015- upp tablet noskapin.pdf
TRANSCRIPT
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 1/43
1
BAB I
TINJAUAN FARMAKOLOGI
1.1
Golongan Obat Berdasarkan Farmakologi Terapi
Noskapin merupakan isoquinolin alkaloid yang di peroleh dari opium yang
tidak memiliki efek sedatif, euforia, analgesik atau depresi saluran pernafasan
(Martindale, hal 1977). Efek farmakologi yang telah disetujui dan diketahui yaitu
supresan batuk. Efek antitusif telah terdokumentasi pada hewan coba, subyek
manusia sehat dan pasien dengan batuk kronis. Pusat kerja noskapin dapat
diketahui dari efeknya, yaitu secara elektrik yang menginduksi batuk dan dari
penelitian ikatan radioligand, dimana noskapin berikatan secara spesifik dan
meningkatkan ikatan dextrometorfan terhadap reseptornya dengan mekanisme
allosteric ( Pharmacokonetics of Oral Noscapine, hal 275).
1.2 Indikasi
Noskapin secara pusat bekerja dalam menekan batuk yang memiliki
aktivitas kerja dan penggunaan yang mirip dengan dextromethorphan (Martindale,
hal 1556).
1.3
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja noskapin yaitu menekan batuk baik secara perifer maupun
pusat. Pada pusat, noskapin bekerja dalam menekan pusat batuk saat terdapat
stimulus batuk. Sedangkan secara perifer menurunkan sensitifitas reseptor saluran
nafas. Beberapa obat memiliki mekanisme perifer secara tidak langusng dan dapat
mengubah faktor mucociliary. Pada beberapa obat batuk jenis ini memiliki efek
secara lokal analgesik atau anastetik namun untuk noskapin hanya memiliki efek
analgesik sangat kecil atau bahakan tidak ada (Martindale, hal 1566)1.4 Farmakokinetik
Bioavailabilitas relatif noskapin dengan dosis 100 mg, 200 mg, dan 300 mg
tablet pada 20 subjek sehat dan noskapin 200 mg larutan yang dilakukan dengan
cara four-way cross-over study, dengan pengulangan administrasi 200 mg dosis
untuk mengetahui variabilitas individu. Ketidakseimbangan peningkatan AUC
tablet noskapin dapat terlihat dari 3 kali peningkatan dosis noskapin menghasilkan
9 kali peningkatan AUC. Pemberian secara larutan menghasilkan konsetrasi
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 2/43
2
maksimal yang lebih tinggi pada awal pemberian (eraly time-point) dan AUC
lebih tinggi dibandingkan dengan noskapin tablet. Pengulangan pemberian
noskapin tablet dan larutan menghasilkan AUC yang lebih besar. Waktu paruh
noskapin dipengaruhi oleh formulasi atau besarnya dosis, yaitu ± 4,5 jam. Baik
variasi inter maupun intraindividual pada kinetik noskapin sangat tinggi yaitu
51% dan 73% untuk tablet noskapin 200 mg.
Noskpain dieliminasi melalui metabolisme sehingga menyebakan
bioavailabilitasnya rendah. Variasi konsentrasi plasma yang tinggi kemungkinan
dapat mempengaruhi efek klinisnya ( Pharmacokonetics of Oral Noscapine, hal
275).
1.5
Dosis dan Cara Pemberian
Noskapin dapat diberikan secara oral dengan dosis hingga 50 mg tiga kali
sehari. Selain itu dapat diberikan secara rektal. Noskapin yang banyak digunakan
yaitu askorbat, kamsilat, embonate dan hidroklorida (Martindale, hal 1566).
1.6 Kontra Indikasi
Produk dengan kandungan noskapin dikontraindikasikan pada wanita hamil
karena memiliki efek mutagenik (martindale, hal 1566). Selain itu
dikontraindikasikan untuk ibu menyusui, konsentrasi maksimum noskapin
didalam air susu 8 wanita yang telah diberikan 100 atau 150 mg noskapin berkisar
11-83 nanogram/mL. Hal ini diestimasi bahwa bayi yang menyusui pada ibu yang
menerima 50 mg noskapin tiga kali sehari akan meminum 300 nanograms/kg
noskapin dan jumlah tresebut dapat menimbulkan bahaya.
1.7 Efek Samping dan Toksisitas
Efek samping noskapin sama dengan efek samping dextromethorphan
meliputi pusing dan ganngguan saluran cerna, eksitasi, kebingunan dan depresi pernafasan dapat terjadi setelah pemberian dosis yang tinggi atau over dosis.
Hipersensitivitas dapat terjadi pada beberapa pasien. Reaksi hipersensitivitas
dapat berupa urtikaria, angiodema dan nafas pendek, yang kemudian diikuti
dengan eritema dan pruritus serta penurunan tekanan darah (Martindale, hal
1555).
Noskapin yang dilarutkan dalam HCl memiliki LD50 83 mg/kg i.v. pada
tikus. Toksisitas akut pada rute subkutan tidak dapat ditentukan. Pemberian secara
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 3/43
3
oral menyebakan kematian pada tikus hanya pada pemberian dosis lebih 800
mg/kg. Pada pemberian dosis oral antitusif, baik pada hewan dan manusia pada
dosis 1 mg/kg dalam batas aman.
Pemberian secara terus menerus atau kronis pada anjing dengan dosis 30
mg/kg 5 hari dalam seminggu selama 13 minggu tidak menunjukan tanda-tanda
toksisitas. Pemberian dosis sangat tinggi pada tikus 0.2% atau 0.5% pada
makanan, menyebabkan pembesaran hati dan peningkatan lipid hati. Pemberian
dosis tersebut masih jauh melebihi dosis terapetik (Winter, 1961).
1.8 Interkasi Obat
Noskapin tidak boleh diberikan dengan alkohol atau CNS Depresant lain
(Martindale, hal 1566). Selain itu juga diketahui terdapat interaksi antara noskapin
dan warfarin yaitu peningkatan aktifitas warfarin telah dilaporkan pada pasien
dengan penggunaan noskapin (martindale, hal 1430). Hal ini menyebabakan dosis
warfarin harus dikurangi sebesar 50% jika digunakan bersama dengan noskapin.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 4/43
4
BAB II
ASPEK KIMIA DAN PREFORMULASI
2.1
Tinjauan Umum Zat Aktif dan Aspek Kimia
2.1.1 Tinjauan Umum Noskapin
a. Nama Obat : Noskapin
b. Sinonim : Sinonimnya adalah narkotin (FI IV, hal 952).
c. Nama Kimia : (3S )-6,7-Dimethoxy-3-[(5 R)-4-methoxy-6-methyl-5,6,7,8-
tetrahydro-1,3-dioxolo[4,5- g ]isoquinolin-5-
yl]isobenzofuran-1(3H)-one. (European Pharmacopoeia
5.0, hal 2121).
d. Pemerian : Putih, serbuk kristal atau kristal tidak berwarna
(European Pharmacopoeia 5.0, hal 2121).
2.1.2 Aspek Kimia Noskapin (European Pharmacopoeia 5.0, hal 2121).
2.1 Gambar Struktur Kimia Noskapin
a. Struktur Kimia : C22H23 NO7
b. Berat Molekul : 413.4
c. Kandungan : Kandungan kering 99% - 101%
d. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam aseton, sedikit
larut dalam alkohol, larut dalam asam kuat, dan
pencampuran larutan dengan air basa mungkin
diendapkan.
e. Titik Leleh : titik leleh 174 - 177 0C, dengan dekomposisi .
f. Penyimpanan : hindarkan dari cahaya.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 5/43
5
2.2 Analisis Bahan Baku (European Pharmacopoeia 5.0, hal 2121)
2.2.1 Identifikasi
Identifikasi Pertama : C, E.
Identifikasi kedua : A, B, D, E
A. Sesuai dengan uji untuk rotasi optik yang spesifik.
B. Titik leleh endapan dapat dilakukan dengan uji identifikasi E : 174 0C – 177 0C
C. Spektrofotometri absorbsi infrared
Pembanding : Noskapin CRS
D. Kromatografi Lapis Tipis
Uji larutan : Larutkan 25 mg noskapin CRS untuk diperiksa dalam
aseton R dan campur ke 100 mL dengan pelarut yang sama
Larutan standart : Larutkan 25 mg noskapin CSR dalam aseton R dan
campur kedalam 100 mL dengan pelarut yang sama.
Lempeng : lempeng silika gel TLC R.
Fase gerak : Ammonia pekat R, Alkohol R, Aseton R, Toluena
R (1:3:20:20 V/V/V/V).
Aplikasi : 10 µL
Perambatan : Lebih dari 2 / 3 lempeng
Pengeringan : Di udara
Deteksi : Semprot dengan campuran larutan potasium iodobismut R.
Hasil : Noda utama di kromatogram dicapai dengan larutan uji
pada posisi yang sama, warna dan ukuran noda utama
pada kromatogram dicapai dengan larutan standart.
E. Untuk 20 mg noskapin ditambah 10 mL aqua R dan dikocok, noskapin tidak
larut.
2.2.2 Pengujian (European Pharmacopoeia 5.0, hal 2121).
A. Pemerian Larutan : larutan jernih dan tidak bewarna lebih dominan dari
larutan standar. Larutkan 0.2 g dalam aseton R, dan campurkan kedalam 10
mL dengan pelarut yang sama. Periksa secara cepat setelah preparasi.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 6/43
6
B. Rotasi optik yang spesifik : + 42 to + 48 (senyawa kering). Larutkan 0.5 gram
dalam 0.01 HCl dan campurkan kedalam 25 mL dengan pelarut yang sama.
C. Senyawa sejenis : menggunakan kromatografi cair. Larutan uji : larutkan 20
mg senyawa untuk diperiksa dengan pemanasan dalam 14 mL metanol R.
dinginkan larutan dan campurkan kedalam 20 mL dengan larutan buffer
fosfat pH 6.0.
Larutan standar (a). campurkan 1 mL larutan uji pada 20 mL fase gerak.
Campurkan 1 mL larutan kedalam 10 mL fase gerak.
Larutan standar (b). Larutkan 5 mg papaverin HCl kedalam fase gerak dan
campurkan kedalam 50 ml fase gerak. Larutkan 1 ml larutan kedalam 20 ml
fase gerak
Larutan standar (c). larutkan 1,5 mg papaverin HCl R dalam 10 ml larutan
uji dan campurkan 50 ml fase gerak
Kolom
Ukuran : l = 0.125 m, Ø = 4.6 mm
Fase diam : Nitrile silica gel untuk kromatografi R (5 µm)
Fase gerak : Methanol R, buffer fosfat pH 6
Kecepatan alir : 1 ml/min
Deteksi : spektrofotometer pada panjang gelombang 240 nm
Injeksi : 20 µl
Run time : 2.5 kali dari waktu retensi noskapin
Retensi relatif dengan standard terhadap noskapin (waktu retensi = kira-kira
10 menit) : cemaran A = kira-kira 1,3
Kesesuaian sisem : larutan standar (c)
Resolusi :minimum 2 antara puncak noskapin dan cemaran A Batas :
Cemaran A : tidak lebih dari area puncak utama dalam kromatogram
yang didapatkan dengan larutan standard (b) (0.5%)
Cemaran lain : tidak lebih dari 0.4 kali area puncak utama dalam
kromatogram yang didapatkan dengan larutan standar (a)
(0.2%)
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 7/43
7
Total cemaran : tidak lebih dari area puncak dalam kromatogram yang
didapatkan dengan larutan stnadar (a) (0.5%)
Disregard limit : 0.1 kali area puncak utama dalam kromatogram yang
didapatkan dengan larutan standar (0.05%)
Susut pengeringan : maksimum 1%, ditetapkan pada 0.5 gram dengan cara
mengeringkan kedalam oven pada 100-105 0C
Abu sulfat : maksimum 0,1 %, ditentukan pada 1 gram.
2.2.3 Uji Kuantitatif
1. Larutan sampel: 1.5 g noskapin dalam 25 mL asam asetat glacial dan
tambahkan 25 mL dioxane dan 5 tetes kristal violet. Analisis: titrasi
dengan 0.1 N asam perklorat VS hingga hasil akhir berwarna biru. Setiap 1
mL asam perklorat 0.1 N setara dengan 41.34 C22H23 NO7.
2. Noskapin dapat diuji dengan Liquid Chromatography-mass spectra (LC-
MS). Spektrum berat molekul noskapin diperoleh dengan aktivitas ionisasi
electron dan dicatat oleh detektor mass spectrometer . Spektrum
menunjukkan puncak ion molekul dan menunjukkan dasar puncak pada
m/e 220 (Gambar 2.2).
Spektrum massa / berat molekul diperoleh dengan ionisasi kimiawi butana
(gambar 2). Spektrum menunjukkan puncak ion molekul M+ pada m/e 413
dengan intensitas relative 2.8% dan dasar puncak pada m/e 220.
Gambar 2.2 Spektrum LCMS
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 8/43
8
Gambar 2.3 Spektrum LCMS
(Analytical Profiles of Drug Substance, Vol 11, hal 426)
2.3 Validasi Metode Analisis Bahan Baku dan Sediaan
Metode analisis bahan baku noskapin menggunakan HPLC. Kolom yang
digunakan adalah Hitachi gel 3011-0, fase gerak yang digunakan adalah
perbandingan metanol : 28% aqua NH3 99 : 1 dan ditentukan dengan detektor
spektrofotometri pada panjang gelombang 230 nm atau 250 nm dan dapat
menggunakan detektor spektrum massa berdasarkan berat molekul yaitu puncak
ion molekul M+ pada m/e 413 dan dasar puncak pada m/e 220 (Analytical Profiles
of Drug Substance, Vol 11, hal 452).
Sebelum melakukan analisis maka harus dilakukan validasi metode terlebih
dahulu. Validasi metode analisis menurut United States Pharmacopeia (USP)
dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, dan tahan pada
kisaran analit yang akan dianalisis. Metode validasi dari komponen biologi aktif
yang akan ditentukan kadarnya termasuk dalam kategori I. Kategori I adalah
prosedur analitikal kuantitatif komponen utama dari bahan aktif mencakup
akurasi, presisi, spesifisitas, linearitas, dan rentang (USP 38, 2015).
1. Linearitas
Linearitas dilakukan dengan membuat deret standar dari masing-masing larutan
standar berbagai konsentrasi. Masing-masing konsentrasi larutan standar
ditentukan sebanyak 5 kali pengulangan sehingga diperoleh persamaam garis
dengan R 2
> 0.996.
2. Kecermatan (akurasi)
Akurasi dilakukan dengan menggunakan metode penambahan baku atau
spiking. Akurasi ditentukan dengan menghitung persen perolehan kembali (%
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 9/43
9
recovery). Pengukuran dilakukan dengan minimal 3 konsentrasi yang berbeda
dengan pengulangan 3 kali tiap konsentrasi
3. Presisi
Uji presisi dilakukan terhadap masing-masing larutan standar kelima analit.
Nilai presisi akan diwakilkan oleh nilai simpangan deviasi (SD) dan persen
simpangan deviasi relative (%RSD) dari keterulangan atau repeatability
masing-masing deret sampel yang diukur pada 3 konsentrasi dengan
pengulangan minimal 3 kali tiap konsentrasi.
4. selektifitas
Dilakukan dengan menggunakan metode penambahan baku atau spiking.
Larutan standar noskopin dengan konsentrasi yang berbeda ditambahkan ke
dalam larutan uji. Diukur dengan pengulangan 3 kali tiap konsentrasi, dilihat
kemampuan alat untuk memisahkan senyawa pada retention time yang hampir
sama.
2.4 Metode Analisis Sediaan
Analisis sediaan tablet noskapin menggunakan metode HPLC. Pemisahan
sediaan kombinasi pada formulasi yang berbeda dengan HPLC menggunakan
sepherosil 5 µm secara isokratik. Kolom yang digunakan adalah Hitachi gel 3011-
0, fase gerak yang digunakan adalah perbandingan metanol : 28% aqua NH3 99 : 1
dan ditentukan dengan detektor spektrofotometri pada panjang gelombang 230
nm atau 250 nm dan dapat menggunakan detektor spektrum massa berdasarkan
berat molekul yaitu puncak ion molekul M+ pada m/e 413 dan dasar puncak pada
m/e 220 (Analytical Profiles of Drug Substance, Vol 11, hal 426).
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 10/43
10
BAB III
PENGEMBANGAN FORMULA
3.1
Contoh Sediaan yang Beredar di Pasaran
3.1.1 Longatin (MIMS)
Produsen : PT. Actavis
Bentuk sediaan : Kaplet
Komposisi : Noskapin 25 mg; 50 mg
3.1.2 Flucodin (MIMS)
Produsen : Coronet
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Parasetamol 500 mg, noskapin 10 mg,
gliseril guaikolat 50 mg, klorfeniramin maleat 2 mg, fenilpropanolamin HCl
15 mg
3.1.3 Tilomix (MIMS)
Produsen : Nufarindo
Bentuk sediaan : Kaplet
Komposisi : dextrometorfan HBr 10 mg, noskapin 10 mg,
klorfeniramin maleat 1 mg
3.2
Praformulasi dan Alasan Pemilihan Eksipien
3.2.1 Praformulasi
a. Deskripsi zat aktif
Pemerian : Serbuk hablur halus, putih atau praktis putih (Kemenkes
RI, 2014 hal 952)
Kelarutan : Mudah larut dalam kloroform, larut dalam aseton, sukar
larut dalam etanol dan dalam eter, praktis tidak larut dalam
air (Kemenkes RI, 2014).
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 11/43
11
Suhu Lebur : Antara 174oC dan 176oC (Kemenkes RI, 2014)
pKa : 7,8 (Signh, 2013)
b. Deskripsi eksipien
1. Microcrystalline, Cellulose PH-102 (Rowe et al., 2009)
Kegunaan : Pengisi (0,5% - 5%)
Pemerian : Serbuk kristal, putih, tidak berbau, tidak berasa yang
terdiri dari partikel berpori. Secara komersial terdapat
beberapa jenis ukuran partikel dan tingkat kelembaban
dari MCC
Sifat Alir : 1.4 g/s
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan oksidator kuat
Stabilitas : Stabil terhadap bahan higroskopis, dan bahan harus
disimpan dalam wadah tertutup rapat dalam kondisi dingin
dan kering
2. Corn Starch (Rowe et al., 2009)
Kegunaan : Disintegrant (3-25%)
Pemerian : Serbuk fine tidak berbau dan tidak berasa, berwana putih.
Sifat Alir : free flowing , memiliki sifat kohesif
Stabilitas : amilum kering stabil terhadap kelembaban yang tinggi,
stabil secara kimia dan mikrobiologi dalam kondisi
penyimpanan normal. Harus disimpan pada wadah kedap
udara baik didalam tempat dingin maupun area kering.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan oksidator kuat.
3. Magnesium stearate (Rowe et al., 2009)
Kegunaan : antiadherent dengan konsentrasi 0,25 – 5%Pemerian : serbuk halus, putih mudah melekat di kulit
Stabilitas : stabil dan harus disimpan dalam tempat kering dan sejuk.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan asam kuat, alkali, garam besi.
Hindari pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat.
Mg stearat tidak dapat digunakan untuk produk yang
mengandung aspirin, beberapa vitamin, dan sebagian besar
garam alkaloid.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 12/43
12
3.2.2 Alasan Pemilihan Eksipien
a. Bentuk zat aktif yang digunakan dalam pembuatan tablet ini adalah bentuk
dasar (base) yaitu noskapin. Bentuk ini dipilih karena bentuk ini telah
digunakan sediaan yang beredar dipasar. Meskipun hanya dengan
bioavailabilitas 30% noskapin dalam bentuk base cukup memberikan efek
terapi yang optimum dengan dosis pemberian 25 mg 4 kali sehari atau
hingga 50 mg 3 kali sehari.
b. Mikrokristalin selulosa digunakan sebagai pengisi, dimana memiliki sifat
alir yang baik. Selain sebagai pengisi pada konsentrasi 5-15 % dapat
berfungsi sebagai disintegran sehingga dapat meningkatkan disintegrasi
tablet noscatab (Rowe et al ., 2009).
c. Karakteristik amilum yang elastis dapat meningkatkan kompaktibilitas dari
tablet. Namun amilum disini digunakan sebagai disintegran dan sebagai
peningkat kekompakan tablet. Digunakan konsetrasi dibawah 15% karena
jika menggunakan konsentrasi yang lebih besar maka akan dapat
menyebakan daya alir buruk dan terjadi segregasi (Rowe et al., 2009)
d. Magnesium stearat digunakan sebagai antiadheren, karena penggunaannya
telah banyak digunakan pada proses pembuatan tablet dengan berbagai
macam metode pembuatan. Selain itu penggunaannya dalam konsentrasi
yang kecil sehingga banyak digunakan dalam formula (Rowe et al ., 2009).
3.3 Formulasi, Metode dan Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
3.3.1 Formulasi
Ukuran bets skala komersial yaitu sebesar 100.000 tablet sedangkan untuk
skala pilot diproduksi tiap betsnya sebesar 10.000 tablet. Untuk pemeriksaan IPC
maka jumlah bets dilebihkan sebesar 10% sehingga jumlah tablet dalam satu betsuntuk skala pilot yaitu 11000 tablet dan 110.000 tablet untuk skala komersial.
Berikut merupakan perhitungan jumlah formula bahan yang digunakan
untuk produksi skala pilot :
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 13/43
13
Berikut merupakan perhitungan jumlah bahan yang digunakan untuk skala bets
komersial :
3.3.2 Metode Pembuatan Tablet Noscatab
Metode pembuatan tablet noscatab yaitu dengan metode kempa langsung.Pemilihan metode kempa langsung berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu zat
aktif yang digunakan relatif kecil, jika metode granulasi basah dan kering yang
digunakan maka zat aktif yang hilang saat tahapan proses granulasi akan semakin
besar, sehingga metode kempa langsung adalah metode yang paling tepat. Selain
itu dengan karaktreistik noskapin yang berupa serbuk hablur dan tidak higroskopis
sangat sesuai dengan metode kempa langsung. Metode kempa langsung terdapat
beberapa keuntungan :
No Bahan Baku
Konsentrasi
(%)Per
TabletSatuan
Per
BetsSatuan
1. Noskapin 16,67 25 mg 0,275 Kg
2.Microcrystalline
Cellulose PH 101
75,99113,98 mg 1,254 Kg
3. Corn Starch 1500 6,67 10,005 mg 0,11 Kg
4. Mg Stearat 0,67 1,005 mg 0,011 Kg
Total bulk 100 150 mg 1,65 Kg
No Bahan Baku
Konsentrasi
(%)Per
TabletSatuan
Per
BetsSatuan
1. Noskapin 16,67 25 mg 2,75 Kg
2.Microcrystalline
Cellulose PH 101
75,99113,98 mg 12,54 Kg
3. Corn Starch 1500 6,67 10,005 mg 1,005 Kg
4. Mg Stearat 0,67 1,005 mg 0,11 Kg
Total bulk 100 150 mg 16,5 Kg
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 14/43
14
1. Lebih ekonomis
2. Proses lebih cepat
3. Komposisi bahan aktif kecil sehingga dengan pemilihan eksipien yang tepat
akan didapatkan massa bahan dengan laju alir dan kompresibilitas yang baik
4. Berdasarkan literatur yang digunakan metode ini merupakan metode yang
paling mudah, praktis dan cepat pengerjaannya.
Adapun proses pembuatannya yaitu sesuai dengan gambar 3.1 Skema
Pembuatan tablet noscatab metode kempa langsung yaitu sebagai berikut:
1. Lakukan cek kesiapan jalur pengolahan baik area maupun mesin yang akan
digunakan sesuai dengan prosedur tetap yang telah disahkan oleh bagian QA
2. Dilakukan penimbangan terhadap bahan-bahan yang akan digunakan produksi
sesuai dengan permintaan yang tercantum didalam Prosedur Pengolahan Induk
(PPI). Penimbangan dilakukan di area penimbangan.
3. Lakukan pengayakan dan pencampuran semua bahan pembuatan tablet dengan
menggunakan double cone mixer
4. Setelah dilakukan pencampuran seluruhnya kemudian dimasukkan kedalam
mesin pencetak tablet.
5. Hasil proses pencetakan tablet, didapatkan produk ruah tablet yang kemudian
dibawa ke area pengemasan untuk dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
Gambar 3.1 Skema Pembuatan Tablet Noscatab Metode Kempa
Langsung
3.3.3 Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
Pemilihan bentuk sediaan didasarkan pada beberapa faktor yaitu sifat fisika
kimia senyawa aktif, aktifitas terapi, tujuan terapi, target konsumen dan kepatuhan
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 15/43
15
pasien. Secara fisika kimia noskapin memiliki sifat yang tidak larut terhadap air
kecuali digunakan garamnya. Noskapin memiliki bentuk serbuk yang hablur serta
tidak higroskopis sehingga sangat cocok jika diformulasikan kedalam bentuk
tablet. Dari sisi lain noskapin memang ditujukan untuk pasien dewasa sehingga
bentuk sediaan yang paling sesuai untuk usia tersebut yaitu tablet. Berikut
merupakan beberapa alasan dalam pemilihan (Lachman, Hal 942):
1. Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat, memudahkan untuk
pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan
2. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan
terbaik dari semua bentuk sediaan oral
3. Sangat sesuai untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
4. Pemakaian oleh penderita mudah
5. Ketepatan dosis tinggi
6. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih
3.4 Pengujian Stabilitas
Uji stabilitas yang dilakukan disesuaikan dengan zona iklim dan persyaratan
yang ditetapkan di negara masing-masing. Indonesia dan ASEAN termasuk zona
iklim ke IV ( panas dan lembab) adapun tujuan dilakukannya pengujian stabilitas
obat adalah untuk menentukan masa edar, yakni waktu penyimpanan dalam
kondisi tertentu dimana produk obat tersebut masih memenuhi spesifikasi yang
telah ditetapkan.
Pengujian stabilitas merupakan suatu rangkaian pengujian untuk
memperoleh kepastian mengenai stabilitas suatu produk obat, yakni kemampuan
untuk mempertahankan spesifikasi apabila dikemas dalam kemasan tertentu serta
disimpan dalam kondisi tertentu selama waktu yang telah ditetapkan, maka
metode pengujian stabilitas yang digunakan adalah:
1. Uji jangka panjang
Kondisi : 30°C ± 2°C dan RH 75% ± 5%
Waktu penyimpanan minimum 12 bulan dilanjutkan sampai masa edar yang
diharapkan. Jumlah bets minimal 2 untuk sediaan konvensional dan bahan aktif
stabil, minimal 3 bets untuk sediaan kritis atau bahan aktif tidak stabil
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 16/43
16
2. Uji dipercepat
Kondisi : 40°C ± 2°C dan RH 75% ± 5%
Waktu penyimpanan minimum 6 bulan, jumlah bets minimal 2 atau 3.
3.5 Up Scaling
Up scaling dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam CPOB
dimana jumlah untuk up scaling ditentukan berdasarkan 10x jumlah bets skala
pilot. Karena jumlah bets skala pilot noskapin sebesar 10.000 tablet maka jumlah
ukuran bets untuk up scaling skala produksi sebesar 100.000 tablet. Ditambah
dengan 10% jumlah untuk pengujiaan untuk IPC.
No Bahan Baku
Konsentrasi
(%)Per
TabletSatuan
Per
BetsSatuan
1. Noskapin 16,67 25 mg 2,75 Kg
2.Microcrystalline
Cellulose PH 101
75,99113,98 mg 12,54 Kg
3. Corn Starch 1500 6,67 10,005 mg 1,005 Kg
4. Mg Stearat 0,67 1,005 mg 0,11 Kg
Total bulk 100 150 mg 16,5 Kg
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 17/43
17
BAB IV
MANUFAKTUR DAN QUALI TY CONTROL (QC)
4.1 Aspek-aspek CPOB yang Terkait Proses Produksi
1. Prinsip
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan; dan memenuhi ketentuan CPOB yang menjamin
senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu serta
memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar.
2. Ketentuan umum
- Produksi hendaklah dilakukan dan diawasi oleh personil yang kompeten.
- Penanganan bahan dan produk jadi, seperti penerimaan dan karantina,
pengambilan sampel, penyimpanan, penandaan, penimbangan, pengolahan,
pengemasan dan distribusi hendaklah dilakukan sesuai dengan prosedur
atau instruksi tertulis dan bila perlu dicatat.
- Seluruh bahan yang diterima hendaklah diperiksa untuk memastikan
kesesuaiannya dengan pesanan. Wadah hendaklah dibersihkan dimana perlu
dan diberi penandaan dengan data yang diperlukan.
- Kerusakan wadah dan masalah lain yang dapat berdampak merugikan
terhadap mutu bahan hendaklah diselidiki, dicatat dan dilaporkan kepada
Bagian Pengawasan Mutu.
- Bahan yang diterima dan produk jadi hendaklah dikarantina secara fisik
atau administratif segera setelah diterima atau diolah, sampai dinyatakan
lulus untuk pemakaian atau distribusi.
- Produk antara dan produk ruahan yang diterima hendaklah ditangani seperti
penerimaan bahan awal.
- Semua bahan dan produk jadi hendaklah disimpan pada kondisi seperti
yang ditetapkan pabrik pembuat dan disimpan secara teratur untuk
memudahkan segregasi antar bets dan rotasi stok.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 18/43
18
- Pemeriksaan hasil nyata dan rekonsiliasi jumlah hendaklah dilakukan
sedemikian untuk memastikan tidak ada penyimpangan dari batas yang
telah ditetapkan.
- Pengolahan produk yang berbeda tidak boleh dilakukan secara bersamaan
atau bergantian dalam ruang kerja yang sama kecuali tidak ada risiko terjadi
kecampurbauran ataupun kontaminasi silang.
- Produk dan bahan hendaklah dilindungi terhadap pencemaran mikroba atau
pencemaran lain pada tiap tahap pengolahan.
- Bila bekerja dengan bahan atau produk kering, hendaklah dilakukan
tindakan khusus untuk mencegah debu timbul serta penyebarannya. Hal
ini terutama dilakukan pada penanganan bahan yang sangat aktif atau
menyebabkan sensitisasi.
- Selama pengolahan, semua bahan, wadah produk ruahan, peralatan atau
mesin produksi dan bila perlu ruang kerja yang dipakai hendaklah diberi
label atau penandaan dari produk atau bahan yang sedang diolah,
kekuatan (bila ada) dan nomor bets. Bila perlu, penandaan ini hendaklah
juga menyebutkan tahapan proses produksi.
- Label pada wadah, alat atau ruangan hendaklah jelas, tidak berarti ganda
dan dengan format yang telah ditetapkan. Label yang berwarna sering kali
sangat membantu untuk menunjukkan status (misal: karantina, diluluskan,
ditolak, bersih dan lain-lain).
- Pemeriksaan perlu dilakukan untuk memastikan pipa penyalur dan alat
lain untuk transfer produk dari satu ke tempat lain telah terhubung
dengan benar.
- Penyimpangan terhadap instruksi atau prosedur sedapat mungkindihindarkan. Bila terjadi penyimpangan maka hendaklah ada persetujuan
tertulis dari kepala bagian Pemastian Mutu dan bila perlu melibatkan bagian
Pengawasan Mutu.
- Akses ke fasilitas produksi hendaklah dibatasi hanya untuk personil
yang berwenang.
- Pada umumnya pembuatan produk nonobat hendaklah dihindarkan dibuat
di area dan dengan peralatan untuk produk obat.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 19/43
19
Ketentuaan lain:
1. Desain area penimbangan
2. Kategori pakaian untuk tiap-tiap ruang kebersihan
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 20/43
20
3. Aliran udara untuk sarana penimbangan
4. Kaskade tekanan udara di area pengemasan untuk mencegah kontaminasi
Keterangan:
* Ruang antara dapat berupa airlock, pass box / pigeon hole
+ : tekanan udara relatif
5. Ketentuan bangunan
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 21/43
21
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 22/43
22
6. Peralatan
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 23/43
23
4.2 Desain IPC
Berikut merupakan alur proses secara umum kegiatan produksi dan beserta
IPC :
a. Uji Homogenitas
Tujuan : Menjamin homogenitas dalam pencampuran bahan-bahan.
- Prinsip : Menetapkan kadar zat aktif dengan cara melakukan sampling
pada beberapa t itik (9 titik, 3 atas, 3 tengah, 3 bawah) wadah/pencampur
(untuk yang tidak berwarna).
- Melihat distribusi bahan setelah pencampuran secara visual (untuk yang
berwarna).
Penafsiran hasil : Campuran dikatakan homogen bila kadar zat aktif pada
berbagai titik relatif sama (simpangan baku relatif tidak >2%).
Untuk yang berwarna, distribusi bahan terlihat homogen.
b. Kecepatan aliran (Lachman et al ., 1986)
Prinsip: Menetapkan jumlah granul yang mengalir melalui alat selama waktu
tertentu
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 24/43
24
Metode sudut baring/sudut istirahat
tanα = H/R atau α = arc tan H/R
≤ 30° bebas mengalir
≥ 40° aliran kurang baik
c. Kompresibilitas (Qlu et al ., 2009)
% K = (BJ mampat – BJ nyata)/BJ mampat x 100%
Jika % K : 5 – 10 % ----- aliran sangat baik
11 – 20 % -- aliran cukup baik
21 - 25 % --- aliran cukup
>26 % ------- aliran buruk
4.2.1 Pengawasan Mutu Obat Jadi
a. Organoleptik (Lachman et al ., 1994)
Tujuan : Penerimaan oleh konsumen.
Prinsip : Pemeriksaan organoleptik meliputi warna, bau dan rasa
Penafsiran hasil : Warna homogen, tidak ada binitk-bintik atau noda, bau
sesuai spesifikasi (bau khas bahan, tidak ada bau yang tidak sesuai), rasa
sesuai spesifikasi
b. Bentuk dan ukuran (Depkes RI, 1979 )
Tujuan : menjamin penampilan tablet yang baik.
Prinsip : selama proses pencetakan perubahan ketebalan merupakan
indikasi adanya masalah pada sifat alir massa cetak atau pada pengisian granul
ke dalam die, pengukuran dilakukan terhadap diameter dan tebal tablet.
Alat : jangka sorong
Penafsiran hasil : diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurangdar i 1⅓ kali tebal tablet.
c. Kekerasan tablet (Lachman et al ., 1994)
Tujuan : menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada
proses, pengemasan, penghantaran
Prinsip : kekerasan tablet menggambarkan kekuatan tablet untuk
menahan tekanan pada saat produksi, pengemasan, dan pengangkutan,
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 25/43
25
pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan pada tablet sampai tablet
retak kemudian pecah.
Alat : Hardness tester
Penafsiran hasil : kekerasan tablet yang baik adalah tablet sampai bobot 200
mg, 4-7 kg/cm2, Bobot tablet 400 – 700 mg: 7 – 12 kg/cm2.
d. Friabilitas (Lachman et al ., 1994)
Tujuan : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman tujuan
Prinsip : friabilitas merupakan parameter untuk menguji ketahanan
tablet bila dijatuhkan pada ketinggian tertentu, pengukuran friabilitas
dilakukan dengan menentukan % bobot tablet yang hilang selama diputar dan
dijatuhkan pada ketinggian tertentu dalam waktu tertentu.
Alat : friabilator
Penafsiran hasil : kehilangan bobot adalah < 1%, jika tablet pecah maka
tidak memenuhi syarat dan tidak dimasukkan dalam penimbangan tablet
akhir, jika hasil meragukan/kehilangan bobot lebih bersar dari yang
ditargetkan maka pengujian diulang 2-3 kali.
e. Uji keseragaman sediaan (Kemenkes RI, 2014)
Meliputi keseragaman kandungan dan keragaman bobot.
Tujuan : menjamin keseragaman zat aktif.
Prinsip :
- menetapkan kadar 10 tablet satu persatu sesuai dengan penetapan kadar pada
monografi (keseragaman kandungan)
- menetapkan berat 10 tablet satu persatu, kemudian menghitung kadar zat aktif
dalam tiap tablet yang dinyatakan dalam % dari yang tertera pada etiket padatiap tablet dari bobot masing-masing tablet dan hasil dari penetapan kadar
(keragaman bobot)
Penafsiran hasil :
1. Keseragaman sediaan dipenuhi jika nilai penerimaan dari 10 unit pertama
dosis tunggal lebih kecil atau sama dengan L 1%. Kecuali dinyatakan lain
pada monografi L1 sama dengan 15,0.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 26/43
26
2. Jika nilai penerimaan lebih besar dari L 1%, lakukan pengujian 20 satuan
berikutnya dan hitung nilai penerimaan akhir dari 30 satuan, Kecuali
dinyatakan lain pada monografi, dan L2 sama dengan 25,0.
f. Uji waktu hancur (Depkes RI, 1979)
Tujuan : untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera
dalam masing-masing monografi,
Prosedur : masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang,
bila tablet mempunyai penyalut luar yang dapat larut, celupkan keranjang dalam
air pada suhu kamar selama 5 menit. Tanpa menggunakan cakram jalankan alat,
gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu 37º ± 2º sebagai media. Setelah alat
dijalankan selama satu jam, angkat keranjang dan amati semua tablet: tablet tidak
hancur, refak atau menjadi lunak. Kemudian masukkan satu cakram pada tiap
tabung dan jalankan alat, gunakan cairan usus buatan LP bersuhu 37º ± 2º
sebagai media selama jangka waktu 2 jam ditambah dengan batas waktu yang
dinyatakan dalam masing-masing monografi atau bila dalam monografi
dinyatakan hanya tablet salut enterik, maka hanya selama batas waktu
yang dinyatakan dalam monografi. Angkat keranjang dan amati semua tablet:
semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18
tablet yang diuji harus hancur sempurna.
g. Uji disolusi (Kemenkes RI, 2014)
Tujuan : menentukan kesesuaian dengan persyaratan pelepasan obat yang
tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet.
Prinsip : menggunakan dua tahap pengujian yaitu tahap asam dan tahap
dapar menggunakan alat yang dinyatakan pada masing-masingmonografi.
Persyaratan : dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 75%
Kondisi disolusi yang digunakan :
1. Alat : tipe 1 atau 2 gunakan alat seperti yang tertera pada masing-masing
monografi
2. Media disolusi : 900 mL air
3. Kecepatan: 75 rpm (apparatus 2)
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 27/43
27
4. Waktu : 30 menit
Tabel Penerimaan (tahap asam)
Tahap Σ yang diuji Kriteria Penerimaan
A1 6 Tidak satupun jumlah zat aktif yang terlarut
melebihi 10%
A2 6 Rata-rata zat aktif yang terlarut dari 12 unit sediaan
(A1 + A2) tidak lebih dari 10% dan tidak satu unit
sediaan pun dari jumlah zat aktif yang terlarut lebih
dari 25%
A3 12 Rata-rata zat aktif yang terlarut dari 24 unit sediaan
(A1 + A2 + A3) tidak lebih dari 10% dan tidak satu
unit sediaan pun dari jumlah zat aktif yang terlarut
lebih dari 25%
Tabel Penerimaan (tahap dapar)
Tahap Σ yang diuji Kriteria Penerimaan
B1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5%
B2 6 Rata-rata dari 12 unit (S1 +S2) ≥ Q dan tidak satu unit
sediaan yang lebih kecil dari Q -15%
B3 12 Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2+ S3) ≥ Q, tidak lebih
dari 2 unit sediaan yang < Q -15% dan tidak satu unit
pun yang < Q - 25%
NB : Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut dalam kedua tahap asam
dan dapar yang tertera pada monografi.
4.3 Pemilihan Mesin Produksi
No. Nama Alat Merk/Type Alat Kapasitas
1Timbangan (R. Penimbangan) AND HV 200 KGL
200 Kg
2Timbangan (R. Penimbangan) AND/GF-300
300 g
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 28/43
28
No. Nama Alat Merk/Type Alat Kapasitas
3 Timbangan (R. Pengemasan) AND/ GX 6100 6.100 g
4Double Cone Mixer BTT
100 kg
5Mesin Cetak Tablet CVC/UV-24
33.500
tab/jam
6Hardness Tester Manesty
-
7Friability Apparatus Pharmeq
-
8 Desintegration ApparatusPharmeq
-
9Mesin Strip
Chen Tai/CT-APM-
C
24.000
tablet/jam
10Mesin Coding Daichi/ DH-7
-
4.4 Validasi Proses Produksi
4.4.1 Ruang Lingkup
Protokol proses produksi ini merupakan panduan untuk melakukan validasi
proses pengolahan Noscatab di fasilitas produksi PT. MedPharm, meliputi
pengawasan parameter kritis pembuatan, pengambilan sampel yang tepat dan
pengujian selama pengolahan. Validasi proses dilakukan terhadap 3 bets produk,
dengan ukuran bets yang sama. Prosedur dan dokumentasi disesuaikan dengan
CPOB yang berlaku dan standar internal.
4.4.2 Tanggung Jawab
1. Bagian Validasi
Menyusun protokol dan laporan validasi.
Melaksanakan pengujian fisika dan kimia yang diperlukan untuk
menganalisis bets validasi.
Melakukan uji stabilitas.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 29/43
29
Mengevaluasi hasil uji stabilitas.
Menangani kendala dan penyimpangan dalam validasi.
2. Bagian Produksi
Memastikan bahwa :
Peralatan terkait sudah terkualifikasi, tersimpan dengan benar dan siap
digunakan.
Protap yang digunakan untuk memproduksi bets validasi, pengawasan
selama proses dan pengambilan sampel sudah sesuai dengan yang tercantum
dalam Protokol ini.
Proses pembuatan dilaksanakan sesuai Prosedur Pengolahan Induk yang
berlaku.
3. Bagian Pemastian Mutu
Bertanggung Jawab untuk :
Mengkaji dan menyetujui Protokol dan Laporan Validasi.
Mengkaji dan memberikan persetujuan serta pelulusan atas bets validasi.
4. Bagian Pengawasan Mutu
Bertanggung Jawab untuk :
Melakukan pengujian tambahan yang diminta dalam Protokol ini.
Menangani Hasil Uji di Luar Spesifikasi (HULS).
4.4.3 Komposisi/Formula untuk Validasi Proses
No Bahan Baku
Konsentrasi
(%)Per
TabletSatuan
Per
BetsSatuan
1. Noskapin 16,67 25 Mg 2,75 Kg
2. MicrocrystallineCellulose PH 101
75,99 113,98 Mg 12,54 Kg
3. Corn Starch 1500 6,67 10,005 Mg 1,005 Kg
4. Mg Stearat 0,67 1,005 Mg 0,11 Kg
Total bulk 100 150 Mg 16,5 Kg
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 30/43
30
4.4.4 Spesifikasi Bahan Awal
Daftar bahan baku yang digunakan pada proses produksi
4.4.5 Perlengkapan dan Peralatan yang digunakan
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada proses pembuatan harus sudah
dikualifikasi dan dikalibrasi sebelum produksi dimulai.
No. Nama Alat Merk/Type Alat Kapasitas
Tanggal
Kalibrasi
Terakhir
Pemeriksa Tanggal
1Timbangan (R. Penimbangan)
AND HV 200KGL
200 Kg
2Timbangan (R. Penimbangan) AND/GF-300
310 g
3Timbangan (R. Pengemasan)
AND/ GX
6100
6100 g
4Double Cone Mixer BTT
100 kg
5Mesin Cetak Tablet CVC/UV-24
33.500
tab/jam
6 Hardness Tester Manesty -
7Friability Apparatus Pharmeq
-
8Desintegration Apparatus Pharmeq
-
9Mesin Strip
Chen Tai/CT-APM-C
20.000
tablet/jam
10Mesin Coding Daichi/ DH-7
Daichi/
DH-7
No Bahan BakuKode
Material Pemasok/Pembuatan
No. MetodePengujin
1. Noskapin AN001 Nepachem SD-PROD 01
2.Microcrystalline
Cellulose PH 101
EM003BASF SD-PROD 32
3. Corn Starch 1500 EC004 BASF SD-PROD 50
4. Mg Stearat EM004 Innopos SD-PROD 33
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 31/43
31
Setting mesin pencetak tablet
Produk ruah tablet yang sudah
jadi dilakukan rekonsiliasi dan
kemudian dibawa ke ruang
pengemasan
4.4.6 Sistem Penunjang
Peralatan No.Dokumen Tanggal
HVAC - -
4.4.7 Kondisi Ruangan yang Digunakan Saat Proses Pembuatan
Ruangan Kelembaban Suhu Diperiksa Oleh Tanggal
Pencampuran 45 – 75 % 20 – 30 °C
Pencetakan 45 – 75 % 20 – 30 °C
Stripping 45 – 75 % 20 – 30 °C
Pengemasan
sekunder
4.4.8 Bagan Alur Proses
4.4.9 Porses Pembuatan dan parameter Kritis
Bahan Awal Tahap Proses PeralatanParameter
KritisPengujian
- Noskapin- Microcyristalline
cellulose PH 101- Corn starch 1500- Mg Stearat
Penimbangan
I - AND/GF-300 - AND HV 200
KGL
Berat yangDitimbang
Sesuai dengan batch record,
lakukan pemeriksaan ulang penimbangan,
sesuai label
Masukan kedalam mesin
pengempa (pencetak tablet)
Campurkan (mixer) noskapin dan
eksipien yang telah dimasukan
dengan kecepatan dan lama
tertentu
Masukan noskapin dan eksipien
lain (corn stacrh, MCC dan Mg
Stearat) ke dalam tanki mixer
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 32/43
32
Bahan Awal Tahap Proses PeralatanParameter
KritisPengujian
penimbangan
- Noskapin- Microcyristalline
cellulose PH 101- Corn starch 1500- Mg Stearat
Pengayakan danPencampur an
II - Double ConeMixer
- WaktuPengadukan
- Pemerian- Identifikasi- Kadar- Hasil Perolehan
Pengolahan- Sifat alir- Kompresibilitas
- Produk Antara dariTahap II
Pencetakan III Mesin TabletCVC/UV-24
- KecepatanMesin
- Berat Tablet- Ketebalan
- Friabilitas- Kekerasan
- Waktu Hancur- Identifikasi- Keseragaman
Unit Dosis- Disolusi- Kadar
- Produk Ruahan dariTahap III
- Poly foil
Penyetripan IV Mesin Strip ChenTai/CT-APM-C
- Suhu Roller - Pemerian- Kebocoran- Kecepatan
Penyetripan- Identitas Produk
- Folding Box (doos) Pemberiankode no.
batch, mfg.date, danexp. Date
V Mesin CodingDaichi/ DH-7
Identitas produk Hasil pemberiankode
Hasil cellotape
- Produk Ruahan dariTahap IV
- Folding box daritahap V
- Brosur
- Cellotape
Pengemasan Sekunder(memasukan strip siap
kemas dan
brosur kedalamfolding
box)
V - TimbanganAND/GX-4000
- TimbanganAND/ GX 6100
- Identitas Produk- Berat Tiap
Folding Box
- Identifikasi- Nama Produk- No. Bets- HET
- Kadaluwarsa
- Berat TiapFolding Box
- Folding Box dariLangkah VI
- Master Box A005-2- Segel- Sablon- Guarantee Slip
Pengemasan Tersier
(memasukan folding box kedalam
master box)
VII - TimbanganAND/GX-4000
- Identitas Produk- Berat Tiap
Master Box
- Identifikasi- Nama Produk
- No. Bets- Segel- Sablon- Guarantee Slip
- Berat TiapMaster Box
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 33/43
33
4.4.10 Pola Pengambilan Sampel
1. PencampuranSampel diambil dari 10 tempat seperti gambar di bawah ini :
S1 S2 S3
S4S5
S6
S7 S8 S9
S10
S1, S2,
S3
: Posisi atas pengaduk
S4, S5,
S6
: Posisi tengah pengaduk
S7, S8,
S9
: Posisi dasar/bawah pengaduk
S10
: Posisi bawah tengah pengaduk
2. Pencetakan
Sampel diambil dari pencetakan awal, tengah, dan akhir.
3. PenyetripanSampel diambil dari penyetripan awal, tengah, dan akhir.
4. Pengemasan
Lakukan pemeriksaan pada awal, tengah, dan akhir proses pengemasan.
4.4.11 Kriteria Penerimaan
Validasi dianggap lulus dan dapat diterima apabila hasil pengujian yang
diperoleh memenuhi batasan spesifikasi. Seluruh parameter pengujian yang telah
dilaksanakan harus terlampirkan.
4.5 Pengemasan
Kemasan primer untuk tablet noskapin dipilih dalam bentuk strip dimana
tiap strip berisi 10 tablet, sedangkan untuk kemasan sekunder dipilih dalam
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 34/43
34
bentuk dos karton dimana tiap karton dos berisi 5 strip. Sehingga untuk 100.000
tablet menghasilkan 10.000 strip atau 2000 dos kemasan sekunder. Alasan
pemilihan kemasan diatas adalah untuk menjaga stabilitas dan kualitas dari tablet.
Pemilihan bentuk strip untuk melindungi tablet dari pengaruh udara luar serta agar
terhindar dari cahaya matahari yang memungkinkan mengganggu stabilitas dari
sediaan. Jenis kemasan yang digunakan adalah strip foil polos perak yang
bertuliskan nama produk, nama perusahaan, logo penandaan dan kekuatan
sediaan. Pada salah satu sisi strip tredapat jet print BN, ED dan HET. Poly foil
polos perak, jenis kemasan ini banyak digunakan untuk senyawa yang relatif
stabil dan mengacu pada sediaan yang sudah ada dipasaran jenis kemasan yang
digunakan adalah poly foil polos perak. Sehingga dengan penggunaan jenis
kemasan ini dapat menjaga stabilitas dari obat noskapin. Contoh gambar kemasan
terlihat pada gambar 4.1 dan 4.2.
Berikut merupakan proses pengemasan secara umum saat produksi :
1. Siapkan dokumen pengemasan induk sebagai pedoman dalam melakukan
proses pengemasan
2. Lakukan cek kesesuaian bahan-bahan yang digunakan dalam proses
pengemasan
3. Lakukan pembersihan jalur pengemasan sebelum dilakukan kegiatan
4. Penyiapan bahan pengemas diruang produksi
5. Cek sesuaian setting mesin pengemasan untuk memastikan bahwa proses
pengemasan dapat berjalan baik
6. Dilakukan initial running striping tanpa menggunakan tablet hingga diperoleh
hasil strip yang baik
7. Lakukan cek sensor pocket kosong mesin blister
8. Lakukan prosedur stripping sesuai dengan protap
9. Lakukan uji kebocoran dengan menggunakan alat uji kebocoran
10. Letakan hasil strip baik pada conveyor untuk dilanjutkan tahap kemas
sekunder. pisahkan produk afkir pada tempat khusus dan pastikan tidak terjadi
campur baur dengan produk yang baik
11. Lakukan rekonsiliasi pada produk sebelum dilakukan ke proses pengemasan
sekunder
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 35/43
35
12. Lakukan cek kesiapan jalur pengemasan sekunder
13. Siapkan produk yang akan dikemas sekunder
14. Lakukan proses pengemasan yaitu dengan memasukan 5 strip produk Noscatab
dan 1 brosur kedalam kemasan dos.
15. Dilakukan penyegelan dengan menggunakan cellotape
16. Setting mesin yang digunakan selama proses pengemasan sekunder, termasuk
mesin jetprint untuk cetak penandaan BN, MD, ED dan HET
17. Lakukan jetprint BN, MD, ED dan HET
18. Lakukan proses wrapping doos yang kemudian dimasukkan kedalam
masterbox, doos yang disusun kedalam master box.
19. Lakukan penutupan dan penandaan pada master box
20. Lakukan rekonsiliasi terhadap material kemasan sekunder yang digunakan
21. Lakukan pemusnahan kemasan afkir primer dan sekunder
Semua kegiatan proses pengemasan dilakukan berdasarkan prosedur
pengemasan induk, dan setiap kegiatan harus terdokumentasi dengan baik.
Sebelum melakukan tahapan berikutnya harus mendapat persetujuan penaggung
jawab line produksi khususnya bagian pengemasan.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 36/43
36
4.1 Gambar Tampilan Strip Tablet
4.2 Gambar Tampilan Doos
oscatab
Noskapin 25 mg
oscatab
Noskapin 25 mg
PT.Medpharm
Bandung - Indonesia
PT.MedPharm
Bandung - Indonesia
oscatab
Noskapin 25 mg25 mg
Komposisi : Tiap tablet mengandung Noskapin 25 mg
Farmakologi, Indikasi, Kontra Indikasi, Efek Samping, Peringatan Dan
Perhatian, Dosis dan Aturan Pakai : Lihat Brosur
Wadah dan Kemasan : Dus berisi 50 tablet (5 strip @ 10 tablet)
Simpan pada suhu di bawah 300C ditempat kering dan terlindung cahaya
P.No.1.
Awas ! Obat Keras.
Bacalah Aturan memakainya
N o B a t c h
: 1 1 1 5 0 1 0 5
K a d a l u a r s a : N o v e m b e r 2 0 1 8
N o r e g
D T L 1 5 0 5 0 3 0 5 1 0 A 1
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 37/43
37
4.6 Penyimpanan
Produk yang telah dikemas kedalam master box dibawa ke gudang produk
jadi kemudian disimpan pada suhu yang tercantum dilabel atau yang disarankan
yaitu pada suhu ruang (dibawah 30
0
C) di tempat kering dan terlindung cahaya.Gudang penyimpanan produk jadi seperti yang tercantum didalam CPOB.
4.3 Gambar Denah Gudang Produk jadi Sesuai CPOB
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 38/43
38
BAB V
REGULASI DAN PERUNDANGAN
5.1
Registrasi
Berdasarkan Permenkes Nomor 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang
Registrasi Obat dan Peraturan Kepala Badan POM Nomor
HK.03.1.23.10.11.08481 tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi
Obat, maka tablet noskapin termasuk registrasi baru kategori 2 karena merupakan
Obat Copy.
Prosedur registrasi obat jadi registrasi obat dibagi menjadi dua tahapan,
yaitu:
a. Pra registrasi
Permohonan pra-registrasi obat dilakukan untuk penapisan registrasi obat,
penentuan kategori registrasi, penentuan jalur evaluasi, penentuan biaya
evaluasi, dan penentuan dokumen registrasi obat.
Paling lama dalam jangka waktu 40 (empat puluh) hari sejak diterimanya
permohonan, Kepala Badan memberikan surat Hasil Pra-Registrasi (HPR)
kepada pendaftar. HPR berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal
dikeluarkan.
b. Registrasi
Registrasi obat dilakukan setelah tahap pra-registrasi. registrasi diajukan oleh
Pendaftar secara tertulis kepada Kepala Badan dilampiri dengan dokumen
registrasi. Terhadap permohonan registrasi dikenai biaya sebagai penerimaan
negara bukan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dokumen registrasi terdiri atas:1) Bagian I : Dokumen Administratif, Informasi Produk, dan Penandaan
2) Bagian II : Dokumen Mutu
3) Bagian III : Dokumen Non-klinik
4) Bagian IV : Dokumen Klinik
Jalur evaluasi untuk tablet noskapin berdasarkan HK.03.1.23.10.11.08481
tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat adalah 100 hari
kerja.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 39/43
39
Menurut Permenkes No 917/MENKES/PER/X/1993 tentang Wajib Daftar
Obat Jadi. Obat Jadi Sebelum diedarkan/dijual harus didaftarkan. Untuk
pendaftarannya harus memenuhi kriteria dan mengikuti tata laksana registrasi obat
sesuai dengan peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan republik
indonesia nomor HK.03.1.23.10.11.08481 tahun 2011.
Nomor registrasi sediaan tablet noskapin adalah DTL1505030510A1.
Keterangan :
D = obat dengan nama dagang
T = golongan obat bebas terbatas
L = produksi dalam negeri (lokal)
15 = tahun pendaftaran obat jadi (15=2015)
050 = nomor urut pabrik di Indonesia (<200)
305 = nomor urut obat jadi yang disetujui oleh pabrik
10 = nomor urut sediaan jadi (tablet)
A = kekuatan obat jadi yang pertama di setujui
1 = kemasan utama untuk nama, kekuatan dan bentuk sediaan obat jadi
Sediaan tablet noskapin dibuat oleh pabrik atau industri yang telah
memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB).
Sediaan tablet noskapin memiliki nomor batch 11150105
Keterangan :
1115 = bulan dan tahun produksi (November 2015)
01 = kode bentuk sediaan*
*Aturan penomoran bentuk sediaan:
01 = sediaan padat oral (tablet, kaplet, kapsul, serbuk)
02 = sediaan padat non oral (suppositoria, ovula)03 = sediaan cair oral (sirup, suspensi, emulsi, eliksir)
04 = sediaan cair parenteral (injeksi, infus)
05 = sediaan topikal (krim, krim steril, salep, pasta, gel)
06 = sediaan tetes (tetes mata, hidung, telinga)
05 = nomor urut pembuatan / pengolohan / batch ke 05 yang dibuat
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 40/43
40
5.2 Penandaan Sesuai dengan Undang-Undang
Obat Bebas Terbatas, berdasarkan SK Menkes No. 193/Kab/B VII/71 tanggal
21 Agustus 1971 tentang ‘Peraturan Tentang Pembungkusan dan Penandaan
Obat’, SK Menkes RI No. 02380/A/SK/VIII/83 tentang ‘Tanda Khusus Obat
Bebas dan Obat Bebas Terbatas’, Surat Edaran Dirjend POM No. 5660/AA/V/83
tanggal 20 Agustus 1983 tentang ‘Tanda Khusus Obat Bebas dan Obat Bebas
Terbatas’, maka penandaan khusus obat bebas terbatas pada wadah, leaflet atau
brosur untuk sediaan tablet noskapin harus sama atau mendekati contoh tanda
khusus di bawah ini:
Obat bebas terbatas tablet noskapin mencantumkan P1, untuk sediaan lain
disesuaikan dengan tujuan penggunannya. Contoh:
Ukuran diameter lingkaran terluar minimal 1 cm
Warna biru
Tebal garis tepi 1
mm, warna hitam
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 41/43
41
BAB VI
INFORMASI OBAT
6.1
Pelayanan Informasi Obat
Adapun informasi yang dapat diberikan yaitu (Clinician’s Handbook of
Prescription Drugs 2001, hal 494) :
a. Informasi mengenai obat yang diterima, yaitu sediaan tablet noskapin dan
jumlah yang diterima.
b. Informasi mengenai aturan pakai obat untuk pasien dewasa, yaitu untuk
dewasa digunakan 250 mg 4 kali sehari. Cara pakai yaitu dapat diminum
bersama atau tanpa makanan dan dapat diminum setelah atau sebelum
makan.
c. Tablet noskapin disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya pada suhu
dibawah 30 ˚C.
d. Hentikan konsumsi obat jika muncul reaksi alergi.
e. Efek samping obat, jika gejala mengkhawatirkan segera hubungi dokter.
f. Penggunaan obat selama kehamilan dan menyusui, konsultasi ke dokter.
g. Mengkonsumsi obat lain terutama obat antikoagulan dan obat-obat depresi
CNS, konsultasi ke dokter.
h. Jika mengalami gangguan pada saluran cerna atau timbul reaksi alergi, stop
penggunaan dan hubungi dokter dan tenaga kesehatan lain secepatnya.
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 42/43
42
6.2 Brosur Obat
7/23/2019 015- UPP TABLET NOSKAPIN.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/015-upp-tablet-noskapinpdf 43/43
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI No. HK.03.1.23.10.11.08481 tentang Kriteria danTata Laksana Registrasi Obat . Jakarta
Higgins, J.D., Gilmor, T.P., Martelluci, S.A., Bruce, R.D., Britain, H.G. 2001.
Analytical Profiles of Drug Substance and Excipients, Volume 27 .
California: Academic Press. p : 339-376.
ICH, 2003. Stability Testing New Drug Substances And Product . US : FDA
Karlsson, M.O., Dahlstorm, B., Eckernas, SA., Johansson, M dan Tufvesson, A.
1990. Pharmacokonetics of Oral Noscapine. Eur J Clin Phramacol. Volume
(39) : 275-279.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2014. Farmakope Indonesia Edisi V .
Kemenkes RI. Jakarta.
Lachman, Leon, Herbert A. Lieberman, and Joseph L. Kanig. 1990. The Theory
and Practice of Industrial Pharmacy. Third Edition. Bombay:
Varghese Publishing House
Rowe, et al. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6 ed . Washington
DC and London: American Pharmacist Assiciation and Pharmaceutical
Press
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference 36 ed.London: Pharmaceutical Press
US Pharmacopoeia. 2015. The National Formulary, USP 38/ NF33. United States
Pharmacopoeia Convention. Rockville, Md.
Winter, Charles A dan Lars Flataker. 1961. Toxicology and Applied
Pharmacology. Volume 3 (1): 96-106