0-1%4909,/38% -103/ ,*/&3+ */45/4* 1&.&3*/5)...tersusunnya laporan kinerja badan perencanaan,...

31
PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2019

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • P E M E R I N T A H K A B U P A T E N L I M A P U L U H K O T A

    LAPORAN

    KINERJA

    INSTANSI

    PEMERINTAH

    LKJIP 2018

    BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANTAHUN 2019

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Terselenggaranya kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good

    Governance and Clean Government) merupakan prasyarat bagi setiap Instansi Pemerintah

    untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan

    bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

    yang tepat, jelas dan legitimasi agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat

    berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas

    dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

    Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara Yang

    Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme disebutkan bahwa azas-azas umum

    penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas

    kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta

    akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

    penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai

    pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    Sejalan dengan itu, sebagai tindak lanjut dari undang-undang tersebut telah

    diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah yang kemudian diperbarui dalam Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Disamping itu terjadi pula penyesuaian

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menjadi Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah. Tersusunnya Laporan Kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan

    Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor

    29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

    Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem

    Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah

    Kepemerintahan yang baik bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government)

    di Indonesia.

    Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap akhir tahun

    anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai perwujudan kewajiban

    instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

    pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-2

    dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja

    yang telah ditetapkan. Selain itu juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan

    alat pendorong terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas

    berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.

    Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan

    Pengembangan Kabupaten Lima Puluh Kota adalah sebagai sarana bagi Badan Perencanaan,

    Penelitian dan Pengembangan dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada

    Bupati Lima Puluh Kota dan masyarakat atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan

    pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Badan Perencanaan, Penelitian dan

    Pengembangan. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah (LKjIP) ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka:

    1. Mendorong Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan untuk dapat

    melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar,

    yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang

    transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Bupati dan masyarakat;

    2. Menjadikan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan yang akuntabel,

    sehingga dapat berperan secara efektif, efisien dan ekonomis serta responsif terhadap

    aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif;

    3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam

    rangka meningkatkan kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan guna

    membantu pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik;

    4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota kepada Badan

    Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan dalam penyelenggaraan perencanaan

    pembangunan.

    Sedangkan sasaran dari Laporan Kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan

    Pengembangan Kabupaten Lima Puluh Kota ini adalah:

    1. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,

    efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya;

    2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah;

    3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional;

    4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

    http://pemerintah.net/sistem-akuntabilitas-kinerja-instansi-pemerintah/

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-3

    B. TUGAS DAN WEWENANG

    Kedudukan

    Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan dibentuk berdasarkan Peraturan

    Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Organisasi

    dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Lembaga

    Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Lainnya . Sebagai salah satu unsur penunjang Pemerintah

    Daerah, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan merupakan unsur pelaksana

    tugas Pemerintah Daerah di bidang perencanaan pembangunan yang dipimpin oleh seorang

    Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris

    Daerah.

    Struktur Organisasi

    Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 69 Tahun 2016 tentang

    Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan,

    Penelitian dan Pengembangan, maka susunan organisasi Badan Perencanaan, Penelitian dan

    Pengembangan adalah sebagai berikut:

    a. Kepala Badan.

    b. Sekretariat, terdiri dari :

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    2. Sub Bagian Keuangan; dan

    3. Sub Bagian Program.

    c. Bidang Ekonomi, terdiri dari :

    1. Sub Bidang Pembangunan Pertanian dan Perikanan;

    2. Sub Bidang Pembangunan Perindustrian, Perdagangan dan UMK; dan

    3. Sub Bidang Pembangunan Investasi dan Pariwisata.

    d. Bidang Sumber Daya Manusia, Sosial Budaya dan Pemerintahan, terdiri

    dari :

    1. Sub Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia;

    2. Sub Bidang Pembangunan Sosial Budaya; dan

    3. Sub Bidang Pembangunan Pemerintahan.

    e. Bidang Infrastruktur, Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup,

    terdiri dari :

    1. Sub Bidang Pembangunan Infrastruktur;

    2. Sub Bidang Pembangunan Pengembangan Wilayah; dan

    3. Sub Bidang Pembangunan Lingkungan Hidup.

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-4

    f. Bidang Data, Eavaluasi, Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :

    1. Sub Bidang Data dan Informasi;

    2. Sub Bidang Evaluasi, Pelaporan dan Kerjasama; dan

    3. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.

    g. Unit Pelaksana Teknis; dan

    h. Kelompok Jabatan Fungsional

    Tugas Pokok dan Fungsi

    Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok

    melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan

    pembangunan daerah.

    Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Perencanaan, Penelitian

    dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

    a. Penyusunan program pembangunan Daerah yang terdiri dari rencana

    pembangunan jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang;

    b. Penyusunan rencana pembangunan daerah;.

    c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan di antara unit kerja lingkungan pemerintah

    Kabupaten dan instansi vertikal;

    d. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama – sama dengan bagian/Unit yang menangani keuangan di bawah koordinasi Sekretaris Daerah;

    e. Pelaksanaan koordinasi dan atau Penelitian dan Pengembangan untuk

    kepentingan perencanaan pembangunan daerah;

    f. Pemantauan, evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah;

    g. Pelaksanaan tata usaha Badan;

    C. DASAR HUKUM

    Penyusunan Laporan Kinerja Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan

    Kabupaten Lima Puluh Kota mengacu kepada:

    1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara

    yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

    2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang

    Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

    3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

    4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 I-5

    5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

    Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah;

    6. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

    Tahun 2005-2025;

    7. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan,

    Penelitian dan Pengembangan, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis

    Lainnya;

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 8 Tahun 2017 tentang

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018;

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 4 Tahun 2018 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2016 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten lima Puluh Kota Tahun

    2016-2021;

    10. Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 3 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

    Tata Cara Reviu ata Laporan Kinerja Instansi Pemenrintah di Lingkungan

    Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota (Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh

    Kota Tahun 2018 Nomor 3);

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 II-1

    BAB II

    PERENCANAAN KINERJA

    A. RENCANA STRATEGIS BAPELITBANG

    Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun

    memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan

    Urusan Pemerintahan Wajib dan/ atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan

    fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat

    indikatif. Pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melakukan perubahan

    terhadap RPJMD Tahun 2016 – 2021 yang menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra

    Perubahan Bapelitbang.

    Adapun tujuan jangka menengah Bapelitbang yang telah dirumuskan dalam Renstra

    Perubahan Bapelitbang 2016-2021 adalah : “Meningkatkan kualitas perencanaan

    pembangunan daerah”.

    Sedangkan sasaran jangka menengah adalah :

    1. Meningkatnya sinergitas dalam perencanaan pembangunan daerah

    2. Meningkatnya peran penelitian dan pengembangan dalam perencanaan pembangunan

    daerah

    3. Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah pada aspek

    perencanaan dan pengukuran kinerja

    4. Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja, keuangan Bapelitbang dan pelayanan publik

    Tabel 2. 1

    Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bapelitbang pada tahun 2016-2021

    NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

    TARGET KINERJA SASARAN PADA

    TAHUN

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1. Meningkatkan

    kualitas

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    Meningkatnya

    sinergitas dalam

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    1. Persentase

    konsistensi program

    pada Renstra PD

    dengan program

    RPJMD

    2. Persentase

    konsistensi kegiatan

    pada Renja PD

    dengan kegiatan

    Renstra PD

    80%

    80%

    80%

    80%

    80%

    80%

    80%

    80%

    80%

    80%

    80%

    80%

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 II-2

    NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

    TARGET KINERJA SASARAN PADA

    TAHUN

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    3. Persentase

    konsistensi program

    pada RKPD dengan

    program RPJMD

    4. Persentase usulan

    Musrenbang yang

    tertampung dalam

    RKPD

    5. Persentase capaian

    kinerja pelaksanaan

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    6. Persentase

    pemanfaatan data

    dalam perencanaan

    pembangunan

    daerah

    80%

    30%

    25%

    30%

    80%

    30%

    25%

    30%

    80%

    30%

    30%

    30%

    80%

    30%

    45%

    45%

    80%

    30%

    60%

    60%

    80%

    30%

    75%

    75%

    Meningkatnya

    peran penelitian

    dan

    pengembangan

    dalam

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    1. Tingkat relevansi

    hasil

    penelitian/kajian/ino

    vasi dengan visi dan

    misi pembangunan

    30%

    30%

    30%

    30% 30% 30%

    Meningkatnya

    nilai

    akuntabilitas

    kinerja instansi

    pemerintah

    daerah pada

    aspek

    perencanaan

    dan pengukuran

    kinerja

    1. Nilai akuntabilitas

    kinerja instansi

    pemerintahan

    daerah pada aspek

    perencanaan dan

    pengukuran kinerja

    CC CC BB BB BB A

    Meningkatkan

    nilai

    akuntabilitas

    kinerja,

    keuangan

    Bapelitbang dan

    pelayanan publik

    1. Nilai akuntabilitas

    kinerja Bapelitbang

    2. Tingkat capaian

    keuangan

    Bapelitbang

    3. Nilai Indeks

    Kepuasan

    Masyarakat (IKM)

    B

    90%

    B

    B

    90%

    B

    BB

    90%

    B

    BB

    90%

    A

    BB

    90%

    A

    A

    95%

    A

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 II-3

    B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

    Perjanjian kinerja tahun 2018 ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018 yang

    merupakan bentuk komitmen antara Kepala Bapelitbang selaku Kepala Perangkat Daerah

    yang bertanggung jawab atas program-program kerja yang sudah ditetapkan oleh Bupati

    selaku Kepala Daerah. Penetapan Kinerja Bapelitbang Tahun 2018 berisi tentang sasaran dan

    indikator kinerja utama yang menjadi target pada tahun anggaran bersangkutan. Secara

    keseluruhan program dan kegiatan yang menjadi tugas dan tangungjawab Bapelitbang selama

    tahun 2018 adalah 13 program dan 44 kegiatan.

    Pada tabel di bawah ini disajikan Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang

    merupakan suatu bentuk komitmen antara Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan

    Pengembangan dengan Bupati Lima Puluh Kota. Revisi Perjanjian Kinerja ini mengacu pada

    revisi terhadap RPJMD Perubahan Kab. Lima Puluh Kota dan Renstra Perubahan Bapelitbang.

    Perjanjian Kinerja yang ditetapkan disertai juga dengan program dan kegiatan serta

    kebutuhan pendanaan untuk pencapaiannya sebagai berikut :

    Tabel 2. 2

    Revisi Perjanjian Kinerja

    Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan

    Tahun 2018

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

    1 2 3

    1 Meningkatnya sinergitas dalam

    perencanaan pembangunan

    daerah

    Persentase konsistensi program pada

    Renstra PD dengan program RPJMD

    80%

    Persentase konsistensi kegiatan pada

    Renja PD dengan kegiatan Renstra PD

    80%

    Persentase konsistensi program pada

    RKPD dengan program RPJMD

    80%

    Persentase usulan Musrenbang yang

    tertampung dalam RKPD

    30%

    Persentase capaian kinerja pelaksanaan

    perencanaan pembangunan daerah

    30%

    Persentase pemanfaatan data dalam

    perencanaan pembangunan daerah

    30%

    2. Meningkatnya peran penelitian

    dan pengembangan dalam

    perencanaan pembangunan

    daerah

    Tingkat relevansi hasil

    penelitian/kajian/inovasi dengan visi

    dan misi pembangunan

    30%

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 II-4

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

    1 2 3

    3. Meningkatnya nilai akuntabilitas

    kinerja instansi pemerintah

    daerah pada aspek perencanaan

    dan pengukuran kinerja

    Nilai akuntabilitas kinerja instansi

    pemerintah daerah pada aspek

    perencanaan dan pengukuran kinerja

    BB

    No Program Anggaran Keterangan

    1 2 3 4

    1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rp. 654.208.400,00

    2. Program Pengembangan Data dan Informasi Rp. 120.196.000,00

    3. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK

    untuk menunjang pemerintahan dan pembangunan

    Rp. 145.963.400,00

    4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Rp. 246.724.900,00

    5. Program Perencanaan Pembangunan Sosial

    Budaya

    Rp. 366.287.700,00

    6. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan

    Sumber Daya Alam

    Rp. 107.349.350,00

    7. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah

    Strategis dan cepat tumbuh

    Rp. 152.502.200,00

    8. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota

    menengah dan besar

    Rp. 476.190.750,00

    9. Program Peningkatan kapasitas perencanaan

    pembangunan daerah

    Rp. 67.186.000,00

  • BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. METODOLOGI PENGUKURAN CAPAIAN TARGET KINERJA

    Salah satu hal terpenting dalam menerapkan manajemen kinerja untuk pencapaian

    target kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam

    pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan

    outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang

    akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang

    (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara

    berkala (triwulan) dan tahunan. Metode pengukuran dan pembandingan kinerja dalam

    laporan ini cukup menggambarkan posisi kinerja Bapelitbang yang tertuang pada Indikator

    Kinerja Utama (IKU) Bapelitbang.

    Untuk penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran strategis dan capaian

    indikator kinerja menggunakan kategori penilaian dengan berpedoman pada Permendagri

    Nomor 86 Tahun 2018 sebagaimana tabel dibawah ini :

    Tabel 3.1

    Klasifikasi Penilaian dan Kategori Penilaian Keberhasilan/kegagalan

    No Klasifikasi Penilaian Predikat

    1. 91% - 100% Sangat tinggi

    2. 76% - 90% Tinggi

    3. 66% - 75% Sedang

    4. 51% - 65% Rendah

    5. ≤ 50% Sangat rendah

    B. HASIL PENGUKURAN KINERJA

    Bahwa didalam menyajikan hasil pengukuran kinerja pada laporan ini dilakukan

    dengan mengolah data dan informasi secara akurat dan berkala yang melibatkan pihak-pihak

    terkait tidak hanya dari unsur Bapelitbang tapi juga kerjasama dari perangkat daerah dan

    pihak lainnya.

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-1

  • Sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas serta untuk memudahkan

    pengelolaan kinerja, maka ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam

    pengumpulan dan perangkuman data kinerja yaitu :

    1. Indikator kinerja yang digunakan

    2. Frekuensi pengumpulan data

    3. Penanggung jawab pengumpulan data

    4. Mekanisme perhitungan

    5. Media yang digunakan

    Berikut disajikan realisasi dan persentase capaian indikator kinerja Bapelitbang seperti

    pada tabel berikut ini :

    Tabel 3.2

    Pencapaian Target dan Realisasi Kinerja

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiPersentase

    CapaianPredikat

    1 2 3 4 5 6 7

    1 Meningkatkan

    sinergitas dalam

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    1

    2

    3

    Persentase

    konsistensi

    Program pada

    Renstra PD

    dengan program

    RPJMD

    Persentase

    konsistensi

    kegiatan Renja PD

    dengan kegiatan

    Renstra PD

    Persentase

    konsistensi

    program pada

    RKPD dengan

    program pada

    RPJMD

    Persentase usulan

    80%

    80%

    80%

    97,74%

    90,74%

    95,95%

    122%

    113%

    120%

    Sangat

    tinggi

    Sangat

    tinggi

    Sangat

    tinggi

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-2

  • No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiPersentase

    CapaianPredikat

    1 2 3 4 5 6 7

    4

    5

    6

    Musrenbang yang

    tertampung dalam

    RKPD

    Persentase

    capaian kinerja

    pelaksanaan

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    Persentase

    pemanfaatan data

    dalam

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    30%

    30%

    30%

    12,61%

    30%

    30%

    42%

    100%

    100%

    Sangat

    rendah

    Sangat

    tinggi

    Sangat

    tinggi

    2 Meningkatnya

    peran penelitian

    dan

    pengembangan

    dalam

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    1 Tingkat relevansi

    hasil

    penelitian/kajian/i

    novasi dengan visi

    dan misi

    pembangunan

    daerah

    30% 30% 100% Sangat

    tinggi

    3 Meningkatnya

    nilai akuntabilitas

    kinerja daerah

    pada aspek

    perencanaan,

    pengukuran dan

    capaian kinerja

    1 Nilai akuntabilitas

    kinerja daerah

    pada aspek

    perencanaan,

    pengukuran dan

    capaian kinerja

    BB CC 78% tinggi

    Rata-rata capaian indikator adalah 96,87 % dari 3 sasaran strategis dan

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-3

  • No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target RealisasiPersentase

    CapaianPredikat

    1 2 3 4 5 6 7

    8 indikator kinerja

    C. ANALISIS DAN CAPAIAN KINERJA

    Dalam Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Bapelitbang 2016-2021 ditetapkan tujuan

    jangka menengah Bapelitbang yaitu meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan

    daerah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka telah ditetapkan pula sasaran strategis

    yang hendak dicapai oleh Bapelitbang sebagai berikut :

    1. Meningkatnya sinergitas dalam perencanaan pembangunan daerah

    2. Meningkatnya peran penelitian dan pengembangan dalam perencanaan pembangunan

    daerah

    3. Meningkatnya nilai akuntabiltas kinerja daerah (perencanaan, pengukuran dan capaian

    kinerja)

    Masing-masing rumusan sasaran strategis tersebut memiliki target-target yang harus dicapai

    yang merupakan target tahunan. Dari target-target yang telah ditetapkan itulah dapat dilihat

    kinerja Bapelitbang selaku suatu organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    Capaian kinerja yang menjadi Indikator Kinerja Utama organisasi Bapelitbang berdasarkan

    rumusan setiap sasaran strategis dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Sasaran Strategis : Meningkatkan sinergitas dalam perencanaan

    pembangunan daerah

    Kinerja pada sasaran strategis ini dapat ditentukan dengan melihat tingkat keberhasilan

    koordinasi perencanaan pembangunan dan dokumen perencanaan yang dihasilkan. Ada

    6 (enam) indikator kinerja yang dirumuskan seperti tabel dibawah ini :

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-4

  • a. Persentase konsistensi program pada Renstra PD dengan program RPJMD

    Meningkatnya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien sangat

    diperlukan dalam pembangunan daerah sehingga akan terpenuhi kebutuhan

    perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dan akuntabel. Pada

    Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 121 dinyatakan bahwa harus adanya

    konsistensi (taat, selaras, sesuai) antar dokumen perencanaan yaitu dokumen

    Renstra PD dengan RPJMD (tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan).

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018

    No Indikator KinerjaTargetRPJMD

    Target2017

    Realisasi2017

    Target2018

    Realisasi2018

    Ket

    2 3 4 5 6 7

    1 Persentase

    konsistensi program

    pada Renstra PD

    dengan program

    RPJMD

    - - - 80% 98,57% -

    2 Persentase

    konsistensi kegiatan

    Renja PD dengan

    kegiatan Renstra PD

    - - - 80% 95,83% -

    3 Persentase

    konsistensi program

    pada RKPD dengan

    program pada

    RPJMD

    - - - 80% 97,50%

    4 Persentase usulan

    Musrenbang yang

    tertampung dalam

    RKPD

    - - - 30% 12,61%

    5 Persentase capaian

    kinerja pelaksanaan

    perencanaan

    pembangunan

    daerah

    - - - 30% 30%

    6 Persentase

    pemanfaatan data

    dalam perencanaan

    pembangunan

    daerah

    - - - 30% 30%

    III-5

    Tabel 3.3Realisasi dan Persentase Capaian Indikator Kinerja

  • Pada Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melakukan perubahan

    pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 –

    2021 yang diikuti dengan perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra

    PD). Bapelitbang sebagai PD yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

    penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan

    pembangunan daerah melakukan pendampingan dan verifikasi terhadap dokumen

    perencanaan yang disusun oleh perangkat daerah. Dalam proses pendampingan

    tersebut Bapelibang harus memastikan adanya konsistensi pada tujuan, sasaran,

    strategi, program dan kegiatan yang tertuang pada Renstra dengan RPJMD.

    Indikator kinerja ini diukur dengan menghitung jumlah program yang konsisten

    pada Renstra PD dengan program pada RPJMD. Dari target yang ditetapkan

    sebesar 80% dapat terealisasi dengan baik sebesar 97,74% yang artinya

    persentase capaian adalah 122%. Ini bisa dilihat adanya keselarasan dalam

    dokumen Renstra PD dengan RPJMD.

    Analisis penyebab keberhasilan dari indikator kinerja “Persentase konsistensi

    program pada Renstra PD dengan program RPJMD” tersebut yaitu : adanya

    dukungan dan partisipasi dari pihak-pihak yang terlibat yaitu Bapelitbang dan

    perangkat-perangkat daerah di Kab. Lima Puluh Kota untuk menjaga konsistensi

    program pada Renstra dengan mengacu pada RPJMD

    Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan

    pencapaian indikator kinerja yang perlu optimalisasi anggaran dan penambahan

    sumber daya manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut. Program

    pendukung indikator ini adalah program perencanaan pembangunan daerah

    dengan kegiatannya : penetapan RPJMD, program : perencanaan pembangunan

    ekonomi dengan kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi,

    program : perencanaan sosial budaya dengan kegiatan : koordinasi perencanaan

    pembangunan sosial budaya, program perencanaan prasarana wilayah dan SDA

    dengan kegiatan : koordinasi pengendalian SDA dan LH

    b. Persentase konsistensi kegiatan Renja PD dengan kegiatan Renstra PD

    Permendagri No 86 tahun 2017 Pasal 127 & Pasal 275 menyatakan bahwa dalam

    penyusunan Renja PD harus berpedoman kepada Renstra PD untuk menjamin

    kesesuaian antara program dan kegiatan.Indikator kinerja ini diukur dengan menghitung jumlah kegiatan yang konsisten

    pada Renja PD dengan kegiatan pada renstra PD. Dari target yang ditetapkan

    sebesar 80% dapat terealisasi dengan baik sebesar 95,83% dengan persentase

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-6

  • capaian adalah 113%. Ini bisa dilihat adanya keselarasan dalam dokumen Renja

    PD dengan Renstra PD.Analisis penyebab keberhasilan dari indikator kinerja “Persentase konsistensi

    kegiatan Renja PD dengan kegiatan Renstra PD” adalah dengan dikawalnya

    perangkat daerah dalam menyusun dokumen Renja yang dimulai dari tahap

    rancangan awal Renja, pembahasan forum OPD sampai disahkannya Renja PD.

    Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan

    pencapaian indikator kinerja dan perlunya optimalisasi anggaran dan penambahan

    sumber daya manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut.

    Program pendukung indikator ini adalah program perencanaan pembangunan

    daerah dengan kegiatannya : penyusunan rancangan RKPD, program :

    perencanaan pembangunan ekonomi dengan kegiatan : koordinasi perencanaan

    pembangunan bidang ekonomi, program : perencanaan sosial budaya dengan

    kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan sosial budaya, program

    perencanaan prasarana wilayah dan SDA dengan kegiatan : koordinasi

    pengendalian SDA dan LH.

    Gambar 3.1Pelaksanaan Forum Gabungan Tahun 2018

    c. Persentase konsistensi program pada RKPD dengan program pada RPJMD

    Bahwa dalam menyusun RKPD harus berpedoman kepada RPJMD yang berisikan

    rencana jangka menegah daerah. Indikator kinerja ini dapat terrealisasi 95,95% dari

    yang ditargetkan sebesar 80% dengan persentase capaian 120%.

    Faktor keberhasilan pencapaian target ini adalah pada saat penyusunan rancangan

    awal RKPD, Bapelitbang melakukan pendampingan dan verifikasi terhadap program

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-7

  • dan kegiatan yang diusulkan oleh PD. Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan

    untuk mewujudkan pencapaian indikator kinerja yang perlu optimalisasi anggaran dan

    penambahan sumber daya manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut.

    Program pendukung indikator ini adalah program perencanaan pembangunan daerah

    dengan kegiatannya : penyusunan rancangan RKPD, penetapan RKPD, program :

    perencanaan pembangunan ekonomi dengan kegiatan : koordinasi perencanaan

    pembangunan bidang ekonomi, program : perencanaan sosial budaya dengan

    kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan sosial budaya, program

    perencanaan prasarana wilayah dan SDA dengan kegiatan : koordinasi pengendalian

    SDA dan LH

    d. Persentase usulan Musrenbang yang tertampung dalam RKPD

    Salah satu metode dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang

    berorientasi pada proses adalah atas-bawah dan bawah-atas sebagaimana yang

    diatur pada Permendagri No 86 Tahun 2017 Pasal 7 huruf d. Renstra Perubahan

    Bapelitbang Tahun 2016 – 2021 mengamanahkan target dari indikator kinerja

    persentase usulan Musrenbang yang tertampung dalam RKPD sebesar 30% dan

    terrealisasi hanya sebesar 12,61%. Ada beberapa faktor penyebab ketidak berhasilan

    indikator ini yaitu :

    1. Usulan Musrenbang belum mendukung pencapaian IKU Kepala Daerah

    2. Keterbatasan anggaran pada OPD menyebabkan rendahnya usulan Musrenbang

    yang diakomodir

    Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan pencapaian

    indikator kinerja dan perlunya optimalisasi anggaran dan penambahan sumber daya

    manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut.

    Program pendukung indikator ini adalah program perencanaan pembangunan daerah

    dengan kegiatannya : penyelenggaraan Musrenbang RKPD, program : perencanaan

    pembangunan ekonomi dengan kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan

    bidang ekonomi, program : perencanaan sosial budaya dengan kegiatan : koordinasi

    perencanaan pembangunan sosial budaya, program perencanaan prasarana wilayah

    dan SDA dengan kegiatan : koordinasi pengendalian SDA dan LH

    Gambar 3.2Pelaksanaan Musrenbang Kabupaten untuk Penyusunan RKPD Tahun 2019

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-8

  • e. Persentase capaian kinerja pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah

    Untuk mewujudkan suatu perencanaan yang berkualitas dan bersinergitas, maka

    dokumen perencanaan yang dihasilkan tidak hanya berupa output saja tetapi harus

    diimplementasikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

    Dari analisis yang dilakukan bahwa dari target yang ditetapkan terrealisasi 100%. Hal

    ini terlihat dari hasil evaluasi kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah

    dalam mendukung pencapaian IKU daerah.

    Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan pencapaian

    indikator kinerja yang perlu optimalisasi anggaran dan penambahan sumber daya

    manusia perencana yang mendukung kegiatan tersebut. Program pendukung

    indikator ini adalah program perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatannya

    : penetapan RPJMD, program : perencanaan pembangunan ekonomi dengan kegiatan

    : koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi, program : perencanaan

    sosial budaya dengan kegiatan : koordinasi perencanaan pembangunan sosial

    budaya, program perencanaan prasarana wilayah dan SDA dengan kegiatan :

    koordinasi pengendalian SDA dan LH

    f. Persentase pemanfaatan data dalam perencanaan pembangunan daerah (SIPD)

    Permendagri No 86 tahun 2017 Pasal 108 dan Pasal 125 menyatakan bahwa dalam

    penyusunan Renstra dan Renja PD pada tahap penyiapan data dan informasi

    perencanaan pembangunan daerah berdasarkan SIPD. Tercapainya target yang telah

    ditetapkan menunjukkan keberhasilan indikator kinerja ini. Faktor kebehasilan ini

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-9

  • adalah dengan telah dilakukannya sosialisasi penggunaan data dalam penyusunan

    perencanaan kepada perangkat daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota serta

    mendorong perangkat daerah untuk mengumpulkan dan mengolah data-data yang

    relevan.

    Adanya koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika dalam penyusunan dan

    pengumpulan SDP2D. Indikator dalam penyusunan data tersebut tertuang pada

    Permendagri Nomor 86 Tahun 2018.

    Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan terkait untuk mewujudkan pencapaian

    indikator kinerja yaitu program pendukung indikator ini adalah program

    pengembangan data/informasi dengan kegiatannya yaitu : pengumpulan, updating

    dan analisa data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan.

    Gambar 3.3

    Sosialisasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)

    2. Sasaran Strategis : Meningkatnya peran penelitian dan pengembangan

    dalam perencanaan pembangunan daerah

    Berdasarkan Permendagri No 86 Tahun 2017 Pasal 8 bahwa perencanaan pembangunan

    daerah yang berorientasi pada proses, salah satunya menggunakan pendekatan

    teknokratik yaitu menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-10

  • tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Bapelitbang yang juga mememiliki urusan

    penelitian dan pengembangan disamping urusan perencanaan menjabarkan isi pasal

    Permendagri ini ke dalam bentuk kajian/penelitian/inovasi sebagai salah satu pedoman

    dalam penyusunan perencanaan daerah yang berkualitas dan bersinergitas

    Ada 1 (satu) indikator kinerja yang dirumuskan dari sasaran strategis kedua ini, yaitu :

    a. Tingkat relevansi hasil penelitian/kajian/inovasi dengan visi dan misi pembangunan

    Dari analisis yang dilakukan terhadap indikator kinerja tingkat relevansi hasil

    penelitian/kajian/inovasi dengan visi dan misi pembangunan dapat terrealisasi baik

    sebesar 100% berupa tersedianya data-data hasil penelitian/kajian/inovasi yang

    relevan dengan visi dan misi pembangunan daerah. Kedepannya diharapkan hasil

    penelitian/kajian/inovasi ini menjadi acuan dan pertimbangan bagi perangkat

    daerah dalam menyusun perencanaan daerah sehingga dapat meningkatkan

    kualitas perencanaan daerah.

    Terdapatnya kesesuaian program dan kegiatan untuk mewujudkan pencapaian

    indikator kinerja dan masih perlunya optimalisasi anggaran dan penambahan

    sumber daya manusia yang mendukung kegiatan tersebut. Program pendukung

    indikator ini adalah program penelitian dan pengembangan IPTEK untuk

    menunjang pemerintahan dan pembangunan dengan kegiatannya yaitu :

    Koordinasi kelitbangan.

    Gambar 3.4Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan PD dan Perguruan Tinggi

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018

    No Indikator KinerjaTargetRPJMD

    Target2017

    Realisasi2017

    Target2018

    Realisasi2018

    Ket

    2 3 4 5 6 9

    1 Tingkat relevansi hasil penelitian/kajian/inovasi dengan visi danmsi pembangunan daerah

    - - - 30% 30 % -

    III-11

  • 3. Sasaran Strategis : Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja daerah

    (perencanaan, pengukuran dan capaian kinerja)

    a. Nilai akuntabilitas kinerja daerah pada aspek perencanaan, pengukuran dan capaian

    kinerja

    Rencana Strategis Perubahan Bapelitbang Tahun 2016 – 2021 mengamanahkan

    target hasil penilaian SAKIP Kabupaten Lima Puluh Kota oleh Menpan RB adalah

    kategori BB dengan nilai 70 – 80. Hasil evaluasi atas implementasi akuntabilitas

    kinerja Tahun 2018 dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang

    berorientasi hasil (result oriented government) untuk Pemerintah Kabupaten Lima

    Puluh Kota adalah 54,79 dengan predikat penilaian CC. Perolehan hasil ini

    menunjukkan pencapaian target hanya sebesar 78% yang dihitung dari nilai terendah

    dari target yang ditetapkan yaitu 70.

    Ada beberapa faktor penyebab tidak tercapainya target yang telah ditetapkan yaitu :

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018

    No Indikator KinerjaTargetRPJMD

    Target2016

    Realisasi2016

    Target2018

    Realisasi2018

    Ket

    2 3 4 5 6 7 8

    1 Nilai akuntabilitas kinerja daerah pada aspek perencanaan, pengukuran dan capaian kinerja

    - - - BB CC

    III-12

  • 1. Optimisme yang tinggi dari pemerintah daerah kab. Lima puluh Kota dalam

    menetapkan target nilai SAKIP yaitu dari nilai CC pada tahun 2017 menjadi BB

    pada tahun 2018.

    2. Pada Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melakukan perubahan

    pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 –

    2021 yang diikuti dengan perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah

    (Renstra PD). Perubahan Renstra juga diikuti dengan Perubahan Perjanjian

    Kinerja OPD.

    3. Masih kurangnya koordinasi dan verifikasi Bapelitbang terhadap dokumen

    akuntabiltas kinerja perangkat daerah pada aspek perencanaan. Hal ini terlihat

    belum berkualitas dan belum adanya keselarasan dalam menetapkan tujuan dan

    sasaran jangka menengah perangkat daerah. Salah satu faktor penyebabnya

    adalah waktu yang kasip sehingga tidak cukup waktu dalam pencapaian indikator

    kinerja yang tertuang pada revisi perjanjian kinerja tahun 2018.

    4. Untuk pencapaian nilai SAKIP daerah, Bapelitbang memiliki peran pada aspek

    perencanaan, pengukuran dan capaian kinerja. Besarnya tanggung jawab yang

    diemban oleh Bapelitbang tidak diiringi dengan sumber daya manusia yang

    memadai terutama dibidang perencanaan dimana pada saat ini Bapelitbang

    belum memiliki staf fungsional perencana.

    5. Masih kurangnya dukungan dari perangkat daerah yang terkait dengan

    pencapaian nilai SAKIP daerah. Hal ini dilihat dari belum berkualitasnya

    penyusunan dokumen-dokumen penilaian akuntabilitas kinerja.

    Program pendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah Perencanaan

    Pembangunan Daerah dengan kegiatannya Penetapan RPJMD. Tidak terdapat

    kesesuaian antara indikator kinerja dengan program dan kegiatan pendukung. Hal ini

    disebabkan karena indikator kinerja ini muncul setelah adanya revisi perjanjian kinerja

    Bapelitbang yang ditetapkan pada bulan September 2018. Sehingga untuk

    mewujudkan target maka ditumpangkan pada kegiatan penetapan RPJMD yang juga

    memiliki anggaran yang terbatas. Diharapkan untuk tahun-tahun selanjutnya

    Bapelitbang akan lebih fokus untuk mewujudkan target dengan menganggarkannya

    pada kegiatan yang relevan.

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-13

  • Gambar 3.5Pendampingan dan verifikasi Renstra dan IKU PD oleh Bapelitbang

    D. REALISASI ANGGARAN

    Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang dijabarkan pada bagian

    terdahulu, Alokasi Anggaran Bapelitbang tahun 2018 berdasarkan Peraturan Daerah

    Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 8 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp. 6.637.746.331,- yang terdiri dari Belanja

    Langsung sebesar Rp. 3.746.374.900- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.

    2.891.371.431,- yang merupakan belanja gaji dan tunjangan pegawai Bapelitbang. Alokasi

    anggaran yang terkait langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan target-target kinerja

    dari sasaran strategis serta pelaksanaan program/kegiatan yang mendukung pencapaian

    target-target kinerja dari sasaran strategis tersebut sebesar Rp. 2.336.607.300,-.

    Dengan tingkat serapan angggaran sebagaimana dijelaskan diatas dapat dikatakan

    bahwa tidak seluruh target kinerja yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik. Dari sisi

    lain dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan program/kegiatan yang mendukung sasaran

    strategis organisasi, Bapelitbang berhasil melakukan efisiensi terhadap penggunaan sumber

    daya yang ada sehingga pada akhirnya juga berakibat kepada terwujudnya efisiensi

    anggaran.

    Realisasi Anggaran Bapelitbang dalam rangka pelaksanaan program dan

    kegiatan Strategis Tahun 2018 disajikan secara rinci pada tabel dibawah.

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-14

  • Program/Kegiatan

    DPA 2018 DPPA 2018Realisasi

    Keuangan

    Persentas

    e Capaian

    1 2 3 4 5

    BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN

    PENGEMBANGAN

    3.607.445.200,

    00

    3.746.374.900,

    00

    3.380.652.989,

    00

    90,24

    PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD

    Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran 652.815.000 652.815.000 545.788.563 83,61

    Kegiatan : Penyediaan Jasa Surat Menyurat 3.000.000 3.000.000 2.737.000 91,23

    Kegiatan : Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

    Daya Air dan Listrik

    133.240.000 133.240.000 99.520.175 74,69

    Kegiatan : Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan

    Perizinan Kendaraan

    Dinas/Operasional

    14.504.000 14.504.000 13.100.900 90,33

    Kegiatan : Penyediaan Jasa Administrasi

    Keuangan

    232.020.000 232.020.000 169.210.000 72,93

    Kegiatan : Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 46.603.000 46.603.000 45.750.650 98,17

    Kegiatan : Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan

    Kerja

    15.500.000 15.500.000 14.501.100 93,56

    Kegiatan : Penyediaan Alat Tulis Kantor 16.768.000 16.768.000 16.647.930 99,28

    Kegiatan : Penyediaan Barang Cetakan dan

    Penggandaan

    20.903.000 20.903.000 20.737.199 99,21

    Kegiatan : Penyediaan Komponen Instalasi

    Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

    7.020.000 7.020.000 6.886.273 98,10

    Kegiatan : Penyediaan Bahan Bacaan dan

    Peraturan Perundang-undangan

    5.472.000 5.472.000 5.130.000 93,75

    Kegiatan : Penyediaan Makanan dan Minuman 19.470.000 19.470.000 19.404.000 99,66

    Kegiatan : Rapat - Rapat Koordinasi dan

    Konsultasi ke Luar Daerah

    138.315.000 138.315.000 132.163.336 95,55

    Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana

    Aparatur

    286.410.000 286.410.000 248.281.368 86,69

    Kegiatan : Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 66.680.000 66.680.000 56.810.091 85,20

    Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung

    Kantor

    94.200.000 94.200.000 92.517.601 98,21

    Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala

    Kendaraan Dinas/Operasional

    125.530.000 125.530.000 98.953.676 78,83

    Program : Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

    Aparatur

    37.715.000 37.715.000 14.719.600 39,03

    Kegiatan : Pendidikan dan Pelatihan Formal 37.715.000 37.715.000 14.719.600 39,03

    Program : Peningkatan Pengembangan Sistem 89.771.500 89.771.500 87.764.243 97,76

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018

    Tabel 3.4Realisasi Anggaran Bapelitbang Tahun Anggaran 2018

    III-15

  • Pelaporan Capaian Kinerja dan

    Keuangan

    Kegiatan : Penyusunan Laporan Capaian Kinerja

    dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

    58.419.500 58.419.500 57.740.343 98,84

    Kegiatan : Penyusunan Laporan Keuangan

    Semesteran

    9.576.000 9.576.000 9.457.400 98,76

    Kegiatan : Penyusunan Pelaporan Prognosis

    Realisasi Anggaran

    7.576.000 7.576.000 6.431.500 84,89

    Kegiatan : Penyusunan Pelaporan Keuangan

    Akhir Tahun

    14.200.000 14.200.000 14.135.000 99,54

    Program : Pengembangan Data/Informasi 120.196.000 120.196.000 117.257.300 97,56

    Kegiatan : Pengumpulan, updating dan analisis

    data informasi capaian target kinerja

    program dan kegiatan

    85.259.500 85.259.500 83.146.300 97,52

    Kegiatan : Penyusunan Profile Daerah 34.936.500 34.936.500 34.111.000 97,64

    PENUNJANG URUSAN

    PERENCANAAN

    Program : Perencanaan Pengembangan

    Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

    356.627.200 356.627.200 229.460.397 64,34

    Kegiatan : Koordinasi Penetapan Rencana

    Pengembangan Wilayah Strategis dan

    Cepat Tumbuh

    57.598.000 57.598.000 57.196.088 99,30

    Kegiatan : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 40.309.300 40.309.300 34.170.000 84,77

    Kegiatan : Koordiansi Peningkatan Pengelolaan

    Irigasi Partisipasif

    258.719.900 258.719.900 138.094.309 53,38

    Program : Perencanaan Pengembangan Kota-

    kota Menengah dan Besar

    476.190.750 476.190.750 473.364.032 99,41

    Kegiatan : Koordinasi Perencanaan Penanganan

    Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi

    46.759.500 46.759.500 46.647.200 99,76

    Kegiatan : Koordinasi Perencanaan Penanganan

    Perumahan

    363.916.250 363.916.250 363.173.832 99,80

    Kegiatan : Koordinasi Perencanaan Air Minum,

    Drainase, dan Sanitasi Perkotaan

    65.515.000 65.515.000 63.543.000 96,99

    Program : Program Peningkatan Kapasitas

    Kelembagaan Perencanaan

    Pembangunan Daerah

    67.186.000 67.186.000 67.001.186 99,72

    Kegiatan : Peningkatan Kemampuan Teknis

    Aparat Perencana

    67.186.000 67.186.000 67.001.186 99,72

    Program : Perencanaan Pembangunan Daerah 654.208.400 793.138.100 780.609.268 98,42

    Kegiatan : Penetapan RPJMD 217.080.400 356.010.100 353.477.000 99,29

    Kegiatan : Penyusunan Rancangan RKPD 136.186.000 136.186.000 132.002.638 96,93

    Kegiatan : Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 249.505.000 249.505.000 244.507.800 98,00

    Kegiatan : Penetapan RKPD 51.437.000 51.437.000 50.621.830 98,42

    Program : Perencanaan Pembangunan Ekonomi 246.724.900 246.724.900 235.269.600 95,36

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-16

  • Kegiatan : Penyusunan Masterplan

    Pembangunan Ekonomi Daerah

    88.001.000 88.001.000 80.400.000 91,36

    Kegiatan : Penyusunan Indikator Ekonomi

    daerah

    12.447.000 12.447.000 9.452.000 75,94

    Kegiatan : Koordinasi Perencanaan

    Pembangunan Bidang Ekonomi

    85.594.400 85.594.400 85.331.400 99,69

    Kegiatan : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 60.682.500 60.682.500 60.086.200 99,02

    Program : Perencanaan Pembangunan Sosial

    Budaya

    366.287.700 366.287.700 343.684.810 93,83

    Kegiatan : Koordinasi Perencanan Pembangunan

    Bidang Sosial dan Budaya

    119.580.500 119.580.500 116.674.400 97,57

    Kegiatan : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 69.855.300 69.855.300 67.621.600 96,80

    Kegiatan : Koord. Penanggulangan Kemiskinan 93.505.900 93.505.900 85.350.205 91,28

    Kegiatan : Pembinaan Kabupaten Sehat 83.346.000 83.346.000 74.038.605 88,83

    Program : Perencanaan Prasarana Wilayah dan

    Sumber Daya Alam

    107.349.350 107.349.350 94.444.627 87,98

    Kegiatan : Koordinasi Penyusunan Masterplan

    Pengendalian Sumber Daya Alam dan

    Lingkungan Hidup

    58.061.550 58.061.550 49.635.635 85,49

    Kegiatan : Koordinasi Pengendalian Sumber

    Daya Alam dan Lingkungan Hidup

    49.287.800 49.287.800 44.808.992 90,91

    PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

    Program : Program Penelitiaan dan

    Pengembangan IPTEK untuk

    Menunjang Pemerintah dan

    Pembangunan

    145.963.400 145.963.400 143.007.995 97,98

    Kegiatan : Koordinasi Kelitbangan 145.963.400 145.963.400 143.007.995 97,98

    JUMLAH 3.607.445.200 3.746.374.900 3.380.652.989 90,24

    LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 III-17

  • LKjIP Bapelitbang Tahun 2018 IV-1

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 KESIMPULAN

    Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) merupakan lembaga

    yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perencanaan dalam proses pembangunan

    daerah. Pada Tahun Anggaran 2018 Bapelitbang melaksanakan 13 (tiga belas) program dengan

    44 (empat puluh empat) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 3.746.374.900,- dapat

    terrealisasi sebesar Rp. 3.380.652.989,- dengan tingkat serapan sebesar 90,24 %.

    Untuk pencapaian target-target dari indikator kinerja sasaran strategis yang sudah

    ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Kepala Bapelitbang, ada 9 (sembilan) program dan 24 (dua

    puluh empat) kegiatan pendukung dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 2.679.663.400,-

    terrealisasi sebesar Rp. 2.484.099.215.- dengan tingkat serapan sebesar 92,70 % secara umum

    dapat terlaksana dengan baik. Hal ini sangat signifikan memberikan kontribusi pada pencapaian

    indikator kinerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari sudut akuntabilitas, kinerja

    Bapelitbang tahun 2018 adalah relatif baik. Disamping itu, dalam pelaksanaan kegiatan tidak

    terdapat permasalahan-permasalahan yang cukup signifikan yang mempengaruhi pencapaian

    target indikator kinerja Bapelitbang selaku pelaksana urusan penyelenggaraan pemerintahan yaitu

    urusan perencanaan, urusan penelitian dan pengembangan.

    4.2 LANGKAH PENINGKATAN DI MASA DATANG

    Dari uraian capaian kinerja pada bab sebelumnya maka ada beberapa langkah yang

    perlu ditingkatkan untuk masa datang yaitu :

    1. Memperbaiki kualitas perencanaan kinerja dengan melihat ketepatan berbagai rumusan

    unsur-unsur kunci dalam perencanaan, seperti : tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama

    yang digunakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian target.

    2. Mewujudkan bahwa target-target kinerja yang telah ditetapkan tidak hanya berupa capaian

    keluaran (output) saja tetapi juga berorientasi pada hasil (outcome) dengan melakukan

    evaluasi internal Bapelitbang yang dimulai dari jenjang jabatan terbawah.

  • BAB IPersentase konsistensi program pada Renstra PD dengan program RPJMDPersentase konsistensi kegiatan Renja PD dengan kegiatan Renstra PDPersentase konsistensi program pada RKPD dengan program pada RPJMDPersentase usulan Musrenbang yang tertampung dalam RKPDPersentase capaian kinerja pelaksanaan perencanaan pembangunan daerahPersentase pemanfaatan data dalam perencanaan pembangunan daerahBAB IIIAKUNTABILITAS KINERJAA. METODOLOGI PENGUKURAN CAPAIAN TARGET KINERJASalah satu hal terpenting dalam menerapkan manajemen kinerja untuk pencapaian target kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Metode pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan ini cukup menggambarkan posisi kinerja Bapelitbang yang tertuang pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Bapelitbang.Untuk penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran strategis dan capaian indikator kinerja menggunakan kategori penilaian dengan berpedoman pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2018 sebagaimana tabel dibawah ini :Tabel 3.1Klasifikasi Penilaian dan Kategori Penilaian Keberhasilan/kegagalanNoKlasifikasi PenilaianPredikat1.91% - 100%Sangat tinggi2.76% - 90%Tinggi3.66% - 75%Sedang4.51% - 65%Rendah5.≤ 50%Sangat rendahB. HASIL PENGUKURAN KINERJABahwa didalam menyajikan hasil pengukuran kinerja pada laporan ini dilakukan dengan mengolah data dan informasi secara akurat dan berkala yang melibatkan pihak-pihak terkait tidak hanya dari unsur Bapelitbang tapi juga kerjasama dari perangkat daerah dan pihak lainnya.Sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas serta untuk memudahkan pengelolaan kinerja, maka ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam pengumpulan dan perangkuman data kinerja yaitu :1. Indikator kinerja yang digunakan2. Frekuensi pengumpulan data3. Penanggung jawab pengumpulan data4. Mekanisme perhitungan5. Media yang digunakanBerikut disajikan realisasi dan persentase capaian indikator kinerja Bapelitbang seperti pada tabel berikut ini :Tabel 3.2Pencapaian Target dan Realisasi KinerjaNoSasaran StrategisIndikator KinerjaTargetRealisasiPersentase CapaianPredikat12345671Meningkatkan sinergitas dalam perencanaan pembangunan daerah123456Persentase konsistensi Program pada Renstra PD dengan program RPJMDPersentase konsistensi kegiatan Renja PD dengan kegiatan Renstra PDPersentase konsistensi program pada RKPD dengan program pada RPJMDPersentase usulan Musrenbang yang tertampung dalam RKPDPersentase capaian kinerja pelaksanaan perencanaan pembangunan daerahPersentase pemanfaatan data dalam perencanaan pembangunan daerah80%80%80%30%30%30%97,74%90,74%95,95%12,61%30%30%122%113%120%42%100%100%Sangat tinggiSangat tinggiSangat tinggiSangat rendahSangat tinggiSangat tinggi2Meningkatnya peran penelitian dan pengembangan dalam perencanaan pembangunan daerah1Tingkat relevansi hasil penelitian/kajian/inovasi dengan visi dan misi pembangunan daerah30%30%100%Sangat tinggi3Meningkatnya nilai akuntabilitas kinerja daerah pada aspek perencanaan, pengukuran dan capaian kinerja1Nilai akuntabilitas kinerja daerah pada aspek perencanaan, pengukuran dan capaian kinerjaBBCC78%tinggiRata-rata capaian indikator adalah 96,87 % dari 3 sasaran strategis dan 8 indikator kinerjaC. ANALISIS DAN CAPAIAN KINERJAD. REALISASI ANGGARAN