agriunsil.weebly.comagriunsil.weebly.com/.../struktur_dan_komposisi_tanah.docx · web viewfungsi...

33
Penetapan Kadar Air,Berat Volume,dan Total Ruang Pori Penetapan Kadar Air,Berat Volume,dan Total Ruang Pori Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman memperoleh O 2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati. Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan

Upload: doannhi

Post on 12-May-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Penetapan Kadar Air,Berat Volume,dan Total Ruang Pori

 Penetapan Kadar Air,Berat Volume,dan Total Ruang Pori

Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses

pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan

hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media

gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia,

hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi,

garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan

juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman

memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.

Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai

istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang

tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan

yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori

belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air

yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat

tanah kering yang tetap.

Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu

memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar

tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan

tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan

tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar

seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun.

Kerapatan isi adalah bobot kering suatu isi tanah dalam keadaan utuh yang

dinyatakan dalam g/cm3. isi tanah terdiri dari isi bahan padatan dan isi ruangan di

antaranya. Bagian isi tanah yang tidak terisi oleh bahan padat, baik bahan mineral

maupun bahan organik disebut ruang pori tanah. Kerapatan jenis zarah adalah

massa (bobot) suatu unit yang hanya terdiri dari bagian padatan dan dinyatakan

dalam gram tiap sentimeter kubik.

Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang

dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang diantaranya partikel pasir, debu,

liat serta ruang diantara agregat agregat tanah.

Untuk mendapatkan kerapatan jenis zarah tidaklah mudah karena peubah ini

merupakan fungsi dari nisbah antara komponen mineral dan bahan organik tanah.

Untuk komponen mineral tanpa memperhatikan banyaknya besi dan mineral-

mineral berat, kerapatan jenis zarah rata-rata adalah 2,65. Sedangkan untuk bahan

organik dari tanah normal (bukan gambut) rata-rata 1,45. Jika bahan organik lebih

dari 1%, kerapatan jenis zarah harus dikurangi dengan 0,02 untuk tiap persen

bahan organik.

            Bobot isi (B.I) tanah yang biasa juga disebut sebagai “apparent density”,

adalah perbandingan antara berat suatu masa tanah dengan keadaan kering mutlak

dengan volumenya. Tanah tersebut harus dalam keadaan tidak terganggu (utuh).

Satuan bobot isi tanah dinyatakan dalam g/cm3. Tanah-tanah mineral nilainya

berkisar antara 0,7 – 1,5 g/cm3.

Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan

oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Baik

kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Fungsi air tanah yaitu sebagai pembawa unsur hara dalam tanah serta keseluruhan

bagian tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor

lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus

disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akan dianalisis untuk

penerapan suatu sifat (Hakim, dkk., 1986).

Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan isi.

Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya adalah

pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah yang lebih lembab setelah

dikeringkan pada suhu 105oC selama 24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat

air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0) dihitung secara gravimetrik

dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam suatu massa tanah

kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan, dkk., 1985)

Kadar air dalam tanah Alfisol dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persen

volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat

memberikan gambaran tentang ketersediaan air pada pertumbuhan pada volume

tanah tertentu. Cara penetapan kadar air tanah dapat digolongkan dengan beberapa

cara penetapan kadar air tanah dengan gravimetrik, tegangan atau hisapan,

hambatan listrik dan pembauran neutron. (Hardjowigeno, S., 1992).

Daya pengikat butir-butir tanah Alfisol terhadap air adalah besar dan dapat

menandingi kekuatan tanaman yang tingkat tinggi dengan baik begitupun pada

tanah Inceptisol dan Vertisol, karena itu tidak semua air tanah dapat diamati dan

ditanami oleh tumbuhan. (Syarief, 1998).

Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air

yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan

ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor

tumbuhan yang berarti. Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan

iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air

yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas

tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan

dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah.

(Buckman dan Brady, 1982).

Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air

(moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air

antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar

mempunyai daya menahan air yang lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur

halus. Pasir umumnya lebih mudah kering dari pada tanah-tanah bertekstur

berlempung atau liat. (Hardjowigeno, S., 1992).

Bulk menyatakan tingkat kepadatan tanah yaitu berat kering suatu volume tanah

dalam keadaan utuh yang biasanya dinyatakan dengan g/cm3. Perkembangan

struktur yang paling besar pada tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus

menyebabkan kerapatan massanya lebih rendah dibandingkan tanah berpasir.

Kerapatan massa (Bulk Density) dihitung sebagai berikut : Kerapatan massa =

Berat tanah (g)/Volume tanah (cm3) (Foth, 1988).

Kerapatan massa lapisan yang bertekstur halus biasanya antara 1,0-1,3 g/cm3. Jika

struktur tanah kasar maka kerapatan massa 1,3-1,8 g/cm3. Dimana makin padat

suatu tanah makin tinggi kerapatan massa atau bulk densitynya sehingga makin

sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Pemberian bahan organik

pada tanah dapat menurunkan Bulk Density tanah, hal ini disebabkan oleh bahan

organik yang di tambahkan mempunyai kerapatan jenis yang lebih rendah.

Kemantapan agregat yang semakin tinggi dapat menurunkan bulk density tanah

maka persentase ruang pori – pori semakin kasar dan kapasitas mengikat air

semakin tinggi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1991).

Kepadatan tanah erat hubungannya dengan penetrasi akar dan produksi tanaman.

Jika terjadi pemadatan tanah maka air dan udara sulit disimpan dan

ketersediaannya terbatas dalam tanah menyebabkan terhambatnya pernapasan

akar dan penyerapan air dan memiliki unsur hara yang rendah karena memiliki

aktivitas mikroorganisme yang rendah (Hakim,dkk,1986).         

Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki udara dan air. Jumlah ruang pori

sebagian ditentukan oleh susunan butir-butir padat, apabila letak keduannya

cenderung erat, seperti pada pasir atau subsoil yang padat, total porositasnya

rendah.Sedangkan tersusun dalam agregat yang bergumpal seperti yang kerap kali

terjadi pada tanah-tanah yang bertekstur sedang yang besar kandungan bahan

organiknya, ruang pori persatuan volume akan tinggi (Buckman and Brady,

1984).

Total ruang pori dapat dihitung dengan menggunakan data bobot jenis partikel –

partikel dan bobot isi tanah sebagai berikut: TRP = 1 - X 100% Dimana: TRP =

Total Ruang Pori BD = Bulk Density (g/cm3) PD = Partikel Density (Sutanto,

2005).

 Tanah bertekstur halus akan mempunyai persentase pori total lebih tinggi dari

pada bertekstur kasar, walaupun ukuran pori dari tanah bertekstur halus

kebanyakan sangat kecil dan porositas sama sekali tidak menunjukkan distribusi

ukuran pori dalam tanah yang merupakan suatu sifat yang penting (Sarief,

1986).PDBD).

Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. Pori

tanah diklasifikasikan berdasar pada ukuran yang setara ruang antar bahan padat

tanah. Pengklasifikasian pori tanah dapat dilaksanakan dengan menganggap pori

tanah ini sebagai badan tunggal di dalam tubuh tanah. Antar poribesar berukuran

setara akan dihubungkan oleh sekumpulan pori-pori berukuran sangat kecil. Pada

susunan padat sederhana butiran pasir, dengan pori yang berbentuk dan berukuran

serupa, saling berhubungan, maka bidang kerut-tegas yang terlihat dianggap

sabagai batas dari suatu pori. Pori dengan O < 30 mikron berperan penting bagi

jasad renik tanah dan tanaman, pori dengan O 30-100 mikron penting pada

fenomena pergantian udara tanah dan cadangan untuk transpot dan pengagihan air

tanah, dan pori dengan O > 100 mikron berperan besar dalam mempercepat laju

penetrasi udara ke bagian tubuh tanah sebelah dalam, serta mempercepat pelaluan

air. Pori tanah dapat dikelompokkan menjadi delapan kategori, yaitu packing void

yang terdiri dari simple packing dan compoud packing, vugh, vesicle, channel dan

chamber, plane yang terdiri dari joint, craze dan skew  (Poerwowidodo, 1990).

Sifat-sifat fisika tanah berhubungan erat dengan kelayakan pada banyak

penggunaan (yang diharapkan dari) tanah. Kekokohan dan kekuatan pendukung,

drainase dan kapasitas penyimpanan air, plastisitas, kemudian kemudahan

ditembus akar, aerasi, dan penyimpanan hara tanaman semuanya secara erat

berkaitan dengan kondisi fisika tanah. Oleh karena tiu, erat kaitannya bahwa jika

seseorang berhadapan dengan tanah dia harus mengetahui sampai berapa jauh dan

dengan cara apa sifat-sifat tersebut dapat diubah. Hal ini berlaku apakah tanah itu

akan digunakan sebagai medium untuk pertumbuhan tanaman atau sebagai bahan

struktural dalam pembangunan.

Bobot merupakan kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua

batasan yaitu :

1.      Kerapatan partikel (bobot partikel, BP) adalah bobot massa partikel padat

per satuan volume tanah, biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 g/cm3.

2.      Kerapatan massa (bobot isi, BI) adalah bobot massa tanah kondisi lapangan

yang dikering-ovenkan per satuan volume. Nilai kerapatan massa tanah

berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel tanah, makin besar

akan makin berat  (Henry D. Foth, 1994).

KADAR AIR TANAH, BULK DENSITY, DAN RUANG PORI TOTAL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses

pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan

hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media

gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia,

hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi,

garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan

juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman

memperoleh O2sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.

Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai

istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang

tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan

yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori

belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air

yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat

tanah kering yang tetap.

Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu

memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar

tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan

tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan

tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar

seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun.

Kerapatan isi adalah bobot kering suatu isi tanah dalam keadaan utuh yang

dinyatakan dalam g/cm3. isi tanah terdiri dari isi bahan padatan dan isi ruangan di

antaranya. Bagian isi tanah yang tidak terisi oleh bahan padat, baik bahan mineral

maupun bahan organik disebut ruang pori tanah. Kerapatan jenis zarah adalah

massa (bobot) suatu unit yang hanya terdiri dari bagian padatan dan dinyatakan

dalam gram tiap sentimeter kubik.

Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang

dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang diantaranya partikel pasir, debu,

liat serta ruang diantara agregat agregat tanah.

Untuk mendapatkan kerapatan jenis zarah tidaklah mudah karena peubah ini

merupakan fungsi dari nisbah antara komponen mineral dan bahan organik tanah.

Untuk komponen mineral tanpa memperhatikan banyaknya besi dan mineral-

mineral berat, kerapatan jenis zarah rata-rata adalah 2,65. Sedangkan untuk bahan

organik dari tanah normal (bukan gambut) rata-rata 1,45. Jika bahan organik lebih

dari 1%, kerapatan jenis zarah harus dikurangi dengan 0,02 untuk tiap persen

bahan organik.

            Bobot isi (B.I) tanah yang biasa juga disebut sebagai “apparent density”,

adalah perbandingan antara berat suatu masa tanah dengan keadaan kering mutlak

dengan volumenya. Tanah tersebut harus dalam keadaan tidak terganggu (utuh).

Satuan bobot isi tanah dinyatakan dalam g/cm3. Tanah-tanah mineral nilainya

berkisar antara 0,7 – 1,5 g/cm3.

            Metode penentuan bulk density yang paling sering dilakukan adalah

dengan ring sample atau dengan metode clod. Pada metode clod, gumpalan tanah

dicelupkan ke dalam cairan plastic kemudian ditimbang biasa (di udara) dan di

dalam air untuk mengetahui berat dan volume dari clod tersebut.

            Gunanya menentukan bulk density adalah untuk :

1.      Deteksi adanya lapisan padas dan tingkat perkembanganya. Makin

berkembang makin tinggi bulk densitynya

2.      Menentukan adanya kandungan abu volkan dan batu apung yang cukup

tinggi

3.      Menunjukkan tingkat pelapukan batuan

4.      Evaluasi terhadap kemungkinan akar menembus tanah

5.      Evaluasi perubahan volume tanah karena proses pembentukan tanah, akibat

penambahan pencucian dari horisan-horisan tertentu

Contoh tanah yang dikirim ke laboratorium harus dalam keadaan alami dan

struktur tanah tidak terganggu. Contoh tanah yang diambil dengan Core Sampler

akan memudahkan perhitungan volume dan bobot isi tanah tersebut. Bila contoh

tanah hanya merupakan bongkahan (clod) yang bentuknya tidak beraturan, maka

penentuan volumenya dilakukan dengan cara menimbang berat bongkah tanah

tersebut di dalam air, yang sebelumnya dilapisi tanah dulu dengan lilin/paraffin

untuk menghindarkan penyerapan.

           Bobot isi kering (dry bulk density) : ρ b,

                         Bp                     Bp

Yaitu : ρ b

=                =                             ………………… g/cm3

                                            It                Ip + Iu + Ia

             Untuk tanah-tanah yang isi ruang porinya sama dengan setengah isi total

tanah, maka ρ b sama dengan setengah p, yaitu sekitar 1,3 – 1,35 g/cm3. Tanah

berpasir ρ b-nya dapat mencapai nilai 1,6, sedangkan tanah lampung dan liat

nilainya dapat mencapai 1,1 g/cm3. Struktur tanah mempunyai pengaruh penting

terhadap bobot isi ini.

             Bobot isi basah (wet bulk density) ; ρ t

            Bt              Bp + Ba

             Yaitu : ρ t

=              =                             ………………… g/cm3

                                    It               Ip + Iu + Ia

             Besaran ini menyatakan bobot total tanah, yaitu padat dan air per satuan

isi. Yang paling sering dipakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut

bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

pengolahan tanah, bahan organic, pemadatan oleh alat-alat pertanian, tekstur,

struktur, dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam

perhitungan-perhitungan seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi,

pemupukan, pengolahan tanah, dan lain-lain.

Jenis tanah Bobot isi (gr/cm3)

Podsolik merah kuning (ultisol) 1.10 – 1.35

Regosol (entisol) 1.07 – 1.48

Aluvial (entisol/inseptisol) 1.02 – 1.42

Grumusol (vertisol) 0.98 – 1.37

Mediteran (alfisol/inseptisol) 0.97 – 1.48

Latosol (inseptisol) 0.93 – 1.11

Gley humus rendah (gleisol) 0.90 – 0.22

Andosil (inseptisol) 0.68 - 0.86

Organosol (histosol) 0.14 - 0.21

            Dalam pemantauan total porositas tanah ini sebaiknya ditentukan dahulu

nilai kepadatan partikel tanah (particle density). Kepadatan partikel tanah ini

adalah masa tanah kering persatuan volume tanah bebas udara, satuannya

adalahg/cm3. Kepadatan partilel tanah-tanah mineral banyak diteliti dan hasilnya

hampir sama yaitu berkisar antara 2.6 – 2.7g/cm3. Kepadatan partikel tanah yang

tidak atau sedikit kandungan bahan organiknya mendekati atau sama dengan

2.7g/cm3, tanah dengan kandungan bahan organiknya sedang 2.65 g/cm3, dan

untuk tanah dengan kandungan bahan organiknya tinggi nilai ini akan lebih

rendah lagi yaitu 2.6 g/cm3.

            Total porositas tanah (soil porosity) daalm keadaan alami dinyatakan

sebagi persentase volume total pori (rongga) yang diisi oleh udara dan air diantara

partikel tanh berdasarkan nilai bobot isi dan kepadatan partikel (particle density).

            Porositas tanah erat hubungannya dengan bulk density serta permeabilitas.

Apabila total ruang pori tinggi maka memiliki tekstur tanah yang halus yang dapat

menyimpan air dan udara dalam tanah sehingga menyebabkan kerapatan massa

(bulk density) yang rendah.

            Pori-pori tanah adalah bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah

(terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar

dan pori-pori halus. Pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi, sedang pori-pori

halus berisi air kapiler atau udara. Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar

lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori kasar kulit

menahan air sehingga tanaman mudsah kekeringan. Tanah-tanah liat mempunyai

pori total, lebih tinggi dari pada pasir.

                        Porositas tanah dipengaruhi oleh :

·         Kandungan bahan organic

·         Struktur tanah

·         Tekstur tanah

Porositas tanah tinggi kalau bahan organic tinggi. Tanah-tanah dengan struktur

granuler atau remah, mempunyai porisitas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah

dengan struktur massive. Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori

makro sehingga sulit menahan air.

            Dalam mengamati pori-pori tanah ada beberapa hal yang harus dicatat

yaitu : ukuran, jumlah, kesinambungan, bentuk, orientasi, dan letak.

            Ukuran dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :

·         Sangat halus 0.1-0.5 mm

·         Halus 0.5-2.0 mm

·         Sedang 2.0-5.0 mm

·         Kasar > 5.0 mm

Pori-pori kasar yang ukuranya lebih dari 10 mm harus disebut kisaran ukuranya.

Rongga-rongga yang terbentuk karena tanah yang retak bila tanah kering harus

disebutkan pula ukuranya. Jumlah pori taanh dibedakan sesuai dengan ukuran dan

jumlah pori-pori per dm2. Klasifikasinya dalah sebagai berikut :

Tabel  Ukuran pori tanah

Sedikit Sedang Banyak

Sangat halus

(0.1-0.5 mm)

<25 25-200 >200

Halus

(0.5-2.0)

<10 10-50 >50

Sedang

(2.0-5.0)

<1 1-5 >5

Kasar

(5.0-10.0)

<1 1-2.5 >2.5

            Kesinambungan pori-pori tanah sangat penting karena menentukan apakah

air atau udara dapat bergerak dengan baik di dalam tanah atau tidak. Dibedakan

menjadi beberapa kelas yaitu :

·         Tidak menyambung

Masing-masing pori tanah tidak dihubungkan satu sama lain oleh rongga yang

berukuran lebih dari 0.1 mm

·         Agak menyambung

Masing-masing pori tanah dihubungkan oleh rongga yang berukuran lebih dari 0.1

mm, tetapi ukuran rongga penghubung tersebut paling besar dua tingkat lebih

kecil dari ukuran pori-porinya sendiri. Karena itu istilah ini hanya berlaku untuk

pori-pori sedang dan kasar.

·         Menyambung

Masing-masing pori tanah

                        Bentuk pori-pori tanah dibedakan sebagai berikut :

·         Vesikular

·         Tidak teratur

·         Tubular

1.2 Tujuan

            Untuk menetukan kadar air contoh tanah yang dinyatakan terhadap bobot

kering mutlak (kering oven 105oC).

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan

oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Baik

kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Fungsi air tanah yaitu sebagai pembawa unsur hara dalam tanah serta keseluruhan

bagian tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor

lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus

disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akan dianalisis untuk

penerapan suatu sifat (Hakim, dkk., 1986).

Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan isi.

Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya adalah

pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah yang lebih lembab setelah

dikeringkan pada suhu 105oC selama 24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat

air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0) dihitung secara gravimetrik

dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam suatu massa tanah

kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan, dkk., 1985)

Kadar air dalam tanah Alfisol dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persen

volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat

memberikan gambaran tentang ketersediaan air pada pertumbuhan pada volume

tanah tertentu. Cara penetapan kadar air tanah dapat digolongkan dengan beberapa

cara penetapan kadar air tanah dengan gravimetrik, tegangan atau hisapan,

hambatan listrik dan pembauran neutron. (Hardjowigeno, S., 1992).

Daya pengikat butir-butir tanah Alfisol terhadap air adalah besar dan dapat

menandingi kekuatan tanaman yang tingkat tinggi dengan baik begitupun pada

tanah Inceptisol dan Vertisol, karena itu tidak semua air tanah dapat diamati dan

ditanami oleh tumbuhan. (Syarief, 1998).

Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air

yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan

ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor

tumbuhan yang berarti. Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan

iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air

yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas

tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan

dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah.

(Buckman dan Brady, 1982).

Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air

(moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air

antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar

mempunyai daya menahan air yang lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur

halus. Pasir umumnya lebih mudah kering dari pada tanah-tanah bertekstur

berlempung atau liat. (Hardjowigeno, S., 1992).

Bulk menyatakan tingkat kepadatan tanah yaitu berat kering suatu volume tanah

dalam keadaan utuh yang biasanya dinyatakan dengan g/cm3. Perkembangan

struktur yang paling besar pada tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus

menyebabkan kerapatan massanya lebih rendah dibandingkan tanah berpasir.

Kerapatan massa (Bulk Density) dihitung sebagai berikut : Kerapatan massa =

Berat tanah (g)/Volume tanah (cm3) (Foth, 1988).

Kerapatan massa lapisan yang bertekstur halus biasanya antara 1,0-1,3 g/cm3. Jika

struktur tanah kasar maka kerapatan massa 1,3-1,8 g/cm3. Dimana makin padat

suatu tanah makin tinggi kerapatan massa atau bulk densitynya sehingga makin

sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Pemberian bahan organik

pada tanah dapat menurunkan Bulk Density tanah, hal ini disebabkan oleh bahan

organik yang di tambahkan mempunyai kerapatan jenis yang lebih rendah.

Kemantapan agregat yang semakin tinggi dapat menurunkan bulk density tanah

maka persentase ruang pori – pori semakin kasar dan kapasitas mengikat air

semakin tinggi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1991).

Kepadatan tanah erat hubungannya dengan penetrasi akar dan produksi tanaman.

Jika terjadi pemadatan tanah maka air dan udara sulit disimpan dan

ketersediaannya terbatas dalam tanah menyebabkan terhambatnya pernapasan

akar dan penyerapan air dan memiliki unsur hara yang rendah karena memiliki

aktivitas mikroorganisme yang rendah (Hakim,dkk,1986).         

Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki udara dan air. Jumlah ruang pori

sebagian ditentukan oleh susunan butir-butir padat, apabila letak keduannya

cenderung erat, seperti pada pasir atau subsoil yang padat, total porositasnya

rendah.Sedangkan tersusun dalam agregat yang bergumpal seperti yang kerap kali

terjadi pada tanah-tanah yang bertekstur sedang yang besar kandungan bahan

organiknya, ruang pori persatuan volume akan tinggi (Buckman and Brady,

1984).

Total ruang pori dapat dihitung dengan menggunakan data bobot jenis partikel –

partikel dan bobot isi tanah sebagai berikut: TRP = 1 - X 100% Dimana: TRP =

Total Ruang Pori BD = Bulk Density (g/cm3) PD = Partikel Density (Sutanto,

2005).

 Tanah bertekstur halus akan mempunyai persentase pori total lebih tinggi dari

pada bertekstur kasar, walaupun ukuran pori dari tanah bertekstur halus

kebanyakan sangat kecil dan porositas sama sekali tidak menunjukkan distribusi

ukuran pori dalam tanah yang merupakan suatu sifat yang penting (Sarief,

1986). PDBD).

Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. Pori

tanah diklasifikasikan berdasar pada ukuran yang setara ruang antar bahan padat

tanah. Pengklasifikasian pori tanah dapat dilaksanakan dengan menganggap pori

tanah ini sebagai badan tunggal di dalam tubuh tanah. Antar poribesar berukuran

setara akan dihubungkan oleh sekumpulan pori-pori berukuran sangat kecil. Pada

susunan padat sederhana butiran pasir, dengan pori yang berbentuk dan berukuran

serupa, saling berhubungan, maka bidang kerut-tegas yang terlihat dianggap

sabagai batas dari suatu pori. Pori dengan O < 30 mikron berperan penting bagi

jasad renik tanah dan tanaman, pori dengan O 30-100 mikron penting pada

fenomena pergantian udara tanah dan cadangan untuk transpot dan pengagihan air

tanah, dan pori dengan O > 100 mikron berperan besar dalam mempercepat laju

penetrasi udara ke bagian tubuh tanah sebelah dalam, serta mempercepat pelaluan

air. Pori tanah dapat dikelompokkan menjadi delapan kategori, yaitu packing void

yang terdiri dari simple packing dan compoud packing, vugh, vesicle, channel dan

chamber, plane yang terdiri dari joint, craze dan skew  (Poerwowidodo, 1990).

Sifat-sifat fisika tanah berhubungan erat dengan kelayakan pada banyak

penggunaan (yang diharapkan dari) tanah. Kekokohan dan kekuatan pendukung,

drainase dan kapasitas penyimpanan air, plastisitas, kemudian kemudahan

ditembus akar, aerasi, dan penyimpanan hara tanaman semuanya secara erat

berkaitan dengan kondisi fisika tanah. Oleh karena tiu, erat kaitannya bahwa jika

seseorang berhadapan dengan tanah dia harus mengetahui sampai berapa jauh dan

dengan cara apa sifat-sifat tersebut dapat diubah. Hal ini berlaku apakah tanah itu

akan digunakan sebagai medium untuk pertumbuhan tanaman atau sebagai bahan

struktural dalam pembangunan.

Bobot merupakan kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua

batasan yaitu :

1. Kerapatan partikel (bobot partikel, BP) adalah bobot massa partikel padat

per satuan volume tanah, biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6

g/cm3.

2. Kerapatan massa (bobot isi, BI) adalah bobot massa tanah kondisi

lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume. Nilai kerapatan massa

tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel tanah,

makin besar akan makin berat  (Henry D. Foth, 1994).

BAB III

PEMBAHASAN

Di dalam tanah terdapat sejumlah ruang pori – pori. Ruang pori tersebut sangat

penting sebagai media alir air dan udara. Berat dan ruang pori – pori tanah

bervariasi dari setiap horizon, sama halnya dengan sifat – sifat tanah lainnya

kedua sifat ini dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah.

Kerapatan isi atau bulk density adalah berat persatuan volume atau gr/cm3. Dalam

pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan hati – hati karena dapat

mempengaruhi jumlah pori – pori tanah dan juga kerapatan isinya. Proses

pembentukan struktur di horizon – horizon bagian atas dari tanah induk dapat

mengakibatkan kerapatan isi lebih rendah, dari bahan induk itu sendiri tanah tanah

organic memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah dengan tanah mineral.

Ruang pori dalam tanah dapat dihitung dari kerapatan isi dan kerapatan partikel.

Tanah yang berpasir biasanya mempunyai kerapatan isi yang lebih besar

dibandingkan dengan tanah – tanah yang berliat. Sehingga dapat diartikan bahwa

dalam kondisi kering, tanah berpasir memiliki volume yang diisi ruang pori lebih

rendah. Ruang pori total pada tanah berpasir semakin rendah tetapi sebagian besar

dari pori – pori itu terdiri dari pori – pori yang besar yang sangat efisien dalam

lalu lintas air maupun udara.

Persentase volume yang ditempati oleh pori – pori kesil, dalam tanah – tanah

berpasir adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas memegang air yang rendah.

Sebaliknya, pada topsoil bertekstur halus, memiliki lebih banyak ruang pori total

yang sebagian besar terdiri dari pori – pori kecil, sehingga tanah dapat memegang

air dengan kapasitas besar.

Untuk melakukan perhitungan tanah yang sebelumnya mengambil contoh tanah

dilapangan, tabung-tabung(ring) tersebut dihitung diameter dan tingginya dengan

jangka sorong. Selain itu, tabung-tabung juga ditimbang bobotnya agar setelah

mengambil contoh tanah, bobot tanah basah dapat dihitung. Setelah tabung terisi

penuh dengan tanah, maka kembali ditimbang dan ditutup dengan plastik dari

aluminium. Selanjutnya dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 1050C selama 24

jam. Lalu setelah 24 jam tanah tersebut dimasukkan ke dalam desikator. Hal ini

bertujuan unutk menyamakan suhu contoh tanah dengan suhu ruangan. Contoh

tanah yang dimasukkan ke dalam desikator ditunggu (dibiarkan) selama 1 jam.

Setalah 1 jam, plastik dibuka dan ditimbang kembali dan dicatat bobot keringnya.

Setelah itu tanah dibersihkan.

Contoh perhitungan :

Diket :

Pada sample tanah L1T1 : BTB : 318,19 gr

                                        BTK : 315,73 gr

                                          BC   : 40,25 gr

                                          BR   : 24,63 gr

                                          Vring     : 98,125 cm3

Sehingga dapat dihitung :

BTBM = BTB – (BR + BC)

            = 318,19 gr – (24,63 gr + 40,25 gr)

            = 253,31 gr

BTKM = BTK – (BR + BC)

            = 315,73 gr – (24,63 gr + 40,25 gr)

            = 250,91 gr

KA = 

      =   x 100 %

      = 0,956 %

BD = 

      = 

      = 2,56 gr/cm3

RPT =1- 

      = 1 –   x 100%

     = 4 %

BAB IV

KESIMPULAN

1.    Kadar air adalah air yang terdapat pada suatu tanah yang dinyatakan dalam

persen.

2.    Ruang pori total adalah isi seluruh pori – pori dalam suatu tanah yang

dinyatakan dalam persen. Ruang pori total sebagai lalu lintas air dan udara dalam

tanah.

3.    Ruang pori total dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah. Tanah bertekstur

halus memiliki lebih banyak ruang pori dan daya jerap air semakin besar.

4.    Bulk density atau kerapatan isi merupakan bobot tanah dalam keadaan utuh.

Bulk density sangat mempengaruhi ruang pori total, semakin besar BD, maka

RPT semakin besar pula. Bobot kering suatu isi tanah dalam keadaan utuh yaitu

bagian padatan dan bagian ruang pori tanah diperhitungkan yang dinyatakan

dalam g/cm3.

5.    Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang

dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang di antara partikel pasir, debu,

liat, serta ruang diantara agregat-agregat tanah.