jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/09/jurnal.docx · web viewfeed back dari serangkaian...
TRANSCRIPT
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS
PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD)
KOTA TANJUNGPINANG
Hj. Asmaul Husnah, SE.,Ak, MM; Akhirman, S.Sos., MM ; Annisya Efendy
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali HajiTanjungpinang, Kepulauan Riau
Email: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh gaya kepemimpinan dan kompensasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai administrasi keuangan di dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah,. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 32 orang responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dan analisis regresi linier berganda.Metodenya yaitu deskriptif analitis. Metode survai deskriptif adalah suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner atau angket. Bersasarkan hasil analisis Besarnya thitung
sebesar 3.529 >2.04841 dan signifikans (p-value=0.001 > α = 0.05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja pegawai. Besarnya thitung sebesar 4.482 >2.04841 dan signifikans (p-value=0.000 < α = 0.05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja pegawai. Besarnya Fhitung> Ftabel Ftabel (92.642 > 3.33) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000 maka keputusan Ho ditolak artinya. Gaya kepemimpinan dan Kompensasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap kinerja kerja pegawai pegawai administrasi keuangan DPPKAD kota Tanjungpinang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja kerja
pegawai pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tanjungpinang.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan.Kompensasi dan Kinerja Kerja Pegawai.
PENDAHULUAN
Dalam praktik sehari-hari, pemimpin dan kepemimpinan yang baik
seharusnya dapat diterapkan dalam semua aspek kehidupan kita, mulai dari
komunitas atau kelompok organisasi paling kecil yaitu keluarga, kemudian
diterapkan dalam lingkungan sehari-hari, perusahaan atau organisasi bisnis, baik
pemerintah maupun swasta, semua yang dilakukan itu sedikit banyaknya pasti
berpengaruh terhadap apapun aktivitas yang ada di dalamnya.
Khususnya untuk sebuah perusahaan pemerintah atau dinas, salah satu
aktivitas yang ada di dalam perusahaan dinas tersebut yakni adanya hubungan
yang terjadi didalamnya, baik yang terjalin antara pimpinan dan bawahan maupun
sesama bawahan atau semua karyawan, yang didalam penelitian ini dikhususkan
pada karyawan bidang administrasi keuangan, baik sesama karyawan administrasi
keuangan itu sendiri maupun karyawan atau bawahan di bidang lain. Hubungan
atasan / pimpinan dan bawahan yang berjalan baik akan memberikan kesenangan
bagi bawahan dalam menjalani pekerjaannya, sebaliknya jika suasana yang
tercipta kurang baik, lingkungan kerja juga akan menjadi tidak kondusif bagi
karyawan yang bekerja pada perusahaan dinas tersebut.
Selain dengan kemampuan serta keahlian yang di miliki oleh Sumber
daya manusia yang ada pada dinas tersebut, perusahaan yang baik juga didukung
oleh aset terpenting yaitu kinerja pegawai-karyawan yang bekerja didalamnya
baik pemerintah maupun swasta. Dalam penelitian ini dikhususkan pada
karyawan bidang administrasi keuangan dikarenakan peneliti membahas yang
berkaitan dengan prilaku akuntansi.
Dengan adanya hubungan diatas, maka perlu adanya perencanaan
pengelolaan sumber daya manusia pada dinas untuk menentukan yang pantas
menduduki suatu jabatan sebagai orang yang tepat dengan berjiwa pemimpin.
Seorang pemimpin adalah sosok yang pantas memimpin, tentunya dengan arahan
yang baik dan tegas, yang juga menjalani tugas dan fungsinya sebagai seorang
pemimpin. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri,
kelompok & lingkungan dengan baik, khususnya dalam penanggulangan masalah
yang relatif sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik, dan dapat menjadi kiblat
atau seseorang yang dicontoh
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Teori Kepemimpinan
Menurut Danim, Sudarwan (2004:55) kepemimpinan adalah tindakan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah
kepada individu atau kelompok lain yang tergantung dalam wadah tertentu untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Indriyo Gitosudarmo dalam Ardana (2008:89) menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas dari individu atau kelompok
untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Hersey dan Blanchard dalam
Wahjono (2010:266) menyatakan bahwa para pemimpin yang sukses
menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan kesiapan dan kematangan para
pengikutnya untuk bekerja dalam situasi tertentu.
Gaya Kepemimpinan
Menurut Rivai (2004:56) gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari
tindakan seorang pimpinan, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh
bawahannya. Gaya kepemimpinan mengambarkan kombinasi yang konsisten dari
falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang.
Menurut Ludlow dan Panton dalam Purwanto (2006:25) terdapat empat
gaya kepemimpinan (leadership style) yang dapat diterapkan dalam situasi dan
kondisi yang juga berbeda, antara lain: pengarahan (directoring), pembekalan
(coaching), dukungan (suporting), dan pendelegasian (delegating).
a. Gaya Pengarahan
Gaya kepemimpinan pengarahan (directoring) tepat digunakan pada situasi
dan kondisi dimana para karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup
dalam menjalankan suatu tugas tertentu. Disamping itu, tugas pekerjaan yang
harus diselesaikan juga cenderung kompleks dan rumit. Oleh karena itu,
seorang manajer harus mampu menjelaskan sejelas mungkin dan rinci tentang
apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan dan kapan pekerjaan
tersebut harus dapat deselesaikan.
b. Gaya Pembekalan.
Gaya kepemimpinan pembekalan (coaching) tepat digunakan situasi dan
kondisi dimana para karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam
menyelesaikan pekerjaan. Disamping itu, para karyawan memiliki motivasi
kerja yang cukup tinggi dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Dalam hal
ini, seorang manajer perlu juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap
tugas dan pekerjaan yang belum dipahami dengan baik oleh para karyawan.
c. Gaya Dukungan.
Gaya kepemimpinan Dukungan (suporting) tepat digunakan pada situasi dan
kondisi dimana para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntun
dan telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manjer.
Dalam hal ini, seorang manejer lebih banyak terlibat dalam berbagai
keputusan kerja dan memperoleh berbagai masukan atau saran-saran dari para
karyawan yang sangat berharga bagi peningkatan prestasi kerja.
d. Pendelegasian
Gaya kepemimpinan pendelegasian (delegating) tepat digunakan pada situasi
kondisi dimana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas
pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga mereka layak untuk menerima
pendelegasian tugas dari seorang manajer. Meskipun telah melakukan
pemantauan (Monitoring) atas kinerja para karyawannya, untuk memastikan
bahwa mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standart yang telah
ditetapkan.
Indikator Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan ialah pola perilaku dan strategi yang disukai dan
sering diterapkan oleh seorang pemimpin dalam rangka mencapai sasaran
organisasi .Mulyadi dan Rivai, (2009).Indikator Gaya KepemimpinanMenurut
Kartini Kartono (2008:34) menyatakan sebagai berikut (1) Sifat, (2) Tempramen
(3) Kebiasaan (4) Watak (5) Kepribadian.
(Kartono 2008)
Kompensasi
Menurut Husein Umar (2007:16) menyatakan bahwa kompensasi adalah
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai berupa gaji, upah,
insentif, bonus, premi, pengobatan, asuransi dan lain-lain yang sejenis yang di
bayar langsung perusahaan.Menurut Wibowo (2007:461) menyatakan bahwa
Kompensasi adalah kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang
telah diberikan oleh tenaga kerja.
Bentuk-bentuk Kompensasi
Menurut A. A. Anwar Prabu Mnagkunegara (2009:84) ada dua bentuk
kompensasi yaitu bentuk kompensasi langsung yang merupakan upah dan gaji ,
bentuk kompensasi yang tak langsung yang merupakan pelayanan dan
keuntungan.
1. Upah dan Gaji ( Kompensasi dalam bentuk langsung )
2. Keuntungan dan Pelayanan
Indikator Kompensasi
Kompensasi yang di kemukakan oleh Husein Umar (2007:16)
1. Gaji
Imbalan yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang
penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk
kerja maka gaji akan tetap diterima secara penuh.
2. Insentif
Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar
produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu
3. Bonus
Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja.
4. Upah
Pembayaran yang diberikan kepada pegawai dengan lamanya jam kerja.
5. Premi
premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma atau sesuatu
yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong atau perancang atau sesuatu
pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.
6. Pengobatan
Pengobatan di dalam kompensasi adalah pemberian jasa dalam penanggulan
resiko yang dikaitkan dengan kesehatan karyawan.
7. Asuransi
Asuransi merupakan penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat
dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa
yang tidak pasti
Pengertian Kinerja Pegawai
Prawirosentono (2008) dalam Suprana (2012) menyatakan kinerja adalah
hasil kerja yang dapat di capai oleh seseorang atau dari kelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan norma maupun etika.
Dimensi Kinerja
Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Pada dasarnya kinerja merupakan
sesuatu hal bersifat individual, karenasetiap karyawan memiliki tingkat
kemampuan berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja bergantung pada
kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh dan
evaluasi kinerja (performance appraisal) juga sangat diperlukan sebagai feed back
dari serangkaian kegiatan dalam organisasi dan mempunyai dampak pada
kelancaran karier.
Mangkunegara (2000:67) dalam Budhi (2006), kinerja pegawai adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuia dengan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya. Dan menurut Hasibuan (2007:105) dalam Permata Nurita (2008),
kinerja pegawai adalah “suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”. Berdasarkan pengertian
diatas,kinerja merupakan tingkat kemajuan karyawan atas hasil dari usahanya
untuk meningkatkan kemampuannya dalam pekerjaannya
Menurut Henderson, dalam wirawan, (2008:54) dimensi kinerja
dikembangkan menjadi indicator kinerja. Indikator kinerja digunakan untuk
mengembangkan instrument evaluasi kinerja yang kemudian digunakan untuk
mengukur kinerja seorang pegawai. Pengembangan dimensi dan indikator kinerja
dilaksanakan melalui job analisis atau analisis pekerjaan.
Indikator Kinerja
Secara umum dimensi kinerja dikelompokkan menjadi tiga jenis.
Wirawan, (2008:54) :
a. Hasil kerja. Hasi. kerja adalah keluaran kerja dalam bentuk barang dan jasa
yang dapat dihitung dan diukur kuantitas dan kualitasya.
b. Perilaku kerja. Ketika berada di tempat kerjanya, seorang karyawan
mempunyai dua perilaku, yaitu perlaku pribadi dan perilaku kerja. Perilaku
peribadi adalah perilaku yang tidak ada hubungannya dengan pekrjaan,
Perlikau karyawan yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
c. Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan adalah sifat pribadi
karyawan yang diperlakukan dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebagai
manusia, karyawan mempunyai banyak sifat pribadi yang dibawa sejak lahir
dan diperoleh ketika dewasa dari pengalaman kerja.
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1Kerangka Pemikiran
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dengan Kinerja pegawai (Y)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau member contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan kinerja. Mangkunegara, (2007:67) dalam .Permata Nurita,(2008) adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya. Kepemimpinan ditentukan oleh gaya kepemimpinan pemimpin itu
sendiri. Gaya kepemimpinan yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula
bagi kinerja pegawai atau bawahan suatu perusahaan dinas terkait.
Pengaruh Kompensasi (X2) dengan Kinerja pegawai (Y)
Kompensasi yang bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung
dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah
diberikannya kepada organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja biasanya
terjadi pada perusahaan swasta, namun di dinas juga bias terjadi tetapi dengan
mengadakan pengajuan yang diajukan oleh pimpinan atau atasan,disini juga
berpengaruh pada gaya kepemimpinan, apakah dengan gaya kepemimpinan yang
ada di dinas tersebut dapat memenuhi kompensasi tersebut untuk karyawan yang
bekerja ditempatnya sehingga dapat berpengaruh pada kinerja.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek dan ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota
Tanjungpinang.
Jenis Penelitian
Berdasarkan metodenya, penelitian ini menurut Siregar (2013:4) termasuk
dalam penelitian survei (Survey Research) yaitu penelitian dengan tidak
melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel
yang diteliti. Menurut Misbahuddin dan Hasan (2013:9) jenis penelitian survei
dalam penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatif (penelitian penjelasan)
yaitu merupakan penelitian yang menggunkan data-data yang sama, dimana
peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian
hipotesis. Serta, jenis penelitian menurut jenis datanya, dalam penelitian ini adalah
jenis data kuntitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka (Siregar, 2013:8). Dari
penjelasan di atas sudah sangat jelas bahwa metode penelitian dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen, dengan eksperimen pengembangan yang bertujuan
untuk membuktikan hipotesis dan guna membuat generalisasi umum, yang
bertujuan untuk mempertajam masalah dan hipotesis.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tanjungpinang khususnya pada Pembuatan laporan
keuangan dilakukan oleh bagian akuntansi atau bagian umum dan keuangan atau
bagian sekretariat yang nantinya akan diserahkan kepada kepala SKPD sebagai
penanggung jawab.
Populasi
Sugiyono (2005:90) memberikan pengertian populasi sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi adalah totalitas dari
semua obyek atau individu yang akan diteliti yang mana memiliki karakteristik
tertentu, jelas dan lengkap. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
administrasi keuangan DPPKAD kota Tanjungpinang berjumlah 32 orang
pegawai.
Sample
Sample dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh, yaitu teknik
bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
sample jenuh adalahnsensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sample.
Sample jenuh sering diartikan sample yang sudah maksimum, ditambah
berapapun tidak akan merubah keterwakilan. Sugiono, (2013:156).
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suaatu instrumment alat
ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran (2005:13), Validitas
menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang
seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.
Uji Reliabilitas
Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisiner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. SPSSmemberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji stastik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60, Ghozali, (2006:42)
Pengujian Asumsi Klasik
Untuk meyakini bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah
linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, makna akan
dilakukan pengujian asumsi normalitas, heteroskedastitas, dan uji
multikolinieritas.
Uji Hipotesis
Uji-t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel
independennya (Priyanto, 2010:68). Tingkat signifikansi yang digunakan adalah
sebesar 5%, dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-
k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel.
Uji–F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel
independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen
(Priyanto, 2010:67). Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%,
dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-k) dan (k-1),
dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel.
Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent.Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R² yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat
terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kuisioner disebar sebanyak 40 kuisioner, dimana yang dikembalikan 34
kuisioner (85%) dan yang tidak dikembalikan sebanyak 8 kuisioner (19,51%), dari
32 kuisioner tersebut terdapat 2 kuisioner yang tidak dapat dipergunakan(0,05%)
karena pengisiannya yang tidak lengkap. Dan hanya 30 kuisioner yang dapat
dipergunakan.
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk signifikansi 5 % dari degre of fredom (df) = n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka.
Uji
Reliabilitas
Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisiner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur realiabilitas dengan uji stastik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau
variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60,
Ghozali (2005) dalam Nunally.
Pertanyaan R -Hitung R-Tabel StatusGaya Kepemimpinan (X1)
Pertanyaan 1 0,552 0.3610 ValidPertanyaan 2 0,430 0.3610 ValidPertanyaan 3 0,830 0.3610 ValidPertanyaan 4 0,632 0.3610 ValidPertanyaan 5 0,573 0.3610 ValidPertanyaan 6 0,786 0.3610 ValidPertanyaan 7 0,629 0.3610 ValidPertanyaan 8 0,685 0.3610 ValidPertanyaan 9 0,296 0.3610 Valid
Pertanyaan 10 0,421 0.3610 ValidKompensasi (X2)
Pertanyaan 1 0,584 0.3610 ValidPertanyaan 2 0,569 0.3610 ValidPertanyaan 3 0,700 0.3610 Valid
Pertanyaan 4 0,721 0.3610 ValidPertanyaan 5 0,580 0.3610 ValidPertanyaan 6 0,686 0.3610 ValidPertanyaan 7 0,805 0.3610 ValidPertanyaan 8 0,616 0.3610 Valid
Kinerja Pegawai (Y)Pertanyaan 1 0,768 0.3610 ValidPertanyaan 2 0,689 0.3610 ValidPertanyaan 3 0,498 0.3610 ValidPertanyaan 4 0,717 0.3610 ValidPertanyaan 5 0,653 0.3610 ValidPertanyaan 6 0,733 0.3610 ValidPertanyaan 7 0,552 0.3610 ValidPertanyaan 8 0,785 0.3610 ValidPertanyaan 9 0,751 0.3610 Valid
Variabel Alpha Hitung Cronbach’s Alpha Kesimpulan
Gaya Kepemimpinan (X1) 0.869 0,60 ReliabelKompensasi (X2) 0.880 0,60 ReliabelKinerja Pegawai (Y) 0.905 0,60 Reliabel
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam
penelitian ini, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat
grafik histogram dan grafik P-P Plot. Jika garfik histogram berbentuk seperti
lonceng maka data berdistribusi normal, dan analisis P-p Plot dikatakan normal
jika terlihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal.
Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Karena terlihat titik-
titik menyebar disekitar garis diagonal. Untuk memastikan data benar-benar
berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik Kolmogorov smirnov dengan
melihat nilai signifikansi. Dimana jika signfikansi lebih besar dari 0,05 maka data
berdistribusi normal.
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b 0E-7 0E-72,46419438 2.45010556
Most Extreme Differences,132 .126,079 .105
-,132 -.126Kolmogorov-Smirnov Z ,722Asymp. Sig. (2-tailed) ,674
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Data yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian
ini uji heteroskedatisitas menggunakan analisis grafik scateerplot, yaitu apabila
ata menyebar secara acak diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y maka tidak
terjadi heteroskedatisitas.
Heteroskedastisitas dapat juga digunakan uji Glejser, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedatusitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 5,875 2,747 2,139 ,042X1 -,145 ,076 -,439 -1,908 ,067X2 ,057 ,090 ,145 ,633 ,532
Uji Multikolonieritas
Menurut Sulistyo (2010:56), uji multikolinearitas dengan SPSS dilakukan
dengan uji regresi, dengan nilai patokan VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai
tolerance antarvariabel bebas. Model yang baik adalah model yang tidak terkena
masalah multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance dibawah
0.10 dan nilai VIF di atas 10 Ghozali, (2006:91-92).
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa nilai VIF dan tolerance untuk
variabel Gaya kepemimpinan dengan nilai Tolerance 0.607 < 10, dengan VIF
1.646 > 0.1. Variabel Kompensasi mempunyai nilai Tolerance 0.607 < 10, dengan
VIF 1.646 > 0.1 Maka dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak ditemukan
adanya masalah multikolonieritas.
Pengujian Hipotesis Secara Uji Parsial (Uji t)
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 5,317 4,486 1,185 ,246
X1 ,286 ,124 ,317 2,314 ,029X2 ,641 ,147 ,596 4,351 ,000
Model Collinearity StatisticsTolerance VIF
(Constant)Gaya kepemimpinan 0.607 1.646Kompensasi 0.607 1.646
a. Bersasarkan hasil analisis pada table 4.13 diatas menunjukkan besarnya
thitung sebesar 2.314 >2.05183dan signifikans (p-value=0.029>α = 0.05),
maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel gaya
kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja
pegawai
b. Bersasarkan hasil analisis pada table 4.13 diatas menunjukkan besarnya
thitung sebesar 4.482>2.05183dan signifikans (p-value=0.000 <α = 0.05),
maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Kompensasi secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja pegawai.
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji f)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 396,205 2 198,102 30,374 ,000b
Residual 176,095 27 6,522
Total 572,300 29
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui nilai Fhitung sebesar 92.642 dengan tingkat
signifikansi 0.000 Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Ftabel
pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k) ; (k-1).
Jumlah sampel (n) sebanyak 30, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 6.
Jadi df = (32-2) ; (2-1), sehingga Ftabel95% (α = 5%) adalah 30.734. Jadi Fhitung>
Ftabel (30.374 > 4.17) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000 maka keputusan Ho
ditolak artinya.Gaya kepemimpinan dan Kompensasi secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh terhadap kinerja kerja pegawai pegawai administrasi
keuangan DPPKAD kota Tanjungpinang.
Koefisien Determinasi (R²)
Kofesien diterminasi (R²) bertujuanuntuk melihat seberapa besar
pengaruhmasing-masing variabel bebas terhadap variabel dipenden mengetahui
persentase sumbangan variabel Gaya kepemimpinan dan Kompensasi secara
bersama-sama terhadap variabel dependen Komunikasi Organisasi .
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,832a ,692 ,670 2,554
Dari hasil tabel 4.12 besarnya Adjusted R2 berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan SPSS 20.0 diperoleh sebesar 0,670. Dengan demikian
besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel limgkungan kerja dan insentif
terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 67.0 %. Sedangkan sisanya sebesar 33.0
% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel Gaya
kepemimpinan,Kompensasi dan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Kerja
Pegawai. Pada penelitian ini dipengaruhi tiga variabel bebas terhadap satu
variabel terikat. Populasi dan sampel diambil dari jumlah pegawai yang ada di
BAPEDA Provinsi Kepulauan Riau.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
diambil, yaitu:
a. Besarnya thitung sebesar 2.314 >2.05183dan signifikans (p-value=0.029>α =
0.05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel gaya
kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja
pegawai
b. Besarnya thitung sebesar 4.482>2.05183dan signifikans (p-value=0.000 <α =
0.05), maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Kompensasi
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja pegawai.
c. Besarnya Fhitung> Ftabel Ftabel (30.374 > 4.17) dan tingkat signifikansi sebesar
0.000 maka keputusan Ho ditolak artinya.Gaya kepemimpinan dan
Kompensasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap kinerja
kerja pegawai pegawai administrasi keuangan DPPKAD kota Tanjungpinang.
Saran
Dari kesimpulan yang telah diperoleh, maka dapat diberikan saran – saran sebagai
berikut:
a. Pegawai Dinas DPPKADkota Tanjungpinang hendaknya lebih
menerapkanGaya kepemimpinan sebagai upaya mengelola salah satu sumber
daya yang dimiliki organisasi yaitu informasi diharapkan dapat memberikan
nilai tambah dalam menjalankan tugas organisasi yang berguna membantu
organisasi dalam mengelola keuangan secara efektif dengan cara lebih
menguasai perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang
berbasis Akuntansi.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian ini
dengan menambah beberapa konstruk (variabel) atau obyek penelitian yang
memiliki perbedaan dalam hal karakteristik perusahaan, karekteristik
pekerjaan maupun karakteristik individu.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang, dkk 2008. Perilaku Keorganisasian, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Danim, Sudarman 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas. Kelompok. Penerbit Rineka Cipta
Duwi Priyatno, 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goleman, Daniel. 2004. Kecerdasan Emosional: Mengapa EI Lebih Penting Daripada,IQ, Terjemahan oleh T. Hermaya. 2004. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Husein Umar (2008), Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, Seri Desain Penelitian Bisnis – No 1, PT Rajagrafindo Persada Jakarta.
Kartono Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hasibuan. P.S, 2005,Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, PT.Bumi
Aksara, Jakarta
Rivai, Veithzal. 2004, Manajemen Sumber Daya Maanusia Untuk Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Robbins SP, dan Judge, 2008. Perilaku Organisasi,Buku 2, Jakarta : Salemba empat
Sedarmayanti, 2011, Tata Kerja dan Produktivitas Kerja, CV Mandar Maju, Bandung
Sekaran U, 2007. Reaserch Methods for Bussines, Jakarta: Salemba Empat
, 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta
Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Bandung: Alfabeta
Raodhatul Jannah, 2013, Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Nonfinansial Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Kabupaten Jeneponto
Srimaryati Fachruzwan Nila aprila, 2011, Pengaruh Kejelasan Tujuan, Gaya Kepemimpinan dm Kinerja Keuanpn Pemerintah terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkst Daerah (SKPD) Provinsi Bengkulu
Meza Rolasmana, 2013, Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Efektivitas Pengambilan Keputusan, Dan Pemberian Kompensasi Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Keuangan Pada Swalayan Di Tanjungpinang