aryadningrat.files.wordpress.com file · web viewmenurut arti katanya alat penangkapan ikan,...

22
PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan penangkapan ikan merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan potensi perikanan yang ada di Indonesia. Dalam kegiatan penangkapan ikan diperlukan berbagai informasi tentang konstruksi dan pengoperasian alat tangkap yang efektif, kondisi oseanografi, maupun mengenai tingkah laku ikan yang menjadi sasaran penangkapan. Ikan yang ada di laut harus dapat dimanfaatkan dengan baik melalui proses penangkapan ikan. Secara garis besar di Indonesia terdapat 10 macam alat tangkap yang sering yang digunakan yaitu seperti pukat udang, pukat kantong, pukat cincin, jaring insang, jaring angkat, mata pancing, bubu, pengumpul kerang/rumput laut, pukat ikan karang, dan tombak (Haxims, 2010), yang semuanya memiliki fungsi masing- masing dan biasa digunakan pada daerah-daerah yang sesuai pula. Ikan laut merupakan kekayaan alam yang tidak habis- habisnya selama dapat mengelola dengan baik karena di laut yang sangat luas terjadi kesadaran masyarakat akan pentingnya laut semakin baik, berbagai proses perbaikan stok ikan baik melalui pertumbuhan fertilitas, migrasi ikan dan lain-lain. Ikan yang ada di laut ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik melalui proses penangkapan ikan. Untuk melakukan penangkapan harus menggunakan alat tangkap yang sesuai dengan karakteristik tingkah laku dan habitat ikan yang berada di laut tersebut (UMKM, 2010). Setiap usaha penangkapan ikan di laut pada dasarnya adalah bagaimana mendapatkan daerah penangkapan, gerombolan ikan, dan keadaan potensinya untuk kemudian dilakukan operasi penangkapannya. Beberapa cara untuk mendapatkan kawasan ikan sebelum penangkapan dilakukan menggunakan alat bantu penangkap yang biasa disebut rumpin dan sinar lampu. Kedudukan rumpon dan sinar lampu untuk usaha penangkapan ikan di perairan Indonesia sangat penting ditinjau dari segala aspek baik ekologi, biologi, 1

Upload: vuongbao

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

PENDAHULUANLatar Belakang            Kegiatan penangkapan ikan merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk

memanfaatkan potensi perikanan yang ada di Indonesia. Dalam kegiatan penangkapan

ikan diperlukan berbagai informasi tentang konstruksi dan pengoperasian alat tangkap

yang efektif, kondisi oseanografi, maupun mengenai tingkah laku ikan yang menjadi

sasaran penangkapan. Ikan yang ada di laut harus dapat dimanfaatkan dengan baik

melalui proses penangkapan ikan. Secara garis besar di Indonesia terdapat 10 macam

alat tangkap yang sering yang digunakan yaitu seperti pukat udang, pukat kantong,

pukat cincin, jaring insang, jaring angkat, mata pancing, bubu, pengumpul

kerang/rumput laut, pukat ikan karang, dan tombak (Haxims, 2010), yang semuanya

memiliki fungsi masing-masing dan biasa digunakan pada daerah-daerah yang sesuai

pula.

            Ikan laut merupakan kekayaan alam yang tidak habis-habisnya selama dapat

mengelola dengan baik karena di laut yang sangat luas terjadi kesadaran masyarakat

akan pentingnya laut semakin baik, berbagai proses perbaikan stok ikan baik melalui

pertumbuhan fertilitas, migrasi ikan dan lain-lain. Ikan yang ada di laut ini harus dapat

dimanfaatkan dengan baik melalui proses penangkapan ikan. Untuk melakukan

penangkapan harus menggunakan alat tangkap yang sesuai dengan karakteristik

tingkah laku dan habitat ikan yang berada di laut tersebut (UMKM, 2010).

            Setiap usaha penangkapan ikan di laut pada dasarnya adalah bagaimana

mendapatkan daerah penangkapan, gerombolan ikan, dan keadaan potensinya untuk

kemudian dilakukan operasi penangkapannya. Beberapa cara untuk mendapatkan

kawasan ikan sebelum penangkapan dilakukan menggunakan alat bantu penangkap

yang biasa disebut rumpin dan sinar lampu. Kedudukan rumpon dan sinar lampu untuk

usaha penangkapan ikan di perairan Indonesia sangat penting ditinjau dari segala

aspek baik ekologi, biologi, maupun ekonomi. Rumpon digunakan pada siang hari

sedangkan lampu digunakan pada malam hari untuk mengumpulkan ikan pada

titik/tempat laut tertentu sebelum operasi penangkapan dilakukan dengan alat

penangkap ikan seperti jaring, huhate dsb (SIPUK, 2007).

                       

PEMBAHASANALAT TANGKAP IKAN (JARING, PANCING, DAN TRAP)            Banyaknya jenis ikan dengan segala sifatnya yang hidup di perairan yang

lingkungannya berbeda-beda, menimbulkan cara penangkapan termasuk penggunaan

alat penangkap yang berbeda-beda pula. Juga sifat dari ikan pelagis selalau berpindah-

pindah tempat, baik terbatas hanya pada suatu daerah maupun berupa jarak jauh

1

Page 2: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

seperti ikan tuna dan cakalang yang melintasi perairan beberapa negara tetangga

Indonesia.

            Dilihat dari segi kemampuan usaha nelayan, jangkauan daerah laut serta jenis alat

penangkapan yang digunakan oleh para nelayan Indonesia dapat dibedakan antara usaha

nelayan kecil, menengah, dan besar. Dalam melakukan usaha penangkap ikan dari tiga

kelompok nelayan tersebut digunakan sekitar 15 s/d 25 jenis alat penangkap yang dapat dibagi

dalam empat kelompok sebagai berikut.

Kelompok Alat Tangkap Ikan Nelayan

No Kelompok Nama Alat Tangkap

1 Pukat Payang termasuk lampara, Pukat pantai, Pukat

cincin

2 Jaring Jaring insang hanyut, Jaring insang lilngkar, Jaring

klitik, Jaring trammel

3 Jaring Angkat Bagan Perahu, Bangan Tancap, Bagan Rakit,

Serok, Bondong dan banrong

4 Pancing Rawi tuna, Rawai hanyut selain, Rawai tetap,

Huhate, Pancing tonda, Pancing tangan-hand lin

(SIPUK, 2007).

            Namun secara umum alat tangkap ikan terbagi dalam tiga macam yaitu alat

tangkap Jaring, Pancing, dan Trap.

ALAT TANGKAP JARINGMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau

rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat dikatakan sebagai jaring. Jaring

terdapat beberapa macam berdasarkan definisinya menurut data artikata.com (2011),

yaitu :

Jaring angkat merupakan jaring penangkap ikan yang pada waktu diturunkan

dan diangkat dari perairan, dan gerakannya vertikal.

Jaring angkat tetap merupakan jaring angkat yang cara pemasangannya tetap

di suatu tempat, yaitu dekat pantai atau di tempat yang dangkal.

Jaring dorong merupakan jaring berbentuk kantong yang penggunaannya

dengan cara mendorong alat tersebut ke depan ke tempat yang diperkirakan

ada ikannya, pendorongan dilakukan dengan tangan atau dengan perahu di

tempat dangkal.

Jaring halau merupakan jaring yang hanya digunakan di daerah perairan

berkarang untuk menangkap ikan karang.

2

Page 3: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

Jaring hanyut merupakan jaring insang yang pemasangannya dibiarkan

hanyut mengikuti arus.

Jaring insang 1 merupakan jaring berbentuk persegi empat panjang yg

dilengkapi dengan pemberat di bagian bawah dan pelampung di bagian atas,

dipasang menghadang arah gerak ikan sehingga ikan tertangkap karena

insangnya tersangkut pada mata jaring.

Jaring insang 2 merupakan jaring ikan yg dipasang melingkar pada waktu

penangkapan ikan.

Jaring kantong merupakan jaring berbentuk kantong, mempunyai dua buah

sayap yg cara penggunaannya ditarik ke arah kapal yg sedang berhenti atau

ditarik ke pantai.

Namun ada pula alat tangkap jaring lainnya seperti :

Jaring Jodang            Jaring jodang adalah alat penangkap ikan yang memiliki bentuk rangka

trapesium yang dikelilingi jaring. Alat tangkap ini memiliki pintu masuk yang berfungsi

sebagai tempat masuknya target tangkapan. Alat tangkap ini diklasifikasikan kedalam

alat tangkap perangkap dan penghadang.

            Jaring jodang memiliki rangka terbuat dari besi behel dengan diameter 4 mm

dan badan terbuat dari warning dengan mesh size 4 mm. Ukuran bagian bawah 30x30

cm, atas 10x10 cm, tinggi antara 8-10 cm dan diameter pintu masuk berukuran antara

6-8 cm. Ukurannya bisa berbeda antara nelayan satu dan nelayan lainnya meskipun

masih dalam satu daerah .

Dalam pengoperasian jaring jondang diperlukan 3 komponen pendukung seperti:

o Kapal

Pengoperasian jaring jodang biasanya dilakukan dengan menggunakan perahu

motor tempel yang dilengkapi dengan gardan penarik tali utama. Namun perahu

hanya digunakan untuk membawa alat ke fishing ground dan membawa hasil

tangkapan saja.

o Nelayan

Nelayan yang mengoperasikan jaring jodang berjumlah 2-3 orang. Satu orang

bertindak sebagai nahkoda kapal dan 2 orang melakukan proses penangkapan.

o Alat Bantu

Alat bantu yang digunakan yaitu gardan yang terbuat dari bambu, kayu dan besi.

o Umpan

Umpan yang biasa dipakai adalah ikan peperek atau ikan rucah yang dikaitkan di

bagian bawah jaring dengan cara diikat dengan karet gelang.

Metode pengoperasian alat3

Page 4: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

            Pemasangan jaring jodang di daerah penangkapan dipasang satu demi satu

kemudian diuntai dengan jarak satu dan lainnya antara 3-4 m. Dalam satu set jaring

jodang biasanya dipasang antara 200-600 buah jaring jodang atau tergantung dari

kapasitas perahu, modal dan kemampuan nelayan mengoperasikannya. Waktu operasi

dimulai dari jam 18.00- 06.00 dengan lama peredaman antara 2-4 jam (Martasuganda,

2003).

Daerah pengoperasian

            Alat tangkap jaring jodang ini masih banyak digunakan oleh masyarakat di

daerah pantai utara dan selatan Sumatra, namun di daerah Kalimantan Barat dan

Selatan alat tangkap ini juga masih ada yang menggunakannya. Daerah pengoperasian

di perairan pantai dasar perairannya berlumpur, berlumpur bercampur pasir atau

perairan yang banyak dihuni oleh jaring jodang dengan kedalaman antara 5-30 m

tergantung keberadaan jaring jodang pada daerah tangkapan (Martasuganda, 2003).

Hasil tangkapan

            Jenis hasil komoditas utama yang diperoleh dari alat tangkap ini yaitu keong

macan (Bobylania spirata) dan lainnya (Sulaiman 2003).

Jaring Payang            Jaring payang merupakan salah satu jenis alat tangkap yang cukup produktif

digunakan untuk penangkapan ikan di kolom air dan banyak tersebar di seluruh

perairan Indonesia. Namun demikian kadang kala tiap daerah  dimodifikasi, sebagai

contoh bahwa jaring payang dikenal di perairan Laut Jawa dan di Perairan Belitung

dengan ukuran yang agak berbeda. Secara spesifik jaring payang merupakan salah

satu bentuk jaring penangkapan ikan yang terdiri atas kantong jaring, kaki jaring dan tali

jaring. Mata jaring memiliki ukuran standar yang telah ditentukan dan direkomendasi

oleh pemerintah Jaring payang banyak digunakan oleh usaha kecil menengah, karena

jaring payang memerlukan biaya yang relatif kecil sehingga terjangkau oleh nelayan

kecil dan dioperasionalkan cukup dengan satu perahu dan 5 orang anak buah kapal

(ABK). Sebagian besar pengguna jaring payang adalah nelayan tradisional dan

berpendidikan rendah.

            Jaring payang biasa dioperasikan pada daerah-daerah permukaan, dimana

biasanya digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang tersebar begitu banyak di

daerah permukaan.

ALAT TANGKAP PANCING

4

Page 5: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

Alat pancing terdiri dari dua komponen utama, yaitu tali dan mata kail. Jumlah

mata yang terdapat pada tiap perangkat pancing bisa tunggal maupun ganda, bahkan

banyak sekalli (beberapa ratus mata kail) tergantung dari jenis pancingnya. Selain dua

komponen utama tali dan mata pancing, alat pancing dapat dilengkapi dengan

komponen lainnya, misalnya tangkai (pole), pemberat, pelampung dan kili-kili (swivel).

Pada umumnya mata pancing diberikan umpan baik dalam bentuk mati maupun hidup

atau umpan tiruan. Banyak macam alat pancing digunakan oleh para nelayan, mulai

dari bentuk yang sederhana sampai dalam bentuk ukuran skala besar yang digunakan

untuk perikanan industri                                                                                                               

(SIPUK, 2007).

            Kita  pasti pernah mendengar berbagai macam alat untuk menangkap ikan.

Mulai dari menggunakan jaring, pancingan, perangkap, sampai dengan yang terburuk

adalah bom. Di Indonesia, ada alat tangkap yang menangkap ikan dengan cara yang

unik dan pastinya, ramah lingkungan. Nama alat tangkap tersebut adalah "Huhate" atau

dalam bahasa internasional disebut "Pole And Line".

Huhate            Huhate atau yang dalam bahasa internasional disebut dengan "Pole And Line"

merupakan alat penangkap ikan yang sudah digunakan sejak zaman dahulu oleh

masyarakat ambon secara turun temurun. Huhate dipergunakan khusus untuk

menangkap cakalang, maka tak heran jika alat ini juga dikenal dengan "Pancing

Cakalang".

Cara pengoperasian Huhate

            Huhate dioperasikan pada pagi hari ketika matahari terbit, yaitu sekitar pukul

05.30 - 11.00, dan pada saat menjelang matahari terbenam, yaitu pukul 14.30 - 17.30.

Sebelum melakukan penangkapan, juru umpan (boi-boi) melakukan pengintaian di

sekitar laut menggunakan teropong, untuk menentukan daerah tempat berkumpulnya

ikan cakalang. Tanda-tanda gerombolan ikan cakalang pada umumnya adalah:

1. Sekelompok burung2 yang menukik tajam ke permukaan laut

2. Ikan-ikan yang melompat diatas permukaan laut yang menimbulkan riak-riak air

laut

3. Perbedaan warna air laut akibat gerombolan ikan berenang di sekitar permukaan

Setelah menemukan tanda-tanda ikan di laut, kapal langsung bergerak dengan

kecepatan tenang agar tidak mengusir gerombolan ikan cakalang. Juru umpan (boi-boi)

dan pemancing segera bersiap pada posisinya masing-masing. Ketika kapal sudah

berada pada posisi yang terdekat dengan gerombolan ikan, Juru Minyak langsung

menghidupkan water pump untuk menyemprotkan sprayer yang terdapat pada haluan

kapal. Hal ini dilakukan untuk mengaburkan penglihatan ikan. Setelah air disemprotkan

5

Page 6: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

disekitar haluan kapal, boi-boi langsung menebarkan umpan hidup yaitu ikan teri kelaut

sehingga gerombolan cakalang mendekati kapal. Sementara itu kapal membuat

gerakan melingkar secara terus - menerus sedangkan boi-boi menebar umpan hidup

sampai gerombolan ikan cakalang sebagian besar telah berkumpul di bagian haluan

kapal.

            Para pemancing yang telah bersiap di haluan kapal kemudian mulai melakukan

pemancingan. Pancing diturunkan ke permukaan laut sambil digerak - gerakkan ke

ikan diangkat dengan cara dihentakkan ke atas deck kapal. Para pemancing bertugas

untuk memancing cakalang yang berada di laut tersebut sebanyak-banyaknya, untuk itu

diperlukan kecepatan, kekuatan, kesabaran dan yang paling penting adalah

keterampilan dan keahlian pemancing. Berdasarkan posisi pemancingan untuk ABK

yang telah mahir menduduki posisi pada bagian depan haluan kapal dan seterusnya

untuk yang masih tergolong masih pemula biasanya mendapat posisi pada bagian

belakang haluan kapal. Jumlah pemancing pada setiap kapal pada umumnya adalah 32

orang.

            Pemancing paling unggul memiliki kecepatan untuk mengangkat mata pancing

sampai dengan 50-60 ekor per menit. Pemancing unggulan diberi posisi di bagian

haluan kapal, dimaksudkan agar lebih banyak ikan tertangkap. Sedangkan pemancing

pemula berposisi di bagian buritan, umumnya adalah orang-orang yang baru belajar

memancing dan pemancing berusia tua yang tenaganya sudah mulai berkurang atau

sudah lamban. Hal yang perlu diperhatikan adalah pada saat pemancingan dilakukan

jangan ada ikan yang lolos atau jatuh kembali ke perairan, karena dapat menyebabkan

gerombolan ikan menjauh dari sekitar kapal.

            Sekarang ini, nelayan pendatang dari luar ambon mulai mengoperasikan alat

tangkap menggunakan jaring. Dari segi perolehan hasil, tentu saja dengan

menggunakan jaring hasil yang didapatkan bisa 2-3 kali lebih banyak daripada

menggunakan huhate. Hal ini berdampak, nelayan tradisional yang menggunakan

huhate hanya mendapat sisanya yang jumlahnya tergolong sedikit. Tidak hanya

nelayan asing yang membuat nelayan lokal terancam. Sejumlah perusahaan nasional

yang mengoperasikan perahu dengan alat tangkap jaring untuk menangkap ikan di

perairan Maluku juga mengundang resah.

            Apabila pengoperasian alat tangkap jaring tidak diatur dalam regulasi yang

tepat, maka bukan tidak mungkin alat tangkap huhate ini akan semakin berkurang

penggunaannya, dan bahkan bisa membuat alat tangkap ini hilang dari 10 daftar alat

tangkap di Indonesia. Hal yang terburuk juga berakibat berkurangnya jumlah populasi

ikan cakalang secara drastis oleh karena habis tertangkap dalam skala besar oleh alat

tangkap jaring.

           

6

Page 7: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

Sedangkan alat pancing yang lainnya seperti :

-       Pancing tangan/ulur sederhana

Jenis pancing ini tersebar luas di Negara kita, bahkan dapat dikatakan tiap nelayan

memilikinya paling kurang satu perangkat. Jenis ini ada yang menggunakan satu mata

pancing peralat ataupun ada yang dengan beberapa mata pancing peralat. Jenis

pancing ini ada yang dioperasikan dari suatu tebing di pantai, dari bebatuan yang ada di

pantai, dari perahu maupun kapal. Beberapa jenis pancing dari kelompok ini yang ada

di tanah air antara lain : pancing usep, pancing jegog, pancing mungsing, pancing

gambur serta sejumlah penamaan lainnya. Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan

penangkapan antara lain bambangan (kakap merah, snapper), ekor kuning (Caesio

sp.), Caranx sp. Dsb.

-       Pancing Dengan Layang-Layang (Kite Line).

Jenis pancing yang satu ini cukup unik,karena pada pengoperasiannya menggunakan

laying-layang. Jenis pancing yang banyak dijumpai di pulau seribu (Jakarta), banten,

sulawesi dan maluku ini umumnya dioperasikan dari sebuah perahu ataupun kapal

kecil. Sebagai laying-layangnya, nelayan biasanya menggunakan daun kiter

(Polypodium quercifollum), sebagai ganti ekor laying-layang, diikatkan tali pancing

tanpa mata pancing sama sekali. Sebagai mata pancing dibuatkan jerat berumpan.

Nelayan mengoperasikan alat ini sama seperti halnya orang bermain laying-layang.

Layang-layang tersebut dinaikkan sedemikian rupa dan diusahakan agar ujung tali

(yang berjerat dan berumpan) seperti bermain diatas air. Jenis-jenis ikan yang menjadi

tujuan penangkapan yang umumnya berupa ikan cendro (Tylosurus melenotes blk)

akan berusaha untuk dapat menangkap umpan tadi, hingga suatu saat ikan tersebut

akan masuk ke dalam jerat dan tertangkap.

-       Alat pancing gurita (Octopus Jigg)

Sesuai dengan namanya, jenis alat pancing ini ditujukan untuk menangkap gurita

(octopus). Kita tahu, gurita merupakan salah satu komuditi mahal bagi restoran yang

menyajikan “sea foods” maupun hidangan “sabu-sabu” yang harganya cukup

“waaah”.pancing gurita ini sangat spesifik, karena pada badan alat pancingnya terdapat

sekian banyak mata kail yang melengkung dan mencuat ke atas. Melalui tali pancing

yang panjang, maka alat pancing yang bermata banyak tersebut diturunkan pada lokasi

yang diduga banyak dihuni gurita, yang umumnya pada karang bergua-gua batu, sedikit

disebelah atas mata pancing tersebut ditautkan beberapa ikan umpan pada tali

pancing. Manakala gurita tengah sibuk memakan umpan-umpan tadi, melalui sentakan

mendadak, akan memungkinkan gurita akan tersangkut pada mata pancing.

ALAT TANGKAP TRAP (perangkap)

7

Page 8: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

            Trap atau perangkap merupakan alat penangkap ikan yang dipasang secara

tetap di dalam air dengan jangka waktu tertentu untuk mempermudah masuknya ikan

dan mempersulit keluarnya. Biasanya Trap atau perangkap ini dibuat dari bahan-bahan

alami seperti bambu, kayu atau juga bahan buatan lainnya seperti jaring. Untuk

pengoperasian beberapa jenis alat tangkap yang termasuk ke dalam jenis Trap, ada

yang dioperasikan dipermukaan air yang biasa digunakan untuk menangkap ikan

terbang, namun kebanyakan dioperasikan di dalam dasar perairan yang digunakan

untuk menangkap ikan-ikan demersal.

Beberapa jenis Trap yang banyak digunakan dalam penangkap ikan diantaranya:

Bubu Bubu adalah alat tangkap yang umum dikenal dikalangan nelayan, yang berupa

jebakan, dan bersifat pasif. Bubu sering juga disebut perangkap “ traps “ dan

penghadang “ guiding barriers “. Bubu dibagi menjadi beberapa macam antara lain :

-       Bubu DasarBubu dasar dapat terbuat dari anyaman bambu (bamboo netting), anyaman

rotan (rattan netting) dan anyaman kawat (wire netting) dengan derican berbagai

macam bentuk. Bubu dasar merupakan alat tangkap ikan pasif dengan jenis yang

beragam, berbentuk anyaman dengan bentuk bubu yang bervariasi. Ada yang seperti

sangkar (cages), silinder (cylindrical), gendang, segitiga memanjang (kubus) atau segi

banyak, bulat setengah lingkaran, dll. Bahan bubu umumnya dari anyaman bambu

(bamboo`s splitting or-screen).Secara umum, bubu terdiri dari bagian-bagian badan

(body), mulut (funnel) atau ijeh, pintu.Berupa rongga, tempat dimana ikan-ikan

terkurung.Berbentuk seperti corong, merupakan pintu dimana ikan dapat masuk tidak

dapat keluar.

Cara pengoperasian

       Sebelum alat penangkap dimasukan kedalam perairan maka terlebih dahulu

menentukan daerah penangkapan.penentuan daerah penangapan tersebut didasarkan

pada tempat yang diperkirakan banyak ikan demersal ,yang biasanya ditandai dengan

banyaknya terumbu karang atau pengalaman dari nelayan. Dalam operasional

penangkapannya bisa tunggal (umumnya bubu berukuran besar), bisa ganda

(umumnya bubu berukuran kecil atau sedang) yang dalam pengoperasiannya dirangkai

dengan tali panjang yang pada jarak tertentu diikatkan bubu tersebut. Bubu dipasang di

daerah perairan karang atau diantara karang-karang atau bebatuan. Bubu dilengkapi

dengan pelampung yang dihubungkan dengan tali panjang. Setelah bubu diletakkan di

daerah operasi, bubu ditinggalkan.        

       Bagi bubu yang tidak manggunakan umpan, setelah tiba di daerah

penangkapan,maka dilakukan penurunan pelampung tand dilanjutkan penurunan bubu

beserta pemberatnya,sedangkan bubu yang menggunakan umpan (biasanya dari ikan)

8

Page 9: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

terlebih dahulu dimasukan umpan alu di masukan kedalam perairan.setelah

dianggapposisinya sudah baik maka pemasangan bubu dianggap selesai., untuk

kemudian diambil 2-3 hari setelah dipasang, kadang hingga beberapa hari.

Daerah penangkapan

                   Dalam operasi penangkapan, bubu dasar biasanya dilakukan di perairan karang

atau diantara karang-karang atau bebatuan. Dan tidak ada musim khusus untuk Bubu

Dasar.

Hasil tangkapan

       Hasil tangkapan dengan bubu dasar umumnya terdiri dari jenis-jenis ikan, udang

kualitas baik, seperti Kwe (Caranx spp), Baronang (Siganus spp), Kerapu (Epinephelus

spp), Kakap ( Lutjanus spp), kakatua (Scarus spp), Ekor kuning (Caeslo spp), Ikan Kaji

(Diagramma spp), Lencam (Lethrinus spp), udang penaeld, udang barong, kepiting,

rajungan, dll.

-       Bubu HanyutBubu hanyut pada prinsipnya hampir sama dengan bubu dasar, namun dikhususkan

untuk menangkap ikan terbang (flaying fish) serta pada bagian luar bubu dipasangkan

untaian daun ketapa. Pantai Barat Sulawesi Selatan, bubu hanyut digunakan juga untuk

mengumpulkan telur dari ikan terbang. Dalam bahasa lokal disebut "patorani" dimana

atat ini clioperasikannya pada saat musim timur, yaitu musim pemijahan dari ikan

terbang di Laut Flores, sehingga bubu hanyut ini dalam pengoperasiannya hanya

digunakan pada saat musim-musim tertentu Baja. Merupakan alat tangkap ikan pasif

yang di hanyutkan di perairan dengan pintu berupa rongga, tempat dimana ikan-ikan

terkurung. Berbentuk seperti corong, merupakan pintu dimana ikan dapat masuk tidak

dapat keluar. Sedikit berbeda dengan Bubu Dasar karena tidak menggunakan

pemberat.

Cara pengoperasian

          Pada waktu penangkapan, bubu hanyut diatur dalam kelompok-kelompok yang

kemudian dirangkaikan dengan kelompok-kelompok berikutnya sehingga jumlahnya

menjadi banyak, antara 20-30 buah, tergantung besar kecil perahu/kapal yang akan

digunakan dalam penangkapan.

Operasi penangkapan dilakukan sebagai berikut :

          Pada sekeliling bubu diikatkan rumput laut. Bubu disusun dalam 3 kelompok yang

saling berhubungan melalui tali penonda (drifting line). Penyusunan kelompok

(contohnya ada 20 buah bubu) : 10 buah diikatkan pada ujung tali penonda terakhir,

kelompok berikutnya terdiri dari 8 buah dan selanjutnya 4 buah lalu disambung dengan

tali penonda yang langsung diikat dengan perahu penangkap dan diulur sampai +

antara 60-150 m, atau dapat juga dengan cara :

9

Page 10: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

          Pada fishing ground yang dianggap banyak terdapat ikan terbang.alat penangkap

ini di rangkai sedemikian rupa, sehingga dalam satu rangkaian terdiri dari 4-6 rangkaian

bubu.kemudian bubu tersebut diturunkan keperairan. Bubu tersebut tidak diberi

pemberat sehingga alta penangkap tersebut terapung di permukaan air.pada saat

operasi penangkapan ikan dilakukan,alat penangkap ini diikatkan pada perahu,dengan

demikian ia akan ikut hanyut bersama perahu sesuai dengan arah arus.

Daerah penangkapan

          Dalam operasi penangkapan, bubu hanyut ini sesuai dengan namanya yaitu

dengan menghanyutkan ke dalam air. Alat ini dioperasikan pada musim timur yaitu

musim pemijahan dari ikan terbang dilaut flores, sehingga dapat dikatakan alat

penangkap ini hnaya dioperasikan hanya pada musim-musim tertentu.

Hasil tangkapan

          Hasil tangkapan bubu hanyut adalah ikan torani, ikan terbang (flying fish).

-       Bubu Kepiting          Alat ini umumnya terbuat dari anyaman kawat. Merupakan alat tangkap ikan

pasif  termasuk kedalam bubu dasar namun hanya menjebak kepiting, rajungan dan

lobster. Bentuknya ada yang selinder dan persegi, dan sebagainya.dalam

pengoperasian dapat memakai umpan atau tanpa umpan.

Cara pengoperasian

          Sebelum alat penangkap dimasukan kedalam perairan maka terlebih dahulu

menentukan daerah penangkapan.penentuan daerah penangapan tersebut didasarkan

pada tempat yang diperkirakan banyak kepiting. Dalam operasional penangkapannya

bubu dijatuhkan kedasar permukaan air dan ditinggal dalam jangka waktu tertentu.

Ketika sudah dirasa cukup maka bubu diangkat kepermukaan air (biasanya dala jangka

2-3 hari).

Daerah penangkapan

          Dalam operasi penangkapan, bubu kepiting hampir sama dengan bubu dasar.

Dan tidak ada musim khusus untuk Bubu Dasar.

Hasil tangkapan

          Kepiting, rajungan, dan lobster.

-       Bubu Bambu        Sesuai dengan namanya bubu ini terbuat dari bamboo dengan kegunaan seperti

layaknya bubu.

Cara pengoperasian

10

Page 11: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

          Pemasangan bubu ini di perairan, bisa dipasang satu demi satu kemudian di

untai atau dipasang dua atau tiga bubu dalam satu ikatan kemudian di pasang dengan

cara diuntai dengan jarak satu dan lainnya 5-6 meter.

Daerah pengoperasian

          Perairan pantai yang dasar perairannya berlumpur, berlumpur bercampur pasir

atau perairan yang banyak dihuni oleh ikan yang akan dijadikan target tangkapan.

Musim untuk penangkapan disesuaikan dengan musim ikan yang akan dijadikan target

tangkapan di daerah masing-masing.

Hasil penangkapan

          Ikan lindung.

-       Bubu Wadong        Alat ini sifatnya pasif, dipasang menetap di tempat yang diperkirakan akan dilewati

oleh kepiting. Keseluruhan dari alat ini terbuat dari bahan bambu termasuk alat

pemanngcang dan alat penusuk umpan.

Cara pengoperasian

          Pemasangan wadong di daerah penangkapan dipasang secara tunggal atau satu

persatu terpisah dari yang lainnya. Dalam satu kali operasi bisa dipasang sebanyak 10-

20 buah wadong. Pemasangan wadong biasanya di sore hari pada waktu air surut d di

angkat saat pagi hari selagi air surut. Semua kegiatan dilakukan secara manual baik

dengan sampan maupun tanpa sampan.

Daerah pengoperasian

          Daerah penangkapan yang umum dijadikan tempat untuk meletakan wadong

adalah di sekitar akar-akar pohong mangrove atau di tempat yang diperkirakan akan

dilalui kepiting. Kedalaman antara 40-50 cm pada waktu surut. Musim penangkapan 

umumnya dilakukan sepanjang tahun.

Hasil penangkapan

          Kepiting Bakau

-       Bubu Gurita          Penangkapan gurita umumnya dilakukan di Indonesia biasanya hanya dilakukan

dengan cara menggunakan tobak dimana cara penombakannya dilakukan dengan cara

sambil menyelam. Alat tangkap yang secara khusus digunakan untuk menangkap gurita

dikatakan masih belum ada. Bubu ini bisa terbuat dari keramik ataupun cangkang

kerang jenis Scaphara subcrenata, Rapana thomasiana, dengan ukuran panjangnya

11

Page 12: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

antara 15-20 cm atau jenis cangkang kerang lain dengan ukuran yang hamper sama.

Biasanya bubu gurita dioperasikan di Jepang.

Cara pengoperasian

          Metode pengoperasian dari bubu gurita pada prinsipnya hampir sama dengan

metode pengoperasian bubu lainnya hanya saja dalam pengoperasian bubu gurita tidak

menggunakan umpan. Lama perendaman tergantung nelayan yang mengoperasikan

sesuai dengan penalaman, tapi pada umumnya antara 2-3 hari. Pemasangan dan

pengangkatan bubu dilakukan setiap hari di pagi hari. Pemasangan bubu di daerah

penangkapan dipasang atau satu demi satu kemudian diuntai dengan jarak satu sama

lainnya 6-10 m. Dalam satu set bubu biasanya antara 20-30 bubu atau dari kapasitas

perahu, bubu yang tersedia dan kemampuan nelayan mengoperasikannya.

Daerah pengoperasian

          Daerah penangkapan adalah daerah penangkapan yang mempunyai dasar

perairan lumpur berpasir, berarus kecil dengan kedalaman antara 5-40 m. Daerah

penangkapan yang berarus cepat tidak cocok untuk pengoperasian bubu gurita. Musim

penangkapan disesuaikan dengan musim keberadaan gurita di daerah penangkapan

masing-masing. Musim memijah akan lebih mudah untuk memasuki bubu, tetapi musim

setelah memijah lebih akan susah untuk memasuki bubu.

Hasil penangkapan

          Gurita jenis Ocellated octopus – Octopus ocelatus, Octopus vulgaris dan jenis

lainnya.

SeroSero (guilding barrier) merupakan salah satu atat penangkapan

ikan yang dipasang secara tetap di dalam air, biasanya terdiri dari susunan pagar-pagar

yang berfungsi menuntun ikan agar masuk ke daLam perangkap. Terbuat dari kayu,

atau bambu. Alat  ini biasanya terbuat dari kayu, waring, atau bambu. Terdiri dari

bagian-bagian yaitu : (a) penanju ( leading net) yang berfungsi untuk menghadang ikan

dalam renang ruayanya khususnya ikan-ikan yang beruaya pada saat pasang naik; (b)

daerah bunuhan, biasanya terletak pada bagian yang lebih dalam.

Cara pengoperasian

            Dalam operasi penangkapannya sangat sederhana karena setelah alat

penangkap ini dipasang diperairan diharapkan ikan-ikan yang melewati penanju dari

alat tangkap ini akan masuk kedaerah bunuhan. Pada saat air surut pengmbilan ikan

didaerah bunuhan segera dilakukan. Dieropa barat seperti perancis dan italia alat

tangkap sejenis sero yang terbuat dari benang multifilamen disebut fyke net.

12

Page 13: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

Daerah penangkapan

            Pemasangan alat tangkap ini hanya bisa dilakukan pada daerah-daerah yang

landai sedikit miring. Nelayan banyak memasangnya pada daerah-daerah pinggir

pantai. Alat tangkap sero ini tidak memiliki musim khusus, karena lebih bergantung ke

pasang-surut.

Hasil penangkapan

            Ikan sidat.

Jermal            Jermal adalah perangkap yang terbuat dari jaring berbentuk kantong dan

dipasang semi permanen menantang/berlawanan dengan arus (biasanya arus pasang

surut) digunakan untuk memanfaatkan ikan-ikan yang mengikuti arus. Jermal adalah

perangkap pasang surut (tidal trap) yang merupakan ciri khas alat penangkapan yang

terdapat di perairan Sumatera bagian Utara. Pada prinsipnya, jermal ini terdiri dari

jajaran tiang-tiang panjang yang merupakan sayap, jaring jermal dan rumah jermal,

jajaran tiang panjang terbuat dari pohon nibung (Oncosperma spp), kayu pohon bakau

(Rizhopora spp), kayu tengar (Ceriop spp) berukuran panjang antara 12–15cm, garis

tengah 10-20cm.

            Jaring jermal terdiri dari tiga bagian : mulut, badan, dan kantong, bentuknya bisa

menyerupai tikar (jermal biasa), berbentuk kantong (bubu jermal atau jaring kantong

jermal), berbentuk gabungan antara tikar dan kantong (kilung bagan, ambai jermal),

rumah jermal, merupakan plataran (platform) tempat kegiatan perikanan jermal

dilakukan. Jarak pemasangan jermal biasanya sekitar antara 3-6mil dari pantai, untuk

pengoperasional jermal tidak diperlukan perahu atau kapal, perahu atau kapal hanya

digunakan sebagai alat transportasi, untuk mengambil hasil tangkapan.

Cara pengoperasian

            Cara pengoperasian penangkapan ikan yang dilakukan dengan jermal adalah

dengan menekan galah yang terdapat pada kanan atau kiri mulut jaring ke bawah

sampai di dasar sehingga mulut kantong jaring terbuka secara sempurna. Kemudian

tunggu antara 20-30 menit sementara menunggu diangkat. Pengambilan hasil

tangkapan dilakukan dengan menutup mulut jaring dengan cara mengangkat bibir

bawah ke atas sehingga menyatu dengan bibir atas, kemudian diikuti mengangkat

bagian-bagian tengah kantong melalui katrol-katrol. Pengambilan hasil dilakukan

dengan membuka ikatan tali pada ujung belakang kantong.

Daerah pengoperasian

13

Page 14: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

            Depth dari fishsing ground harus diperhitungkan dengan menggunakan bambu

atau kayu. Sebagai pancang jaring akan lebih stabil berada di tempat juga bentuk jaring

dalam air akan lebih dapat dikontrol karena jika kedalaman terlalu dalam maka

penggunaan bambu atau kayu sebagai pancang akan mengalami kesukaran dan kita

haruslah menggunakan jangkar.

            Arus pada daerah fishing ground haruslah sekecil mungkin ataupun tidak ada

sama sekali. Akibat dari arus, jaring akan mengalami perubahan bentuk, menghalang-

halangi ikan yang akan memasuki jaring, juga kita akan mengalami kesukaran pada

waktu pengangkatan jaring (operasi). Pada tempat yang berarus kuat, jaring akan lekas

rusak. Fishing ground haruslah terlindungi dari angin yang kuat, karena akibat

hembusan angin akan menimbulkan gelombang. Hal ini akan mempersukar kerja

operasi. Musim penangkapan pada saat pasang-surut terjadi, karena memanfaatkan

ikan yang mengikuti arus (biasanya arus pasang surut).

Hasil penangkapan

            Hasil tangkapan dari pengoperasian alat tangkap jermal tersebut, terutama

jenis-jenis sumberdaya perikanan pantai. Di antaranya yaitu biang-biang (Setipinna

spp), bulu ayam (Engraulis spp), kasihmadu (Kurtus indicus), nomei (Harpodon spp),

gulamah (Scinea spp), puput, matabello (Pellona spp), bawal putih (Pampus argentus),

tenggiri (Sconberomorus spp), mayung (Arius spp), jenis-jenis udang, golok-golok

(Chirosenrus spp), kakap (Lates calcarifer), senangin (Polynemus spp) selanget

(Dorosoma spp), beloso (Sourida spp), pari (Rays), dan lain-lain

Set NetSet Net hampir sama dengan Sero dilihat dari segi prinsip penangkapannya.

namun Set Net lebih modern dibandingkan dengan Sero dan daerah penangkapannya

pun tidak hanya di daerah pinggir pantai bahkan dapat lebih jauh dari pinggir pantai.

Jaringnya merupakan suatu bangunan yang diletakan di dalam air . Alat tangkap jenis

ini sangat berkembang baik di Jepang

.Set Net digunakan untuk memanfaatkan ikan-ikan yang senang bermigrasi ke

daerah pantai dimana jalan yang dilalui ikan tersebut dihadang oleh lead net, akibatnya

ikan akan menuju jaring. Set Net dapat dibedakan dari ukurannya, Set Net yang

berukuran sedang disebut "hisago-cmi", yang berukuran besar disebut "otoshi-cmi" dan

yang berukuran besar namun lebih lengkap disebut dengan "masu-ami".

Cara pengoperasian

            Cara pengoprasian set net seperti halnya alat tangkap sero dimana

memanfaatkan ikan-ikan yang senang bermigrasi ke daerah pantai dan set net tersebut

di pasang di daerah yang dilalui oleh ikan. Sehingga jalan yang dilalui ikan ini dihadang

oleh lead net, akibatnya ikan akan masuk ke jaring. Prinsip penangkapannya adalah

14

Page 15: aryadningrat.files.wordpress.com file · Web viewMenurut arti katanya alat penangkapan ikan, burung, dsb yang berupa siratan atau rajutan tali/benang yang membentuk mata jala dapat

mengusahakan gerombolan ikan untuk memasuki jaring, setelah di hadang dan diajak

dengan lead net adalah apabila gerombolan ikan menjumpainya maka ikan-ikan tidak

akan merubah ruayanya kearah lain tetapi akan sejajar dengan arah lead net yang

mengarah ke mulut jarring. Dengan demikian, lead net bukan saja berfungsi sebagai

penghadang tetapi juga mmengajak ikan ke arah jaring.

Daerah pengoperasian

            Pemasangan alat tangkap ini dilakukan pada daerah-daerah yang landai sedikit

miring, pada daerah-daerah pinggir pantai. Karena memanfaatkan ikan yang bermigrasi

ke pantai. Untuk penagkapan dilakukan saat pasang-surut air laut.

Hasil tangkapan

            Jenis-jenis ikan seperti ekor kuning, kembung, sardine, salmon, cakalang, dan

lain-lain.

KESIMPULAN            Banyaknya jenis ikan dengan segala sifatnya yang hidup di perairan yang

lingkungannya berbeda-beda, menimbulkan cara penangkapan termasuk penggunaan

alat penangkap yang berbeda-beda pula. Pada alat tangkap jaring terdapat beberapa

macam seperti adanya jaring angkat, jaring angkat tetap, jaring dorong, jaring halau,

jaring hanyut, jaring insang 1, jaring insang 2, jaring kantong, jaring jodang, dan jaring

payang.

            Sedangkan pada alat tangkap pancing ada pole and line, dan pada alat

tangakap trap ada bubu, sero, jermal, dan set net. Dimana semuanya memiliki fungsi

dan dan cara kerja serta tempat pengoperasian dan hasil tangkap yang berbeda-beda,

karena untuk setiap alat tangkap dibuat untuk menangkap jenis-jenis ikan tertentu pada

dearah-daerah tertentu. Sehingga dengan adanya alat tangkap mempermudahkan kita

dalam memanfaatkan potensi laut guna memenuhi kebutuhan kita akan sumber protein

dari ikan dan sebagai pelengkap makanan pokok.

15