(k6) - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/474/2df150ed_timahtbk.pdf · penjualan (hpp)...

1

Upload: haphuc

Post on 06-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (k6) - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/474/2df150ed_TimahTbk.pdf · penjualan (HPP) gula sebesar Rp8.250/kg. ... itu masih dalam ta hap uji coba dan pe ngembangan kultur

26 A G R I B I S N I S Kamis, 24 Juli 2014

Irene [email protected]

Ketua Asosiasi Petani Te bu Rak yat Indonesia (AP TRI) Su -mi tro Sa madikoen me nga takan perlu adanya ekstra penertiban distributor gula kristal rafinasi yang menjadi salah satu pe nye -bab petani sulit menjual gula akhir-akhir ini.

Pasalnya, gula rafinasi rem -bes an sangat masif beredar di

pasaran dengan harga yang le bih rendah dari harga pokok penjualan (HPP) gula sebesar Rp8.250/kg. Padahal sesuai de -ngan aturan Kementerian Per -dagangan, gula tersebut ti dak bisa dijual bebas di pa sar an ka rena diperuntukkan bagi ke -perluan industri.

“Yang penting ada penertiban peruntukan. Kalau begini te -rus, akhirnya gula kita enggak bisa masuk pasar. Lambat laun

ini akan membunuh petani dan industri gula nasional bisa mati,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (23/7).

Sumitro berpendapat jika impor 800.000 ton gula ra -finasi pada semester II oleh Ke -mendag kembali diturunkan, hal tersebut sah-sah saja jika me mang semuanya diperun -tuk kan bagi industri.

“Sejak 2012, impor ini me -mang berlebih. Jika diperun-tuk kan industri ma kan an dan

minuman sesuai de ngan ke -bu tuhannya, ya…tidak apa-apa, tetapi rembesan itu yang mengganggu,” katanya.

Berdasarkan catatan Bisnis, APTRI menyatakan pada 2012 rembesan gula rafinasi men-capai 700.000 ton dari total im por 2,8 juta ton, kemudian naik menjadi sejuta ton dari total impor 3,2 juta ton pada tahun lalu. Pada tahun ini, diperkirakan rembesan mencapai 1,2 juta ton, sehingga akumulasi selama tiga tahun tersebut mencapai 2,9 juta ton.

Sementara itu, kebutuhan gula nasional mencapai 5 ju ta ton. Kebutuhan gula te bu mencapai 2,8 juta ton dan kebutuhan gula rafinasi mencapai 2,2 juta ton. Adapun, izin impor 800.000 ton gula mentah untuk pembuatan gula

rafinasi sedang diberhentikan oleh Kementerian Perdagangan guna menstabilkan harga.

Dia berharap pemerintahan baru dapat memperbaiki kebi -jak an untuk mengatasi masalah ini.

Salah satunya, dengan men -cip takan bisnis yang kom pe -titif di dalam negeri dengan me naikkan rendemen seperti standar di Thailand atau Viet-nam yang mencapai 12%-14 %.

“Sementara kita baru 6%-7%. Ini yang mengakibatkan kita sulit bersaing dan masih impor. Kalau, misalnya, kita produksi 1,2 ton, dengan rendemen yang sama dengan di luar, di -ka likan dua saja pendapatan akan meningkat dua kali li -pat. Sehingga kita tidak perlu impor, tinggal buat yang setara rafinasi,” jelasnya.

Sumitro juga berharap ada to -talitas dari pabrik gula di In -donesia, dengan adanya per -ba haruan pada pabrik-pa brik lama. Selain itu, adanya mo -ra torium untuk menoleransi im por, perhatian terhadap ting-gi nya bunga perbankan untuk petani, serta ringkasan kinerja dari pabrik agar rendemen bisa bersaing diharapkan dapat di-wujudkan di pemerintahan baru.

“Yang terpenting, beredarnya gula murah harus dibersihkan. Peruntukan untuk gula sesuai aturan. Ini harus dibersihkan,” tuturnya.

ADA PERJANJIANSekretaris Jenderal Asosiasi

Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Riyanto B. Yosokumoro mengatakan sulit bagi pabrik pengolah gula rafinasi untuk

mengawasi distributor, se -hingga jika merembes di pa -saran seharusnya pabrik tidak bertanggung jawab.

“Awalnya kan sudah ada perjanjian saat teken kontrak antara pabrik dan distributor bahwa ini tidak boleh dijual un tuk konsumsi. Tapi, tidak bisa pabrik mengawasi, kami kan langsung jual putus,” ka -tanya, Selasa (22/7).

Dia mengatakan pemerintah lah yang memiliki wewenang untuk mengetatkan pengawas-an dalam pendistribusian gula rafinasi secara tepat sasaran, yakni menindak pelakunya lang sung.

“Yang ditindak pelakunya, ja ngan pabriknya. Pemerintah yang harus mengontrol, ter-jadi rem besan, tindaklah,” tu -turnya.

Gula rafi nasi rem-besan sangat masif beredar di pasaran.

Pabrik pengolah gula rafi nasi sulit untuk mengawasi dis-tributor.

GULA RAFINASI

Pengawasan Distribusi Perlu Diperbaiki JAKARTA—Petani tebu mengharapkan

pemerintahan baru era Joko Widodo-Jusuf Kalla dapat memperbaiki pengawasan

mengenai distribusi gula yang kini semakin tidak sesuai dengan peruntukannya.

BANDUNG—Mes ki -pun permintaan in dus-tri far masi terhadap ta -naman stevia sebagai peng ganti gula rendah ka lori ter bilang tinggi, pasokan tanaman yang berasal dari Ame rika Se latan itu dari pe tani masih rendah.

Kasi Pengem bang -an Produksi Perke bun-an, Dinas Pertanian Ke -hutanan dan Perke bun -an Kab. Ban dung Asep Irawan me ngatakan dae-rah itu se jauh ini menjadi satu-satunya ka bupaten di Jabar yang se dang me -ngembangkan ta nam an stevia.

“Kami baru memiliki la han yang ditanami ste -via mencapai 6 hektare di Kecamatan Pasir Jambu. Proses budi dayanya su -dah lama sejak 2010, tapi belum banyak petani yang mau menanamnya meskipun menggiurkan,”

katanya Rabu (23/7).Luas lahan 6 hek tare

itu masih dalam ta hap uji coba dan pe ngembangan kultur ja ring an, sehingga belum berproduksi mak -simal.

Permintaan pa sar ter-utama sudah jelas. Pro -dusen obat PT Kimia Far -ma yang me merlukan 100 ton daun dan batang stevia kering atau sama dengan 500 ton daun ba tang basah setiap bulannya.

BUMN itu berani mem -beli tanaman tersebut di kisaran Rp3.000-Rp3.500 per kilogram.

Kepala Disper tan hut bun Kab. Ban dung A Tisna Umaran menambahkan, upaya meningkatkan pro duksi tanaman stevia dila ku kannya dengan mengalo kasikan dana se -besar Rp100 juta untuk pembenihan, mengingat potensi lahan di wilayah tersebut cukup luas. (k6)

TANAMAN OBAT

Permintaan Stevia Tinggi

JAKARTA

MESIN-MESIN

MOBIL DISEWAKAN

Forklift COSMEC by FEELER1,5 Ton - 42 Ton

Diesel, Electric, Gasoline, LPGWijaya Machinery

Hub: 021 - 6696061 / 6697071www.cv-wm.com

ABADIKAN Perjalanan Anda VMM Rent Car

Alph, Avanza, Innova, Ford Everest. Hub:

021-70111137 / 021-5383191 / 081210111137

Mesin Ex. Jepang

Power Press, Bubut, Milling, Shearing,

Press Brake, Radial Drilling, Roll Plat

Wijaya Machinery

Hub: 021-6696061 / 6697071

www.cv-wm.com

Welding Machine WELDMAX

ARC, MIG, CUT Series

Welding Consumables: Weldmax & Bekaert

Wijaya Machinery

Hub: 021-6696061 / 6697071

www.cv-wm.com

KULIT

"KULIT ASLI"Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Ma ngga Dua, Ruko Blok B No.2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com

HARGA BERSAINGGenset Open/Silent 9-2000 kva

Perkins, Cummins, Lovol, Isuzu, Doosan, dllHubungi: Tel: 021-4683 9999

Fax: 021-4683 7777Email: [email protected]

INDUSTRI