( word converter - unregistered ) kualitas lembar...

14
( Word Converter - Unregistered ) http://www.word-pdf-converter.com KUALITAS LEMBAR KERJA SISWA SMA MATA PELAJARAN PKn di SMA PONOROGO Andri Puspitasari, Drs. Edi Suhartono, S.H. M.Pd, Dra. Sri Untari, M.Si Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected] ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Kualitas aspek isi materi LKS PKn di SMA Ponorogo (2) Kualitas aspek fisik LKS PKn di SMA Ponorogo (3) Kualitas aspek kesesuaian soal-soal latihan LKS PKn di SMA Ponorogo (4) Kualitas aspek penggunaan bahasa LKS PKn di SMA Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua LKS mata pelajaran PKn kelas X yang telah beredar di SMA Ponorogo yaitu LKS Fokus, LKS Aspirasi dan LKS Modul Kewarganegaraan. Penentuan sampel berdasarkan sampel total yaitu ketiga LKS PKn yang di pergunakan di SMA Ponorogo. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah teknik (1) kuesioner, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan mengacu pada pendapat Arikunto dengan prosedur: (1) analisis deskriptif presentase. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kesesuaian isi yang terdapat dalam LKS PKn struktur LKS sistematis mengacu pada standar isi, paparan materi dalam LKS semua runtut dengan kompetensi dasar pada standar isi, kecukupan materi, kedalaman materi, dan kesesuaian materi dengan bidang ilmu cukup memadai. Namun penyajian materi cukup sulit dipahami oleh siswa. Aspek fisik LKS masih banyak kelemahan terutama dalam penggunaan ilustrasi. Aspek kesesuaian soal-soal latihan ditinjau dari aspek materi : materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang atau tingkat kelas, materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan indikator, soal mudah dipahami untuk siswa tingkat SMA. Di lihat dari aspek konstruksi : petunjuk mengerjakan soal dalam LKS kurang jelas. Aspek penggunaan bahasa hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS PKn secara umum telah menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di lihat dari keterbacaan hasil penelitian juga bahasa yang digunakan cukup bisa dipahami oleh siswa SMA namun bahasa yang digunakan kurang komunikatif artinya kata yang digunakan tidak dapat memotivasi siswa untuk membaca dan menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap materi yang dijelaskan, Kata kunci : Kualitas LKS PKn, aspek isi materi, aspek fisik, aspek kesesuaian soal- soal latihan, aspek bahasa.

Upload: dinhkhanh

Post on 06-Feb-2018

401 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

KUALITAS LEMBAR KERJA SISWA SMA MATA PELAJARAN PKn di

SMA PONOROGO

Andri Puspitasari, Drs. Edi Suhartono, S.H. M.Pd, Dra. Sri Untari, M.Si

Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected]

ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untukmendeskripsikan (1) Kualitas aspek isi materi LKS PKn di SMA Ponorogo (2)Kualitas aspek fisik LKS PKn di SMA Ponorogo (3) Kualitas aspekkesesuaian soal-soal latihan LKS PKn di SMA Ponorogo (4) Kualitas aspekpenggunaan bahasa LKS PKn di SMA Ponorogo. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif. Populasi dalam penelitian iniadalah semua LKS mata pelajaran PKn kelas X yang telah beredar di SMAPonorogo yaitu LKS Fokus, LKS Aspirasi dan LKS Modul Kewarganegaraan.Penentuan sampel berdasarkan sampel total yaitu ketiga LKS PKn yang dipergunakan di SMA Ponorogo. Prosedur pengumpulan data yang digunakanadalah teknik (1) kuesioner, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Sedangkananalisis data yang digunakan mengacu pada pendapat Arikunto denganprosedur: (1) analisis deskriptif presentase. Berdasarkan hasil penelitiandiketahui bahwa kesesuaian isi yang terdapat dalam LKS PKn struktur LKSsistematis mengacu pada standar isi, paparan materi dalam LKS semua runtutdengan kompetensi dasar pada standar isi, kecukupan materi, kedalamanmateri, dan kesesuaian materi dengan bidang ilmu cukup memadai. Namunpenyajian materi cukup sulit dipahami oleh siswa. Aspek fisik LKS masihbanyak kelemahan terutama dalam penggunaan ilustrasi. Aspek kesesuaiansoal-soal latihan ditinjau dari aspek materi : materi yang ditanyakan sudahsesuai dengan jenjang atau tingkat kelas, materi yang ditanyakan sudah sesuaidengan indikator, soal mudah dipahami untuk siswa tingkat SMA. Di lihatdari aspek konstruksi : petunjuk mengerjakan soal dalam LKS kurang jelas.Aspek penggunaan bahasa hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS PKnsecara umum telah menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang baik danbenar. Di lihat dari keterbacaan hasil penelitian juga bahasa yang digunakancukup bisa dipahami oleh siswa SMA namun bahasa yang digunakan kurangkomunikatif artinya kata yang digunakan tidak dapat memotivasi siswa untukmembaca dan menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap materi yang dijelaskan,

Kata kunci : Kualitas LKS PKn, aspek isi materi, aspek fisik, aspekkesesuaian soal- soal latihan, aspek bahasa.

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

Bahan ajar seperti LKS yang beredar di lapangan, terkadang konsep yang

dijadikan bahan ajar tersebut tidak benar, latihan soal yang disajikan terkadang tidak

sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai siswa, dan bahasa yang digunakan

kurang efektif dan efesien. Menurut Purwanto (2003:3),” Guru seharusnya baik

individu maupun kelompok melakukan kajian isi, bahasa dan sistematika buku

sehingga kesalahan dan kualitas yang ada dapat diketahui”. Dengan dilakukannya

analisis LKS ini diharapkan dapat diketahui mutu LKS yang saat ini digunakan oleh

SMA di Kabupaten Ponorogo. Adapun beberapa aspek yang akan dianalisis meliputi

kesesuaian isi pada LKS, aspek kesesuaian soal, aspek fisik pada LKS dan aspek

penggunaan bahasa pada LKS. Dalam rangka memperbaiki kualitas LKS yang banyak

digunakan oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran, maka perlu dilakukan

analisis terhadap LKS yang digunakan oleh sekolah-sekolah di SMA Ponorogo,

khususnya LKS PKn SMA kelas X semester II. Berdasarkan latar belakang tersebut

dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kesesuaian isi LKS PKn SMA kelas X semester 2 yang

digunakan SMA di Ponorogo?

2. Bagaimanakah kualitas aspek fisik LKS PKn SMA kelas X semester 2 yang

digunakan SMA di Ponorogo?

3. Bagaimanakah kualitas aspek kesesuaian soal-soal latihan pada LKS PKn

kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo?

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

4. Bagaimana kualitas aspek penggunaan bahasa pada LKS PKn kelas X

semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan

penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui kesesuaian isi LKS PKn SMA kelas X semester 2 yang

digunakan SMA di Ponorogo .

2. Untuk menganalisis kualitas fisik LKS PKn SMA kelas X semester 2 yang

digunakan SMA di Ponorogo

3. Untuk menganalisis kualitas kesesuaian soal-soal latihan pada LKS PKn

kelas X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo

4. Untuk menganalisis kualitas aspek penggunaan bahasa pada LKS PKn kelas

X semester 2 yang digunakan SMA di Ponorogo

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak antara lain yaitu :

1. Bagi guru bidang studi

Dapat digunakan sebagai informasi dan acuan dalam hal memih LKS. Selain itu

juga sebagai bahan pertimbangan dalam memilih bahan ajar seperti LKS yang

berkualitas.

2. Bagi Siswa

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

Dapat dijadikan sebagai informasi untuk lebih selektif untuk memilih bahan ajar

seperti LKS yang akan dipelajari

1. Syarat- syarat didaktik

Mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal yang disesuaikan

dengan kemampuan siswa yaitu dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang

lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan

konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media

dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan

komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami

siswa ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa LKS yang

berkualitas harus memenuhi syarat- syarat didaktik yang dapat dijabarkan sebagai

berikut :

a) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran

b) Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep

c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa sesuai

denganciri KTSP

d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,

dan estetika pada diri siswa

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

e) Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi.

2. Syarat Konstruksi Penyusunan LKS

Syarat Konstruksi Penyusunan LKS merupakan syarat-syarat yang berkenaan

dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan

kejelasan, yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh

pihak pengguna, yaitu anak didik.

Syarat-syarat konstruksi tersebut yaitu:

a) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.

b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas yaitu dengan hindarkan kalimat

kompleks, hindarkan “kata-kata tak jelas”misalnya “mungkin”, “kira-kira”,

hindarkan kalimat negatif, apalagi kalimat negatif ganda, menggunakan

kalimat positif lebih jelas daripada kalimat negatif.

c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

Apalagi konsep yang hendak dituju merupakan sesuatu yang kompleks, dapat

dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dulu.

d) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan dianjurkan merupakan

isian atau jawaban yang didapat dari hasil pengolahan informasi, bukan

mengambil dari perbendaharaan pengetahuan yang tidak terbatas terbatas.

e) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

siswa.

f) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa

untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS. Memberikan bingkai

dimana anak harus menuliskan jawaban atau menggambar sesuai dengan yang

diperintahkan. Hal ini dapat juga memudahkan guru untuk memeriksa hasil

kerja siswa.

g) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang panjang

tidak menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat yang terlalu

pendek juga dapat mengundang pertanyaan.

h) Gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. Gambar lebih dekat pada

sifat konkrit sedangkan kata-kata lebih dekat pada sifat “formal” atau abstrak

sehingga lebih sukar ditangkap oleh anak.

i) Dapat digunakan oleh anak-anak sesuai dengan kempuan siswa yang dimiliki

baik yang lamban maupun yang cepat.

j) Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi.

k) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. Misalnya, kelas,

mata pelajaran, topik, nama atau nama-nama anggota kelompok, tanggal dan

sebagainya.

3. Syarat Penyusunan Secara Teknis

Secara rinci aspek penyusunan secara rinci dijabarkan dan dijelaskan sebagai

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

berikut:

a) Tulisan yaitu mengunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin

atau Romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan

huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan kalimat pendek, tidak

boleh lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk

membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa.

b) Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.

Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan

pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS dan

Penampilan dalam LKS sangat penting. Anak pertama-tama akan tertarik

pada penampilan bukan pada isinya.

Berdasarkan uraian pendapat yang telah dijabarkan Kriteria penilaian kualitas

dalam LKS yang disusun mengacu pada syarat didaktik, konstruksi dan teknis.

Syarat- syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal

dapat digunakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa baik yang

lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan

konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media

dan kegiatan siswa.

METODE

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

menggambarkan analisis kualitas LKS yang digunakan SMA di Ponorogo kelas X

semester 2. Sementara itu, untuk memperkuat data yang dideskripsikan, didukung

oleh data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner atau angket oleh

subjek penelitian. populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan Sekolah

Menengah Atas ( SMA) kelas X semester 2 di SMA Ponorogo. Ada 3 jenis LKS yang

di pergunakan di SMA Ponorogo yaitu LKS Fokus, LKS Aspirasi, dan LKS Modul

Kewarganegaraan. Jadi populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ketiga

LKS yang di pergunakan di SMA Ponorogo. Sampel penelitian yaitu LKS yang

dianalisis merupakan LKS yang digunakan kelas X semester 2 di SMA 3 Ponorogo,

SMA 1 Ngrayun, Kab. Ponorogo dan SMA Bakti Ponorogo, karena LKS PKn yang di

pergunakan tiga jenis maka pengambilan sampel LKS tersebut berdasarkan sampel

total yaitu seluruh LKS yang di pergunakan di SMA Ponorogo.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket,

dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis

menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase. Analisis deskriptif prosentase

digunakan untuk mengetahui prosentase tiap-tiap faktor berdasarkan skor jawaban

responden dengan rumus :

Keterangan:

= Persentase

= Frekuensi (jumlah responden yang menjawab)

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

= Banyaknya responden

Data yang telah ada diprosentase sesuai dengan hasil yang diperoleh di

lapangan kemudian dideskripsikan untuk mengetahui hasil dilapangan mengenai

kualitas LKS PKn yang digunakan di SMA Ponorogo.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan temuan penelitian maka kualitas LKS PKn yang di gunakan di

SMA Ponorogo diketahui sebagai berikut:

1. Kualitas aspek isi materi LKS PKn sistematis mengacu pada standar isi,

paparan materi semua runtut dengan kompetensi dasar pada standar isi,

kecukupan uraian materi sebagaian cukup memenuhi tuntutan kurikulum,

materi yag disajikan sudah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, kedalaman materi yang disajikan dalam LKS cukup mendalam,

kelengkapan materi yang disajikan lengkap namun tingkat kesulitan materi

yang disajikan dalam LKS cukup sulit dipahami oleh siswa kelas X.

2. Kualitas aspek fisik LKS PKn keakuratan ilustrasi dengan konsep sudah

akurat, proporsionalitas ukuran huruf sudah proporsional, pemaparan ilustrasi

berupa gambar,realitas kehidupan,dan lain-lain kadang-kadang memaparkan,

kesesuaian foto dengan isi kurang sesuai,keakuratan ilustrasi dengan konsep

akurat, proporsionalitas ilustrasi kurang proporsional, kualitas cetakan kertas

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

menggunakan kertas buram, cetakan tidak membayang namun konsep ilustrasi

yang disajikan dalam LKS kurang jelas dan tidak sesuai dengan kenyataan.

3. Kualitas aspek kesesuaian soal-soal latihan pada LKS PKn, soal yang

disajikan sudah sesuai dengan tingkat kelas atau jenis sekolah, kesesuaian soal

dengan indikator sudah sesuai, tingkat kesulitan soal-soal latihan bisa

dipahami siswa, kejelasan petunjuk mengerjakan soal jelas, namun setiap

pertanyaan dalam soal belum diberikan batasan jawaban yang diharapkan.

4. Kualitas aspek penggunaan bahasa dalam LKS PKn, tingkat keterbacaan LKS

bahasa yang digunakan sesuai untuk tingkat SMA, pemahaman siswa pada

materi dilihat dari panjang dan stuktur kalimat bisa dipahami siswa,

penggunaan dan penulisan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,

namun penggunaan bahasa kurang komunikatif dan pemaparan kalimat dalam

setiap materi terlalu padat sehingga membuat siswa bosan dan lelah untuk

membacanya.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dismpulkan

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

sebagai berikut:

1. Kesesuaian isi materi yang terdapat dalam LKS PKn berdasarkan struktur

LKS sistematis mengacu pada standar isi,paparan materi dalam LKS semua

runtut dengan kompetensi dasar pada standar isi, kecukupan materi,

kedalaman materi, dan kesesuaian materi dengan bidang ilmu cukup memadai

namun Penyajian materi cukup sulit dipahami oleh siswa.

2. Aspek fisik LKS PKn masih banyak kelemahan terutama dalam penggunaan

ilustrasi atau foto. LKS yang digunakan sebagaian besar masih kurang dalam

memaparkan ilustrasi. Kelemahan lain diantaranya adalah kertas kurang kuat

sehingga mudah sobek,penjilidan kurang kuat karena kertas sampul LKS tipis

dan mudah sobek sehingga penjilidan mudah rusak, tidak memaparkan

ilustrasi sehingga narasi yang disajikan terlalu panjang dan padat hal ini dapat

membuat siswa bosan dan lelah membaca materi yang disajikan. Akan tetapi

Keunggulan LKS PKn tersebut adalah halaman lengkap dan berurutan,

penempatan judul bab seragam dan lengkap, ukuran huruf judul LKS sesuai

lebih dominan daripada nama pengarang, penerbit, dan jenjang semester.

3. Kesesuaian soal-soal latihan yang terdapat dalam LKS PKn dapat

dikemukakan bahwa kesesuaian latihan soal-soal yang terdapat dalam LKS

PKn untuk SMA kelas X ditinjau dari aspek materi, materi yang ditanyakan

sudah sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas, materi yang

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

ditanyakan sudah sesuai dengan indikator, soal mudah dipahami untuk siswa

tingkat SMA.Di lihat dari aspek kontruksi kejelasan petunjuk mengerjakan

soal dalm LKS kurang jelas

4. Aspek penggunaan bahasa hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS PKn

secara umum telah menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan

benar.Dilihat dari keterbacaan hasil penelitian juga menunjukkan bahasa yang

digunakan dalam LKS cukup bisa dipahami oleh siswa SMA namun bahasa

yang digunakan kurang komunikatif.

SARAN

Berdasarkan keseluruhan tahapan penelitian, maka dapat dikemukakan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru hendaknya sebagai pihak yang berkompeten sebelum

memilih LKS harus ditelaah dulu kualitas LKS yang digunakan.

Secara umum kualitas LKS yang baik harus memenuhi 3 syarat yaitu

(a) syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKS secara

menyeluruh yang disesuaikan dengan kemampuan siswa, (b) syarat

kontruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat,

kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS, (c) syarat

teknis menekankan penyajian LKS berupa tulisan, gambar dan

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

penampilan luar LKS. Selain itu karena kualitas LKS memiliki

pengaruh cukup besar dalam proses belajar mengajar hendaknya guru

menulis sendiri atau mengembangkan LKS sendiri sehingga LKS yang

digunakan sesuai dengan kondisi sekolah dan kemampuan yang

dimiliki siswa.

2. Bagi siswa, siswa hendaknya tidak hanya memiliki LKS saja, siswa harus

memiliki buku teks, baik buku teks yang diterbitkan pemerintah maupun

yang diterbitkan oleh swasta. Selain itu siswa harus memiliki dan mencari

literatur lain sebagai pelengkap materi yang dipelajari.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek.Jakarta:Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Arsyad, A.2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penulisan Butir Soal SMA/MA.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Darmojo, D. & Kaligis J. RE. 1992.Pendidikan IPA II . Jakarta: Dirjen DiktiDepdikbud.

Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan

( Word Converter - Unregistered )http://www.word-pdf-converter.com

Tinggi Depdikbud.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.2008.Panduan Pengembangan BahanAjar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Depdiknas.2006.Panduan Penyusunan KTSP.Jakarta:Departemen PendidikanNasional.

Depdiknas, 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional

Prastowo,Andi.2011.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Jogjakarta:DivaPress

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.2003. Standar Penilaian BukuPelajaran Sains (online),(http.ww.dikdasi.go.id, diakses tanggal 5 april2012)