allentrpmuniaga.files.wordpress.com file · web viewharapan kami, semoga makalah ini dapat...

31
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidatah-Nya sehingga makalah ini dapat disusun hingga selesai dengan lancar. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Komunikasi Apotek”, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak tang terkait dalam pembuatan makalah atas bantuannya. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi pembaca umumnya, khususnya kami sendiri untuk kedepannya dapat memperbaiki susunan dan isi makalah menjadi lebih baik. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami tahu masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca kepada kami. SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Upload: lecong

Post on 26-Feb-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidatah-

Nya sehingga makalah ini dapat disusun hingga selesai dengan lancar. Makalah ini

disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Komunikasi Apotek”, yang

kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi. Tidak lupa kami

mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak tang terkait dalam pembuatan

makalah atas bantuannya.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Semoga makalah yang telah disusun

ini dapat berguna bagi pembaca umumnya, khususnya kami sendiri untuk

kedepannya dapat memperbaiki susunan dan isi makalah menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami tahu masih

banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca kepada kami.

Penyusun

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 1

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………...... 1

Daftar Isi……………………………………………………… 2

Bab I (Pendahuluan)………………………………………….. 3

A. Latar Belakang…………………………………….. 3B. Rumusan Masalah…………………………………. 4C. Tujuan……………………………………………… 4D. Manfaat…………………………………………….. 5E. Ruang Lingkup…………………………………….. 5

Bab II (Isi)……………………………………………………. 6

Definisi Konsep……………………………………….... 6

Konsep Dasar…………………………………………… 7

Komunikasi, Informasi dan Edukasi…………………..... 17

Bab III (Penutup)……………………………………………… 22

Kesimpulan……………………………………………… 22

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. 23

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 2

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Apotek sebagai tempat dilaksanakanya pekerjaan kefarmasian mempunyai peran penting sebagai tempat untuk memperoleh informasi tentang obat. Pelayanan kefarmasian semakin berkembang, tidak terbatas hanya pada penyiapan obat dan penyerahan obat pada pelanggan, tetapi perlu melakukan interaksi atau komunikasi dengan pelanggan, dengan melaksanakan pelayanan secara menyeluruh oleh tenaga farmasi. Konseling kepada pelanggan merupakan salah satu bagian dari pelayanan farmasi, karena baik tenaga farmasi maupun pelanggan memperoleh keuntungan dari kegiatan konseling. Masyarakat awam menganggap petugas apotek, apoteker atau asisten apoteker adalah orang yang paling mengetahui tentang segala hal yang menyangkut obat.

Sering kita temui di apotek hanya sekedar sarana jual beli obat, dimana para pelanggan membeli obat yang dituju, kemudian membayar, dan urusan pun selesai, padahal terkadang pelanggan bingung bagaimana penggunaan obat tersebut, terlebih jika pelanggan belum pernah menggunakan obat tersebut, selain itu pelanggan yang datang juga membutuhkan kenyamanan secara psikis, karena sakit fisik yang mereka alami terkadang sebagai akibat gangguan psikis, sebut saja pelanggan yang mengalami sakit darah tinggi jika kita gali lebih dalam sesungguhnya yang membuat mereka sakit adalah karena mempunyai masalah dan tidak tahu cara penyelesaiannya. Dan tugas dari konselor adalah memberikan konseling kepada teman sejawat agar mampu memberikan pelayanan kefarmasian yang menggunakan keterampilan komunikasi dengan baik kepada pelanggan apotek.

Seorang apoteker atau asisten apoteker tidak akan berhasil melakukan konseling jika dia tidak menguasai farmakoterapi dan farmakologi dengan baik. Apalagi, interaksi obat, efek samping, dan masih banyak cabang ilmu farmasi lainnya. Cukupkah?

Farmasi modern adalah yang berorientasi kepada pelanggan, bedanya konseling dengan informasi obat biasa, mungkin yang lebih sering terdengar adalah informasi obat entah itu melalui kegiatan penyuluhan, buletin atau artikel-artikel kesehatan lainnya. Dalam konseling, seorang apoteker harus mempunyai solusi atas masalah yang dibawa pelanggan. Dan memang itulah yang membedakan konseling dari informasi obat lainnya. Selalu ada masalah yang harus dipecahkan. Keterampilan komunikasi konseling oleh apoteker yang dapat membantu pelanggan.

Komunikasi merupakan sebuah proses yang didalamnya kita dapat memahami orang lain dan pada gilirannya berusaha untuk dapat dipahami orang lain, komunikasi dalam kehidupan menjadi jembatan untuk mengantar kita pada berbagai kehidupan, karena itu komunikasi merupakan bagian dari kehidupan, dalam keseharian, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkomunikasi daripada aktivitas lainnya, dan dapat dipastikan bahwa kita berkomunikasi dalam semua aspek kehidupan bahkan bagi seseorang yang menggeluti suatu

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 3

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

profesi, keterampilan komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan profesi seseorang tersebut.

Konseling sendiri merupakan suatu proses komunikasi antara konselor dengan teman sejawat, ketrampilan konselor dalam merespon pernyataan teman sejawat dan mengkomunikasikannya kembali sangat penting dalam proses konseling, dapat di kemukakan juga bahwa bidang gerak konseling itu sendiri dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga ,sekolah dan masyarakat yang lebih luas misal lapangan industri, badan sosial bahkan di ruang lingkup kesehatan seperti farmasi.

Menurut Fandy Tjiptono,”terdapat tiga kunci dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen di antaranya yang pertama, mempunyai kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, dalam pelaksanaan di apotek hal ini bisa dipratekkan ketika seorang asisten apoteker tanggap dalam melayani pelanggan. Yang kedua, pengembangan data yang lebih akurat dari para pesaing atau kompetitor, dalam hal ini apotek mengikuti segala perkembangan peraturan perundangan yang terbaru dan mengikuti segala jenis obat baru. Kemudian yang ketiga pemanfaatan informasi yang diperoleh dari riset pasar di apotek pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara mengenalkan kepada pelanggan obat baru yang lebih aman dan terjangkau harganya.

Kualitas pelayanan di bidang kesehatan itu sendiri adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada tiap pelanggan (misal: pelanggan di apotek) dengan tatacara penyelenggaraannya sesuai kode etik dan standar pelayanan yang ditetapkan.

Dari uraian diatas, mengenai pentingnya ketrampilan komunikasi konseling dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian membuat peneliti tertarik hingga mengangkat judul “Komunikasi Kerja Di Apotek”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses keterampilan komunikasi konseling dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek?

2. Bagaimana keberhasilan keterampilan komunikasi konseling dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui proses keterampilan komunikasi dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek

2. Untuk mengetahui keberhasilan ketrampilan komunikasi dalam meningkatkan pelayanan

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 4

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

kefarmasian di Apotek

3. Untuk mengetahui keberhasilan komunikasi dalam penyampaian informasi kepada pasien

4. Tercipta komunikasi yang efetif dan etis dengan pasien dan atau keluarganya sehingga tujuan terapi dapat tercapai 

5. Terhindar dari kesalahpahaman komunikasi yang berakibat pada tidak tercapai nya tujuan terapi dan ketidakpuasan konsumen serta turunnya citra profesi. 

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis sebagai kajian dalam bidang penelitian yang berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling Komunikasi serta sebagai tambahan dasar pandangan penelitian khususya peningkatan pelayanan kefarmasian.

2. Manfaat praktis sebagai bahan renungan atau pertimbangan tenaga farmasi dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian.

E. Ruang lingkup 

Ruang lingkup kompetensi ini meliputi komunikasi dialogis yang digunakan oleh far masis kepada pasien dan keluarganya dengan dasar saling percaya, saling mengha rgai, jujur dan otentik untuk mencapai tujuan terapi pasien.

BAB II

ISI

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 5

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Deinisi Konsep Komunikasi

Suatu penyampaian informasi (pesan,ide,gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication yang berasal dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama yang memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami.

ApotikMenurut Kepmenkes RI No 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin Apotek dalam pasa) 1 ayat (a) : "Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan Farmasi, perbekalan kesehatan

Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan kepada Apoteker pengelola Apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien.

Resep merupakan salah satu bentuk komunikasi antara dokter dengan farmasis secara tertulis.

Komunikasi Apotik

Memantapkan hubungan profesional antara farmasis dengan pasien dan keluarga nya

dengan sepenuhhati dalam suasana kemitraan untuk menyelesaikan masalah terapi obat

pasien.

Konsep DasarMENGENAL APOTEK

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 6

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Pelayanan KefarmasianPelayanan merupakan proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain

secara langsung. Pelayanan kefarmasian merupakan pembuatan, termasuk pengendalian mutu farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan, distribusi, pengelolaan, dan pelayanan obat serta pelayanan informasi mengenai obat tersebut

Sebuah perusahaan atau instansi dapat memenangkan persaingan di antara para kompetitor, jika mampu menyediakan kualitas pelayanan yang lebih baik di bandingkan para kompetitor lain.

Kualitas pelayanan merupakan tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan juga pengendalian atas tingkat kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen atau pelanggan,15 pada intinya kualitas pelayanan tersebut adalah bentuk pelayanan yang diberikan sebuah perusahaan kepada pelanggan.

Tugas dan Fungsi apotek adalah :

a.  Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan

b.  Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyebaran obat serta bahan obat.

c.  Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

d.  Sebagai sarana informasi obat kepada masyarakat dan tenaga kerja lainnya.

Persyaratan ApotekUntuk menciptakan sarana pelayanan kesehatan yang mengutamakan kepentingan masyarakat,

maka apotek harus memenuhi syarat yang meliputi lokasi, bangunan, perlengkapan apotek,

perbekalan farmasi dan tenaga kesehatan yang harus menunjang penyebaran dan pemerataan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa mengurangi mutu pelayanan. (SK Menkes RI No.

278/Menkes/SK/V/1981) .

LokasiLokasi apotek sangat berpengaruh terhadap maju mundurnya usaha, sehingga lokasi apotek

sebaiknya berada di daerah yang :

A. Ramai

B. Terjamin keamanannya

C. Dekat dengan rumah sakit / klinik

D. Sekitar apotek ada beberapa dokter yang praktek

E. Mudah dijangkau

F. Cukup padat penduduknya

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 7

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

BangunanBangunan apotek harus mempunyai luas secukupnya dan memenuhi persyaratan teknis, sehingga

dapat menjamin pelaksanaan tugas dan fungsi apotek serta memelihara mutu perbekalan

kesehatan di bidang farmasi. Luas bangunan apotek sekurang-kurangnya 50 M2 terdiri dari ruang

tunggu, ruang peracikan dan penyerahan obat, ruang administrasi, ruang penyimpanan obat, dan

tempat pencucian alat.

Bangunan apotek harus mempunyai persyaratan teknis sebagai berikut :

A. Dinding harus kuat dan tahan air, permukaan sebelah harus rata, tidak mudah mengelupas

dan mudah dibersihkan.

B.  Langit-langit harus terbuat dari bahan yang tidak  mudah rusak dan permukaan sebelah

dalam berwarna terang.

C. Atap tidak boleh lembab, terbuat dari genteng, atau bahan lain yang memadai.

D.  Lantai tidak boleh lembab, terbuat dari ubin, semen, atau bahan lain yang memadai.

E. Setiap apotek harus memasang papan pada bagian muka apotek, yang terbuat dari papan,

seng atau bahan lain yang memadai, sekurang-kurangnya berukuran panjang 60 cm, lebar 40

cm dan tinggi huruf 5 cm dan tebal 5 mm. Papan nama harus memuat :

a) Nama apotek

b)   Nama Apoteker Pengelola Apotek

c)    Surat Izin Apotek

d)   Alamat Apotek

e)    Nomor Telepon Apotek

Perlengkapan ApotekApotek harus memiliki perlengkapan sebagai berikut :

A. Alat pembuatan, pengelolaan dan peracikan obat / sediaan farmasi.

B. Perlengkapan dan alat penyimpanan khusus narkotika dengan ukuran 140 x 80 x 100 cm

dan terbuat dari kayu.

C.  Kumpulan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan dengan apotek, Farmakope

Indonesia dan Ekstra Farmakope Indonesia edisi terbaru serta buku lain yang ditetapkan

oleh Direktorat Jenderal

Perbekalan Kesehatan di Bidang FarmasiPerbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan yang meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 8

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

lainnya. Perbekalan kesehatan dikelola dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan,

kemanfaatan, harga dan faktor yang berkaitan dengan pemerataan penyediaan perbekalan

kesehatan. Pemerintah ikut serta dalam mem-bantu penyediaan perbekalan kesehatan yang

menurut pertimbangan diperlukan oleh sarana kesehatan.

Tenaga KesehatanDisamping Apoteker Pengelola Apotek (APA), di apotek sekurang-kurangnya harus mempunyai

seorang tenaga kefarmasian. Bagi apotek yang Apoteker Pengelola Apotek-nya

pegawai instalasi pemerintah lainnya harus ada apoteker pendamping atautenaga teknis

kefarmasian.

Struktur OrganisasiStruktur organisasi di apotek diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja apotek dalam pelayanan

kesehatan terhadap masyarakat dan dengan adanya struktur organisasi dalam apotek maka setiap

pegawai memiliki tugas dan tangung jawab masing-masing, sesuai dengan jabatan yang

diberikan, serta untuk mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya

suatu struktur organisasi sebuah Apotek akan memperjelas posisi hubungan antar elemen orang.

Berikut ini adalah contoh-contoh struktur organisasi yang ada di apotek :

I. Contoh struktur organisasi I (data terlampir, lampiran 1)

II. Contoh struktur organisasi II (data terlampir, lampiran 1)

III. Contoh struktur organisasi III (data terlampir, lampiran 1)

IV. Contoh struktur organisasi IV (data terlampir, lampiran 1)

PersonaliaSikap karyawan yang baik, ramah dan cepat melayani pembeli, mengenal pasien didaerah

sekeliling apotek sebanyak mungkin dapat membangkitkan kesan baik, sehingga peran karyawan

sangat penting dalam laba yang diinginkan atau direncakan. Untuk mendapatkan karyawan yang

baik di dalam apotek, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan :

A. Mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan

B.  Mendorong para karyawan untuk bekerja lebih giat

C. Memberi dan menempatkan mereka sesuai dengan pendidikannya

D. Merekrut calon karyawan dan mendidik sebagai calon pengganti yang tua.

Fungsi dan Pembagian Tugas

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 9

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Di dalam sebuah apotek perlu adanya job description (uraian tugas), sehingga setiap pegawai

yang bekerja mengetahui apa tugas dan tanggung jawabnya. Pembagian tugas di dalam apotek

adalah sebagai berikut :

A. Apoteker

Tugas apoteker :

a) Memimpin seluruh kegiatan apotek.

b) Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi yang meliputi :

c) Administrasi kefarmasian

d) Administrasi keuangan

e) Administrasi penjualan

f) Administrasi barang dagangan atau inventaris

g)  Administrasi personalia

h)  Administrasi bidang umum

i)   Membayar pajak yang berhubungan dengan perapotekan.

j)  Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan hasil yang optimal

sesuai dengan rencana kerja

k) Tanggung jawab Apoteker : apoteker bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup

apotek yang dipimpinnya dan bertanggung jawab kepada pemilik modal. (Anief.2003)

B. Koordinator Kepala

Tugas Koordinator Kepala yaitu :

a) Mengkoordinir dan mengawasi kerja bawahannya termasuk mengatur daftar giliran

dinas, pembagian tugas dan tanggung jawab (narkotika, pelayanan dokter dan kartu

stock di lemari masing-masing)

b) Secara aktif berusaha sesuai dengan bidang tugasnya untuk meningkatkan atau

mengembangkan hasil usaha apotek

c) Mengatur dan mengawasi penyimpanan dan kelengkapan obat sesuai dengan teknis

farmasi terutama di ruang peracikan.

d) Memelihara buku harga dan kalkulasi harga obat yang akan dijual sesuai dengan

kebijaksanaan harga yang telah ditentukan.

e) Membina serta memberi petunjuk soal teknis farmasi kepada bawahannya, terutama

pemberian informasi kepada pasien.

f)  Bersama-sama dengan tata usaha mengatur dan mengawasi data-data administrasi

untuk penyusunan laporan managerial dan laporan pertanggungjawabannya.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 10

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

g) Mempertimbangkan usul-usul yang diterima dari bawahannya serta meneruskan atau

mengajukan saran-saran untuk perbaikan pelayanan dan kemajuan apotek kepada

pemimpin apotek.

h) Mengatur dan mengawasi pengamanan uang penghasilan tunai setiap hari.

i)  Mengusulkan penambahan pegawai baru, penempatan, kenaikan pangkat, peremajaan

bagi karyawan bawahannya kepada pemimpin apotek.

j) Memeriksa kembali

Resep-resep yang telah dilayani

Laporan-laporan obat yang harus ditandatangani oleh Apoteker Pengelola

Apotek (APA).

Tanggung jawab Koordinator Kepala : Asisten Kepala ber-tanggung jawab penuh kepada

pemimpin apotek (Apoteker Pengelola Apotek) atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

sebagai asisten Kepala.

C. Tenaga teknis kefarmasian

Tugas tenaga teknis kefarmasian adalah :

1) Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan profesinya, yaitu :

a) Dalam pelayanan obat bebas dan resep (mulai dari menerima resep dari pasien

sampai menyerahkan obat yang diperlukan)

b) Menyusun buku defecta setiap pagi (membantu bagian pembeli),memelihara buku

harga sehingga selalu benar dan rapi

c) Mencatat dan membuat laporan keluar masuknya obat.

d) Menyusun resep-resep menurut nomor urut dan tanggal, digulung kemudian

disimpan

e) Memelihara kebersihan ruang peracikan, lemari obat, gudang dan rak obat

2) Dalam hal darurat, dapat menggantikan pekerjaan sebagai  kasir, penjual obat bebas dan

juru resep.

Tenaga teknis kefarmasian bertanggung jawab kepada asisten kepala sesuai dengan

tugasnya, artinya bertanggung jawab atas kebenaran segala tugas yang diselesaikannya,

tidak boleh ada kesalahan, kekeliruan, kekurangan, kehilangan dan kerusakan.

(Anief.M,2003)

D. Tata Usaha (Keuangan)

Tugas Kepala Tata Usaha, yaitu :

a) Mengkoordinir dan mengawasi kerja.

b) Membuat laporan harian, diantaranya :

- Pencatatan penjualan kartu kredit (kartu titan).

- Pencatatan pembelian (kartu hutang) dicocokkan dengan buku penerimaan barang.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 11

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

- Pencatatan hasil penjualan, tagihan dan pengeluaran setiap hari.

c) Dinas luar mengurus pajak, izin-izin, dan asuransi.

d) Membuat laporan bulanan.

e) Membuat laporan tahunan tutup buku (neraca dan perhitungan rugi laba).

E. Surat menyurat.

Kepala tata usaha bertanggung jawab kepada apoteker pengelola apotek.

F. Pemegang Kas (Kasir)

Tugas kasir adalah :

a) Mencatat penerimaan uang setelah dihitung terlebih dahulu, begitu pula

dengan pengeluaran uang, yang harus dilengkapi pendukung berupa kwitansi dan nota

yang sudah diparaf oleh pengelola apotek dan pejabat yang ditunjuk.

b) Menyetorkan dan mengambil uang, baik dari kasir besar atau bank.

Tanggung jawab Kasir : Kasir bertanggungjawab atas kebenaran jumlah uang yang dipercayakan

kepadanya dan bertanggung jawab langsung kepada pengelola apotek.

Kegiatan yang dilakukan Tenaga Kefarmasian di Apotek a) Merancang, melengkapi, mengumpulkan dan menganalisa informasi pasien yang re levan

dengan penyakit dan tujuan pengobatan untuk mencapai keluaran terapi yang optimal b) Menjelaskan maksud dan tujuan komunikasi kepada pasien dan/atau keluarga nya secara

jelas dan mudah dipahami sesuai keadaan tingkat pemahaman pasien dan atau keluarganya

c) Memilih metode dan media komunikasi yang mendukung pemahaman pasien dan ke luarganya 

d) Memotivasi pasien dan keluarganya agar berpartipasi aktif dalam rangka pencapaian tujuan terapi dengan mengungkapkan kebenaran dan kelengkapan in formasi serta agar pasien mematuhi rencana pengobatan 

e) Memberi kesempatan pasien dan atau keluarganya untuk menyampaikan keluhan yang dialami berkaitan dengan penggunaan obat

f) Memberikan solusi sesuai norma, etika, keilmuan dan tata hubungan antar profesig) Memastikan pemahaman pasien dan atau keluarganya atas informasi yang telah diberikan,

bila perlu informasi disampaikan dalam bentuk peragaan/gambarh) Mencatat dan mendokumentasikan hasil komunikasii) Menghormati keputusan pasien dan keluarganya jika ternyata bertentangan dengan

anjuran yang telah diberikan.

Macam-macam KomunikasiI. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian

Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara trampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 12

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Menurut cara penyapaian informasi dapat dibedakan menjadi :A. Komunikasi Lisan.

yang terjadi secara langsung dan tidakdibatasi oleh jarak, dimana ke dua belah pihak dapat bertatap muka yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak.

B. Komunikasi Tertulis.yang dilaksanakan dalam bentuk suratdan dipergunakan untuk menyampaikanyang beritanya singkat. Jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu. naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.• blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.• gambar dan foto, Karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.• spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang banyak.

Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbagkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Dan perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut aman dan mudah dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.

II. Komunikasi Menurut Perilaku Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi :

A. Komunikasi Formal.Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam sruktur organisasinya.

B. Komunikasi Informal.Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi.

C. Komunikasi Nonformal.Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.

Maka telah diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi.

III. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebihbanyak ditentukan oleh komunikator tersebut.Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :A. Berpidato

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 13

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

B. Memberi ceramahC. Memberi prasaranD. WawancaraE. Memberi perintah atau tugas

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikain pula kemampuan komunikatortersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya

IV. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ini. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut :

A. Komunikasi Internal.Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.Komunikasi internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

• Komunikasi vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan.• Komunikasi horizontal yang terjadi didalam lingkup organisasi/kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.• Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertical.

B. Komunikasi Eksternal.Komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada di luar organissi atau perusahaan tersebut.Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk:

• Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya.• Komperensi pers• Siaran televise, radio, dan sebagainnya.• Bakti social, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainnya.

Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasamadengan masyarakat.

V. Komunikasi Menurut Aliran Informasi Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :A. Komunikasi satu arah.

Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.B. Komunikasi dua arah.

Komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 14

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

C. Komunikasi ke atas.Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasand. Komunikasi ke bawah.Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan

D. Komunikasi kesamping.Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.

Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

VI. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksananeburut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja.Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :

A. Komunikasi jaringan kerja rantai.Komunikasi trjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.

B. Komunikasi jaringan kerja lingkaran.Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.

C. Komunikasi jaringan bintang.Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek.

VII. Komunikasi Menurut Peranan Individu Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :

A. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.Komunikasi yang terlaksana secara nonformal maupun informal.

B. Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.Komunikasi yang terjadi karena individu yang dimaksudkan memiliki kemampuan yang tinggi.

C. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih.Dalam komunikasi individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih.

VIII. Komunikasi Menurut Jumlah yg Berkomunikasi Komunikasi yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik perorangan maupun kelompok. Jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :

A. Komunikasi perseorangan.Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.

B. Komunikasi kelompok.Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 15

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI APOTEKER KEPADA PASIEN

Lepas dari aman atau tidaknya setiap obat maka harus disadari setiap obat dapat menjadi racun yang amat berbahaya bilamana pemakaiannya tidak didukung oleh cara pemakaian yang benar. Oleh sebab itu bagi orang awam perlu diberikan infor masi tentang hal apa saja yang diperlukannya dalam usaha untuk memperoleh pe ngobatan secara optimal

Lima pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada Apoteker

Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua orang pernah menggunakan obat untuk menjaga kesehatan, tapi tidak semua orang mengetahui betapa pentingnya pengeta huan tentang obat itu bagi mereka  

Bagaimana, kapan dan mengapa obat itu digunakan. Mereka berpendapat bahwa dokter telah memilih dan menentukan obat bagi mereka, karena itu mereka tidak perlu bertanya lagi. Namun sebenarnya, tanggung jawab penuh dalam menggunakan obat terletak pada orang yang menggunakannya 

Untuk mencapai pengobatan yang baik, maka setiap pasien yang membeli/mengambil obat di apotik dll., dianjurkan mengajukan pertanyaan 5 hal pokok kepada apoteker, dan apoteker menjawabnya harus mempergunakan bahasa yang dapat dipahami oleh orang awam

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 16

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

1. Obat harus berapa kali diminum/berapa lama obat tersebut diminum?2. Apa gerangan obat yang diberikan serta apa kegunaannya?3. Hal-hal apa yang perlu kita hindari?4. Apakah ada efek samping yang timbul?5. Apakah ada informasi tertulis?

1. APA GERANGAN OBAT YANG DIBERIKAN SERTA APA KEGUNAANNYA

Misalnya :• amoksisilina adalah antibiotik yang berguna untuk mengobati infeksi• asetaminopen adalah obat untuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan panas

Bagaimana aturan pakai dan cara pemakaian obatAturan pakai/cara pemakaian obat bermacam-macam hal ini sangat penting untuk di laksanakan dan kepada pasien harus dijelaskan

Obat adalah zat kimia yang masuk ke dalam tubuh dan akan mengetahui aktivitas ki mia yang ada dalam tubuh. Pemberian obat yang paling lazim adalah secara oral/ melalui mulut. Bila obat itu ditelan, maka obat tersebut akan diserap oleh darah dan masuk ke bagian tubuh yang membutuhkannya. Zat kimia tersebut diserap oleh pembuluh darah melalui usus, tapi ada beberapa obat diserap oleh lambung sebe lum ke pembuluh darah.

Contoh : alkohol diserap sebagian oleh lambung sebelum masuk keperedaran darah. Oleh karena itu, ada obat yang dianjurkan diminum dalam keadaan perut kosong, berarti obat itu diminum 1 (satu) jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan tapi ada obat yang dianjurkan jangan diminum dalam keadaan perut kosong, kare na meimbulkan rasa mual.

Ada obat yang diminum sebelum ada makanan (‘no food’) dan ada yang diminum sete lah ada makanan (‘with food’). Hal ini disebabkan, interaksi antara obat dan makanan, dapat mengurangi daya serap obat dalam tubuh.

Selanjutnya setelah sebagian obat diserap oleh pembuluh darah, maka sebagian lagi akan didistribusikan ke:• hati untuk mengurangi aktivitas obat tersebut• bagian tubuh/organ lainnya untuk kebutuhan selanjutnya atau dikeluarkan oleh tubuh

Jumlah obat yang tertinggal dalam darah tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit. 

Bagaimana bentuk sediaan obat Setiap macam bentuk sediaan obat mempunyai tujuan dalam penggunaannya• Sediaan obat yang digunakan setempat / lokal• Semprot hidung, adalah obat yang disemprotkan ke hidung untuk pengobatan hidung yang

tersumbat.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 17

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

• Salep kulit, obat yang dioleskan ke kulit untuk mengobati kulit gatal-gatal atau digigit serangga. 

• Sediaan injeksi / suntikanBila insulin digunakan secara oral, maka insulin tersebut akan terurai oleh asam lambung. Oleh karena itu insulin dibuat dalam sediaan injeksi agar dapat langsung masuk ke dalam pembuluh darah.  

2. BERAPA KALI / LAMA OBAT HARUS DIMINUM

Cara pemakaian obat sangatlah penting, karena hal ini berhubungan dengan dosis seseorang. Bagi anak dan usia lanjut atau orang dewasa, dosisnya berbeda karena dipengaruhi berat badan dan umur

Cara pemakaian obat harus tepat karena bila kurang tepat obat akan kurang ber khasiat tapi bila berlebihan akan menjadi racun bagi tubuh itu sendiri. Gejala penyakit yang sama bagi seseorang belum tentu merupakan pengobatan yang baik bagi orang lain walaupun diberikan obat yang sama, karena tiap orang mempunyai dosis yang berbeda. Maka konsultasikan ke apoteker andaJangka waktu pemberian obatBeberapa obat diminum sampai gejala penyakit hilang namun bagi orang lain, misal nya antibiotika harus diminum sampai habis, walaupun gejala penyakit sudah hilang

Pada beberapa obat tertentu, digunakan dalam jangka panjang, misalnya : digoxin. Untuk penggunaan obat bebas sebaiknya digunakan sesuai pada label/brosur

3. HAL-HAL APA YANG PERLU DIHINDARI

Pemakaian lebih dari satu macam obat pada waktu yang bersamaan, dapat menimbul kan kemungkinan interaksi. Efek obat dapat semakin kuat atau semakin lemah, atau timbul efek lain yang tidak dikehendaki.

Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam menggunakan kombinasi obat apalagi tanpa sepengetahuan dokter/apoteker. Interaksi obat dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh kita, contoh :

Untuk mengurangi sakit kepala/pusing diberikan suatu antihistamin dan sedativa, tapi bila ditambah alkohol maka gejala penyakit akan bertambahWanita hamil sebaiknya tidak makan obat-obatan terutama pada kehamilan 3 bulan pertama karena dapat berakibat fatal pada janin

4. APAKAH ADA EFEK SAMPING YANG TIMBUL

Pada beberapa kasus, efek samping dari obat dapat diabaikan tapi ada beberapa efek samping obat yang harus diperhatikan. Efek samping yang timbul akan berbe da bagi setiap individu, karena setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terha dap obat.Efek samping ini dapat pula ditimbulkan oleh obat otc (obat tanpa resep dokter/ obat bebas) bila obat digunakan tidak sesuai aturan pakai, walaupun obat bebas ini hanya mengobati penyakit

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 18

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

ringan. 

5. APAKAH ADA INFORMASI TERTULIS

Brosur dari obat yang digunakan perlu dibaca atau bila perlu pasien diberikan brosur agar tidak lupa terhadap cara pemakaian obatnya.Hal ini untuk menghindari kesalahan yang mungkin timbul, karena kita tidak mungkin mengingat semua keterangan mengenai obat tersebut.

Dalam sistem kerja diapotek, pasti ditujukan Pelayanan kepada Pasien dengan Efektivitas dan Efisiensi.

Efektifitas Efektifitas adalah adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan antara pelaksanaan tugas dengan sasaran yang dituju; daya guna

EfisienEfisiensi adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan/ menghasilkan sesuatu (dengan tidak membuang waktu,tenaga dan biaya)

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 19

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

JADI, PADA DASARNYA KOMUNIKASI DI APOTEK BIASA DISEBUT DENGAN ISTILAH “KIE” YAITU

“KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI”

ORGANISASI APOTEK

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 20

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PU

ADMINISTRASI

ATTK(ASISTEN TENAGA TEKNIS

KEFARMASIAN)

AA TTK(TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN)

APA(APOTEKER PENANGGUNG

JAWAB APOTEK)

PSA(PEMILIK SARANA APOTEK)

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 21

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PU

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care . Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien. Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care) adalah suatu tanggung jawab profesi dari tenaga farmasi untuk mengoptimalkan terapi dengan cara mencegah dan memecahkan masalah terkait obat (Drug Related Problems ) (Depkes RI, 2006).

Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker/tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku agar dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Salah satu interaksi antara apoteker dengan pasien melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) berkaitan dengan obat yang digunakan oleh pasien secara tatap muka untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien dalam penggunaan obat.

Tujuan dari KIE dalam pelayanan kefarmasian adalah meningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker/tenaga farmasi dengan pasien; menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien; meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan; mencegah atau meminimalkan Drug Related Problems dan membimbing dan mendidik pasien dalam menggunakan obat sehingga dapat mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkan mutu pengobatan pasien.

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 22

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.kiosbarcode.com/software-apotek/ 2. http://www.mitrasana.co.id/TentangKami.aspx 3. http://www.stfb.ac.id/layanan/berita/160-simulasi-kie-prodi-d3.html 4. http://www.damandiri.or.id/file/edisi82/komunikasi-informasi-edukasi.pdf 5. http://www.google.co.id/search?q=kie+komunikasi+informasi+edukasi&client=ms-opera-mini-

android&channel=new&gws_rd=cr&ei=B4zLV-esPNKijwO7lYzABQ

SMK FARMASI SEKESAL SURABAYA 23

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT