bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...

18
Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi yang dipandang sebagai salah satu industri yang prospektif di masa akan datang. Oleh karena itu pembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Pariwisata sebagai industri jasa menjadi pendorong utama perekonomian dunia sehingga banyak negara yang berlomba menjadikan negerinya sebagai objek yang kaya akan daya tarik kepariwisataan. Saat ini sektor pariwisata telah menjadi komoditas bisnis andalan di beberapa negara maju dan berkembang. Karena dikemas dengan sangat menarik maka sektor ini menjadi penghasil devisa terbanyak dari total devisa yang diterima. Dan sebenarnya bisnis pariwisata akan cukup menjanjikan jika dikelola sebaik mungkin. Industri MICE atau biasa disebut Meeting, Incentive, Confention, Exhibition merupakan bagian dari usaha jasa pariwisata. Industri ini menjadi produk unggulan karena dapat memberikan dampak berganda (multiplier effect) yang luas kepada stakeholder pariwisata, yaitu pemerintah, pelaku usaha atau industri pariwisata, serta masyarakat. Karena MICE merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan juga memberikan lahan bisnis yang tinggi, mahal, dan berat tanggung jawabnya maka semua kebutuhan di dalamnya harus dikelola dan direncanakan dengan baik.

Upload: nguyentuong

Post on 10-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi yang dipandang

sebagai salah satu industri yang prospektif di masa akan datang. Oleh karena itu

pembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor

andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Pariwisata sebagai industri jasa

menjadi pendorong utama perekonomian dunia sehingga banyak negara yang

berlomba menjadikan negerinya sebagai objek yang kaya akan daya tarik

kepariwisataan. Saat ini sektor pariwisata telah menjadi komoditas bisnis andalan

di beberapa negara maju dan berkembang. Karena dikemas dengan sangat

menarik maka sektor ini menjadi penghasil devisa terbanyak dari total devisa

yang diterima. Dan sebenarnya bisnis pariwisata akan cukup menjanjikan jika

dikelola sebaik mungkin.

Industri MICE atau biasa disebut Meeting, Incentive, Confention,

Exhibition merupakan bagian dari usaha jasa pariwisata. Industri ini menjadi

produk unggulan karena dapat memberikan dampak berganda (multiplier effect)

yang luas kepada stakeholder pariwisata, yaitu pemerintah, pelaku usaha atau

industri pariwisata, serta masyarakat. Karena MICE merupakan suatu kegiatan

yang kompleks dan juga memberikan lahan bisnis yang tinggi, mahal, dan berat

tanggung jawabnya maka semua kebutuhan di dalamnya harus dikelola dan

direncanakan dengan baik.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

2

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menurut Pendit dalam Any Noor (2007:4) MICE merupakan usaha dengan

memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan,

usahawan, cendekiawan,dan sebagainya) untuk membahas masalah yang

berkaitan dengan kepentingan bersama. Pada umumnya event konvensi berkaitan

dengan usaha pariwisata lain, seperti transportasi, akomodasi, hiburan perjalanan

pra dan pasca konferensi.

Usaha jasa pariwisata ini meliputi beberapa kegiatan, diantaranya adalah

kegiatan penyedia jasa perencanaan, jasa pelayanan dan jasa penyelenggaraan

pariwisata. Kegiatan MICE dapat membuka lapangan kerja dan usaha bagi

penyedia kebutuhan pelaksanaan MICE, usaha akomodasi, transportasi, usaha

komunikasi dan profesi, usaha kontrktor pameran, usaha perjalaanan, usaha

liburan, usaaha pengasaan lokasi, dan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan

bahwa event MICE menghasilkan devisa langsung yang dinikmati oleh

masyarakat dan pelaku industri pariwisata yang bergerak di bidang akomodasi,

transportasi, jasa konvensi dan eksibisi, hingga produk budaya berupa

cinderamata. Disamping itu kegiatan ini juga memberikan dampaak positif

terhadap pencintraan destinasi negara ataupun daerah tujuan wisata.

Direktur Konvensi, Intensif dan Pameran, Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif, Tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan MICE ke Indonesia

berjumlah 3,7 dari total 7,65 juta kunjungan wisatawan mancanegara yang

berkunjung ke Indonesia. Untuk tahun 2012 ini, kementeriannya menargetkan

presentase kunjungan meningkat 10 %.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

3

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Mengenai cara pencapaiaan target itu, pemerintah akan semakin intensif

menghadiri berbagai pameran atau trade show yang berkaitan dengan MICE

(http://indonesia tourismmonitor.blogspot.com). Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif menargetkan angka wisatawan mancanegara pengguna sektor

MICE pada 2012 menjadi 10% dari seluruh jumlah pengguna layanan jasa wisata

asing yang datang ke Indonesia. Berman Lubis, Direktur Konvensi, Intensif dan

Pameran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan target itu

untuk mendongkrak pendapatan sektor pariwisata. Sebelumnya kementerian ini

membidik wisatawan sebanyak 8 juta dengan anggaran Rp 1,99 triliun pada tahun

2012. Target MICE (meeting, invention, convention, exhibition) itu dipasang

untuk mendongkrak daya tarik wisatawan di Indonesia. Berdasarkan data jumlah

wisatawan asing pada tahun 2011, segmen MICE tercatat sebanyak 3,7% dari

jumlah seluruhnya yang datang sebanyak 7,65 juta orang. Berbagai upaya akan

dilakukan untuk mendongkrak MICE untuk mencapaai target wisman pada 2012.

Upaya itu dilakukan dengan cara menghadiri berbagai pameran atau trade show

yang berkaitan dengan MICE untuk menjelaskan tentang kawasan tujuan

konvensi,intensif dan pameran di wilayah Indonesia. Selain itu, banyak upaya lain

seperti mengadakan kerjasama dengan pemerintah asing di Indonesia

(http://www.bisnis.com/aricles).

Indonesia memiliki peluang tinggi untuk menggunakan industri MICE,

saat ini Indonesia memiliki 10 Kota utama dan 3 kota potensial tujuan MICE di

Indonesia. 3 Kota potensial adalah Palembang, Lombok, dan Balikpapan.

Sedangkan untuk 10 Kota utama tujuan MICE diuraikan pada tabel 1.1 Berikut

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

4

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 1.1

10 KOTA UTAMA TUJUAN MICE DI INDONESIA

No Kota

1 Medan

2 Padang / Bukit tinggi

3 Batam

4 Jakarta

5 Bandung

6 Jogjakarta

7 Surabaya

8 Bali

9 Makasar

10 Manado Sumber : Kemenbudpar 2011

Berdasarkan data diatas, 10 kota utama tujuan MICE Bandung merupakan

salah satu kota yang menjadi konsentrasi Kemenbudpar untuk dijadikan destinasi

unggulan. Bandung dikenal sebagai kota kreatif. Minat wisatawan untuk

berkunjung ke kota Bandung umumnya relatif tinggi pada saat akhir pekan dan

hari libur. Sektor kepariwisataan di kota Bandung didukung oleh beberapa sarana

dan prasarana yang terdiri dari accomodation, attraction, accessibility, amenities

dan ancilary. Salah satu komponen penunjang yang tidak dapat dipisahkan

dengan kegiatan pariwisata adalah akomodasi, dimana hotel salah satu bagian dari

akomodasi yang sangat mendukung aktifitas pariwisata.

Hotel merupakan suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau

badan akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia

makanan dan minuman serta fasilitas jasa yang lainnya dimana semua pelayanan

itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel

tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki

hotel itu. Meningkatnya kegiatan pariwisata, mengakibatkan pula tingkat hunian

kamar pada industri pariwisata.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

5

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertumbuhan hotel bintang juga terjadi di kota – kota besar di Jawa Barat

salah satu kota Bandung yang memiliki tingkat pertumbuhan industri perhotelan

yang cukup baik. Berikut ini adalah tabel berikut mengenai Jumlah Hotel

Berbintang di Kota Bandung.

TABEL 1.2

JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI KOTA BANDUNG

TAHUN 2009 – 2011

Tahun

Hotel Berbintang Total

1 2 3 4 5

2009 10 15 26 15 6 73

2010 7 16 28 19 6 77

2011 9 18 29 22 6 84

Total 284

Sumber : Disbudpar Kota Bandung, 2012

Jumlah hotel berbintang pada umumnya dari tahun ke tahun cukup

meningkat. Hotel bintang 1 mengalami pengurangan pada tahun 2010, namun

bertambah lagi di tahun 2011. Berbanding terbalik dengan hotel bintang 2,3 dan 4

yang selalu bertambah tanpa mengalami penurunan. Untuk hotel bintang 5 tetap

jumlahnya dari tahun 2009 – 2011 yaitu berjumlah 6 hotel. Hotel bintang 1

sampai 5 setiap tahun nya bertambah,tahun 2009 berjumlah 73 hotel, tahun 2010

berjumlah 77 hotel dan pada tahun 2011 berjumlah 84 hotel. Berikut tabel

mengenai hotel – hotel bintang 4 di Kota Bandung pada tahun 2011

TABEL 1.3

DAFTAR HOTEL – HOTEL BINTANG 4 DI

KOTA BANDUNG TAHUN 2011 Nama Hotel

The Ardjuna Boutique Novotel

Aston Braga Panghegar

Carccadin The Luxton

Aston Primera Permata Bidakara

Amarossa Savoy Homann

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

6

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Lanjutan Tabel 1.3 Nama Hotel

Grand Ciumbeluit The Majesti

Grand Setiabudi Aston Tropicana

Golden Flower Grand Pasundan

Holiday Inn Grand Seriti

Horison Sensa

The Jayakarta Bandung Banana Inn Sumber : Difkominfo 2012

Data di atas merupakan nama – nama hotel bintang 4 di Kota Bandung,

yang mana dari tahun 2009 sampai tahun 2011 hotel bintang 4 terus bertambah.

Dengan terus tumbuh dan berkembangnya usaha perhotelan tersebut, maka ini

akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Begitu juga yang dialami oleh

Golden Flower Hotel Bandung yang berada di Jalan Asia Afrika.

Golden Flower Hotel Bandung adalah Hotel bintang empat yang berdiri

pada pertengahan tahun 2009 dengan fasilitas modern yang berlokasi dijalan Asia

Afrika Bandung. Hotel ini lengkap dengan 193 kamar dan suite, Ballrom

(menampung sampai 1.500 orang), 22 ruang meeting, International Restaurant,

Lounge, Cake Shop, Club & Karaoke, Fashion Boutique, Spa, Pool dan Fitness

Centre.

Mengingat persaingan antar industri perhotelan yang semakin tinggi maka

bertambahnya pula jumlah usaha hotel di Bandung, tentunya akan semakin tinggi

maka bertambahnya pula jumlah usaha hotel di Bandung, tentunya akan semakin

tercipta persaingan di antara hotel tersebut, Golden Flower Hotel sebagai salah

satu hotel bintang 4 di Bandung yang harus dapat bersaing dengan hotel lainnya

yakni diantaranya Hotel Savoy Homann, Hotel Aston Braga, Hotel Aston

Tropicana, dan The Jayakarta Boutique Suite Hotel & Spa.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

7

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Data statistik mengenai pangsa pasar beberapa hotel bintang empat

tersebut ditunjukan dalam Gambar 1.1 sebagai berikut :

Sumber : Sales & Marketing Department, Golden Flower Bandung, 2011

GAMBAR 1.1

BEBERAPA MARKET SHARE HOTEL BINTANG 4

DI KOTA BANDUNG TAHUN 2011

Data statistik yang ditunjukan pada Gambar 1.1 menggambarkan bahwa

market share tertinggi sebesar dikuasai group Aston yakni masing – masing oleh

Hotel Aston dan Hotel Aston Tropicana pada urutan kesatu dan kedua. Berada

pada urutan ketiga oleh Hotel Golden Flower Hotel, pada urutan keempat Savoy

Homan dan urutan kelima The Jayakarta Bandung Boutique Suite Hotel & Spa.

Market share merupakan pembagian pangsa pasar, yang mana dari nilai

untuk Golden Flower Hotel yang berjumlah 19,69 persen ini sangat

mempengaruhi jumlah Room Occupancy. Room Occupancy sendiri adalah tingkat

hunian kamar yang dihasilkan sebuah Hotel. Berikut data Room Occupancy

Golden Flower Hotel Tahun 2010 dan 2011

18,09%

21,19%

21,58%

19,69%

19,42% The Jayakarta Bandung

Aston Braga

Aston Tropicana

Golden Flower

Savoy Homman

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

8

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 1.4

ROOM OCCUPANCY GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG

TAHUN 2010 – 2011

Sumber : Front Office Departement Golden Flower Hotel Bandung

Berdasarkan data diatas dapat dilihat pada tahun 2010 – 2011 Golden

Flower Hotel Bandung memiliki kenaiknan tingkat hunian kamar (occupancy).

Yang mana dari tahun 2010 sampai 2011 untuk bulan Januari sampai Juni

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk bulan Juli nengalami

penurunan sebesar 2,52 persen. Pada bulan Agustus dan September kembali

meningkat namun pada bulan Oktober menurun sebesar 3.71 persen , untuk

November kembali meningkat 79,7 persen dan menurun pada Desember 2,95

persen. Tingginya kegiatan MICE yang ada di Golden Flower Hotel,

mempengaruhi naiknya tingkat room occupancy.

Bulan Room Occupancy (%)

2010 2011

Januari 46,84 78,15

Februari 61,90 69,52

Maret 51,01 62,93

April 52,88 71,54

Mei 68,98 70,47

Juni 83,33 85,53

Juli 87,75 85,23

Agustus 45,60 51,80

September 53,92 72,35

October 85,02 81,31

November 67,89 79,70

Desember 81,95 79,00

Rata-rata 65,60 74,96

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

9

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Banyak hotel di Bandung selain digunakan untuk tempat beristirahat dari

liburan, namun tidak sedikit hotel yang sering digunakan dalam menggunakan

aktifitas MICE. Ada beberapa hotel lebih menekankan pada aktivitas MICE.

Berikut tabel mengenai Hotel Bintang 4 yang menawarkan kegiatan MICE

berkapasitas lebih dari 1000 di Kota Bandung

TABEL 1.5

DAFTAR HOTEL BINTANG 4 YANG MENAWARKAN

AKTIFITAS MICE BERKAPASITAS LEBIH DARI 1000 TAHUN 2011

Hotel Jumlah Ruang

dan Kapasitas

Fasilitas

Golden Flower 22 room – 1500 Meeting room, standard meeting equiment,

internet akses, LCD project, pencil, candies

Savoy Homman 14 room – 1000 Ruang meeting di lengkapi OHP, screen, white

board marker, flipchart, mic, sound system,

podium, stationery, ice water, candies

Aston Primera Paster 20 room – 1500 Meeting room is supported by high tech audio

visual equipment, Projector, ,flipchart, mic,

sound system, podium, stationery, ice wates.

Grand Pasundan 11 room – 2000 Ruang meeting dilengkapi dengan screen,

whiteboard, marker, flipchart, mic, sound

system, podium, stationery, ice wates, candies

Grand Panghegar Bandung 15 room – 2000 Ruang meeting yang dilengkapi screen,

whiteboard, marker, ,flipchart, mic,

sound system, podium, stationery, ice wates,

candies

Horison 26 room – 2500 Meeting room di lengkapi sound system,

microphone standard, stage standard, OHP,

screen whiteboard, marker, block note block

note, ballpoint/pencils,WI-FI internet access,

dry garden, green plant & flower, reception

tabel, telephone ext, ice water, candies Sumber: Modifikasi berbagai sumber

Berdasarkan data pada tabel 1.5 diatas dapat dilihat bahwa persaingan

antar hotel bintang empat yang memiliki kapasitas MICE lebih dari1000 pax

cukup tinggi. Dari data tersebut Horison mendapati Hotel berkapasitas MICE

terbesar dengan 2500 pax dengan 26 meeting room, kemudian Grand Panghegar

dengan 15 meeting room berkapasitas 2000 pax, Grand pasundan dengan 11

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

10

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

meeting room berkapasitas 1000 pax, Aston primera 20 meeting room

berkapasitas 1500 pax, Savoy Homann dengan 14 meeting room berkapasitas

1000 pax. Golden Flower Hotel hotel dengan jumlah meeting room berkapasitas

1500 pax.

Kegiatan MICE disebuah hotel yang terdiri dari Meeting, Incentive,

Confention, Exhibition, dapat dilihat dari tingkat penjualan berdasarkan jenis

event pada Tabel 1.6 berikut ini :

TABEL 1.6

Data Jumlah Event MICE Golden Flower Hotel Bandung

Tahun 2010 – 2011

KEGIATAN 2010 2011

MEETING 673 572

INCENTIVE 53 73

CONFENTION 42 45

EXHIBITION 5 11 Sumber : Hasil pengolahan data, 2012

Tabel 1.6 Menunjukan data jumlah event MICE (Meeting, Incentive,

Confention, Exhibition). Untuk event meeting mengalami penurunan sejumlah

101, Incentive yang terdiri dari Training, Lunch, Table manner mengalami

penaaikan sebesar 20. Convention yang terdiri dari Gathering dan Wedding

mengalami kenaikan sebesar 3. Untuk Exhibition yang terdiri dari Birthday dan

Arisan mengalami penaikan sebesar 6. Dari data di atas menunjukan bahwa event

meeting merupakan event yang sering dilakukan di Golden Flower Hotel. Terbukti

meeting memiliki jumlah paling banyak dibandingkan dengan Incentive,

Confention, dan Exhibition.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

11

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Golden Flower Hotel Bandung Semenjak awal operasionalnya pada Juli

2009, telah terbukti secara terus-menerus mampu menyelenggarakan MICE

khususnya dari Pemerintahan dan dari Corporate dan Travel Agent.

Aktivitas MICE yang sering dilakukan yaitu kegiatan meeting. Meeting

package dapat memberikan dampak langsung terhadap pendapatan hotel dan juga

tingkat occupancy hotel. Hal ini dikarenakan kedatangan tamu bisnis cenderung

berkelompok. Golden Flower Hotel harus tetap fokus terhadap banyaknya tamu

bisnis yang membeli meeting package, khususnya berasal dari corporate dan

government. Tamu perusahaan dan instansi pemerintah terbanyak yang menginap

di Golden Flower Hotel merupakan tamu yang melakukan aktivitas MICE.

Berikut adalah data mengenai segment pasar corporate dan government di Golden

Flower Hotel tahun 2011

TABEL 1.7

JUMLAH SEGMEN PASAR CORPORATE & GOVERMENT

TAHUN 2011

Corporate Goverment

248 130

Sumber : Sales & Marketing Departement Golden Flower Hotel, 2012

Data tabel 1.7 di atas merupakan jumlah segmen pasar yang terdiri dari

Corporate dan Goverment di Hotel Golden Flower Bandung pada tahun 2011.

Jika dilihat selisih dari keduanya yaitu 118 yang mana corporate lebih banyak

menggunakan meeting package di bandingkan goverment. Kinerja Sales &

Marketing di tuntut dalam memasarkan produk meeting package yang dimiliki,

sehingga rata-rata tingkat hunian kamar tertinggi dapat di dominasikan oleh tamu-

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

12

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tamu bisnis terutama jika perusahaan-perusahaan tersebut mengadakan meeting,

event, pameran gathering atau dengan tujuan bisnis lainnya.

Aktivitas meeting diharapkan dapat meningkatkan dan mendorong

pendapatan, baik meningkatkan penjualan kamar melalui fullboard meeting

package, maupun meningkatkan penjualan outlet lainnya.

Berdasarkan data menurut Food & Beverage Manager Golden Flower,

pada tahun 2011 penjualan banquet menghasilkan pendapatan kedua terbesar

setelah pendapatan penjualan kamar, kemudian Lotus Garden Restaurant,Legend

Club & Karaoke, Room Service, Cake Shop, Iris Lounge, Mini Bar. Berikut

adalah tabel Top Income Golden Flower Hotel Bandung

TABEL 1.8

TOP INCOME GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG TAHUN 2011

No Income (%)

1 Room 48

2 Banquet 39,2

3 Lotus Garden Restaurant 5,1

4 Legend Club & Restaurant 4,3

5 Room Service 2

6 Cake Shop 0,7

7 Iris Lounge 0,5

8 Mini Bar 0,2

Total 100%

Sumber : Food & Beverage Manager Golden Flower Hotel, 2012

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa pendapatan terbesar pada

tahun 2011 yaitu dari hasil penjualan kamar, kemudian pendapatan kedua

dihasilkan dari penjualan banquet disusul dengan Lotus Garden Restaurant yang

mana pendapatan ini diperoleh dari Wedding yang diadakan di Lotus Garden

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

13

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Restaurant dan juga Lunch atau Dinner di luar Package Meeting. Kemudian

Legend Club & Karaoke, Room Service, Cake Shop, Iris Lounge, dan peringkat

terakhir Mini Bar.

Banquet merupakan bagian dari FB Service yang mana banquet menjadi

salah satu income terbesar yang dibandingkan dengan outlet dari FB service

lainnya.

Corporate atau goverment yang menggunakan Paket Meeting yang mana

Coffee Break, Lunch, Dinner masuk ke dalam income banquet, untuk kamar

masuk ke dalam Income Front Office. Tamu bisnis sendiri memberikan aspek

yang sangat baik karena banyak perusahaan menggunakan Residential Package.

Itu artinya kamar ataupun outlet menjadi ramai karena banyaknya Tamu bisnis

yang menginap .

Aktivitas meeting di harapkan meningkatkan dan mendorong pendapatan

baik meningkatkan penjualan kamar melalui fulboard meeting package, maupun

meningkatkan penjualan outlet lainnya. Untuk mengetahui seberapa besar Income

Banquet selama tahun 2010 – 2011 dilihat pada tabel di bawah ini.

TABEL 1.9

INCOME BANQUET GOLDEN FLOWER HOTEL BANDUNG

TAHUN 2010 - 2011

BULAN 2010 2011

Januari Rp 630.069.216 Rp 656.552.483

Februari Rp 608.033.055 Rp 483.758.675

Maret Rp 560.526.862 Rp 640.605.165

April Rp 542.646.781 Rp 693.166.111

Mei Rp 584.335.124 Rp 628.030.995

Juni Rp 930.343.853 Rp 838.905.946

Juli Rp 969.481.113 Rp 859.859.503

Agustus Rp 477.556.411 Rp 252.809.916

September Rp 295.450.414 Rp 650.256.199

Oktober Rp 1.298.659.334 Rp 1.111.432.231

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

14

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

November Rp 992.243.076 Rp 822.067.570

Desember Rp 885.276.526 Rp 670.214.877

Total Rp 8.774.621.765 Rp 8.307.659.671

Selisih Rp 466.962.094 Sumber : Food & Beverage Manager Hotel Golden Flower Hotel 2012

Berdasarkan data di atas dilihat bahwa Income Banquet dari setiap bulan

mengalami penurunan dan penaikan setiap bulan nya di masing – masing tahun.

Namun jika dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2011 dan dilihat dari

nominalnya di tahun 2011 mengalami penurunan, yang mana Total Income

Banquet pada tahun 2010 Sebesar Rp 8.774.621.765 dan menurun di tahun 2011

menjadi Rp 8.307.659.671. Penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011

mengakibatkan adanya selisih sebesar Rp 466.962.094. Data tersebut mana

menjadi masalah bagi pendapatan banquet department. Banquet sendiri memiliki

beberapa item event, diantaranya Residential Meeting,Non Residential Meeting,

Room Meeting only, Wedding, Table Manner (other) dan Birthday. Yang mana

menurut Mr Sahmad selaku Food & Beverage Manager Hotel Golden Flower

meeting menjadi income terbesar banquet. Berikut tabel mengenai pembagian

Departement Banquet tahun 2010 sampai 2011.

TABEL 1.10

PEMBAGIAN INCOME BANQUET TAHUN 2010 – 2011

Event 2010 (%) 2011(%)

Residential Meeting 42 % 38%

Non Residential Meeting 27% 25%

Room meeting only 7% 5%

Wedding 8% 12%

Table manner and other 13% 15%

Birthday, Arisan 3% 5%

Sumber : Hasil pengolahan data, 2012

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

15

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa residential meeting tahun 2010

menurun pada 2011 sebesar 4%, non residential meeting menurun 2%, room

meeting ony menurun 2 %, wedding mengalami penaikan 4%, tabel manner

(seminar, wisuda, dll) mengalami penaikan 3%, birthday naik 2 %.

Event Meeting yang diambil dari residential meeting, non residential

meeting, room meeting only ketika nya mengalami penurunan yang tidak terlalu

besar tetapi sangat berpengaruh terhadap pendapatan banquet.

Hal ini dapat berakibat pada pangsa pasar khususnya tamu bisnis yang telah

dimiliki oleh Golden Flower Hotel yang kemungkinan akan berpindah dan

memilih untuk menggunakan meeting package pada hotel lain maupun pada hotel

pendatang baru. Jika dilihat dari data di atas, yang mana occupancy dari Golden

Flower Hotel meningkat, namun untuk pendapatan dari meeting package

menurun, menjadi suatu permasalahan yang harus sigap untuk ditangani.

Sebagian besar usaha yang dilakukan pihak manajemen antara lain promosi,

yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan room sold, tingkat

hunian, penjualan paket meeting serta mencapai target klasifikasi tamu atau

pangsa pasar pada tamu bisnis, karena promosi merupakan aktifitas pemasaran

yang menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada

produk yang ditawarkan. Program promosi yang dilakukan Golden Flower Hotel

seperti advertising, direct marketing, sales promotion, dan personal selling

diharapkan dapat meningkatkan keputusan tamu untuk membeli.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

16

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menurut Kotler & Keller (2012:498) Promosi adalah aktivitas pemasaran

dimana perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan

mengingatkan tamu secara langsung atau tidak langsung, mengenai produk dan

merek yang mereka jual. Berikut ini adalah Aktivitas Promosi yang dilakukan

oleh Golden Flower Hotel dalam Meningkatkan pengguna Meeting Package.

TABEL 1.11

AKTIFITAS PROMOSI GOLDEN FLOWER HOTEL TAHUN 2011

Promosi Description

Advertising Brosur – brosur meeting package, wedding package,

birthday package

Memasang Billboard pada tempat-tempat tertentu

Memasang promosi dalam majalah lifestyle dan Pikiran

Rakyat

Direct Marketing Telemarketing Mengunjungi / menelpon corporate dan

memberitahukan package – package di Golden Flower, ini

dilakukan All Sales

Send Email Berupa pengiriman surat penawaran yang

ditujukan kepada tamu yang berisi penawaran harga

Meeting room & kamar serta fasilitas yang akan diberikan.

Market inJakarta, Bandung

Send Facsimile Berupa pengiriman surat penawaran yang

ditujukan kepada tamu yang berisi penawaran harga

Meeting room & kamar serta fasilitas yang akan diberikan

Market in Jakarta, Bandung

Mempromosikan melalui media Blackberry Messenger

Mempromosikan melalui media Facebook

Sales Promotion Memberikan harga khusus berupa corporate rate

Memberikan Voucher

Memberikan souvenir dan merchendise

Memberikan harga khusus meeting package

Memberikan promo harga khusus paket halal bihalal, buka

puasa, pada saat ramadhan

Personal Selling Salles call dilakukan setiap hari senin – jumat oleh sales

executive, tugasnya mengunjungi goverment, corporate,

asuransi, banking, kontraktor, perusahaan – perusahaan

lainnya, dengan membawa fliers dan newsletter kepada

klien yng menjadi sasaran. Salles call sering dilakukan di

Bandung, Jakarta. Sumber : Sales & Marketing Golden Flower Hotel Bandung

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

17

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui seberapa efektif kegiatan-kegiatan tersebut, maka perlu

dilakukan penelitian dengan harapan program yang Golden Flower Hotel telah

sesuai dan dapat memperoleh peningkatan penggunaan meeting package.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diadakan suatu penelitian

tentang “ PENGARUH PROMOSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MEETING PACKAGE DI GOLDEN

FLOWER HOTEL BANDUNG “ (Survei Pada Tamu Bisnis yang

Menggunakan Meeting Package)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana program promosi yang di lakukan Golden Flower Hotel

Bandung.

2. Bagaimana keputusan tamu bisnis yang menggunakan meeting package

di Golden Flower Hotel Bandung

3. Program promosi terhadap keputusan perusahaan menggunakan

meeting package di Golden Flower Hotel Bandung.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Program promosi oleh Golden Flower Hotel.

2. Keputusan menggunakan meeting package di Golden Flower Hotel

Bandung.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4576/4/S_MPP_080162_Chapter1.pdfpembangunan kepariwisataan perlu terus diupayakan guna menjadi sub sektor andalan

18

Marina Ulfah, 2013 Pengaruh Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Menggunakan Meeting Package di Golden Flower Hotel Bandung (Survei Pada Tamu Bisnis yang Menggunakan Meeting Package) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Program promosi dalam upaya meningkatkan keputusan menggunakan

meeting package di Golden Flower Hotel Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan

teoritis maupun praktis

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu

pemasaran khususnya program promosi Golden Flower Hotel

terhadap keputusan menggunakan meeting package serta dapat

memberikan masukan bagi peneliti dalam mengembangakan ilmu

pemasaran.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini mengungkap tentang pengaruh manajemen hotel yang

telah berupaya dalam menghadapi persaingan. Serta sebagai input

manajemen hotel untuk memberikan program promosi dan keputusan

untuk menggunakan meeting package. Selain itu hasil penelitian ini

dapat berguna untuk instansi pemerintah, swasta, lembaga pendidikan

dalam meningkatkan peran serta sebagai pengguna jasa hotel tersebut