arnita10.files.wordpress.com · web viewd. air limbah industri diolah kembali, baik secara biologis...
TRANSCRIPT
MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT TENTANG
ISSUE KESEHATAN LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH
TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI
NAMA : ARNITA
NIM : 11211108
KELAS : II B
Dosen Pembimbing : Ety Aprianti,S.KM
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan nikmatnya serta selawat dan
salam saya sampaikan kepada rasulullah SAW yang telah membawa manusia ke alam yang
penuh berkah. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang diajukan sebagai tugas
mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Penulis menyampaikan terima kasih kepada ibu Ety Aprianti,S.KM selaku dosen
pembimbing mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat yang telah membimbing penyelesaian
makalah ini. Penulis juga berterima kasih kepada teman-teman program studi DIII Kebidanan
dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua
pihak yang membutuhkannya
Padang, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Tujuan .................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.4 Manfaat ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan .....................................................
2.2 Sejarah Kesehatan Lingkungan ..........................................................
2.3 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan .............................................
2.4 Sasaran Kesehatan Lingkungan ..........................................................
2.5 Masalah Dalam Kesehatan Lingkungan .............................................
2.6 Issue Dalam Kesehatan Lingkungan yang Berpengaruh
Terhadap Kesehatan Lingkungan ......................................................
2.7 penanggulangan issue dalam kesehatan lingkungan yang berpengaruh
terhadap kesehatan reproduksi ....................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................
3.2 Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkunganyang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam
kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai
keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai
daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan
udara) dankelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
Pada umumnya manusia bergantung pada kesehatan lingkungan disekitarnya, yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam
yangutama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. dengan adanya lingkungan yang bersih
dan sehat sehingga dapat pula terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Akibatnya
masyarakat akan menyadari arti penting dari kesehatan lingkungan.
1.2 Tujuan
a).Tujuan umum
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan
linkungan terhadap kesehatan reproduksinya.
b).Tujuan khusus
kita dapat mengetahui Pengertian Kesehatan Lingkungan
kita dapat mengetahui Sejarah Kesehatan Lingkungan
kita dapat mengetahui Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
kita dapat mengetahui Sasaran Kesehatan Lingkungan
kita dapat mengetahui Masalah Dalam Kesehatan Lingkungan
kita dapat mengetahui Issue Dalam Kesehatan Lingkungan yang Berpengaruh
Terhadap Kesehatan Lingkungan
1.3 Rumusan masalah
Pada makalah ini akan membahas tentang Issue Dalam Kesehatan Lingkungan yang
Berpengaruh Terhadap Kesehatan Lingkungan.
1.4 Manfaat
Dapat mengetahui tentang Issue Dalam Kesehatan Lingkungan yang Berpengaruh
Terhadap Kesehatan Lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kesehatan lingkungan
a). Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.
b). Menurut WHO (World Health Organization)
Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
c). Menurut kalimat yang merupakan gabungan (sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi,
WHO dan Sumengen)
Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju
keseimbangan ekologi pd tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.
2.2 Sejarah perkembangan kesehatan lingkungan
a). Sebelum Orba
Th 1882 : UU ttg hygiene dlm Bahasa Belanda.
Th 1924 Atas Prakarsa Rochefeller foundation didirikan Rival Hygiene Work di
Banyuwangi dan Kebumen.
Th 1956 : Integrasi usaha pengobatan dan usaha kesehatan lingkungan di Bekasi
hingga didirikan Bekasi Training Centre
Prof. Muchtar mempelopori tindakan kesehatan lingkungan di Pasar Minggu.
Th 1959 : Dicanangkan program pemberantasan Malaria sebagai program kesehatan
lingkungan di tanah air (12 Nopember = Hari Kesehatan Nasional)
b) Setelah Orba
Th 1968 : Program kesehatan lingkungan masuk dalam upaya pelayanan Puskesmas
Th 1974 : Inpres Samijaga (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga)
Adanya Program Perumnas, Proyek Husni Thamrin, Kampanye Keselamatan dan
kesehatan kerja, dll.
2.3 Ruang lingkup kesehatan lingkungan
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan :
1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk.
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8 :
1) Penyehatan Air dan Udara
2) Pengamanan Limbah padat/sampah
3) Pengamanan Limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
7) Pengamanan vektor penyakit
8) Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana.
2.4 Sasaran kesehatan lingkungan (Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992)
1) Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis
2) Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3) Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis.
4) Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.
5) Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada
dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat
yang bersifat khusus.
2.5 Masalah dalam kesehatan lingkungan
Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya
manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup
dengan lingkungan hidupnya di sebut ekologi. Lingkungan hidup adalah sistem yang
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk
di dalamnya manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri
kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Dari definisi diatas tersirat bahwa makhluk hidup khususnya merupakan pihak yang
selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan
pangan, papan dan lain-lain. Dan, manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam
ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-sumber
daya alam bagi kebutuhan hidupnya.
Di alam terdapat berbagai sumber daya alam. yang merupakan komponen lingkungan
yang sifatnya berbeda-beda, dimana dapat digolongkan atas :
- Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural resources)
- Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable natural resources).
Berbagai sumber daya alam yang mempunyai sifat dan perilaku yang beragam tersebut
saling berinteraksi dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Sesuai dengan kepentingannya
maka sumber daya alam dapat dibagi atas;
(a). fisiokimia seperti air, udara, tanah, dan sebagainya,
(b). biologi, seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya, dan
(c). sosial ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat-istiadat, agama,
dan lain-lain.
Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati dan non-hayati akan
menentukan kelangsungan siklus ekosistem, yang didalamnya didapati proses pergerakan
energi dan hara (material) dalam suatu sistem yang menandai adanya habitat, proses adaptasi
dan evolusi.Dalam memanipulasi lingkungan hidupnya, maka manusia harus mampu
mengenali sifat lingkungan hidup yang ditentukan oleh macam-macam faktor. Berkaitan
dengan pernyataan ini, sifat lingkungan hidup dikategorikan atas dasar :
(1). Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut,
(2). hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup tersebut,
(3). kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, dan
(4). faktor-faktor non-materil, seperti cahaya dan kebisingan.
2.5.1 Penyebab Pencemaran Lingkungan
Pertambahan jumlah penduduk yang cepat membawa akibat bagi lingkungan hidup
terutama di kota, yaitu timbulnya polusi atau pencemaran. Pencemaran adalah pengotoran
lingkungan yang disebabkan oleh adanya sisa produksi atau kegiatan manusia. Pencemaran
yang terjadi dapat mengganggu kesehatan lingkungan maupun kesehatan makhluk hidup
yang tinggal di dalamnya.
2.5.2 jenis – jenis pencemaran lingkungan
Menurut jenisnya, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi empat macam.
Keempat macam pencemaran tersebut adalah pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
a). Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap pabrik, asap kendaraan bermotor,
pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan sebagainya.
Udara di alam tidak pernah benar-benar bebas pencemar sama sekali karena berbagai
kegiatan alami seperti kegiatan vulkanik, pembusukan sampah, dan pembakaran hutan
menghasilkan gas SO2, H2S, dan CO sebagai produk sampingnya. Di samping itu partikel
bisa tersebar melalui angin dan kegiatan vulkanik. Kegiatan lain yang dapat meningkatkkan
pencemar di udara adalah kegiatan manusia.
Sumber pencemar udara primer adalah CO, Nox, Hidrokarbon (HC), Sox, dan
partikel. Sumber utama pencemar udara berasal dari transportasi yang menyumbang hampir
60% CO dan 15% HC.
Polutan pencemaran udara yaitu :
1. Karbon Dioksida (CO2).
2. Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO).
3. Karbon Monoksida (CO).
4. Kloro fluoro karbon (CFC).
5. Dioksin.
6. Nitrogen Oksida(NO).
7. Hidrokarbon (HC) dan Oksidan Fotokimia.
8. Timbal (Pb).
9. Sulfur Oksida (SO).
10. Partikel.
11. Pengaruh rumah kaca.
b). Pencemaran Air
Pencemaran air disebabkan oleh adanya pembuangan limbah rumah tangga dan
limbah pabrik ke dalam lingkungan. Tingkat pencemaran air yang tinggi umumnya terjadi di
daerah-daerah yang padat penduduknya.
Sumber pencemaran air meliputi sebagai berikut :
1. Padatan
2. Limbah Pertanian.
3. Limbah Rumah Tangga.
4. Limbah Industri.
5. Mikroorganisme
6. Logam Berat.
7. Penangkapan Ikan dengan Menggunakan racun.
c). Pencemaran Tanah
Perbuatan membuang sampah di sembarang tempat dapat mencemari lingkungan.
Sampah harus dibuang di lokasi pembuangan sampah yang semestinya. Sampah tersebut akan
diolah menjadi zat-zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Sampah antara lain berupa
sampah organik yang berasal dari makhluk hidup. Contoh sampah organik, antara lain, daun-
daun, sisasisa makanan, dan sebagainya.
Selain sampah organik, ada pula sampah anorganik. Sampah anorganik adalah
sampah yang berasal dari benda tak hidup. Contoh sampah anorganik, antara lain, kaleng,
botol, plastik, dan sebagainya. Sampah organik dapat membusuk dan terurai oleh bakteri atau
jamur menjadi zat-zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Zat-zat yang telah terurai ini
dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Sementara itu, sampah anorganik tidak dapat terurai
secara alamiah sehingga diperlukan campur tangan manusia untuk melakukannya.
Jenis polutan tanah yaitu :
1. Senyawa Xenobiotik Organik.
2. Nitrat dan Fosfat.
3. Sulfur dan Nitrogen Oksida.
4. Logam.
5. Pencemar lainnya.
d). Pencemaran Suara
Kemajuan teknologi manusia selain menghasilkan kemakmuran juga menimbulkan
pencemaran. Selain pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah, pencemaran
suara pun timbul dari kemajuan teknologi ini. Pencemaran suara terutama terjadi di daerah
perkotaan maupun di daerah perindustrian.
2.5.3 Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Kesehatan
a). Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Kesehatan
Udara kotor mengandung zat-zat kimia, debu, dan bibit penyakit. Penyakit yang
disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain sesak napas, asma, dan bahkan dapat
menyebabkan kanker.
Dampak pencemaran udara dibagi atas beberapa, yaitu :
1. Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida
Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan berwarna. Oleh
sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Di udara gas
CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah
perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas berkisar 10 – 15 ppm. Dalam jumlah
banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan menimbulkan
kematian. Keracunan gas Monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang ringan, berupa
pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat menurunnya kemampuan
gerak tubuh, serangan jantung sampai pada kematian.
2. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida
Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya
bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati, karena gas
tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah
diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Gas ini berasal
dari limbah-limbah industri, transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-
lain. Pencemaran udara oleh gas NOx, juga dapat menyebabkan terjadinya Peroxy Acetil
Nitrate yang menyebabkan iritasi pada mata, serta dapat menyebabkan terjadinya kabut foto
kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.
3. Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida
Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari alat-alat transportasi yang
menggunakan bahan bakar fosil. Apabila kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan
menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat merusak tanaman, dimana kerusakan hutan
berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan
menurunnya daya dukung alam bagi manusia. Sehingga menimbulkan kerusakan tanah yang
permanen belum lagi penebangan liar yang seringkali terjadi, maka timbullah tanah longsor
yang membahayakan bagi penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Bukan itu saja,
dalam jumlah besar diudara gas SOx dapat menyebabkan kanker, karena seharusnya
walaupun jumlah gas tersebut relatif kecil, sebaiknya tidak terdapat diudara.
4. Dampak Pencemaran Hidrokarbon (HC)
Pencemaran udara oleh Hidrokarbon (HC) dalam jumlah sedikit tidak begitu
membahayakan kesehatan manusia, tapi apabila dalam jumlah diudara sangat banyak dan
bercampur dengan bahan pencemar lainnya, maka apabila terhisap oleh manusia
menyebabkan terjadinya pembentukan sel-sel kanker. Biasanya gas ini banyak ditemukan di
kawasan industri dan kota-kota besar seperti Jakarta yang lalulintasnya padat.
5. Dampak Pencemaran Partikel
Pencemaran oleh partikel disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1) Bisa karena peristiwa alamiah
2) Karena ulah manusia melalui kegiatan industri dan teknologi.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia.
Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit saluran pernafasan.
6. Dampak Kebisingan
Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar, contohnya
Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api,
pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi apalagi di suatu lingkungan terdapat
industri. Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf
pendengaran, sehingga pendengaran menjadi terganggu.
7. Dampak Pemakaian Insektisida
Akhir-akhir ini ditemukan sisa obat pemberantas hama pada sayuran dan buah-
buahan, padahal apabila dimakan akan menimbulkan penyakit kanker. Hal inijuga ditemukan
pada obat-obat yang disemprotkan ke udara, seperti obat nyamuk semprot dan lain-lain.
Dimana dapat merugikan kesehatan manusia.
8. Dampak Kerusakan Ozon dan Efek Rumah Kaca
Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung dari sinar ultraviolet yang berlebih berasal
dari sinar matahari. Apabila lapisan ozon rusak maka sinar ultraviolet akan masuk secara
langsung ke bumi dan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi manusia, yaitu
dapat merusak kulit manusia (kanker kulit) dan suhu bumi akan naik. Bila hal ini terjadi bumi
tidak aman lagi bagi manusia, karena kenaikan suhu bumi akan menyebabkan mencairnya es
yang ada di kutub. Dan hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan laut. Garis pantai
akan bergeser naik sehingga tempat-tempat yang terletak di tepi pantai tenggelam. Selain
karena kerusakan lapisan ozon, kenaikan suhu bumi dapat juga disebabkan oleh efek rumah
kaca atau greenhouse effect. Efek rumah kaca dapat terjadi karena meningkatnya jumlah
karbon dioksida (CO2) di udara. Sedangkan karbondioksida dari tahun ke tahun terus
meningkat, sejalan dengan makin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil untuk mencukupi
keperluan energi dunia. Karbondioksida hasil pembakaran akan mengumpul pada lapisan
tertentu di atmosfer membentuk semacam “perisai”. Adanya perisai ini justru membuat panas
yang berasal dari bumi tidak dapat keluar secara bebas dari lapisan atmosfer bumi.
Menyebabkan panas tersebut kembali ke bumi, sehingga panas dari bumi yang dipantlkan
lagi ke bumi berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi. Akibat ini sama dengan yang
ditimbulkan kerusakan ozon yaitu kenaikan suhu bumi dan mencairnya es di kutub, sehingga
permukaan laut menjadi naik. Mungkin dapat kita lihat dari kondisi saat ini dimana terjadinya
ombak pasang diberbagai wilayah laut di tanah air kita, mungkin itu merupakan salah satu
dampak dari kedua efek rumah kaca dan kerusakan ozon yang menimbulkan terjadinya
kenaikan permukaan air laut karena mencairnya es di Kutub.
b). Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kesehatan
Pencemaran air dapat merugikan kesehatan makhluk hidup maupun lingkungan. Air
yang telah tercemar membahayakan kesehatan. Karena air yang telah tercemar mengandung
bibit-bibit penyakit dan zat-zat kimia beracun. Penyakit yang muncul karena pencemaran air,
antara lain diare, muntaber, gatal-gatal, dan berbagai penyakit kulit lainnya. Gunakanlah air
yang bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ciri-ciri air yang
menyehatkan, antara lain air tersebut bersih, tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna
(jernih), dan tidak mengandung bibit penyakit. Sebelum dikonsumsi, air direbus sampai
mendidih. Hal ini bertujuan agar bibit penyakit dapat mati.
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air telah tercemar maka
kehidupan manusia terganggu. Ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup
dimuka bumi ini memerlukan air. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan
kerugian bagi umat manusia. Air yang sudah tercemar oleh limbah industri, rumah tangga
dan lain-lain tidak dapat dipergunakan, karena udah tercemar. Apabila digunakan dapat
menimbulkan berbagai penyakit menular. Salah satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini
sering berada pada makanan yang telah terkontaminasi seperti pada susu, makanan daging,
buah-buahan mentah yang dikunsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih
banyak lagi penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio, kolera, typus,
dysentri amoeba dan cacingan.
Pencemaran air dapat dihindari apabila masing-masing pihak mau menjaga. Didalam
kegiatan industri dan teknologi air yang telah digunakan (air limbah industri) tidak boleh
langsung dibuang ke lingkungan karna dapat menyebabkan pencemaran. Jadi, harus diproses
daur ulang baru dikembalikan ke lingkungan. Selain itu dampak pencemaran air dapat
menimbulkan keracunan, yang dapat dikategorikan dalam beberapa macam :
a. Keracunan Kadmium
b. Keracunan Kobalt
c. Keracunan Air Raksa
d. Keracunan Bahan Insektisida
Ketiga bahan seperti Kadmium, Kobalt dan Air Raksa biasanya terdapat di limbah-
limbah industri. Sedangkan yang keempat yaitu bahan insektisida berasal dari persawahan
karena untuk meningkatkan produksi pangan untuk menghindari hama. Lambat laun bahan-
bahan berbahaya yang masuk ke tubuh menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di
dalam tubuh sehingga menimbulkan kerusakan
c). Pengaruh Pencemaran Tanah terhadap Kesehatan
Tanah yang tercemar akan berkurang kesuburannya. Selain itu, zat-zat pencemar juga
dapat terserap oleh tumbuhan. Tumbuhan tersebut kemudian dimakan oleh hewan atau
manusia. Akibatnya, zat pencemar tersebut akan berpindah ke dalam tubuh hewan atau
manusia.
Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah berbentuk padat yang
dibuang atau dikumpulkan disuatu tempat penampungan. Tempat pengumpulan limbah padat
ini dapat bersifat sementara atau tetap. Oleh karena tempat pengumpulan padat sudah
ditentukan, maka sudah saatnya diperhitungkan kemungkinan dampaknya.
Bentuk dampak pencemaran daratan dibagi atas 2 bagian, yaitu :
a. Dampak Langsung
Dampak pencemaran daratan yang secara langsung oleh manusia adalah dampak dari
pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan
industri. Dampak langsung akibat pencemaran daratan lainnya adalah timbunan limbah padat
dalam jumlah besar yang akan menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, kotor dan
kumuh. Hal ini sering terjadi pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau dump station
menyebabkan pemandangan sekitar terlihat kurang enak dipandang dan mempengaruhi psikis
penduduk sekitar.
b. Dampak Tidak Langsung
Dampak yang dirasakan secara tidak langsung akibat pencemaran daratan adalah
apabila kaleng bekas, ban dan lain-lainnya bila hujan akan berisi air yang menjadi sarang
nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Apabila menggigit manusia dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit-penyakit di bawah ini disebabkan
oleh nyamuk, yaitu :
1) Penyakit Pes
2) Penyakit Kaki Gajah
3) Penyakit Malaria
4) Penyakit Demam Berdarah
Sebenarnya masalah dampak pencemaran lingkungan tidak dapat dipisahkan sendiri-
sendiri karena saling berkaitan. Oleh sebab itu segala macam kemungkinan yang dapat
menimbulkan pencemaran harus dapat dicegah agar tidak menambah parah kondisi yang
sekarang.
d). Pengaruh Pencemaran Suara
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak benda yang dihasilkan untuk
mempermudah kehidupan manusia. Contoh benda-benda tersebut, antara lain, kendaraan
bermotor, kapal laut, pesawat terbang, dan mesin-mesin pabrik. Suara yang dihasilkan oleh
benda-benda tersebut sangat bising dan dapat menimbulkan polusi suara. Pengaruh polusi
suara, antara lain mudah terkejut, cepat marah, tertekan, daya pendengaran berkurang dan
sebagainya.
Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar, contohnya
Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api,
pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi apalagi di suatu lingkungan terdapat
industri. Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf
pendengaran, sehingga pendengaran menjadi terganggu.
2.5.4 Upaya Menciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat
Agar dapat hidup dengan bersih dan sehat, maka setiap makhluk hidup memerlukan
lingkungan yang sesuai dengan sifat dan kebutuhannya
1. Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang bersih. Lingkungan sehat memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Udara bersih dan segar.
b. Tanah yang subur.
c. Sumber air yang bersih.
d. Air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih.
e. Sampah tidak berserakan.
f. Banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.
Agar terwujud rumah yang sehat, maka lokasinya harus benar-benar diperhatikan.
Rumah yang sehat sebaiknya terletak di lokasi yang memiliki fasilitas-fasilitas yang sesuai
dengan syarat-syarat rumah sehat. Syarat-syarat tersebut, antara lain, adanya fasilitas air
minum, pengaliran air limbah, tempat pembuangan sampah yang memadai, dan penerangan
yang cukup.
Jadi, hal-hal yang harus diperhatikan agar kebersihan dan kesehatan masyarakat dapat
tercipta dengan baik, antara lain:
a. mendirikan perumahan sederhana dan sehat yang harganya terjangkau oleh masyarakat;
b. pembasmian hewan-hewan yang dapat menyebarkan bibit penyakit, seperti lalat dan
nyamuk;
c. penghijauan di sekitar perumahan agar udara selalu bersih dan segar;
d. pengawasan terhadap polusi udara, air, dan tanah; serta
e. pengawasan terhadap bahaya radiasi dan sisasisa unsur radioaktif.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi polusi lingkungan, antara
lain:
a. setiap pabrik diharuskan mempunyai sarana penyaringan udara agar udara lingkungan tidak
tercemar;
b. setiap pabrik harus mempunyai bak penampungan limbah cair dan mempunyai sarana daur
ulang limbah tersebut;
c. menjaga agar daerah perumahan dengan daerah industri memiliki jarak yang cukup jauh;
d. air limbah industri diolah kembali, baik secara biologis ataupun nonbiologis, seperti
sedimentasi dan filtrasi.
2.6 Isu-Isu dalam kesehatan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
reproduksi
a). Polusi udara mengakibatkan Berat Bayi Lahir Rendah
Baru-baru ini sebuah studi multinasional menyimpulkan bahwa wanita hamil yang
terpapar polusi udara berisiko tinggi melahirkan bayi yang berat lahirnya (birth weight)
rendah.Kesimpulan ini diperoleh setelah peneliti mengamati kondisi bumil dari 14 kota di 9
negara termasuk Seoul (Korsel), Atlanta (AS) dan Vancouver serta British Columbia
(Kanada), termasuk mengkompilasi rata-rata kadar polusi udara yang terpapar pada bumil di
kota-kota ini selama masa kehamilan. Sumber polusinya diketahui berasal dari kemacetan
lalu lintas, pembangkit listrik hingga debu-debu yang beterbangan di udara. Kemudian tim
peneliti yang dipimpin oleh Dr. Payam Dadvand dari Center for Research in Environmental
Epidemiology, Barcelona, Spanyol ini mengamati berat lahir bayi yang dilahirkan bumil-
bumil tersebut.
Secara keseluruhan tercatat peneliti mengamati data dari sekitar 3 juta kehamilan dan
persalinan. Data ini menjadikannya sebagai studi terbesar yang meneliti kaitan antara paparan
polusi udara selama masa kehamilan dengan rendahnya berat lahir bayi.
Hasilnya, setiap peningkatan partikel polusi sebesar 10 microgram per meter kubik udara
akan menghasilkan penurunan berat lahir bayi sebanyak 8,9 gram atau sepertiga dari satu ons
dan bayi yang dilahirkan 3 persen lebih cenderung mengalami berat lahir yang rendah.
Padahal berat lahir rendah merupakan faktor risiko kematian bayi sekaligus gangguan
jantung, gangguan pernafasan dan masalah perilaku ketika si bayi beranjak dewasa.
Kadar polusi yang diperoleh peneliti dari 14 kota ini tercatat beragam, mulai dari 10
hingga 70 microgram per meter kubik udara. "Itu jelas-jelas paparan yang dialami banyak
orang di berbagai tempat di dunia. Yang jelas studi ini meningkatkan keyakinan kami bahwa
dampak polusi udara terhadap berat lahir bayi itu benar adanya," tandas peneliti Tracey
Woodruff, Ph.D., pakar kesehatan reproduksi dari Maternal-Fetal Medicine, University of
California, San Francisco Medical Center.
Namun peneliti mengaku tak tahu pasti bagaimana paparan polusi udara pada bumil
dapat mempengaruhi berat lahir bayinya. Mereka menduga polusi udara mempengaruhi
tingkat keterikatan janin (fetus) pada plasenta, organ yang menghubungkan bayi yang sedang
bertumbuh itu dengan dinding rahim dan menyalurkan zat-zat penting yang dibutuhkan janin
dari sang ibu ke janinnya. "Polusi udara bisa jadi juga memberikan tekanan pada tubuh sang
ibu sehingga mempengaruhi pertumbuhan janinnya," ungkap Woodruff seperti dikutip dari
myhealthnewsdaily, Kamis (7/2/2013).
Lagipula partikel polusi udara telah lama diketahui dapat menyebabkan sejumlah
gangguan kesehatan pada orang dewasa, termasuk asma, penyakit jantung, diabetes dan
stroke. Untuk itu, Environmental Protection Agency (EPA) pun merekomendasikan para
bumil agar mengurangi paparan partikel polusi udaranya dengan menghindari latihan fisik
berat di luar ruangan, terutama di daerah atau waktu dimana kadar polusi udaranya sedang
tinggi.Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspectives.
Misalnya saja pencemaran udara akibat terkontaminasi timbal. Timbal merupakan
logam berat sehingga dampak dari timbal sangat mengerikan bagi manusia, terutama bagi
anak-anak. Apabila masuk ke dalam tubuh manusia maka akan mempengaruhi fungsi
kognitif, kemampuan belajar, menghambat pertumbuhan badan, penurunan fungsi
pendengaran, mempengaruhi perilaku dan intelejensia, merusak fungsi organ tubuh, seperti
ginjal, sistem syaraf, dan reproduksi, meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi
perkembangan otak, selain itu dapat juga menimbulkan anemia. Sedangkan bagi wanita
hamil efeknya akan mengenai anak yang disusuinya kerena timbal yang masuk ke dalam
tubuh akan terakumulasi dalam ASI. Selain itu ibu hamil juga harus mencermati polusi udara
akibat asap rokok. Ibu hamil yang menghisap rokok bisa berakibat fatal terhadap janin yang
dikandungnya. Pembuluh darah sang ibu akan mengecil sehingga suplai darah ke calon bayi
terhalang. Akan banyak dampak yang diderita oleh bayi, yaitu pertumbuhan badan terhambat
dan juga kemampuan mental menjadi terlambat.
b). Polusi udara mengakibatkan infertil
Hasil studi menunjukan pasangan yang berdomisili dekat pusat kota yang identik
dengan kemacetan dan polusi udara memiliki kemungkinan hamil hanya 25 persen.
Riset yang melibatkan 100 pasangan program bayi tabung (IVF) ini mengungkap pasangan
yang menghirup udara yang tercemar asap kendaraan bermotor 24 persen lebih kecil
kemungkina hamil, dibanding pasangan yang jauh dari udara yang tercemar asap kendaraan
bermotor.
Peneliti mencatat kadar nitrogendioksida, sejenis gas beracun yang dihasilkan knalpot
kendaraan bermotor, mesin pembangkit dan kompor gas memberikan dampak negatif
terhadap kemungkinan perempuan untuk hamil sekaligus mempercepat penuaan.
Kendati polusi udara diyakin sebagai biang keladi kelahiran bayi secara prematur, penurunan
berat badan bayi saat lahir dan bayi catat, riset terakhir justru menempatkan resiko utama dari
polusi udara sebagai penyebab menurunnya kemungkinan perempuan untuk hamil.
Guna mengetahui sejauhmana efek polusi udara terhadap perempuan yang menjalani
program bayi tabung, peneliti membandingkan tingkat keberhasilan 7.500 program bayi
tabung dari level polusi udara dengan lokasi rumah dan klinik, dan peneliti menemukan
adanya bukti kuat yang menunjukan tingginya kadar gas nitrogen dioksida pada udara
berkaitan dengan minimnya presentase keberhasilan program kehamilan.
Peneliti mencatat, letika kadar rata-rata nitrogen dioksida mencapai 0.019 ppm di
daerah sekitar klinik atau rumah pasangan yang menjalani program bayi tabung maka
berdampak pada kecilnya kesuksesan pasangan itu menjalani program. Hal itu disebabkan
setiap 0.01 ppm nitrogen dioksida memangkas 13 dan 24 persen kemungkinan keberhasilan
program.
Di Inggris misalnya, dari 37.000 perempuan yang menjalankan program bayi tabung,
hanya 13.700 bayi yang dilahirkan. Ihwal hasil riset, tim riset University of Pennsylvania
menyatakan polusi udara seperti asap rokok dapat merusak kesempatan perempuan menjadi
ibu. Meski begitu, peneliti belumlah tuntas mengetahui bagaimana nitrogen dioksida bisa
mempengaruhi kesempatan perempuan untuk hamil. Namun, hasil dugaan sementara
menunjukan sel telur pada perempuan yang menghirup udara tercemar menjadi rusak.
Dugaan lain disebutkan, udara kotor membuat gangguan pada aliran darah menuju rahim dan
plasenta.
Pemimpin riset, Richard legro mengklaim, dia menemukan peradangan dan
pembekuan darah meningkat. Faktor-faktor ini yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
Tapi, ia berharap perempuan yang akan menjalani perawatan IVF untuk tidak panik.
c). Asap rokok mengganggu kesehatan reproduksi
Mungkin sudah bukan hal yang biasa lagi jika kita mendengar bahwa rokok sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia, karena sebenarnya sudah banyak peringatan dan pesan
yang sering kita dengar dari berbagai media mengenai bahaya rokok tersebut bahkan
sebenarnya sudah ada peringatan mengenai bahaya rokok tersebut di kemasan rokok itu
sendiri. Tapi anehnya tetap saja masih banyak orang yang merokok, entah hanya sekedar
pengen di anggap sebagai anak gaul atau mungkin sudah menjadi kebutuhan bagi dirinya.
Dan menurut penelitian, ternyata yang akan menerima efek negatif dari rokok tersebut
bukan hanya perokok aktif saja, akan tetapi perokok pasif pun akan menerima akibat negatif
dari rokok tersebut. Dan justru efek yang diterima oleh perokok pasif akan jauh lebih
berbahaya lagi ketimbang perokok aktifnya. Mungkin ada sebagian dari anda yang masih
bingung dengan istilah perokok pasif. Jadi perokok pasif merupakan sebuah istilah bagi
seseorang yang sebenarnya bukan seorang perokok akan tetapi orang yang berada atau dekat
dengan orang2 yang merokok sehingga ia secara tidak langsung sering menghirup asap rokok
yang dikeluarkan oleh para perokok aktif.
Beberapa Bahaya Yang di Timbulkan oleh Rokok terhadap kesehatan reproduksi :
1. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar
tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada
kanker kandung kemih.
2. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini
karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.
3. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko
disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah,
nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis.
Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok
sudah merusak daerah lain di tubuh
.
d). Sampah dapat mengganggu kesehatan reproduksi
Salah satu jenis sampah yang sangat berbahay bagi kesehatan adalah jenis dioxin.
Efek samping dioxin terhadap manusia adalah perubahan system hormone, perubahan
pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, penekanan terhadap system kekebalan
tubuh, dan perubahan ditingkat pertumbuhan awal dari hormone, serta pada dosis yang lebih
besar bisa mengakibatkan sakit kulit yang serius.
Masalah kesehatan terbesar adalah bahwa dioxin dapat menyebabkan kanker pada
orang dewasa. Pekerja yang terpapar dioxin dalam jumlah besar di tempat kerja mereka
selama bertahun-tahun, memiliki risiko yang jauh meningkat untuk mengalami kanker.
Namun, masalahnya dengan kanker yang disebabkan oleh dioxin, perlu 20 tahun atau lebih
sampai kanker itu muncul!
Jika dioxin menembus plasenta pada kehamilan, meski dalam jumlah kecil, ini dapat
menyebabkan efek terhadap reproduksi atau perkembangan, seperti keguguran, kemandulan,
dan kelainan bawaan saat lahir – deformitas tungkai, efek neurologis dan perubahan terhadap
sistem imun.
Anak-anak daripada sejumlah wanita di Jepang dan Taiwan yang mengonsumsi
minyak goreng yang terkontaminasi dioxin, menunjukkan berbagai jenis kelainan fisik saat
lahir dan kemampuan intelegensia yang rendah saat dites. Anak-anak ini
teracuni dioxin melalui minyak goreng yang terkontaminasi yang dikonsumsi oleh ibu
mereka sebelum lahir! Enam tahun sejak kejadian itu, anak-anak yang lahir masih juga
menunjukkan kelainan – mereka lebih kecil daripada normal (berat badan lahir lebih rendah
200-250 gram daripada rata-rata), terjadi perubahan warna pada kulit dan kuku, gigi dan gusi
abnormal, dan banyak di antara mereka apatis dan datar, dengan IQ rendah dan ingatan
jangka pendek yang buruk. Mereka juga menunjukkan tingkat infeksi yang tinggi.Anak-anak
di Vietnam yang mengalami kelainan akibat paparan orang tua mereka
terhadap dioxin konsentrasi tinggi dari Agent Orange.
Masalah dapat juga terjadi melalui ayah mereka, akibat perubahan pada sperma dan
jumlah hitung sperma yang rendah. Kelainan lahir bawaan pada anak-anak dari veteran
Vietnam yang terpapar Agent Orange, suatu dioxin, antara lain kelainan pada otak, jantung,
organ kelamin, dan saluran kencing, serta bibir sumbing (cleft palate), club foot, spina bifida,
kanker kongenital, dan sindroma Down’s. Menurunnya angka kematian bayi sejak tahun
1966-1970, terjadi seiring dengan menurunnya tingkat dioxin. Di Vietnam, ada risiko 30%
lebih tinggi terjadinya kematian sebelum usia satu tahun di desa-desa yang dulu
disemproti Agent Orange.
Menghindari jenis makanan tertentu karena dioxin tidak terlalu membantu, sebab
begitu dioxin terdapat di dalam suatu ekosistem, maka senyawa ini ada di mana-mana.
Meskipun demikian, menurunkan konsumsi lemak hewani dengan mengonsumsi daging
dengan sedikit lemak (lean meat) atau daging yang bagian berlemaknya sudah dibuang dapat
membantu. Untuk ikan dan daging unggas, lemak dapat dikurangi dengan menghilangkan
kulitnya untuk mengurangi risiko paparan dioxin. Janganlah memakan ikan dari sungai,
pantai dan danau yang diketahui terjadi kontaminasi. Strategi terbaik untuk mencegah
kontaminasi sumber makanan adalah dengan tidak memproduksi dioxin dan kita pun dapat
melakukan ini dengan tidak membakar sampah rumah tangga.
Di Amerika Serikat, Eropa dan Australia, hukum yang baru dan tindakan langsung
dari masyarakat telah menghasilkan penurunan yang besar dalam tingkat dioxin di
lingkungan – dan peningkatan keamanan dan kesehatan untuk semua orang. Sayangnya,
banyak masalah besar dengan dioxin masih terjadi di negara-negara lain, sebagaimana yang
terjadi di Indonesia. Secara global, pembakaran sampah adalah sumber dioxin terbesar yang
menyebabkan kontaminasi lingkungan. Jadi, apakah yang dapat dilakukan? Berhentilah
membakar sampah! Jangan membakar plastik dan kertas, maupun sampah pertanian. Cara
terbaik untuk memecahkan masalah ini adalah dengan edukasi masyarakat tentang cara
menghindari memproduksi dioxin.
e). Reaksi nuklir dapat mengganggu kesehatan reproduksi
Radiasi nuklir merupakan isu yang beredar pesat diberbagai pemberitaan media. Isu
tersebut berasal dari Negara Jepang pasca terjadinya gempa dan tsunami. Akibat terjadinya
gempa dan tsunami inilah yang menyebabkan kebocoran reaktor nuklir di Fukushima,
Jepang. Radius daerah yang terkena kontaminasi secara langsung diperkirakan hanya
mencapai 20 km.
Indonesia dipastikan aman dari kontak langsung dari radiasi nuklir tersebut. Namun,
jika terjadi akan berdampak besar bagi seluruh negara di dunia ini, walaupun tidak terkontak
langsung. Hal ini disebabkan, penularan akibat dari penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi
nuklir sangat berbahaya. Penularan tersebut dapat melalui udara, air, tanah, makanan,
minuman, terlebih lagi dari korban penderita penyakit radiasi nuklir.
Dampak sesaat akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir adalah mual muntah,
diare, sakit kepala, dan demam. Sedangkan dampak yang muncul setelah beberapa hari
terkena radiasi nuklir adalah pusing, mata berkunang-kunang, disorientasi atau bingung
menentukan arah, lemah, letih, tampak lesu, kerontokan rambut, muntah darah, tekanan darah
rendah, dan luka susah sembuh. Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir
umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak
diantisipasi hingga bertahun-tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi
nuklir jangka panjang antara lain adalah kanker, penuaan dini, gangguan sistem saraf dan
reproduksi, serta mutasi genetik.
Tak hanya dampak tersebut, bahkan dampak terbesar ketika terkena radiasi nuklir
yang biasa disebut Acute Radiation Syndrome (ARS) yang tingkatan tinggi maka efeknya
makin cepat muncul atau dirasakan oleh korban dan makin besar pula peluang untuk
menyebabkan kematian.
Para pecinta masakan segar ala fastfood dari Jepang patut waspada karena radiasi ini
juga bisa menular melalui makanan. Pemerintah akan melakukan tes makanan segar seperti
daging dan sayuran serta produk segar laut. Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan
Makanan mengawasi makanan olahan. Hal ini dilakukan untuk memastikan produk makanan
impor Jepang bebas dari radiasi nuklir yang bisa berdampak pada kesehatan apalagi tingkat
radiasi yang terbaca mencapai 8.217 microsievert (1 microsievert = 1/1000 rem). Antisipasi
akibat penularan yang ditimbulkan ini bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah Indonesia tapi
semua negara di dunia sibuk akan melakukannya. Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena
dampak yang ditimbulkan oleh penularan ini adalah berupa penyakit yang tanda-tandanya
sangat susah dilihat secara langsung sehingga berefek panjang dan ujung-ujungnya
mematikan.
Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam catatan sejarah pernah terjadi di Chernobyl,
Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian,
dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian, misalnya
kanker, gangguan kardiovaskular, dan bahkan kematian. Sejarah sudah membuktikan
banyaknya korban penderita bahkan kematian yang ditimbulkan oleh kebocoran reaktor
nuklir saat itu.
f). Pencemaran limbah padat (Timbal/Pb) dapat mengganggu kesehatan reproduksi
Salah satu jenis limbah padat yang sangat berbahaya pada kesehatan reproduksi
adalah timbak (Pb). Timbal (Plumbum) beracun baik dalam bentuk logam maupun garamnya.
Garamnya yang beracun adalah timbal karbonat (timbal putih), timbal tetraoksida (timbal
merah), timbal monoksida, timbal sulfide, timbale asetat (merupakan penyebab keracunan
yang paling sering terjadi). Ada beberapa bentuk keracunan timbal, yaitu keracunan akut,
subakut dan kronis. Nilai ambang toksisitas timbal (total limit values atau TLV) adalah 0,2
miligram/m3. Konsentrasi timbal yang tinggi (100-1000 mg/kg) akan mengakibatkan
pengaruh toksik pada proses fotosintesis dan pertumbuhan.
Gangguan terhadap sistem reproduksi Logam berat Pb dapat menyebabkan gangguan
pada sistem reproduksi berupa keguguran, kesakitan dan kematian janin. Logam berat Pb
mempunyai efek racun terhadap gamet dan dapat menyebabkan cacat kromosom
Pada wanita hamil logam Pb dapat dapat melewati plasenta dan kemudian akan ikut
masuk dalam sistem peredaran darah janin dan selanjutnya setelah bayi lahir Pb akan
dikeluarkan bersama air susu. Meskipun jumlah Pb yang diserap oleh tubuh hanya sedikit
ternyata logam Pb ini sangat berbahaya. Hal itu disebabkan senyawa-senyawa Pb dapat
memberikan efek racun terhadap berbagai macam fungsi organ tubuh.
Dampak dari timbal sendiri sangat mengerikan bagi manusia, utamanya bagi anak-
anak. Di antaranya adalah mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar, memendekkan
tinggi badan, penurunan fungsi pendengaran, mempengaruhi perilaku dan intelejensia,
merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, sistem syaraf, dan reproduksi, meningkatkan
tekanan darah dan mempengaruhi perkembangan otak. Dapat pula menimbulkan anemia dan
bagi wanita hamil yang terpajan timbal akan mengenai anak yang disusuinya dan
terakumulasi dalam ASI.
g). Pencemaran limbah padat (Merkuri/Hg) dapat mengganggu kesehatan reproduksi
Kadar Hg di udara ambien daerah yang tidak tercemar oleh Hg berkisar antara 20-50
ng/m3. Dengan kadar Hg udara ambien sebesar 50 ng/m3, dalam waktu tiga hari banyaknya
Hg yang terhisap oleh paru sebesar 1 μg/hari. Gejala klinis yang timbul, tergantung pada
banyaknya Hg yang masuk ke dalam tubuh, mulai dari gejala yang paling ringan yaitu
parestesia samp ai gejala yang lebih berat yaitu ataxia, dysarthria bahkan dapat
menyebabkan kematian. Paparan oleh Hg (biasanya berupa metil merkuri) pada saat prenatal
akan nampak setelah bayi lahir yang dapat berupa cerebral palsy maupun retardasi mental.
Keracunan ini dapat terjadi jika pada ibu hamil yang mengkonsumsi daging binatang yang
diberi pakan padi -padian yang disemprot fungisida yang mengandung metil merkuri.
Pada studi epidemiologi ditemukan bahwa keracunan metil dan etil merkuri sebagian
besar di sebabkan oleh konsumsi ikan yang di peroleh dari daerah tercemar atau makanan
yang berbahan baku tumbuhan yang disemprot dengan pestisida jenis fungisida alkil merkuri.
Pada tahun 1968 Katsuna melaporkan adanya epidemi keracunan Hg di Teluk
Minamata, dan pada tahun 1967 terjadi pencemaran Hg di sungai Agano di Nigata. Pada saat
terjadi epidemi, kadar Hg pada ikan di Teluk Minamata sebesar 11 μg/kg berat basah dan di
sungai Agano sebesar 10 μg/kg berat basah.
Di Irak pada tahun 1971-1972 terjadi keracunan alkil merkuri akibat mengkonsumsi
gandum yang disemprot dengan alkil merkuri yang menyebabkan 500 orang meninggal dunia
dan 6000 orang masuk rumah sakit.
Penelitian Eto (1999), menyimpulkan bahwa efek keracunan Hg tergantung dari
kepekaan individu dan faktor genetik. Individu yang peka terhadap keracunan Hg adalah
anak dalam kandungan (prenatal), bayi, anak-anak, dan orang tua. Gejala yang timbul akibat
keracunan Hg dapat merupakan gangguan psikologik berupa rasa cemas dan kadang timbul
sifat agresi.
Berdasarkan temuan Diner dan Brenner (1998) serta Frackelton dan Christensen (1998)
dikatakan bahwa diagno se klinis keracunan Hg tidaklah mudah dan sering dikaburkan
dengan diagnose kelainan psikiatrik dan autisme. Kesukaran diagnose tersebut disebabkan
oleh karena panjangnya periode laten dari mulai terpapar sampai timbulnya gejala dan tidak
jelasnya bentuk g ejala yang timbul, yang mirip dengan kelainan psikiatrik.
Berhubung sukarnya untuk mendiagnosis kelainan yang disebabkan oleh keracunan Hg,
untuk memudahkan diagnosis para klinisi (Vroom dan Greer, 1972) membuat kriteria sebagai
berikut :
a. Observasi kemunduran fungsi, berupa: kerusakan motorik, abnormalitas sensorik,
kemunduran psikologik dan perilaku, kemunduran neurologik dan koknitif, kelainan
bicara, pendengaran, kemunduran penglihatan dan kelainan kulit serta gangguan
reflek
b. Waktu paparan oleh Hg bersifat akut atau kronis.
Keracunan Hg yang sering disebut sebagai mercurialism banyak ditemukan di negara
maju, misalnya Mad Hatter’s Diseaseyang merupakan suatu outbreak keracunan Hg yang
diderita oleh karyawan di Alice Wonderland, Minamata Disease yang merupakan suatu
outbreak keracunan Hg pada penduduk makan ikan yang terkontaminasi oleh Hg di
Minamata Jepang, dan kejadian ini dikenal sebagai Minamata Disease. Penyakit lain yang
disebabkan oleh keracunan Hg adalah Pink Disease yang terjadi di Guatemala dan Rusia
yang merupakan outbreak keracunan Hg akibat mengkonsumsi padi-padian yang
terkontaminasi oleh Hg.
h). Pencemaran limbah padat (Arsenic (As) dapat mengganggu kesehatan reproduksi
Pada sistem reproduksi efek arsen terhadap fungsi reproduksi biasanya fatal dan dapat
pula berupa cacat bayi waktu dilahirkan, lazim disebut effek malformasi. Pada sistem
immunologi, terjadi penurunan daya tahan tubuh / penurunan kekebalan, akibat nya peka
terhadap bahan karsinogen (pencetus kanker) dan infeksi virus. Pada sistem sel, efek terhadap
sel mengakibatkan rusaknya mitochondria dalam inti sel menyebabkan turunnya energi sel
dan sel dapat mati.
Intoksikasi tubuh manusia terhadap arsenik (As), dapat berakibat buruk terhadap
mata, kulit, darah , dan liver. Efek Arsenic terhadap mata adalah gangguan penglihatan dan
kontraksi mata pada bagian perifer sehingga mengganggu daya pandang (visual fields) mata.
i). Limbah rumah sakit dapat mengganggu kesehatan reproduksi
Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.Apabila dibanding dengan kegiatan
instansi lain, maka dapat dikatakan bahwa jenis sampah dan limbah rumah sakit dapat
dikategorikan kompleks. Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair.
Meskipun mekanisme gangguan terhadap kesehatan reproduksi belum sepenuhnya
diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau
kerusakan genetik dan sistem reproduksi manusia misalnya pestisida, bahan radioaktif.
Limbah klinis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinari,
farmasi atau sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang menggunakan
bahan-bahan beracun, infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan
pengamanan tertentu. Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi yang
terkandung di dalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Limbah benda tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau
bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik,
perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini
memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan.
Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan
mikrobiologi, bahan beracun atau radioaktif.
2) Limbah infeksius
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:
a. Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular
(perawatan intensif)
b. Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik
dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular.
3) Limbah jaringan tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh, biasanya
dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.
4) Limbah sitotoksik
Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi
dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik.
Limbah yang terdapat limbah sitotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan
suhu diatas 1000oc
5) Limbah farmasi
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang
karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-obat
yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan
oleh institusi yang bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.
6) Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam
tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
7) Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal
dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain :
tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair
atau gas. Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik
fisik, kimia dan biologi.
8)Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan sarana
pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari plastik dan juga
pelapis peralatan dan perlengkapan medis.
Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah
non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari
kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang
pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan
makanan, sayur dan lain-lain). Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai
karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi. Limbah rumah sakit bisa mengandung
bermacam-macam mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan
yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll).
Tentu saja dari jenis-jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen.
Limbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akan mengandung bahan-bahan organik dan
anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya
seperti BOD, COD, TTS, pH, mikrobiologik, dan lainlain.
Melihat karakteristik yang ditimbulkan oleh buangan/limbah rumah sakit seperti
tersebut diatas, maka konsep pengelolaan lingkungan sebagai sebuah sistem dengan berbagai
proses manajemen didalamnya yang dikenal sebagai Sistem Manajemen Lingkungan
(Environmental Managemen System) dan diadopsi Internasional Organization for Standar
(ISO) sebagai salah satu sertifikasi internasioanal di bidang pengelolaan lingkunan dengan
nomor seri ISO 14001 perlu diterapkan di dalam Sistem Manajemen Lingkungan Rumah
Sakit.
Sistem terpilih untuk pengolahan air limbah rumah sakit di kota, karena tidak
memerlukan lahan yang luas. Kolam oksidasi dibuat bulat atau elips, dan air limbah dialirkan
secara berputar agar ada kesempatan lebih lama berkontak dengan oksigen dari udara
(aerasi). Kemudian air limbah dialirkan ke bak sedimentasi untuk mengendapkan benda padat
dan lumpur. Selanjutnya air yang sudah jernih masuk ke bak klorinasi sebelum dibuang ke
selokan umum atau sungai. Sedangkan lumpur yang mengendap diambil dan dikeringkan
pada Sludge drying bed (tempat pengeringan Lumpur). Sistem kolam oksidasi ini terdiri dari :
1. Pump Swap (pompa air kotor)
2. Oxidation Ditch (pompa air kotor)
3. Sedimentation Tank (bak pengendapan)
4. Chlorination Tank (bak klorinasi)
5. Sludge Drying Bed ( tempat pengeringan lumpur, biasanya 1-2 petak).
6. Control Room (ruang kontrol)
j). Minuman alkohol dapat mengganggu kesehatan reproduksi
Sistem reproduksi yang seharusnya melakukan tugasnya untuk membantu
perkembangan seksual, tidak bisa diganggu oleh kegiatan atau aktivitas yang bisa
mengganggu kerja sistem reproduksi ini. Contoh kegiatan yang bisa membuat sistem
reproduksi menjadi tidak maksimal kerjanya adalah meminum minuman keras, misal alkohol.
Minum sedikit minuman ini, sebenarnya tidak apa-apa, kalu dengan dosis yang benar.
Namun, jika konsumsi berlebih, maka akan membuat fungsi testis dan ovarium tidak
maksimal, yang akan menyebabkan disfungsi seksual, ketidaksuburan dan menjadi
kekurangan hormon.
Banyak konsumsi alkohol, akan menjadi racun pada testis, yang mengakibatkan
penurunan tingkat testoteron dalam tubuh pria. Dari sebuah penelitian yang telah dilakukan
dengan beberapa pria sehat yang selama 4 minggu mengkonsumsi alkohol secara rutin,
mereka mengalami penurunan kadar testoteron. Penurunan kadar testoteron pada pria, akan
menyebabkan fungsi seksual dan reproduksi menjadi menurun. Akibat dari hal tersebut
adalah struktur sperma menjadi tak normal, dan metabolisme vitamin A menjadi terhambat,
dimana vitamin A sangat penting untuk membantu perkembangan sperma.
Pengaruh alkohol pada reproduksi wanita, berbeda dengan reproduksi pada pria,
meskipun ada beberapa yang sama. Pada wanita, siklus pertumbuhan hormon berbeda-beda.
Untuk wanita yang memasuki masa premenopause, meminum minuman keras, sangat
berakibat fatal, jika konsumsinya sampai berlebihan. Contohnya yaitu, terhentinya siklus
menstruasi dan mempercepat menopause, peningkatan aborsi, atau siklus bulanan menjadi
tidak teratur. Selain mengganggu sistem reproduksi, alkohol berlebih juga akan mengganggu
regulasi hormonal, misalnya akan membuat penyakit seperti penyakit jantung, kelainan janin,
penyakit pankreas dan kekurangan gizi.
Untuk wanita yang memasuki masa menopause, akan menyebabkan kadar estradiol
menjadi turun, karena hormon ini tidak lagi disintesis di ovarium. Turunnya kadar estradiol
pada wanita, sering dikaitkan dengan peningkatan resiko terkena penyakit jantung dan
osteoporosis. Selain itu, konsumsi berlebih alkohol juga dapat menyebabkan penyakit
kardiovaskular dan resiko terkena kanker payudara.
k). Bahan makanan siap saji yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi
Makanan yang mengandung bahan penyedap rasa
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dimana manusia sebagai makhluk hidup juga
mengkonsumsi makanan maupun minuman untuk bertahan hidup. Manusia sering kali tanpa
mereka sadari tidak berpikir dengan baik apabila sudah lapar, perut keroncongan, dan tertarik
akan suatu makanan dan minuman yang biasanya dijual baik berupa kemasan maupun yang
dijual tidak dengan kemasan, misalanya jajanan di pinggir jalan.
Biasanya berupa minuman atau makanan yang mengandung bahan atau zat tambahan
yang kita kenal dengan zat adiktif. Dari usia dini sampai usia lanjut banyak yang
mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat adiktif. Jika hal ini terjadi
terus menerus maka menimbulkan ketergantungan bagi yang sering orang
mengkonsumsinya, apabila sudah keseringan dan terbiasa mengkonsumsinya maka
menimbulkan bahaya bagi konsumen terutama bagi kesehatan tubuhnya, muncul berbagai
jenis penyakit seperti kanker dan kerusakan organ tubuh lainnya, bahkan sampai
menimbulkan kematian.
Bahan penyedap adalah zat atau komponen yang dapat memberikan rasa atau aroma
tertentu pada bahan makanan. Oleh karena itu,penyedap dapat dipindahkan ke komponen
bahan lain seperti makanan dan minuman.
Suatu makanan mempunyai rasa asin,manis,asam atau pahit dengan aroma yang
khas,sehingga dapat dikatakan bahwa rasa sedap (flavor) merupakan gabungan dari perasaan
yang terdapat dalam mulut termasuk mouth feel. Mouth feel saat makan adalah perasaan
kasar-licin, lunak-liat,ataupuncair-kental. Penyedap merupakan zat aditif makanan yang
termasuk paling banyak digunakan. Beberapa contoh penyedap yang sangat lazim antara lain
garam, gula, cuka, rempah-rempah, monosodium glutamate (MSG), serta berbagai jenis esens
sintetis. Seperti halnya zat aditif makanan yang lain, penyedap juga terbagi atas penyedap
alami dan penyedap sintetis.
Macam-macam zat penyedap buatan:
• Zat penyedap rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih
populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
• Zat penyedap aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma
buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).
Makanan yang mengandung bahan pemanis buatan
Isoflavon merupakan senyawa organik dalam kedelai yang berperan sebagai
fitoestrogen (komponen kimia tanaman yang memiliki struktur kimia mirip hormon estrogen
dan bekerja meniru estrogen di dalam tubuh).
Karena kemampuannya sebagai fitoestrogen, isoflavon sering dimanfaatkan sebagai
suplemen bagi wanita menopause yang mengalami penurunan kadar hormone estrogen,
terutama untuk mengatasi gejala menopause seperti hot flashes (rasa panas dan keringat yang
berlebihan) dan mencegah osteoporosis. Meskipun demikian, konsumsi isoflavon yang
berlebihan juga dapat memberi dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Sebagian penelitian mengatakan bahwa soflavon dapat mencegah kanker, namun ada
yang mengatakan sebaliknya. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa isoflavon dan
antioksidan kedelai membantu melawan kanker dengan cara membatasi pertumbuhan sel
kanker dan menghambat radikal bebas yang dapat mempengaruhi perkembangan kanker.
Namun, hasil penelitian tahun 1996, melaporkan bahwa wanita yang rutin mengkonsumsi
kedelai mengalami epithelial hyperplasia, suatu kondisi yang menandai kanker. Penelitian
lanjutan yang dilakukan setahun kemudian, membuktikan bahwa genistein (salah satu jenis
isoflavon) terbukti dapat menstimulasi kanker payudara.
Karena itu, wanita yang berisiko dan pernah menderita kanker payudara sebaiknya
waspada bila ingin mengkonsumsi produk kedelai. isoflavon juga diduga dapat menghambat
produksi estradiol dan hormon steroid lainnya sehingga dapat menyebabkan masalah
reproduksi dan infertilitas.
isoflavon kedelai dapat menyebabkan infertilitas pada pria dengan cara menurunkan
kadar testosteron dan merusak kemampuan reproduktif. Isoflavon menyebabkan masalah
pada tiroid, menyebabkan pembengkakan kelenjar gondok, konstipasi, lelah dan lesu
meskipun disertai asupan yodium yang cukup.
Makanan yang mengandung kafein
Kafein terbukti dapat meningkatkan jumlah kejadian maupun derajat gangguan
premenstrual syndrome (PMS) pada sepertiga wanita. Jika konsumsi kafein menjadi rutinitas
selama 10 hari atau lebih maka resiko kejadian ini menjadi 7 kali lipat lebih tinggi daripada
wanita yang tidak mengkonsumsi kafein. Beberapa masalah infertilitas pada wanita juga
diduga berkaitan dengan konsumsi kafein yang berlebih
Kafein dalam jumlah kecil, misalnya 3 gelas kopi atau kurang per hari, relatif aman
dikonsumsi setiap hari saat hamil. Tetapi jika jumlahnya melebihi ini, resiko aborsi dan
kelahiran premature dilaporkan meningkat nyata. Sebaiknya wanita hamil muda hingga usia
kehamilan 3 bulan pantang kafein terlebih dulu mengingat masa ini merupakan masa krusial
bagi pembentukan organ-organ janin serta juga seringnya mual-mual (morning sickness) yang
dialami wanita hamil selama masa ini. Kafein sendiri seperti yang telah disebutkan akan
meningkatkan asam lambung sehingga akan membuat rasa mual semakin berat.
2.7 penanggulangan issue dalam kesehatan lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan reproduksi
Dewasa ini kesadaran dan kepedulian lingkungan terus berkembang. Upaya pencegahanp
encemaran dan pelestarian lingkungan harus dilakukan secara terpadu, baik oleh pemerintah,
pihak-pihak terkait, misalnya pihak industri, maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya, ada
tiga prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian lingkungan dan
penanggulangan pencemaran, yaitu secara administrative (adanya peraturan dan undang-
undang dari pemerintah), secara teknologis (adanya peralatan penglah limbah, pembakar
sampah), dan secara edukatif atau pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat,
pendidikan di sekolah-sekolah).
1. Penanggulangan secara Administratif
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan
mencegah terjadinya ekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan. Sebelum membangun
pabrik atau melakukan proyek, pihak pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai
dampak lingkungan (Amdal).
2. Penaggulangan secara Teknologis
Setiapindustri diharapkan memiliki unit pengolah limbah, misalnya unti pengolah
limbah cair untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.
3. Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan
Penanggulangan secara edukatif diadakan melalui pendidikan sekolah dan penyuluhan
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadappentingnya kelestarian
lingkungan.
Pengendalian pencemaran lingkungan secara :
1. Administratif :
membuat undang-undang, peraturan, dan
program pemerintah
2. Teknologis, missal peralatan pengolahan limbah dan sampah.
3. Edukatif :
penyuluh maysarakat dan
menggalakkan kegiatan reduce, reuse, recycle, repair.
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan lingkungan merupakan Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (menurut WHO).
Kesehatan lingkungan merupakan Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Dengan adanya kesehatan lingkungan ini maka masyarakat akan lebih mandiri dan
menyadari bahwa kesehatan linkungan itu sangat penting, terutama yang berhubungan
dengan kesehatan reproduksi. Sehingga terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat
secara merata.
3.2 Saran
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar lebih melakukan pendekatan terhadap
masyarakat. Sehingga mengerti apa masalah yang sedang dialami oleh masyarakat dan
bermusyawarah dengan masyarakat untuk menaggulangi masalah tersebut sehingga
masayarakat benar-benar paham tentang pentingnya kesehatan lingkungan yang berpengaruh
terhadap reproduksi
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 2008. Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Kesehatan : Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia