02_peremuan3,4

Upload: ikhwan-mardiyah-putera

Post on 13-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    1/59

    TRANSFORMASI LAPLACE

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    2/59

    SISTEM KENDALI KLASIK

    Pemodelan MatematikaAnalisis

    Diagram Bode, Nyquist, Nichols

    Step & Impulse Response

    Gain / Phase Margins

    Root Locus

    Disain

    Simulasi

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    3/59

    SISTEM KONTROL LOOP TERTUTUP

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    4/59

    PLANT PEMBANGKIT DAYA UAP

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    5/59

    SISTEM KENDALI GENERATOR

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    6/59

    KOMPONEN DISAIN SISTEM KENDALI

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    7/59

    MODEL MATEMATIKA

    Bagaimana membuat model matematika ?

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    8/59

    MODEL MATEMATIKA

    Rancangan dari sistem kendali membutuhkan rumus model

    matematika dari sistem.

    Mengapa harus dengan model matematika ?

    Agar kita dapat merancang dan menganalisis sistem kendali.

    Misalnya:

    Bagaimana hubungan antara input dan output. Bagaimana memprediksi/menggambarkan perilaku dinamik

    dari sistem kendali tersebut.

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    9/59

    Dua metoda untuk mengembangkan model matematika darisistem kendali:

    1. Fungsi Pindah (Transfer Function) dalam domain frekuensi(menggunakan Transformasi Laplace).

    2. Persamaan-persamaan Ruang Keadaan (State SpaceEquations) dalam domain waktu.

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    10/59

    RANGKAIAN RLC

    V(t)

    L

    R

    Ci(t)

    ( ) ( ) ( ) ( )R L Cv t v t v t v t

    Persamaan Diferensial Biasa dapat menggambarkan perilaku

    dinamik sistem fisik (hubungan input vs output) seperti sistemmekanik menggunakan Hukum Newton dan sistem kelistrikanmenggunakan Hukum Kirchoff.Contoh: Rangkaian RLC, jika V(t) adalah Input; i(t) adalah Output

    Menggunakan KVL:

    0

    ( ) 1( ) ( ) ( )

    t

    R

    di tv t v t L i d

    dt C

    Menggunakan persamaan diferensial (diturunkan dari KVL): Apakah dapat menjadi persamaan aljabar sederhana ? Apakah mudah menggambarkan hubungan antara Input dan

    Ouput dari sistem ? Dapatkah dibuat menjadi satuan-satuan terpisah ?

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    11/59

    Jika jawabannya adalah tidak untuk ketiga pertanyaandiatas, maka kita membutuhkan transformasi Laplace.

    Transformasi Laplace memberikan:

    Representasi dari Input, Ouput dan Sistem sebagai satuan-

    satuan terpisah. Hubungan aljabar sederhana antara Input, Output dan Sistem.

    Keterbatasan dari Transformasi Laplace :

    Bekerja dalam domain frekuensi.

    Berlaku hanya apabila sistem adalah linier..

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    12/59

    TRANSFORMASI LAPLACEtambahkan dari buku dspguide

    Time Domain

    Circuit

    Time Domain

    Circuit

    s-Domain

    Circuit

    L 1L

    x(t) y(t)

    X(s) Y(s)s j Complex Frequency2 Types of s-Domain Circuits

    With and Without Initial Conditions

    LaplaceTransform

    Inverse

    Laplace

    Transform

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    13/59

    TRANSFORMASI LAPLACE

    Transformasi Laplace adalah metoda operasional yang dapatdigunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial linier.

    Dapat mengubah fungsi umum (fungsi sinusoida, sinusoidateredam, fungsi eksponensial) menjadi fungsi-fungsi aljabarvariabel kompleks.

    Operasi diferensiasi dan integrasi dapat diganti dengan operasialjabar pada bidang kompleks.

    Solusi persamaan diferensial dapat diperoleh dengan mengguna-kan tabel transformasi Laplace atau uraian pecahan parsial.

    Metoda transformasi Laplace memungkinkan penggunaan grafikuntuk meramalkan kinerja sistem tanpa harus menyelesaikanpersamaan diferensial sistem.

    Diperoleh secara serentak baik komponen transient maupunkomponen keadaan tunak (steady state).

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    14/59

    VARIABEL KOMPLEKS

    Variabel kompleks: s =

    + j

    dengan : adalah komponen nyata

    jadalah komponen maya

    Bidang s

    o

    j

    j1

    1

    s1

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    15/59

    FUNGSI KOMPLEKS

    Suatu fungsi kompleks: G(s) = Gx+ jGy

    dengan : Gxdan Gyadalah besaran-besaran nyata

    Bidang G(s)

    O Re

    Im

    Gy

    Gx

    G

    q

    Besar dari besaran kompleks:

    Sudut :

    22yx GG)s(G

    x

    y

    G

    Gtan 1q

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    16/59

    TURUNAN FUNGSI ANALITIK

    Turunan fungsi analitik G(s) diberikan oleh:

    s

    Glim

    s

    )s(G)ss(Glim)s(G

    ds

    d

    ss

    00

    Harga turunan tidak tergantung pada pemilihan lintasan s.

    Karena s = + j, maka s dapat mendekati nol dengantak-terhingga lintasan yang berbeda

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    17/59

    Untuk lintasan s = (lintasan sejajar dengan sumbu nyata)

    yxyx

    s

    Gj

    GGj

    Glim)s(G

    ds

    d

    0

    Untuk lintasan s = j(lintasan sejajar sumbu maya), maka

    yxyx

    s

    GGjjGj

    jGlim)s(G

    dsd

    0

    Jika dua harga turunan ini sama

    x

    yyx

    Gj

    GG

    jG

    Syarat Cauchy-Riemann

    yx GG

    xy GG

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    18/59

    Contoh Soal

    Tinjau G(s) berikut, apa analitik ?

    1

    1

    s

    )s(G

    Jawab:

    yx jGGj

    )j(G

    1

    1

    dimana

    2211

    xG

    221

    yGdan

    Dapat dilihat bahwa, kecuali s=-1 (yaitu =-1,=0), G(s) memenuhisyara Cauchy-Riemann:

    22222

    1

    1

    yx GG

    222112

    xy GG

    Dengan demikian G(s)=1/(s+1) adalah analitik di seluruh bidang s

    kecuali pada s=-1.

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    19/59

    Turunan dG(s)/ds pada s=-1 adalah

    GxjGyGjG)s(G

    dsd yx

    211

    j 211

    s

    Perhatikan bahwa turunan fungsi analitik dapat diperoleh hanyadengan mendiferensiasikan G(s) terhadap s

    211

    1

    1

    ssds

    d

    Titik-titik pada bidang s yang menyebabkan fungsi G(s) analitikdisebut titik ordiner, sedangkan titik-titik pada bidang s yangmenyebabkan fungsi G(s) tidak analitik disebut titik singuler.

    Titik-titik singuler yang menyebabkan fungsi G(s) atau turunan-turunannya mendekati tak terhingga disebut pole

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    20/59

    KUTUB-KUTUB dan NOL-NOL

    Zeros dari G(s) roots numerator

    Poles dari G(s) roots denominator

    Persamaan karakterisk denominator dari G(s)=0

    Im

    Re

    Pola pole-zero

    poles

    zeros

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    21/59

    Contoh Soal

    Tentukan jumlah pole dan zero dari fungsi G(s) berikut:

    Jawab:

    Mempunyai pole di s=-1 dan s=-2 Mempunyai sebuah zero di s=-3.

    Jika titik-titik di tak terhingga di masukkan:

    221

    3

    )s()s()s(K)s(G

    02

    s

    Klim)s(Glimss

    Fungsi G(s) mempunyai 2 buah zero di tak terhingga.

    Jadi G(s) mempunyai jumlah pole dan zero yang sama, yaitu3 buah pole dan 3 buah zero (satu zero terhingga dan dua

    zero tak terhingga).

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    22/59

    Pemetaan Konformal

    Pemetaan Konformal adalah suatu pemetaan yang menjaga

    ukuran maupun pengertian sudut.

    Pemetaan Konformal digunakan dalam membahas diagram

    tempat kedudukan akar (root locus) dan kriteria kestabilan

    Nyquist.

    Hubungan fungsional: z=F(s) dapat diinterpretasikan sebagaipemetaan titik-titik pada bidang s ke titik-titik pada bidang z /

    bidang F(s).

    Untuk setiap titik P pada bidang s terdapat suatu titik P

    pasangannya pada bidang F(s). P adalah bayangan dari P. Untuk membuktikan bahwa pemetaan yang dinyatakan dengan

    suatu fungsi analitik z=F(s) adalah konformal, tinjau suatu kurva

    halus s=s(), yang melalui suatu titik ordiner.

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    23/59

    Jika kita tulis zo=F(so), maka:

    )ss(ss

    )s(F)s(Fzz oo

    oo

    Dengan demikian,

    o

    o

    oo ss

    ss

    )s(F)s(Fzz

    s - so adalah sudut antara sumbu nyata positif dan vektor darisoke s.

    Jika s mendekati sosepanjang kurva halus s(), maka s - soadalah sudut q1antara sumbu nyata positif dan garis singgung

    kurva tersebut pada so.

    Dengan cara sama, jika z mendekati zo, maka z - zomendekatisudut 1 yang merupakan sudut antara sumbu nyata positif dangaris singgung dari F(s) pada z0. Dengan demikian diperoleh

    1 - q1 = F(so)

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    24/59

    Dengan kurva halus yang lain s=s2(), yang melalui titik so, kita

    dapat melakukan analisis serupa sehingga diperoleh

    2 - q2 = F(so)

    Oleh karena itu

    1 - q1 = 2 - q2atau

    2 - 1 = q2 - q1

    Jadi ukuran dan pengertian sudut pada pemetaan tetap dijaga.

    Pemetaan yang dinyatakan dengan suatu fungsi analitik z=F(s)adalah konformal di setiap titik yang menyebabkan F(s) regulerdan F(s) 0.

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    25/59

    Definisi Transformasi Laplace

    Transformasi Laplace dari f(t) didefinisikan sebagai

    0

    dte)t(f)s(F)]t(f[L st

    dengan:f(t) = fungsi waktu t, dengan f(t)=0 untuk t

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    26/59

    26

    0

    stdte)t(f)s(F)]t(f[L

    1dte)t()]t([L0

    st

    0st

    0

    st0 edte)tt()]t(f[L

    f(t)

    t)t(

    t

    f(t)

    )tt( 0

    0t

    Contoh fungsi Dirac

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    27/59

    Contoh

    Transformasi Laplace dari fungsi tangga berikut:f(t) = 0 untuk t < 0

    = A untuk t > 0

    s

    A

    s

    eAdtAe)}t(f{

    stst

    0

    0L

    f(t)

    t

    A

    Jawab:

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    28/59

    28

    2

    0

    st

    0

    st

    0

    st

    s

    adte

    s

    a

    s

    atedtate)]t(r[L

    0 tuntukat)t(ff(t)

    t

    Transformasi Laplace dari fungsi Ramp

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    29/59

    Transformasi Laplace dari fungsi eksponensial berikut:f(t) = 0 untuk t < 0

    = Ae-at untuk t > 0

    Jawab:

    00dteAdteAe}Ae{ t)as(statatL

    )as(

    A

    )as(

    eA

    t)as(

    0

    e-at

    t

    A

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    30/59

    Transformasi Laplace dari fungsi sinusoida berikut:f(t) = 0 untuk t < 0

    = A sint untuk t > 0

    Jawab:

    0 dtetsinA}tsinA{ st

    L

    0

    2dte)ee(

    jA)}t(f{ sttjtjL

    ejt= cos t + j sin te-jwt= cos t - j sin t

    )ee(j

    tsin tjtj 2

    1

    22

    1

    2

    1

    2

    s

    A

    jsj

    A

    jsj

    A

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    31/59

    f(t) F(s)

    Step function, u(t)

    e-at

    te-at

    sin(t )

    cos(t )

    t n

    1/s

    1/(s+a)

    1/(s+a)2

    / ( s2+ 2)

    / ( s2+ 2)

    n!/sn+1

    )ee(ab

    btat 1

    )bs)(as( 1

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    32/59

    f(t) F(s)=L[f(t)]

    nt

    ate

    )t( 1

    )t(u

    t

    )atsin(

    )atcos(

    )at(sh

    )at(ch

    )1n(s/!n

    2s/1

    )as/(1

    )as/(a 22

    )as/(s 22

    )as/(a 22

    )as/(s 22

    s/1

    )atsin(ebt ]a)bs/[(a 22

    )bs)(as/(1

    ]a)bs/[()bs( 22 )atcos(ebt

    ba )ab/()ee( atbt

    ba )bs)(as/(s )ab/()aebe( atbt

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    33/59

    SIFAT LINIERITAS)]t(f[L)s(F 11

    )]t(f[L)s(F 22

    tstanConsc,c 21

    )s(F.c)s(F.c

    )]t(f[L.c)]t(f[L.c

    )]t(f.c)t(f.c[L

    2211

    2211

    2211

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    34/59

    SIFAT TRANSLASI

    )as(F)]t(fe[Lat

    a) Jika F(s)=L[f(t)]

    )as(Fdte)t(fdte])t(fe[)]t(fe[L t)as(

    0

    st

    0

    atat

    Contoh4s

    s)]t2(Cos[L

    2

    5s2s

    1s

    4)1s(

    1s)]t2(Cose[L

    22

    t

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    35/59

    35

    Translasi [time]

    b) Jika g(t) = f(t-a) for t>a

    = 0 for t

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    36/59

    36

    Perubahan skala waktu

    )a

    s

    (Fa

    1

    )]t.a(f[L )

    a

    s(F

    a

    1

    a

    due)u(fdte])t.a(f)]t.a(f[L a

    su

    0

    st

    0

    Contoh

    1s1)]t(Sin[L 2 9s

    3

    13

    s

    1

    3

    1)]t3(Sin[L

    2

    2

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    37/59

    TEOREMA DIFERENSIASITransformasi Laplace dari turunan fungsi f(t) diberikan sebagai

    0

    )()(dte

    dt

    tdf

    dt

    tdf stL

    Integrasi bagian demi bagian memberikan

    00 )()(

    )(dtetfsetf

    dt

    tdf ststL

    )t(fs)0(fdt

    )t(df LL

    Transformasi Laplace sangat berguna karena mengubahpersamaan diferensial menjadi persamaan aljabar sederhana.

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    38/59

    38

    Turunan Pertama [Derivative first order]

    )0(f)s(F.s)]t(f[L]dtdf[L)]t('f[L

    0

    0

    0

    dt)t(fse)t(fedt)t(fe)]t('f[L ststst

    )0(f)s(F.s)]t('f[L t)0(f

    f(t)

    )(f)s(sF 0

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    39/59

    39

    Turunan orde tinggi (Derivatives of higher order)

    )0(f)s(F.s)]t(f[L]dt

    df

    [L)]t('f[L

    )0('f)0(f.s)s(F.s])t(f[L)]t("f[L 2

    )1n()1(2n1nn

    )n(

    )0(f.....)0(fs)0(fs)s(Fs)]t(f[L

    )1i(n

    1i

    inn)n(

    )0(f.s)s(Fs])t(f[L

    Jika discontinuity padaa

    )]a(f)a(f[e)0(f)s(F.s)]t('f[L as

    )a(f)a(f

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    40/59

    40

    Contoh Turunan

    22s)]t(Sin[L 22s

    s)]t(Cos[L

    dt

    )]t(Sin[d1)t(Cos

    2222 s

    s

    )s(

    s)0(Sin)]t(Sin[L

    s)]t(Cos[L

    )t(Cosdt

    )]t[sin(d

    )t(Sindt

    )]t(Cos[d

    dt)]t(Cos[d1

    )t(Sin

    )s(

    )0(Cos)]t(Cos[L

    s)]t(Sin[L

    22

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    41/59

    Aplikasi Rangkaian RC

    C

    R

    e(t) v(t)0)0(v

    )t(vdt

    dvRC)t(e

    Persamaan rangkaian

    Transformasi Laplace: ]RCs1)[s(V)s(V)s(RCsV)s(E

    RCs1

    )s(E)s(V

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    42/59

    INTEGRASI

    t

    0s

    )s(F]du)u(f[L

    )s(F)0(g)]t(g[sL)]t(g[L

    )t(f)t(g

    t

    0

    ]du)u(f)t(g )]t(f[L)s(F

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    43/59

    Perkalian dengan faktor t

    dt)t(fe[dsd)s(F

    ds)s(dF

    0

    st'

    Leibnitzs rule

    )]t(tf[Ldt])t(tf[e]dt)t(fe[sds

    )s(dF

    0

    stst

    0

    )s(F)]t(tf[L '

    Rumus umum

    n

    nnn

    ds

    )s(Fd)1()]t(ft[L

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    44/59

    Pembagian dengan faktor t

    t

    )t(f)t(g )t(tg)t(f

    )s(Fds

    )s(dG

    ds

    )]t(g[dL)]t(f[L

    s

    s

    du)u(Fdu)u(F)s(G

    s

    du)u(F]t

    )t(f[L

    s

    0)s(LimG

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    45/59

    FUNGSI PERIODIK)t(f)kTt(f k,t

    sT

    T

    0

    st

    e1

    dte)t(f

    )s(F)]t(f[L

    ......dt)t(fedt)t(fedt)t(fe)s(F)]t(f[L

    T3

    T2

    st

    T2

    T

    st

    T

    0

    st

    .......du)T2u(fedu)Tu(fedt)t(fe)s(F)]t(f[L

    T

    0

    )T2u(s

    T

    0

    )Tu(s

    T

    0

    st

    .......du)u(feedu)u(feedt)t(fe)s(F)]t(f[L

    T

    0

    susT2

    T

    0

    susT

    T

    0

    st

    ]dt)t(fe[e)s(F)]t(f[L

    T

    0

    st

    0n

    nsT

    sT0n

    nsT

    e1

    1e

    F i i dik Si &

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    46/59

    Fungsi periodik Sinus &

    Cosinus )t(jSin)t(Cose tj

    dtedtee)]t(Sin[jL)]t(Cos[L]e[L0

    t)sj(

    0

    sttjtj

    sT

    T

    0

    t)sj(

    tj

    e1

    dte

    ]e[L

    ]1e[sj

    1]1ee[

    sj

    1e

    sj

    1dte sTsTTj

    T

    0

    t)sj(

    T

    0

    t)sj(

    22

    tj

    s

    js

    )js)(js(

    js

    js

    1]e[L

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    47/59

    Perilaku Batas Limit : Nilai Inisial)0(f)s(sF)]t(f[L

    s

    0]dt)t(fe[Lim0

    stExponential order

    }s}.......{0t{)]s(sFlim[)]t(f[Lim

    0t

    )0(f)]t(f[Lim

    s

    )0(f)]s(sF[Lim

    FUNGSI IMPULSIONAL

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    48/59

    FUNGSI IMPULSIONAL

    )t(e)t(e 0 0e)s(E RCs1e)s(V 0

    RC

    t

    Impulse response

    CR

    t

    0 eRC

    e)t(v

    RC

    e0

    CR

    t

    e

    RC

    e

    )RC1s(

    1)s(V 0

    )1RCs(

    se)s(sV 0

    s

    0s

    FUNGSI TANGGA DENGAN KONDISI AWAL NOL

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    49/59

    FUNGSI TANGGA DENGAN KONDISI AWAL NOL

    )t(ue)t(e 0 s

    e)s(E 0 )RCs1(s

    e)s(V 0

    )RC

    1s(

    e

    s

    e

    )s(V

    00

    ]e1[eeee)t(v CRt

    0CR

    t

    00

    e0

    RC

    0e63,0

    ]e1[e)t(v crt

    0

    FUNGSI TANGGA DENGAN KONDISI AWAL

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    50/59

    FUNGSI TANGGA DENGAN KONDISI AWAL

    Step function dan initial conditions v(0) 0

    RCs1

    )0(RCv

    )RCs1(s

    e)s(V 0

    )RC

    1s(

    e)0(v

    s

    e)s(V 00

    CR

    t

    00 e]e)0(v[e)t(v

    )0(RCv]RCs1)[s(V)s(V)]0(v)s(sV[RC)s(E

    cr

    t

    00 e]e)0(v[e)t(v

    0e

    )0(v

    1RCs

    ]e)0(v[RCse)s(sV 00

    FUNGSI RAMP

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    51/59

    FUNGSI RAMP

    t)t(r)t(e 2s

    1)s(E

    )RCs1(s

    1)s(V 2

    )RC

    1

    s(

    RC

    s

    RC

    s

    1)s(V

    2

    CR

    t

    RCeRCt)t(v

    RC

    CRt

    )t(v

    CR

    t

    e1dt

    dv

    )1RCs(s)RC(

    RCs

    1)s(sV

    2

    ANALISIS HARMONIK

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    52/59

    ANALISIS HARMONIK

    )tsin(e)t(e0

    220 s

    e)s(E

    )22

    0

    s)(as(

    ae)s(V

    )s

    CBs

    as

    A(ae)s(V

    220

    22

    22

    22

    a

    aC

    a

    1B

    a

    1A

    )s

    s

    s

    a

    as

    1(

    a

    ae)s(V

    222222

    0

    RC

    1a

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    53/59

    )s

    s

    s

    a

    as

    1

    (a

    ae

    )s(V 2222220

    )]tcos()tsin(RC

    1e[

    a

    ae)t(v CR

    t

    22

    0

    RC)(tg2)RC(1

    1)(Cos

    ]e)sin()t)[sin((Cose)t(v CRt

    0

    Forced Transient

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    54/59

    INVERSE

    Diketahui: F(s)=L[f(t)] Bagaiman mencari f(t) dari F(s) ?

    )]s(F[L)t(f 1

    ds).s(Fei..2

    1)t(f)]s(F[L

    .i

    .i

    st1

    Pada kontour Bromwich

    a) Method Analitik

    b) Metoda Tabelate)t(f

    as

    1)s(F

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    55/59

    n

    i

    tpi

    n

    n ieaps

    a...

    ps

    a

    ps

    a

    )s(A

    )s(B)s(F

    12

    2

    1

    1

    n

    i

    tpi

    tpn

    tptp in

    eaea......eaea)t(f1

    2121

    c) Ekspansi fraksi dengan akar-akar berbeda

    Harga ak(residu pada pole s=-pk) dapat diperoleh dengan:

    kk ps

    kn

    nkk

    kk

    ps

    kk )ps(ps

    a...)ps(ps

    a...)ps(ps

    a)ps()s(A

    )s(Ba

    1

    1

    Semua suku uraian menjadi nol, kecuali ak. Jadi residu ak diperoleh:

    kps

    kk )ps(

    )s(A

    )s(Ba

    Contoh Soal

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    56/59

    Contoh Soal

    Carilah transformasi Laplace balik dari

    )s)(s(s)s(F

    213

    Jawab:

    Transformasi Laplace balik dari:

    pt-

    eaps

    a

    L

    1

    )s(

    a

    )s(

    a

    )s)(s(

    s)s(F

    2121

    3 21

    2121

    3

    1

    1

    s

    )s()s)(s(

    sa

    1221

    3

    2

    2

    s

    )s()s)(s(

    sa

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    57/59

    )s(L

    )s(L)s(FL

    21

    12 111

    0tuntukee)s(FL tt 21 2

    Contoh Soal

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    58/59

    Contoh Soal

    )3s)(2s)(1s(4s2)s(F

    2

    )3s(27

    )2s(43

    )1s(61)s(F

    27

    43

    6

    32 ttt

    eee)t(f

    SIFAT SIFAT TRANSFORMASI

  • 5/23/2018 02_Peremuan3,4

    59/59

    SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI

    LAPLACE

    at

    Time Function Laplace Function

    Af(t) Bg(t) AF(s) BG(s)

    e f(t) F(s a)

    t f(t) dF(s)/ds

    df

    dt

    t

    0

    sF(s) f(0 )

    1f( ) d F(s)

    s

    See Table 14.3-2, See Website