02 teknik memahami perkembngn anak

Upload: raniayu

Post on 07-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teknik Memahami Perkembangan Anak

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu kita harus mengertipsikokologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan keinginan anak yang mempunyaibakat tertentu.Untuk itu kita sebagai seorang guru harus mempunyai teknik untuk mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik.Teknik memahami siswa merupakan suatu cara atau strategi yang digunakan seorang pengajar atau guru dalam memahami siswa. Ada dua teknik dalam memahami siswa yaitu tekhnik test dan teknik non test. Tes yang digunakan bisa bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik. Selain itu, tes bisa membantu kita untuk dapat mengetahui kemampuan juga kelemahan peserta didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya.Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membantu memberi informasi kepada guru untuk mengetahui anak yang berbakat, kemampuan tinggi, kemampuan rendah, anak bermasalah dan sebagainya. Untuk itu kita bisa mencoba melakukan teknik tes ataupun non-tes untuk mengetahui suatu informasi yang diperlikan.1.2 Rumusan Masalah1. Apa saja segi-segi yang harus dipahami dalam memahami individu?2. Apa pengertian dan macam-macam teknik-teknik tes ?3. Apa pengertian non-tes dan sebutkan jenis-jenisnya!4. Bagaimana cara mengetahui kemampuan, bakat, permasalahan yang dihadapi siswa ?1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui segi-segi yang harus dipahami dalam memahami individu.2. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam teknik-teknik tes.3. untuk mengetahui pengertian non-tes dan sebutkan jenis-jenisnya.4. Untuk memahami cara mengetahui kemampuan, bakat, permasalahan yang dihadapi siswa.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemahaman individua. Proses kegiatan pengumpulan informasi untuk dapat mengenal, mengerti dan memahami individu secara keseluruhan baik masalahnya atau latar belakangnya.b. Kegiatan pengumpulan informasi sebagai upaya mengenal, menilai , mengerti, katakteristik dan masalah individu.c. Suatu cara untuk memahami, menilai, menaksir karakteristik potensi dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada individu atau sekelompok individu. Cara yg digunakan meliputi observsi, interview, skala penilaian, daftar cek, inventory, teknik proyektif dan beberapa teknik tes.Pemahaman individu merupakan awal dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Tanpa adanya pemahaman, terhadap individu yang dibimbing, sangat sulit bagi pembimbing untuk memberikan bantuan karena pada dasarnya bimbingan adalah pengembangan pribadi.

2.2 Segi-segi yang harus dipahamiPada dasarnya segi-segi individu yang harus dipahami dalam rangka bimbingan dan penyuluhan adalah meliputi keseluruhan pribadi siswa beserta latar belakang yang berkaitan. Secara lebih terperinci, segi-segi tersebut adalah:a. Identitas diriyaitu berbagai aspek secara langsung menjadi ciri utama keunikan pibadi, misalnya nama, jenis kelamin, umur, agama, tinggi dan berat badan, warna kulit, cii-cii tubuh, dan lain sebagainya. Di samping itu yang tergolong identitas diri ini antara lain tempat tinggal, orangtua, pendidikan, dan sebagainya.b. Kondisi jasmaniah dab kesehatanKondisi jasmaniah yang perlu dipahami adalah kesempurnaan panca indera penglihatan, pendengaran, kelengkapan anggota badan, kesempurnaan alat-alat bicara, kelainan dan cacat jasmani yang diderita, kehidupan homon terutama kelamin dan sebagainya. Kesehatan terutama penyakit-penyakit yang sering diderita atau penyakit yang bersifat menetap, yang banyak mengganggu perkembangan belajar anak. Termasuk juga dalam kondisi jasmaniah dan kesehatan adalah kecelakaan dan peristiwa-peristiwa yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang seperti operasi dan lain-lain.c. Kapasitas dan kecakapanKapasitas merupakan suatu kemampuan yang masih bersifat potensial atau terkandung. Termasuk ke dalam kapasitas ini adalah kapasitas yang bersifat umum yang sering disebut intelegensi atau kecerdasan, dan kapasitas khusus yang sering disebut bakat. Intelegensi yang meupakan suatu kapasitas umum, menunjukkan suatu cara berbuat atau bertindak dalam menghadapi situasi-situasi yang bersifat poblematis. Intelegensi merupakan suatu potensi, tetapi dipengaruhi oleh kecakapan-kecakapan dan pengetahuan yang telah dimiliki seseorang. Bakat yang merupakan suatu kapasitas khusus, menunjukan kualitas seseorang dalam suatu bidang tertentu. Bakat ini umumnya meliputi bakat: bekerja dngan bilangan, bekerja dengan bahasa, berpikir abstrak, berpikir ruang, berpikir logis, berpikir matematis, kecepatan dan ketelitian, apresiasi dan keindahan, berpikir mekanis dan sebagainya.Kecakapan atau achievment merupakan nyata yang telah dikuasai oleh seseorang pada suatu saat. Kecakapan berkembang dari kapasitas, baik yang bersifat umum maupun khusus. Beberapa contoh kecakapan, seperti kecakapan menulis, membaca, berbicara, memecahkan soal-soal IPA, matematika, IPS, pengetahuan, dan pengguna tentang prinsip, dalil, hukum IPA, IPS, dan lain-lain, keterampilan dalam bidang teknik, administrasi, dan lain-lain. Angka-angka rapor merupakan gambaran kecakapan yang telah dicapai siswa setelah melaui proses belajar. Dengan memperhatikan angka-angka rapor itu, pembimbing dapat memahami derajat dan kualitas kecakapan setiap siswa.d. Sikap dan minatSikap matau attitude merupakan kecenderungan untuk merespons atau bertindak terhadap orang, objek ataupun situasi tertentu. Ada beberapa dimensi daripada sikap ialah petama, dimensi arah yaitu apakah seseorang menerima atau menolak sesuatu, kedua tingkatannya yaitu apakah seseorang menyukai atau tidak menyukai sesuatu, atau ketiga, intensitasnya atau kekuatan dan kelemahan daripada sikap tersebut.Minat atau interest merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabakan seseorang memutuskan perhatian terhadapm seseorang, sesuatu benda ataupun kegiatan tertentu. Minat mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sikap. Kedua-duanya merupakan tenaga pendorong bagi perbuatan seseorang. Sikap dan minat lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan, keduanya bersifat pribadi dan dikembangkan sejak masa kanak-kanak. Dalam pendidikan di sekolah, sikap dan minat sangat memegang peranan penting dalam belajar, karena banyak mendasari motif terhadap pelajaran atau jurusan serta sekolah yang mereka ikuti.e. Watak dan tempramenAda orang-orang tertentu yang sering mengartikan kepribadian sama dengan watak dan tempramen sebagai unsur yang paling utama dan pertama. Sesungguhnya watak dan tempramen hanyalah merupakan salah satu unsur kepribadian, sama dengan unsur-unsur atau atribut kepribadian yang lain. Seperti halnya dengan atribut atau unsur kepribadian yang lain watak atau tempramen lebih memegang peranan utama untuk suatu tugas, peranan, ataupun pekerjaan, dan atribut lain dalam hal lain. Watak atau karakter merupakan kecnderungan tingkah laku seseorang berdasarkan nilai-nilai, sedang tempramen merupakan kecenderungan akan kehidupan emosi dan perasaan seseorang. Watak berkenaan dengan masalah moral, apakah seseorang lebih cenderung untuk berwatak baik atau tidak baik. Tempramen lebih berkenaan dengan predisposisi kehidupan emosi, apakah seseorang sabar atau penaik darah, pemaaf, atau penghukum, pemberani atau penakut, apakah emosinya susah digoyahkan dan sebagainya. Watak dan tempramen seorang siswa seringkali mempengaruhi perkembangan belajarnya.f. Aspirasi sekolah dan pekerjaanAspirasi merupakan jangakuan harapan dan kemauan untuk mencapainya. Aspirasi seorang siswa sangat dipengaruhi oleh aspirasi serta motivasi dari oangtuanya. Kondisi sosial ekonomi oran tuanya, kemajuannya saat sekarang serta faktor-faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Apresiasi yang penting bagi perkembangan siswa adalah aspirasi tentang sekolah, dan pekerjaan. Jenis pekerjaan yang menjadi harapan dan menarik minat siswa menentukan jalur sekolah mana yang harus dilalui untuk mencapainya. Jadi aspirasi pekerjaan dan sekolah keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Untuk dapat memberikan bimbingan terhadap perkembangan sekolah siswa, perlu diketahui aspirasi siswa tentang sekolah-sekolah dan pekerjaan yang ada, baik macamnya maupun tingkatannya. Dan untik tiap macam dan tingkatan tersebut perlu diketahui derajat aspirasinya. Mungkin seorang siswa memiliki asppirasi lanjutan studi sampai tingkat SLTA saja. Sedangkan siswa lain mengharapkan sampai tingkat perguruan tinggi. Siswa yang mempunyai aspirasi sampai tingkat SLTA mungkin lebih mengharap SMEA, dibandingkan dengan harapannya tentang SLTA yang lain.

g. Aktivitas sosialPerkembangan seorang siswa bukan saja dapat dilihat dari aktivitas dan prestasi akademinya di sekolah, tetapi juga dapat dilihat dari aktivitas dan prestasi sosial di luar sekolah. Untuk memahami hal itu perlu dikumpulkan data tentang aktivitas sosial siswa tersebut. Aktivitas sosial ini meliputi: aktivitas dalam keorganisasian; organisasi pemuda, taruna rakyat, pramuka, club oahraga, klup kesenian, klup rekreasi, aktivitas kemanusiaan misalnya partisipasi dalam kegiatan PMI, kelompok sukarela membantu bencana alam, serta kelompok- kelompok sosial lainnya. Dalam berbagai kegiatan sosial tersebut mungkin siswa memperoleh beberapa tanda penghargaaan atau pengakuan dari lembaga resmi.Hal itu perlu juga diketahui sebab berbagai penghargaan yang diterima dapat menunjukkan status siswa dalam kegiatan kemasyarakatan.h. Hobi dan pengisian waktu senggangKalau aktivitas sosial meupakan aktivitas yang dapat meberikan sumbangan kepada orang lain, masyarakat, maka hobi dan pengisian waktu senggang lebih menunjukkan aktivitas untuk kepentingan bagi diri siswa sendiri. Baik hobi maupun aktivitas sosial keduanya mempunyai peranan yang sama, karena dapat merupakan alat bagi pengembangan dan penyeluruhan bakat dan minat. Lebih jauh, hobi dan aktivitas sosial dapat mengisi kekosongan jiwa, memberikan latihan berbagai keterampilan serta latihan kepekaan sosial serta perasaan. Sudah tentu tidak semua jenis hobi serta aktivitas sosial mempunyai nilai seperti itu.

2.3 Tehnik-tehnik memahami perkembangan anak2.3.1 Teknik TestTeknik tes atau sistem testing merupakan usaha pemahaman murid dengan menggunakan alat-alat yang bersifat mengungkap atau mengetahui karakter peseta didik. Sedangkan tes adalah sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengobservasi (mengamati) tingkah laku individu melalui skala angka atau sistem kategori. Selain itu tes mengandung pengertian alat untuk menentukan atau menguji sesuatu.Penggunaan teknik dari tes bertujuan untuk:1. Menilai kemampuan belajar murid2. Memberikan bimbingan belajar kepada murid3. Mengecek kemampuan belajar4. Memahami kesulitan-kesulitan belajar5. Menilai efektivitas (keberhasilan) mengajar (Shertzer & Stone; 1971:235)

Penggolongan tes berdasarkan atas aspek-aspeknya, tes dibedakan atas:a. Penggolongan Tes Berdasarkan Fungsinya Sebagai Alat Pengukur Perkembangan/ Kemajuan Belajar Peserta Didik.1) Tes seleksi. Sering dikenal dengan istilah ujian ringan atau ujian masuk. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, di mana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.2)Tes awal. Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Karena itu maka butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.3)Tes akhir. Sering dikenal dengan post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik.4)Tes diagnostik. Adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat , jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Dengan diketahuinya jenis-jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik itu maka lebih lanjut akan dapat dicarikan upaya berupa pengobatan yang tepat. Tes ini juga bertujuan ingin menemukan jawab atas pertanyaan Apakah peserta didik sudah dapat menguasai pengetahuan yang merupakan dasar atau landasan untuk dapat menerima pengetahuan selanjutnya?5)Tes formatif. Adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik telah terbentuk (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah formatif itu berasal dari kata form yang berarti bentuk.6)Tes sumatif. Adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Di sekolah tes ini dikenal dengan istilah Ulangan Umum atau EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir), dimana hasilnya digunakan untuk mengisi rapor atau mengisi ijazah (STTB). Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis, agar semua siswa memperoleh soal yang sama. Butir-butir soal yang dikemukakan dalam tes sumatif ini pada umumnya juga lebih sulit atau lebih berat daripada butir-butir soal tes formatif.b. Penggolongan Tes Berdasarkan Aspek Psikis yang Ingin DiungkapDitilik dari segi aspek kejiwaan yang ingin diungkap, tes setidak-tidaknya dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:1. Tes IntelegensiTes intelegensi merupakan suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengungkapkan tarap kemampuan dasar seseorang yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan menyesuaikan dirinya secara efektif.a. Macam-macam tes intelegensi Tes intelegensi umum, bertujuan untuk memberikan gambaran umumtentang taraf kemampuan seseorang. Tes intelegensi khusus, menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara spesifik. Tes intelegensi differensial, memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang memungkinkan didapatnya profil kemempuan tersebut.b. Manfaat tes intelegensi Menganalisis berbagai masalah yang dialami murid Membantu memahami sebab terjadinya masalah Membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi juga yang rendah Menafsirkan kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa2) Tes BakatTes bakat merupakansuatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengetahui kecakapan, kemampuan atau keterampilan seseorang dalam bidang tertentu. Tes bakat berguna untuk membantu seseorang dalam membuat rencana dan keputusan yang bijaksana berkenaan dengan pendidikan dan pekerjaan.a)Untuk mengetahui bakat seseorang, telah dikembangkan berbagai macam tes seperti berikut:1. Rekonik, tes ini mengukur fungsi motorik, persepsi dan berpikir mekanis.2. Tes bakat musik, tes yang mengukur kemampuan dalam aspek-aspeknada, suara, ritme, warna bunyi dan memori.3. Tes bakat artistik, yaitu kemampuan menggambar, melikis dan meripa.4. Tes bakat krelikal (perkantoran), yaitu tes mengukur kecepatan dan ketelitian.5. Tes bakat multifaktor, tes yang mengukur berbagai kemampuan khusus.

b)Tes ini mengukur beberapa kemampuan khusus diantaranya yaitu:1. Berpikir verbal, yang memngungkapkan kemampuan nalar secara verbal.2. Kemampuan bilangan, kemampuan berpikir yang menggunakan angka-angka.3. Berpikir abstrak, kemampuan berpikir dengan nalar yang bersifat nonverbal tanpa angka-angka.4. Berpikir mekanik, kemempuan serta pemahaman mengenai huku-hukum yang mendasari alat-alat, mesin-mesin, dan gerakan-gerakan.3)Tes KepribadianTes kepribadian merupakansuatu tes untuk mengetahui kepribadian seseorang yang terorganisasi secara dinamis dan sistem-sistem psikologis dalam sisi individu yang menentukan penyesuaian-penyesuain yang unik dengan lingkungan.Kepribadian dapat diukur dengan jalan melihat:1.Apa yang seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri.2.Apa yang orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang.3.Apa yang seseorang lakukan dalam situasi tertentu.4)Tes Prestasi BelajarTes prestasi belajar adalah suatu alat (tes) yang disusun untuk mengukur hasil-hasil pengajaran. Tujuan utama penggunaan tes prestasi belajar adalah agar guru dapat membuat keputusan-keputusan seleksi dan klasifikasi serta menentukan keefektifan pengajaran.Tes ini meliputi:1.Tes diagnostik,yang dirancang agar guru dapat mengetahui letak kesulitan murid, terutama dalam berhitung dan membaca.2.Tes prestasi belajar kelompok yang baku.3.Tes prestasi belajar yang disusun guru.

5)Tes sikap, yakni salah satu jenis tes yang dipergunakan untuk mengungkap predisposisi atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.

2.3.2 Teknik Non-tesTeknik non-tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk memahami pribadi murid, yang pada umumnya bersifat kualitatif. Teknik ini tidak menggunakan alat-alat yang bersifat mengukur, tetapi hanya menggunakan alat yang bersifat menghimpun atau mendeskripsikan saja. Teknik ini terdiri atas beberapa macam jenis, seperti : observasi, angket (quesioner), wawancara, sosiometri dan studi dokumentasi.A. ObservasiObservasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yang langsung (Bimo Walgito, 1987:54). Observasi adalah suatu tehnik untuk mengamati secara langsung maupun tidak langsung gejala-gejala yang sedang/berlangsung baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah (Djumhur, 1985:51). Dilihat dari hubungan antara observer dengan observant (yang diobservasi), observasi dibagi berbagai hal diantaranya antara lain :Macam-macam observasi1. Menurut peranan observera. Observasi Partisipan : observasi di mana observer ikut aktif didalam kegiatan observe.b. Observasi Non Partisipan : observasi dimana observer tidak ikut aktif di dalam bagian kegiatan observee (hanya mengamati dari jauh).c. Observasi Kuasi partisipasi : observasi dimana observer seolah-olah turut berpartisipasi yang sebenarnya hanya berpura-pura saja dalam kegiatan observee.2. Menurut situasinyaa. Free Situation : adalah observasi yang dijalankan dalam situasi bebas, tidak ada hal-hal atau faktor-faktor yang membatasi jalannya observasi.b. Manipulated Stuation : adalah observasi yang situasinya dengan sengaja diadakan. Sifatnya terkontrol (dalam pengontrolan observer).c. Partially Controlled Situation : adalah campuran dari keadaan observasi free situation dan manipulated situation.3. Menurut sifatnya.a. Observasi Sistematis : adalah observasi yang dilakukan menurut struktur yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori, masalah yang hendak di observasi.b. Observasi Non Sistematis : adalah observasi yang dilakukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer dapat menangkap apa saja yang dapat di tangkap.Alat Pencatat Observasi. Anecdotal Records : merupakan cara untuk melengkapi observasi, dalam mengadakan observasi pengamat dapat melakukan pencatatan tentang kejadian yang berlakudengan suatu kasus atau individu. Check List : adalah suatu daftar pengamatan, dimana observer tinggal memberikan tanda check atau tanda-tanda lain terhadap ada tidaknya aspek-aspek yang di amati. Rating Scale : adalah alat pengumpul data yang dipergunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi. Mechanical Deviaces ( pencatatan dengan alat ) : dengan kemajuan tehnologi, memungkinkan observer menggunakan alat-alat yang lebih sempurna untuk mengadakan observasi, misalnya dengan alat potret, tape recorder dan lain-lain.Cara Mencatat Hasil Observasi1. Pencatatan secara langsung ( 0n the spot ) yaitu mencatat semua kejadian yang terjadi pada saat itu juga.2. Pencatatan sesudah observasi berlangsung.3. Mencatat hasil observasi dengan menggunakan key words/key symbol. Merupakan paduan dari cara langsung dan tidak langsungKelebihan dan kekurangan Observasi1. Kelebihan Observasi Observasi merupakan teknik yang langsung dapat digunakan untuk memperhatikan. Berbagai gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia ataupun situasi yang hanya dapat diteliti melalui observasi langsung. Observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting. Observasi sangat baik dipergunakan sebagai teknik untuk melengkapi dan mencek fakta atau data yang diperoleh dengan alat pengumpul data lain. Dengan observasi observer tidak memerlukan bahasa verbal untuk berkomunikasi dengan obyek yang ditelaah.

2. Kekurangan Observasi Banyak hal yang tidak dapat diungkap dengan observasi. Misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat dirahasiakan. Apabila obyek observasi tahu bahwa dia sedang diobservasi, ia dapat melakukan kegiatannya dengan tidak wajar. Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol. Faktor subyektif observer sukar dihindarkan. Timbulnya suatu kegiatan / kejadian yang hendak diobservasi tidak dapat dipastikan sehingga observer sukar menentukan waktu yang tepat untuk melakukan observasi

B. WawancaraWawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden (orang yang diminta informasi), dalam hal ini bisa murid, orang tua murid, teman-temannya atau orang lain yang diminta keterangan tentang murid. Contoh penggunaan wawancara ini seperti guru ingin mengetahui informasi dari murid yang sering membolos dari sekolah. Di sini guru dapat mengajukan pertanyaan tentang : identitas orang tua, jarak tempat tinggal, perhatian orang tua terhadap belajar murid, keadaan ekonomi, kegiatan sehari-hari yang dilakukan murid dan alasannya mengapa sering membolos, minat bersekolah, dan lain-lain.

Kelebihan dan Kekurangan Wawancara:1) Kelebihan wawancara sebagai teknik pengumpul data, adalah sebagai berikut:a. Wawancara merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi murid.b. Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur.c. Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi.d. Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain.2)Kelemahan-kelemahannya, diantaranya sebagai berikut:a. Tidak efisien, yaitu tidak dapat menghemat waktu secara singkat.b. Sangat tergantung pada kesediaan kedua belah pihak.c. Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara.

C. AngketAngket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data (informasi) melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden (murid).Beberapa petunjuk untuk menyusun angket:1. Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti lengkap2. Susun kalimat sederhana tapi jelas3. Hindari kata-kata yang sulit dipahami4. Pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab5. Hindarkan kata-kata yang negatif dan menyinggung perasaan responden.

D. Biografi dan Catatan HarianBiografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.

E. AutobiografiAutobiografi merupakan karangan yang ditulis oleh murid sendiri tentang riwayat hidupnya sampai saat sekarang (WS. Winkel, 1985). Autobiografi adalah alat pengumpul data dalam rangka program bimbingan di sekolah untuk mengetahui bagaimana perkembangan hidup murid tertentu secara menyeluruh dan garis besarnya (Depdikbud, 1975). Autobiografi adalah tulisan mengenai gambaran tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadinya yang ditulis oleh individu itu sendiri. Jadi Autobiografi merupakan biografi yang ditulis sendiri oleh yang bersangkutan.Kelebihan Autobiografia. Merupakan tehnik proyeksi yang banyak mengungkap tentang kehidupan batin klien.b. Bagi konselor yang mendapat latihan khusus, akan mudah mendapatkan gambaran jiwa klien secara keseluruhanc. Melalui tehnik ini akan diperoleh pengertian tentang filsafat hidup seseorang, pandangan-pandangannya, cita-citanya, dsb.d. Gambaran mengenai aspek-aspek yang penting dalam hidup klien sangat berguna bagi konselor atau guru.e. Riwayat hidup juga berguna bagi klien sendiri yaitu dalam melukiskan perasaannya, tingkah lakunya sehingga ia lebih mengenal dirinya.Kekurangan Autobiografia. Harus diinterpretasikan dalam hubungannya dengan data yang berasal dari sumber lain.b. Penulisan riwayat hidup sangat tergantung pada kemampuan dan kecakapan individu dalam menulisnya.c. Dibutuhkan kemampuan dan latihan serta pengalaman yang cukup matang bagi seorang konselor untuk menegrti atau memahami persoalan yang ada dibalik kalimat yang dituliskan.d. Riwayat hidup bersifat subyektif.

F. SosiometriSosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985). Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan (Depdikbud, 1975). Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang (Bimo Walgito, 1987).Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian sosiometri adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok.Sosiometri dapat dipergunakan untuk:a. Memperbaiki hubungan insani.b. Menentukan kelompok kerja.c. Meneliti kemampuan memimpin seseorang individu dalam kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu.d. Mengetahui bagaimana hubungan sosial / berteman seorang individu dengan individu lainnya.e. Mencoba mengenali problem penyesuaian diri seorang individu dalam kelompok sosial tertentu.f. Menemukan individu mana yang diterima / ditolak dalam kelompok sosial tertentu.Kelebihan sosiometri: Mengetahui hubungan sosial antar siswa. Meningkatkan hubungan sosial antar siswa. Menempatkan siswa dalam kelompok yang sesuai. Menemukan siswa mana yang mempunyai masalah penyesuaian diri dengan kelompoknya. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara siswa dengan penerimaan sosialnya. Membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam pergaulan yang sedang dialami. Membantu konselor dalam menciptakan iklim sosial yang lebih baik dengan menyesuaikan program yang konstruktif. Kelemahan sosiometri. Sangat sulit dijamin kerahasiaannya, karena siswa cenderung saling mananyai pilihannya. Siswa memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil dalam melakukan pekerjaan, tetapi atas dasar rasa simpati dan antipati. Memerlukan waktu banyak / lama.

G. Studi DokumentasiStudi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang dipergunakan pembimbing dengan jalan melihat/meneliti data-data dokumen siswa yang tersimpan di sekolah/tempat lain. Data pada studi dokumentasi adalah data masa lalu, namun demikian dapat untuk meramalkan atau mengungkapkan keadaan/kondisi sekarang. Walapun demikian, tidak semua keadaan/kondisi sekarang dapat diketahui dari data masa lalu. Sumber data studi dokumentasi dapat dilihat dari : Buku induk, Buku pribadi/kartu pribadi, Rapor, Surat-surat keterangan, Buku absen, Kartu pembayaran SPP, OSIS, BP-3, Hasil pengisian angket, cek list, rating scale, hasil karyanya, seperti lukisan, karangan, ketrampilan tangan dll. Dan studi documentasi dapat dijadikan bahan pemahaman siswa.

H. Studi kasusStudi kasus adalah suatu tehnik mempelajari seseorang individu secara mendalam untuk membantu memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik (I. Djumhur, 1985). Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang bersifat integratif dan komprehensif. Integratif artinya menggunakan berbagai tehnik pendekatan dan bersifat komprehensif artinya data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu secara lengkap (Dewa Ketut Sukardi,1983 ).

1. Tujuan Studi kasus :1. Memahami siswa sebagai individu dalam keunikannya dan dalam keseluruhannya.2. Membantu siswa untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik.2. Sasaran Studi KasusYang biasanya dipilih sebagai sasaran bagi studi kasus adalah individu yang menunjukan gejala mengalami kesulitan atau masalah yang serius, sehingga memerlukan bantuan yang serius pula3. Ciri-ciri Studi KasusStudi kasus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:a. Mengumpulkan data yang lengkap.b. Bersifat rahasia.c. Dilakukan secara terus menerus ( kontinyu )d. Pengumpulan data dilakukan secara ilmiahe. Data diperoleh dari berbagai pihak. Dalam situasi konkrit di Indonesia, tidak mungkin menggunakan semua alat pengumpul data dan semua alat penyimpan data secara serentak, karena di kebanyakan sekolah pelayanan bimbingan dan konseling baru mulai dikembangkan, tidak mungkin dan tidak bijaksana untuk mulai menggunakan alat-alat itu sekaligus semua. Maka perlu ditentukan urutan prioritas, yaitu: angket, wawancara informatif, buku rapor. home visit, testing, rating scale. otobiografi, sosiometri, studi kasus.4. Data yang dikumpulkan dalam studi kasusData yang dikumpulkan dalam studi kasus adalah sebagai berikut, adalah:1. Identitas diri2. Latar belakang keluarga3. Keadaan Kesehatan dan perkembangan jasmani4. Latar belakang pendidikan5. Kemampuan dasar6. Tingkah laku social15