suvisutrisno93.files.wordpress.com · web viewjudul laporan : praktikum teknologi produksi tanaman...

61
LAPORAN PRAKTIKUM Teknologi Produksi Tanaman Komoditas: Lidah Buaya DISUSUN OLEH: Umu Badriyah 115040101111232 Ulidesi Siadari 115040100111114 Yuli Alfiatul Is’adah 115040113111005 (AD) Program studi : Agribisnis Kelas : AC dan AD UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN

Upload: duongtu

Post on 12-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

LAPORAN PRAKTIKUM

Teknologi Produksi Tanaman

Komoditas: Lidah Buaya

DISUSUN OLEH:

Umu Badriyah 115040101111232

Ulidesi Siadari 115040100111114

Yuli Alfiatul Is’adah 115040113111005 (AD)

Program studi : Agribisnis

Kelas : AC dan AD

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

MALANG

2012

Page 2: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Lembar Persetujuan

Judul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe

Vera)

Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114

Umu Badriyah 115040101111232

Yuli Alfiatul Is’adah 115040113111005 (AD)

Program Studi : Agribisnis

Menyetujui,

Asisten Kelas, Asisten Lapang,

Retno Tri Puspitasari Retno Tri Puspitasari

Page 3: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Lidah Buaya atau Aloe vera berasal dari bahasa Latin Aloe barbadensis

Milleer adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan

digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit.

Tumbuhan ini sering kita lihat di pekarangan rumah dan dapat ditemukan dengan

mudah di kawasan kering di Afrika.Tanaman lidah buaya ini pemeliharaan nya

relatife mudah dan produksinya lebih tahan lama (Tidak mudah busuk).

Tumbuhan ini juga memiliki kegunaan dan manfaat yang sangat luas misalnya

untuk pengobatan sampai kosmetik/kecantikan.Seiring dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang

sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan

dan minuman kesehatan. Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis

tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai

tanaman obat dan bahan baku industry .

Praktikum teknologi produksi tanaman (TPT) ini dilakukan karena melihat

pembudidayaan tanaman lidah buaya yang cukup mudah dan memiliki harga

ekonomis tinggi seperti yang dijelaskan pada paragraf diatas, sehingga peluang

bisnisnya cukup menjanjikan. Selain itu, lidah buaya juga digemari oleh pasar

dalam negeri maupun luar negeri sehingga pemasaran dari hasil tanaman lidah

buaya sangatlah baik dan menjanjikan. Selain itu praktikum ini dilakukan untuk

memberikan pengetahuan dan bekal kepada mahasiswa agar kelak ketika sudah

lulus sarjana bisa mengembangkan budidaya tanaman terutama tanaman lidah

buaya.

Page 4: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

1.2 Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui teknologi produksi tanaman lidah buaya dari segi budidaya

pertanian

b. Untuk mengetahui syarat tumbuh dari tanaman lidah buaya

c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman

lidah buaya

d. Untuk mengetahui pertumbuhan lidah buaya terhadap perlakuan yang

berbeda.

1.3 Manfaat

a. Agar dapat mengetahui perbandingan antara panjang, tinggi dan jumlah daun

pada komoditas lidah buaya dalam 2 perlakuan ( lidah buaya dengan

menggunakan bahan organic dan perlakuan tidak menggunakan bahan

organik).

b. Agar dapat mengetahui teknik budidaya lidah buaya dari mulai syarat tumbuh,

pemeliharaan sampai panen

c. Agar dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi produktivitas lidah

buaya (factor biotic, abiotik dan factor produksi

Page 5: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi

a. Klasifikasi lidah buaya

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Ordo: Asparagales

Famili: Asphodelaceae 

Genus: Aloe

Spesies: Aloe vera 

b. Morfologi Tanaman Lidah Buaya

Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan meliputi

4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokan lagi menjadi

lebih kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi keseluruh dunia. Lidah

buaya sendiri mempunyai lebih dari 350 jenis tanaman.

Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika,

Amerika dan Asia. Hal ini di karenakan lidah buaya dapat menutup stomatamya

Page 6: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

sampai rapat pada musim kemarau untuk melindungi kehilangan air dari daunya.

Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Karena tanaman

lidah buaya juga termasuk tanaman yang efesien dalam penggunaan air, karena

dari segi fisiologis tumbuhan tanaman ini termasuk jenis tanaman CAM

(crassulance acid metabolism) dengan sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi

gelap, terutama malam hari,stomata atau mulut daun membuka, sehingga uap air

dapat masuk. Disebabkan pada malam hari udaranaya dingin, uap air tersebut

berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari memeberikan

keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh tanaman, sehingga

air yang berada di dalam tubuh daunnya dapat dipertahankan. Karenanya dia

mampu bertahan hidup dalam kondisi bagaimanapun keringnya.

Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam di daerah basah dengan curah

hujan tinggi, mudah terserang cendawan; terutama fusarium sp. Yang menyerang

pangkal batangnya, sementara itu dari segi budidayanya tanaman lidah buaya

relatif mudah dan relatif tidak memerlukan investasi yang cukup besar. Hal ini di

sebabkan tanaman ini merupakan tanaman tahan yang dapat dipanen berulang-

ulang dengan masa produksi 7- 8 tahun.

Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang

bersifat sukulen dan menyukai hidup di tempat kering. Batang tanaman pendek,

mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset). Panjang daun 40-90cm,

lebar 6-13cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5cm dipangkal daun, serta bunga

berbentuk lonceng.

a. Batang

Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sanagt pendek

dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian

terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa species yang berbentuk pohon

dengan ketinggian 3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun Afrika Utara dan

Amerika. Melalui batang ini akan tumbuh tunas yang akan menjadi anakan.

Page 7: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

b. Daun

Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah buaya berbentuk

tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang,

berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta

bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi

daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Di daun

lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat sampai

putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya dewasa. Namuntidak demikian

halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan

disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang

tumpul dan tidak berwarna.

c. Bunga

Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3cm,

berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung

tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm.

d. Akar

Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang sangat pendek dengan akar

serabut yang panjangnya bisa mencapai 30-40cm. getah, atau lendir yang

mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat

(cembung). Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak

berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya

dewasa. Namuntidak demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil

atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi

daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.

Page 8: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

c. Bunga

Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3cm,

berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung

tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm.

d. Akar

Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang sangat pendek dengan akar

serabut yang panjangnya bisa mencapai 30-40cm.

2.2. SYARAT TUMBUH

A. Iklim

         Tanaman lidah buaya tahan terdapat segala unsur iklim, yaitu suhu, curah

hujan, dan sinar matahari. Tanaman ini juga tahan kekeringan, dapat menyimpan

air pada daunnya yang tebal, mulut daunnya tertutup rapat sehingga dapat

mengurangi penguapan pada musim kering. Meskipun tanaman  menghendaki

ditanam di tempat terbuka, tetapi di dalam ruangan yang sinar mataharinya

kurang pun dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, tanaman ini terdapat di

mana-mana, mulai dari Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia. Di daerah yang

bersuhu antara 28°C-32°C, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik.

Lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air dan

dapat tumbuh di daerah basah maupun kering. Kelemahan lidah buaya apabila

ditanam di daerah basah dengan curah hujan tinggi adalah banyaknya serangan

cendawa, terutama Fusarium sp. yang menyerang pangkal daun.

B. Ketinggian Tempat

         Lidah buaya dapat tumbuh mulai dari daerah dataran rendah sampai daerah

pegunungan. Daya adaptasinya tinggi sehingga tempat tumbuhnya menyebar di

Page 9: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

seluruh dunia, mulai daerah tropika sampai daerah subtropika. Di dataran tinggi

tanaman ini dapat menghasilkan bunga.

Sementara itu, di Amerika dan Australia tanaman ini sudah diusahakan

secara besar-besaran pada lahan kering.

C. Tanah

          Tanah yang dikehendaki lidah buaya adalah tanah subur, kaya bahan

organik, dan gembur.Kesuburan tanah pada lapisan olah sedalam 30 cm sangat

diperlukan karena akarnya pendek. Apabila tanaman ditanam di daerah yang

bertanah mineral maupun tanah organik, agar dapat tumbuh dengan baik

diperlukan tambahan pupuk.

         Di Kalimantan Barat, tanaman tumbuh baik di daerah bertanah gambut yang

pH-nya rendah. Pemberian pupuk kandang dan abu menyebabkan tanaman

memberikan hasil yang cukup baik. Meskipun demikian, pH ideal untuk tanaman

lidah buaya adalah 5,5 - 6. Tanah yang terlalu asam dapat mengakibatkan

tanaman lidah buaya keracunan logam berat, sehingga ujung-ujung daun menjadi

kuning seperti terbakar, pertumbuhan terhambat, dan jumlah anakan berkurang.

Agar tanah seperti ini bisa ditanami lidah buaya, para petani membuat galengan-

galengan kecil atau bedengan, sehingga sirkulasi air dan udara selalu dalam

keadaan baik untuk tanaman.

         Tanah berpasir perlu diberi pupuk organik. Bila lidah buaya ditanam di

tanah berpasir, produksi gelnya sangat rendah dan daunnya kecil-kecil. Tanah

yang terlalu padat perlu digemburkan atau diberi pupuk kandang agar lebih

gembur dan dapat menyerap air.

Page 10: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

2.3 . Teknik Budidaya

A. Penyedia Bibit

Tanaman lidah buaya berbatang pendek dan tersembunyi dalam tanah.

Pada bagian batang inilah muncul anakan yang bergerombol mengelilingi

tanaman induk. Anakan ini dapat digunakan sebagai bibit dengan cara

memisahkan induknya. Anakan yang layak dijadikan bibit berukuran kira-kira

sebesar ibu jari, dengan panjang antara 10 cm - 20 cm. Tiap batang induk dapat

menghasilkan 5 - 8 batang yang berada di sekeliling tanaman. Untuk penanaman

dalam jumlah banyak, perlu dilakukan penyiapan kebun bibit yang khusus

menghasilkan bibit.

Tanaman induk penghasil bibit ini dipelihara secara khusus pada bedengan

atau pot-pot agar menghasilkan anakan lebih banyak. Apabila sudah muncul

anakan sebesar ibu jari dapat segera dipotong untuk dipindahkan pada tempat

khusus, berupa bedengan pesemaian maupun polybag. Pendederan (pembibitan)

ini dilakukan sampai akar tanaman kuat untuk dipindahkan ke lapangan. Lama

pendederan bisa mencapai 3 - 4 minggu.

Untuk mendapatkan bibit yang seragam, subur, dan sehat maka anakan

harus dipelihara secara khusus, mulai dari penyiraman secara teratur, penyediaan

tanah pesemian yang subur, pemupukan secara periodik, serta pengendalian hama

dan penyakit secara tepat, agar bibit tidak menjadi penular hama dan penyakit.

Tanah pendederan dapat dicampur dengan pupuk kandang atau kompos agar lebih

subur dan gembur. Bedengan yang bertanah gembur akan memudahkan

pencabutan bibit.

Batang lidah buaya juga dapat disetek untuk perbanyakan. Namun karena

berbatang pendek, sulit menjadikannya dalam jumlah banyak. Peremajaan

tanaman dilakukan dengan memangkas batang lidah buaya, rata dengan tanah,

Page 11: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

untuk merangsang pertumbuhan anakan baru yang akan muncul disekitar batang.

Selanjutnya, anakan dijadikan tanaman baru atau dipindahkan.

Sebelum ditanam, anakan ini ditanam dalam polybag kecil agar akarnya

tumbuh banyak dan siap dipindahkan ke lapangan. Setiap polybag cukup di

tanami 1 batang anakan sebesar ibu jari. Caranya, padatkan tanah di sekitar

polybag agar akar atau bakal akar dapat langsung mengenai tanah.

Tanah untuk pembibitan harus gembur. Oleh karena itu, tanah dapat

dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk kompos yang bebas cendawa.

B. Jarak Tanam

Tanaman lidah buaya tidak mempunyai tajuk yang rimbun, sehingga

penanamannya dapat menggunakan jarak tanam yang rapat. Jarak tanam yang

sering digunakan adalah jarak tanam baris tunggal, yang memudahkan

pemeliharaan dan pemanenan.

Jarak tanam yang digunakan secara secara baris tunggal adalah 50 cm x 75

cm, 50 cm x 100 cm. Untuk bedengan lebar dapat digunakan jarak tanam 60 cm x

50 cm, atau seperti gambar berikut. Pengukuran jarak tanam yang baik akan

memudahkan pemeliharaan selanjutnya, karena tanaman lidah buaya ini akan

dipelihara dalam waktu yang lama.

C. Penanaman

Penanaman lidah buaya sebaiknya menggunakan bibit yang telah dideder

agar tingkat kematiannya rendah. Di samping itu, pemeliharaan tanaman dalam

skala kecil (pada tempat pendederan)  jauh lebih mudah dibanding pemeliharaan

tanaman yang sudah ditanam di lapang. Oleh karena itu, ditempat pendederan

tanaman dipelihara secara lebih intensif guna mendapatkan tanaman yang sehat,

subur, dam terseleksi, sehingga tanaman seragam.

Page 12: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Tanaman lidah buaya dapat ditanam pada setiap musim, tetapi penanaman

yang baik dapat dilakukan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau.

Pada musim hujan kendalanya adalah tanaman lebih mudah terserang jamur,

sedangkan pada musim kering tanaman terancam mati karena kekeringan. Saat

penanaman sebaiknya dipilih pada pagi atau sore hari, saat sinar matahari tidak

terlalu terik untuk mengurangi kelayuan.

Bibit tanaman dilepas dari polybag dengan sangat hati-hati agar tidak

terlalu banyak akar yang putus atau tanah tempat pendederan rontok. Penanaman

dilakukan dengan membuat lubang pada bedengan kira-kira sedalam mata

cangkul. Selanjutnya, bibit ditanamkan ke dalam lubang dan tanah di sekitar

perakaran dipadatkan agar tanah dederan menyatu dengan tanah bedengan. Beri

perlindungan secara individual pada setiap tanaman yang baru ditanam dengan

gedebok pisang atau daun-daun an agar tanaman muda terhindar dari kelayuan. Di

samping itu, apabila tidak ada hujan, tanaman baru harus disiram sampai tanaman

kuat. Pada waktu itu tanaman dapat dipupuk dengan dosis rendah, untuk tiap

hektar diberikan 100 kg Urea, 100 kg TSP, dan 50 kg KCI.

D. Pemeliharaan

1.      Penyulaman

Sesudah penanaman, yang perlu untuk diperhatikan adalah menjaga

kelembapan agar tanaman tidak kekeringan. Oleh karena itu, perlu dilakukan

penyiraman secara kontinu, baik pagi maupun sore hari bila tidak hujan.

Penyiraman ini dilakukan sampai akar tanaman tumbuh, sehingga mampu

memenuhi kebutuhan airnya.

Selama dalam pemeliharaan ini apabila ada tanaman yang mati atau

pertumbuhannya tidak baik harus segera diganti dengan tanaman baru.  Agar

tanaman baru tersebut dapat mengejar pertumbuhan tanaman lainnya maka

penyulaman harus dilakukan 1 - 3 minggu setelah tanam. Bibit  yang digunakan

Page 13: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

untuk menyulam berasal dari bibit pendederan yang sengaja ditinggalkan untuk

penyulaman.

2.      Pemupukan

Sebenarnya belum ada rekomendasi yang tepat untuk pemupukan tanaman

lidah buaya. Namun dalam pertumbuhannya diperlukan unsur-unsur nitrogen dan

kalium untuk pembentukan zat hijau daun, pertumbuhan vegetatif tanaman, dan

pembentukan jaringan tanaman. Adapun pemupukan fosfat, diharapkan dapat

merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Menurut pengalaman petani, dosis

pemupukan dapat mengikuti petunjuk berikut.

No

.

Saat  Pemberia

n

Ure

a

TS

P

KC

I

Keteranga

n

1

2

3

Saat tanam

Umur 3 - 4 bulan

Selesai panen I

100

100

100

100

-

-

50

50

50

Dosis

perhektar

Untuk memperbaiki struktur tanah, selain diberikan pupuk buatan juga

perlu diberikan pupuk organik, seperti kompos dan pupuk kandang berupa

kotoran sapi, kambing, dan ternak unggas. Menurut pengalaman para

petani, ternyata pupuk kotoran sapi lebih baik, karena banyak mengandung unsur

hara, terutama nitrogen dan unsur mikro lainnya. Di samping itu, kotoran sapi

yang telah matang tidak merangsang pertumbuhan jamur. Sementara itu, pupuk

kotoran unggas sering mengundang penyakit yang bersal jamur.

3.      Pembumbunan

Page 14: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Pada umur 3 bulan  tanaman sudah mulai tumbuh subur. Agar tanaman

sudah mulai menjalar ke sekitar bedengan. Untuk mendekatkan makanan,

menggemburkan tanah, dan memperkokoh berdirinya tanaman, tanaman perlu

dibumbun dengan cara menaikkan tanah di sekitarnya dan dipadatkan ke sekitar

batang tanaman.

Pembumbunan biasanya juga diiringi dengan kegiatan pengendalian

gulma dan pemupukan susulan. Pada waktu pembumbunan ini sekaligus juga

dilaksanakan penyobekan tanaman yang sudah menghasilkan anakan. Tanaman

yang memiliki terlalu banyak anak pertumbuhannya akan terhambat. Di samping

itu, penyobekan juga berguna untuk memperoleh anakan yang akan digunakan

sebagai bibit.

4.      Penyobekan

Pada umur 5 - 6 bulan tanaman sudah mulai mengeluarkan anakan dari

batang yang terpendam dalam tanah. Anakan ini perlu disobek atau dipisahkan

untuk dijadikan bibit. Selain itu, bila dibiarkan anakan ini akan banyak tumbuh di

sekitar induknya sehingga menjadi beban bagi induknya. Pertumbuhan induk

menjadi terhambat, dan tanaman kerdil.

Bila akan dijadikan bibit, saat inilah kita mulai memisahkan anakan untuk

kemudian dideder.Penyobekan atau pemisahaan anakan dari anakan induk ini

dilakukan dengan hati-hati menggunakan pisau yang tajam.

5.      Pengendalian Gulma

Tanaman lidah buaya tidak memiliki daun yang rimbun sehingga tanah di

sekitar pertanaman terbuka. Hal ini mengundang banyak yang tumbuh secara liar,

apalagi tanaman akan dipelihara terus sampai beberapa tahun. Oleh karena itu,

perlu dilakukan pengendalian gulma secara kontinu, yaitu pada saat gulma nasih

kecil pengendaliannya mudah dan biayanya lebih murah. Pengendaliaan gulma

Page 15: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

dapat dilakukan dengan dilakukan dengan cara mencabut secara manual dengan

tangan, menggunakan alat cangkul atau koret, mendangir sambil membumbun,

atau menggunakan bahan kimia herbisida.

Beberapa jenis gulma yang merugikan adalah alang-alang (Imperata

cylindrica) , rumput gerinting (Cynodon dactylon), rumput teki (Cyperus

rotundus), krokot (Portuaca spp.), kangkung (Ipomorea sp.), dan lain-lain. Di

daerah yang mempunyai curah hujan tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun

pertumbuhan gulmanya relatif tinggi. Selain itu, penggunaan pupuk kandang,

terutama penggunaan pupuk kandang, terutama kotoran sapi, juga sering menjadi

pembawa bibit rumput. Oleh karena itu, penggunaan pupuk kandang harus

menggunakan pupuk yang sudah masak betul (sudah lapuk) sehingga bibit gulma

yang ada sudah mati.

Selain menjadi saingan dalam perolehan makanan dan sinar matahari bagi

tanaman utama, gulma juga sering menjadi tanaman inang bagi hama dan

penyakit.

E. Pengendalian Hama dan Penyakit

1.      Hama Ulat Pemakan Daun

Kerusakan akibat serangan hama belum dilaporkan secara serius. Hama yang

sering mengganggu adalah ulat penggerak daun pada tanaman muda. Ulat ini

sangat mengganggu karena mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu.

Pengendalian hama ulat ini dilakukan dengan menyemprotkan insektisida.

2.      Hama Bekicot

Hama bekicot dan sejenis siput kecil merusak daun. Pengendaliaan hama

bekisot dapat dilakukan secara manual. Hewan lunak ini cukup mudah ditangkap

dan dibunuh atau dikumpulkan untuk dijadikan pakan ayam atau itik.

Page 16: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Hama ini sangat menyenangi tempat yang lembap. Lubang dan semak-semak

yang lembap merupakan tempat yang cocok untuk bertelur dan berkembang

biak. Oleh karena itu, sanitasi lingkungan sangat diperlukan untuk mengatasi

hama ini.

3.      Penyakit

Penyakit yang sering menyerang tanaman lidah buaya adalah golongan jamur

yang meyebabkan busuk pada pangkal batang, atau pangkal daun,

seperti Fusarium Sp. yang menyerang akar atau pangkal batang sehingga tanaman

layu dan kemudian mati.

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan mengatur drainase tanah

agar lancar, karen cendawan ini sangat menyukai lahan yang drainasenya jelek

dan lembap. Tanaman yang terserang harus dimusnahkan dengan jalan dibakar

dan tempat bekas tanaman diisolasi agar tidak menularkan penyakit pada tanaman

lain. Pengendalian secara kimia dilakukan dengan penggunaan fungisida yang

berbahan aktif dazomet, captafol atau benomyl, seperti Basamid G, Benlete atau

Vapam. Penggunaannya dilakukan dengan cara disemprotkan pada tanaman atau

dengan pencelupan pada akar tanaman sebelum tanaman ditanam.

2.4 Hubungan Perlakuan penggunaan pupuk organik dengan Pertumbuhan

Komoditas lidah buaya

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti

pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat

berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,

dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada

kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk

kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut

kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan

limbah kota (sampah).

Page 17: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang

kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa

dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.

Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air

kencing (urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.

Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan

kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya

kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.[4]

Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan

dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Pupuk kandang terdiri dari dua

bagian, yaitu:

Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan

secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas,

contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.

Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan

mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk

yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat

untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion

yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam

tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki

struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia optomal.

Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah,

wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki

ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang

belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan

tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan,

sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi.

Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah

Page 18: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair

ini akan cepat diserap oleh tanaman.

Page 19: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

BAB III

BAHAN dan METODE

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Komoditas Lidah Buaya ini

dilaksanakan setiap hari Rabu, pukul 13.20-17.00 bertempat di Kebun Praktikum

Ngijo (Kepuharjo), Karangploso, Malang.

3.2 Alat dan Bahan + Fungsi

Alat

Cangkul : mengolah tanah

Cetok : membuat lubang atau menggemburkan tanah

Gembor : menyiram air

Meteran : mengukur panjang batang

Alat tulis : mencatat data praktikum

Kamera : dokumentasi praktikum

Tali rafia : membuat ajir

Kayu : membuat patokan ajir

Bahan

Bibit lidah buaya : bahan yang ditanam

Pupuk kandang : pemupukan pertama kali

SP-36 : memupuk tanaman lidah buaya dengan kandungan

Phosfor

KCl : memupuk tanaman lidah buaya dengan kandungan

Kalium

Urea : memupuk tanaman lidah buaya dengan kandungan

Nitrogen

Air : menyiram tanaman lidah buaya

Page 20: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

3.3 Cara Kerja

Diagram Alir

Siapkan alat dan bahan

Persiapan lahan seluas 5,6 m2 diukur menggunakan meteran dan diberi ajir

Mengolah tanah menggunakan cangkul

Diamkan tanah selama satu minggu

buat guludan setinggi 20 cm

Tanam bibit lidah buaya dan siram

Pemberian pupuk kandang dengan takaran 1 sak pupuk untuk 9 kelas

Pembubunan menggunakan cetok

Pemupukan SP-36, urea dan KCl (takarannya)

Penyulaman bibit ubi jalar yang tidak tumbuh

Pengamatan Jumlah daun, panjang batang

Catat data praktikum

Penjelasan

Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikmu

Teknologi Produksi Tanaman pada komoditas lidah buaya . Lalu, lahan yang

Page 21: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

telah disediakan diukur menggunakan meteran dengan luas 1,7 m × 4,1 m

lalu ditandai dengan menggunakan kayu dan tali rafia. Setelah didapati batas

wilayah kelas masing-masing, barulah dilakukan pengolahan lahan

menggunakan cangkul. Kemudian tanah dibiarkan selama seminggu. Setelah

itu, mulailah membuat lubang tanam dengan dalam kira-kira 5cm dan jarak

tanam 70cm × 30cm. Tanam lidah buaya dalam keadaan tegak dengan

bagian yang ditanam sedikit dilengkungkan. Lalu siram bibit baru tanaman

lidah buaya tersebut menggunakan gembor yang berisi air. Sebelum

penyiraman, juga diberi pupuk kompos dengan dosis 1 sak kompos dibagi 9

kelas secara rata.

Di minggu berikutnya, mulai dilakukan penyulaman terhadap lidah

buaya yang tumbuh abnormal atau tidak tumbuh. Setelah itu

membumbunkan tanah disekitar bibit menggunakan cetok dan menyiram.

Lalu pemberian pupuk SP-36, KCl dan Urea dengan masing-masing dosis.

Selain itu, juga dilakukan pengamatan terhadap perkembangan

tanaman. Seperti jumlah daun, panjang tangkai dan dicatat hasilnya untuk

dilaporkan diakhir praktikum. Dalam setiap kegiatan praktikum, diadakan

dokumentasi sebagai bukti perkembangan tanaman atau tahap-tahap yang

dilakukan dalam praktikum Teknologi Produksi Tanaman.

Page 22: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

1. Menggunakan Bahan Organik

Tabel pengamatan kelas AC dan AD ( Dengan Menggunakan bahan Organik )

tanaman

ke-

21-hst 35-hst 49-hst

tinggi

tanaman anakan

tinggi

tanaman anakan

tinggi

tanaman anakan

1 7 cm 0 9 cm 1 11.5 cm 2

2 3 cm 0 5 cm 2 14 cm 4

3 9 cm 0 10 cm 1 17.5 cm 1

4 6 cm 0 8 cm 0 16.5 cm 1

5 8 cm 0 10 cm 1 17 cm 2

Grafik

Page 23: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah
Page 24: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Tabel pengamatan kelas X

tanaman ke-

21-hst 35-hst 49-hst

tinggi

tanaman anakan

tinggi

tanaman anakan

tinggi

tanaman anakan

1 7 cm 0 9 cm 0 10 cm 1

2 2 cm 0 5 cm 0 7 cm 0

3 9 cm 0 10 cm 0 12 cm 0

4 5 cm 0 8 cm 0 9 cm 0

5 8 cm 0 10 cm 0 12 cm 1

Grafik

Page 25: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

tinggi tanaman

jumlah anakan

2. Tanpa Bahan Organik (non organik)

Tabel Pengamatan Tanaman Lidah Buaya Kelas G

Page 26: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Pengamatan tanggal 5 November 2012

Sampel Jumlah daun Tinggi tanaman (cm) Tunas

1 11 13,75 1

2 9 18 1

3 10 17 0

4 10 16,6 3

5 9 14,8 1

Rata-rata 9.8 16.03 1,2

Pengamatan tanggal 19 November 2012

Sampel Jumlah daun Tinggi tanaman (cm) Tunas

1 12 14,75 2

2 10 18,7 2

3 11 21,3 2

4 11 16,8 3

5 10 15 2

Rata-rata 10.8 15 2,2

Grafik

Page 27: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

tinggi tanaman

Page 28: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Data kelas W (non organic)

TANGGAL TANAMAN Tinggi Jumlahanakan

5 November

2012

1. 15,5 cm -

2. 14,5 cm 1

3. 12 cm -

4. 16 cm -

Page 29: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

5. 13 cm 1

19

November

2012

1. 19 cm 2

2. 18 cm 2

3. 16 cm -

4. 24 cm 4

5. 20 cm 5

Grafik

tinggi tanaman

Page 30: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Jumlah anakan

4.2 Pembahasan

Perlakuan dengan menggunakan bahan organik

Pembahasan dari kelas AC dan AD

Tanaman lidah buaya yang ditanam oleh kelompok kelas AC dan AD mengalami

pertumbuhan. Namun, pertumbuhan yang terjadi pada tanaman tersebut agak

lambat. Tanaman lidah buaya pada awal ditanam masih memerlukan proses adaptasi.

Pada saat proses adaptasi tanaman lidah buaya mengalami kekuningan namun hal

tersebut semakin lama semakin berkurang dan berubah jadi hijau disaat tanaman

tersebut telah cocok dengan keadaan tanah yang ada. Tanaman lidah buaya memiliki

daya adaptasi yang baik terhadap lingkungannya. Kelompok ini menggunakan pupuk

organic, pupuk organic tesebut diaplikasikan atau diberi sebelum lidah buaya

ditanam. Setelah satu minggu lidah buaya ditanam kemudian tanaman tersebut diberi

pupuk kimia. Pupuk kimia yang dimaksud adalah pupuk urea. Pupuk tersebut terlebih

dahulu dicairkan hal ini bertujuan agar partikel-partikel kasarnya pecah dan cepat

Page 31: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

meresap kedalam tanah sehingga tanaman dengan cepat menyerap zat tersebut.

Kemudian pada minggu berikutnya hal yang dilakukan adalah pemberian Pupuk KCL

dan pupuk SP36 dengan takaran. Pemberian pupuk ini dilakukan dengan cara

membuat dua lubang didekat lidah buaya, kemudian pupuk tersebut diberikan secara

terpisah. Setelah mengalami perkembangan kemudian kelompok kita mengamati

tananaman lidah buaya tersebut. Pengamatan dilakukan untuk 5 sampel tanaman saja

yang mewakili 10 tanaman yang ada pada bedengan. Pada 21 hari setelah tanam,

untuk tananaman 1 memiliki panjang daun 7 cm, tanama 2 panjang daun 2 cm,

tanaman 3 panjang daun 9 cm, tanaman 4 panjang daunnya juga 5 cm dan untuk

tanaman 5 panjang daun ada 8 cm. Pada 21 hari setelah tanam tanaman lidah buaya

memiliki panjang daun 6,2 cm sedangkan untuk jumlah anakan tanaman lidah buaya

ini belum memiliki anakan. Pengamatan berikutnya dilakukan pada 31 hari setelah

tanam. Pada pengamatan ini tanamn telah bertambah tinggi dan pada pengamatan kali

ini kita mengamati jumlah anakannya juga. Untuk tanaman 1 panjang daun menjadi 9

cm dengan jumlah anakan 1 tanaman, tanaman 2 panjang daun 5 cm dengan jumlah

anakan 2 tanaman, tanaman 3 panjang daun 10 cm dengan jumlah anakan 1 tanaman,

tanaman 4 panjang daun 8 cm namun tanaman ini tidak memiliki anakan pada 31 hari

setelah tanam dan untuk tanaman ke 5 panjangnya 10 cm dengan jumlah anakan 1.

Untuk tanaman ke 4 yang tidak memiliki jumlah anakan mungkin dipengaruhi oleh

daya tumbuhnya lebih lambat dari tanaman yang lainnya atau daya saingnya lebih

lemah dari yang lain dalam memproleh unsure hara dari tanah. Pengamatan yang

dilakukan oleh kelompok kami sampai pada tahap itu juga. Pengamatan berikutnya

dilakukan pada 49 hari setelah tanam, tanaman pada hari ke 49 semuanya telah

memiliki anakan namun ada sebagian tanaman yang jumlah anakannya bertambah

dah ada yang tidak bertambah. Selain jumlah anakan pada hari ini juga bahwa

panjang tanaman dari semua tanaman bertambah. Penamabahan panjang tanaman dari

31 hari setelah tanam ke 49 hari setelah tanam memiliki pertubuhan yang lebih cepat

dibanding dari hari 2 hari setelah tanam ke 31 hari setelah tanam. perbedaan tersebut

terjadi karena pada 21 hari setelah tanam itu merupakan masa adaptasi bagi lidah

Page 32: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

buaya terhadap lingkungannya. Tanaman lidah buaya untuk kelas AC/AD warna

daunnya sebagian hijau dan sebagian masih pink kehijau-hijauan.

Perbandingan antara lidah buaya dari kelas AD/AC dengan kelas X

Tanaman lidah buaya yang ditanam pada lahan yang berbeda akan mengalami

pertumbuhan yang berbeda juga. Tanaman yang ditanam oleh kelompok AD/AC dan

tanaman X mengalami pertumbuhan yang berbeda. Perbedaan ini dapat dipengaruhi

oleh ketersediaan unsure hara yang didalam tanah yang berbeda dan juga perawatan

yang dilakukan terhadap tanaman lidah buaya tersebut. Untuk tanaman dari kelas X

panjang tanamannya pada tahap awal tanaman 1 memiliki panjang daun 7 cm,

tanaman 2 panjang daun 2 cm, tanaman 3 panjang daunnya 9 cm, tanaman 4 panjang

daunya 5 cm dan untuktanaman 5 panjang daunnya 8 cm. Sedangkan untuk tanaman

lidah buaya dari kelas AD/AC pada 21 hari setelah tanam, untuk tananaman 1

memiliki panjang daun 7 cm, tanama 2 panjang daun 2 cm, tanaman 3 panjang daun 9

cm, tanaman 4 panjang daunnya juga 5 cm dan untuk tanaman 5 panjang daun ada 8

cm. Pada 21 hari untuk tanaman lidah buaya dari kedua kelas belum memiliki

anakan. Anakan pada lidah buaya muncul pada 31 hari setelah tanam untuk kelas

AC/AD namun ada satu tanaman yang belum muncul anakannya yakni tanaman yang

4 sedangkan untuk tanaman lidah buaya kelas X belum ada anakkan. Anakan pada

lidah buaya kelas X muncul pada 49 hari setelah tanam. Lidah buaya yang memiliki

anakan tersebut yakni lidah buaya 1 dan 5 sedangkan tanaman lainnya belum

memiliki anakan. Untuk lidah buaya dari kelas AD/AC pada 49 hari setelah tanam

semuanya telah memiliki anakan. Untuk lidah buaya 1, 2, 5 mengalami penambahan

jumlah anakan. Sedangkan warna daun untuk semua lidah buaya ada yang berwarna

hijau dan ada yang warna daunnya pink kehijau-hijauan. Perbedaan warna daun untuk

setiap tanaman dipengaruhi oleh kurangnya zat unsure karena adanya persaingan

antara lidah buaya dengan tumbuhan yang ada disekitarnya.

Perlakuan dengan tanpa organic (non organic)

Page 33: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Perlakuan tanpa bahan organic yang dianalisis dalam laporan ini adalah lidah buaya

dari kelas G dan kelas W. Pada kedua kelas ini tanaman lidah buayanya memiliki

tingga tanaman yang berbeda walaupun memiliki perlakuan yang sama hal ini juga

terjadi pada tanaman lidah buaya dengan perlakuan organik. Selain tinggi tanaman

hal lain yang menunjukkan perbedaan adalah bahwa daun lidah buaya dari kelas G

lebih hijau daripada lidah buaya kelas W. Pada tanaman lidah buaya yang kelas G

anakannya muncul pada tanggal 5 November 2012 dengan tiap tanaman itu memiliki

jumlah anakan 1 pada tanaman 1, 2 dan tanaman yang ke 5, untuk tanaman ke 4

jumlah anakannya ada 3 tanaman sedangkan untuk tanaman 3 anakannya belum

muncuk pada tanggal tersebut. Sedangkan untuk lidah buaya dari kelas W anakan

yang muncul pada tangga 15 November 2012 anakan muncul hanya pada tanaman 2

dan tanaman 5. Pada pengamatan tanggal 19 November 2012 jumlah anakan pada

lidah buaya kelas G secara berturut-turut adalah 2,2,2,3 dan 2 tanaman. Sedangkan

untuk lidah buaya kelas W jumlah anakannya pada tanggal yang sama dengan

tanaman yang berturut-turut adalah 2,2,0,4,5. Untuk lidah buaya kelas W mengalami

penambahan jumlah anakan yang lebih cepat disbanding dengan kelas G. Sedangkan

untuk pertumbuhan tanaman, tanaman lidah buaya untuk kelas G dan W mengalami

pertumbuhan yang bagus dan hampir sama. Pada lidah buaya kelas G tinggi tanaman

pada tanggal 5 November berturut-turut dari tanaman 1,2,3,4 dan 5 adalah 13,75

cm,18cm , 17 cm, 16,6 cm dan 14 cm. Sedangkan untuk tanggal 19 November 2012

tinggi tanaman untuk lidah buaya kelas W secara berturut-turut adalah 14,75cm,

18,7cm, 21,3cm, 16,8 cm dan 15cm. Perbedaan pertumbuhan tanaman ini dapat

terjadi karena perbedaan unsure yang dibutuhkan tanaman di dalam tanah, jumlah

kuantits unsure haranya berbeda dan adanya perbedaan dalam cara/istem

perawatannya.

Perbandingan antara perlakuan organic dan non organic terhadap literature

Berdasarkan penjelasan diatas lidah buaya yang mengalami perlakuan sama dalam

hal pemupupukan mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. Hal ini telah diamati

pada praktikum tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari praktikum bahwa

Page 34: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

tanaman yang ditanam dengan perlakuan non organic lebih baik atau lebih subur

pertumbuhannya dari pada tanaman lidah buaya yang diberi perlakuan pupuk organic.

Hal ini dilihat dari jumlah anakan, tinggi tanaman, dan warna daun yang ada pada

lidah buaya tersebut. Pada lidah buaya yang non organic jumlah anakkannya lebih

banyak dan lebih cepat mengalami pertumbuhan dibanding dengan anakkan lidah

buaya yang organic. Perbedaan tersebut juga terjadi pada tinggi tanaman lidah buaya,

tanaman lidah buaya yang non organic lebih tinggi daripada tanaman yang organic.

Pada daun lidah buaya, lidah buaya yang organic ada yag berwarna pink kehijau-

hijauan tapi ada yang berwarna hijau sedangkan pada tanaman non organic daunnya

semua berwarna hijau segar. Data yang diperoleh pada praktikum berbeda dengan

data dari literature. Pada jurnal “Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Mulsa terhadap

Pertumbuhan Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera Mill)” dituliskan bahawa perlakuan

pupuk kandang (pupuk organic) nyata meningkatkan tinggi tanaman, pemebrian

pupuk kandang kambing jauh lebih baik daripada pemberian pupuk kandang sapi. Hal

ini dilihat dari table berikut.

Perbedaan kandungan nutrisi dalam pupuk kadang itu sangat berpengaruh terhadap

tinggi tanaman. Menurut Soepardi (1983), pupuk kandang merupakan campuran dari

kotoran padat, air kencing, amparan dan sisa makanan. Peranan jenis pupuk kandang

yang daoat memasok unsure hara juga dikemukakan Melati (1990). Selain itu, bahan

organic juga cenderung mempertahankan PH tanah (Broadbent, 1957) meningkatkan

Page 35: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

ketersediaan air dan menurunkan bobot isi tanah sehingga akar tanaman mudah

melakukan penetrasi (Haffi et al.,1993). Dalam proses pemeberian pupuk kandang

perlu dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini akan berdampak pada

penambahabntinggi relative tanaman lidah buaya terhadap control perlakuan pupuk

kandang.

Hal ini terlihat pada grafik berikut.

Perbedaan tersebut dikarenakan kandungan dari pupuk tersebut berbeda.

Page 36: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada lahan praktikum bahwa lidah

buaya dengan perlakuan non organik mengalami pertumbuhan lebih baik

dibanding dengan lidah buaya dengan perlakuan orgaik. Hal ini disebabkan

karena pupuk kandang untuk perlakuan non organik diberikan dalam hari yang

sama sebelum dilaksanakan proses penanaman. Hal ini mengakibatkan daun

tanaman tidak hijau dan hal tersebut dapat mengganggu proses pertumbuhan

tanaman. Selain itu, pemberian pupuk kandang hanya dilakukan sekali saja pada

saat praktikum. Hal tersebut tidak sesuai dengan literatur, dalam literatur

dijelaskan bahwappemberian pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan

lidah buaya dan pemberian pupuk kandang dilakukan secara berulang-ulang.

Page 37: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

DAFTAR PUSTAKA

Broadbent, F.E. 1957. Organic matter. In: Soil, the Yearbook of Agriculture. USDA,

Washington DC, p 151-156

Haffi, B., m. Suhardjo, D.Erfandi. 1993. Pengaruh mulsa jerami dan beberapa teknik

konservasi tanah terhadap produksi kedelai di laha kering Lampung.

Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor, 18-

21 Februari 1993. Balitbang Pertanian, pusat Penelitian Agroklimat,

Bogor.

Melati, M. 1990. Tanggap Kedelai terhadap pupuk mikro Zn, Cu, dan B pada

beberapa dosis pupuk kandang ditanah latosol. (Tesis). Pasca Sarjana.

IPB. Bogor.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan cirri tanah. Jurusan Ilmu Tnah.IPB.Bogor.519 hal.

Sudarto, Yudo. 1997. Tanaman Hias Lidah Buaya. Yogyakarta; Kanisius.

Furnawathi, Irni. 2001. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Depok; Agromedia

Pustaka.

Ir. Rostita. 2008. Sehat Cantik dan Penuh Vitalitas Berkat Lidah Buaya. Bandung;

Qanita PT. Mizan Pustaka.

Page 38: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Lampiran

Lidah Buaya dengan perlakuan pupuk organik

Dokumentasi kelas AC dan AD

Page 39: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Dokumentasi Hasil kelas X (organic)

Hari Tanaman contoh Dokumentasi

21 HST TC 1

TC 2

Page 40: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

TC 3

TC 4

TC 5

35 HST TC 1

Page 41: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

TC 2

TC 3

TC 4

Page 42: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

TC 5

49 HST TC 1

TC 2

Page 43: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

TC 3

TC 4

TC 5

Page 44: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Lidah Buaya non organik

Dokumentasi Tanaman Lidah Buaya Kelas G

Page 45: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah
Page 46: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah

Dokumentasi Tanaman Lidah Buaya Kelas W

Page 47: suvisutrisno93.files.wordpress.com · Web viewJudul Laporan : Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera) Nama dan NIM : Ulidesi Siadari 115040100111114 Umu Badriyah