Edy Suwondo 10

(c) 2013 by Edy Suwondo 11

Proses FMEA

Kegagalan tidak terbatas pada masalah terkait dengan produk. Kesalahan user dapat menjadi penyebab kegagalan ini harus masuk FMEAkegagalan, ini harus masuk FMEA.Segala hal yang dapat dilakukan sehingga produk bekerja dengan benar, tidak peduli bagaimana user mengoperasikannya, akan memberikan 100% kepuasan pelanggan.Cara yang membuat produk gagal disebut modus kegagalankegagalan.Setiap modus kegagalan mempunyai potensi menimbulkan efek, dengan probabilitas tertentu.

(c) 2013 by Edy Suwondo 12

Evaluasi Resiko Kegagalan

Tiga faktor penentu resiko relatif sebuahkegagalan terhadap kegagalan lain:1. Severity (keparahan): Konsekuensi kegagalan

jika kegagalan terjadi2. Occurrence: Probabilitas kejadian kegagalan3. Detection: Probabilitas kegagalan dapat

dideteksi sebelum konsekuensi kegagalanterjadi.

Penilaian Risk Priority Number (RPN)

Berdasarkan pengetahuan tentang proses danproduk, setiap kandidat modus kegagalan danf k di ti d l ti f kt di t efeknya di-rating dalam tiga faktor di atas,

masing-masing dalam skala 1 sampai 10.RPN = severity X occurrence X detectionNilai RPN digunakan untuk merangkingkandidat modus kegagalan untuk dilakukan

b ik t k dihil k t dik iperbaikan untuk dihilangkan atau dikurangiNilai severity 9 atau 10 harus mendapatperhatian khusus, terlepas nilai RPN-nya.Resulting RPN = hasil perbaikan RPN

(c) 2013 by Edy Suwondo 13

Batas Kebebasan FMEA(FMEA boundaries of freedom)

Merupakan batas-batas FMEA dilakukan, rekomendasi dan implementasirekomendasi dan implementasiGunakan Start-Up worksheet seperti terlampirBuat batasan yang jelas analisisnya, contoh:

(c) 2013 by Edy Suwondo 14

FMEA Produk/Desain vs Proses

Prinsip dan langkah-langkah penerapan FMEA tetap sama meskipun obyek yang ditinjau b b dberbedaFMEA produk bertujuan mengungkap masalah berkaitan dengan produk yang berdampak safety, kerusakan produk, atau memperpendek umur produk, contoh produk airbagD t dit k di ti f d k j k Dapat diterapkan di setiap fase produk, sejak desain konsep sampai produksi.Pertanyaan: Bagaimana produk ini dapat gagal?

(c) 2013 by Edy Suwondo 15

FMEA Produk/Desain vs Proses

FMEA proses mengungkap masalah berkaitandengan proses produksi sebuah produk. Misald l ki i t t d ktdalam proses kimia, temperatur dan waktupencampuran dapat menjadi kandidatpenyebab kegagalan yang berakibat padaproduk yang tidak dapat dijual.Lima elemean yang perlu diperhatikan: orang, material peralatan metode lingkunganmaterial, peralatan, metode, lingkunganPertanyaan: Bagaimana kegagalan proses dapatberefek pada produk, efisiensi proses, atausaety?

(c) 2013 by Edy Suwondo 16

(c) 2013 by Edy Suwondo 17

(c) 2013 by Edy Suwondo 18

TERIMA KASIH