· web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”strategi dapat menghasilkan...

35
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. STRATEGI a) Menurut Pearce dan Robinson (1997,p. 20) Strategi adalah ‘rencana main’ suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan untuk apa. b) Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51),strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut. c) Anthony dan Govindarajan (1995) juga menambahkan bahwa perencanaan strategik merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun mendatang (dalam Prasetyo dan Gomies,

Upload: vuongtram

Post on 10-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. STRATEGI

a) Menurut Pearce dan Robinson (1997,p. 20) Strategi adalah

‘rencana main’ suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan

mengenai bagaimana, kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan

dengan maksud dan tujuan untuk apa.

b) Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51),strategi

perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau

kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang

saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip

secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana

perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut.

c) Anthony dan Govindarajan (1995) juga menambahkan bahwa perencanaan

strategik merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang didefinisikan

sebagai proses pengambilan keputusan atas program-program yang akan

dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan

dalam setiap program selama beberapa tahun mendatang (dalam Prasetyo dan

Gomies, 2004, p. 8). Hasil keluaran dari proses tersebut adalah rencana atau

keputusan strategi.

d) Menurut Morrisey (1995:45), strategi adalah proses untuk menentukan arah yang

harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang

akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa

depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di perusahaan, para

pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan

menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah.

B. BERPIKIR STRATEGI (STRATEGIC THINKING)

Berpikir strategi adalah kemampuan menilai dan mengembangkan visi dan strategi yang

berorientasi pada masa depan yang berkaitan dengan pengetahuan dan analisa yang memadai

Page 2:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

tentang faktor internal:kebutuhan bisnis, kemampuan dan potensi, serta faktor eksternal:

kecenderungan (trend) pasar, industri, politik dan ekonomi.

Langkah-langkah berfikir strategis adalah sebagai berikut:

1. Menilai dan mengaitkan tugas jangka pendek atau sehari-hari dalam konteks strategi

bisnis atau perspektif yang jangka panjang dengan mempertimbagkan apakah sasaran

jangka pendek akan menunjang sasaran jangka panjang. Mengkaji kesesuaian antara

tindakan sendiri terhadap rencana strategis bank. Mempertimbangkan gambaran yang

lengkap (“big picture”) setiap menghadapi peluang atau proyek atau berpikir tentang

aplikasi jangka panjang ketika mengambil tindakan.

2. Memahami perkiraan arah industri dan bagaimana perubahan-perubahan dapat

mempengaruhi perusahaan. Memikirkan bagaimana proses kebijakan dan metode yang

dilakukan saat ini (bukan tindakannya, namun hal-hal yang sedang terjadiongoing

issue) bisa berdampak terhadap perkembangan dan kecenderungan (trend) ekonomi,

politik dan teknologi dimasa mendatang.

3. Mengembangkan dan menetapkan sasaran, tujuan atau proyek jangka panjang.

Merumuskan strategi untuk digunakan sebagai pedoman bagi tim, fungsi atau

perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

4. Menyusun kembali tim, fungsi dan atau bank yang dinilai akan dapat mencapai tujuan

jangka panjang dengan lebih baik. Merencanakan serangkaian tindakan untuk

mencapai sasaran atau visi jangka panjang; dan atau berbagi (share) tentang visi masa

depan tim, fungsi atau bank yang diinginkan.

Cara pengembangan berfikir strategis yaitu dengan mengembangkan kompetensi, ini

ialah belajar berpikir dan bertindak seperti seseorang yang memiliki kompetensi ini dengan

tingkat kedalaman yang tinggi.Pemantauan yang teratur terhadap penetapan sasaran kerja dan

pengkajian terhadap pencapaian sasaran kerja tersebut adalah sangat penting.Memang sulit,

tetapi masih mungkin dilakukan untuk mengembangkan kemampuan untuk menyelaraskan

berbagai visi jangka panjang dan berbagai konsep dengan pekerjaan sehari-hari.

Konsep-konsep dasar berpikir strategis:

Perencanaan yang strategis dengan sangat jelas memaparkan apa yang dikehendaki oleh

organisasi anda. Di dalamnya terkandung pengertian strategi sebagai “serangkaian kegiatan

terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan

Page 3:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

dan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi

yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan penyelesaiannya

oleh organisasi anda.

Dengan demikian, perencanaan strategis membutuhkan cara berpikir strategis, karena

perencanaan itu juga melibatkan perumusan atau klarifikasi visi, misi dan sasaran serta

perumusan strategi yang didasarkan pada penilaian yang realistis tentang lingkungan internal

(kekuatan dan kelemahan) serta eksternal (peluang dan ancaman) organisasi anda.

Tahap 1: Jelaskan visi, misi, sasaran dan strategi organisasi anda.

Tahap 2: Melakukan penilaian kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan.

Tahap 3: Mendefinisikan dan memilih strategi yang tepat.

Tahap 4: Mengembangkan strategi anda.

Tahap 5: Menaksir hasil-hasil yang sudah dicapai.

Tahap 6: Mengevalusi dampak sosial advokasi anda.

C. PENGEMBANGAN

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan

sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Prinsip pengembangan sistem :

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik

4. Proses pengembangan sistem tidak harus urut

5. Jangan takut membatalkan proyek

6. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Page 4:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

D. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Secara sederhana sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan untuk tujuan

bersama dalam suatu lingkungan.Sebuah sistem terdiri dari elemen-elemen terintegrasi yang

dapat diidentifikasikan sebagai satu kesatuan berdasarkan kesamaan tujuan. Model umum dari

sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Input dapat berupa data, informasi, materi,

dll yang akan diolah menjadi output. Proses adalah segala kegiatan untuk memproses input

menjadi output, kegiatan tersebut dapat berupa perhitungan, pemikiran, pengolahan, dan

sebagainya. Output adalah hasil pengolahan input, contohnya seperti barang jadi, laporan,

catatan, uang. Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi

pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar.Supaya dapat berjalan dengan baik

diperlukan kerjasama diantara unsure-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem ,seperti dibawah ini :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran yang tertentu”.(Jogiyanto,2005,1).

Masih dalam buku ‘Analisia dan Desain sistem informasi’ karangan jogiyanto

menerangkan:“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”.(Jogiyanto,2005,2).

E. KONSEP PENGEMBANGAN STRATEGI

Metodologi kerja yang digunakan dalam pengembangan aplikasi perangkat lunak Nusasoft

adalah RUP (Rational Unified Process). RUP termasuk dalam metodologi berorientasi obyek

sehingga dalam implementasinya diarahkan pada Pemograman Berorientasi Obyek (Object

Oriented Programming/ OOP). Keunggulan metodologi kerja Berorientasi Obyek dibandingkan

dengan metodologi procedural yang banyak dipakai pada masa lalu adalah setiap kegiatan yang

termasuk di dalamnya dapat dilakukan secara paralel. Sehingga dapat mempersingkat waktu dan

menghemat sumber daya yang dibandingkan dengan metodologi berorientasi prosedural yang

menuntut diselesaikannya dengan baik dari setiap tahapan kegiatan. Jika kemudian terdapat

kekurangan atau kesalahan difase sebelumnya maka kemungkinan besar harus diulang dari awal

dalam proses pekerjaannya. Sedangkan dalam metodologi berorientasi obyek, setiap tahapan

Page 5:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

pekerjaan dapat dilaksanakan dan dievaluasi kapanpun secara paralel. Dalam pengembangan

system ini ada empat tahapan Metodologi RUP yang dipakai adalah sebagai berikut:

1. Insepsi yaitu, melakukan pengumpulan data, menetapkan ruang lingkup, serta analisis

dan desain awal.

2. Elaborasi yaitu, melakukan penjabaran analisa kebutuhan dan menetapkan arsitektur

serta kerangka aplikasi. Analisa dan desain system mulai dilakukan.

3. Konstruksi yaitu, melakukan analisa dan desain teknis diikuti dengan pengkodean

kedalam kode sumber aplikasi.

4. Transisi yaitu, melakukan transisi dari pengembangan dan testing menuju penggunaan

sesungguhnya, meliputi pemaketan, instalasi, uji coba oleh pengguna, pelatihan,

konversi data, dan konfigurasi akhir.

Dimana di dalam setiap fase ini ada beberapa bidang kegiatan yang akan berlangsung

secara paralel yang terdiri atas:

1. Business modeling adalah mendokumentasikan proses bisnis, yaitu cara kerja pengguna

dalam memanfaatkan aplikasi ini (baik tanpa aplikasi maupun cara kerja yang

diinginkan dengan menggunakan aplikasi).

2. Requirements adalah mendeskripsikan secara detil apa yang akan dilakukan oleh

aplikasi, hal ini dilakukan dengan penyusunan dokumen use-case dan business rules.

3. Analysis and Design adalah mendeskripsikan solusi teknis yang akan digunakan untuk

mencapai perilaku yang sudah ditetapkan dalam kegiatan requirement. Desain di sini

meliputi desain alur, desain interaksi, desain visual, dan desain teknis.

4. Implementation adalah merealisasikan desain kedalam kode komputer yang dapat

dieksekusi oleh komputer.

5. Test adalah melakukan uji coba untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang

mungkin timbul. Uji coba terdiri dari dua jenis, yaitu ujicoba proses yang dilakukan

secara otomatis oleh software dan uji coba antar muka yang dilakukan oleh tester.

6. Deployment dengan melakukan pemaketan, instalasi, konversi data, konfigurasi

aplikasi.

Page 6:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

7. Configuration and Change Management adalah pengelolaan dokumentasi, kode, dan

aplikasi yang dihasilkan dalam pengerjaan proyek terutama berkaitan dengan

perubahan-perubahan yang terjadi.

8. Project management meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan sumber

daya, pembagian tugas, pengontrolan, dan evaluasi tim kerja.

9. Environment adalah pengelolaan alat, sarana, prosedur, guide lines yang diperlukan

pada saat pengembangan.

Pada awal pengembangan semua fase tersebut diterapkan demi menjaga kualitas system

(Quality Assurance). Pada siklus selanjutnya perubahan dan penambahan yang terjadi dengan

mudah dilakukan, sehingga tidak ada kendala yang berarti dalam menarapkan SDLC system ini.

F. LANGKAH-LANGKAH ATAU PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

DAN PERANGKAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Pendekatan Pengembangan Sistem

a. Tahap Perencanan

Tahapan ini merupakan tahapan dimana pengembang mendefinisikan perkiraan-perkiraan

kebutuhan akan sumber daya yang sifatnya masih umum seperti kebutuhan user, kebutuhan

infrastruktur dan lain-lain. Langkah-langkah dalam tahapan perencanaan:

a. Menyadari adanya masalah

b. Mendefinisikan masalah

c. Menentukan tujuan system

d. Mengidentifikasikan kendala-kendala system

e. Membuat studi kelayakan

f. Mempersiapkan usulan penelitian system

g. Menyetujui atau menolak penelitian system

h. Menetapkan mekanisme pengendalian

b. Tahap Analisis

Tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang

baru atau diperbaharui. Informasi yang didapat dari proses sebelumnya yaitu tahap perencanaan

Page 7:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

dikaji lebih dalam oleh seorang “Analis Sistem” atau System Analist. Dari hasil kajiannya

seorang analis tersebut akan menemukan beberapa kelemahan system sehingga nantinya ia akan

dapat mengusulkan suatu perbaikan atau solusi. Kegiatan-kegiatan pada tahap Analisis:

a. Convention. Mendeteksi sistem, apabila system saat ini semakin berkurang manfaatnya

(Memburuk).

b. Initial Investigation. Memeriksa system saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah

yang menimbulkan permasalahan.

c. Determination of Ideal System. Mendapatkan Konsensus (semacam kesepakatan/ voting)

dari komunitas pengguna sistem (para user) tentang sebuah sistem yang ideal (sistem

yang diinginkan dari setiap user).

d. Generation of System Alternatives. Menggali (explore) perbedaan dari alternatif-alternatif

sistem yang ada dalam mengurangi jarak (gap) antara system saat ini dengan system

idealnya.

e. Selection of Proper System. Membandingkan alternatif-alternatif system dengan

menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternative sistem yang paling baik dan

mengajukannya atau menjualnya kepada perusahaan.

c. Tahap Desain

Tahapan setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh

system baru. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai serta memberikan gambaran yang

jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lain yang terlibat

dalam pengembangan sistem. Kegiatan yang dilakukan pada tahap Desain:

a. Output Design. Mendesain tampilan-tampilan output dari suatu sistem, berkas atau

form.

b. Input Design. Mendesain form/ dokumen masukan untuk sistem.

c. File Design. Memberikan bentuk-bentuk file yang dibutuhkan dalam system informasi.

d. TahapPenerapan

Tahap dimana desain sistem yang sudah dibentuk sudah menjadi suatu kode yang siap

untuk dioperasikan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap Penerapan:

Page 8:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

1. Programming and Testing

Mengkonversikan perancangan logical kedalam kegiatan operasi coding dengan bahasa

pemrograman tertentu dan mengetest program, memastikan semua fungsi/ modul

berjalan dengan lancar.

2. Training

Memimpin sebuah pelatihan dalam menggunakan sistem baru yang telah

dikembangkan, juga termasuk persiapan lokasi dan tugas-tugas lain yang berhubungan

dengan pelatihan seperti modul pembelajaran dan jadwal training.

3. Sistem Change Over

Merubah pemakaian sistem lama ke system baru, dari system informasi yang berhasil

dibangun. Adapun beberapa metode konversis system diantaranya yaitu: (a) Konversi

Paralel (b) Konversi Bertahap (c) Konversi Percontohan (d) Langsung/Change Over.

e. TahapPerawatan

a. Penggunaan Sistem Audit Sistem. Melakukan pengamatan dan penelitian formal untuk

menentukan seberapa baik system baru dapat memenuhi criteria kerja.

b. PenjagaanSistem. Dilakukan dengan Pemantauan rutin

c. PerbaikanSistem. Melakukan perbaikan jika dalam program terdapat kelemahan

rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.

d. MeningkatkanSistem. Jika manejer melihat adanya potensi peningkatan sistem, hal ini

bias ditindak lanjuti untuk memodifikasi system sesuai keinginan manejer tersebut.

2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode-Metode pengembangan perangkat lunak pada dasarnya dibedakan menjadi dua,

antara lain:

1. Metode fungsi data (function data methods).

Pada intinya, metode fungsi data memberlakukan fungsi dan data secara terpisah.

Metode ini dapat membedakan fungsi dan data. Fungsi pada prinsipnya adalah aktif dan

memiliki perilaku, Sedangkan data adalah pemegang informasi pasif yang dipengaruhi oleh

fungsi. Sistem biasanya dipilah menurut fungsi, di mana data dikirim di antara fungsi-

Page 9:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

fungsi tersebut. Fungsi kemudian dipilah lebih lanjut dan akhirnya diubah menjadi kode

sumber (program computer).

Sistem yang dikembangkan dengan metode fungsi data sering sulit pemeliharaannya.

Kendala-kendala yang sering dihadapi dengan metode fungsi data antara lain: Seluruh

fungsi harus paham bagaimana data disimpan. Dengan kata lain, fungsi harus paham

struktur datanya. Seringkali, dalam hal-hal tertentu tipe data yang berbeda memiliki format

data yang sangat berbeda. Manusia secara alami tidak berfikir secara terstruktur. Dalam

kenyataannya, spesifikasi kebutuhan biasanya diformulasikan dalam bahasa manusia.

2. Metode berorientasi objek (object-oriented methods).

Metode berorientasi objek memberlakukan fungsi dan data secara ketat sebagai satu

kesatuan. Metode berorientasi objek mencoba menstrukturkan sistem dari item-item yang

ada dalam domain masalah. Metode ini biasanya sangat stabil dan perubahannya sangat

sedikit Perubahan yang terjadi biasanya mempengaruhi hanya satu atau sedikit hal tertentu,

yang artinya perubahan yang dibuat hanya terjadi secara lokal di sistem.

Page 10:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

BAB III

PEMBAHASAN

A. STRATEGI YANG DILAKUKAN KEMENPORA DALAM PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Strategi Nasional E-Government

Kesuksesan e-government ditentukan berdasarkan kualitas dan keberadaan layanan

administrasi, khususnya yang menyediakan proses transaksi secara keseluruhan. Untuk

menerapkan e-government yang sukses perlu memperhatikan beberapa faktor yaituSDM (sumber

daya manusia), penerapan proses implementasi egovernment,serta komponen TIK yang perlu

diperhatikan.

Gambar 3.1: Strategi E-Government

Page 11:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Berdasarkan draft rancangan penyelenggaraan e-government di Indonesia, terlihat bahwa

sistem informasi merupakan salah satu yang sangat mendasar yang diperlukan di lingkungan

badan pemerintah khususnya di Kemenpora. Hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan

efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di

Kemenpora. Untuk menciptakan e-government yang baik diperlukan beberapa komponen yang

saling berkaitan satu sama lain seperti penerapan teknologi informasi, infrastruktur jaringan

teknologi informasi, interoperabilitas sistem informasi, dan keamanan sistem informasi.

Pengembangan aplikasi e-government di setiap badan pemerintah berdasarkan rancangan

penyelenggaraan e-government dapat dibagi menjadi dua:

a. Aplikasi umum,dapat disediakan langsung oleh Menteri atau kementrian.

b. Aplikasi khusus,dapat dikembangkan oleh setiap Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan persetujuan Menteri.

2. Perkembangan TIK

Gambar 3.2 menunjukkan perubahan trend dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) mulai dari perubahan sumber daya utama seperti infrastruktur yang berubah dari sistem

telepon menjadi jaringan digital, kecepatan penyebaran informasi yang sekuensial dan lambat

hingga menjadi cepat bahkan tergolong sangat cepat. Perubahan struktur dan perkembangan

teknologi informasi menuntut juga perubahan aksesibilitas data yang semakin tinggi artinya data

dan informasi dapat diakses kapan dan di mana saja.

Perubahan trend yang terjadi dalam TIK menuntut terjadinya tranformasi di dalam

lingkungan khususnya Kemenpora. Hal ini bertujuan untuk membentuk TI yang dapat

menunjang dan mendorong transformasi keseluruhan informasi dan data di lingkungan

Kemenpora sehingga dapat mendukung perkembangan TIK. Transformasi ini hanya bisa

didapatkan dengan perubahan dalam cara pengelolaan TI:

a. Pengembangan TI sektoral yang bersifat : terpadu, lintassektoral

b. Orientasi pengembangan TI internal (“build” dan “operate internally”) dengan

melakukan optimasikan keikutsertaan swasta (“buy” dan “outsourcing”)

c. Dukungan tersebar yang bersifat dukungan umum yang terpusat,dan dukungan khusus

tersebar.

Page 12:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Dari sisi teknologi berikut ini perkembangan yang perlu dipertimbangkan di dalam

menyusun strategi pengembangan SIM di lingkungan Kemenpora.

Gambar 3.2 : Era Reformasi

3. Open Sourch and Open Standard

PemanfaatanOpen Source Software dalam implementasi TIK merupakan hal yang sangat

penting karena beberapa alasan:

Efisien dan efektif;

Mengimplementasikan Open Standar sehingga mempermudah dalam pertukaran

data digital;

Stabil, aman;

Page 13:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Dukungan komunitas;

Custom Build Software;

Peningkatan industri perangkat lunak lokal untuk implementasiTIK

Pemerintah telah memberikan dukungan terhadap implementasi OSS pada e-government

dengan cara:

Secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap pada orientasi pencapaian target.

Pemerintah berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh sebanyak

mungkin penggunaan OSS di instansi pemerintah, menggunakan piranti lunak yang legal

termasuk dengan OSS.

Pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua implementasi (tidak ada pemihakan),

tetapi memberikan dorongan untuk penggunaan OSS seluas-luasnya.

Keterlibatanbersamaseluruhstakeholderdankomunitas TI dalamimplementasi program.

Tabel3.1:ImplementasiOSS diBerbagaiDaerah

No. Pemerintah

Daerah

Action

1 Kab.Jembrana MigrasiDesktop,MigrasiServer,

PengembanganAplikasi,Pelatihan,

KustomisasiAplikasi

2 Kab.Kebumen Migrasiserver,Pelatihan

3 Kab.Sragen M

igrasiServer,PengembanganAplikasi,

Pelatihan,KustomisasiAplikasi,

Maintenance OSS4 Prov. JawaTengah MigrasiDesktop,MigrasiServer,

P

elatihan,KustomisasiAplikasi,Officia

l SupportOSS5 Prov. JawaTimur M

igrasiServer,PengembanganA

plikasi, KustomisasiAplikasi6 Prov. NangroeAcehDarussalam MigrasiKomputerlokaldan Desktop

Page 14:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Berdasarkan data tersebut, maka implementasi Open Source di lingkungan Kemenpora

merupakan suatu strategi yang penting. Hal ini tidak saja untuk memberikan kinerja tinggi,tetapi

juga untuk memecahkan masalah legalitas dan pertimbangan pemanfaatan dana publik secara

optimal. Untuk itu beberapa aplikasi yang terlanjur disusun dengan menggunakan aplikasi

proprietary harus secara bertahap dimigrasi menjadi aplikasi Open Source untuk mendukung

program pemerintah tersebut.

B. TAHAPAN-TAHAPAN DALAM IMPLEMNTASI PENGEMBANGAN SISTEM

INFOMASI MANAJEMEN KEMENPORA

1. Pengembangan SIM Kemenpora

Dalam pengembangan SIM Kemenpora diperlukan beberapa perencanaan

pengembangan perangkat lunak. Perencanaan ini ada yang bersifat teknis ataupun bersifat non-

teknis (organisatoris, aturan dan bakuan). Persiapan tersebut meliputi :

Persiapan aspek teknis

Melakukan survey untuk mengetahui kondisi dukungan teknis yang ada saat ini di

lingkungan Kemenpora.

Memilih suatu model untuk proses pengembangan SIM yang dianut.

Memilih notasi yang digunakan untuk spesifikasi dan perancangan sistem informasi.

Memilih bahasa pemrograman yang disarankan untuk digunakan didalam pengembangan

Sistem Informasi Manejemen di lingkungan Kemenpora.

Menentukan arsitektur perangkat keras dan perangkat lunak dari Sistem Informasi

Manajemen.

Memilih mekanisme pengaturan konfigurasi dari sistem.

Memilih produk berpotensi berdasarkan pengalaman keorganisasian, sumber daya, dan

tujuan.

Mengevaluasi informasi pasar mengenai viablitas produk.

Membeli atau menyewa perangkat keras/lunak yang dibutuhkan.

Persiapan aspek organisasi

Menetapkan standard untuk dokumentasi, coding, verifikasi dan pengujian.

Mengestimasi biaya, jadwal, tersiko dan harga dari produk.

Memilih bentuk laporan dan cara pengukuran perkembangan proyek.

Page 15:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Menentukan organisasi pendukung pelaksanaan SIM di lingkungan Kemenpora.

Persiapan sumber daya manusia

Mengontrak dan menyusun tim pembuat software.

Menyiapkan bahan dan personil untuk instalasi, perawatan.

Melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai proses pengembangan SIM sehingga

ketika dilaksanakan pengembangan SIM kerjasama antar pihak Kemenpora dan

pengembang dapat terjadi secara baik.

Oleh karena itu untuk meletakkan dasar dan fondasi perencanaan serta pelaksanaan

pengembangan SIM di lingkungan Kemenpora maka perlu ditetapkan beberapa bakuan yang

dituangkan dalam dokumentasi. Dokumen bakuan dan perencanaan tersebut disusun dengan

pendekatan:

Tidak terlalu teknisagar dapat dibaca secara luas dan juga mudah dipahamioleh

pihakmanajemen.

Tidak terikatpada satujenis teknologiatauvendor.Tetapilebih kepada konsep dan bakuan

yang bersifat terbuka.

Pengembangan yangdilakukanberbasiskankondisiyangada.

Pengembangan teknis yang direncanakan harus melihat kepada keterbatasan organisasi

dan sumber daya manusia yang ada.

2. Rencana Pengembangan Infrastruktur

Salah satu yang perlu dikembangkan di dalam penyusunan SIM dilingkungan

Kemenpora adalah infrastruktur teknis pendukung SIM yaitu system perangkat server dan

jaringan. Saat ini beberapa server sudah dijalankan dengan menggunakan teknik

virtualisasi. Teknik virtualisasi digunakan untuk menyediakan beragam layanan SIM yang

terpisah tetapi menjadikan lebih mudah dikelola dan dirawat. Karena dijalankan pada suatu

lingkungan terisolir yang terpaket menjadi satu. Di samping itu, teknik virtualisasi ini membuat

sistem lebih aman dan reliable serta dapat memanfaatkan perangkat keras secara lebih efisien.

Page 16:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Gambar 3.3: Kondisi Sekarang

Perencanaan untuk pengembangan infrastruktur sehingga menjadikan layanan

SIM yang lebih baik dapat dilihat pada Gambar 3.4. Pada dasarnya perbaikan yang perlu

dilakukan untuk 1 tahun kedepan ditingkat infrastruktur jaringan adalah sebagai berikut:

Separasi atau pembagian yang lebih jelas antara unit kerja yang didalam dan

diluar. Hal itu dilakukan dengan memasang sistem fire wall dan router

tambahan.

Dilengkapinya dengan sistem inventori, management serta help desk yang

memudahkan pengoperasian serta perawatan infrastruktur jaringan.

Penambahan beberapa fasilitas dasar untuk infra struktur seperti Intruder

Detection System, Intruder Prevention System, Backup System dan lain

sebagainya.

Pemanfaatan sistem dengan Quality of Service (QoS) sehingga dapat membedakan

layanan yang diberikan dan dapat memanfaatkan bandwidth yang tersedia secara

lebih baik.

Page 17:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Gambar 3.4: Kondisi Jaringan yang Diharapkan

3. Jenis SIM yang Perlu Dikembangkan

Dalam mengembangkan SIM Kemenpora dimasa mendatang, maka perlu

dilakukan tahapan-tahapan pengembangan SIM. Tahapan-tahapan pengembangan SIM

dilingkungan Kemenpora tersebut ditampilkan pada Gambar3.5. Beberapa tahapan

membutuhkan kesuksesan pelaksanaan tahapan selanjutnya. Tahap ini dibagi menjadi

beberapa jenis pekerjaan SIM yang pada dasarnya dapat untuk memenuhi kebutuhan:

Kebutuhan publik untuk mendapatkan informasi mengenai Kepemudaan dan

Keolahragaan.

Memberikan layanan fasilitas informasi kepada publik misal kepada OKP ataupun

organisasi olahraga.

Kebutuhan Kemenpora dalam menciptakan kebijakan dan melaksanakan kebijakan-

kebijakan Kepemudaan dan Keolahragaan.

Operasional dari SIM tersebut sehingga SIM tersebut dapat bekerja menenuhi

fungsinya.

Page 18:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Gambar 3.5: Tahapan SIM di Kemenpora

Jenis-jenis SIM yang akan dikembangkan tersebut akan dijabarkan pada penjelasan

berikut :

a. SIM untuk Pengoperasian

Untuk memudahkan dan mengatasi permasalahan pengoperasian, maka perlu

dikembangkan beberapa Sistem Informasi yang terkait dengan fasilitas SIM di lingkungan

Kemenpora. Sistem tersebut adalah Sistem Informasi Manajemen Infrastruktur Jaringan. SIM

Page 19:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

ini pada dasarnya memiliki 3 komponen utama yaitu :

Sistem inventory infrastruktur jaringan.

Sistem ini akan mendata perangkat jaringan, perangkat keras di lingkungan Kemen-

pora. Sehinga bila terjadi gangguan maka akan lebih mudah menelusuri kerusakannya.

Hal ini akan membantu pengoperasian jaringan di lingkungan Kemenpora.

Gambar 3.6: Sistem Inventory Jaringan

Sistem monitoring dan visualisasi jaringan.

Sistem ini akan memonitor, traffic, layanan apakah selalu up, serta memberikan

laporan tentang sebagaimana baiknya layanan SIM yang ada di lingkungan

Kemenpora. Juga akan melaporkan titik mana yang paling banyak menggunakan

bandwidth, ataupun dapat juga melaporkan perkabelan di lantai mana yang kurang

baik.

Gambar 3.7: Sistem Monitoring

Page 20:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Sistem help desk.

Sistem ini akan membantu mengelola pelaporan dari pengguna bila terjadi kerusakan.

Sehingga setiap pengguna di lingkungan Kemenpora dapat melaporkan dengan lebih

ditail dan akan langsung dicatat oleh bagian teknis.

Gambar 3.6: Help Desk

b. SIM Berbasiskan Database

Sistem lnformasi berbasiskan Aplikasi Database ini misalnya meliputi berbagai

sistem misal :

Sistem database pendukung interoperabilitas.

Sistem database yang ada di lingkungan Kemenpora belum mendukung aspek

interoperabilitas, sehingga sulit bila antar SIM dapat bertukar data. Sebagai

dampaknya data yang tersebar di beberapa Unit Kerja tak dapat dimanfaatkan. Dengan

adanya sistem data base pendukung interoperabilitas yang berbasis ontologi, maka

proses pertukaran data akan dapat dilakukan secara lebih mudah.

Sistem data warehouse.

Untuk memudahkan proses pengambilan keputusan, maka ketersediaan data secara

terkumpul baik yang bersumber dari sumber data internal (dari dalam organisasi)

ataupun sumber data eksternal (luar organisasi) akan sangat dibutuhkan. Dengan

terkumpulnya data tersebut dalam suatu sistem data warehouse, maka dapat

diterapkan teknik-teknik data mining untuk melakukan perkawinan informasi dari

Page 21:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

data dengan sumber yang berbeda. Cara ini akan menghasilkan suatu informasi

pendukung pembuat keputusan yang sangat membantu Kementerian Pemuda dan

Olahraga dalam pekerjaan sehari-harinya.

Executive Information System yang mendukung mobile devices. SIM ini merupakan

SIM yang digunakan para pembuat keputusan, sehingga memang didisain untuk

memberikan informasi tentang Kementerian Pemuda dan Olahraga secara singkat

tetapi real time. Sistem ini juga menyajikan informasi tentang Kepemudaan dan

Keolahragaan.

Model pengintegrasian layanan SIM di lingkungan Kemenpora dikembangkan dengan

model seperti pada Gambar 3.7. Pada model ini setiap SIM tidak harus memiliki model

database ataupun menggunakan database yang sama. Tetapi antar SIM tersebut dapat saling

bertukar data dengan menggunakan mekanisme “generic service”. Setiap SIM yang

dikembangkan di lingkungan Kemenpora yang ingin melakukan pertukaran data, harus

memenuhi pra-syarat penyediaan “generic service” ini. Sehingga antar SIM cukup

melakukanrequest dengan metode yang sama dan setiap SIM akan melakukan pemetaan

sesuai dengan teknologi yang diimplementasikannya.

Gambar 3.7: Interoperabilitas dengan Service Generic

Page 22:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

c. SIM Berbasiskan Social Network

Social Network merupakan suatu jenis aplikasi yang mencoba menghubungkan

antara pengguna dengan pengguna lainnya. Contohnya jika di lingkungan Kemenpora, maka

Social Network ini dapat digunakan untuk tujuan :

Menghubungkan mereka (pemuda) yang pernah mengikuti kegiatan.

Menghubungkan mereka yang tertarik dengan organisasi pemuda misal anggota

organisasi pemuda atau “alumni” kegiatanMenpora.

Menghubungkan organisasi-organisasi kepemudaan.

d. SIM untuk Berkolaborasi

Salah satu dari tujuan aplikasi ini adalah untuk menghubungkan mereka (pemuda)

yang pernah mengikuti kegiatan. Salah satu dari aplikasi ini adalah seperti yang ditunjukan

pada gambar 3.8.

Gambar 3.8: Contoh Aplikasi CSCW

Aplikasi ini akan membantu dalam menkoordinasikan pekerjaan. Dengan sistem ini,

maka setiap staf di Kemenpora akan dapat login ke sistem danmemperoleh “desktop” yang

menerangkan jadwal kerja, kelompok kerja termasuk target dan tenggat.Di samping masing-

masing pengguna dapat melihat jadwal dan bekerja sama secara online (misal menulis

dokumen bersamaan), maka pengguna dapat juga bertukar data.

Page 23:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

e. SIM untuk Knowledge Management

Beberapa SIM yang tergolong kelompok ini dan dapat dikembangkan di lingkungan

Kemenpora adalah :

Sistem Ensiklopedia berbasis Wiki.

Salah satuaplikasi yang dapatdikembangkan adalah ensiklopedia pemuda dan

olahraga.Aplikasi ini berbasis knowledge base artinya pengunjungbisa menambahkan

informasi.

Gambar 3.9: Contoh Ensiklopedia

Sistemtanya jawab (Frequently Asked Question).

Aplikasi SIM ini dapat digunakan untuk mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang

sering dilontarkan oleh publik terhadap suatupermasalahan yang berkaitan dengan

Kepemudaan.

Gambar 3.10: Fasilitas Tanya-Jawab (FAQ)

Page 24:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

Sistem E-Learning.

Sistem ini akanmendukung mekanisme pembelajaran jarak jauh. Sehingga di masa

depan Kemenpora dapat memberikan materi pelatihan melalui e-Learning, misal

materi pelatihan juri dan wasit untuk cabang olahraga tertentu. Dengan memanfaatkan

teknologi ini maka dapat ditingkatkan jumlah pelatihanbaik kuantitas ataupun

kualitasnya.

Gambar 3.11: Fasilitas E-Learning

Page 25:  · Web viewdan dilaksanaaan oleh sekelompok orang yang terkoordinir.”Strategi dapat menghasilkan solusi yang tepat mengarah pada segala penyebab masalah yang tengah diupayakan

DAFTAR PUSTAKA

http://fizzulhaq.blogspot.com/2009/11/pengertian-sistem-informasi-manajemen.html

http://hadiavolorosi.com/2013/01/artikel-perkembangan-sistem-informasi.html

http://ismimiitsme.blogspot.com/2013/08/konsep-pengembangan-sistem-informasi.html

http://ryanhadiwijayaa.wordpress.com/2012/09/30/definisi-strategi-menurut-para-ahli/

http://vincensiabeataindhira-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-78832-Tugas Strategi%20dan

%20Pembangunan%20Sistem.html