dewifujianah.files.wordpress.com · web viewprosedur supervisi klinis proses sebagaimana telah...
TRANSCRIPT
SUPLEMEN SUPERVISI KLINIS
1. PROSEDUR SUPERVISI KLINISA. Proses
Sebagaimana telah disinggung dimuka, prosedur supervisi klinis
berlangsung dalam suatu proses berbentuk siklus yang terdiri dari tiga tahap
yaitu: tahap pertemuan pendahuluan, tahap pengamatan dan tahap
pertemuan balikan. Dua tahap diantaranya memerlukan pertemuan antara
guru dan supervisor yaitu pertemuan pendahuluan dan pertemuan balikan.
1. Tahap pertemuan pendahuluan
Dalam tahap ini supervisor dan guru bersama-sama
membicarakan rencana tentang ketrampilan yang akan diobservasi dan
dicatat. Tahap ini memberikan kesempatan kepada guru dan supervisor
untuk mengidentifikasi perhatian utama guru kemudian
menterjemahkannya ke dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati.
Dibicarakan dalam ditentukan juga jenis data mengajar yang akan
diobservasi dan dicatat selama pelajaran berlangsung.
Suatu komunikasi yang efektif dan terbuka diperlukan dalam
tahap ini guna mengikat supervisor dan guru sebagai partner di dalam
suasana kerjasama yang harmonis. Secara teknis diperlukan lima langkah
utama bagi terlaksananya pertemuan pendahuluan dengan baik, yaitu
a. Menciptakan suasana akrab antara supervisor dengan guru sebelum
langkah- langkah selanjutnya dibicarakan.
b. Mereviu rencana pelajaran serta tujuan pelajaran.
c. Mereviu komponen ketrampilan yang akan dilatihkan dan diamati.
d. Memilih atau mengembangkan suatu instrumen observasi yang akan
dipkai untuk merekam tingkah laku guru yang menjadi perhatian
utamanya.
e. Instrumen observasi yang dipilih atau yang dikembangkan,
dibicarakan bersama antara guru dan supervisor. Kesepakatan-
kcsepakatan tenrang perhatian utama serta cara perekamannya
merupakan semacan kontrak yang merupakan rambu-rambu yang
1
12
mengatur perwujudan peranan kedua belah pihak di dalam
pelaksanaan supervisi klinis yang bersangkutan
2. Tahap pengamatan mengajar
Pada tahap ini guru melatih tingkah laku mengajar berdasarkan
komponen ketrampilan yang telah disepakati dalam pertemuan
pendahuluan. Dipihak lain supervisor mengamati dan mencatat atau
merekam secara obyektif, lengkap dan apa adanya tingkah laku guru
ketika mengajar, berdasarkan komponen ketrampilan yang diminta oleh
guru untuk direkam. Supervisor dapat juga mengadakan observasi dan
mencatat tingkah laku siswa di kelas serta interaksi antara guru dan
siswa.
3. Tahap pertemuan balikan
Sebelum pertemuan balikan dilaksanakan, supervisor
mengadakan analisis pendahuluan tentang hasil rekaman observasi yang
dibuat sebagai bahan dalam pembicaraan tahap ini. Pada pertemuan
balikan supervisor hendaknya berusaha menganalisis dan
menginterpretasikan tentang data hasil rekaman tingkah laku guru waktu
mengajar. Langkah-langkah utama dalam tahap ini adalah:
a. Menanyakan perasaan guru secara umum atau kesan umum guru
ketika Ia mengajar, serta memberi penguatan.
b. Mereviu tujuan pelajaran.
c. Mereviu target ketrampilan serta perhatian utama guru.
d. Menanyakan perasaan guru tentang jalannya pelajaran berdasarkan
target dan perhatian utamanya.
e. Menunjukkan data hasil rekaman dan memberi kesempatan kepada
guru menafsirkan.
f. Bersama-sama mengintepretasi data rekaman.
g. Menanyakan perasaan guru setelah melihat rekaman data tersebut.
2
h. Menyimpulkan hasil dengan melihat apa yang sebenarnya merupakan
keinginan atau target guru dan apa yang sebenarnya telah terjadi atau
tercapai.
i. Menentukan bersama-sama dan mendorong guru untuk merencanakan
hal-hal yang perlu dilatih atau diperhatikan pada kesempatan
berikutnya.
Keseluruhan tahap didalam proses supervisi klinis dapat digambarkan
dalam bagan siklus supervisi seperti gambar1 berikut:
TAHAP-TAHAP SUPERVISI KLINIS
Gambar 1: Siklus Supervisi Klinis diadopsi dari J. F. Bolla 1982
3
B. Kriteria Dan Tehnik
Dalam melaksanakan proses supervisi klinis melalui tiga tahap
kegiatan seperti tersebut dimuka, diperlukan criteria serta teknik tertentu
agar proses supervisi klinis itu dapat berjalan lancar.
1. Kriteria dan teknik pertemuan pendahuluan
a. Mengadakan pertemuan dengan guru dalam suasana yang
menyenangkan, tidak “mengancam” dan menakuti.
b. Menentukan bersama segi apayang harus diamati selama pelajaran
berlangsung dan bagaimana mencatat hasil observasi.
c. Jika ada, supervisor menanyakan pengalaman penampilan masa lalu
untuk melihat segi-segi atau sub-ketrampilan yang akan diperbaiki
atau disempurnakan.
2. Kriteria dan teknik observasi
Fungsi utama observasi adalah berusaha “menangkap” apa yang terjadi
selama pelajaran berlangsung secara lengkap agar supervisor dan guru
dapat secara tepat mengingat kembali pelajaran atau bagian dari pelajaran
dengan tujuan mengadakan analisis yang obyektif. Ide pokok adalah
mencatat apa yang terjadi dan bukan reaksi supervisor tentang apa yang
terjadi. Suatu rekaman yang disimpan dengan baik akan bermanfaat
dalam analisis dan komentar kemudian.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam hubungan ini adalah:
a. Kelengkapan catatan
b. Usahakan mencatat sebanyak mungkin yang dikatakan atau yang
dilakukan selama pelajaran berlangsung. Hasilnya akan merupakan
bukti-bukti bagi guru dan supervisor untuk dikemukakan pada waktu
bersama-sama menganalisis apa yang telah terjadi selama pelajaran
berlangsung. Semakin spesifik yang digambarkan, semakin berarti
analisis supervisor. Dari pada mengatakan: “teknik bertanya anda
merintangi jawaban siswa”, maka akan lebih baik apabila supervisor
dapat menunjukkan beberapa pertanyaan atau pernyataan guru
sewaktu mengajar untuk menggambarkan maksud tersebut
4
c. Fokus
Karena tidak mungkin untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi
dalam kelas maka supervisor harus memiliki aspek-aspek
ketrampilan yang akan dicatat. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan
persetujuan guru sebelumnya yaitu didalam pertemuan pendahuluan,
yang sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya diwujudkan
dalam bentuk semacam kontrak. Misalnya dalam suatu pelajaran
tertentu adalah baik untuk memfokuskan observasi tersebut pada
reaksi siswa terhadap pertanyaan guru, atau pada penyebaran
pertanyaan, dan sebagainya.
d. Menyesuaikan observasi dengan periode perkembangan mengajar
guru. Observasi mungkin harus menjadi lebih selektif bila praktek
atau latihan mengajar guru berkembang. Jika perhatian lebih terfokus
pada aspek-aspek yang guru inginkan untuk lebih diperhatikan,
misalnya guru mempunyai kesulitan mengadakan transisi dalam
pelajaran maka hal tersebut merupakan sesuatu yang perlu
difokuskan dalam observasi.
e. Mencatat komentar
Walaupun proses mencatat harus seobyektif mungkin, supervisor
sering ingin mencatat komentar-komentarnya agar supaya tidak
terlupakan. Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan
memisahkan komentar dari catatan tentang proses pengajaran.
Catatan ini ditempatkan pada tepi format observasi atau dengan
menggunakan tanda kurang.
f. Pola mengajar
Adalah sangat bermanfaat untuk mencatat pola tingkah laku
mengajar tertentu dari guru misalnya dalam memberikan penguatan
atau dalam mereaksi terhadap pertanyaan siswa untuk dibicarakan
dalam pertemuan balikan.
g. Membuat guru tidak merasa gelisah. Pada permulaan latihan sesuatu
ketrampilan mengajar, guru sering menjadi bingung apabila ada
5
orang dibelakang kelas mengamati sambil membuat catatan-catatan
mengenai dirinya. Untuk meredakan atau menghilangkan perasaan
gelisah ini maka dalam pertemuan pendahuluan supervisor harus
mengatakan secara jelas bahwa yang akan dicatat hanya hal-hal yang
disepakati. Sekali lagi, harus ada persetujuan atau kesepakatan
tentang apa yang akan diobservasi atau dicatat.
3. Kriteria dan Teknik Balikan
Fungsi balikan dalam hubungannya dengan supervisi klinis adalah untuk
menolong guru mempertimbangkan perubahan atau lebih tepat
peningkatan tingkah laku mengajarnya. Balikan merupakan suatu
informasi kepada guru tentang bagaimana guru mempengaruhi siswanya
dalam kegiatan belajar-mengajar. Untuk mencapai maksud tersebut maka
balikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Lebih bersifat deskriptif dari pada evaluatif.
Fungsinya adalah analisis untuk menghasilkan perbaikan dengan
memperinci tingkah laku guru dalam mengajarnya. Hal tersebut akan
menolong guru, kemudian dapat menggunakannya apabila itu dengan
menghindari bahasa yang lebih bersifat evaluatif maka akan
terkurangi reaksi atau sikap defensive guru (membela diri).
b. Bersifat Spesifik
Adalah kurang tepat apabila kepada seorang guru dikatakan bahwa
cara anda memberi penguatan kurang tepat, sebab dengan cara
demikian guru belum/tidak mengetahui dalam segi apa ia member
penguatan secara tidak tepat, misalnya apakah dalam penguatan
verbal, gerakan badan atau lainnya.
c. Memenuhi kebutuhan baik supervisor maupun guru
Suatu balikan tidak akan bermanfaat apabila ia hanya memenuhi
kebutuhan supervisor sebagai pemberi balikan dan mengabaikan
kebutuhan guru sebagai penerima balikan tersebut.
d. Ditujukan untuk tingkah laku guru yang dapat dikendalikannya.
Seorang guru akan mengalami frustasi apabila ia diingatkan tentang
sesuatu kekurangan yang berada diluar kemampuannya untuk diatasi
6
atau dipecahkan, misalnya supervisor menegur karena tubuhnya yang
pendek sehingga ia sukar menguasai kelas dengan berbuat apapun.
e. Isi balikan merupakan permintaan guru dan bukan yang diada-adakan
oleh supervisor.
f. Tepat waktunya
Balikan akan lebih bermanfaat apabila segera diberikan sesudah
pelaksanaan mengajar.
g. Harus terkomunikasikan secara jelas kepada guru. Untuk melakukan
hal ini maka guru diminta untuk mengatakan kembali apa yang
menjadi target serta perhatian utamanya guna dibandingkan dengan
yang dimaksud oleh supervisor.
h. Apabila balikan itu diberikan dalam kelompok maka guru dan
supervisor harus mempunyai kesempatan untuk mencocokkannya
dengan yang diberikan kelompok untuk menguji ketepatan balikan
tersebut. Dengan demikian dapat diketahui apakah balikan tersebut
merupakan kesan satu orang atau merupakan kesan orang lain juga.
i. Harus dapat menolong guru memperhatikan kelebihan-kelebihannya
untuk mengembangkan gaya mengajarnya sendiri. Dalam hal ini
perlu diberi penguatan untuk cara mengajar yang efektif tersebut.
j. Hendaknya dimulai dulu dengan menunjukkan keunggulan-
keunggulan atau segi-segi yang kuat, baru kemudian mendiskusikan
segi-segi yang menimbulkan masalah baginya.
k. Data balikan dalam bentuk instrument observasi harus disimpan
dengan baik oleh supervisor dan merupakan catatan mengenai
perkembangkan ketrampilan mengajar guru, seperti kartu status
pasien bagi seorang dokter yang sewaktu-waktu dapat digunakan bila
diperlukan.
Dari sebelas criteria tersebut dapat disimpulkan bahwa balikan
merupakan suatu cara dan alat untuk memberikan pertolongan. Balikan
merupakan mekanisme yang bersifat korektif bagi guru untuk melihat
sampai seberapa jauh penampilan tingkah lakunya didalam mengajar
sesuai dengan yang diinginkannya. Balikan juga merupakan suatu sarana
7
dalam menetapkan identitas seseorang karena secara tidak langsung
menjawab pertanyaan: “Siapakah sebenarnya saya ini?”.
C. Instrumen Observasi
Dalam melaksanakan observasi dalam supervisi klinis dapat
digunakan berbagai format atau instrument observasi format tersebut dapat
dipilih dari yang sudah ada dalam berbagai literature mengenai supervisi
klinis dan pengajaran mikro, tetapi dapat pula dikembangkan sendiri oleh
supervisor berdasarkan target dan jenis ketrampilan yang ingin dilatih dan
diobservasi. Dalam kemajuan teknologi metakhir saat ini tentu dapat pula
digunakan tape recorder, film dan video tape recorder untuk merekan
penampilan mengajar guru.
Berikut ini diberikan beberapa contoh instrument observasi untuk
berbagai jenis ketrampilan dan sub-ketrampilan yang ingin dilatih guru.
Disamping itu diberikan pula sebuah contoh instrument observasi untuk
merekam ketrampilan seorang supervisor dalam mensupervisi, pada tahap
pertemuan pendahuluan dan tahap pertemuan balikan.
8
2. CONTOH-CONTOH INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
Contoh 1
LEMBARINSTRUMEN OBSERVASI
Ketrampilan memberi penguatan:(tulislah frekuensi penggunaan)
Sekolah :
Guru : Kelas :
Komponen KetrampilanYang dilakukan atau diucapkan
Komentar5 menit I 5 menit II 5 menit III
1.Verbal (kata-kata):a. Baikb. Bagus sekalic. Terima kasihd. Betul Sekalie. …………f. …………
2 .Verbal (kalimat):a. Jawabanmu tepat sekalib.Itu suatu pertanyaan yang baik
sekalic. Saya setuju dengan pendapatmud. Pikiranmu sangat kritise. …………………f. …………………
3. Gestural:a. Menaikkan jempolb. Anggukan menyetujui
c. Senyum d. Tepuk tangan e. ………………. f. ……………….
4. Contact:a. Tepuk pundakb. Jabat tanganc. Mengangkat tangan siswad. …………………..e. ………………….
Tanggal:Supervisor,
9
Contoh 2
LEMBARINSTRUMEN OBSERVASI
Ketrampilan bertanyaSekolah :
Guru : Kelas :
Kelas :
Komponen Ketrampilan Frekuensi Penggunaan Komentar
1.Pertanyaan menuntun (prompting)
2.Pertanyaan melacak (probing)
3.Waktu berhenti (Pausing)
4.Mengalihkan giliran menjawab siswa
(redirecting)
Tanggal :_________________
Supervisor,
(_______________________)
10
Contoh 3
LEMBAR OBSERVASIKetrampilan membimbing diskusi
kelompok kecilSekolah :
Nama Guru : Kelas :
Kelas :
Komponen Ketrampilan Ya Tidak Komentar1. Memusatkan Perhatian
a. Merumuskan tujuanb. Merumuskan dan merumuskan kembali
masalahc. Menandai hal-hal yang tidak relevand. Membuat rangkuman bertahap.
2. Memperjelas masalah atau urusan pendapata. Mengungkapkan kembali dengan kata-kata
lain (memparaprase)b. Merangkumc. Menggalid. Menguraikan secara detail
3. Menganalisis Pandangan siswaa. Menandai kesetujuan dan ketidak setujuanb. Meneliti alasan
4. Meningkatkan urunan siswaa. Menimbulkan pertanyaanb. Menggunakan contoh-contohc. Menggunakan hal-hal yang sedang hangat
dibicarakand. Menunggue. Memberi dukungan
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi:a. Meneliti pandanganb. Mencegah pembicaraan yang berlebihanc. Menghentikan monopoli
6. Menutup diskusia. Merangkumb. Memberi gambaran yang akan datangc. Menilai
Tanggal :_________________
11
Supervisor,
(_______________________)
Contoh 4a
FORMAT MENGUKUR KEEFEKTIFAN PESERTA DISKUSI
Tulislah angka-angka yang tepat dibelakang pertanyaan dibawah ini:5 = Baik sekali 2 = Kurang
4 = Baik 1 = Kurang sekali
3 = Cukup
Nama Peserta :
K R I T E R I A 5’I 5’II 5’III1. Sikap
- Kerja sama- Semangat
2. Urunan Pikiran- Masuk akal- Jelas- Relevan dengan persoalan- Teliti- Mendalam
3. Bahasa- Jelas- Tepat- Menarik- Wajar
4. Kesopanan- Membantu kelompok kearah benar- Menunjukkan sikap terpuji- Menghindari tingkah laku yang berlebih-
lebihanTanggal :_________________
Supervisor,
(_______________________)
12
Contoh 4b
FORMAT MENGUKUR KEEFEKTIFAN
PESERTA DISKUSITulislah angka-angka yang tepat dibelakang pertanyaan/pernyataan dibawah ini:5 = Baik sekali 2 = Kurang
4 = Baik 1 = Kurang sekali
3 = Cukup
KELOMPOK : ______________________
Waktu 5 Menit I 5 Menit II 5 Menit III
Nama Peserta
Kriteria1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1. Sikap- Kerja sama- Semangat
2. Urunan Pikiran- Masuk akal- Jelas- Relevan dengan
persoalan- Teliti- Mendalam
3. Bahasa- Jelas- Tepat- Menarik- Wajar
4. Kesopanan- Membantu
kelompok kearah benar
- Menunjukkan sikap terpuji
- Menghindari tingkah laku yang
13
berlebih-lebihanTanggal :_________________
Supervisor,
(_______________________)
14
Contoh 5
LEMBAR OBSERVASI
KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
FORMAT REKAMAN PARTISIPASI SISWA
NAMA PESERTA MEMBERI URUTAN PIKIRAN YANG RELEVAN
MEMBANTU PEMIMPIN TETAP
PADA ARAH DISKUSI
MENGAJUKAN PERTANYAAN
YANG RELEVAN
MENGUSULKAN PEMECAHAN
MASALAH
MEMBERIKAN KOMENTAR
YANG TIDAK RELEVAN
CATATAN: Format ini diisi oleh observer yang mengamati jalannya diskusi Pengamat,
(____________________)
15
Contoh 6
FORMAT BALIKAN UNTUK SUPERVISOR
Persyaratan yang dituntut : isilah dengan tanda V
1. Tahap pengamatan mengajar:Mengumpulkan data sementara guru mengajar sesuai dengan permintaan
2. Langkah-langkah didalam pertemuan pendahuluan a. Menciptakan suasana yang santai bagi gurub. Mereviu rencana pelajaran/tujuan pelajaranc. Mereviu kegiatan belajar mengajard. Mereviu evaluasi yang akan diterapkane. Mereviu target ketrampilan yang akan dicapai dan
perhatian utama guruf. Menentukan instrument pengumpul datag. Membicarakan bersama dengan guru tentang kontrak
untuk persetujuan bersama.3. Langkah-langkah dalam pertemuan balikan:
a. Menanyakan perasan guru secara umumb. Mereviu tujuan pelajaranc. Mereviu target yang akan dicapai guru dan perhatian
utama gurud. Mengingat kembali kontrake. Menunnjukkan/memberikan balikan tentang targetf. Memberikan guru waktu untuk menganalisisg. Mendiskusikan hasil analisish. Menanyakan perasaan gurui. Meminta pada guru untuk menganalisis hasil
pelajaranj. Mendiskusikan hasil analisis tersebutk. Menanyakan perasaan guru mengenai hasil pelajaranl. Menyimpulkan hasil pembicaraan tentang pengajaranm. Mendorong guru untuk membuat rencana-rencana
mengajar dimasa yang akan datang4. Menunnjukkan pengertian terhadap tingkat
perkembangan guru/calon guru5. Apakah supervisor mendukung guru?6. Apakah supervisor bersifat terbuka?7. Apakah supervisor menghormati/menghargai guru?8. Apakah supervisor berusaha tidak menggunakan kritik-
kritik?9. Apakah supervisor mendorong guru untuk menilai diri
sendiri?
Ya Tidak
16
Materi Perkuliah Supervisi Klinis
Dosen Pengajar : Dr. Sulasminten M.Pd
17