ipfi3pdata.litbang.pertanian.go.id/dokumen/one/26/file/... · web viewpenentuan topik/judul materi...
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penguasaan ilmu pengetahuan akan berdampak pada peningkatan
kecerdasan bangsa yang pada akhirnya akan mendorong dan memacu
pembangunan nasional. Demikian pula halnya dengan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi oleh petani di lahan marjinal atau kritis atau tadah
hujan. Petani miskin pada lahan marjinal umumnya memiliki lahan pertanian
produktif kurang dari 0,1 ha dan memanfaatkannya untuk usahatani tanaman
pokok. Rata-rata pendapatan petani miskin di lahan marjinal kurang dari Rp
1.000.000 per kapita, sehingga mereka sering tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Kondisi tersebut disebabkan antara lain informasi perkembangan teknologi
pertanian belum banyak diketahui petani miskin khususnya di lahan marginal,
padahal kebutuhan teknologi tersebut, khususnya teknologi tepat guna sangat
dibutuhkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta secara
tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Oleh
sebab itu, akses terhadap informasi teknologi tepat guna perlu ditingkatkan untuk
memacu perkembangan dunia usaha, baik kecil, menengah maupun skala besar,
yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan akan berdampak pada
peningkatan kesejahteraan petani miskin, serta tentunya akan berpengaruh pula
terhadap percepatan pembangunan nasional.
Sistem informasi teknologi pertanian sangat penting dalam meningkatkan
kemampuan akses informasi. Sistem informasi yang baik akan mendukung kinerja
pembangunan, sebab melalui sistem informasi inilah para pelaku usahatani dapat
berkomunikasi untuk menggali berbagai informasi yang tengah berkembang
dalam berbagai hal dan kepentingan termasuk informasi teknologi tepat guna.
Akses terhadap sumber-sumber informasi harus ditingkatkan agar kemampuan
petani sebagai pelaku usahatani dalam memperoleh informasi juga meningkat.
Badan Litbang Pertanian sebagai salah satu sumber informasi teknologi
pertanian telah banyak menghasilkan informasi teknologi pertanian tepat guna,
dan tersedia di berbagai unit-unit kerja penelitian dan pengembangan, unit kerja
pengkajian teknologi, dan lembaga-lembaga penelitian lainnya. Kegiatan unit
kerja dan lembaga tersebut dalam penelitian, pengembangan dan rekayasa, telah
banyak menghasilkan data dan informasi teknologi yang sebenarnya dapat
digunakan untuk peningkatan produksi. Namun dari sisi ketersediaan dan
pemanfaatannya oleh pengguna, terlihat adanya kesenjangan yang menyebabkan
keterjangkauan informasi teknologi yang dibutuhkan tidak atau belum secara
optimal dimanfaatkan masyarakat. Berdasarkan kenyataan ini perlu dilakukan
upaya-upaya pemilihan teknologi tepat guna khususnya untuk petani miskin di
lahan marginal (kritis atau tadah hujan) dan mengemasnya dalam bentuk media
yang efektif dan efisien serta mendekatkannya kepada pengguna melalui
mekanisme penyebarluasan yang tersedia.
Perkembangan teknologi telah menambah variasi perangkat sistem
informasi yang bisa dimanfaatkan guna meningkatkan efektivitas komunikasi.
Teknologi informasi berdampingan dengan media cetak, bergeser ke media
digital, seperti dalam bentuk Video CD (VCD) dan internet. Dengan dukungan
teknologi tersebut, maka penyampaian informasi dapat dilakukan dengan cepat
dan tepat. Pesan juga semakin mudah untuk didistribusikan dalam bentuk media
fisik yang menjangkau banyak lapisan masyarakat. Pesan dapat dibuat dalam
format digital dengan resolusi yang tajam dan disimpan dalam media VCD yang
memiliki sifat kecil, praktis dan relatif murah.
Perkembangan penggunaan VCD yang luas di tengah masyarakat
Indonesia merupakan kesempatan yang baik bagi pemerintahan dalam
menyampaikan berbagai informasi pembangunan melalui media ini. Penetrasi
teknologi VCD sampai ke desa-desa merupakan kesempatan yang sangat baik
dalam penyebaran informasi teknologi pertanian. Informasi dapat dikemas dalam
bentuk video yang menampilkan pesan dalam suatu alur cerita. Rangkaian gambar
dan suara yang ditampilkan menyajikan infomasi dalam bentuk yang mudah
2
diserap oleh pengguna. Informasi yang ditampilkan dapat diputar ulang berkali-
kali, dan diperbanyak. Sehingga diharapkan transfer informasi dapat berlangsung
lebih efektif. Karena informasi disampaikan dalam bentuk yang sederhana dan
teknologi ini dapat di, maka bentuk pengemasan ini merupakan alternatif terbaik
untuk menyampaikan informasi kepada petani sebagai end-user teknologi.
Walaupun penggunaan teknologi informasi dalam penyebaran informasi
teknologi pertanian cukup efektif, namun, media konvensional seperti buku,
leaflet, brosur dan media cetak lain masih merupakan pilihan untuk menyebarkan
informasi. Karena tidak semua pengguna mempunyai akses terhadap media
tersebut. Sedangkan penyebaran informasi harus mempertimbangkan kemampuan
pengguna untuk mengaksesnya. Penggunaan berbagai media merupakan upaya
yang dilakukan untuk menjangkau pengguna yang sangat berbeda karakteristiknya
tersebut. Untuk menjangkau pengguna yang tidak memiliki akses Internet maupun
perangkat teknologi perlu dilakukan penyebaran informasi melalui bentuk
tercetak. Selain dalam bentuk VCD dan situs Internet, pengemasan teknologi tepat
guna juga akan dikemas dalam bentuk folder. Media ini dapat dimanfaatkan
dalam kegiatan penyuluhan pertanian, karena bentuknya kecil sehingga mudah
dibawa, bahasanya mudah dipahami, dapat disimpan dan dibaca ulang.
2. Tujuan
Menyediakan informasi teknologi pertanian tepat guna untuk mengisi pusat
informasi pertanian regional (BPTP Jateng, Sulteng, NTT, dan NTB) yang
mencakup 5 kabupaten lahan marjinal (kritis atau tadah hujan) di Blora dan
Temanggung Prop. Jawa Tengah, Kabupaten Lombok Timur Prop. Nusa
Tenggara Barat, Kabupaten Ende Prop. Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten
Donggala Prop. Sulawesi Tengah.
3. Keluaran
Tersedianya 10 judul VCD teknologi spesifik lokasi (recopy dan atau
produksi) dengan masing-masing VCD digandakan 125 keping; Updating 100
judul baru teknologi tepat guna di situs PUSTAKA disertai dengan
3
pengemasan kembali dalam CD-ROM; serta tersedianya 10 judul folder
teknologi spesifik lokasi (produksi dan atau reprint) dengan masing-masing
folder digandakan 2.000 eksemplar untuk mengisi Pusat Informasi Pertanian
Regional di BPTP (Jateng, NTT, NTB, dan Sulteng) dan Pusat Informasi
Pertanian di Kabupaten Blora dan Temanggung Prop. Jawa Tengah,
Kabupaten Lombok Timur Prop. NTB, Kabupaten Ende Prop. NTT, dan
Kabupaten Donggala Prop. Sulawesi Tengah.
4. Dasar Pertimbangan
Dalam upaya mendukung pemberdayaan dan peningkatan kapasitas petani
miskin di lahan marjinal (kritis/tadah hujan) di 4 propinsi dan 5 kabupaten yang
terdiri atas: 1) Propinsi Jawa Tengah (Kab. Blora dan Kab. Temanggung), 2)
Propinsi Sulawesi Tengah (Kab Dongggala), 3) Propinsi Nusa Tenggara Timur
(Kab. Ende), dan 4) Propinsi Nusa Tenggara Barat (Kab. Lombok Timur),
PUSTAKA sebagai pusat penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
pertanian perlu menyeleksi, mengemas dan menyebarluaskan atau mendekatkan
informasi dengan jalan menyediakan informasi dan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan petani. Informasi yang dikemas dibuat dalam berbagai media untuk
menjangkau pengguna yang beragam. Dengan demikian diharapkan petani miskin
dapat meningkatkan pendapatannya dengan jalan meningkatkan ketersediaan
teknologi yang tepat guna dan meningkatkan akses petani miskin terhadap
informasi sehingga dapat mengadopsi teknologi tersebut dalam kegiatan
usahataninya.
5. Perkiraan Dampak
- Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani melalui berbagai
usaha budidaya pertanian khususnya teknologi tepat guna pascapanen.
- Tersedianya berbagai pilihan media informasi yang dapat dijangkau
pengguna sesuai dengan kemampuannya.
- Memasyarakatnya ketersediaan berbagai informasi teknologi pertanian
tepat guna yang dapat dijangkau pengguna dalam rangka meningkatkan
nilai tambah usahanya.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi informasi dalam bidang media komunikasi berdampak sangat besar
dalam kehidupan modern. Seiring dengan meningkatnya kapasitas penyimpanan
informasi dan retrieval, terjadi substitusi media komunikasi untuk teknologi
transportasi data/informasi sehingga meningkatkan nilai informasi sebagai suatu
komoditas. Cepatnya laju perkembangan berbagai media komunikasi, lambat laun
menggantikan peran media, dari message production dan distribution media
menjadi media penerima, penyimpan dan retrieval informasi (Ruben, B.D and
Stewart, L.P., 1998).
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peningkatan kinerja
komunikasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan pertanian melalui
pemanfaatan teknologi informasi merupakan suatu peluang yang dapat
dimanfaatkan dengan mengemasnya dalam berbagai bentuk media komunikasi
elektronik yang mudah dikomunikasikan (Sankarto, B.S., dkk., 2002).
Perkembangan teknologi informasi juga telah menambah variasi perangkat media
informasi yang bisa dimanfaatkan guna meningkatkan efektivitas komunikasi.
Jika sebelumnya media komunikasi didominasi oleh media cetak, sekarang mulai
bergeser ke media digital, seperti CD-ROM dan internet. Dengan dukungan
teknologi informasi tersebut, maka penyampaian informasi dapat dilakukan
dengan cepat dan tepat.
Dalam kaitannya dengan media penyebarluasan informasi, VCD merupakan
media yang efektif untuk menyampaikan informasi atau pesan. Melalui VCD
pesan dapat disampaikan melalui berbagai bentuk, baik dalam bentuk narasi,
video, maupun animasi sehingga dapat lebih menarik dan komunikatif. Selain itu,
dengan disajikan dalam format VCD, yang memiliki kapasitas yang besar serta
harga yang relatif murah, pesan semakin mudah dan murah untuk didistribusikan
serta dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas.
Namun demikian, media konvensional seperti buku, leaflet, brosur dan
media cetak lain masih merupakan pilihan untuk menyebarkan informasi. Karena
5
tidak semua pengguna mempunyai akses terhadap media tersebut. Sedangkan
penyebaran informasi harus mempertimbangkan kemampuan pengguna untuk
mengaksesnya. Penggunaan berbagai media merupakan upaya yang dilakukan
untuk menjangkau pengguna yang sangat berbeda karakteristiknya tersebut.
Untuk menjangkau pengguna yang tidak memiliki akses Internet maupun
perangkat teknologi perlu dilakukan penyebaran informasi melalui bentuk
tercetak.
6
III. METODOLOGI
Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi: (1) Produksi dan atau recopy
VCD teknologi pertanian tepat guna; (2) Pemutakhiran informasi teknologi tepat
guna yang diupload dalam situs PUSTAKA; (3) Pengemasan kembali informasi
teknologi tepat guna yang diupload dalam web Pustaka ke dalam CD-ROM; (4)
Reprint (cetak ulang) dan atau produksi folder informasi teknologi tepat guna.
Secara umum, tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Produksi atau recopy VCD
A. Tahapan kegiatan untuk produksi VCD meliputi:
a. Persiapan
Tahap persiapan secara garis besar mencakup persiapan teknis dan
administratif, serta proses perumusan konsep antara lain:
penyusunan jadwal serta program kerja secara operasional dan
terperinci;
pengumpulan dan review data serta informasi yang tersedia.
b. Seleksi Teknologi
Menentukan dan menyeleksi judul-judul materi teknologi yang akan
disusun dalam VCD. Penentuan topik/judul materi berdasarkan hasil
kajian laporan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian di lokasi
P4MI, yang disesuaikan dengan kebutuhan petani.
c. Pembuatan GBIP
GBIP merupakan ringkasan dari isi VCD yang akan dibuat. Dokumen
ini dibuat untuk memandu pembuatan VCD agar sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan. Dokumen ini berisi tema, topik, judul,
tujuan instruksional umum (TIU), tujuan instruksional khusus (TIK),
pokok-pokok materi, sasaran, format, bentuk narasi, durasi, dan
sinopsis.
7
d. Pembuatan Naskah dan Skenario
Naskah
Penyusunan naskah dilakukan dengan berkonsultasi kepada tenaga
ahli yang berkompeten dalam bidangnya untuk menjamin validitas
serta keterkinian informasi. Naskah disusun dengan
mempertimbangkan topik dan cakupan materi.
Narasi
Pembuatan narasi berdasarkan naskah yang berasal dari sumber
informasi teknologi tepat guna baik itu peneliti atau pengkaji di
instansi lingkup pertanian sesuai dengan judul yang telah
ditentukan.
Skenario
Setelah narasi selesai dibuat, maka selanjutnya adalah pembuatan
skenario berdasarkan judul-judul materi informasi teknologi tepat
guna yang telah ditentukan. Secara rinci pembuatan skenario
meliputi: penentuan alur cerita, durasi video, narasi, pemilihan
format, pemilihan musik latar dan lain-lain.
e. Shooting
Pengambilan gambar dan video didasarkan pada skenario yang telah
ditetapkan. Pemilihan lokasi, objek, dan waktu pengambilan
gambar/foto yang diperlukan juga mengacu pada skenario. Penentuan
lokasi dan pengambilan gambar mencakup pemilihan lokasi dan pihak-
pihak terkait yang dapat dimintai sesuai dengan tema dan alur cerita
yang telah ditentukan.
f. Dubbing
Merupakan proses pengisian suara atau narasi dan musik bagi video.
g. Pembuatan Label dan Cover serta perbanyakan VCD
B. Tahapan Kegiatan recopy VCD meliputi:
Pengumpulan materi informasi
8
Seleksi materi
Konsultasi dan evaluasi
Penggandaan
Penyebaran
2. Pemutakhiran Pangkalan Data Teknologi Pertanian Tepat Guna
Kegiatan pemutakhiran pangkalan data teknologi pertanian tepat guna
meliputi:
Seleksi materi informasi
Scanning informasi
Pengolahan atau indeksing dan entri data
Programing
Testing dan evaluasi
Testing dan evaluasi akhir
Uploading ke situs PUSTAKA
3. Pengemasan kembali informasi teknologi pertanian tepat guna yang
telah diupload dalam situs PUSTAKA ke dalam CD-ROM
Pengumpulan materi informasi
Programming
Testing dan evaluasi
Testing dan evaluasi akhir
Pemuatan dalam CD
Perbanyakan CD
4. Pencetakan kembali dan atau produksi folder informasi teknologi tepat
guna
Pengumpulan materi informasi
Seleksi materi
Konsultasi dan evaluasi
Penggandaan
Penyebaran
9
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari keseluruhan tahapan kegiatan pengembangan informasi teknologi pertanian
tepat guna, sampai pertengahan tahun 2007 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan,
antara lain:
1. Pembuatan VCD
a. Persiapan
Telah dilakukan tahap kegiatan persiapan yang meliputi perencanaan dan
pengumpulan topik teknologi yang layak dibuat VCD. Tahapan kegiatan
ini menghasilkan input berupa penentuan narasumber topik teknologi,
daftar teknologi yang layak dibuat VCD, materi informasi dan pihak
ketiga yang akan membuat VCD. Beberapa usulan teknologi hasil
inventarisasi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar Usulan Teknologi Hasil Inventarisasi untuk Produksi VCD
No. Judul Teknologi Usulan Teknologi1. Pengolahan Kacang Kulit PUSTAKA2. Teknologi Pembuatan Pestisida Nabati P4MI3. Teknologi Sambung Pucuk Kakao P4MI4. Pengolahan Sale Pisang PUSTAKA5. Tepung Cabai P4MI
b. Seleksi Teknologi
Hasil seleksi teknologi berdasarkan berbagai masukan dan pertimbangan
teknis lainnya dipilih 2 judul topik, yaitu:
Teknologi Pembuatan Pestisida Nabati;
Teknologi Sambung Pucuk Kakao.
c. Pengumpulan Materi
Telah dikumpulkan materi informasi yang berhubungan dengan topik yang
telah ditetapkan, baik dari PUSTAKA maupun instansi lain yang
10
berkaitan. Materi informasi tersebut berbentuk petunjuk teknis, brosur dan
lain sebagainya. Pengumpulan materi dilakukan dengan bantuan peneliti
unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian. Materi VCD dengan judul
Teknologi Pembuatan Pestisida Nabati dikumpulkan dan dikonsultasikan
kepada peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Sayur, sedangkan materi
VCD dengan judul Teknologi Sambung Pucuk Kakao dikumpulkan dan
dikonsultasikan kepada peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.
d. Penyusunan GBIP Naskah, Narasi, dan Skenario
Telah disusun GBIP atau Garis Besar Isi Program yang berisi arahan
mengenai video yang akan dibuat (Lampiran 1). Berdasarkan GBIP,
disusun naskah yang juga mengacu pada materi informasi yang telah
dikumpulkan (Lampiran 2). Kemudian dilakukan penyusunan narasi dan
skenario. Selain berdasarkan materi informasi yang telah dikumpulkan,
naskah, narasi dan skenario yang telah disusun dikonsultasikan kepada
pakar/ahli bidang topik tersebut. Ahli yang dihubungi adalah peneliti unit
kerja lingkup Badan Litbang Pertanian. Narasi atau Skenario masing-
masing judul VCD dapat dilihat pada Lampiran 3.
e. Pengambilan Gambar, Perekaman Suara, Editing dan Pemaduan Gambar
dan Suara
Telah dilakukan pengambilan gambar dilokasi yang sesuai dengan topik. Pengambilan video dengan judul “Teknologi Pembuatan Pestisida Nabati” dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Sayur, Lembang, Bandung. Pengambilan video dengan judul “Teknologi Sambung Pucuk Kakao” dilaksanakan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember. Proses pengambilan gambar dilakukan oleh pihak ketiga yang dipandu oleh staf PUSTAKA dan peneliti yang bersangkutan. Editing, pemaduan gambar dan suara juga dilakukan oleh pihak ketiga dengan berpedoman pada skenario yang telah dibuat. Kemudian
11
hasil editing dikonsultasikan kembali kepada peneliti sampai didapatkan master VCD yang siap diperbanyak. Kedua judul VCD tersebut masing-masing diperbanyak 125 keping.
Gambar 2. Cover VCD”Teknologi Pembuatan Pestisida Nabati”
2. Recopy VCD
Recopy VCD merupakan kegiatan menggandakan kembali VCD informasi
teknologi yang telah diproduksi PUSTAKA. Tahapan kegiatan ini antara lain
pengumpulan materi informasi, seleksi materi, konsultasi dan evaluasi,
penggandaan dan penyebaran. Judul Teknologi VCD yang digandakan
kembali merupakan VCD yang memuat informasi yang relevan dengan
teknologi yang dibutuhkan oleh pengguna di lokasi P4MI. Sumber teknologi
VCD yang diperbanyak kembali adalah BPTP di lokasi P4MI yang
memproduksi VCD dengan bekerjasama dengan PUSTAKA. Sampai akhir
12
tahun 2007 telah dilaksanakan penggandaan kembali 8 judul VCD (Cover 8
Judul VCD hasil recopy dapat dilihat pada Lampiran 5). Masing-masing judul
VCD digandakan kembali 125 keping. Daftar judul teknologi VCD yang
diperbanyak kembali pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Judul Teknologi VCD yang Diperbanyak Kembali
No. Judul Teknologi Sumber Teknologi Tahun Pembuatan
1. Teknologi Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO);
BPTP Sulawesi Tengah 2006
2. Teknologi Pembuatan Keripik Kentang; BPTP Nusa Tenggara Timur
2006
3. Teknologi Pengolahan Buah Semu Jambu Mete menjadi Sirup dan Pakan Tambahan Ternak;
BPTP Nusa Tenggara Timur
2006
4. Teknologi Pembuatan Tepung Pisang; BPTP Nusa Tenggara Barat
2006
5. Teknologi Pembuatan Tepung Tapioka; BPTP Nusa Tenggara Barat
2006
6. Teknologi Pembuatan Pakan dari Limbah Kakao;
BPTP Sulawesi Tengah 2006
7. Teknologi Pemeliharaan Kambing dan Domba; BPTP Jawa Tengah 20068. Teknologi Budidaya dan Pascapanen Jagung
Putih. BPTP Jawa Tengah 2006
Selain recopy VCD, untuk memenuhi permintaan mengenai hasil
kegiatan P4MI dalam bentuk informasi teknologi tepat guna,
digandakan juga 1 judul CD Interaktif, yaitu Kiat Sukses Berusahatani
Lahan Kering Seri III sebanyak 125 keping.
13
Gambar 2. Cover CD Interaktif ”Kiat Sukses Berusahatani Lahan Kering Seri 3”
3. Pembuatan Folder
Pembuatan folder mencakup kegiatan yang dimulai dari pengumpulan bahan,
penyusunan naskah, penyuntingan, pengaturan tata letak dan perwajahan,
pemeriksaan cetak coba, serta percetakan folder teknologi pertanian tepat
guna. Pengumpulan bahan untuk pembuatan folder dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan bahan untuk pembuatan VCD. Bahan yang telah
dikumpulkan kemudian disusun naskahnya. Naskah yang telah disusun
dikonsultasikan juga kepada peneliti yang bersangkutan. Kemudian dilakukan
layouting dan perwajahan folder, proofread, sampai naskah folder siap cetak.
Sampai akhir tahun 2007 telah dilaksanakan pembuatan 2 judul folder
(Lampiran 6), yaitu:
1. Teknologi Pembuatan Pestisida Nabati;2. Teknologi Sambung Pucuk Kakao.
Masing-masing judul folder dicetak sebanyak 2.000 eksemplar.
4. Recopy Folder
14
Judul folder yang digandakan kembali memuat topik yang relevan dengan
teknologi yang dibutuhkan oleh pengguna di lokasi P4MI. Sumber teknologi
folder yang diperbanyak kembali adalah BPTP di lokasi P4MI yang
memproduksi folder dengan bekerjasama dengan PUSTAKA. Sampai akhir
tahun 2007 telah dilaksanakan penggandaan kembali 8 judul folder (Lampiran
7), masing-masing judul sebanyak 2.000 eksemplar. Daftar judul folder dan
sumber teknologi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Judul Teknologi Folder yang Diperbanyak KembaliNo. Judul Teknologi Tahun
Pembuatan1. Pengolahan Jerami Padi 20032. Konservasi Lahan dengan Sistem Pertanaman Lorong 20033. Pupuk Kompos 20034. Mesin Tetas Telur Sederhana 20035. Daun Gamal sebagai Pakan Ternak 20036. Pemanfaatan Lahan Pekarangan 20037. Teknologi Dam Parit untuk Mengairi Lahan Pertanian dan
Mencegah Banjir 2003
8. Embung; Pembuatan dan Manfaat 2003
Selain recopy folder, untuk memperkuat sumberdaya informasi pusat
informasi pertanian regional dan kabupaten, kegiatan ini menghimpun
informasi teknologi pertanian tepat guna dalam bentuk kumpulan informasi
komoditas. Kumpulan informasi teknologi pertanian tepat guna komoditas
yang berhasil dihimpun sampai akhir tahun 2007, meliputi 27 komoditas
(Tabel 4). Cover Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna
masing-masing Komoditas dapat dilihat pada Lampiran 8.
Tabel 4. Judul Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas
No. Judul Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Jumlah Artikel
1. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Alpukat2. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Ayam
Buras3. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Bawang
Merah4. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Jeruk5. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Cabai
15
6. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Empon-empon
7. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Jagung8. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Kacang
Tanah9. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Nenas
10. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Padi11. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Pisang12. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Sapi13. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Sayuran14. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Tembakau15. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Tomat16. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Kakao17. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Kambing18. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Karet19. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Kedelai20. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Kentang21. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Kopi22. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Lengkeng23. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Mangga24. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Manggis25. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Ubi jalar26. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Mentimun27. Kumpulan Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna Komoditas Pare
5. Pemutakhiran Informasi Teknologi Pertanian Tepat Guna
Pengembangan pangkalan data informasi teknologi pertanian tepat guna
merupakan sub kegiatan yang bertujuan untuk mengupdate pangkalan data
teknologi pertanian tepat guna di situs PUSTAKA. Pangkalan data yang telah
dimiliki di situs tersebut haruslah selalu diupdate informasinya dengan cara
menambah isi informasi. Pemutakhiran informasi teknologi pertanian tepat
guna ke dalam situs PUSTAKA, mencakup kegiatan pengumpulan dan seleksi
materi, pembuatan data bibliografis, scanning dan converting serta uploading.
Tahapan sub kegiatan ini mencakup:
- Pengumpulan dan Seleksi Materi
Kegiatan pengumpulan dan seleksi materi informasi teknologi pertanian
tepat guna dilakukan melalui berbagai sumber, yaitu Liptan yang
diterbitkan oleh BPTP serta brosur dan leaflet yang diterbitkan oleh balai
pengkajian, balai penelitian, pusat penelitian dan balai besar lingkup
Badan Litbang Pertanian. Dari kegiatan ini telah terkumpul informasi
16
teknologi tepat guna yang meliputi antara lain informasi tanaman pangan,
hortikulutra, perkebunan, sosial ekonomi, pasca panen, agribisnis,
peternakan, mekanisasi pertanian dan konservasi lahan.
- Pengolahan Data Bibliografis.
Setelah informasi terkumpul, maka dilakukan proses pengolahan data
bibliografis dalam bentuk suatu pangkalan data. Pangkalan data ini
dimaksudkan untuk mempermudah dalam dokumentasi dan penelusuran
pada proses selanjutnya. Informasi yang dimasukkan dalam data
bibliografis tersebut adalah: (1) Kode file, (2) Judul teknologi, (3) Sumber
Teknologi, (4) subyek (dikelompokkan berdasarkan komoditas) dan (5)
lokasi dan nama file.
- Scanning dan Konversi
Scanning adalah proses pengalihan dokumen dari format tercetak ke dalam
format elektronik. Tahapan scanning ini dilakukan karena tidak semua
informasi yang didapatkan sudah dalam format elektronik. Sedangkan
konversi adalah merubah format dokumen elektronik ke dalam format
yang dibutuhkan yaitu pdf (portable document format). Keluaran dari
proses ini adalah dokumen infomasi teknologi pertanian tepat guna dalam
format .pdf yang siap di upload ke situs Pustaka.
- Uploading ke Situs Pustaka
Tahap akhir dari kegiatan pemutakhiran informasi teknologi pertanian
tepat guna adalah uploading ke situs PUSTAKA menggunakan fasilitas
software FTP (File Transfer Protocol). Informasi yang diupload tersebut
berasal dari database bibliografis ke dalam database situs dan file
dokumen lengkap dalam format pdf ke menu agritech yang terdapat pada
situs PUSTAKA.
Dari kegiatan ini sampai akhir tahun 2007 telah dihasilkan 100 judul informasi
teknologi yang telah diupload ke situs PUSTAKA (Lampiran 9).
17
V. PRAKIRAAN DAMPAK HASIL KEGIATAN
Tersedianya informasi teknologi pertanian tepat guna, yang tersedia dalam
berbagai bentuk (VCD, folder dan pangkalan data).
Dimanfaatkannya teknologi pertanian tepat guna oleh pengguna, baik petani,
penyuluh maupun masyarakat yang lebih luas.
Pemanfaatan iptek bidang pertanian oleh petani meningkat karena akses
terhadap sumber-sumber informasi lebih mudah dan luas.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Melalui kegiatan Pengembangan Informasi Teknologi Pertanian Tepat
Guna, telah dikemas informasi teknologi pertanian tepat guna yang sesuai
dengan kebutuhan petani khususnya di Kabupaten Blora, Kabupaten
Temanggung, Kabupaten Donggala, Kabupaten Ende, dan Kabupaten
Lombok Timur dan masyarakat luas pada umumnya. Informasi tersebut
dikemas dan tersedia dalam bentuk VCD, folder, kumpulan informasi
teknologi pertanian tepat guna dalam bentuk tercetak dan di situs
PUSTAKA (http://www.pustaka-deptan.go.id/agritech.php).
2. Hasil kegiatan tahun 2008 berupa :
- produksi 2 judul VCD @ 125 keping, penggandaan 8 judul VCD @
125 keping dan pengggandaan 1 judul CD interaktif @ 125 keping;
- produksi 2 judul folder @ 2.000 eksemplar, penggandaan 8 judul folder
@ 2.000 eksemplar, dan 27 judul kumpulan informasi teknologi
tercetak @ 20 eksemplar;
- updating 100 judul informasi teknologi tepat guna di situs PUSTAKA.
B. Saran
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang akan datang, diharapkan: 1)
turunnya dana tidak terlambat, 2) kerjasama dan komunikasi antara tim pelaksana,
tim identifikasi dan manajemen proyek P4MI agar lebih ditingkatkan lagi
sehingga pada pelaksanaannya dapat berjalan dengan lebih baik, 3) komunikasi
18
dan konsultasi dengan balai penelitian, balai pengkajian, dan instansi lain yang
terkait dengan penghasil teknologi pertanian harus terus ditingkatkan sehingga
diharapkan PUSTAKA dapat menjadi pusat pangkalan data teknologi tepat guna.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Behan, K. and Holmes, D. 1986. Understanding information technology: Text, reading, and cases. Prentice-Hall, Australia, Sydney. 493 p.
Flor, A.G. 2001. Development and knowledge management: ICT Application for Sustainable Development Laguna, Philippines: SEAMEO SEARCA.
Purwadi, D.H. 1997. Belajar sendiri mengenal internet jaringan informasi dunia, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 190 p.
Pustaka. 2000. Rencana Strategis Pusat Perpustakan dan Penyebaran Teknologi Pertanian 2000-2004. Bogor-Indonesia: Pustaka.
Ruben, B.D. and Stewart, L.P. 1998. Communication and human behavior, 4 th edition. Allyn and Bacon Viacom Company, Boston.396 p.
Sankarto, B.S., dkk. 2002. Pedoman pemanfaatan internet dan pengoperasian CD-ROM. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Bogor. 53 p.
Stuart, RE.D. and Moran, B.B. 1987. Library management, 3 rd edition. Libraries unlimited Inc., Colorado. 376 p.
Witten, I.H. and Bainbridge, D. 2003. How to build a digital library. London: Elsevier Science. 518 p.
MAKALAH
Fahmi, I. 2000. The Indonesian Digital Library Network. Makalah disampaikan pada Seminar Intenational Digital Library Network, Sasana Budaya Ganesha-ITB, 20 Oktober 2000.
19