keputusan ekonomi rumahtangga pekerja industri kecil tenun ... · kecil tenun ulos di kelurahan...

156
KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ULOS DI KELURAHAN SUKAMAJU, KOTA PEMATANGSIANTAR HERMANTO HILARIUS SIADARI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Upload: vuongcong

Post on 11-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI

KECIL TENUN ULOS DI KELURAHAN SUKAMAJU, KOTA

PEMATANGSIANTAR

HERMANTO HILARIUS SIADARI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi berjudul Keputusan Ekonomi

Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota

Pematang Siantar adalah karya penulis dengan arahan dari komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini penulis melimpahkan hak

cipta dari karya tulis penulis kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, November 2013

Hermanto Hilarius Siadari NIM H44070015

Page 3: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

ABSTRAK

HERMANTO HILARIUS SIADARI. Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju, Kota Pematangsiantar. Dibimbing oleh BONAR M. SINAGA dan NIA KURNIAWATI HIDAYAT.

Industri kecil memiliki peran yang sangat strategis, dan mampu berperan sebagai penyangga Ekonomi Nasional. Jumlah industri kecil di kota Pematangsiantar semakin meningkat dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Salah satu sentra industri kecil di Kota Pematangsiantar adalah tenun ulos di Kelurahan Sukamaju. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos dilihat dari alokasi curahan kerja, pendapatan, dan pengeluaran, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos, dan (3) mengetahui dampak perubahan faktor eksternal dan internal rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos terhadap keputusan ekonomi rumahtangga. Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos dibangun sebagai sistem persamaan simultan dan diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Peningkatan upah di luar industri dan peningkatan harga jual per unit ulos meningkatkan pendapatan dan pengeluaran total rumahtangga, sehingga kesejahteraan rumahtangga pekerja menjadi lebih baik. Peningkatan jumlah anak sekolah menurunkan pendapatan dan pengeluaran total rumahtangga, sehingga kesejahteraan rumahtangga pekerja menjadi lebih buruk.

Kata kunci : Tenun Ulos, Industri Kecil, Rumahtangga Pekerja, Ekonomi

Rumahtangga

Page 4: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

ABSTRACT

HERMANTO HILARIUS SIADARI. Household Economic Decisions of Small Industry Worker of Ulos Woven in Sukamaju Village, Pematangsiantar City. Advised by BONAR M. SINAGA and NIA K. HIDAYAT.

Small industries have a very strategic role, and able to act as a buffer of National Economy. The number of small industries in Pematangsiantar city is increasing and able to absorb more labor. One of the small industry centers in Pematangsiantar City is Ulos traditional woven cloth existing in Sukamaju Village. This study aims to: (1) determine the characteristics of small industry worker households of Ulos traditional woven cloth viewed from the allocations of work time, income, and expenditure, (2) analyze factors that influence the allocations of work time, income and expenditure of small industry worker households, and (3) determine the impact of external and internal factors on household economic decisions. The Household Economic Model of Small Industry Workers of Ulos Traditional Woven Cloth is built as a system of simultaneous equations and estimated using Two Stage Least Squares (2SLS) method. The increase in wages outside industries and the increase in per unit selling price of Ulos increases the total household income and expenditure, so that the workers household welfare is better. The increase of number of school children decreases the total household income and expenditures, so that the workers household welfare is becoming worse.

Key words: Ulos Traditional Woven Cloth, Small Industries, Workers Household, Household Economics

Page 5: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ULOS DI KELURAHAN

SUKAMAJU, KOTA PEMATANGSIANTAR

HERMANTO HILARIUS SIADARI

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Page 6: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

Judul Skripsi : Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju, Kota Pematangsiantar

Nama Mahasiswa : Hermanto Hilarius Siadari NRP : H44070015

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr . Ir Bonar M. Sinaga, MA Nia Kurniawati Hidayat, SP, MSi NIP. 19481130 197412 1 002

Diketahui, Ketua Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT NIP. 19660717 199203 1 003

Tanggal Lulus:

Page 7: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan

anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan

dan bantuan serta kerjasama dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak (Syamsudin Siadari) dan Mama

(Mery Tampubolon) terimakasih atas doa, dukungan dan semangat serta

kasih sayang yang diberikan kepada penulis selama pendidikan. Kakak-

kakakku yang tercinta Eva Novalina dan Octa Laura Siska, adikku yang

tersayang Septiwaty Bernadetta, sepupuku Jenny Siregar, ponakanku Kevin

dan Kayla, tulang dan nantulang serta seluruh keluarga yang sangat

memotivasi penulis.

2. Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA sebagai dosen pembimbing utama yang

telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan pengarahan kepada

penulis.

3. Ibu Nia Kurniawati Hidayat SP, Msi selaku dosen pembimbing kedua yang

banyak memberikan perhatian, bimbingan, motivasi dan arahan kepada

penulis.

4. Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec sebagai penguji utama dan Nuva, SP, M.Sc

sebagai penguji wakil Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan.

5. Benny Osta Nababan, S.Pi, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing penulis dalam bidang akademik.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan di Departemen Ekonomi Sumberdaya

dan Lingkungan FEM IPB.

Page 8: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

7. Bapak Lurah Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar yang telah memberi

ijin dan membantu memberikan informasi data dalam penyusunan skripsi ini.

8. Sahabatku Hezron, Basten, Daniel, Yesika, Posma, Vera, Ribkha, Mega, Kak

Diana, Kak Yomi, Bambang, Viva, Sintong, Ferdy, Nopex, Yano, Krisna,

Afryan, Andi, Domu, terimakasih atas segala doa, semangat, dan perhatian

serta kebersamaan selama ini.

9. Teman-teman satu bimbingan Tika, Rizky, Molly, Aulia, Sausan dan

Keluarga ESL’44 terimakasih atas segala dukungan doa, motivasi dan

kebersamaan yang telah diberikan.

10. Teman-teman KPAnies’ 44 serta KPA 43, 45, 46 dan juga teman-teman BP

PMK periode 2010/2011 terimakasih atas doa dan kekeluargaan yang terjalin

selama ini.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam proses persiapan hingga

penyusunan skripsi ini

Bogor, November 2013

Penulis

Page 9: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas kasih dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “

Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di

Kelurahan Sukamaju, Kota Pematangsiantar”. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat kelulusan Sarjana Ekonomi dan Manajemen pada Departemen Ekonomi

Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui

karakteristik rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos dilihat dari alokasi

curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran serta menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhinya dan mengetahui dampak perubahan faktor eksternal dan

internal rumahtangga pekerja terhadap keputusan ekonomi rumahtangga.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna,

sehingga saran dan kritik yang dapat memperbaiki penyusunan skripsi sangat

diharapkan oleh penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, November 2013

Penulis

Page 10: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1 1.2. Masalah Penelitian ..................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ............................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

2.1. Ulos ............................................................................................ 7 2.2. Pengertian Industri Kecil ........................................................... 8 2.3. Klasifikasi dan Karakteristik Industri Kecil............................... 10 2.4. Penelitian Terdahulu .................................................................. 14

2.4.1. Curahan Kerja .................................................................. 14 2.4.2. Pendapatan ....................................................................... 15 2.4.3. Konsumsi ......................................................................... 16 2.4.4. Investasi ........................................................................... 18 2.4.5. Tabungan.......................................................................... 19

III. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................... 20

3.1. Teori Alokasi Waktu .................................................................. 20 3.2. Model Dasar Ekonomi Rumahtanga .......................................... 28 3.3. Model Ekonomi Rumahtangga Industri Kecil ........................... 32

IV. METODE PENELITIAN ................................................................ 37

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 37 4.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 37 4.3. Tenik Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data ................. 37 4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...................................... 37 4.5. Model Ekonomi Rumahtangga Industri Kecil Tenun Ulos ....... 38

4.5.1. CurahanKerja ................................................................... 38 4.5.2. Jumlah Produksi ............................................................... 40 4.5.3. Pendapatan ....................................................................... 40 4.5.4. Pengeluaran ...................................................................... 42 4.5.5. Tabungan ......................................................................... 47

4.6. Identifikasi dan Estimasi Model ............................................... 48 4.7. Evaluasi Model ......................................................................... 48 4.8. Elastisitas .................................................................................. 50

4.9. Validasi Model .......................................................................... 51 4.10. Simulasi Model.......................................................................... 51 4.11. Definisi Operasional................................................................. 52

Page 11: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ............................................. 55

5.1. Letak dan Geografis ................................................................... 55 5.2. Keadaan Penduduk ..................................................................... 56 5.3. Prasarana dan Sarana................................................................ 57 5.4. Keadaan Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju .... 58 5.5. Kegiatan Usaha ........................................................................... 58 5.6. Ragam Ulos, Upah Pekerja dan Harga Jual Ulos dalam

Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju .................... 61

VI. DESKRIPSI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ULOS DI KELURAHAN SUKAMAJU KOTA PEMATANGSIANTAR ..................................................... 62

6.1. Karakteristik Rumahtangga Pekerja ......................................... 62 6.2. Deskripsi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos .... 66

6.2.1. Curahan Kerja ............................................................... 66 6.2.2. Pendapatan .................................................................... 69 6.2.3. Konsumsi Pangan dan Non Pangan .............................. 71 6.2.4. Investasi Pendidikan dan Kesehatan............................. 73 6.2.6. Tabungan ...................................................................... 74

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ULOS ............................................. 75

7.1. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Ekonomi

Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos .................... 75 7.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Ekonomi

Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos.................... 76 7.2.1. Curahan Kerja Dalam Industri ...................................... 76 7.2.2. Curahan Kerja di Luar Industri ..................................... 78 7.2.3. Jumlah Produksi ........................................................... 79 7.2.4. Pendapatan dari Dalam Industri ................................... 80 7.2.5. Pendapatan dari Luar Industri....................................... 80 7.2.6. Konsumsi Pangan ......................................................... 81 7.2.7. Konsumsi Non Pangan ................................................. 82 7.2.8. Investasi Pendidikan ..................................................... 83 7.2.9. Investasi Kesehatan ...................................................... 84 7.2.10. Tabungan ...................................................................... 85

VIII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL RUMAHTANGGA PEKERJA TERHADAP KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA ........................ 87

8.1. Validasi Model ....................................................................... 87 8.2. Dampak Perubahan Faktor Eksternal dan Internal

Rumahtangga Pekerja Terhadap Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja ............................................................. 88

Page 12: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

8.2.1. Peningkatan Curahan Kerja di Luar Industri Sebesar 20 Persen ....................................................................... 88

8.2.2. Peningkatan Harga Jual Ulos Per Unit Sebesar 20 Persen...................................................................... 90

8.2.3. Peningkatan Jumlah Anak Sekolah Sebesar 100 Persen .................................................................... 91

8.2.4. Rekapitulasi Skenario................................................... 92

IX. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 95

9.1. Simpulan .................................................................................... 95 9.2. Saran .......................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 98

LAMPIRAN ............................................................................................. 101

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. 139

Page 13: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Perkembangan Industri di Kota Pematangsiantar Tahun 2004-2007 ......... 2

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 .......................................... 56

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 .......................................... 56

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 .......................................... 57

5. Ragam Ulos, Upah Pekerja, dan Harga Jual Ulos Dalam Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011............................................................................................................ 61

6. Karakteristik Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011......................... 62

7. Kelompok Umur Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011........................................... 63

8. Status Perkawinan Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011........................................... 63

9. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011............. 64

10. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur 0-7 Tahun Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 ................................................................... 64

11. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 ................................................................... 65

12. Jumlah Tanggungan Keluarga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011........................ 65

13. Tingkat Pendidikan Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011.......................................... 66

14. Pengalaman Kerja di Dalam Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 ......................................... 66

15. Rata-rata Curahan Kerja Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 ........... 67

Page 14: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

xiii

16. Rata-rata Curahan Kerja Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Kelompok Umur di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 ................................................................... 68

17. Rata-rata Curahan Kerja Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Pendapatan Total di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 ................................................................... 69

18. Rata-rata Pendapatan Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011.................... 70

19. Rata-rata Pendapatan Total Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Curahan Kerja Total di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011.................................................................... 70

20. Rata-rata Konsumsi Pangan dan Non Pangan Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Pendapatan yang Siap Dibelanjakan di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011........................................................................................................... 72

21. Rata-rata Konsumsi Pangan dan Non Pangan Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011........................................................................................................... 73

22. Rata-rata Investasi Pendidikan dan Investasi Kesehatan Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Pendapatan yang Siap Dibelanjakan di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 ................................................................................................... ........ 73

23. Rata-rata Tabungan Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Pendapatan yang Siap Dibelanjakan di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011 ......................................... 74

24. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Curahan Kerja di Dalam Industri....................................................................................... 77

25. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Curahan Kerja di Luar Industri.......................................................................................... 78

26. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Jumlah Produksi..................................................................................................... 79

27. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Pendapatan di Dalam Industri........................................................................................... 80

28. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Pendapatan di Luar Industri .......................................................................................... … 81

29. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Konsumsi Pangan ....................................................................................................... 82

Page 15: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

xiii

30. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Konsumsi Non Pangan ....................................................................................................... 83

31. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Investasi Pendidikan ................................................................................................. 84

32. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Investasi Kesehatan .................................................................................................. 85

33. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Estimasi Persamaan Tabungan .......... 86

34. Hasil Validasi Model Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja .......... 87

35. Dampak Peningkatan Upah di Luar Industri sebesar 20 persen Terhadap Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja .............................................. 89

36. Dampak Peningkatan Harga Jual Per Unit Sebesar 20 Persen Terhadap Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja .............................................. 90

37. Dampak Peningkatan Jumlah Anak Sekolah Sebesar 100 Persen Terhadap Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja................................ 92

38. Rekapitulasi Skenario Dampak Perubahan Faktor Eksternal dan Internal Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Terhadap Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja............................................................. .... 93

Page 16: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kurva Alokasi Waktu, Produksi, dan Konsumsi……...……...………………… 25 2. Diagram Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos...... 36

Page 17: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Penelitian Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar Tahun 2011…………......... 102

2. Data Penelitian Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar Tahun 2011.......................... 107

3. Keterangan Notasi Variabel Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar Tahun 2011.............................................................................................................. 111

4. Program Komputer Estimasi Parameter Model Ekonomi Rumahtagga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode 2 SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 .......................... 112

5. Hasil Estimasi Parameter Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode 2 SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1.......................................... 113

6. Program Komputer Uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Nilai VIF dengan Software SAS/ETS Versi 9.1 ..................................................................... 123

7. Hasil Uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Nilai VIF dengan Software SAS/ETS Versi 9.1..................................................................................... 124

8. Program Komputer Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1........................ 126

9. Hasil Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1......................................................... 128

10. Program Komputer Simulasi Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1........................ 131

11. Hasil Simulasi Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1......................................................... 133

Page 18: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebijakan setiap negara yang sedang membangun bertujuan untuk

mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Namun dalam

mencapainya sering dihadapkan pada masalah-masalah pokok seperti

pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, kemiskinan dan

ketidakseimbangan ekonomi antar daerah.

Usaha-usaha penanggulangan pengangguran dan pemerataan distribusi

pendapatan di Indonesia tidak hanya mengandalkan pertumbuhan industri modern

tetapi juga ditekankan kepada pengembangan industri kecil di pedesaan atau di

daerah-daerah tertentu. Industri kecil dalam perekonomian di negara berkembang

sangat potensial untuk dikembangkan karena mendominasi lebih dari 95 persen

struktur perekonomian Indonesia. Industri kecil ini memiliki peran yang sangat

strategis, baik secara sosial ekonomi maupun sosial politik (Supratikno, 1994).

Industri kecil secara sosial ekonomi menyediakan barang dan jasa bagi

konsumen berdaya beli rendah sampai sedang, dan berkontribusi bagi

pertumbuhan ekonomi serta perolehan devisa negara. Industri kecil secara sosial

politik juga sangat penting terutama dalam penyerapan tenaga kerja dan upaya

pengentasan kemiskinan. Hal ini dapat dilihat dari eksistensi usaha kecil yang

dapat berkembang dan tumbuh mencapai 241 303 263 atau 99.85 persen dari total

pengusaha nasional dan memberikan konstribusi PDB sebesar 40.29 persen.

Usaha kecil dari aspek ketenagakerjaan, mampu menyerap 68.275 juta atau 88.70

persen dari total angkatan kerja. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa usaha kecil

mampu sebagai penyangga Ekonomi Nasional (Badan Pusat Statistik, 2003). Oleh

Page 19: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

2

karena itu industri kecil perlu mendapatkan perhatian yang serius, baik dari sisi

pemerintah dan masyarakat.

Upaya pembinaan dan pengembangan usaha kecil merupakan suatu

keharusan agar industri kecil tersebut dapat bertumbuh sebagai komponen dunia

usaha yang kuat dan tangguh, efisien dan mandiri. Industri kecil itu sangat efektif

sebagai alat distribusi pembangunan bagi masyarakat. Upaya pemerintah itu tentu

melalui berbagai kebijaksanaan yaitu dengan menciptakan iklim usaha yang

kondusif sehingga sektor industri terutama sektor industri untuk usaha kecil dapat

terus bertumbuh dan berkembang. Hal ini tentu saja akan meningkatkan

pendapatan nasional, memperluas kesempatan kerja, pemerataan pendapatan serta

mengurangi angka pengangguran (Badan Pusat Statistik, 2003).

Di Pematangsiantar pada tahun 2007, jumlah industri kecil sebanyak 491

unit dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 4038 orang, nilai produksi

sebesar Rp 52881.63 juta, nilai investasi sebesar Rp 28263.21 juta, sebagaimana

pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Industri di Kota Pematangsiantar Tahun 2004 - 2007

NO. URAIAN TAHUN 2004 TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007 *)

1. Jumlah unit Usaha 486 493 532 541

Industri Kecil 438 446 482 491

Industri Menengah 44 42 45 45

Industri Besar 4 5 5 5

2. Tenaga Kerja (Orang) 8 370 7 763 8 058 8 108

Industri Kecil 4 030 3 762 3 988 4 038

Industri Menengah 1 488 1 229 1 278 1 278

Industri Besar 2 852 2 772 2 791 2 791

3. Nilai Investasi (Rp.Juta) 164 210.94 649 980.19 671 998.26 672 898.26

Industri Kecil 22 843.45 25 706.68 27 763.21 28 263.21

Industri Menengah 16 317.49 332 692.36 352 653.90 352 653.90

Industri Besar 125 050.00 291 581.15 291 581.15 291 981.15

4. Nilai Produksi (Rp.Juta) 2 484 978.22 2 811 485.61 2 836 800.75 2 843 700.75

Industri Kecil 38 869.64 49 133.61 52 081.63 52 881.63

Industri Menengah 94 856.58 155 552.00 164 885.12 165 685.12

Industri Besar 2 351 252.00 2 606 800.00 2 619 834.00 2 625 934.00

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pematangsiantar, 2007

Page 20: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

3

Dari Tabel 1 diketahui bahwa pertumbuhan industri kecil di

Pematangsiantar secara umum terus mengalami perkembangan. Industri kecil di

Pematangsiantar dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pembangunan

daerah berupa penyerapan tenaga kerja. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam

memberdayakan/memandirikan ekonomi, sektor industri kecil menengah di

Pematangsiantar potensial untuk dikembangkan dan diprioritaskan. Industri kecil

mengalami perkembangan baik dilihat dari unit usaha, tenaga kerja dan nilai

investasi. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan industri kecil sangat potensial

untuk selalu dikembangkan dimasa yang akan datang. Namun disadari secara

umum masih banyak kendala, hambatan dan permasalahan yang dihadapi oleh

industri kecil, khususnya pada sektor industri kecil kerajinan (Kuncoro, 2003).

Oleh karena itu, kedudukan dan peran serta masyarakat industri kecil kerajinan

perlu terus diperkuat agar lebih mampu berkembang mandiri dimasa yang akan

datang.

Di Kota Pematangsiantar juga terdapat beberapa sentra industri kecil yang

tersebar di beberapa kecamatan dan kelurahan. Salah satu diantaranya adalah

tenun ulos di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Siantar Marihat. Industri Ulos

merupakan produksi khas yang berkembang pesat di kotamadya Pematangsiantar.

Komoditi ini dikategorikan sebagai andalan dan menjadi primadona.

Keistimewaan dan keunikan pakaian adat tradisional Batak ini menyimpan rahasia

keterampilan seni berpadu dengan budaya. Menurut informasi dari beberapa orang

pengusaha ulos, jumlah industri kecil tenun ulos di Kelurahan Sukamaju semakin

meningkat dengan ratusan orang pekerja.

Page 21: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

4

1.2. Rumusan Masalah

Sektor industi kecil dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam

mengatasi masalah ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan dengan jumlah

angkatan kerja yang ada. Industri kecil nantinya dapat menampung kelebihan

tenaga kerja dan sebagai sumber pendapatan.

Pentingnya keberadaan industri kecil pada saat ini khususnya industri kecil

ulos diharapkan dapat menjadi alternatif dalam peningkatan nilai tambah dan

peningkatan pendapatan bagi sebagian besar masyarakat, terutama masyarakat yang

memiliki latar belakang kemampuan sumberdaya manusia yang terbatas, baik dalam

pengolahan maupun pengelolaan sumberdaya alam dan hasilnya.

Rumahtangga sebagai produsen dan konsumen diasumsikan bersifat

rasional dalam memaksimumkan kepuasannya. Sebagai produsen, rumahtangga

akan memproduksi lebih banyak barang yang harganya relatif lebih mahal.

Sebaliknya sebagai konsumen, rumahtangga akan mengkonsumsi lebih banyak

barang yang harganya relatif lebih murah dan mengkonsumsi lebih sedikit barang

yang harganya relatif mahal (Gronau, 1977). Alokasi waktu kerja dalam

rumahtangga akan mempengaruhi tingkat produksi, pendapatan dan pengeluaran

rumahtangga (kesejahteraan). Becker (1965) menyatakan bahwa hubungan secara

simultan dalam ekonomi rumahtangga terjadi antara aktivitas produksi dan

konsumsi, serta hubungannya dengan alokasi waktu dan pendapatan rumahtangga.

Usaha kerajinan ulos tradisional (dengan menggunakan Alat Tenun Bukan

Mesin/ATBM) di Kelurahan Sukamaju sebagai bagian dari usaha kecil tidak

terlepas dari persoalan-persoalan yang dihadapi seperti modal, pemasaran, bahan

baku, teknologi dan manajemen. Segmen pasar ulos sampai saat ini masih

didominasi oleh pasar domestik terutama masyarakat adat Batak. Meskipun

Page 22: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

5

jumlah ulos yang dihasilkan dari tahun ke tahun sudah cukup banyak, tetapi

permintaan masyarakat khususnya untuk kegiatan adat istiadat masih tetap ada.

Hal ini terutama disebabkan bahwa dalam adat Batak, ulos yang dipergunakan

untuk acara adat tidak lazim dipergunakan lebih dari sekali, sehingga untuk setiap

acara dibutuhkan beberapa buah ulos. Selain itu, ulos yang diberikan tidak lazim

juga untuk diberikan (atau diuloskan) kepada orang lain.

Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis industri

kecil tenun ulos di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Siantar Marihat, Kotamadya

Pematangsiantar. Sesuai dengan permasalahan, perumusan masalah adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos dilihat

dari alokasi curahan kerja, pendapatan, dan pengeluaran?

2. Faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi alokasi curahan kerja,pendapatan

dan pengeluaran rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos?

3. Bagaimana dampak perubahan faktor eksternal dan internal rumahtangga

pekerja industri kecil tenun ulos terhadap keputusan ekonomi rumahtangga?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui karakteristik rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos

dilihat dari alokasi curahan kerja, pendapatan, dan pengeluaran.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi curahan kerja,

pendapatan dan pengeluaran rumahtangga pekerja tenun ulos.

3. Menganalisis dampak perubahan faktor eksternal dan internal rumahtangga

pekerja industri kecil tenun ulos terhadap keputusan ekonomi rumahtangga.

Page 23: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

6

1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian ekonomi rumahtangga pekerja

industri kecil tenun ulos di Kelurahan Sukamaju adalah:

1. Penelitian dilakukan di salah satu sentra industri kecil tenun ulos di Kota

Pematangsiantar, yaitu: Kelurahan Sukamaju.

2. Penelitian yang dilakukan dibatasi pada kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

rumahtangga pekerja dan tidak tidak meneliti kegiatan ekonomi rumahtangga

pengusaha.

Page 24: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ulos

Pada jaman dahulu sebelum orang batak mengenal tekstil buatan luar, ulos

adalah pakaian sehari-hari. Ulos tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

masyarakat Batak. Ulos merupakan kain tenun khas Batak berbentuk selendang

yang berfungsi sebagai lambang ikatan kasih sayang dan kain penghangat badan

yang dapat menimbulkan rasa bahagia bagi pemakainya.

Ulos memiliki derajat yang sangat tinggi serta dapat mencerminkan status

pemakainya berdasarkan tingkat kesulitan pembuatan kain tenun ini. Perbedaan

tingkat kesulitan ini mencerminkan makna yang berbeda dari setiap jenis ulos

yang dihasilkan. Tidak semua ulos Batak dapat dipakai dalam kehidupan sehari-

hari, misalnya ulos jugia, ragi hidup, ragi hotang dan runjat yang biasanya

hanyalah sebagai simpanan dan hanya dipakai pada waktu tertentu saja. Jenis ulos

yang paling tinggi derajatnya dibandingkan jenis ulos lainnya adalah ulos ragi

hidup yang diperuntukkan bagi keluarga Batak, dimana ulos itu dilambangkan

sebagai simbol kehidupan, kebahagiaan, dan doa restu dari tetuanya kepada

keturunannya (Ruth, 2002).

Ulos memiliki fungsi simbolik dalam kehidupan orang Batak dan setiap

ulos memiliki makna tersendiri yang meliputi sifat, keadaan fungsi dan hubungan

dengan benda dan hal tertentu. Menurut pandangan masyarakat Batak terdapat

tiga unsur dalam kain ulos yang mendasari kehidupan manusia, yakni: darah,

nafas dan panas. Sementara dalam proses panas terdapat tiga unsur pemberi panas

atau kehangatan kepada manusia, diantaranya: matahari, api dan ulos (kain). Jadi,

tidak heran kalau kain ini dianggap sebagai penghangat tubuh manusia.

Page 25: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

8

Dikalangan masyarakat Batak sering terdengar istilah mangulosi, dimana

menurut kepercayaan suku Batak, jiwa seseorang harus diulosi sehingga bagi

kaum laki-laki diharapkan memiliki sifat jantan dan sifat kepahlawanan.

Sedangkan kaum wanitanya diharapkan memiliki sifat ketahanan untuk melawan

guna-guna yang dapat berakibat buruk dalam mengarungi kehidupannya. Dalam

mangulosi, ada aturan yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilakukan secara

sembarangan dalam pelaksanaannya.

Tata cara dan jenis ulos yang diberikan dalam prosesi mangulosi juga

berbeda-beda. Misalnya, dalam adat acara perkawinan, jenis ulos yang diberikan

bisa berupa ulos sadum. Ulos ini akan diberikan atau diuloskan oleh pihak

keluarga pengantin perempuan (pihak parboru) kepada pihak pengantin laki-laki

(pihak paranak). Sedangkan dalam acara adat kematian, baik kematian suami

maupun kematian istri, pihak parboru akan mangulosi anggota keluarga yang

ditinggalkan dengan ulos sitolu tuhu (jika anak-anak dari orang yang meninggal

belum menikah seluruhnya), tetapi sebaliknya jika seluruh anak dari orang yang

meninggal itu telah menikah (saurmatua) maka pihak boru akan mangulosi

dengan ulos ragi hidup (Napitupulu, 2007). Seiring dengan perubahan zaman, kini

ulos tidak hanya sekedar lambang kehangatan dan kasih sayang tetapi sebagai

lambang kedudukan seseorang, komunitas dan solidaritas dalam komunitas suku

Batak.

2.2. Pengertian Industri Kecil

Defenisi rinci dari industri kecil yang menunjukkan ciri-ciri spesifik

menurut (Mitzberg,1992) dalam (Ruth, 2002) adalah “organisasi yang memiliki

entreprenuer organization dengan ciri-ciri antara lain : struktur organisasinya

Page 26: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

9

sangat sederhana, mempunyai karakter khas tanpa elaborasi, tanpa staff yang

berlebihan, pembagian kerja yang kendur, memiliki hirarki manajemen yang

kecil, sedikit aktifitas yang diformalkan, sangat sedikit yang menggunakan proses

perencanaan, jarang mengadakan pelatihan untuk karyawan, pengusaha sulit

untuk membedakan antara asset pribadi dan perusahaan, sistem akuntansi kurang

baik bahkan sering tidak memilikinya, dan pengusaha mempunyai kebijakan

dalam menghadapi investasi hampir sama dengan perorangan”.

Menurut Gie (1996), industri kecil merupakan para wira swasta yang

mandiri dan tidak pernah menggantungkan diri pada siapapun. Tidak pernah

terdengar suara dan tuntutan-tuntutannya, karena mereka terlampau lemah dan

tidak mempunyai akses pada media massa. Tidak pernah menuntut fasilitas dari

pemerintah, tidak mengerti dan mungkin tidak akan mampu memiliki instrumen

canggih dan serba abstrak, tetapi besar hasilnya.

Pendefinisian industri kecil menurut lembaga/departemen adalah:

1. Bank Indonesia: industri kecil adalah usaha yang mempunyai aset maksimal

Rp600 juta di luar tanah dan bangunan. Ketentuan ini berdasarkan Keputusan

Menteri Perindustrian No.13 Tahun 1990.

2. Biro Pusat Statistik: industri kecil adalah perusahaan industri yang

mempunyai tenaga kerja limasampai 19 orang yang terdiri dari pekerja kasar

yang dibayar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang tidak dibayar.

Sementara tenaga kerja di bawah lima orang digolongkan industri kerajinan

rakyat.

3. Kamar Dagang dan Industri (KADIN): industri kecil adalah industri yang

masuk dalam 11 jenis kegiatan yang telah ditetapkan oleh KADIN dengan

Page 27: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

10

tolak ukur yang berbeda-beda seperti mesin dan peralatan rata-rata perbulan,

nilai modal, dan lain-lain.

4. Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi Kota

Medan, membuat kriteria sebagai berikut: (a) omset Rp50 juta pertahun

disebut pengusaha kecil handal, (b) omset Rp50-500 juta dan tenaga kerja

minimal lima orang perhari disebut pengusaha kecil tangguh dan telah

terdaftar, (c) omset Rp300-500 juta, asset Rp60-100 juta, tenaga kerja lebih

besar dari lima orang perhari, sudah memiliki mitra, manajemen baik, dan

telah memiliki pembukuan disebut pengusaha kecil unggul, (d) omset lebih

besar dari atau sama dengan Rp 500 juta, asset mencapai Rp500 juta, tenaga

kerja perhari kurang dari 100 orang, memiliki pembukuan, sudah bermitra,

disebut sebagai pengusaha kecil mandiri.

2.3. Klasifikasi dan Karakteristik Industri Kecil

Departemen Perindustrian membedakan kategori-kategori industri kecil

dengan karakteristik yang dimiliki usaha tersebut sebagai berikut (Wie, 1981):

1. Industri kecil modern

Menurut defenisi Departemen Perindustrian, industri kecil modern

meliputi industri yang: (a) menggunakan teknologi proses madya (intermediate

process technologies), (b) mempunyai skala produksi yang terbatas, (c)

tergantung pada dukungan penelitian dan pengembangan (litbang) dan usaha-

usaha kerekayasaan (industri besar), (d) dilibatkan dalam sistem produksi industri

besar dan menengah dan dengan sistem pemasaran domestik dan ekspor, (e)

menggunakan mesin khusus dan alat perlengkapan modal lainnya.

Page 28: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

11

Dengan kata lain, industri kecil yang modern itu mempunyai akses untuk

menjangkau sistem pemasaran yang relatif berkembang baik di pasar

domestikataupun di pasar ekspor. Industri kecil yang modern itu juga mempunyai

akses terhadap sumber informasi teknologi yang berkaitan dengan kebutuhannya.

2. Industri Kecil Tradisional

Industri kecil tradisional pada umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut: (a) teknologi proses yang digunakan secara sederhana, (b) teknologi pada

Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang disediakan oleh Departemen Perindustrian

sebagai bagian program bantuan teknisnya kepada industri kecil, (c) mesin yang

digunakan dan alat perlengkapan modal lainnya relatif sederhana, (d) lokasinya di

daerah pedesaan, (e) akses untuk menjangkau pasar di luar lingkungan

langsungnya berdekatan terbatas.

Jumlah industri yang disebut sebagai industri kecil tradisional ini meliputi

sebagian besar industri kecil yang ada, mencapai 75 persen dari jumlah total di

Indonesia.

Adapun karakteristik industri kecil menurut Sjaifudian (1995) hampir selalu

diidentikkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dari segi kapital, industri kecil adalah industri yang nilai kapitalnya relatif

kecil, lambat melakukan ekspansi, tidak tahan dumping dan modal sering

terpakai untuk kebutuhan rumah tangga.

2. Dari segi personil, industri kecil adalah industri yang sering dilakukan secara

mandiri, tidak menuntut keterampilan yang tinggi, lemah latar belakang

bisnis maupun latar belakang akademisnya, lemah kaderisasi dan kurang

wawasan perkembangan di luar.

Page 29: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

12

3. Dari segi manajemen, industri kecil adalah industri yang rentan terhadap

pesaing, pasif dan integrasi dalam perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan kontrol.

4. Dari segi sarana dan teknologi, menggunakan teknologi yang terbatas dan

seringkali out of date, mudah diungguli pesaing dan mengalami kesulitan

manajerial maupun finansial dalam pengembangan teknologi.

5. Dari segi sosial ekonomi dan pasar, sering mengalami kesulitan menembus

pasar yang lebih luas karena tidak standarnya produk dibanding dengan

produk industri besar.

6. Dari segi sistem produksi, memiliki produktifitas yang rendah, seringkali

menggantungkan diri pada pekerja keluarga yang tidak membayar dan sulit

mengembangkan desain produknya.

Karakteristik industri kecil menurut Direktorat Jenderal Industri Kecil (1999)

adalah:

1. Jumlahnya besar dan tersebar di seluruh pelosok tanah air.

2. Mencakup bagian terbesar dalam keluarga masyarakat golongan ekonomi

lemah.

3. Mampu mendorong proses pemerataan dan penanggulangan kemiskinan

karena mudah diakses oleh rakyat kecil dan masyarakat yang tergolong

miskin.

4. Mampu menggali dan memanfaatkan keunggulan komparatif dan

ketersediaan tenaga kerja dan sumberdaya.

5. Dapat hidup walau dengan modal yang sangat terbatas.

Page 30: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

13

Pada prinsipnya tidak ada perbedaan sifat dan karakteristik antara industri

kecil di pedesaan dengan industri kecil diperkotaan. Namun disebabkan adanya

perbedaan kondisi perekonomian perkotaan dan pedesaan, maka memunculkan

perbedaan antara industri kecil di perkotaan dan pedesaan.

Pertama, jumlah industri kecil di perkotaan yang mendapat kredit dari

bankdan yang memakai fasilitas-fasilitas bantuan lainnya dari pemerintah baik

secara langsung maupun tidak langsung lebih banyak daripada jumlah industri

kecil di pedesaan. Hal ini dapat dimengerti mengingat lokasi kelompok-kelompok

kecil industri di perkotaan lebih strategis, dekat dengan departemen-departemen

pemerintah dan bank-bank yang bersangkutan. Pengusaha-pengusaha kecil di

perkotaan dekat dengan pusat kegiatan pemerintah, sehingga bagi industri kecil

yang memerlukan bantuan lebih mudah dijangkau dibanding dengan industri kecil

di pedesaan yang jauh dari kota, terutama di daerah-daerah yang masih terisolasi.

Kedua, jumlah industri kecil di perkotaan yang memiliki keterkaitanproduksi

dengan industri besar dan sedang, misalnya lewat sistem subcontracting, bisa

diperkirakan lebih banyak daripada jumlah industri kecil di pedesaan yang

melakukan sistem usaha tersebut. Hal ini terjadi disebabkan industri besar dan

sedang umumnya berada di perkotaan sehingga lebih mudah bagi industri kecil di

perkotaan untuk melakukan bisnis dan kerjasama.

Ketiga, infrastruktur dan fasilitas-fasilitas lainnya diperkotaan yang diperlukan

untuk menunjang pengembangan suatu industri atau bisnis umumnya lebih baik

daripada di pedesaan. Jadi, sifat ketergantungan industri kecil pada fasilitas yang

ada di kota berbeda dengan sifat ketergantugan industri kecil pada fasilitas yang

ada di pedesaan.

Page 31: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

14

Keempat, perbedaan-perbedaan di atas selanjutnya akan mengakibatkan

perbedaan antara industri kecil di pedesaan dengan industri kecil di perkotaan

dalam hal-hal lain seperti: laju pertumbuhan, tingkat keberhasilan, sifat berusaha,

cara kerja, tingkat fleksibilitas dalam menghadapi perubahan-perubahan ekonomi

(pasar), sifat dari masalah-masalah internal maupun eksternal yang dihadapi

pengusaha industri kecil, pola manajemen dan sistem organisasi yang diterapkan,

jenis serta kualitas barang yang dibuat dan cara pemasarannya.

2.4. Penelitian Terdahulu

2.4.1. Curahan Kerja

Keputusan setiap individu untuk mencari nafkah sangat dipengaruhi oleh

anggota rumahtangga yang lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh

Mangkuprawira (1985) di dua desa Kabupaten Sukabumi menunjukkan bahwa

dalam mengalokasikan waktunya untuk berbagai kegiatan, tiap anggota keluarga

dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam keluarga dan dari luar keluarga. Faktor

faktor dari dalam keluarga meliputi usia/umur, jumlah tanggungan keluarga,

pengalaman kerja, pengetahuan, keterampilan, pendapatan kepala keluarga, dan

jenis kelamin. Faktor-faktor dari luar keluarga meliputi tingkat upah, harga

barang-barang, jenis pekerjaan, dan struktur sosial.

Menurut Siahaan (2008) Pekerja lebih banyak mengalokasikan waktu

kerja di dalam industri kecil sepatu. Pendapatan total (pendapatan di dalam

industri dan luar industri) meningkat dengan bertambahnya curahan kerja total

(curahan kerja di dalam industri dan luar industri). Curahan kerja di luar industri

dipengaruhi oleh upah di luar industri dan pengalaman kerja di luar industri. Hasil

penelitian Widiyanti (2007) menunjukkan bahwa curahan kerja suami di dalam

Page 32: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

15

industri dipegaruhi oleh upah suami dalam industri dan bahan baku kedelai.

Curahan kerja suami di luar industri dipengaruhi oleh pendapatan suami di luar

industri dan tingkat pendidikan suami. Curahan kerja istri didalam industri

dipengaruhi oleh upah istri di dalam industri dan tingkat pendidikan istri. Curahan

kerja istri di luar industri dipengaruhi oleh curahan kerja istri di dalam industri,

pendapatan istri di luar industri, umur istri dan tingkat pendidikan istri.

Hasil penelitian Irani (1998) memperlihatkan bahwa pengalaman kerja,

jenis kelamin, angkatan kerja keluarga, dan biaya bahan baku berpengaruh

terhadap curahan kerja di dalam industri tempe sedangkan pendapatan dari luar

berpengaruh terhadap curahan kerja di luar industri. Pada rumahtangga pengusaha

industri kecil tahu, curahan kerja di dalam industri dipengaruhi oleh umur,

pengalaman, dan jumlah produksi sedangkan curahan kerja di luar industri

dipengaruhi oleh penyerapan tenaga kerja di luar keluarga. Pada rumahtangga

pengusaha industri kecil tempe maupun tahu, curahan kerja di dalam dan di luar

industri tidak responsif terhadap perubahan semua variabel penjelasnya.

2.4.2. Pendapatan

Hasil penelitian Widiyanti (2007) menyatakan bahwa pendapatan rumah

tangga dari dalam industri tahu lebih besar daripada pendapatan rumahtangga dari

luar industri tahu. Pendapatan suami dari luar industri tahu memberikan kontribusi

terbesar terhadap pendapatan rumah tangga dari luar industri tahu. Hal ini

disebabkan karena curahan kerja suami di luar industri tinggi dan pendapatan

suami perjam dari luar industri tinggi, maka pendapatan suami dari luar industri

tinggi. Pendapatan istri di luar industri rendah. Hal ini disebabkan karena curahan

kerja istri di luar industri rendah dan pendapatan istri perjam di luar industri

Page 33: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

16

rendah. Total pendapatan rumahtangga lebih besar daripada total pengeluaran

rumahtangga sehingga masih terdapat kelebihan pendapatan yang dapat

digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Hasil penelitian Indrawati (1997) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap pendapatan rumahtangga industri kecil batik adalah alokasi

waktu membatik dan luas penggunaan lahan pertanian. Peningkatan pendapatan

per potong batik merupakan salah satu usaha untuk memotivasi pembatik agar

lebih banyak mencurahkan waktu pada kegiatan membatik. Penambahan modal

kerja pembatik dan alokasi waktu untuk membatik itu sendiriakan meningkatkan

pendapatan rumahtangga industri kecil batik. Hasil penelitian Kesenja (2005)

menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga

pemilik dan pekerja tepung tapioka hanya dipengaruhi oleh umur, upah pertanian,

upah pabrik, dan upah non-pertanian dan non-pabrik.

Hasil penelitian Selomata (2000) menyatakan bahwa pendapatan para

nelayan juragan dan pandega dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin. Pada

umumnya laki-laki mempunyai kesempatan yang lebih besar daripada perempuan

untuk mendapatkan pekerjaan karena dianggap memiliki kondisi tubuh yang lebih

kuat dibandingkan perempuan. Selain itu, pekerja laki-laki mempunyai waktu

yang lebih banyak bila dibandingkan pekerja perempuan dimana sebagian

waktunya dipakai untuk mengurus rumahtangga dan anak.

2.4.3. Konsumsi

Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk makanan dapat dipakai

sebagai ukuran kesejahteraan rumahtangga. Semakin baik tingkat kesejahteraan

rumah tangga maka proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk konsumsi di

Page 34: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

17

luar pangan akan semakin besar. Selain itu, semakin baik tingkat kesejahteraan

rumahtangga maka kualitas dankuantitas konsumsi rumahtangga akan semakin

tinggi. Setiap rumahtangga akan memprioritaskan pendapatannya untuk konsumsi

pangan kemudian selanjutnya untuk investasi dan tabungan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irani (1998) menunjukkan bahwa

pada industri kecil tempe, konsumsi rumahtangga pengusaha dipengaruhi oleh

pendapatan yang siap dibelanjakan, investasi pendidikan, dan tabungan tetapi

konsumsi hanya responsif terhadap perubahan pendapatan yang siap dibelanjakan.

Sedangkan pada industri kecil tahu, konsumsi dipengaruhi oleh jumlah anggota

keluarga, pendapatan yang siap dibelanjakan, dan investasi pendidikan tetapi tidak

responsif terhadap perubahan faktor-faktor tersebut. Menurut Mangkuprawira

(1985) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi dalam rumahtangga

terdiri dari faktor di dalam dan faktor di luar. Faktor-faktor di dalam rumahtangga

diantaranya adalah jumlah anggota rumahtangga, tingkat pendidikan

rumahtangga, adat istiadat, dan tingkat pendidikan ibu rumahtangga. Faktor-faktor

di luar rumahtangga diantaranya adalah harga-harga bahan makanan, tingkat upah,

dan tempat tinggal.

Hasil penelitian Madirini (1998) menunjukkan bahwa konsumsi barang

dan jasa rumahtangga pengusaha industri kecil pakaian jadi, dipengaruhi oleh

investasi pendidikan, pendapatan yang siap dibelanjakan, dan jumlah tanggungan

keluarga. Menurut Anggriani (1998) pola konsumsi pengusaha industri kecil kulit

dipengaruhi oleh variabel pendapatan yang siap dibelanjakan, investasi produksi,

investasi pendidikan, dan tabungan.

Page 35: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

18

2.4.4. Investasi

Menurut Simanjuntak (1998), investasi yang dilakukan oleh rumahtangga

dapat berupa modal fisik dan modal manusia. Investasi dalam modal manusia

dapat dilakukan melalui pendidikan, urbanisasi, dan peningkatan kesehatan.

Investasi dalam modal manusia ini bertujuan untuk memperoleh tingkat

penghasilan yang lebih tinggi sehingga tingkat konsumsi yang lebih tinggi dapat

tercapai.

Pada rumahtangga karyawan dan pegawai non staf di perkebunan,

investasi dipengaruhi oleh pendapatan yangsiap dibelanjakan, konsumsi, kredit,

suku bunga tabungan, jumlah aset, dan pendidikan (Purba, 1997). Sedangkan

Madirini (1998) menyatakan bahwa pada rumahtangga industri kecil pakaian jadi,

investasi dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, jumlah anak

sekolah, dan konsumsi. Pengeluaran rumahtangga di dua desa Kabupaten

Sukabumi dalam sektor pendidikan, mencirikan adanya investasi sumberdaya

manusia dalam kegiatan ekonomi rumahtangga guna meningkatkan kemampuan

kerja dan tingkat penghasilan seseorang di masa yang akan datang

(Mangkuprawira, 1985). Menurut Irani (1998) pada rumahtangga pengusaha

industri kecil tempe dipengaruhi oleh jumlah anak sekolah, pendapatan disposibel,

konsumsi, dan tabungan. Investasi pendidikan juga responsif terhadap perubahan

pendapatan disposabel, konsumsi, dan tabungan. Pada rumahtangga pengusaha

industri kecil tahu, investasi pendidikan dipengaruhi oleh pendapatan disposibel,

konsumsi, dan tabungan tetapi hanya responsif terhadap perubahan pendapatan

disposabel dan konsumsi.

Page 36: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

19

2.4.5. Tabungan

Pada umumnya masyarakat menabung dengan tujuan untuk bertransaksi

dan berjaga-jaga. Variabel utama yang menentukan seseorang akan menabung

adalah tingkat pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka

akan semakin besar kemampuannya untuk menyisakan pendapatan yang akan

digunakan untuk menabung. Sebaliknya, apabila semakin rendah tingkat

pendapatan seseorang maka akan semakin kecil kemampuannya untuk

menyisakan pendapatan yang akan digunakan untuk menabung. Hasil penelitian

Purba (1997) memperlihatkan bahwa tabungan rumahtangga karyawan dan

pegawai non staf di perkebunan dipengaruhi oleh pendapatan yang siap

dibelanjakan serta konsumsi barang dan jasa. Tabungan rumahtangga karyawan

ternyata responsif terhadap perubahan pendapatan yang siap dibelanjakan dan

konsumsi. Selometa (2000) menyatakan bahwa tabungan berkorelasi negatif

terhadap konsumsi karena semakin besar proporsi pendapatan yang digunakan

untuk mengkonsumsi barang dan jasa maka proporsi yang digunakan untuk

tabungan semakin kecil.

Page 37: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

20

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Teori Alokasi Waktu

Pada teori ekonomi rumahtangga, Becker (1976) menyatakan

bahwarumahtangga adalah produsen sekaligus konsumen. Adapun asumsi

yangdigunakan dalam kegiatan konsumsi, bahwa kepuasan rumahtangga bukan

hanyadari barang dan jasa yang dapat diperoleh di pasar tetapi juga dari

berbagaikomoditi yang dihasilkan oleh rumahtangga. Fungsi kepuasan

rumahtangga dalammemaksimalkan kepuasannya, dapat dirumuskan sebagai

berikut:

U = U (X1, X2, X3, …, Xn) ....................................................................... (1)

dimana:

U = total kepuasan

Xi = barang ke-i yang dikonsumsi, (i = 1, 2, 3, …, n)

Untuk memaksimumkan kepuasan, rumahtangga menghadapi kendala

anggaran atau pendapatan untuk membeli barang dan jasa di pasar. Kendala

anggaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

∑ .....................................................................(2)

dimana:

Pi = harga barang dan jasa X ke-i

Xi = barang dan jasa ke-i yang dibeli di pasar

I = pendapatan total

V = pendapatan lain selain hasil bekerja

W = pendapatan dari hasil bekerja

Page 38: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

21

Selanjutnya, Becker (1976) menyebutkan bahwa peningkatan tingkat upah

akan mengurangi rasio penggunaan waktu untuk menghasilkan berbagai barang.

Alokasi waktu untuk setiap kegiatan rumahtangga tidak saja ditentukan oleh

tingkat upah, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti harga input. Beberapa

asumsi yang dipakai dalam teori ekonomi rumahtangga adalah sebagai berikut:

1. Waktu dan barang atau jasa merupakan unsur kepuasan.

2. Waktu dan barang atau jasa dapat dipakai sebagai input dalam fungsi produksi

rumahtangga.

3. Rumahtangga bertindak selain sebagai konsumen juga sebagai produsen.

Bentuk sederhana fungsi kepuasan rumahtangga tersebut,

dapatdirumuskan sebagai berikut:

U = U (Zi, ..., Zm) ...........................................................................……(3)

dimana:

Zi = komoditi yang dihasilkan rumahtangga, (i = 1, 2, …, m)

Dalam memaksimalkan kepuasan tersebut, rumahtangga dibatasi oleh

kendala produksi, waktu, dan pendapatan. Fungsi produksi rumahtangga dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Zi = fi (Xi , Ti) ..........................................................................................(4)

dimana:

Xi = barang dan jasa ke-i yang dibeli di pasar

Ti = jumlah waktu yang dipakai untuk memproduksi barang Z ke -i

Kendala pendapatan untuk membeli barang dan jasa di pasar dapat

dirumuskan sebagai berikut:

∑ ..............................................................(5)

Page 39: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

22

dimana:

Pi = harga barang dan jasa X ke-i yang dibeli di pasar

Tw = waktu yang digunakan untuk bekerja

W = upah per unit Tw

Kendala waktu untuk membeli barang dan jasa di pasar dapat dirumuskan sebagai

berikut:

∑ .....................................................................(6)

dimana:

Ti = jumlah waktu yang dipakai untuk memproduksi barang Z ke -i

Tc = jumlah waktu yang digunakan untuk konsumsi

T = total jumlah waktu yang tersedia

Tw = waktu yang digunakan untuk bekerja

Bagi suatu rumahtangga, waktu keseluruhan (total) yang dimiliki anggota

rumahtangga adalah tetap. Waktu tersebut dapat digunakan untuk bekerja di pasar,

bekerja di rumahtangga, dan waktu luang.

Dalam formulasi Becker (1976) di atas, belum memisahkan antara waktu

luang dan waktu bekerja di rumahtangga. Menurut Gronau (1977) menyatakan

bahwa teori tersebut tidak secara nyata menyentuh tentang produksi rumahtangga.

Pendapat Gronau (1977) bahwa terhapusnya waktu kerja di rumahtangga dalam

formulasi Becker (1976) disebabkan oleh kesulitan praktis dalam membedakan

antara pekerjaan rumahtangga (work at home) atau waktu luang (leisure), dan

asumsi bahwa perilaku rumahtangga untuk kegiatan rumahtangga dan waktu

luang bereaksi sama terhadap perubahan lingkungan.

Page 40: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

23

Beberapa penelitian tentang penggunaan waktu (time budget atau time use)

memperoleh hasil bahwa waktu kerja di rumahtangga dan waktu luang

mempunyai reaksi yang berbeda terhadap lingkungan sosial ekonomi. Kemudian

(Gronau, 1977) memisahkan secara eksplisit antara waktu luang dan waktu

bekerja di rumahtangga. Konsumsi barang dan jasa (X) serta waktu luang (L)

secara maksimal di rumahtangga merupakan indikator kepuasan (Z), yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Z = Z (X, L).............................................................................................. (7)

Barang dan jasa yang dikonsumsi (X) tersebut dapat dibeli di pasar atau

dapat diproduksi di rumahtangga tetapi tidak mempengaruhi tingkat kepuasan.

Bila Xm merupakan konsumsi barang yang dapat dibeli di pasar maka konsumsi

total merupakan penjumlahan dari konsumsi barang yang dapat dibeli di pasar

dengan barang yang dapat diproduksi di rumahtangga (Xh), sehingga dapat

dirumuskan sebagai berikut:

X = Xm + Xh .............................................................................................(8)

dimana:

Xm = barang dan jasa yang dibeli di pasar

Xh = barang dan jasa yang diproduksi rumahtangga

Rumahtangga dalam hal ini tidak hanya berlaku sebagai konsumen tetapi

juga sebagai produsen, dimana Xh dihasilkan dari bekerja di rumahtangga (H).

Fungsi produksi untuk barang dan jasa yang diproduksi di rumahtangga dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Xh = f (H) ................................................................................................. (9)

dimana:

Page 41: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

24

H = waktu untuk bekerja di rumahtangga

Rumahtangga dalam memaksimalkan kepuasannya (Z) akan dihadapkan

pada dua kendala, yaitu kendala anggaran dan kendala waktu. Adapun kendala

anggaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

Xm = W N + V ...................................................................................... (10)

dimana:

W = tingkat upah

N = waktu untuk bekerja di pasar

V = sumber penghasilan lainnya

Kendala waktu dapat dirumuskan sebagi berikut:

T = L + H + N ........................................................................................ (11)

Syarat yang diperlukan rumahtangga untuk memaksimalkan kepuasan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Z {[Xm + f (H)], L} + λ (W N + V - Xm) + μ (T - L - H - N) ................ (12)

Dimana: marjinal produk untuk bekerja di rumahtangga sama dengan marjinal

substitusi antara konsumsi barang dan konsumsi waktu, serta sama dengan harga

bayangan (W*) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

= f ' =

λ= W*................................…………………….............. (13)

Jika individu bekerja di pasar tenaga kerja (N > 0) maka harga bayangan

(W*) akan sama dengan tingkat upah riil, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

= f ' = W* = W………………………………………………... (14)

Kondisi tersebut dapat ditunjukkan pada Gambar 1, dimana kurva

produksi dari Xh digambarkan oleh kurva G1 T1. Akibat penggunaan teknologi

Page 42: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

25

yang dapat meningkatkan hasil produksi atau mendapatkan tambahan pendapatan

dari hasil tidak bekerja (T1V), maka kurva G1 T1 bergeser menjadi G2 T2.

Gambar 1. Kurva Alokasi Waktu, Produksi, dan Konsumsi

Pada titik A, dengan tingkat upah W0 anggota rumahtangga hanya bekerja

di rumah sebesar T1 L1 serta memproduksi barang dan jasa sebesar 0XH0 . Pada

titik ini, rumahtangga tidak bekerja di pasar sehingga waktu yang digunakan

untuk istirahat sebesar 0L0. Rumahtangga dengan tingkat upah W0 akan

Page 43: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

26

mengkonsumsi barang dan jasa sama dengan yang diproduksinya (0X0 = 0XH0),

sehingga rumahtangga tidak membeli barang dan jasa di pasar. Pada titik ini,

rumahtangga tidak mendapatkan tambahan pendapatan selain dari bekerja di

rumah.

Pada titik B, tingkat upah mengalami kenaikan menjadi W1. Anggota

rumahtangga selain bekerja di rumah (T1L4) dan memproduksi barang dan jasa

sebesar 0XH1 juga bekerja di pasar (L1L4), sehingga waktu luang berkurang jika

dibandingkan dengan titik A, yaitu sebesar 0L1. Rumahtangga dengan tingkat

upah W1 akan mengkonsumsi barang dan jasa (0X1) lebih banyak dari

produksinya (titik E), sehingga rumahtangga dapat membeli barang dan jasa di

pasar sebesar XH1X1. Pada titik ini, rumahtangga akan mendapatkan tambahan

pendapatan dari hasil bekerja di pasar (W1L1L4) yang dapat digunakan untuk

membeli barang dan jasa di pasar tetapi tidak mendapatkan tambahan pendapatan

dari hasil tidak bekerja.

Pada titik C, dengan tingkat upah yang sama dengan titik A (W0),

rumahtangga juga hanya bekerja di rumah (T1L2) dan tidak bekerja di pasar,

sehingga waktu yang digunakan untuk istirahat lebih besar dibandingkan dengan

titik A, yaitu sebesar 0L2. Rumahtangga dengan tingkat upah W0 akan

mengkonsumsi barang dan jasa sama dengan yang diproduksinya (0X2 = 0XH2 ),

sehingga rumahtangga tidak membeli barang dan jasa di pasar. Pada titik ini,

rumahtangga akan mendapatkan tambahan lain dari hasil tidak bekerja (T1V)

misalnya dari sewa rumah dan lain-lain.

Pada titik D, dengan tingkat upah yang sama dengan titik B (W1),

rumahtangga bekerja di rumah sebesar T1L5 memproduksi barang dan jasa sebesar

Page 44: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

27

0XH3 dan bekerja di pasar (L3L5). Waktu yang digunakan untuk istirahat

bertambah jika dibandingkan dengan titik B, yaitu 0L3. Rumahtangga akan

memproduksi barang sebesar 0XH3 (titik F) dengan tingkat upah W1

tetapimengkonsumsi pada titik D (pada kondisi teknologi produksi yang lebih

baik), sehingga rumahtangga mendapatkan tambahan pendapatan sejumlah

W1L3L5 dari hasil bekerja di pasar yang dapat digunakan untuk membeli barang

dan jasa di pasar.

Apabila antara titik A dengan titik B dibandingkan, maka perbedaan

tingkat upah akan menyebabkan perbedaan konsumsi barang dan jasa. Pada titik B

konsumsi barang dan jasa lebih banyak tetapi waktu yang digunakan untuk

beristirahat akan lebih sedikit. Begitu pula antara titik C dan titik D, konsumsi

barang pada titik D lebih banyak tetapi waktu untuk beristirahat lebih sedikit bila

dibandingkan pada titik C.

Pada tingkat upah yang sama pada titik A dan titik C, rumahtangga dapat

mengkonsumsi barang sama dengan yang diproduksinya. Pada titik C,

rumahtangga dapat mengkonsumsi barang lebih banyak dengan waktu untuk

beristirahat lebih besar dari titik A. Begitu pula antara titik B dan titik D,

konsumsi barang dan jasa serta waktu untuk beristirahat pada titik D lebih besar

daripada titik B (Gronau, 1977).

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan

teknologi dan tingkat upah akan mempengaruhi alokasi waktu, produksi, dan

konsumsi dimana antara keputusan alokasi waktu, produksi, dan konsumsi saling

terkait antara satu sama lain.

Page 45: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

28

3.2. Model Dasar Ekonomi Rumahtangga

Ciri utama yang membedakan perilaku individu dan perilaku rumahtangga

sebagai konsumen adalah pada perilaku ekonomi rumahtangga, anggota

rumahtangga pada saat yang sama juga berperan sebagai konsumen sebagaimana

suatu perusahaan (Evenson, 1976). Model dasar ekonomi rumahtangga

dikembangkan oleh (Singh, et. al 1986) serta Barnum dan Squire (1978) dalam

mempelajari perilaku rumahtangga pertanian. Pada model tersebut, setiap siklus

produksi rumahtangga diasumsikan untuk memaksimalkan kepuasan. Adapun

fungsi kepuasan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

U = U (Xa,Xm, Xl) .................................................................................. (15)

dimana:

Xa = konsumsi barang yang dihasilkan rumahtangga

Xm = konsumsi barang yang dibeli di pasar

Xl = konsumsi waktu luang

Rumahtangga dalam mencapai kepuasannya dihadapkan pada kendala

pendapatan, kendala waktu, dan kendala produksi. Adapun kendala pendapatan

tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pm Xm = Pa (Q - Xa) - W (L - F) .......................................................... (16)

dimana:

Pa = harga barang yang dihasilkan rumahtangga

Pm = harga barang dan jasa yang dibeli di pasar

(Q-Xa) = surplus produksi untuk dipasarkan

W = upah tenaga kerja

L = total input tenaga kerja

Page 46: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

29

F = input tenaga kerja rumahtangga

Pada persamaan di atas, jika L > F maka rumahtangga akan menyewa

tenaga kerja tambahan untuk menjalankan usahanya tetapi jika L < F maka

rumahtangga akan menggunakan kelebihan tenaga kerja yang terdapat dalam

keluarga tersebut untuk mencari pekerjaan atau kegiatan lain.

Selain itu juga, rumahtangga juga dihadapkan pada kendala waktu.

Rumahtangga tidak dapat mengalokasikan waktu lebih banyak dari total waktu

yang tersedia bagi rumahtangga. Adapun kendala waktu yang dihadapi oleh

rumahtangga tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

T = Xl + F .............................................................................................. (17)

dimana:

T = total waktu rumahtangga

Xl = konsumsi waktu luang

Selain kendala pendapatan dan kendala waktu, rumahtangga juga

dihadapkan pada kendala produksi yang menggambarkan hubungan antara input

dan output yang dihasilkan. Adapun kendala produksi tersebut dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Q = q (L, A) …....................................................................................... (18)

dimana:

Q = produksi rumahtangga

L = total input tenaga kerja

A = jumlah faktor produksi lainnya (lahan)

Ketiga kendala yang dihadapi rumahtangga tersebut di atas dapat

disatukan menjadi kendala tunggal. Proses substitusi kendala produksi dan

Page 47: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

30

kendala waktu menjadi kendala pendapatan akan menghasilkan bentuk kendala

tunggal, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pm Xm + Pa Xa + W Xl = W T + π .......................................................... (19)

dimana:

π = Pa Q (L, A) - W L, merupakan ukuran dari keuntungan produksi

Pada persamaan tersebut di atas, menyatakan bahwa sisi sebelah kiri

merupakan pengeluaran total rumahtangga untuk barang, baik yang dibeli di pasar

(Xm) maupun yang diproduksi di pasar (Xa), serta waktu yang dikonsumsi (X1).

Pada sisi sebelah kanan merupakan pengembangan dari konsep

pendapatan penuh yang dikemukakan oleh (Becker, 1976) dimana nilai waktu

yang tersedia (WT) yang dimiliki rumahtangga diperlihatkan secara eksplisit.

Model dasar tersebut di atas kemudian dikembangkan dengan

memasukkan pengukuran keuntungan (PaQ – WL), dimana nilai tenaga kerja

dihitung berdasarkan upah pasar dan merupakan konsekuensi dari asumsi bahwa

rumahtangga merupakan penerima harga dalam pasar. Persamaan (15) dan

persamaan (19) merupakan inti dari model dasar ekonomi rumahtangga.

Model tersebut menyebutkan bahwa dalam memaksimalkan kepuasannya,

rumahtangga dapat memilih tingkat konsumsi dari barang (Xm dan Xa), waktu

luang (Xl), dan input tenaga kerja (L) yang digunakan untuk kegiatan produksi.

Kondisi syarat pertama (first order condition) untuk memaksimalkan penggunaan

input tenaga kerja dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pa ( Q/ L) = W ...................................................................................... (20)

Pada persamaan (20) berarti rumahtangga akan menyamakan penerimaan

marjinal produk dari tenaga kerja dengan upah pasar. Persamaan tersebut hanya

Page 48: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

31

terdiri dari satu variabel endogen (L) sedangkan variabel endogen lainnya (Xa,

Xm,X1) tidak tampak, sehingga tidak mempengaruhi pilihan rumahtangga

untukpenggunaan input tenaga kerja (L) sebagai fungsi dari Pa, W, dan A, yang

dapat dirumuskan sebagai berikut:

L* = L* (W, Pa, A) ................................................................................ (21)

Jika persamaan (21) disubstitusikan pada sisi sebelah kanan pada

persamaan (19), maka akan diperoleh persamaan yang dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Pm Xm + Pa Xa + W Xl = Y* ..................................................................(22)

dimana:

Y* = pendapatan penuh pada saat keuntungan maksimal

Berdasarkan persamaan (22), dapat diturunkan persamaan permintaan

terhadap konsumsi barang yang dihasilkan rumahtangga (Xa), konsumsi barang

yang dapat dibeli di pasar (Xm), dan konsumsi waktu luang (X1) sesuai kondisi

syarat pertama (first order condition), yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

U/ Xm = λ Pm ....................................................................................... (23)

U/ Xa = λ Pa ......................................................................................... (24)

U/ Xl = λ W ......................................................................................... (25)

dan

Pm Xm + Pa Xa + W Xl = Y* .................................................................. (26)

Pada persamaan tersebut di atas, konsumsi barang yang dihasilkan

rumahtangga (Xa), konsumsi barang yang dibeli di pasar (Xm) dan konsumsi

waktu luang (Xl) dipengaruhi oleh harga, upah, dan pendapatan yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Page 49: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

32

Xm = Xm (Pm, Pa, W, Y*) ....................................................................... (27)

Xa = Xa (Pa, Pm, W, Y*) ......................................................................... (28)

Xl = Xl (W, Pm, Pa, Y*) .......................................................................... (29)

Pada persamaan tersebut di atas, permintaan tergantung pada harga,

tingkat upah, dan pendapatan. Pada rumahtangga petani, pendapatan ditentukan

oleh kegiatan produksi rumahtangga. Perubahan faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi akan merubah Y* dan pada akhirnya akan merubah

perilaku konsumsi. Sehingga dengan demikian tingkah laku konsumsi baik barang

dan jasa maupun waktu, tidak lepas atau saling terkait dengan tingkah laku

produksi. Sesuai dengan kondisi tersebut, maka model analisis yang digunakan

adalah model analisis simultan seperti yang telah dikemukakan oleh (Bagi dan

Singh 1974).

3.3. Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

Perumusan model ekonomi rumahtangga pada industri kecil tenun ulos ini

mengacu pada model dasar ekonomi rumahtangga petani seperti yang telah

dikemukakan oleh (Singh, et. al. 1986), dimana model dasar ekonomi tersebut

juga dapat dikembangkan pada sektor-sektor lain. Pada rumahtangga industri kecil

tenun ulos, alokasi curahan pendapatan, alokasi waktu, dan pengeluaran

merupakan hal yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat

dirumuskan pada model simultan sebagai berikut: Salah satu strategi rumahtangga

untuk mencapai tingkat pendapatan tertentu adalah dengan mengalokasikan

waktunya untuk berbagai pekerjaan, baik di dalam industri maupun di luar

industri. Fungsi dari curahan kerja tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

CKDI = f (CKLI, PDI, TPK, UMK) ..................................................... (30)

Page 50: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

33

CKLI = f (UPKL, CKDI, JTK) ............................................................. (31)

CKT = f (CKDI, CKLI) ......................................................................... (32)

dimana:

CKDI = curahan kerja di dalam industri

CKLI= curahan kerja di luar industri

PDI = pendapatan dari dalam industri

JTK = jumlah tanggungan keluarga

UPKL= upah di luar industri

TPK = tingkat pendidikan pekerja

CKT = curahan kerja total

Fungsi dari jumlah produksi dirumuskan sebagai berikut:

JPR = f ( CKDI, UMK) ......................................................................... (33)

dimana:

JPR = Jumlah Produksi

CKDI = Curahan Kerja di Dalam Industri

UMK = Umur Pekerja

Keputusan produksi meliputi strategi untuk memperoleh tingkat

pendapatan tertentu. Pendapatan rumahtangga industri kecil tenun ulos secara

umum dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pendapatan dari dalam industri dan

pendapatan dari luar industri. Pendapatan total adalah jumlah antara pendapatan

dari dalam industri dan pendapatan dari luar industri. Pendapatan yang siap

dibelanjakan (disposable income) adalah pendapatan total setelah dikurangi pajak

dan pungutan lainnya. Fungsi dari pendapatan tersebut dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Page 51: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

34

PDI = f (HJP, JPR) ................................................................................ (34)

PLI = f (UPKL, CKLI, PKLI) ............................................................... (35)

PTR = f (PDI, PLI) ................................................................................ (36)

DIK = f (PTR, PJK) ............................................................................... (37)

dimana:

PDI = pendapatan dari dalam industri

HJP = harga jual per unit

JPR = jumlah produksi

PLI = pendapatan dari luar industri

UPKL = upah di luar industri

CKLI = curahan kerja di luar industri

PKLI = pengalaman kerja di luar industri

PTR = pendapatan total

DIK = pendapatan yang siap dibelanjakan ( disposable income)

PJK = pajak, iuran, dan pungutan lainnya

Selanjutnya, pendapatan rumahtangga tersebut akan dialokasikan untuk

memperoleh kepuasan rumahtangga melalui pengeluaran. Pengeluaran

rumahtangga meliputi konsumsi dan investasi. Pengeluaran untuk konsumsi

terdiri dari konsumsi pangan dan konsumsi non pangan, sedangkan pengeluaran

untuk investasi terdiri dari investasi pendidikan, investasi kesehatan dan investasi

sumberdaya manusia. Fungsi dari pengeluaran untuk konsumsi dan investasi

tersebut dirumuskan sebagai berikut:

KPP = f (DIK, TAB, JTA, JAR) ........................................................... (38)

KNP = f (DIK, KPP, TAB, JAR) .......................................................... (39)

Page 52: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

35

KTP = f (KPP, KNP) ............................................................................. (40)

IPK = f (DIK, PSPE, TAB, JAS)........................................................... (41)

IKES = f (DIK,IPK, JTK) ..................................................................... (42)

ISDM = f (IPK, IKES) ........................................................................... (43)

dimana:

KPP = konsumsi pangan

KNP = konsumsi non pangan

DIK = pendapatan yang siap dibelanjakan ( disposable income)

IPK = investasi pendidikan

IKES = investasi kesehatan

TAB = tabungan

JTK = jumlah tanggungan keluarga

JAR = jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun

JAS = jumlah anak sekolah

JTA = jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-7 tahun

PSPE = pengeluaran total selain pendidikan

Fungsi dari tabungan rumahtanggadirumuskan sebagai berikut:

TAB = f (DIK, PTP, TPK, JTK) .......................................................... (44)

dimana:

TAB = tabungan

DIK = pendapatan yang siap dibelanjakan ( disposable income)

PTP = pengeluaran total

TPK = tingkat pendidikan pekerja

JTK = jumlah tanggungan keluarga

Page 53: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

36

G

ambar

2. D

iagra

m M

od

el E

konom

i R

um

ahta

ngga

Pek

erja

Indust

ri K

ecil

Ten

un U

los

Page 54: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

37

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Siantar Marihat,

Kota Pematangsiantar. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan

pertimbangan bahwa Kelurahan tersebut merupakan salah satu sentra usaha tenun

ulos di Kota Pematangsiantar. Pengumpulan data dilaksanakan pada Juni 2011

sampai Juli 2011.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer bersumber dari pekerja industri kecil tenun ulos (Lampiran 2). Data

sekunder diperoleh dari Kantor Kelurahan Sukamaju, Badan Pusat Statistik, dan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pematangsiantar.

4.3. Teknik Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data

Sampel penelitian adalah rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos

sebanyak 60 rumahtangga. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja dengan

menemui rumahtangga pekerja di Kelurahan Sukamaju, karena kerangka sampel

rumahtangga tidak tersedia. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode

wawancara menggunakan kuesioner (Lampiran 1).

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Tujuan penelitian pertama dianalisis menggunakan metode deskriptif

dengan tabulasi dan pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel.

Tujuan penelitian kedua dan ketiga dianalisis menggunakan model ekonometrika

dan pengolahan data menggunakan software SAS/ETS (Statistical Analysis

System/Econometric Time Series) versi 9.1 for Windows.

Page 55: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

38

4.5. Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

Perilaku ekonomi rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos

dirumuskan sebagai hubungan secara simultan variabel-variabel keputusan yang

saling terkait dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seorang pekerja dalam

mencurahkan waktu bekerja baik di dalam maupun di luar industri akan

menghasilkan pendapatan yang digunakan dalam kegiatan pengeluaran. Kegiatan

pengeluaran meliputi konsumsi dan investasi, dimana konsumsi terdiri dari

konsumsi pangan dan konsumsi non pangan sedangkan investasi terdiri dari

investasi pendidikan dan investasi kesehatan. Jika terdapat kelebihan pendapatan

dari pengeluaran, maka pekerja akan menyimpannya sebagai tabungan. Model

Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos dirumuskan dalam

bentuk sistem persamaan simultan sebagai berikut:

4.5.1. Curahan Kerja

Curahan kerja rumahtangga pekerja adalah keseluruhan waktu yang

dicurahkan pekerja, baik di dalam industri maupun di luar industri.

Curahan Kerja Rumahtangga Pekerja Dalam Industri

Curahan kerja rumahtangga pekerja di dalam industri diestimasi

dipengaruhi oleh curahan kerja dari luar industri, pendapatan dari dalam industri,

tingkat pendidikan pekerja dan umur pekerja. Hubungan ini dapat dituliskan

dalam persamaan sebagai berikut:

CKDIi = a0 + a1CKLIi + a2 PDIi + a3TPKi + a4 UMKi + U1i ............................. (1)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan (hipotesis): a1<0 dan a2, a3, a4 > 0

CKDIi = curahan kerja di dalam industri (Jam/Bulan)

CKLIi = curahan kerja dari luar industri (Jam/Bulan)

Page 56: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

39

PDIi = pendapatan dari dalam industri (Tahun)

TPKi = tingkat pendidikan(Tahun)

UMKi = umur pekerja (Tahun)

i = sampel ke-i

U = variabel pengganggu

Curahan Kerja Rumahtangga Pekerja di Luar Industri

Curahan kerja rumahtangga pekerja di luar industri diestimasi dipengaruhi

oleh upah di luar industri, curahan kerja di dalam industri, dan jumlah tanggungan

keluarga. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:

CKLIi = b0 + b1 UPKLi + b2 CKDIi + b3 JTKi+ U2i .......................................... (2)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan: b1,b3, b4> 0 dan b2<0

CKLIi = curahan kerja di luar industri (Jam/Bulan)

UPKLi = upah di luar industri (Rupiah/Bulan)

CKDIi = curahan kerja di dalam industri (Jam/Bulan)

JTKi = jumlah tanggungan keluarga (Orang)

Curahan Kerja Total Rumahtangga Pekerja

Curahan kerja total rumahtangga pekerja merupakan penjumlahan antara

curahan kerja di dalam industri dan curahan kerja di luar industri. Hubungan ini

dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:

CKTi = CKDIi + CKLIi ........................................................................ (3)

dimana:

CKTi = curahan kerja total (Jam/Bulan)

CKDIi = curahan kerja di dalam industri (Jam/Bulan)

CKLIi = curahan kerja di luar industri (Jam/Bulan)

Page 57: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

40

4.5.2. Jumlah Produksi

Jumlah Produksi diestimasi dipengaruhi oleh curahan kerja di dalam

industri dan umur pekerja. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan

sebagai berikut:

JPRi = j0 + j1 CKDIi + j2 UMKi + U10i ................................................... (4)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan adalah: j1> 0 dan j2< 0

JPRi = jumlah produksi (Lembar/Bulan)

CKDIi = curahan kerja di dalam industri (Jam/Bulan)

UMKi = umur pekerja (Tahun)

4.5.3. Pendapatan

Pendapatan rumahtangga pekerja adalah keseluruhan pendapatan yang

diperoleh, baik dari dalam industri maupun dari luar industri.

Pendapatan Rumahtangga Pekerja dari Dalam Industri

Pendapatan rumahtangga pekerja dari dalam industri tenun ulos diestimasi

dipengaruhi oleh harga jual per unit dan jumlah produksi. Hubungan ini dapat

dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:

PDIi = c0 + c1 HJPi + c2 JPRi + U3i …................................................................ (5)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan: c1, c2> 0

PDIi = pendapatan dari dalam industri (Rupiah/Bulan)

HJPi = harga jual per unit (Rupiah/Lembar)

JPRi = jumlah produksi (Lembar/Bulan)

Pendapatan Rumahtangga Pekerja dari Luar Industri

Pendapatan rumahtangga pekerja dari luar industri tenun ulos diestimasi

dipengaruhi oleh upah di luar industri, curahan kerja di luar industri, dan

Page 58: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

41

pengalaman kerja di luar industri. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan

sebagai berikut:

PLIi = d0 + d1 UPKLi + d2 CKLIi + d3 PKLIi + U4i ........................................... (6)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan: d1, d2, d3> 0

PLIi = pendapatan dari luar industri (Rupiah/Bulan)

UPKLi = upah di luar industri (Rupiah/Bulan)

CKLIi = curahan kerja di luar industri (Jam/Bulan)

PKLIi = pengalaman kerja di luar industri (Tahun)

Pendapatan Total Rumahtangga Pekerja

Pendapatan total rumahtangga pekerja adalah jumlah keseluruhan

pendapatan yang diperoleh rumahtangga pekerja, baik dari dalam industri maupun

dari luar industri. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:

PTRi = PDIi + PLIi ................................................................................. (7)

dimana:

PTRi = pendapatan total (Rupiah/Bulan)

PDIi = pendapatan dari dalam industri (Rupiah/Bulan)

PLIi = pendapatan dari luar industri (Rupiah/Bulan)

Pendapatan Rumahtangga Pekerja yang Siap Dibelanjakan

Pendapatan rumahtangga pekerja yang siap dibelanjakan adalah pendapatan total

dikurangi pajak, iuran, dan pungutan lainnya. Hubungan ini dapat dituliskan

dalam persamaan sebagai berikut:

DIKi = PTRi - PJKi ................................................................................ (8)

dimana:

DIKi = pendapatan yang siap dibelanjakan (Rupiah/Bulan)

Page 59: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

42

PTRi = pendapatan total (Rupiah/Bulan)

PJKi = pajak, iuran, dan pungutan lainnya (Rupiah/Bulan)

4.5.4. Pengeluaran

Pengeluaran rumahtangga pekerja meliputi pengeluaran konsumsi serta

pengeluaran investasi. Pengeluaran konsumsi terdiri dari konsumsi pangan dan

konsumsi non pangan. Pengeluaran investasi terdiri dari investasi pendidikan dan

investasi kesehatan.

Konsumsi Pangan Rumahtangga Pekerja

Pengeluaran untuk konsumsi pangan rumahtangga pekerja diestimasi

dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, tabungan, jumlah

tanggungan anak, dan jumlah anggota rumahtangga. Hubungan ini dapat

dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:

KPPi = e0 + e1 DIKi + e2 TABi + e3 JTAi + e4 JARi + U5i ...................... (9)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan: e1, e3, e4> 0 dan e2< 0

KPPi = konsumsi pangan (Rupiah/Bulan)

DIKi = pendapatan yang siap dibelanjakan (Rupiah/Bulan)

TABi = tabungan (Rupiah/Bulan)

JTAi = jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-7 tahun (Orang)

JARi = jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun (Orang)

Konsumsi Non Pangan Rumahtangga Pekerja

Pengeluaran untuk konsumsi non pangan rumahtangga pekerja diestimasi

dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, konsumsi pangan, tabungan

dan jumlah anggota rumahtangga. Hubungan ini dapat dituliskan dalam

persamaan sebagai berikut:

Page 60: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

43

KNPi = f0+ f1 DIKi + f2 KPPi + f3 TABi + f4 JARi + U6i ...................... (10)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan: f1, f4> 0 dan f2, f3< 0

KNPi = konsumsi non pangan (Rupiah/Bulan)

DIKi = pendapatan yang siap dibelanjakan (Rupiah/Bulan)

KPPi = konsumsi pangan (Rupiah/Bulan)

TABi = tabungan (Rupiah/Bulan)

JARi = jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun (Orang)

Konsumsi Total Rumahtangga Pekerja

Konsumsi total rumahtangga pekerja adalah jumlah antara konsumsi

pangan dan konsumsi non pangan. Hubungan ini dapat dituliskan dalam

persamaan sebagai berikut:

KTPi = KPPi + KNPi …........................................................................ (11)

dimana:

KTPi = konsumsi total (Rupiah/Bulan)

KPPi = konsumsi pangan (Rupiah/Bulan)

KNPi = konsumsi non pangan (Rupiah/Bulan)

Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah antara tanggungan dewasa

dengan tanggungan anak. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai

berikut:

JTKi = JTAi + JARi ............................................................................... (12)

dimana:

JTKi = jumlah tanggungan keluarga (Orang)

JTAi = jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-7 tahun (Orang)

Page 61: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

44

JARi = jumlah anggota keluarga umur >7 tahun (Orang)

Investasi Pendidikan Rumahtangga Pekerja

Pengeluaran rumahtangga pekerja untuk investasi pendidikan diestimasi

dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, pengeluaran total selain

pendidikan, tabungan dan jumlah anak sekolah. Hubungan ini dapat dituliskan

dalam persamaan sebagai berikut:

IPKi = g0 + g1 DIKi + g2 PSPEi + g3 TABi + g4 JASi + U7i ................. (13)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan: g1, g4> 0 dan g2, g3< 0

IPKi = investasi pendidikan (Rupiah/Bulan)

DIKi = pendapatan yang siap dibelanjakan (Rupiah/Bulan)

PSPEi = pengeluaran total selain pendidikan (Rupiah/Bulan)

TABi = tabungan (Rupiah/Bulan)

JASi = jumlah anak sekolah (Rupiah/Bulan)

Investasi Kesehatan Rumahtangga Pekerja

Pengeluaran rumahtangga pekerja untuk investasi kesehatan diestimasi

dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, investasi pendidikan, dan

jumlah tanggungan keluarga. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan

sebagai berikut:

IKESi = h0 + h1 DIKi + h2 IPKi + h3 JTKi+ U8i ................................... (14)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan adalah: h1, h3> 0 dan h2< 0

IKESi = investasi kesehatan (Rupiah/Bulan)

DIKi = pendapatan yang siap dibelanjakan (Rupiah/Bulan)

IPKi = investasi pendidikan (Rupiah/Bulan)

JTKi = jumlah tanggungan keluarga (Orang)

Page 62: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

45

Investasi Sumberdaya Manusia

Investasi sumberdaya manusia terdiri dari investasi pendidikan dan

investasi kesehatan. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai

berikut:

ISDMi = IPKi + IKESi .......................................................................... (15)

dimana:

ISDMi = investasi sumberdaya manusia (Rupiah/Bulan)

IPKi = investasi pendidikan (Rupiah/Bulan)

IKESi = investasi kesehatan (Rupiah/Bulan)

Pengeluaran Total Selain Pangan

Pengeluaran total selain pangan terdiri dari konsumsi non pangan dan

investasi sumberdaya manusia. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan

sebagai berikut:

PSPAi = KNPi + ISDMi ....................................................................... (16)

dimana:

PSPAi = pengeluaran selain pangan (Rupiah/Bulan)

KNPi = konsumsi non pangan (Rupiah/Bulan)

ISDMi = investasi sumberdaya manusia (Rupiah/Bulan)

Pengeluaran Total Selain Non Pangan

Pengeluaran total selain non pangan terdiri dari konsumsi pangan dan

investasi sumberdaya manusia. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan

sebagai berikut:

PSNPi = KPPi + ISDMi ........................................................................ (17)

dimana:

Page 63: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

46

PSNPi = pengeluaran total selain non pangan (Rupiah/Bulan )

KPPi = konsumsi pangan (Rupiah/Bulan)

ISDMi = investasi sumberdaya manusia (Rupiah/Bulan)

Pengeluaran Total Selain Pendidikan

Pengeluaran total selain pendidikan terdiri dari konsumsi total dan

investasi kesehatan. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai

berikut:

PSPEi = KTPi + IKESi .......................................................................... (18)

dimana:

PSPEi = pengeluaran total selain pendidikan (Rupiah/Bulan)

KTPi = konsumsi total (Rupiah/Bulan)

IKESi = investasi kesehatan (Rupiah/Bulan)

Pengeluaran Total Selain Kesehatan

Pengeluaran total selain kesehatan terdiri dari konsumsi total dan

invesatasi pendidikan. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai

berikut:

PSKi = KTPi + IPKi ............................................................................. (19)

dimana:

PSKi = pengeluaran total selain kesehatan (Rupiah/Bulan)

KTPi = konsumsi total (Rupiah/Bulan)

IPKi = investasi pendidikan (Rupiah/Bulan)

Page 64: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

47

Pengeluaran Total Rumahtangga Pekerja

Pengeluaran total rumahtangga pekerja adalah jumlah keseluruhan

pengeluaran, yaitu jumlah konsumsi total dan investasi sumberdaya manusia.

Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:

PTPi = KTPi + ISDMi .......................................................................... (20)

dimana:

PTPi = pengeluaran total (Rupiah/Bulan)

KTPi = konsumsi total (Rupiah/Bulan)

ISDMi = investasi sumberdaya manusia (Rupiah/Bulan)

4.5.5. Tabungan

Perilaku menabung rumahtangga pekerja diestimasi dipengaruhi oleh

pendapatan yang siap dibelanjakan, pengeluaran total, tingkat pendidikan dan

jumlah tanggungan keluarga. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan

sebagai berikut:

TABi = i0 + i1 DIKi + i2 PTPi + i3 TPKi + i4 JTKi + U9i ...................... (21)

Tanda estimasi parameter yang diharapkan adalah: i1, i3> 0 dan i2, i4< 0

TABi = tabungan (Rupiah/Bulan)

DIKi = pendapatan yang siap dibelanjakan (Rupiah/Bulan)

PTPi = pengeluaran total (Rupiah/Bulan)

TPKi = tingkat pendidikan pekerja (Tahun)

JTKi = jumlah tanggungan keluarga (Orang)

Keterangan notasi variabel model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri

Kecil Tenun Ulos disajikan pada Lampiran 3.

Page 65: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

48

4.6. Identifikasi dan Estimasi Model

Identifikasi model adalah syarat yang diperlukan untuk mengestimasi

parameter sistem persamaan simultan. Identifikasi persamaan struktural

menggunakan kriteria order condition (Koutsoyiannis, 1977) sebagai berikut:

K – M = G - 1, maka persamaan tersebut dikatakan tepat diidentifikasi

K - M > G - 1, maka persamaan tersebut dikatakan terlalu diidentifikasi

K - M < G - 1, maka persamaan tersebut dikatakan kurang diidentifikasi

dimana:

K = total variabel dalam model (variabel endogen dan eksogen)

M = jumlah variabel endogen dan eksogen dalam suatu persamaan

G = total persamaan dalam suatu model (jumlah variabel endogen)

Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di

Kelurahan Sukamaju yang dirumuskan terdiri dari 21 persamaan (10 persamaan

struktural dan 11 persamaan identitas). Model ini terdiri dari 21 variabel endogen

(G) dan 9 variabel eksogen sehingga total variabel dalam model adalah 30

variabel (K). Jumlah variabel yang paling banyak dalam suatu persamaan adalah

5 variabel (M). Berdasarkan kriteria order condition diatas, maka disimpulkan

bahwa semua persamaan adalah over identified, sehingga parameter dapat

diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Program

komputer dan hasil estimasi parameter model Ekonomi Rumahtangga Pekerja

Industri Kecil Tenun Ulos disajikan pada Lampiran 4 dan 5.

4.7. Evaluasi Model

Evaluasi model ekonometrika menggunakan tiga kriteria yaitu: (1)

ekonomi, (2) statistik, dan (3) ekonometrika (Koutsoyiannis, 1977). Pada kriteria

Page 66: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

49

ekonomi, model dievaluasi dengan melihat apakah tanda dan besarnya parameter

estimasi variabel-variabel penjelas dalam persamaan-persamaan struktural sesuai

dengan hipotesis.

Pada kriteria statistik, akan dilihat besarnya nilai koefisien determinasi

(R2) dan nilai uji-F. Koefisien determinasi (R

2) berguna untuk mengetahui

seberapa besar proporsi keragaman variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel penjelasnya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam persamaan (variabel pengganggu = Ui). Semakin

tinggi nilai koefisien determinasi (R2) maka semakin baik, karena semakin besar

keragaman dari variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel

penjelas. Melalui nilai statistik uji-F dapat diketahui nyata atau tidaknya peranan

variabel penjelas secara bersama-sama terhadap variabel endogen. Kemudian

dalam kriteria statistik, parameter estimasi dievaluasi dengan melihat nilai statistik

uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh masing-

masing variabel penjelas terhadap variabel endogen (dengan taraf α ≤ 20 persen).

Pada kriteria ekonometrika, lebih diutamakan untuk melihat apakah

terdapat hubungan multikolinear (multicollinearity) antara variabel-variabel

penjelas dalam setiap persamaan. Multicollinearity adalah suatu hubungan linier

antara dua variabel penjelas dalam satu persamaan tertentu. Jika terjadi korelasi

yang sempurna diantara sesama variabel penjelas maka koefisien parameter

menjadi tidak dapat diestimasi dan nilai standard error setiap koefisien estimasi

menjadi tidak terhingga. Multicollinearity sempurna jarang terjadi, tetapi

umumnya memiliki derajat interkorelasi diantara variabel penjelas yang

disebabkan saling ketergantungan antar variabel ekonomi (Sitepu dan Sinaga,

Page 67: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

50

2006). Salah satu cara untuk menentukan adanya multicollinearity dapat dilihat

dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika evaluasi model berdasarkan

ketiga kriteria tersebut dianggap sudah cukup baik, maka dapat melakukan

analisis elastisitas untuk mengetahui respon (tingkat kepekaan) dari variabel

endogen terhadap perubahan variabel penjelasnya. Program komputer dan hasil

uji Multicollinearity model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun

Ulos disajikan pada Lampiran 6 dan 7.

4.8. Elastisitas

Elastisitas dilakukan untuk melihat seberapa besar derajat kepekaan

(respon) suatu variabel endogen terhadap perubahan yang terjadi pada variabel

penjelas yang mempengaruhinya. Rumus pendugaan elastisitas dari suatu

persamaan adalah sebagai berikut:

EYX = βi

dimana:

EXY= elastisitas variabel endogen Y terhadap variabel penjelas X

= nilai rata-rata variabel penjelas ke-i

= nilai rata-rata variabel endogen Y

βi = parameter estimasi variabel penjelas ke-j

Jika EXY lebih besar dari satu dikatakan bahwa variabel endogen elastis

(responsif) terhadap perubahan variabel penjelas karena perubahan satu persen

variabel penjelas mengakibatkan perubahan variabel endogen lebih dari satu

persen. Jika EYX lebih kecil dari satu dikatakan bahwa variabel endogen

inelastis (tidak responsif) terhadap perubahan variabel penjelas karena

Page 68: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

51

perubahan satu persen variabel penjelas mengakibatkan perubahan variabel

endogen kurang dari satu persen.

4.9. Validasi Model

Validasi model dilakukan untuk mengetahui apakah model cukup valid

digunakan untuk simulasi. Indikator statistik yang digunakan untuk validasi

estimasi model ekonometrika adalah Root Mean Squares Percent Error

(RMSPE), dan Theil’s Inequality Coefficient (U-Theil) (Pindyck dan Rubinfeld,

1998), sebagai berikut:

RMSPE = √

∑ (

)

U =

∑ (

)

dimana:

RMSPE = Root Mean Squares Percent Error

U = Theil’s Inequality Coefficient (U-Theil)

= Nilai estimasi dari model

= Nilai aktual

n = Jumlah sampel

Semakin kecil nilai RMSPE dan U maka semakin baik model digunakan untuk

simulasi. Program komputer dan hasil validasi disajikan pada Lampiran 8 dan 9.

4.10. Simulasi Model

Simulasi model dilakukan untuk menganalisis dampak perubahan faktor

eksternal (upah kerja di luar industri, harga jual per unit ulos) dan faktor internal

Page 69: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

52

(jumlah anak sekolah) rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos, sebagai

berikut:

1. Peningkatan Upah Kerja di Luar Industri sebesar 20 persen.

2. Peningkatan Harga Jual per Unit sebesar 20 persen.

3. Peningkatan Jumlah Anak Sekolah sebesar 100 persen.

Program komputer dan hasil simulasi disajikan pada Lampiran 10 dan 11.

4.11. Definisi Operasional

1. Industri kecil adalah usaha rumahtangga yang melakukan kegiatan mengolah

barang dasar menjadi barang jadi/setengah jadi, barang setengah jadi menjadi

barang jadi, atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih

tinggi nilainya dengan maksud untuk dijual. Memiliki jumlah pekerja antara

lima orang hingga 19 orang termasuk pengusaha.

2. Rumahtangga adalah sekelompok orang yang mendiami seluruh atau

sebagian bangunan fisik dan biasanya makan bersama dari satu dapur dan

berada dalam satu manajemen keputusan.

3. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang

dimiliki oleh suatu rumahtangga. Jumlah tanggungan keluarga terdiri dari

jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-7 tahun dan jumlah tanggungan

anggota keluarga umur >7 tahun, dihitung dalam Orang.

4. Pekerja adalah seseorang yang bekerja pada suatu industri dan mendapatkan

upah, dihitung dalam Orang.

5. Lama pendidikan pekerja adalah jumlah tahun pendidikan formal (sekolah)

yang pernah dijalani pekerja selama hidupnya, dihitung dalam Tahun.

Page 70: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

53

6. Angkatan kerja keluarga adalah banyaknya anggota keluarga usia kerja (di

atas 14 tahun) yang tidak bersekolah, yang sedang mengurus rumahtangga

tanpa memperoleh upah dan golongan penerima pendapatan (pensiunan,

penerima bunga deposito, dan mereka yang hidupnya tergantung dari orang

lain), dihitung dalam Orang.

7. Jumlah anak sekolah adalah jumlah anggota rumahtangga yang masih

bersekolah. Jumlah anak sekolah terdiri dari jumlah anak sekolah dasar

(Taman Kanak-kanak sampai dengan Sekolah Dasar kelas enam) dan jumlah

anak sekolah menengah (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama kelas satu sampai

dengan Perguruan Tinggi), dihitung dalam Orang.

8. Pengalaman kerja adalah lamanya pekerja yang bekerja baik di dalam industri

maupun di luar industri, dihitung dalam Tahun.

9. Curahan kerja rumahtangga adalah jam kerja riil yang dicurahkan para

pekerja untuk kegiatan mencari nafkah, dihitung dalam Jam/Bulan.

10. Jumlah produksi adalah jumlah total unit produksi (ulos) yang dihasilkan,

dihitung dalam Lembar/bulan.

11. Harga jual per unit adalah nilai pengganti hasil produksi, dihitung dalam

Rupiah/Lembar.

12. Pendapatan total rumahtangga adalah jumlah seluruh pendapatan yang

diterima oleh pengrajin, baik dari dalam industri maupun dari luar industri,

dihitung dalam Rupiah/Bulan.

13. Pendapatan yang siap dibelanjakan adalah pendapatan total setelah dikurangi

pajak, retribusi, dan pungutan lain, dihitung dalam Rupiah/Bulan.

Page 71: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

54

14. Pajak adalah segala kewajiban rumahtangga kepada pemerintah berupa PBB

(pajak bumi dan bangunan), iuran maupun kewajiban lain, dihitung dalam

Rupiah/Bulan.

15. Pengeluaran konsumsi adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh

rumahtangga untuk konsumsi, baik pangan maupun non pangan, dihitung

dalam Rupiah/Bulan.

16. Investasi pendidikan adalah jumlah uang yang dikeluarkan rumahtangga

untuk biaya pendidikan, dihitung dalam Rupiah/Bulan.

17. Investasi kesehatan adalah jumlah uang yang dikeluarkan rumahtangga untuk

biaya kesehatan, dihitung dalam Rupiah/Bulan.

18. Investasi sumberdaya manusia adalah jumlah uang yang dikeluarkan

rumahtangga untuk investasi pendidikan dan investasi kesehatan, dihitung

dalam Rupiah/Bulan.

19. Tabungan yang digunakan dalam analisis ini adalah potensi tabungan, yaitu

pendapatan yang siap dibelanjakan dikurangi dengan pengeluaran konsumsi

dan investasi, dihitung dalam Rupiah/Bulan.

Page 72: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

55

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1. Letak dan Geografis

Kelurahan Sukamaju merupakan daerah bukan pantai dengan ketinggian

421 meter di atas permukaan laut yang memiliki suhu rata-rata 24.6°C serta curah

hujan rata-rata 237 mili meter per tahun. Kelurahan sukamaju memiliki luas

wilayah sekitar 34.3 hektar dan diapit oleh dua aliran sungai, yakni: Bah Silulu

dan Bah Sorma. Kelurahan sukamaju terdiri dari dua lingkungan, enam rukun

warga dan enam belas rukun tetangga. Sebagian besar wilayahnya digunakan

untuk perumahan atau pekarangan (26.3 ha) dan sisanya digunakan untuk jalan

(1.5 ha), tempat peribadatan (0.5 ha), perkantoran dan sekolah (2 ha) serta tanah

wakaf (4 ha).

Kelurahan ini berada di dalam kota yang dibatasi oleh beberapa wilayah,

diantaranya sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kristen dan Martimbang,

sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Suka Makmur, sebelah selatan

berbatasan dengan Kelurahan Marihat Jaya dan sebelah barat berbatasan dengan

Kelurahan Naga Huta Timur.

Jarak antara Kelurahan Sukamaju dengan ibukota kecamatan adalah satu

setengah kilometer sedangkan jarak Kelurahan Sukamaju dengan ibukota

Pematangsiantar adalah tiga kilometer dan jarak Kelurahan Sukamaju dengan

ibukota propinsi (Medan) adalah seratus lima belas kilometer.

Page 73: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

56

5.2. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Sukamaju pada bulan April 2011 adalah

3525 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 1726 jiwa dan penduduk

perempuan sebanyak 1799 jiwa serta kepala keluarga sebanyak 940 jiwa.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan

Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk

(orang)

Persentase

(%)

Tidak tamat SD 49 1.56

Tamat SD/sederajat 228 7.26

Tamat SLTP/sederajat 669 21.29

Tamat SLTA/sederajat 1804 57.42

Akademi/Perguruan Tinggi 392 12.48

Total 3142 100.00

Sumber: Potensi Kelurahan Sukamaju, 2011

Berdasarkan data pada Tabel 2, tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan

Sukamaju sudah tergolong tinggi, dimana diketahui bahwa jumlah penduduk

tamat SLTA adalah sebanyak 1804 orang (57.42 persen) dan jumlah penduduk

tamat Perguruan Tinggi adalah sebanyak 392 orang (12.48 persen).

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Sukamaju

Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Mata Pencaharian

Jumlah Penduduk

(orang)

Persentase

(%)

PNS/Pensiunan 435 16.51

TNI/POLRI 17 0.65

Pedagang/Wiraswasta 714 27.11

Karyawan/Buruh swasta 415 15.76

Pegawai Swasta 183 6.95

Petani/Buruh harian lepas 870 33.03

Total 2634 100.00

Sumber: Potensi Kelurahan Sukamaju, 2011

Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Sukamaju cukup beragam,

diantaranya Pegawai Negeri Sipil, pensiunan, TNI/POLRI, pedagang, wiraswasta,

Page 74: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

57

karyawan, buruh swasta, pegawai swasta, petani dan buruh harian lepas (Tabel 3).

Berdasarkan data di atas, mata pencaharian penduduk di Kelurahan Sukamaju

didominasi oleh petani/buruh harian lepas (33.03%) dan pedagang/wiraswasta

(27.11%).

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut di Kelurahan

Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Agama

Jumlah Penduduk

(orang)

Persentase

(%)

Islam 7 0.20

Kristen 2359 66.92

Katholik 1127 31.97

Hindu/Buddha 32 0.91

Total 3525 100.00

Sumber: Potensi Kelurahan Sukamaju, 2011

Berdasarkan data di atas (Tabel 4), mayoritas penduduk di Kelurahan Sukamaju

menganut agama Kristen Protestan (66.92%) dan Katholik (31.97%).

5.3. Prasarana dan Sarana

Prasarana dan sarana yang terdapat di Kelurahan Sukamaju secara umum

telah dapat mendukung aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari. Jalan yang

terdapat di Kelurahan Sukamaju secara keseluruhan sudah terbuat dari aspal.

Angkutan umum yang berlalu-lalang juga cukup banyak sehingga mempermudah

masyarakat untuk bepergian ke tempat lain.

Lembaga kemasyarakatan yang terdapat di Kelurahan Sukamaju terdiri

dari satu kelompok Lembaga Pengembangan Masyarakat Kota (LPMK), satu

kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), satu kelompok Bantuan

Kesejahteraan Masyarakat (BKM) Horas Sukamaju, satu kelompok Karang

Taruna dan tujuh kelompok Serikat Tolong Menolong (STM). Sarana peribadatan

yang terdapat di Kelurahan Sukamaju terdiri dari tiga gereja dan satu musholla.

Page 75: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

58

Sarana pendidikan yang terdapat di kelurahan ini terdiri dari satu Sekolah Dasar

(SD) dan dua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sedangkan sarana kesehatan

yang terdapat di Kelurahan Sukamaju adalah satu unit praktek dokter.

5.4. Keadaan Industri Kecil Ulos di Kelurahan Sukamaju

Industri ulos di Kelurahan Sukamaju merupakan perkembangan usaha

turun temurun. Akan tetapi ada juga usaha tenun ulos yang baru dirintis oleh

penduduk setempat dan penduduk pendatang yang berminat mengembangkan dan

menekuni industri ulos ini sebagai sumber penghasilan keluarganya. Industri

kecil ulos di Kelurahan Sukamaju mulai berkembang sejak awal tahun 1990-an.

Pada umumnya industri Ulos di Kelurahan Sukamaju merupakan industri

rumahtangga dan industri kecil. Tenaga kerja yang digunakan di dalam industri

ulos adalah tenaga kerja dari luar keluarga sehingga dapat membantu penyerapan

tenaga kerja yang terdapat di sekitar sentra produksi ulos.

5.5. Kegiatan Usaha

Proses produksi tenun ulos melalui tiga tahapan yang saling berkaitan,

yaitu:

1. Persiapan bahan baku

Bahan baku berupa benang yang diperlukan untuk membuat sebuah

tenunan ulos terdiri dari dua jenis benang, yakni benang lungsi dan benang pakan.

Benang lungsi memiliki helai-helai yang lebih halus daripada benang pakan.

Benang jenis ini merupakan kerangka vertikal (bagian yang memanjang) dari ulos

yang akan ditenun. Benang lungsi yang biasa digunakan adalah dari jenis TC

40/2. Harga benang jenis ini juga relatif lebih mahal dari benang pakan.

Page 76: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

59

Benang pakan memiliki fungsi yang berbeda dengan benang lungsi.

Benang jenis ini berfungsi untuk mengisi arah horizontal dari tenunan ulos yang

akan dibuat, atau dengan kata lain benang jenis ini merupakan kerangka lebar

ulos. Proses selanjutnya, benang lungsi kemudian „dihani‟ atau digulung dalam

sebuah lalatan (bom tenun). Kegunaan proses ini adalah untuk menentukan jumlah

helai benang lungsi sesuai dengan lebar yang diinginkan. Misalnya untuk jenis

ulos sadum kecil terdiri atas 1550 helai. Sedangkan panjang benang lungsi

tersebut biasanya terdiri atas dua ukuran, yaitu: 100 meter dan 200 meter. Dari

ukuran 100 meter dapat menghasilkan sekitar 45 lembar ulos. Biasanya jenis

seperti ini dipergunakan oleh pengusaha tenun ulos yang bermodal sedikit ataupun

jenis industri rumahtangga. Sedangkan dari ukuran 200 meter dapat menghasilkan

90 lembar ulos. Biasanya, ukuran ini merupakan ukuran standar yang dipakai oleh

penenun ulos.

Setelah selesai „dihani‟, bom tenun tadi ditempatkan pada bagian terdepan

dari alat tenun bukan mesin (ATBM) yang akan dipergunakan. Bersamaan dengan

itu benang pakan juga digulung dengan ukuran yang lebih besar, tiap gulungan

terdiri atas satu atau dua helai. Penggulungan benang pakan dapat dilakukan

dengan mesin atau alat penggulung yang digerakkan dengan kaki atau dengan

menggunakan dinamo. Dalam bahasa keseharian mesin atau alat yang yang

dipergunakan disebut mesin/alat palet (paletan).

Sebagai tahap akhir dalam proses persiapan benang ialah dengan

memasukkan setiap helai benang lungsi yang telah digulung ke dalam mata giun

yang berbentuk jaring-jaring dan berada persis di tengah alat tenun bukan mesin

Page 77: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

60

tersebut. Lalu ketatkan keseluruhan benang ke ujung ATBM melewati bagian

yang dinamakan sisir dengan menggunakan alat bantu yang disebut pencucuk.

2. Proses Menenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)

Setelah persiapan benang selesai dilakukan, mulailah menggerakkan alat

tenun dengan menginjak ke empat injakan kaki secara teratur. Injakan-injakan ini

akan membuat teropong yang berisi benang pakan bergerak ke kanan dan ke kiri.

Pergerakan teropong ini akan menyebabkan terjadinya anyaman antara benang

lungsi dan benang pakan. Anyaman inilah yang kemudian akan menjadi ulos.

Untuk membuat motif ulos, cukup dengan menyelipkan benang motif yang

terbuat dari benang emas, benang wol atau benang jenis lain yang warnanya

bervariasi dan ukurannya lebih besar/tebal dari benang lungsi dan benang pakan.

Cepat-lambatnya proses menyelipkan benang motif ini tergantung kemahiran

penenun dalam menggerakkan atau memainkan jari-jari tangannya. Setelah motif

dibuat, ATBM digerakkan kembali, demikian seterusnya hingga ulos selesai

dibuat. Pemotongan ulos yang telah selesai biasanya dilakukan dua kali seminggu

(hari rabu dan sabtu) atau seminggu sekali (hanya hari sabtu).

3. Proses Penyempurnaan (Finishing)

Penyempurnaan yang dilakukan adalah pembuatan detail, manik-manik,

slogan atau kata-kata bermakna, bordir dan sebagainya. Pembuatan detail ini

biasanya dilakukan oleh tenaga upahan yang berbeda dengan penenun ulos. Biaya

pembuatan detail juga bervariasi tergantung pada tingkat kerumitan dan jumlah

detail yang akan dibuat.

Page 78: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

61

5.6. Ragam Ulos, Upah Pekerja dan Harga Jual Ulos dalam Industri Kecil

Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju

Jenis ulos yang dihasilkan di kelurahan Sukamaju ada sembilan jenis ulos,

yaitu sadum kecil, sekata, angkola, sadum cantik, tikar-tikar, tikar terang, tarutung

kecil, tarutung besar dan tarutung cantik. Upah pekerja juga tergolong variatif dari

kisaran 2 500-30 000 rupiah/lembar. Semakin rumit proses pembuatannya maka

upahnya akan semakin tinggi. Harga jual ulos juga bervariasi, ulos tarutung besar

memiliki harga jual termahal yaitu 135 000 rupiah/lembar sedang harga jual

terkecil adalah ulos sadum kecil sebesar 15 000 rupiah/lembar (lihat Tabel 5).

Tabel 5. Ragam Ulos, Upah pekerja dan Harga Jual Ulos Dalam Industri Kecil

Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Jenis Ulos Upah Pekerja

(Rp/ lembar)

Harga Jual

(Rp/ lembar)

Sadum kecil 2500-3000 15000

Sekata 4000-5000 25000

Angkola 30000 120000

Sadum cantik 30000 110000

Tikar-tikar 10000 45000

Tikar terang 11000 50000

Tarutung kecil 7000 35000

Tarutung besar 13000 135000

Tarutung cantik 30000 100000 Sumber: Data Primer

Page 79: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

62

VI. DESKRIPSI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI

KECIL TENUN ULOS

6.1. Karakteristik Rumahtangga Pekerja

Karakteristik dari rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos sebagai

unit analisis dalam penelitian ini adalah umur pekerja, jumlah tanggungan anggota

keluarga umur 0-7 tahun, jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun,

jumlah tanggungan anggota keluarga, jumlah anak yang masih sekolah, tingkat

pendidikan pekerja dan pengalaman kerja di dalam industri (Tabel 6). Penentuan

nilai dalam tabel pada pembahasan bab ini menggunakan nilai rata-rata.

Penentuan nilai rata-rata berdasarkan penjumlahan nilai pada baris dalam satu

kolom dibagi dengan jumlah data yang ada.

Tabel 6. Karakteristik Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di

Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Sumber: Data Primer (diolah)

Data di atas menunjukkan bahwa usia rata-rata dari pekerja industri kecil

tenun ulos adalah 35.97 tahun. Status perkawinan dari pekerja industri kecil tenun

ulos adalah menikah sebesar 71.67 persen dan tidak menikah sebesar 28.33

persen. Jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-7 tahun rata-rata para

pekerja industri kecil ulos sebanyak 0.67 orang, jumlah tanggungan anggota

No. Karakteristik Rumahtangga Pekerja Rataan

1. Umur Pekerja (Tahun) 35.97

2. Status Perkawinan:

a. Menikah (Persen) 71.67

b. Tidak Menikah (Persen) 28.33

3. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga (Orang) 3.59

4. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur 0-7 Tahun (Orang) 0.67

5. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun (Orang) 2.92

6. Jumlah Tanggungan Anak yang Masih Sekolah (Orang) 1.38

7. Lama Pendidikan Pekerja (Tahun) 9.35

8. Pengalaman kerja di dalam Industri (Tahun) 9.83

Page 80: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

63

keluarga umur >7 tahun rata-rata sebanyak 2.92 orang, jumlah tanggungan

anggota keluarga rata-rata sebanyak 3.59 orang dan jumlah anak yang masih

sekolah rata-rata sebanyak 1.38 orang. Selain itu, lama pendidikan rata-rata

pekerja selama 9.35 tahun atau setara dengan tingkat pendidikan sekolah

menengah pertama (SMP). Pengalaman kerja rata-rata pekerja di dalam industri

selama 9.83 tahun.

Kelompok umur pekerja industri kecil tenun ulos dengan persentase

tertinggi sebesar 31.67 persen pada usia antara 18-27 tahun, sedangkan kelompok

umur pekerja dengan persentase terendah pada usia antara 68-77 tahun sebesar

5.00 persen (lihat Tabel 7).

Tabel 7. Kelompok Umur Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan

Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Kelompok Umur Pekerja Jumlah Pekerja

(Tahun) (Orang) (%)

18-27 19 31.67

28-37 16 26.67

38-47 12 20.00

48-57 5 8.33

58-67 5 8.33

68-77 3 5.00

Total 60 100.00 Sumber: Data Primer (diolah)

Status perkawinan pekerja industri kecil tenun ulos dengan persentase

tertinggi adalah menikah sebesar 71.67 persen dan persentase terendah adalah

tidak menikah sebesar 28.33 persen (Tabel 8).

Tabel 8. Status Perkawinan Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan

Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Status Perkawinan Jumlah Pekerja

Orang %

Menikah 43 71.67

Tidak Menikah 17 28.33

Total 60 100.00 Sumber: Data Primer (diolah)

Page 81: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

64

Jumlah tanggungan anggota keluarga pekerja industri kecil tenun ulos

dengan persentase tertinggi berada pada selang 4-5 orang sebesar 36.67 persen

dan persentase terendah berada pada selang 2-3 orang sebesar 13.33 persen (Tabel

9).

Tabel 9. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Pekerja Industri Kecil Tenun

Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga

(Orang)

Jumlah Pekerja

Orang (%)

0-1 19 31.67

2-3 8 13.33

4-5 22 36.67

6-7 11 18.33

Total 60 100.00 Sumber: Data Primer (diolah)

Rumahtangga dengan jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-7

tahun sebanyak 0-1 orang memiliki persentase terbesar, yaitu sekitar 83.33 persen,

sedangkan rumahtangga dengan jumlah tanggungan anggota keluarga 0-7 tahun

sebanyak 2-3 orang memiliki persentase terendah sebesar 16.67 persen (lihat

Tabel 10).

Tabel 10. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur 0-7 Tahun Pekerja

Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota

Pematangsiantar, Tahun 2011

Jumlah Tanggungan Anggota

Keluarga Umur 0-7 Tahun Jumlah Pekerja

(Orang) (Orang) (%)

0-1 50 83.33

2-3 10 16.67

Total 60 100.00

Sumber: Data Primer (diolah)

Jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun pada rumahtangga

pekerja industri kecil dengan persentase tertinggi adalah rumahtangga dengan

jumlah anggota antara 0-2 orang sebesar 46.67 persen, sedangkan persentase

Page 82: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

65

terendah adalah rumahtangga dengan jumlah anggota antara 6-8 orang sebesar

8.33 persen (lihat Tabel 11).

Tabel 11. Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun Pekerja

Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota

Pematangsiantar, Tahun 2011

Jumlah Tanggungan Anggota Rumahtangga Umur

>7 Tahun

(Orang)

Jumlah Pekerja

Orang (%)

0-2 28 46.67

3-5 27 45.00

6-8 5 8.33

Total 60 100.00 Sumber: Data Primer (diolah)

Persentase tertinggi dari jumlah anak yang masih sekolah pada

rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos terletak pada selang 0-1 orang,

yaitu sebesar 53.33 persen, sedangkan persentase terendah terletak pada selang 6-

7 orang sebesar 1.67 persen (lihat Tabel 12).

Tabel 12. Jumlah Anak Sekolah Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan

Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Jumlah Anak Sekolah

(Orang)

Jumlah Pekerja

Orang (%)

0-1 32 53.33

2-3 23 38.33

4-5 4 6.67

6-7 1 1.67

Total 60 100.00 Sumber: Data Primer (diolah)

Tingkat pendidikan pekerja industri kecil tenun ulos cukup variatif.

Persentase tingkat pendidikan tertinggi dari pekerja industri kecil tenun ulos

adalah tamat SMA sebesar 38.33 persen dan tidak tidak terlalu berbeda jauh

dengan persentase pekerja yang tamat SD dan SMP, yaitu sebesar 20 persen dan

26.67 persen. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dengan berbagai latar

belakang tingkat pendidikan, dapat bekerja di industri kecil tenun ulos (Tabel 13).

Page 83: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

66

Tabel 13. Tingkat Pendidikan Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan

Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Tingkat Pendidikan Jumlah Pekerja

Orang (%)

Tidak Tamat SD 5 8.30

Tamat SD 12 20.00

Tamat SMP 16 26.67

Tidak Tamat SMA 2 3.33

Tamat SMA 23 38.33

Diploma 2 3.33

Total 60 100.00 Sumber: Data Primer (diolah)

Persentase tertinggi pengalaman kerja dari pekerja di dalam industri kecil

tenun ulos berada pada selang 1-10 tahun, yaitu sebesar 63.33 persen, sedangkan

persentase terendah berada pada selang 31-40 tahun sebesar 3.33 persen (Tabel

14).

Tabel 14. Pengalaman Kerja di Dalam Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan

Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Pengalaman Kerja di Dalam Industri

(Tahun)

Jumlah Pekerja

(Orang) (%)

1-10 38 63.33

11-20 17 28.33

21-30 3 5.00

31-40 2 3.33

Total 60 100.00 Sumber: Data Primer (diolah)

6.2. Aktivitas Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

6.2.1. Curahan Kerja Keluarga

Curahan kerja adalah jumlah jam kerja riil yang dicurahkan oleh tenaga

kerja dalam rumahtangga untuk mencari nafkah. Curahan kerja dalam penelitian

ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu curahan kerja di dalam industri kecil

tenun ulos dan curahan kerja di luar industri kecil tenun ulos. Hampir seluruh

pekerja di dalam industri kecil tenun ulos ini adalah para istri atau ibu

rumahtangga. Pada penelitian ini, bekerja di dalam industri kecil tenun ulos

Page 84: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

67

merupakan pekerjaan utama para pekerja industri kecil tenun ulos di Kelurahan

Sukamaju.

Pada rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos, curahan kerja di

dalam industri istri lebih tinggi dari suami, tetapi curahan kerja di luar industri

istri lebih rendah dari suami dan anggota lainnya. Pada rumahtangga pekerja

terdapat anggota keluarga lain yang bekerja, baik di dalam industri maupun di luar

industri kecil tenun ulos (lihat Tabel 15).

Tabel 15. Rata-rata Curahan Kerja Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun

Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...) menunjukkan persentase terhadap curahan kerja total

Rata-rata curahan kerja pekerja di dalam industri kecil tenun ulos cukup

bervariasi diantara selang 150.00 jam/bulan sampai 226.33 jam/bulan. Rata-rata

curahan kerja tertinggi di dalam industri berada pada selang umur 38-47 tahun,

yaitu sebesar 226.33 jam/bulan, sedangkan rata-rata curahan kerja terendah di

dalam industri berada pada selang umur 68-77 tahun, yaitu sebesar 150.00

jam/bulan. Rata-rata curahan kerja di luar industri tertinggi berada pada selang

umur 58-67 tahun, yaitu sebesar 402.40 jam/bulan, sedangkan rata-rata curahan

kerja di luar industri terkecil berada pada selang umur 18-27 tahun, yaitu sebesar

31.90 jam/bulan. Rata-rata curahan kerja total (curahan kerja di dalam industri dan

curahan kerja di luar industri) tertinggi berada pada selang umur 58-67 tahun,

Alokasi waktu

(jam/bulan)

Pekerja

Suami Istri Anggota lainnya

Dalam Industri 5.07 175.83 4.03

(4.17) (91.11) (13.07)

Luar Industri 116.30 17.17 26.83

(95.83) (8.89) (86.93)

Total 121.37 193.00 30.87

(100.00) (100.00) (100.00)

Page 85: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

68

yaitu sebesar 570.80 jam/bulan, sedangkan rata-rata curahan kerja total (curahan

kerja di dalam industri dan curahan kerja di luar industri) terendah berada pada

selang umur 18-27 tahun, yaitu sebesar 215.30 jam/bulan (lihat Tabel 16).

Tabel 16. Rata-rata Curahan Kerja Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun

UlosBerdasarkan Kelompok Umur di Kelurahan Sukamaju Kota

Pematangsiantar, Tahun 2011

Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...) menunjukkan persentase jumlah pekerja

Rata-rata curahan kerja di dalam industri tertinggi berada pada selang

pendapatan 1 201 000-2 200 000 rupiah/bulan, yaitu sebesar 191.25 jam/bulan,

sedangkan rata-rata curahan kerja di dalam industri terendah berada pada selang

pendapatan 3 201 000-4 200 000 rupiah/bulan, yaitu sebesar 148.00 jam/bulan.

Rata-rata curahan kerja di luar di industri tertinggi berada pada selang pendapatan

3 201 000-4 200 000 rupiah/bulan, yaitu sebesar 392.67 jam/bulan, sedangkan

rata-rata curahan kerja di luar industri terendah berada pada selang pendapatan

300 000-1 200 000 rupiah/bulan, yaitu sebesar 27.74 jam/bulan. Rata-rata curahan

kerja total (curahan kerja di dalam industri dan curahan kerja di luar industri)

tertinggi berada pada selang pendapatan 3 201 000-4 200 000 rupiah/bulan, yaitu

Kelompok

Umur

Pekerja

(Tahun)

Jumlah

Pekerja

(Orang)

Rata-Rata Curahan Kerja

Dalam Industri

(Jam/Bulan)

Luar Industri

(Jam/Bulan)

Total

(Jam/Bulan)

18-27 20 183.40 31.90 215.30

(33.33)

28-37 16 171.13 183.63 354.75

(26.67)

38-47 12 226.33 152.83 379.17

(20.00)

48-57 5 137.60 203.60 341.20

(8.33)

58-67 5 168.40 402.40 570.80

(8.33)

68-77 2 150.00 243.00 393.00

(3.33)

Page 86: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

69

sebesar 540.67 jam/bulan, sedangkan curahan kerja total (curahan kerja di dalam

industri dan curahan kerja di luar industri) terendah berada pada selang

pendapatan 300 000-1 200 000 rupiah/bulan, yaitu sebesar 215.39 jam/bulan,

disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17. Rata-rata Curahan Kerja Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun

Ulos Berdasarkan Pendapatan Total di Kelurahan Sukamaju Kota

Pematangsiantar, Tahun 2011

Pendapatan

Total (ribu

rupiah/Bulan)

Jumlah

Pekerja

(Orang)

Rata-Rata Curahan Kerja

Dalam Industri

(Jam/Bulan)

Luar Industri

(Jam/Bulan)

Total

(Jam/Bulan)

300-1 200 23 187.65 27.74 215.39

(38.33)

1 201-2 200 24 191.25 198.83 390.08

(40.00)

2 201-3 200 10 153.00 303.00 456.00

(16.67)

3 201-4 200 3 148.00 392.67 540.67

(5.00)

Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...) menunjukkan persentase jumlah pekerja

6.2.2. Pendapatan

Pendapatan total rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos terdiri dari

dua komponen, yaitu pendapatan yang diperoleh dari dalam industri dan

pendapatan yang diperoleh dari luar industri. Pendapatan yang diperoleh dari

dalam industri meliputi pendapatan yang diperoleh dari hasil bekerja di industri

tenun ulos sedangkan pendapatan yang diperoleh dari luar industri meliputi

pendapatn yang diperoleh dari hasil membuka warung, kiriman dari saudara,

catering, berdagang, buruh bangunan, sebagai aktivis, guru, mengajar les,

karyawan, sopir, tukang parkir, bertani/berladang, beternak dan berjualan pulsa.

Pendapatan yang diperoleh dari luar industri kecil tenun ulos lebih besar

dari pendapatan yang diperoleh dari dalam industri tenun ulos. Rata-rata

Page 87: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

70

pendapatan dari luar industri tenun ulos adalah sebesar 1 057 367 rupiah/bulan

(67.86 persen), sedangkan rata-rata pendapatan dari dalam industri adalah sebesar

500 833 rupiah/bulan (32.14 persen), sehingga rata-rata pendapatan total

rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos adalah sebesar 1 558 200

rupiah/bulan (Tabel 18).

Tabel 18. Rata-rata Pendapatan Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Sumber Pendapatan Besar Pendapatan Pekerja (Rupiah/Bulan)

Dalam Industri 500833

(32.14)

Luar Industri 1057367

(67.86)

Total

1558200

(100.00) Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...) menunjukkan persentase terhadap pendapatan total

Rata-rata pendapatan total rumahtangga pekerja indsutri kecil tenun ulos

berdasarkan curahan kerja total disajikan pada Tabel 19.

Tabel 19. Rata-rata Pendapatan Total Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun

Ulos Berdasarkan Curahan Kerja Total di Kelurahan Sukamaju Kota

Pematangsiantar, Tahun 2011

Curahan Kerja Total

(Jam/Bulan)

Jumlah Pekerja

(Orang)

Pendapatan Total

(Rupiah/Bulan)

168-267 24 824 833.33

(40.00)

268-367 16 1 551 500.00

(26.67)

368-467 10 1 980 800.00

(16.67)

468-567 5 2 621 800.00

(8.33)

568-667 1 2 862 000.00

(1.67)

668-767 2 3 156 500.00

(3.33)

768-867 2 3 390 000.00

(3.33)

Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...)menunjukkan persentase jumlah pekerja

Page 88: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

71

Rata-rata pendapatan total rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos

akan semakin besar seiring dengan peningkatan curahan kerja total. Pendapatan

total tertinggi sebesar 3 390 000 rupiah/bulan dengan curahan kerja total berada

pada selang 768-876 jam/bulan, sedangkan pendapatan total terendah sebesar 824

833.33 rupiah/bulan dengan curahan kerja total berada pada selang 168-267

jam/bulan.

6.2.3. Konsumsi Pangan dan Non Pangan

Berdasarkan pendapatan yang siap dibelanjakan, rata-rata pengeluaran

untuk konsumsi pangan tertinggi berada pada kisaran pendapatan yang siap

dibelanjakan 2 401 000-3 100 000 rupiah/bulan, yaitu sebesar 1 688 500

rupiah/bulan, sedangkan rata-rata pengeluaran untuk konsumsi pangan terendah

berada pada kisaran pendapatan yang siap dibelanjakan 300 000-1 000 000

rupiah/bulan, yaitu sebesar 457 000 rupiah/bulan. Rata-rata pengeluaran untuk

konsumsi non pangan tertinggi berada pada kisaran pendapatan yang siap

dibelanjakan 1 701 000-2 400 000 rupiah/bulan, yaitu sebesar 227 266.67

rupiah/bulan, sedangkan rata-rata pengeluaran untuk konsumsi non pangan

terendah berada pada kisaran pendapatan yang siap dibelanjakan 300 000-1 000

000 rupiah/bulan, yaitu sebesar 62 442.86 rupiah/bulan.

Rata-rata pengeluaran konsumsi total (pangan dan non pangan) tertinggi

berada pada kisaran pendapatan yang siap dibelanjakan 2 401 000-3 100 000

rupiah/bulan, sedangkan rata-rata pengeluaran konsumsi total (pangan dan non

pangan) terendah berada pada kisaran pendapatan yang siap dibelanjakan 300

000-1 000 000 rupiah/bulan. Total rata-rata konsumsi pangan, non pangan dan

konsumsi total rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos berdasarkan

Page 89: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

72

pendapatan yang siap dibelanjakan adalah masing-masing sebesar 1 214 754.17

rupiah/bulan, 160 765.60 rupiah/bulan dan 1 375 519.76 rupiah/bulan (Tabel 20).

Tabel 20. Rata-rata Konsumsi Pangan dan Non Pangan Rumahtangga Pekerja

Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Pendapatan yang Siap

Dibelanjakan di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun

2011

Pendapatan

yang Siap

Dibelanjakan

(Ribu

Rupiah/Bulan)

Jumlah

Pekerja

(Orang)

Konsumsi Konsumsi

Total

(Rupiah/Bulan) Pangan

(Rupiah/Bulan)

Non Pangan

(Rupiah/Bulan)

300-1 000 21 457 000.00 62 442.86 519 442.86

(35.00)

1 001-1 700 24 1 048 937.50 138 254.17 1 187 191.67

(40.00)

1 701-2 400 6 1 571 833.33 227 266.67 1 799 100.00

(10.00)

2 401-3 100 7 1 688 500.00 214 214.29 1 902 714.29

(11.67)

3 101-3 800 2 1 307 500.00 161 650.00 1 469 150.00

(3.33)

Rata-Rata

1 214 754.17 160 765.60 1 375 519.76 Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...) menunjukkan persentase jumlah pekerja

Berdasarkan jumlah tanggungan keluarga pada selang 1-4 orang, rata-rata

konsumsi pangan sebesar 690 814.29 rupiah/bulan dan rata-rata konsumsi non

pangan sebesar 96 011.43 rupiah/bulan serta rata-rata konsumsi totalnya sebesar

786 825.71 rupiah/bulan, sedangkan jumlah tanggungan keluarga pada selang 5-8

orang, rata-rata konsumsi pangan sebesar 1 378 340 rupiah/bulan, rata-rata

konsumsi non pangan sebesar 178 216 rupiah/bulan dan rata-rata konsumsi

totalnya sebesar 1 556 556 rupiah/bulan. Total rata-rata konsumsi pangan, non

pangan dan konsumsi total rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos adalah

masing-masing sebesar 1 034 577.14 rupiah/bulan, 137 113.71 rupiah/bulan dan 1

171 690.86 rupiah/bulan (Tabel 21).

Page 90: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

73

Tabel 21. Rata-rata Konsumsi Pangan dan Non Pangan Rumahtangga Pekerja

Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga

di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Jumlah

Tanggungan

Keluarga

(Orang)

Jumlah

Pekerja

(Orang)

Konsumsi Konsumsi

Total

(Rupiah/Bulan) Pangan

(Rupiah/Bulan)

Non Pangan

(Rupiah/Bulan)

1-4 35 690 814.29 96 011.43 786 825.71

(58.33)

5-8 25 1 378 340.00 178 216.00 1 556 556.00

(41.67)

Rata-Rata

1 034 577.14 137 113.71 1 171 690.86 Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...) menunjukkan persentase jumlah pekerja

6.2.4. Investasi Pendidikan dan Investasi Kesehatan

Investasi rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos terdiri dari

investasi pendidikan dan investasi kesehatan, disajikan pada Tabel 22.

Tabel 22. Rata-rata Investasi Pendidikan dan Investasi Kesehatan Rumahtangga

Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Berdasarkan Pendapatan yang Siap

Dibelanjakan di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun

2011

Pendapatan

Yang Siap

Dibelanjakan

(Ribu

Rupiah/Bulan)

Jumlah

Pekerja

(Orang)

Investasi

Pendidikan

(Rupiah/Bulan)

Kesehatan

(Rupiah/Bulan)

300-1 000 21 21 761.90 34 500.00

(35.00)

1 001-1 700 24 156 958.33 50 708.33

(40.00)

1 701-2 400 6 426 433.33 2 500.00

(10.00)

2 401-3 100 7 492 085.71 26 771.43

(11.67)

3 101-3 800 2 97 500.00 20 000.00

(3.33)

Rata-Rata

238 947.86 26 895.95 Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...) menunjukkan persentase jumlah pekerja

Rata-rata pengeluaran tertinggi untuk investasi pendidikan adalah sebesar

492 085.71 rupiah/bulan pada selang pendapatan 2 401 000-3 100 000

rupiah/bulan, sedangkan rata-rata pengeluaran tertinggi untuk investasi kesehatan

Page 91: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

74

adalah sebesar 50 708.33 rupiah/bulan pada selang pendapatan 1 000 001-1 700

000 rupiah/bulan. Total rata-rata investasi pendidikan rumahtangga pekerja

industri kecil tenun ulos adalah sebesar 238947.86 rupiah/bulan, sedangkan total

rata-rata investasi kesehatannya sebesar 26895.95 rupiah/bulan (Tabel 22).

6.2.5. Tabungan

Berdasarkan pendapatan yang siap dibelanjakan, rata-rata tabungan

rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos adalah sebesar 105 445.83

rupiah/bulan. Rumahtangga dengan pendapatan yang siap dibelanjakan rata-rata

berkisar 3 101 000-3 800 000 rupiah/bulan memiliki tabungan tertinggi, yaitu

sebesar 270 000 rupiah/bulan, sedangkan rumahtangga dengan pendapatan yang

siap dibelanjakan rata-rata berkisar 1 701 000-2 400 000 memiliki tabungan

terendah, yaitu sebesar 45 000 rupiah/bulan (Tabel 23).

Tabel 23. Rata-rata Tabungan Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

Berdasarkan Pendapatan yang Siap Dibelanjakan di Kelurahan

Sukamaju Kota Pematangsiantar, Tahun 2011

Pendapatan Yang Siap

Dibelanjakan (Ribu

Rupiah/Bulan)

Jumlah Pekerja

(Orang)

Tabungan

(Rupiah/Bulan)

300-1 000 21 96 333.33

(35.00)

1 001-1 700 24 65 895.83

(40.00)

1 701-2 400 6 45 000.00

(10.00)

2 401-3 100 7 50 000.00

(11.67)

3 101-3 800 2 270 000.00

(3.33)

Rata-Rata

105 445.83 Sumber: Data primer (diolah)

Angka dalam kurung (...) menunjukkan persentase jumlah pekerja

Page 92: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

75

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA

INDUSTRI KECIL TENUN ULOS

7.1. Keragaan Umum Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja

Industri Kecil Tenun Ulos

Hasil estimasi parameter persamaan struktural model ekonomi

rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos menunjukkan bahwa berdasarkan

kriteria ekonomi, semua tanda dan besaran parameter estimasi pada setiap

persamaan struktural sesuai dengan yang diharapkan (hipotesis).

Berdasarkan kriteria statistik, sebesar 30 persen persamaan struktural

memiliki nilai R2 lebih besar dari 50.00 persen, sedangkan persamaan struktural

lainnya (70 persen) mempunyai nilai koefisien determinasi (R2) relatif rendah

lebih kecil dari 50.00 persen karena variabel-variabel endogen keragamannya

rendah. Meskipun demikian, hasil uji statistik-F menunjukkan bahwa semua

persamaan struktural memiliki nilai peluang uji statistik-F yang lebih kecil dari

taraf nyata α 1 persen, berarti variabel penjelas dalam setiap persamaan

struktural secara bersama-sama mampu menjelaskan dengan baik variabel

endogennya. Hasil uji statistik-t menunjukkan bahwa dengan pengujian satu arah

secara individual ada beberapa variabel penjelas yang tidak berpengaruh terhadap

variabel endogennya pada taraf nyata α sebesar 20 persen, namun yang

diutamakan adalah kesesuaian tanda dan besaran nilai estimasi parameter (kriteria

ekonomi).

Berdasarkan kriteria ekonometrika, hasil uji Multicollinearity

menunjukkan nilai VIF lebih kecil dari 10 pada seluruh variabel penjelas yang

terdapat pada masing-masing persamaan struktural, sehingga dapat disimpulkan

bahwa model yang dibangun tidak memiliki masalah multicollinearity yang

Page 93: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

76

serius. Secara keseluruhan model yang diestimasi menunjukkan hasil yang cukup

baik dilihat dari kriteria ekonomi, kriteria statistik dan kriteria ekonometrik.

7.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Ekonomi Rumahtangga

Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos terdiri

dari 21 persamaan, yaitu 10 persamaan struktural: curahan kerja di dalam industri,

curahan kerja di luar industri, pendapatan dari dalam industri, pendapatan dari luar

industri, konsumsi pangan, konsumsi non pangan, investasi pendidikan, investasi

kesehatan, tabungan dan jumlah produksi dan persamaan identitas terdiri dari dan

11 persamaan identitas. Persamaan struktural terdiri dari curahan kerja total,

pendapatan total, pendapatan yang siap dibelanjakan, konsumsi total, jumlah

tanggungan keluarga, investasi sumberdaya manusia, pengeluaran total selain

pangan, pengeluaran total selain non pangan, pengeluaran total selain pendidikan,

pengeluaran total selain pendidikan dan pengeluaran total rumahtangga. Hasil

estimasi parameter, R2, nilai uji-F, uji-t, dan nilai elastisitas untuk setiap

persamaan struktural disajikan sebagai berikut:

7.2.1. Curahan Kerja di Dalam Industri

Persamaan curahan kerja di dalam industri terdiri dari empat variabel

penjelas, yaitu curahan kerja di luar industri (CKLIi), pendapatan dari dalam

industri (PDIi), tingkat pendidikan keluarga (TPKi), dan umur pekerja (UMKi).

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai sebesar 0.38253, artinya keragaman

curahan kerja di dalam industri sebesar 38.25 persen dapat diterangkan oleh

keragaman variabel penjelas. Hasil estimasi parameter dan nilai elastisitas

variabel penjelas pada persamaan curahan kerja di dalam industri disajikan pada

Tabel 24.

Page 94: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

77

Pendapatan dari dalam industri berpengaruh terhadap curahan kerja di

dalam industri dengan hubungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa apabila

pendapatan dari dalam industri meningkat maka akan meningkatkan curahan kerja

di dalam industri.

Tabel 24. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Curahan Kerja

di Dalam Industri

Keterangan: untuk semua hasil estimasi parameter dengan huruf:

a: berpengaruh pada taraf uji α = 20 persen

Curahan kerja di luar industri berpengaruh terhadap curahan kerja di

dalam industri dengan hubungan yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa pada

struktur rumahtangga dengan curahan kerja di luar industri meningkat akan

mengurangi curahan kerja di dalam industri. Estimasi parameter menunjukkan

nilai sebesar -0.10778, artinya jika curahan kerja di luar industri bertambah

sebesar 1 jam akan menyebabkan curahan kerja di dalam industri berkurang

sebesar 0.10778 Jam/Bulan.

Umur pekerja berpengaruh terhadap terhadap curahan kerja di dalam

industri dengan hubungan yang positif. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur

rumahtangga dengan umur pekerja yang semakin meningkat akan meningkatkan

curahan kerja di dalam industri. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa

rata-rata umur pekerja adalah 36 tahun, sehingga dengan kondisi umur seperti ini

masih sangat potensial untuk terus meningkatkan curahan kerja di dalam industri

dan belum terlihat adanya kelelahan yang dapat mengurangi curahan kerja.

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 73.00173

0.08805 -

2. Curahan Kerja di Luar Industri -0.10778

0.06195a -0.09342

3. Pendapatan dari Dalam Industri 0.00012

0.01135a 0.31415

4. Tingkat Pendidikan Pekerja 1.21137 0.30400 0.06125

5. Umur Pekerja 1.65823 0.00205a 0.32250

Pr>F <.0001

R2 0.38253

Adj R2 0.33762

Page 95: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

78

Curahan kerja di dalam industri tidak responsif (inelastis) terhadap perubahan

semua variabel penjelas.

7.2.2. Curahan Kerja di Luar Industri

Persamaan curahan kerja di luar industri terdiri dari tiga variabel penjelas,

yaitu upah di luar industri (UPKLi), curahan kerja di dalam industri (CKDIi), dan

jumlah tanggungan keluarga (JTKi). Koefisien determinasi (R2) menunjukkan

nilai sebesar 0.58098, artinya keragaman curahan kerja di luar industri sebesar

58.10 persen dapat diterangkan oleh keragaman variabel penjelas. Hasil estimasi

parameter dan nilai elastisitas pada persamaan curahan kerja di luar industri

disajikan pada Tabel 25.

Tabel 25. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Curahan Kerja

di Luar Industri

Upah di luar industri dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh

terhadap curahan kerja di luar industri dengan hubungan yang positif. Hal ini

menunjukkan bahwa apabila upah di luar industri dan jumlah tanggungan

keluarga meningkat maka akan meningkatkan curahan kerja di luar industri.

Rumahtangga dengan jumlah tanggungan yang banyak akan lebih cenderung

memilih untuk bekerja di tempat lain di luar industri dengan upah yang lebih

tinggi untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya.

Curahan kerja di dalam industri berpengaruh terhadap curahan kerja di

luar industri dengan hubungan yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa apabila

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 282.08180

0.01490 -

2. Upah di Luar Industri 0.00005

0.09500a 0.34960

3. Curahan Kerja di Dalam Industri -1.46231

0.01240a -1.68702

4. Jumlah Tanggungan Keluarga 26.63383

0.03030a 0.59537

Pr>F <0.0001

R2 0.58098

Adj R2 0.55853

Page 96: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

79

curahan kerja di dalam industri meningkat maka akan meningkatkan curahan kerja

di luar industri. Curahan kerja di luar industri tidak responsif (inelastis) terhadap

perubahan semua variabel penjelas.

7.2.3. Jumlah Produksi

Persamaan jumlah produksi terdiri dari dua variabel penjelas, yaitu

curahan kerja di dalam industri (CKDIi) dan umur pekerja (UMKi). Koefisien

determinasi (R2) menunjukkan nilai sebesar 0.17284, artinya jumlah produksi

sebesar 17.28 persen dapat diterangkan oleh variabel penjelas. Hasil estimasi

parameter dan nilai elastisitas pada persamaan jumlah produksi disajikan pada

Tabel 26.

Tabel 26. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Jumlah

Produksi

Curahan kerja di dalam industri berpengaruh dan berhubungan positif

terhadap jumlah produksi. Hal ini menunjukkan bahwa apabila curahan kerja di

dalam industri meningkat maka jumlah produksi ulos yang dihasilkan akan

meningkat.

Umur pekerja berpengaruh dan berhubungan negatif terhadap jumlah

produksi. Hal ini menunjukkan bahwa apabila umur pekerja semakin meningkat

atau relatif semakin tua maka produktivitas akan menurun karena lebih gampang

mengalami kelelahan, maka akan menyebabkan jumlah produksi ulos yang

dihasilkan akan menurun. Jumlah produksi tidak responsif (inelastis) terhadap

semua variabel penjelas.

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 66.10688

0.00560 -

2. Curahan Kerja di Dalam Industri 0.319104

0.00510a 0.63183

3. Umur Pekerja -0.88192

0.00900a -0.33961

Pr>F 0.00450

R2 0.17284

Adj R2 0.14382

Page 97: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

80

7.2.4. Pendapatan dari Dalam Industri

Persamaan pendapatan dari dalam industri terdiri dari dua variabel

penjelas, yaitu harga jual per unit (HJPi), dan jumlah produksi (JPRi). Koefisien

determinasi (R2) menunjukkan nilai sebesar 0.46598, artinya keragaman

pendapatan dari dalam industri sebesar 46.60 persen dapat diterangkan oleh

keragaman variabel penjelas. Hasil estimasi parameter dan nilai elastisitas pada

persamaan pendapatan dari dalam industri disajikan pada Tabel 27.

Tabel 27. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Pendapatan

dari Dalam Industri

Harga jual per unit dan jumlah produksi berpengaruh terhadap pendapatan

dari dalam industri dengan hubungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa

apabila harga jual ulos per unit dan jumlah produksi meningkat maka akan

meningkatkan pendapatan dari dalam industri.

Pendapatan dari dalam industri responsif (elastis) terhadap jumlah

produksi. Nilai elastisitas jumlah produksi sebesar 1.17966, artinya peningkatan

jumlah produksi sebesar 1 persen akan menyebabkan peningkatan pendapatan dari

dalam industri sebesar 1.17966 persen.

7.2.5. Pendapatan dari Luar Industri

Persamaan pendapatan dari luar industri terdiri dari tiga variabel penjelas

yaitu upah di luar industri (UPKLi), curahan kerja di luar industri (CKLIi), dan

pengalaman kerja di luar industri (PKLIi). Koefisien determinasi (R2)

menunjukkan nilai sebesar 0.97323, artinya keragaman pendapatan dari luar

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep -396485.00000

0.00300 -

2. Harga Jual Per Unit 9.60331

0.00005a 0.61199

3. Jumlah Produksi 6324.61300

0.00005a 1.17966

Pr>F <.0001

R2 0.46598

Adj R2 0.44724

Page 98: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

81

industri sebesar 97.32 persen dapat diterangkan oleh keragaman variabel penjelas.

Hasil estimasi parameter dan nilai elastisitas pada persamaan pendapatan dari luar

industri disajikan pada Tabel 28.

Tabel 28. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Pendapatan

dari Luar Industri

Pendapatan dari luar industri dipengaruhi oleh upah di luar industri, dan

pengalaman kerja di luar industri dengan hubungan yang positif. Hal ini

menunjukkan bahwa apabila upah di luar industri dan pengalaman kerja di luar

industri meningkat maka akan meningkatkan pendapatan dari luar industri.

Pendapatan dari luar industri tidak responsif terhadap perubahan semua variabel

penjelas.

7.2.6. Konsumsi Pangan

Persamaan konsumsi pangan terdiri dari empat variabel penjelas, yaitu

pendapatan yang siap dibelanjakan (DIKi), tabungan (TABi), jumlah tanggungan

anggota keluarga umur 0-7 tahun (JTAi), dan jumlah tanggungan anggota

keluarga umur >7 tahun (JARi). Koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai

sebesar 0.79526, artinya keragaman tabungan sebesar 79.53 persen dapat

diterangkan oleh keragaman variabel penjelas. Hasil estimasi parameter dan nilai

elastisitas pada persamaan konsumsi pangan disajikan pada Tabel 29. Pendapatan

yang siap dibelanjakan, jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-7 tahun dan

jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun berpengaruh terhadap

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 37355.82000 0.12845 -

2. Upah di Luar Industri 0.91600 0.00005

a 0.91600

3. Curahan Kerja di Luar Industri 226.13410 0.21230 0.03428

4. Pengalaman Kerja di Luar Industri 55050.04000 0.00005

a 0.05987

Pr>F <.0001

R2 0.97323

Adj R2 0.97179

Page 99: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

82

konsumsi pangan dengan hubungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa

apabila pendapatan yang siap dibelanjakan, jumlah tanggungan anggota keluarga

umur 0-7 tahun, dan jumlah tangungan anggota keluarga umur >7 tahun

meningkat akan meningkatkan konsumsi pangan rumahtangga pekerja.

Tabel 29. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Konsumsi

Pangan

Tabungan berpengaruh terhadap konsumsi pangan dengan hubungan yang

negatif. Hal ini menunjukkan bahwa jika konsumsi pangan mengalami

peningkatan maka besarnya tabungan akan mengalami penurunan. Konsumsi

pangan responsif (elastis) terhadap pendapatan yang siap dibelanjakan.

7.2.7. Konsumsi Non Pangan

Persamaan konsumsi non pangan terdiri dari empat variabel

penjelas, yaitu pendapatan yang siap dibelanjakan (DIKi), konsumsi pangan

(KPPi), tabungan (TABi), dan jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7

tahun (JARi). Koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai sebesar 0.31888,

artinya keragaman konsumsi non pangan sebesar 31.89 persen dapat diterangkan

oleh keragaman variabel penjelas (Tabel 30).

Konsumsi non pangan dipengaruhi oleh pendapatan yang siap

dibelanjakan dan jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun dengan

hubungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa apabila pendapatan yang siap

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 258837.00000

0.03805 -

2. Pendapatan yang Siap

Dibelanjakan

0.45521

0.00005a 659172.60000

3. Tabungan -1.96587 0.02850

a -0.15974

4. Jumlah Tanggungan Anggota

Keluarga Umur 0-7 Tahun

89009.01000

0.04820a 0.06072

5. Jumlah Tanggungan Anggota

Keluarga Umur >7 Tahun

58633.72000

0.09910a 0.17499

Pr>F <.0001

R2 0.79526

Adj R2 0.78037

Page 100: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

83

dibelanjakan dan jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun meningkat

maka akan meningkatkan konsumsi non pangan. Konsumsi non pangan tidak

responsif terhadap semua variabel penjelasnya.

Tabel 30. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Konsumsi

Non Pangan

7.2.8. Investasi Pendidikan

Persamaan investasi pendidikan terdiri dari empat variabel penjelas

yaitu, pendapatan yang siap dibelanjakan (DIKi), pengeluaran total selain

pendidikan (PSPEi), tabungan (TABi), dan jumlah anak sekolah (JASi). Koefisien

determinasi (R2) menunjukkan nilai sebesar 0.45651, artinya keragaman investasi

pendidikan sebesar 45.65 persen dapat diterangkan oleh keragaman variabel

penjelas. Hasil parameter dan nilai elastisitas pada persamaan investasi

pendidikan disajikan pada Tabel 31.

Pendapatan yang siap dibelanjakan dan jumlah anak sekolah berpengaruh

terhadap investasi pendidikan dengan arah yang positif. Hal ini menunjukkan

bahwa apabila pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat maka akan

meningkatkan investasi pendidikan. Demikian pula dengan semakin

bertambahnya jumlah anak sekolah maka investasi pendidikan juga akan semakin

meningkat.

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 17027.71000

0.40570 -

2. Pendapatan yang Siap

Dibelanjakan

0.09195 0.15945a 0.99895

3. Konsumsi Pangan -0.04991 0.37375 -0.37444

4. Tabungan -0.01244 0.49075 -0.00758

5. Jumlah Tanggungan Anggota

Keluarga Umur >7 Tahun

11269.59000 0.16205a 0.25233

Pr>F 0.0003

R2 0.31888

Adj R2 0.26934

Page 101: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

84

Tabel 31. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Investasi

Pendidikan

Pengeluaran total selain pendidikan dan tabungan berpengaruh terhadap

investasi pendidikan dengan hubungan yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa

apabila apabila pengeluaran total selain pendidikan dan keinginan untuk

menabung meningkat maka akan menyebabkan menurunnya investasi pendidikan.

Investasi pendidikan responsif (elastis) terhadap pendapatan yang siap

dibelanjakan. Nilai elastisitas pendapatan yang siap dibelanjakan sebesar 3.89053,

artinya peningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan sebesar 1 persen akan

menyebabkan penurunan investasi pendidikan sebesar 3.89053 persen.

7.2.9. Investasi Kesehatan

Persamaan investasi kesehatan terdiri dari tiga variabel penjelas, yaitu

pendapatan yang siap dibelanjakan (DIKi), investasi pendidikan (IPKi), dan

jumlah tanggungan keluarga (JTKi). Koefisien determinasi (R2) menunjukkan

nilai sebesar 0.22526, artinya keragaman investasi kesehatan sebesar 22.53 persen

dapat diterangkan oleh variabel penjelas. Hasil estimasi parameter dan nilai

elastisitas pada persamaan investasi kesehatan disajikan pada Tabel 32.

Pendapatan yang siap dibelanjakan dan jumlah tanggungan keluarga

berpengaruh terhadap investasi kesehatan dengan hubungan yang positif. Hal ini

menunjukkan bahwa apabila pendapatan yang siap dibelanjakan dan jumlah

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 120935.50000

0.28050 -

2. Pendapatan yang Siap

Dibelanjakan

0.47754

0.04995a 3.89053

3. Pengeluaran Total Selain

Pendidikan

-0.59496

0.08810a -391818.00000

4. Tabungan -1.39203 0.15520a -63636.50000

5. Jumlah Anak Sekolah 121527.00000

0.00005a 0.96781

Pr>F <.0001

R2 0.45651

Adj R2 0.41698

Page 102: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

85

tanggungan keluarga semakin meningkat maka akan meningkatkan investasi

kesehatan.

Tabel 32. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Investasi

Kesehatan

Investasi pendidikan berhubungan negatif terhadap investasi kesehatan.

Hal ini menunjukkan bahwa apabila investasi pendidikan meningkat maka akan

mengurangi investasi kesehatan. Investasi kesehatan tidak responsif (inelastis)

terhadap perubahan semua variabel penjelas.

7.2.10. Tabungan

Persamaan tabungan terdiri dari empat variabel penjelas, yaitu pendapatan

yang siap dibelanjakan (DIKi), pengeluaran total (PTPi), tingkat pendidikan

keluarga (TPKi), dan jumlah tanggungan keluarga (JTKi). Koefisien determinasi

(R2) menunjukkan nilai sebesar 0.28735, artinya keragaman tabungan sebesar

28.74 persen dapat diterangkan oleh keragaman variabel penjelas. Hasil estimasi

parameter dan nilai elastisitas pada persamaan tabungan disajikan pada Tabel 33.

Pendapatan yang siap dibelanjakan dan tingkat pendidikan keluarga

berpengaruh terhadap tabungan dengan nilai yang positif. Hal ini menunjukkan

bahwa apabila pendapatan yang siap dibelanjakan dan tingkat pendidikan keluarga

mengalami peningkatan maka akan meningkatkan tabungan. Semakin tinggi

pendidikan keluarga akan semakin mengetahui pentingnya memiliki tabungan.

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 19015.64000

0.10735 -

2. Pendapatan yang Siap

Dibelanjakan

0.01568

0.13445a 0.60967

3. Investasi Pendidikan -0.18140

0.00015a -0.86569

4. Jumlah Tanggungan Keluarga 7451.49100

0.09110a 0.73358

Pr>F 0.0024

R2 0.22526

Adj R2 0.218375

Page 103: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

86

Tabel 33. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Tabungan

Pengeluaran total dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap

tabungan dengan hubungan yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa apabila

pengeluaran total dan jumlah tanggungan keluarga meningkat maka akan

mengurangi tabungan. Jika jumlah tanggungan keluarga semakin banyak maka

pengeluaran total pun akan semakin besar.

Tabungan responsif (elastis) terhadap pendapatan yang siap dibelanjakan.

Nilai elastisitas pendapatan yang siap dibelanjakan sebesar 1.41971, artinya

kenaikan pendapatan yang siap dibelanjakan sebesar 1 persen akan menyebabkan

peningkatan tabungan sebesar 1.41971 persen.

No. Variabel Penjelas Koefisien Pr > |t| Elastisitas

1. Intersep 64179.00000 0.06045 -

2. Pendapatan yang Siap

Dibelanjakan

0.07966 0.08595a 1.41971

3. Pengeluaran Total -0.05755 0.29540 -0.95710

4. Tingkat Pendidikan Keluarga 6050.50500 0.06120a 0.71242

5. Jumah Tanggungan Keluarga -21788.40000 0.16980a -0.98319

Pr>F 0.0008

R2 0.28735

Adj R2 0.23552

Page 104: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

87

VIII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL

TERHADAP KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA

8.1. Hasil Validasi Model

Nilai indikator statistik RMSPE dan U-Theil disajikan pada Tabel 34.

Tabel 34. Hasil Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil

Tenun Ulos

Tanda titik (.) untuk nilai RMSPE karena ada data bernilai nol pada

variabel-variabel curahan kerja di luar industri, pendapatan di luar industri,

investasi pendidikan, investasi kesehatan, investasi sumberdaya manusia dan

tabungan sampel rumahtangga pekerja. Variabel-variabel dengan nilai RMSPE

tersebut (.) selanjutnya diabaikan dalam validasi model. Nilai RMSPE semua

variabel endogen pada model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil

Tenun Ulos bervariasi. Hasil validasi model menunjukkan bahwa 33.33 persen

jumlah variabel endogen yang memiliki nilai RMSPE antara 1-50 persen, sebesar

23.81 persen variabel endogen memiliki nilai RMSPE antara 51-100 persen,

No. Variabel RMSPE (%) U-Theil Nama Variabel

1. CKDI 45.4003 0.1810 Curahan Kerja di Dalam Industri

2. CKLI . 0.2690 Curahan Kerja di Luar Industri

3. CKT 28.9377 0.1470 Curahan Kerja Total

4. JPR 109.8000 0.2630 Jumlah Produksi

5. PDI 78.0039 0.0550 Pendapatan di Dalam Industri

6. PLI . 0.2890 Pendapatan di Luar Industri

7. PTR 37.8068 0.1040 Pendapatan Total Rumahtangga

8. DIK 41.4468 0.1140 Pendapatan yang Siap Dibelanjakan

9. KPP 112.9000 0.1160 Konsumsi Pangan

10. KNP 81.7634 0.2510 Konsumsi Non Pangan

11. KTP 80.2483 0.1100 Konsumsi Total

12. IPK . 0.2280 Investasi Pendidikan

13. IKES . 0.3980 Investasi Kesehatan

14. ISDM . 0.2160 Investasi Sumberdaya Manusia

15. PSPA 76.5216 0.1820 Pengeluaran Total Selain Pangan

16. PSNP 39.3169 0.1170 Pengeluaran Total Selain Non Pangan

17. PSPE 43.6287 0.1120 Pengeluaran Total Selain Pendidikan

18. PSK 61.9585 0.1170 Pengeluaran Total Selain Kesehatan

19. PTP 39.0783 0.1150 Pengeluaran Total

20. TAB . 0.3930 Tabungan

Page 105: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

88

sebesar 9.52 persen variabel endogen memiliki nilai RMSPE >100 persen, dan

sebesar 33.33 persen variabel endogen nilai RMSPE tidak dapat digunakan.

Variabel endogen yang memiliki nilai U-Theil <0.30 berjumlah 90.48 persen dan

variabel endogen yang memiliki nilai U-Theil >0.30 sebesar 9.52 persen.

Berdasarkan nilai-nilai indikator RMSPE dan U-Theil, model Ekonomi

Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos valid dan cukup baik digunakan

untuk skenario simulasi dampak perubahan faktor eksternal dan internal

rumahtangga pekerja terhadap keputusan ekonomi rumahtangga pekerja.

8.2. Dampak Perubahan Faktor Eksternal dan Internal Rumahtangga

Pekerja Terhadap Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja

Simulasi yang dilakukan terdiri dari tiga skenario, yaitu: peningkatan upah

kerja di luar industri sebesar 20 persen, peningkatan harga harga jual per unit ulos

sebesar 20 persen, dan peningkatan jumlah anak sekolah sebesar 100 persen.

8.2.1. Peningkatan Upah Kerja di Luar Industri Sebesar 20 Persen

Hasil analisis dampak peningkatan upah kerja di luar industri kecil Tenun

Ulos dapat dilihat pada Tabel 35. Peningkatan upah kerja di luar industri sebesar

20 persen berdampak terhadap penurunan curahan kerja di dalam industri sebesar

1.15 persen, sehingga jumlah ulos yang dihasilkan oleh pekerja menurun sebesar

0.73 persen dan penurunan pendapatan dari dalam industri pekerja sebesar 0.87

persen. Peningkatan upah kerja di luar industri berdampak terhadap peningkatan

curahan kerja di luar industri sebesar 7.93 persen, sehingga pendapatan dari luar

industri juga meningkat sebesar 15.04 persen. Peningkatan upah kerja di luar

industri berdampak terhadap alokasi waktu dan pendapatan pekerja di dalam dan

di luar industri yang meningkatkan curahan kerja total rumahtangga pekerja

sebesar 3.28 persen dan pendapatan total rumahtangga pekerja sebesar 10.51

Page 106: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

89

persen. Peningkatan pendapatan total rumahtangga akan meningkatkan

pendapatan rumahtangga yang siap dibelanjakan sebesar 11.45 persen dan

tabungan sebesar 9.65 persen, sehingga meningkatkan pengeluaran konsumsi

pangan (6.43 persen), konsumsi non pangan (7.17 persen), investasi pendidikan

(15.25 persen), investasi sumberdaya manusia (11.93 persen) dan menurunkan

pengeluaran investasi kesehatan sebesar 8.35 persen, tetapi pengeluaran total

rumahtangga masih meningkat sebesar 7.43 persen. Peningkatan pengeluaran

tersebut mengindikasikan peningkatan kesejahteraan rumahtangga pekerja.

Tabel 35. Dampak Peningkatan Upah di Luar Industri Sebesar 20 Persen

Terhadap Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja

No. Variabel Satuan Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan

Unit Persentase

1. CKDI Jam/Bulan 184.9000 182.8000 -2.1000 -1.1500

2. CKLI Jam/Bulan 160.3000 174.1000 13.8000 7.9300

3. CKT Jam/Bulan 345.2000 356.9000 11.7000 3.2800

4. JPR Lembar/Bulan 93.4000 92.7191 -0.6809 -0.7300

5. PDI Rp/Bulan 500833.0000 496526.0000 -4307.0000 -0.8700

6. PLI Rp/Bulan 1057367.0000 1244582.0000 187215.0000 15.0400

7. PTR Rp/Bulan 1558200.0000 1741108.0000 182908.0000 10.5100

8. DIK Rp/Bulan 1415155.0000 1598063.0000 182908.0000 11.4500

9. KPP Rp/Bulan 977283.0000 1044450.0000 67167.0000 6.4300

10. KNP Rp/Bulan 130263.0000 140328.0000 10065.0000 7.1700

11. KTP Rp/Bulan 1107547.0000 1184778.0000 77231.0000 6.5200

12. IPK Rp/Bulan 173703.0000 204969.0000 31266.0000 15.2500

13. IKES Rp/Bulan 36398.3000 33594.6000 -2803.7000 -8.3500

14. ISDM Rp/Bulan 210102.0000 238564.0000 28462.0000 11.9300

15. PSPA Rp/Bulan 340365.0000 378891.0000 38526.0000 10.1700

16. PSNP Rp/Bulan 1187385.0000 1283014.0000 95629.0000 7.4500

17. PSPE Rp/Bulan 1143945.0000 1218372.0000 74427.0000 6.1100

18. PSK Rp/Bulan 1281250.0000 1389747.0000 108497.0000 7.8100

19. PTP Rp/Bulan 1317648.0000 1423341.0000 105693.0000 7.4300

20. TAB Rp/Bulan 79408.3000 87885.9000 8477.6000 9.6500

Page 107: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

90

8.2.2. Peningkatan Harga Jual Per Unit Unit Sebesar 20 Persen

Hasil analisis dampak peningkatan harga jual per unit ulos dapat dilihat

pada Tabel 36.

Tabel 36. Dampak Peningkatan Harga Jual Per Unit Sebesar 20 Persen Terhadap

Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja

No. Variabel Satuan Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan

Unit Persentase

1. CKDI Jam/Bulan 184.9000 196.4000 11.5000 5.8600

2. CKLI Jam/Bulan 160.3000 143.6000 -16.7000 -11.6300

3. CKT Jam/Bulan 345.2000 340.0000 -5.2000 -1.5300

4. JPR Lembar/Bulan 93.4000 97.0520 3.7000 3.7600

5. PDI Rp/Bulan 500833.0000 585235.0000 84402.0000 14.4200

6. PLI Rp/Bulan 1057367.0000 1053593.0000 -3774.0000 -0.3600

7. PTR Rp/Bulan 1558200.0000 1638828.0000 80628.0000 4.9200

8. DIK Rp/Bulan 1415155.0000 1495783.0000 80628.0000 5.3900

9. KPP Rp/Bulan 977283.0000 1006794.0000 29511.0000 2.9300

10. KNP Rp/Bulan 130263.0000 133036.0000 2773.0000 2.0800

11. KTP Rp/Bulan 1107547.0000 1139830.0000 32283.0000 2.8300

12. IPK Rp/Bulan 173703.0000 188581.0000 14878.0000 7.8900

13. IKES Rp/Bulan 36398.3000 34963.6000 -1434.7000 -4.1000

14. ISDM Rp/Bulan 210102.0000 223545.0000 13443.0000 6.0100

15. PSPA Rp/Bulan 340365.0000 356581.0000 16216.0000 4.5500

16. PSNP Rp/Bulan 1187385.0000 1230338.0000 42953.0000 3.4900

17. PSPE Rp/Bulan 1143945.0000 1174793.0000 30848.0000 2.6300

18. PSK Rp/Bulan 1281250.0000 1328411.0000 47161.0000 3.5500

19. PTP Rp/Bulan 1317648.0000 1363375.0000 45727.0000 3.3500

20. TAB Rp/Bulan 79408.3000 83196.7000 3788.4000 4.5500

Peningkatan harga jual per unit ulos sebesar 20 persen berdampak

terhadap peningkatan curahan kerja di dalam industri sebesar 5.86 persen,

sehingga jumlah ulos yang dihasilkan oleh pekerja meningkat sebesar 3.76 persen

dan peningkatan pendapatan dari dalam industri pekerja sebesar 14.42 persen.

Peningkatan harga jual per unit ulos berdampak terhadap penurunan curahan kerja

di luar industri sebesar 11.63 persen, sehingga pendapatan dari luar industri juga

menurun sebesar 0.36 persen. Peningkatan harga jual per unit ulos berdampak

Page 108: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

91

terhadap alokasi waktu dan pendapatan pekerja di dalam dan di luar industri yang

menurunkan curahan kerja total rumahtangga pekerja sebesar 1.53 persen dan

meningkatkan pendapatan total rumahtangga pekerja sebesar 4.92 persen.

Peningkatan pendapatan total rumahtangga akan meningkatkan pendapatan

rumahtangga yang siap dibelanjakan sebesar 5.39 persen dan tabungan sebesar

4.55 persen, sehingga meningkatkan pengeluaran konsumsi pangan (2.93 persen),

konsumsi non pangan (2.08 persen), investasi pendidikan (7.89 persen), investasi

sumberdaya manusia (6.01 persen) dan menurunkan pengeluaran investasi

kesehatan sebesar 4.10 persen, tetapi pengeluaran total rumahtangga masih

meningkat sebesar 3.35 persen. Peningkatan pengeluaran tersebut

mengindikasikan peningkatan kesejahteraan rumahtangga pekerja.

8.2.3. Peningkatan Jumlah Anak Sekolah Sebesar 100 Persen

Hasil analisis dampak peningkatan jumlah anak sekolah dapat dilihat pada

Tabel 37. Peningkatan jumlah anak sekolah sebesar 100 persen berdampak

terhadap penurunan curahan kerja di dalam industri sebesar 0.10 persen, sehingga

jumlah ulos yang dihasilkan oleh pekerja menurun sebesar 0.08 persen dan

penurunan pendapatan dari dalam industri pekerja sebesar 0.09 persen.

Peningkatan jumlah anak sekolah berdampak terhadap peningkatan curahan kerja

di luar industri sebesar 0.24 persen, sehingga pendapatan dari luar industri juga

meningkat sebesar 0.01 persen. Peningkatan jumlah anak sekolah berdampak

terhadap alokasi waktu dan pendapatan pekerja di dalam dan di luar industri yang

meningkatkan curahan kerja total rumahtangga pekerja sebesar 0.05 persen dan

menurunkan pendapatan total rumahtangga pekerja sebesar 0.02 persen.

Penurunan pendapatan total rumahtangga akan menurunkan pendapatan

Page 109: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

92

rumahtangga yang siap dibelanjakan sebesar 0.02 persen, sehingga menurunkan

pengeluaran konsumsi pangan (0.03 persen), konsumsi non pangan (2.30 persen),

investasi kesehatan (0.96 persen), dan meningkatkan pengeluaran investasi

sumberdaya manusia (0.73 persen), investasi pendidikan sebesar 1.09 persen, dan

tabungan sebesar 0.09 persen, tetapi pengeluaran total rumahtangga masih

menurun sebesar 0.13 persen. Penurunan pengeluaran tersebut mengindikasikan

penurunan kesejahteraan rumahtangga pekerja.

Tabel 37. Dampak Peningkatan Jumlah Anak Sekolah Sebesar 100 Persen

Terhadap Keputusan Ekonomi Rumahtangga Pekerja

No. Variabel Satuan Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan

Unit Persentase

1. CKDI Jam/Bulan 184.9000 184.7000 -0.2000 -0.1082

2. CKLI Jam/Bulan 160.3000 160.7000 0.4000 0.2495

3. CKT Jam/Bulan 345.2000 345.4000 0.2000 0.0579

4. JPR Lembar/Bulan 93.4000 933.2140 -786.0000 -0.0842

5. PDI Rp/Bulan 500833.0000 500336.0000 -497.0000 -0.0992

6. PLI Rp/Bulan 1057367.0000 1057459.0000 92.0000 0.0087

7. PTR Rp/Bulan 1558200.0000 1557795.0000 -405.0000 -0.0260

8. DIK Rp/Bulan 1415155.0000 1414750.0000 -405.0000 -0.0286

9. KPP Rp/Bulan 977283.0000 976954.0000 -329.0000 -0.0337

10. KNP Rp/Bulan 130263.0000 127260.0000 -3003.0000 -2.3053

11. KTP Rp/Bulan 1107547.0000 1104214.0000 -3333.0000 -0.3009

12. IPK Rp/Bulan 173703.0000 175601.0000 1898.0000 1.0927

13. IKES Rp/Bulan 36398.3000 36047.6000 -350.7000 -0.9635

14. ISDM Rp/Bulan 210102.0000 211648.0000 1546.0000 0.7358

15. PSPA Rp/Bulan 340365.0000 338908.0000 -1457.0000 -0.4281

16. PSNP Rp/Bulan 1187385.0000 1188602.0000 1217.0000 0.1025

17. PSPE Rp/Bulan 1143945.0000 1140261.0000 -3684.0000 -0.3220

18. PSK Rp/Bulan 1281250.0000 1279814.0000 -1436.0000 -0.1121

19. PTP Rp/Bulan 1317648.0000 1315862.0000 -1786.0000 -0.1355

20. TAB Rp/Bulan 79408.3000 79481.8000 73.5000 0.0926

8.2.4. Rekapitulasi Skenario Dampak Perubahan Faktor Eksternal dan

Internal Rumahtangga Pekerja Terhadap Keputusan Ekonomi

Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

Skenario dampak peningkatan upah kerja di luar industri, peningkatan

harga jual ulos, dan peningkatan jumlah anak sekolah dapat dilihat pada Tabel 38.

Keseluruhan alternatif skenario pada rumahtangga pekerja menunjukkan bahwa

peningkatan upah kerja di luar industri, peningkatan harga jual ulos, dan

Page 110: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

93

peningkatan jumlah anak sekolah akan berpengaruh terhadap curahan kerja,

pendapatan, dan pengeluaran rumahtangga pekerja.

Tabel 38. Rekapitulasi Skenario Dampak Perubahan Faktor Eksternal dan

Internal Rumahtangga Pekerja Terhadap Keputusan Ekonomi

Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

Keterangan:

Skenario 1: Peningkatan Upah di Luar Industri Sebesar 20 Persen

Skenario 2: Peningkatan Harga Jual Per Unit Sebesar 20 Persen

Skenario 3: Peningkatan Jumlah Anak Sekolah Sebesar 100 Persen

Dilihat dari curahan kerja rumahtangga pekerja, peningkatan harga jual per

unit ulos sebesar 20 persen (S2) meningkatkan curahan kerja di dalam industri dan

menurunkan curahan kerja di luar industri, sedangkan peningkatan upah kerja di

luar industri sebesar 20 persen (S1) dan peningkatan jumlah anak sekolah sebesar

100 persen (S3) meningkatkan curahan kerja di luar industri dan menurunkan

curahan kerja di dalam industri. Secara keseluruhan, peningkatan upah kerja di

luar industri sebesar 20 persen (S1) memberikan dampak terbesar terhadap

peningkatan curahan kerja total rumahtangga pekerja. Peningkatan curahan kerja

No. Variabel Satuan Nilai Dasar Perubahan (%)

S1 S2 S3

1. CKDI Jam/Bulan 184.9000 -1.1500 5.8600 -0.1082

2. CKLI Jam/Bulan 160.3000 7.9300 -11.6300 0.2495

3. CKT Jam/Bulan 345.2000 3.2800 -1.5300 0.0579

4. JPR Lembar/Bulan 93.4000 -0.7300 3.7600 -0.0842

5. PDI Rp/Bulan 500833.0000 -0.8700 14.4200 -0.0992

6. PLI Rp/Bulan 1057367.0000 15.0400 -0.3600 0.0087

7. PTR Rp/Bulan 1558200.0000 10.5100 4.9200 -0.0260

8. DIK Rp/Bulan 1415155.0000 11.4500 5.3900 -0.0286

9. KPP Rp/Bulan 977283.0000 6.4300 2.9300 -0.0337

10. KNP Rp/Bulan 130263.0000 7.1700 2.0800 -2.3053

11. KTP Rp/Bulan 1107547.0000 6.5200 2.8300 -0.3009

12. IPK Rp/Bulan 173703.0000 15.2500 7.8900 1.0927

13. IKES Rp/Bulan 36398.3000 -8.3500 -4.1000 -0.9635

14. ISDM Rp/Bulan 210102.0000 11.9300 6.0100 0.7358

15. PSPA Rp/Bulan 340365.0000 10.1700 4.5500 -0.4281

16. PSNP Rp/Bulan 1187385.0000 7.4500 3.4900 0.1025

17. PSPE Rp/Bulan 1143945.0000 6.1100 2.6300 -0.3220

18. PSK Rp/Bulan 1281250.0000 7.8100 3.5500 -0.1121

19. PTP Rp/Bulan 1317648.0000 7.4300 3.3500 -0.1355

20. TAB Rp/Bulan 79408.3000 9.6500 4.5500 0.0926

Page 111: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

94

total rumahtangga pekerja disebabkan oleh besarnya jumlah peningkatan curahan

kerja di luar industri lebih tinggi dari penurunan curahan kerja di dalam industri.

Peningkatan upah kerja di dalam industri sebesar 20 persen (S1) dan

peningkatan harga jual per unit ulos sebesar 20 persen (S2) berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan total rumahtangga pekerja, sehingga berdampak terhadap

peningkatan pengeluaran total rumahtangga pekerja, sedangkan peningkatan

jumlah anak sekolah sebesar 100 persen (S3) berpengaruh terhadap penurunan

pendapatan total rumahtangga pekerja, sehingga berdampak terhadap penurunan

pengeluaran total rumahtangga pekerja.

Skenario S1 dan S2 memberikan dampak yang sangat baik karena

menyebabkan peningkatan pendapatan total rumahtangga sehingga berdampak

terhadap peningkatan pengeluaran rumahtangga dan mengindikasikan

peningkatan kesejahteraan rumahtangga pekerja. Skenario S3 memberikan

dampak yang kurang baik karena mengakibatkan penurunan pendapatan total

rumahtangga, sehingga menurunkan seluruh pengeluaran total rumahtangga dan

kesejahteraan rumahtangga pekerja menjadi menurun.

Page 112: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

95

IX. SIMPULAN DAN SARAN

9.1. Simpulan

1. Mayoritas pekerja industri kecil tenun ulos tergolong usia produktif dan semua

pekerja adalah perempuan. Mayoritas pekerja industri kecil tenun ulos sudah

menikah. Pekerja memiliki tanggungan anak, baik yang sekolah maupun tidak

sekolah. Jumlah tanggungan keluarga dan tingkat pendidikan pekerja industri

kecil tenun ulos cukup bervariasi, namun sebagian besar pekerja berpendidikan

tamat SMA. Mayoritas pekerja memiliki pengalaman kerja yang cukup lama

(tahunan). Curahan kerja terbesar di dalam industri kecil tenun ulos adalah

istri, sedangkan curahan kerja terbesar di luar industri kecil tenun ulos adalah

suami. Pendapatan rumahtangga pekerja lebih banyak diperoleh dari luar

industri kecil tenun ulos dan pengeluaran terbesar rumahtangga pekerja

dialokasikan untuk konsumsi pangan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran

rumahtangga pekerja industri kecil tenun ulos adalah : (a) curahan kerja di

dalam industri dipengaruhi oleh curahan kerja di luar industri, pendapatan dari

dalam industri, dan umur pekerja, (b) curahan kerja di luar industri dipengaruhi

oleh upah kerja di luar industri, curahan kerja di dalam industri, dan jumlah

tanggungan keluarga, (c) pendapatan rumahtangga pekerja dari dalam industri

dipengaruhi oleh harga jual per unit dan jumlah produksi (elastis), (d)

pendapatan rumahtangga pekerja dari luar industri dipengaruhi oleh upah kerja

di luar industri dan pengalaman kerja di luar industri, (e) konsumsi pangan

rumahtangga pekerja industri dipengaruhi oleh pendapatan yang siap

dibelanjakan (elastis), tabungan, jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-

Page 113: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

96

7 tahun, dan jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun, (f) konsumsi

non pangan dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, dan jumlah

tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun, (g) investasi pendidikan

rumahtangga pekerja industri dipengaruhi oleh pendapatan yang siap

dibelanjakan (elastis), pengeluaran total selain pendidikan, tabungan, dan

jumlah anak sekolah, (h) investasi kesehatan rumahtangga pekerja industri

dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan (elastis), investasi

pendidikan, dan jumlah tanggungan keluarga, (i) tabungan rumahtangga

pekerja industri dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan (elastis),

tingkat pendidikan, dan jumlah tanggungan keluarga, dan (j) jumlah produksi

dipengaruhi oleh curahan kerja di dalam industri dan umur pekerja.

3. Peningkatan harga jual per unit ulos meningkatkan curahan kerja di dalam

industri dan menurunkan curahan kerja di luar industri, sedangkan peningkatan

upah kerja di luar industri dan peningkatan jumlah anak sekolah meningkatkan

curahan kerja di luar industri dan menurunkan curahan kerja di dalam industri.

Peningkatan upah kerja di luar industri memberikan dampak terbesar terhadap

peningkatan curahan kerja total rumahtangga pekerja. Peningkatan curahan

kerja total rumahtangga pekerja disebabkan oleh besarnya jumlah peningkatan

curahan kerja di luar industri lebih tinggi dari penurunan curahan kerja di

dalam industri. Peningkatan upah kerja di dalam industri dan peningkatan

harga jual per unit ulos berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan total

rumahtangga pekerja, sehingga berdampak terhadap peningkatan pengeluaran

total rumahtangga pekerja. Peningkatan pengeluaran tersebut mengindikasikan

peningkatan kesejahteraan rumahtangga pekerja. Peningkatan jumlah anak

Page 114: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

97

sekolah berpengaruh terhadap penurunan pendapatan total rumahtangga

pekerja, sehingga berdampak terhadap penurunan pengeluaran total

rumahtangga pekerja. Penurunan pengeluaran tersebut mengindikasikan

penurunan kesejahteraan rumahtangga pekerja.

9.2. Saran

1. Guna meningkatkan pendapatan dan pengeluaran rumahtangga pekerja,

sebaiknya upah kerja di luar industri ditingkatkan dengan meningkatkan

kesempatan kerja di luar industri, sehingga kesejahteraan rumahtangga pekerja

meningkat.

2. Untuk meningkatkan kesejahteraan rumahtangga pekerja, peningkatan harga

jual per unit ulos sebaiknya diikuti dengan peningkatan upah pekerja di dalam

industri dan sebaiknya pemerintah memberikan perhatian dan ikut terlibat

dalam penentuan upah pekerja persatuan unit ulos yang dihasilkan.

3. Pada penelitian lanjutan disarankan untuk menganalisis curahan kerja,

pendapatan, dan pengeluaran rumahtangga pengusaha industri kecil tenun ulos

di Kota Pematangsiantar.

Page 115: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

98

DAFTAR PUSTAKA

Anggriani. S. 1998. Kegiatan Ekonomi Rumahtangga Pengusaha dan Pekerja Industri

Kecil Kulit di Perkampungan Industri Kecil Kulit Pulo Gadung Jakarta.

Skripsi Sarjana. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas

Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2003. Pengukuran dan Analisis Ekonomi Kinerja penyerapan

Tenaga Kerja. Nilai Tambah dan Ekspor Usaha Kecil Menengah serta

Peranannya Terhadap Tenagakerja Nasional Dan Produk Domestik Bruto

Menurut Harga Konstan dan Harga Berlaku. Laporan Akhir proyek

Peningkatan Kualitas PelayananInformasi Pembangunan. Kementrian

KUKM, RI.

Barnum, H. N. and L. Squire. 1978. An Econometric Application of The Theory of

The Farm Household. Journal of Development Economics, (6): 79-102.

Becker. G. S. 1976. The Economic Approach to Human Behaviour. The University of

Chicago, Chicago.

----------------. 1965. A Theory of the Allocation of Time. Economic Journal, 299(75):

493-517.

Departemen Perindustrian. 1999. Peranan Industri Kecil dalam Pembangunan

Ekonomi Pedesaan. Direktorat Jendral Industri Kecil, Jakarta.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pematangsiantar. 2007. Perkembangan

Industri di Kota Pematangsiantar Tahun 2004-2007, Pematangsiantar.

Evenson. R.E. 1976. On The New Household Economics. Journal of Agricultural

Economics and Development, Jan. 1976 Vol. VI (1) : 87-107.

Gie. K. 1996. Praktek Bisnis Dan Orientasi Ekonomi Indonesia. PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Gronau. R. 1977. Leisure. Home Production and Work: The Theory of The Allocation

of Time Revisited. Journal of Political Economy, 85 (6): 1099-1124.

Indrawati. F. 1997. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Waktu

Pembatik dan Pendapatan pada Industri Rumahtangga Batik. Skripsi

Sarjana. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian.

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 116: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

99

Irani. S. 1998. Curahan Kerja. Penyerapan Tenaga Kerja. Pendapatan dan Pengeluaran

Rumahtangga Pengusaha Industri Kecil Tempe dan Tahu di Dua Desa

Kotamadya Bandar Lampung. Skripsi Sarjana. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial

Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kesenja. Y. 2005. Analisis Industri Kecil Tepung Tapioka (Kasus Industri Kecil

Tepung Tapioka di Kelurahan Ciluar dan Tanah Baru. Bogor). Skripsi

Sarjana. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas

Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Koutsoyiannis. A. 1977. Theory of Econometrics: An Introductory Exposition of

Econometric Method. Second Edition. Harper Row Publisher Inc, New

York.

Kuncoro. M. 2003. Metode Riset Untuk Bisis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Madirini. D. A. 1998. Aktivitas Ekonomi Rumahtangga Pengusaha dan Pekerja

Industri Kecil Pakaian Jadi di Perkampungan Industri Kecil Pulo Gadung.

Jakarta Timur. Skripsi Sarjana. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi

Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mangkuprawira. S. 1985. Alokasi Waktu dan Kontribusi Kerja Anggota Keluarga

dalam Kegiatan Ekonomi Rumahtangga: Studi Kasus di Dua Tipe Desa di

Kabupaten Sukabumi. Jawa Barat. Disertasi Doktor. Program

Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Napitupulu. I. 2007. „Ulos Produk Eksotik‟. http: // tanobatak.wordpress.com

/2007/10/22 /ulos-produk-eksotik/. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2007.

Purba. E. S. 1997. Analisis Alokasi dan Keterkaitan Curahan Kerja. Pendapatan dan

Pengeluaran Rumahtangga Karyawan Perkebunan. Rencana Kerja

Penelitian. Skripsi Sarjana. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ruth. C. 2002. Upaya Pengembangan Industri Kecil Tenun Ulos dalam Meningkatkan

Pendapatan Masyarakat. Skripsi Sarjana. Jurusan Ekonomi Pembangunan.

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Selomata. F. D. 2000. Analisis Ekonomi Rumahtangga Nelayan Juragan dan Nelayan

Pandega di Kel. Tegalsari dan Muareja Kec. Tegal Barat. Skripsi Sarjana.

Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Page 117: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

100

Siahaan. S. 2008. Analisis Aktivitas Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil

Sepatu di Kecamatan Tamansari Kab. Bogor. Skripsi Sarjana. Program

Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya. Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Simanjuntak. P. J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Singh. I. L. Squire dan J. Strauss. 1986. Agricultural Household Models : Extention.

Aplication and Policy . The Johns Hopkins University Press, Baltimore.

Sitepu. R. K. dan B. M. Sinaga. 2006. Aplikasi Model Ekonometrika: Estimasi.

Simulasi. dan Peramalan Menggunakan Program SAS. Penerbit Program

Studi Ilmu Ekonomi Pertanian. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Sjaifudian. H. 1995. Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil. Yayasan

AKATIGA, Bandung.

Supratikno. H et. al.1994. Pengembangan Industri Kecil di Indonesia :Pelajaran

Analisa Dampak dari Jawa Tengah dalam Prisma No. 9 September 1994.

LP3ES, Jakarta.

Widiyanti. T. 2007. Analisis Ekonomi Rumahtangga Pengusaha Industri Kecil Tahu

Kuning di Kec. Parung Kab. Bogor. Skripsi Sarjana. Jurusan Ilmu-ilmu

Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Wie. T. 1981. Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan. LP3S, Jakarta.

Page 118: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

101

LAMPIRAN

Page 119: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

102

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Rumahtangga Pekerja Industri Kecil

Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar

Tahun 2011

I. Identitas Responden

1. Nama Pekerja :....................

2. Jenis kelamin : L / P

3. Umur :.............tahun

4. Status pekerjaan :......................

5. Lama bekerja :.............tahun

II. Susunan Keluarga dan Pendidikan Formal

No Status dalam

keluarga

Jenis

kelamin

(L/P)

Umur

(tahun)

Pendidikan (Tahun)*

SD SLTP SLTA Perguruan

Tinggi

1 Kepala

keluarga

2 Istri

3 Anak ke-1

4 Anak ke-2

5 Anak ke-3

6 Anak ke-4

7 Anak ke-5

Keterangan : *) T = Tamat

BT = Belum Tamat

TT = Tidak Tamat

Sertakan lamanya waktu (tahun yang dugunakan dalam

mengikuti pendidikan formal)

III. Keterangan Lainnya

1. Jarak antara rumah dengan tempat bekerja (industri tenun ulos)...........km

2. Jarak antara rumah dengan tempat bekerja selain industri tenun

ulos............km

3. Mengikuti atau tidak mengikuti kursus/penyuluhan/latihan kerja yang

diberikan Dinas Perindustrian atau instansi lain yang

terkait?.................................................................................................

..........................................................................................................................

..............................................................................................................

.............................................................................................................

Page 120: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

103

IV. Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Total Keluarga

1. Pendapatan Bukan Hasil Bekerja

No Sumber Pendapatan

Bukan Hasil Bekerja

Pendapatan

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Menyewakan rumah

2 Menyewakan tanah

3 Menyewakan

mobil/motor

4 Warisan

5 Pensiunan

6 Pemberian/hadiah

7 Lainnya (sebutkan)

Total

2. Pendapatan Hasil Bekerja

No Status dalam

keluarga

Pekerjaan

utama

Pendapatan

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Kepala

keluarga

2 Istri

3 Anak ke-1

4 Anak ke-2

5 Anak ke-3

6 Anak ke-4

7 Anak ke-5

Total

3. Pendapatan Lainnya

No Status dalam

keluarga

Pekerjaan

lainnya

Pendapatan

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Kepala

keluarga

2 Istri

3 Anak ke-1

4 Anak ke-2

5 Anak ke-3

6 Anak ke-4

7 Anak ke-5

Total

Page 121: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

104

V. Alokasi Waktu Anggota Rumahtangga Dalam Mencari Nafkah

1. Curahan Kerja di Dalam Industri

No Status dalam keluarga Curahan Kerja Keluarga di Dalam Industri

Jam/Hari Hari/Minggu Minggu/Bulan

1 Kepala keluarga

2 Istri

3 Anak ke-1

4 Anak ke-2

5 Anak ke-3

6 Anak ke-4

7 Anak ke-5

Total

2. Curahan Kerja di Luar Industri

No Status Dalam Keluarga Curahan Kerja Keluarga di Luar Industri

Jam/Hari Hari/Minggu Minggu/Bulan

1 Kepala keluarga

2 Istri

3 Anak ke-1

4 Anak ke-2

5 Anak ke-3

6 Anak ke-4

7 Anak ke-5

Total

Page 122: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

105

VI. Pengeluaran Total Rumahtangga

1. Konsumsi Pangan

No Komoditi Rata-rata Kebutuhan Konsumsi Pangan

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Beras

2 Jagung

3 Singkong

4 Ikan

5 Daging

6 Telur

7 Susu

8 Tahu/tempe

9 Sayur-sayuran

10 Buah-buahan

11 Bumbu dapur

12 Gula

13 Kopi

14 Teh

15 Minyak goreng

16 Minyak tanah

17 Kayu bakar

18 Rokok

19 Lainnya (sebutkan)

Total

2. Konsumsi Non Pangan

No Komoditi Rata-rata Kebutuhan Konsumsi Non Pangan

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Pakaian keluarga

2 Peralatan mandi

-Pasta

-Sabun

-Sikat gigi

3 Listrik

4 Air

5 Lainnya (sebutkan)

Page 123: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

106

3. Pengeluaran Lain

No Komoditi Rata-rata Kebutuhan

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Televisi/radio

2 Iuran

-PBB

-Pajak lainnya

3 Peralatan

rumahtangga

4 Membayar angsuran

5 Lainnya (sebutkan)

Total

4. Investasi Sumberdaya Manusia

No Komoditi Rata-rata Kebutuhan

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Biaya sekolah

-SPP

-peralatan/pakaian

-transportasi/jajan

2 Perawatan kesehatan

3 Lainnya (sebutkan)

Total

VII. Tabungan

No Jumlah

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Besar tabungan

2 Bunga tabungan

3 Biaya menabung

(ongkos)

Total

VIII. Pinjaman

No Jumlah

Rp/Hari Rp/Minggu Rp/Bulan Rp/Tahun

1 Besar Pinjaman

2 Bunga Pinjaman

Total

Page 124: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

107

Lampiran 2. Data Penelitian Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun

Ulos di Kelurahan Sukamaju Kota Pematangsiantar Tahun

2011

Nomor UMK TPK JTA JAR JTK JAS PKDI 1 18 12 0 1 1 0 1 2 18 9 0 1 1 0 2 3 19 9 0 1 1 0 1 4 19 12 0 1 1 0 1 5 19 12 0 1 1 0 2 6 20 6 0 1 1 0 1 7 20 6 0 1 1 0 4 8 20 12 0 1 1 0 1 9 20 12 0 1 1 0 1

10 21 9 0 1 1 0 2 11 22 9 0 1 1 0 3 12 22 12 0 1 1 0 2 13 23 11 0 1 1 0 11 14 23 6 0 1 1 0 3 15 23 5 2 2 4 0 13 16 24 12 0 1 1 0 2 17 25 9 2 2 4 0 7 18 25 13 1 2 3 0 7 19 25 12 0 1 1 0 2 20 27 6 2 2 4 0 11 21 28 12 3 3 6 2 3 22 29 12 1 4 5 2 4 23 31 12 1 4 5 3 12 24 31 12 0 5 5 3 15 25 31 12 3 3 6 2 8 26 31 12 1 4 5 2 10 27 32 12 1 2 3 0 10 28 32 12 3 2 5 1 3 29 32 9 2 4 6 3 16 30 32 4 2 2 4 0 7 31 33 6 0 3 3 2 8 32 34 12 0 3 3 2 10 33 35 15 1 2 3 0 11 34 36 12 1 4 5 3 10 35 37 9 1 5 6 4 5 36 37 11 0 4 4 2 10 37 38 3 1 2 3 1 3 38 39 9 2 3 5 3 15 39 40 12 1 4 5 2 10 40 40 9 3 4 7 3 15 41 41 3 0 1 1 0 3 42 42 9 1 5 6 4 10 43 42 12 0 5 5 3 10 44 43 12 1 6 7 5 15 45 44 6 0 5 5 3 34 46 44 12 0 4 4 2 16 47 46 12 1 6 7 2 15 48 47 9 0 6 6 4 20 49 48 6 0 5 5 3 30 50 48 9 0 7 7 6 23 51 49 9 0 3 3 2 3 52 55 9 0 4 4 1 20 53 56 6 0 5 5 0 20 54 58 9 0 6 6 2 11 55 58 6 0 4 4 2 8 56 59 6 2 3 5 1 3 57 63 4 1 4 5 3 15 58 67 6 0 3 3 0 32 59 68 9 0 1 1 0 10 60 69 6 0 1 1 0 30

Page 125: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

108

Lampiran 2. Lanjutan

Nomor PKLI UPKL CKDI CKLI CKT PDI PLI

1 0 0 192 0 192 504000 0

2 1 0 216 0 216 720000 0

3 0 0 192 0 192 504000 0

4 0 0 168 0 168 432000 0

5 0 0 216 0 216 720000 0

6 0 0 192 0 192 576000 0

7 0 0 192 0 192 576000 0

8 0 0 216 0 216 960000 0

9 3 0 240 0 240 1056000 0

10 2 0 192 0 192 1008000 0

11 0 0 240 0 240 912000 0

12 0 0 216 0 216 1056000 0

13 0 0 216 0 216 1584000 0

14 0 0 216 0 216 840000 0

15 0 1320000 78 594 672 180000 1320000

16 0 0 216 0 216 1008000 0

17 0 1200000 234 234 468 468000 1200000

18 5 1400000 208 128 336 260000 1400000

19 1 300000 208 0 208 338000 300000

20 0 1500000 120 160 280 216000 1500000

21 0 2080000 130 234 364 351000 2080000

22 1 3000000 156 298 454 520000 3000000

23 0 3100000 144 188 332 360000 3100000

24 0 1200000 130 234 364 208000 1200000

25 3 1850000 120 108 228 360000 1850000

26 0 1200000 182 208 390 468000 1200000

27 0 1000000 104 192 296 208000 1000000

28 4 2550000 156 208 364 312000 2550000

29 0 2000000 192 144 336 576000 2000000

30 0 1200000 144 300 444 480000 1200000

31 3 700000 336 0 336 720000 700000

32 0 600000 168 208 376 384000 600000

33 0 1500000 130 266 396 208000 1500000

34 0 2400000 192 240 432 300000 2400000

35 0 2400000 104 420 524 208000 2400000

36 0 1300000 208 234 442 260000 1300000

37 0 780000 48 182 230 128000 780000

38 0 200000 468 8 476 1720000 200000

39 7 1600000 120 192 312 216000 1600000

40 0 1200000 208 208 416 507000 1200000

41 1 562000 120 56 176 390000 562000

42 4 2000000 78 292 370 234000 2000000

43 0 1200000 104 156 260 208000 1200000

44 4 1200000 140 208 348 240000 1200000

45 5 2360000 234 240 474 325000 2360000

46 0 800000 168 192 360 312000 800000

47 0 2560000 234 520 754 234000 2560000

48 0 1500000 182 360 542 468000 1500000

49 1 1150000 96 202 298 240000 1150000

50 0 400000 264 48 312 1152000 400000

51 3 0 216 0 216 720000 0

52 0 1300000 192 408 600 288000 1300000

53 0 2900000 144 692 836 360000 2900000

54 0 2580000 156 624 780 273000 2580000

55 0 2000000 168 240 408 192000 2000000

56 1 1200000 168 192 360 216000 1200000

57 10 500000 364 0 364 520000 500000

58 0 300000 192 0 192 720000 300000

59 10 1300000 260 0 260 234000 1300000

60 0 50000 208 0 208 312000 50000

Page 126: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

109

Lampiran 2. Lanjutan Nomor PTR PJK DIK KPP KNP KTP IPK IKES

1 504000 40000 464000 25000 16600 41600 0 50000

2 720000 103000 617000 268000 33600 301600 0 20000

3 504000 20000 484000 200000 16600 216600 0 50000

4 432000 40000 392000 300000 33000 333000 0 20000

5 720000 65500 654500 268000 48600 316600 0 20000

6 576000 114000 462000 300000 25000 325000 0 50000

7 576000 75800 500200 250000 25000 275000 0 60000

8 960000 70000 890000 322000 57000 379000 0 50000

9 1056000 50000 1006000 410000 435000 845000 0 50000

10 1008000 82000 926000 331000 72600 403600 0 50000

11 912000 40000 872000 270000 87000 357000 0 60000

12 1056000 40000 1016000 400000 53300 453300 0 50000

13 1584000 90000 1494000 231000 27000 258000 0 50000

14 840000 40000 800000 400000 45000 445000 0 52000

15 1500000 122500 1377500 1065000 180000 1245000 0 160000

16 1008000 40000 968000 400000 45000 445000 0 60000

17 1668000 72000 1596000 1141000 146500 1287500 0 88000

18 1660000 47500 1612500 962000 93500 1055500 0 98000

19 638000 50000 588000 500000 77000 577000 0 20000

20 1716000 366000 1350000 960000 92600 1052600 0 150000

21 2431000 241000 2190000 1728000 114000 1842000 216600 8500

22 3520000 376600 3143400 1297000 198300 1495300 195000 20000

23 3460000 665100 2794900 1084000 235300 1319300 671600 8300

24 1408000 50000 1358000 1232000 145000 1377000 190000 0

25 2210000 108000 2102000 1474000 180000 1654000 325000 0

26 1668000 86000 1582000 1138000 97000 1235000 164000 10000

27 1208000 242000 966000 1132000 144300 1276300 0 100000

28 2862000 109000 2753000 1694000 173300 1867300 200000 25000

29 2576000 146250 2429750 1797500 248100 2045600 184900 100000

30 1680000 375000 1305000 1644000 115000 1759000 0 180000

31 1420000 140000 1280000 924000 116000 1040000 166000 2500

32 984000 83000 901000 756000 162000 918000 220000 0

33 1708000 340000 1368000 1198000 138000 1336000 0 62500

34 2700000 234000 2466000 1661000 200300 1861300 465800 25000

35 2608000 55400 2552600 1922000 224300 2146300 943300 25000

36 1560000 223100 1336900 766500 149300 915800 91000 0

37 908000 1750 906250 765000 73500 838500 65000 12500

38 1920000 456000 1464000 1203000 83500 1286500 125000 41000

39 1816000 172500 1643500 1343000 134000 1477000 135000 200000

40 1707000 106200 1600800 1261000 142000 1403000 221000 35000

41 952000 126000 826000 592000 133000 725000 0 0

42 2234000 100000 2134000 1645000 250000 1895000 423000 6500

43 1408000 268000 1140000 1304000 149000 1453000 280000 40000

44 1440000 27600 1412400 1149000 233000 1382000 408000 0

45 2685000 800000 1885000 1403000 102600 1505600 430000 0

46 1112000 32800 1079200 1210000 134000 1344000 260000 0

47 2794000 169000 2625000 1670000 259900 1929900 544000 4100

48 1968000 107000 1861000 1873000 195000 2068000 800000 0

49 1390000 103000 1287000 1022000 141600 1163600 813000 0

50 1552000 83000 1469000 1088000 146000 1234000 608000 0

51 720000 60000 660000 600000 85000 685000 66000 30000

52 1588000 240000 1348000 1422000 100000 1522000 150000 0

53 3260000 82900 3177100 1318000 125000 1443000 0 20000

54 2853000 82100 2770900 1991000 158300 2149300 435000 0

55 2192000 43500 2148500 1308000 522000 1830000 364000 0

56 1416000 280000 1136000 1024000 100300 1124300 156000 0

57 1020000 68000 952000 643000 30000 673000 106000 0

58 1020000 49000 971000 926000 93000 1019000 0 20000

59 1534000 79600 1454400 1077000 166500 1243500 0 0

60 362000 2000 360000 349000 8500 357500 0 0

Page 127: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

110

Lampiran 2. Lanjutan

Nomor ISDM PSPA PSNP PSPE PSK PTP TAB JPR HJP

1 50000 66600 75000 91600 41600 91600 0 168 15000

2 20000 53600 288000 321600 301600 321600 100000 72 45000

3 50000 66600 250000 266600 216600 266600 220000 168 15000

4 20000 53000 320000 353000 333000 353000 100000 144 15000

5 20000 68600 288000 336600 316600 336600 100000 72 45000

6 50000 75000 350000 375000 325000 375000 180000 192 15000

7 60000 85000 310000 335000 275000 335000 200000 192 15000

8 50000 107000 372000 429000 379000 429000 100000 96 45000

9 50000 485000 460000 895000 845000 895000 200000 96 45000

10 50000 122600 381000 453600 403600 453600 160000 144 35000

11 60000 147000 330000 417000 357000 417000 300000 48 65000

12 50000 103300 450000 503300 453300 503300 200000 96 45000

13 50000 77000 281000 308000 258000 308000 200000 144 45000

14 52000 97000 452000 497000 445000 497000 200000 120 35000

15 160000 340000 1225000 1405000 1245000 1405000 100000 60 15000

16 60000 105000 460000 505000 445000 505000 200000 144 35000

17 88000 234500 1229000 1375500 1287500 1375500 0 78 25000

18 98000 191500 1060000 1153500 1055500 1153500 300000 104 15000

19 20000 97000 520000 597000 577000 597000 100000 26 135000

20 150000 242600 1110000 1202600 1052600 1202600 0 72 15000

21 225100 339100 1953100 1850500 2058600 2067100 10000 78 25000

22 215000 413300 1512000 1515300 1690300 1710300 500000 104 25000

23 679900 915200 1763900 1327600 1990900 1999200 100000 72 25000

24 190000 335000 1422000 1377000 1567000 1567000 0 52 25000

25 325000 505000 1799000 1654000 1979000 1979000 40000 72 25000

26 174000 271000 1312000 1245000 1399000 1409000 0 78 35000

27 100000 244300 1232000 1376300 1276300 1376300 23000 52 25000

28 225000 398300 1919000 1892300 2067300 2092300 0 78 25000

29 284900 533000 2082400 2145600 2230500 2330500 0 144 25000

30 180000 295000 1824000 1939000 1759000 1939000 40000 48 55000

31 168500 284500 1092500 1042500 1206000 1208500 0 260 15000

32 220000 382000 976000 918000 1138000 1138000 10000 96 25000

33 62500 200500 1260500 1398500 1336000 1398500 51500 52 25000

34 490800 691100 2151800 1886300 2327100 2352100 200000 120 15000

35 968300 1192600 2890300 2171300 3089600 3114600 0 52 25000

36 91000 240300 857500 915800 1006800 1006800 25000 104 15000

37 77500 151000 842500 851000 903500 916000 0 32 15000

38 166000 249500 1369000 1327500 1411500 1452500 200000 208 35000

39 335000 469000 1678000 1677000 1612000 1812000 40000 72 15000

40 256000 398000 1517000 1438000 1624000 1659000 0 36 55000

41 0 133000 592000 725000 725000 725000 0 78 25000

42 429500 679500 2074500 1901500 2318000 2324500 100000 26 35000

43 320000 469000 1624000 1493000 1733000 1773000 20000 52 25000

44 408000 641000 1557000 1382000 1790000 1790000 20000 60 25000

45 430000 532600 1833000 1505600 1935600 1935600 0 130 15000

46 260000 394000 1470000 1344000 1604000 1604000 85000 104 15000

47 548100 808000 2218100 1934000 2473900 2478000 50000 78 25000

48 800000 995000 2673000 2068000 2868000 2868000 0 78 35000

49 813000 954600 1835000 1163600 1976600 1976600 0 48 25000

50 608000 754000 1696000 1234000 1842000 1842000 0 78 135000

51 96000 181000 696000 715000 751000 781000 0 24 100000

52 150000 250000 1572000 1522000 1672000 1672000 0 96 15000

53 20000 145000 1338000 1463000 1443000 1463000 40000 78 25000

54 435000 593300 2426000 2149300 2584300 2584300 0 78 25000

55 364000 886000 1672000 1830000 2194000 2194000 120000 48 25000

56 156000 256300 1180000 1124300 1280300 1280300 0 72 15000

57 106000 136000 749000 673000 779000 779000 0 130 25000

58 20000 113000 946000 1039000 1019000 1039000 30000 144 25000

59 0 166500 1077000 1243500 1243500 1243500 100000 78 25000

60 0 8500 349000 357500 357500 357500 0 78 25000

Page 128: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

111

Lampiran 3. Keterangan Notasi Variabel Model Ekonomi Rumahtangga

Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos di Kelurahan Sukamaju

Kota Pematangsiantar Tahun 2011

1. UMK = Umur pekerja (Tahun)

2. TPK = Tingkat pendidikan pekerja (Tahun)

3. JTA = Jumlah tanggungan anggota keluarga umur 0-7 tahun (Orang)

4. JAR = Jumlah tanggungan anggota keluarga umur >7 tahun (Orang)

5. JTK = Jumlah tanggungan keluarga (Orang)

6. JAS = Jumlah anak sekolah (Orang)

7. PKDI = Pengalaman kerja di dalam industri (Tahun)

8. PKLI = Pengalaman kerja di luar industri (Tahun)

9. UPKL = Upah di luar industri (Rupiah/Bulan)

10. CKDI = Curahan kerja di dalam industri (Jam/Bulan)

11. CKLI = Curahan kerja di luar industri (Jam/Bulan)

12. CKT = Curahan kerja total (Jam/Bulan)

13. PDI = Pendapatan dari dalam industri (Rupiah/Bulan)

14 PLI = Pendapatan dari luar industri (Rupiah/Bulan)

15. PTR = Pendapatan total (Rupiah/Bulan)

16. PJK = Pajak, iuran, dan pungutan lainnya (Rupiah/Bulan)

17. DIK = Pendapatan yang siap dibelanja kan (Rupiah/Bulan)

18. KPP = Konsumsi pangan (Rupiah/Bulan)

19. KNP = Konsumsi non pangan (Rupiah/Bulan)

20. KTP = Konsumsi total (Rupiah/Bulan)

21. IPK = Investasi pendidikan (Rupiah/Bulan)

22. IKES = Investasi kesehatan (Rupiah/Bulan)

23. ISDM = Investasi sumberdaya manusia (Rupiah/Bulan)

24. PSPA = Pengeluaran total selain pangan (Rupiah/Bulan)

25. PSNP = Pengeluaran total selain non pangan (Rupiah/Bulan)

26. PSPE = Pengeluaran total selain pendidikan (Rupiah/Bulan)

27. PSK = Pengeluaran total selain kesehatan (Rupiah/Bulan)

28. PTP = Pengeluaran total (Rupiah/Bulan)

29. TAB = Tabungan (Rupiah/Bulan)

30. JPR = Jumlah produksi (Lembar/Bulan)

31. HJP = Harga jual per unit (Rupiah/Lembar)

Page 129: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

112

Lampiran 4. Program Komputer Estimasi Parameter Model Ekonomi

Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

Menggunakan Metode 2 SLS dan Prosedur SYSLIN dengan

Software SAS/ETS Versi 9.1 data ulosfix; /*mendeskripsikan variabel*/ label N = 'Responden' UMK = 'Umur Pekerja' TPK = 'Tingkat Pendidikan Keluarga' JTA = 'Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur 0-7 Tahun' JAR = 'Jumlah Taanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun' JTK = 'Jumlah Tanggungan Keluarga' JAS = 'Jumlah Anak Sekolah' PKDI = 'Pengalaman Kerja Di Dalam Industri' PKLI = 'Pengalaman Kerja Di Luar Industri' UPKL = 'Upah Di Luar Industri' CKDI = 'Curahan Kerja Di Dalam Industri' CKLI = 'Curahan Kerja Di Luar Industri' CKT = 'Curahan Kerja Total' PDI = 'Pendapatan Dalam Industri' PLI = 'Pendapatan Luar Industri' PTR = 'Pendapatan Total' PJK = 'Pajak, Iuran, Dan Pungutan Lainnya' DIK = 'Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan' KPP = 'Konsumsi Pangan' KNP = 'Konsumsi Non Pangan' KTP = 'Konsumsi Total' IPK = 'Investasi Pendidikan' IKES = 'Investasi Kesehatan' ISDM = 'Investasi Sumberdaya Manusia' PSPA = 'Pengeluaran Total Selain Pangan' PSNP = 'Pengeluaran Total Selain Non Pangan' PSPE = 'Pengeluaran Total Selain Pendidikan' PSK = 'Pengeluaran Total Selain Kesehatan' PTP = 'Pengeluaran Total' TAB = 'Tabungan' JPR = 'Jumlah Produksi' HJP = 'Harga Jual Per Unit'; run; proc syslin DATA = ulosfix 2sls; endogenous CKDI CKLI CKT JTK JPR PDI PLI PTR DIK KPP KNP

KTP IPK IKES ISDM PSPA PSNP PSPE PSK PTP TAB;

instruments UMK TPK JTA JAR JAS UPKL PKDI PKLI PJK HJP; CKDI : model CKDI = CKLI PDI TPK UMK; CKLI : model CKLI = UPKL CKDI JTK; JPR : model JPR = CKDI UMK; PDI : model PDI = HJP JPR; PLI : model PLI = UPKL CKLI PKLI; KPP : model KPP = DIK TAB JTA JAR; KNP : model KNP = DIK KPP TAB JAR; IPK : model IPK = DIK PSPE TAB JAS; IKES : model IKES = DIK IPK JTK; TAB : model TAB = DIK PTP TPK JTK; CKT : identity CKT = CKDI + CKLI; PTR : identity PTR = PDI + PLI; DIK : identity DIK = PTR - PJK; KTP : identity KTP = KPP + KNP; JTK : identity JTK = JTA + JAR; ISDM : identity ISDM = IPK + IKES; PSPA : identity PSPA = KNP + ISDM; PSPE : identity PSPE = KTP + IKES; PSNP : identity PSNP = KPP + ISDM; PSK : identity PSK = KTP + IPK; PTP : identity PTP = KTP + ISDM; RUN;

Page 130: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

113

Lampiran 5. Hasil Estimasi Parameter Model Ekonomi Rumahtangga

Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode 2

SLS dan Prosedur SYSLIN dengan Software SAS/ETS Versi

9.1 The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model CKDI Dependent Variable CKDI Label Curahan Kerja Di Dalam Industri Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 4 82428.75 20607.19 8.52 <.0001 Error 55 133056.1 2419.202 Corrected Total 59 277123.7 Root MSE 49.18539 R-Square 0.38253 Dependent Mean 184.93333 Adj R-Sq 0.33762 Coeff Var 26.59628 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 73.00173 53.26661 1.37 0.1761 Intercept CKLI 1 -0.10778 0.068984 -1.56 0.1239 Curahan Kerja Di Luar Industri PDI 1 0.000116 0.000050 2.34 0.0227 Pendapatan Dalam Industri TPK 1 1.211366 2.348109 0.52 0.6080 Tingkat Pendidikan Keluarga UMK 1 1.658226 0.554034 2.99 0.0041 Umur Pekerja

Page 131: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

114

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model CKLI Dependent Variable CKLI Label Curahan Kerja Di Luar Industri Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 3 1175127 391709.0 25.88 <.0001 Error 56 847529.0 15134.45 Corrected Total 59 1726095 Root MSE 123.02214 R-Square 0.58098 Dependent Mean 160.30000 Adj R-Sq 0.55853 Coeff Var 76.74494 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 282.0818 126.4385 2.23 0.0297 Intercept UPKL 1 0.000053 0.000040 1.33 0.1900 Upah Di Luar Industri CKDI 1 -1.46231 0.634178 -2.31 0.0248 Curahan Kerja Di Dalam Industri JTK 1 26.63383 13.90661 1.92 0.0606 Jumlah Tanggungan Keluarga

Page 132: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

115

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model JPR Dependent Variable JPR Label Jumlah Produksi Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 2 17963.14 8981.572 5.96 0.0045 Error 57 85964.79 1508.154 Corrected Total 59 137466.4 Root MSE 38.83496 R-Square 0.17284 Dependent Mean 93.40000 Adj R-Sq 0.14382 Coeff Var 41.57919 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 66.10688 25.21710 2.62 0.0112 Intercept CKDI 1 0.319104 0.120154 2.66 0.0102 Curahan Kerja Di Dalam Industri UMK 1 -0.88192 0.362039 -2.44 0.0180 Umur Pekerja

Page 133: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

116

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model PDI Dependent Variable PDI Label Pendapatan Dalam Industri Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 2 2.902E12 1.451E12 24.87 <.0001 Error 57 3.325E12 5.834E10 Corrected Total 59 6.861E12 Root MSE 241537.967 R-Square 0.46598 Dependent Mean 500833.333 Adj R-Sq 0.44724 Coeff Var 48.22721 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 -396485 138981.7 -2.85 0.0060 Intercept HJP 1 9.603308 1.478281 6.50 <.0001 Harga Jual Per Unit JPR 1 6325.613 1133.874 5.58 <.0001 Jumlah Produksi

Page 134: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

117

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model PLI Dependent Variable PLI Label Pendapatan Luar Industri Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 3 5.008E13 1.669E13 678.58 <.0001 Error 56 1.378E12 2.46E10 Corrected Total 59 5.146E13 Root MSE 156844.936 R-Square 0.97323 Dependent Mean 1057366.67 Adj R-Sq 0.97179 Coeff Var 14.83354 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 37355.82 32610.47 1.15 0.2569 Intercept UPKL 1 0.915996 0.044426 20.62 <.0001 Upah Di Luar Industri CKLI 1 226.1341 281.1187 0.80 0.4246 Curahan Kerja Di Luar Industri PKLI 1 55050.04 9341.356 5.89 <.0001 Pengalaman Kerja Di Luar Industri

Page 135: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

118

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model KPP Dependent Variable KPP Label Konsumsi Pangan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 4 1.338E13 3.345E12 53.41 <.0001 Error 55 3.445E12 6.264E10 Corrected Total 59 1.631E13 Root MSE 250270.798 R-Square 0.79526 Dependent Mean 977283.333 Adj R-Sq 0.78037 Coeff Var 25.60883 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 258837.0 143166.5 1.81 0.0761 Intercept DIK 1 0.455214 0.098961 4.60 <.0001 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan TAB 1 -1.96587 1.011235 -1.94 0.0570 Tabungan JTA 1 89009.01 52628.40 1.69 0.0964 Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur 0-7

Tahun JAR 1 58633.72 45023.67 1.30 0.1982 Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun

Page 136: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

119

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model KNP Dependent Variable KNP Label Konsumsi Non Pangan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 4 1.716E11 4.29E10 6.44 0.0003 Error 55 3.665E11 6.6638E9 Corrected Total 59 5.063E11 Root MSE 81632.1952 R-Square 0.31888 Dependent Mean 130263.333 Adj R-Sq 0.26934 Coeff Var 62.66706 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 17027.71 71003.18 0.24 0.8114 Intercept DIK 1 0.091952 0.091417 1.01 0.3189 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan KPP 1 -0.04991 0.154235 -0.32 0.7475 Konsumsi Pangan TAB 1 -0.01244 0.533445 -0.02 0.9815 Tabungan JAR 1 11269.59 11326.56 0.99 0.3241 Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun

Page 137: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

120

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model IPK Dependent Variable IPK Label Investasi Pendidikan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 4 2.425E12 6.063E11 11.55 <.0001 Error 55 2.887E12 5.249E10 Corrected Total 59 3.273E12 Root MSE 229112.759 R-Square 0.45651 Dependent Mean 173703.333 Adj R-Sq 0.41698 Coeff Var 131.89888 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 120935.5 206761.8 0.58 0.5610 Intercept DIK 1 0.477543 0.285383 1.67 0.0999 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan PSPE 1 -0.59496 0.434235 -1.37 0.1762 Pengeluaran Total Selain Pendidikan TAB 1 -1.39203 1.359771 -1.02 0.3104 Tabungan JAS 1 121527.0 26875.29 4.52 <.0001 Jumlah Anak Sekolah

Page 138: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

121

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model IKES Dependent Variable IKES Label Investasi Kesehatan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 3 3.265E10 1.088E10 5.43 0.0024 Error 56 1.123E11 2.005E9 Corrected Total 59 1.263E11 Root MSE 44777.1045 R-Square 0.22526 Dependent Mean 36398.3333 Adj R-Sq 0.18375 Coeff Var 123.01966 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 19015.64 15153.62 1.25 0.2147 Intercept DIK 1 0.015681 0.014041 1.12 0.2689 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan IPK 1 -0.18140 0.047020 -3.86 0.0003 Investasi Pendidikan JTK 1 7451.491 5516.167 1.35 0.1822 Jumlah Tanggungan Keluarga

Page 139: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

122

The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model TAB Dependent Variable TAB Label Tabungan Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Pr > F Model 4 1.546E11 3.865E10 5.54 0.0008 Error 55 3.834E11 6.9708E9 Corrected Total 59 6.043E11 Root MSE 83491.4755 R-Square 0.28735 Dependent Mean 79408.3333 Adj R-Sq 0.23552 Coeff Var 105.14196 Parameter Estimates Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label Intercept 1 64179.00 40738.14 1.58 0.1209 Intercept DIK 1 0.079664 0.057551 1.38 0.1719 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan PTP 1 -0.05768 0.106661 -0.54 0.5908 Pengeluaran Total TPK 1 6050.505 3856.843 1.57 0.1224 Tingkat Pendidikan Keluarga JTK 1 -21788.4 22616.48 -0.96 0.3396 Jumlah Tanggungan Keluarga

Page 140: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

123

Lampiran 6. Program Komputer Uji Multicollinearity Model Ekonomi

Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos

Menggunakan Nilai VIF dengan Software SAS/ETS Versi 9.1

data ulosfix; /*mendeskripsikan variabel*/ label N = 'Responden' UMK = 'Umur Pekerja' TPK = 'Tingkat Pendidikan Keluarga' JTA = 'Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur 0-7 Tahun' JAR = 'Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun' JTK = 'Jumlah Tanggungan Keluarga' JAS = 'Jumlah Anak Sekolah' PKDI = 'Pengalaman Kerja Di Dalam Industri' PKLI = 'Pengalaman Kerja Di Luar Industri' UPKL = 'Upah Di Luar Industri' CKDI = 'Curahan Kerja Di Dalam Industri' CKLI = 'Curahan Kerja Di Luar Industri' CKT = 'Curahan Kerja Total' PDI = 'Pendapatan Dalam Industri' PLI = 'Pendapatan Luar Industri' PTR = 'Pendapatan Total' PJK = 'Pajak, Iuran, Dan Pungutan Lainnya' DIK = 'Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan' KPP = 'Konsumsi Pangan' KNP = 'Konsumsi Non Pangan' KTP = 'Konsumsi Total' IPK = 'Investasi Pendidikan' IKES = 'Investasi Kesehatan' ISDM = 'Investasi Sumberdaya Manusia' PSPA = 'Pengeluaran Total Selain Pangan' PSNP = 'Pengeluaran Total Selain Non Pangan' PSPE = 'Pengeluaran Total Selain Pendidikan' PSK = 'Pengeluaran Total Selain Kesehatan' PTP = 'Pengeluaran Total' TAB = 'Tabungan' JPR = 'Jumlah Produksi' HJP = 'Harga Jual Per Unit'; run; proc reg DATA= ulosfix; MODEL CKDI = CKLI PDI TPK UMK/VIF; MODEL CKLI = UPKL CKDI JTK/VIF; MODEL JPR = CKDI UMK/VIF; MODEL PDI = HJP JPR/VIF; MODEL PLI = UPKL CKLI PKLI/VIF; MODEL KPP = DIK TAB JTA JAR/VIF; MODEL KNP = DIK KPP TAB JAR/VIF; MODEL IPK = DIK PSPE TAB JAS/VIF; MODEL IKES = DIK IPK JTK/VIF; MODEL TAB = DIK PTP TPK JTK/VIF; RUN;

Page 141: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

124

Lampiran 7. Hasil Uji Multicollinearity Model Ekonomi Rumahtangga

Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Nilai VIF

dengan Software SAS/ETS Versi 9.1

The SAS System The REG Procedure Model: MODEL1 Dependent Variable: CKDI Curahan Kerja Di Dalam Industri Parameter Estimates Variance Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 CKLI Curahan Kerja Di Luar Industri 1 1.44731 PDI Pendapatan Dalam Industri 1 1.45662 TPK Tingkat Pendidikan Keluarga 1 1.14760 UMK Umur Pekerja 1 1.30934 Parameter Estimates Variance Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 UPKL Upah Di Luar Industri 1 2.89471 CKDI Curahan Kerja Di Dalam 1 1.32328 Industri JTK Jumlah Tanggungan Keluarga 1 2.41415

Parameter Estimates Variance

Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 CKDI Curahan Kerja Di Dalam 1 1.00314 Industri UMK Umur Pekerja 1 1.00314

Parameter Estimates Variance Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 HJP Harga Jual Per Unit 1 1.11680 JPR Jumlah Produksi 1 1.11680 Parameter Estimates Variance Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 UPKL Upah Di Luar Industri 1 2.76555 CKLI Curahan Kerja Di Luar Industri 1 2.84469 PKLI Pengalaman Kerja Di Luar 1 1.05841 Industri Parameter Estimates Variance Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 DIK Pendapatan Yang Siap 1 2.54209 Dibelanjakan TAB Tabungan 1 1.46212 JTA Jumlah Tanggungan Anggota

Keluarga Umur 0-7 Tahun 1 1.45919 JAR Jumlah Tanggungan Anggota

Keluarga Umur >7 Tahun 1 2.41259

Page 142: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

125

Parameter Estimates Variance Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 DIK Pendapatan Yang Siap 1 3.70779 Dibelanjakan KPP Konsumsi Pangan 1 4.56284 TAB Tabungan 1 1.56102 JAR Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga

Umur >7 Tahun 1 2.36076

Parameter Estimates Variance Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 DIK Pendapatan Yang Siap 1 3.47918 Dibelanjakan PSPE Pengeluaran Total Selain 1 4.08073 Pendidikan TAB Tabungan 1 1.38249 JAS Jumlah Anak Sekolah 1 1.52260

Parameter Estimates Variance Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 DIK Pendapatan Yang Siap 1 2.08050 Dibelanjakan IPK Investasi Pendidikan 1 1.96085 JTK Jumlah Tanggungan Keluarga 1 2.79029

Parameter Estimates Variance

Variable Label DF Inflation Intercept Intercept 1 0 DIK Pendapatan Yang Siap 1 2.87041 Dibelanjakan PTP Pengeluaran Total 1 5.55111 TPK Tingkat Pendidikan Keluarga 1 1.03496 JTK Jumlah Tanggungan Keluarga 1 4.10955

Page 143: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

126

Lampiran 8. Program Komputer Validasi Model Ekonomi Rumahtangga

Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode

NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software

SAS/ETS Versi 9.1

data ulosfix; /*mendeskripsikan variabel*/ label N = 'Responden' UMK = 'Umur Pekerja' TPK = 'Tingkat Pendidikan Keluarga' JTA = 'Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur 0-7 Tahun' JAR = 'Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun' JTK = 'Jumlah Tanggungan Keluarga' JAS = 'Jumlah Anak Sekolah' PKDI = 'Pengalaman Kerja Di Dalam Industri' PKLI = 'Pengalaman Kerja Di Luar Industri' UPKL = 'Upah Di Luar Industri' CKDI = 'Curahan Kerja Di Dalam Industri' CKLI = 'Curahan Kerja Di Luar Industri' CKT = 'Curahan Kerja Total' PDI = 'Pendapatan Dalam Industri' PLI = 'Pendapatan Luar Industri' PTR = 'Pendapatan Total' PJK = 'Pajak, Iuran, Dan Pungutan Lainnya' DIK = 'Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan' KPP = 'Konsumsi Pangan' KNP = 'Konsumsi Non Pangan' KTP = 'Konsumsi Total' IPK = 'Investasi Pendidikan' IKES = 'Investasi Kesehatan' ISDM = 'Investasi Sumberdaya Manusia' PSPA = 'Pengeluaran Total Selain Pangan' PSNP = 'Pengeluaran Total Selain Non Pangan' PSPE = 'Pengeluaran Total Selain Pendidikan' PSK = 'Pengeluaran Total Selain Kesehatan' PTP = 'Pengeluaran Total' TAB = 'Tabungan' JPR = 'Jumlah Produksi' HJP = 'Harga Jual Per Unit'; run; PROC SIMNLIN DATA=ulosfix stat simulate outpredict theil out=a; endogenous CKDI CKLI CKT JTK JPR PDI PLI PTR DIK KPP KNP

KTP IPK IKES ISDM PSPA PSNP PSPE PSK PTP TAB;

instruments UMK TPK JTA JAR JAS UPKL PKDI PKLI PJK HJP; parm a0 73.00173 a1 -0.10778 a2 0.000116 a3 1.211366 a4 1.658226 b0 282.0818 b1 0.000053 b2 -1.46231 b3 26.63383 c0 -396485 c1 9.603308 c2 6325.613 d0 37355.82 d1 0.915996 d2 226.1341 d3 55050.04 e0 258837.0 e1 0.455214 e2 -1.96587 e3 89009.01 e4 58633.72 f0 17027.71 f1 0.091952 f2 -0.04991 f3 -0.04991 f4 11269.59 g0 120935.5 g1 0.477543 g2 -0.59496 g3 -1.39203 g4 121527.0 h0 19015.64 h1 0.015681 h2 -0.18140 h3 7451.491 i0 64179.00 i1 0.079664 i2 -0.05768 i3 6050.505 i4 -21788.4 j0 66.10688 j1 0.319104 j2 -0.88192; CKDI = a0 + a1*CKLI + a2*PDI + a3*TPK + a4*UMK; CKLI = b0 + b1*UPKL + b2*CKDI + b3*JTK; JPR = j0 + j1*CKDI + j2*UMK; PDI = c0 + c1*HJP + c2*JPR; PLI = d0 + d1*UPKL + d2*CKLI + d3*PKLI; KPP = e0 + e1*DIK + e2*TAB + e3*JTA + e4*JAR; KNP = f0 + f1*DIK + f2*KPP + f3*TAB + f4*JAR; IPK = g0 + g1*DIK + g2*PSPE + g3*TAB + g4*JAS; IKES = h0 + h1*DIK + h2*IPK + h3*JTK;

Page 144: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

127

TAB = i0 + i1*DIK + i2*PTP + i3*TPK + i4*JTK; CKT = CKDI + CKLI; PTR = PDI + PLI; DIK = PTR - PJK; KTP = KPP + KNP; JTK = JTA + JAR; ISDM = IPK + IKES; PSPA = KNP + ISDM; PSPE = KTP + IKES; PSNP = KPP + ISDM; PSK = KTP + IPK; PTP = KTP + ISDM; RUN;

Page 145: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

128

Lampiran 9. Hasil Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri

Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode NEWTON dan

Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1

The SAS System The SIMNLIN Procedure Model Summary Model Variables 21 Endogenous 21 Parameters 43 Equations 21 Number of Statements 21 The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Data Set Options DATA= ULOSFIX OUT= A Solution Summary Variables Solved 21 Solution Method NEWTON CONVERGE= 1E-8 Maximum CC 1.63E-14 Maximum Iterations 1 Total Iterations 60 Average Iterations 1 Observations Processed Read 60 Solved 60 Variables CKDI CKLI CKT JTK PDI PLI PTR DIK KPP KNP KTP IPK IKES ISDM PSPA PSNP PSPE PSK PTP TAB JPR Solved For

Page 146: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

129

The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Descriptive Statistics Actual Predicted Variable N Obs N Mean Std Dev Mean Std Dev Label CKDI 60 60 184.9 68.5348 184.7 52.1326 Curahan Kerja Di Dalam Industri CKLI 60 60 160.3 171.0 160.7 143.3 Curahan Kerja Di Luar Industri CKT 60 60 345.2 153.5 345.4 109.2 Curahan Kerja Total JTK 60 60 3.5833 2.0444 3.5833 2.0444 Jumlah Tanggungan Keluarga PDI 60 60 500833 341003 500336 338833 Pendapatan Dalam Industri PLI 60 60 1057367 933929 1057459 919942 Pendapatan Luar Industri PTR 60 60 1558200 790472 1557795 836585 Pendapatan Total DIK 60 60 1415155 724175 1414750 782966 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan KPP 60 60 977283 525835 976954 506846 Konsumsi Pangan KNP 60 60 130263 92637.5 127260 62557.9 Konsumsi Non Pangan KTP 60 60 1107547 580964 1104214 565829 Konsumsi Total IPK 60 60 173703 235544 175601 221619 Investasi Pendidikan IKES 60 60 36398.3 46269.6 36047.6 24213.1 Investasi Kesehatan ISDM 60 60 210102 221812 211648 202979 Investasi Sumberdaya Manusia PSPA 60 60 340365 278270 338908 257894 Pengeluaran Total Selain Pangan PSNP 60 60 1187385 691516 1188602 687331 Pengeluaran Total Selain Non Pangan PSPE 60 60 1143945 580648 1140261 559235 Pengeluaran Total Selain Pendidikan PSK 60 60 1281250 753427 1279814 756974 Pengeluaran Total Selain Kesehatan PTP 60 60 1317648 747572 1315862 746384 Pengeluaran Total TAB 60 60 79408.3 101204 79481.8 52123.5 Tabungan JPR 60 60 93.4000 48.2694 93.3214 18.1275 Jumlah Produksi Statistics of fit Mean Mean % Mean Abs Mean Abs RMS RMS % Variable N Error Error Error % Error Error Error R-Square Label CKDI 60 -0.2467 10.6816 48.4351 29.4827 70.4625 45.4003 -.0750 Curahan Kerja Di Dalam Industri CKLI 60 0.4085 . 86.9241 . 120.5 . 0.4955 Curahan Kerja Di Luar Industri CKT 60 0.1618 6.6708 77.2014 21.8866 109.3 28.9377 0.4844 Curahan Kerja Total JTK 60 0 0 0 0 0 0 1.0000 Jumlah Tanggungan Keluarga PDI 60 -497.7 19.2989 211732 45.7039 349648 78.0039 -.0692 Pendapatan Dalam Industri PLI 60 92.2205 . 97835.6 . 155611 . 0.9718 Pendapatan Luar Industri PTR 60 -405.5 1.8975 237406 20.2940 364907 37.8068 0.7833 Pendapatan Total DIK 60 -405.5 1.9341 237406 22.3313 364907 41.4468 0.7418 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan KPP 60 -329.1 19.5536 197804 36.6234 257151 112.9 0.7568 Konsumsi Pangan KNP 60 -3003.7 28.3373 44648.2 49.5325 75645.7 81.7634 0.3219 Konsumsi Non Pangan KTP 60 -3332.7 14.8595 223328 32.4325 283507 80.2483 0.7578 Konsumsi Total IPK 60 1897.2 . 92872.3 . 131012 . 0.6854 Investasi Pendidikan IKES 60 -350.8 . 29244.2 . 40606.8 . 0.2167 Investasi Kesehatan ISDM 60 1546.5 . 91677.8 . 129075 . 0.6556 Investasi Sumberdaya Manusia PSPA 60 -1457.2 11.3071 114955 49.9101 157187 76.5216 0.6755 Pengeluaran Total Selain Pangan PSNP 60 1217.4 6.9641 241295 26.1563 323022 39.3169 0.7781 Pengeluaran Total Selain Non Pangan PSPE 60 -3683.5 9.1113 228591 26.2577 286262 43.6287 0.7528 Pengeluaran Total Selain Pendidikan PSK 60 -1435.5 10.8682 269789 31.4020 348569 61.9585 0.7823 Pengeluaran Total Selain Kesehatan PTP 60 -1786.3 6.8712 267248 26.2090 347732 39.0783 0.7800 Pengeluaran Total TAB 60 73.4730 . 64754.3 . 87762.7 . 0.2352 Tabungan JPR 60 -0.0786 34.3170 39.2142 59.1344 52.6858 109.8 -.2116 Jumlah Produksi

Page 147: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

130

Theil Forecast Error Statistics MSE Decomposition Proportions Corr Bias Reg Dist Var Covar Inequality Coef Variable N MSE (R) (UM) (UR) (UD) (US) (UC) U1 U CKDI 60 4965.0 0.33 0.00 0.17 0.83 0.05 0.95 0.3576 0.1812 CKLI 60 14514.5 0.71 0.00 0.03 0.97 0.05 0.95 0.5162 0.2690 CKT 60 11953.1 0.70 0.00 0.00 1.00 0.16 0.84 0.2898 0.1479 JTK 60 0 . . . . . . 0.0000 0.0000 PDI 60 1.223E11 0.46 0.00 0.26 0.74 0.00 1.00 0.5786 0.2897 PLI 60 2.421E10 0.99 0.00 0.00 1.00 0.01 0.99 0.1107 0.0555 PTR 60 1.332E11 0.90 0.00 0.12 0.88 0.02 0.98 0.2092 0.1040 DIK 60 1.332E11 0.88 0.00 0.15 0.85 0.03 0.97 0.2299 0.1140 KPP 60 6.613E10 0.87 0.00 0.03 0.97 0.01 0.99 0.2322 0.1166 KNP 60 5.7223E9 0.58 0.00 0.01 0.98 0.16 0.84 0.4746 0.2513 KTP 60 8.038E10 0.88 0.00 0.04 0.96 0.00 1.00 0.2271 0.1140 IPK 60 1.716E10 0.83 0.00 0.04 0.96 0.01 0.99 0.4501 0.2289 IKES 60 1.6489E9 0.47 0.00 0.00 1.00 0.29 0.71 0.6933 0.3986 ISDM 60 1.666E10 0.82 0.00 0.03 0.97 0.02 0.98 0.4243 0.2165 PSPA 60 2.471E10 0.83 0.00 0.03 0.97 0.02 0.98 0.3587 0.1822 PSNP 60 1.043E11 0.89 0.00 0.05 0.95 0.00 1.00 0.2356 0.1178 PSPE 60 8.195E10 0.87 0.00 0.03 0.97 0.01 0.99 0.2235 0.1123 PSK 60 1.215E11 0.89 0.00 0.06 0.94 0.00 1.00 0.2350 0.1175 PTP 60 1.209E11 0.89 0.00 0.05 0.95 0.00 1.00 0.2300 0.1151 TAB 60 7.7023E9 0.49 0.00 0.00 1.00 0.31 0.69 0.6858 0.3939 JPR 60 2775.8 -0.09 0.00 0.18 0.82 0.32 0.68 0.5020 0.2634 Theil Relative Change Forecast Error Statistics Relative Change MSE Decomposition Proportions Corr Bias Reg Dist Var Covar Inequality Coef Variable N MSE (R) (UM) (UR) (UD) (US) (UC) U1 U CKDI 59 0.7069 0.77 0.01 0.11 0.88 0.46 0.54 0.6694 0.4330 CKLI 59 . . . . . . . . . CKT 59 0.1210 0.76 0.00 0.01 0.99 0.09 0.91 0.6438 0.3550 JTK 59 0 . . . . . . 0.0000 0.0000 PDI 59 2.4842 0.54 0.00 0.06 0.94 0.08 0.92 0.8453 0.4795 PLI 59 . . . . . . . . . PTR 59 0.0914 0.88 0.01 0.11 0.89 0.01 0.99 0.5000 0.2458 DIK 59 0.1043 0.87 0.01 0.17 0.83 0.03 0.97 0.5336 0.2565 KPP 59 0.6190 0.97 0.02 0.83 0.15 0.75 0.24 0.5672 0.2273 KNP 59 1.0541 0.48 0.00 0.04 0.95 0.14 0.86 0.8650 0.5107 KTP 59 0.3964 0.94 0.01 0.71 0.28 0.56 0.43 0.6302 0.2547 IPK 59 . . . . . . . . . IKES 59 . . . . . . . . . ISDM 59 . . . . . . . . . PSPA 59 0.5174 0.76 0.01 0.12 0.87 0.00 0.99 0.6701 0.3376 PSNP 59 0.1498 0.90 0.00 0.37 0.63 0.18 0.82 0.5397 0.2423 PSPE 59 0.1536 0.86 0.00 0.34 0.66 0.13 0.86 0.6052 0.2722 PSK 59 0.3837 0.94 0.01 0.68 0.31 0.53 0.47 0.6009 0.2467 PTP 59 0.1562 0.87 0.00 0.32 0.68 0.13 0.87 0.5713 0.2596 TAB 59 . . . . . . . . . JPR 59 0.7658 0.66 0.00 0.00 0.99 0.27 0.73 0.7260 0.4450 NOTE: Percent error statistics for 6 variables were set to missing values because an actual value was too close to zero to compute the percent error at one or more observations.

Page 148: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

131

Lampiran 10. Program Komputer Simulasi Model Ekonomi Rumahtangga

Pekerja Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode

NEWTON dan Prosedur SIMNLIN dengan Software

SAS/ETS Versi 9.1

Contoh: 1. Peningkatan Upah Kerja di Luar Industri Sebesar 20 Persen

data ulosfix; /*mendeskripsikan variabel*/ label N = 'Responden' UMK = 'Umur Pekerja' TPK = 'Tingkat Pendidikan Keluarga' JTA = 'Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur 0-7 Tahun' JAR = 'Jumlah Tanggungan Anggota Keluarga Umur >7 Tahun' JTK = 'Jumlah Tanggungan Keluarga' JAS = 'Jumlah Anak Sekolah' PKDI = 'Pengalaman Kerja Di Dalam Industri' PKLI = 'Pengalaman Kerja Di Luar Industri' UPKL = 'Upah Di Luar Industri' CKDI = 'Curahan Kerja Di Dalam Industri' CKLI = 'Curahan Kerja Di Luar Industri' CKT = 'Curahan Kerja Total' PDI = 'Pendapatan Dalam Industri' PLI = 'Pendapatan Luar Industri' PTR = 'Pendapatan Total' PJK = 'Pajak, Iuran, Dan Pungutan Lainnya' DIK = 'Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan' KPP = 'Konsumsi Pangan' KNP = 'Konsumsi Non Pangan' KTP = 'Konsumsi Total' IPK = 'Investasi Pendidikan' IKES = 'Investasi Kesehatan' ISDM = 'Investasi Sumberdaya Manusia' PSPA = 'Pengeluaran Total Selain Pangan' PSNP = 'Pengeluaran Total Selain Non Pangan' PSPE = 'Pengeluaran Total Selain Pendidikan' PSK = 'Pengeluaran Total Selain Kesehatan' PTP = 'Pengeluaran Total' TAB = 'Tabungan' JPR = 'Jumlah Produksi' HJP = 'Harga Jual Per Unit'; run; /*skenario simulasi*/ /*1. Peningkatan upah kerja di luar industri sebesar 20 persen*/ UPKL=1.20*UPKL; /*2. Peningkatan harga jual per unit sebesar 20 persen*/ /*HJP=1.20*HJP; */ /*3. Peningkatan jumlah anak sekolah sebesar 100 persen*/ /*JAS=2.00*JAS; */ RUN; PROC SIMNLIN DATA=ulosfix stat simulate outpredict theil out=a; endogenous CKDI CKLI CKT JTK JPR PDI PLI PTR DIK KPP KNP

KTP IPK IKES ISDM PSPA PSNP PSPE PSK PTP TAB;

instruments UMK TPK JTA JTDW JAS UPKL PKDI PKLI PJK HJP; parm a0 73.00173 a1 -0.10778 a2 0.000116 a3 1.211366 a4 1.658226 b0 282.0818 b1 0.000053 b2 -1.46231 b3 26.63383

Page 149: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

132

c0 -396485 c1 9.603308 c2 6325.613 d0 37355.82 d1 0.915996 d2 226.1341 d3 55050.04 e0 258837.0 e1 0.455214 e2 -1.96587 e3 89009.01 e4 58633.72 f0 17027.71 f1 0.091952 f2 -0.04991 f3 -0.04991 f4 11269.59 g0 120935.5 g1 0.477543 g2 -0.59496 g3 -1.39203 g4 121527.0 h0 19015.64 h1 0.015681 h2 -0.18140 h3 7451.491 i0 64179.00 i1 0.079664 i2 -0.05768 i3 6050.505 i4 -21788.4 j0 66.10688 j1 0.319104 j2 -0.88192; CKDI = a0 + a1*CKLI + a2*PDI + a3*TPK + a4*UMK; CKLI = b0 + b1*UPKL + b2*CKDI + b3*JTK; JPR = j0 + j1*CKDI + j2*UMK; PDI = c0 + c1*HJP + c2*JPR; PLI = d0 + d1*UPKL + d2*CKLI + d3*PKLI; KPP = e0 + e1*DIK + e2*TAB + e3*JTA + e4*JAR; KNP = f0 + f1*DIK + f2*KPP + f3*TAB + f4*JAR; IPK = g0 + g1*DIK + g2*PSPE + g3*TAB + g4*JAS; IKES = h0 + h1*DIK + h2*IPK + h3*JTK; TAB = i0 + i1*DIK + i2*PTP + i3*TPK + i4*JTK; CKT = CKDI + CKLI; PTR = PDI + PLI; DIK = PTR - PJK; KTP = KPP + KNP; JTK = JTA + JAR; ISDM = IPK + IKES; PSPA = KNP + ISDM; PSPE = KTP + IKES; PSNP = KPP + ISDM; PSK = KTP + IPK; PTP = KTP + ISDM; RUN;

Page 150: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

133

Lampiran 11. Hasil Simulasi Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja

Industri Kecil Tenun Ulos Menggunakan Metode NEWTON

dan Prosedur SIMNLIN dengan Software SAS/ETS Versi 9.1

Contoh: 1. Peningkatan Upah Kerja di Luar Industri Sebesar 20 Persen

The SAS System The SIMNLIN Procedure Model Summary Model Variables 21 Endogenous 21 Parameters 42 Equations 21 Number of Statements 21

The SAS System The SIMNLIN Procedure

Simultaneous Simulation Data Set Options DATA= ULOSFIX OUT= A Solution Summary Variables Solved 21 Solution Method NEWTON CONVERGE= 1E-8 Maximum CC 5.25E-13 Maximum Iterations 1 Total Iterations 60 Average Iterations 1 Observations Processed Read 60 Solved 60 Variables CKDI CKLI CKT JTK PDI PLI PTR DIK KPP KNP KTP IPK IKES ISDM PSPA PSNP PSPE PSK PTP TAB JPR Solved For

Page 151: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

134

The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Descriptive Statistics Actual Predicted Variable N Obs N Mean Std Dev Mean Std Dev Label CKDI 60 60 184.9 68.5348 182.8 52.9731 Curahan Kerja Di Dalam Industri CKLI 60 60 160.3 171.0 174.1 154.8 Curahan Kerja Di Luar Industri CKT 60 60 345.2 153.5 356.9 119.7 Curahan Kerja Total JTK 60 60 3.5833 2.0444 3.5833 2.0444 Jumlah Tanggungan Keluarga PDI 60 60 500833 341003 496526 340304 Pendapatan Dalam Industri PLI 60 60 1057367 933929 1244582 1098831 Pendapatan Luar Industri PTR 60 60 1558200 790472 1741108 1002782 Pendapatan Total DIK 60 60 1415155 724175 1598063 945287 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan KPP 60 60 977283 525835 1044450 565161 Konsumsi Pangan KNP 60 60 130263 92637.5 140328 73787.0 Konsumsi Non Pangan KTP 60 60 1107547 580964 1184778 636297 Konsumsi Total IPK 60 60 173703 235544 204969 235581 Investasi Pendidikan IKES 60 60 36398.3 46269.6 33594.6 23140.5 Investasi Kesehatan ISDM 60 60 210102 221812 238564 217675 Investasi Sumberdaya Manusia PSPA 60 60 340365 278270 378891 284104 Pengeluaran Total Selain Pangan PSNP 60 60 1187385 691516 1283014 766777 Pengeluaran Total Selain Non Pangan PSPE 60 60 1143945 580648 1218372 627532 Pengeluaran Total Selain Pendidikan PSK 60 60 1281250 753427 1389747 849135 Pengeluaran Total Selain Kesehatan PTP 60 60 1317648 747572 1423341 837438 Pengeluaran Total TAB 60 60 79408.3 101204 87885.9 51002.3 Tabungan JPR 60 60 93.4000 48.2694 92.7191 18.4630 Jumlah Produksi

Page 152: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

135

Contoh: 2. Peningkatan Harga Jual Per Unit Ulos Sebesar 20 Persen

The SAS System

The SIMNLIN Procedure Model Summary Model Variables 21 Endogenous 21 Parameters 42 Equations 21 Number of Statements 21

The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Data Set Options DATA= ULOSFIX OUT= A Solution Summary Variables Solved 21 Solution Method NEWTON CONVERGE= 1E-8 Maximum CC 2.06E-14 Maximum Iterations 1 Total Iterations 60 Average Iterations 1 Observations Processed Read 60 Solved 60 Variables CKDI CKLI CKT JTK PDI PLI PTR DIK KPP KNP KTP IPK IKES ISDM PSPA PSNP PSPE PSK PTP TAB JPR Solved For

Page 153: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

136

The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Descriptive Statistics Actual Predicted Variable N Obs N Mean Std Dev Mean Std Dev Label CKDI 60 60 184.9 68.5348 196.4 60.3708 Curahan Kerja Di Dalam Industri CKLI 60 60 160.3 171.0 143.6 151.6 Curahan Kerja Di Luar Industri CKT 60 60 345.2 153.5 340.0 110.7 Curahan Kerja Total JTK 60 60 3.5833 2.0444 3.5833 2.0444 Jumlah Tanggungan Keluarga PDI 60 60 500833 341003 585235 402993 Pendapatan Dalam Industri PLI 60 60 1057367 933929 1053593 920878 Pendapatan Luar Industri PTR 60 60 1558200 790472 1638828 842142 Pendapatan Total DIK 60 60 1415155 724175 1495783 790874 Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan KPP 60 60 977283 525835 1006794 508126 Konsumsi Pangan KNP 60 60 130263 92637.5 133036 62879.2 Konsumsi Non Pangan KTP 60 60 1107547 580964 1139830 567992 Konsumsi Total IPK 60 60 173703 235544 188581 218865 Investasi Pendidikan IKES 60 60 36398.3 46269.6 34963.6 23063.6 Investasi Kesehatan ISDM 60 60 210102 221812 223545 201145 Investasi Sumberdaya Manusia PSPA 60 60 340365 278270 356581 256652 Pengeluaran Total Selain Pangan PSNP 60 60 1187385 691516 1230338 691402 Pengeluaran Total Selain Non Pangan PSPE 60 60 1143945 580648 1174793 560497 Pengeluaran Total Selain Pendidikan PSK 60 60 1281250 753427 1328411 761807 Pengeluaran Total Selain Kesehatan PTP 60 60 1317648 747572 1363375 750944 Pengeluaran Total TAB 60 60 79408.3 101204 83196.7 52601.6 Tabungan JPR 60 60 93.4000 48.2694 97.0520 20.6548 Jumlah Produksi

Page 154: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

137

Contoh: 3. Peningkatan Jumlah Anak Sekolah Sebesar 100 Persen

The SAS System The SIMNLIN Procedure Model Summary Model Variables 21 Endogenous 21 Parameters 43 Equations 21 Number of Statements 21

The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Data Set Options DATA= ULOSFIX OUT= A Solution Summary Variables Solved 21 Solution Method NEWTON CONVERGE= 1E-8 Maximum CC 1.63E-14 Maximum Iterations 1 Total Iterations 60 Average Iterations 1 Observations Processed Read 60 Solved 60 Variables CKDI CKLI CKT JTK PDI PLI PTR DIK KPP KNP KTP IPK IKES ISDM PSPA PSNP PSPE PSK PTP TAB JPR Solved For

Page 155: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

138

The SAS System The SIMNLIN Procedure Simultaneous Simulation Descriptive Statistics Actual Predicted Variable N Obs N Mean Std Dev Mean Std Dev CKDI 60 60 184.9 68.5348 184.7 52.1326 CKLI 60 60 160.3 171.0 160.7 143.3 CKT 60 60 345.2 153.5 345.4 109.2 JTK 60 60 3.5833 2.0444 3.5833 2.0444 PDI 60 60 500833 341003 500336 338833 PLI 60 60 1057367 933929 1057459 919942 PTR 60 60 1558200 790472 1557795 836585 DIK 60 60 1415155 724175 1414750 782966 KPP 60 60 977283 525835 976954 506846 KNP 60 60 130263 92637.5 127260 62557.9 KTP 60 60 1107547 580964 1104214 565829 IPK 60 60 173703 235544 175601 221619 IKES 60 60 36398.3 46269.6 36047.6 24213.1 ISDM 60 60 210102 221812 211648 202979 PSPA 60 60 340365 278270 338908 257894 PSNP 60 60 1187385 691516 1188602 687331 PSPE 60 60 1143945 580648 1140261 559235 PSK 60 60 1281250 753427 1279814 756974 PTP 60 60 1317648 747572 1315862 746384 TAB 60 60 79408.3 101204 79481.8 52123.5

JPR 60 60 93.4000 48.2694 93.3214 18.1275

Page 156: KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA INDUSTRI KECIL TENUN ... · kecil tenun ulos di kelurahan sukamaju, kota pematangsiantar hermanto hilarius siadari departemen ekonomi sumberdaya

139

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pematangsiantar pada tanggal 13 September 1988,

dengan nama lengkap Hermanto Hilarius Siadari. Penulis merupakan anak ketiga

dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Syamsudin Siadari dan Mery

Tampubolon. Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2001

di SD Negeri 125543 Pematangsiantar, pendidikan Sekolah Menengah Pertama

diselesaikan di SMP Negeri 5 Pematangsiantar pada tahun 2004 dan pendidikan

Sekolah Menengah Atas diselesaikan pada tahun 2007 di SMA Negeri 1

Pematangsiantar.

Penulis kemudian melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor melalui

jalur USMI pada tahun 2007, setelah melalui Tahap Persiapan Bersama (TPB)

IPB penulis kemudian masuk dalam Departemen Ekonomi Sumberdaya dan

Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB pada tahun 2008 dengan

minor Komunikasi dari Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.

Selama menjadi mahasiswa di IPB, penulis aktif dalam Unit Kegiatan

Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen IPB (UKM PMK IPB) sebagai

Koordinator Komisi Pelayanan Anak (KPA) periode 2009/2010 dan sebagai

Koordinator Umum UKM PMK periode 2010/2011. Organisasi lain yang diikuti

adalah Organisasi Mahasiswa Daerah Ikatan Mahasiswa Siantar dan Sekitarnya

(OMDA IKANMASS IPB) sebagai Wakil Ketua periode 2008/2009. Selain itu,

penulis juga mengikuti beberapa kepanitian di kampus, baik di jurusan maupun di

UKM PMK IPB dan OMDA IKANMASS IPB.